cover hubungan prestasi belajar mata...

64
HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN SISWA MTs RADEN UMAR SAID DESA COLO, KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah Oleh : ZULI ZUTIONO NIM. 3102181 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008

Upload: dinhnhan

Post on 07-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN

SISWA MTs RADEN UMAR SAID DESA COLO, KECAMATAN DAWE

KABUPATEN KUDUS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh : ZULI ZUTIONO

NIM. 3102181

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

WALISONGO SEMARANG 2008

Page 2: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

ABSTRAK

ZULI ZUTIONO, NIM 3102181. Hubungan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak dengan Sikap Birrul Walidain Siswa MTs Raden Umar Said Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Skripsi. Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2007.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara empiris hubungan prestasi mata pelajaran Aqidah Akhlak dengan sikap birrul walidain Siswa MTs Raden Umar Said Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.

Penelitian ini menggunakan metode korelasi sejajar, yaitu suatu pendekatan untuk meneliti korelasi / hubungan antara dua fenomena. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah metode tes dan angket. Analisis data untuk uji hipotesis digunakan rumus Korelasi Product Moment.

Hasil penelitian ini, yaitu : (1) hasil tes belajar aqidah akhlak diperoleh skor sebesar 459,02 atau nilai prosentase 61,20% pada kategori Cukup Baik. Hal ini berdasarkan penelitian bahwa prestasi belajar aqidah akhlak di MTs Raden Umar Said Kudus pada kategori sangat baik 2,67%, kategori baik 48%, kategori cukup baik 44%, kategori kurang baik 5,33% dan kategori tidak baik 0%, (2) hasil angket variabel sikap birrul walidain diperoleh skor sebesar 6576 atau nilai prosentase 87,68% pada kategori sangat baik, artinya sikap birrul walidain siswa MTs Raden Umar Said Kudus saat ini sudah sangat baik. Hal ini berdasarkan deskripsi data angket, bahwa sikap birrul walidain siswa MTs Raden Umar Said Kudus yang sangat baik ada 85,32% dan siswa yang memiliki sikap birrul walidain baik ada 14,67%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap birrul walidain siswa sangat memuaskan karena siswa sekolah ini memiliki sikap birrul walidain yang baik, (3) Uji hipotesis menggunakan rumus Product Moment yang dikemukakan Pearson. Melalui perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut dapat diperoleh hasil rXY = 0,237. Hasil perhitungan rXY yang diperoleh diinterpretasikan dengan r tabel Product Moment. Pada r tabel, nilai N = 75 pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,227. Karena r hitung (0,237) lebih besar dari r tabel berarti hubungan antara prestasi belajar aqidah akhlak dengan sikap birrul walidain siswa MTs Raden Umar Said Kudus adalah signifikan.

Kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu ada hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi belajar aqidah akhlak dengan sikap birrul walidain siswa MTs Raden Umar Said Kudus.

Saran yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu : (1) bagi guru aqidah akhlak perlu meningkatkan prestasi belajar siswa karena masih terdapat 29 siswa (38,67%) yang mendapatkan hasil tes di bawah 6,0, (2) bagi orang tua perlu meningkatkan komunikasi dengan anak-anak dan memperbaiki pola asuhnya agar menjadi lebih baik sehingga sikap birrul walidain siswa dapat dipertahankan dan bermanfaat bagi perkembangan kepribadian siswa, (3) bagi siswa perlu meningkatkan prestasi belajarnya dan menjaga hubungan baik dengan kedua orang tua masing-masing agar mendapat ridho Allah SWT.

Page 3: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

DR. Hj. Sukasih, M.Pd Jl. Palebon Raya, Palebon Pedurungan Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp. : 4 (empat) eks Hal : Naskah Skripsi An. Zuli Zutiono

Assalamu’alaikum Wr.Wb Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi Saudara : Nama : Zuli Zutiono Nomor Induk : 3102181 Judul : Hubungan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak dengan Sikap Birrul Walidain Siswa MTs Raden Umar Said Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Dengan ini saya mohon kiranya skripsi Saudara tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Demikian harap menjadikan maklum. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, Januari 2008

Pembimbing

DR.Hj. Sukasih, M.Pd NIP. 150277396

Page 4: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

PENGESAHAN PENGUJI

Tanggal Tanda Tangan

Drs. H. Soediyono, M.Pd Ketua Mustofa, M.Ag Sekretaris Drs. Karnadi Hasan, M.Pd Penguji I Fakhrur Rozi, M.Ag Penuji II

Page 5: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

MOTTO

* 4© |Ós%uρ y7 •/ u‘ ω r& (# ÿρ߉ç7 ÷ès? Hω Î) çν$−ƒ Î) È⎦ ø⎪t$ Î!≡uθø9 $$Î/uρ $·Ζ≈|¡ ômÎ) 4 $̈ΒÎ) £⎯tóè= ö7 tƒ x8 y‰Ψ Ïã uy9 Å6ø9$#

!$ yϑèδ߉ tn r& ÷ρr& $yϑèδŸξÏ. Ÿξsù ≅à)s? !$yϑçλ°; 7e∃ é& Ÿωuρ $yϑèδö pκ ÷] s? ≅è% uρ $yϑßγ ©9 Zωöθ s% $Vϑƒ Ì Ÿ2 ∩⊄⊂∪

ôÙÏ÷z $# uρ $yϑßγ s9 yy$ uΖ y_ ÉeΑ—%!$# z⎯ÏΒ Ïπ yϑôm §9 $# ≅è%uρ Éb>§‘ $yϑßγ ÷Η xq ö‘ $# $ yϑx. ’ÎΤ$u‹ −/u‘ # ZÉó|¹ ∩⊄⊆∪

23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan

menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah “Wahai Tuhanku kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil.1

PERSEMBAHAN

Dengan rendah hati

1 Al-Qur’an Al Kariim Digital,Surat Al-Isra’ : 23 – 24

Page 6: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

Karya ini didedikasikan untuk

Ayah dan Ibu tercinta

Jazakumullah Khoiron katsiro atas semua yang telah dicurahkan

untukku

Juga untuk adik-adikku tersayang

dan para sahabat yang telah menemaniku dalam suka dan duka

Semoga Allah melipatgandakan kebaikan kalian

Page 7: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji

syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah karena dapat menyelesaikan skripsi ini,

setelah melewati waktu yang panjang dengan mengalami berbagai macam

kesulitan dan hambatan. Shalawat dan salam semoga telimpah bagi Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat serta pengikutnya hingga

akhir zaman.

Skripsi ini berjudul “Hubungan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah

Akhlak dengan Sikap Birrul Walidain Siswa MTs Raden Umar Said Desa Colo,

Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus” merupakan penelitin ilmiah yang diajukan

sebagai slah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Agama di Fakultas

Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Dalam penyususunan skripsi ini penulis memperoleh bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak, baik yang bersifat moral maupun material. Untuk

itu penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih atas bimbingan,

bantuan serta petunjuk-petunjuk yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi

ini kepada :

1. Prof. Dr. H. Abdul Jamil, M.A, Rektor IAIN Walisongo Semarang.

2. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M.Pd, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

3. Ahmad Muthohar, M.Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Page 8: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

4. DR. Hj. Sukasih, M.Pd, Dosen Pembimbing 1 di dalam penyusunan skripsi

ini, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dengan

memberikan petunjuk-petunjuk yang sangat berguna dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Machsun, S.Ag, Kepala MTs Raden Umar Said Desa Colo, Kecamatan Dawe,

Kabupaten Kudus yang telah memberikan izin dan kemudahan dalam

penelitian ini.

6. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan

satu per satu.

7. Semoga Allah berkenan membalas budi baik semua dengan pahala yang

berlipat ganda.

8. Dengan segala kerendaha hati, penulis menyadari meskipun skripsi ini telah

disusun dengan kesungguhan, namun masih banyak kekurangannya karena

keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kemajan penulis di

masa mendatang.

9. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya

bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Semarang, Februari 2008

ZULI ZUTIONO

Page 9: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

ABSTRAK PENELITIAN ............................................................................... ii

PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBINNG ................................................ iv

PENGESAHAN ................................................................................................. v

MOTTO ............................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 3

C. Pembatasan Masalah ............................................................... 3

D. Perumusan Masalah ................................................................ 4

E. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............ 6

A. Deskripsi Teori ....................................................................... 6

1. Prestasi Belajar Aqidah Akhlaq ......................................... 6

2. Birrul Walidain .................................................................. 18

B. Kajian Penelitian yang Relevan ............................................... 31

C. Pengajuan Hipotesis ................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 32

A. Tujuan Penelitian .................................................................... 32

B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 32

C. Variabel Penelitian ................................................................... 32

D. Metode Penelitian .................................................................... 33

E. Populasi dan Sampel ................................................................ 34

Page 10: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 35

G. Teknik Analisis Data .............................................................. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 40

A. Keadaan Umum MTs Raden Umar Said Kudus ..................... 40

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian .............................................. 42

C. Pengujian Hipotesis ................................................................. 47

D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 52

E. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 54

BAB IV SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP ....................................... 55

A. Simpulan ................................................................................. 55

B. Saran ....................................................................................... 55

C. Penutup ................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 57

LAMPIRAN ....................................................................................................... 59

Page 11: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Siswa di MTs Raden Umar Said Kudus dalam satu minggu mendapatkan

pelajaran Agama Islam selama sepuluh jam pelajaran. Jumlah jam pelajaran siswa MTs

Raden Umar Said Kudus lebih banyak daripada yang didapatkan siswa SMP. Aqidah

Akhlak adalah salah satu mata pelajaran keagamaan yang diberikan kepada siswa MTs

Raden Umar Said Kudus untuk membentuk pemahaman keagamaan siswa dalam hal

aqidah dan akhlak yang sesuai dengan syari’at islam. Dengan adanya submata pelajaran

Akhlak diharapkan para siswa dapat membedakan baik dan buruk, mengerti dan

memahami apa yang seharusnya dilakukan, memahami jalan yang benar untuk

melakukan amalan, baik berupa perkataan, perbuatan atau kombinasi keduanya dari segi

lahir dan batin.

Berdasarkan tinjauan psikologis, siswa SMP/MTs termasuk dalam masa remaja.

Ada seperangkat hal yang diharapkan dimiliki oleh remaja dalam mempersiapkan diri

memasuki alam kehidupan masa dewasa, agar remaja yang bersangkutan memiliki

kebutuhan pribadi dalam arti yang seluas-luasnya. Dari segi individu, apa yang

diharapkan dimilikinya itu dikaitkan dengan perkembangan pikir, sikap dan perasaan,

kemauan dan perlakuan nyata. Dari segi lingkungan, ada semacam tuntutan dari faktor-

faktor sosial, religius, serta nilai-nilai dan norma yang di dalamnya. Tuntutan itu

dikenakan bagi individu sebagai bagian dari lingkungan itu juga1 . Dengan demikian,

remaja memiliki potensi berbagai masalah dalam masa perkembangannya. Untuk itu,

remaja yang perlu mempersiapkan diri memasuki kehidupan masa dewasa, agar remaja

yang dapat menyesuaikan diri dari segi individu maupun sosial.

Remaja memang banyak yang belum bisa melepaskan diri dari ketergantungan

terhadap orang tua. Tetapi juga tidak layak seorang remaja selalu bergantung dan tidak

menangani sendiri pekerjaan rumah dan sekolahnya. Adalah tidak wajar jika remaja tidak

dapat atau tidak mau bergaul dengan teman-teman sebayanya, demikian pula dengan

1 Mohammad Ali dan Mohammadi Asrori, Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 9

Page 12: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

2

pelaksanaan kewajiban hidup bersama dalam masyarakat, atau kehidupan beragama.

Ringkasnya, remaja diharapkan dan dituntut untuk bersikap, berpikir dan berlaku yang

sesuai atau cocok dengan tuntutan lingkungannya, serta eksistensinya sebagai remaja.

Tugas perkembangan yang cukup sulit adalah yang berhubungan dengan orang

tua di rumah2. Berkaitan dengan kualitas interaksi remaja dengan orang tua, terdapat

beberapa persepsi remaja antara lain mengenai toleransi orang tua terhadap perbedaan

pendapat. Pada masalah ini banyak munculnya perilaku yang mengarah pada

pertentangan antara remaja dengan orang tua. Sebagai seorang anak seringkali remaja

lalai untuk senantiasa menjaga sikap birrul walidain, yaitu sikap untuk senantiasa berbuat

baik dan ihsan yang sesuai dengan syariat islam.

Saat ini, perilaku siswa MTs Raden Umar Said Kudus pada umumnya dalam

kondisi baik. Tidak terdapat kenakalan remaja yang berat sehingga mengganggu jalannya

proses pembelajaran. Namun kondisi ini sangat labil, karena MTs raden Umar Said

Kudus ini berada di lingkungan yang padat dengan tingkat interaksi yang tinggi.

Akibatnya beberapa siswa terpengaruh untuk melakukan adu mulut dengan siswa sekolah

lain. Faktor eksternal atau lingkungan sangat berperan dalam pergaulan antar siswa dan

selanjutnya akan mempengaruhi tingkat kenakalan siswa. Disinyalir pula adanya siswa

yang kurang baik dalam bergaul dengan orang tuanya.

Siswa kelas VIII MTs Raden Umar Said Kudus sebagian besar adalah anak dari

keluarga kelas sosial ekonomi menengah ke bawah. Dengan latar belakang yang berbeda,

anak-anak tersebut memiliki interaksi sosial yang berbeda pula. Ada asumsi bahwa anak-

anak MTs memiliki perilaku sosial yang khas, yang berbeda dengan anak-anak SMP,

yaitu perilaku yang santun dan religius karena bersekolah di lingkungan yang

mengutamakan pendidikan agama Islam. Pada saat siswa mulai masuk kelas VII, siswa

memasuki lingkungan baru yang memerlukan penyesuaian diri yang berbeda dengan

waktu masih di MI. Pada saat siswa naik kelas VIII, mereka telah mengalami

penyesuaian yang cukup matang dan mengembangkan perilaku sosial yang semakin

beragam baik terhadap teman, orang tua, guru dan masyarakat. Maka, penelitian ini

dilakukan di kelas VIII. Adapun kelas IX merupakan kelas akhir MTs sehingga mereka

tidak diperkenankan untuk penelitian.

2 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1977), hlm. 5

Page 13: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

3

Diharapkan adanya mata pelajaran Aqidah Akhlak, siswa memiliki kesadaran

dalam berakhlak, misalnya kepada orang tua. Berdasarkan pengamatan sementara di MTs

Raden Umar Said Kudus dan wawancara dengan guru, masih terdapat beberapa masalah

pada pembelajaran Aqidah Akhlak maupun sikap birrul walidain oleh siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan survey sementara, fenomena yang ada, di MTs Raden Umar Said

Kudus dalam masalah prestasi mata pelajaran Aqidah Akhlak dan sikap birrul walidain

adalah :

1. Terdapat anak-anak yang kurang dalam prestasi pelajaran Aqidah Akhlak.

2. Belum adanya analisis hasil belajar prestasi mata pelajaran Aidah Akhlak untuk

mengetahui pokok bahasan yang sulit bagi siswa.

3. Belum adanya pengajaran remedial dari ulangan umum prestasi mata pelajaran

Aqidah Akhlak bagi siswa yang nilainya kurang ( di bawah 6,0 ) dan belum adanya

pengayaan bagi siswa yang mendapat nilai bagus karena padatnya beban kurikulum

diniyah di MTs Raden Umar Said Kudus.

4. Adanya siswa yang memiliki kasus di sekolah yang membawa nama orang tua

sehingga cenderung menjadi sikap durhaka kepada orang tua.

5. Berdasarkan data kasus di Bimbingan dan Konseling terdapat siswa yang memiliki

hubungan kurang harmonis dengan orang tua di rumah sehingga berpengaruh

terhadap belajar di sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan waktu dan biaya, maka penelitian ini dibatasi pada permasalahan

prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak dan sikap birrul walidain siswa MTs

Raden Umar Said Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Prestasi belajar dapat

diartikan sebagai hasil yang telah dicapai melalui proses perubahan perilaku yang dapat

dinyatakan dalam bentuk penguasaan penggunaan dalam penilaian tentang pengetahuan,

sikap dan nilai serta ketrampilan3 . Prestasi belajar Aqidah Akhlak merupakan hasil yang

telah dicapai siswa setelah melakukan perbuatan belajar Aqidah Akhlak.

3 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran,( Jakarta: Bumi Aksara, 1995 ), hlm.153

Page 14: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

4

Adapun sikap birrul walidain artinya sikap siswa dalam berbuat baik kepada orang

tua. Ayah dan Ibu memiliki hak dari segala manusia lainnya untuk dicintai, ditaati dan

dihormati karena keduanya memelihara, mengasuh dan mendidik. Mencintai anak dengan

tulus ikhlas agar anak menjadi seorang yang baik, berguna dalam masyarakat, berbahagia

dunia akhirat4.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah dalam penelitian ini, masalah dirumuskan sebagai

berikut : Apakah ada hubungan prestasi mata pelajaran Aqidah Akhlak dengan sikap

birrul walidain Siswa MTs Raden Umar Said Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten

Kudus ?

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Untuk menambah referensi bahan pustaka tentang Pendidikan Agama Islam,

khususnya tentang hubungan prestasi mata pelajaran Aqidah Akhlak dengan sikap

birrul walidain.

2. Manfaat praktis

a. Bagi guru, sebagai masukan dalam melaksanakan pembelajaran Aqidah Akhlak

dan dalam memberikan bimbingan bagi siswa dalam bersikap baik kepada kedua

orang tua.

b. Bagi orang tua siswa, sebagai bahan masukan agar mereka memantau hasil belajar

anak dan membimbing anak dalam berakhlak karimah.

c. Bagi siswa, dengan bimbingan orang tua dan guru mereka dapat mengembangkan

sikap birrul walidain sesuai syariat islam.

d. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan penerapan ilmu yang didapatkan

selama mengikuti pendidikan di IAIN Walisongo Semarang.

4 Barmawie Umary, Materia Akhlak, (Sala: Ramadhani, 1984),hlm.71

Page 15: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

5

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGUJIAN

A. Deskripsi Teori

1. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak

a. Pengertian Prestasi Belajar Aqidah Akhlak

Prestasi belajar5 adalah hasil yang dicapai, dilakukan, dikerjakan siswa

dalam serangkaian kegiatan jiwa raga (psikofisik) untuk menuju perkembangan

pribadi-pribadi yang utuh. Sedangkan serakaian hasil kegiatan belajar yang

dicapainya dengan sungguh-sungguh akan melebihi prestasi belajar orang lain.

Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai melalui

proses perubahan perilaku yang dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan

penggunaan dalam penilaian tentang pengetahuan, sikap dan nilai serta

ketrampilan. Juga dapat diartikan sebagai penguasaan pengetahuan dan

ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, latihannya yang

ditunjukkan dengan nilai tes. Dengan penilaian itu dapat diperoleh gambaran

nyata tentang keberhasilan belajar dalam bentuk penentuan-penentuan indek

prestasi6. Mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan salah satu penjabaran

kurikulum untuk Madrasah Tsanawiyah dengan tujuan utam meningkatkan

pengetahuan agama dan perilaku ( akhlak ) siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran ini pada dasarnya merupakan gabungan dua sub mata pelajaran

Aqidah dan sub mata pelajaran Akhlak. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah hasil

yang diperoleh secara maksimal dari usaha belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak

yang didapatkan siswa yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau kalimat.

b. Indikator Prestasi Belajar Aqidah Akhlak

Prestasi belajar Aqidah Akhlak meliputi prestasi yang berkenaan dengan

kognitif, afektif dan psikomotorik. Indikator prestasi belajar dapat dilihat dari

5 Winkel,Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT.Gramedia,1987), hlm.15 6 Oemar Hamalik,Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm.153

Page 16: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

6

beberapa aspek perilaku belajar itu sendiri. Prinsip-prinsip indikator prestasi

belajar adalah7:

“pengungkapan hasil belajar secara ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu khususnya ranah rasa murid sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu bersifat intangible ( tidak dapat diraba ). Oleh sebab itu, yang dapat dilakukan guru hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting yang diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa baik yang merupakan dimensi cipta rasa maupun dimensi karsa”.

Hakikat prestasi belajar adalah hasil belajar siswa yang meliputi ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik. Ukuran dan data hasil belajar siswa dapat

diketahui dari indikator-indikator prestasi belajar, yaitu : (1) prestasi berkenaan

dengan ranah cipta ( kognitif ), meliputi : (a) pengamatan, (b) ingatan, (c)

pemahaman, (d) penerapan, (e) analisis, (f) sintesis ; (2) prestasi yang berkenaan

dengan rasa ( afektif ), meliputi : (a) penerimaan, (b) sambutan, (c) apresiasi, (d)

internalisasi, (e) karakterisasi ; (3) prestasi yang berkenaan dengan ranah karsa

(psikomotorik), meliputi : (a) ketrampilan bergerak dan bertindak, (b) kecakapan

ekspresi verbal dan non verbal. Pada kenyataannya yang menjadi tolak ukur

adalah prestasi yang berkenaan dengan ranah cipta kognitif. Prestasi belajar jenis

ini masih menjadi obsesi bagi kebanyakan orang tua dalam memacu belajar anak-

anaknya. Banyak orang tua berusaha keras agar anak-anaknya memiliki

pengetahuan yang luas yang dapat diukur dari kognitif ini. Orang tua akan bangga

manakala anak-anak mereka memiliki ingatan yang tajam, pemahaman yang

mendalam, mampu melakukan analisis dan sintesis atas berbagai masalah yang

diamati. Tindakan tersebut akan mengakibatkan ketimpangan dalam kecerdasan

anak terutama dalam ranah rasa (afektif). Anak akan miskin dalam apresiasi dan

internalisasi nilai-nilai luhur yang berlaku di masyarakat. Dalam bahasa yang

lebih modern, anak memiliki kecerdasan emosi yang rendah. Adapun ranah

7 Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1997), hlm. 152

Page 17: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

7

psikomotorik biasanya ditonjolkan pada mata pelajaran olahraga, meskipun

sebenarnya bukan semata-mata olahraga. Namun hanya sedikit orang tua yang

memiliki kebanggaan prestasi olahraga anak dibandingkan prestasi kognitif.

Berdasarkan kenyataan tersebut, prestasi belajar adalah nilai yang diperoleh dari

ulangan harian, tes formatif dan tes sumatif.

Prestasu belajar pada dasarnya tidak hanya sekedar nilai berupa angka

yang diperoleh siswa pada waktu ulangan harian, tes formatif dan tes sumatif.

Prestasi belajar berkaitan dengan perilaku belajar. Engkoswara dalam Rusyan

Tabrani8 menyebutkan prestasi belajar berkaitan perilaku belajar sebagai berikut :

1) Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan,

informasi dan masalah kecakapan intelektual. Pengelompokkan secara

kognitif ini melalui enam tingkat kegiatan secara intelektual : (a) pengetahuan

siap yang dapat segera muncul bila diperlukan, (b) komprehensif dalam

penafsiran informasi, (c) mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh, (d)

menganalisis dalam arti menguraikan pengetahuan yang diperoleh ke dalam

berbagai bagian, (e) mengadakan sintesis antara berbagai pengetahuan untuk

menghasilkan suatu konsepsi atau pengetahuan baru, (f) mengadakan evaluasi

terhadap pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan berbagai kriteria.

2) Perilaku afektif yang berupa sikap, nilai-nilai dan apersepsi. Perilaku afektif

ini terdiri atas lima tingkat : (a) penerimaan, yaitu tingkat penarikan perhatian,

(b) respon, yaitu keinginan untuk mereaksi, (c) penilaian untuk posisi tertentu,

(d) mengorganisasi dengan mengambil penyesuaian dari berbagai alternatif

yang ada, (e) mengemukakan suatu pandangan atau pengambilan keputusan

sebagai integrasi daro suatu kepercayaan, ide dan sikap seseorang.

3) Perilaku psikomotor, terutama kelincahan tangan dan koordinasinya, terdiri

empat tingkatan : (a) gerakan anggota badan seperti gerakan bahu dan kaki,

(b) gerakan yang benar-benar terkoordinasi secara rapi, misalnya antara gerak

tangan dengan jari-jari tangan dan mata atau tangan dan telinga, (c)

komunikasi tanpa verbal, misalnya berupa ekspresi muka, cetusan hati atau

gerakan-gerakan badan yang penuh arti, (d) perilaku berbahasa dalam arti

8 Rusyan Tabrani,Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar,(Bandung: CV Remaja Karya,1989), hlm.10

Page 18: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

8

peningkatan perilaku secara halus, misalnya perilaku lemah lembut atau irama

perbuatan yang sangat terkoordinasi dengan baik dan halus.

Berdasarkan pendapat di atas, maka indikator prestasi belajar meliputi perilaku

kognitif, efektif dan psikomotorik.

c. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

Mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan salah satu penjabaran

kurikulum untuk Madrasah Tsanawiyah dengan tujuan utama meningkatkan

pengetahuan agama dan perilaku (akhlak) siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran ini pada dasarnya merupakan gabungan dua sub mata pelajaran

Aqidah dan sub mata pelajaran Akhlak.

Aqidah menurut bahasa berasal dari kata (al aqdu) artinya ikatan, (at-

tautsiqu) yang artinya kepercayaan atau keyakinan yang kuat, (al ihkamu) artinya

mengokohkan atau menetapkan dan (ar rabthu biquwwah) artinya ikatan yang

kuat9 . Aqidah inilah yang disebut faith dalam pengertian bahasa Inggris, yang

dijelaskan sebagai berikut10 :

“Faith, an attitude of the entire self, including both will and intellect, directed toward a person, an idea or----as in the case of religious faith---a divine being. Modern theologians agree in emphasizing this total existential character of faith, those distinguishing it from the popular conception of faith that identifies it with belief as opposed to knowledge. Faith indeed includes belief but goes far beyond it and in the history of theology the distinction has more often been drawn between faith and works than between faith and knowledge”.

“Aqidah atau iman, suatu sikap keseluruhan diri termasuk kedua-duanya dan akal, mengarahkan kea rah seseoarang, suatu gagasan. Ahli ilmu agama modern setuju menekankan karakter iman eksistensial total ini dengan begitu akan menjadi pembeda dari konsepsi iman yang popular yang mengidentifikasikan dengan kepercayaan sebagai kebalikan dari pengetahuan. Iman tentu saja meliputi kepercayaan tetapi jauh di luar itu dan di dalam sejarah ilmu agam perbedaan lebih sering digambarkan sebagai keyakinan dan amal perbuatan dan tidak sekedar iman dan pengetahuan”.

9 Yazid bin Abdul Qadir Jawas,Pokok-pokok Aqidah Ahlus-sunnah wal Jama’ah,(Bogor: Pustaka Attaqwa, 1422 H),hlm.13 10 Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005.© 1993-2004 Microsoft Corp.All rights reserved.

Page 19: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

9

Berdasarkan keterangan dari Yazid dapat disimpulkan bahwa pelajaran

Aqidah adalah mata pelajaran yang membahas masalah keyakinan dalam agama

Islam. Encarta menekankan aqidah sebagai kesatuan dari keyakinan dan amal

perbuatan.

Ilmu Akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk,

terpuji dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin. Ilmu

akhlak menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya

dilakukan, menunjukkan jalan untuk melakukan perbuatan dan menyatakan tujuan

di dalam perbuatan11. Akhlak berarti moral. Dalam kamus digital dijelaskan12 :

1) Involving right and wrong : relating to issues of right and wrong and to how

individuals should behave.

2) Derived from personal conscience : based on what somebody’s conscience

suggest is right or wrong, rather than on what the law says should be done.

3) In terms of natural justice : regarded in terms of what is known to be right

or just, as opposed to what is officially or outwardly declared to be right or

just.

4) Encouraging goodness and respectability : giving guidance on how to

behave decently and honorably.

5) Good by accepted standards : good or right, when judged by the standards

of the average person or society at large.

1) Menyatakan hal yang benar dan salah : berkenaan dengan isu hak/kebenaran

dan salah sebagaimana individu seharusnya bertindak.

2) Yang diperoleh dari suara hati pribadi : yang didasarkan pada apa suara hati

seseorang menyarankan benar atau salah, dibanding/bukannya pada hokum

apa yang harus dilaksanakan.

3) Dalam kaitan dengan keadilan alami : yang dihormati dalam kaitan dengan

apa yang dikenal sebagai kebenaran atau adil, sebagai lawan apa yang secara

11 Barmawie Umary,Materia Akhlak,(Sala: Ramadhani,1984),hlm.1 12 Microsoft ® Encarta ®,op.cit

Page 20: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

10

resmi atau pada lahirnya diumumkan untuk menjadi benar atau adil dalam

masalah moral.

4) Memberi harapan kepada kebaikan dan kehormatan : memberi bimbingan

bagaiman cara bertindak dengan sebaiknya dan dengan hormat.

5) Baik menurut standar yang diterima : benar atau baik, ketika yang dihakimi

oleh standar orang kebanyakan atau masyarakat.

6) Membedakan hal benar dengan salah : mampu menciri benar dari salah dan

untuk membuat keputusan mendasarkan pada pengetahuan itu.

Akhlak secara bahasa artinya : muruah (kepribadian), adapt (kebiasaan), sajjiyyah

(kepribadian), thob’u (tabiat/watak)13.

Secara istilah artinya : keadaan pada jiwa yang sifatnya tetap yang mana dia

menjadi sumber adanya perbuatan-perbuatan yang baik ataupun yang buruk tanpa

perlu berpikir dan mempertimbangkan14.

Ibnu Hajar Asqolani berkata :”Akhlak adalah sifat-sifat manusia yang mana dia

mempergauli orang lain dengannya. Dan dia (akhlak) itu ada yang terpuji dan ada

yang tercela”15

Kholid Al-Hazimi berkata :”Akhlak adalah seluruh apa yang manusia disifati

dengannya. Baik berupa sifat-sifat terpuji ataupun sifat-sifat tercela. Dan akhlak

itu mencerminkan bentuk batin orang itu sebagaimana bentuk lahirnya”16

Akhlak adalah sub mata pelajaran yang membahas perilaku menusia yang

menentukan batas antara baik dan buruk, terpuji dan tercela, tentang perkataan

atau perbuatan manusia lahir dan batin. Dalam pendidikan nasional, sub mata

pelajaran Akhlak disebut budi pekerti yang diintegrasikan dalam berbagai mata

pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Pengetahuan Sosial dan lain-lain. Pendidikan 13 Ibrahim Musthofa,Al-Mu’jam al wasith,(Istambul, Al-Maktab al islamiyyah,1425 H),hlm.252 14 Ibid.hlm.252 15 Kholid Hamid al-Hazimi,Musawaul Akhlak wa Atsaruha ‘alal Ummah,(Riyadl:Wazarotusy Syu’unil Islamiyyah wal Auqof wad Dakwah wal Irsyad,1425 H),hlm.12 16 Ibid.hlm.12

Page 21: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

11

Budi Pekerti secara umum adalah pendidikan tingkah laku, perangai, akhlak,

watak17. Menurut Edi Sedyawati dalam Suparno18 pendidikan budi pekerti sering

diartikan sebagai pendidikan moralitas yang mengandung pengertian antara lain

adapt istiadat, sopan santun dan perilaku. Sebagai perilaku, budi pekerti meliputi

pula sikap yang dicerminkan oleh perilaku itu. Jadi, budi pekerti dapat berarti

macam-macam tergantung situasinya. Budi pekerti dapat juga dianggap sebagai

sikap dan perilaku yang membantu orang dapat hidup baik. Hidup baik tentunya

hidup baik bersama orang lain. Budi pekerti juga diartikan sebagai alat batin

untuk menimbang perbuatan baik dan buruk. Sebagai alat batin, budi pekerti

dianggap sebagai suatu yang ada dalam diri seseorang yang terdalam seperti suara

hati. Budi sering diartikan sebagai nalar, pikiran atau akal. Inilah yang

membedakan manusia dengan hewan. Budi inilah yang mempersatukan kita

semua sebagai manusia, entah mereka itu dari suku, golongan, kelompok atau

umur apapun. Sejauh mereka adalah manusia, mereka mempunyai kesamaan

“budi”. Dengan nalar itulah, orang berpekerti adalah orang yang bertindak baik.

Maka, pelajaran budi pekerti menjadi pelajaran tentang etika hidup bersama

(bertindak baik) yang berdasarkan nalar. Ada unsur kesadaran dan ada unsur

melaksanakan kesadaran tersebut.

Pendidikan budi pekerti merupakan pendidikan nilai moralitas manusia

yang disadari dan dilakukan dalam tindakan nyata19. Di sini ada unsur proses

pembentukan nilai tersebut dan sikap yang didasari pada pengetahuan mengapa

nilai itu dilakukan. Dan semua nilai moralitas yang disadari dan dilakukan itu

semua bertujuan untuk membantu manusia menjadi manusia yang lebih utuh.

Nilai itu adalah nilai yang membantu orang dapat lebih baik hidup bersama

dengan orang lain dan dunianya untuk menuju kesempurnaan seperti diinginkan

oleh Yang Illahi. Nilai itu menyangkut berbagai bidang kehidupan, seperti

hubungan dengan sesame (orang lain, keluarga), diri sendiri, hidup bernegara,

alam dunia dan Tuhan. Dengan demikian menjadi jelas bahwa budi pekerti

diperlukan bahkan diharuskan ada dalam kerangka tujuan hidup manusia. Dalam

17 Tim PKBBI,Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Blai Pustaka,1990),hlm.131 18 Suparno,Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah,Suatu Tinjauan Umum,(Yogyakarta: Kanisius,2002),hlm.27 19 Ibid,hlm.27

Page 22: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

12

penanaman nilai moralitas tersebut unsur kognitif (pikiran, pengetahuan,

kesadaran) dan unsur afektif (perasaan) perlu mendapatkan tempat.

Dengan demikian ditemui adanya budi pekerti luhur, perangai buruk,

akhlak yang jelek maupun akhlak yang baik. Namun pada dasarnya, budi pekerti

bernilai positif. Sebagaimana dijelaskan oleh Arymurthy20 bahwa budi pekerti

merupakan kesadaran tertinggi diri manusia. Pendidikan budi pekerti

mendekatkan diri manusia pada nilai-nilai kesucian, kebenaran dan keluhuran

yang bersumber pada tuntunan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan pendidikan budi

pekerti manusia dapat mewaspadai dan menolak daya pengaruh nafsu buruk yang

menyelinap dalam hati dan mengotori dirinya. Budi pekerti merupakan ketinggian

hidup dalam diri manusia yang bebas dari bercak noda keduniaan.

Sepadan dengan pendidikan budi pekerti adalah pendidikan etika atau

moral. Budi pekerti atau moral dari kata latin mores, yang berarti tatacara,

kebiasaan dan adapt. Perilaku moral atau budi pekerti berarti perilaku yang sesuai

dengan kode moral kelompok sosial. Perilaku moral atau budi pekerti

dikendalikan konsep-konsep moral---peraturan perilaku yang telah menjadi

kebiasaan bagi anggota suatu budaya dan yang menentukan pola perilaku yang

diharapkan dari seluruh anggota kelompok21.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembentukan

budi pekerti adalah pembentukan perkembangan perilaku sosial yang sesuai

dengan tuntutan masyarakat.

d. Penanaman Pendidikan Budi Pekerti dan Akhlak

Penanaman akhlak dan nilai budi pekerti sama dengan penanaman nilai

moralitas manusiawi. Lickona22 menekankan pentingnya diperhatikan tiga unsur

dalam menanamkan nilai moral atau akhlak. Ketiga unsur itu saling berkaitan.

Ketiga unsur itu perlu diperhatikan supaya nilai yang ditanamkan tidak tinggal

sebagai pengetahuan saja tetapi sungguh menjadi tindakan seseorang. Termasuk

dalam unsur pengertian moral adalah kesadaran moral, pengertian akan nilai,

20 Arymurthy.1998.”Budi Pekerti” Ensiklopedi Nasional Indonesia,(Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka,1998),hlm.504 21 Elizabeth B.Hurlock,Psikologi Perkembangan,(Jakarta: Erlangga,2000),hlm.74 22 Suparno,op.cit,hlm.35

Page 23: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

13

kemampuan untuk mengambil gagasan orang lain, rasionalitas moral (alasan

mengapa harus melakukan hal itu), pengambilan keputusan berdasarkan nilai

moral dan pengertian mendalam tentang dirinya sendiri. Segi pengertian ini cukup

jelas dapat dikembangkan dalam pendalaman bersama di kelas maupun dengan

masukan orang lain. Inilah segi rasionalitas atau segi kognitif dari nilai moral.

Dalam pendidikan budi pekerti yang ingin kita tawarkan kepada siswa, segi

kognitif ini perlu ditekankan. Dengan segi ini, siswa dibantu untuk mengerti apa

isi nilai yang digeluti dan mengapa nilai itu harus dilakukan dalam hidup mereka.

Dengan demikian siswa sungguh mengerti apa yang akan dilakukan dan sadar

akan apa yang dilakukan.

Unsur perasaan moral meliputi suara hati (kesadaran akan yang baik dan

tidak), harga diri seseorang, sikap empati terhadap orang lain, perasaan mencintai

kebaikan, control diri dan rendah hati. Perasaan moral ini sangat mempengaruhi

seseorang untuk mudah atau sulit bertindak baik atau jahat, maka perlu

mendapatkan perhatian. Dalam pendidikan nilai, segi perasaan moral ini perlu

mendapatkan tempatnya. Dalam pendidikan budi pekerti, unsur perasaan ini juga

sangat penting. Siswa dibantu untuk menyenangi ataupun mengiyakan nilai yang

mau dilakukannya. Siswa dibantu untuk menjadi lebih tertarik akan nilai tersebut.

Siswa dibantu untuk dapat merasakan bahwa nilai itu sungguh baik dan perlu

dilakukan.

Yang termasuk unsur tindakan moral adalah kompetensi (punya

kemampuan untuk mengaplikasikan keputusan dan perasaan moral ke tindakan

konkret), kemauan dan kebiasaan. Tanpa kemauan yang kuat, meski orang sudah

tahu tentang tindakan baik yang harus dilakukan, ia tidak akan melakukannya.

Dalam pendidikan budi pekertipun, kemampuan untuk melaksanakan nilai dalam

tindakan nyata, kemauan dan kebiasaan melakukan nilai tersebut harus

dimunculkan dan ditingkatkan. Siswa perlu dibantu untuk dapat melakukan nilai

budi pekerti yang telah disadari dalam wujud tindakan nyata. Siswa perlu dibantu

untuk mempunyai kemauan melakukan nilai tersebut. Pendidik perlu membantu

agar siswa punya keinginan untuk mewujudkan nilai itu dalam tindakan sehari-

hari.

Page 24: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

14

Ali Fais23 mengintegrasikan pendidikan budi pekerti atau akhlak ke dalam

berbagai mata pelajaran karena penanaman nilai budi pekerti sama dengan

penanaman nilai moralitas. Untuk itu, penanaman budi pekerti dimulai dari diri

sendiri. Apabila perbuatan itu merugikan orang lain jangan diulangi. Apabila

perbuatan itu bermanfaat bagi orang lain dilakukan lagi dan berulang kali.

Apabila perbuatan kita menyakiti orang lain segera meminta maaf. Apabila

disakiti orang lain hendaklah memaafkan. Seseorang yang berbudi pekerti luhur

dan berakhlak mulia terlihat dari perilakunya, yaitu : tidak menyakiti orang lain,

tidak bermusuhan, mempunyai banyak teman, perbuatannya terpuji, bukan

pemalas, pekerja keras, rajin belajar, jujur, adil dan bijaksana.

e. Materi Pelajaran Aqidah Akhlak

Materi pelajaran Aqidah Akhlak di kelas VIII Madrasah Tsanawiyah

sesuai kurikulum 2004, terdiri atas 10 pokok bahasan24.

1) Sub mata pelajaran Aqidah

a) Sifat-sifat Allah, yang meliputi sifat-sifat wajib Allah dan sifat-sifat

mustahil Allah.

b) Sifat jaiz Allah, yang meliputi pengertian sifat-sifat jaiz Allah, dalil aqli

maupun dalil naqli tentang sifat jaiz Allah dan ciri-ciri serta contoh

perilaku orang yang beriman kepada sifat jaiz Allah.

c) Mukjizat Allah, meliputi pengertian mukjizat, karamah, maunah dan irhas.

d) Sifat-sifat Rasul, meliputi sifat-sifat wajib, mustahil dan jaiz bagi Rasul ;

hikmah beriman kepada Rasulullah SAW dan ciri-ciri sikap dan perilaku

orang beriman kepada Rasulullah SAW.

e) Ulul Azmi, meliputi pengertian dan sifat-sifat Nabi ulul azmi.

2) Sub mata pelajaran Akhlak

a) Akhlak terpuji, meliputi pengertian akhlak terpuji, ciri-ciri dan contoh

akhlak terpuji.

b) Akhlak tercela, meliputi pengertian akhlak tercela, ciri-ciri dan contoh

akhlak tercela.

23 Ali Fais,Integrasi Budi Pekerti ke Dalam PPKn,(Klaten: Intan Pariwara, 2002),hlm.2 24 Tim Arrahma,Aqidah Akhlak, (Semarang: Aneka Ilmu,2006),hlm.vii-viii

Page 25: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

15

c) Perilaku Sahabat, meliputi ketekunan dan keteguhan aqidah sahabat rasul,

meneladani sikap dan perilaku sahabat rasul dalam kehidupan sehari-hari.

d) Akhlak Nabi Muhammad SAW, meliputi ciri-ciri akhlak Nabi Muhammad

SAW dan meneladani akhlak beliau.

e) Meneladani sahabat, yaitu menunjukkan sifat dan perilaku baik dari

kehidupan Abu Bakar Sidiq, Zaid bin Tsabit, Abu Dzar al Gifari dan

meneladani sifat mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Edi Sedyawati dalam Suparno25 sebagai pendidikan perilaku,

budi pekerti meliputi pula sikap yang dicerminkan oleh perilaku itu. Pendidikan

sikap dan perilaku itu mengandung lima jangkauan sebagai berikut : (a) sikap dan

perilaku dalam hubungan dengan Tuhan; (b) sikap dan perilaku dalam hubungan

dengan diri sendiri; (c) sikap dan perilaku dalam hubungan dengan keluarga; (d)

sikap dan perilaku dalam hubungan dengan masyarakat dan bangsa; (e) sikap

danperilaku dalam hubungannya dengan alam sekitar. Sikap dan perilaku itu jelas

sikap dan perilaku yang membantu orang untuk dapat berelasi dan hidup baik

bersama Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat dan alam sekitar. Karena

bentuknya sebagai sikap dan perilaku pun dapat bermacam-macam dan juga

dipengaruhi oleh budaya orang itu.

Phenix26 secara ringkas merangkumkan lima poko bidang pendidikan

moral yang dapat didalami siswa, yaitu : (1) nilai moral di sekitar hak-hak asasi

manusia; (2) moral kehidupan keluarga dan seksual; (3) moral hubungan antara

golongan, suku, agama, kelompok; (4) nilai moral yang menyangkut kehidupan

ekonomi; (5) nilai moral yang menyangkut kehidupan politik terutama mengenai

penggunaan kekuasaan. Nilai yang akan ditawarkan kepada anak didik yang lebih

mengembangkan praktek hidup bersama sebagai satu bangsa masih perlu dibahas

lebih mendalam oleh mereka yang terkait.

Suparno27 menyebutkan pendidikan budi pekerti meliputi : (1) nilai

regiusitas, (2) nilai sosialitas, (3) nilai gender, (4) nilai keadilan, (5) nilai

25 Suparno,op.cit,hlm.27 26 Ibid,hlm.29 27 Ibid,hlm.23

Page 26: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

16

demokrasi, (6) nilai kejujuran, (7) nilai kemandirian, (8) nilai daya juang, (9) nilai

tanggung jawab, (10) nilai penghargaan terhadap lingkungan alam.

Pendidikan budi pekerti atau akhlak yang baik dalam pergaulan dan

kehidupan sehari-hari anak-anak, dijelaskan oleh Sumantri28 yaitu : (a) cara

menyapa dan berbicara dengan orang lain, (b) cara berterima kasih, (c) cara

meminta ijin, (d) cara meminta pertolongan kepada orang lain, (e) tata cara

bertamu, (f) cara berpakaian, (g) tata cara makan.

Tujuan pendidikan budi pekerti atau akhlak, yaitu : (1) menghargai dan

menyayangi sesamanya melalui tingkah laku sehari-hari, (2) mengenal arti

kebersamaan dan persatuan melalui tingkah laku sehari-hari. Macam-macam budi

pekerti yang diajarkan pada pembelajaran tersebut ialah : (1) menyayangi dan

menghormati orang tua, (2) hidup rukun, (3) kerjasama, (4) tolong menolong dan

(5) kebersamaan dan persatuan29.

Pendidikan budi pekerti menurut Ali Fais30, meliputi : (1) ketertiban, (2)

keberanian, (3) keadilan, (4) belas kasih, (5) kesetiaan, (6) kepatuhan, (7) hormat

menghormati.

Dapat disimpulkan bahwa materi pendidikan budi pekerti yang perlu

diajarkan pada anak, yaitu : (1) menyayangi dan menghormati orang tua, (2)

hidup rukun, (3) kerjasama, (4) tolong menolong dan (5) kebersamaan dan

persatuan.

2. Birrul Walidain

a. Pengertian Birrul Walidain

Sudah seharusnya orang tua mendapat perlakuan yangbaiak dari anaknya.

Islam memandang birrul walidain lebih utama (didahulukan) daripada hijrah dan

jihad. Birrul walidain artinya berbuat baik kepada orang tua, yaitu ayah dan ibu.

Ayah dan ibu memiliki hak dari segala manusia lainnya untuk dicintai, ditaati dan

dihormati karena keduanya memelihara, mengasuh dan mendidik, mencintai anak

dengan tulus ikhlas agar anak menjadi seorang yang baik, berguna dalam

28 Poppy Sumantri,Pendidikan Moral Pancasila (Keluarga dan Temanku),(Klaten: Intan Pariwara,1987),hlm.5 29 Ibid,hlm.3 30 Ali Fais,op.cit,hlm.4

Page 27: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

17

masyarakat, berbahagia dunia akhirat. Karena itu, wajib bagi anak untuk berbuat

baik (birr), mencintai dan menghormati keduanya, tidak membuat marah mereka

dan mendo’akan keduanya31.

Kata birr secara bahasa artinya : khoir (kebaikan)

‘Berbuat baik kepada kedua orang tuanya’, maknanya adalah melapangkan

kebaikan kepada mereka berdua serta selalu menyambung (sulaturrahmi) dengan

mereka berdua32.

Abdurrohman As-Sa’di berkata, “(Wa bil walidaini ihsana), maknanya berbuat

baiklah kepada mereka berdua dengan segala bentuk kebaikan. Baik berupa

perkataan maupun perbuatan”33.

Imam At-Thobari berkata, “(barron bi walidaihi) artinya bersungguh-sungguh

dalam mentaati dan mencintai mereka berdua (kedua orang tua). Tidak durhaka

kepada mereka berdua.”34

Allah memerintahkan kepada menusia untuk berbuat ihsan kepada kedua orang

tua.

* 4© |Ós%uρ y7 •/u‘ ω r& (#ÿρ ߉ç7÷ès? Hω Î) çν$ −ƒ Î) È⎦ø⎪ t$ Î!≡uθ ø9$$ Î/uρ $·Ζ≈ |¡ôm Î) 4 $ ¨Β Î) £⎯tóè= ö7tƒ x8y‰Ψ Ïã uy9 Å6ø9 $# !$ yϑèδ߉tn r& ÷ρ r&

$ yϑèδŸξÏ. Ÿξsù ≅à)s? !$ yϑçλ°; 7e∃ é& Ÿω uρ $ yϑèδöpκ ÷] s? ≅è% uρ $ yϑßγ ©9 Zωöθ s% $ Vϑƒ ÌŸ2 ∩⊄⊂∪ ôÙÏ÷z $#uρ $ yϑßγ s9 yy$ uΖ y_

ÉeΑ—%! $# z⎯ÏΒ Ïπ yϑôm §9 $# ≅è%uρ Éb> §‘ $ yϑßγ ÷Η xqö‘ $# $ yϑx. ’ÎΤ$ u‹−/u‘ #ZÉó |¹ ∩⊄⊆∪

31 Barmawie Umary,op.cit,hlm.71 32 Ibrahim Musthofa,op.cit,hlm.48 33 Abdurrohman Nashir As-Sa’di,Taisirul karimur Rohman fi Tafsiri Kalamil Manan, (Madinah: Markaz Haiatisy Syuhada’,1425),hlm.456 34 Tafsir At-Thobari Digital,Surat Maryam: 14

Page 28: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

18

23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain

Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-

baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai

berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu

mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak

mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.35

24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan

dan ucapkanlah “Wahai Tuhanku kasihilah mereka keduanya, sebagaimana

mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil.36

Abu Bakar Al-Anshori berkata, bahwa kalimat wa qadho dalam ayat

tersebut tidak berarti mengharuskan, tapi ia dimaksudkan sebagai perintah dan

kewajiban. Dari segi bahasa lafadh Al-Qadha berarti memutuskan sesuatu dengan

sungguh-sungguh. Firman Allah yang berarti “dan kepada kedua orang tua

hendaknya (kamu) berbuat baik” adalah berbuat kebaikan dan menghormat.” Ibnu

Abbas berkata “janganlah kamu mengibaskan pakaianmu agar mereka tidak

terkena debu olehnya.” Firman Allah yang berarti “Janganlah kamu berkata

kepada keduanya ‘ah atau uf’, mengandung lima pengertian : (1) kuku yang kotor,

demikian pendapat Al Kahlil, (2) kotoran telinga, sesuai pendapat Al Ashmu’I,

(3) guntingan kuku, sesuai pendapat Tsa’lab, (4) meremehkan, berasal dari kata

(ufafun), menurut orang arab berarti sedikit, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Al

Anshori, (5) lafadh uf berarti juga apa yang kamu ambil dari bumi, baik berupa

tongkat atau bamboo, sesuai pendapat Ibnu Faris. Tapi yang sesuai dengan

pengertian ayat di atas adalah pengertian yang keempat. Maksudnya jangan

berkata kepada mereka dengan perkataan yang meremehkan.37

Kemudian Syekh Abu Al Faraj berkata bahwa aku membaca ayat tersebut

di muka guruku Abu Manshur Al Lughawi. Beliau berkata bahwa ari kalimat uf

adalah bau busuk. Arti asalnya adalah hendaklah kamu meniup sesuatu yang jatuh

35 Mengucapkan kata “ah” kepada orang tua tidak dibolehkan agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu. 36 Al-Qur’an Al Kariim Digital,Surat Al-Isra:23-24 37 Imam Ibnul Jauzi,Birrul Walidain (Berbakti Kepada Orang Tua Dikala Hidup dan Sesudah Mati),(Surabaya:Pustaka Progresif,1996),hlm.31-32

Page 29: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

19

ke bajumu dari abu dan debu. Kemudian lafadh tersebut digunakan untuk orang

yang menganggap sedikit (meremehkan) jasa kedua orang tuanya.38

Kalima $ yϑèδ ö pκ÷] s? ωuρ artinya “janganlah membentak mereka”, yakni jangan

berkata dengan kata ‘bosan’ sambil berteriak di muka keduanya. Atha’ bin Abu

Rabbah berkata “janganlah mengibaskan tanganmu di muka keduanya”.39

Kalimat Z $Vϑƒ Ì Ÿ2 ωöθ s% $yϑßγ ©9 ≅è%uρ artinya berkatalah kepada mereka dengan perkataan

yang mulia (sopan), yakni perkataan yang lembut. Said bin Al Musayyab berkata :

seperti perkataan sang budak yang berdosa kepada majikannya yang keras.

Berdasarkan keterangan di atas, sikap birrul walidain merupakan

konsekuensi seorang anak terhadap kebaikan dan belas kasih sayang orang tua

kepadanya, sejak ia dalam kandungan hingga besar, yakni saat dimana seorang

anak menyadari dan merasakan kebaikan-kebaikan yang dicurahkan oleh orang

tua kepadanya. Perintah Allah untuk bersikap baik kepada orang tua antara lain

alam ayat berikut :

* ö≅è% (#öθ s9$yès? ã≅ø?r& $ tΒ tΠ§ym öΝà6š/u‘ öΝà6øŠn= tæ ( ω r& (#θ ä.Îô³è@ ⎯ϵ Î/ $ \↔ ø‹x© ( È⎦ ø⎪ t$ Î!≡uθ ø9$$ Î/uρ $ YΖ≈ |¡ôm Î) ( Ÿω uρ

(#þθ è= çFø)s? Νà2 y‰≈ s9÷ρ r& ï∅ÏiΒ 9,≈ n=øΒ Î) ( ß⎯ós ¯Ρ öΝà6è%ã— ötΡ öΝèδ$ −ƒ Î)uρ ( Ÿω uρ (#θç/tø)s? |·Ïm≡uθ xø9 $# $ tΒ tyγ sß $ yγ ÷Ψ ÏΒ

$ tΒ uρ š∅sÜt/ ( Ÿω uρ (#θ è=çGø) s? š[ø¨Ζ9$# © ÉL ©9$# tΠ§ym ª!$# ω Î) Èd,ys ø9 $$ Î/ 4 ö/ä3Ï9≡sŒ Νä38 ¢¹ uρ ⎯ϵ Î/ ÷/ä3ª= yès9 tβθ è= É)÷ès?

∩⊇∈⊇∪

151. Katakanlah : “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh

Tuhanmu, yaitu janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,

berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak dan janganlah kamu

membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi

38 Ibid,hlm.32 39 Ibid,hlm.33

Page 30: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

20

rizki kepadamu dan kepada mereka dan janganlah kamu mendekati

perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak diantaranya maupun yang

tersembunyi dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah

(membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.”40

Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu

memahami(nya).41

b. Indikator Birrul Walidain

Berbakti kepada kedua orang tua adalah dengan cara mentaati apa yang

orang tua perintahkan selama hal itu tidak dilarang oleh agama. Apa yang orang

tua perintahkan harus didahulukan daripada melakukan perkara-perkara yang

sunnat. Demikian pula menghindari segala yang dilarang orang tua,

membelanjakan harta untuk orang tua dan memenuhi segala yang dibutuhkan.

Bersungguh-sungguh dalam berbakti dan melayani orang tua, tata krama serta

menghormati orang tua.42

Anak tidak diperkenankan meninggikan suaranya, memejamkan

pandangan dan memanggil orang lain dengan namanya. Anak harus berjalan di

belakang orang tua dan sabar terhadap apa yang tidak disukai yang keluar dari

perkataan orang tua.43

Indikator sikap birrul walidain dijelaskan oleh ulama44 sebagai berikut :

(1) Berbicara kepada kedua orang tua dengan sopan santun, tidak mengucapkan

‘ah’ kepada mereka, tidak menghardik mereka dan berkata dengan ucapan yang

baik, (2) Mentaati kedua orang tua selama tidak dalam maksiat, karena tidak ada

ketaatan kepada makhluk yang bermaksiat kepada Allah, (3) Berlemah lembut

kepada kedua orang tua, tidak bermuka masam di depannya dan tidak memelototi

mereka dengan marah, (4) Menjaga nama baik, kehormatan dan harta benda

kedua orang tua, (5) Tidak mengambil sesuatu apapun tanpa seizing keduanya, (6)

Melakukan hal-hal yang meringankan keduanya meskipun tanpa perintah seperti 40 Maksudnya yang dibenarkan oleh syara’ seperti qishash membunuh orang murtad,rajam dan sebagainya 41 Al-Qur’an Al Kariim Digital,Surat Al An’am:151 42 Imam Ibnul Jauzi,op.cit.hlm.53 43 Ibid.hlm.53 44 Muhammad Jamil Zainu,Petunjuk Jalan Islam,(Jakarta:Al-Kautsar,2000),hlm.100-101

Page 31: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

21

berkhidmat, membelikan beberapa keperluan dan bersungguh-sungguh alam

mencari ilmu, (7) Musyawarahkan segala pekerjaan dengan orang tua dan

meminta ma’af kepada mereka jika terpaksa berselisih pendapat dengan orang

tua, (8) Segera memenuhi panggilan orang tua dengan wajah yang tersenyum, (9)

Menghormati kawan dan sanak kerabat orang tua ketika mereka masih hidup dan

sesudah mati, (10) Tidak membantah dan tiak menyalahkan orang tua tetapi

berusaha menjelaskan yang benar dengan sopan, (11) Tidak membantah perintah

orang tua, tidak mengeraskan suara atas orang tua, tidak mendengarkan

pembicaraan orang tua dan tidak mengganggu saudara untuk menghormati orang

tua, (12) Ketika orang tua masuk, anak bangun dan mencium mereka, (13)

Membantu ibu di rumah dan tidak terlambat membantu ayah alam pekerjaan, (14)

Tidak pergi sebelum orang tua memberi izin meski untuk urusan penting, jika

terpaksa harus pergi maka meminta ma’af kepada keduanya dan jangan sampai

memutuskan komunikasi dengan orang tua, (15) Tidak masuk ke tempat orang tua

kecuali setelah mendapat izin terutama pada waktu tidur dan istirahat, (16) Tidak

makan sebelum orang tua dan menghormati mereka dalam makanan dan

minuman, (17) Tidak berbohong dengan orang tua dan tidak mencela jika orang

tua berbuat tidak menarik, (18) Tidak duduk di tempat yang lebih tinggi dari

mereka dan tidak meluruskan kedua kaki dengan congkak di depan mereka, (19)

Tidak congkak terhadap nasib ayah meski anak seorang pegawai besar, tidak

mengingkari kebaikan orang tua atau menyakiti orang tua meski dengan satu kata,

(20) Tidak kikir untuk menginfaqkan harta kepada orang tua jika sampai orang

tua mengadu kepada anak karena ini merupakan kehinaan, (21) Banyak

berkunjung kepada orang tua dan memberi hadiah, berterima kasih atas

pendidikan dan jerih payah orang tua, (22) Orang tua yang paling berhak

mendapat penghormatan adalah ibu kemudian ayah, (23) Berusaha tidak

menyakiti kedua orang tua dan tidak menjadikan orang tua marah, (24) Jika

meminta sesuatu dari orang tua dengan berlemah lembut, berterima kasih atas

pemberian orang tua dan tidak banyak meminta agar tidak mengganggu, (25)

Mendo’akan kedua orang tua.

Page 32: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

22

Berdasarkan pendapat di atas, indikator birrul walidain meliputi perilaku

terhadap orang tua baik perkataan maupun perbuatan.

c. Keutamaan Birrul Walidain

1) Birrul walidain lebih utama daripada hijrah dan jihad.

Sudah seharusnya orang tua mendapat perlakuan yang baik dari anaknya.

Islam memandang birrul walidain lebih utama (didahulukan) daripada hijrah

dan jihad. Dalilnya berdasarkan hadist :

Artinya :45

Seorang lelaki dating kepada Nabi SAW dan meminta izin untuk berjihad.

Rasulullah SAW berkata kepadanya : Apakah kedua orang tuamu masih hidup

? Dia menjawab : Ya. Rasulullah bersabda : berjihadlah kepada keduanya

(berbakti kepada mereka).

Pada hadist riwayat Abu Daud dinyatakan :

Artinya :46

Seorang lelaki datang kepada Nabi SAW untuk berbai’at kepadanya, lalu

berkata : Aku datang untuk berbai’at kepadamu untuk berhijrah dan aku

tinggalkan kedua oaring tuaku menangis. Rasulullah SAW bersabda :

Kembalilah kepada mereka dan buatlah mereka tertawa kepada mereka

sebagaimana kamu telah membuat mereka menangis.

Artinya :47

Seorang laki-laki dari Yaman hijrah kepada Rasulullah SAW lalu beliau

berkata kepadanya : Apakah kedua orang tuamu berada di Yaman ? Dia

menjawab : Tidak. Rasul SAW bersabda : Kembalilah kepada kedua orang

tuamu dan mintalah izin kepada mereka. Bila mereka melakukannya

45 HR Bukhari dalam kitab Shahihnya,Kitab Al-Jihad,bab:Berjihad dengan seizing kedua orang tua,No.Hadist 3004.Muslim,Kitab Al-Birri,hadist no.5.Nasa’I dalam Kitab Al-Jihad,bab:Boleh tidak ikut berperang bila mempunyai orang tua yang masih hidup (untuk berkhidmat kepada mereka),(6/10).Imam Ahmad dalam kitab Musnadnya (6/165),Ibnu Hiban dalam kitab Shahihnya (1/325). 46 HR Abu Daud dalam kitab Sunannya,bab:Seorang lelaki berjihad,sedangkan kedua orang tuanya melarangnya,hadist No.2357.Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya,Kitabal Birri was As Shilah,bab:Menggembirakan kedua orang tua (1/324,325). 47 HR Abu Daud dalam kitab Sunan,Kitabal Jihad,No.hadist 2539.Ibnu Hibban dalam kitab Shahih,Kitabal Birri,bab:Berbakti kepada orang tua lebih baik daripada jihad (1/325-326).

Page 33: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

23

(memberi izin kepadamu), kemarilah, jika tidak, maka berbaktilah kepada

mereka.

Faidah hadist di atas menunjukkan keutamaan berbakti kepada kedua

orang tua, mengagungkan hak mereka serta mendapat pahala di sisi Allah

karenanya. Rasulullah SAW bersabda : Berjihadlah kepada kedua orang tuamu

(berbakti kepada mereka), yakni berjihad melawan nafsu, melawan setan untuk

mendapatkan kerelaan mereka dan mendahulukan kepentingan orang tua daripada

kepentingan sendiri selama tidak bertentangan dengan apa yang digariskan Allah.

Ada yang berpendapat : bersungguh-sungguh dalam melayani mereka.

Kebanyakan ulama berpendapat : diharamkan berjihad bila kedua orang tua atau

salah satunya melarangnya (dengan syarat keduanya muslim). Sebab berbakti

kepada orang tua adalah fardhu’ain, sedangkan berjihad adalah fardhu kifayah.48

2) Birrul walidain termasuk amal yang paling disenangi oleh Allah

Abu Amr As-Syaibani, Syaikh Ibnu Al-Jawi berkata :

Artinya :49

Orang yang mempunyai rumah --- menunjuk ke rumah Abdullah --- berkata

kepadaku : Aku bertanya kepada Rasulullah SAW : Amal perbuatan apakah

yang paling dicintai Allah ? Rasulullah SAW menjawab : Shalat pada

waktunya. Aku berkata : Kemudian apa ? Rasul menjawab : Berbakti kepada

kedua orang tua. Aku berkata (lagi) : Kemudian apa lagi ? Rasul menjawab :

Jihad di jalan Allah.

Berdasarkan hadist di atas, dapat disimpulkan bahwa birrul walidain

merupakan amalan yang paling disenangi oleh Allah setelah shalat tepat pada

waktunya, karena shalat adalah hak Allah, lalu berbakti kepada orang tua.

3) Birrul Walidain memperpanjang umur.

48 Imam Ibnul Jauzi,op.cit.hlm.42. 49 HR Tirmidzi dalam kitab Shahihnya,Kitabal Birri wa As Shilah,bab:keterangan tentang berbakti kepada orang tua (8/94-95).Al Hakim dalam kitab Al Mustadrak (1/188) beliau berkata:Hadist tersebut adalah shahih sesuai dengan perawi-perawi Bukhari dan Muslim.Namun keduanya tidak meriwayatkannya.Kalimat hadist ini dinyatakan shahih oleh kedua perawi yang terpercaya,yaitu Bandar bin Bassar dan Al Hasan bin Mukrim.Hadist tersebut banyak syahidnya.

Page 34: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

24

Salah satu buah dari keutamaan berbakti kepada orang tua adalah dapat

menambah umur. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW.

Artinya : 50

Barang siapa berbakti kepada kedua orang tuanya, maka berbahagialah dia

dan Allah menambah umurnya.

Artinya :51

Wahai Ibnu Adam ! Berbaktilah kepada kedua orang tuamu dan sambunglah

sanak saudaramu, niscaya Allah akan mempermudah (urusanmu) dan

memanjangkan umurmu. Taatlah kepada Tuhanmu jika kamu orang yang

berakal dan janganlah berbuat maksiat kepada-Nya. (Jika berbuat maksiat),

maka kamu tergolong orang-orang yang bodoh.

Artinya :52

Barang siapa yang ingin umurnya dipanjangkan oleh Allah dan rizkinya

ditambah, maka hendaklah berbakti kepada kedua orang tuanya serta

menyambung silaturahmi.

Berdasarkan hadist di atas, dapat disimpulkan bahwa birrul walidain

merupakan sebab bertambahnya rezeki dan umur seseorang. Bertambahnya umur

dan rezeki yang telah ditetapkan Allah karena ada sebab amalan birrul walidain.

d. Birrul Walidain Setelah Orang Tua Wafat

Banyak cara bagi seorang anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya.

Anak tidak terbatas selama orang tua masih hidup, melainkan sampai mereka

meninggal dunia. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW :

50 HR Al Hakim dalam kitab Al Mustadrak (4/154).Beliau berkata:hadist tersebut sanadnya shahih,namun Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.Thabrani dan Abu Ya’la meriwayatkannya dalam kitab Al Majma’ (8/137).Pada sanadnya terdapat Zaban bin Faiqah dan ia dinyatakan terpercaya oleh Abu Khatim. 51 HR.Abu Ya’la dalam kitab Majma’az Zawaid (8/151).Dalam sanad Abu Ya’la terdapat Shalih Al Mirri yang dinyatakan lemah. 52 Hadist tersebut diriwayatkan oleh Ahmad dalam kitab Musnadnya (3/202). Al Haitam menyebutnya dalam kitab Majma’Az Zawaid (8/136).Beliau berkata:Ia terdapat dalam Shahih Bukhari dengan tanpa menyebutkan kalimat’berbakti kepada orang tua’.Ia juga diriwayatkan oleh Ahmad.

Page 35: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

25

Artinya :53

Bila seorang meninggal dunia, maka amal perbuatannya terputus kecuali

dalam tiga hal : shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang

mendoakannya.

Suatu ketika seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW :

Artinya :54

Wahai Rasulullah ! Adakah sesuatu (bagiku) untuk berbakti kepada kedua

oran tuaku setelah mereka meninggal dunia ? Rasul menjawab : Ya, empat

perkara, (1) berdo’a untuk mereka, memintakan ampun mereka, (2)

melaksanakan wasiat mereka, (3) menghormati teman-teman mereka dan (4)

menyambung silaturahmi yang tidak ada hubungan denganmu kecuali dengan

mereka.

Derajat orang tua pada hari kiamat akan terangkat di sisi Allah disebabkan

do’a seorang anak yang memintakan ampun atas dosa-dosanya. Hadist berikut ini

meriwayatkan hal tersebut.

Artinya :55

Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung akan mengangkat

derajat hamba-Nya yang shalih di surga, merekapun berkata : ‘Wahai Rabbi,

dari manakah semua ini ? Allah berfirman : dari anakmu yang memintakan

ampun untukmu.

Artinya :56

Ketika bepergian Ibnu Umar bertemu dengan seorang Arab Badui yang

menjadi teman Umar (ayahnya). Lalu Arab Badui itu berkata : Bukankah

kamu anaknya si Fulan ? Ibnu Umar menjawab : Ya. Ibnu Umar

53 HR Muslim dalam kitab Shahih,Kitab Al Washiyah.Al Bukhari dalam Kitab Al Adabal Mufrad,bab:Berbakti kepada orang tua setelah meninggal dunia,hadist No.38 54 HR Bukhari dalam kitab Adabal Mufrad,bab:Berbakti kepada kedua orang tua setelah meninal dunia,hadist No.35.Ibnu Hibban dalam kitab Shahih,kitab Al Birri wal Ihsan,hadist No.419.Al Hakim dalam kitab Al Mustadrak (4/19),(4/154).Ia berkata:hadist tersebut shahih sanadnya,namun Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.Imam Ad Dzahabi sependapat dengannya. 55 HR Ahmad dalam kitab Musnadnya (2/509).Thabrani dalam kitab Al Ausath (10/210).Al Haitami berkata:perawi-perawinya adalah perawi Shahih Bukharo kecuali Ashim bin Bahdah.Namun dia juga tergolong perawi yang terpercaya. 56 HR Muslim dalam kitab Shahih,kitab Al Birri wa Shilah,hadist No.13.Thabrani dalam kitab Al Ausath.

Page 36: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

26

memerintahkan kepada sahabatnya agar orang Arab Badui ini diberi keledai

untuk mengganti ontanya. Ia mencopot surban dari kepalanya, lalu diberikan

kepada Badui itu. Sebagian orang yang hadir berkata : Sesungguhnya dia

cukup diberi dua dirham. Ibnu Umar berkata : Nabi SAW bersabda :

Peliharalah teman kesayangan ayahmu dan jangan memutuskannya, sehingga

Allah memadamkan cahayamu.

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa berbakti kepada

orang tua dapat dilakukan meskipun kedua orang tua telah meninggal dunia,

misalnya dengan cara : (1) berdo’a untuk mereka, memintakan ampun mereka, (2)

melaksanakan wasiat mereka, (3) menghormati teman-teman mereka dan (4)

menyambung silaturahmi yang tidak ada hubungan denganmu kecuali dengan

mereka.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian terdahulu telah dilakukan yang berkaitan dengan pengaruh variabel

aqidah akhlak dan birrul walidain, antara lain sebagai berikut :

1. Agustina Kristiani (2005)

Agustina Kristiani (2005) meneliti tentang “Pengaruh Komunikasi dalam Keluarga

terhadap Pembentukkan Budi Pekerti Siswa TK Mineta Semarang Tahun Ajaran 2004

– 2005”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi dalam keluarga khususnya

dengan orang tua mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap akhlak atau budi

pekerti.

2. Warsih Tuning Tyas (2004)

Warsih Tuning Tyas (2004) meneliti tentang “Hubungan Antara Komunikasi dalam

Keluarga dengan Perkembangan Sosial Siswa Kelas II SMK dr. Cipto Semarang”.

Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa komunikasi dalam keluarga

mempunyai hubungan positif signifikan dengan perkembangan sosial siswa.

Page 37: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

27

C. Rumusan Hipotesis

Menurut Arikunto57 hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang

terkumpul. Adapun menurut Sutrisno Hadi58, hipotesis adalah pernyataan yang masih

lemah kebenaran dan masih perlu dibuktikan kenyataan. Berdasarkan pendapat tersebut

dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara yang akan dibuktikan

kebenarannya dalam penelitian ilmiah.

Hipotesis kerja dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif pembelajaran

Aqidah Akhlak dengan sikap birrul walidain oleh siswa MTs Raden Umar Said Kudus.

57 Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian,(Jakarta:Rineka Cipta,1996).hlm.68 58 Sutrisno Hadi,2001,Metode Research I,(Yogyakarta:Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada,2001).hlm.257

Page 38: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap secara empiris hubungan

prestasi mata pelajaran Aqidah Akhlak dengan sikap birrul walidain Siswa MTs Raden

Umar Said Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas VIII MTs Raden Umar Said Desa Colo,

Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus dan waktu pelaksanaan pada tanggal 25 April

sampai dengan tanggal 25 Mei 2007.

C. Variabel Penelitian

Dalampenelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, disebut juga variabel

penyebab. Sedangkan variabel terikat adalah variabel akibat atau variabel tak bebas,

variabel tergantung. Yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah prestasi

belajar Aqidah Akhlak dan sebagai variabel terikat (Y) adalah sikap birrul walidain.

1. Prestasi belajar Aqidah Akhlak.

Prestasi belajar Aqidah Akhlak merupakan hasil tes ulangan harian yang telah dicapai

siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Indikator prestasi belajar Aqidah Akhlak

dalam penelitian ini dibatasi pada pokok bahasan yang sesuai dengan akhlak dan

menggunakan indikator sebagai berikut :

a. Akhlak terpuji

b. Akhlak tercela

c. Aqidah

d. Akhlak Nabi Muhammad SAW

Page 39: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

29

2. Sikap birrul walidain

Sikap birrul walidain artinya berbuat baik kepada orang tua, yaitu ayah dan ibu.

Indikator sikap birrul walidain dalam penelitian ini adalah :

a. Bicara sopan

b. Tidak menghardik

c. Taat dalam ma’ruf

d. Menjaga nama baik dan kehormatan

e. Lemah lembut dalam berbicara

f. Meminta maaf jika bersalah

g. Tidak mengambil sesuatu tanpa izin orang tua

h. Meringankan beban orang tua

i. Bermusyawarah dengan orang tua

j. Memenuhi panggilan

k. Menghormati kawan dan kerabat orang tua

l. Tidak membantah

m. Membantu pekerjaan orang tua di rumah

n. Meminta izin jika akan pergi

o. Tidak membohongi

p. Tidak mencela

q. Tidak congkak kepada orang tua

r. Tidak kikir kepada orang tua

s. Tidak menyakiti hati orang tua

t. Mendo’akan orang tua

D. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode korelasi sejajar, yaitu suatu pendekatan untuk

meneliti korelasi atau hubungan antara dua fenomena. Maksud penulisan deskriptif

adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat

mengenai fakta-faktanya, sifat-sifatnya serta hubungan antara fenomena-fenomena yang

diselidiki59. Metode korelasi maksudnya adalah penelitian empiris untuk mengetahui

59 Suharsimi Arikunto,op.cit.hlm.28

Page 40: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

30

hubungan dua variabel atau lebih secara sistematis ini tanpa melakukan perlakuan-

perlakuan maupun manipulasi terhadap variabel penelitian berdasarkan pengukuran

terhadap gejala yang terjadi pada diri responden60 . Berdasarkan penjelasan Arikunto dan

Moh Nazir, metode korelasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui

hubungan antara variabel prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak dengan sikap

birrul walidain.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek dari penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti

semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan

penelitian populasi61. Berdasarkan penjelasan Arikunto, populasi merupakan sumber

subyek penelitian. Dalam penelitian ini sebagai populasi adalah seluruh kelas VIII

MTs Raden Umar Said Kudus berjumlah 75 orang.

Tabel 1

Populasi Penelitian

Siswa MTs Raden Umar Said Kudus Jumlah Populasi

1. Siswa kelas VIII A

2. Siswa Kelas VIII B

37

38

Jumlah 75

Sumber : MTs Raden Umar Said Kudus Tahun 2007

2. Sampel

Jika hanya meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut

penelitian sampel. Sampel adalah bagian individu dari populasi yang diteliti.

Dinamakan penelitian sampel apabila dimaksudkan untuk menggeneralisasikan hasil

penelitian sampel62. Menurut Sudjana63 sampel adalah sebagian yang diambil dari

60 Moh Nazir,Metode Penelitian.(Jakarta:Ghalia Indonesia,1999).hlm.86 61 Arikunto,loc.cit.hlm.115 62 Ibid.hlm.117 63 Sudjana,Metode Statistika,(Bandung:Tarsito,1996),hlm.6

Page 41: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

31

populasi. Dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang

mewakili populasi untuk mengambil kesimpulan dalam penelitian.

Untuk menentukan ukuran sampel dalam penelitian ini adalah 100% dari populasi

berdasarkan pendapat Arikunto64, yaitu apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik

diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Maka

penelitian ini adalah 75 oran siswa, yang berarti penelitian ini tidak menggunakan

sampel melainkan meneliti seluruh populasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam

penelitian ini adalah metode tes dan angket.

1. Tes

Metode tes dalam penelitian ini digunakan sebagai sarana pengambilan data prestasi

belajar Aqidah Akhlak. Dalam penelitian ini, tes diarahkan pada sub mata pelajaran

Akhlak yang telah diberikan selama di kelas VIII, baik semester I dan semester II.

Tabel 2

Kisi-kisi Instrumen Tes Aqidah Akhlak

No Variabel Indikator No.Soal Positif No.Soal Negatif

1. Aqidah Akhlak 1. Akhlak terpuji

2. Akhlak tercela

3. Aqidah

4. Akhlak Nabi

Muhammad SAW

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,

11,12,27,28,29,30

19,20

21,22,23,24,25,26

13,14,15,16,17,18

Pedoman menskor tes Aqidah Akhlak, yaitu :

a. Jika benar skor 1

b. Jika salah skor 0

64 Suharsimi Arikunto,op.cit.hlm.120

Page 42: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

32

2. Angket

Angket adalah suatu pernyataan yang digunakan untuk mengumpulkan data pokok

guna mengungkap suatu hal yang diberikan kepada subyek dan berdasarkan

jawabannya penulis menarik kesimpulan mengenai subyek yang diteliti65. Arikunto66,

menjelaskan bahwa angket atau kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun

instrumen. Angket adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang

diketahui. Dari pendapat Nazir dan Arikunto dapat disimpulkan bahwa angket adalah

metode dan instrumen penelitian yang berisi sejumlah pertanyaan untuk

mengumpulkan informasi atau data penelitian dari responden.

Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap data tentang sikap

birrul walidain siswa. Angket diberikan kepada masing-masing siswa dalam bentuk

pilihan ganda.

65 Sumadi Suryabrata,Metodologi Penelitian,(Jakarta:Rajawali,1999),hlm.15 66 Suharsimi Arikunto,loc.cit,hlm.128.4

Page 43: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

33

Tabel 3

Kisi-kisi Instrumen Angket Sikap Birrul Walidain

No Variabel Indikator No.Item (+) No.Item (-)

1. Sikap Birrul

Walidain

1. Bicara sopan

2. Tidak menghardik

3. Taat dalam ma’ruf

4. Menjaga nama baik dan kehormatan

5. Lemah lembut dalam berbicara

6. Meminta maaf jika bersalah

7. Tidak mengambil sesuatu tanpa izin orang

tua

8. Meringankan beban orang tua

9. Bermusyawarah dengan orang tua

10. Memenuhi panggilan

11. Menghormati kawan dan kerabat orang tua

12. Tidak membantah

13. Membantu pekerjaan orang tua di rumah

14. Meminta izin jika akan pergi

15. Tidak membohongi

16. Tidak mencela

17. Tidak congkak kepada orang tua

18. Tidak kikir kepada orang tua

19. Tidak menyakiti hati orang tua

20. Mendo’akan orang tua

1

3

4

5

6

8

9

10

11

13

14

20

2

7

12

15

16

17

18

19

Page 44: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

34

Adapun teknik skoring adalah sebagai berikut :

Tabel 4

Kategori Jawaban dan Pemberian Skor Angket

Pilihan Kategori Jawaban Skor

A

B

C

D

E

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

5

4

3

2

1

3. Teknik Observasi

Metode observasi merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan terhadap obyek penelitian. Dalam menggunakan metode observasi cara

yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blanko pengamatan

sebagai instrumen67. Teknik ini digunakan untuk mengamati perilaku belajar Aqidah

Akhlak siswa dan keadaan MTs Raden Umar Said Desa Colo, Kecamatan Dawe,

Kabupaten Kudus.

4. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dimana peneliti meyelidiki benda-

benda tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen

rapat, catatan harian dan sebagainya68. Metode dokumentasi dalam penelitian ini

digunakan sebagai sarana pengumpulan data siswa berupa daftar nama anak yang

menjadi subyek penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini untuk uji hipotesis digunakan rumus Korelasi Product

Moment. Tujuan digunakannya teknik ini adalah diharapkan akan diperoleh hasil korelasi

yang murni. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

67 Ibid,hlm.232 68 Ibid,hlm.135

Page 45: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

35

rXY = N∑XY – (∑X) (∑Y)

√ {N∑X2 – (∑X)2} {N∑Y2 – (∑Y)2}

Keterangan :

r XY : Koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat

XY : Jumlah perkalian antara variabel bebas dengan variabel terikat

X : Prestasi mata pelajaran Aqidah Akhlak

Y : Sikap birrul walidain

N : Jumlah subyek

Untuk menguji hipotesis penelitian ini dilakukan perhitungan dengan rumus

tersebut dan hasilnya dikonsultasikan dengan indeks korelasi pada tabel harga kritik r

Product Moment. Taraf signifikansi yang dipakai adalah 95% dengan N sebanyak 75

orang, yaitu = 0,227. Perhitungan uji hipotesis menggunakan program Statistical Product

and Service Solution (SPSS) versi XII.

Page 46: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum MTs Raden Umar Said Kudus

1. Sejarah Singkat

Berawal dari keprihatinan Bapak Muhtadi, Bapak Abdullah dan Bapak Masudi ketika

sedang mengamati di Desa Colo belum ada sekolah MTs untuk menampung lulusan

MI Toriqotus Sa’diyah. Kemudian mereka bermusyawarah dengan kepala desa dan

tokoh masyarakat guna mencari jalan keluar.

Pada tahun 1983 mereka sepakat untuk membangun Madrasah Tsanawiyah di atas

tanah wakaf seluas 1174 m2. Para tokoh masyarakat memberi nama madrasah

tsanawiyah dengan nama Raden Umar Said, nama itu diambil dari tokoh Sunan Muria

yang kebetulan dimakamkan di desa itu.

Modal awal dari pendirian MTs Raden Umar Said adalah dari sumbangan warga

sekitar dan bantuan dari pemerintah. Modal tersebut dipergunakan untuk membangun

gedung dan membeli peralatan dan sarana pembelajaran.

2. Letak Geografis

MTs raden Umar Said Kudus terletak di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten

Kudus. Sedangkan batas-batasnya adalah sebagai berikut :

• Sebelah Utara : Balai desa Colo

• Sebelah Timur : Rumah penduduk

• Sebelah Selatan : Rumah penduduk

• Sebelah Barat : MI Toriqotus Sa’diyah

3. Keadaan Guru dan Siswa

Keadaan guru dan siswa MTs Raden Umar Said Kudus dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut :

Page 47: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

37

Tabel 5

Keadaan Guru

NO NAMA GENDER JABATAN PENDIDIKAN MASA KERJA (TH)

1 Maksun,S.Ag L Kepala MTs S1 6

2 H.K. Muhtadi,A.Ma L Wali Kelas D2 24

3 Abdullah L Guru SLTA 24

4 M.Sugiharto L Guru S1 24

5 Suprijono,A.Ma L Guru D2 24

6 Parmin L - SLTA 12

7 Ya’kub,S.Ag L - S1 24

8 Maskuri,A.Ma L Wk.Kesiswaan D2 19

9 Murtaji,S.Pd L Guru S1 19

10 Muchtar K L - SLTA 24

11 H.Noor Khodrin,Drs L Wk.Keuangan S1 16

12 Noor Muhammad L Guru SLTA 16

13 Nasikun,S.Ag L Wali Kelas S1 13

14 Muliyono L Guru SLTA 19

15 Rofiah P Guru SLTA 20

16 Sunarto L Wk.Sarpras SLTA 11

17 Zaenal Arifin,S.Ag L Wali Kelas S1 9

18 Emi Tri Hidayati,S.Pd P Guru S1 18

19 M Imron,S.Ag L Wali Kelas S1 6

20 M Budianto,S.Pd I L Wk.Kurikulum S1 5

21 Sunarmiati P Wali Kelas / TU SLTA 16

22 Yuliana K,S.Pd I P Wali Kelas S1 3

23 Eko Purwani P Ka.TU SLTA 12

Page 48: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

38

Tabel 6

Keadaan Siswa

NO KELAS JUMLAH SISWA

1 Kelas VII 88

2 Kelas VIII 75

3 Kleas IX 71

Jumlah 234

4. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung

dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses pembelajaran,

seperti gedung, ruang kelas, meja kursi serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun

yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang tidak secara

langsung menunjang jalannya proses pendidikan / pengajaran, seperti halaman,

kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung

untuk pembelajaran, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.

Bahwasanya keadaan sarana dan prasarana di MTs Raden Umar Said Kudus dalam

kondisi baik sebagai pendukung pelaksanaan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari

berbagai fasilitas yang dimiliki.

Page 49: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

39

Tabel 7

Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Raden Umar Said Kudus

NO NAMA SARANA PRASARANA JUMLAH

A SARANA

1 Buku modul 800

2 Al-Qur’an 78

3 Almari 12

4 Papan tulis 7

5 Jam dinding 10

6 Mesin ketik 2

7 Komputer 2

8 Tape 6

9 Radio 2

B PRASARANA

1 Gedung belajar 1

2 Ruang belajar 7

3 Ruang kantor 1

4 Ruang administrasi 1

5 Masjid 1

6 MCK 2

7 Ruang perpustakaan 1

8 Gudang 1

9 Lapangan 1

Page 50: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

40

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif Prestasi Belajar Aqidah Akhlak

Prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa MTs Raden Umar Said Kudus dalam penelitian

ini diukur dengan tes yang dilakukan terhadap 75 siswa. Hasil tes Aqidah Akhlak

siswa MTs Raden Umar Said Kudus selengkapnya tercantum pada tabel di bawah ini

Tabel 8

Data Skor Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa MTs Raden Umar Said Kudus No.

Resp. Skor No. Resp. Skor No.Resp.

Skor

1 4,67 26 3,67 51 5,67

2 6,00 27 4,33 52 5,33

3 5,33 28 5,33 53 6,00

4 6,00 29 6,67 54 7,67

5 6,67 30 5,33 55 5,33

6 5,00 31 6,67 56 7,00

7 6,67 32 4,00 57 3,33

8 6,67 33 6,33 58 6,67

9 6,67 34 5,33 59 7,00

10 8,00 35 6,67 60 5,33

11 5,67 36 5,00 61 6,67

12 7,33 37 5,67 62 5,00

13 6,00 38 7,33 63 6,00

14 5,67 39 6,00 64 7,33

15 6,00 40 6,33 65 4,67

16 6,67 41 6,67 66 5,33

17 5,00 42 4,00 67 8,00

18 6,67 43 6,33 68 8,67

19 6,67 44 5,33 69 5,33

20 5,00 45 6,67 70 8,67

21 7,33 46 7,33 71 5,33

22 6,33 47 6,67 72 6,67

23 6,33 48 7,67 73 6,67

24 6,00 49 7,33 74 7,00

25 5,00 50 5,67 75 6,67

Page 51: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

41

Data tersebut jika dideskripsikan adalah : jumlah skor prestasi belajar Aqidah Akhlak

siswa MTs Raden Umar Said Kudus (dengan jumlah data 75 buah) adalah 459,02 dan

rata-rata skornya adalah 6,1203. Selanjutnya data tersebut dapat diklasifikasikan

dalam lima kelompok sehingga sperti terlihat pada tabel dan grafik di bawah ini.

Tabel 9

Distribusi Frekuensi Skor Prestasi Belajar Aqidah Akhlak

Siswa MTs Raden Umar Said Kudus

Interval Frekuensi Prosentase Kategori

0 – 2,0 0 0 Tidak baik

2,1 – 4,0 4 5,33 Kurang baik

4,1 – 6,0 33 44,00 Cukup baik

6,1 – 8,0 36 48,00 Baik

8,1 – 10,0 2 2,67 Sangat baik

Jumlah 75 100

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa skor prestasi belajar Aqidah

Akhlak siswa MTs Raden Umar Said Kudus sebagian besar pada kategori baik

(48%), kemudian kategori cukup baik (44%), kategori kurang baik (5,33%) dan

sangat baik (2,67%). Data distribusi di atas dapat divisualisasikan dalam grafik

sebagai berikut.

Grafik 1

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Frekuensi

Interval

Hasil Skor Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa MTs Raden Umar Said Kudus

Series1

Series1 0 4 33 36 2

0 - 2,0

2,1 - 4,0

4,1 - 6,0

6,1 - 8,0

8,1 - 10,0

Page 52: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

42

2. Analisis Deskriptif Skor Angket Sikap Birrul Walidain

Skor angket sikap birrul walidain siswa MTs Raden Umar Said Kudus dalam

penelitian ini diukur dengan angket yang dilakukan terhadap 75 siswa. Hasil skor

angket sikap birrul walidain siswa MTs Raden Umar Said Kudus selengkapnya

tercantum pada tabel di bawah ini. Data tersebut jika dideskripsikan adalah : jumlah

skor sikap birrul walidain siswa MTs Raden Umar Said Kudus (dengan jumlah data

75 buah) adalah 6585 dan rata-rata skornya adalah 87,80.

Tabel 10

Data Skor Angket Sikap Birrul Walidain

Siswa MTs Raden Umar Said Kudus

No.Resp. Skor No.Resp. Skor No.Resp. Skor1 81 26 94 51 892 90 27 93 52 913 88 28 91 53 844 83 29 85 54 845 86 30 96 55 866 89 31 83 56 917 97 32 93 57 728 95 33 93 58 869 90 34 84 59 8410 91 35 82 60 8811 88 36 77 61 9512 92 37 92 62 9313 79 38 91 63 9314 77 39 87 64 8915 70 40 92 65 8016 92 41 89 66 8017 78 42 91 67 9018 87 43 91 68 8719 80 44 87 69 8720 93 45 87 70 9421 90 46 87 71 7022 91 47 89 72 8623 87 48 97 73 8624 94 49 85 74 9225 90 50 79 75 86

Data tersebut dapat diklasifikasikan dalam lima kelompok sehingga seperti terlihat

pada tabel dan grafik di bawah ini.

Page 53: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

43

Tabel 11

Distribusi Frekuensi Skor Angket Sikap Birrul Walidain

Siswa MTs Raden Umar Said Kudus

Interval Frekuensi Prosentase Kategori0 - 20 0 0.00% Tidak baik21 - 40 0 0.00% Kurang baik41 - 60 0 0.00% Cukup baik61 - 80 11 14,67% Baik81 - 100 64 85,33% Sangat baikJumlah 75 100.00%

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa skor angket sikap birrul walidain

siswa MTs Raden Umar Said Kudus sebagian besar pada kategori sangat baik

(85,33%), kemudian kategori baik (14,67%). Data distribusi di atas dapat

divisualisasikan dalam grafik sebagai berikut.

Grafik 2

010203040506070

Frekuensi

1

Interval

Hasil Skor Angket Sikap Birrul Walidain Siswa MTs Raden

Umar Said Kudus

0 - 2021 - 4041 - 6061 - 8081 - 100

C. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Faktor Tes Prestasi Belajar Aqidah Akhlak

Pada variabel prestasi belajar Aqidah Akhlak, seluruh item tes diperoleh hasil sebesar

jumlah skor 1377 dengan prosentase 61,20% yang apabila diinterpresentasikan, maka

nilai tersebut masuk dalam kategori cukup baik, artinya prestasi belajar Aqidah

Akhlak siswa MTs Raden Umar Said Kudus pada kategori cukup baik dengan nilai

rata-rata 6,12. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 54: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

44

Tabel 12

Analisis Hasil Tes Prestasi Belajar Aqidah Akhlak

Jumlah SkorSkor Maksimal

1 50 75 66,67 Baik2 19 75 25,33 Kurang baik3 65 75 86,67 Sangat baik4 43 75 57,33 Cukup baik5 10 75 13,33 Tidak baik6 66 75 88,00 Sangat baik7 45 75 60,00 Cukup baik8 6 75 8,00 Baik9 33 75 44,00 Cukup baik10 70 75 93,33 Sangat baik11 58 75 77,33 Baik12 69 75 92,00 Sangat baik13 75 75 100,00 Sangat baik14 71 75 94,67 Sangat baik15 39 75 52,00 Cukup baik16 68 75 90,67 Sangat baik17 43 75 57,33 Cukup baik18 25 75 33,33 Kurang baik19 53 75 70,67 Baik20 23 75 30,67 Kurang baik21 32 75 42,67 Cukup baik22 21 75 28,00 Kurang baik23 52 75 69,33 Baik24 49 75 65,33 Baik25 58 75 77,33 Baik26 66 75 88,00 Sangat baik27 56 75 74,67 Baik28 35 75 46,67 Cukup baik29 8 75 10,67 Tidak baik

No.Tes % Kriteria

Pada variabel sikap birrul walidain, seluruh item angket diperoleh hasil sebesar 6576

atau nilai prosentase 87,68% yan apabila diinterpretasikan, maka nilai tersebut masuk

dalam kategori sangat baik, artinya sikap birrul walidain siswa MTs Raden Umar

Said Kudus pada kategori sangat baik dengan skor rata-rata 87,68. Analisis item

angket sikap birrul walidain siswa MTs Raden Umar Said Kudus selengkapnya

diuraikan di bawah ini.

Page 55: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

45

Tabel 13

Analisis Hasil Angket Sikap Birrul Walidain

Jumlah SkorSkor Maksimal

1 358 375 95,47 Sangat baik2 305 375 81,33 Sangat baik3 306 375 81,60 Sangat baik4 351 375 93,60 Sangat baik5 336 375 89,60 Sangat baik6 338 375 90,13 Sangat baik7 315 375 84,00 Sangat baik8 328 375 87,47 Sangat baik9 297 375 79,20 Baik10 309 375 82,40 Sangat baik11 327 375 87,20 Sangat baik12 328 375 87,47 Sangat baik13 335 375 89,33 Sangat baik14 327 375 87,20 Sangat baik15 327 375 87,20 Sangat baik16 318 375 84,80 Sangat baik17 313 375 83,47 Sangat baik18 348 375 92,80 Sangat baik19 349 375 93,07 Sangat baik20 361 375 96,27 Sangat baik

No.Angket % Kriteria

2. Analisis Korelasional

Untuk mengetahui apakah ada hubungan prestasi belajar Aqidah Akhlak dengan sikap

birrul walidain, digunakan rumus Product Moment yang dikemukakan Pearson

melalui proses perhitungan dengan menggunakan program SPSS dan Excel XP.

Analisis korelasional dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus

tersebut dapat diperoleh hasil sebagai berikut.

Page 56: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

46

rXY = N∑XY – (∑X) (∑Y)

√ {N∑X2 – (∑X)2} {N∑Y2 – (∑Y)2}

Diketahui :

N = 75

∑X = 459,0

∑Y = 6576

∑X2 = 2896,33

∑Y2 = 579446

∑XY 40363,667

rXY = 75. 40363,667 – 459,0.6576

√ {75.2896,33 – (459,0)2} {75.579446 – (6576)2}

rXY = 8891

√ {6544} {214674}

rXY = 8891

37481,01728

rXY = 0,237213412 dibulatkan 0,237

Perhitungan tersebut sesuai dengan hasil perhitungan menggunakan program SPSS

12. Correlations

Prestasi Sikap BirrulAqidah Akhlak Walidain

Prestasi Aqidah Akhlak Pearson Correlation 1 ,237 (*)Sig.(2-tailed) ,041N 75 75

Sikap Birrul Walidain Pearson Correlation ,237 (*) 1Sig.(2-tailed) ,041N 75 75

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)

Hasil perhitungan rXY yang diperoleh diinterpretasikan dengan r tabel Product

Moment. Pada r tabel, nilai N = 75 pada taraf signifikansi 95% sebesar 0,227. Karena

r hitung (0,237) lebih besar dari r tabel berarti hubungan antara prestasi belajar

Aqidah Akhlak dengan sikap birrul walidain adalah signifikan.

Uji signifikansi berdasarkan perbandingan probabilitas r hitung dengan probabilitas

0,05, jika probabilitas r hitung ≥ 0,05, maka Ho diterima ; jika probabilitas r hitung ≤

Page 57: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

47

0,05, maka Ho ditolak. Probabilitas hitung adalah 0,041 yang lebih kecil dari 0,05.

Kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Ho diterima, yaitu hubungan antara prestasi

belajar Aqidah Akhlak dengan sikap birrul walidain adalah signifikan.

Grafik 3

Penolakan Ho r hitung terhadap r tabel

Ho ditolak

Ho ditolak Ho diterima

-0,227 +0,227 0,237

Berdasarkan hasil perhitungan rXY yang diperoleh, r hitung (0,237) lebih besar dari r

tabel (0,227) dan α r hitung (0,041) ≤ 0,05 α 0,05. Berarti hubungan antara prestasi

belajar Aqidah Akhlak dengan sikap birrul walidain siswa MTs Raden Umar Said

Kudus adalah signifikan. Artinya, semakin tinggi prestasi belajar Aqidah Akhlak,

sikap birrul walidain siswa akan semakin baik.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Prestasi belajar aqidah akhlak

Secara keseluruhan variabel prestasi belajar aqidah akhlak diperoleh skor sebesar

459,02 atau nilai prosentase 61,20% yang apabila diinterpretasikan pada kategori

Cukup Baik. Hal ini berdasarkan penelitian bahwa prestasi belajar aqidah akhlak di

MTs Raden Umar Said Kudus pada kategori sangat baik 2,67%, kategori baik 48%,

kategori cukup baik 44%, kategori kurang baik 5,33% dan kategori tidak baik 0%.

Berarti sebagian besar prestasi belajar aqidah akhlak siswa MTs Raden Umar Said

Kudus adalah baik (48%) Prestasi belajar aqidah akhlak ini berdasarkan indikator (a)

akhlak terpuji, (b) akhlak tercela, (c) akhlak Nabi Muhammad SAW. Dengan prestasi

Page 58: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

48

belajar aqidah akhlak ini siswa memiliki pemahaman yang baik terhadap sikap birrul

walidain.

2. Sikap birrul walidain

Secara keseluruhan variabel sikap birrul walidain diperoleh skor sebesar 6576 atau

nilai prosentase 87,68% yang apabila diinterpretasikan pada kategori sangat baik,

artinya sikap birrul walidain siswa MTs Raden Umar Said Kudus saat ini sudah

sangat baik. Hal ini berdasarkan deskripsi data angket sikap birrul walidain, bahwa

sikap birrul walidain siswa MTs Raden Umar Said Kudus yang sangat baik ada

85,32% dan siswa yang memiliki sikap birrul walidain baik ada 14,67%. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa sikap birrul walidain siswa sangat memuaskan karena

siswa sekolah ini memiliki sikap birul walidain yan baik.

3. Hubungan prestasi belajar aqidah akhlak dengan sikap birrul walidain

Adapun berdasarkan analisis hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan

signifikan prestasi belajar aqidah akhlak dengan sikap birrul walidain siswa kelas

VIII MTs Raden Umar Said Kudus karena hasil perhitungan rXY yang diperoleh, r

hitung (0,237) lebih besar dari r tabel (0,227).

Hal ini sesuai dengan tujuan utama mata pelajaran aqidah akhlak sebagai salah satu

penjabaran kurikulum Madrasah Tsanawiyah yaitu meningkatkan pengetahuan agama

dan perilaku (akhlak) siswa dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam sikap birrul

walidain, yaitu berbuat baik kepada orang tua yaitu ayah dan ibu.

Dengan sikap birrul walidain, siswa akan memiliki perilaku yang luhur, antara lain :

(1) Berbicara kepada kedua orang tua dengan sopan santun tidak mengucapkan “ah”

kepada mereka, tidak menghardik mereka dan berkata dengan ucapan yang baik, (2)

Mentaati kedua orang tua selama tidak dalam maksiat, karena tiadak ada ketaatan

kepada makhluk yang bermaksiat kepada Allah, (3) Berlemah lembut kepada kedua

orang tua, tidak bermuka masam di depannya dan tidak memelototi mereka dengan

marah, (4) Menjaga nama baik, kehormatan dan harta benda kedua orang tua, (5)

Tidak mengambil sesuatu apapun tanpa seizing keduanya, (6) Melakukan hal-hal

yang meringankan keduanya meskipun tanpa perintah seperti berkhidmat,

membelikan beberapa keperluan dan bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, (7)

Musyawarahkan segala pekerjaan dengan orang tua dan meminta maaf kepada

Page 59: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

49

mereka jika terpaksa berselisih pendapat dengan orang tua, (8) Segera memenuhi

panggilan orang tua dengan wajah yang tersenyum, (9) Menghormati kawan dan

sanak kerabat orang tua ketika mereka masih hidup dan sesudah mati, (10) Tidak

membantah dan tidak menyalahkan orang tua tapi berusaha menjelaskan yang benar

dengan sopan,(11) Tidak membantah perintah orang tua, tidak mengeraskan suara

atas orang tua,tidak mendengarkan pembicaraan orang tua dan tidak mengganggu

saudara untuk menghormati orang tua, (12) Ketika orang tua masuk, anak bangun dan

mencium mereka, (13) Membantu ibu di rumah dan tidak terlambat membantu ayah

dalam pekerjaan, (14) Tidak pergi sebelum oran tua memberi izin meski untuk urusan

penting, jika terpaksa harus pergi maka meminta maaf kepada keduanya dan jangan

sampai memutuskan komunikasi dengan orang tua, (15) Tidak masuk ke tempat

orang tua kecuali setelah mendapat izin terutama pada waktu tidur dan istirahat, (16)

Tidak makan sebelum orang tua dan menghormati mereka dalam makanan dan

minuman, (17) Tidak berbohong dengan orang tua dan tidak mencela jika oran tua

berbuat tidak menarik, (18) Tidak duduk di tempat yang lebih tinggi dari mereka dan

tidak meluruskan kedua kaki dengan congkak di depan mereka, (19) Tidak congkak

terhadap nasib ayah meski anak seorang pegawai besar, tidak mengingkari kebaikan

orang tua atau menyakiti orang tua meski dengan satu kata, (20) Tidak kikir untuk

menginfaqkan harta kepada orang tua jika sampai orang tua mengadu kepada anak

karena ini merupakan kehinaan, (21) Banyak berkunjung kepada orang tua dan

memberi hadiah, berterima kasih atas pendidikan dan jerih payah orang tua, (22)

Orang tua yang paling berhak mendapat penghormatan adalah ibu kemudian ayah,

(23) Berusaha tidak menyakiti kedua orang tua dan tidak menjadikan orang tua

marah, (24) Jika meminta sesuatu dari orang tua dengan berlemah lembut, berterima

kasih atas pemberian orang tua dan tidak banyak meminta agar tidak mengganggu,

(25) Mendo’akan kedua orang tua.

Berdasarkan gambaran di atas, prestasi belajar aqidah akhlak yang cukup baik sebesar

61,2% berkorelasi signifikan dengan sikap birrul walidain siswa yang sangat baik

87,68%. Karena prestasi belajar aqidah akhlak telah cukup baik, sikap birrul walidain

siswa pada kondisi sangat baik pula.

Page 60: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

50

E. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII MTs Raden Umar Said Kudus saja

sehingga adanya homogenitas sampel tidak terhindarkan. Homogenitas sampel akan

mempunyai pengaruh terhadap respon yang diberikan oleh responden kepada

pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner.

2. Penelitian ini dilakukan secara cross sectional yaitu pengukuran variabel bebas dan

terikat dilakukan secara bersama pada saat penelitian dilakukan. Hal tersebut tidak

dapat menjelaskan hubungan sebab akibat tetapi hanya sebatas keterkaitannya saja.

Page 61: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

51

BAB V

SIMPULAN, SARAN – SARAN DAN PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uji hipotesis menggunakan rumus Product Moment yang

dikemukakan Pearson. Melalui perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut dapat

diperoleh hasil rXY = 0,237. Hasil perhitungan rXY yang diperoleh diinterpretasikan dengan

r tabel Product Moment. Pada r tabel, nilai N = 75 pada taraf signifikansi 5% sebesar

0,227. Karena r hitung (0,237) lebih besar dari r tabel berarti hubungan antara prestasi

belajar aqidah akhlak dengan sikap birrul walidain siswa MTs Raden Umar Said Kudus

adalah signifikan.

Uji signifikansi berdasarkan perbandingan probabilitas r hitung dengan

probabilitas 0,05, jika probabilitas r hitung ≥ 0,05, maka Ho diterima ; jika probabilitas r

hitung ≤ 0,05, maka Ho ditolak. Probabilitas hitung adalah 0,041 yang lebih kecil dari

0,05. Kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Ho diterima, yaitu hubungan antara prestasi

belajar Aqidah Akhlak dengan sikap birrul walidain adalah signifikan.

B. Saran – saran

Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka dalam penelitian ini diajukan beberapa

saran sebagai bahan pertimbangan.

1. Bagi guru aqidah akhlak perlu meningkatkan prestasi belajar siswa karena masih

terdapat 29 siswa (38,67%) yang mendapatkan hasil tes di bawah 6,0. Jumlah ini

cukup besar sehingga guru perlu memberikan bimbingan kepada siswa yang

mengalami kesulitan belajar aqidah akhlak.

2. Bagi orang tua perlu meningkatkan komunikasi dengan anak-anak dan memperbaiki

pola asuhnya agar menjadi lebih baik sehingga sikap birrul walidain siswa dapat

dipertahankan dan bermanfaat bagi perkembangan kepribadian siswa.

3. Bagi siswa perlu meningkatkan prestasi belajarnya dan menjaga hubungan baik

dengan kedua orang tua masing-masing agar mendapat ridho Allah SWT.

Page 62: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

52

C. Penutup

Puji syukur alhamdulillah, hanya Allah SWT yang berhak memperoleh pujian

atas limpahan nikmat, hidayah, taufik dan inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Terima kasih banyak penulis sampaikan kepada

seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu dengan tulus ikhlas dalam menyusun

skripsi ini. Semoga Allah SWT memberi imbalan yang berlipat ganda dan menjadi amal

shalih di sisi Allah.

Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin, namun skripsi yang penulis

susun masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karenanya, kritik dan saran

yang konstruktif sangat penulis harapkan dari siapa saja demi terwujudnya kebaikan

skripsi ini.

Semoga atas izin Allah, penyusunan skripsi ini membawa manfaat yang

berlimpah bagi penulis pada khususnya dan semua pembaca pada umumnya. Amin.

Page 63: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

53

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdurrohman Nashir As-Sa’di, Taisirul Karimur Rohman fi Tafsiri Kalamil Manan, (

Madinah : Markaz Haiatisy Syuhada’, 1425)

Ali Fais,Integrasi Budi Pekerti ke Dalam PPKn,Kelas I SD, (Klaten : Intan Pariwara, 2002)

Arymurthy,1998,”Budi Pekerti” Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta : PT. Cipta Adi

Pustaka, 1998)

Barmawie Umary, Materia Akhlak, (Sala : Ramadhani, 1984)

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta : Erlangga, 2000)

Ibrahim Musthofa, Al-Mu’jam al-wasith, (Istambul, Al-Maktab al-Islamiyah, 1425 H)

Imam Ibnul Jauzi, Birrul Walidain (Berbakti Kepada Orang Tua dikala Hidup dan Sesudah

Mati), (Surabaya : Pustaka Proresif, 1996)

Kholid Hamid al-Hazimi,Masawaul Akhlaq wa Atsaruha ‘alal Ummah, (Riyadh :

Wazarotusy Syu’unil Islamiyah wal Auqof wad Dakwah wal Irsyad, 1425 H)

Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005.© 1993-2004 Microsoft Corporation. All

rights reserved

Moh Nazir,Metode Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1999)

Mohammad Ali dan Mohammadi Asrori,Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik,

(Jakarta : Bumi Aksara, 2004)

Muhammad Jamil Zainu,Petunjuk Jalan Islam, (Jakarta : Al Kautsar,2000)

Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung : PT. Remaja

Rosda Karya, 1997)

Oemar Hamalik,Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995)

Poppy Sumantri,Pendidikan Moral Pancasila (Keluarga dan Temanku),(Klaten : Intan

Pariwara, 1987)

Rusyan Tabrani,Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung : CV.Remaja

Karya, 1989)

Sarlito Wirawan Sarwono,Psikologi Remaja, (Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 1997)

Sudjana,Metode Statistika, (Bandung : Tarsito, 1996)

Sugiyono,Statistika untuk Penelitian, (Bandung : CV. Alfa Beta,1999)

Sumadi Suryabrata,Metodologi Penelitian, (Jakarta : Rajawali, 1999)

Page 64: COVER HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · hubungan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan sikap birrul

54

Suparno,Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah, Suatu Tinjauan Umum, (Yogyakarta : Kanisius,

2002)

Sutrisno Hadi, 2001,Metode Research I, (Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi

Universitas Gajah Mada, 2001)

Tim PKBBI,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1990)

Tafsir at-Thobari Digital

Winkel,Psikologi Pengajaran, (Jakarta : PT. Gramedia, 1987)

Yazid bin Abdul Qadir Jawas,Pokok-pokok Aqidah Ahlus-sunnah wal Jama’ah, (Bogor :

Pustaka Attaqwa, 1422 H)