cory file mmdst

Upload: khatarina-heldira-cory

Post on 16-Jul-2015

285 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

LAPORAN UJI SKREENING PERKEMBANGAN ANAK S DI BEKASI JAWA BARAT BERDASARKAN MMDST

A. Konsep Dasar Skreening adalah suatu tes atau prosedur pemeriksaanyang dilakukan secara cepat untuk mengetahui suatu kelainan, atau penyakit yang belum terdeteksi. Skreening tes digunakan untuk mendeteksi anak yang kemungkinan mempunyai masalah, dengan demikian hasil positif atau dugaan kelainan tersebut dapat diketahui untuk tindakan diagnosis lebih lanjut dan treatmen yang benar dapat diberikan sedini mungkin. Skreening perkembangan anak memeriksa empat aspek dari perkembangan anak yaitu: 1. Personal sosial Yaitu tugas perkembangan anak untuk mengindikasikan kemampuan anak berhubungan dengan orang lain dan merawat dirinya sendiri/kemandiriannya. 2. Motorik halus Yaitu kemampuan anak untuk mengkoordinasikan mata untuk melihat dan kedua tangannya untuk mengambil barang, menggambar, dan lain-lain. 3. Bahasa Yaitu kemampuan anak untuk mendengar, mengikuti perintah dan berbicara. 4. Gerakan motorik Yaitu kemampuan anak seperti: duduk, jalan dan melompat Berdasarkan konsep dasar diatas penulis melakukan tes perkembangan di Bekasi jawa Barat yang dilakukan pada tanggal 25 febuari 2012, pada anak yang bernama Santi Olivia Putri yang lahir pada tanggal 16 Oktober 2010. Tes perkembangan

1

diawali dengan menghitung usia anak yang diperlukan untuk membuat garis usia dari skala usia pada format tes perkembangan yang melewati keempat sektor.

Tahun

Bulan

Hari

Hari Tes Tanggal Lahir

2012 2010

02 10

25 16

1 tahun

4 bulan

9 hari

Sehingga usia anak pada saat di tes yaitu 1 bulan 9 hari. Pada skreening tes perkembangan seluruh unsur-unsur tes yang dilalui oleh garis usia anak dilakukan tes perkembangan. Gambaran dan interpretasi skreening tes perkembangan anak Santi akan dibahas dalam laporan ini lebih lanjut. 5. Formulir Skreening Perkembangan Anak Adapun format tes skreening perkembangan anak yang digunakan pada anak Santi yaitu formulir Skreening Perkembangan Anak (terlampir)

2

B. Tahap Awal Pelaksanaan Tes Pada awal pelaksana tes penguji melakukan pendekatan dan membina hubungan dengan pengasuh utama anak di Bekasi dan menjelaskan tujuan dari skreening tes ini yaitu untuk melihat perkembangan anak Santi dari empat aspek yaitu (Personal Sosial, Gerakan Motorik Halus, Bahasa, dan gerakan motorik kasar). Kemudian penguji membina hubungan saling percaya dengan anak, mengajar anak bermain-main sambil melakukan tes perkembangan pada anak. Membuat anak senyaman mungkin pada saat tes perkembangan dan tempa tes. Anak Santi merupakan anak pertama dari keluarganya, dimana ibunya membuka warung di rumahnya sehingga ruang bermain anak Santi bermain di warungnya.

3

PENGAMATAN TUMBUH KEMBANG An. D DI UNIT PANTI ASUHAN SI BONCEL JAKARTA

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) selsel tubuh dan juga karena bertambah besar sel (Nursalam, 2005). Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur/ fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan dan

diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organorgan dan sistemnya yang terorganisasi (Nursalam, 2005).

B. Identitas Umum Nama Lengkap Nama Panggilan Usia Jenis Kelamin Agama Tempat, Tanggal Lahir Tanggal Tes : : : : : : : Santi Olivia Putri Oliv 1 tahun 4 bulan 9 hari Perempuan Islam Jakarta, 16 Oktober 2010 25 Febuari 2012

4

C. Pengkajian 1. Riwayat Masa Lalu Pada saat pengkajian mengenai riwayat anak S saat kehamilan, persalinan dan perkembangan anak S lahir secara spontan dan pada 37 minggu (aterem), ibu melahirkan di bidan, tidak ada ketuban pecah dini. 2. Riwayat saat ini Anak tinggal bersama dengan orang tua, anak ikut bersama dengan ibunya bermain diwarung setiap hari. Anak memiliki kardus berisi mainan. Pemeriksaan Fisik : Berat Badan (BB) Tinggi Badan (TB) Kepala : : : 3,5kg 4,9cm

Kulit kepala tampak bersih, tidak ada luka di kulit kepala, rambut berwarna hitam, lurus tidak tampak kusam tidak rontok. Mata :

Sklera tampak tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil anak tampak isokor dan pergerakan bola mata searah Hidung :

Tidak ada cairan yang keluar dari kedua lubang hidung Mulut :

Rongga mulut bersih, lidah tidak kotor, tidak berbau, gigi utuh, tampak bersih, tidak ada karies gigi, mukosa lembab, tidak ada sariawan, dan gusi tampak warna merah muda. Telinga :

Bentuk kedua telinga tampak simetris dan tidak ada serumen

5

Leher

:

Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid pada leher anak. Dada :

Tidak ada kelainan bentuk dada dan gerakan dada simetris Abdomen :

Tampak datar, supel dan tidak kembung. Ekstremitas :

Akral hangat, turgor kulit elastis, cappilarry refill < 2 detik, dapat menggerakkan kaki dan tangan dengan bebas tanpa keluhan nyeri dan tidak tampak ada luka/lecet pada kulit. Genetalia :

Tampak bersih dan tampak tidak ada kemerahan, serta tampak tidak ada keluahan saat BAK Tulang Belakang :

Tidak ada kelainan tulang belakang tampak simetris, tidak ada skoliosis, kiposis, dan lordosis.

3. Riwayat Penyakit Dari data yang diperoleh dari status anak, anak tidak pernah mengalami penyakit apapun. Hanya pernah mengalami penyakit batuk, pilek, dan panas

4. Status Nutrisi Ibu pasien mengatakan,pasien mengkonsumsi ASI sampai umur 6 bulan. Kemudian pasien minum susu formula Lactogen 3x sehari dan makan bubur

6

dengan makanan tambahan 2 x sehari. Pasien makan disuapi dan terkadang mau menyendok sendiri tetapi masih berantakan. 5. Status Imunisasi Jenis Vaksin BCG Hepatitis B I II III DPT I II III Polio I II III IV Campak 1 bulan 3 bulan 5 bulan 7 bulan 9 bulan 2 bulan 3 bulan 5 bulan 3 hari 1 bulan 4 bulan Umur 20 hari

D. Evaluasi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 1. Perkembangan Anak S berdasarkan NCHS Berat Badan (BB) Tinggi Badan a. BB menurut umur BB actual (Ba) = 3,5 kg BB ideal pada garis P untuk anak usia 1 tahun 4 bulan 9 hari (Bu) = = Ba/Bu x 100%7

: 9 kg : 70 cm

= 9/10,6 x 100% = 84,9 % BB menurut umur = 84,9 % Interpretasi : BB anak S adalah malnutrisi ringan b. TB menurut umur Tinggi badan aktual (Ta) = 70 cm TB Ideal pada garis P untuk usia 1 tahun 4 bulan dan 9 hari (TU) = cm TB/U = 70/78 x 100 % = 89,7 % TB menurut umur = 89,7% Interpretasi = TB anak S adalah malnutrisi ringan 2. Perkembangan anak S berdasarkan MMDST Tes perkembangan dilakukan tanggal 25 Febuari 2012 pada anak bernama Santi di Bekasi Jawa Barat, yang lahir pada tanggal 16 Oktober 2010. Tes perkembangan diawali dengan menghitung usia anak yang diperlukan untuk membuat garis usia dari skala usia pada format tes perkembangan anak yang diperlukan untuk membuat garis usia pada format tes perkembangan yang melewati keempat sektor. Tahun Hari Tes Tanggal Lahir 2012 2010 1 tahun Bulan 02 10 4 bulan Hari 25 16 9 hari

Sehingga usia anak pada saat tes adalah 1 tahu 4 bulan 9 hari. Pada skreening tes perkembangan, seluruh unsur-unsur tes yang dilalui oleh garis8

usia anak dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan anak. Ada 4 aspek yang dites yaitu personal sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar. Adapun uji skrening pada anak S dengan usia 1 tahun 4 bulan 9 hari adalah: a. Personal-Sosial 1) Berpisah dari Ibu dengan mudah Pada saat tes, anak tampak menempel dengan ibunya dan tampak tidak dapat lepas dari ibu. Anak S tampak dapat berbicara dengan pengkaji dan orang lain. Penilaian = LULUS 2) Melepaskan pakaian Selama penulis mengkaji anak, anak dapat mengganti bajunya, dan ibu pasien mengatakan anak kadang dibantu mengganti bajunya. Penilaian = LULUS b. Gerakan motorik-Halus 1) Menggunakan sendok, menumphkan sedikit Saat pengkajian ibu anak S mengatakan dapaat menggunakan sendok namun hanya menumpahkan sedikit. Penilaian = LULUS 2) Mengerjakan pekerjaan rumah Anak S tampak tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah, dan ibu anak S mengatakan saat ibunya menyapu, anak S ingin ikut menyapu. Penilaian = LULUS

9

3) Menolong tugas sederhana Ibu anak S mengatakan anak S belum dapat melakukan pekerjaan sederhana. Penilaian = TIDAK LULUS 4) Menyusun 2 kubus Pertama-tama pengkaji mencontohkan menyusun 2 kubus, kemudian anak S mengikuti dan anak S tampak dapat menyusun 2 kubus dengan warna yang sama. Penilaian = LULUS 5) Menyusun 4 kubus Pertama-tama perawat mencontohkan menyusun 4 kubus, anak S tampak dapat mengikuti untuk menyusun 4 kubus. Penilaian = LULUS 6) Tunjuk satu dengan tubuh Pengkaji mengajak anak S untuk menunjukan matanya atau hidungnya, anak S tampak dapat menunjuk mata dan hidungnya. Penilaian = LULUS 7) Mengeluarkan sncak dari botol secara spontan Pada saat tes dilakukan, pertama pengkaji mencontohkan mengeluarkan snack dari botol dan anak S tampak dapat mengeluarkan snack dari botol dengan lancar. Penilaian = LULUS

10

8) Demonstrasi mengeluarkan chiki dari botol secara spontan Pada saat pengkajian, pengkaji melihat anak S tampak awalnya kesulitan untuk mengeluarkan chiki dari botol, tetapi lama-kelamaan anak S mampu mengeluarkan chiki dari botol. Penilaian = LULUS c. Bahasa Tiga kata selain mama dan papa Selama pengkajian anak S mampu untuk menyebutkan kata makan, cicak, da-da dengan baik dan lancar. Penilaian =LULUS d. Gerakan Motorik Kasar 1) Menendang bola kedepan Selama pengkajian pengkaji menaruh bola kasti dikaki anak S, anak tampak mampu menendang bola kedepan tanpa ada kesulitan. Penilaian = LULUS 2) Berjalan ditangga Selama pengkajian tidak dapat dilakukan pengujian berjalan ditangga karena tidak ada tangga, ibu anak S mengatakan anak S dapat menaiki permainan odong-odong sendiri tanpa dibantu tukangnya. Penilaian = LULUS 3) Berjalan mundur Anak S tampak kesulitan untuk berjalan mundur saat dibantu anak juga tidak dapat berjalan mundur. Penilaian = TIDAK LULUS

11

Setelah dilakukan tes, maka dapat disimpulkan bahwa: Anak S menunjukkan belum sepenuhnya mampu melakukan semua aspek melalui uji skreening MMDST sesuai dengan usia anak S. Ada aspek pada anak S yang tidak lulus yaitu aspek motorik- halus yaitu menolong tugas sederhana dan motorik kasar yaitu berjalan mundur sedangkan aspek yang lainnya pada uji personal anak S dapat melakukan dengan baik. Respon Anak Selama Uji Skreening Perkembangan Selama dilakukan uji skreening pada anak S, anak S tampak kooperatif, tampak tersenyum dan senang. Anak S memberi respon positif dengan permainan yang ditawarkan oleh pengkaji dan dapat mengikuti tugas sederhana yang pengkaji contohkan. Namun ada beberapa aspek yang belum dapat dilakukan anak S dengan optimal. Hambatan Pelaksanaan Tes Pada saat ingin melakukan tes, pengkaji tidak menemukan hambatan yang berarti. Arti Hasil Skreening Dari empat sektor yang dilalui garis usia anak S, diperoleh bahwa anak S belum mampu melewati semua aspek yang diujikan dengan baik. Hal ini mungkin disebabkan oleh anak tersebut kurang latihan dan belum terbiasa untuk melakukan hal-hal yang dimodifikasi dan lebih sulit seperti berjalan mundur yang memerlukan kreatifitas . Walaupun begitu anak dapat belajar dan berlatih untuk dapat melampaui aspek yang ada tersebut.12

Pengujian ini dapat disimpulkan bahwa hasil tes perkembangan anak S adalah Normal.

13

PEMBAHASAN

Dilakukan pengkajian dan pengamatan dari tanggal 25 Febuari 2012 dari pengkajian MMDST pada anak usia 1 tahun 4 bulan 9 hari, didapatkan anak tampak baik, bersih, tidak ada gangguan fisik, sehat dan aktif. Anak S termasuk pada kategori baik. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan mengenai perkembangan anak S melalui test MMDST, anak S berada pada tahap tumbuh kembang yang sesuai dengan umurnya yaitu pada personal sosial anak dapat melewati dengan baik. Dari 4 aspek yang dilakukan, anak tampak dapat melakukan dengan baik dan lancar. Anak tampak secara personal dan sosial dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan pengkaji dan orang lain. Selama proses pengamatan anak S tampak tersenyum, tampak senang, tertawa, dan menurut ibunya anak S dapat melepas pakaian sendiri dan dibantu. Pada aspek motorik halus, anak S tampak mampu menyusun 2 kubus dengan baik dan lancar, pasien dapat mengeluarkan chiki dengan susah payah, pasien dapat menunjuk satu bagian tubuh dengan benar, pasien dapat melakukan pekerjaan rumah, pasien dapat menggunakan sendok walaupun ada yang tumpah, dan dapat mendemonstrasikan mengeluarkan chiki dari botol, dapat bertepuk tangan saat berhasil melakukannya tetapi pasien tidak dapat melakukan pekerjaan rumah sendiri. Pada aspek bahasa, anak S dapat mampu untuk berbicara da-da, makan, cicak dan dapat diajak bernyanyi cicak-cicak didinding dengan baik. Pada aspek motorik kasar, anak S dapat menendang bola kasti kedepan dengan kakinya, anak S dapat menaiki tangga odongodong, walaupun pasien tidak dapat berjalan mundur dan tampak kesulitan berjalan mundur.

14

Anak S tampak dapat aktif melakukan uji skreening yang dicontohkan oleh pengkaji dan berinteraksi dengan baik dengan kondisi yang sehat, baru bangun tidur siang dan segar. Tetapi perlu diperhatikan pula kesehatan anak S dari penyakit batuk, pilek, kebersihan perseorangan seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, menggosok gigi, dan tidak jajan sembarangan. Melihat kondisi anak S tampak bahwa ibu dan ayah yang sibuk bekerja dan memiliki usaha warung di rumahnya perlu juga untuk memperhatikan perkembangan dan kesehatan atau kebersihan perseorangan anaknya. Diperlukan ketelatenan dan keperdulian yang besar kepada anaknya.

15