ct sensor - interface dengan arduino
DESCRIPTION
vTRANSCRIPT
CT Sensor - Interface dengan Arduino
Untuk menghubungkan sebuah sensor CT ke Arduino, sinyal keluaran dari sensor CT perlu
dikondisikan agar memenuhi persyaratan masukan dari input analog Arduino : tegangan positif
antara 0V dan tegangan referensi ADC.
Catatan : Halaman ini memberikan contoh sebuah papan Arduino bekerja di 5V dan EmonTx
bekerja di 3,3V. Pastikan Anda menggunakan tegangan suplai yang tepat dan tegangan bias
dalam perhitungan Anda yang sesuai dengan setup Anda.
Hal ini dapat dicapai dengan rangkaian berikut yang terdiri dari dua bagian utama:
1. Sensor CT dan beban resistor
2. Rangkaian pembagi tegangan (R1 & R2)
Menghitung ukuran beban resistor yang cocok
Jika sensor CT adalah jenis outputan sinyal arus seperti YHDC SCT-013-000, maka sinyal arus
harus dikonversi menjadi sinyal tegangan dengan resistor beban. Jika itu adalah CT yang
menghasilkan outputan sinyal tegangan, maka Anda dapat melewatkan langkah ini tanpa
menyertakan beban resistor karena resistor beban sudah terdapat di dalam rangkaian CT
tersebut.
1) Pilih range arus saat yang Anda ingin ukur
Sensor CT YHDC SCT-013-000 memiliki range arus dari 0 sd 100 A jadi untuk contoh ini misalnya
kita memilih 100 A sebagai arus maksimum kita.
2) Mengkonversi arus RMS maksimum puncak dengan mengalikan √2.
Arus Puncak Primer = (Arus RMS) × (√2) = (100 A) × (1,414) = 141.4 A
3) Membagi arus puncak dengan jumlah lilitan di CT untuk memberikan arus puncak pada
kumparan sekunder.
Sensor CT YHDC SCT-013-000 memiliki 2000 lilitan sehingga arus puncak sekunder adalah:
Arus Puncak sekunder = (Arus Puncak Primer) / (jumlah lilitan) = (141,4 A) / (2000) = 0.0707 A
4) Untuk memaksimalkan resolusi pengukuran tegangan di atas resistor beban pada posisi
Arus Puncak harus dikondisikan tegangan referensi pada Analog Arduino (AREF) dengan cara
membaginya dengan 2.
Jika Anda menggunakan Arduino yang berjalan pada 5V: Aref / 2 akan menjadi 5V / 2 = 2,5V dan
sehingga resistor beban yang ideal menjadi
Resistor Beban Ideal = ([AREF]/2) / (Arus Puncak Sekunder) = (2,5V) / (0,0707 A) = 35,4 Ω
35Ω bukan nilai resistor yang umum, kita memiliki pilihan 39Ω atau 33Ω. Selalu pilih nilai yang
berikutnya lebih kecil, atau saat Arus beban maksimum terjadi akan menciptakan tegangan
yang lebih tinggi dari AREF. Kami sarankan gunakan 33Ω ± 1%. Dalam beberapa kasus
merangkai 2 resistor secara seri akan lebih mudah mendekati dengan nilai beban yang ideal.
Semakin jauh dari nilai idealnya, maka semakin rendah nilai akurasinya. Dalam hal ini, Arus
Puncak akan menghasilkan nilai analog 4.7V (3822 setelah dilakukan konversi Analog ke digital
menggunakan ADC 12bit).
Berikut adalah perhitungan yang sama seperti di atas dalam bentuk yang lebih lengkap:
Beban Resistor (ohm) = ([AREF] * [Lilitan CT]) / ([2√2] * [Arus Primer Maksimal])
Alat untuk menghitung Besarnya resistor beban, Lilitan CT dan IRMS maksimum
(Catatan: alat ini tidak memperhitungkan outputan daya maksimum CT. Saturation dan distorsi
akan terjadi jika output maksimum terlampaui. Juga tidak memperhitungkan toleransi
komponen sehingga beberapa persen harus diambil dari perhitungan nilai resistor ini. untuk
menjelaskan ini. Ada lebih lanjut tentang toleransi komponen di ACAC komponen toleransi.)
2) Menambahkan Tegangan Bias DC
Jika Anda menghubungkan salah satu CT (+beban) kabel ke ground dan mengukur tegangan
relatif kedua ke ground, sinyal akan berosilasi dari tegangan positif ke negatif. Arduino hanya
membutuhkan tegangan positif saja dan dengan menghubungkan ujung CT yang baru saja kita
hubung ke ground ke level 2,5V (setengah dari tegangan suplai) sebagai gantinya, tegangan
sinyal skrg akan berosilasi sekitar 2,5V dan tetap positif.
Resistor R1 & R2 dalam diagram sirkuit di atas membuat pembagi tegangan yang menyediakan
level 2,5V. Kapasitor C1 memiliki reaktansi rendah - beberapa ratus ohm - dan menyediakan
jalur alternatif untuk arus bolak-balik melalui resistor.
Memilih nilai cocok untuk resistor R1 & R2:
Resistensi yang lebih tinggi menurunkan konsumsi energi
Kami telah menggunakan 10 kΩ resistor untuk sumber listrik monitor. The emonTx
menggunakan 470 kΩ resistor untuk benar-benar menjaga konsumsi daya minimum seperti
yang dimaksudkan untuk menjaga kelangsungan hidup baterai selama beberapa bulan.
Arduino sketch
Untuk menggunakan rangkaian di atas untuk mengukur Arus RMS dan dengan nilai tetap untuk
Tegangan RMS (misalnya 240V) untuk menunjukkan perkiraan Daya Nyata, upload sketch
Arduino di sini: