commodity approach 1
DESCRIPTION
KomoditasTRANSCRIPT
![Page 1: Commodity Approach 1](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110319/563dbba4550346aa9aaef914/html5/thumbnails/1.jpg)
Nama Kelompok :
Nama Kelompok :
Arif Setyo N.
Evrilia Retno N.
Indraswari Putri K.
Presdhian Puspita W.
Rizka Nur Afivah
Commodity Approach
Pendekatan ini bertujuan mempelajari komoditas secara keseluruhan atau sebuah unit
yang tidak dapat dipisahkan. Pendekatan ini mengacu pada segala komoditas yang tidak bisa
dipelajari secara parsial. Demikian juga pada geografi pertanian sebagai sebuah pendekatan
yang menekankan pada analisis spasial dari fakta-fakta komuditas. Konsep ini berhubungan
dengan komoditas tunggal dan mempertimbangkan segala aspek dari syarat pertumbuhan,
distribusi, konsentrasi/ pemusatan, produksi, proses, pemasaran, dan konsumsi. Hal ini
seringkali ditetapkan dalam berbagai wilayah di dunia yang memproduksi semua suplai dari
komuditas yang dipelajari. Oleh karena itu, ini mungkin sebuah kombinasi dari dua
pendekatan yaitu komoditas dan wilayah unuk mempelajari sebuah komoditas secara detail.
Pendekatan komoditas sangat penting pada masa itu di daerah Eropa Barat yang
mencari pendekatan komoditi sebagai bahan produksi berbagai jenis makanan yang berbeda
dan berbagai jenis bahan mentah yang berasal dari luar daerah Eropa. Para ahli geografi dari
Inggrislah yang mengawali adanya pendekatan komoditas ini, yang menghasilkan study
komprehensif mengenai produk pertanian yang dihasilkan di daerah tropis. Bahkan mereka
memiliki kebutuhan yang besar untuk mengidentifikasi wilayah yang memproduksi makanan
dan bahan baku yang berbasis agro (pertanian) untuk digunakan dalam mengembangkan
sistem ekonomi mereka, mengingat sumber daya yang terbatas di wilayah mereka. Oleh
karena itu, mereka hanya tertarik dalam pengadaan komoditas misalnya transportasi,
pengolahan dan perdagangan komoditas dari berbagai wilayah di dunia dimana ada kelebihan
bahan pangan.
Pendekatan komoditas tidak jarang di AS dan sampai tahun 1920an, hal tersebut
hampir menjadi tema yang umum di buku teks Amerika. Studi awal mengenai geografi
pertanian sebagian besar ditangani dengan produksi dan pertukaran dari komoditas pertanian.
![Page 2: Commodity Approach 1](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022110319/563dbba4550346aa9aaef914/html5/thumbnails/2.jpg)
Studi dari komoditas individu masih dilakukan dalam jumlah besar di AS. Dalam studi
tersebut penekanan utama adalah pada produksi khusus, terutama pada penentuan kondisi
alam yang menghasilkan produksi barang dagang yang baik di daerah tertentu, atau
menitikberatkan pada kondisi yang menguntungkan untuk melakukan produksi tanaman yang
sampai sekarang tidak tumbuh disana.
Penyelidikan geografis analisis pertanian, bahkan ketika berhadapan dengan satu
komoditas, hampir selalu berkaitan dengan daerah-maka khususnya komoditas spesialisasi
regional. Di India pendekatan komoditas tidak populer sebagai literatur karena yang tersedia
mengenai hal ini agak sedikit. Sebuah karya yang dapat dikutip dalam konteks ini adalah dari
Shandhu (1997) berjudul Kondisi Geografi Budidaya Tebu di Haryana Timur. Dalam
penelitian ini ia telah mempelajari kondisi sosial dan alam di daerah produksi tebu. Atas
dasar buktinya itu, dia telah mengatur untuk mengidentifikasi daerah-daerah lain yang
kondisinya bagus atau dapat dipakai lagi. Penelitian ini dengan tujuan untuk mencari daerah
lain di Haryana yang dapat ditanami tebu.
Bagaimanapun juga pendekatan ini berkaitan dengan geografi pertanian,
pembelajaran mengenai hasil bumi dan hewan ternak. Jadi, hal tersebut tidak membatasi
ruang lingkup geografi pertanian. Nyatanya, hasil bumi dan hewan ternak bukan hanya
komponen dari geografi pertanian. Terdapat suatu topik dari banyaknya faktor dalam
produktifitas pertanian yang sama pentingnya. Terdapat elemen dari pertanian yang berperan
penting. Dapat dikatakan, bahwa pendekatan komoditas adalah topikal dan berorientasi
tujuan. Yang mana hal tersebut tidak begitu komprehensif.