· contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan...

59

Upload: others

Post on 31-Dec-2019

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan
Page 2:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan
Page 3:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan
Page 4:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

4 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

DAFTAR ISI

3 SUSUNAN REDAKSI

3 SALAM REDAKSI

4 DAFTAR ISI

5 Perlunya Pedoman, Standarisasi Dan

Kriteria Dalam Membangun Jalan dan Jembatan Sebagai Sarpras Pendukung Kepentingan Negara.

16 Penghargaan Bagi Para Pejuang

26 Peran Serta Aparatur Sipil Negara (ASN)

Sebagai Komponen Cadangan Pertahanan Negara

33 Drone: Potensi dan Ancaman yang

Terpendam

38 Keberadaan dan Kesinambungan Sumber

Daya Hayati Sebagai Komponen Pendukung Pertahanan Negara Perlu Dijaga.

KETERANGAN GAMBAR

Sampul Depan : Uji Roket R-HAN 122B, Pantai Bambang – Lumajang, 12 Juni 2019 Sarasehan DPP LVRI dengan Menhan, 27 Februari 2019

DICC RI – ROK, 2 Mei 2018 Sampul Dalam : Bela Negara Run, 19 Desember 2018 Sampul Belakang : Dynamic Test 5th Roket R-Han 122B, Lumajang, 12 Juni 2019

Page 5:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

5 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

43 Simposium Perang Mindset pada Era

Keterbukaan Informasi.

44 Kementerian Pertahanan Bekerjasama

dengan RRI Menggelar Konser Kebangsaan

45 Penandatanganan Kontrak Program

Bangtekindhan

46 Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama

Dengan LPP-RRI

47 Keberadaan dan Kesinambungan Sumber

Daya Hayati Sebagai Komponen Pendukung Pertahanan Negara Perlu Dijaga.

48 Perjanjian Kerja Sama Ditjen Pothan

Kemhan dengan LVRI.

49 Roadshow Kesiapan Sumber Daya

Pertahanan

50 FGD tentang Sarana dan Prasarana

Nasional untuk Komponen Pendukung Matra Udara Dengan Mabes TNI AU.

51 LENSA POTHAN

Page 6:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 5

PERLUNYA PEDOMAN, STANDARISASI DAN KRITERIA DALAM

MEMBANGUN JALAN DAN JEMBATAN SEBAGAI SARPRAS

PENDUKUNG KEPENTINGAN NEGARA

Oleh:

Tri Rahayu Irianingsih, S.H, M.H.

Pembina Tk I IV/b NIP.196206201987032001

Analis Pertahanan Negara Madya Setditjen Pothan Kemhan

PENDAHULUAN

Pembangunan infrastruktur

jalan dan jembatan masih menjadi

program prioritas utama yang

berkelanjutan dan berkesinambungan

oleh pemerintahan saat ini. Dari visi

dan misi yang dicanangkan Nawa Cita

yaitu terwujudnya pembangunan jalan

dan jembatan yang mantap dalam

rangka mendukung kemandirian

pemerintah dan masyarakat1.

Infrastruktur jalan dan jembatan

sebagai prasarana transportasi darat

merupakan bagian dari sarana dan

prasarana yang dipersiapkan sebagai

komponen pendukung dalam rangka

mendukung sistem pertahanan negara

dalam menghadapi ancaman militer2.

Ancaman adalah setiap usaha dan

kegiatan, baik dalam negeri maupun

luar negeri yang dinilai membahayakan

kedaulatan negara, keutuhan wilayah

negara, dan keselamatan segenap

bangsa. Oleh karena itu, infrastruktur

jalan dan jembatan yang dibangun oleh

pemerintah mempunyai arti sangat

penting, mengingat fungsinya untuk

memperlancar pertumbuhan

Tol Trans Jawa (sumber: katadata.co.id)

Page 7:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

6 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

perekonomian sebuah bangsa,

pemerataan perekonomian, kelancaran

lalu lintas, pertumbuhan PDRB (Produk

Domestik Regional Bruto) daerah dan

sebagainya3. Disamping itu juga

sebagai penghubung, keamanan

masyarakat lebih merata, pertukaran

budaya antar daerah dan mempercepat

aktivitas masyarakat di wilayahnya.

Sarana dan prasarana

transportasi merupakan bagian dari

infrastruktur. Sarana adalah segala

sesuatu yang dipakai sebagai alat

dalam mencapai maksud dan tujuan

tertentu. Contoh: bis, taksi, kereta,

pesawat, kapal dan lain sebagainya.

Sedangkan prasarana transportasi

adalah alat penunjang utama bagi

terselenggaranya suatu usaha

pembangunan atau proyek prasarana.

Contoh: jalan raya, jembatan, rel jalan

kereta api dan lain sebagainya.

Bicara masalah infrastruktur,

pemerintah saat ini sedang gencar-

gencarnya membangun rangkaian

jalan dan jembatan di seluruh penjuru

Indonesia. Bila sebelumnya hanya

terpusat di Pulau Jawa, kini sedang

dikerjakan sebuah proyek prestisius

jalan lintas Papua4. Selain Papua,

pemerintah juga sedang membangun

beragam proyek jalan raya lainnya di

pulau-pulau lainnya. Di Pulau

Kalimantan, pemerintah dalam hal ini

Kementerian PUPR telah

menyelesaikan dan memfungsikan

jalan tol untuk rute Balikpapan menuju

Samarinda sepanjang 99,350 km. Di

Pulau Sulawesi, dibangun jalan tol

dengan rute dari Manado menuju

Bitung sepanjang 39 km yang akan

dirampungkan seluruhnya pada bulan

September 2019. Di kedua pulau ini,

dilakukan preservasi untuk memastikan

kondisi infrastruktur.

Di Pulau Jawa sendiri,

dicanangkan pembangunan Tol Trans

Jawa yang menghubungkan Merak

hingga Banyuwangi. Bila tercapai

sepenuhnya, jalan tol ini akan memiliki

panjang sebesar 1.167 km. Saat ini,

proses pembangunannya telah

mencapai 760 km dan telah

menghubungkan dua kota dari Jakarta

hingga Surabaya tanpa putus.

Pembangunan jalan tol Trans Jawa

akan membantu distribusi logistik serta

turut membangun perekonomian

Jembatan Kali Kuto di Tol Trans Jawa (sumber: kontan. co.id)

Page 8:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 7

negara. Dengan infrastruktur jalan yang

mumpuni, tentunya akan

mempermudah arus distribusi barang

yang ujungnya akan membuat roda

perekonomian terus bergerak.

Di Indonesia saat ini, 90%

pengiriman distribusi logistik

memanfaatkan jalur darat dan hanya

10% yang menggunakan fasilitas laut.

Padahal di negara-negara lain

pengiriman logistik melalui darat

maksimal berkisar pada angka 75%.

Menggerakkan perekonomian menjadi

alasan pemerintah gencar membangun

serangkaian infrastruktur di pulau-

pulau di Indonesia, pemerintah

meyakini dengan infrastruktur yang

baik akan membuat roda

perekonomian berjalan dan

mengurangi disparitas harga, terutama

di wilayah-wilayah terdalam dan terluar

di Indonesia. Namun ada pula

infrastruktur jalan layang yang di

bangun untuk mengatasi hambatan,

menghindari daerah/kawasan yang

selalu menghadapi permasalahan

kemacetan lalu lintas, melewati

persilangan kereta api guna

meningkatkan keselamatan lalu lintas

dan efisiensi.

Pemerintah juga membangun

jembatan bentang panjang di Ambon

dan Pontianak, juga membangun

jembatan gantung untuk manusia di

Lebak dan Bali. Sedangkan di

Jayapura, pemerintah membangun

Jembatan Holtekamp. Selain itu juga

jembatan dibangun yang melintasi

sungai atau laut untuk kepentingan

kapal-kapal besar yang lalu lintasnya

tidak memiliki hambatan. Jembatan

selain memiliki fungsi infrastruktur bisa

menjadi ikon wisata dengan menjadi

landmark untuk wilayah setempat.

Proyek pembangunan infra-

struktur jalan dan jembatan tersebut,

ditangani oleh Direktorat Preservasi

Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga

Kementerian PUPR sebagai leading

sector bersama pemangku

kepentingan (stakeholder) yaitu

Kementeriaan Perhubungan, Pemda

dan Badan usaha swasta, serta

menggandeng pihak kontraktor

maupun konsultan BUMN sebagai

pelaksana pekerjaan. Gencarnya

Pekerjaan konstruksi jembatan penghubung Purwokerto-Kebumen

(sumber: property.kompas.com)

Page 9:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

8 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

pembangunan infrastruktur yang

dilakukan saat ini, lebih

menitikberatkan pada kepentingan

kesejahteraan sementara untuk

mendukung kepentingan pertahanan

negara, fungsi infrastruktur tersebut

belum dipertimbangkan untuk menjadi

prioritas. Padahal sewaktu-waktu

dalam menghadapi ancaman musuh,

infrastruktur jalan dan jembatan akan

diberdayakan untuk prasarana alutsista

TNI.

PERMASALAHAN

Kementerian PUPR mem-

bangun infrastruktur jalan dan

jembatan berdasarkan Wilayah

Pengembangan Strategis (WPS) yang

mengacu pada Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum Nomor:

19/PRT/M/2011 tanggal 15 Desember

2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan

dan Kriteria Teknis Jalan5, dalam Pasal

56 ayat (3) menyebutkan bahwa

perencanaan konstruksi jalan mengacu

kepada pedoman perencanaan

perkerasan jalan yang berlaku,

umumnya konstruksi jalan terdiri dari

jalan beton dan jalan aspal. Kedua

konstruksi jalan tersebut, memiliki

karakteristik yang berbeda sehingga

dalam aplikasinyapun berbeda dan

masing-masing jenis jalan memiliki

kelebihan dan kelemahannya.

Konstruksi, adalah obyek

keseluruhan bangunan yang terdiri dari

bagian-bagian struktur atau satuan

infrastruktur pada sebuah area atau

pada beberapa area, contoh:

konstruksi jalan, konstruksi jembatan

dan lain-lain.

Jalan beton, biasa disebut

dengan perkerasan kaku, dimana

komposisinya terdiri dari plat (slab)

beton semen sebagai lapis pondasi dan

lapis pondasi bawah di atas tanah

dasar. Plat beton biasanya disebut

sebagai lapis pondasi karena

dimungkinkan masih adanya lapisan

aspal beton di atasnya yang berfungsi

sebagai lapis permukaan. Konstruksi

jalan beton ini tergolong kuat, sebab

memiliki modulus elastisitas yang

tinggi. Dalam ilmu teknik sipil, modulus

elastisitas merupakan angka yang

digunakan untuk mengukur ketahanan

bahan untuk mengalami deformasi

elastasis ketika gaya diterpakan pada

benda itu. Itu sebabnya, konstruksi

jalan beton kerap diterapkan untuk

jalan raya dan jalan lingkungan. Tebal

jalan beton minimal 20 cm. Kelebihan

jalan beton antara lain tahan terhadap

genangan air dan banjir; biaya

perawatan lebih murah dibandingkan

jalan aspal dan direkomendasikan

untuk jalan yang mempunyai tanah

dasar yang jelek, dan jalan yang lalu

lintas kendaraan beratnya cukup tinggi.

Jalan aspal atau biasa disebut

hot mix, merupakan konstruksi jalan

yang menggunakan bahan engikat

aspal panas. Biasanya campuran aspal

panas didatangkan impor, misalnya

Shell dan ESSO 2000. Cairan aspal ini

sedikit mahal, menghabiskan biaya

60% dari total biaya hot mix. Adapun

kelebihan konstruksi jalan aspal antara

lain kondisi jalan lebih halus, tidak

bergelombang, jalan yang diaspal

memiliki warna yang gelap, sehingga

memberikan dampak secara psikologis

rasa aman dan nyaman. Untuk

membuat jalan aspal, biasanya

kontraktor atau Pemda sudah

menerapkan sistem drainase yang

baik. Perawatan jalan ini juga terbilang

mudah bila ada yang berlubang, tinggal

menggali dan mengganti dengan yang

baru pada area jalan yang rusak.

Sedangkan kekurangan jalan aspal

tidak tahan terhadap genangan air.

Untuk itu diperlukan sistem drainase

Page 10:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 9

yang baik. Jika tidak, jalan akan

berlubang karena adanya genangan air

setelah hujan.

Jembatan adalah suatu struktur

konstruksi yang berfungsi untuk

menghubungkan dua bagian jalan yang

terputus oleh adanya rintangan-

rintangan seperti lembah yang dalam,

alur sungai, saluran irigasi, danau, kali,

jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain.

Pada umumnya bagian konstruksi

suatu bangunan jembatan terdiri dari

bangunan atas, bangunan bawah dan

pondasi.

Terkait dengan kepentingan

pertahanan negara, sejauh ini belum

ada konstruksi jalan maupun jembatan

yang dibangun sesuai

standarisasi/kriteria yang terstruktur

untuk mendukung penggunaan

alutsista yang ditentukan oleh TNI AD

dalam hal ini Direktorat Zeni Angkatan

Darat (Ditziad). Satuan Zeni

mempunyai tugas pokok memperlancar

gerak maju pasukan kawan,

menghambat gerak maju pasukan

musuh selama mungkin dan menjamin

kelangsungan hidup pasukan kawan.

Bahkan mampu melayani kebutuhan

satuan untuk melakukan manuver baik

dalam operasi militer perang (OMP)

maupun kebutuhan bantuan

kemanusiaan (Civic Mission) untuk

bantuan bencana alam (OMSP).

Salah satu bentuk pemberian

dukungan dalam rangka memperlancar

gerak maju pasukan kawan dilakukan

dengan cara menyiapkan konstruksi,

salahsatunya jembatan bagi pasukan

kawan dalam penyeberangan sungai,

seperti Jembatan Bailey, yang standar

pembuatannya dirancang dengan baja

ringan yang berkualitas tinggi, yang

mudah dipindah-pindah. Struktur

jembatan memiliki sistem panjang per-

panel 3,048 m dengan bentang

jembatan sejumlah kelipatan dari

panjang setiap panel. Jembatan ini

dirakit dan di install dalam waktu

singkat dan cepat dengan sedikit

tenaga manual dan alat yang

sederhana. Semua komponen

disambungkan dengan penjepit, baut

dan pengapit. Selain itu ada juga

Jembatan Acrow Panel yang

merupakan jembatan taktis militer

berfungsi untuk menyeberangkan

material maupun dukungan logistik.

Jembatan ini mempunyai daya dukung

yang besar, pemasangannya sangat

praktis dan untuk konstruksi 13 petak

type 3-1 mampu menahan beban

lintasan dengan kapasitas maksimum

70 ton. Spesifikasi teknis jembatan ini

dibuat dari paduan logam ringan

campur baja dan memiliki

kemampuannya lebih kuat. Alat ini

mempunyai berat yang relatif ringan,

mudah diangkut serta dapat

menyesuaikan dengan syarat-syarat

teknis, yaitu panjang bentangan

jembatan maksimum 39,65 m, lebar

jembatan yang dilintasi 4,84 m, lebar

jembatan bagian dalam antar panel

5,48 m dan berat beban yang melintas

maksimum 70 ton.

Berkaitan dengan standarisasi /

kriteria konstruksi jembatan maupun

jalan ini bagi kepentingan alutsista TNI

perlu dikomunikasikan, dikoordinasi-

kan, dikerjasamakan dan diintegraskan

antara Kementerian Pertahanan/TNI

dengan Kementerian PUPR,

Kemenhub dan Pemda bahwa

pemanfaatan jalan maupun jembatan

yang dibangun, harus bersifat

multifungsi selain untuk kesejahteraan

juga dapat berfungsi sebagai ruang

wilayah pertahanan negara antara lain:

jalan dapat berfungsi untuk pendaratan

darurat pesawat terbang TNI, jalan

dapat dilalui Tank Leopard yang

Page 11:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

10 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

bobotnya rata-rata ± 60 ton, panser,

truk tentara dan lain sebagainya.

Sedangkan jembatan yang dibangun

yang melintasi sungai atau laut harus

dapat dilalui lalu lintas kapal-kapal

besar TNI dengan mudah dan lancar

tanpa hambatan sedikitpun6.

Karena itu, diperlukan pedoman,

standarisasi dan kriteria dalam

membangun jalan dan jembatan untuk

dapat digunakan sebagai sarana

prasarana pendukung kepentingan

pertahanan negara. Hal ini perlu

menjadi perhatian pemerintah yang

dituangkan dalam RPJMN dan

Kebijakan Pertahanan Negara.

ANALISIS

Alasan gencarnya pemerintah

membangun rangkaian infrastruktur

jalan dan jembatan di seluruh penjuru

Indonesia adalah untuk menggerakkan

pemerintahan dan perekonomian

rakyat Indonesia. Pembangunan

infrastruktur jalan dan jembatan yang

dilakukan oleh Direktorat Preservasi

Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga

Kementerian PUPR merupakan

perwujudan dari Nawa Cita

Pemerintah, utamanya untuk

peningkatan aksesibilitas, konektivitas

serta pertahanan dan keamanan.

Pembangunan jalan dan

jembatan selain untuk kepentingan

kesejahteraan, juga perlu memper-

timbangkan aspek multifungsi yang

juga dapat digunakan untuk

kepentingan pertahanan negara

karena sewaktu-waktu dalam

menghadapi ancaman musuh dapat

diberdayakan sebagai sarana dan

prasarana bagi alutsista TNI.

Karena itu, pelaksanaan

pembangunan infrastruktur jalan dan

jembatan seyogyanya dilaksanakan

sesuai spesifikasi kriteria/standar bagi

prasarana alutsista TNI. Walaupun

pernah ada pelibatan Zeni pada tahun

anggaran 2017 dengan Kepala Balai

Besar Pelaksanaan Jalan Nasional

(BBPJN) Wilayah XI Kalbar dalam

membantu membuka lahan di jalan

perbatasan Kalbar sepanjang 82 Km7.

Namun pembangunan konstruksi jalan

perbatasan tersebut hanya karena

didasari pertimbangan TNI lebih tahan

lama untuk berada di lapangan dan

lebih mengerti medan. Karena disadari

oleh BBPJN Wilayah XI Kalbar,

tantangan pembangunan jalan

perbatasan: medannya itu membelah

gunung, menyisir perbukitan hutan dan

kerawanan kelompok kriminal

bersenjata (KKB). Untuk itulah

digandeng TNI-AD dalam hal ini

Direktorat Zeni TNI-AD sesuai

kesepakatan bersama, pihaknya hanya

membantu Ditjen Bina Marga

Kementerian PUPR untuk membuka

lahan dengan lebar 25 meter lengkap

dan saluran drainase pada sisi kanan-

kirinya yang dilanjutkan tahap

perkerasan tanahnya.

Kerjasama antara Ditjen Bina

Marga Kementerian PUPR dengan TNI

(Direktorat Zeni TNI-AD) sudah

berlangsung sejak 2015. Namun TNI

membutuhkan jalan perbatasan ini agar

dapat tersambung, khususnya dalam

konteks menjaga pertahanan dan

keamanan. Karena untuk meng-

hubungkan satu pos jaga dengan pos

jaga lainnya bisa membutuhkan waktu

1,5 sampai 2 hari dan sekarang setelah

adanya jalan hanya butuh beberapa

jam saja. Dengan demikian

infrastruktur jalan yang dibangun lebih

difokuskan pada kepentingan kondisi

saat ini, yang kemungkinannya belum

memenuhi standarisasi atau kriteria

jalan maupun jembatan yang akan

digunakan untuk sarana dan prasarana

alutsista kepentingan pertahanan

Page 12:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 11

negara, yang sewaktu-waktu

dibutuhkan dalam menghadapi

ancaman musuh.

Direktorat Zeni Angkatan Darat

(disingkat Ditziad) merupakan salah

satu Badan Pelaksana Pusat di tingkat

TNI Angkatan Darat, yang bertugas

pokok membina dan menyeleng-

garakan fungsi Zeni dalam rangka

pelaksanaan tugas pokok TNI AD8.

Zeni sebagai salah satu kecabangan di

dalam TNI AD mempunyai kemampuan

melaksanakan fungsi teknis militer,

baik di daerah pertempuran maupun

daerah pangkalan. Sehingga Satuan

Zeni AD dapat diklasifikasikan sebagai

satuan bantuan tempur dan satuan

bantuan administrasi. Kesatuan ini

merupakan kesatuan standar militer di

seluruh dunia karena perannya dalam

pertempuran sejak zaman purba,

karena pada intinya fungsi bantuan

tempur Zeni adalah bersifat

improvisasi, insidentil, dan

menggunakan standar teknik yang

khusus dikualifikasikan pada Satuan

Zeni.

Zeni Tempur sendiri secara

umum baik di luar negeri maupun di

Indonesia mempunyai fungsi sebagai

pasukan Bantuan Tempur terhadap

Pasukan Manuver (Infanteri) berupa

Bantuan Tempur Zeni (Banpurzi) dan

Bantuan Administrasi Zeni (Banminzi).

Banpurzi diaplikasikan pada segala

pekerjaan yang bersifat membantu

gerak maju pasukan manuver, dan aksi

menghambat gerak maju pasukan

lawan, sedangkan Banminzi adalah

segala upaya kegiatan dan pekerjaan

yang dilakukan oleh prajurit Zeni di

segala upaya kegiatan dan pekerjaan

yang dilakukan oleh prajurit Zeni di

medan tempur dalam rangka

membantu pasukan manuver agar

tetap dapat bertahan di luar

perbekalan, peralatan, serta

komunikasi. Karena ketiga masalah ini

menjadi tanggung jawab satuan korps

perbekalan, korps peralatan, dan korps

komunikasi. Bantuan Administrasi Zeni

hanya bersifat kebutuhan yang bersifat

taktis dan teknis di medan tempur. 9

(sembilan) tugas Pokok Zeni AD terdiri

dari: konstruksi, destruksi, rintangan,

samaran, penyeberangan,

penyelidikan, perkubuan, penjinakan

bahan peledak (jihandak), serta nuklir –

biologi - kimia (Nubika) pasif. Salah

satu contoh jalan nasional lintas timur

akses utama penghubung antara

Provinsi Sumatera Selatan dan

Provinsi Jambi yang dibangun pada

tahun 1985/1986 s.d 1993/1994. Jalan

utama tersebut merupakan salah satu

arus lalu lintas yang sangat padat

namun saat ini kondisinya sudah rusak

parah, sebagaimana diberitakan di

Media Indonesia pada tanggal 14 Mei

2019, yang mengharapkan agar

Kementerian PUPR segera

memperbaiki jalan tersebut. Awal

pelaksanaan pem-bangunan jalan

tersebut dengan lebar perkerasan yang

ada, rata-rata 6,00 m dan bahu jalan

0,75 - 1,50 m yang tidak perkerasan

yang ada, rata-rata 6,00 m dan bahu

jalan 0,75 - 1,50 m yang tidak

sebanding dengan lalu lintas

kendaraan yang melewatinya. Hal ini

dirasakan berpengaruh besar terhadap

penurunan kapasitas jalan yang ada.

Untuk menyeimbangkan jalan tersebut

dilakukan dengan pelebaran pada ruas

jalan sebagai bottle neck. Pelaksanaan

pembangunan jalan seperti ini,

tentunya tidak dapat mengakomodir

untuk mendukung mobilitas bagi

alutsista TNI yang sewaktu-waktu

Page 13:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

12 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

dibutuhkan saat menghadapi ancaman

musuh. Hal ini dikarenakan alutsista

TNI seperti: kendaraan taktis Jip

Tempur P6 ATAV (All Terrain Assault

Vehicle), panser badak , MPCV atau

kendaraan tempur multiguna yang

membawa radar sistem komunikasi

untuk satuan penembak serta sarana

alutsista lainnya dirancang

penggunaannya pada jalan yang luas,

mulus dan panjang. Dengan demikian

agar dapat berfungsinya alutsista TNI

saat dibutuhkan maka jalan maupun

jembatan yang dibangunpun harus

memenuhi standarisasi/kriteria yang

ditentukan oleh TNI, diantaranya:

1. Kondisi jalan harus kelas 1 dan 2

sedangkan untuk jembatan kelas A

dan B (Q=4,46 kNm2), lebar 6 m

dan panjang 40 km, kondisinya luas

dan mulus serta memiliki traksi

offroad lebih besar dan lebih mudah

bermanuver, termasuk untuk

berputar 180 derajat di permukaan

berlumpur, di sungai dengan

kedalaman < 4 m.

2. Memiliki badan jalan yang kuat,

karena biasanya kendaraan

berantai diangkut dengan kereta,

truk tronton atau truk pengangkut

khusus.

3. Jalan beraspal untuk

menggerakkan roda bergerak lebih

cepat dan dapat menempuh jarak

yang cukup jauh.

4. Memiliki tekanan tanah yang lebih

tinggi dengan berat yang

sebanding, karena treknya memiliki

luas permukaan yang lebih besar

saat bersinggungan dengan tanah.

5. Tingginya tekanan tanah,

meningkatkan kemungkinan

kendaraan tidak bisa bergerak di

lumpur, salju atau pasir.

Terselenggaranya infrastruktur

jalan dan jembatan bersifat multifungsi

dimaksud, selain untuk kesejahteraan

juga dirancang berwawasan

kepentingan pertahanan negara

merupakan hal yang sangat penting.

Oleh karena itu, pemerintah dalam hal

ini Kementerian Pertahanan/TNI perlu

menjembatani pelaksanaan

Jembatan Bahteramas Kendari terpanjang ketiga di Indonesia (sumber: ekonomy.okezone.com)

Page 14:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 13

pembangunan jalan maupun jembatan

sebagai sarpras pendukung

kepentingan negara dengan

Kementerian PUPR, Kemenhub dan

Pemda dengan membangun

komunikasi, koordinasi, kerjasama dan

integrasi lintas sektoral.

KESIMPULAN

Kedepan, pembangunan infra-

struktur jalan dan jembatan perlu

dilaksanakan sesuai spesifikasi kriteria

atau standarisasi, yang memiliki

multifungsi. Hal ini agar mewadahi

penggunaan sarana dan prasarana

bagi alutsista TNI untuk kepentingan

pertahanan negara dalam menghadapi

ancaman musuh. Sehingga

Infrastruktur jalan maupun jembatan

dapat digunakan sebagai aksesbilitas,

konektivitas serta pertahanan dan

keamanan untuk prasarana Alutsista

TNI guna kepentingan pertahanan

negara.

REKOMENDASI

1. Kemhan dan TNI perlu menyusun

pedoman, standarisasi dan kriteria

sarana dan prasarana transportasi

untuk kepentingan pertahanan

negara.

2. Kedepan, memasukkan Kebijakan

Pertahanan Negara khususnya

pedoman, standarisasi dan kriteria

sarana dan prasarana infrastruktur

pendukung kepentingan

pertahanan negara, kedalam

agenda prioritas pembahasan

penyusunan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) dengan

Bappenas dan

Kementerian/lembaga terkait. Hal

ini dimaksudkan agar

pembangunan infrastruktur memiliki

manfaat multifungsi yaitu selain

untuk kesejahteraan juga

berwawasan untuk kepentingan

pertahanan negara.

3. Sebagai implementasinya, agar

membangun komunikasi,

koordinasi, kerjasama dan integrasi

lintas sektoral antara Kementerian

Pertahanan/TNI dengan

Kementerian PUPR, Kemenhub

dan Pemda dalam membangun

infrastruktur jalan dan jembatan

guna kepentingan pertahanan

negara sebagai aksesibilitas,

konektivitas serta pertahanan dan

keamanan. Hal ini dilakukan

dengan membuat

MoU/Kesepakatan bersama/Kerja

sama.

4. Kemhan segera melakukan

inventarisasi pendataan

infrastruktur jalan dan jembatan,

yang telah memenuhi

standarisasi/kriteria yang

ditentukan oleh TNI guna

kepentingan pertahanan negara.

REFERENSI 1 Joko Widodo/Jusuf Kalla, Presiden. Jelang Pilpres 2014. Program Nawa Cita. 2 https://www,academia.edu Kartika,Tika, Pembangunan Infrastruktur Jalan dan

Jembatan yang berwawasan Lingkungan. 3 pendidikanriyan.blogspot.com Pembangunan Dalam Bidang Infrastruktur (Jalan dan

Jembatan). 30 Desember 2012. 4 Gunadha, Reza/Fauzi,Achmad. https://www,suara.com Kementerian PUPR Akui

Proyek Trans Papua Libatkan TNI AD Buat Buka Jalan. 7 Desember 2018.

Page 15:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

14 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

5 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 19/PRT/M/2011 tanggal 15 Desember

2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan Dan Kriteria Perencanaan Teknis

Jalan. 6 https://jakartagreater.com Penjelasan TNI AD tentang Tank Leopard-Jakarta

Greater. 31 Maret 2014. 7 https://m.katadata.co.id Libatkan TNI,Kementerian PUPR Bangun Jalan 520 Km di

Perbatasan. 20 Maret 2017. 8 ditzi-tniad.mil.id.Buletin Militer. Jembatan Bailey/Acrow Untuk Zeni TNI AD - Yudha

Karya Bhakti

Page 16:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 15

PENGHARGAAN BAGI PARA PEJUANG

Oleh:

Dra. Marwitri, M.M.Han

Pembina Tk.I IV/b NIP. 196812311994032064

Analis Pertahanan Negara Madya Setditjen Pothan Kemhan

“Bangsa yang besar adalah

Bangsa yang menghargai Pahlawan-

nya”, dan “Jangan sekali-kali kita

melupakan Sejarah”, itulah ucapan

Presiden pertama Indonesia, Ir.

Soekarno pada pidatonya.

Ungkapan ini menggambarkan

bahwa betapa pentingnya sejarah

dalam kelanjutan bangsa, dan

perjuangan dalam mewujudkan

kemerdekaan dari tangan penjajah

merupakan bukti bagi bangsa, dibalik

pejuangan terukir nama pendiri

bangsa. Karena kemerdekaan NKRI

tidak akan terlepas dari kenangan akan

jasa-jasa para pahlawan yang telah

merebut dan mempersembahkan

kemerdekaan seperti yang kita rasakan

saat ini.

Pahlawan adalah seseorang

yang dinilai mulia karena pebuatannya

memiliki pengaruh dan bermanfaat bagi

kepentingan orang banyak. Dalam

bahasa Inggris pahlawan disebut ”hero”

yang diberi arti satu sosok legendaris

dalam mitologi yang dikaruniai

kekuatan yang luar biasa, keberanian,

kemampuan serta diakui sebagai

keturunan dewa1. Pahlawan adalah

sosok yang selalu membela kebenaran

dan membela yang lemah walaupun

ancamannya nyawa melayang.

Sebagai penerus bangsa, kita harus

menghargai jasa-jasa dan

pengorbanan para pejuang/pahlawan

yang telah berjuang mempertahankan

kedaulatan NKRI.

Sumber: https://nusantaranews.co/napak-tilas-hari-pahlawan-veteran-juga-pejuang-kemerdekaan-ri/

Page 17:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

16 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

Untuk penghargaan dan

penghormatan dari Pemerintah dan

Rakyat Indonesia secara tulus kepada

para pahlawan yang perjuangan dan

pembelaan kepada Kemerdekaan RI

dengan berjuang mengangkat senjata,

membela kemerdekaan dan

kebebasan tanah airnya maka

pemerintah Indonesia memberi tanda

kehormatan sebagai Veteran RI seperti

yang telah diatur dalam UU No. 15

tahun 2012 tentang Veteran Republik

Indonesia. Presiden Republik

Indonesia juga telah menetapkan,

bahwa tanggal 10 Agustus sebagai

Hari Veteran Nasional dan dinyatakan

bukan hari libur.Peringatan Hari

Veteran Nasional dimaksudkan untuk

mengenang gencatan senjata pada

tanggal 10 Agustus 1949 setelah para

Pejuang Kemerdekaan Republik

Indonesia melawan Tentara Belanda.

Maksud penulisan ini adalah

agar pembaca mengerti siapa saja

yang dapat disebut veteran, apa hak-

haknya dan bagaimana proses

administrasi untuk menjadi veteran RI.

Dengan tujuan untuk menjadi

pengetahuan bagi personil Kemhan

khususnya personil Ditjen Pothan

maupun pembaca agar dapat

membantu menginformasikan kepada

calon veteran, walaupun dari Direktorat

Veteran telah mensosialisasikannya

kebeberapa daerah maupun melalui

media elektronik, namun masih ada

dari saudara-saudara kita yang belum

mengerti tentang hal ini.

PEMBAHASAN

Veteran kini bisa memperoleh

hak-haknya yang dijamin negara,

Negara dalam menjamin hak-hak

Veteran sesuai dengan Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2012 tentang

Veteran Republik Indonesia2, yang

ditindak lanjuti dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 67 Tahun 20143

serta perubahan-perubahannya.

Sebagian isi dari peraturan pelaksana

Undang-Undang ini mengatur tentang

jenis dan hak-hak para Veteran.

1. Jenis Veteran RI

Jenis Veteran Republik

Indonesia ditentukan berdasarkan

peristiwa Keveteranan.Secara

umum ada tiga tingkatan Veteran,

yang tertinggi adalah Veteran

perang kemerdekaan, kemudian

Veteran perang untuk

mempertahankan kemerdekaan

bangsa dari agresi luar negeri, dan

selanjutnya adalah Veteran perang

untuk membela kepentingan

bersama bangsa-bangsa yang

menjadi sekutunya.Berdasarkan

tingkat Keveterannya,Veteran

Republik Indonesia terdiri atas :

a. Veteran Pejuang Kemer-

dekaan Republik Indonesia,

mereka yang berjuang pada

periode 17 Agsutus 1945 s/d 27

Desember 1949 dengan

pembagian golongan :

- Golongan A berjuang

minimal 4 Tahun

- Golongan B berjuang

minimal 3 Tahun

- Golongan C berjuang

minimal 2 Tahun

- Golongan D berjuang

minimal 1 Tahun

- Golongan E berjuang

minimal 6 bulan.

b. Veteran Pembela Trikora,

mereka yang berjuang pada

periode 19 Desember 1961 s.d

01 Mei 1963 dengan pembagian

golongan :

Page 18:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 17

- Golongan A berjuang

minimal 18 bulan

- Golongan B berjuang

minimal 12 bulan

- Golongan C berjuang

minimal 6 bulan

- Golongan D berjuang

minimal 3 bulan

- E berjuang kurang dari 3

bulan

c. Veteran Pembela Dwikora,

mereka yang berjuang pada

periode 3 Mei 1964 s.d 11

Agustus 1966 dengan

pembagian golongan :

- Golongan A berjuang

minimal 27 bulan

- Golongan B berjuang

minimal 18 bulan

- Golongan C berjuang

minimal 12 bulan

- Golongan D berjuang

minimal 6 bulan

- Golongan E berjuang

minimal 3 bulan

d. Veteran Pembela Seroja.

mereka yang berjuang pada

periode 21 Mei 1975 s.d 17 Juli

1976 dengan pembagian

golongan :

- Golongan A berjuang

minimal 14 bulan

- Golongan B berjuang

minimal 12 bulan

- Golongan C berjuang

minimal 9 bulan

- Golongan D berjuang

minimal 6 bulan

- Golongan E berjuang

minimal 3 bulan.

e. Veteran Perdamaian, mereka

yang bertugas sebagai pasukan

perdamaian ber-dasarkan

mandat PBB.

2. Hak Veteran RI

Warga Negara yang telah

ditetapkan menjadi Veteran RI ini,

berhak mendapat tanda kehormatan,

tunjangan dan hak-hak lain sesuai PP

Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Penggolongan Veteran RI

Page 19:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

18 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

Perubahan atas PP Nomor 67 Tahun

2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 15 Tahun

20124.

Peraturan Menhan yang menjadi

peraturan pelaksanaan-nya, yakni

Nomor 35 Tahun 2014 tentang

Pemberian Tanda Kehormatan5,

Nomor 36 Tahun 2014 tentang

Dukungan Pembina Administrasi

Veteran, dan Nomor 37 Tahun 2014

tentang Penyelenggaraan Pemakaman

Veteran6.

Adapun hak-hak Veteran

tersebut berupa:

a. Tunjangan Veteran (Tuvet) yang

diberikan bervariasi sesuai dengan

golongannya

b. Dana kehormatan Veteran (Dahor)

c. Dana bantuan kesehatan

d. Tunjangan bagi janda, duda atau

anak yatim Veteran

e. Santunan cacat, tunjangan cacat

dan alat bantu untuk tubuh Veteran

Besaran Tunjangan Veteran RI

terbaru setelah Pemerintah menaikkan

tunjangan Veteran RI sebesar 25%

No Penggolongan Tunjangan Keterangan

1

Dana Kehormatan

Rp. 938.000,-

Bagi Veteran RI yang telah mendapatkan Hak Pensiun diberikan Tunjangan Veteran sebesar 50%

2

Veteran Pejuang

• Golongan A

• Golongan B

• Golongan C

• Golongan D

• Golongan E

Rp. 2.000.000,- Rp. 1.938.000,- Rp. 1.875.000,- Rp. 1.813.000,- Rp. 1.750.000,-

3

Veteran Pembela

Rp. 1.750.000,-

4

Janda,Duda,atau Yatim Piatu Veteran

• Golongan A

• Golongan B

• Golongan C

• Golongan D

• Golongan E

Rp. 1.813.000,- Rp. 1.750.000,- Rp. 1.625.000,- Rp. 1.563.000,- Rp. 1.500.000,-

5

Janda, Duda, atau Yatim-Piatu Veteran Pembela

Rp.1.500.000,-

6

Janda, Duda, atau Yatim Piatu Veteran Anumerta Pejuang

Rp.1.813.000,-

Tabel Besaran Tunjangan Veteran

Page 20:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 19

sesuai yang telah diatur dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun

20187 sebagai berikut:

Untuk mendapatkan hak-haknya

seorang Veteran harus mengajukan

dan menyelesaikan administrasi sesuai

dengan persyaratan dan prosedur yang

berlaku yaitu melalui :

a. Tingkat Kabupaten Tim

Penyaringan II (TPII) yaitu:

Kanminvet, Lantamal, Lanud atau

Polda

b. Kemudian diproses di Tingkat

Provinsi Tim Penyaringan I (TPI)

yaitu: Babinminvetcaddam,

Diswatpersal, Diswatpersau atau

Birowatpers SSDM Polri

c. Dilanjutkan kepada Direktorat

Veteran Ditjen Pothan Kemhan (Cq

Subdit Minvet/Tim Penyaringan

Pusat (TPP) untuk penerbitan Surat

Keputusan, tentang Tunjangan

Veteran (Tuvet), Tanda

Kehormatan (Tahor),Tunjang janda,

duda dan yatim piatu Veteran

(Tundayatu), dan

d. Untuk pembayaran Tunjangan

Veteran, Tunjang janda, duda dan

yatim piatu Veteran dilaksanakan

oleh PT Taspen.

Mulai tahun 2019, untuk

penerbitan surat keputusan harus

melalui sidang yang dilaksanakan

setiap triwulan dengan mengundang

para Kababinminvet untuk

mempertanggung-jawabkan

data/berkas yang diajukan. Sidang

penerbitan Tanda Kehormatan Veteran

ini bertujuan, agar penghargaan yang

diberikan oleh Pemerintah tepat orang,

tepat administrasi dan tepat waktu

maka perlu dilakukan suatu prosedur

administrasi sehingga dapat diproses

secara cepat, tepat dan tidak ada

indikasi penyalahgunaan wewenang

dalam penerbitan Kep Veteran RI.

Data/berkas yang akan diajukan sidang

benar-benar data yang sudah melalui

penelitian dan penyaringan di TP II dan

TP I, sehingga tidak ada berkas

Veteran yang dikirimkan

langsung/berkas siluman di TPP untuk

diproses.

Sidang ini juga berguna untuk

menyeleksi berkas Cavet yang sudah

ada di TPP agar tidak dikirim kembali

dari TP I, sedangkan berkas yang

kurang lengkap atau tidak sesuai

persyaratan dibawa kembali oleh para

Babinminvet untuk dileng-kapi

sehingga tidak terjadi penumpukan

digudang.

Sesuai Perpres Nomor 79

Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor

15 Tahun 2012 tentang Veteran RI,

selain hak-hak Veteran RI yang

disebutkan diatas ada hak-hak tertentu

yang dapat diterima oleh Veteran RI,

hak-hak tersebut diatur tersendiri oleh

Peraturan Menteri dibidangnya masing-

masing, hak-hak tersebut seperti:

a. Keringanan bayar PBB sesuai

dengan kebijakan daerah

b. Keringanan pembayaran biaya

angkutan jasa transportasi milik

negara

c. Keringanan biaya pendidikan untuk

anak Veteran RI yang berusia di

bawah 25 tahun

d. Jaminan kesehatan

e. Pemakaman di taman makam

pahlawan bagi mereka yang

mendapatkan bintang gerilya

f. Bimbingan usaha kecil dan

menengah

g. Hak memperoleh perlindungan

hukum.

Untuk memastikan layanan

terbaik bagi Veteran RI, dan

memantapkan soliditas dan kerjasama

antar Kementerian/Lembaga untuk

Page 21:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

20 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

tercapai-nya kesejahteraan Veteran RI,

setiap tahunnya Direktorat Veteran

Ditjen Pothan Kemhan melaksanakan

Rakor dan Sarasehan Veteran RI.

Melalui kegiatan ini dihasilkan solusi

untuk terus meningkatkan

kesejahteraan Veteran RI.Dari hasil

kegiatan yang telah dilaksanakan pada

tahun 2019 ini didapatkan suatu

pemikiran dan informasi sebagai

berikut:

a. Pemerintah perlu memberikan

penghormatan dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada pejuang

padaperistiwa Keveteranan Seroja

terhitung tanggal 18 Juli 1976

sampai dengan tahun 1998 agar

dapatbergabungmenjadi anggota

Veteran RI seperti pejuang Veteran

lainnya untuk memperoleh hak-

haknya sehingga kesejahteraan

pejuang menjadi semakin baik.

Dengan suatu pertimbangan bahwa

perjuangan Integrasi Timtim dan

Operasi Seroja selama 24 tahun

yang dihadapi adalah pihak

asing/negara lain, karena secara

hukum Internasional Timtim belum

diakui sebagai wilayah Indonesia,

termasuk oleh Indonesia sendiri.

Sehingga para pejuang Seroja yang

berjuang dari Juni 1976 sampai

dengan September 1999 memenuhi

syarat untuk mendapatkan Lencana

Seroja, karena risiko yang dihadapi

pasca Juni 1976 masih tinggi dan

tidak kalah berat dibanding periode

1975 – juni 1976.Hal ini demi

memberikan rasa keadilan dan

dapat mengakomodir setiap warga

negara Indonesia yang terlibat

dalam peristiwa atau pertempuran

untuk menegakkan kedaulatan

bangsa dan negara Republik

Indonesia, untuk itu perlu adanya

perubahan Undang-Undang

sebagai suatu Peristiwa

Keveteranan guna mewadahi setiap

warga negara Indonesia yang

terlibat dalam peristiwa atau

pertempuran untuk menegakkan

kedaulatan bangsa dan negara

Republik Indonesia. Dengan belum

terwadahinya Pejuang Seroja

tersebut dalam Undang-Undang

Nomor 15 Tahun 2012 tentang

Veteran Republik Indonesia,maka

perlu adanya revisi dari regulasi

Keveteranan RI.

b. Optimalisasi pelayanan serta

mekanisme dan prosedur

penerbangan guna meningkatkan

kesejateraan Veteran RI, antara lain

berupa keringanan harga tiket

(harga paling tinggi 75% dari tarif

batas atas penumpang kelas

Sarasehan Veteran RI

Page 22:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 21

ekonomi sesuai pasal 21 PM 14

tahun 2016).

c. Kemendagri telah menerbitkan

Radiogram (RDG) Mendagri

No.901/10055/SJ tanggal 16

November 20188, yang

memberitakan bahwa LVRI

merupakan organisasi yang

dibentuk Pemerintah melalui

Keppres 18 Tahun 2018 tentang

Pengesahan ADART LVRI.

Berdasarkan hal tersebut organisasi

LVRI tidak memerlukan Surat

Keterangan dalam proses

hibah/bantuan kerjasama dengan

Pemerintah, dan melalui radiogram

tersebut Kemendagri mendorong

Pemda Provinsi memberikan

dukungan, dorongan dan

bimbingan terhadap kegiatan LVRI.

d. Kemenkeu sedang merevisi UU

No.28 tahun 2009 tentang

Pembebasan PBB bagi Veteran

Pejuang Kemerdekaan, Pejuang

Pembela Kemerdekaan RI,

Penerima Tanda Jasa Bintang

Gerilya dan Janda/Duda Veteran

RI.

e. Saat ini Pemda DKI Jakarta, telah

membebaskan Pajak bagi Veteran

RI dan keluarganya9.

f. Untuk Pelayanan Kesehatan, saat

ini dana BPJS bagi Veteran

dibayarkan oleh Kemenkeu, namun

saat ini sementara hanya bagi

Veteran yang sudah memiliki Tuvet.

g. Di Pemda DKI Jakarta belum

terdapat Taman Makam bagi

Veteran RI, karena yang ada saat

ini baru taman makam pahlawan

utama.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Perlunya perhatian dari Pemerintah,

agar pejuang Seroja terhitung

tanggal 18 Juli 1976 sampai dengan

Tahun 1998 untuk dapat bergabung

menjadi anggota Veteran RI seperti

pejuang Veteran lainnya untuk

memperoleh hak-haknya.

2. Segera Revisi Regulasi

Keveteranan RI, khususnya dalam

penggolongan dan masa bakti

Veteran Pembela Seroja, agar

pejuang Seroja terhitung tanggal 18

Juli 1976 sampai dengan tahun

1998 untuk dapat bergabung

menjadi anggota Veteran RI seperti

pejuang Veteran lainnya untuk

memperoleh hak-haknya.

3. Veteran RI adalah pejuang bangsa

yang perlu diperhatikan hak-haknya

dan kesejahteraannya, perhatian

Pemerintah terhadap peningkatan

kesejahteraan Veteran RI saat ini

semakin baik, begitu pula dengan

yang telah ditunjukkan oleh

Kementerian dan Lembaga Non

Kementerian serta Pemerintah

Daerah.

4. Direktorat Veteran Ditjen Pothan

akan terus mensosialisasikan

tentang Keveteran RI kepada

seluruh lapisan masyarakat dan

segera melaksanakan kordinasi

lebih lanjut dengan K/L terkait dan

Pemda, guna memotivasi agar K/L

dan Pemda dapat membantu

Veteran RI secara optimal dalam

memperoleh Hak-Hak tertentu

lainnya untuk kesejahteraan atau

keringanan biaya bagi Veteran RI.

REFERENSI 1 Pengertian Pahlawan Oktober 2010 diakses 15 April 2019 dari Bio-Kristi No.56

Oktober 2010 http://biokristi.sabda.org/arti_pahlawan 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Veteran Republik Indonesia.

Page 23:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

22 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

3 Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2012. 4 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 67 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2012. 5 Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 35 Tahun 2014 tentang pemberian tanda

kehormatan Veteran Republik Indonesia. 6 Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 37 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan

pemakaman Veteran Republik Indonesia. 7 Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2018tentang Perubahan atasPeraturan

Pemerintah Nomor 67 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2012. 8 Radiogram (RDG) Mendagri No.901/10055/SJ tanggal 16 November 2018 9 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 42 Tahun 2019

tanggal 24 April 2019, tentang Pembebasan Pajak Bumi Dan Bangunan

Perdesaan Dan Perkotaan Kepada Guru Dan Tenaga Kependidikan, Dosen

Dan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi, Veteran Republik Indonesia,

Perintis Kemerdekaan, Penerima Gelar Pahlawan Nasional, Penerima Tanda

Kehormatan, Mantan Presiden Dan Mantan Wakil Presiden, Mantan Gubernur

Dan Mantan Wakil Gubernur, Purnawirawan Tentara Nasional Indonesia/

Kepolisian Republik Indonesia Dan Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 14 tahun 2016, tentang Mekanisme

Formulasi Perhitungan dan Penetapan Tarif Batas Atas dan Batas Bawah

Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga berjadwal

Dalam Negeri

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 68 Tahun 2014tentang Keringanan

Pembayaran Biaya Penggunaan Transportasi Jasa Angkutan Penumpang Milik

Negara Bagi Veteran RI

Page 24:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 23

PERAN SERTA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) SEBAGAI

KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA

Oleh :

Dra. Elita Tamami, M.Si

Pembina Tk I IV/b NIP. 196105311992032001

Analis Pertahanan Negara Madya Setditjen Pothan Kemhan

Indonesia merupakan salah satu

negara terluas di dunia dengan total

luas wilayah negara 7,81 juta km2 yang

terdiri dari 2,01 juta km2 daratan, 3,25

juta km2 lautan, dan 2,55 juta km2

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Secara

geografi letak Indonesia sangat

strategis,karena berada diposisi silang

antara 2 benua (Asia dan Australia)

dan 2 Samudra (Pasifik dan Hindia).

Hal sudah barang tentu akan memiliki

dampak serta pengaruh baik positif

maupun negatif. Dampak serta

pengaruh positifnya diantaranya

menjadi alur/jalur perdagangan

internasional yang bisa menghasilkan

devisa bagi negara. Dampak dan serta

pengaruh negatip diantaranya

pengawasan teritorial yang sulit.

Indonesia merupakan negara

kepulauan, banyaknya pulau di

Indonesia membuat pemerintah sulit

melakukan pegawasan terhadap

wilayah teritorial. Hal ini menyebabkan

menjadi rentan terhadap ancaman bagi

keutuhan wilayah, kedaulatan negara

Indonesia. Menghadapi hal tersebut

diperlukan pertahanan Negara yang

tangguh.

Sebagaimana tercantum Pasal 6

UU No 3 Tahun 2002 mengamanatkan

Pertahanan negara diselenggarakan

melalui usaha membangun dan

membina kemampuan daya tangkal

negara dan bangsa, serta

menanggulangi setiap ancaman.

Pertahanan negara yang

tangguh terwujud dengan keterlibatan

seluruh sumber daya yang ada baik

sumber daya manusia, sumber daya

Gambar Kegiatan Sosialisasi tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN) untuk Pertahanan

Negara Lingkungan Pemda dan Karyawan Swasta Batu Jawa Timur Tahun 2018

Page 25:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

24 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

alam dan sumber daya buatan serta

sarana prasana melalui bela negara.

Berlandaskan pasal 9 ayat (1)

UU Nomor 3 Tahun 20021, bela negara

adalah sikap dan perilaku warga

negara yang dijiwai oleh kecintaannya

kepada Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) yang berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945 dalam

menjamin kelangsungan hidup

berbangsa dan bernegara.

Kelangsungan hidup berbangsa

dan bernegara tidak terlepas dari peran

serta komponen pertahanan negara

yakni komponen utama (TNI),

komponen cadangan dan komponen

pendukung dalam menghadapi

ancaman militer maupun ancaman non

militer.

Salah satu unsur dari komponen

pertahanan negara khususnya

komponen cadangan adalah warga

negara. Aparatur Sipil Negara (ASN)

sebagai bagian warga negara dapat

dilibatkan sebagai komponen

cadangan pertahanan negara.

Tujuan penulisan ini

memfokuskan peran serta ASN

sebagai komponen cadangan untuk

memperkuat komponen utama

pertahanan negara.

Namun di satu sisi keberadaan

ASN sebagai komponen cadangan

masih menghadapi permasalahan/

kendala diantaranya belum

terdapatnya landasan hukum yang

memayungi keberadaan ASN sebagai

unsur komponen cadangan pertahanan

negara.

KONDISI

Sebagaimana tercantum dalam

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya

disingkat ASN adalah profesi bagi

pegawai negeri sipil dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja

yang bekerja pada instansi

pemerintah2.

Pasal 23 Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 2014 ASN memiliki

kewajiban yakni menjaga persatuan

dan kesatuan bangsa. Persatuan dan

Sumber : https://www.google.com/diagram+perbandingan+tentara+aktif+,

+tentara+cadangan+di+beberapa+negara

Page 26:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 25

kesatuan bangsa dapat dilaksanakan

dalam berbagai macam cara salah

satunya melalui fungsi ASN yang

terdapat pada yaitu Perekat dan

Pemersatu Bangsa. UU Nomor 5

Tahun 2014 Pasal 10 disebutkan

bahwa ASN memiliki 3 (tiga) fungsi,

yaitu sebagai Pelaksana Kebijakan

Publik, Pelayan Publik serta Perekat

dan Pemersatu Bangsa. Perekat dan

Pemersatu Bangsa memiliki makna

yang sangat luas. Hal ini berarti fungsi

ASN bukan hanya pada tugas

kedinasan, melainkan diluar tugas

kedinasan.

Jumlah ASN yang besar (± 4,5

juta) dapat diwujudkan sebagai

komponen cadangan dan menjadi

modal untuk memperkuat komponen

utama pertahanan negara, Mengingat

jumlah komponen utama pertahanan

negara (± 438.410 orang jumlah

personil TNI) saat ini belum memenuhi

kebutuhan standar organisasi,

sedangkan pengadaan personil baru

hanya mampu untuk memelihara

kekuatan yang ada. Oleh karena itu

keberadaan komponen cadangan

untuk memperkuat komponen utama

pertahanan negara diperlukan. Hal ini

dapat dilihat dari perbandingan

komponen cadangan pertahanan

negara yang ada beberapa negara.

Mengacu pada diagram di atas

salah contoh yang dapat diambil

negara Israel yang mempunyai tentara

aktifnya 176.500 orang sedangkan

jumlah tentara cadangan 445.000

orang dengan luas wilayah 27.799

km2. Bila hal ini dibandingkan

dengan Indonesia yang mempunyai

tentara aktifnya (komponen utama/TNI

yang tersedia 438.410 orang, tentara

cadangan/komponen cadangan belum

Kegiatan Sosialisasi tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN) untuk Pertahanan Negara

Lingkungan Pemda dan Karyawan Swasta Semarang Tahun 2018

Page 27:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

26 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

terbentuk dengan luas wilayah negara

7,81 juta km2 serta jumlah penduduk

Indonesia pada 2019 diproyeksikan

mencapai 267 juta jiwa3. Dihadapkan

dengan jumlah komponen

utama/TNI,maka 1 orang TNI : 600

penduduk Keadaan ini sangat rentan

bagi kedaulatan negara serta keutuhan

wilayah. Untuk mengatasi hal tersebut

diperlukan salah satunya dengan

komponen cadangan pertahanan

negara khususnya dengan

pemberdayaan ASN.

PERMASALAHAN

Keberadaan ASN sebagai

komponen cadangan sangat strategis,

mengingat jumlahnya yang cukup

besar (± 4,5 juta) dapat dijadikan

pengganda kekuatan komponen

utama. Disamping itu pula salah

fungsinya sebagai perekat dan

pemersatu bangsa. Rancangan

Undang-Undang Pengelolaaan

Sumber Daya Nasional untuk

Pertahanan Negara mencantumkan

keberadaan ASN sebagai komponen

cadangan pertahanan negara4.

Keikutsertaan ASN dalam konsep di

RUU tidak akan menyebabkan

putusnya hubungan kerja dengan

instansi atau tempat bekerja dan tetap

memperoleh hak.

Namun ada kendalanya sampai

saat ini payung hukum tersebut belum

disahkan menjadi Undang-Undang.

Permasalahan yang berkaitan dengan

pembentukan ASN sebagai komponen

cadangan antara lain:

a. Belum Selarasnya Landasan

Hukum Strategi Pertahanan

Negara.

Makin variatifnya potensi

ancaman pertahanan negara, maka

menuntut diperlukannya

pengelolaan pertahanan negara

secara lebih integratif, efektif, dan

efisien, diantaranya dengan

peningkatan kemampuan dan peran

lembaga-lembaga terkait. Belum

tuntas dan masih terbatasnya kerja

sama antar institusi menjadikan

pentingnya sebuah kerangka

kebijakan yang mampu

mengintegrasikan berbagai

kebijakan pertahanan negara yang

sudah ada. Kerangka kebijakan

tersebut bersifat memayungi

berbagai kebijakan pertahanan

negara yang telah ada sebelumnya

dan tidak bertentangan dengan

perundang-undangan diatasnya.

b. Belum disahkan Rancangan

Undang-Undang Pengelolaan

Sumber Daya Nasional (RUU

PSUDN )

Permasalahan yang

dihadapi dalam pembentukan

komponen cadangan pertahanan

negara belum disahkannya

Rancangan Undang-Undang yang

berkaitan komponen cadangan

pertahanan negara dalam hal ini

Rancangan Undang-Undang

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

(RUU PSDN) untuk Pertahanan

Negara sangat mempengaruhi

dalam merealisasikan

pembentukan komponen

cadangan.

c. Belum terinventarisir dan

terklasifikasinya kebutuhan

komponen cadangan pertahanan

negara khususnya yang

berkaitan dengan ASN

Yang menjadi pertanyaan

apakah seluruh ASN yang berusia

maksimal 45 Tahun wajib menjadi

komponen cadangan. Untuk

menjawab pertanyaan tersebut

harus dilihat kebutuhan apa saja

yang diperlukan oleh TNI yang

Page 28:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 27

berkaitan dengan SDM/ASN

sebagai komponen cadangan

pertahanan negara. Sampai saat ini

sambil menunggu disahkannya

RUU PSDN inventarisasi dan

klasifikasi kebutuhan akan ASN

oleh TNI belum terlaksana.

d. Masih rendahnya pemahaman

dan partisipasi ASN dalam

Sistem Pertahanan Negara

Sebagaimana tercantum

dalam UU No.3 Tahun 2002 bahwa

pertahanan negara merupakan

tanggung jawab seluruh komponen

bangsa/warga negara. Namun

partisipasi warga negara atau

masyarakat dalam hal ini ASN

sebagai bagian dari sistem

pertahanan dan keamanan belum

dapat diterapkan atau berjalan

dengan baik, sehingga

pelaksanaan fungsi pertahanan

belum sepenuhnya meng-

integrasikan peran serta atau

partisipasi ASN. Sebagaimana

tujuan sistem pertahanan negara,

masyarakat/ASN dapat berperan

serta ikut menjaga dan melindungi

kedaulatan negara, keutuhan

wilayah NKRI dan keselamatan dari

ancaman. Ancaman tersebut

bersifat militer dan non-militer,

bersifat internal maupun eksternal,

fisik dan non-fisik serta berifat multi-

dimensional, meliputi ideologi,

politik, ekonomi, sosial budaya.

PEMBAHASAN

Untuk menerapkan kebijakan

yang telah dirumuskan, maka

dibutuhkan beberapa strategi yang

relevan dengan kebutuhan, sehingga

diharapkan tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan dapat tercapai. Untuk

melaksanakan pem-bangunan

pertahanan dan keamanan dibutuhkan

beberapa strategi yang mencakup :

a. Menyelaraskan Landasan Hukum

Strategi Pertahanan Negara

Upaya pertahanan negara

sesuai dengan amanat UUD 1945

dilaksanakan dengan Sistem

pertahanan yang bersifat semesta

(Sishanta). Amanat ini telah

diupayakan pengembangannya

melalui berbagai upaya

pembangunan komponen-

komponen sistemnya, namun

belum menggambarkan per-

kembangan sistem tersebut sesuai

dengan kebutuhan masa depan.

Sishanta yang sebelumnya telah

diupayakan penataannya, sejak

amandemen UUD 1945 sampai

sekarang belum ditata kembali

secara menyeluruh kedalam

berbagai peraturan perundang-

undangan. Penataan baru sebatas

pada kekuatan utama UU No.3

Tahun 2002 tentang Pertahanan

Negara RI dan UU No. 34 Tahun

2004 tentang TNI. Sedangkan

tentang rakyat sebagai kekuatan

cadangan sama sekali belum

dijabarkan. UU No. 27 Tahun 1997

tentang Mobilisasi dan Demobilisasi

yang telah ada perlu disesuaikan

kembali karena dasar yang

digunakan sudah berbeda.

Dalam rangka rencana

pembangunan Sishanta, maka

perlu dilakukan penyempurnaan

perangkat perundang-undangan

pertahanan negara dengan

melibatkan berbagai instansi yang

terkait, didahului dengan kajian, uji

coba dan sosialisasi konsep.

Page 29:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

28 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

b. Mengesahkan RUU PSDN

(Rancangan Undang-Undang

Pengelolaan Sumber Daya

Nasional) untuk Pertahanan

Negara

Sejalannya penyelarasan

Landasan Hukum strategi

Pertahanan Negara maka gagasan

untuk mensahkan Rancangan

Undang-Undang Pengelolaan

Sumber Daya Nasional untuk

Pertahanan Negara (RUU PSDN),

yang substansinya dapat

menampung setiap upaya

pertahanan negara dengan

Sishanta. Konsep UU tersebut

tentunya sejalan dengan peraturan

perundang-undangan yang ada

serta tidak bertentangan dengan

peraturan diatasnya harus segera

direalisasikan. Karena hal ini sangat

mempengaruhi dalam

pembentukan komponen cadangan

pertahanan negara.

c. Menginventarisir dan meng-

klasifikasi ASN Komponen

Cadangan Pertahanan Negara.

Keberadaan Unsur ASN

sebagai komponen cadangan

pertahanan negara untuk

memperkuat komponen utama

harus dilakukan berdasarkan

kebutuhan TNI. Sehingga

pembentukan ASN komponen

cadangan pertahanan negara

memenuhi sasaran dan target yang

dibutuhkan berdasarkan matra yang

ada. Hal ini mempengaruhi pula

dalam dukungan pendanaan untuk

penyelenggaraan pembentukan,

pembinaan,pemberhentiaan dan

pengembalian ASN komponen

cadangan pertahanan negara.

d. Meningkatkan pemahaman dan

partisipasi ASN dalam Sistem

Pertahanan Negara.

Keikut serta ASN dalam

upaya bela negara/komponen

cadangan dapat ditingkatkan

melalui:

1) Pencerahan baik melalui

sosialisasi/Roadshow bahwa

ASN berkewajiban untuk

menjaga keutuhan serta

menjaga keutuhan dan

keamanan serta ketertiban

wilayah sekitarnya mulai dari

lingkungan rumah sendiri,

lingkungan

pekerjaannya,lingkungan

masyarakat sekitar, sampai

wilayah yang lebih luas.

2) Melakukan forum diskusi

tentang Sistem Pertahanan

negara khususnya yang

berkaitan dengan komponen

cadangan kepada ASN

3) Membuat buku saku tentang

komponen cadangan

pertahanan negara,

4) Membuat modul tentang

komponen cadangan baik

melalui media social maupun

Video.

5) Mensosialisasikan landasan

hukum yang berkaitan dengan

Pengelolaan Sumber Daya

Nasional untuk Pertahanan

Negara secara bertingkat,

bertahap kepada

ASN/pemangku kepentingan.

Berdasarkan uraian di atas

peran serta ASN sebagai komponen

cadangan pertahanan negara sangat

diperlukan untuk memperkuat

komponen utama. Oleh karena itu

merealisasikan ASN sebagai

komponen cadangan, maka payung

Page 30:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 29

hukum komponen cadangan harus

segera direalisasikan.dalam hal ini

RUU PSDN untuk Pertahanan Negara

harus segera disahkan.

REFERENSI 1 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan

Negara, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4169 2 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara, Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 nomor 6,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5494 3 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/01/04/jumlah-penduduk-indonesia

-2019-mencapai-267-juta-jiwa 4 Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia tentang Pengelolaan Sumber Daya

Nasional (PSDN) untuk Pertahanan Negara

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional

Indonesia, Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 nomor 127.

Page 31:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

30 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

DRONE: POTENSI DAN ANCAMAN YANG TERPENDAM

Oleh :

Letkol Sus Muhamad Ridwan, S.Pd., M.Pd.

Kasibin Matra Udara Ditkomcad Ditjen Pothan Kemhan

Pertahanan Negara bertujuan

untuk menjaga dan melindungi

kedaulatan negara, keutuhan wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia,

dan keselamatan segenap bangsa dari

segala bentuk ancaman. Ancaman

negara di era milenial datang dari

segala penjuru bahkan salah satunya

bisa berasal dari penyalah gunaan hasil

karya manusia itu sendiri seperti drone

atau pesawat tanpa awak. Sebuah

drone yang dipasangi granat, akan bisa

menghancurkan gedung, tank,

pasukan infanteri dari atas. Sementara

drone yang berukuran lebih kecil bisa

dirancang sedemikian rupa untuk

mengeliminir sniper atau personel-

personel kunci dalam militer. Kejadian

yang menunjukkan ancaman drone

terhadap keamanan nasional adalah

yang terjadi pada seorang Presiden

Venezuela pada saat berpidato pada

tanggal 5 Agustus 2018.

Sebagai suatu hasil karya

manusia, drone disatu sisi mempunyai

manfaat yang besar untuk

memudahkan kehidupan manusia,

namun disisi lain kehadiran drone

apabila tidak dikelola dengan baik

dapat menjadi suatu potensi ancaman

yang bisa mengganggu pertahanan

suatu negara. Di beberapa negara

penggunaan drone saat ini sudah

mencakup semua lini dalam kehidupan

masyarakat mulai dari sekedar

penyaluran hobi sampai dengan untuk

keperluan pertahanan negara.

Penggunaan drone sebagai hobi

merupakan pengguna terbesar dan

biasanya tergabung dalam klub atau

kelompok-kelompok yang tersebar

diberbagai belahan penjuru dunia

termasuk di Indonesia. Memang saat

ini belum ada survei berapa jumlah klub

atau jumlah drone yang tersebar di

masyarakat. Selain untuk menyalurkan

hobi, drone juga banyak digunakan

oleh instansi dan perusahaan untuk

kegiatan-kegiatan pemetaan, inspeksi

jalur kabel, rel, perkebunan, pertanian,

pengiriman paket, media dan bidang

bencana alam serta keamanan dan

untuk kepentingan militer.

Untuk kepentingan militer, di

Indonesia saat ini TNI Angkatan Udara

sudah mengoperasikan sejumlah drone

(UAV) seperti Aerostar, dimana drone

itu dilengkapi dengan optik infra merah

untuk pengintaian serta rencana

pengadaan drone (UAV) Wing Loong I

yang berfungsi bukan untuk

pengawasan, tetapi mempunyai

kemampuan tempur dan serang

permukaan (surface strike) yang

bermarkas di Skadron Udara 51 Wing 7

Lanud Supadio Pontianak.

Drone atau pesawat tanpa awak

(Unmanned Aerial Vehicle atau

disingkat UAV) adalah sebuah mesin

terbang yang berfungsi dengan kendali

jarak jauh oleh Pilot. Jenis - Jenis drone

dan fungsinya: Berdasarkan jenisnya,

terdapat dua jenis yaitu multicopter dan

fixed wing. Fixed wing memiliki bentuk

seperti pesawat terbang biasa yang

dilengkapi sistem sayap. Tipe fix-

winged memerlukan desain

aerodinamika pada sayap dan

Page 32:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 31

badannya sehingga perancangannya

cukup rumit. Sementara itu multicopter

yaitu jenis drone yang memanfaatkan

putaran baling-baling untuk terbang.

Multicopter dibagi lagi menjadi dua

yaitu single-rotor dan multi-rotor. Tipe

single-rotor yang berbentuk seperti

helikopter menggunakan baling-baling

tunggal, sedangkan multi-rotor

menggunakan 3 sampai 8 baling-

baling. Keuntungan dari multicopter

bisa terbang vertikal hingga 300 meter.

Tujuan penulisan ini adalah agar

Kementerian Pertahanan yang

bertanggung jawab dalam pertahanan

negara terlibat aktif dalam mengatur

penggunaan drone agar

pengoperasian drone tidak

disalahgunakan oleh segelintir orang,

kelompok bahkan negara lain untuk

membuat kekacauan yang berdampak

terhadap keselamatan dan kedaulatan

negara.

Peraturan terkait drone saat ini

ada di Kementerian Perhubungan

melalui Permenhub nomor 90 tahun

20151. Permenhub ini mengatur

kawasan penggunaan drone dengan

tujuan agar tidak menggangu

keselamatan penerbangan yang

Salah satu tipe drone (Sumber: https://merdeka.com/2018/05/21 )

Drone yang sedang beroperasi

Page 33:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

32 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

meliputi: daerah prohibited, restricted

area dan controllled area dengan

ketinggian maksimal 150 m atau 400 ft.

Pengaturan drone oleh Kemenhub

berdasarkan kepentingan keselamatan

penerbangan sesuai tugas dan fungsi

Kemenhub, sementara itu untuk

kepentingan pertahanan dan

keamanan yang menyangkut

kedaulatan wilayah sampai saat ini

belum diatur karena sebagin besar

aturan Kemenhub merupakan adopsi

ketentuan dari FAA (Federal Aviaation

Administration) sebuah lembaga

regulator penerbangan sipil di Amerika

Serikat.

Selain itu juga karena drone juga

memakai frekuensi untuk kontrolnya

maka harus tunduk juga dengan

Undang - Undang ITE yang diatur lebih

lanjut dengan Peraturan Menteri

Komunikasi dan Informatika Republik

Indonesia (Permenkominfo) Nomor 4

Tahun 2015 tentang Ketentuan

Operasional dan Tata Cara Perizinan

Penggunaan Spektrum Frekuensi

Radio2. Permenkominfo ini mengatur

bahwa setiap penggunaan spektrum

frekuensi radio wajib berdasarkan izin

penggunaan spektrum frekuensi radio,

dimana izin penggunaannya harus

sesuai dengan peruntukan spektrum

frekuensi radio dan tidak saling

mengganggu.

Peruntukan spektrum frekuensi

radio ini ditetapkan dalam tabel alokasi

spektrum frekuensi radio Indonesia.

Dari sisi pemotretan drone dilengkapi

dengan kamera beresolusi tinggi, oleh

karenanya perlu diketahui ketentuan

dalam hal pengambilan gambar melalui

kamera. Ketentuan ini secara terpisah

mengatur antara pengambilan gambar

berupa orang dan benda lainnya. Untuk

gambar berupa orang, kita merujuk

pada Undang-Undang Nomor 28 tahun

2014 tentang Hak Cipta (UUHC)

khususnya Pasal 12 hingga Pasal 15

yang mengatur mengenai hak ekonomi

atas potret3, sedangkan Hak Cipta

benda lainnya dapat dijadikan obyek

jaminan fidusa.

Dimanakah posisi Kementerian

Pertahanan? Di negara Vietnam,

Kementerian Pertahanan sudah

menaruh perhatian khusus terhadap

penggunaan drone dengan

mewajibkan semua penggunaan drone

mendapat ijin Kementerian

Pertahanan. Di Indonesia sesuai Pasal

1 UU Nomor 3 tahun 2002 “Pertahanan

Negara adalah segala usaha untuk

mempertahankan kedaulatan negara,

keutuhan wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia, dan keselamatan

segenap bangsa dari ancaman dan

gangguan terhadap keutuhan bangsa

dan negara”4. Jika merujuk pada tugas

Kementerian Pertahanan, saat ini

belum ada peraturan yang secara

khusus dikeluarkan Kemhan berkaitan

dengan penggunaan drone oleh

masyarakat dan instansi/perusahaan.

Oleh karena itu sudah

selayaknya jika Kementerian

Pertahanan RI dapat berkoordinasi

dengan Kementerian Perhubungan

dan Kementerian terkait lainnya untuk

mengendalikan penggunaan drone

sehingga dapat digunakan untuk

kepentingan pertahanan negara. Hal ini

mengingat potensi ancaman yang ada

pada drone sudah nampak, untuk itu

sebaiknya semua pemangku

kepentingan harus terlibat dalam

pengaturan drone baik itu dalam hal

legalisasi dan sertifikasi, penggunaan

frekuensi, data jumlah drone masuk di

Indonesia serta pengawasan industri

drone di dalam negeri, maupun

perijinan penggunaan drone. Ijin

penggunaan drone seharusnya berada

Page 34:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 33

di Kementerian Pertahanan untuk

untuk segala jenis drone agar dapat

memudahkan pengawasan dan

pengendaliannya.

Mengakhiri tulisan ini,

dihadapkan dengan kepentingan

nasional Indonesia perlu untuk dibuat

suatu peraturan atau ketentuan secara

lintas Kementerian mengenai

pengaturan penggunaan drone,

dengan mengedepankan kepentingan

pertahanan negara sejalan

dengan kepentingan masyarakat

lainnya, sehingga semua pemangku

kepentingan dapat saling mendukung

agar kehadiran drone memberikan

manfaat yang positif dan dapat

diberdayakan untuk kepentingan

pertahanan negara.

REFERENSI 1 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2015 tentang

Pengaturan Kawasan Penggunaan Drone. 2 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 4 Tahun

2015 tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan Penggunaan Spektrum

Frekuensi Radio. 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan

Negara.

http://jogja.tribunnews.com/2018/08/05/drone-meledak-saat-presiden-venezuela-

nicolas-maduro-pidato-kronologinya-seperti-ini

https://drone-taveller.com/drone-laws-vietnam/

https://internasional.kompas.com/read/2019/05/09/21154711/pilot-lapor-melihat-

drone-bandara-frankfurt-ditutup-1-jam.

https://merdeka.com/2018/05/21

https://tirto.id/ancaman-drone-teroris-csuH

Page 35:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

34 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

KEBERADAAN DAN KESINAMBUNGAN SUMBER DAYA HAYATI

SEBAGAI KOMPONEN PENDUKUNG PERTAHANAN NEGARA

PERLU DIJAGA

Oleh : A. Deccaria Radarwati

Pembina IV/b NIP. 196101111988032001

Analis Pertahanan Negara Madya Dit. Komduk

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara

yang memilliki keanekaragaman

Sumber Daya Hayati terbesar didunia

setelah negara Brazil1. Sumber Daya

Hayati adalah bagian dari Sumber

Daya Alam yang bisa dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan hidup yang

berasal dari mahluk hidup, yakni hewan

dan tumbuhan. Sebagai contohnya

adalah kedelai, susu, beras, sayur

mayur, buah buahan, daging, telur dan

sebagainya.

Bagi bangsa Indonesia

keanekaragaman Sumber Daya Hayati

yang besar tentu saja merupakan

karunia, baik untuk kesejahteraan

maupun untuk pertahanan negara.

Untuk kesejahteraan Sumber Daya

Hayati berfungsi sebagai persediaan

pangan, sandang, papan, dan juga

sebagai objek perluasan lapangan

pekerjaan melalui keterlibatan petani

dan stake holdernya. Sedangkan untuk

pertahanan negara, keanekaragaman

Sumber Daya Hayati merupakan

potensi sebagai bahan Logistik Wilayah

Komponen Pendukung yang berperan

meningkatkan kekuatan dan

kemampuan Komponen Utama dalam

menghadapi ancaman militer.

Logistik Wilayah merupakan

logistik yang disiapkan didaerah

tertentu, bersumber pada Sumber

Daya Alam (Sumber Daya Hayati) yang

berada diwilayah tersebut, dan

disiapkan dalam rangka mendukung

operasi militer berbentuk operasi

perlawanan wilayah.

Dalam melaksanakan operasi

perlawanan wilalyah, logistik bukan

satu satunya faktor yang menentukan

kemenangan,namun tanpa logistik

yang tepat, cukup,peperangan tidak

mungkin dimenangkan. Demikian

pendapat dari Letjen TNI (Purn)

Sayidiman Suryohadiprodjo dalam

bukunya Si Vis Pacem Para Belum2.

Oleh sebab itu penyiapan logistik

dengan memanfaaatkan Sumber Daya

Hayati adalah penting. Keberadaan

dan kesinambungannya harus terjamin

dengan mengelola dan menjaganya

dari setiap ancaman, baik dari dalam

maupun luar negeri, baik dari ancaman

alamiah maupun nonalamiah. Menjaga

dan mengelola Sumber Daya Hayati

dari ancaman alamiah dan non alamiah

diwaspadai mengingat Indonesia

merupakan wilayah yang luas dan

terbuka, berbatasan dengan 10 negara,

terdiri dari beribu-ribu pulau, yang

wilayahnya meliputi wilayah daratan

dan lautan yang luas, serta dilalui 3

ALKI untuk pelayaran dan

penerbangan umum sehingga

memudahkan terjadinya ancaman-

ancaman tersebut.

Kondisi terbuka membuka

peluang bagi aktor yang negaranya

memiliki keterbatasan Sumber Daya

Hayati untuk melakukan berbagai cara

guna mendapatkan pengaruh dari

negara Indonesia, untuk dapat

Page 36:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 35

memenuhi kebutuhan nasional mereka

akan Sumber Daya Hayati.

Selain kondisi tersebut diatas,

pengetahuan di bidang teknologi

biologi dapat membawa pengaruh

negatif terhadap keberadaan dan

kesinambungan Sumber Daya Hayati.

Pengaruh negatif terjadi ketika aktor

menyalahgunakan penggunaan

teknologi biologi untuk tujuan

permusuhan / perang dengan

melakukan teknik rekayasa genetika

untuk menghasilkan organisme baru

yang didesain untuk tujuan perang.

Sebagai contoh, timbulnya

penyakit Flu Burung, hilangnya bibit

kedelai asli Indonesia dari pasaran, dan

ketergantungan petani akan bibit sayur-

mayur transgenik dapat merupakan

salah satu contoh indikasi

penyalahgunaan teknologi biologi yang

ditujukan untuk menyerang Sumber

Daya Hayati (manusia, hewan dan

tumbuhan) yang berdampak pada

berbagai sendi kehidupan dan bila

dibiarkan berlarut larut akan

menyebabkan ketergantungan, ketidak

berdaulatan dan pada akhirnya

menggoyahkan pertahanan negara.

Dengan potensi Sumber Daya

Hayati yang besar, dihadapkan dengan

kondisi geografis Indonesia yang

terbuka, tingginya daya tarik Indonesia

dihadapan negara-negara yang

memiliki keterbatasan Sumber Daya

Hayati, serta memungkinkannya

penggunaan teknologi biologi untuk

disalahgunakan, keberadaan dan

kesinambungan Sumber Daya

Hayati baik untuk kesejahteraan

maupun untuk pertahanan negara

sebagai bahan Logistik Wiayah

Komponen Pendukung, perlu

mendapat perhatian untuk dijaga /

dipertahankan keberadaan dan

kesinambungannya dari segala

ancaman.

Ancaman terhadap Keberadaan dan

Kesinambungan Sumber Daya

Hayati

Untuk menjaga keberadaan dan

kesinambungan Sumber Daya Hayati

baik untuk kesejahteraan maupun

sebagai bahan Logistik Wilayah

Komponen Pendukung dari sisi

pertahanan negara, kita perlu melihat

beberapa peristiwa yang pernah terjadi

di Indonesia, dihadapkan dengan trend

perang masa kini.

Adapun beberapa peristiwa

yang pernah terjadi di Indonesia adalah

sebagai berikut :

Pada tahun 2005 terjadi

serangan flu burung di Indonesia,

sehingga terjadi kepanikan serta

kerugian ekonomi yang besar.

Kewajiban dari WHO CC (World Health

Organization Collaborating Centre)

untuk melakukan virus sharing telah

dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

Diluar dugaan banyak orang, ternyata

WHO CC diluar sepengetahuan

Sumber:

http://tiyangkayunan.blogspot.com/2011/02

/sejarah-gejala-dan-jenis-flu-burung.html

Page 37:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

36 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

Indonesia, memberikan sampel virus

Flu Burung Strain Indonesia pada

beberapa perusahaan di negara maju.

Kemudian mereka mengem-

bangkan menjadi vaksin dan dijual

secara komersial dengan harga mahal

kepada negara miskin dan

berkembang. Ketika Indonesia panik

dengan serangan flu burung,

perusahaan tersebut tidak mau menjual

vaksin kepada Indonesia, padahal

sampel strain berasal dari Indonesia3.

Dalam buku berjudul Saatnya

Dunia Berubah, DR. Dr Siti Fadilah

Supari Sp.JP(k) menyebutkan bahwa

data sequencing DNA H5N1 yang

disimpan WHO CC tidak bisa diakses

oleh semua ilmuwan. Berita ini di baca

oleh beliau dari koran Singapura,

Straits Times, 27 Mei 2006 dalam

artikel “ Scientists split over sharing of

H5N1 data”.

Disebutkan data Sequencing

tersebut hanya dikuasai oleh segelintir

ilmuwan yang jumlahnya hanya 15

orang. 4 orang diantaranya berasal dari

WHO CC. Data Sequencing DNA

diberlakukan sebagai hak dari mereka

sehingga ilmuwan di luar tidak bisa

mengakses.

Beberapa waktu kemudian, Dr

Siti Fadilah mendapat kabar bahwa

penyimpanan data Sequencing

dipindahkan ke suatu lembaga

penelitian senjata biologi yang berada

di bawah Departemen Pertahanan

negara adidaya. Tentu saja termasuk

Virus Virus H5n1 strain Indonesia.

Dengan demikian, kapan akan dibuat

vaksin dan kapan akan dibuat senjata

biologi barangkali tergantung dari

keperluan dan kepentingan mereka

saja.

Kita ketahui bersama bahwa

penyebaran virus dapat dilakukan

melalui udara/angin dan mengingat

kondisi geografi Indonesia yang

terbuka, penyebaran virus flu burung

mudah dilakukan.

Dalam rangka menjaga

ketersediaan pangan, pemerintah

membuka pasar kedelai import4. Fakta

Perbandingan Kedelai Lokal dan Kedelai Impor (Sumber: http://digikedelai.com/2017/11/26/beginilah-

profil-kedelai-lokal-dibandingkan-dengan-kedelai-import/)

Page 38:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 37

ini harus memberikan kesadaran bagi

bangsa Indonesia bahwa

menggantungkan suplai pangan dari

negeri orang sangat riskan. Tidak

hanya soal mutu pangan, tetapi kedelai

produksi luar didominasi kedelai

transgenik yang hingga kini soal

transgenik masih menjadi perdebatan

perihal keamanannya.

Peristiwa lain yang terjadi

adalah petani sayur dikaki gunung,

tidak mengetahui apa yang terjadi

dengan sayuran dan buah buahan

yang mereka tanam5. Mereka hanya

mengetahui tanaman tersebut tidak

bisa ditanam kembali, kalaupun

mereka menanam kembali, tanaman

tersebut tidak dapat berbuah. Yang

mereka tau, mereka harus membeli

bibit lagi dari toko penyalur dan bahan

pertanian. Petani kol, tomat, kentang

dan tanaman sayuran lain begitu

tergantung pada suplai bibit tanaman

dari luar. Dari segi lingkungan, produk

transgenik akan mengurangi jenis-

jenis tanaman asli yang pada gilirannya

akan mengancam keragaman hayati

dan ketergantungan pangan pada

negara produsen benih. Sebagai

akibatnya keterbatasan bahan untuk

Logistik Wilayah Komponen

Pendukung pun terbatas. sebagai

contoh, tanaman ganur yang dulu

banyak terdapat di tanah Gayo, sudah

sulit ditemui.

Selain peristiwa-peristiwa

tersebut diatas, masih banyak lagi hal-

hal semacam itu yang tidak bisa

dikemukakan satu persatu, namun

mempunyai potensi ancaman yang

perlu diwaspadai dan dipertimbangkan

sebagai salah satu bentuk ancaman

perang generasi ke 4/ perang

Asimetris.

Menurut Dewan Riset Nasional

2008, dan menurut Bapak M Arief

Pranoto, Direktur Program Studi

Geopolitik dan Kawasan Global

Future Institute (GFI)6 bentuk dan ciri

perang generasi ke 4 / perang

Asimetris diantaranya adalah bahwa :

- Perang murah namun mempunyai

daya hancur yang dasyat.

- Memiliki medan atau lapangan

tempur luas meliputi segala aspek

kehidupan mencakup dimensi

Idiologi, politik, ekonomi dan

sosbud.

- Perang asimetris bersifat

transnasional, tidak mengenal

medan perang yang pasti, tidak

membedakan sipil dan militer serta

tidak mengenal garis depan.

- Sasaran perang asimetris ini ada

tiga:

1) Membelokkan sistem sebuah

negara sesuai arah kepentingan

kolonialisme;

2) Melemahkan ideologi serta

mengubah pola pikir rakyatnya;

dan

3) Menghancurkan ketahanan

pangan dan ketahanan energi

sebuah bangsa.

- Menciptakan ketergantungan

negara target terhadap negara lain

dalam hal pangan dan keamanan

energi.

- Melakukan kontrol ekonomi dan

penguasaan SDA sebuah negara.

Kejadian flu burung, membuka

import kedelai maupun pengadaan

benih sayur mayur transgenik tersebut

memenuhi unsur dan ciri perang

generasi ke 4 karena mewujudkannya

tidak memerlukan biaya mahal

dibandingkan dengan melakukan

perang konvensional. Ketiga kejadian

tersebut mempunyai daya hancur yang

dasyat dan multikompleks; mulai dari

segi ekonomi, ketahanan dan

keamanan pangan, kesehatan

Page 39:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

38 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

masyarakat, sosial budaya, politik

serta psikologi. Pemusnahan unggas

secara total jika dipaksakan akan

mengganggu ketahanan pangan

karena unggas merupakan sumber gizi.

Bagi masyarakat, unggas memiliki nilai

ekonomis, kerap menjadi tabungan.

Sebagai budaya, ketika mengawinkan

anak orang tua kerap menghadiahkan

ayam. Dampak kesehatan masyarakat

juga terjadi karena flu burung

menimbulkan ketakutan masyarakat,

penularan pada manusia,

ketergantungan obat pada negara

produsen, ketidak berdaulatan obat,

kematian korban, dan pencemaran

lingkungan. Adapun dampak

psikologis yang terjadi, masyarakat

menjadi ketakutan dan peternak

unggas yang terserang flu burung

menjadi stress karena mengalami

kerugian,dan hilangnya mata

pencaharian. Dampak politik, terjadi

terkait kebijakan perdagangan

internasional dimana negara korban

kerap mendapat penolakan dari negara

negara lain disamping mereka juga

mengharapkan pemusnahan unggas

secara total. kemudian unk memenuhi

kebutuhan, Indonesia mengimpor

daging dari luar. Hal ini berdampak

pada perekonomian nasional dan tentu

saja berdampak pada ketersediaan

Logistik wilayah Komponen

Pendukung.

Pada kasus impor kedelai, dan

benih sayur mayur transgenik juga

membawa dampak hancur dasyat

terhadap kesehatan manusia,

keseimbangan lingkungan (ekologi)

dan perekonomian global.

Dari sisi kesehatan, tanaman ini

dianggap dapat menjadi alergen

(senyawa yang menimbulkan alergi)

baru bagi manusia dan kekhawatiran

kemungkinan gen asing pada tanaman

transgenik berpindah ke tubuh

manusia. Apabila mengkonsumsinya

dalam jangka waktu panjang akan

mengalami tumor pada ginjal dan

hatinya.

Dari sisi keseimbangan

lingkungan (ekologi), dapat terjadi

timbulnya perpindahan gen secara

tidak terkendali dari tanaman

transgenik ke tanaman lain di alam

melalui penyerbukan (polinasi) serbuk

sari dari tanaman transgenik dapat

terbawa angin dan hewan hingga

menyerbuki tanaman lain. Akibatnya,

dapat terbentuk tumbuhan baru dengan

sifat yang tidak diharapkan,

pertumbuhannya tidak terkendali dapat

merusak tanaman asli (bahkan punah)

serta dengan cepat dapat merusak

berbagai daerah pertanian disekitarnya

dan berpotensi merugikan lingkungan.

Dari sisi perekonomian global,

ketergantungan para petani terhadap

produsen benih transgenik,

menyebabkan terjadinya arus modal

dari negara berkembang ke negara

maju untuk pembelian bibit transgenik

setiap kali akan melakukan

penanaman. Petani tidak dapat berbuat

apa apa bila harga benih menjadi

mahal karena pemberlakuan paten dan

mekanisme tanam yang hanya dapat

ditanam sekali saja.

Perang asimetris bersifat

transnasional, tidak mengenal medan

perang yang pasti, tidak membedakan

sipil dan militer serta tidak mengenal

garis depan. Demikian pula dengan

kejadian flu burung, bersifat

transnasional, tidak mengenal medan

perang yang pasti, tidak mengenal

garis depan tetapi tergantung dari

penyebaran dan kemampuan hidup

serta berkembang biak organisme

pathogen dan kemampuannya

menginfeksi sasaran dimana sasaran

Page 40:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 39

tidak membedakan antara sipil dan

militer yang terkena. Demikian pula

pada kasus pelepasan benih trans

genik (impor kedelai dan penanaman

benih sayuran transgenik), siapa saja

dapat terkena (melalui makanan atau

lingkungan). Serangan tidak hanya

berdampak pada satu aspek tetapi

berpengaruh luas mempengaruhi

berbagai sendi kehidupan secara

simultan. politik, ekonomi, sosial

budaya, keselamatan umum, dan

pertahanan.

Terkait hal-hal tsb diatas, ke tiga

peristiwa tersebut memenuhi sasaran

unsur perang asimetris sbb:

- Dengan peristiwa tersebut diatas,

aktor mengubah pola pikir dan

membelokkan sistem yang dianut

suatu negara sesuai arah/tujuan

kepentingan pihak aktor/

kolonnialisme. Menawarkan benih

transgenik walaupun Indonesia

memiliki benih asli. Merubah

sistem/tatanan kebudayaan tanam

Yang semula menanam, memanen,

menyimpan benih untuk ditanam

kembali berubah menjadi membeli

bibit, menanam dan memanen serta

membeli bibit lagi. Lambat laut

benih asli terlupakan dan hilang.

- Dengan membuat ketergantungan

benih transgenik, ketersediaan

pangan menjadi tergantung serta

terjadi ketidak berdaulatan pangan.

- Dengan ketergantungan dan

ketidak berdaulatan pangan tsb

diatas, aktor dapat mengontrol dan

mengendalikan kebutuhan dan

harga benih/pangan yang berarti

juga aktor menguasai rakyat.

Ketergantungan akan benih

transgenik serta punahnya benih asli

Indonesia berakibat pada

berkurangnya jenis sumber daya hayati

dan tentu saja mengakibatkan

ketergantungan pangan apalagi untuk

Logistik Wilayah. Menyuplik doktrin

Sumber: https://poliklitik.com/cabai-rasa-bakteri/

Page 41:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

40 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

Henry Kissinger bahwa “Control oil and

you control nations, control food and

you control the people.” Mengandung

makna bahwa bila anda dapat

mengontrol minyak pada suatu negara,

maka anda dapat mengendalikan

negara itu. Demikian pula bila anda

dapat mengendalikan pangan pada

suatu negara, maka anda menguasai

rakyatnya.

Memaknai doktrin tersebut

diatas, maka makna menguasai rakyat

dalam kejadian-kejadian tersebut

diatas, dapat berasumsi rakyat

mematuhi keinginan aktor untuk

membeli benih benih transgenik,

menanam, mengkonsumsi produk

tanaman transgenik, mengambil resiko

kesehatan akibat mengkonsumsi

produk tanaman transgenik,

melupakan dan membiarkan hilang

benih lokal yang dimiliki, membiarkan

berkurangnya ketersediaan Sumber

Daya Hayati, membiarkan lingkungan

berubah tak terkendali terkait

pelepasan benih transgenik, ketidak

berdaulat atas pangan dan tentu saja

ketidaksiapan bahan logistik wilayah

komponen Pendukung, peningkat

kekuatan dan kemampuan Komponen

Utama dan Komponen Cadangan

dalam menghadapi ancaman militer.

KESIMPULAN DAN SARAN.

1. Kita semua perlu memahami,

menyadari dan mewaspadai bahwa

kejadian flu burung dan pelepasan

benih sayur mayur transgenik

sudah merupakan indikasi perang

generasi ke-4 dan mengakibatkan

terganggunya keberadaan serta

kesinambungan sumber daya

hayati. Lambat laut namun pasti

mengakibatkan berkurang/punah

nya jenis sumberdaya hayati dan

ketergantungan benih dan pangan

yang pada akhirnya mempengaruhi

kesejahteraan masyarakat serta

ketidaksiapan bahan logistik

wilayah dalam rangka pertahanan

negara dan pastinya mengganggu

kedaulatan negara.

2. Untuk hal tersebut diatas,

keberadaan dan kesinambungan

Sumber Daya Hayati dari segala

macam bentuk ancaman perang

generasi ke-4 perlu dijaga.

Penanganannya diatur dalam pasal

7 ayat 3 Undang-Undang nomor 3

tahun 2002 tentang Pertahanan

Negara, dimana kementerian /

Lembaga diluar bidang Pertahanan

sebagai unsur utama dalam

menghadapi ancaman non militer

sesuai bidang ancaman yang

dihadapi dengan didukung oleh

unsur lain kekuatan bangsa.

Penjabaran dari pasal 7 ayat 3

Undang-Undang nomor 3 Tahun

2002 tertuang dalam Permenhan

nomor 19 tahun 2016 tentang

Pedoman Strategis Pertahanan

Nirmiliter, diantaranya mengatur

bahwa kejadian semacam Kejadian

flu burung maupun pelepasan benih

sayur mayur transgenik, perlu

ditangani oleh lintas kementerian

terkait, dengan berkoordinasi dan

menyusun mekanisme kerja

penanganan.

3. Rapat Koordinasi Tindak Lanjut

Permenhan nomor 19 tahun 2016

tentang Pedoman Strategis

Pertahanan Nirmiliter, menghasil-

kan keputusan perlunya ditunjuk

suatu Kementerian/Lembaga

sebagai leading sector untuk

menetapkan bahwa peristiwa

peristiwa semacam tersebut diatas

sudah merupakan ancaman

terhadap kedaulatan negara.

Adapun tugas Kementerian /

Page 42:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 41

Lembaga sebagai leading sector

meliputi kegiatan :

a. Mengkaji potensi ancaman

nirmiliter (bidang terkait),

mengidentifikasi, membuat

kriteria, menetapkan eskalasi

ancaman nonmiliter (bidang

terkait) bersama dengan

Kementerian/ Lembaga terkait

sesuai ancaman guna

mengetahui sejauh mana

masing-masing bidang

ancaman terjadi (bidang idiologi,

politik, sosial, budaya, ekonomi,

legislasi dan keselamatan

umum) berdampak atau sudah

mengganggu kedaulatan

negara, keutuhan NKRI dan

keselamatan bangsa.

b. Berkoordinasi antar Kemen-

terian / Lembaga Pemerintah

Indonesia dalam menentukan

dan menyelesaikan persoalan

berkaitan ancaman non militer

serta menjelaskan ancaman

yang paling mungkin dihadapi

bangsa Indonesia serta

menyusun strategi untuk

menghadapinya.

c. Memadukan pertahanan militer

dan non militer dengan

menyelaraskan antara kekuatan

militer dan non militer bersama

Kementerian / Lembaga terkait

setiap ancaman.

d. Merumuskan kebijakan untuk

membangun kekuatan dan

kemampuan pertahanan

nirmiliter sebagai pedoman

Kementerian / Lembaga dalam

melaksanakan kegiatan sesuai

tupoksinya yang berkaitan

bidang pertahanan nirmiliter,

baik sebagai unsur utama

maupun sebagai unsur lain

kekuatan bangsa yang

mendukungnya.

e. Bersama dengan Kementerian /

Lembaga terkait sesuai bidang

ancaman, membangun dan

membina kemampuan daya

tangkal masyarakat sipil untuk

menanggulangi ancaman

nonmiliter.

f. Merumuskan prinsip prinsip

bertempur yang harus

diselaraskan sehubungan

batas-batas yang ada antara

perang militer dan nonmiliter

akan memudar. Karena ketika

idiologi, politik, ekonomi sosial,

budaya, pertahanan keamanan,

legislasi, keselamatan umum

serta teknologi dapat digunakan

menjadi senjata sesuai

keinginan untuk perang maka

semua batas antara perang dan

non perang, militer dan

nonmiliter akan memudar dan

prinsip prinsip bertempur harus

dimodifikasi demikian juga

aturan perang harus

diselaraskan.

g. Dari aspek pertahanan negara,

keberadaaan dan keberlanjutan

Sumber Daya Hayati perlu

dijaga untuk dapat mendukung

pertahanan negara. Oleh karena

itu, perlu dibangun sebuah

lembaga yang membidangi

masalah tsb dilengkapai dengan

laboratorium penelitian, yang

diawaki oleh personil dari

Kementerian/Lembaga terkait,

tenaga ahli bidang Nubika dan

Kemhan selaku inisiator

penyusun kebijakan pedoman

strategis pertahanan nirmiliter.

Page 43:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

42 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

REFERENSI 1 http://news.unpad.ac.id/?p=36173 2 Kartohadiprodjo, Sayidiman Letjen TNI (Purn) ; Si Vis Pacem Para Belum,

Membangun Pertahanan Negara yang Efektif, PT Gramedia Pustama Utama.

Jakarta 2005. 3 Supari, Siti Fadilah, DR. Dr. Sp.JP(k); Saatnya Dunia Berubah, Tangan Tuhan di

Balik Virus Flu Burung. 4 https://www.beritasatu.com/ekonomi/62068/kedelai-langka-indonesia-tidak-punya-

kedaulatan-pangan 5 https://www.kompasiana.com/winwannur/552090d28133116c7419f9a5/produk-

makanan-transgenik-ancaman-bagi-kelangsungan-hidup-manusia 6 Pranoto, M Arief. Mengenal perang Asimetris, bentuk dan sifatnya. Tersedia pada :

https://theglobal-review.com/mengenal-perang-asimetris-sifat-bentuk-pola-

dan-sumber/

Bahan Sekolah Staf dan Komando TNI tentang Kajian Perang dari Generasi ke

Generasi.

http://digikedelai.com/2017/11/26/beginilah-profil-kedelai-lokal-dibandingkan-

dengan-kedelai-import/

http://tiyangkayunan.blogspot.com/2011/02/sejarah-gejala-dan-jenis-flu-burung.html.

tentang Sejarah, Gejala dan Jenis-Jenis Flu Burung.

https://poliklitik.com/cabai-rasa-bakteri/

PT Sulaksana Watinsa Indonesia (SWI). Jakarta 2008.

Page 44:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 43

SIMPOSIUM PERANG MINDSET PADA ERA KETERBUKAAN

INFORMASI

Dirjen Pothan Kemhan Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M. Si., menghadiri

Simposium Perang Mindset Pada Era Keterbukaan Informasi, dipimpin Menteri

Pertahanan pada hari Rabu tanggal 8 Mei 2019, bertempat di Gd. A.H. Nasution Lt,

16. Kegiatan ini dihadiri oleh Sekjen Kemhan, Irjen Kemhan, Rektor Unhan, Pejabat

Eselon II dan III Kemhan,Pejabat Mabes TNI dan Mabes Angkatan, Para Narasumber

antara lain, Prof. Rohan Gunaratna, Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc, MBA, M.Phil,

M.A, Dr. H. Anhar Gonggong, Dr. Gildas Deograt Lumy dan Marsma TNI Dr. Sukmo

Gunardi, M.Si.

Dalam sambutannya Menteri Pertahanan menyampaikan bahwa seluruh

Rakyat Indonesia agar tidak mudah dipengaruhi dan terprovokasi oleh pemikiran-

pemikiran bersifat materialis yang hendak menghancurkan Ideologi Bangsa yaitu

PANCASILA. Dalam Prinsip Demokrasi Kerakyatan, otoritas sipil memilki

kewenangan untuk mengendalikan kekuatan Militer yang pelaksanaannya

didelegasikan kepada Presiden melalui Menteri Pertahanan. Secara Politis, Menteri

Pertahanan selaku Pembantu Presiden dalam Bidang Pertahanan memiliki otoritas

tertinggi didalam mendesain dan menentukan ARAH kebijakan Strategi Pertahanan

termasuk di dalamnya menentukan definisi ancaman negara dalam melaksanakan

kontrol demokratis terhadap kekuatan militer.

Page 45:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

44 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

Dinamika perkembangan

lingkungan strategis baik Global,

Regional maupun Nasional

dewasa ini, telah

mengisyaratkan tantangan yang

besar dan kompleks terhadap

Pertahanan Negara baik yang

bersifat Fisik maupun non fisik

baik ancaman nyata maupun

yang tidak nyata, ancaman

utama yang sedang dihadapi

adalah ancaman Terorisme,

Radikalisme, Separatisme, pemberontakan bersenjata, Bencana Alam dan

Lingkungan, Ancaman Mindset ini bersifat Masif sistimatis dan yang terus berupaya

untuk mempengaruhi dan merusak “mindset” atau Pemikiran dan jati diri bangsa

Indonesia melalui pengaruh ideologi-ideologi asing yang beraliran Materialisme,

setelah pengarahan Menhan, kegiatan dilanjutkan dengan pencerahan dari para

Narasumber dan dilakukan sesi tanya jawab (Red. Bag Datin).

Page 46:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 45

THE 8 th ROK-RI DEFENCE INDUSTRY COOPERATION COMMITEE

Kegiatan Defence Industry Cooperation Commitee (DICC) antara negara

Indonesia dan Negara Korea Selatan adalah Agenda pertemuan rutin setiap tahun di

bidang industry pertahanan, adapun tujuan dilaksanakannya pertemuan DICC adalah

untuk membicarakan program kerja sama industri pertahanan yang sedang

dilaksanakan oleh kedua negara. Dengan pertemuan tersebut diharapkan akan

mendapatkan persepsi yang sama dalam mengembangkan industri pertahanan dalam

kerangka kerja sama yang saling menguntungkan Pelaksanaan DICC pada hari senin

dan selasa tanggal 8-9 April 2019 bertempat di Kantor Defence Acquistion Program

Administration (DAPA), Gwangcheon, Korea Selatan.Pada pre eliminary

meeting DICC tersebut yang dilaksanakan pada tanggal 8 april 2019, delegasi negara

Indonesiadipimpin oleh Dirjen Pothan Kemhan Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si.

dan delegasi negara Korea Selatan dipimpin oleh Mr. Chung, Jae-Joon, Director

General of International Cooperation of DAPA of South Korea. Rombongn delegasi

negara Indonesia terdiri: Ditjen Pothan Kemhan, Barabahan Kemhan dan Balitbang

Kemhan (Perwakilan Kemhan), perwakilan TNI AL dan TNI AU (Perwakilan TNI),

Ditjen Aspasaf Kemlu, Ditjen HPI Kemlu (Perwakilam Kemlu), dan perwakilan Industri

Pertahanan yang terdiri dari: PT. PAL, PT. DI, PT. Len Industri, PT. Garda

Page 47:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

46 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

Persada, PT. Dumas, PT. TTS,

dan PT. Daya Radar Utama, sedangkan

dari pihak Korea dihadiri oleh DAPA dan

perwakilan Industri Pertahanan Korea

(DSME, Acom TR-2, Ibule Photonic,

LIGNex1, Hanwha Defense Business,

Korean Air, DASAN, Nakwon T & A

Company). Kegiatan pre eliminary

meeting 8th Defence Industry

Cooperation Commitee (DICC) RI-

Korea TA. 2019 diawali dengan Review

of DICC ke-7 dilanjutkan dengan pelaksanaan presentasi Government to

Government (G to G) dan Industri Pertahanan masing-masing negara, diskusi,

dan diakhiri dengan penyusunan Minutes of Meeting oleh tim kecil dari pihak

Indonesia yang diwakili oleh Kementerian Pertahanan, Kementerian luar negeri, dan

PT. LEN Industri, sedangkan dari pihak Korea diwakili manajemen DAPA. Pada

pelaksanaan hari kedua yaitu tanggal 9 April 2019 telah ditandatangani Minutes of

Meeting Defence Industry Cooperation Commitee (DICC) antara Republik Indonesia

(RI)-Republik of Korea (ROK) di kantor Defence Acquisition Program Administration

(DAPA), Gwacheon, Korea. Delegasi Korea diwakili oleh Menteri DAPA, Mr. Wang,

Jung Hong dan delegasi Negara Indonesia diwakili oleh Sekjen Kemhan, Laksamana

Madya TNI, Agus Setiadji, S.A.P., MA. Peserta rapat dari delegasi Indonesia terdiri

dari perwakilan Ditjen Pothan Kemhan, Barabahan Kemhan dan Balitbang Kemhan

(Perwakilan Kemhan), perwakilan TNI AL dan TNI AU (Perwakilan TNI), Ditjen

Aspasaf Kemlu, Ditjen HPI Kemlu (Perwakilam Kemlu), dan perwakilan Industri

Pertahanan yang terdiri dari: PT. PAL, PT. DI, PT. Len Industri, PT. Garda Persada,

PT. Dumas, PT. TTS, dan PT. Daya Radar Utama, sedangkan dari pihak Korea

dihadiri oleh DAPA dan perwakilan Industri Pertahanan Korea (DSME, Acom TR-2,

Ibule Photonic, LIG Nex1, Dongin

Optical, Hanwha Defense

International, Korean Airlines,

Dasan Machineris, Nakwon T & A

Company, Huneed

Technologies). Kegiatan Defence

Industry Cooperation Commitee

(DICC) Meeting antara Republik

Indonesia (RI)-Republik

Korea (ROK) ke-8 diakhiri dengan

penyerahan cendera mata oleh

ketua delegasi dari kedua negara

dan foto bersama. (Dit. Tekindhan)

Page 48:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 47

EVALUASI DAYA SERAP

Sesditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Aribowo Teguh Santoso, S.T, M. Sc.,

memimpin Rapat Koordinasi Evaluasi tentang Daya serap anggaran Ditjen Pothan

Kemhan, pelaksanaannya pada hari Rabu tanggal 19 Juni 2019, bertempat di ruang

rapat Sesditjen Pothan Kemhan Lt. 3. Gd. R. Suprapto, kegiatan ini dihadiri oleh Para

Kasubdit, Para Kasi dan Para pembuat pertanggung jawaban keuangan jajaran Ditjen

Pothan Kemhan.

Dalam Rakor Sesditjen Pothan Kemhan memberikan beberapa penekanan,

antara lain:

Pertama kepedulian dari unsur pimpinan di masing-masing Sub Satker dalam

setiap kegiatan terutama bidang administrasi pertanggungjawaban keuangan. Kedua

melaksanakan koordinasi secara terus menerus dengan staf terkait dalam proses

administrasi di bagian Sub satker masing-masing. Ketiga adakan evaluasi secara

terus menerus di setiap kegiatan yang dilaksanakan apabila terjadi permasalahan

atau kendala, dapat diambil solusi atau perbaikan (Red. Bag Datin).

Page 49:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

48 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

SOSIALISASI BELA NEGARA DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Direktorat Bela Negara Ditjen

Pothan Kemhan melaksanakan

kegiatan Sosialisasi Pembinaan

Kesadaran Bela Negara (PKBN)

Lingkup Pekerjaan, dilaksanakan pada

tanggal 17 Juni 2019 dan bertempat di

Meeting Room Hotel Bukit Randu kota

Bandar Lampung Prov.

Lampung. Sosialisasi diikuti peserta

sebanyak 100 orang, dari ASN Satuan

Kerja Perangkat Daerah Pemkot dan perwakilan Ormas di Kota Bandar Lampung.

Kegiatan sosialisasi Bela Negara ini diawali dengan Sambutan Walikota

Bandar Lampung yang diwakili oleh Asisten 1 Walikota Kota Bandar Lampung Prov.

Lampung Bpk Drs. Sukarma Wijaya, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan

sosialisasi Bela Negara yang diselenggarakan oleh Kemhan.

Dalam kegiatan tersebut Direktur Bela Negara Brigjen TNI Tandyo Budi Revita, S.

Sos. Memberikan materi Tataran Dasar Bela Negara. Peserta sangat atusias dalam

menerima materi yang disampaikan oleh narasumber. Diharapkan para peserta

nantinya dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya.

Kegiatan ini berjalan tertib aman dan lancar (Red Bag Datin)

Page 50:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 49

ROADSHOW KESIAPAN SUMBER DAYA PERTAHANAN

Kegiatan Roadshow

kesiapan Sumber Daya

Pertahanan dilaksanakan pada

tanggal 10 s.d. 12 April 2019,

bertempat di Aula Sudirman

Korem 143 Kendari-Sulawesi

Tenggara, Kegiatan ini dipimpin

oleh Direktur Komponen

Cadangan Ditjen Pothan

Kemhan Brigjen TNI Untung

Waluyo, S.E, dan dihadiri oleh

Gubernur Provinsi Sulawesi

Tenggara H. Ali Mazi, SH, Kasubdit Matra Darat Ditkomcad Ditjen Pothan Kemhan

Kolonel Kav Tjetjep Darmawan, Kakanwil Kemhan Provinsi Sulawesi Tenggara,

Kesbangol Sulawesi Tenggara, dan sebagai narasumber Rektor UHO Prof. Dr.

Muhammad Zamrun F.,S.Si.,M.Sc serta sebagai moderator Ketua Lembaga

Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Halu Oleo Dr. La Ode

Santiaji bande, S.P.,M.P . Kegiatan ini dihadiri oleh 350 orang peserta (TNI, POLRI,

dan masyarakat) serta undangan lainnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk

memberikan pemahaman substansi

RUU Pengelolaan Sumber Daya

Nasional untuk Pertahanan Negara

meliputi konsep sumber daya nasional,

bela negara, komponen pendukung,

komponen cadangan dan mobilisasi/

demobilisasi melalui kajian aspek politik

dan hukum. Berbagai kegiatan yang

sudah dilaksanakan Kementerian

Pertahanan diantaranya kegiatan sosialisasi baik melalui media cetak, elektronik dan

sosialisasi ke beberapa daerah hampir seluruh provinsi di Indonesia kepada

organisasi masyarakat, lingkungan akademisi, ASN, TNI, POLRI, pondok pesantren,

pegawai swasta dan BUMN serta kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan

Komisi I DPR RI, TNI/POLRI, Partai Politik, akademisi serta perguruan tinggi

negeri/swasta.

Pengelolaan dan penataan sumber daya nasional serta sarana dan prasarana

nasional tersebut, saat ini telah dituangkan dalam bentuk rancangan Undang-Undang

tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk pertahanan Negara. Rancangan

Undang-Undang tentang pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan

Page 51:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

50 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

negara telah selesai dilaksanakan

pembahasan pada tingkat

harmonisasi dan pada tanggal 31

Oktober 2018 sudah masuk dalam

Program Legislasi Nasional

(Prolegnas) Prioritas Tahun 2019.

Diharapkan dengan adanya Undang-

Undang pengelolaan sumber daya

nasional untuk pertahanan negara,

akan menjadikan bangsa Indonesia

lebih kuat dan lebih disegani oleh

bangsa-bangsa lain di dunia, mampu meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa

yang telah menjadi budaya dan ideologi bangsa. Kegiatan ini berjalan dengan tertib,

aman dan lancar ( Red. Bag. Datin)

Page 52:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 51

PEMBERDAYAAN SDM KOMPONEN PENDUKUNG

PERTAHANAN NEGARA

Kegiatan Pemberdayaan Sumber

Daya Manusia Komponen Pendukung

Pertahanan Negara bagi santri merupakan

wahana untuk saling bertukar informasi,

menyamakan persepsi dan memotivasi dalam

upaya meningkatkan wawasan dan

pemahaman kita semua tentang peranan

santri sebagai bagian Segmen Sumber Daya

Manusia serta meningkatkan kesadaran Bela

Negara dalam rangka membangun Sistem Pertahanan Negara yang tangguh.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengambil tema “Pemberdayaan Sumber Daya

Manusia Komponen Pendukung Pertahanan Negara bagi Santri Pondok

Pesantren di Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat kita wujudkan sistem

Pertahanan Negara yang tangguh “. Kegiatan dilaksanaka selama 3 hari dari

tanggal 10 s.d 11 April 2019 bertempat di Pondok Pesantren Miftahul Anwar Kp.

Nangela Kel Mugar Sari Kec. Taman Sari Kota Tasikmalaya Prov Jawa Barat.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kapolsek Taman Sari Akp Agus Maulani, KemenAg Kota

Bapak Asep Saifullah, Seksi pengamat Taman Sari Bapak A. Supardia, Sekmat Kec

Taman Sari Bapak Asep Aefi dan Kasi Mugasri Satpol PP.Kegiatan ini diawali dengan

Pembacaan Al Qur’an oleh santri Ajis Muslim, Sambutan ketua penyelenggara oleh

Letkol Asep Suryana SH, Sambutan Pimpinan Ponpes oleh Bpk K.H.Assep Ishak M.

Ag, Sambutan Dirjen Pothan di wakili oleh Dir Komduk Ir Tristan Sumarjono M.M,

Pembacaan doa Ketua forum pompes Kota Tasik H. Nono.

Peran santri dalam

menjaga keutuhan NKRI sudah

tidak diragukan lagi tidak sedikit

para pejuang dan tokoh-tokoh

nasional berasal dari pondok

pesantren. Dengan

kedudukan dan fungsinya yang

khas, pondok pesantren

menjadi salah satu wahana

pembangunan yang berpusat

pada masyarakat dan

sekaligus sebagai pusat

pengembangan yang berorientasi terutama nilai-nilai keagamaan. Untuk menjalankan

peran besar tersebut, santri perlu terus dikembangkan dan diberdayakan agar ia

semakin besar memegang peranan sosialnya dan pentingnya meneguhkan komitmen

membangun nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, persatuan, perdamaian, humanitas,

Page 53:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

52 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

serta pentingnya penanaman nilai-nilai keragaman dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia bagi seluruh komponen bangsa.

Tantangan dan ancaman yang dihadapi bangsa di era global saat ini sangat

komplek, dimana ancaman terhadap sebuah negara tidak lagi bersifat fisik saja, akan

tetapi juga non fisikyang bersifat multi dimensi, yaitu ancaman yang berbasis Ideologi,

Politik, Sosial, Ekonomi, Budaya, Tehnologi dan Ilmu

Pengetahuan, Keselamatan Umum dan Legislasi. Dalam konteks ini, perang bukan

menjadi domain militer saja, akan tetapi juga diperlukan keterlibatan seluruh kekuatan

potensi bangsa untuk menghadapi ancaman yang datang dari dalam negeri maupun

luar negeri. Dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002,

tentang Pertahanan Negara mengatur bahwa dalam menghadapi ancaman militer,

sistem pertahanan yang bersifat semesta menempatkan TNI sebagai Komponen

Utama dengan didukung Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung. Santri

merupakan bagian dari Komponen Pendukung, yang tergabung dalam Segmen

Sumber Daya Manusia yakni Warga Negara yang dapat dimasukan dalam kelompok

Garda Bangsa, Tenaga Ahli dan Warga Lainnya, yang dapat ditugaskan untuk

mendukung kepentingan keamanan dan ketertiban masyarakat. Santri juga dapat

diberikan tugas menghadapi ancaman dan dapat direkrut menjadi anggota Komponen

Cadangan dengan menjalani latihan dasar kemiliteran sesuai persyaratan yang

ditetapkan.

Perlu digaris bawahi dalam kegiatan pembinaan Sumber Daya Manusia ini

merupakan salah satu bentuk penyiapan program komponen pendukung melalui

pelatihan bela Negara, bukan berarti semacam militerisasi, tapi, menanamkan jiwa

kedisiplinan, dan cinta tanah air, kedua hal inilah yang paling penting.

Ada Beberapa penekanan dari Dirjen Pothana Kemhan yang disampaikan

oleh Dir Komduk Ir Tristan Sumarjono M.M, diantaranya sebagai berikut :

• Pertama, laksanakan kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, sehingga terlihat

efektifitasnya untuk dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kegiatan ke depan.

• Kedua, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya sehingga seluruh materi dan

kegiatan dapat diserap dan diikuti dengan baik

• Ketiga, ikuti dengan seksama seluruh penyampaian materi dengan sebaik-baiknya agar

dapat meningkatkan wawasan kita bersama

Page 54:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 53

UJI DINAMIK ROKET R-HAN 122B

Roket R-Han 122B merupakan

salah satu dari 7 (tujuh) program

prioritas nasional Kementerian

Pertahanan RI. Roket R-Han 122B

dikembangkan untuk mendukung

kemandirian dalam perancangan dan

pembuatan peralatan utama sistem

persenjataan, merupakan desain

lanjutan dari pengembangan roket

yang pernah dilakukan,

pengembangan difokuskan pada konsistensi performa roket R-Han 122B untuk

pembuatan table tembak dan sertifikasi.

Adapun tujuannya yaitu konsistensi terbang, memastikan titik jatuhan roket

dengan melakukan pengamatan trayektori secara visual pada saat roket diluncurkan

dan melakukan pemantauan dititik jatuhan untuk pembuatan tabel tembak.

Pelaksanaan Uji

Dinamik Roket R-Han 122B

di mulai pada tanggal 12 s.d.

15 Juni 2019 berlokasi di

Pantai Dampar komplek

Kabupaten Lumajang Jawa

Timur. Dalam kegiatan ini

diawali dengan penjelasan

mekanisme kegiatan uji oleh

Tim Konsorsium Roket R-

han 122B, kemudian

dilanjutkan pembacaan

sambutan Dirjen Pothan

Kemhan yang dibacakan oleh Sesditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Ariwibowo Teguh

Santoso, ST, M. Sc, adapun penekanan Dirjen Pothan Kemhan dalam sambutan

tersebut bahwa program

pengembangan dan keberhasilan

roket nasional menjadi momen

penting untuk jalan kemandirian

industri pertahanan dalam

memproduksi Roket R-Han 122B

untuk memenuhi kebutuhan

operasional TNI serta Kemnterian

Pertahanan akan terus mendorong

pemenuhan kebutuhan roket dari

dalam negeri.

Page 55:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

54 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

Pelaksanaan Uji Dinamik Roket R-Han 122B dihadiri oleh para undangan antara lain :

Kemhan (perwakilan Ditjen Pothan Kemhan, perwakilan Itjen Kemhan, perwakilan Puslaik

Kemhan, perwakilan Balitbang Kemhan), TNI AD (Dislitbangaad dan perwakilan Pussen

Armed), TNI AL (perwakilan Dislitbangal, perwakilan Dislaikmatal, perwakilan Dissenlekal),

Tim Ahli Ditjen Pothan Kemhan, Pejabat daerah setempat (Muspika setempat) dan sebagai

unsur pelaksana oleh Tim Konsorsium ( PT. Pindad, Lapan, PT. DI dan PT. Dahana) dan Yon

Roket Pasmar 2 Korps Marinir TNI AL. (Red Bag Datin)

Page 56:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN 55

SARASEHAN KEVETERANAN RI

Direktorat Veteran Ditjen

Pothan Kemhan, pada hari Rabu

tanggal 27 Februari 2019

melaksanakan kegiatan

Sarasehan Keveteranan Republik

Indonesia TA 2019 bertempat di

Golden Boutique Hotel Jakarta,

dengan menyongsong Tema “

Melalui Sarasehan Keveteranan

RI kita tingkatkan pelayanan dan

kesejahteraan Veteran RI serta

kita dukung perubahan regulasi

keveteranan RI”. Adapun Pokok

Bahasan dalam kegiatan kali ini meliputi : Optimalisasi pelayanan serta mekanisme

dan prosedur guna meningkatkan kesejahteraan Veteran RI. Perubahan regulasi

Keveteranan RI berkaitan dengan sejarah perjuangan guna menjaring para pejuang

yang belum tergabung dalam Keveteranan RI, khususnya Veteran Pembela Seroja,

perjuangannya yang dilakukan sampai tahun 1998. Dalam kegiatan Sarasehan

Keveteranan RI tahun ini, LVRI

memberikan tanda penghargaan berupa

“ Bintang Penghargaan Veteran” kepada

Menhan RI Jenderal (Purn) Ryamizad

Ryacudu atas dedikasinya di dalam

secara luas tentang Keveteranan dan

Tanda Kehormatan di sematkan secara

langsung oleh Ketua Umum DPP LVRI

Pusat oleh Bapak Letjen TNI (Purn) Rais

Abin, dalam Sambutan Menhan beliau

menyampaikan :

• Rasa terharu bangga atas diberikannya penganugerahan Bintang Penghargaan

Veteran tertinggi dan beliau akan selalau berkomitmen untuk menjaga dan

menguatkan jati diri, kehormatan dan menjadi LVRI.

• Seluruh anggota TNI dan Purnawirawan mengingatkan kepada akan hakekat jati

diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara Nasional serta prajurit,

oleh rakyat dan untuk rakyat.

• Ucapan rasa syukur atas kenaikan tunjangan Veteran sebesar 25% dari tunjangan

sebelumnya berdasarkan perpres No.31 Tahun 2018.

Page 57:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

VOLUME 1 NO. 1, JUNI 2019

56 MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN

Adapun penekanan Menhan RI berupa :

1. Memberikan pemahaman tentang pengertian Veteran Republik Indonesia secara

konprenhensip dari seluruh referensi yang ada dan mendukung baik dari dalam

maupun luar negeri.

2. Pendalaman peran WNI yang terlibat dalam

peristiwa atau pertempuran untuk

menegakkan kedaulatan bangsa sebagai

suatu peristiwa keveteranan.

3. Pedoman Hirarki penyusunan peraturan

perundang-undangan sebagai payung

hukum sebagai langkah strategis untuk

merevisi Undang-Undang.

Turut hadir dalam kegiatan Sarasehan ini antara lain :

1. Bapak Try Sutrisno wakil presiden ke.6

2. Bapak Ryamizard Ryacudu Menhan RI

3. Bapak Kiki Syahnakri Ketua Pepabri

4. Letjen TNI Thamrin Marzuki Irjen Kemhan

5. Ibu Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan S, M.Si Dirjen Pothan Kemhan

6. Es.I dan II

7. Ketua LVRI Pusat dan daerah

8. Para Kababinminvetcaddam

Page 58:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan

Volume I No.1, Juni 2019

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN KEMHAN RI

MEDIA INFORMASI DITJEN POTHAN KEMHAN RI

Page 59:  · Contoh: bis, taksi, kereta, pesawat, kapal dan lain sebagainya. ... 56 ayat (3) menyebutkan bahwa perencanaan konstruksi jalan mengacu ... type 3-1 mampu menahan beban lintasan