contoh proposal skripsi

11
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, terutama dalam teknologi percetakan maka semakin banyak informasi yang tersimpan di dalam buku. Pada semua jenjang pendidikan, kemampuan membaca menjadi skala prioritas yang harus dikuasai siswa. Dengan membaca siswa akan memperoleh berbagai informasi yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Semakin banyak membaca semakin banyak pula informasi yang diperoleh. Oleh karena itu, membaca merupakan jendela dunia, siapa pun yang membuka jendela tersebut dapat melihat dan mengetahui segala sesuatu yang terjadi. Baik peristiwa yang terjadi pada masa lampau, sekarang, bahkan yang akan datang. Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan membaca. Oleh karena itu, sepantasnyalah siswa harus melakukannya atas dasar kebutuhan, bukan karena suatu paksaan. Jika siswa

Upload: ralph-cook

Post on 23-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Proposal Skripsi

BAB I

PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang MasalahSejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

pesat, terutama dalam teknologi percetakan maka semakin banyak informasi yang

tersimpan di dalam buku. Pada semua jenjang pendidikan, kemampuan membaca menjadi

skala prioritas yang harus dikuasai siswa. Dengan membaca siswa akan memperoleh

berbagai informasi yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Semakin banyak

membaca semakin banyak pula informasi yang diperoleh. Oleh karena itu, membaca

merupakan jendela dunia, siapa pun yang membuka jendela tersebut dapat melihat dan

mengetahui segala sesuatu yang terjadi. Baik peristiwa yang terjadi pada masa lampau,

sekarang, bahkan yang akan datang.

Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan membaca. Oleh karena itu,

sepantasnyalah siswa harus melakukannya atas dasar kebutuhan, bukan karena suatu

paksaan. Jika siswa membaca atas dasar kebutuhan, maka ia akan mendapatkan segala

informasi yang ia inginkan. Namun sebaliknya, jika siswa membaca atas dasar paksaan,

maka informasi yang ia peroleh tidak akan maksimal.

Membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Membaca bukanlah kegiatan

memandangi lambang-lambang yang tertulis semata. Bermacam-macam kemampuan

dikerahkan oleh seorang pembaca, agar dia mampu memahami materi yang dibacanya.

Page 2: Contoh Proposal Skripsi

Pembaca berupaya agar lambang-lambang yang dilihatnya itu menjadi lambang-lambang

yang bermakna baginya.

Kegiatan membaca juga merupakan aktivitas berbahasa yang bersifat aktif

reseptif. Dikatakan aktif, karena di dalam kegiatan membaca sesungguhnya terjadi

interaksi antara pembaca dan penulisnya, dan dikatakan reseptif, karena si pembaca

bertindak selaku penerima pesan dalam suatu korelasi komunikasi antara penulis dan

pembaca yang bersifat langsung.

Bagi siswa, membaca tidak hanya berperan dalam menguasai bidang studi yang

dipelajarinya saja. Namun membaca juga berperan dalam mengetahui berbagai macam

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Melalui membaca,

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diketahui dan dipahami sebelum dapat

diaplikasikan.

Menurut DP. Tampubolon (1987:5) membaca merupakan satu dari empat

kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi

tulisan.

Adapun menurut Henri Guntur Tarigan (1979:1) kemampuan bahasa pokok atau

keterampilan berbahasa dalam kurikulum di sekolah mencakup empat segi, yaitu :

a.       Keterampilan menyimak/mendengarkan (Listening Skills)

b.      Keterampilan berbicara (Speaking Skills)

c.       Keterampilan membaca (Reading Skills)

d.      Keterampilan Menulis (Writing Skills)

Empat keterampilan berbahasa tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat satu sama lain, dan saling berkorelasi. Seorang bayi pada tahap awal, ia hanya dapat mendengar, dan menyimak apa yang di katakan orang di sekitarnya. Kemudian karena seringnya mendengar dan menyimak secara berangsur ia akan menirukan suara atau kata-kata yang

Page 3: Contoh Proposal Skripsi

didengarnya dengan belajar berbicara. Setelah memasuki usia sekolah, ia akan belajar membaca mulai dari mengenal huruf sampai merangkai huruf-huruf tersebut menjadi sebuah kata bahkan menjadi sebuah kalimat. Kemudian ia akan mulai belajar menulis huruf, kata, dan kalimat.

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan suatu

kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir serta keterampilan ekspresi

dalam bentuk tulisan walaupun menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan

berbahasa, tetapi dalam proses pembelajaran bahasa tidak mungkin dipisahkan dengan

keterampilan berbahasa yang lain seperti mendengarkan, berbicara an membaca.

Keempat keterampilan berbahasa itu terdapat saling melengkapi.

Sebagaimana dalam kurikulum 2004 (KBK) yang kemudian disempurnakan

dengan kurikulum 2006 (KTSP) mata pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Menengah

Atas (SMA) disebutkan bahwa salah satu tujuan pengajaran bahasa Inggris adalah

mengembangkan kemampuan dalam bahasa tersebut, dalam bentuk lisan dan tulis.

Kemampuan berkomunikasi meliputi mendengarkan (listening), berbicara

(speaking), membaca (reading), dan menulis (writing).

Berkomunikasi secara lisan dan tulis dengan menggunakan ragam bahasa yang

sesuai secara lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan atau monolog yang

melibatkan wacana berbentuk, deskriptif, naratif, argumentatif, dan persuasif variasi

ungkapan makna interpersonal, ideasional, dan tekstual sederhana (Depdiknas, 2004:8).

Pengajaran keterampilan menulis bahasa Indonesia untuk siswa SMA diarahkan

ke pencapaian kompetensi yang dapat terlibat dalam kemampuan siswa mengungkapkan

berbagai makna dengan langkah-langkah retorika yang benar di dalam teks tertulis

tentang suatu topik berkaitan dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari

(kontekstual), dengan penekanan ciri-ciri ragam bahasa tulis. Keterampilan menulis

Page 4: Contoh Proposal Skripsi

merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang terpadu, yang ditujukan untuk

menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan. Menurut Akhadiah, dkk (1988:2) bahasa

menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkannya

secara tersurat. Dalam proses pembelajaran keterampilan ini bisa diwujudkan dalam

bentuk materi menulis teks berita dengan berbagai indikatornya.

Oleh karena itu, pembelajaran keterampilan menulis bahasa Indonesia yang

diberikan pada siswa kelas XI di SMK  sebagai  Malnu Kananga Menes salah satu

keterampilan berbahasa yang harus dikembangkan di sekolah, dengan tujuan untuk

memberikan bekal pada siswa dalam hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Para

siswa memposisikan diri sebagai diri sendiri yang memerlukan sesuatu bekal untuk

kehidupannya nanti. Siswa perlu mengerti apa makna belajar keterampilan menulis

bahasa Inggris bagi dirinya, apa manfaatnya dan bagaimana usaha mereka mencapainya

sehingga mereka sadar bahwa apa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti.

Keterampilan berbahasa berkorelasi dengan proses-proses berpikir yang

mendasari bahasa. sehingga ada sebuah ungkapan, “bahasa seseorang mencerminkan

pikirannya”. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan

pikirannya.

Kegiatan membaca perlu dibiasakan sejak dini, yakni mulai dari anak mengenal

huruf. Jadikanlah kegiatan membaca sebagai suatu kebutuhan dan menjadi hal yang

menyenangkan bagi siswa. Membaca dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja

asalkan ada keinginan, semangat, dan motivasi. Jika hal ini terwujud, diharapkan

Page 5: Contoh Proposal Skripsi

membaca dapat menjadi bagian dari kehidupan yang tidak dapat dipisahkan seperti

sebuah slogan yang mengatakan “tiada hari tanpa membaca”.

Tentunya ini memerlukan ketekunan dan latihan yang berkesinambungan untuk

melatih kebiasaan membaca agar kemampuan membaca, khususnya membaca

pemahaman dapat dicapai. Kemampuan membaca ialah kecepatan membaca dan

pemahaman isi secara keseluruhan (DP. Tampubolon, 1991:7).

Keluhan tentang rendahnya kebiasaan membaca dan kemampuan membaca di

tingkat Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA), tidak bisa dikatakan sebagai kelalaian

guru pada sekolah yang bersangkutan. Namun hal ini harus dikembalikan lagi pada

pembiasaan membaca ketika siswa masih kecil. Peranan orang tualah yang lebih dominan

dalam membentuk kebiasaan membaca anak. Bagaimana mungkin seorang anak memiliki

kebiasaan membaca yang tinggi sedangkan orang tuanya tidak pernah memberikan

contoh dan mengarahkan anaknya agar terbiasa membaca. Karena seorang anak akan

lebih tertarik dan termotivasi melakukan sesuatu kalau disertai dengan pemberian contoh,

bukan hanya sekedar teori atau memberi tahu saja. Ketika anak memasuki usia sekolah,

barulah guru memiliki peran dalam mengembangkan minat baca yang kemudian dapat

meningkatkan kebiasaan membaca siswa. Dengan demikian, orang tua dan guru sama-

sama memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan meningkatkan

kebiasaan membaca anak.

Kenyataan menunjukkan soal-soal Ujian Akhir Sekolah (UAS) sebagian besar

menuntut pemahaman siswa dalam mencari dan menentukan pikiran pokok, kalimat

utama, membaca grafik, alur/plot, amanat, setting, dan sebagainya. Tanpa kemampuan

membaca pemahaman yang tinggi, mustahil siswa dapat menjawab soal-soal tersebut. Di

Page 6: Contoh Proposal Skripsi

sinilah peran penting membaca pemahaman untuk menentukan jawaban yang benar.

Belum lagi dengan adanya standar nilai kelulusan, hal ini memicu guru bahasa Indonesia

khususnya untuk dapat mencapai target nilai tersebut.

Atas dasar hal tersebut penulis mencoba mengadakan penelitian tentang hubungan

kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis teks berita . Hasil

penelitian tersebut dibahas dalam sekripsi yang berjudul “ Hubungan Kemampuan

Membaca Pemahaman Dengan Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas XI di

SMK Malnu Kananga Menes”.

B.           Identifikasi MasalahAdapun masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah :

a.       Bagaimana kebiasaan membaca siswa kelas XI SMK Malnu Kananga Menes ?b.      Hal apa saja yang dapat menghambat kebiasaan membaca pemahaman siswa kelas XI

SMK Malnu Kananga Menes ?c.       Hal apa yang dapat menunjang kebiasaan membaca siswa kelas XI SMK Malnu

Kananga Menes ?d.      Bagaimana kemampuan menulis teks berita siswa kelas XI SMK Malnu Kananga Menese.       Adakah korelasi antara kebiasaan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis

teks berita siswa kelas XI SMK Malnu Kananga Menes ?

C.          Pembatasan MasalahMasalah dalam penelitian ini dibatasi menjadi :Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah pada “Hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis teks berita siswa kelas XI SMK Malnu Kananga Menes”.

Perumusan MasalahSetelah dilakukan pembatasan masalah, dalam penelitian ini masalah dirumuskan menjadi : Adakah korelasi antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis teks berita siswa kelas XI SMK Malnu Kananga Menes ?

Kegunaan PenelitianPenelitian ini diharapkan berguna bagi siswa, guru bahasa indonesia, orang tua,

dan penulis sendiri khususnya dalam membentuk dan meningkatkan kebiasaan membaca

Page 7: Contoh Proposal Skripsi

agar terbentuk budaya baca di masyarakat dengan harapan agar dapat meningkatkan

kemampuan menulis teks berita

D.    Hipotesa Penelitian.Hipotesa adalah yang mungkin benar atau mungkin salah, maka penelitian

tersebut akan ditolak jika salah dan diterima jika benar.

Adapun hipotesa yang penulis gunakan adalah :

1.      Hipotesa kerja (Ha).

Yaitu hipotesa alternatif yang menyatakan adanya hubungan antara independent

variabel dengan dependen variabel yaitu : ada hubungan antara kemampuan membaca

pemahaman dengan kemampuan menulis teks berita siswa kelas XI di SMK Malnu

Kananga Menes.

2.      Hipotesa nihil (Ho).

Hipotesa nihil yaitu hipotesa yang menyatakan adanya persamaan atau tidak

adanya perbedaan antara kedua variabel yaitu : tidak ada hubungan antara kemampuan

membaca pemahaman dengan kemampuan menulis teks berita siswa kelas XI di SMK

Malnu Kananga Menes