culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

45
Wisata Buday Disampaikan Oleh : 1. Bilhuda R J 2. Dyta Nurhidayati 3. Febriant M R 4. Sarah Yuliana\ 5. Sena Andhini 6. Sipa Kusuma A. 7. Wielma Dwi Suchia eng Plateau & Tana Tora

Upload: febriantmr

Post on 19-Aug-2015

89 views

Category:

Travel


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Wisata Budaya

Disampaikan Oleh :1. Bilhuda R J2. Dyta Nurhidayati3. Febriant M R4. Sarah Yuliana\5. Sena Andhini6. Sipa Kusuma A.7. Wielma Dwi Suchia

Dieng Plateau & Tana Toraja

Page 2: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

            Pariwisata sebagaimana yang dikatakan John Nais bitt dalam bukunya Global Paradox, dapat dikategorikan sebagai indusrtri terbesar di dunia (the world’s largest industry) sekitar 8% dari ekspor barang dan jasa, pada umumnya berasal dari pariwisata. Di Asia tenggara, berdasarkan catatan WTO, pariwisata menyumbang devisa negara sebesar 10%-12% dari DGP dan 7%-8% dari total emlploment.            Indonesia sendiri negara urutan kedelapan, dikunjungi 5.064 juta orang dengan perolehan devisa 5,7 miliyar dolar Amerika pada tahun 2000, meski pada akhir tahun 1997 badai krisis melanda Indonesia, ancaman  teroris 11 september 2001 bom Bali, J.W Mariot kuningan memicu penurunan sektor wisata secara drastis. Pada 2003 Indonesia hanya dikunjungi 4,5 juta orang dengan penghasilan devisa 4,3 miliyar juta dolar Amerika.            disini kami akan membahas mengenai pariwisata berbasis budya.

Latar Belakang

Page 3: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

• Menurut etimologi kata “pariwisata” diidentikkan dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali–kali dari satu tempat ke tempat lain. Atas dasar itu pula dengan melihat situasi dan kondisi saat ini pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan terencana yang dilakukan secara individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan (Sinaga, 2010:12).

• Pariwisata menurut UU No. 9 Tahun 1990 adalah segala seuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan, daya tarik dan atraksi wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata

Kajian TeoriPariwisata

Page 4: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

• Wisata Budaya Merupakan perjalanan wisata atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan seseorang dengan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka.

• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Wisata Budaya adalah bepergian bersama-sama dengan tujuan mengenali hasil kebudayaan setempat.

• Wisata Budaya adalah Gerakan atau kegiatan wisata yang dirangsang oleh adanya objek-objek wisata yang berwujud hasil-hasil seni budaya setempat: Adat istiadat, upacara agama, tata hidup masyarakat, peninggalan sejarah, hasil seni, kerajinan-kerajinan rakyat dan sebagainya (R.S. Damardjati, 1989: 19).

Kajian TeoriWisata Budaya

Page 5: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Riset dan penelitian ilmiah serta kegiatan lain yang bersifat edukatif kultural.Event pertunjukan yang dikemas dari adat istiadat atau budaya masyarakat setempat.Unsur-unsur benda yang dibuat oleh para nenek moyang sejak jaman dulu kala.Unsur lain yamg dikemas dalam event wisata sejarah dan wisata pendidikan

Unsur Wisata Budaya

Page 6: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Dieng Plateau Tana Toraja

Page 7: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

• Dieng Plateau atau yang lebih dikenal dengan Nama Dataran Tinggi Dieng Adalah Dataran Tinggi Ke dua yang berpenghuni Setelah Nepal, Dan Dieng Merupakan Gunung Purba Yang Meletus Jutaan Tahun Silam, yang kini Membentuk Gunung-gunung Kecil dan Perbukitan, Terletak di Provinsi Jawa Tengah, Secara Administratif  Dieng Terbagi Menjadi dua Wilayah Kabupaten, Yaitu Kabupaten Wonosobo ( Dieng Wetan ) dan Kabupaten Banjarnegara ( Dieng Kulon )

• Dieng berasal dari bahasa sansekerta yaitu "Di" yang berarti tempat yang tinggi atau gunung dan "Hyang" yang berarti kahyangan. Dengan menggabungkan kedua kata tersebut, maka bisa diartikan bahwa "Dieng" merupakan daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam.

Profil Dieng Plateau

Page 8: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

• Telaga: Telaga Warna, sebuah telaga yang sering memunculkan nuansa warna merah, hijau, biru, putih, dan lembayung, Telaga Pengilon, yang letaknya bersebelahan persis dengan Telaga Warna, uniknya warna air di telaga ini bening seperti tidak tercampur belerang. Keunikan lain adalah yang membatasi Telaga Warna dengan Telaga Pengilon hanyalah rerumputan yang terbentuk seperti rawa kecil. Telaga Merdada, adalah merupakan yang terbesar di antara telaga yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Airnya yang tidak pernah surut dijadikan sebagai pengairan untuk ladang pertanian. Bahkan Telaga ini juga digunakan para pemancing untuk menyalurkan hobi atau juga wisatawan yang sekadar berkeliling dengan perahu kecil yang disewakan oleh penduduk setempat.

AtraksiTelaga Warna

Page 9: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja
Page 10: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Kawah: Sikidang, Sileri, Sinila (meletus dan mengeluarkan gas beracun pada tahun 1979 dengan korban 149 jiwa), Kawah Candradimuka.

AtraksiBerbagai Kawah

Page 12: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Gua: Gua Semar, Gua Jaran, Gua Sumur. Terletak di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon, sering digunakan sebagai tempat olah spiritual.

AtraksiGua Semar

Page 13: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Sumur Jalatunda merupakan salah satu dari sekian banyak destinasi wisata yang tergabung dalam kompleks wisata Dataran Tinggi Dieng. Sumur Jalatunda dapat ditempuh menggunakan motor atau mobil yang juga dapat Anda sewa dari penduduk atau dengan bertanya pada pemiliki penginapan. Apabila Anda membutuhkan pemandu, dapat pula menggunakan jasa mereka untuk kemudahan

AtraksiSumur Jalatunda

Page 14: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Dieng Volcanic Theater, teater untuk melihat film tentang kegunungapian di Dieng.

AtraksiDieng Volcanic Theater

Page 15: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Museum Dieng Kailasa, menyimpan artefak dan memberikan informasi tentang alam (geologi, flora-fauna), masyarakat Dieng (keseharian, pertanian, kepercayaan, kesenian) serta warisan arkeologi dari Dieng. Memiliki teater untuk melihat film (saat ini tentang arkeologi Dieng), panggung terbuka di atas atap museum, serta restoran.

AtraksiMuseum Dieng Kailasa

Page 16: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Mata air Sungai Serayu, sering disebut dengan Tuk Bima Lukar (Tuk = mata air)

AtraksiSungai Serayu

Page 17: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Pengunjung bisa merasakan beribu kisah ekstrim menjelajah hutan kuno dan padang savana, kemudian berpijak diatas batu ratapan angin dengan landscape pemandangan telaga warna dan pengilon yang menakjubkan. Selain itu menyajikan lebih dari 21 aktivitas dan petualangan yang dapat dilakukan di Dieng Plateau. Petualangan diawali dari sunrise Sikunir sampai dengan sunrise Gunung Prau, Jelajah telaga Cebong hingga telaga Dringo, dan menyibak fenomena Kawah Sikidang sampai dengan Kawah Candradimuka.Bentang alam di Dieng Plateau menjadi surganya para petualang dan menjadi tempat wisata yang paling diperhitungkan. Dari musim salju, sampai dengan musim bunga, Dieng Plateau menawarkan keajaiban yang tak terputus.

Aktivitas

Page 18: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Fasilitas umum di Dieng yang perlu diketahui sebagai berikut : ATM Bank BRI, Puskesmas, Tempat ibadah (Masjid), Pos Polisi, Terminal dan fasilitas pendukung seperti : Homestay, rumah makan, tempat perbelanjaan, taman dan wc umum.

Amenitas

Page 19: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Wisatawan yang datang dari Arah Jakarta ( Terminal Pulo Gadung dan Kampung Rambutan ) bisa menggunakan Jalur Bus Jakarta, dari Jakarta juga bisa naik Kereta Ekonomi atau Bisnis Jurusan Jogja kemudian naik Travel menuju jurusan Wonosobo ( Mikro Bus ) untuk detailnya Sbb:# Naik bus > Dari terminal Kampung Rambutan /Pulo Gadung naik bus jurusan Wonosobo– dari terminal Wonosobo naik angkot ke tempat mangkal Mikro Bus jurusan Dieng ( Terminal Mendala )– Naik Mikro Bus Jurusan Dieng – Batur ,Banjarnegara,( Turun di Pertigaan Dieng atau Indomart Dieng, Pertigaan Candi Arjuna , Bank BRI Dieng )

Aksesibilitas

Page 20: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

# Naik Kereta > Dari Jakarta naik kereta jurusan Jogjakarta– Naik Travel jurusan Wonosobo, sampai Ditempat Mangkal ( Terminal ) Mikro Bus Dieng– Mikro Bus Dieng- Batur, Banjarnegara.# Naik Pesawat > Dari Jakarta Naik pesawat ke Jogja / Semarang, sampai di Jogja naik travel menuju Wonosobo lalu naik Mikro Bus jurusan Dieng Batur, BanjarNegara,atau setelah sampai di Semarang bisa juga naik Travel ke Wonosobo, atau naik bus ke Wonosobo dari Terminal Terboyo Semarang

Aksesibilitas

Page 21: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Dampak Negatif 1. Kehilangan Kesakralan.2. Perubahan Tata Pelaksanaan3. Pergeseran Makna

Dampak Positif 1. Naiknya Taraf Perekonomian 2. Pelestarian Budaya 3. Promosi Pariwisata Daerah

Dampak Pengembangan Wisata

Page 22: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

1. Manfaat Pariwisata Dari Segi Ekonomi2. Manfaat Pariwisata Dari Segi Budaya3. Manfaat Pariwisata Dari Segi Nilai Pergaulan dan Ilmu

Pengetahuan

Manfaat Pengembangan Wisata

Page 23: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Toraja merupakan salah satu kabupaten, di Sulawesi Selatan, Indonesia. KabupatenTana Toraja yang beribukota di Makale secara geografis terletak di bagian Utara Provinsi Sulawesi Selatan yaitu antara 2° – 3° Lintang Selatan dan 119° – 120° Bujur Timur, dengan luas wilayah tercatat 2.054,30 km2 persegi.

Kebanyakan penduduk Tana Toraja adalah suku Toraja. Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia.

Profil Tana Toraja

Page 24: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Sekarang Tana Toraja dikenal dengan pariwisatanya. Pada tahun 1984, Kementerian Pariwisata Indonesia menyatakan Kabupaten Toraja sebagai primadona Sulawesi Selatan. Tana Toraja dipromosikan sebagai “perhentian kedua setelah Bali.

Profil Tana Toraja

Page 25: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Fasilitas atau amenitas wisata tana toraja :

1. Penginapan (losmen, wisma, hotel)2. Bisa sewa sepeda, motor, dan sewa mobil3. Terdapat angkutan umum, taksi, dan taksi motor4. Terdapat ojek

Amenitas

Page 26: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Objek Wisata Tana Toraja

Londa: Bebatuan curam disisi makam khas Tana Toraja, terletak di tempat tinggi dari bukit dengan dua ang dalam.

Pallawa: salah satu tongkonan atau rumah adat, berada diantara pohon-pohon bambu di puncak bukit.

Arum jeram sungai sa’dan

Page 27: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

• Rambu Solo’, yaitu upacara adat memakamkan leluhur dengan acara Sapu Randanan, dan Tombi Saratu’.

• Rambu Tuka’ adalah upacara memasuki rumah adat baru yang disebut Tongkonan atau rumah yang selesai direnovasi satu kali dalam 50 atau 60 tahun. Upacara ini dikenal juga dengan nama Ma’Bua’, Meroek, atau Mangrara Banua Sura’.

Upacara Rambu Tuka’ dan Rambu Solo’ diiringi dengan seni tari dan musik khas Toraja selama berhari-hari.

AtraksiUpacara Adat

Page 28: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja
Page 29: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

• Adu kerbau (Mapasilaga Tedong). Sebelum diadu, dilakukan parade kerbau. Ada kerbau bule atau albino, ada pula yang memiliki bercak-bercak hitam di punggung yang disebut salepo dan hitam di punggung (lontong boke). Jenis yang terakhir ini harganya paling mahal, bisa di atas Rp 100 juta. Juga terdapat kerbau jantan yang sudah dikebiri—konon cita rasa dagingnya lebih gurih.Puluhan kerbau ini dibariskan di lokasi upacara. Selanjutnya, diarak dan didahului dengan tim pengusung gong, pembawa umbul-umbul, dan sejumlah wanita dari keluarga yang berduka ke lapangan yang berlokasi di rante (pemakaman). Di sini kerbau-kerbau ini dibariskan lagi sebelum diarak ke lokasi upacara.Saat barisan kerbau meninggalkan lokasi, upacara diiringi dengan musik tradisional yang iramanya timbul dari sejumlah wanita menumbuk padi pada sebuah lesung besar dan panjang secara bergantian.

AtraksiAdu Kerbau

Page 30: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja
Page 31: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

• UPACARA PENGGANTIAN BAJU JENAZAH "MA’ NENE" Di Toraja ada sebuah ritual atau kebiasaan dalam prosesi pemakaman. Cukup unik. Dan, mungkin menyeramkan. Mayat yang telah disemayamkan bertahun-tahun di sebuah tebing tinggi dan kuburan batu, tiba-tiba jasadnya bangkit. Mayat itu kemudian berjalan mencari rumahnya. Setiba di rumah, dia akan tidur lagi. Cerita mayat berjalan ini sudah dikenal masyarakat Toraja sejak jaman leluhur, sekarang ini tidak pernah ditemukan lagi acara seperti itu. Saat ini acara ma' nene yang bisa kita lihat ditoraja bukan lagi mayat berjalan tetapi hanya sebatas menganti baju jenazah/mummi

AtraksiMa’ nene

Page 32: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja
Page 33: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

• DU KAKI "SISEMBA" Ini adalah satu atraksi budaya Toraja yang mungkin tidak ada di daerah lain. acara ini sangat menarik untuk disaksikan karena atraksi ini lebih mirip dengan tauran namun sisemba ini hanya menggunakan kekuatan kaki. Atraksi ini biasanya dilakukan pada saat selesai panen semacam acara syukuran yang dilaksanakan dalam sebuah acara unik

AtraksiDu Kaki “Sisemba”

Page 34: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Terdapat suatu kebiasaan unik di daerah Tana Toraja yaitu Ma'tinggoro Tedong. Kebiasaan Ma'tinggoro tedong adalah cara menyembelih kerbau dengan hanya satu kali tebasan parang kecil. Cara Ma'Tinggoro Tedong ini biasanya dilakukan pada acara pesta sebelum pemakaman seseorang yang telah meninggal dunia.

Hingga sekarang tradisi Ma'tinggoro Tedong tetap dilakukan sebagaian besar masyarakat di Tana Toraja ketika ada orang yang meninggal dunia. Seperti yang terlihat pada suatu acara Rambu Solo atau acara kedukaan beberapa bulan lalu di Daerah Paku Makale, Tana Toraja. (Herlinus Bare)

Aktivitas

Page 35: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Aksesibilitas menuju Tana Toraja, dengan jarak 350 km dari Makasar, bisa ditempuh melalui dua jalur:

1. Jalur udara : penerbangan dari Bandara Hasanuddin Makasar, dapat ditempuh selama 45 menit.

2. Jalur darat: melalui bus, atau terdapat juga travel agent, dengan waktu tempuh sekitar 8 jam.

Beberapa objek wisata seperti Londa, Lemo, atau Kambira memiliki jalan masuk yang buruk. Jalan masuk menuju objek wisata berbeda beda, namun rata-rata dalam kondisi berbatu-batu yang hanya nyaman dilalui dengan berjalan kaki.

Aksesibilitas

Page 36: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Akses kendaraan tetap dibutuhkan juga, Hal ini mungkin disebabkan pula oleh sangat tersebarnya objek wisata di wilayah Tana Toraja dan biaya retribusi yang sangat murah. Bayangkan saja, rata-rata ongkos masuk satu objek wisata hanya sekitar Rp. 5.000 per orang. Dengan jumlah pengunjung yang tidak terlalu banyak, apalagi akses masuk yang sudah membuat “mundur”para turis, pendapatan dari segi retribusi sangat jauh panggang daripada api.

Aksesibilitas

Page 37: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

MANFAAT WISATA BUDAYA TANA TORAJA

Manfaat adanya wisata budaya di tanah torja tentu menambah penghasilan bagi masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya di Tanah Toraja. Antara tahun 1984 dan 1997, masyarakat Toraja memperoleh pendapatan dengan bekerja di hotel, menjadi pemandu wisata, atau menjual cinderamata.

Warisan budaya yang diposisikan sebagai objek dan daya tarik wisata memiliki nilai ekonomis karena membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal. Selanjutnya warisan budaya itu sendiri akan mendapat keuntungan berupa dana untuk pemeliharaannya.

Page 38: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Selain manfaat di bidang ekonomi, manfaat lain yang dirasakan yaitu Tanah Toraja semakin terkenal, tidak hanya di Indonesia tetapi sudah dikenal oleh dunia dengan ciri khas rumah adat tongkonan dan upacara kematian paling mahal yang dikenal dengan Rambu Solo. Selain itu, Tana Toraja sudah direkomendasikan untuk dijadikan kawasan warisan budaya dunia ke Unesco PBB.Menurut para ahli, setiap jengkal di kabupaten Toraja adalah kawasan warisan budaya dunia sehingga harus dilestarikan. Jadi sangat wajib bagi para wisatawan lokal maupun asing untuk mengunjungi Tanah Toraja ini karena selain menikmati keindahan alam dan keunikan budayanya para wisatawan pun akan bertambah wawasan dan pengetahuan mengenai budaya yang ada di Indonesia.

Page 39: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Dampak Positif Dan Negatif Wisata Budaya Tana Toraja

Dampak positif:1. Dengan adanya wisata budaya tentunya kebudayaan di Tanah

Toraja semakin dilestarikan sehingga warisan budaya di Sulawesi Selatan ini semakin kuat dan tidak mudah tergerus oleh perubahan zaman. (pelestarian budaya).

2. Meningkatkan perekonomian negara atau menambah devisa negara dengan datangnya para wisatawan asing. Dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar Tanah Toraja karena banyak peluang untuk mendapatkan keuntungan seperti dengan menjual souvenir, menjadi tour guide, dll, sehingga dapat memperbaiki taraf, kualitas, dan pola hidup komunitas setempat dan juga adanya peningkatan dan pemeliharaan lingkungan yang lebih baik atau bantuan/perhatian dari pemerintah.

Page 40: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Dampak Positif Dan Negatif Wisata Budaya Tanahtoraja

3. Dengan adanya wisata budaya maka akan adanya konservasi warisan budaya dan alam serta hubungan keduanya.4. Akan meningkatkan keterlibatan dan kebanggaan masyarakat. 5. Fasilitas yang dikembangkan terpakai untuk masyarakat luas. 6. Tingkat pengangguran akan berkurang karena banyak masyarakat yang memanfaatkan peluang wisata budaya untuk menambah penghasilan.

Page 41: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Dampak Positif Dan Negatif Wisata Budaya Tana Toraja

Dampak negatif:1. Hasil penelitian menyebutkan bahwa Tana Toraja merupakan salah satu daerah tujuan pariwisata yang cukup potensial, karena keberadaannya didukung oleh keunikan budaya, panorama alam, dan objek wisata yang memiliki unsur historis. Lagi pula didukung oleh pembangunan komunikasi serta transportasi dan pendidikan yang ada di daerah tersebut. Disimpulkan bahwa membanjirnya kunjungan wisata ke daerah tersebut akan menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat setempat, misalnya: harga barang menjadi tinggi, kebutuhan atau fasilitas umum lebih banyak dimanfaatkan oleh para wisatawan sehingga masyarakat setempat merasa dinomorduakan. Kegiatan-kegiatan di daerah ini cenderung berorientasi pada pariwisata sehingga merugikan golongan tertentu.2. Masyarakat sekitar akan ketergantungan terhadap pariwisata, artinya penghasilan utama hanya mengandalkan dari pariwisata. 3. Jika masyarakat asli Tanah Toraja tidak memegang teguh pada budayanya dan meniru budaya yang datang dari para wisatawan maka tidak di pungkiri suatu saat warisan budaya dari leluhur bisa saja tercampur bahkan musnah. Karena masyarakat asli bisa saja meniru budaya dari wisatawan.

Page 42: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Dampak Positif Dan Negatif Wisata Budaya Tana Toraja

4. Karena masyarakat hanya mengandalkan pada pariwisata maka akan muncul sifat matrealistis. 5. Meskipun pariwisata menambah devisa negara tetapi bisa juga pariwisata menyebabkan kebocoran devisa, inflasi, tidak balancenya ekonomi, lebih rapuh dalam perubahan ekonomi dan politik. 6. Dampak lain yang dirasakan ialah semakin banyaknya wisatawan yang datang maka akan mengakibatkan volume kendaraan bertambah dan akan menimbulkan kemacetan, selain itu juga akan mencemari lingkungan, misalnya polusi udara, sampah, dan lain-lain.

Page 43: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

• Pariwisata adalah kegiatan perjalanan terencana yang dilakukan secara individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan.Dari berbagai jenis tempat wisata diantaranya adalah wisata budaya

• Dieng adalah salahsatu destinasi wisata budaya yang menawarkan banyak kegiatan untuk dilakukan yang terletak di dataran tinggi.

• Tana Toraja adalah daerah yang sangat potensial untuk dijadikan destinasi wisata unggulan, namun masih perlu ditingkatkann kembali.

• Pengembangan suatu daerah menjadi destinasi wisata perlu diperhatikan apa dampak yang akan ditimbulkan, pengembangan suatu destinasi perlu menerapkan sistem pariwisata yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Page 44: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

• http://kumpulanreferensitugas.blogspot.com/2011/12/makalah-wisata-budaya.html

• https://menuwisatadieng.wordpress.com/• http://www.wisatamu.com/pengertian-wisata-budaya.html• http://analisispengembanganpariwisata.blogspot.com/• https://menuwisatadieng.wordpress.com/objek-wisata/• https://zonegusmawati.wordpress.com/2012/12/19/objek-wisata-tan

a-toraja/• http://diengplateau.com/berbagai-aktivitas-yang-dapat-dilakukan-di-

dieng• http://www.wisatadieng.info/2015/02/fasilitas-umum-yang-terdapat-

di-dieng.html• https://menuwisatadieng.wordpress.com/2014/09/09/jalur-akses-dan

-transportasi-menuju-dataran-tinggi-dieng/• http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/04/manfaat-pariwi

sata-dari-berbagai-segi.html• http://www.scribd.com/doc/216442857/DIENG-CULTURE-FESTIVAL-

Sebuah-Komodifikasi-Budaya-Untuk-Pariwisata#scribd

Daftar Pustaka

Page 45: Culture tuorisme dieng plateau and tana toraja

Terimakasih