critical appraisal.doc

5
Critical Appraisal Issue Brief Trauma-Focused Cognitive Behavioral Therapy for Children Affected by Sexual Abuse or Trauma Pendahuluan Artikel Issue Brief merupakan artikel pendek yang berisi tulisan-tulisan tentang isu yang patut untuk dipertimbangkan. Artikel ini juga menunjukkan rekomendasi untuk tindakan dan menyediaan informasi pendukung yang relevan dengan masalah dan memberikan rekomendasi untuk permasalahan tersebut. Dalam artikel ini juga terdapat daftar referensi untuk informasi pendukung dan sumber lainnya yang diperlukan. Pembuatan artikel Issue Brief sebaiknya tidak lebih dari dua halaman agar penulisannya menjadi lebih efektif. Kepentingan Artikel Isi yang terdapat dalam artikel ini sangat menarik dan penting. Artikel ini membahas tentang TF-CBT (Trauma-Focused Cognitive Behavioral Therapy) yang menjadi salah satu metode terapi dalam menangani kasus-kasus kekerasan seksual, paparan kekerasan dalam rumah tangga dan peristiwa traumatik lainnya dengan mengintegrasikan beberapa pendekatan terapi dan melakukan terapi pada anak dan orang tua secara komprehensif.

Upload: deaaannnnnn

Post on 23-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Critical Appraisal

Issue Brief

Trauma-Focused Cognitive Behavioral Therapy for Children Affected by

Sexual Abuse or Trauma

Pendahuluan

Artikel Issue Brief merupakan artikel pendek yang berisi tulisan-tulisan

tentang isu yang patut untuk dipertimbangkan. Artikel ini juga menunjukkan

rekomendasi untuk tindakan dan menyediaan informasi pendukung yang relevan

dengan masalah dan memberikan rekomendasi untuk permasalahan tersebut.

Dalam artikel ini juga terdapat daftar referensi untuk informasi pendukung dan

sumber lainnya yang diperlukan. Pembuatan artikel Issue Brief sebaiknya tidak

lebih dari dua halaman agar penulisannya menjadi lebih efektif.

Kepentingan Artikel

Isi yang terdapat dalam artikel ini sangat menarik dan penting. Artikel ini

membahas tentang TF-CBT (Trauma-Focused Cognitive Behavioral Therapy)

yang menjadi salah satu metode terapi dalam menangani kasus-kasus kekerasan

seksual, paparan kekerasan dalam rumah tangga dan peristiwa traumatik lainnya

dengan mengintegrasikan beberapa pendekatan terapi dan melakukan terapi pada

anak dan orang tua secara komprehensif.

Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang

karakter serta kegunaan TF-CBT. Manfaat dari penulisan artikel ini juga telah

dijelaskan antara lain untuk membantu aktivis anak serta profesional lain yang

berperan dalam mebuat keputusan untuk merujuk ke terapis, untuk memberikan

gambaran pada orang tua (kandung atau asuh) serta pengasuh tentang apa yang

akan anak dapatkan selama terapi, serta menambah pemahaman bagi orang lain

yang memiliki ketertarikan dalam bidang penanganan anak dengan kekerasan

seksual.

Metode TF-CBT menggunakan beberapa pendekatan yang terdiri dari

terapi kognitif, terapi perilaku, dan terapi keluarga. Terapi ini terdiri dari dua belas

sampai delapan belas sesi dari lima puluh menit sampai sembilan puluh menit,

tergantung pada kebutuhan pengobatan. Komponen “PRACTICE” yang digunakan

dimasukkan ke dalam sesi terapi yang terbagi menjadi sesi individu (sesi anak dan

orangtua terpisah) dan sesi orang tua anak secara bersama-sama.

Pada artikel ini dijelaskan pula efektivitas dan keterbatasan metode TF-

CBT dalam memberikan terapi pada korban kekerasan seksual dan trauma. TF-

CBT memiliki menunjukkan efektivitas dengan anak-anak dan keluarga pada latar

belakang budaya yang berbeda (termasuk Kaukasia, Afrika-Amerika, dan Anak

Hispanik dari semua latar belakang sosial ekonomi), serta pada beberapa studi

penelitian, TF-CBT lebih responsif pada anak dengan PTSD (Post Traumatic

Stress Disorder), depresi, cemas, dan masalah perilaku (perilaku seksual).

Keterbatasan TF-CBT terletak pada penggunaannya pada anak atau remaja

dengan masalah perilaku sebelum terjadinya trauma atau kekerasan seksual, anak

atau remaja dengan adanya keinginan bunuh diri dan riwayat penggunaan zat

terlarang.

Jenis Artikel

            Artikel ini merupakan suatu Issue Brief yang menggambarkan tentang

metode TF-CBT mulai dari komponen terapi sampai dengan hasil yang

diharapkan dari terapi. Dalam artikel ini juka dijelaskan efektifitas serta

keterbatasan penggunaan metode terapi TF-CBT yang diperoleh dari beberapa

hasil penelitian.

Pembahasan Artikel

Dalam artikel ini, penulis menjabarkan banyak hal tentang terapi TF-CBT.

Hal tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang metode terapi ini sehingga

tujuan dan manfaat penulisan artikel ini dapat tercapai. Pada beberapa topik

bahasan turut dituliskan pula efektivitas terapi TF-CBT yang didasarkan pada

evidence-based namun data-data mengenai efektivitas terapi tidak ikut

dicantumkan, sehingga tidak dapat diketahui presentase yang jelas tentang

efektivitas TF-CBT bila dibandingkan terapi yang lain dalam menangani kasus

kekerasan seksual dan trauma.

Secara garis besar, artikel yang dituliskan sudah sangat bagus dan

lengkap. Penulis mulai menuliskan tentang gambaran umum terapi TF-CBT,

sampai metode pendekatan TF-CBT, serta terapi yang dimulai dari sesi individu

dan bersama (orang tua dan anak). Penjelasan tersebut dapat digunakan dan

diterapkan dalam klinis baik bagi professional terapis maupun aktivis yang

bergerak dalam bidang perlindungan anak.

Akan tetapi, limitasi dari penulisan artikel ini adalah tidak adanya

gambaran data yang tertulis dari beberapa penelitian sebelumnya tentang

efektivitas terapi TF-CBT bila dibandingkan dengan terapi lain dalam menangani

kasus kekerasan seksual dan trauma pada anak. Selain itu, turut dijelaskan pula

tentang keterbatasan metode terapi TF-CBT pada beberapa anak-anak dan remaja

lain dengan masalah kepribadian sebelum terjadinya trauma, dan riwayat

terjadinya bunuh diri dan penggunaan zat terlarang, penulis bahkan

merekomendasikan untuk memodifikasi TF-CBT pada kasus anak dan remaja

tersebut, akan tetapi penulis kurang menjabarkan tentang alasan perlunya

modifikasi TF-CBT pada kasus anak dan remaja dengan riwayat tersebut,

sehingga akan lebih sulit nantinya untuk menentukan atau menyusun komposisi

terapi yang tepat sebagai modifikiasi dari terapi TF-CBT pada kasus anak dan

remaja dengan masalah seperti yang dijelaskan sebelumnya.