contoh makalah fenolik kimia

Upload: ruy-hyorin

Post on 02-Jun-2018

451 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    1/19

    MAKALAH FENOLIK

    I. PENDAHULUAN

    Umat manusia dalam kehidupannyadikelilingi oleh bahan-bahan organik alami

    yangberasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, danmikroorganisme.Oleh karena itu,

    munculnyaperadaban di muka bumi ini banyak sekaliditentukan oleh bahan-bahan alam

    hayati yangdigunakan oleh umat manusia untuk memenuhiberbagai kebutuhan hidup, seperti

    pangan,sandang, papan, energi, wangi-wangian, zatwarna, insektisida, herbisida, dan obat-

    obatan.Indonesia yang beriklim tropis memiliki sumber daya alam hayati yang sangat

    beranekaragam, di mana salah satu potensi keanekaragaman hayati tersebut adalah

    hutan.Berdasarkan penelitian terhadap keanekaragaman hayati dari hutan tropis Indonesia,

    disimpulkan bahwa hampir 17 % dari spesies yang ada dipermukaan bumi terdapat di

    Indonesia.

    Hutan tropik Indonesia terdapat tumbuh-tumbuhan yang peranannya dalam era

    teknologi tidak kalah pentingnya dengan sumber daya alam lainnya seperti gas, batu bara,

    mineral, dan lain-lain. Dari segi kimia, sumber daya alam hayati ini merupakan sumber-

    sumber senyawa kimia yang tak terbatas jenis maupun jumlahnya. Dengan demikian

    keanekaragaman hayati dapat diartikan sebagai keanekaragaman kimiawi yang mampu

    menghasilkan bahan-bahan kimia baik untuk kebutuhan manusia maupun organisme lain

    seperti untuk obat-obatan, insektisida, kosmetika, dan sebagai bahan dasar sintesa senyawa

    organik yang lebih bermanfaat.

    Keanekaragaman sumber daya alam hayati di Indonesia ini merupakan sumber

    senyawa kimia, baik berupa senyawa metabolit primer seperti protein, karbohidrat, lemak

    yang digunakan sendiri oleh tumbuhan untuk pertumbuhannya maupun senyawa metabolit

    sekunderseperti terpenoid, steroid, kurmarin, flavonoid dan alkaloidyang umumnya

    mempunyai kemampuan bioaktifitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari

    gangguan hama penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya.

    Secara evolusi, tumbuhan telah mengembangkan bahan kimia yang merupakan

    produk metabolit sekunder sebagai alat pertahanan terhadap serangan organisme

    pengganggu.Tumbuhan sebenarnya kaya akan bahan bioaktif. Walaupun hanya sekitar

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    2/19

    10.000 jenis produksi metabolit sekunder yang telah teridentifikasi, tetapi sesungguhnya

    jumlah bahan kimia pada tumbuhan dapat melampui 400.000 jenis senyawa.

    Akhir-akhir ini senyawa kimia sebagai hasil metabolit sekunder pada berbagai jenis

    tumbuhan telah banyak dimanfaatkan sebagai zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan

    dan lain sebagainya.Oleh karena itu, mengingat betapa bermanfaatnya senyawa-senyawa

    hasil metabolit sekunder tersebut bagi umat manusia untuk memenuhiberbagai kebutuhan

    hidupnya, maka dirasa perlu untuk mempelajari lebih lanjut mengenai senyawa-senyawa

    metabolit sekunder seperti steroid, alkaloid, terpenoid, fenolik, flavoinoid, saponin, dan

    sebagainya. Di mana pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai senyawa fenolik.

    II. PEMBAHASAN

    A. Pengertian Senyawa Fenolik

    Senyawa fenolik merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada tumbuhan.

    Fenolik memiliki cincin aromatik satu atau lebih gugus hidroksi (OH

    ) dan gugus gugus

    lain penyertanya.Senyawa ini diberi nama berdasarkan nama senyawa induknya, fenol.

    Senyawa fenol kebanyakkan memiliki gugus hidroksil lebih dari satu sehingga disebut

    polifenol.

    Senyawa fenolik meliputi aneka ragam senyawa yang berasal dari tumbuhan yang

    mempunyai ciri sama, yaitu cincin aromatik yang mengandung satu atau dua gugus OH

    .

    Senyawa fenolik di alam terdapat sangat luas,mempunyai variasi struktur yang luas,

    mudah ditemukan di semua tanaman,daun, bunga dan buah.Ribuan senyawa fenolik alam

    telah diketahui strukturnya,antara lain flavonoid, fenol monosiklik sederhana, fenil

    propanoid, polifenol(lignin, melanin, tannin), dan kuinon fenolik.

    Banyak senyawa fenolik alami mengandung sekurang-kurangnya satugugus hidroksil

    dan lebih banyak yang membentuk senyawa eter, ester atauglioksida daripada senyawa

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    3/19

    bebasnya.Senyawa ester atau eter fenol tersebutmemiliki kelarutan yang lebih besar dalam air

    daripada senyawa fenol dansenyawa glioksidanya.

    Dalam keadaan murni, senyawa fenol berupa zat padat yang tidakberwarna, tetapi jika

    teroksidasi akan berubah menjadi gelap. Kelarutan fenoldalam air akan bertambah, jika gugus

    hidroksil makin banyak.

    Senyawa fenolik memiliki aktivitas biologik yang beraneka ragam, danbanyak

    digunakan dalam reaksi enzimatik oksidasi kopling sebagai substratdonor H. Reaksi oksidasi

    kopling, selain membutuhkan suatu oksidator juga memerlukan adanya suatu senyawa yang

    dapat mendonorkan H. Senyawafenolik merupakan contoh ideal dari senyawa yang mudah

    mendonorkan atom H.

    B. Struktur Senyawa Fenolik

    Senyawa fenolik mempunyai struktur yang khas, yaitu memiliki satuatau lebih gugus

    hidroksil yang terikat pada satu atau lebih cincin aromatikbenzena.Ribuan senyawa fenolik di

    alam telah diketahui strukturnya,antara lain fenolik sederhana, fenil propanoid, lignan,

    asam ferulat, dan etil ferulat.

    Fenolik Sederhana

    Golongan senyawa-senyawa yang termasuk fenolik sederhana antara lainmeliputi

    guaiakol, vanilli dan kresol.

    Gambar 2.1. Golongan senyawa fenolik sederhana

    Umumnya radikal fenoksi yang terbentuk dari senyawa golongan fenoliksederhana,

    mengalami pengkopelan pada posisiorto atauparaterhadap gugushidroksi fenolat. Posisi ini

    lebih disukai, karena tidak terlalu sterik sehinggamemudahkan radikal lain untuk berikatan

    pada posisi tersebut.

    Gambar 2.2. Resonansi radikal fenoksi o-Kresol

    Namun kombinasi pengkopelan lain juga diamati kemungkinannya, yaitu O-p, O-

    odan O-O.

    Fenil Propanoid

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    4/19

    Fenil propanoid merupakan senyawa fenol di alam yang mempunyai cincinaromatik

    dengan rantai samping terdiri dari 3 atom karbon. Golongan fenilpropanoid yang paling

    tersebar luas adalah asam hidroksi sinamat, yaitu suatusenyawa yang merupakan bangunan

    dasar lignin .Empat macam asam hidroksisinamat banyak terdapat dalam tumbuhan.Keempat

    senyawa tersebut yaituasam ferulat, sinapat, kafeat danp-kumarat.

    Gambar 2.3. Struktur Fenil propanoid

    Radikal fenoksi dari senyawa ini umumnya mengalami pengkopelan diposisi atomC 8,

    membentuk struktur dengan jembatan 8-8 (8-8bridges).

    Lignan

    Senyawa-senyawa golongan fenil propanoid membentuk suatu senyawadimer dengan

    struktur lignan.Senyawaan lignan memiliki struktur dasar (strukturinduk) yang terdiri dari 2

    unit fenil propanoid yang tergabung melalui ikatan 8-8.Ikatan khas ini digunakan sebagai

    dasar penamaan lignan.

    Gambar 2.4. Penomoran atom pada senyawa fenil propanoid dan lignan

    Penggabungan 2 unit fenil propanoid dapat pula terjadi melalui ikatan selain

    membentuk 8-8, yang digolongkan ke dalam neolignan.Sedangkan jika 2 unit fenil

    propanoid bergabung melalui atom O, senyawa yang terbentuktergolong dalam oxineolignan.

    Gambar 2.5. Struktur senyawa goiongan neolignan dan oxineolignan

    Senyawaan lignan memiliki banyak modifikasi pada struktur induknya,yang antara

    lain dapat menghasilkan penambahan cincin, penambahan ataupenghilangan atom C, dan

    sebagainya. Senyawaan ini tersebar luas di dunia tumbuhan, dan banyak digunakan secara

    niaga sebagai antioksidan dan sebagaikomponen sinergistik dalam insektisida.Selain itu,

    lignan merupakan komponenkimia yang aktif dalam tumbuhan obat tertentu.Salah satu

    senyawa golonganlignan, yaitu podophyllotoxin, diketahui dapat menghambat

    tumor.Dalampengobatan Cina, lignan banyak dipakai untuk mengobati penyakit hepatitis

    danmelindungi organ hati.

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    5/19

    Asam Ferulat

    Asam ferulat adalah turunan dari golongan asam hidroksi sinamat, yangmemiliki

    kelimpahan yang tinggi dalam dinding sel tanaman.Hal inimemungkinkan untuk dapat

    memberikan keuntungan yang signifikan di bidangkesehatan, karena senyawa asam ferulat

    memiliki aktivitas antikanker danantioksidan. Selain itu juga dapat menjadi prekursor dalam

    pembuatan senyawaaromatik lain yang bermanfaat.

    Sebagai antioksidan, asam ferulat kemungkinan menetralkan radikalbebas, seperti

    spesies oksigen reaktif (ROS).ROS kemungkinan yangmenyebabkan DNA rusak dan

    mempercepat penuaan.

    Dengan studi pada hewan dan studi in vitro, mengarahkan bahwa asamferulat

    kemungkinan memiliki hubungan dengan aktivitas antitumor perlawanankanker payudara dan

    kanker hati.Asam ferulat memiliki kemungkinan sebagaipencegah kanker yang efektif, yang

    disebabkan oleh paparan senyawakarsinogenik, seperti benzopirene dan 4-nitroquinoline 1-

    oksida.Namun perlumenjadi catatan, bahwa hal itu tidak diuji coba kontrol random pada

    manusia,sehingga hasilnya kemungkinan pula tidak dapat dimanfaatkan untuk manusia.

    Jika ditambahkan pada asam askorbat dan vitamin E, asam ferulatkemungkinan dapat

    mengurangi stress oksidasi dan pembentukan dimer timidinedalam kulit.

    Pada tumbuhan, asam ferulat meningkatkan rigiditas dan kekuatandinding sel

    tanaman, melalui ikatan silang (cross linking) dengan pentosan,arabinoxilan dan

    hemiselulosa, sehingga dinding sel tidak mudah dihidrolisissecara enzimatis selama proses

    perkecambahan.

    Asam ferulat banyak ditemukan dalam padi (terutama beras merah),gandum, kopi,

    buah apel, nanas, jeruk dan kacang tanah.

    Dalam perindustrian, asam ferulat memiliki kelimpahan dan dapatdimanfaatkan

    sebagai prekursor dalam pembuatan vanilli, agen perasa sintesisyang sering digunakan dalam

    ekstrak vanilla alami.

    Asam ferulat adalah senyawa fenolik yang dapat dihasilkan salah satunyaialah

    dengan reaksi kondensasi vanilli dengan asam malonat.

    Adapun rumus bangun asam ferulat adalah sebagai:

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    6/19

    Gambar 2.6. Rumus bangun asam ferulat

    Etil Ferulat

    Etil ferulat tergolong ke dalam turunan senyawa asam hidroksi sinamat,yangmerupakan turunan dari asam ferulat dalam bentuk ester.Senyawafenolik ini

    terdistribusi secara luas pada berbagai jenis tanaman yang dapatdikonsumsi oleh

    makhluk hidup.Senyawa tersebut terdapat dalam tanaman, terutama pada benih padi

    dan gandum, tetapi dalam jumlah kecil.Oleh karena itu, senyawa ini biasanya disintesis

    dari prekursor asam ferulat. Bentuk fisiketil ferulat berupa kristal berwarna putih

    dan memiliki aktifitas sebagaiantioksidan yang sangat baik dibandingkan asam

    bebasnya. Etil ferula tdigunakan sebagai bahan aktif dalam pengobatan terapi untuk

    antihipertensi.

    Adapun rumus bangun etil ferulat adalah sebagai:

    Gambar 2.7. Rumus bangun etil ferulat

    C. Manfaat Senyawa Fenolik

    Senyawa fenolik merupakan senyawa bahan alam yang cukup luaspenggunaannya

    saat ini.Kemampuannya sebagai senyawa biologik aktifmemberikan suatu peran yang besar

    terhadap kepentingan manusia.Sudahbanyak penelitian diarahkan pada pemanfaatan senyawa

    fenolik padaberbagai bidang industri.Pada industri makanan dan minuman, senyawa fenolik

    berperan dalam memberikan aroma yang khas pada produk makanan dan minuman,

    sebagai zat pewarna makanan dan minuman, dan sebagai antioksidan.Pada industri farmasi

    dan kesehatan, senyawa ini banyakdigunakan sebagai antioksidan, antimikroba, antikanker

    dan lain-lain,contohnya obat antikanker (podofilotoksan), antimalaria (kuinina) dan

    obatdemam (aspirin).Selain itu, senyawa ini juga banyak digunakan sebagaiinsektisida dan

    fungisida.Selain itu, senyawa fenolik sangat penting untuk pertumbuhan dan reproduksi

    tanaman, di mana diproduksi sebagai respon untuk mempertahankan tanaman dari serangan

    terhadap patogen.

    Senyawa fenolik mempunyai struktur yang khas, yaitu memiliki satuatau lebih gugus

    hidroksil yang terikat pada satu atau lebih cincin aromatikbenzena, sehingga senyawa ini juga

    memiliki sifat yang khas, yaitu dapatteroksidasi. Kemampuannya membentuk radikal fenoksi

    yang stabil pada proses oksidasi menyebabkan senyawa ini banyak digunakan

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    7/19

    sebagaiantioksidan.Manfaat asam fenolik yang paling penting yaitu anti-penuaan yang

    berhubungan dengan anti-oksidan yang mengurangi aktivitas dan mencegah pertumbuhan sel

    abnormal. Asam fenolat berguna dalam mengendalikan peradangan, meningkatkan sistem

    kekebalan tubuh, dan meningkatkan sirkulasi darah, semua yang menghasilkan signifikan

    manfaat anti penuaan dalam tubuh.

    D. Reaksi Senyawa Fenolik

    Senyawa fenolik mempunyai ciri yang khas, yakni bisa membentuk senyawa

    kompleks yang berwarna, yang biasanya berwarna biru atau ungu biru apabila direaksikan

    dengan besi (III) klorida.Walaupun tidak selektif pereaksi ini cukup berguna untuk

    mengetahui adanya gugus hidroksil terutama kalau pemisahan komponen metabolit

    sekunderdari contoh yang diteliti tidak mudah.

    Selain itu, senyawa fenolik juga dapat mengalami sintesis polimer fenolik bioaktif

    dengan proses yang relatif amanterhadap lingkungan (tidak beracun), dapat dilakukan melalui

    reaksi koplingoksidatif fenolik secara enzimatis, yaitu dengan bantuan biokatalis

    berupaenzim. Keuntungan penggunaan enzim sebagai biokatalis adalahketersediaan enzim

    yang sangat berlimpah di alam, sifatnya yang ramahlingkungan dan menghasilkan suatu

    produk yang tidak berbahaya.Sedangkan kekurangan dari penggunaan enzim ini, yaitu enzim

    bersifatselektif, hanya dapat mengkatalisis senyawa-senyawa dari golongan fenoldan amina

    aromatik, sehingga penggunaannya di dalam industri polimermenjadi terbatas.

    Salah satu cara yang sering digunakan dalam mengoksidasi senyawafenolik, yaitu

    melalui bantuan katalis enzim peroksidase. Enzim peroksidasemerupakan kelompok enzim

    oksidoreduktase yang mampu mengkatalisisreaksi oksidasi oleh hidrogen peroksida dari

    sejumlah substrat yangmerupakan donor hidrogen seperti fenol, anilin dan lain sebagainya.

    Enzimperoksidase dalam organisme hidup dapat mengkatalisis senyawasubstratnya,

    sedangkanH2O2 berfungsi untuk menginisiasi biosintesisbeberapa metabolit sekunder yang

    diperlukan pada proses pertumbuhan. Oksidasi fenolat oleh enzim peroksidase dengan substrat

    H2O2menghasilkan reaksi kopling oksidatif, sehingga terbentuklah polimer fenolik.

    Oksidasi yang dilakukan oleh enzim peroksidase terhadap senyawa fenolik menyebabkan

    terbentuknya suatu radikal fenoksi, dimana radikal ini mampu melakukan resonansi dengan

    posisiorto danparapada cincin aromatiknya dan selanjutnya akan bergabung dengan radikal

    fenoksi yang lain membentuk senyawa baru polifenol. Cara ini sering dikenal sebagai polimerisasi

    secara enzimatis.

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    8/19

    E. Identifikasi Senyawa Fenolik

    Untuk mengisolasi suatu senyawa kimia yang berasal dari bahan alam hayati pada

    dasarnya menggunakan metode yang sangat bervariasi, seperti yang diaplikasikan dalam

    proses industri. Metode metabolit pengempaaan digunakan pada senyawa katecin daun

    gambir juga isolasi CPO dari buah kelapa sawit.

    Metode ini umum digunakan karena senyawa organik yang diperoleh dengan

    kuantitas yang cukup banyak. Tetapi berbeda dengan senyawa bahan alam hasil proses

    metabolit sekunder lainnya yang pada umumnya dengan kandungan yang relatif kecil, maka

    metode-metode dan proses industri tersebut tidak dapat digunakan.

    Berdasarkan hal di atas maka metode yang umum dalam isolasi senyawa metabolit

    sekunder dapat digunakan.Metode standar laboratorium dengan kuantitas sampel terbatas dan

    perlunya menentukan metode yang paling sesuai dengan maksud tersebut.

    Dari identifikasi awal, maka dapat diamati kandungan senyawa dari tumbuhan

    sehingga untuk isolasi dapat diarahkan pada suatu yang dominan dan salah satu usaha

    mengefektifkan isolasi senyawa tertentu maka dapat dimanfaatkan pemilihan pelarut organik

    yang akan digunakan pada isolasi tersebut, dimana pelarut polar akan lebih mudah

    melarutkan senyawa polar dan sebaliknya senyawa non polar lebih mudah larut dalam pelarut

    non polar.

    Sebelum melakukan isolasi terhadap suatu senyawa kimia yang diinginkan dalam

    suatu tumbuhan maka perlu dilakukan identifikasi pendahuluan kandungan senyawa

    metabolit sekunder yang ada pada masing-masing tumbuhan, sehingga dapat diketahui

    kandungan senyawa yang ada secara kualitatif dan mungkin juga secara kuantitatif golongan

    senyawa yang dikandung oleh tumbuhan tersebut. Untuk tujuan tersebut maka diperlukan

    metode persiapan sampel dan metode identifikasi pendahuluan senyawa metabolit sekunder

    sebagai berikut:

    Sebanyak 4 gram sampel segar dirajang halus dan dididihkan dengan 25 ml etanol

    selama lebih kurang 25 menit, disaring dalam keadaan panas, kemudian pearut diuapkan

    sampai kering. Ekstrak dikocok kuat dengan kloroform lalu ditambahkan air suling, biarkan

    sampai terbentuk dua lapisan, yakni lapisan kloroform dan lapisan air.Beberapa tetes

    ditempatkan dalam tabung reaksi ditambahkan besi(III) klorida, timbul warna hijau sampai

    ungu menandakan positif mengandung fenolik.

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    9/19

    Secara umum ekstraksi senyawa metabolit sekunder dari seluruh bagian tumbuhan

    seperti bunga, buah, daun, kulit batang dan akar menggunakan sistem maserasi menggunakan

    pelarut organik polar seperti metanol.

    Beberapa metode ekstraksi senyawa organik bahan alam yang umum digunakan

    antara lain :

    1. Maserasi

    Maserasi merupakan proses perendaman sampel dengan pelarut organik yang digunakan pada

    temperatur ruangan. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan alam

    karena dengan perendaman sampel tumbuhan akan terjadi pemecahan dinding dan membran

    sel akibat perbedaan tekanan antara didalam dan diluar sel sehingga metabolit sekunder yang

    ada dalam sitoplasma akan terlarut dengan pelarut organik dan ekstraksi senyawa akan

    sempurna karena dapat diatur lama perendaman yang dilakukan. Pemilihan pelarut untuk

    proses maserasi akan memberikan efektifitas yang tinggi dengan memperhatikan kelarutan

    senyawa bahan alam pelarut tersebut. Secara umum pelarut metanol merupakan pelarut yang

    paling banyak digunakan dalam proses isolasi senyawa organik bahan alam, karena dapat

    melarutkan seluruh golongan metabolit sekunder.

    2. Perkolasi

    Merupakan proses melewatkan pelarut organik pada sampel sehingga pelarut akan membawa

    senyawa organik bersama-sama pelarut. Tetapi efektifitas dari proses ini hanya akan lebih

    besar untuk senyawa organik yang sangat mudah larut dalam pelarut yang digunakan.

    3. Solketasi

    Solketasi menggunakan soklet dengan pemanasan dan pelarut akan dapat di hemat karena

    terjadinya sirkulasi pelarut yang selalu membasahi sampel. Proses ini sangat baik untuk

    senyawa yang tidak terpengaruh oleh panas.

    4. Destilasi uap

    Proses destilasi lebih banyak digunakan untuk senyawa organik yang tahan pada suhu yang

    cukup tinggi, yang lebih tinggi dari titik didih pelarut yang digunakan. Pada umumnya lebih

    banyak digunakan untuk minyak atsiri.

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    10/19

    5. Pengempaan

    Metode ini banyak digunakan dalam proses industri seperti pada isolasi CPO dari buah

    kelapa sawit dab isolasi katecin dari daun gambir. Dimana dalam proses tidak menggunakan

    pelarut.

    Hasil yang diperoleh berupa ekstrak yang mana seluruh spade senyawa bahan alam

    yang terlarut dalam pelarut yang digunakan akan berada pada ekstak ini.

    Penentuan jumlah komponen senyawa dapat dideteksi dengan kromatografi lapis tipis

    (KLT) dengan menggunakan plat KLT yang sudah siap pakai. Terjadinya pemisahan

    komponen komponen pada KLT dengan Rf tertentu dapat dijadikan sebagai panduan

    untuk memisahkan komponen kimia tersebut dengan mengggunakan kolom kromatografi dan

    sebagai fas diam dapat digunakn silika gel dan eluan yang digunakan berdasarkan hasil yang

    diperoleh dari KLT dan akan lebih baik kalau kepolaran eluen pada kolom kromatografi

    sedikit dibawah kepolaran eluen pada KLT.

    Pemilihan eluen sebaiknya dimulai dari pelarut organik yang tidak polar seperti

    heksana dan peningkatan kepolaran dengan etil asetat atau pelarut yang lebih polar lainnya

    masingmasing pelarut.

    Selanjutnya suatu senyawa bahan alam hasil isolasi akan diidentifikasi berdasarkan

    kimia, fisika, dan identifikasi dengan spektroskopi. Dari isolasi yang menggunakan metode

    standar tidak semua senyawa akan secara utuh seperti yang terdapat dalam tumbuhan tesebut,

    karena sebagian senyawa ada yang terlarut dan terpecah dalam proses isolasi dan hasil terjadi

    seperti putusnya ikatan glikosida membentuk aglikon dan gula dengan adanya air.

    Identifikasi senyawa metabolit sekunder dan elusidasi struktur senyawa ditemukan

    merupakan pekerjaan yang sangat menentukan dalam proses mengenal, mengetahui dan pada

    akhirnya menetapkan rumus molekul yang sebenarnya dari senyawa tersebut.

    Diantara metode identifikasi dan elusidasi struktur yang diperoleh dapat dilakukan

    dengan metode standar yang sudah dikenal untuk menentukan senyawa kimia dan termasuk

    derivatderivatnya antara lain:

    1. Metode Spektroskopi

    Metode spektroskopi saat ini sudah merupakan metode standar dalam penentuan struktur

    senyawa organic pada umumnya dan senyawa metabolit sekunder pada khususnya. Metode

    tersebut terdiri dari beberapa peralatan dan mempunyai hasil pengamatan yang berbeda, yaitu

    :

    a. Spektroskopi UV

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    11/19

    Merupakan metode yang akan memberikan informasi adanya kromofor dari senyawa organik

    dan membedakan senyawa aromatic atau senyawa ikatan rangkap yang berkonjugasi denga

    senyawa alifatik rantai jenuh.

    b. Spektroskopi IR

    Metode yang dapat menentukan serta mengidentifikasi gugus fungsi yang terdapat dalam

    senyawa organik, yang mana gugus fungsi dari senyawa organik akan dapat ditentukan

    berdasarkan ikatan tiap atom dan merupakan bilangan frekuensi yang spesifik.

    c. Nuklir Magnetik Resunansi Proton

    Metode ini akan mengetahui posisi atom atom karbon yang mempunyai proton atau tanpa

    proton. Disamping itu akan dikenal atomatom lainnya yang berkaitan dengan proton.

    d.Nuklir Magnetik Kesonansi Isotop Karbon 13

    Digunakan untuk mengetahui jumlah atom karbon dan menentukan jenis atom karbon pada

    senyawa terebut.

    e. Spektroskopi Massa

    Mengetahui berat molekul senyawa dan ditunjang dengan adanya fragmentasi ion molekul

    yang menghasilkan pecahan pecahan spesifik untuk suatu senyawa berdasarkan m / z dari

    masingmasing fragmen yang terbentuk. Terbentuknya fragmenfragmen denga terjadinya

    pemutuan ikatan apabila disusun kembali akan dapat menentukan kerangka struktur senyawa

    yang diperiksa.

    2. Kromatografi

    Penggunaan kromatografi sangat membantu dalam pendeteksian senyawa metabolit sekunder

    dan dapat dijadikan sebagai patokan untuk proses pengerjaan berikutnya dalam menentukan

    struktur senyawa.

    Berbagai jenis kromatografi yang umum digunakan antara lain:

    a. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

    Merupakan salah satu metode identifikasi awal untuk menentukan kemurnian senyawa yang

    ditemukan atau dapat menentukan jumlah senyawa dari ekstrak kasar metabolit

    sekunder.Cara ini sangat sederhana dan merupakan suatu pendeteksian awal dari hasil isolasi.

    b. Kromatografi Kolom

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    12/19

    Digunakan untuk pemisahan campuran bebrapa senyawa yang diperoleh dari isolasi

    tumbuhan. Dengan menggunakan fasa padat dan fasa cair maka fraksi fraksi senyawa akan

    menghasilkan kemurnian yang cukup tinggi.

    c. Kromatografi Gas

    Pemisahan campuran senyawa yang cukup stabil pada pemanasan, karena sampel yang

    digunakan akan dirubah menjadi fasa gas dan dengan adanya perbedaan keterikatan senyawa

    pada fasa padat yang digunakan terhadap senyawa organik sehingga terjadi pemisahan

    masingmasing senyawa dari campurannya.

    d. Kromatografi Cair

    Lebih dikenal dengan HPLC (High Pressure Liquid Chromatography ) dan lebih dari 75 %

    dari pemakaian HPLC menggunakan fasa padat ODS (Oktadesil Sifane) atau C 18

    sedangkan fasa cair sebagai pelarut pembawa senyawa dapat diganti kepolarannnya pada saat

    digunakan dan kondisi seperti itu dikenal sebagai fasa gradien. Pada kondisi gradien,

    senyawa nonpolar akan diadsorpsi lebih lemah oleh fasa padat dan akan dielusi dengan

    pelarut nonpolar dan sebaiknya senyawa polar akan diadsorpsi lebih kuat dan membutuhkan

    pelarut polar. Jika sampel mempunyai polaritas luas, pemisahan harus dilakukan dengan

    merubah kepolaran pelarut yang digunakan.Efisiensi penggunaan HPLC ditentukan dengan

    pengaturan dan penggunaan pelarut sebagai pembantu dalam pemakaian HPLC.

    Secara garis besar identifikasi senyawa fenolik dapat digambarkan sebagaimana

    bagan berikut ini:

    BAGAN IDENTIFIKASI SENYAWA FENOLIK

    Sampel

    (dihaluskan)

    Ekstraksi (maserasi) 3 x 24 jam

    dengan pelarut kloroform

    disaring

    Filtrat

    (ekstrak kloroform)

    Residu

    (ampas)

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    13/19

    + H2O sebanyak volume filtra

    dikocok kuat-kuat

    dibiarkan

    Terbentuk lapisan air dan lapisan kloroform

    Lapisan kloroform

    Lapisan air

    dipisahkan

    + FeCl3

    Terbentuk cincin warna biru

    FENOLI

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    14/19

    III. PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa :

    Senyawa fenolik merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada tumbuhan. Fenolik

    memiliki cincin aromatik satu atau lebih gugus hidroksi (OH) dan gugus gugus lain

    penyertanya.

    Senyawa fenolik mempunyai struktur yang khas, yaitu memiliki satuatau lebih gugus

    hidroksil yang terikat pada satu atau lebih cincin aromatikbenzena.

    Manfaat senyawa fenolik antara lain:

    Dalam industri makanan dan minuman, berfungsi sebagai: pewarna, pemberi aroma dan

    Antioksidan.

    Pada industri farmasi dan kesehatan, senyawa ini banyak digunakan sebagai antioksidan,

    antimikroba, antikanker dan lain-lain.

    Senyawa fenolik sangat penting untuk pertumbuhan dan reproduksi tanaman, dan diproduksi

    sebagai respon untuk mempertahankan tanaman dari serangan terhadap patogen.

    Reaksi pada senyawa fenolik antara lain:

    Senyawa fenolik dapat membentuk senyawa kompleks yang berwarna, biasanya berwarna

    biru atau ungu biru apabila direaksikan dengan besi (III) klorida.

    Senyawa fenolik dapat mengalami sintesis polimer fenolik bioaktif

    Identifikasi senyawa fenolik dapat dilakukan dengan cara:

    Sampel Filtrat Lapisan air Terbentuk cincin warna biru Fenolik

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    15/19

    B. Saran

    Penjelasan mengenai senyawa fenolik dalam makalah ini masih belum sempurna,

    sehingga para pembaca diharapkan dapat menambah wawasan melalui literatur lainnya.Selain

    itu, diharapkan untuk selanjutnya, bagi rekan-rekan yang ingin menyusun makalah mengenai

    senyawa fenolikagar dapat mencari literatur yang lebih banyak lagi untuk melengkapi

    penjelasan mengenai senyawa fenolik, agar materi mengenai senyawa fenolik tersebut dapat

    lebih lengkap dan akurat.

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    16/19

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    17/19

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    18/19

    I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

    II. PEMBAHASAN ............................................................................................ 3

    A. Pengertian Senyawa Fenolik .......................................................................... 3

    B. Sruktur Senyawa Fenolik ................................................................................ 4

    C. Manfaat Senyawa Fenolik .............................................................................. 8

    D. Reaksi Senyawa Fenolik .................................................................................. 9

    E. Identifikasi Senyawa Fenolik .......................................................................... 10

    III. PENUTUP ...................................................................................................... 17

    A. Kesimpulan ..................................................................................................... 17

    B. Saran ............................................................................................................... 18

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 19

    MAKALAH

    KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM

    SENYAWA FENOLIK

  • 8/10/2019 Contoh Makalah Fenolik Kimia

    19/19

    isusun oleh:

    K LOMPOK IV

    nggot :

    Rohmatun Mahmudah ACC 108 004

    Juwita Sari ACC 108 005

    Lisa Yani ACC 108 007

    Nurhayati ACC 108 011

    Susilawati ACC 108 018

    Ifadah Alawiyyah ACC 108 032

    Arfina ACC 108 060

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

    JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS PALANGKA RAYA