contoh menentukan ukuran control valve

8
Dalam proses pengendalian jangan sampai terjadi keadaan sebagai berikut : Keadaan control valveyang terlalu kecil (undersized) atauyang terlalu besar (oversize) tidak akan pernah membuahkan response sistem yang bagus. Oleh control valve yang digunakan harus tepat. Flow yang keluar dari sebuah control valve menurut hukum fisika ternyata t pada besarnya perbedaan tekanan inlet-outlet (upstream-down stream) serta beberapa parameter lain. Faktor C v adalah cara untuk menyatakan besarnya flow yang melewati suatu con valve pada beda tekanan tertentu. Definisinya, C v adalah besar flow dalam gpm apabila beda tekanan inlet-outlet sebuah control valve adalah 1 psi. sebuah valve dengan C v = 10, pada keadaan terbuka penuh, akan melewatkan flow sebesar 10gpm, apabila beda tekanan outletnya 1 psi. Pada kenyataan dilapangan, pabrik pembuat control valve telah memberi standart yang diadapat dari hasil penelitian di labolatorium masing-masi gunakan sebagai pedoman atau standart yang memudahkan konsumen untuk memilih uku control valve yang akan digunakan. Sebagai contoh penyusunakan memberikan spesif yang dibuat dan diberikan Fisher sebagai sebagai salah satu produsen control val

Upload: indorama

Post on 21-Jul-2015

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Dalam proses pengendalian jangan sampai terjadi keadaan sebagai berikut :Keadaancontrolvalveyangterlalukecil(undersized)atauyangterlalubesar (oversize)tidakakanpernahmembuahkanresponsesistemyangbagus.Olehsebabitu control valve yang digunakan harus tepat. Flow yang keluar dari sebuah control valve menurut hukum fisika ternyata tergantung padabesarnyaperbedaantekananinlet-outlet(upstream-downstream)sertabeberapa parameter lain. FaktorCvadalahcarauntukmenyatakanbesarnyaflowyangmelewatisuatucontrol valve pada beda tekanan tertentu. Definisinya, Cv adalah besar flow dalam gpm apabila beda tekananinlet-outletsebuahcontrolvalveadalah1psi.sebuahvalvedenganCv =10,pada keadaanterbukapenuh,akanmelewatkanflowsebesar10gpm,apabilabedatekananinlet-outletnya 1 psi. Padakenyataandilapangan,pabrikpembuatcontrolvalvetelahmemberikansuatu standartyangdiadapatdarihasilpenelitiandilabolatoriummasing-masingyangmereka gunakan sebagai pedoman atau standart yang memudahkan konsumen untuk memilih ukuran control valve yang akan digunakan. Sebagai contoh penyusunakan memberikan spesification yang dibuat dan diberikan Fisher sebagai sebagai salah satu produsen control valve. TableRepesentatative sizing Coefficients Sehingga dengan data seperti diatas kita dapat mengetahui berapa flow yang melewati control valve yang akan kita gunakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : GfP PFp NQCV2 11= .................................................Persamaan 4.1 di mana : Cv: Valve sizing coefficient Q: Volume rate of flow (m3/hr) N1:Numerical constant TableEquation Constan Fp: Piping geometry factor, dimensionless P1: Upstream absolute static pressure (bara) P2: Downstream absolute static pressure (bara)Gf:Fluids specific gravity (ratio of density of liquid at flowing temperature to density of water at 60OF), dimensionless TableWater Properties untuk mencari Piping geometry factor, dimensionless (Fp) 2221 5 , 1||.|

\| =DdK ..Persamaan 4.2 dimana = 1.5 (jika valve yang digunakan adalah 12) d: Nominal Valve size (12) D: Internal diameter of piping (pipa inlet dan outlet adalah 12) 2 / 12221(((

|.|

\| E+ =dCNKFpV..Persamaan 4.3+ =2 1K K K2222 11 5 . 1||.|

\| = +DdK K2222 112121 5 . 1||.|

\| = + K K2 / 1221219828905 . 11(((

|.|

\|+ = Fp = 0.870623 (jika valve yang digunakan adalah 12) N2= 890, dari table Equation Constants d= Misalkan desain awal kita menggunakan valve 12 Cv= 1982, dari table Representative Sizing Coeffisionicien UntukP Aadalah perbandingan P1 dan P2: -P1 Upstream pressure 5.0102 bar(a). -P2 Downstream pressure 4.3 bar(a). MakaP Anya adalah P1 - P2 = 0.7102 - Untuk Gf (Specific gravity) water adalah : 0.9946- Volume flow yang diperlukan sebesar300 m3/hr Dari data-data yang sudah didapat dimana : - q= 300 m3/hr - N1= 0.865- Fp= 0.870623 - P1-P2= 0.7102 bar(a) - Gf= 0.9946 - Cv= 1982 masukan nilai-nilai tersebut ke persamaan 4.1 : 9946 . 07102 . 0) 870623 . 0 )( 865 . 0 (300=VC CV = 471.421 Darihasilperhitungandiataskitacocokandengandatacoefficientvalveyang diberikanfisherdimanaCVuntuk100%bukaanvalve12adalah1982.makadarihasil perhitungan control valve akan beroperasi pada posisi 23.785% bukaan valve. Jelaslah bahwa control valve yang kita gunakan terlalu besar yang akan mengakibatkan oversized sehingga : 1.Sistemtidakmaksimalkarenahanyadenganoutput23.785%setpointsudahtercapai sehinggaakanterjadiovershootyangsangattinggisehinggakesetabilanakansulit didapat. 2.Denganbukaanyangterlalukecilakansegeramembuatsheetplugaus.Dan mengakibatkancontrolvalvetidakdapatdgunakanlagikarenasudahberubahdari characteristic awal. Untukmengatasimasalahtersebutkitaharusmenggantiukurancontrolvalveyang akankitagunakandenganyanglebihkecildimanadaerahkerjabukaanyaberadasekitar 50%.Pertama-tamakitalihathasilperhitungandenganvalve8didapatCVhasil perhitungan sebesar 471.421, kemudian lihat table (Representative Sizing Coefficient) dimana nilai yang mendekati adalah valve dengan ukuran 6 yang mempunyai CV sebesar 433. tetapi perludiingatbahwaCVyangdicantumkandalamtableadalahpadakeadaanopeningvalve 100% maka control valve akan undersized dan akan selalu dalam keadaan buka 100% untuk seamanya jika flow di atas 300 m3/hr. Sehinggakita coba dengan valve 8. Selanjutnya kita akanmengkalkulasisecaraperhitunganmengunakanformulayangfisherberikan.Kembali kita cari nilai-nilai yang diperlukan untukmencariPipinggeometryfactor,dimensionless(Fp)masukankembalinilai-nilai yang sudah diketahui kedalam persamaan 4.2 dan 4.3. = 0,46296 (jika valve yang digunakan adalah 8) d: Nominal Valve size (8) D: Internal diameter of piping (pipa inlet dan outlet adalah 12) MakaFpadalah : 2 / 122884689046296 , 01(((

|.|

\|+ = Fp = 0.95743 (jika valve yang digunakan adalah 8) N2= 890, dari table Equation Constants d= Misalkan desain awal kita menggunakan valve 8 Cv= 846, dari table Representative Sizing Coeffisionicien UntukP Aadalah perbandingan P1 dan P2: -P1 Upstream pressure 5.0102 bar(a). -P2 Downstream pressure 4.3 bar(a). MakaP Anya adalah P1 - P2 = 0.7102 - Untuk Gf (Specific gravity) water adalah : 0.9946- Volume flow yang diperlukan sebesar300 m3/hr Dari data-data yang sudah didapat dimana : - q= 300 m3/hr - N1= 0.865- Fp= 0.95743382 - P1-P2= 0.7102 bar(a) - Gf= 0.9946 - Cv= 846 2222 11281 5 . 1||.|

\| = + K KMasukan kembali nilai-nilai tersebut ke Persamaan 4.1: 9946 . 07102 . 0) 95743382 . 0 )( 865 . 0 (300=VCCV = 428.68 Darihasilperhitungandiataskitacocokandengandatacoefficientvalveyang diberikanfisherdimanaCVuntuk100%bukaanvalve8adalah846.makadarihasil perhitungan control valve akan beroperasi pada posisi 50.67% bukaan valve. Sehingga dapat ktasimpulkanbahwauntuksistempengendalianlevelyangakankitabuatharus menggunakan control valve ukuran 8, bukan 12. Analisahasilmodifikasiyangtelahdilakukanakandijelaskansecarasederhana, sumber flowyangada adalah sebesar 500m3/hr kebutuhan rata-ratayang diperlukan sebesar 300m3/hrjadikitamempunyaitoleransikelebihanflowsebesar200m3/hr.fungsicontrol valvesebenarnyaadalahselainuntukmenjagalevelterjagasesuaidengansetpointyang dikehedakinamunjugapompaterjagadanterhindardaristartstopyangberulangulang, kemudianoperatorhanyamemonitorapabilaterjadikegagalandalamsistemkendalidiLIC (Level Indication Controller). Dilihat dari maksimal flow yang dapat dilewatkan oleh control valve adalah sebesar 592.0538m3/hr.