contoh persandingan ranperda bg - kab agam

19
Masukan Umum: 1. Sebelum judul Perda perlu dimasukan Lambang Kabupaten 2. Masih banyak salah penulisan dalam narasi, perlu diperiksa ulang secara keseluruhan 3. Masih ada bab yang tidak ada judulnya 4. Pasal tidak membutuhkan judul pasal, hanya sebagian pasal diberi judul (tidak konsisten) 5. Format tabel tidak dapat dimasukan dalam Batang Tubuh, sehingga perlu ditulis dalam format narasi atau bila tetap ingin menggunakan tabel dapat dilakukan pada lampiran 6. Ketentuan penulisan Dokumen Perda harus sesuai dengan UU 12 tahun 2011 MODEL PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG KABUPATEN AGAM MASUKAN KONSIDERAN Menimbang: a. Tertib, Fungsi, Persyaratan Administratif dan Teknis, Keselamatan b. Berlandaskan pada RTRW c. Keamanan dan Kenyamanan Mengingat: a. 13 UU b. 4 PP c. 3 Kepres d. 21 Permen e. 3 Perda KONSIDERAN Menimbang: a. Sesuai RTRW b. Menjamin keselamatan, tertib, fungsi, persyaratan administratif dan teknis c. Peran masyarakat, upaya pembinaan Mengingat: a. 18 UU b. 16 PP c. 2 Perpres d. 6 Permen & Kepmen e. 1 Perda Provinsi Poin-poin pada menimbang dinilai sudah memadai UU --> baru sampai tahun 2004, perlu dilengkapi UU terkait sampai 2012 PP --> baru sampai tahun 2005, perlu dilengkapi PP terkait sampai 2012 Permen --> Permen PU bidang PBL perlu dilengkapi dan

Upload: jonh-hendri

Post on 01-Dec-2015

105 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Data ini sebagai bahan acuan dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang BAngunan dan Gedung

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Persandingan Ranperda BG - Kab Agam

Masukan Umum:

1. Sebelum judul Perda perlu dimasukan Lambang Kabupaten

2. Masih banyak salah penulisan dalam narasi, perlu diperiksa ulang secara keseluruhan

3. Masih ada bab yang tidak ada judulnya

4. Pasal tidak membutuhkan judul pasal, hanya sebagian pasal diberi judul (tidak konsisten)

5. Format tabel tidak dapat dimasukan dalam Batang Tubuh, sehingga perlu ditulis dalam format narasi atau bila tetap ingin menggunakan tabel dapat

dilakukan pada lampiran

6. Ketentuan penulisan Dokumen Perda harus sesuai dengan UU 12 tahun 2011

MODEL PERATURAN DAERAH TENTANG

BANGUNAN GEDUNG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG

BANGUNAN GEDUNG KABUPATEN AGAM

MASUKAN

KONSIDERAN

Menimbang:

a. Tertib, Fungsi, Persyaratan Administratif dan

Teknis, Keselamatan

b. Berlandaskan pada RTRW

c. Keamanan dan Kenyamanan

Mengingat:

a. 13 UU

b. 4 PP

c. 3 Kepres

d. 21 Permen

e. 3 Perda

KONSIDERAN

Menimbang:

a. Sesuai RTRW

b. Menjamin keselamatan, tertib, fungsi, persyaratan

administratif dan teknis

c. Peran masyarakat, upaya pembinaan

Mengingat:

a. 18 UU

b. 16 PP

c. 2 Perpres

d. 6 Permen & Kepmen

e. 1 Perda Provinsi

f. 8 Perda

Poin-poin pada menimbang

dinilai sudah memadai

UU --> baru sampai tahun

2004, perlu dilengkapi UU

terkait sampai 2012

PP --> baru sampai tahun

2005, perlu dilengkapi PP

terkait sampai 2012

Permen --> Permen PU

bidang PBL perlu dilengkapi

dan ditambahkan Permen

Dagri 53 tahun 2011 tentang

Pembentukan Produk

Hukum Daerah

Perda Provinsi --> Perlu

dilengkapi dengan Perda

Provinsi tentang BG

Perda Kab --> Perlu

dilengkapi dengan Perda

Page 2: Contoh Persandingan Ranperda BG - Kab Agam

RTRW Kabupaten dan

Perda IMB

BAB I KETENTUAN UMUM

Bagian Kesatu: Pengertian (Pasal 1)

Bagian Kedua: Maksud, Tujuan, dan Lingkup

Paragraf 1: Maksud (Pasal 2)

Paragraf 2: Tujuan (Pasal 3)

Paragraf 3: Lingkup (Pasal 4)

BAB I KETENTUAN UMUM

Pengertian (Pasal 1)

BAB II ASAS, TUJUAN, DAN RUANGLINGKUP

Asas (Pasal 2)

Tujuan (Pasal 3)

Ruang Lingkup (Pasal 4)

Pengertian disesuaikan

dengan terminologi yang

digunakan dalam Batang

Tubuh

Asas, tujuan dan ruang

lingkup relatif sudah

memadai

BAB II FUNGSI DAN KLASIFIKASI BANGUNAN

GEDUNG

Pengertian dan macam-macam fungsi bangunan

gedung (Pasal 5)

Penjelasan setiap fungsi bangunan gedung (Pasal

6)

Penetapan dan perubahan fungsi bangunan

gedung (Pasal 7)

Pengertian dan macam-macam klasifikasi

bangunan gedung (Pasal 8)

Penentuan dan perubahan fungsi dan/atau

klasifikasi bangunan gedung (Pasal 9)

Pendataan bangunan gedung (Pasal 10)

BAB III FUNGSI DAN KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG

Fungsi Bangunan Gedung (Pasal 5)

Klasifikasi Bangunan (Pasal 6)

Penjabaran fungsi dan

klasifikasi dapat dilengkapi

dengan acuan pada Model

Perda

Perlu ditambahkan aturan

mengenai penetapan dan

perubahan fungsi dan

klasifikasi

Perlu ditambahkan aturan

mengenai Pendataan BG

BAB III PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG BAB IV PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG Pencantuman UU 28 tahun

2002 pada pasal 8 ayat 1

Page 3: Contoh Persandingan Ranperda BG - Kab Agam

Bagian Kesatu: Umum (Pasal 11)

Bagian Kedua: Persyaratan Administratif

Paragraf 1 Status Kepemilikan Hak Atas Tanah

(Pasal 12)

Paragraf 2 Status Kepemilikan Bangunan Gedung

(Pasal 13)

Paragraf 3 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) (Pasal

14)

Paragraf 4 IMB di Atas dan/atau di Bawah Tanah,

Air dan/atau Prasarana/Sarana Umum (Pasal 15)

Paragraf 5 Kelembagaan (Pasal 16)

Bagian Ketiga: Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

(Pasal 17 – Pasal 65)

Paragraf 1 Umum (Pasal 17-19)

Paragraf 2 Persyaratan Tata Bangunan dan

Lingkungan

Persyaratan peruntukan (Pasal 20)

Persyaratan intensitas bangunan gedung

(Pasal 21)

Ketentuan KDB (Pasal 22)

Ketentuan KLB (Pasal 23)

Ketentuan KDH (Pasal 24)

Ketentuan ketinggian bangunan

(Pasal 25)

Bagian Pertama - PERSYARAT UMUM (Pasal 7)

Bagian Kedua - PERSYARATAN ADMINISTRASI

Umum (Pasal 8)

Status Hak Atas Tanah (Pasal 9)

Status Kepemilikan Bangunan Gedung (Pasal 10)

Izin Mendirikan Bangunan (IMB) (Pasal 11)

Bagian Ketiga - PERSYARATAN TATA BANGUNAN

Paragraf 1 PERUNTUKKAN DAN INTENSITAS

BANGUNAN

Peruntukkan Lokasi (Pasal 12)

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) (Pasal

13)

Koefisien Lantai Bangunan (KLB) (Pasal

14)

Koefisien Daerah Hijau ( KDH ) (Pasal

15)

Ketinggian Bangunan (Pasal 16)

Garis Sempadan Bangunan ( GSB )

(Pasal 17)

Garis Sempadan Sungai (Pasal 18)

Jarak Antar Bangunan (Pasal 19)

Ketinggian Pagar Bangunan ( KPB )

(Pasal 20)

Paragraf 2 ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG

tidak diperlukan, karena

sudah termasuk dalam

Konsideran Mengingat.

Dalam Persyaratan

Administratif perlu

ditambahkan aturan IMB di

Atas dan/atau di Bawah

Tanah, Air dan/atau

Prasarana/Sarana Umum

dan Kelembagaan dalam

konteks IMB

Persyaratan arsitektur BG

perlu diatur lebih detail,

dengan acuan pada Model

Perda

Persyaratan Keselamatan

perlu ditambahkan

pengaturan mengenai

‘Kemampuan bangunan

gedung terhadap bahaya

petir dan bahaya kelistrikan’

Persyaratan kenyamanan

perlu diatur lebih detail,

dengan acuan pada Model

Perda

Terkait Persyaratan BG,

perlu ditambahkan

pengaturan sesuai kondisi

lokal mengenai:

o Pembangunan Bangunan

Gedung di Atas atau di

Page 4: Contoh Persandingan Ranperda BG - Kab Agam

Ketentuan GSB (Pasal 26)

Ketentuan jarak bebas bangunan

(Pasal 27)

Paragraf 3 Persyaratan Arsitektur Bangunan

Gedung

Penjelasan umum (Pasal 28)

Persyaratan penampilan bangunan gedung

(Pasal 29)

Bentuk denah bangunan gedung

(Pasal 30)

Persyaratan tata ruang dalam bangunan

gedung (Pasal 31)

Persyaratan keseimbangan, keserasian

dan keselarasan bangunan gedung (Pasal

32)

Ruang terbuka hijau pekarangan

(Pasal 33)

Persyaratan ruang sempadan

depan bangunan gedung (Pasal

34)

Persyaratan tapak besmen (Pasal

35)

Daerah hijau bangunan (Pasal 36)

Tata Tanaman (Pasal 37)

Fasilitas parkir (Pasal 38)

Penjelasan Umum (Pasal 21)

Ketentuan Tertentu (Pasal 22)

Paragraf 3 PERSYARATAN PENGENDALIAN

DAMPAK LINGKUNGAN (Pasal 23)

Paragraf 4 RENCANA TATA BANGUNAN DAN

LINGKUNGAN (Pasal 24)

Bagian Keempat - PERSYARATAN KEANDALAN

BANGUNAN GEDUNG

Paragraf 1 PERSYARATAN KESELAMATAN

Ketahanan Konstruksi (Pasal 25)

Ketahanan Terhadap Bahaya Kebakaran

(Pasal 26)

Persyaratan Bahan Bangunan (Pasal 27)

Paragraf 2 PERSYARATAN KESEHATAN

Jaringan Air Bersih (Pasal 28)

Jaringan Air Hujan (Pasal 29)

Jaringan Air Kotor (Pasal 30)

Tempat Pembuangan Sampah (Pasal 31)

Penghawaan Dalam Bangunan (Pasal

32)

Pencahayaan Dalam Bangunan (Pasal

33)

Paragraf 3 PERSYARATAN KEMUDAHAN

(AKSESIBILITAS)

Bawah Tanah, Air atau

Prasarana/Sarana

Umum, dan pada Daerah

Hantaran Udara Listrik

Tegangan Tinggi/Ekstra

Tinggi/Ultra Tinggi

dan/atau Menara

Telekomunikasi dan/atau

Menara Air

o Bangunan Gedung

Tradisional / Adat

o Bangunan Gedung Semi

Permanen dan

Bangunan Gedung

Darurat

o Bangunan Gedung di

Lokasi Yang Berpotensi

Bencana Alam

Page 5: Contoh Persandingan Ranperda BG - Kab Agam

Pertandaan (Signage) (Pasal 39)

Pencahayaan ruang luar

bangunan gedung (Pasal 40)

Paragraf 4 Pengendalian Dampak Lingkungan

(Pasal 41)

Paragraf 5 Rencana Tata Bangunan dan

Lingkungan (Pasal 42)

Paragraf 6 Persyaratan Keandalan Bangunan

Gedung

Penjelasan umum (Pasal 43)

Persyaratan keselamatan bangunan

gedung (Pasal 44)

Kemampuan bangunan gedung

terhadap beban muatan (Pasal 45)

Kemampuan bangunan gedung

terhadap bahaya kebakaran (Pasal

46)

Kemampuan bangunan gedung

terhadap bahaya petir dan bahaya

kelistrikan (Pasal 47)

Paragraf 7 Persyaratan Kesehatan Bangunan

Gedung

Penjelasan umum (Pasal 48)

Sistem penghawaan bangunan

gedung (Pasal 49)

Sistem pencahayaan bangunan

Penjelasan Umum (Pasal 34)

Kemudahan hubungan horizontal (Pasal

35)

Kemudahan hubungan vertikal (Pasal 36)

Akses evakuasi dalam keadaan darurat

(Pasal 37)

Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas

bagi penyandang cacat dan lanjut usia

(Pasal 38)

Kelengkapan sarana dan prasarana

(Pasal 39)

Bagian Kelima - PERSYARATAN KENYAMANAN DALAM

BANGUNAN (Pasal 40)

Page 6: Contoh Persandingan Ranperda BG - Kab Agam

gedung (Pasal 50)

Sistem sanitasi bangunan gedung

Sistem air minum (Pasal

51)

Sistem pengolahan dan

pembuangan air

limbah/kotor (Pasal 52)

Persyaratan instalasi gas

medik (Pasal 53)

Sistem air hujan (Pasal

54)

Sistem pembuangan

kotoran, dan sampah

(Pasal 55)

Bahan bangunan gedung (Pasal

56)

Paragraf 8 Persyaratan Kenyamanan Bangunan

Gedung

Penjelasan umum (Pasal 57)

Kenyamanan ruang gerak dan hubungan

antarruang (Pasal 58)

Kenyamanan kondisi udara di dalam ruang

(Pasal 59)

Kenyamanan pandangan (Pasal 60)

Kenyamanan terhadap tingkat getaran dan

Page 7: Contoh Persandingan Ranperda BG - Kab Agam

kebisingan (Pasal 61)

Paragraf 9 Persyaratan Kemudahan Bangunan

Gedung

Penjelasan umum (Pasal 62)

Kemudahan hubungan ke, dari dan di

dalam bangunan gedung (Pasal 63)

Kelengkapan sarana dan prasarana dalam

pemanfaatan bangunan gedung (Pasal 64)

Paragraf 10 Pembangunan Bangunan Gedung di

Atas atau di Bawah Tanah, Air atau

Prasarana/Sarana Umum, dan pada Daerah

Hantaran Udara Listrik Tegangan Tinggi/Ekstra

Tinggi/Ultra Tinggi dan/atau Menara

Telekomunikasi dan/atau Menara Air (Pasal 65)

Bagian Keempat: Bangunan Gedung Adat

Paragraf 1 Umum (Pasal 66)

Paragraf 2 Kearifan Lokal (Pasal 67)

Paragraf 3 Kaidah Tradisional (Pasal 68)

Paragraf 4 Pemanfaatan Simbol Tradisional pada

Bangunan Gedung Baru (Pasal 69)

Paragraf 5 Persyaratan Bangunan Gedung

Adat/Tradisional (Pasal 70)

Bagian Kelima: Bangunan Gedung Semi Permanen dan

Bangunan Gedung Darurat (Pasal 71)

Bagian Keenam: Bangunan Gedung di Lokasi Yang

Page 8: Contoh Persandingan Ranperda BG - Kab Agam

Berpotensi Bencana Alam

Paragraf 1 Di Lokasi Pantai (Pasal 72)

Paragraf 2 Di Lokasi Jalur Gempa dan Bencana

Alam Geologi (Pasal 73)

Paragraf 3 Di Lokasi Gunung Berapi (Pasal 74)

Tata cara dan persyaratan penyelenggaraan

(Pasal 75)

BAB IV PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

Bagian Kesatu: Umum (Pasal 76)

Bagian Kedua: Kegiatan Pembangunan

Paragraf 1 Umum

Penjelasan umum (Pasal 77)

Penyelenggaraan pembangunan

bangunan gedung secara swakelola (Pasal

78)

Paragraf 2 Perencanaan Teknis (Pasal 79)

Paragraf 3 Dokumen Rencana Teknis (Pasal 80)

Paragraf 4 Pengaturan Retribusi IMB

Lingkup pengaturan retribusi IMB (Pasal

81)

Jenis kegiatan penyelenggaraan bangunan

gedung yang dikenakan retribusi (Pasal

82)

Penghitungan besarnya retribusi IMB

(Pasal 83)

BAB V PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

Bagian Pertama - U M U M (Pasal 41)

Bagian Kedua - P E M B A N G U N A N

Penjelasan Umum (Pasal 42)

Perencanaan (Pasal 43)

Bagian Ketiga - P E M A N F A A T A N (Pasal 44)

Bagian Keempat - P E L E S T A R I A N (Pasal 45)

Bagian Kelima - P E M B O N G K A R A N (Pasal 46)

BAB VI PERIZINAN BANGUNAN

Bagian Pertama - IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (Pasal

47)

Bagian Kedua - PERENCANAN BANGUNAN

Penjelasan Umum (Pasal 48)

Persetujuan IMB (Pasal 49)

Penolakan IMB (Pasal 50)

Bab Perizinan Bangunan

dapat digabungkan dalam

Bab Penyelenggaraan BG

pada Bagian Kedua –

Pembangunan.

Terminologi Izin

Penggunaan Bangunan

(IPB) merupakan terminologi

lama yang sudah tidak

digunakan dan sudah

diganti dengan Sertifikat

Laik Fungsi.

Pengaturan retribusi terkait

IMB dalam Bab retribusi

dapat digabungkan dalam

Bab Penyelenggaraan pada

Bagian Kedua

Pembangunan (lihat acuan

Model Perda)

Bab Permohonan Banding

kepada DPRD merupakan

Bab yang tidak standar

Page 9: Contoh Persandingan Ranperda BG - Kab Agam

Indeks penghitungan besarnya retribusi

IMB (Pasal 84)

Harga satuan (tarif) retribusi IMB (Pasal

85)

Rujukan penghitungan besarnya IMB

(Pasal 86)

Paragraf 5 Tata Cara Penerbitan IMB

Permohonan IMB (Pasal 87)

Pemeriksaan dan penilaian syarat-syarat

serta Penerbitan IMB (Pasal 88)

Persetujuan, Penundaan, atau Penolakan

Permohonan IMB (Pasal 89)

Ketentuan penundaan penerbitan IMB

(Pasal 90)

Ketentuan penolakan permohonan IMB

(Pasal 91)

Ketentuan pencabutan IMB (Pasal 92)

Pekerjaan yang tidak memerlukan IMB

(Pasal 93)

Paragraf 6 Penyedia Jasa Perencanaan Teknis

(Pasal 94)

Bagian Ketiga: Pelaksanaan Konstruksi

Paragraf 1 Pelaksanaan Konstruksi

Lingkup dan syarat pelaksanaan konstruksi

serta pelaksana konstruksi (Pasal 95)

Pengecualian Terhadap Izin Mendirikan

Bangunan (Pasal 51)

Dilarang Mendirikan Bangunan Apabila (Pasal 52)

Bagian Ketiga - PELAKSANAAN PEKERJAAN

MENDIRIKAN BANGUNAN

Sesuai dengan rencana dan IMB (Pasal 53)

Pemegang izin dapat menutup lokasi (Pasal 54)

Ketentuan Pelaksana Pekerjaan (Pasal 55)

Bagian Keempat - PENGAWAS PELAKSANAAN

PEKERJAAN

Pengawas Pelaksanaan (Pasal 56)

Kewenangan Pengawas (Pasal 57)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Pasal 58)

Bagian Kelima - IZIN PENGGUNAAN BANGUNAN

Izin Penggunaan Bangunan (Pasal 59)

Ketentuan Perolehan IPB (Pasal 60)

Penerbitan IPB (Pasal 61)

Perubahan penggunaan bangunan (Pasal 62)

Sertifikat Laik Fungsi (Pasal 63)

Perubahan penggunaan bangunan (Pasal 64)

Pemeriksaan secara Berkala (Pasal 65)

Pengawasan Penggunaan Bangunan (Pasal 66)

sesuai Model Perda, apabila

ingin dipertahankan mohon

agar diperiksa muatannya

agar tidak bertentangan

dengan ketentuan yang

berlaku

Susunan Bab, Bagian dan

paragraf dalam

Perlu ditambahkan

pengaturan mengenai

penyelenggaraan BG secara

swakelola (lihat acuan

Model Perda)

Pengaturan Retribusi IMB

dapat mengacu pada Model

Perda

Perlu ditambahkan

pengaturan mengenai Tata

Cara Penerbitan IMB (lihat

acuan Model Perda)

Perlu ditambahkan

pengaturan mengenai

penyedia jasa perencanaan

teknis (lihat acuan Model

Perda)

Perlu ditambahkan

pengaturan mengenai

Pelaksanaan Konstruksi

(sesuai Model Perda) yang

diambil dari Bagian Ketiga

Pelaksanaan Pekerjaan

Page 10: Contoh Persandingan Ranperda BG - Kab Agam

Lembaran permohonan pelaksanaan

bangunan (Pasal 96)

Dokumen rencana teknis dan IMB (Pasal

97)

Rangkaian kegiatan pelaksanaan

konstruksi bangunan gedung (Pasal 98)

Paragraf 2 Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi

Pengawas pelaksanaan konstruksi dan

pemeriksaan kelaikan fungsi (Pasal 99)

Kewenangan petugas pengawas (Pasal

100)

Paragraf 4 Pemeriksaan Kelaikan Fungsi

Bangunan Gedung

Pelaksanaan pemeriksaan kelaikan fungsi

bangunan gedung (Pasal 101)

Pemeriksaan kelaikan fungsi oleh

pemilik/pengguna bangunan (Pasal 102)

Pemeriksaan kelaikan fungsi untuk proses

penerbitan SLF (Pasal 103)

Pemeriksaan kelaikan fungsi oleh

Pemerintah Kabupaten/Kota (Pasal 104)

Paragraf 5 Tata Cara Penerbitan SLF Bangunan

Gedung (Pasal 105)

Paragraf 6 Pendataan Bangunan Gedung (Pasal

106)

Bagian Keempat: Kegiatan Pemanfaatan Bangunan

BAB VII R E T R I B U S I

Ketentuan Umum (Pasal 67)

Biaya Izin Mendirikan / Mengubah Bangunan (IMB) (Pasal

68)

BAB VIII PERMOHONAN BANDING KEPADA DPRD

Pengenaan Permohonan Banding kepada DPRD (Pasal

69)

Ketentuan jangka waktu (Pasal 70)

Muatan (Pasal 71)

Penyelesaian (Pasal 72)

Mendirikan Bangunan,

dengan penambahan

muatan dari Model Perda

Pengaturan pengawasan

pelaksanaan konstruksi

relatif sudah cukup

memadai

Perlu ditambahkan

pengaturan mengenai

Pemeriksaan Kelaikan

Fungsi sesuai acuan Model

Perda

Perlu ditambahkan

pengaturan mengenai Tata

Cara Penerbitan SLF sesuai

acuan Model Perda

Pengaturan mengenai

Pemanfaatan BG perlu

didetailkan sesuai acuan

Model Perda

Pengaturan mengenai

Pelestarian BG perlu

didetailkan sesuai acuan

Model Perda

Pengaturan mengenai

Pembongkaran perlu

didetailkan sesuai acuan

Model Perda

Page 11: Contoh Persandingan Ranperda BG - Kab Agam

Gedung

Paragraf 1 Umum

Lingkup pemanfaatan bangunan gedung

(Pasal 107)

Ketentuan pemanfaatan bangunan gedung

(Pasal 108)

Paragraf 2 Pemeliharaan (Pasal 109)

Paragraf 3 Perawatan (Pasal 110)

Paragraf 4 Pemeriksaan Berkala (Pasal 111)

Paragraf 5 Perpanjangan SLF

Ketentuan perpanjangan SLF (Pasal 112)

Tata cara perpanjangan SLF (Pasal 113)

Paragraf 6 Pengawasan Pemanfaatan Bangunan

Gedung (Pasal 114)

Paragraf 7 Pelestarian (Pasal 115)

Paragraf 8 Penetapan dan Pendaftaran Bangunan

Gedung yang Dilestarikan (Pasal 116)

Paragraf 9 Pemanfaatan Bangunan Gedung yang

Dilestarikan

Ketentuan Pemanfaatan Bangunan

Gedung cagar budaya (Pasal 117)

Ketentuan Pemugaran, pemeliharaan,

perawatan, pemeriksaan secara berkala

bangunan gedung cagar budaya (Pasal

Page 12: Contoh Persandingan Ranperda BG - Kab Agam

117)

Bagian Kelima: Pembongkaran

Paragraf 1 Umum (Pasal 119)

Paragraf 2 Penetapan Pembongkaran (Pasal 120)

Paragraf 3 Rencana Teknis Pembongkaran (Pasal

121)

Paragraf 4 Pelaksanaan Pembongkaran (Pasal

122)

Paragraf 5 Pengawasan Pembongkaran Bangunan

Gedung (Pasal 123)

Bagian Keenam: Penyelenggaraan Bangunan Gedung

Pascabencana

Paragraf 1 Penanggulangan Darurat (Pasal 124)

Paragraf 2 Bangunan Gedung Umum Sebagai

Tempat Penampungan (Pasal 125)

Bagian Ketujuh: Rehabilitasi Pascabencana (Pasal 126 –

Pasal 127)

BAB V TIM AHLI BANGUNAN GEDUNG (TABG)

Bagian Kesatu: Pembentukan TABG

Penetapan TABG (Pasal 128)

Keanggotaan TABG (Pasal 129)

Bagian Kedua: Tugas dan Fungsi

Tugas dan fungsi TABG (Pasal 130)

Perlu ditambahkan

pengaturan mengenai Tim

Ahli Bangunan Gedung

(TABG) sesuai acuan Model

Perda

Page 13: Contoh Persandingan Ranperda BG - Kab Agam

Masa Kerja TABG (Pasal 131)

Bagian Ketiga: Pembiayaan TABG (Pasal 132)

BAB VI PERAN MASYARAKAT DALAM

PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

Paragraf 1 Lingkup Peran Masyarakat

Lingkup peran masyarakat (Pasal 133)

Ketentuan pemantauan (Pasal 134)

Ketentuan penjagaan ketertiban (Pasal

135)

Ketentuan pemberian masukan (Pasal

136)

Ketentuan Penyampaian pendapat dan

pertimbangan (Pasal 137)

Paragraf 2 Forum Dengar Pendapat (Pasal 138)

Paragraf 3 Gugatan Perwakilan (Pasal 139)

Paragraf 4 Bentuk Peran Masyarakat dalam Tahap

Rencana Pembangunan (Pasal 140)

Paragraf 5 Bentuk Peran Masyarakat dalam

Proses Pelaksanaan Konstruksi (Pasal 141)

Paragraf 6 Bentuk Peran Masyarakat dalam

Pemanfaatan Bangunan Gedung (Pasal 142)

Paragraf 7 Bentuk Peran Masyarakat dalam

Pelestarian Bangunan Gedung (Pasal 143)

Paragraf 8 Bentuk Peran Masyarakat dalam

Perlu ditambahkan

pengaturan mengenai Peran

Masyarakat dalam

Penyelenggaraan BG,

sesuai acuan Model Perda

Page 14: Contoh Persandingan Ranperda BG - Kab Agam

Pembongkaran Bangunan (Pasal 144)

Paragraf 9 Tindak Lanjut (Pasal 145)

BAB VII PEMBINAAN

Bagian Kesatu: Umum (Pasal 146)

Bagian Kedua: Pengaturan (Pasal 147)

Bagian Ketiga: Pemberdayaan

Penjelasan umum (Pasal 148)

Bentuk pemberdayaan masyarakat (Pasal 149)

Bentuk dan tata cara pelaksanaan forum dengar

pendapat (Pasal 150)

Bagian Keempat: Pengawasan (Pasal 151)

Perlu ditambahkan

pengaturan mengenai

Pembinaan sesuai acuan

Model Perda

BAB VIII SANKSI

Bagian Kesatu: Bentuk Sanksi

Penjelasan umum (Pasal 152)

Ketentuan sanksi administratif (Pasal 153)

Ketentuan sanksi pidana (Pasal 154)

Bagian Kedua: Penyidikan (Pasal 156)

BAB IX SANKSI TERHADAP PELANGGAR

Ketentuan Umum (Pasal 73)

Sanksi Administratif (Pasal 74)

Sanksi Pidana (Pasal 75-76)

BAB X P E N Y I D I K A N (Pasal 77)

BAB IX KETENTUAN PERALIHAN (Pasal 157) BAB XI KETENTUAN PERALIHAN (Pasal 78)

BAB XII KETENTUAN LAIN-LAIN (Pasal 79)

BAB X KETENTUAN PENUTUP

Hal yang belum diatur (Pasal 158)

BAB XIII KETENTUAN PENUTUP (Pasal 80)

Page 15: Contoh Persandingan Ranperda BG - Kab Agam

Pemberlakuan Perda (Pasal 160)