contempt of court - aliansi nasional reformasi kuhp · pdf filepemajuan dan perlindungan hak...

Download Contempt Of Court - Aliansi Nasional Reformasi KUHP · PDF filepemajuan dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia. Buku ini diterbitkan dengan ... Di samping itu, hal ... tersebut

If you can't read please download the document

Upload: nguyendat

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Position Paper Advokasi RUU KUHP Seri #2 Contempt Of Court dalam Rancangan KUHP

    Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 1

    Position Paper Advokasi RUU KUHP Seri # 2

    Contempt Of Court Dalam Rancangan KUHP 2005

    ELSAM 2005

  • Position Paper Advokasi RUU KUHP Seri #2 Contempt Of Court dalam Rancangan KUHP

    Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 2

    Contempt of Court Dalam Rancangan KUHP Position Paper Advokasi RUU KUHP Seri #2 Penulis Wahyu Wagiman Tim kerja Penulisan A.H Semendawai Betty Yolanda Ifdhal Kasim Fajrimei A. Gofar Syahrial M. Wiryawan Supriyadi Widodo Eddyono Wahyu Wagiman Zainal Abidin Cetakan Pertama September 2005 Semua Penerbitan ELSAM didedikasikan kepada para korban pelanggaran hak asasi manusia, selain sebagai bagian dari usaha pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia. Buku ini diterbitkan dengan bantuan dana dari The Asia Foundation dan USAID. Isi buku ini menjadi tanggung jawab dari ELSAM. Penerbit ELSAM-Lembaga studi dan Advokasi Masyarakat Jln. Siaga II No. 31 Pejaten Barat, Pasar Minggu Jakarta 12510 Telp: (021) 797 2662; 7919 2519; 7919 2564; Facs: (021) 7919 2519 Email:[email protected], [email protected]; Web-site: www.elsam.or.id

  • Position Paper Advokasi RUU KUHP Seri #2 Contempt Of Court dalam Rancangan KUHP

    Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 3

    Bab I

    Pendahuluan Rancangan Undangundang Kitab Undangundang Hukum Pidana (RUUKUHP) telah rampungdikerjakanolehTimPerumusDepartemenHukumdanHAM.RUUKUHP tersebut kinisudahberadadi tanganMenteriHukumdanHakAsasiManusia,HamidAwaluddin,danmenunggudiserahkankeParlemenuntukdilakukanpembahasan1.Menurutparapenyusunnya,RUUKUHPyangbaruitumemilikikemajuanyangbesar dibandingkan dengan KUHP yang masih berlaku saat ini2. Kemajuantersebutdapatdilihatdaridimasukkannya beberapa tindakpidana baru yangsebelumnya tidak diatur dalam KUHP3. Di samping itu, RUU KUHP inidibangun atas dasar keseimbangan antara kepentingan pelaku, korban dannegara.Dalamhal ini telah terjadipergeserandarihukumpidanapembalasanmenjadi hukum pidana yang manusiawi. Sehingga dalam hal terjadi tindakpidana, tidak hanya perbuatannya saja yang dilihat, tetapi juga pelaku yangdilihatsebagaiindividudanalasanpelakumelakukanperbuatantersebut.Salah satuhalyangpentingdari sekianbanyakkemajuanyang terkandungdidalam RUU KUHP baru tersebut adalah dimasukkannya satu bab khususmengenaitindakpidanaterhadapprosesperadilan(contemptofcourt).Ketentuanmengenai tindakpidana terhadapprosesperadilan ini terdapatdalamBuku IIBabVIdanterdiridari17Pasal.4Adanya ketentuan mengenai tindak pidana terhadap proses peradilandilatarbelakangi oleh situasi semakinmerosotnyawibawa pengadilan.Hal inidapatdilihatdari jalannyapersidangan.Dalamkasusyangmenarikperhatianmasyarakat, gedung pengadilan hampir dapat dipastikan penuh denganpengunjungyangtidakjarangmenimbulkankegaduhandiruangsidangdengan

    1Kompas,02Februari2005,Sebanyak284RUUAkanDibahasSampaiTahun2009 : *

    Hamid:RevisiRUUKUHPPrioritasPertama.2TEMPOInteraktif,MuladiMenilaiRUUKUHPMaju,03Oktober2003.3 Seperti, tindak pidana money laundering, penyiksaan, genosida, kejahatan terhadap

    kemanusiaan, kejahatan bidang komputer, lingkungan hidup, pemilihan umum, penghinaanterhadappengadilan(contemptofcourt),terorisme,korupsi,penyadapan,kejahatankorporasi,dll.

    4Lihat:Lampiran.

  • Position Paper Advokasi RUU KUHP Seri #2 Contempt Of Court dalam Rancangan KUHP

    Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 4

    bersorak atau bertepuk tangan, yang tentunya akan mengganggu jalannyapersidangan, atau pada suatu saat muncul gerombolan massa yangberdemonstrasimenuntutdihentikannyaprosespersidangan.Di samping itu, sering juga terjadipengacarayangmeninggalkanpersidanganataupun menginterupsi dengan keras keputusan hakim; terdakwa yangmenyeranghakimakibattidakpuasdenganputusanhakim.Di luar persidangan, pemberitaan besarbesaran terhadap suatu kasus ataukritikankritikanyangdisampaikan secara terbukamelaluimediamassa seringkali terjadi dan tidak jarang pula bahwa pers mengeluarkan pemberitaanataupun pernyataanpernyataan yang menimbulkan situasi ataupun kondisiyangmempunyaipengaruh terhadapputusan yang akandijatuhkan.Dampakdaripemberitaantersebutadalahadanyakesanbahwaseseorangyangdiajukankedepanpengadilanseolaholahdiabersalahwalaupunprosespersidanganitusendiribelumselesai.HalhalatauperbuatansepertiyangdisebutkandiatasdianggapparaperumusRUUKUHPsebagaisuasanayangmemprihatinkankehidupanhukumIndonesiayangmenyebabkanmerosotnyawibawaperadilandanmeningkatnyapelecehanterhadap hukum, sehingga menyebabkan terganggunya perlindungankepentinganhukumyangsepatutnyadilindungioleh lembagaperadilan.Itulahyangmungkinmenjadi alasan para penyusunRUUKUHPmemasukkan satubabkhususmengenaitindakpidanaterhadapperadilan(contemptofcourt)5.Adanya ketentuan yang secara khusus mengatur mengenai tindak pidanaterhadapprosesperadilan(contemptofcourt)disatusisimerupakanupayayangbaik untukmenegakkan kewibawaan lembaga peradilan yang saat ini dinilaitidaklagiterhormatdimatamasyarakat.Namun,disisilainketentuaniniakanmenjadiboomerangbagimasyarakat,apabilaadanyaketentuanmengenaitindakpidana contempt of court ini sematamatauntukmemperkuatposisihakimataupejabatperadilanlainnya,yangnotabenesudahmemilikikedudukanyangkuatdalamprosesperadilan6.

    5WalaupunsebelumnyaUUNo.14tahun1985,terutamaPenjelasanUmumbutir4telah

    mengisyaratkan perlunya dibuat satu undangundang khusus tentang tindak pidana terhadapperadilan ini.Namun,adakemungkinan jugabahwaadanyaketentuanmengenai tindakpidanaterhadapperadilaniniuntukmenjawabkritikanmasyarakatterhadaplembagaperadilandanparapejabatperadilan.

    6HalinisenadadenganpendapatLuhutMPPangaribuanyangmenyatakanbahwa,ada

    kecenderungan dewasa ini kritik terhadap sistem peradilan (judiciary) di Indonesia ditanggapidenganmarah.Kritikyangmengemukadianggap sebagai tidakobyektifyanghanyamencaricarikesalahan.Kenyataannya,memangtidakadasatukasuspunyangmunculkepermukaanyangdialamatkanpadaparapenegakhukum itudiprosesdandapatdibuktikankebenarannya secara

  • Position Paper Advokasi RUU KUHP Seri #2 Contempt Of Court dalam Rancangan KUHP

    Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 5

    Disamping itu,halyangharusdiperhatikanmengenai tindakpidana terhadapproses peradilan (contempt of court) adalah latar belakang sejarah dari adanyaketentuanmengenai jenistindakpidana ini,dimanamenurutsejarahnyatindakpidanainiberasaldarinegaranegarayangmenganutsistemcommonlaw.1.1. PermasalahanDari pemaparan di atas, terdapat beberapa pertanyaan yang patut dikritisiberkaitan dengan pengaturan secara khusus tindak pidana contempt of courtdalamRUUKUHPtersebut,antaralain:

    1. Latar belakang pengaturan secara khusus mengenai Tindak PidanaterhadapProsesPeradilan(contemptofcourt).Apakahadanyapengaturantentang Tindak Pidana terhadap Proses Peradilan (contempt of court)ditujukan untuk lebihmemperkuat kedudukan para pejabat peradilan,dalam hal ini hakim dalam proses peradilan atau untukmenegakkankembali wibawa lembaga peradilan yang selama ini dinilai tidak lagiterhormatdimatamasyarakat?

    2. Apakah dengan adanya pengaturan tentang Tindak Pidana terhadapProsesPeradilan (contempt of court) tersebut telah sesuaidengan sistemperadilanyangdianutIndonesia?

    1.2.RuangLingkupKajiandanTujuanTulisaniniakanmengkajisejauhmanakebutuhanuntukmelakukanpengaturansecara khususmengenai tindak pidana terhadap proses peradilan (contempt ofcourt)dalamRUUKUHP. Kajian ini tidakmembahassatupersatupasalpasalmengenai tindak pidana terhadap proses peradilan (contempt of court) dalamRUU KUHP, tetapi akanmenganalisa konsepmengenai contempt of court inisecara konseptual, yaitu dengan melihat latar belakang historis dan sistemperadilandimanaketentuanmengenaicontemptofcourtiniberasal.Dengan analisa tersebutdiharapkandapatdiketahui sejauhmanaurgensidankepentingan mengenai perlunya ketentuan khusus mengenai tindak pidanaterhadapprosesperadilan(contemptofcourt)ini

    hukum.Dalamkemarahan itu,bahkan lebih jauhdisampaikanbahwakritik itupastilahberasaldaripihakyangdikalahkandalamsuatuperkara.Olehkarenanyapastilahtidakobyektif.

  • Position Paper Advokasi RUU KUHP Seri #2 Contempt Of Court dalam Rancangan KUHP

    Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 6

    Bab II

    Kerangka Konseptual 2.1.AsalMulaIstilahdanPengertianContemptofCourt(yangdalamRUUKUHPditerjemahkansebagaitindakpidanaterhadapprosesperadilan)padaawalnyamerupakanperaturanyangmengaturproseduruntukmelindungikekuasaan lembagalembagaumumatau istimewa,administrasi peradilan dan pengadilan7. Istilah contempt of court merupakanistilah yang berasal dari tradisi hukum Inggris dan negaranegara yangmenganut sistem common law.Sejarahatau tradisi contempt of courtmerupakanfahamdariabadpertengahanyangberhubunganeratdenganbentukkerajaandiInggrispadaawalabadpertengahan,bahwa rajarajamemerintahdenganhakhaksepertiTuhan.Menurutfahamini,rajarajayangterpilihmewakiliTuhandidunia dan hanya bertanggung jawab kepada Tuhan. Setiap perlawanan ataupenghinaan secara terangterangan terhadap kekuasaan raja akan mendapathukumandariraja.Hukuman iniadalahhukumandarirajasendiri,karenadiaadalahsebagairajaataurajasebagaipribadibukansebagailembagakerajaan.Semua orang harus tunduk pada raja sebagai kekuasaan tertinggi. Rajamerupakan sumber hukum dan keadilan yang kekuasaannya didelegasikankepada para aparatnya.Oleh karena itu, contempt of court dipandang identikdengan contempt of the King. Kenyataan tersebut diperkuat oleh pernyataanseorang penulis hukum Inggris pada tahun 1260, Bracton, yangmenyatakanThere isno greater crime than contempt and disobedience, for all person ought