current ratio

5
Current Ratio Current Ratio = (Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar) x 100% Tahun 2007 Tahun 2008 Analisa Current Ratio = (Rp. 15.027.032/ Rp 7.697.918) x 100% = 1,95% Current Ratio = (Rp 17.955.845/ Rp 9.437.259) x 100% = 1,9% Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan. Pada laporan keuangan diatas terjadi penurunan current ratio dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 0,05%. Quick Ratio/Acid Test Ratio Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan)/Kewajiban Lancar)) x 100%

Upload: gunturxie

Post on 12-Jul-2016

14 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kiuhug yugygvghftycyfctf yjfddrtd tyff tyfdf tyftvhbhjfty tftydrydrdrd rd ift rdrdrdstud fgvv i ftdr udr drtdrdj

TRANSCRIPT

Page 1: Current Ratio

Total Debt to Equity Ratio

Total Debt Equty Ratio = (Total Utang/Ekuitas) x 100%

Tahun 2007 Tahun 2008 Analisa

Perputaran Piutang = (Rp.8.474.564/ Rp.13.386.776) x 100% = 0,63%

Perputaran Piutang = (Rp.10.359.076/Rp.14.530.132) x 100% =0,71%

Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang. dari setiap rupiah modal sendiri

Cash Ratio

Cash Ratio = (Kas/Kewajiban Lancar) x 100%

Tahun 2007 Tahun 2008 Analisa

Cash Ratio = (Rp. 289.152/ Rp. 7.697.918) x 100% = 0,037%

Cash Ratio = (Rp. 411.689/ Rp.9.437.259) x 100% = 0,043%

Rasio ini menunjukan kemampuan kas untuk menutupi hutang lancar. Dapat dilihat meningkatnya presentasi cash ratio, yaitu dari 0,037% menjadi 0,043%

Working Capital to Total Assets Ratio

WCTAR = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar / Jumlah Aktiva

Tahun 2007 Tahun 2008 Analisa

Working Capital to Total Assets Ratio =

(15.027.032-7.697.918)/21.878.013 = 0,33%

Working Capital to Total Assets Ratio =

(Rp 17.955.845- Rp 9.437.259)/ Rp 24.904.022 =0,34%

Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja netto. Setiap Rp 1 assets perusahaan Rp 0,33 untuk tahun 2007 dan 0,34 untuk tahun2008 terdiri dari modal kerja (aktiva lancar)

Current Ratio

Current Ratio = (Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar) x 100%

Tahun 2007 Tahun 2008 Analisa

Current Ratio =

(Rp. 15.027.032/ Rp 7.697.918) x 100% = 1,95%

Current Ratio =

(Rp 17.955.845/ Rp 9.437.259) x 100% = 1,9%

Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan. Pada laporan keuangan diatas terjadi penurunan current ratio dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 0,05%.

Quick Ratio/Acid Test Ratio

Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan)/Kewajiban Lancar)) x 100%

Page 2: Current Ratio

menjadi jaminan hutang.

Rasio di samping sebesar 0,63 % dan 0,71 % untuk tahun 2007 dan 2008. Maka kurang dari 100% maka dari itu perusahaan tidak perlu takut tidak bisa membayar hutangnya.

Total Debt to Assets Ratio

Total Debt Assets Rasio = (Total Utang/Total Aktiva) x 100%

Tahun 2007 Tahun 2008 Analisa

Total Debt to Asset Ratio = (Rp.8.474.564/ Rp.21.878.013) x 100% = 0,38%

Total Debt to Asset Ratio = (Rp.10.359.076/Rp.20.904.022) x 100% =0,49%

Beberapa bagian dari keseluruhan dana yang dibelanjai dengan utang. Atau Berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang. 38% untuk 2007 dan 49% untuk 2008, dari setiap aktiva digunakan untuk menjamin utang.

Return On Equity (Pengembalian Atas Equitas)

ROE = (Laba Setelah Pajak/Ekuitas) x 100%

Tahun 2007 Tahun 2008 Analisa

ROE = (Rp.710.565/ Rp.13.386.776) x 100% = 0,3%

ROE = (Rp. 891.358/Rp. 14.530.132) x 100% = 0,61%

Kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan biasa.Setiap rupiah modal sendiri menghasilkan keuntungan netto Rp 0,3% dan 0,61% yang tersedia bagi pemegang saham preferen dan biasa

Gross Profit Margin ( Margain Laba Kotor)

GPM = (Laba Kotor/Penjualan Bersih) x 100%

Page 3: Current Ratio

Tahun 2007 Tahun 2008 Analisa

GPM = (Rp.2.485.648/ Rp.13.419.733) x 100% = 0,18%

GPM = (Rp.2.427.250/Rp.15.056.347) x 100% =0,16%

Laba Bruto per rupiah penjualan. Setiap Penjualan menghasilkan laba bruto Rp 0,18 tahun 2007 dan 0,16 tahun 2008..

Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi/menguntungkan.

Net Profit Margin ( Margain Laba Bersih)

(Laba Setelah Pajak/Total Aktiva) x 100%

Tahun 2007 Tahun 2008 Analisa

NPM = (Rp.710.565/ Rp.21.878.013) x 100% = 0,032%

NPM = (Rp.891.358/ Rp.24.904.022) x 100% = 0,035%

Keuntungan netto per rupiah penjualan. setiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan netto sebesar Rp 0,032 % dan 0,035%

Earning Power of Total Invesment

EPTI = (Laba Sebelum Pajak/Ekuitas) x 100%

Tahun 2007 Tahun 2008 Analisa

EPTI = (Rp.1.084.495/ Rp.13.386.776) x 100% = 0,08%

EPTI = (Rp.1.313.392/ Rp.14.530.132) x 100% = 0,09%

Kemampuan modal yang di investasikan dalam keseluruhan Aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Setiap satu rupiah modal yang diinvestasikan menghasilkan keuntungan Rp 0,08 dan Rp 0,09 untuk semua investor.