contoh paragraf deduktif, induktif dan deskripsi

2
Nama : Winona Maheswari R. NRP : 25 2011 020 Dosen : Amas Suryadi Paragraf Deduktif – Perincian Secara historis, lingkup epidemiologi terbatas pada penelitian dan pengendalian wabah. Saat ini, epidemiologi masih terus menangani wabah dan penyakit tetapi tidak hanya memperhatikan mortalitas, morbiditas dan cacat tetapi juga bagaimana melakukan kuantifikasi faktor-faktor lingkungan, bagaimana mencegah penyakit, memecahkan masalah kesehatan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Faktor lingkungan menjadi sangat penting, karena seluruh penyakit disebabkan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Pengaruh tersebut dapat secara langsung ataupun tidak langsung. Faktor yang tidak langsung adalah faktor genetik. Seperti diketahui perubahan atau mutasi genetik disebabkan juga oleh adanya stimulasi faktor lingkungan. Ke dalam faktor genetik ini termasuk penyakit degeneratif dan fisiologis. Lingkup epidemiologi dapat lebih mudah dipahami apabila epidemiologi dilihat dari segi metode dan ilmu. Paragraf Deskriptif – Perincian Nyamuk Aedes aegypti dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh berwarna hitam kecoklatan. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan gari-garis putih keperakan. Di bagian punggung ( dorsal ) tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari spesies ini. Sisik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua. Ukuran dan warna nyamuk jenis ini kerap berbeda antar populasi, tergantung dari kondisi lingkungan dan nutrisi yang diperoleh nyamuk selama perkembangan. Nyamuk jantan dan betina

Upload: winona-maheswari-ramadhan

Post on 15-Feb-2015

184 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas bahasa indonesia - paragraf

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh paragraf deduktif, induktif dan deskripsi

Nama : Winona Maheswari R.

NRP : 25 2011 020

Dosen : Amas Suryadi

Paragraf Deduktif – Perincian

Secara historis, lingkup epidemiologi terbatas pada penelitian dan pengendalian wabah. Saat ini, epidemiologi masih terus menangani wabah dan penyakit tetapi tidak hanya memperhatikan mortalitas, morbiditas dan cacat tetapi juga bagaimana melakukan kuantifikasi faktor-faktor lingkungan, bagaimana mencegah penyakit, memecahkan masalah kesehatan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Faktor lingkungan menjadi sangat penting, karena seluruh penyakit disebabkan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Pengaruh tersebut dapat secara langsung ataupun tidak langsung. Faktor yang tidak langsung adalah faktor genetik. Seperti diketahui perubahan atau mutasi genetik disebabkan juga oleh adanya stimulasi faktor lingkungan. Ke dalam faktor genetik ini termasuk penyakit degeneratif dan fisiologis. Lingkup epidemiologi dapat lebih mudah dipahami apabila epidemiologi dilihat dari segi metode dan ilmu.

Paragraf Deskriptif – Perincian

Nyamuk Aedes aegypti dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh berwarna hitam kecoklatan. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan gari-garis putih keperakan. Di bagian punggung (dorsal) tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari spesies ini. Sisik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua. Ukuran dan warna nyamuk jenis ini kerap berbeda antar populasi, tergantung dari kondisi lingkungan dan nutrisi yang diperoleh nyamuk selama perkembangan. Nyamuk jantan dan betina tidak memiliki perbedaan dalam hal ukuran nyamuk jantan yang umumnya lebih kecil dari betina dan terdapatnya rambut-rambut tebal pada antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata telanjang. Nyamuk Aedes aegypti jantan hanya manghisap cairan tumbuh-tumbuhan atau sari bunga untuk keperluan hidupnya, sedangkan yang betina menghisap darah.

Page 2: Contoh paragraf deduktif, induktif dan deskripsi

Paragraf Induktif – Contoh

Imunitas alamiah adalah kekebalan yang didapat secara alamiah karena infeksi atau mendapat antibodi dari ibu selama dalam kandungan. Hal ini dapat terjadi apabila agent didapat sangat frekuen, sehingga infeksi terjadi terus menerus. Contohnya ialah penyakit Morbilli, Polio dan Cacar air. Kebanyakan penderita adalah anak-anak dan penyakit ini cenderung disebut sebagai penyakit anak-anak karena anak-anak belum mempunyai imunitas alami dan aktif. Kekebalan pasif yang didapat secara alami dari ibu selama masih dalam kandungan, disalurkan melalui plasenta, maka disebut transplasenter. Hal ini hanya dapat melindungi bayi sewaktu mereka masih belum dapat membuat antibodi sendiri. Yang sering dikerjakan di Indonesia adalah memberi vaksinasi terhadap Tetanus pada wanita hamil untuk mencegah terjadinya Tetanus pada bayi baru lahir, akibat pertolongan kelahiran tidak menggunakan peralatan yang steril. Untuk mengendalikan penyakit Tetanus, ibu hamil siberi vaksinasi terhadap Tetanus secara teratur dan rutin.