contoh macam macam kutipan

3
A. DAFTAR PUSTAKA 1. Hibbeler, R. C. 1997a. Mekanika Teknik (Statika). Jakarta: Prenhalindo. 2. Hibbeler, R. C. 1997b. Mekanika Teknik (Dinamika). Jakarta: Prenhalindo. 3. Irianto, A. 2010. Statistik (konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya). (EdisiKetujuh).Jakarta: Kencana. 4. Junus, S. 2011. Komposit (Proses, Fabrikasi dan Applikasi) . Jember: University Press. 5. Martono, K. 1999. Kalkulus. Jakarta: Erlangga. 6. Sularso & Kiyokatsu, S. 1978. Elemen Mesin. Bandung: PustakaSinarHarapan. 7. Thomson, W. T. 1986. Teori Getaran Dengan Aplikasi . Jakarta: Erlangga. 8. Tipler, P. A. 1998. Fisika (untuk Sain dan Teknik) . Jakarta: Erlangga. 9. Wang, C. K. 1992a. Analisa Struktur Lanjutan I. Jakarta: Erlangga. 10. Wang, C. K. 1992b. Analisa Struktur Lanjutan II. Jakarta: Erlangga.

Upload: jebrie-pahlevi

Post on 22-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

macam macam kutipan

TRANSCRIPT

A. DAFTAR PUSTAKA

1. Hibbeler, R. C. 1997a. Mekanika Teknik (Statika). Jakarta: Prenhalindo.2. Hibbeler, R. C. 1997b. Mekanika Teknik (Dinamika). Jakarta: Prenhalindo.3. Irianto, A. 2010. Statistik (konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya). (EdisiKetujuh).Jakarta: Kencana.4. Junus, S. 2011. Komposit (Proses, Fabrikasi dan Applikasi). Jember: University Press.5. Martono, K. 1999. Kalkulus. Jakarta: Erlangga.6. Sularso & Kiyokatsu, S. 1978. Elemen Mesin. Bandung: PustakaSinarHarapan.7. Thomson, W. T. 1986. Teori Getaran Dengan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.8. Tipler, P. A. 1998. Fisika (untuk Sain dan Teknik). Jakarta: Erlangga.9. Wang, C. K. 1992a. Analisa Struktur Lanjutan I. Jakarta: Erlangga.10. Wang, C. K. 1992b. Analisa Struktur Lanjutan II. Jakarta: Erlangga.

B. KUTIPAN1. KutipanLangsungKurangdari 4 BarisIrianto (2010:1) mengatakan, Statistik pada dasarnya merupakan alat bantu untuk memberi gambaran atas suatu kejadian melalui bentuk yang sederhana, baik berupa angka-angka maupun grafik-grafik.

2. KutipanLangsungLebihdari 4 BarisJunus (2011:3) mengatakan, Material Komposit di definisikan sebagai kombinasi antara dua material atau lebih yang berbeda bentuknya, komposisi kimianya, dan tidak saling melarutkan dimana material yang satu berperan sebagai penguat dan yang lainnya sebagai pengikat. Secara sederhana dapat di definisikan kompositter diri dua material yang berbeda propertiesnya dan perbedaannya yaitu dilihat secara mikroskopis.

3. KutipanTakLangsungKurangdari 4 BarisWang (dalam Muller-Breslau, 1999:21) mengatakan, Garis pengaruh untuk reaksi, seperti pada balok sederhana dapt di peroleh dengan cara mengangkatnya dari tumpuannya setinggi satu satuan.

4. KutipanTakLangsungLebihdari 4 BarisWang (1992:272) menyatakan,penerapan metode distribusi moment pada analisa kerangka kaku statistak tentu yang beberapa titik-hubungan yang bias mengalami translasi yang tak diketahui, atau analisa kerangka kaku berbentuk empat persegi panjang dengan goyangan kesamping yang tak diketahui, akan dilukiskan pertama-tama melalui suatu kasus sederhana dengan derajat kebebasan bergoyang kesamping sama dengan 1.