contoh beberapa deskripsi macam

9
Contoh Beberapa Deskripsi Macam-Macam Luka : 1. Luka Iris Pada pemeriksaan ditemukan luka. Jumlah luka : Satu. Lokasi luka Berdasarkan regio anatomi : Di perut kanan atas Berdasarkan garis aksis & garis ordinat : - ujung pertama sepuluh sentimeter sebelah kanan garis tengah tubuh dan lima sentimeter di atas garis mendatar yang melewati pusat - ujung kedua lima belas sentimeter dari garis tengah tubuh dan empat sentimeter di atas garis mendatar yang melewati pusat Bentuk luka Bentuk sebelum dirapatkan : terbuka Bentuk sesudah dirapatkan : membentuk garis lurus / sedikit lengkung yang arahnya miring Ukuran luka Ukuran sebelum dirapatkan : panjang lima sentimeter, lebar dua sentimeter dan dalamnya satu sentimeter Ukuran sesudah dirapatkan : panjang luka menjadi lima koma tiga sentimeter. Sifat luka - Garis batas luka : # bentuknya teratur # tepi rata # sudut luka ada dua dan kedua sudutnya runcing - Daerah di dalam garis batas luka : # Tebing luka rata dan terdiri atas jaringan kulit, jaringan ikat, lemak serta otot # Jembatan jaringan tidak ada # Dasar luka terdiri atas jaringan otot - Daerah di sekitar garis batas luka : memar tidak ada

Upload: fanny-ayu

Post on 02-Jan-2016

66 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Beberapa Deskripsi Macam

Contoh Beberapa Deskripsi Macam-Macam Luka :1. Luka IrisPada pemeriksaan ditemukan luka.Jumlah luka : Satu.Lokasi luka

Berdasarkan regio anatomi : Di perut kanan atasBerdasarkan garis aksis & garis ordinat : - ujung pertama sepuluh sentimeter sebelah kanan garis tengah

tubuh dan lima sentimeter di atas garis mendatar yang melewati pusat

- ujung kedua lima belas sentimeter dari garis tengah tubuh dan empat sentimeter di atas garis mendatar yang melewati pusat

Bentuk lukaBentuk sebelum dirapatkan : terbuka Bentuk sesudah dirapatkan : membentuk garis lurus / sedikit lengkung yang arahnya miring

Ukuran lukaUkuran sebelum dirapatkan : panjang lima sentimeter, lebar dua sentimeter dan dalamnya satu

sentimeter Ukuran sesudah dirapatkan : panjang luka menjadi lima koma tiga sentimeter.

Sifat luka- Garis batas luka : # bentuknya teratur

# tepi rata # sudut luka ada dua dan kedua sudutnya runcing

- Daerah di dalam garis batas luka : # Tebing luka rata dan terdiri atas jaringan kulit, jaringan ikat, lemak serta otot

# Jembatan jaringan tidak ada# Dasar luka terdiri atas jaringan otot

- Daerah di sekitar garis batas luka : memar tidak ada

Page 2: Contoh Beberapa Deskripsi Macam

2. Luka TusukPada pemeriksaan ditemukan luka.Jumlah luka : SatuLokasi luka

Berdasarkan regio anatomi : Di dada bagian kanan atasBerdasarkan garis aksis & garis ordinat : - sepuluh sentimeter sebelah kanan garis tengah tubuh dan

tujuh sentimeter di atas garis mendatar yang melewatiputing susu

Bentuk lukaBentuk sebelum dirapatkan : Berupa luka tembus seperti celahBentuk sesudah dirapatkan : membentuk garis lurus yang arahnya mendatar

Ukuran lukaUkuran sebelum dirapatkan : panjangnya dua koma lima sentimeter, lebar nol koma enam

sentimeter dan dalamnya belum dapat ditentukan pada pemeriksaan luar sebab luka menembus dinding dada.

Ukuran sesudah dirapatkan : panjangnya menjadi dua koma tujuh sentimeterSifat luka

- Garis batas luka : # bentuknya teratur dan simetris # tepi rata # sudut luka ada dua dan kedua sudutnya runcing

- Daerah di dalam garis batas luka : # Tebing luka rata dan terdiri atas jaringan kulit, jaringan ikat, lemak serta otot

# Jembatan jaringan tidak ada# Dasar luka tidak terlihat pada pemeriksaan luar

- Daerah di sekitar garis batas luka : memar tidak ada

Page 3: Contoh Beberapa Deskripsi Macam

3. Luka Tembak MasukPada pemeriksaan ditemukan luka.Jumlah luka : SatuLokasi luka

Berdasarkan regio anatomi : Di perut bagian kanan atasBerdasarkan garis aksis & garis ordinat : delapan sentimeter di sebelah kanan dari garis tengah

tubuh dan setinggi seratus sepuluh sentimeter dari tumit. (Pada luka tembak selalu diukur setinggi berapa sentimeter dari tumit guna kepentingan rekonstruksi).

Bentuk luka : Terdiri atas dua bagian, yaitu bagian luar berupa cincin lecet dan bagian dalamnya berupa lubang. Posisi lubang terhadap cincin lecet konsentris (atau episentris).

Ukuran luka : Diameter cincin lecet sebelas milimeter dan diameter lubang sembilan milimeter.Sifat luka

- Garis batas luka : > dari cincin lecet : # bentuknya teratur (bulat)# tepi tak rata

> dari lubang : # bentuknya teratur# tepi tak rata

- Daerah di dalam garis batas luka : # Tebing luka tak rata berbentuk silinder dan terdiri atas jaringan kulit, jaringan ikat, otot dan tulang

# Dasar cincin lecet = jaringan ikat dasar lubang = tidak dapat ditentukan pada pemeriksaan luar

(menembus dinding perut luka tidak terlihat pada pemeriksaan luar)- Daerah di sekitar garis batas luka : di sekitar cincin lecet terlihat memar berwarna merah kebiruan, jelaga

dan tatoase.

Page 4: Contoh Beberapa Deskripsi Macam

4. Memar (Kontusio)Pada pemeriksaan ditemukan memar.Jumlah luka : dua buahLokasi luka

Berdasarkan regio anatomi : - Memar pertama di sisi luar dari lengan bawah kiri - Memar kedua di pipi kiri

Berdasarkan garis aksis & garis ordinat : memar pertama = sepuluh sentimeter dari garis pergelangan tangan

memar kedua = lima sentimeter sebelah kiri dari garis tengah tubuh dan lima sentimeter sebelah bawah dari garis mendatar yang melewati kedua

mataBentuk luka : Tidak teraturUkuran luka : Memar di lengan kiri tiga sentimeter kali empat sen¬timeter dan memar di pipi tiga sentimeter kali

tiga sentimeterSifat luka

- Garis batas luka : # bentuknya teratur dan simetris # tepi rata # sudut luka ada dua dan kedua sudutnya runcing

- Daerah di dalam garis batas luka : # Tebing luka rata dan terdiri atas jaringan kulit, jaringan ikat, lemak serta otot

# Jembatan jaringan tidak ada# Dasar luka tidak terlihat pada pemeriksaan luar

- Daerah di sekitar garis batas luka : memar tidak adaSifat luka

- Garis batas memar tidak begitu tegas dan bentuknya tidak teratur - Daerah di dalam garis batas luka terlihat sedikit menonjol (bengkak), terdiri atas kulit yang masih utuh - Daerah di sekitar garis batas luka : Di sekitar memar tidak ditemukan kelainan

Page 5: Contoh Beberapa Deskripsi Macam

Luka ante mortem atau post mortemJika pada tubuh jenazah ditemukan luka maka pertanyaannya ialah luka itu terjadi sebelum atau sesudah mati. Untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu dicari ada tidaknya tanda-tanda intravital. Jika ditemukan berarti luka terjadi sebelum mati dan demikian pula sebaliknya.Tanda intravital itu sendiri pada hakekatnya merupakan tanda yang menunjukkan bahwa :1. Jaringan setempat masih hidup ketika terjadi trauma.Tanda-tanda bahwa jaringan yang terkena trauma masih dalam keadaan hidup ketika terjadi trauma antara lain :a. Retraksi jaringan.Terjadi karena serabut-serabut elastis di bawah kulit terpotong dan kemudian mengkerut sambil menarik kulit di atasnya. Jika arah luka memotong serabut secara tegak lurus maka bentuk luka akan menganga, tetapi jika arah luka sejajar dengan serabut elastis maka bentuk luka tidak begitu menganga.b. Retraksi vaskuler.Bentuk retraksi vaskuler tergantung dari jenis trauma, yaitu :1. Pada trauma suhu panas, bentuk reaksi intravitalnya berupa: Eritema (kulit berwarna kemerahan) Vesikel atau bulla2. Pada trauma benda keras dan tumpul, bentuk intravital berupa :- Kontusio atau memar.c. Retraksi mikroorganisme (infeksi)Jika tubuh dari orang masih hidup mendapat trauma maka pada daerah tersebut akan terjadi aktivitas biokimiawi berupa : Kenaikan kadar serotinin (kadar maksimal terjadi 10 menit sesudah trauma). Kenaikan kadar histamine (kadar maksimal terjadi 20-30 menit sesudah trauma) Kenaikan kadar enzime yang terjadi beberapa jam sesudah trauma sebagai akibat dari mekanisme pertahanan jaringan.

2. Organ dalam masih berfungsi saat terjadi traumaJika organ dalam (jantung atau paru) masih dalam keadaan berfuungsi ketika terjadi trauma maka tanda-tandanya antara lain :a. Perdarahan hebat (profuse bleeding)Trauma yang terjadi pada orang hidup akan menimbulkan perdarahan yang banyak sebab jantung masih bekerja terus-menerus memompa darah lewat luka.Berbeda dengan trauma yang terjadi sesudah mati sebab keluarnya darah secara pasif karena pengaruh gravitasi sehingga jumlah lukanya tidak banyak.Perdarahan pada luka intravital dibagi 2, yaitu : Perdarahan internal :Mudah dibuktikan karena darah tertampung dirongga badan (rongga perut, rongga panggul, rongga dada, rongga kepala dan kantong perikardium) sehingga dapat diukur pada waktu otopsi. Perdarahan eksternal :Darah yang tumpah di tempat kejadian, yang hanya dapat disimpulkan jika pada waktu otopsi ditemukan tanda-tanda anemis (muka dan organ-organ dalam pucat) disertai tanda-tanda limpa melisut, jantung dan nadi utama tidak berisi darah.b. Emboli udara.Terdiri atas emboli udara venosa (pulmoner) dan emboli udara arterial (sistemik). Emboli udara venosa terjadi jika lumen dari vena yang terpotong tidak mengalami kolap karena terfiksir dengan baik, seperti misalnya vena jugularis eksterna atau subclavia. Udara akan masuk ketika tekanan di jantung kanan negatif. Gelembung udara yang terkumpul di jantung kanan dapat terus menuju ke daerah paru-paru sehingga dapat mengganggu fungsinya.

Page 6: Contoh Beberapa Deskripsi Macam

Emboli arterial dapat terjadi sebagai kelanjutan dari emboli udara venosa pada penderita foramen ovale persisten atau sebagai akibat dari tindakan pneumotorak artifisial atau karena luka-luka yang menembus paru-paru. kematian dapat terjadi akibat gelembung udara masuk pembuluh darah koroner atau otak.c. Emboli lemak.Emboli lemak dapat terjadi pada trauma tumpul yang mengenai jaringan berlemak atau trauma yang mengakibatkan patah tulang panjang. Akibatnya jaringan jaringan lemak akan mengalami pencairan dan kemudian masuk kedalam pembuluh darah vena yang pecah menuju atrium kanan, ventrikel kanan dan dapat terus menuju daerah paru-paru.d. PneumotorakJika dinding dada menderita luka tembus atau paru-paru menderita luka, sementara paru-paru itu sendiri tetap berfungsi maka luka berfungsi sebagai ventil. Akibatnya, udara luar atau udara paru-paru akan masuk ke rongga pleura setiap inspirasi.Semakin lama udara yang masuk ke rongga pleura semakin banyak yang pada akhirnya akan menghalangi pengembangan paru-paru sehingga pada akhirnya paru-paru menjadi kolap.e. Emfisema kulit krepitasiJika trauma pada dada mengakibatkan tulang iga patah dan menusuk pau-paru maka pada setiap ekspirasi udara, paru-paru dapat masuk ke jaringan ikat di bawah kulit. Pada palpasi akan terasa ada krepitasi disekitar daerah trauma. Keadaan seperti ini tidak mungkin terjadi jika trauma terjadi sesudah orang meninggal.1. Luka ringan.Luka ringan adalah luka yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencahariannya.2. Luka sedang.Luka yang mengakibatkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencahariannya untuk sementara waktu.3. Luka berat.Luka yang sebagaimana diuraikan di dalam pasal 90 KUHP, yang terdiri atas:a. Luka atau penyakit yang tidak dapat diharapkan akan sembuh dengan sempurna. Pengertian tidak akan sembuh dengan sempurna lebih ditujukan pada fungsinya. Contohnya trauma pada satu mata yang menyebabkan kornea robek. Sesudah dijahit sembuh, tetapi mata tersebut tidak dapat melihat.b. Luka yang dapat mendatangkan bahaya maut. Dapat mendatangkan bahay maut pengertiannya memiliki potenis untuk menimbulkan kematian, tetapi sesudah diobati dapat sembuh.c. Luka yang menimbulkan rintangan tetap dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencahariannya. Luka yang dari sudut medik tidak membahayakan jiwa, dari sudut hukum dapat dikategorikan sebagai luka berat. Contohnya trauma pada tangan kiri pemain biola atau pada wajah seorang peragawati dapat dikategorikan luka berat jika akibatnya mereka tidak dapat lagi menjalankan pekerjaan tersebut selamanya.d. Kehilangan salah satu dari panca indera. Jika trauma menimbulkan kebutaan satu mata atau kehilangan pendengaran satu telinga, tidak dapat digolongkan kehilangan indera. Meskipun demikian tetap digolongkan sebagai luka berat berdasarkan butir (a) di atas.e. Cacat besar atau kudung.f. Lumpuh.g. Gangguan daya pikir lebih dari 4 minggu lamanya. Gangguan daya pikir tidak ahrus berupa kehilangan kesadaran tetapi dapat juga berupa amnesia, disorientasi, anxietas, depresi atau gangguan jiwa lainnya.h. Keguguran atau kematian janin seorang perempuan. Yang dimaksud dengan keguguran ialah keluarnya janin sebelum masa waktunya, yaitu tidak didahului oleh proses sebagaimana umumnya terjadi seorang wanita ketika melahirkan. Sedang, kematian janin mengandung pengertian bahwa janin tidak lagi menunjukkan tanda-tanda hidup. tidak dipersoalkan bayi keluar atau tidak dari perut ibunya.