contoh desain penelitian pendidikan kimia

29
DESAIN PENELITIAN A. Judul Penelitian PENGARUH PEMBERIAN PEKERJAAN RUMAH (PR) DENGAN ADANYA UMPAN BALIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI PADA SUB POKOK BAHASAN IKATAN KOVALEN B. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian manusia dan kecakapan peserta didik (manusia), yang bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat menumbuhkembangkan potensi penetehuan, skill, dan ketrampilan kemanusiaanya. Di dalam Undang- Undang Reoublik Indonesia No. 20 Th. 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (2004:5), dikatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah “mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Kimia merupakan salah satu mata pelajaran di bidang sains. Mata pelajaran kimia di kelas X merupakan mata pelajaran yang masih baru bagi siswa, sebab mereka baru mendapatkan materi kimia secara utuh sebagai suatu mata pelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal ini tidak

Upload: nexneox

Post on 29-Jun-2015

914 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

DESAIN PENELITIAN

A. Judul Penelitian

PENGARUH PEMBERIAN PEKERJAAN RUMAH (PR) DENGAN ADANYA UMPAN BALIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI PADA SUB POKOK BAHASAN IKATAN KOVALEN

B. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian manusia dan

kecakapan peserta didik (manusia), yang bertujuan untuk membantu peserta didik

agar dapat menumbuhkembangkan potensi penetehuan, skill, dan ketrampilan

kemanusiaanya. Di dalam Undang- Undang Reoublik Indonesia No. 20 Th. 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional (2004:5), dikatakan bahwa tujuan pendidikan

nasional adalah “mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung

jawab”.

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran di bidang sains. Mata pelajaran

kimia di kelas X merupakan mata pelajaran yang masih baru bagi siswa, sebab

mereka baru mendapatkan materi kimia secara utuh sebagai suatu mata pelajaran di

Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal ini tidak menutup kemungkinan akan adanya

kesulitan bagi mereka dalam mengikuti proses belajar kimia, sehingga kimia

dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan menjadi salah satu mata pelajaran

yang kurang disenangi oleh siswa SMA.

Untuk itu, dalam rangka pelaksanaan pengajaran Pendidikan Kimia diperlukan

pembuatan rencana atau persiapan agar proses belajar lebih efektif, efisien, dan

terarah. Dalam menyajikan mata pelajaran kimia, seorang pengajar atau guru harus

memiliki stategi belajar mengajar yang tepat sehingga siswa tertarik untuk belajar

kimia lebih lanjut. Menurut Sukarno (1981), untuk menyajikan mata pelajaran sains

seorang pengajar atau harus memiliki stategi belajar mengajar menarik dan dapat

Page 2: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, sehingga sajian yang disampaikan oleh

guru bukanlah suatu sajian yang dangkal dan tidak mempunyai arti bagi anak- anak.

Menurut Gredler ( 1991), setiap proses mengajar menuntut upaya pencapaian suatu

tujuan tertentu.

Salah satu materi pada mata pelajaran kimia yang dianggap sulit oleh siswa

adalah materi ikatan kovalen. Menurut guru kimia SMA Negeri 1 Boyolali,

kesulitan siswa pada materi ikatan kovalen adalah kesulitan dalam menentukan

jenis ikatannya dan kesulitan dalam menjelaskan proses pembentukan dari ikatan

kovalen tersebut. Siswa banyak yang tidak bisa membedakan antara ikatan kovalen

rangkap satu, ikatan kovalen rangkap dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga.

Berdasarkan dari Standar Ketuntasan Belajar ( SKB), hanya 30 % siswa SMA 1

Boyolali yang sudah berhasil dalam mencapai ketuntasan belajar untuk materi

ikatan kovalen dengan Standar Ketuntasan Belajar ( SKB ) 60.

Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dari 10 orang siswa SMA Negeri 1

Boyolali menunjukkan bahwa guru kimia sering menggunakan metode diskusi dan

selalu memberikan latihan soal di kelas. Metode yang digunakan guru dalam

mengajar ini sudah cukup baik, tapi guru tidak mengetahui apakah semua siswa bisa

mengerjakan soal latihan yang diberikan karena guru tidak mengecek setiap siswa.

Dengan kata lain guru tidak bisa mengetahui sejauhmana pemahaman semua siswa

tentang materi ikatan kovalen tersebut. Guru selalu memberikan PR diakhir

pelajaran tetapi guru tersebut tidak pernah memeriksanya sehingga dapat

menurunkan motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dan juga dapat membuat

siswa malas untuk membuat PR.

Menurut Muhammad Faiq Dzaki : pemberian PR kepada siswa seharusnya

disertai dengan umpan balik, sebab dengan umpan balik tersebut siswa dapat

mengetahui keunggulan dan kelemahan dalam mengerjakan PR itu. Tugas tanpa

umpan balik tidak memberikan hasil yang optimal. Umpan balik itu harus jelas,

harus segera dan sering diberikan. Umpan balik yang demikian akan menjadi

insentif bagi siswa dalam belajar. Pemberian umpan balik terhadap pekerjaan siswa

harus dilakukan oleh guru dalam setiap kegiatan pembelajarannya. Artinya setiap

kali siswa selesai mengerjakan tugas dan mengumpulkannya (baik tugas yang

dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung maupun tugas yang diselesaikan di

rumah), guru harus segera memeriksa dan memberikan komentar yang bersifat

Page 3: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

sebagai umpan balik yang diperlukan. Kemudian hasil pekerjaan siswa yang telah

diperiksa dikembalikan disertai dengan tugas agar siswa merivisi kembali tugas

tersebut..

Berdasarkan kenyataan di atas maka perlu dikembangkan suatu pembelajaran

yang dapat memantapkan konsep yang diberikan dan meningkatkan hasil belajar

siswa yaitu dengan memberikan PR yang disertai dengan adanya umpan balik dari

guru. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pemberian PR

yang disertai dengan umpan balik dari guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Jumlah soal PR yang diberikan kepada siswa tidak perlu terlalu banyak, tapi

seperlunya saja. PR yang banyak ditambah lagi dengan beban pelajaran dan tugas-

tugas lainnya justru berakibat negative pada anak. Dalam hal ini David Baker dan

Gerald Le Tendre ( Gunawan, 2007) mengungkapkan bahwa:

Negara- Negara yang terkenal dengan pendidik yang memberikan PR yang

banyak, seperti Yunani, Thailand dan Iran ternyata prestasi akademik murid mereka

justru sangat buruk. Sebaliknya Negara-negara seperti Jepang, Denmark, dan Czech

Republik yang murud- murudnya menempati ranking tertinggi prestasi akademik

dalam skala dunia, ternyata guru- guru di Negara ini memberikan sangat sedikit PR.

Melihat kenyataan di atas, maka peniliti tertarik untuk menerapkan

pembelajaran kimia pada materi ikatan kovalen dengan pembelajaran yang

memberikan PR yang disertai dengan adanya umpan balik pada siswa kelas X SMA

Negeri 1 Boyolali.

C. Masalah Penelitian

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh pemberian PR

dengan adanya umpan balik terhadap hasil belajar siswa pada materi ikatan kovalen.

Agar lebih terarah, maka dibagi dalam sub- sub masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang diberi PR dengan

adanya umpan balik dan siswa yang diberi PR tanpa adanya umpan balik pada

materi ikatan kovalen ?

2. Seberapa besar pengaruh pengajaran dengan pemberian PR dengan adanya

umpan balik terhadap hasil belajar siswa pada materi ikatan kovalen ?

D. Hipotesis Penelitian

Page 4: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

Adanya perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi PR dengan adanya

umpan balik dengan siswa yang diberi PR tanpa adanya umpan balik di SMA

Negeri 1 Boyolali.

E. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

pemberian PR dengan adanya umpan balik terhadap hasil belajar siswa pada materi

ikatan kovalen. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi PR dengan

adanya umpan balik dan siswa yang diberi PR tanpa adanya umpan balik pada

materi ikatan kovalen.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pengajaran dengan pemberian PR dengan

adanya umpan balik terhadap hasil belajar siswa pada materi ikatan kovalen.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Penelitian ini merupakan sarana bagi peneliti dalam menambah wawasan ilmu

pengetahuan sekaligus menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan yang diterima dalam

perkuliahan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan peneliti untuk berpikir objektif.

2. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai salah satu informasi dan masukan

bagi para guru terutama guru kimia dalam pelaksanaan pembelajaran guna

meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa secara aktif dan mandiri. Selain

itu, dapat juga memberikan alternatif bagi guru dalam mengajarkan materi

ikatan kovalen ditengah sedikitnya jam pelajaran.

3. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa

serta memberikan kesempatan kepada siswa agar aktif, kreatif, kritis dan

mandiri sehingga pemahaman materi dan hasil belajar dalam pembelajaran

kimia akan lebih meningkat.

4. Bagi lembaga pendidikan

Page 5: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan motivasi kepada pihak

sekolah untuk meningkatkan kualitas kelulusan siswanya dan juga dapat

memberikan gambaran dalam upaya perbaikan mutu pembelajaran khususnya

mata pelajaran kimia.

5. Bagi pembaca

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan dapat digunakan

sebagai bahan acuan jika meneliti tentang objek yang sama sekaigus sebagai

sumber pemikiran.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memperjelas batasan masalah penelitian perlu diterangkan ruang

lingkup penelitian mengenai permasalahan yang akan diteliti.

Untuk itu perlu dikemukakan tentang variable penelitian dan definisi

operasional sebagai berikut :

1. Variabel penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:96), yang dimaksud dengan variabel

penelitian adalah “objek penelitian, atau apa yang menjadi titk perhatian suatu

penelitian”. Menurut Sugiyono (2000:20), Variabel penelitian adalah “ suatu

atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan ditarik

kesimpulannya. Menurut Kountur (2005) variabel adalah bentuk atau konsep

yang dapat diukr. Adapun dalam penelitian ini akan dikemukakan ada beberapa

variabel, yaitu :

a. Variabel Utama

i. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variable perlakuan yang dapat

dimanipulasi untuk mengetahui apa yang akan terjadi pada

variabel terikat ( Kounter, 2005 ).

Adapun variabel bebas pada penelitian ini adalah :

1. Pembelajaran dengan pemberian PR dengan adanya

umpan balik pada materi ikatan kovalen.

2. Pembelajaran dengan pemberian PR tanpa adanya umpan

balik materi ikatan kovalen.

Page 6: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

ii. Pembelajaran Penbelajaran yang tidak memberikan

Variabel terikat

Variabel terikat merupakan hasil perlakuan terhadap varibel

bebas ( Kounter, 2005 ). Adapun variabel terikat pada

penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam materi ikatan

kimia menggunakan pengajaran dengan pemberian PR dengan

adanya umpan balik dan pengajaran yang memberikan PR

tanpa adanya umpan balik.

b. Variabel Kontrol

Menurut Nawawi ( 2007 ) variabel control adalah sejumlah gejala

atau faktor atau unsur yang dengan sengaja dikendalikan, agar tidak

mempengaruhi variabel bebas dan variabel terikat.

Adapun hal- hal yang harus dikontrol dalam penelitian ini adalah :

1. Soal pretest

2. Soal posttest

2. Definisi operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang dipergunakan

dalam peneliian ini, maka penulis berfikir perlu untuk memberikan penjelasan

sebagai berikut :

a. Pengaruh

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1997 ) pengaruh adanya daya yang

ada atau timbul dari suatu ( orang / benda ) yang ikut membentuk watak

kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah tingkat kemampuan siswa setelah diberikan

pembelajaran dengan PR yang diukur dengan tes hasil belajar.

b. Pengajaran dengan pemberian PR

Pengajaran adalah proses yang dilakukan guru untuk menyampaikn ilmu

pengetahuan kepada siswa sehingga siswa memperoleh hal- hal yang baru

dalam bidng pengetahun, kecakapan , dan ketrampilan. Pekerjaan Rumah

(PR) adalah suatu tugas sekolah yang diberi oleh guru kepada siswa untuk

Page 7: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

dikerjakan di rumah dan bukan di sekolah. PR ini bermanfaat agar siswa

mempunyi rasa tanggungjawab terhadap tugas yang telah diberi.

c. Hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh oleh siswa terhadap proses

belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka dan diukur

dengan menggunakan tes hasil belajar. Yang di maksud dengan hasil belajar

dalam penelitian ini adalah skor post- test yang diperoleh siswa setelah

mempelajari materi ikatan kovalen.

d. Materi ikatan kovalen

Materi ikatan kovalen adalah salah satu materi pelajaran kimia kelas X yang

disampaikan pada semester ganjil menurut kurikulum 2004.

e. Adanya umpan balik

Adanya umpan balik adalah adanya respon/ tanggapan dari seseorang

terhadap hasil kerja yang telah dilakukan oleh seseorang yang berupa angka

atau pembenaran atau penguatan . Jadi yang dimaksud umpan balik di dalam

penelitian ini adalah guru memeriksa PR yang telah dibuat oleh siswa.

H. Kerangka Pemikiran

1. Kerangka teori

Pengajaran dengan pemberian PR

1) Pengertian pengajaran dengan pemberian PR

Menurut (Arikunto : 1993), pengajaran adalah proses yang dilakukan

oleh guru untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa sehingga

siswa memperoleh hal- hal yang baru dalam bidang pengetahuan,

kecakapan, dan keterampilan. Sedangkan pekerjaan rumah ( PR) adalah

merupakan salah satu bentuk tugas yang dikerjakan di luar jam pelajaran

di sekolah. Menurut Gunawan (2008) PR yang diberikan kepada siswa

bermanfaat agar anak belajar mempunyai rasa tanggungjawab terhadap

suatu pekerjaan.

2) Jenis- Jenis Pekerjaan Rumah

Berdasarkan kesepakatan NSW Government Schools Homework ( 2008)

ada tiga jenis pekerjaan rumah yang utama, yaitu :

1. practice exercises (latihan)

Page 8: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

Latihan, memperbolehkan para pelajar menggunakan

pengetahuan baru atau membaca ulang, merevisi dan

memperkukuh kemahiran- kemahiran yang baru diperoleh.

2. preparatory homework (persediaan)

Pekerjaan rumah persediaan adalah dimana para pelajar

memperoleh informasi latar belakang mengenai unit studi agar

mempersiapkan diri untuk pelajaran yang mendatang.

3. extension assignments (tugas lanjutan)

Tugas lanjutan, menggalakkn para pelajar agar melanjutkan

pencarian ilmu sendiri secara imajinif.

3) Cara Melakukan Pemberian PR

Menurut Pakhrudin (1985), pemberian PR hendaknya memperhatikan

hal- hal berikut :

1. PR ini diberikan kepada siswa pada akhir pelajaran, pokok bahasan

atau sub pokok bahasan bahkan pertemuan.

2. PR yang diberikan hendaknya dipersiapkan dengan baik oleh guru

sehingga dapat melahirkan penguasaan terhadap pengetahuan dan

keterampilan tertentu.

3. Guru membuat soal PR baik sewaktu mengajar maupun

sebelumnya.

4. Jumlah soal atau skop materi yang diberikan mesti mencakup

seluruh badan yang diajarkan pada bahasan waktu itu, bahkan

diupayakan ada bahan yang mengulang pelajaran yang telah lalu.

5. Guru hendaknya memberikan penjelaan yang cukup tentang materi

tersebut agar tidak timbul kesalahfahaman dalam pelaksanaannya.

6. Pemeriksaan PR tersebut bisa dilakukan beberapa menit sebelum

pelajaran dimulai pada jam bahasan berikutnya atau guru

menyediakan waktu exstra untuk itu.

7. Ketika para siswa tidak mengerjakan tugas atau belum selesai

mengerjakannya bisa diberikan hukuman yang bersifat edukatif

demi mendorong motifasi mereka.

Page 9: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

Jumlah soal PR yang diberikan kepada siswa tidak perlu terlalu

banyak, tapi seperlunya saja. PR yang banyak akan menimbulkan waktu

yang banyak pul;a untuk menyelesaikannya sehingga akan menimbulkan

kebosanan pada siswa.

4) Manfaat memberi PR

Menurut NSW Governments Schools Homework (2008), manfaat

pekerjaan rumah (PR) antara lain :

1. Memperkukuh pertalian rumah- sekolah.

2. Memperbolehkan pelajar melatih, melanjutkan dan mengkonsolidasikan

apa yang dikerjakan di kelas.

3. Mengajar para pelajar bagaimana merencanakan dan mengatur waktu.

4. Mengembangkan kemahiran riset.

5. Memantapkan kebiasaan studi, konsentrasi dan disiplin diri yang akan

bermanfaat selama hidup para pelajar.

6. Menegaskan peranan orang tua sebagai mitra dalam pendidikan.

7. Memberi orang tua dan penjaga pengertian tentang apa yang diajarkan di

kamar kelas dan prestasi anak- anak mereka.

8. Mengembangkan dan memberi tantangan kepada anak- anak yang pintar

dan berbakat.

PR dirancang atau diberikan kepada siswa bertujuan untuk

menguatkan pengetahuan yang telah siswa pelajari di kelas, untuk

menyiapkan diri siswa pada pelajaran yang akan datang, memperluas

pengetahuan dan siswa diharapkan dapat mengintegrasikan

pengetahuan yang mereka miliki.

Dengan demikian, keterbatasan waktu di kelas untuk

memecahkan suatu masalah atau pemahaman terhadap suatu materia

kan teratasi. Siawa didorong untuk mencari sendiri vahan atau sumber

Page 10: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

pengetahuan yang berkenaan dengan apa yang mereka pelajari.

Menurut Gunawan (2008) PR yang diberikan untuk siswa bermanfaat

agar siswa mempunyai rasa tanggungjawab terhadap suatu pekerjaan.

Siswa akan mengerjakan PR karena ada rasa tanggungjawab ataupun

karena takut dan malu mendapat hukuman.

5). Kelemahan Pemberian PR

Kelamahan yang dapat diamati dari pemberian PR dapat digambarkan sebagai

berikut :

1. Guru kurang konsekuen memeriksa dan menghargai pekerjaan siswa.

2. Seringkali siswa tidak mengerjakan PR dengan kemampuan sendiri,

melainkan meniru atau mencontek ataupun ikut- ikutan dengan alasan

kerja sama.

3. Bila pekerjaan terlalu sulit akan menimbulkan kekurangtenanangan

mental siswa, takut, khwatir, dan sebagainya.

4. Sukar untuk memberikan tuga secara individu dengan bakat, minat dan

kemampuan siswa sendiri.

5. Para siswa mengerjakan PR tidak mengikuti cara yang dikerjakan oleh

guru ataupun buku.

6. Para siswa lambat memahami keterangan dari guru.

(Pakhrudin, 1985)

6).Upaya Mengaktifkan Pemberian PR

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengefektifkan pemberian PR

menurut Pakhrudin (1985) sebagai berikut :

1. PR yang diberikan mempunyai pertalian erat dengan bahan yang telah

dijelaskan di kelas

2. Usahakan PR yang diberikan disadari benar manfaatnya oleh siswa guna

menimbulkan minat yang lebih besar.

Page 11: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

3. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan PR tidak terlalu lama atau

terlalu pendek agar tidak menimbulkan kejemuan maupun kecemasan.

4. Upayakan agar siswa tahu tentang alat dan cara menilai hasil pekerjaan

tersebut sehingga akan mengurangi bayaknya kesalahan dan rendahnya

nilai.

5. Guru tidak sungkan memberikan hadiah kepada mereka yang berhasil

dan hukuman kepada yang tidak mengerjakannya.

7). Dengan Umpan Balik

Pemberian tugas kepada siswa seharusnya disertai dengan umpan balik,

sebab dengan umpan balik tersebut siswa dapat mengetahui keunggulan dan

kelemahan dalam mengerjakan PR itu. PR tanpa umpan balik tidak memberikan

hasil yang optimal. Umpan balik itu harus jelas, harus segera dan sering diberikan.

Umpan balik yang demikian akan menjadi insentif bagi siswa dalam belajar

Menggunakan asesmen portofolio pada kegiatan pembelajaran

pemeriksaan dan pemberian umpan balik terhadap pekerjaan siswa harus dilakukan

oleh guru dalam setiap kegiatan pembelajarannya. Artinya setiap kali siswa selesai

mengerjakan PR dan mengumpulkannya, guru harus segera memeriksa dan

memberikan komentar yang bersifat sebagai umpan balik yang diperlukan.

Kemudian hasil pekerjaan siswa yang telah diperiksa dikembalikan disertai dengan

tugas agar siswa merivisi kembali PR tersebut.. Hasil-hasil pekerjaan itu

dikumpulkan dan selalu dijaga, sehingga guru dan juga siswa dapat melihat

perbedaan yang terjadi dari pengerjaan PR tersebut.

Dalam setiap kegiatan pembelajaran guru harus memeriksa serta memberikan

umpan balik terhadap PR- PR yang dikerjakan siswa.

2. Kerangka Konsep

Page 12: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

Sekolah adalah suatu tempat untuk mencari ilmu pengetahuan, teman dan

sebagai tempat persaingan baik dalam belajar maupun pengembangan diri siswa.

Mulai dari awal masa pendidikan formal, seorang anak belajar dalam suasana

kompetisi dan harus berjuang keras memenangkan kompetisi untuk bisa naik kelas

atau lulus.

Keberhasilan dalam sebuah proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak

hal, diantaranya adalah cara pengajaran, kurikulum,dan perangkat mengajar lainnya.

Kebanyakan guru malas untuk memberi PR kepada siswa diakhir jam pelajaran

karena mereka takut akan memberi beban kepada siswanya sehingga pemahaman

siswa tentang materi yang telah disampaikan menjadi sedikit.

Salah satu cara pengajaran yang dapat memantapkan pemahaman siswa dalam

proses belajar mengajar adalah cara pengajaran dengan pemberian PR yang disertai

dengan adanya umpan balik. Cara pengajaran ini banyak nilai positifnya antara lain :

dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar, pengetahuan dan

pemahaman siswa akn menjadi lebih mandalam karen dengan mengerjakan akan

meninggalkan kesan dalm ingatan siswa, mempersiapkan diri siswa pada pelajaran

yang akan datang, memperluas pengetahuan, menguatkan pengetahuan yang telah

siswa pelajari di kelas. dan dapat membuat siswa merasa dihargai.

Cara pengajaran dengan pemberian PR yang disertai dengan adanya umpan balik

sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran kimia, hal ini berarti guru dapat

mengintegrasikan proses pembelajaran melalui cara pengajaran dengan pemberian

PR yang disertai dengan adanya umpan balik dari guru.

Diharapkan dengan diterapkannya pengajaran dengan pemberian PR yang

disertai dengan adanya umpan balik dari guru , siswa termotivasi untuk lebih giat

lagi belajar sehingga tujuan pendidikan dan hasil belajar yang diperoleh akan lebih

meningkat.

3. Materi Ikatan Kovalen

Page 13: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

Ikatan kovalen sering disebut juga dengan ikatan homopolar. Ikatan kovalen

adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua

atom yang berikatan. Ikatan kovalen biasanya terjadi antara atom nonlogam dengan

atom nonlogam. Penggunaan bersama pasangan elektron biasanya menggunakan

notasi titik elektron atau dikenal dengan struktur Lewis. Contoh senyawa yang

berikatan kovalen adalah HF, CH4, NH3, H2, dan lain- lain.

a. Ikatan Kovalen Tunggal

Ikatan kovalen tunggal terjadi pada senyawa seperti hidrogen ( H2), asam

klorida ( HCl), metana ( CH4), air ( H2O), dll. Pembentukan ikatan kovalen

tunggal dapat dilihat pada pembentukan molekul- molekul berikut ini.

Pembentukan molekul H2

1H = Hx ( penggambaran elektron memakai tanda silang )

1H = H ( penggambaran elektron memakai tanda titik )

Tanda titik dan silang menunjukkan elektron berasal dari atom yang berbeda.

Jika kedua atom membentuk molekul molekul H2, jumlah elektron yang

melingkari kedua atom adalah 2.

HxH ditulis H-H

b. Ikatan Kovalen Rangkap Dua

Ikatan kovalen rangkap adalah ikatan kovalen rangkap yang mempunyai

ikatan tak jenuh karena ikatan antaratomnya lebih dari satu. Ikatan yang ada

dalam molekul oksigen ( O2 ) merupakan ikatan kovalen rangkap dua.Dengan

nomor atom 8, oksigen mempunyai susunan elektron 2 dan 6 pada kulit- kulit

atomnya. Dengan demikian, oksigen mempunyai 6 elektron valensi dan

memerlukan 2 elektron lagi supaya stabil seperti susunan elektron pada gas

mulia.

c. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga

Page 14: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

Contoh senyawa yang di dalamnya mengandung ikatan kovalen rangkap tiga

adalah molekul nitrogen ( N2). Dengan nomor atom 7, nitrogen mempunyai

susunan elektron 2 dan 5 pada kulit- kulit atomnya. Bearti N mempunyai 5

elektron valensi, sehingga perlu 3 elektron lagi supaya stabil seperti susunan

elektron gas mulia.

H. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2004: 4) metode penelitian artinya “cara yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yaitu memperoleh

informasi yang jelas tentang masalah yang diteliti.” Men

Menurut Subana & Sudrajat (2005) metodologi penelitian adalah suatu

prosedur penyelesaian masalah guna mencari kebenaran yang dituangkan dalam

bentuk perumusan masalah, studi literatur, asumsi- asumsi dan hipotesis,

pengumpulan dan penganalisaan data hingga penarikan keimpulan.

Jadi metode dalam suatu penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara yang

dapat dipergunakan oleh seorang peneliti untuk memecahkan masalah itu metode

yang dapat digunakan oleh seorang peneliti harus tepat dan sesuai dengan

permasalahan yang akan diteliti.

Adapun jenis-jenis metode penelitian yang dapat digunakan dalam sebuah

penelitian seperti yang dikemukakan Hadari Nawawi (2005: 61) adalah :

1. Metode Filosofis

2. Metode Deskriptif

3. Metode Historis

4. Metode Eksperimen

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Metode

Eksperimen” yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan

sesuatu kegiatan dengan maksud untuk mengetahui hasil dari percobaan yang

Page 15: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

dilakukan. Menurut Hadari Nawawi (2005: 82). Metode eksperimen dapat

diartikan “sebagai prosedur pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara

membuat suatu percobaan-percobaan tertentu terhadap suatu kegiatan.” Dalam

penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen (Quasi

Experiment). Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 78) “quasi eksperimen atau

kuasi pura-pura karena dalam penelitian ini belum memenuhi persyaratan seperti

cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan

tertentu”. Menurut Sudrajat (2005) metode eksperimen adalah metode yang

bertujuan melihat sebab akibat. Jenis eksperimen yang digunakan adalah

eksperimen semu,dimana tidak mungkin mengontrol semua variabel yang

relevan kecuali dari beberapa penelitian tersebut.

2. Bentuk Penelitian

Adapun bentuk penelitian yang digunakan adalah eksperimen Pretest-

Posttest Equivalent- Group Design dengan pola sebagai berikut :

Rancangan Penelitian

Kelas Pretest perlakuan Postest

R2 T1 X T2

R2 T3 C T4

Keterangan :

R1 : kelas eksperimen

R2 : kelas kontrol

X : perlakuan pada kelas eksperimen

C : perlakuan pada kelas kontrol

T1 dan T2 : pretest

T3 dan T4 : protest

Page 16: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

3. Populasi Penelitian

Menurut Hadari Nawawi (2005 :141)“ Populasi adalah keseluruhan objek

penelitian yang dapat terdiridari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala,

nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di

dalam suatu penelitian. Jadi dapat disimpulakan bahwa populasi adalah

keseluruhan objek penelitian sebagai sumber data yang berdasarkan karakteristik

yang telah ditetapkan. Menurut Kountur (2005) populasi adalah suatu kumpulan

menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Boyolali

yang terdiri atas empat kelas yaitu kelas XA, XB, XC, dan XD.

4. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi. Yang menjadi sampel adalah 2 kelas

dari kelas X. Sampel ditemukan dengan cara statifed random sampling. Metode ini

mengelompokkan populasi kedalam beberapa kelompok yang memiliki kesamaan

ciri-ciri kemudian memilih secara simpel random sampling anggota populasi dari

msing- masing kelompok (Kounter, 2005). Kesamaan ciri- ciri yang dimaksud di

sini adalah rata- rata nilai ulangan kimia siswa kelas X pada semeser ganjil tahun

ajaran 2009/2010. Kelas yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah

kelas XA dan kelas XB. Kemudian dilakukan pengundian untuk menentukan kelas

kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol adalah kelas XA dan kelas XB

menjadi kelas eksperimen.

I. Teknik dan Alat Pengumpul Data

1. Teknik Pengumpul Data

Agar data dapat diperoleh secara objektif, maka diperlukan teknik pengumpulan

data yang sesuai dengan tujuan.

Menurut Hadari Nawawi (2005: 94) dalam suatu penelitian terdapat cara

atau teknik yang dapat ditempuh yaitu :

a. Teknik observasi langsung

b. Teknik observasi tidak langsung

c. Teknik komunikasi langsung

Page 17: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

d. Teknik komunikasi tidak langsung

e. Teknik pengukuran

f. Teknik studi documenter

Dari uraian di atas, maka teknik pengumpulan data yang dipakai dalam

penelitian ini adalah teknik pengukuran. Menurut Nawawi (2007) teknik

pengukuran adalah cara mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif untuk

mengetahui tingkat atau derajat aspek tertentu dibandingkan dengan norma

tertentu pula. Pengukuran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemberian

skor terhadap jawaban soal- soal pretest dan posttest yang dikerjakan siswa.

2. Alat Pengumpul Data

Alat yang dipergunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah:

a. Pedoman wawancara (interview) yaitu merupakan alat yang digunakan

dalam pengumpulan data dalam pengumpulan data, dimana penulis akan

mengadakan kontak langsung dengan guru mata pelajaran. Penulis

mengajukan sejumlah pertanyaan yang telah disusun secara lisan. Hasil

interview ini dijadikan sebagai bahan penunjang dalam mengambil

keputusan hasil penelitian.

b. Buku catatan digunakan untuk mencatat data-data yang berkenaan

dengan penelitian ini yang ada dalam arsip, buku-buku dan dokumentasi

proses belajar mengajar di kelas.

J. Prosedur Penelitian

Untuk mengantisipasi timbulnya masalah dalam pelaksanaan penelitian di

lapangan maka perlu disusun prosedur penelitian terlebih dahulu.

Adapun prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini

meliputi :

1. Tahap Persiapan

a) Melakukan observasi di kelas dan mencri rata- rata nilai ulangan ikatan

kovalen siswa kelas X SMA Negeri 1 Boyolali tahun ajaran 2009/2010.

Page 18: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

b) Membuat perangkat pembelajara dan instrumen penelitian.

c) Melakukan validasi perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian.

d) Merevisi perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian.

e) Melakukan uji coba instrumen penelitian.

f) Menganalisis data hasil uji coba.

2. Tahap Pelaksanaan

a) Mencari informasi tentang rata- rata hasil ulangan kimia semester ganjil

siswa kelas X tahun ajaran 2009/2010 untuk menentukan sampel.

b) Memberikan pretest pada soiswa kelas kontrol dan siswa kelas

eksperimen.

c) Memberikan perlakuan :

1) Pembelajaran konvensional dan tanya jawab tanpa PR pada kelas

kontrol.

2) Pembelajaran konvensional dan tanya jawab dengan memberikan PR

pada kelas eksperimen.

3. Tahap Menganalisi Data

a) Mengolah data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest dengan uji

statistik yang sesuai.

b) Membuat kesimpulan.

K. Rencana Pengolahan Data

Adapun langkah- langkah pengolahan data adalah sebagai berikut :

1) Pemberian Skor

2) Menguji normalitas distribusi masing- masing kelas

3) Jika data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji- t .

Page 19: Contoh Desain Penelitian Pendidikan Kimia

4) Jika data tidak berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan non

parametrik yaitu U Mann Whitney.

5) Menghitung Effect Size untuk melihat besarnya pengaruh pemberian PR

terhadap hasil belajar siswa

DAFTAR PUSTAKA

Husein Umar. (2004). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT

Raja Grafindo

Nana Sudjana. (2002). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Rosalina. (2005). Analisis Statistik Menggunakan Aplikasi Excel. Bandung:

Alfabeta.

Subana, Sudrajat. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2004). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

PT Renaka Cipta.

Wina Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: (Kencana) Perdana Media Grop.

http://penelitiantindakankelas.blogsport.com/2009/03/portofolio-dalam-kegiatan-

belajar.html