crop wat

5
PEMBAHASAN Pada prkatikum kali ini kita menbahas tentang perhitungan kebutuhan air dan air irigasi dengan menggunakan aplikasi software Cropwat yang dilakukan di laboratorium. Aplikasi Cropwat dapat digunakan di antaranya perhitungan evapotranspirasi acuan, pemrosesan data curah hujan, pola tanam dan data tanam. Program ini dipakai melalui perintah DOS untuk menghitung evapotranspirasi Penman Monteith, kebutuhan air untuk tanaman dan kebutuhan air irigasi berdasarkan data iklim, tanah dan tanaman. Cropwat juga digunakan untuk menghitung jadwal pemberian air irigasi untuk macam-macam kondisi pengelolaan dan suplai air untuk seluruh air untuk seluruh daerah irigasi dengan bermacam-macam pola tanam tertentu. Program Cropwat memungkinkan pengembangan jadwal irigasi untuk kondisi manajemen yang berbeda dan perhitungan pasokan air untuk berbagai skema pola tanam. Cropwat juga dapat digunakan untuk mengevaluasi praktek-praktek irigasi petani dan memprakirakan kinerja tanaman di bawah kedua kondisi tadah hujan dan hujan. Manfaat dari adanya aplikasi Cropwat ini sangat membantu pada penjadwalan Tanam pada lahan. Air hujan yang dapat dimanfaatkan akan sangat dapat membantu bagi petani yang memiliki masalah dalam

Upload: valentina-purba

Post on 01-Dec-2015

78 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Crop Wat

PEMBAHASAN

Pada prkatikum kali ini kita menbahas tentang perhitungan

kebutuhan air dan air irigasi dengan menggunakan aplikasi software

Cropwat yang dilakukan di laboratorium. Aplikasi Cropwat dapat digunakan

di antaranya perhitungan evapotranspirasi acuan, pemrosesan data curah

hujan, pola tanam dan data tanam.

Program ini dipakai melalui perintah DOS untuk menghitung

evapotranspirasi Penman Monteith, kebutuhan air untuk tanaman dan

kebutuhan air irigasi berdasarkan data iklim, tanah dan tanaman. Cropwat

juga digunakan untuk menghitung jadwal pemberian air irigasi untuk

macam-macam kondisi pengelolaan dan suplai air untuk seluruh air untuk

seluruh daerah irigasi dengan bermacam-macam pola tanam tertentu.

Program Cropwat memungkinkan pengembangan jadwal irigasi untuk

kondisi manajemen yang berbeda dan perhitungan pasokan air untuk

berbagai skema pola tanam. Cropwat juga dapat digunakan untuk

mengevaluasi praktek-praktek irigasi petani dan memprakirakan kinerja

tanaman di bawah kedua kondisi tadah hujan dan hujan.

Manfaat dari adanya aplikasi Cropwat ini sangat membantu pada

penjadwalan Tanam pada lahan. Air hujan yang dapat dimanfaatkan akan

sangat dapat membantu bagi petani yang memiliki masalah dalam pengiran.

Namun kelemahan pada aplikasi ini menurut saya adalah adanya

ketergantungan pada data klimatologi, yang pada kenyataannya saat ini

adalah iklim merupakan suatu faktor abiotik yang terkadang sulit untuk

dikendalikan. perubahan iklim yang tidak menentu pada setiap daerah dapat

merubah data yang telah diperoleh sehingga akan terjadinya kesalahan pada

saat penjadwalan. Dilihat dari tingkat presisinya, penggunaan Cropwat

sangatlah tinggi karena perhitungannya menggunakan komputer. Kemudian

untuk data tanaman tropis juga dapat disesuikan dengan typenya sehingga

kesesuaian atau keakuratannya sangat tinggi.

Untuk perhitungannya, pertama – tama setelah kita menginstall

aplikasi software Cropwat, kita memasukkan data yang diperlukan untuk

menghitung kebutuhan air seperti data temperatur, kelembapan udara,

Page 2: Crop Wat

radiasi matahari, curah hujan dan kecepatan angin, sededangkan untuk

menghitung air irigasi adalah dengan memasukan data seperti jenis

tanaman, transplanting date, niai Kc dry, Kc wet, Stage, Rooting depth,

Puddling depth, Nursery area, critical depletion, yield response dan

cropheight.

Gambar 1. Penenutuan Air Irigasi

Gambar 2. Perhitungan Evapotranspirasi

Dari gambar diatas, nilai Eto (tabel kuning pada Gambar 2) didapat dari

perhitungan dengan Metode Penman-Monteith. Berikut penjelasan rumus

Metode Penman-Monteith : Berikut adalah rumus evapotranspirasi metode

Penman-Monteith  :

Keterangan :

Page 3: Crop Wat

ETo : Evapotranspirasi acuan(mm/hari),

Rn : Radiasi netto pada permukaan tanaman (MJ/m2/hari),

G : Kerapatan panas terus-menerus pada tanah (MJ/m2/hari),

T : Temperatur harian rata-rata pada ketinggian 2 m (oC),

u2 : Kecepatan angin pada ketinggian 2 m (m/s),

es : Tekanan uap jenuh (kPa),

ea :  Tekanan uap aktual (kPa),

D :  Kurva kemiringan tekanan uap (kPa/oC),

g  :  Konstanta psychrometric (kPa/oC).

Metode diatas berbeda dengan Metode Penman yang dimodifikasi. Berikut persamaan atau rumus metode Penman yang dimodifikasi:

Eto = c [W.Rn + (1 – W) f(u) (ea – ed) ] mm/hari

Pada metode penman yang dimodiifikasi, nilai kerapatan panas tanah, temperatur harian rata-rata, kurva kemiringan dan konstanta psychometric tidak diperhitungkan yang pada metode Penman-Monteith, hal tersebut diperhitungkan. Metode Penman-Monteith memang merupakan metode yang cukup dapat diterima yang menjelaskan evapotranspirasi secara teliti. Dapat dilihat dengan jumlah data yang dimasukkan. Bisa dikatakan metode Penman-Monteith adalah metode penyempurnaan dari metode sebeumnya yaitu metode Penman yang dimodifikasi.