contoh pengembangan checklist - pertanian
TRANSCRIPT
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
1 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
CONTOH
PENGEMBANGAN CHECKLIST
STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)
DOKUMENTASI DAN PELAPORAN
PENERAPAN KESEJAHTERAAN HEWAN
Pada Pemeliharaan Ternak Ruminansia
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
2 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
CONTOH PENGEMBANGAN CHECKLIST PENERAPAN KESEJAHTERAAN HEWAN
PADA PEMELIHARAAN TERNAK RUMINANSIA
A. Manual Checklist
1. Komitment Unit Usaha Peternakan (UPT/UPTD) & Kode Etik Karyawan (Hlm.3) Komitment UPT/UPTD (hlm.3) Kode Etik Karyawan (Hlmn.3) Laporan insiden kesejahteraan hewan (hlmn.4)
2. Dokumentasi Perkantoran Catatan Produksi (hlm. 5) Site checklist/building checklist (hlm. 5) Standar Operational Prosedur (SOP) (hlm.5) Rencana Kontigensi/Tanggap Darurat (hlm.5 )
3. Rencana Pemberian Nutrisi & Kesehatan Hewan Rencana Pemberian Nutrisi (hlm. 6) Rencana Kesehatan Hewan (hlm. 6) Kebijakan untuk Kontrol penyakit tertentu seperti mastitis, (hlm.7 ) Herd Performance Parameters (HPP) (hlm.7) Pencahayaan yang cukup (hlm.7)
4. Rencana Tindakan Biosecuriti & Pembersihan Rencana Penerapan Biosekuriti (Checklist hlm. 25) Rencana Pembersihan dan Sanitasi (Checklist hlm. 26) Rencana Pembuangan Sampah (Checlist hlm. 27)
5. Catatan Pelatihan Karyawan Pelatihan semua Stockpersons (hlm.7 ) Pelatihan Lanjutan (hlm. 8) Pelatihan Pekerja Luar (hlm. 8) Inspeksi Ternak (hlm.8 )
6. Inspeksi & Perawatan Peralatan Inspeksi Peralatan (hlm. 9) Inspeksi dan Pemeliharaan Sistem Air (hlm. 9) Inspeksi dan Pemeliharaan Power Supply (hlm. 9) Inspeksi Sumber daya Listrik/penggantinya (hlm. 9) Ventilasi & Kontrol Lingkungan (indoor)(hlm. 10) Inspeksi dan Pemeliharaan Pagar (hlm. 10 )
7. Kebijakan Euthanasia (hlm. 10)
B. Standart Operating Prosedur (SOP)
1. SOP untuk Anak Sapi & Penyapihan (hlm. 11) 2. SOP untuk Penanganan Ternak (hlm. 11) 3. SOP untuk Perawatan & Penanganan Hewan yang Sakit atau Terluka (hlm. 12) 4. SOP untuk Identifikasi (hlm. 13) 5. SOP untuk Peternakan & Prosedur Lainnya(hlm. 13) C. Pelaporan (hlm.14) D. Dokumentasi (hlmn.14)
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
3 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
I. KOMITMENT UNIT USAHA PETERNAKAN (UPT/UPTD) & KODE ETIK KARYAWAN
Nama Unit Usaha Peternakan (UPT/UPTD) :……………………………………………………………………….
Alamat : ……………………………………………………………………………………………………………………………..
*)Checklist ini merupakan dokumen milik unit usaha peternakan ………………………………..yang harus diketahui dan di laksanakan oleh semua staf yang terlibat di lingkungan unit usaha peternakan.
KOMITMENT UPT/UPTD
1. Ada peraturan terkait kesejahteraan hewan/standar yang berlaku di peternakan 2. Unit usaha peternakan ini berkomitment untuk mempromosikan dan menerapkan prinsip
kesejahteraan hewan. 3. Unit usaha peternakan ini menerapkan kebijakan pemberian sanksi kepada karyawan yang
melakukan tindakan disengaja melakukan penyimpangan kesejahteraan hewan. 4. Tindakan penyimpangan yang disengaja antara lain memukuli ternak, menggunakan alat
kejut listrik, mendorong ternak hingga terjatuh, melukai ternak, menarik ternak hingga terluka, dll.
5. Setiap karyawan berkewajiban memperlakukan ternak dengan baik, karyawan yang mengabaikan aspek kesejahteraan hewan dapat/wajib diberhentikan dari pekerjaannya.
6. Apresiasi/pengahargaan kepada karyawan (anak kandang) yang melaksanakan kesejahteraan hewan dengan baik.
KODE ETIK KARYAWAN
1. Semua karyawan diharapkan untuk menangani ternak dengan cara yang baik sesuai prinsip kesejahteraan hewan
2. Setiap pekerja berperan dan memiliki tanggungjawab dalam menerapkan kesejahteraan hewan sesuai tugasnya
3. Selain sebagai karyawan masing-masing pekerja harus pengertian dan memahami syarat dasar kebutuhan ternak seperti pakan yang memadai, air minum, dan lantai/alas kandang serta aspek lain yang dianggap penyimpangan kesejahteraan hewan minimal dapat memberikan informasi kepada penanggung jawab.
4. Semua personil (karyawan) memiliki peranan untuk melaporkan insiden penyimpangan kesejahteraan hewan dan melengkapi/menyerahkan protokol dokumen insiden penyimpangan kesejahteraan hewan kepada petugas penanggungjawab kesejahteraan hewan.
Saya, karyawan yang bertanda tangan di bawah ini, telah membaca dan memahami tanggung jawab saya di bawah kebijakan unit usaha peternakan …………………………………. dan kode etik karyawan di atas.
Nama Karyawan :
Tanggal :
Tanda Tangan :
Penanggung Jawab :
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
4 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
LAPORAN INSIDEN KESEJAHTERAAN HEWAN
Nama Unit Usaha Peternakan (UPT/UPTD) :……………………………………………………………………….
Alamat : ……………………………………………………………………………………………………………………………..
Lokasi Kejadian :………………………………………………………………………………………………………………
Tanggal Kejadian : ……………………………….
*)checklis ini diisi dilengkapi bukti fisik penunjang seperti foto/saksi dengan menyebutkan pelanggaran kesejahteraan hewan yang disaksikan, tanggal, waktu, lokasi kejadian, dan karyawan yang terlibat. Dapat dilampirkan dokumen pendukung yang sesuai.
Saya, yang bertanda tangan dibawah ini, menyaksikan pelanggaran kesejahteraan hewan diatas.
Nama Pelapor : Tanggal :
Tanda Tangan :
Saksi :
JIKA MUNGKIN, SILAHKAN LENGKAPI PERSYARATAN BERIKUT Saya telah menerima laporan diatas dari Saudara
Nama Penerima Laporan : Tanggal :
Tanda Tangan :
CATATAN : Laporan ini ditandatangani oleh pelapor dan saksi, dicopi dan diarsipkan serta agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
5 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
2. DOKUMENTASI PERKANTORAN
a. Catatan Produksi Ada catatan produksi yang komprehensif minimal dalam satu tahun dalam bentuk catatan elektronik, grafik, table untuk setiap species, catatan performan parameter meliputi:
Data pertukaran (stok masuk dan keluar hewan):
Data jumlah dan umur (anakan, dara, hewan mati (alasan) , hewan dikeluarkan (alasan)dll)
Jumlah dan umur hewan yang di keluarkan (dengan alasan) dan tanggal:
Jumlah dan umur hewan downer dan tanggal
b. Site Checklist (building checklist) Ada catatan minimal dalam satu tahun untuk setiap lokasi terhadap hewan yang dipelihara saat itu atau sebelumnya pada lokasi tersebut terkait:
Jumlah anakan yang dibeli dan dijual
Jumlah stock yang dibeli dan dijual
Jumlah stock bibit saat ini
Luas bedding/lantai untuk berbaring hewan
Luas area yang tersedia untuk livestock
Luas area merumput Kapasitas area yang berkaiatan dengan umur, berat, feeding, minum, dan bedding space c. Standard Operating Procedurs (SOPs) Ada SOPs/instruksi tertulis yang komprehensif terkait aktifitas prosedur harian, mingguan dan bulanan berupa :
Protokol untuk inspeksi hewan yang rutin
Protocol untuk inspeksi perawatan dan pembersihan peralatan
Protocol bio-security lainnya (jika ada seperti perawatan kandang, pengecekan gigitan rodensia dll)
SOPs untuk anakan dan penyapihan
SOPs untuk handling
SOPs untuk perawatan dan handling hewan yang sakit
SOPs untuk identifikasi
SOPs untuk transportasi
SOPs penyembelihan
Prosedur tambahan lainnya yang berkaitan dengan kebijakan local
d. Emergency Response Plan
Ada Emergency Response Plan yang terletak di kantor utama.
Instalasi cadangan (emergency plans) berfungsi dengan baik minimal terkait kandang darurat, pasokan air, dan pakan serta prosedur pengamanan jika sewaktu-waktu terjadi wabah/bencana alam
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
6 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
3. RENCANA PEMBERIAN NUTRISI DAN KESEHATAN HEWAN a. Rencana Nutrisi; Plan Nutrisi (dokumen 1) harus ada di kantor utama seperti:
Ada sertifikat atau tanda bukti penggunaan pakan yang baik.
Catatan diet pemberian pakan sesuai dengan umur hewan
Tidak menggunakan formula nutrisi yang berbahaya untuk pakan hewan (protein
kecuali produk susu, hormone, antibiotic, antiparasit) kecuali untuk tujuan medis.
Catatan tertulis tentang kandungan pakan, dan persentase komponen pakan dan
suplemen
b. Rencana Nutrisi khusus; Plan Nutrisi khusus (dokumen2) juga meliputi:
Ada dokumen spesifikasi diet yang sesuai dengan kebutuhan keseimbangan nutrisi
hewan dengan tujuan medis, misalnya penyakit asidosis.
Hewan tidak dipelihara pada lingkungan yang menjadi faktor predisposisi untuk
terjadinya difisiensi nutrisi.
Catatan supplier pakan dengan statement bahwa pakan komponen pakan yang
diberikan sudah sesuai dengan komponen untuk feed safety
c. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Program pencegahan dan pengendalian penyakit harus ada dalam bentuk tertulis:
Sertifikat atau protokol bahwa rencana kesehatan hewan yang digunakan sudah
melalui kosultasi dengan dokter hewan o Dokter hewan harus menandatangani dokumen tersebut dengan tanggal
o Program pencegahan dan pengendalian penyakit harus di update paling tidak setiap tahun sekali
Catatan protokol vaksinasi dan jenisnya
Catatan protokol pengobatan dan jenisnya
Identifikasi hewan (Catatan recording)
Jenis pengobatan dan alasan pengobatan
Tanggal pengobatan
Jenis dan rute pemberian dan jumlah obat yang digunakan
Rincian tentang pemeriksaan dan pengobatan yang dilakukan seperti, pengobatan,
pencegahan dan kontrol. Pengunaan antibiotia, antiparasit dan antifungal hanya
digunakan seperti yang disrespkan oleh dokter hewan
Penggunaan obat-obatan kepada hewan harus bersifat individual atau untuk kelompok
hewan apabila oleh dokter hewan diduga bahwa group secara keseluruhan berada
pada kondisi kritis yang tinggi terhadap suatu penyakit
Catatan untuk setiap tindakan operasi yang dilakukan
Penyebab morbidity dan mortilitas jika diketahui
Target untuk aspek lain dari kesehatan hewan
Livestock tidak boleh diberi atau disuntik dengan growth hormone/growth promoters
atau antibiotic dalam pakan (kecuali ionophore) atau beta-agonist untuk tujuan
mempercepat pertumbuhan atau efisiensi pakan
Ada manajemen plan untuk kejadian outbrake
Tindakan prkatis untuk mencegah atau mengontrol infeksi parasit internal dan
eksternal Catatan : Pengobatan tidak boleh tidak dilakukan dengan alasan untuk kebijakan kebebasan produksi dari antibiotik.
Hewan harus diberi pengobatan yang cukup termasuk pemberian antibiotic jika diresepkan oleh dokter hewan.
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
7 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
d. Tindakan Pencegahan
Kebijakan pengendalian penyakit tertentu (khusus misalnya Mastitis, Brucella,
Jembrana, dll)
Disesuaikan tergantung situasi wilayah setempat (Contoh cheklist terlampir)
e. Herd Performance Parameters (HPP)
Penentuan batas kriteria toleransi performan hewan sebagai bibit yang baik;
Dapat mengidentifikasi penyebab morbiditas dan mortalitas secarakelompok dari
aspek kesehatan atau faktor lain
Mengafkir hewan yang dibawah batas kriteria toleransi HPP;
f. Pencahayaan yang cukup
Pencahayaan yang cukup, baik alamiah maupun buatan, fix atau portable harus
tersedia sehingga memungkinkan untuk inspeksi hewan maupun fasilitas, peralatan
sepanjang waktu
4. RENCANA TINDAKAN BIOSEKURITI DAN PEMBERSIHAN
Ada peraturan / prosedur biosecurity untuk karyawan dan pengunjung;
Tersedia fasilitas control biosecurity di plans;
Standar minimum Ada sertifikat kesehatan terhadap hewan yang baru masuk/keluar (minimum catatan
vaksinasi dan record kesehatan hewan);
Tindakan karantina hewan dan perlakuan yang tepat terhadap hewan yang baru
masuk;
Tindakan biosekuriti sebagai tindakan control pencegahan terhadap personal, hewan,
tempat/peralatan, dan lingkungan terhadap hewan keluar dan masuk;
Tindakan perlakuan control terhadap vector, parasite dan hewan-hewan pengganggu
(rodentia, bat, insect,hewan liar )
Ada lokasi untuk pemusnahan/pembuangan sampah/limbah peternakan yang aman
bagi kesehatan hewan dan manusia. Ex. sampah, limbah medis dan karkas berbahaya.
5. CATATAN PELATIHAN KARYAWAN
Pelatihan berkelanjutan dari personil yang kontak sehari-hari dengan ternak adalah salah satu
cara penting untuk memastikan perilaku yang mendukung dan mempromosikan kesejahteraan
hewan. Hal ini penting di dokumentasikan dengan memastikan pelatihan personil yang
dilakukan dalam pemahaman aspek kesejahteraan hewan hingga penerapannya.
a. Pelatihan semua karyawan (Stockpersons) (hlm. ) Stockpersons harus diberikan pelatihan, serta update tahunan / kursus penyegaran (kesempatan untuk pelatihan yang berkelanjutan) dan pelatihan khusus dalam aspek kesejahteraan hewan dalam level pelaksanaan. Topik pelatihan secara umum memuat : - Karakteristik perilaku ternak, stress, mengunakan alat di peternakan, kebutuhan daras
nutrisi, kondisi normal dan ubnormal sapi, kebutuhan perilaku alami ternak, lingkungan peternakan, situasi tanggap darurat
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
8 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
Topik pelatihan secara khusus terkait kesejahteraan hewan seperti :
- Pemantauan rutin kesehatan individu ternak - Pelatihan khusus untuk personel yang bertanggung jawab atas peralatan yang
berdampak terhadap kesejahteraan hewan, seperti situasi gaduh, peralatan restrain, peralatan untuk handling hewan yang sakit, dll
- Anatomi fungsional kuku, putting, perawatan dan pengobatnnya. - Pelatihan khusus terkait reproduksi seperti : prinsip dasar genetic, pemuliaan, embrio,
sapi donor, kelahiran, dan perawatan kelahiran
b. Pelatihan khusus Lanjutan (hlm. ) - Teknik standar euthanasia yang sesuai prinsip kesrawan
- Pelatihan sertifikati dan prosedur peternakan yang sesuai protokol kesejahteraan
hewan yang ada
- Pelatihan metode identifikasi yang menghindari rasa sakit dan stress
c. Pelatihan Pekerja Luar (hlm. )
- Pekerja di luar kendali peternakan, seperti pemotong kuku, perusahaan transportasi, dll, harus familiar dan mengetahui semua persyaratan dalam standar yang terkait dengan tugas mereka, termasuk cara penanganan dan memindahkan ternak, protokol pengangkutan ternak yang tepat, dan melakukan tugas mereka dengan mahir untuk meminimalkan stres yang tidak perlu pada hewan dll.
- Data catatan pelatihan kompetensi karyawan seperti pelatihan dan sertifikat keahlian
d. Inspeksi Ternak (hlm. ) - Inspeksi harian mencakup pemantauan kondisi tubuh hewan dan
pakan / konsumsi air; tanda-tanda kepincangan/lameness; kondisi kulit dan kaki;
kebersihan hewan; dan tanda-tanda penyakit. Semua sapi harus diperiksa dan
dimonitor secara teratur untuk mengkonfirmasi kesehatan hewan dan untuk deteksi
dini apabila terdapat luka dan tanda-tanda awal kepincangan, sakit, dan penyakit
sehingga tindakan dapat diambil tepat waktu.
- Rekaman/data harus disimpan untuk minimal satu tahun yang meliputi minimal:
o Catatan kematian, termasuk tanggal, usia hewan dan penyebab jika diketahui;
o Catatan hewan yang dikeluarkan, termasuk tanggal, usia hewan dan alasan
untuk pemusnahan
o Karkas/ harus dikeluarkan dari binatang hidup sesegera mungkin setelah
ditemukan, dan dibuang segera sesudahnya.
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
9 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
6. INSPEKSI DAN PERAWATAN PERALATAN
Inspeksi Peralatan dan Pemeliharaan
Stockpersons harus memeriksa semua peralatan dimana ternak berada setiap hari, seperti
tempat air dan fasilitas makan dan apakah peralatan tersebut manual atau otomatis.
Stockpersons juga harus melakukan pemeliharaan secara rutin, terjadwal sebagaimana
didefinisikan dalam SOP. Jika kerusakan ditemukan baik saat inspeksi atau pada waktu lainnya):
Hal Ini harus segera diperbaiki; atau
Jika kerusakan tidak dapat diperbaiki segera, stockperson harus mengikuti langkah-
langkah seperti yang ditetapkan dalam SOP atau melakukan tindakan lain untuk
menjaga hewan dari penderitaan sakit yang tidak perlu atau distress sebagai akibat
dari kerusakan tersebut. Langkah-langkah ini harus dipertahankan sampai kerusakan
telah diperbaiki.
Pemeliharaan rutin harus dilakukan per peralatan sesuai rekomendasi dari pabriknya.
Inspeksi dan Pemeliharaan Sistem Air
1. Sistem air untuk ternak yang dikandangkan
Sistem air harus diperiksa dan dipelihara setiap hari untuk memastikan bahwa air bersih, segar
dan tersedia untuk semua ternak:
Ketersediaan air harus diperiksa setiap hari;
Pengiriman air harus dipantau untuk memastikan bahwa air tersedia sepanjang waktu;
yaitu, sistem penyaluran air harus memenuhi kebutuhant ternak yang minum pada
waktu yang sama
Semua sumber air harus diperiksa untuk kontaminan seperti pakan, ganggang, feces,
nitrat, patogen, dll
Sampel air harus diambil dan direkam secara berkala untuk memastikan bahwa kualitas air
yang dapat diterima untuk ternak.
2. Sistem air untuk pemeliharaan di padang penggembalaan
Daerah di sekitar tempat air harus dikelola untuk menghindari basah yang berlebihan
dan, jika perlu, tempat air berupa beton untuk mengurangi lumpur atau tanah basah;
Review berkala terhadap sungai dan kolam harus dilakukan dan diperbaiki jika
dianggap tidak sesuai utnuk memastikan bahwa hewan tidak dehidrasi;
Potensi pencemaran sungai, kolam, atau sungai dengan kotoran sapi harus
diperhatikan; dan
Pertimbangan ketentuan/adat setempat terkait akses ternak untuk mendapatkan
sumber daya air.
Catatan: jenis medan dan kondisi cuaca akan menentukan di mana air sumber harus berada.
Jika memungkinkan, danau dan akses saluran air harus dipastikan baik dan lancar.
Inspeksi dan Pemeliharaan Power Supply ; jika pemeliharaan ternak tergantung pada baik
ventilasi mekanik atau listrik untuk air dan pakan
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
10 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
Ventilasi & Kontrol Lingkungan untuk Fasilitas (indoor)
Suhu maksimum dan minimum harus dipantau setiap hari.
Peralatan ventilasi harus diperiksa setiap hari dan dipelihara supaya dapat bekerja
optimal
Tingkat Ventilasi harus dipantau setiap hari, dan disesuaikan dalam rangka untuk
mempertahankan kebutuhan ventilasi minimum dan untuk menjaga kualitas udara.
Kriteria : Memastikan kontaminan udara tidak mencapai tingkat yang dapat
mengganggu hewan dan manusia
Inspeksi dan Pemeliharaan Pagar
Semua pagar harus diperiksa secara teratur dan dipelihara dan bebas dari benda tajam,
tonjolan, dan permukaan lainnya yang dapat menyebabkan cidera pada hewan.
Pagar listrik harus dirancang, dipasang, digunakan, dan dipelihara sehingga kontak
dengan ternak tidak menyebabkan lebih dari ketidaknyamanan sesaat ke
ternak
7. KEBIJAKAN EUTHANASIA
Kebijakan Euthanasia harus ada ketentuan untuk keamanan manusia dan sekitar serta waktu
euthanasia (kapan ternak perlu dieutanasia), kebijakan ini harus termasuk :
Pelaksanakan Euthanasia hanya dilakukan oleh personal yang telah dilatih dengan
benar atau dokter hewan.
Kriteria-kriteria kapan hewan perlu dilakukan euthanasia untuk mencegah penderitaan
yang berlebih, sakit/cedera.
Peralatan Euthanasia yang diperlukan Laporan menunjukan bahwa alat telah dirawat
sesuai petunjuk rekomendasi pabrik dan disimpan pada tempat yang sesuai,
terlindungi dan tetap bersih
Metoda euthanasia yang dipergunakan harus disetujui untuk dilaksanakan pada
kelompok umur dari hewan dan kondisi yang ada sesuai dengan panduan OIE.
Pernyataan bahwa orang yang melaksanakan prosedur euthanasia harus memverifikasi
bahwa setiap hewan telah dieuthanasia telah mati sempurna dengan melihat tanda-
tanda seperti reflek kornea mata, detak jantung, dan hilangnya nafas ritmik
Membuat laporan berisi alasan pelaksanaan euthanasia, tanggal pelaksanaan,
pelaksana yang kompeten melakukan euthanasia , jumlah hewan yang di euthanasia
dan prosedur yang dipakai
Prosedur pembuangan/penanganan bangkai dan limbah sesuai peraturan yang
berlaku.
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
11 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
B. CONTOH Pengambangan Standart Operating Prosedur (SOP)
1. SOP minimal untuk Anak Sapi & Penyapihan (hlm. )
Pemberian kolostrum untuk anakan (pedet)
Anakan ternak (sapi) wajib mendapatkan kolostrum yang cukup minimal 24 jam setelah
lahir.
Ada dokumen catatan pemberian kolostrum baik anakan yang dilahirkan ataupun yang
dibeli.
Suhu lingkungan
Ada fasilitas/tindakan untuk mencegah kejadian thermal shock baik di proses
pengangkutan, pemeliharaan dan kelahiran terhadap anak sapi dan dewasa.
Tindakan apabila terjadi kejadian penyakit
Tindakan yang tepat jika ada resiko tinggi terhadap penyakit menular, perhatian harus
diberikan dengan mengkarantina anakan dalam periode menyusui selama paling sedikit 5
minggu
Perlakuan penyapihan yang baik terhadap pedet
Anakan disapih paling awal 3 bulan, direkomendasikan anak sapi menyusui hingga usia 6
bulan.
Pemisahan pedet dilakukan dengan dua cara yaitu pemisahan dini (48 jam) pasaca lahir dan
pemisahan bertahap dengan memperhatikan pertumbuhan dan kesehatannya.
Proses penyapihan harus meminimalis stres akibat penyapihan, misalnya, dengan menyapih
mereka pada lingkungan yang dikenalnya, dengan menggunakan kandang sapi dengan
ambing tiruan, dan / atau dengan mencampur mereka dengan sapi sapi selama proses
penyapihan.
Anakan harus disapih dan divaksinasi tidak lebih cepat dari 30-45 hari sebelum ditransport.
Anakan yang baru disapih tidak boleh dipindahkan - suara dari anakan yang baru disapih
harus tidak pernah didengar di lingkungan transport.
2. SOP minimal untuk Penanganan Ternak (hlm. )
Membiasakan hewan kontak dengan penangan teranak, menangani hewan dengan tenang untuk menghindari stress,distress, dan kesakitan; alat handling seperti : tongkat/alat kejut listrik, dipergunakan sebagaimana fungsinya dengan selalu memperhatikan aspek kesejahteraan hewan dengan baik (dipergunakan seminimal mungkin).
Ketika hewan jauh dari kawanan, hewan tidak boleh didorong, diburu-buru berlarian yang
membuat hewan resah.
Tersedia alat restrain dengan metode restrain yang sesuai, tipe, temperamen untuk keamanan hewan dan penangan hewan.
Penggunaan restrain; tidak terlalu ketat yang berpotensi melukai/mencederai kecuali
diperlukan dan tidak boleh lebih dari 4 jam.
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
12 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
Restrain yang erat diijinkan dalam situasi selama periode pemeriksaan, tes rutin,
pengambilan sapel darah, dan pengobatan oleh dokter hewan, untuk tujuan pemberian
tanda, pembersihan atau penimbangan berat, pada saat inseminasi buatan, selama
pemotongan kuku (hoof trimming), selama menunggu untuk ditransportasikan.
Hewan tidak boleh tidak mendapatkan air tidak lebih dari 2 jam atau kurang dari 2 jam bila
hewan di luar data tau cuaca panas.
Imobilisasi hewan; penggunaan tranqulizer (obat imobilisasi) hanya digunakan saat restrain
mekanik seperti pada hewan yang agresif, dan hanya diberikan oleh dokter hewan dan
hanya atas pertimbangan dokter hewan.
Tranqulizer tidak digunakan pada situasi apapun saat hewan dapat melukai dirinya sendiri
seperti dekat dengan air, lereng yang curam dll.
Hewan harus dimonitor secara dekat sampai hewan pulih kembali dan tidak
membahayakan dirinya sendiri atau dari individu lain.
Imobilisasi listrik tidak diperkenankan untuk digunakan dalam situasi apapun
Penggunaan bantuan hewan untuk handling ternak termasuk anjing pekerja harus terlatih,
tidak menyebabkan cidera atau distress pada hewan, dan harus dipelihara dengan
pengawasan khusus.
3. SOP minimal untuk Perawatan & Penanganan Hewan yang Sakit atau Terluka (hlm. )
PENANGANAN
Hewan cedera/sakit harus mendapatkan penanganan dan perawatan medis dengan tepat,
bila hewan sakit tidak memungkinkan untuk diobati harus segera dieutanasi secara hewani
Penanganan hewan cedera/sakit dan tidak mampu bergerak harus dilakukan tanpa
menyebabkan rasa sakit/distress.
Hewan dipindahkan dengan diangkat dan tidak boleh diseret. Penggunaan alat seperti ; hip-
lifters untuk memindahkan hewan diperbolehkan dibawah pengawasan khusus.
PEMISAHAN DAN PERAWATAN HEWAN YANG SAKIT ATAU CIDERA
Setiap hewan yang menderita penyakit atau cidera harus dipisahkan dan dirawat tanpa
penundaan, dan saran dokter hewan harus dimintakan bila diperlukan.
Jika hewan tidak merespon terhadap pengobatan atau menderita sakit yang parah, dan
dokter hewan menentukan bahwa hewan tersebut tidak mungkin untuk dipulihkan, hewan
harus segera eutanasia secara hewani
Jika menggunakan kandang khusus untuk hewan sakit/isolasi harus dijaga dalam kondisi
bersih dan sesuai dengan usia, ukuran, dan jenis hewan.
Hewan yang ditempatkan di kandang khusus untuk hewan sakit/isolasi harus mampu
berdiri, berbalik, berbaring, beristirahat sendiri tanpa halangan
Air dan pakan harus mudah diakses bahkan untuk hewan non-ambulatory (hewan sehat)
Urine dan feses dari kandang untuk hewan sakit dan terluka, harus dibuang tanpa resiko
penyebaran infeksi ke stok yang lain
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
13 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
Kandang harus dibangun dengan konstruksi yang memudahkan permukaannya dibersihkan
dan didesinfektan dan memungkinkan mudah pemindahan bangkai dari kandang
4. SOP minimal untuk Identifikasi (hlm. )
Jika gantungan leher/ekor/kaki (neck bands/tail-bands, leg-bands) dan (penada telinga) ear tags, tato, branding, dan RFID (radio frequency identification) digunakan untuk tujuan identifikasi, semuanya harus dikenakan dengan hati-hati dan disesuaikan, untuk menghindari sakit atau distress (misalnya terlalu ketat pemasangannya)
Bahan identifikasi yang tidak diijinkan penanda rahang (jaw-brands), ear splitting,
wattling (memotong kulit) dll.
Penandaan ternak yang bersifat sementara untuk penanda seperti crayon, kapur, cat
harus khusus untuk tujuan tersebut dan tidak toksik
5. SOP minimal untuk Pemeliharaan dan prosedur lainnya
Prosedur Pemeliharaan
Prosedur pemeliharaan harus dilaksanakan pada usia sedini mungkin dan tidak boleh
diterapkan pada hewan yang sakit atau cidera.
Semua prosedur harus dilaksanakan oleh orang yang ditunjuk, terlatih dan kompeten atau
dokter hewan dengan menggunakan peralatan yang tepat dan terpelihara dengan baik
untuk meminimalkan penderitan dan mengoptimalkan persembuhan.
Disbudding/Dehorning (pemotongan tanduk)
Metode cautery paste untuk pengeluaran bakal tanduk diperkenankan hanya pada anakan
berusia kurang dari 7 hari
Metoda besi panas hanya diperkenankan untuk anakan berusia kurang dari 30 hari dan
harus menggunakan anastesi local
Setelah usia 30 hari, bila pemotogan tanduk dinyatakan perlu dilakukan, pelaksanaannya
harus dilakukan oleh dokter hewan degan menggunakan menggunakan anastesi local dan
anakan harus diberikan terapi NSAID untuk pengelolaan rasa sakit setelah pemotongan
tanduk.
Harus diupayakan menghindari pemotongan tanduk pada sapi yang lebih tua kecuali
terbukti bahwa sapi tersebut berbahaya untuk kelompoknya atau manusia pemeliharanya.
Catatan: Penggunaan polled breeds meminimalkan kebutuhan untuk pengeluaran bakal
tanduk
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
14 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
Kastrasi
Kastrasi harus dilaksanakan pada usia sedini mungkin. Kastrasi dengan menggunakan karet
gelang untuk mengurangi aliran darah ke skrotum diperkenankan pada sapi berusia 24 jam
– 4 hari.
Apabila waktu tersebut tidak dimungkinkan, setelah 24 jam sampai 2 bulan, kastrasi dapat
dilakukan dengan alat tang Burdizzo, atau dilakukan kastrasi dengan pembedahan oleh
dokter hewan dengan pembiusan.
Setelah usia 2 bulan, kastrasi harus dilaksanakan dengan pembedahan oleh dokter hewan
dengan persyartanan untuk dapat mengontrol perdarahan.
Prosedur pembedahan
Prosedur bedah seperti bedah Cesar harus dilakukan oleh dokter hewan yang berkualifikasi.
Prosedur penanganan kebidanan
Induksi kelahiran tidak diperkenankan dipakai sebagai prosedur pengelolaan kebidanan
rutin , namun dapat dilaksanakan dengan rekomendasi dokter hewan
Selain dokter hewan yang akan melakukan pemeriksaan per rectal untuk kebuntingan harus
sudah mendapatkan pelatihan yang sesuai
Pertolongan kelahiran hanya boleh dilakukan untuk menolong kelahiran dan bukan untuk
mempercepat kelahiran. Sebelum menggunakan pertolongan kelahiran jenis apapun, sapi
betina harus diperiksa untuk menyakinkan bahwa ukuran anak normal sehingga tidak akan
menyebabkan rasa sakit dan distress baik bagi induk atau anaknya
Pengambilan putting:
Pengambilan putting berlebih tidak diizinkan kecuali keberadaannya mengganggu proses
penyususan dari putting yang regular. Dalam kasus ini, Pengambilan putting yang berlebih
harus dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan dengan pembiusan local
Bila pengambilan kelebihan putting diperlukan untuk anakan atau betina yang berumur
lebih dari 4 bulan, pelaksanaan harus dilakukan oleh dokter hewan dengan pembiusan local
C. Pelaporan
Semua kejadian di farm yang perlu di carikan alternative solusi segera dilaporkan kepada
top manajemen sesuai prosedur yang berlaku di unit usaha peternakan tersebut.
Top manajemen segera mengambil langkah kebijakan yang tepat terkait laporan-laporan
yang diterima
Laporan diterima dan diarsipkan dengan baik sewaktu-waktu diperlukan
D. Dokumentasi
Semua bagian yang merupakan sistem informasi penerapan kesejahteraan hewan di
dokumentasikan dengan baik dan mampu telusur untuk digunakan oleh pengambil
kebijakan farm dan segala kepentingan
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
15 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
LAMPIRAN 1. Catatan Produksi (Pertukaran stok)
Nama Unit Usaha Peternakan (UPT/UPTD) :……………………………………………………………………….
Alamat : ……………………………………………………………………………………………………………………………..
*)catatan : Formulir ini hanya sebagai contoh dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
Tanggal Stok Masuk/keluar Asal Sudah dikarantina saat
kedatangan
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
16 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
LAMPIRAN 2. Catatan Produksi (Jumlah Kematian (mortalitas)/afkir)
Nama Unit Usaha Peternakan (UPT/UPTD) :……………………………………………………………………….
Alamat : ……………………………………………………………………………………………………………………………..
*)catatan : Formulir ini hanya sebagai contoh dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
Tanggal Nomor identitas ternak
Pedet/betina /indukan /kering
Penyebab kematian/
Afkir / dipotong
Nekropsi (Bedah bangkai) Ya/tidak
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
17 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
LAMPIRAN 3. Catatan Produksi (Catatan culling)
Nama Unit Usaha Peternakan (UPT/UPTD) :……………………………………………………………………….
Alamat : ……………………………………………………………………………………………………………………………..
*)catatan : Formulir ini hanya sebagai contoh dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
Tanggal Nomor identitas
ternak
Pedet/betina/jantan /indukan /kering
Alasan culling
Metode yang digunakan
Petugas Culling
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
18 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
LAMPIRAN 4. Catatan Produksi (Catatan Bulanan Produksi Susu)
Nama Unit Usaha Peternakan (UPT/UPTD) :……………………………………………………………………….
Alamat : ……………………………………………………………………………………………………………………………..
*)catatan : Formulir ini hanya sebagai contoh dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
Tanggal Nomor identitas
ternak
Produksi susu bulanan
Susu dijual di
Rata-rata produksi per
bulan
Jumlah produksi dibanding rata-rata
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
19 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
LAMPIRAN 5. Site Checklist/data farm (checklist kondisi bangunan)
1. GAMBAR PETA (SITE PLAN)…. 2. Data Farm
Nama UPT/UPTD Peternakan :
Alamat :
DATA FARM UTAMA
a. Jenis Kandang:
(tertutup /range /
keduanya)
b. Ruang bebas :(Hanya jika
ada)
c. Luasan lahan untuk
merumput :
(Hanya jika ada)
d. Jumlah Sapi Perah:
e. Jumlah Sapi Kering:
f. Jumlah Heifers:
g. Jumlah anak sapi:
h. Total Jumlah Sapi:
i. Frekuensi pemerahan:
j. Waktu pemerahan:
k. Total susu dihasilkan/
bulan:
DATA FARM Ke DUA (Bila
ada)
a. Jenis Kandang:
b. (tertutup /range /
keduanya)
c. Ruang bebas :(Hanya jika
ada)
d. Luasan lahan untuk
merumput :
e. (Hanya jika ada)
f. Jumlah Sapi Perah:
g. Jumlah Sapi Kering:
h. Jumlah Heifers:
i. Jumlah anak sapi:
j. Total Jumlah Sapi:
k. Frekuensi pemerahan:
l. Waktu pemerahan:
m. Total susu dihasilkan/
bulan:
DATA FARM Ke Tiga (Bila
ada)
a. Jenis Kandang:
b. (tertutup /range /
keduanya)
c. Ruang bebas :(Hanya jika
ada)
d. Luasan lahan untuk
merumput :
e. (Hanya jika ada)
f. Jumlah Sapi Perah:
g. Jumlah Sapi Kering:
h. Jumlah Heifers:
i. Jumlah anak sapi:
j. Total Jumlah Sapi:
k. Frekuensi pemerahan:
l. Waktu pemerahan:
m. Total susu dihasilkan/
bulan:
Nama Grup/lokasi Pemasaran :
Jaminan Kualitas/mutu:…………..
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
20 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
LAMPIRAN 6. Catatan Rencana Tanggap Darurat (Emergency Respone Plan)
Nama Unit Usaha Peternakan (UPT/UPTD) :……………………………………………………………………….
Alamat : ……………………………………………………………………………………………………………………………..
*)catatan :
Formulir ini hanya sebagai contoh dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
Simpan salinan Rencana Tanggap Darurat di Kantor Pusat.
Apa rencana darurat dan tindakan pencegahan untuk mengatasi peristiwa / keadaan darurat
yang parah untuk tetap mempertahankan kesejahteraan hewan, dan prosedur yang harus
diikuti personil yang bertanggung jawab dalam hal terjadi bencana / keadaan darurat yang
parah seperti kebakaran, banjir, badai atau cuaca buruk lainnya, gangguan daya atau air,
gangguan pasokan air/pakan?
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Personel yang bertanggung jawab untuk bereaksi terhadap keadaan darurat (dan jika perlu,
"Nomor telepon" untuk memberitahu individu):
Kontak Darurat Telepon # Alternatif #
1. _____________________________
2. _____________________________
3. _____________________________
Nomor Telepon Layanan Darurat
Pemadam kebakaran local : __________________________
Persediaan air darurat : __________________________
Keamanan : __________________________
Lainnya : __________________________
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
21 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
LAMPIRAN 7. Rencana Pemberian Pakan
Nama Unit Usaha Peternakan (UPT/UPTD) : farm 1…………………………………Farm 2…………….
Alamat : ……………………………………………………………………………………………………………………………..
*)catatan :
1. Formulir ini hanya sebagai contoh dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan 2. Segala bentuk dokumen terkait pemberian pakan disimpan (diet, formulasi, kegunaan, alamat pabrik pakan, dll)
Rencana Pemberian Pakan
1. Jenis pakan yang digunakan telah diformulasikan dan sesuai dengan pedoman cara
pemberian pakan yang baik : …………….
2. Bahan pakan tidak mengandung sumber protein yang berasal dari ruminansia kecuali susu
dan produk susu.
3. Hormon pertumbuhan / promotor pertumbuhan tidak digunakan sebagai aditif pada
pakan di bagian lain formulasi untuk produsen lain.
4. Antibiotik atau agen anti-parasit dalam pakan tidak digunakan dalam formulasi yang
dinyatakan untuk
5. produsen lain, kecuali dan kecuali untuk masing-masing hewan dengan alasan terapeutik
6. ditentukan oleh dokter hewan yang hadir dan sebagaimana didokumentasikan dalam
Rencana Kesehatan Hewan.
Rencana Nutrisi juga harus mencakup minimal:
1. Spesifikasi untuk pengaturan pakan telah disesuaikan dengan usia dan jenis ternak untuk menerapkan standar gizi seimbang. Dalam menjamin nilai gizi ternak dilakukan melalui pemberian pakan hijauan berkualitas, konsentrat mineral, dll dan harus disediakan sesuai kebutuhan untuk pemeliharaan kesehatan yang baik.
2. Sapi tidak dipelihara di lingkungan membuat mereka kekurangan nutrisi. Penanggungjawab pakan harus mengetahui kekurangan mineral apa pun untuk segera dilakukan perbaikan yang sesuai.
3. Jika terjadi perubahan pakan, jenis dan jumlah pakan harus diperkenalkan secara bertahap untuk membatasi risiko masalah pencernaan seperti asidosis.
4. Sapi dewasa harus diberi sumber serat tambahan berkualitas yang diperlukan untuk alasan kesehatan ternak dalam regurgitasi.
Nama Penanggung Jawab Pakan : Tanggal :
Tanda Tangan :
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
22 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
LAMPIRAN 8. Rencana Pemberian Pakan
Nama Unit Usaha Peternakan (UPT/UPTD) : farm 1…………………………………Farm 2…………….
Alamat : ……………………………………………………………………………………………………………………………..
*)catatan :
1. Formulir ini hanya sebagai contoh dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan 2. Segala bentuk dokumen terkait pemberian pakan disimpan (diet, formulasi, kegunaan, alamat pabrik pakan, dll)
Perusahaan Pemasok pakan I
Nama :
Alamat :
Telepon :
Komponen utama :
Komponen tambahan :
Perusahaan Pemasok pakan II
Nama :
Alamat :
Telepon :
Komponen utama :
Komponen tambahan :
Dokumentasi Pakan
1. Apakah dokumen pakan tersedia setidaknya selama satu tahun? Ya/tidak
(Simpan sampel pakan untuk setiap bahan yang digunakan, seiring penggantian pakan
baru)
2. Apakah ada catatan penggantian pakan? Ya/tidak
3. Apakah ada catatan komponen bahan pakan? pakan majemuk dan suplemen pakan?
Ya/tidak
4. Apakah pakan memenuhi semua persyaratan standar pakan untuk keamanan pakan?
Ya/tidak
5. Jelaskan penyimpanan pakan: _______________________________________________
6. Jumlah jumlah pasokan pakan yang tersedia di peternakan: _____________________
7. Apakah pakan bebas dari semua protein ruminansia? (dengan pengecualian susu dan
produk susu) ya/tidak
8. Apakah pemasok melakukan tes dan / atau pengujian bahan baku atau pakan jadi?
Ya/tidak
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
23 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
LAMPIRAN 9. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Nama Unit Usaha Peternakan (UPT/UPTD) : farm 1…………………………………Farm 2…………….
Alamat : ……………………………………………………………………………………………………………………………..
Catatan : lampirkan rencana pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit hewan yang dikonsultasikan dengan dokter hewan minimal diperbaharui 1 tahun sekali.
Nama Dokter Hewan: ____________________________________SIP___________________
1. Apakah produsen obat hewan dan peternakan memiliki dokter hewan yang sah? ya/tidak
(lampirkan dokumen)
2. Apakah rencana pencegahan dan pengendalian penyakit hewan telah ditinjau setidaknya
setiap tahun dan diperbarui sesuai kebutuhan? Ya/tidak
3. Apakah catatan protokol vaksinasi dan vaksinasi tersedia? Ya/tidak (lihat berikut)
4. Apakah catatan protokol perawatan dan perawatan tersedia? Ya/tifak (lihat berikut)
5. Apakah ada catatan prosedur bedah?
Catatan tindakan vaksinasi :
1. Pedet <6 Bulan; ____________________________
2. Stok Muda 6-12 Bulan; ________________________
3. Sapi / Sapi Jantan / Lembu Jantan => 12 Bulan); ______________________________
Catatan pemberian antiparasit (ektoparasit & Endoparasit)
1. Pedet <6 Bulan; ____________________________
2. Stok Muda 6-12 Bulan; ________________________
3. Sapi / Sapi Jantan / Lembu Jantan => 12 Bulan); ______________________________
Catatan perawatan tubuh
a. Potong kuku
b. Mandi
c. Penyakit fisik lain
Catatan Tindakan Pelayanan Kesehatan Hewan
Identitas ternak
Sinyalemen Diagnosa Jenis obat yang
diberikan
Dosis terapi Keterangan
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
24 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
LAMPIRAN 10. Kebijakan Kontrol Penyakit Spesifik (ex.mastitis)
Nama Unit Usaha Peternakan (UPT/UPTD) : farm 1…………………………………Farm 2…………….
Alamat : ……………………………………………………………………………………………………………………………..
Catatan : lampirkan rencana pelaksanaan kesehatan hewan yang dikonsultasikan dengan dokter hewan minimal diperbaharui 1 tahun sekali.
M A S T I T I S
a. Apakah personel di ruang susu / penanganan susu dilatih untuk mengenali sapi dengan
mastitis? Ya / tidak
b. Apa yang digunakan untuk mengidentifikasi sapi dengan kasus klinis mastitis/sedang
dirawat (seperti gelang kaki)?
c. Apakah sapi-sapi mastitis yang diperah secara terpisah, dan susu mereka ditangani dengan
benar? Ya /tidak
d. Apakah sapi-sapi ini diperah secara terpisah, dan susu mereka dibuang dengan benar?
Ya/tidak (perhatikan susu ini tidak boleh diumpankan ke pada anak sapi)
e. Apakah semua rekam medis dan pengobatan didokumentasikan untuk mastitis, dan yang
tepat waktu penarikan diamati? ("Log Obat / Perawatan") ya/tidak
f. Apakah penanganan ternak dipantau secara rutin dan dicatat sesuai persyaratan kebijakan
pencegahan dan pengandalian penyakit? Ya / Tidak (Lampirkan salinan laporan)
g. Apakah jumlah total plate count (TPC) kuman mastitis melebihi jumlah target rata-rata
……………………… selama Periode 2 bulan?
h. Jika ya, organisme spesifik apa yang menyebabkan mastitis?
i. Menjelaskan program mitigasi yang dikembangkan dalam konsultasi dengan dokter hewan
ternak?
j. Tindakan apa yang dilakukan untuk meminimalkan risiko / kejadian mastitis pada sapi
kering?
Lain-lain :
_____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
25 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
LAMPIRAN 11. Rencana Tindakan Biosekuriti
Nama Unit Usaha Peternakan (UPT/UPTD) : farm 1…………………………………Farm 2…………….
Alamat : ……………………………………………………………………………………………………………………………..
Catatan : lampirkan rencana pelaksanaan kesehatan hewan yang dikonsultasikan dengan pengambil kebijakan di unit usaha peternakan
Penanganan biosekuriti untuk hewan yang berasal dari peternakan lain :
a. Apakah hewan baru memiliki catatan perawatan dan vaksinasi yang sesuai dari vendor
sebelum stok baru dibawa ke lokasi? Ya / tidak
b. Jika berlaku, berapa jangka waktu untuk pemisahan / isolasi hewan baru sebelum integrasi
dengan kawanan lainnya?
c. Menjelaskan karantina dan pemrosesan stok yang baru dibeli:
d. Jelaskan fasilitas isolasi:
a……………………….
b……………………….
c……………………….
e. Apakah sapi jantan yang disewa digunakan untuk produk susu? Ya / tidak
➢ Jika ya, apakah sapi jantan disaring untuk penyakit potensial?
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
b. Jika berlaku, jelaskan kebijakan atau prosedur lain untuk menjaga biosecurity:
c. Kebijakan Pengendalian Hama:
d. Daftar metode / produk yang digunakan untuk pengendalian:
Hewan pengerat
- perangkap Ya /tidak
- umpan Ya /tidak
- akses terbatas Ya /tidak
- penyimpanan pakan tertutup Ya/ tidak
e. Lalat
- umpan ya / tidak
- kontrol lingkungan (mis., pembersihan berkala)
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
26 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
LAMPIRAN 12. Rencana Tindakan Menjaga Kebersihan dan Sanitasi
Nama Unit Usaha Peternakan (UPT/UPTD) : farm 1…………………………………Farm 2…………….
Alamat : ……………………………………………………………………………………………………………………………..
Catatan : lampirkan rencana pelaksanaan kesehatan hewan yang dikonsultasikan dengan pengambil kebijakan di unit usaha peternakan
Pakan dan Air
a. Area pakan
1. Apakah pakan segar / mis. Tidak basi atau berjamur atau terkontaminasi? Ya/Tidak
2. Apakah area penyimpanan komoditas dibersihkan di antara banyak pakan? Ya/Tidak
3. Menjelaskan penyimpanan komoditas / pakan:
- terpisah atau dicampur
- tertutup atau terbuka
4. Seberapa sering alas kandang (bedding) / bak pakan dibersihkan, dan oleh siapa?
b. Air
1. Seberapa sering palung air dibersihkan, dan oleh siapa?
2. Apakah bak air dipantau untuk membatasi kadar kontaminan yang meningkat seperti
pakan, ganggang, pupuk kandang, patogen, dll? Ya/tidak
Seberapa sering?
3. Apakah sampel air diambil dan diuji dan dicatat secara berkala untuk memastikan kualitas
air dapat diterima oleh ternak? Ya/tidak
Jika ya, silakan daftar tes yang dilakukan:
Seberapa sering?
Pembersihan Kotoran
1. Apa jadwal pembersihan selokan/gang, dan oleh siapa?
2. Bagaimana kotoran/pupuk dibuang?
- pengomposan
- laguna
- tersebar di darat, lain
Perawatan alas kandang/kandang
1. Apa jadwal untuk pemeliharaan alas dan kandang anak sapi, dan oleh siapa?
2. Seberapa sering alas (bedding) diganti dan oleh siapa?
3. Pembersihan rutin dan sanitasi, jika diperlukan dari Peralatan dan Peralatan
4. Apakah alat dan peralatan dibersihkan secara rutin (disanitasi jika perlu), dan oleh siapa?
5. Apakah pelaksanaan kegiatan rutinitas melalui jalur “bersih ke kotor” diimplementasikan?
Contoh Pengembangan Checklist Penerapan Kesejahteraan Hewan 2019
27 | K e s e j a h t e r a a n h e w a n u n t u k k e s e j a h t e r a a n m a n u s i a
LAMPIRAN 13. Rencana Pengelolaan Limbah
Nama Unit Usaha Peternakan (UPT/UPTD) : farm 1…………………………………Farm 2…………….
Alamat : ……………………………………………………………………………………………………………………………..
Catatan : lampirkan rencana pelaksanaan kesehatan hewan yang dikonsultasikan dengan pengambil kebijakan di unit usaha peternakan
“Setiap unit usaha peternakan harus memelihara Rencana Pembuangan Limbah dengan
protokol yang sesuai dengan keamanan lingkungan pembuangan seperti : limbah medis, benda
tajam, karkas, dan limbah lainnya yang dapat mengancam kesehatan hewan dan manusia serta
lingkungannya. ”
1. Bagaimana limbah medis (jarum, pisau bedah, wadah obat, jarum suntik, dll.) dibuang?
2. Apakah wadah benda tajam digunakan? Ya /tidak
3. Apakah peternakan telah menyelesaikan program pelatihan formal dalam pengelolaan
limbah?
4. Jenis pelatihan, kapan?