commitment to growth and overcoming the...

282

Upload: vuongcong

Post on 20-Mar-2019

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi
Page 2: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE CHALLENGESBerkomitmen Untuk Pertumbuhan dan Mengatasi Tantangan

Dengan pencapaian yang diraih di tahun 2013, Perseroan terus “Berkomitmen

Untuk Pertumbuhan dan Mengatasi Tantangan” yang dijadikan sebagai

tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

beragam tantangan yang cukup berat.

With achievement earned in 2013, the Company was continuously made

“Commitment to Growth and Overcoming the Challenges”that was taken

as the annual report theme since in that year the Company faced various

tough challenges.

2014

OVERCOMING THE CHALLENGES FOR SURVIVALMengatasi Tantangan Untuk Bertahan

Tema “Mengatasi Tantangan Untuk Bertahan” menggambarkan kondisi

Perseroan yang melakukan upaya dengan mengintegrasikan seluruh

kekuatan dan fokus untuk melakukan efisiensi, assets alignment, dan

diversifikasi bisnis (“Program Turn Around”) untuk mengatasi tantangan di

tahun 2015.

The theme of “Overcoming the Challenges for Survival” represented the

Company’s conditions to overcome the challenges in 2015 by integrating the

strengths and focusing on implementing efficiency, assets alignment, and

business diversification (“Turn Around Program”).

2015

CLIMB TO THE HIGHER LEVELMendaki ke Tingkat yang Lebih Tinggi

Tahun 2013 merupakan tahun dimana Perseroan mencapai pertumbuhan

yang ditargetkan dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerjanya

yang selaras dengan tema laporan tahunan di tahun 2013 yaitu “Mendaki ke

Tingkat yang Lebih Tinggi”.

Year 2013 was a year in which the Company achieved the targeted growth

and committed to continuously improving its performance that was inline

with the 2013 annual report theme of “Climb to the Higher Level”.

2013

KESINAMBUNGAN TEMA LAPORAN TAHUNANContinuity of Annual Report Theme

Page 3: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

TEMA LAPORAN TAHUNAN 2016Theme of Annual Report 2016

Di tahun 2016, PT Pelita Air Service (“Perseroan”) melanjutkan “Program Turn Around”

dengan mendorong peningkatan efisiensi, assets alignment, dan diversifikasi bisnis. Hal

tersebut menjadi terobosan Perseroan dalam menghadapi kondisi industri yang masih

kurang kondusif seiring dengan anjloknya harga minyak dunia. Tahun 2015 sudah menjadi

pijakan awal bagi Perseroan untuk melakukan perbaikan dan pada tahun 2016, Perseroan

terus menggaungkan semangat untuk “Terus Melangkah Maju” yang menjadi tema

pada laporan tahunan 2016 ini. Peningkatan kinerja Perseroan di tahun 2016 sudah mulai

terlihat dan hal tersebut harus tetap dilanjutkan melalui penciptaan kesempatan dari

setiap tantangan yang dihadapi. Dengan demikian, Perseroan percaya dengan semangat

tersebut maka Perseroan akan mampu mengatasi tantangan apapun yang menghadang

di masa mendatang.

In 2016, PT Pelita Air Service (“the Company”) continued the “Turn Around” Program” by

boosting the improvement of efficiency, assets alignment, and business diversification.

That became the breakthrough created by the Company in facing the unfavorable

industry conditions in accordance to the drop in world oil prices. Year 2015 was a starting

point for the Company to conduct improvement and in 2016, the Company continued to

hailing the spirit to “Keep Moving Forward” that became the theme of this 2016 annual

report. The Company’s performance improvement in 2016 had started to be noticed and

that has to be continued by creating opportunities from the challenges faced. Therefore,

the Company believes that with this spirit, the Company will be able to overcome any

challenges in the future.

KEEP MOVING FORWARDTerus Melangkah Maju2016

Page 4: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report4

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile36Sekilas Perusahaan | Company in Brief

Kegiatan Usaha | Business Activities

Visi dan Misi | Vision and Mission

Nilai-nilai Inti Perseroan | Corporate Core Values

Struktur Organisasi | Organization Structure

Entitas Anak dan Asosiasi | Subsidiaries and Affiliated Companies

SBU (Strategic Business Unit) | SBU (Strategic Business Unit)

Pelita Training Center (PTC) | Pelita Training Center (PTC)

Pelita Avionic Facility (PAV) | Pelita Avionic Facility (PAV)

Pondok Cabe Airport (PCA) | Pondok Cabe Airport (PCA)

Komposisi Pemegang Saham | Shareholder Composition

Struktur Grup | Group Structure

38

39

40

41

42

44

46

46

49

51

53

54

LAPORAN MANAJEMENManagement Report18Laporan Dewan Komisaris | Report From The Board of Commissioners

Laporan Direksi | Report From The Board of Directors

Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan

Direksi atas Laporan Tahunan 2016 | Responsibility statement of the

Board of Commissioners and Directors on 2016 annual report

Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioners Profile

Profil Direksi | Board of Directors Profile

20

24

30

32

33

KILAS KINERJA 2016Performance Highlights 2016

Kilas Kinerja 2016 | Performance Highlights 2016

Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights

Informasi Harga Saham | Stock Price Information

Informasi Obligasi | Bonds Information

Ikhtisar Operasional | Operational Highlights

Peristiwa Penting 2016 | Event Highlights of 2016

810

11

13

13

14

16

Page 5: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

5ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Analysis and Discussion64

66

70

71

87

88

88

89

90

91

92

92

93

93

93

94

94

95

96

96

96

97

98

100

100

101

Tinjauan Segmen Usaha | Business Segment Review

Tinjauan Keuangan | Financial Review

Laporan Posisi Keuangan | Statement of Financial Position

Arus Kas | Cash Flow

Rasio Keuangan | Financial Ratio

Kemampuan Membayar Hutang | Ability to Pay Debt

Tingkat Kolektibilitas Piutang | Receivable Collectability Ratio

Struktur Modal | Capital Structure

Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal | Material Relations for Capital Goods Investment

Dampak Perubahan Harga terhadap Pendapatan Bersih | Impact of Price Changes on Net Revenues

Perbandingan Target dan Realisasi 2016 | Comparison of Target and Realization in 2016

Target Tahun 2017 | Target in 2017

Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan |

Material Information and Fact after Reporting Date

Informasi Keuangan Luar Biasa dan Jarang Terjadi | Extraordinary and Rare Financial Information

Informasi Material mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Restrukturisasi Utang/Modal |

Material Information on Investment, Expansion, Divestment, Debt/Capital Restructuring

Prospek Usaha | Business Prospect

Aspek Pemasaran | Marketing Aspects

Dividen | Dividend

Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP) |

The Program Share Ownership by Employees and/or Management (ESOP/MSOP)

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum | Realization on Fund Utilization of Public Offering

Informasi dan Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi |

Information and Material Transaction that has Conflict of Interest and/or Transaction with Affiliates

Informasi Terkait Komitmen dan Kontinjensi | Commitments and contingencies related information

Perubahan Perundang-Undangan | Changes on Regulation

Perubahan Kebijakan Akuntansi | Changes on Accounting Policy

Kelangsungan Usaha | Business Sustainability

Wilayah Operasi | Operations Area

Jaringan Kantor | Office Network

Penghargaan dan Sertifikasi | Awards and Certifications

Sumber Daya Manusia | Human Resources

Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia |

Competency Development of Human Resources

55

56

58

60

62

Page 6: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report6

TANGGUNG JAWAB SOSIALCorporate Social Responsibilities210Tanggung Jawab Lingkungan | Environmental Responsibility

Kerja, Kesehatan dan Keselamatan | Employement, Health and Work Safety

Pengembangan Sosial dan Komunitas | Social and Community Development

212

213

213

104Struktur, Prinsip dan Landasan Tata Kelola | Structure, Principle and Platform for Governance

Penerapan Prinsip-Prinsip Tata Kelola | Applying Principles of Governance

Implementasi GCG | GCG Implementation

Pencapaian dan Kegiatan GCG di Tahun 2016 | Achievements and Activities of GCG in 2016

Assesment GCG PELITA | Assessment of GCG PELITA

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) | General Meeting of Shareholders (AGM)

Dewan Komisaris | Board of Commissioners

Direksi | Board of Directors

Komite Audit | Audit Committee

Komite Investasi dan Manajemen Risiko | Investment and Risk Management Committee

Komite Nominasi dan Remunerasi | Nomination and Remuneration Committee

Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan | Task Execution of Corporate Secretary

Struktur atau Kedudukan Corporate Secretary Department |

Structure or Position of Corporate Secretary Department

Kinerja Sekretaris Perusahaan Tahun 2016 | Performance of Corporate Secretary 2016

Profil Corporate Secretary Manager | Corporate Secretary Manager Profile

Sistem Pengendali Internal | Internal Control System

Internal Audit Department | Internal Audit Department

Profil Chief Internal Audit | Chief Internal Audit Profile

Akuntan Publik | Public Accountant

Kode Etik Perusahaan | Company Code Ethics

Isi Etika Usaha | Business Ethics Content

Etika Usaha | Business Ethics

Etika Kerja | Work Ethics

Kode Etik Berlaku Bagi Seluruh Level Organisasi | Code Ethics Apply to All Level Organization

Nilai-Nilai Perusahaan (Corporate Core Values) | Corporate Values (Corporate Core Values)

Bentuk Sosialisasi dan Penegakkan Kode Etik | Socialization and Enforcement form of Code Ethics

Sistem Manajemen Risiko | Risk Management System

Whistle Blowing System (WBS) | Whistle Blowing System (WBS)

Struktur Pengelolaan WBS | WBS Management Structure

Gratifikasi | Gratification

Benturan Kepentingan | Conflict of Interest

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) | Wealth Report of State Official

Pernyataan Kebijakan Perusahaan 2016 | Company Policy Statement 2016

SSQ (Safety, Security & Quality) / (Keselamatan, Keamanan & Kualitas) | SSQ (Safety, Security & Quality)

Definisi | Definition

Kinerja Keselamatan Penerbangan 2016 | Flight safety performance 2016

Pelaporan, Pencatatan, dan Investigasi dalam Insiden dan Kecelakaan |

Reporting,Recording,and Investigation of Incidents and Accidents (Ref SHE Manual 3.3)

Prosedur Penanganan Kecelakaan dalam Perusahaan (dalam bentuk bagan) |

Procedure for Handling Accidents within the Company (in the form of a chart)

Proses Penanganan Limbah Berbahaya | Waste Management Process

Aturan dasar aman Tumpahan Bahan Berbahaya | The Basic Rules of Safe Spill Hazardous Materials

Akses Terhadap Informasi | Access to Information

106

107

110

112

113

116

118

127

140

144

146

147

149

150

151

154

155

157

161

162

163

163

164

168

176

176

177

178

180

184

186

191

194

196

197

198

199

201

203

204

205

208

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

Page 7: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

7ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANConsolidated Financial Statements21631 DESEMBER 2016 | DECEMBER 31, 2016

Page 8: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi
Page 9: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

KILASKINERJA 2016PERFORMANCE HIGHLIGHTS 2016

Page 10: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report10

KILAS KINERJA 2016Performance Highlights 2016

PENDAPATANREVENUES

LABA KOTORGROSS PROFIT

14,8

74,9

06

13,5

14,2

70

12,7

87,9

34

-5,162

,282

73,0

97,9

89

71,6

42,5

56

52,6

73,8

98

53,3

42,0

37

80,176

,731

7,98

5,58

4

LABA TAHUN BERJALANPROFIT FOR THE YEAR

JUMLAH ASETTOTAL ASSETS

70,4

54,4

50

87,4

50,5

56

90,0

19,5

55

64,0

24,9

43

2,73

4,58

1

419,

050

-21,

254,

328

482,

316

5,66

3,06

2

60,8

70,7

70

Restate karena adanya impairment persediaan dan adanya perubahan

atas dasar pengenaan pajak

Page 11: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

11ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

Uraian

(dalam Dolar AS)2016 2015 2014 2013 2012

Description

(in US Dollar)

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian | Consolidated Statements of Comprehensive Income

Pendapatan 53.342.037 52.673.898 71.642.556 80.176.731 73.097.989 Revenues

Beban Pokok Pendapatan 45.356.453 57.836.180 58.854.622 63.662.461 58.223.082 Direct Costs

Laba Kotor 7.985.584 (5.162.282) 12.787.934 13.514.270 14.874.906 Gross Profit

Laba Sebelum Pajak 1.881.104 (19.956.964) 897.824 7.774.929 4.086.900 Income Before Tax

Laba Tahun Berjalan 482.316 (21.254.328) 419.050 5.663.062 2.734.581 Profit for the Year

Jumlah Laba Komprehensif (428.763) (18.086.053) 463.061 5.735.939 2.874.268Total Comprehensive

Income

Laba per Saham - - - - - Earnings per Share

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi | Consolidated Statements of Financial Position

Aset lancar 32.448.628 21.396.429 44.714.447 48.705.933 45.016.968 Current Assets

Aset Tidak Lancar 31.576.315 39.474.341 45.305.108 38.744.623 25.437.482 Non Current Assets

Jumlah Aset 64.024.943 60.870.770 90.019.555 87.450.556 70.454.450 Total Assets

Liabilitas Jangka Pendek 17.731.832 16.914.884 14.854.068 39.474.157 39.828.283 Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang 18.844.763 16.078.775 22.656.465 20.144.354 9.669.390 Non Current Liabilities

Jumlah Liabilitas 36.576.595 32.993.659 37.510.533 59.618.511 49.497.674 Total Liabilities

Modal saham – modal dasar

Ditempatkan dan Disetor184.053.701 184.053.701 184.053.701 159.839.785 137.044.473

Share Capital – authorized

Issued and Fully Paid

Capital

Jumlah Ekuitas 27.449.139 27.877.111 52.509.022 27.832.045 20.956.777 Total Equity

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 64.024.943 60.870.770 90.019.555 87.450.556 70.454.450 Total Liabilities and Equity

Jumlah Investasi pada Entitas LainTotal Investment on other

Entities

Rasio Keuangan | Financial Ratios

Rasio Lancar 183,00 260,77 301,02 123,39 113,03 Current Ratio

Rasio Liabilitas Terhadap Aset 57,13 46,27 40,02 67,83 70,25Liabilities to Assets

Ratio

Marjin Laba Bersih 0,90 6,81 1,28 6,54 5,59 Net Profit Margin

Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas 1.335,48 86,13 66,72 210,88 236,19Total Debt to Total

Equity Ratio

Marjin Laba Kotor 14,97 9,54 17,66 20,60 20,35 Operating Profit Margin

Page 12: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report12

RASIO LANCARCURRENT ASSETS

113.

03

123.

39

301.

02

183.

00

260.

77RASIO LIABILITAS TERHADAP ASETTOTAL LIABILITIES TO TOTAL ASSETS RATIO

70.2

5

67.8

3

40.0

2

57.13

46.2

7

RASIO LIABILITAS TERHADAP EKUITASTOTAL LIABILITIES TO TOTAL EQUITY RATIO

236.19

210.

88

66.7

2

1,33

5.48

86.13

MARJIN LABA BERSIHNET PROFIT MARGIN

5.59

6.54

1.28

0.9

6.81

MARJIN LABA KOTOROPERATING PROFIT MARGIN

20.0

3

20.6

0

17.6

6

14.9

7

9.54

Page 13: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

13ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Hingga 31 Desember 2016, Perseroan belum mencatatkan

sahamnya di Bursa Efek Indonesia (IDX) sehingga

informasi dalam bentuk tabel dan grafik terkait jumlah

saham yang beredar, kapitalisasi pasar, harga saham

tertinggi, terendah, penutupan, dan volume perdagangan

untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku

terakhir tidak tersedia dalam laporan tahunan 2016

Perseroan ini.

Until December 31, 2016, the Company had not listed

its stocks in Indonesia Stock Exchange (IDX) so the

information in tables and charts regarding the total

outstanding shares, market capitalization, the highest,

lowest, closing stock prices, and trading volume for every

quarter in the last 2 (two) fiscal years are not available in

this Company’s 2016 annual report.

INFORMASI HARGA SAHAMStock Price Information

INFORMASI OBLIGASI Bonds Information

Perseroan juga belum mencatatkan obligasi di Bursa Efek

Indonesia (IDX) pada tahun 2016, sehingga informasi

terkait jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang

beredar, tingkat bunga/imbalan, tanggal jatuh tempo,

dan peringkat obligasi/sukuk tidak dapat disajikan dalam

laporan tahunan 2016 ini.

The Company also had not listed its bonds in Indonesia

Stock Exchange (IDX) in 2016, therefore information

concerning total outstanding bonds/sukuk/conversion

bonds, rate/return, maturity date, and bonds/sukuk

rate can not be presented in this 2016 annual report.

Page 14: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report14

IKHTISAR OPERASIONALOperational Highlights

2014

2015

2016 3968.49

4072.63

3832.03

JUMLAH JAM TERBANG FIXED WINGTotal Flight Hours of Fixed Wing

JUMLAH JAM TERBANG ROTARY WINGTotal Flight Hours of Rotary Wing

2014

2015

2016 5318.4

9063.47

6090.91

Page 15: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

15ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Page 16: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report16

PERISTIWA PENTING 2016Event Highlights of 2016

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2015

PT Indopelita Aircraft Services (Anak Perusahaan)

The annual general meeting of shareholders fiscal year 2015

PT Indopelita Aircraft Services (subsidiary)

FEBRUARIFebruary

20

Perseroan mendapatkan kontrak charter pesawat oleh Santos Northwest

Natuna B.V.The Company assigned

aircraft charter contract by Santos Northwest

Natuna B.V.

MARET March

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku

2015 Perseroan.Annual General Meeting of

Shareholders for Fiscal Year 2015 of the Company.

24

Pengangkatan Bapak Tri Harwiyono sebagai Direktur

Operasi oleh Pemegang Saham.The appointment of

Mr. Tri Harwiyono as Operational Director by Shareholders.

JANUARIJanuary

Perseroan berkerjasama dengan BNPB dalam

rangka penanggulangan darurat bencana banjir &

tanah longsor di Sumatera Barat.

The Company in cooperation with BNPB to manage the

flood & landslide emergency in West Sumatera.

APRILApril

24

02

Perubahan Struktur Organisasi Perseroan dari yang semula terdiri dari 4

(empat) Direktorat berubah menjadi 3 (tiga) Direktorat.

Changes on Company’s Organization Structure from 4 (four) Directorates to 3 (three)

Directorates.

JUNIJune

BPPT menyewa pesawat Cassa milik Perseroan dalam rangka

penanggulangan bencana asap kebakaran hutan dan lahan di

Pulau Sumatera dan Kalimantan dengan menggunakan teknologi

modifikasi cuaca.BPPT chartered Cassa aircraft owned by the Company to manage land and

forest fire smoke disaster in Sumatera and Kalimantan island by using

weather modification technology.

10 27

Masa jabatan Bapak Delas M. Pontolumiu selaku

Komisaris Perseroan yang berakhir.

Term of office of Mr. Delas M. Pontolumiu as the Company’s

Commissioner had ended.

PT Pertamina (Persero) menugaskan Perseroan untuk

melakukan pengangkutan BBM dengan menggunakan pesawat Air Tractor AT-802 di wilayah perbatasan dan

pedalaman.PT Pertamina (Persero) assigned

the Company to transport fuel oil by using Air Tractor AT-802 in

border and remote areas.

28

Pengangkatan Bapak Dani Adriananta sebagai

Plt Direktur UtamaThe Appointment of

Mr. Dani Adriananta as acting of the President Director

Perseroan melakukan perubahan pada Company

Policy Statement.The Company conducted

amendment on the Company Policy Statement.

MEIMay

24 30

29 25

27

Penjualan asset non produktif berupa 1 unit

pesawat Fokker F-28Sales of non-earning

assets in the form of 1 unit of Fokker F-28

Page 17: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

17ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Ground breaking perbaikan dan perawatan Bandara Warukin di

Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.

Ground breaking of Warukin Airport improvement and handling in Tabalong

Regency, South Kalimantan.

06

Sosialisasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang dilakukan oleh fungsi BOD

Support Perseroan dan dihadiri oleh 195 pekerja

Perseroan.Socialization of Good Corporate Governance conducted by BOD Support unit of the Company

and attended by 195 Company’s employees.

First flight charter pesawat helikopter oleh

PT Pertamina Hulu Energy dengan daerah operasi di Kabupaten Nunukan

Kalimantan Utara.First flight charter of rotary wing by PT Pertamina Hulu Energy with operations area in Nunukan Regency North

Kalimantan.

Pelita Training Center memperoleh

sertifikasi Dangerous Good Regulation dari

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.Pelita Training Center

received Dangerous Good Regulation certification from Ministry of Transportation of

Republic of Indonesia.

2030 - 02

DESEMBERDecember

Penandatanganan MOU dengan Pemerintah Kabupaten Tabalong

dalam rangka kerjasama pengelolaan Bandara Tanjung Warukin.

Mou Signing with Tabalong Regional Government in accordance with

cooperation in managing Tanjung Warukin Airport.

29

Peresmian program BBM satu harga oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo di Papua dimana Perseroan

mengoperasikan pesawat pengangkut BBM.Inauguration of one fuel oil price by the

President of Republic of Indonesia, Mr. Joko Widodo in Papua in which the Company

operates the fuel oil transporter aircraft.

OKTOBER October

Sosialisasi GCG dengan nara sumber dari Fungsi Compliance PT Pertamina (Persero) dan dihadiri oleh 63 Pekerja

PT Pelita Air Service Socialization of GCG by a resource person

from the function of Compliance of PT Pertamina (Persero) and was attended by 63 Employees of PT Pelita Air Service

1804

Media Gathering PT Pertamina (Persero) untuk wilayah Jawa Barat.

Media Gathering of PT Pertamina (Persero) for West Java region.

NOVEMBERNovember

22 - 24

Perseroan mendapatkan penghargaan Kontraktor

dengan KPI Terbaik Kategori I dari PT Pertamina Hulu Energy

ONWJ.The Company received awards of Contractor with Best KPI Categori I from PT Pertamina Hulu Energy

ONWJ.

AGUSTUSAugustus

30 09

Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

menerbitkan sertifikat Bandar Udara Khusus untuk

bandara Pondok Cabe.Ministry of Transportation

Directorate General of Civil Aviation issued Special

Airport certification for Pondok Cabe airport.

SEPTEMBER September

Peresmian penggunaan gedung Perseroan oleh pasca sarjana

dan ikatan alumni Universitas Brawijaya.

Inauguration of the Company’s building space usage by the post graduate and alumni association

of Brawijaya University.

10

Page 18: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

18KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT REPORT

Page 19: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

19ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Page 20: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

20KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Dwi Wahyu DaryotoKomisaris Utama

President Commissioner

Di tahun 2016, Perseroan telah

melakukan business development

utamanya dalam kelompok bisnis

non-aero, salah satunya adalah

proyek pengembangan Bandara

Warukin,

-Dwi Wahyu Daryoto

Page 21: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

21ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

LAPORAN DEWAN KOMISARISReport From The Board of Commissioners

KEPADA PEMEGANG SAHAM YANG TERHORMAT,

Tahun 2016 memberikan tantangan tersendiri bagi Perseroan

untuk terus melakukan terobosan di tengah perlambatan

industri dan pertumbuhan ekonomi yang ada. Sepanjang

tahun 2016 Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan

dan memberikan arahan kepada Direksi dalam pengambilan

keputusan sehingga Perseroan dapat melalui tahun 2016

dengan pertumbuhan kinerja yang membaik. Untuk itu, atas

nama Dewan Komisaris perkenankan kami untuk melaporkan

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

dalam mengawasi dan memberikan arahan kepada Direksi.

PENILAIAN ATAS KINERJA DIREKSI

Dewan Komisaris menilai kerja Direksi cukup baik dalam

mengelola perusahaan sepanjang tahun 2016 dengan

melanjutkan pelaksanaan “Turn Around Program” untuk

menghadapi beragam tantangan yang ada baik dari sisi

internal maupun eksternal. Selain itu, Direksi juga mampu

merespon dinamika industri aviasi, menangkap setiap

peluang bisnis yang ada melalui business development,

investasi serta penataan internal seperti peningkatan

kompetensi SDM. Kesemua hal tersebut terbukti mampu

mendorong pertumbuhan kinerja Perseroan di tahun 2016.

Perseroan membukukan pendapatan sebesar

AS$53.342.037 di tahun 2016 yang meningkat

dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar AS$52.673.898

dan di saat yang sama Perseroan berhasil melakukan

efisiensi beban pokok pendapatan sebesar AS$12.479.727.

Efisiensi biaya dan peningkatan pendapatan tersebut turut

meningkatkan pencapaian laba tahun 2016 yang mencapai

AS$482.316 meningkat cukup signifikan dibandingkan

dengan tahun 2015 yang rugi AS$21.254.328.

Di tahun 2016, Perseroan telah melakukan business

development utamanya dalam kelompok bisnis non-aero,

salah satunya adalah proyek pengembangan Bandara

Warukin, Kabupaten Tabalong, untuk pelayanan penerbangan

umum. Proyek pengembangan mencakup pembenahan

infrastruktur bandara hingga pengoperasian penuh bandara.

Selain itu, Perseroan juga sudah memasuki bisnis industrial

turbine maintenance untuk turbin-turbin milik Pertamina

selaku Pemegang Saham Perseroan. Dalam hal ini, Perseroan

menunjuk anak perusahaan PT Indopelita Aircraft Services

(PT IAS) untuk menangani bisnis tersebut yang juga menjadi

bagian dari upaya optimalisasi sumber daya manusia yang

dimiliki PT IAS.

DEAR HONOURED SHAREHOLDER,

Year 2016 gave challenges for the Company to keep innovating

in the midst of existing industry and economic growth

slowdown. Throughout 2016, the Board of Commissioners

has conducted supervision and provided direction to the

Board of Directors in making decision so that the Company

can get through year 2016 with better performance growth.

Therefore, on behalf of the Board of Commissioners please

allow us to report the Board of Commissioners’ duties and

responsibilities in conducting supervision and providing

direction to the Board of Directors.

ASSESSMENT ON BOARD OF DIRECTORS’ PERFORMANCE

Board of Commissioners assesses that the Board of

Directors performance was good in managing the company

throughout 2016 by continuing the implementation “Turn

Around Program” to face various existing challenges both

from internal and external. In addition, the Board of Directors

was also able to respond aviation industry dynamic, grabbing

any business opportunities through business development,

investment and internal improvement such as HR

competency improvement. All of those matters were proven

to be able to drive Company’s performance growth in 2016.

The Company recorded revenues amounted to

US$3,342,037 in 2016 that increased compare to 2015

that was US$52,673,898 and at the same time, the

company has managed to do the load efficiency of revenue

amounting to us $12,479,727. Cost efficiency and such

increase revenues also increased profit for the year 2016

that reached US$482,316 which increased significantly

compare to 2015 that was loss US$21,254,328.

In 2016, the Company has conducted business development

mainly in non-aero business group, one of its is development

project of Warukin Airport, Tabalong Region, to serve

commercial flights. Development project includes airport

infrastructure improvement to airport full operation.

In addition, the Company had also entered turbine

maintenance industrial business for turbines owned by

Pertamina as Company’s Shareholder. In this case, the

Company appointed its subsidiary PT Indopelita Aircraft

Services (PT IAS) to handle that business that also became

part of the human resources optimization effort owned by

PT IAS.

Page 22: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

22KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

In the Group’s business, the company also continue to an

aero and sustained cooperation with government agencies,

including with the BNPB for tackling floods and BPPT for

tackling forest fires. Still in aero business, the company also

succeed in the distribution of FUEL to the border region and

the hinterland.

To support that business development, the Board of

Commissioners provides direction to the Board of Directors

to conduct internal improvement such as HR competency

improvement to be reliable and productive. In addition,

the Company is also expected to strengthen and improve

existing business development strategy, so it can be realized

and also provides contribution to Company’s performance

achievement.

The Board of Commissioners also continuously reminds the

Board of Directors to always implements good corporate

governance best practices in all aspects including in daily

activities. The Board of Commissioners also encourages the

Board of Directors to improve risk management system as

the Company focused on business development throughout

2016.

OVERVIEW ON BUSINESS PROSPECT

With a series of implementation on “Turn Around Program”

including focus on business development that has

been conducted by the Company in 2016, the Board of

Commissioners views Company’s business prospect in the

future is getting better. Ministry of SOEs also supports the

business development efforts taken by the Company by

assigning the Company to cooperate with Garuda Indonesia

for flights to rural areas.

The result from those efforts of improvement and increasing

on Company’s performance can be seen from revenues and

net profit achievement that grew well in 2016. Therefore,

the Board of Commissioners believes that the Company can

improve growth better. With business development efforts

taken by the Company, then the new sources of revenues

are expected to increase and grow, therefore the Company’s

performance will also grow.

PERFORMANCE OF COMMITTEE UNDER THE BOARD OF

COMMISSIONERS

Board of Commissioners is supported with Audit Committee

in conduction supervision and providing input to the Board of

Directors in managing and making decision in the Company.

Throughout 2016, the Board of Commissioners assesses that

Audit Committee had executed its functions well therefore

was able to assist the Board of Commissioners in providing

Dalam kelompok bisnis aero, Perseroan juga terus

menggencarkan kerjasama dengan instansi Pemerintah,

diantaranya dengan BNPB untuk penanggulangan banjir dan

BPPT untuk penanggulangan kebakaran hutan. Masih di

bisnin aero, Perseroan juga berhasil melaksanakan penugasan

distribusi BBM ke wilayah perbatasan dan pedalaman.

Untuk mendukung business development tersebut, Dewan

Komisaris memberikan arahan kepada Direksi untuk melakukan

penataan internal seperti meningkatkan kompetensi SDM

sehingga handal dan produktif. Selain itu, Perseroan juga

diharapkan dapat menguatkan dan mematangkan strategi

pengembangan bisnis yang sudah ada, sehingga dapat segera

terealisasi dan turut memberikan kontribusi terhadap pencapaian

kinerja Perseroan.

Dewan Komisaris juga senantiasa mengingatkan kepada Direksi

agar selalu menerapkan best practices tata kelola perusahaan

yang baik dalam segala aspek termasuk dalam kegiatan

sehari-hari. Dewan Komisaris juga mendorong Direksi untuk

meningkatkan sistem manajemen risiko seiring dengan business

development yang fokus dilakukan oleh Perseroan sepanjang

tahun 2016.

PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA

Dengan serangkaian implementasi “Turn Around Program”

termasuk fokus pada business development yang telah dilakukan

oleh Perseroan di tahun 2016, Dewan Komisaris memandang

prospek usaha Perseroan ke depan semakin baik. Kementerian

BUMN juga mendukung upaya pengembangan bisnis yang

dilakukan oleh Perseroan dengan memberikan penugasan

kepada Perseroan untuk bekerjasama dengan Garuda Indonesia

terkait penerbangan perintis.

Hasil dari serangkaian upaya pembenahan dan peningkatan

kinerja Perseroan telah terlihat dari pencapaian pendapatan

dan laba bersih yang tumbuh sangat baik di tahun 2016. Oleh

karena itu, Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa pertumbuhan

tersebut dapat terus ditingkatkan lebih baik lagi oleh Perseroan.

Dengan adanya serangakaian upaya business development yang

dilakukan oleh Perseroan, maka sumber-sumber pendapatan

baru diharapkan akan semakin bertambah dan tumbuh, sehingga

kinerja Perseroan juga akan tumbuh.

KINERJA KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris didukung oleh Komite Audit dalam melakukan

pengawasan dan memberikan masukan kepada Direksi dalam

pengelolaan dan pengambilan keputusan Perseroan. Sepanjang

tahun 2016, Dewan Komisaris menilai bahwa Komite Audit telah

menjalankan fungsinya dengan cukup baik, sehingga membantu

Dewan Komisaris dalam memberikan arahan yang tepat

Page 23: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

23ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

the right direction to the Board of Directors in bringing the

Company to better direction. Audit Committee has also

provided regular report related with internal audit findings and

also followed up those findings. In addition, Audit Committee

also had conducted review on Internal Control System,

compliance of audit implementation b independent auditor

and ensured that the Company had fulfilled all prevailing rules

and regulations.

CHANGES ON BOARD OF COMMISSIONERS’ MEMBERS

In 2016, there were changes on Board of Commissioners’

members in which Mr. Dellas M. Pontolumiu was no longer

serve as Company’s Commissioner effectively on June 28, 2016

and until the end of 2016, Board of Commissioners’ members

consists of 1(one) person of President Commissioner.

APPRECIATION

On behalf of the Board of Commissioners, please allow us

to express our highest gratitude on hard work and dedication

from all Board of Directors and employees in passing the

tough challenges throughout 2016. We would like to also

express our gratitude to Shareholder, customers, business

partners on the trust given to us and we hope for continuous

support in the future.

We believe with strong consistency and commitment to

keep moving forward with that we have done and earned will

shape the Company to be able to face any other challenge

lies ahead in the future and drive Company’s business and

performance growth.

kepada Direksi untuk membawa Perseroan ke arah yang lebih

baik lagi. Komite Audit telah memberikan laporan rutin terkait

temuan-temuan audit internal dan melakukan tindak lanjut

atas hasil temuan-temuan tersebut. Selain itu, Komite Audit

juga telah melaksanakan penelaahan atas pelaksanaan Sistem

Pengendalian Internal, kesesuaian pelaksanaan audit oleh

auditor independen dan memastikan Perseroan telah memenuhi

segala peraturan perundang undangan yang berlaku.

PERUBAHAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

Pada tahun 2016 terdapat perubahan komposisi anggota Dewan

Komisaris dimana Bapak Dellas M. Pontolumiu sudah tidak

menjabat menjadi Komisaris Perseroan efektif tanggal 28 Juni

2016 dan hingga akhir tahun 2016, anggota komisaris masih

terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama.

APRESIASI

Atas nama Dewan Komisaris, perkenankan kami mengucapkan

terima kasih yang setinggi-tingginya atas kerja keras dan dedikasi

seluruh Direksi serta pekerja dalam melewati tantangan-

tantangan yang cukup berat sepanjang tahun 2016 ini. Kami

juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh Pemegang

Saham, para pelanggan, serta mitra kerja atas kepercayaan

yang telah diberikan kepada kami dan kami berharap dukungan

tersebut dapat terus diberikan kepada Perseroan di masa-masa

mendatang.

Kami yakin dengan konsistensi dan komitmen yang kuat untuk

terus melangkah maju dengan apa yang sudah dijalankan

dan dicapai akan membuat Perseroan mampu mengatasi

tantangan apapun yang ada di masa mendatang dan mendorong

pertumbuhan bisnis dan kinerja Perseroan.

Atas nama Dewan Komsiaris,

On behalf of the Board of Commissioners,

Dwi Wahyu DaryotoKomisaris UtamaPresident Commissioner

Page 24: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

24KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Dani AdrianantaDirektur Utama

President Director

Page 25: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

25ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

LAPORAN DIREKSIReport from the Board of Directors

KEPADA PEMEGANG SAHAM YANG TERHORMAT,

Tahun 2016 masih diwarnai beragam tantangan dan juga

peluang bagi Perseroan. Tekanan ekonomi nasional dan

global masih memperburuk bisnis oil & gas yang juga

mempengaruhi bisnis kelompok aero Perseroan. Namun

Perseroan berhasil menangkap peluang dengan melakukan

diversifikasi usaha melalui Turn Around Program dimana

charter pesawat tetap menjadi core bisnis Perseroan di

tahun 2016. Perseroan mulai menjajaki aero services

business untuk memperkuat eksistensi dan menambah

pendapatan. Selain itu, Perseroan juga masuk ke dalam

mata rantai bisnis Perusahaan Induk yang tetap sesuai

dengan kapabilitas Perseroan. Dengan strategi bisnis yang

telah diterapkan tersebut, Perseroan berhasil melewati

segala macam tantangan di tahun 2016 dan mencatatkan

pertumbuhan kinerja.

KENDALA DI TAHUN 2016

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan selalu

dihadapkan dengan beragam kendala yang tidak hanya

berasal dari faktor eksternal namun juga internal. Salah

satu kendala yang dihadapi antara lain adalah biaya leasing

masih cukup tinggi dan efisiensi masih belum bisa berjalan

optimal. Selain itu, kendala yang dihadapi adalah beberapa

fungsi Perseroan masih belum memiliki Standar Operasional

Prosedur (SOP) sehingga tata kerja juga belum berjalan

optimal. Kendala lainnya adalah belum didapatkannya izin

operasional bandara khusus (full day operation) di Pondok

Cabe, sehingga pemindahan kantor operasional Halim ke

Pondok Cabe belum dapat dilaksanakan.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, Perseroan telah

melakukan serangkaian upaya dan diharapkan kendala-kendala

tersebut akan dapat diminimalisir di tahun mendatang. Upaya-

upaya Perseroan antara lain adalah pengupayaan menurunkan

biaya leasing pesawat, penyelesaian penysunan dan

penyempurnaan SOP agar tata kerja berjalan optimal, terus

melakukan follow up atas izin operasional bandara khusus di

Pondok Cabe, serta sosialisasi dan penguatan budaya kerja

utamanya yang berkaitan dengan security safety pekerja

dengan target zero accident.

DEAR HONOURED SHAREHOLDER,

Year 2016 was still influenced with a lot of challenges as

well as opportunities for the Company. National and global

economic pressure was still weakened the oil & gas business

which also influenced the Company’s aero group business.

However, the Company successfully grabbed opportunities

by conducting business diversification through Turn

Around Program in which aircraft charter still becomes the

Company’s core business in 2016. The Company also started

to enter aero service business to strengthen its existence

and improve revenues. In addition, the Company also enters

the Parent Entity business chain but still accordance with

the Company’s capability. With those business strategies

implemented, the Company had successfully passed

through various kind of challenges in 2016 and recorded

performance growth.

CHALLENGES IN 2016

In running its business activities, the Company always

faces various challenges that are not only from external

factor but also internal. One of the challenges faced

was leasing cost was quite high and efficiency was not

run optimally. In addition, challenge faced was some

Company’s functions had not have Standard Operating

Procedure (SOP) so the manual had not run optimally.

Other challenge was the operational permit of special

airport (full day operation) in Pondok Cabe that had not

been issued, so the movement of Halim operational

office to Pondok Cabe could not be conducted.

To handle those challenges, the Company has conducted

a series of efforts and expected those challenges

will be minimized in the next year. Company’s efforts

among others are effort to lower leasing cost of

aircraft, SOP completion and improvement so that

manual can be run optimally, continuously conducting

follow up on special airport operational permit in

Pondok Cabe, and socialization as well as strengthening

work culture especially the culture related with employee

security safety with zero accident target.

Page 26: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

26KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

PERFORMANCE IN 2016

With Turn Around Program that began on previous year,

the Company successfully recorded performance growth.

That can be seen form revenues achievement that

increased by 1.27% or US$668,139 from US$52,673,898

in 2015 to US$53,342,037 in 2016. With an increase on

revenues, profit for the year was US$482,316 in 2016 in

which grew significantly compare to 2015 that recorded

a loss of US$21,254,328. From its financial position,

Company’s total assets grew by 5.18% or US$3,154,173

from US$60,870,770 in 2015 to US$64,024,943 in 2016

that was driven by an increase on current assets by

51.65% to US$32,448,628 in 2016.

From operational performance side, total flight hours of

fixed wing experienced a growth by 3.56% or 136.46

flight hours from 3,832.03 flight hours in 2015 to 3,968.49

flight hours in 2016. Meanwhile total flight hours of rotary

wing experienced a decline by 12.68% or 772.51 flight

hours from 6,090.91 flight hours in 2015 to 5,318.40 flight

hours in 2016.

COMPARISON BETWEEN TARGET AND ACHIEVEMENT

IN 2016

If compare to target in 2016, the Company’s performance

achievement was quite good as seen on the achievements

of return on equity (ROE) that exceeded RKAP target

of (2.63)% with target of the TKAP of 1.79%, return on

investment (ROI) that exceeded RKAP target of 9.17%

with realization of 14.41%, operating profit margin (OPM)

that exceeded RKAP target of 0.49% with realization of

0.56%, and net profit margin that exceeded RKAP target

of (2.15)% with realization of 0.90%.

STRATEGIC POLICY IN 2016

Throughout 2016, the Board of Directors had taken

strategic policies namely:

• Conducting Organization & HR restructuring

Restructuring on organization and human resources

is taken to gain efficient and effective as well as

optimum productivity.

• Improving understanding and knowledge by

organizing training other than mandatory training

KINERJA TAHUN 2016

Dengan upaya Turn Around Program yang mulai dilakukan

di tahun sebelumnya, Perseroan berhasil membukukan

pertumbuhan kinerja. Hal tersebut terlihat dari pencapaian

pendapatan yang meningkat sebesar 1,27% atau AS$668.139

dari AS$52.673.898 di tahun 2015 menjadi AS$53.342.037 di

tahun 2016. Dengan peningkatan pada pendapatan tersebut,

laba tahun berjalan tercatat sebesar AS$482.316 di tahun

2016 dimana tumbuh signifikan dibandingkan dengan tahun

2015 yang membukukan rugi sebesar AS$21.254.328. Dari

posisi keuangan, jumlah aset Perseroan tumbuh sebesar

5,18% atau AS$3.154.173 dari AS$60.870.770 di tahun

2015 menjadi AS$64.024.943 di tahun 2016 yang didorong

oleh peningkatan aset lancar sebesar 51,65% menjadi

AS$32.448.628 di tahun 2016.

Dari sisi kinerja operasional, jumlah jam terbang fixed wing

mengalami peningkatan sebesar 3,56% atau 136,46 flight

hours dari 3.832,03 flight hours di tahun 2015 menjadi

3.968,49 flight hours di tahun 2016. Sementara jumlah jam

terbang rotary wing mengalami penurunan sebesar 12,68%

atau 772,51 flight hours dari 6.090,91 flight hours di tahun

2015 menjadi 5.318,40 flight hours di tahun 2016.

PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN PENCAPAIAN

TAHUN 2016

Apabila dibandingkan dengan target di tahun 2016,

pencapaian kinerja Perseroan cukup baik, hal tersebut terlihat

pada pencapaian return on equity (ROE) yang melebihi target

RKAP sebesar (2,63)% dari taeget RKAP sebesar 1,79%,

return on investment (ROI) yang melebihi target RKAP

sebesar 9,17% dengan realisasi sebesar 14,41%, operating

profit margin (OPM) yang melebihi target RKAP sebesar

0,49% dengan realisasi sebesar 0,56%, dan net profit margin

yang melebihi target RKAP sebesar (2,15)% dengan realisasi

sebesar 0,90%.

KEBIJAKAN STRATEGIS TAHUN 2016

Sepanjang tahun 2016, Direksi telah mengambil kebijakan

strategis antara lain sebagai berikut:

• Melaksanakan restrukturisasi Organisasi & SDM

Restrukturisasi pada organisasi dan sumber daya

manusia dilakukan agar diperoleh produktivitas yang

efisien dan efektif serta optimal.

• Meningkatkan pemahaman pengetahuan dengan

diselenggarakannya beberapa training di luar mandatory

training

Page 27: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

27ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

In line with the business development focus taken by

the Company throughout 2016, then some additional

training are needed to improve knowledge and

capability of human resources of the Company apart

from mandatory training given.

• SOP preparation for functions in the company

SOP preparation is taken with aim to make standard

manual, so there is standardization in conducting

tasks to particular functions in the company.

BUSINESS PROSPECT

Board of Directors believes and optimistic with business

development efforts taken by the Company in 2016, then

the Company’s business prospect in the future will be

bright. The Company will be able to grab any existing

opportunity or business prospect namely by:

• Maintaining contract with Medco Energy in Matak

Base Operation

• Government’s one price fuel

• The existence of new business prospect for MRO

• Joint operation for logistic centre with

PT Pertamina Drilling & Service Indonesia

• Headland management plan Warukin Airport for

general aviation operations

• Pondok Cabe Airport management plan for airport

operations specifically with the operational hours of full day

• Planned transfer of air operations atr Garuda to Pelita

for the operational areas of pioneer

GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION

The Company is committed to continuously improving

good corporate governance implementation in all

aspects by referring to best practices on good corporate

governance principles that include transparency,

accountability, responsibility, independence, and fairness.

Throughout 2016, efforts to improve good corporate

governance among others were:

• Conducted revision on Board Manual

• Conducted revision on Code of Corporate Governance

• Conducted socialization of GCG to Management

& employees

• Conducted socialization by using non online media

such as banner and poster

Seiring dengan fokus business development yang

dilakukan oleh Perseroan di sepanjang tahun 2016,

maka beberapa tambahan training diperlukan untuk

meningkatkan pengetahuan serta kapabilitas sumber

daya manusia Perseroan di luar dari mandatory training

yang telah diberikan.

• Penyusun SOP untuk fungsi-fungsi di perusahaan

Penyusunan SOP dilakukan dengan tujuan untuk

membuat tata kerja baku sehingga ada standarisasi

dalam melakukan pekerjaan pada fungsi-fungsi tertentu

di perusahaan.

PROSPEK USAHA

Direksi meyakini dan optimis bahwa dengan upaya business

development yang telah dilakukan pada tahun 2016, maka

prospek usaha Perseroan di masa mendatang akan cerah.

Perseroan akan mampu menangkap setiap peluang atau

prospek usaha yang ada antara lain dengan:

• Mempertahankan kontrak dengan Medco Energy di

Matak Base Operation

• BBM satu harga

• Adanya prospek bisnis baru untuk MRO

• Kerjasama pusat logistik berikat dengan

PT Pertamina Drilling & Service Indonesia

• Pengelolaan Bandara Tanjung Warukin untuk

operasional penerbangan umum

• Bandara Pondok Cabe untuk operasional Bandara

khusus dengan jam operasional full day

• Rencana pengalihan operasional pesawat ATR

Garuda ke Pelita untuk operasional daerah-daerah

perintis

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan penerapan

tata kelola perusahaan yang baik dalam segala aspek yang

mengacu pada best practices atas prinsip-prinsip tata kelola

perusahaan yang baik antara lain mencakup transparansi,

akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, kewajaran

dan kesetaraan Sepanjang tahun 2016, upaya-upaya

peningkatan penerapan tata kelola perusahaan yang baik

antara lain adalah sebagai berikut:

• Telah dilakukan revisi atas Board Manual

• Telah dilakukan revisi atas Code of Corporate Governance

• Telah dilaksanakan sosialisasi GCG terhadap Manajemen

& pekerja

• Telah dilaksanakan sosialisasi dengan menggunakan

media non online seperti banner dan poster

Page 28: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

28KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

• Improving awareness of employees by regularly

filling COMPOL (Compliance Online System)

• Improving awareness of officers who Must Report to

submit document to LHKPN

In addition to improvement on corporate governance

implementation, the Company also continuously conducting

supervising and monitoring on that implementation through

GCG assessment that conducted by self-assessment. In

2016 Company’s GCG score successfully increased from

78.53 in 2015 to 81.70 in 2016 that showed a progress of

improvement on good corporate governance implementation

within the Company.

CHANGES ON BOARD OF DIRECTORS’ COMPOSITION

In 2016, there were changes on Board of Directors’

composition in which based on Circular GMS Decision

effectively on March 18, 2016, Mr. Rifky Effendi Hardijanto

dismissed to serve as President Director and replaced

by Mr. Andre Herlambang which later on replaced by

me, Dani Adriananta based on Circular GMS decision

concerning Appointment of President Director dated May

24, 2016. In addition, based on Circular GMS Assignment

of Plt Operational Director dated January 23, 2016

appointed Mr. Tri Harwiyono and then based on Circular

GMS concerning changes on Organization Structure

dated June 2, 2016 Operational Director changed to

Production Director. Mr. Tri Harwiyono also served as

Marketing Director based on the decision of the Board

of Commissioners No. 03/KPTS/DK-PAS/2016 replaces

Mr. Rifky Effendi Hardijanto but based on Circular GMS-

related changes in organizational structure, Marketing

Director was no longer exists. Meanwhile for Financial &

General Affairs Director there was no change.

• Meningkatnya kesadaran para pekerja untuk secara rutin

mengisi COMPOL (Compliance Online System)

• Meningkatnya kesadaran para pejabat yang menjadi

Wajib Lapor untuk menyampaikan dokumen LHKPN

Selain peningkatan pada penerapan tata kelola perusahaan,

Perseroan juga terus melakukan pemantauan atau monitoring

atas penerapan tersebut melalui assessment GCG yang

dilakukan secara self-assessment. Pada tahun 2016 score

assessment GCG Perseroan berhasil meningkat dari 78,53

di tahun 2015 menjadi 81,70 di tahun 2016 yang menunjukan

adanya peningkatan pada penerapan tata kelola perusahaan

yang baik di Perseroan.

PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI

Pada tahun 2016, terdapat perubahan komposisi Direksi

dimana berdasarkan keputusan RUPS Sirkuler efektif pada

tanggal 18 Maret 2016 Bapak Rifky Effendi Hardijanto tidak

menjabat sebagai Direktur Utama dan digantikan oleh Bapak

Andre Herlambang yang kemudian diganti dengan saya,

Dani Adriananta berdasarkan keputusan RUPS Sirkuler

Penetapan Plt. Direktur Utama tanggal 24 Mei 2016. Selain

itu, berdasarkan keputusan RUPS Sirkuler Penetapan Direktur

Operasi pada tanggal 23 Januari 2016 menunjuk Bapak Tri

Harwiyono dan selanjutnya berdasarkan keputusan RUPS

Sirkuler terkait Perubahan Struktur Organisasi tanggal 2 Juni

2016 Direktur Operasi berubah menjadi Direktur Produksi.

Bapak Tri Harwiyono juga menjabat sebagai Direktur

Pemasaran berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris

No. 03/KPTS/DK-PAS/2016 menggantikan Bapak Rifky

Effendi Hardijanto namun berdasarkan keputusan RUPS

Sirkuler terkait Perubahan Struktur Organisasi, Direktur

Pemasaran tidak ada. Sementara untuk Direktur Keuangan &

Umum tidak terdapat perubahan.

Page 29: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

29ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

APPRECIATION

On behalf of the Board of Directors, we express our

highest appreciation to the Board of Commissioners

who has given direction and input to us, so that we are

able to carry out our duties at our best. In addition, we

would like to express our gratitude to the Company’s

employees for the dedication and work hard to bring the

Company towards better direction. We also would like to

express our gratitude to all Shareholders, customers, and

partners who keep supporting so that we were able to

stay strong in the midst of challenges throughout 2016.

We are committed to keep moving forward and facing

the challenges by delivering our best performances in the

future.

APRESIASI

Atas nama Direksi, kami mengucapkan apresiasi yang tertinggi

kepada Dewan Komisaris yang terus memberikan arahan dan

masukan kepada kami, sehingga kami dapat menjalankan

tugas kami dengan sebaik-baiknya. Selain itu, kami juga ingin

memberikan apresiasi yang tak terhingga kepada seluruh

pekerja Perseroan atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam

rangka membawa Perseroan ke arah yang lebih baik lagi.

Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh

Pemegang Saham, pelanggan, serta mitra kerja yang terus

memberikan dukungan kepada kami, sehingga kami dapat

bertahan di tengah tantangan yang ada sepanjang tahun

2016. Kami berkomitmen untuk terus melangkah maju dan

menghadapi tantangan tersebut serta memberikan kinerja

terbaik kami di masa mendatang.

Atas nama Direksi,

On behalf of the Board of Directors,

Dani AdrianantaDirektur UtamaPresident Director

Page 30: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

30KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABANDEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ATASLAPORAN TAHUNAN 2016Responsibility Statement of the Board of Commissioners andDirectors on 2016 Annual Report

We the undersigned hereby declare that all material

information contained in this Annual Report of

PT Pelita Air Service year 2016 has been completely

presented and we are fully responsible for the accuracy of

the contents of the Company’s annual report.

This statement is made truthfully.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan

bahwa semua informasi material dalam Laporan Tahunan

PT Pelita Air Service tahun 2016 telah dimuat secara lengkap

dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan

tahunan Perseroan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

Dwi Wahyu DaryotoKomisaris Utama

President Commissioner

DIREKSIBoard of Directors

Andre HerlambangDirektur Keuangan & Umum

Finance & General Affair Director

Dani AdrianantaDirektur Utama

President Director

Tri HarwiyonoDirektur Produksi

Production Director

Page 31: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

31ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Page 32: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

32KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Profile

Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 9 Desember

1963. Meraih gelar Master of Applied Psychology pada

tahun 2012 dari Universitas Indonesia. Saat ini beliau

juga menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia

dan Umum di PT Pertamina (Persero) sejak tahun 2014.

Sebelumnya beliau adalah partner di PwC Indonesia dari

tahun 1998 sampai Desember 2014. Selain itu, beliau juga

saat ini menjadi dosen Human Capital and Knowledge

Management di Universitas Indonesia sejak tahun 2012.

Di tahun 1996 beliau menjadi Assistant Manager di KAP

Siddharta, Siddharta & Harsono (Coopers & lybrand

Indonesia), dan di tahun 1997 beliau sempat pernah

menjadi Assistant Manager di Coopers & Lybrand Sydney,

sebelum kemudian kembali lagi menjadi Assistant

Manager di Coopers & Lybrand Indonesia di tahun 1998.

Beliau juga pernah menjadi Senior Auditor di Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bali

dari tahun 1993 hingga 1996.

Indonesian citizen, born on December 9, 1963. Earned

Master of Applied Psychology in 2012 from University

of Indonesia. Currently he is also a Director of Human

Resources and General Affairs in PT Pertamina

(Persero) since 2014. Prior to that, he was a partner

in PwC Indonesia from 1998 to December 2014. In

addition, he is currently a lecturer of Human Capital and

Knowledge Management in University of Indonesia

since 2012. In 1996, he was an Assistant Manager

in KAP Siddharta, Siddharta & Harsono (Coopers &

lybrand Indonesia), and in 1997 he was an Assistant

Manager in Coopers & Lybrand Sydney, and in 1997

he became the Assistant Manager again in Coopers

& Lybrand Indonesia in 1998. He was also a Senior

Auditor in Financial Supervisory and Development

Agency (BPKP) Bali from 1993 to 1996.

Komisaris Utama

President Commissioner

Dwi Wahyu Daryoto

Page 33: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

33ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Warga Negara Indonesia, lahir di Malang tanggal

29 Januari 1969. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Mesin

dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada tahun 1992

dan Pascasarjana Administrasi Bisnis, dari University of

de Montreal pada tahun 2001. Sebelum menjabat sebagai

Direktur Utama, beliau pernah menjabat sebagai Direktur

Utama Perseroan pada bulan Maret hingga November

2015, Direktur Pemasaran Perseroan pada bulan

September 2014 hingga Maret 2015, General Manager

Pertamina Wilayah Operasi Pemasaran VII Sulawesi pada

bulan Mei 2013 hingga September 2014, dan General

Manager Pertamina Wilayah Operasi Pemasaran VI

Kalimantan pada bulan Juni 2012 hingga Mei 2013. Beliau

diangkat sebagai Direktur Utama PT Pelita Air Service

pada tanggal 24 Mei 2015.

Indonesian citizen, born in Malang

January 29, 1969. He earned a Bachelor Degree in

Mechanical Engineering from Faculty of Engineering,

University of Indonesia in 1989 and Master Degree

in Business Administration from University of De

Montreal in 2001. Prior becoming President Director,

he was President Director of the Company on March

to November 2015, Marketing Director on September

2014 to March 2015, General Manager Pertamina

Marketing Operation Region VII Sulawesi on May 2013

to September 2014, and General Manager Pertamina

Marketing Operation Region VI Kalimantan on June

2012 to May 2013. He was appointed as President

Director of PT Pelita Air Service on May 24, 2015.

PROFIL DIREKSIBoard of Directors Profile

Direktur Utama

President Director

Dani Adriananta

Page 34: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

34KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Warga Negara Indonesia, lahir di Cirebon tanggal 12

Maret 1965. Beliau meraih gelar Sarjana jurusan Ekonomi

Akuntansi dari Universitas Padjadjaran Bandung pada

tahun 1989 dan Pascasarjana jurusan Master of Accounting

di Weatherhead School of Management, Case Western

Reserve University, Cleveland, Ohio, AS pada tahun 1997.

Sebelum menjabat sebagai Direktur Keuangan & Umum,

beliau pernah menjabat sebagai Performance Management

Manager di kantor pusat PT Pertamina dari November

2012 hingga Juli 2015. Sebelumnya beliau menjabat

sebagai Manajer Manajemen Risiko di PT PEP Direktorat

Keuangan pada Mei 2008 hingga April 2012, lalu menjabat

sebagai Manajer Keuangan Proyek & Aset di PT PEP

Direktorat Keuangan pada Mei 2012 hingga Oktober 2012.

Beliau diangkat sebagai Direktur Keuangan dan Umum

PT Pelita Air Service pada tanggal 10 Juli 2015.

Indonesia citizen, born in Cirebon on

12 March 1965. He holds a Bachelor of Economics

majoring in accounting from Padjadjaran University,

Bandung in 1989 and the post Graduate of Master of

Accounting at Weatherhead School of Management,

Case Western Reserve University, Cleveland, Ohio, USA

in 1997. Prior to serving as Director of Finance Public &,

he served as the Manager of Performance Management

at the Head Office of PT Pertamina from November to

July 2012 to 2015. Previously he served as the Manager

of Risk Management at PT PEP Finance Directorate in

May 2008 to April 2012, and then served as the Finance

Manager at PT Assets & Project PEP Finance Directorate

in may 2012 to October 2012. He was appointed as

Finance and General Affair Director PT Pelita Air Service on

July 10, 2015.

Direktur Keuangan & Umum

Finance & General Affair Director

Andre Herlambang

Page 35: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

35ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Warga Negara Indonesia, lahir di Kudus tanggal

17 Desember 1960. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik

dari Insitut Teknologi Indonesia pada tahun 2001.

Sebelum menjabat sebagai Direktur Produksi, beliau

pernah menjabat sebagai Marketing EVP PT IAS pada

bulan Januari 2011 hingga Maret 2013, Kelompok Ahli

Maintenance Perseroan pada bulan Mei 2013 hingga

Maret 2014, Aircraft Maintenance Vice President

Perseroan pada bulan Maret 2014 hingga Agustus 2014.

Beliau diangkat sebagai Direktur Produksi pada tanggal

23 Januari 2016.

Indonesian citizen, born in Kudus on

December 17, 1960. He earned a Bachelor Degree in

Engineering from Insitut Teknologi Indonesia in 2002.

Prior becoming Production Director, he served as

Marketing EVP PT IAS on January 2011 to March 2013,

Company’s Maintenance Expert Team on May 2013

to March 2014, Aircraft Maintenance Vice President

on March 2014 to August 2014. He was appointed as

Production Director on January 23, 2016.

Direktur Produksi

Production Director

Tri Harwiyono

Page 36: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

36KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Page 37: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

37ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

PROFILPERUSAHAANCOMPANY PROFILE

Page 38: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

38KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

In 2000, the Company expanded its business to regular flights.

So the business field of the Company expanded and not

just served the flight operations in Oil and Gas industry in

Indonesia with the pattern of lease/charter as the main

business.

Berdasarkan Akta Notaris Tan Thong Kie

No. 21 tanggal 24.01.1970 PT Pelita Air Service menjadi

lembaga usaha tersendiri berbentuk perseroan dengan

ruang lingkup usaha penyediaan jasa angkutan udara

sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero).

PT Pertamina (Persero) mendirikan divisi pelayanan

transportasi udara yang diberi nama Pertamina Air Service

pada tahun 1963. Tujuan didirikannya perusahaan ini guna mendukung kegiatan

perminyakan nasional yang sejalan dengan

pertumbuhan dan kebutuhan operasionalnya.

Based on Tan Thong Kie Notary Deed

No. 21 dated 24.01.1970 PT Pelita Air Service became

a separate business entity with scope of business

in providing air transport services as a subsidiary of

PT Pertamina (Persero).

Nama PerusahaanLine of Business

PT Pelita Air Service

KepemilikanOwnership

PT Pertamina (Persero) 99,99686%PT Patra Jasa 0,00314%

Tanggal PendirianDate of Establishment

Akta Notaris Tan Thong Kie No.21 tanggal 24 Januari 1970Tan Thong Kie Notary Deed No. 21 dated January 24, 1970

Modal DasarAuthorized Capital

Rp.1.000.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Fully Paid Capital

Rp.828.770.000.000

Adapun riwayat singkat Perseroan adalah sebagai berikut: The brief history of the Company is as follows:

PT Pertamina (Persero) established the division of air

transportation services, named Pertamina Air Service in 1963.

The purpose of establishing this company was to support the national petroleum activities,

which were in line with the growth and the operational

needs.

1963

Pertamina Air Service menjadi lembaga usaha tersendiri

berbentuk perseroan dengan nama PT Pelita Air Service

(PT PAS), yang secara otonom menjadi anak perusahaan PT Pertamina (Persero).

Perseroan didirikan dengan akta notaris Tan Thong Kie No. 21 tanggal 24 Januari

1970, yang kemudian disahkan dengan keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. Y.A.5/444/20 tanggal 19 Desember 1974.

Pertamina Air Service became a separate business entity

with the name of PT Pelita Air Service (PT PAS), which became

an autonomous subsidiary of PT Pertamina (Persero). The Company was established by

Tan Thong Kie Notary deed No. 21 dated January 24, 1970,

which was then legitimated by the decision of the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. Y.A.5/444/20

dated December 19,1974

1970

Pada tahun 2000, Perseroan merambah

bisnis penerbangan reguler. Sehingga bidang usaha

Perseroan berkembang dan tidak hanya melayani operasi penerbangan dalam industri

Minyak dan Gas Bumi (migas) di Indonesia dengan pola

sewa/charter sebagai bisnis utama.

2000

Di tahun 2005, Perseroan menutup bisnis penerbangan

reguler dan kembali kebisnis layanan charter

pesawat udara. Hal tersebut karena hasil dari bisnis

penerbangan reguler tidak sebaik bisnis penerbangan

charter.

In 2005, the Company closed its regular flights business and shifted back to the business of aircraft charter services. This

was due to the unachieved results of the regular airline

business compare to chartered flights business.

2005

Pada tahun 2016, Perseroan meningkatkan pelayanan

dan jasanya dalam bidang aviasi, tidak hanya melayani penerbangan charter tetapi juga memberikan pelayanan dan jasa yang mendukung bisnis aviasi, diantaranya

kargo BBM

In 2016, the Company improved its services in

aviation industry, not only serving the aircraft charter

but also services to support the aviation business.

2016

SEKILAS PERUSAHAANCompany in Brief

Page 39: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

39ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan pasal

3 ayat (1) dan (2), kegiatan usaha Perseroan

adalah untuk menjalankan usaha dalam

bidang penerbangan dan bidang-bidang lain

yang berhubungan dengan penerbangan,

antara lain:

1. Charter pesawat udara

2. Penerbangan berjadwal dan tidak

berjadwal

3. Pengoperasian/pemeliharaan pesawat

4. Penyediaan dan pelayanan fasilitas

bandar udara

5. Pelayanan ground handling

6. Pendidikan dan pelatihan

7. In flight catering

8. Kerjasama dalam bidang penerbangan

9. Kerjasama dalam bidang yang berkaitan

dengan penerbangan

Based on the Company’s articles of

Association article 3 paragraph (1) and

(2), the Company’s business activities is

to run a business in the field of aviation

and other fields related to aviation,

among others:

1. Aircraft Charter

2. Scheduled and non-scheduled

flights

3. Operation/maintenance of aircraft

4. Provision of airport facilities and

services

5. Ground handling services

6. Education and training

7. In flight catering

8. Cooperation in the field of aviation

9. Cooperation in the fields related to

aviation

KEGIATAN USAHABusiness Activities

Page 40: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

40KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Visi dan misi telah disahkan dan ditandatangani oleh

seluruh Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 20

Maret 2016

Vision and mission has been approved and signed by

the entire Board of Commissioners and Directors on

March 20, 2016

VISI

MISI

Menjadi penyedia jasa aviasi yang terpercaya di kawasannya

To be the most trusted aviation provider in the region

Menyediakan layanan aviasi yang paling aman dan efisien

Providing the safest & the most efficient aviation services

Menjadi mitra terpercaya dalam menyelesaikan kebutuhan di bidang aviasi bagi para pelanggan

Reliable partner solving our clients aviation needs

Bertanggungjawab atas lingkungan

Being responsible for environment

Vision

Mission

VISI DAN MISIVision and Mission

Page 41: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

41ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Bekerja dengan budaya keselamatan yang

tertinggi dan patuh terhadap regulasi

Working with the highest safety culture and

comply with regulations

• Keselamatan | Safety

Bekerja dengan membangun saling percaya,

saling menghormati dan profesional untuk

menjadi tim pemenang

Working with mutual trust, mutual respect &

professional to become a winning team

• Kepercayaan dan Kerjasama Tim | Trust & Teamwork

Bekerja dengan niat yang bersih dan

berintegritas

Working with a clean intention and integrity

• Bersih | Clean

Bekerja dengan biaya yang wajar untuk

memenangkan kompetisi pasar

Working with fair cost to win market

competition

• Komersial | Commercial

NILAI-NILAI INTI PERSEROANCorporate Core Values

Page 42: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

42KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

STRUKTUR ORGANISASIOrganization Structure

Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 002/KPTS/BOD/

PAS/2016 tanggal 26 Februari 2016, struktur organisasi

perusahaan adalah sebagai berikut:

Under Decree of the Board of Directors No. 002/KPTS/

BOD/PAS/2016 dated February 26th, 2016, the company’s

organizational structure is as follows:

Finance Manager

Bpk. Wahyu Dwi K.

HR & GA Manager

Bpk. Agung Firatmadi

SME/PMO

Ibu Surasti Febrianty

QA/QM Manager

Bpk. I Gede B. Widagda

Aviation Safety Manager

Bpk. Setiyo Budhiharto

Pjs. SCM Manager

Ibu Novianti

Pjs. Marketing VP

Bpk. Sukendro

Corporate Secretary Manager

Ibu Fety

Savety Security & Quality VP

Ibu R.A. Patria Sy.

Chief Internal Audit

Ibu Mustika Lestari

SBU 142

Bpk. Fadly Alexander

SBU 145

Bpk. Rizza H.

SBU 147

Bpk. Fadly Alexander

SBU 139

Bpk. Swaroop W.

Chief Pilot RW

Capt. Yudi M. Dili

Operation Vice President

Capt. M. Tavip Fansyuri

Maintenance VP

Bpk. Arief Sedyanto

Chief FA

Bpk. Hari Wibowo

Chief Pilot FW

Capt. Handi Giantara

Chief FOO

Bpk. Sahrudin

Chief Maint RW

Bpk. Ruby Setiawan

Chief Pilot RW

Bpk. Choerun

Chief Maint FW

Bpk. Heru Rosmiaji

Chief Inspector

Bpk. Anton Sukendar

PRESIDENT DIRECTOR

Bpk. Dani Adriananta

BOARD OF DIRECTOR

PRODUCTION DIRECTOR

Bpk. Tri HarwiyonoFINANCE & GA DIRECTOR

Bpk. Andre Herlambang

Page 43: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

43ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Page 44: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

44KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Nama PerusahaanCompany Name

PT Indopelita Aircraft Services (IAS)

Alamat PerusahaanCompany Address

PT Indopelita Aircraft Services (IAS)Hanggar IV Bandar Udara Pondok CabeCiputat 15418 - Indonesia021 7429310-13, 7402658, 7426487021 7490634, 7491003

Entitas Anak dan Entitas AsosiasiSubsidiaries and Affiliated Company

Entitas AnakSubsidiary

Kepemilikan SahamShares Ownership

PT PAS 99,93%Koperasi Karyawan PT PAS Empoloyee Cooperation 0,07%

Bidang UsahaLine of Business

Jasa Perbaikan dan Perawatan PesawatAircraft Maintenance and Repair Services

Deskripsi PerusahaanCompany Profile

IAS didirikan pada tanggal 24 November 1987 dan menjalankan usaha di bidang inspeksi, maintenance, penggantian komponen sampai dengan overhaul pesawat.IAS was established on November 24, 1987 and run businesses in inspection, maintenance, changing spare part and aircraft overhaul field.

StatusStatus

BeroperasiOperated

PT Indopelita Aircraft Services (“IAS”) adalah perusahaan

yang bergerak dalam bidang perawatan pesawat yang

berlokasi di bandara Pondok Cabe dengan fasilitas dua

hanggar, apron, workshop, kantor dan parking area seluas

3,2 hektar. Kapabilitas yang dimiliki oleh IAS adalah limited

airframe, limited power plant, limited propeller, limited

instrument, limited radio, limited accessory, limited non

destructive testing, limited emergency equipment, dan

limited specialized service.

Saat ini dengan keunggulan fasilitas yang dimiliki, IAS

telah berkembang menjadi fasilitas layanan perbaikan

dan perawatan total MRO terkemuka di Indonesia dan

Regional. IAS didukung oleh lebih dari 172 mekanik yang

sebagian besar disertifikasi oleh Indonesian DGCA dan

telah melakukan pelatihan di Prancis, Belanda, Inggris,

dan Amerika.

PT Indopelita Aircraft Services (“ IAS “) is a company

engaged in the field of aircraft maintenance located in

Pondok Cabe airport with two hangar facilities, apron,

workshop, offices and parking area of 3.2 hectares.

Capabilities owned by IAS are limited airframe, limited

power plant, limited propeller, limited instrument, limited

radio, limited accessory,limited non- destructive testing,

limited emergency equipment, and limited specialized

service.

Currently, with excellent facilities owned, IAS has

evolved into maintenance service facility, total repair

and maintenance, leading MRO in Indonesia and the

region. IAS is supported by more than 172 certified

mechanics, mostly by Indonesian DGCA certified and

have conducted training in the Netherlands,Britain,

and America.

ENTITAS ANAK DAN ASOSIASISubsidiaries and Affiliated Companies

Page 45: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

45ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

IAS melakukan ekspansi bisnis dalam bidang Industrial

Services pada tahun 2016 dengan ruang lingkup pekerjaan

perawatan, perbaikan dan overhaul produk Turbin Industri

Solar dengan jenis termasuk dan tidak terbatas pada tipe

Saturn, Centaur dan Taurus. Selain itu, Industrial Services

memberikan dukungan kebutuhan spare part internal

turbin dan control system untuk pekerjaan perawatan,

perbaikan dan overhaul.

Menghadapi tantangan masa depan, IAS siap

meningkatkan kinerjanya untuk unggul dalam industri

perawatan pesawat dan Industrial Services meliputi

peningkatan teknologi dan penyediaan fasilitas

pendukung yang memadai serta pengembangan Sumber

Daya Manusia.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi IAS hingga akhir

tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Periode 1 Januari – 1 Februari 2016

Komisaris Utama : Rifky E. Hardijanto

Komisaris : Benny Respati Budhi

Direktur Utama : Indar Atmoko

Direktur Produksi : Fauzi

Direktur Keuangan dan Umum : Muhammad Amin

Periode 1 Februari – 27 Oktober 2016

Komisaris Utama : Andre Herlambang

Komisaris : vacant

Direktur Utama : Indar Atmoko

Direktur Produksi : Fauzi

Direktur Keuangan dan Umum : Muhammad Amin

Periode 27 Oktober – 31 Desember 2016

Komisaris Utama : Andre Herlambang

Komisaris : vacant

Direktur Utama : Indar Atmoko

Direktur Produksi : Fauzi

Direktur Keuangan dan Umum : Agung Firatmadi

Ikhtisar keuangan IAS di tahun 2016 adalah sebagai

berikut :

IAS expanded its business in Industrial Services in 2016

with scope of work in handling, repairing, and overhaul

of Solar Industry Turbine products with types including

and not limited to Saturn, Centaur and Taurus type. In

addition, Industrial Services provides support on the

needs of internal turbine and control system spare part

for handling, repairing and overhaul works.

Facing the future challenges, IAS is ready to improve

its performance to excel in the aircraft maintenance

industry, which includes the improvement of technology

and the provision of adequate support facilities as well as

development of human resources.

Composition of the Board of Commissioners and

Directors of IAS until the end of 2016 are as follows:

Period January 1 – February 1, 2016

President Commissioner : Rifky E. Hardijanto

Commissioner : Benny Respati Budhi

President Director : Indar Atmoko

Production Director : Fauzi

Finance & General Affair Director : Muhammad Amin

Period February 1 – October 27, 2016

President Commissioner : Andre Herlambang

Commissioner : vacant

President Director : Indar Atmoko

Production Director : Fauzi

Finance & General Affair Director : Muhammad Amin

Period October 27 – December 31, 2016

President Commissioner : Andre Herlambang

Commissioner : vacant

President Director : Indar Atmoko

Production Director : Fauzi

Finance & General Affair Director : Agung Firatmadi

IAS financial highlights in 2016 are as follows:

Uraian(dalam Jutaan Rupiah)

2016 2015Description

(In Million IDR)

Pendapatan Neto 54.930.069 50.175 Net Revenues

Laba (Rugi) Bersih 898.781 2.753 Net Profit

Total Aset 23.696.598 35.176 Total Assets

Total Liabilitas 16.521.237 44.579 Total Liabilities

Total Ekuitas 7.175.361 (9.403) Total Equity

Page 46: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

46KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

SBU (STRATEGIC BUSINESS UNIT)SBU (Strategic Business Unit)

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan,

yakni menjadi perusahaan penyedia bisnis penerbangan

terkemuka di wilayahnya, Perseroan berupaya untuk

memperluas jaringan bisnisnya. Perseroan mendirikan

Strategic Business Unit (SBU) yang diharapkan bisa

mendukung aspek bisnis dalam dunia penerbangan dan

memberikan prospek usaha yang cukup baik.

Beberapa SBU (Strategic Business Unit) ini diharapkan

dapat menjadi bekal dalam bersaing dengan kompetitior

dan memberikan revenue bagi Perseroan secara

berkesinambungan.

Kegiatan training PTC meliputi kegiatan pengembangan,

pemasaran dan melaksanakan layanan jasa pendidikan

& pelatihan (diklat) dalam bidang penerbangan pesawat

udara dan bidang pengetahuan umum lainnya serta

melaksanakan pengelolaan keuangan dan pencatatan

secara terstruktur terhadap pendapatan & biaya

pelaksanaan diklat di lingkungan perusahaan.

Sebagian besar adalah training yang berhubungan dengan

penerbangan. Selain untuk memenuhi kebutuhan training

crew Pelita (Pilot, FA, FOO, Tehnik), PTC juga melayani

peserta training dari perusahaan airliner / air charter

lainnya.

Kapabilitas PTC yang dimiliki sampai dengan saat ini

adalah :

1. Pilot Training

• Pilot Type Rating RJ-85, F-100, F-28, Dash-

7, Casa-212, Bell-412, Bell-430, Super Puma,

Puma, Sikorsky S-76A, BO-105

• Crew Resources Management

2. Flight Attendant Training

• FA Type rating RJ-85, F.100, Fokker-28, Dash-7,

Casa-212

• Crew Resources Management

• Flight Attendant Course

• VIP/VVIP Course

To realize the Company’s vision and mission, which is to

be the most trusted aviation provider in the region, the

Company attempts to expand its business network. The

Company established Strategic Business Unit (SBU) that

is expected to be able to support business aspect in

aviation industry and offer good business prospect.

These SBU (Strategic Business Unit) are expected

to become a starting point in competing and provide

revenues for the Company sustainable.

PTC training activities comprises of activities on

development, marketing and conduct education & training

services in aircraft aviation industry and other general

knowledge as well as manage finance and book revenues

& education and training organizing cost structurally

within the Company.

Most of all is training related to aviation. In addition to

fulfill Pelita crew training needs (Pilot, FA, FOO, Engineer),

PTC also serves training participants from other airliner/air

charter companies.

PTC Capabilities owned until now are:

1. Pilot Training

• Pilot Type Rating RJ-85, F-100, F-28, Dash-

7, Casa-212, Bell-412, Bell-430, Super Puma,

Puma, Sikorsky S-76A, BO-105

• Crew Resources Management

2. Flight Attendant Training

• FA Type rating RJ-85, F.100, Fokker-28, Dash-7,

Casa-212

• Crew Resources Management

• Flight Attendant Course

• VIP/VVIP Course

PELITA TRAINING CENTER (PTC)Pelita Training Center (PTC)

Page 47: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

47ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

3. FOO Training

• FOO Type Rating RJ-85, F-100, F-28, Dash-7,

Casa-212

• Radio Telephony Course

• Ground Support Equipment Course

• Cargo Skills Procedures

• Ground Operation

4. Maintenance Personnel Training

• Engine Airframe and Avionics

• Human Factor

• Required Inspection Item (RII)

• Swing Compass

• Weight and Balance

• Safety Equipment

5. General Training

• Fire Fighting

• Aircraft Rescue & Fire Fighting

• Sea Survival

• Jungle survival

• HSE

• Refueling Procedure

• Emergency Response Plan

• Helicopter Safety Training

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Adapun tugas dan tanggung jawab dari Pelita Training

Center adalah sebagai berikut :

1. Merencanakan program kerja, rencana kegiatan dan

anggaran Pelita Training Center serta mengawasi

pelaksanaannya agar dapat berjalan dengan efektif

dan efisien.

2. Mengatur dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan

penelitian dan kajian kebutuhan pasar jasa pendidikan

dan pelatihan (diklat) dalam bidang penerbangan dan

pengetahuan umum lainnya guna mengembangkan

dan perencanaan pelaksanaan diklat di lingkungan

perusahaan.

3. Mengatur dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan

promosi dan penawaran penjualan jasa pelatihan dan

pendidikan berupa workshop, seminar, loka karya dan

atau jenis training lainnya dalam bidang penerbangan

dan pengetahuan umum lainnya guna meningkatkan

pendapatan dan keuntungan perusahaan.

4. Mengatur dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan

persiapan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

dalam bidang penerbangan dan bidang pengetahuan

umum lainnya guna meningkatkan kualitas dan

3. FOO Training

• FOO Type Rating RJ-85, F-100, F-28, Dash-7,

Casa-212

• Radio Telephony Course

• Ground Support Equipment Course

• Cargo Skills Procedures

• Ground Operation

4. Maintenance Personnel Training

• Engine Airframe and Avionics

• Human Factor

• Required Inspection Item (RII)

• Swing Compass

• Weight and Balance

• Safety Equipment

5. General Training

• Fire Fighting

• Aircraft Rescue & Fire Fighting

• Sea Survival

• Jungle survival

• HSE

• Refueling Procedure

• Emergency Response Plan

• Helicopter Safety Training

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

Duties and responsibilities of Pelita Training Center are as

follows:

1. Planing work, activities and budget plan of

Pelita Training Center as well as supervising

the implementation to be run effectively and

efficiently.

2. Organizing and directing the implementation of

research activities and education and training

market need review in aviation industry and

other general knowledge to develop and plan

education and training implementation within

the Company.

3. Organizing and directing implementation of

promotion activities and training and education

service sales offering in the form of workshop,

seminar, and or other types of training in

aviation and other general knowledge to improve

Company’s revenues and income.

4. Organizing and directing implementation of

preparation activities and education and training

implementation in aviation and other general

knowledge to improve quality and capability

Page 48: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

48KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

kemampuan sumber daya manusia para pekerja

perusahaan dan atau para pelanggan lainnya sesuai

kesepakatan yang telah ditetapkan.

5. Mengatur dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan

pengelolaan keuangan, pencatatan pendapatan

dan biaya secara terstuktur dan mengelola sarana

prasarana guna menunjang kegiatan diklat di

lingkungan Pelita Training Center.

6. Dalam melaksanakan tugas pekerjaan harus

memperhatikan aspek keselamatan kerja, kesehatan

kerja dan lindungan lingkungan kerja perusahaan.

7. Menyiapkan dan memberikan laporan secara

berkala maupun sewaktu–waktu diperlukan tentang

pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil Pelita Training

Center agar dapat diketahui keberhasilan dan

kendala-kendala yang dihadapi.

STRUKTUR ATAU KEDUDUKAN PELITA TRAINING

CENTER

Pelita Training Center dipimpin oleh seorang Manager

yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi.

Jabatan pada Pelita Training Center diatur dalam SK

Direksi No.002/KPTS/BOD/PAS/2016 tanggal 25

Februari 2016.

Adapun diagram struktur organisasi Pelita Training Center

adalah sebagai berikut :

of human resources of the Company and or

other customers in accordance with prevailing

agreement.

5. Organizing and directing activities implementation

of financial management, structured revenues

and cost recording and managing facilities and

infrastructure to support education and training

activities within Pelita Training Center.

6. In conducting duties must take into account aspect

of occupational safety, health and environment

within the Company.

7. Preparing and reporting regularly or at anytime

needed concerning activities implementation and

Pelita Training Center results to know the success

and challenges faced.

STRUCTURE OR POSITION OF PELITA TRAINING

CENTER

Pelita Training Center is headed by a Manager who is

responsible directly to the Board of Directors.

Positions in Pelita Training Center are stipulated in Board

of Directors’ Decree Letter No.002/KPTS/BOD/PAS/2016

dated February 25, 2016.

Chart of Pelita Training Center organization structure is as

follows:

PILOT TRAINING

FA TRAINING

FOO TRAINING

MAINT. TRAINING

DGR TRAINING

AVSEC TRAINING

BINIS & PROF. TRAINING

QC DGR

QC VSEC

QC 142

QC 147

PELITA TRAINING CENTER

MANAGER

DIREKSI

TRAINING 147TRAINING 142 TRAINING GENERAL AVIATION PROFESIONAL

CERTIFICATION PROGRAM

EVALUATOR EVALUATOR EVALUATOR

BOARD OF INSTRUCTURS

Page 49: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

49ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

SBU (Strategic Business Unit) lainnya yang dimiliki oleh

Perseroan adalah Pelita Avionic Facility, yang bergerak

dalam bidang maintenance dan perbaikan avionic parts

pesawat, dengan lokasi kerja di area lapangan terbang

Pondok Cabe.

Pelita Avionic Facility didirikan pada tanggal 09 November

2010 yang diresmikan melalui Surat Keputusan Direksi

No.005/KPTS/DIREKSI/PAS/2010. Setelah mendapatkan

surat resmi dari DGCA pada tanggal 19 Januari 2011,

Pelita Avionic Facility resmi beroperasi pada pertengahan

bulan Maret 2011 sesuai dengan Surat Keputusan Direksi

No.008/KPTS/DIREKSI/PAS/2012 tanggal 07 Mei 2012.

Dengan kapabilitas yang dimiliki saat ini meliputi electrial

accessories, intrument dan radio, kegiatan PAF (Pelita

Avionic Facility) seperti pengembangan, pemasaran

dan melaksanakan layanan jasa perawatan, perbaikan,

inspeksi, overhaul komponen avionic pesawat udara

serta mengelola material dan mencatat secara terstruktur

terhadap kekayaan, pendapatan & biaya pelaksanaan PAF

(Pelita Avionic Facility) di lingkungan perusahaan.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab dari Pondok

Cabe Airport :

1. Merencanakan program kerja, rencana kegiatan dan

anggaran Pelita Avionic Facility serta mengawasi

pelaksanaannya agar dapat berjalan dengan efektif

dan efisien.

2. Mengatur dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan

penelitian dan kajian pangsa pasar atas jasa

perawatan, perbaikan, inspeksi, overhaul komponen

avionic pesawat udara guna mengembangkan dan

merencanakan pelaksanaan Pelita Avionic Facility di

lingkungan perusahaan.

3. Mengatur dan mengarahkan pelaksanaan

kegiatan promosi dan penawaran penjualan jasa

perawatan, perbaikan, inspeksi, overhaul komponen

avionic pesawat udara kepada pihak ketiga guna

meningkatkan pendapatan dan keuntungan

perusahaan.

Other SBU (Strategic Business Unit) owned by the

Company is Pelita Avionic Facility that operates in aircraft

avionic parts maintenance and repairmen, with work

location in the area of Pondok Cabe airport.

Pelita Avionic Facility was established on November 9,

2010 based on Board of Directors’ Decree Letter No.

005/KPTS/DIREKSI/PAS/2010. After obtaining official

letter from DGCA on January 19, 2011, Pelita Avionic

Facility officially operated in the midst of March 2011 in

accordance with Board of Directors’ Decree Letter No.

008/KPTS/DIREKSI/PAS/2012 dated May 7, 2012.

With capability owned now comprises of electrical

accessories, instrument and radio, PAF (Pelita Avionic

Facility) activities such as development, marketing and

conducting maintenance, repairmen, inspection, aircraft

avionic component overhaul services as well as managing

material and recording structurally the assets, revenues &

costs of PAF (Pelita Avionic Facility) wthin the Company.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

Below are the duties and responsibilities from Pondok

Cabe Airport:

1. Planning work, activities and budget plan of

Pelita Avionic Facility as well as monitoring its

implementation to be run effectively and efficiently.

2. Organizing and directing implementation of research

and market share review activities on maintenance,

repairment, inspection, aircraft avionic component

overhaul services to develop and plan Pelita Avionic

Facility implementation within the Company.

3. Organizing and directing implementation of

promotion and sales offering activities on

maintenance, repairment, inspection, aircraft avionic

component overhaul services to third parties to

improve the Company’s revenues and income.

PELITA AVIONIC FACILITY (PAV)Pelita Avionic Facility (PAV)

Page 50: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

50KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

4. Mengatur dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan

perawatan, perbaikan, inspeksi dan overhaul

komponen avionic pesawat udara serta menjamin

dipenuhinya standard kualitas pelaksanaannya sesuai

norma dan ketentuan yang berlaku.

5. Mengatur dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan

pengelolaan keuangan, pencatatan pendapatan dan

biaya secara terstruktur serta mengelola material

dan sarana prasarana Pelita Avionic Facility sesuai

ketentuan yang berlaku.

6. Dalam melaksanakan tugas pekerjaan harus

memperhatikan aspek keselamatan kerja, kesehatan

kerja dan lindungan lingkungan kerja perusahaan.

7. Menyiapkan dan memberikan laporan secara

berkala maupun sewaktu-waktu diperlukan tentang

pelaksanaan tugas dan hasil-hasil Pelita Avionic

Facility agar dapat diketahui keberhasilan dan

kendala-kendala yang dihadapi.

STRUKTUR ATAU KEDUDUKAN PELITA AVIONIC

FACILITY

Pelita Avionic Facility dipimpin oleh seorang Manager

yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi.

Jabatan pada Pelita Avionic Facility diatur dalam SK

Direksi No.002/KPTS/BOD/PAS/2016 tanggal 25

Februari 2016.

Adapun diagram struktur organisasi Pelita Avionic Facility

adalah sebagai berikut :

4. Organizing and directing implementation of

maintenance, repairment, inspection and aircraft

avionic component overhaul services as well as

guarantee quality standard in accordance with

prevailing provisions.

5. Organizing and directing implementation of

financial management, structured revenues and

cost recording as well as managing material and

Pelita Avionic Facility facilities and infrastructure in

accordance with prevailing provisions.

6. In conducting its duties must take into account

the aspects of occupational safety, health and

environment within the Company.

7. Preparing and reporting regularly or at any time

needed concerning duties execution and Pelita

Avionic Facility results to know the success and

challenges faced.

STRUCTURE OR POSITION OF PELITA AVIONIC

FACILITY

Pelita Avionic Facility is headed by a Manager who is

responsible directly to the Board of Directors.

Positions in Pelita Avionic Facility are stipulated in Board

of Directors’ Decree Letter No. 002/KPTS/BOD/PAS/2016

dated February 25, 2016.

The chart of Pelita Avionic Facility organization structure

is as follows:

PELITA AVIONIC FACILITY

MANAGER

DIREKSI

QUALITY CONTROLPRODUCTION SHOP

Air Traffic Controller

AOC / AMC

PKP-PK

SECURITY / OS

Page 51: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

51ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.002/KPTS/

BOD/PAS/2016 tanggal 26 Februari 2016 tentang

Organisasi PT Pelita Air Service, maka dibentuklah

Pondok Cabe Airport Department yang berada

dibawah koordinasi Direksi.

Pondok Cabe Airport ditugaskan untuk mengaktifkan

kembali sertifikasi bandara Pondok Cabe sebagai bandara

khusus. Bandara Pondok Cabe menjadi base operation

charter pesawat Rotary Wing. Dalam rangka optimalisasi

asset, base operation Fixed Wing yang selama ini

beroperasi di Bandara Halim Perdanakusuma akan

dipindahkan ke bandara Pondok Cabe setelah seluruh

persyaratan bandara dipenuhi.

Selain itu, SBU ini diamanatkan untuk mengelola bandara-

bandara milik PT Pertamina (Persero) antara lain bandara

Tanjung Warukin, Ngloram Cepu, Pinang Kampai Dumai,

Sei Selari.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab dari

Pondok Cabe Airport :

1. Membuat program kerja, rencana kegiatan dan

anggaran Pondok Cabe Airport serta mengawasi

pelaksanaannya agar berjalan dengan efektif dan

efisien.

2. Mengatur dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan :

• Pengelolaan, pemeliharaan, perbaikan dan

pengawasan bangunan gedung perkantoran,

hanggar, gudang, apron, taxi way, landasan

pacu/run way, instalasi, sarana & prasarana kerja

lainnya di lingkungan Lapangan Terbang Pondok

Cabe.

• Penataan dan pemeliharaan kawasan Lapangan

Terbang Pondok Cabe guna kelancaran operasi

penerbangan.

• Pengelolaan dan pengurusan formalitas fasilitas

operasi penerbangan di lingkungan kawasan

Lapangan Terbang Pondok Cabe.

• Pelayanan dan pemeliharaan kendaraan dinas

untuk kegiatan operasional di lingkungan

Lapangan Terbang di Pondok Cabe.

Based on Board of Directors’ Decree Letter No. 002/KPTS/

BOD/PAS/2016 dated February 26, 2016 concerning PT

Pelita Air Service Organization, then Pondok Cabe Airport

Department was established under the coordination of

Board of Directors.

Pondok Cabe Airport is assigned to reactivate certification

of Pondok Cabe airport as special airport. Pondok Cabe

airport becomes base operation of Rotary Wing aircraft

charter. Towards assets optimization, Fixed Wing base

operation that is so far operates in Halim Perdanakusuma

Airport will be moved to Pondok Cabe Airport after all

airport requirements are fulfilled.

In addition, this SBU is trusted to manage airports

owned by PT Pertamina (Persero) among others are

Tanjung Warukin, Ngloram Cepu, Pinang Kampai Dumai,

Sei Selari airports.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

Below are the duties and responsibilities of

Pondok Cabe Airport:

1. Preparing work, activities and budget plan of

Pondok Cabe Airport as well as monitoring its

implementation to be run effectively and efficiently.

2. Organizing and directing activities implementation:

• Management, maintenance, repairmen

and supervision of office building, hangar,

warehouse, apron, taxi way, run way, installation,

other work facilities & infrastructures in

Pondok Cabe Airport.

• Organizing and maintaining Pondok Cabe Airport

area to make sure flight operation runs well.

• Management and maintenance of flight

operation facility formalization in Pondok Cabe

Airport area.

• Official vehicle service and maintenance for

operational activities in Pondok Cabe Airport.

PONDOK CABE AIRPORT (PCA)Pondok Cabe Airport (PCA)

Page 52: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

52KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

PONDOK CABE AIRPORT

MANAGER

DIREKSI

AIRPORT PROPERTY

& GA

AIRPORT SECURITYAIRPORT SAFETY

• Koordinasi dengan personil security yang

ditugaskan di Lapangan Terbang Pondok Cabe

untuk pengamanan seluruh asset di Lapangan

Terbang Pondok Cabe.

3. Dalam melaksanakan tugas pekerjaan harus

memperhatikan aspek keselamatan kerja, kesehatan

kerja dan lindungan lingkungan kerja perusahaan.

4. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan

unit-unit organisasi intern perusahaan, instansi

pemerintah, swasta dan pengguna jasa angkutan

udara perusahan agar tercipta kerjasama yang baik

dan kelancaran dalam pelaksanaan tugas.

5. Menyiapkan dan memberikan laporan secara

berkala maupun sewaktu-waktu diperlukan tentang

pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil Pondok Cabe

Airport Function agar dapat diketahui keberhasilan

dan kendala-kendala yang dihadapi.

STRUKTUR ATAU KEDUDUKAN PONDOK CABE

AIRPORT

Fungsi Pondok Cabe Airport dipimpin oleh seorang

Manager yang bertanggung jawab langsung kepada

Direksi.

Jabatan pada Fungsi Ppondok Cabe Airport diatur dalam

SK Direksi No.002/KPTS/BOD/PAS/2016 tanggal 25

Februari 2016.

Adapun diagram struktur organisasi Pondok Cabe Airport

adalah sebagai berikut :

• Official vehicle service and maintenance for

operational activities in Pondok Cabe Airport.

3. In conducting its duties must take into account the

aspect of occupational safety, health and environment

within the Company

4. Coordinating and communicating with Company’s

internal organization units, government institution,

private and corporate air transportation service

user to create good cooperation and continuity in

executing its duties.

5. Preapring and reporting regularly or at any time

needed concerning activities implementation and

Pondok Cabe Airport Function results to know the

success and challenges faced.

STRUCTURE OR POSITION OF PONDOK CABE

AIRPORT

Function of Pondok Cabe Airport is headed by a Manager

who is responsible directly to the Board of Directors

Positions on Pondok Cabe Airport Function are stipulated

in Board of Directors’ Decree Letter No. 002/KPTS/BOD/

PAS/2016 dated February 25, 2016.

Chart of Pondok Cabe Airport organization structure is as

follows:

Page 53: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

53ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAMShareholder Composition

Kepemilikian Saham oleh Anggota Direksi dan

Dewan Komisaris per 31 Desember 2016

Hingga akhir tahun 2016, anggota Dewan Komisaris dan

Direksi tidak memiliki kepemilikan saham di Perusahaan

dikarenakan Pelita Air Service masih berstatus perseroan

terbatas.

Kepemilikan Saham oleh masyarakat umum

Hingga akhir tahun 2016, masyarakat tidak memiliki

kepemilikan saham di Perusahaan dikarenakan Pelita Air

Service masih berstatus perseroan terbatas.

Kronologis Pencatatan Saham

Perseroan belum menjadi perusahaan terbuka dan belum

tercatat dalam Bursa Efek Indonesia.

Kronologis Pencatatan Efek Lainnya dan Peringkat

Efek

Perseroan tidak melakukan pencatatan efek lainnya

dan peringkat efek karena belum menjadi perusahaan

terbuka.

Shares ownership by the Board of Commissioners

and Directors as of December 31, 2016

By the end of 2016, the Board of Commissioners and

Directors do not own shares in the company because

Pelita Air Service still a limited company.

Share ownership by the Public

By the end of 2016, the Public do not own shares in

the company because Pelita Air Service still a limited

company.

Chronology of Share Listing

The company has not become a public company and

listed in the Indonesia Stock Exchange.

Chronology of Securities Listing and Credit Rating

The company does not listed any securities and credit

rating because it has not become a public listed company.

PT Pelita Air Service

PT Pertamina (persero)

99,99689%PT Patra Jasa

0,00314%

Page 54: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

54KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

STRUKTUR GRUPGroup Structure

Struktur grup Perseroan terdiri dari 1 (satu) anak

perusahaan yaitu PT Indopelita Aircraft Services

dengan kepemilikan saham sebesar 99,93% hingga

akhir tahun 2016.

The Company’s group structure consists of 1 (one)

subsidiary, PT Indopelita Aircraft Services with share

ownership of 99.93% until the end of 2016.

PT Pelita Air Service

PT Indopelita Aircraft Services

99.93%

Page 55: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

55ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Hingga akhir Desember 2016, wilayah operasi

Perseroan mencakup Pulau Matak, Bontang

Kalimantan Timur, Bandara Halim Perdana Kusuma

Jakarta, Bandara Pondok Cabe Tangerang, Ranai

Natuna, Tarakan Kalimantan Utara, dan Timika Papua.

Until the end of December 2016, the Company’s

operations area cover Matak island, Bontang East

Kalimantan, Halim Perdana Kusuma Airport Jakarta,

Pondok Cabe Airport Tangerang, Ranai Natuna, Tarakan

North Kalimantan, and Timika Papua.

WILAYAH OPERASIOperations Area

15

73

62

4

Matak Island

• 4 Sikorsky 76 C++

• 1 ATR 72-500

Halim PK

• 1 RJ-85

• 1 ATR 72-500

Ranai - Natuna

• 1 CRJ1000 (Join Operation

with Garuda Indonesia)

Timika - Papua

• 1 AT 802 - BBM Fuel Cargo

Bontang - East Borneo

• 1 ATR 42-500

Pondok Cabe Airport

• 1 S-76A

• 1 Bell 412 EP

• 1 Bolkow 105

Tarakan - Kalimantan Utara

• 1 AT 802 - BBM Fuel Cargo

1

2

3

4

5

6

7

Page 56: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

56KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Kantor Pusat Head Office

Jl. Abdul Muis 52-56AJakarta Pusat 10160, IndonesiaT. (62-21) 231 2030F. (62-21) 231 2216E. [email protected]

Kantor ManajemenManagement Office

Management Office BuildingPondok Cabe AirportJalan Pondok Cabe Raya,Tangerang Selatan15418, IndonesiaT. (62-21) 740 1633F. (62-21) 744 1614

PT Pelita Air Service

JARINGAN KANTOROffice Network

Page 57: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

57ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

JAKARTA Terminal BuildingHalim Perdana Kusuma Airport, JakartaPhone : (62-21) 809 1130, 809 1108 ext.379Fax : (62-21) 809 1130

BALIKPAPAN Sultan Aji Muhammad Sulaiman AirportJl. Marsma R. Iswahyudi 45Balikpapan 76115, East KalimantanPhone : (62-542) 760 500 (3 lines)Fax : (62-542) 760 600

DUMAI Bandara Pinang KampaiJl. Soekarno Hatta, Dumai, RiauPhone : (62-765) 700 8685Fax : (62-765) 31121

PELITA TRAINING CENTRE Pelita Training Centre Building, Pondok Cabe AirportJl. Pondok Cabe Raya, South TangerangBanten 15418, IndonesiaPhone : (62-21) 740 1633 ext. 342, 470Fax (62-21) 744 4026e-mail : [email protected]

PELITA AVIONIC FACILITY Avionic Building, Pondok CabeJl. Pondok Cabe Raya, South TangerangBanten 15418, IndonesiaPhone : (62-21) 740 1633 ext. 479Fax (62-21) 740 1523e-mail : [email protected]

PONDOK CABE AIRPORT DEPT Workshop 2 Building, Pondok Cabe Airport Jl. Pondok Cabe Raya, South TangerangBanten 15418, IndonesiaPhone : (62-21)740 1633 ext. 330Fax : (62-21) 744 1784, 2274 0952

PT INDOPELITAAIRCRAFT SERVICES

Hanggar IV Pondok Cabe AirfieldJl. Pondok Cabe Raya, South Tangerang Banten 15418, IndonesiaPhone : (62-21)742 9310-13, 742 6487, 740 2658Fax : (62-21) 749 0634, 7470 8609, 749 1003E-mail : [email protected], [email protected] : www.indopelita.co.id

Page 58: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

58KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASIAwards and Certifications

Sertifikasi ISO 9001 : 2008ISO 9001 : 2008 Certification

Sertifikasi SafetySafety Certification

Diberikan oleh SGS United Kingdom Ltd. Systems and Certification Services tentang Transportasi Udara dengan CASR 121 & CASR 135 termasuk Pemeliharaan Pesawat & Layanan Pendukung, sertifikasi berlaku dari 30 Juli 2014 hingga 30 Juni 2017.

Diberikan oleh ConocoPhillips Indonesia dalam rangka Kinerja Keselamatan Operasi yang Baik Tanpa Ada Pencatatan & Kecelakaan Serius Tahun 2014.

Given by SGS United Kingdom Ltd. Systems and Services Certification of Air Transport with CASR 121 & CASR 135 including Aircraft Maintenance & Support Services, a certification is valid from July 30, 2014 until June 30, 2017.

Given by ConocoPhillips Indonesia in order of Excellent Safety Performance Operating Without Recordable & Serious Incidents in 2014.

Penghargaan Keselamatan OperatorOperator Safety Award

Penerbangan Nihil KecelakaanIncident Free Flights

Diberikan oleh Asosiasi Helikopter Internasional pada tahun 1981-1982, 1986-1987, 1988, and 1998-1999.

Diberikan oleh PT Inco Indonesia dan PT Fluor Daniel Indonesia Expansion Project Management untuk 2.298 penerbangan nihil kecelakaan (23.032 penumpang) dari bulan Juni 1996 hingga Maret 1998.

Given by International Helicopter Association in 1981-1982, 1986-1987, 1988, and 1998-1999.

Given by PT Inco Indonesia and PT Fluor Daniel Indonesia Expansion Project Management for attaining 2,298 incident free flights (23,032 passangers) from June 1996 to March 1998.

Apresiasi Keunggulan OperasionalAppreciation Operational Excellent

Diberikan oleh The Deutch Airbus Aircraft Service Center, Jerman untuk penerbangan Transall tanpa kecelakaan selama 20.000 jam terbang di tahun 1990.

Given by Deutch Airbus Aircraft Service Center, Germany for the Transall flights without accident during 20.000 flight hours in 1990.

PenghargaanCommendation

Diberikan oleh Zimex Aviation - Switzerland pada tahun 1989 untuk jasa yang diberikan sebagai bagian dari misi kemanusiaan Palang Merah Internasional dan PBB di Sudan dan Namibia.

Given by Zimex Aviation – Switzerland in 1989 for services rendered as part of humanitarian mission of International Red Cross and United Nations in Sudan and Namibia.

Penghargaan Kontraktor Contractor Award

Diberikan oleh SKK Migasdan Pertamina PHE ONWJsebagai Kontraktor denganKPI Terbaik-Kategori 1.

Provided by SKK Migasand Pertamina PHE ONWJas a Contractor with theThe best KPI-category 1.

Sertifikat Bandar UdaraThe Airport Certificate

Diberikan olehKementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

Given byMinistry of Transportation Directorate General ofcivil aviation.

Page 59: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

59ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

ApresiasiAppreciation

Penghargaan Keselamatan dan Layanan PelangganSafety and Customer Service Award

Apresiasi diberikan tahun 2009 dari Chevron untuk fixed wing yang mencapai tahun ke 39 dengan Chevron Standard tanpa kecelakaan.

Diberikan oleh PT Caltex Pacific Indonesia pada tahun 2004.

Appreciation given in 2009 from Chevron for fixed wing aircraft was achieving 39th years with Chevron Standard without accident.

Given by PT Caltex Pacific Indonesia in 2004.

Sertifikasi SafetySafety Certification

Sertifikasi PengakuanCertification of Recognition

Diberikan oleh ConocoPhillips Indonesia dalam rangka Kinerja Keselamatan Operasi yang Baik Tanpa Ada Pencatatan & Kecelakaan Serius Tahun 2011.

Diberikan oleh HSES & Compliances Manager Premier Oil, terkait performa safety terbaik tanpa ada kecelakaan yang tercatat di tahun 2013.

Given by ConocoPhillips Indonesia in order of Excellent Safety Performance Operating Without Recordable & Serious Incidents in 2011.

Given by HSES & Compliances Manager Premier Oil, due to the excellent safety performance operating without recordable incidents in 2013.

Satu Juta Jam TerbangOne Million Flight Hours

Diberikan oleh CASA untuk satu juta jam terbang pada C-212 di tahun 1988.

Given by CASA for one million flight hours of C-212 in 1988.

Penghargaan KeselamatanSafety Award

Diberikan oleh Mobil Oil pada tahun 1985, untuk 5.000 jam penerbangan tanpa kecelakaan pada helikopter BO-105.

Given by Mobil Oil in 1985, for 5,000 flight hours of accident-free service of its BO-105 helicopter.

ApresiasiAppreciation

Diberikan oleh Lockheed Georgia untuk operasi tanpa kecelakaan pada Hercules L-100-30 selama 40.000 jam terbang pada tahun 1980.

Given by Lockheed Georgia for accident-free operation of Hercules L-100-30 during 40,000 flight hours in 1980.

ApresiasiAppreciation

Diberikan oleh PBB untuk penerbangan yang dilakukan di Afrika dalam rangka misi kemanusiaan.

Given by the United Nations to peform the flight operations in Africa for their humanitarian missions.

Page 60: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

60KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

JUMLAH SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah pekerja Perseroan hingga akhir tahun 2016

mengalami penurunan sebesar 26,02% atau 127 orang

dari 488 orang di tahun 2015 menjadi 361 orang di tahun

2016. Hal tersebut disebabkan oleh Putus Hubungan

Kerja (PHK) karena kontrak kerja berakhir 26 orang, Putus

Hubungan Kerja (PHK) atas permintaan sendiri 62 orang,

dan Putus Hubungan Kerja (PHK) karena mencapai usia

pensiun 34 orang.

Komposisi pekerja dari tingkat pendidikan mengalami

penurunan pada level S2 dari 14 orang di tahun 2015

menjadi 9 orang di tahun 2016, level S1 dari 149 orang

pada tahun 2015 menjadi 105 orang pada tahun 2016, D3

dari 65 orang di tahun 2015 menjadi 58 orang di tahun

2016, dan D2 dari 112 orang di tahun 2015 menjadi 96

orang di tahun 2016.

Komposisi pekerja berdasarkan level organisasi mengalami

penurunan hampir pada setiap level. Pada level LD 1/Vice

President dari 10 di tahun 2015 menjadi 3 di tahun 2016,

di level LD 2/Manager dari 36 di tahun 2015 menjadi 22 di

tahun 2016, di level LD 3/Specialist dari 94 di tahun 2015

menjadi 54 di tahun 2016, di level LD 4/Officer dari 97 di

tahun 2015 menjadi 36 di tahun 2016 dan di level Staf dari

249 orang di tahun 2015 menjadi 243 orang di tahun 2016

sementara level BoD meningkat dari 2 orang di tahun

2015 menjadi 3 orang di tahun 2016.

TOTAL HUMAN RESOURCES

Until the end of 2013, the number of workers of

the Company decreased by 26.02% or 127 people

from 488 people in 2015 to 361 people in 2016. This

was caused by the Termination of the contract as of

26 people, early retirement as of 62 people, and retirement

as of 34 people.

The composition of workers based on education level has

decreased on Master Degree from 14 people in 2015 to

9 people in 2016, Bachelor degree from 149 people in

2015 to 105 people in 2016, D3 from 65 people in 2015

to 58 people in 2016, and D2 from 112 people in 2015 to

96 people in 2016.

The composition of workers based on the organizational

level has decreased almost on every level. At level LD 1/

Vice President from 10 in 2015 to 3 in 2016, at the level of

the LD 2/Manager from 36 in 2015 to 22 in the year 2016,

in level LD 3/Specialist from 94 in 2015 be 54 in the year

2016, at level LD 4/Officer of 97 in 2015 be 36 in 2016 and

at the level of staff from 249 people in 2015 to 243 people

in 2016 while BoD level increased from 2 people to 2015

to 3 people in 2016.

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN LEVEL ORGANISASIThe Composition of the Employees Based on Organization Level

No. Keterangan | Description 2015 2016

1 BoD | BoD 2 3

2 LD 1 | LD 1 10 3

3 LD 2 | LD 2 36 22

4 LD 3 | LD 3 94 54

5 LD 4| LD 4 97 36

6 Staff | Staff 249 243

Jumlah | Total 488 361

Page 61: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

61ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

No. Keterangan | Description 2015 2016

1 SLTP | Junior High School 4 0

2 SLTA | Senior High School 142 91

3 D1 | D1 2 2

4 D2 | D2 112 96

5 D3 | D3 65 58

6 S1 | Bachelor Degree 149 105

7 S2 | Master Degree 14 9

Jumlah | Total 488 361

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN PENDIDIKANThe Composition of the Employees Based on Education

No. Keterangan | Description 2015 2016

1 Direksi | Board of Directors 2 3

2 PKWTT | PKWTT 394 301

3 PKWT | PKWT 92 57

Jumlah | Total 488 361

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN STATUS PEKERJAThe Composition of the Employees Based on Employee Status

No. Keterangan | Description 2015 2016

1 Laki-laki | Male 408 300

2 Perempuan | Female 80 61

Jumlah | Total 488 361

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN JENIS KELAMINThe Composition of the Employees Based on Gender

No. Keterangan | Description 2015 2016

1 21-25 61 49

2 26-30 51 48

3 31-35 38 31

4 36-40 80 61

5 41-45 41 35

6 46-50 37 27

7 51-55 145 85

8 >=56 35 32

Jumlah | Total 488 361

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN USIAThe Composition of the Employees Based on Age

Page 62: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

62KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

No.Jenis Kompetensi

Types of Competency

Jumlah Peserta

Number of

Participation

Jenis Pelatihan

Type of training

1 Kompetensi Wajib

(kompetensi yang wajib dimiliki

seluruh pekerja)

Mandatory Competencies

34 • Company Indoctrination

• Safety Management System

• BFF & BFA

2 Kompetensi Pendukung

(kompetensi fungsional yang

bersifat generik)

Supporting Competencies

48 • Training of Trainer

• DGR Type A

• Basic Risk Management

3 Kompetensi Bidang

(kompetensi fungsional yang

bersifat spesifik)

Specific Competencies

1.483 a. Kompetensi bidang

Teknik dan Operasi

Competencies in

Engineering and

Operations

• First Aid/CPR, Fire Fighting & DGR

• Recurrent Human Factor

• Engine S-76 C++

• F-100 Airframe + Powerplan

• Recurrent DGR

• S-76 C++ Maintenance & Avionic

• CMM

• Recurrent RII

• Recurrent BO-105

• AVRO RJ-85 B1/B2

• AVSEC

• Aviation Safety

• Recurrent Bell-430

• Initial PPC

• Initial Turbine

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIACompetency Development of Human Resources

Perseroan percaya bahwa sumber daya manusia yang

dimiliki adalah salah satu aset yang paling

berharga. Untuk itu agar dapat berkompetisi dan

memajukan perusahaan, Perseroan terus melakukan

pengembangan kompetensi melalui berbagai macam

pelatihan.

Untuk tahun 2015, Perseroan telah menyediakan

2.999 hari (23.992 jam) untuk pelatihan mandatori dan

1 hari (8 jam) untuk pelatihan non mandatori dengan

total biaya sebesar Rp603.411.629, $1.854.443 dan

€264.602.

The Company believes that its human resources

is one of the most valuable assets. Therefore, the

company continuously developing the competencies

of its human resources through trainings to be able

to compete and bring the company towards better

direction.

In 2015, company has provided 2,999 days (23,992

hours) for mandatory trainings and 1 day (8 hours)

for non mandatory trainings with total cost of

Rp603,411,629, $1,854,443 and €264,602.

Page 63: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

63ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

No.Jenis Kompetensi

Types of Competency

Jumlah Peserta

Number of

Participation

Jenis Pelatihan

Type of training

b. Kompetensi bidang

Pilot dan Flight

Attendant

Competencies in Pilot

and Flight Attendant

• Recurrent CRM

• Recurrent DGR

• Recurrent Windshear

• Simulator S-76 C++

• Simulator ATR 72-500

• Recurrent RVSM

• AVSEC for Crew Initial

• Initial DGR

• Simulator RJ-85

• Initial Windshear

• Initial Simulator S-76 C++

• First Aid/CPR, Fire Fighting & DGR

• Recurrent BO-105 G/C

• Simulator Bell-412

• AVSEC for Aircrew

• Recurrent Casa-212

• Emergency Drill

• Recurrent AVSEC

• Simulator ATR 72/42-500

• Recurrent AVSEC for Crew

• Recurrent Alart & CFIT

• Initial ATR 72/42-500

• HUET & Sea Survival

• Recurrent Bell-412

• Recurrent Bell-430

• Instrument Rating

• REC NE P

• Alart & CFIT Initial

• Airworthiness

• Differences ATR 42-500

• Type Rating RJ-85

• Type Rating S-76A

• Recurrent ATR 72-500

c. Kompetensi bidang

FOO

Competencies in FOO

• Initial T/R S-76

• Recurrent FOO DRM

• Recurrent FOO DGR

• Initial ATR 42-500

• Recurrent FOO ATR

• Recurrent AGGR

d. Kompetensi bidang

Q&SHES

Competencies in

Q&SHES

• HSE

e. Kompetensi bidang

SCM

Competencies in SCM

• Initial PPC

f. Kompetensi bidang

HRGA

Competencies in

HRGA

• Workshop Human Factor

g. Kompetensi bidang

Internal Audit

Competencies in

Internal Audit

• Internal Audit

Page 64: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

64KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Page 65: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

65ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSISAND DISCUSSION

Page 66: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

66KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

TINJAUAN SEGMEN USAHABusiness Segment Review

SEGMEN USAHA

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa

angkutan udara, Perseroan selalu berusaha untuk

meningkatkan kinerja operasionalnya. Saat ini

Perseroan melayani pelanggan melalui jasa charter

pesawat udara baik fixed wing ataupun rotary wing.

Sehingga untuk pembagian segmen usaha kinerja

operasionalnya, Perseroan membaginya menjadi fixed

wing dan rotary wing.

SEGMEN USAHA FIXED WING

Untuk segmen usaha fixed wing, Perseroan

menyediakan jasa untuk:

1. Passenger Transport

Perseroan menyediakan jasa passenger

transport untuk beragam destinasi dengan tim

in flight dan kru kabin yang berpengalaman dan

memprioritaskan standar keselamatan yang tinggi.

2. VVIP Flight Charter

Perseroan juga menyediakan jasa charter pesawat

untuk para tamu VVIP termasuk Presiden dan

Wakil Presiden Republik Indonesia, lembaga

pemerintahan untuk destinasi dalam dan luar

negeri.

3. Medivac

Selain itu, Perseroan juga menyediakan jasa dalam

keadaan darurat medis untuk mengantarkan orang

yang sakit atau terluka ke fasilitas medis terdekat

atau sesuai permintaan.

4. Cargo Transport

Perusahaan juga melayani jasa pengangkutan

light cargo untuk kebutuhan sehari-hari hingga

peralatan pengeboran.

Pada tahun 2016 Perusahaan juga melayani jasa

pengangkutan BBM.

Hingga akhir tahun 2016, armada fixed wing Perseroan

mengalami peningkatan, dari 8 unit di tahun 2015

menjadi 10 unit di tahun 2016.

BUSINESS SEGMENT

As an air transport services Company, the Company always tries to improve its operational performance. Currently, the Company serves customers with chartered flight of fixed wing and rotary wing. So, the Company divided its business segment of the operational performances into fixed wing and rotary wing.

FIXED WING BUSINESS SEGMENT

For fixed wing business segment, the Company offers services for:1. Passenger Transport

The Company offers passenger transport service for varies destinations with experienced in flight team and cabin crews who prioritize the highest standard of safety.

2. VVIP Flight CharterThe Company also provides flight charter for VVIP guests including President and Vice President of Republic of Indonesia, government institutions for both national and international destinations.

3. MedivacOther than that, the Company also offers services for medical emergency to transfer injury or sick person to the nearest medical facility or upon request.

4. Cargo TransportThe Company also serves light cargo transport for daily needs until drilling equipments.

in 2016 the company services in the transport of fuel.

Until the end of 2016, Company’s fixed wing fleet

increased, from 8 units in 2015 to 10 units in 2016.

Page 67: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

67ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Hingga 31 Desember 2016, perolehan jam terbang fixed

wing mengalami peningkatan sebesar 136,46 flight hours

atau 3,56% dari 3.832,03 flight hours di tahun 2015

menjadi 3.968,49 flight hours di tahun 2016. Kontribusi

terbesar dari total perolehan jam terbang berasal dari

ATR 72-500 sebanyak 2.529,60 flight hours atau 64%,

kemudian diikuti oleh ATR 42-500 sebanyak 654,16 flight

hours atau 16%, AT-802 sebanyak 405,58 flight hours

atau 10%, CASA 212-200 sebanyak 269,15 flight hours

atau 7%, RJ 85 sebanyak 69,53 flight hours atau 2% dan

Aircraft Lease (CRJ 1000) sebanyak 40,65 flight hours

atau 1%.

Until December 31, 2016, the flight hours obtained

for fixed wing increased by 136.46 flight hours or

3.56% from 3,832.03 flight hours in 2015 to 3,968.49

flight hours in 2016. The biggest contribution from

the total flight hours is from ATR 72-500 amounted

to 2,529.60 flight hours or 64%, followed by

ATR 42-5000 amounted to 654.16 flight hours or 16%,

AT-802 amounted to 405.58 flight hours or 10%, CASA

212-200 amounted to 269.15 flight hours or 7%, RK 85

amounted to 69.53 flight hours or 2% ad Aircraft Lease

(CRJ 1000) amounted to 40.65 flight hours or 1%.

Jenis PesawatAircraft Type

Unit(s)

REG

Dash 7 2 PK-PSW, PK-PSV

CASA 212-200 2 PK-PCS, PK-PCT

AT-802 2 C-GWNU, C-GWNL

ATR 72-500 2 PK-PAW, PK-PAV

ATR 42-500 1 PK-PAX

RJ 85 1 PK-PJJ

JUMLAH ARMADA FIXED WING PADA TAHUN 2016Total Fixed Wing Fleet in 2016

Jenis PesawatAircraft Type

2016 2015 %

Dash 7 - - -

CASA 212-200 269,15 393,66 7%

AT-802 405,58 - 10%

ATR 72-500 2.529,6 2.529,84 64%

ATR 42-500 654,16 764,05 16%

RJ 85 69,53 144,48 2%

Aircraft Lease (CRJ 1000) 40,65 - 1%

Jumlah Total 3.968,49 3.832,03

flight hours

A-802

Seat Capacity: 3 seat

Max. Range: - km

Max. Payload: - lbs

Page 68: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

68KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

SEGMEN USAHA ROTARY WING

Untuk segmen usaha rotary wing, Perseroan

menyediakan jasa untuk:

1. Geological Surveys

Perseroan juga memberikan layanan survei geologi

untuk lokasi-lokasi yang hanya dapat dijangkau

oleh pesawat dengan spesifikasi tertentu seperti

rotary wing.

2. Helirig

Perseroan juga menyediakan jasa untuk tugas-

tugas sulit seperti pembongkaran dan pemasangan

rig di darat atau di laut lepas yang membutuhkan

penerbang yang berpengalaman dan perusahaan

transportasi udara yang telah memiliki track record

yang bagus.

3. Medical Evacuation

Perseroan konsisten untuk menunjukan

kemampuannya dalam menyediakan layanan

untuk darurat medis untuk orang-orang yang sakit

atau terluka di daerah yang sulit untuk dijangkau.

Hingga akhir tahun 2016, Perseroan memiliki

13 armada untuk rotary wing yang beroperasi.

ROTARY WING BUSINESS SEGMENT

For rotary wing business segment, the Company offers services for:1. Geological Surveys

The Company also offers services geological surveys for locations that can only be reached by specific aircraft such as rotary wing.

2. HelirigThe Company also provides services for difficult tasks of dismantling and installation of rigs for both onshore and/or offshore which requires experienced pilots and air Transportation Company with proven track record.

3. Medical EvacuationThe Company consistently showing its ability in providing services for medical emergency of sick or injured persons in the areas that are difficult to reach.

Until the end of 2016, the Company has 13 fleets of

rotary wing that operated

Jenis PesawatAircraft Type

Unit(s)

REG

Sikorsky S-76 A 2 PUA, PUE

Sikorsky S-76 C++ 4 PUZ, PUY, PUX, PUW

Bolkow 105 1 PIM

Bell 412EP 3 PUJ, PUK, PUV

Bell 430 3 PUL, PUN, PUM

JUMLAH ARMADA ROTARY WING PADA TAHUN 2016Total Rotary Wing Fleet in 2016

Page 69: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

69ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Hingga 31 Desember 2016, perolehan jam terbang

rotary wing mengalami penurunan sebesar 772,51

flight hours atau 12,68% dari 6.090,91 flight hours

di tahun 2015 menjadi 5.318,40 flight hours di tahun

2016. Kontribusi terbesar dari total perolehan jam

terbang berasar dari Sikorsky S-76 C++ sebanyak

4.687,25 flight hours atau 88%, kemudian diikuti oleh

Sikorsky S-76 A sebanyak 316,84 flight hours atau 6%,

Bell 412EP sebanyak 235,90 flight hours atau 4% dan

Bolkow 105 sebanyak 78,42 flight hours atau 2%.

Until December 31, 2016, the flight hours obtained for rotary wing decreased by 772.51 flight hours or 12.68% from 6,090.91 flight hours in 2015 to 5,318.40 flight hours in 2016. The biggest contribution from the total flight hours is from Sikorsky S-76 C++ amounted to 4,687.25 flight hours or 88%, followed by Sikorsky S-76 A amounted to 316.84 flight hours or 6%, Bell 412EP amounted to 235.90 flight hours or 4% and Bolkow 105 amounted to 78.42 flight hours or 2%.

Jenis PesawatAircraft Type 2016 2015 %

Sikorsky S-76 A 316,84 884,75 6%

Sikorsky S-76 C++ 4.687,25 4.788,33 88%

Bolkow 105 78,42 83,75 2%

Bell 412EP 235,90 265,67 4%

Bell 430 - 68,41 -

Jumlah 5.318,40 6.090,91

flight hours

Page 70: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

70KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Analisa dan pembahasan berikut, khususnya untuk

bagian-bagian yang terkait kinerja keuangan Perseoran,

mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian

Perseroan tanggal 31 Desember 2016 yang dilampirkan

dan menjadi satu kesatuan dalam buku Laporan

Tahunan ini. Laporan Keuangan tersebut telah diaudit

oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana,

Rintis & Rekan (Pricewaterhouse Cooper) dengan

pendapat Wajar, dalam semua hal yang material, sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Below analysis and discussion, especially for parts

related to Company’s financial performance, refers

to Company’s Consolidated Financial Statement

dated December 31, 2016 as attached and inserted

in this Annual Report. That financial statements has

been audited by Public Accountant Firm Tanudiredja,

Wibisana, Rintis & Partner (Pricewaterhouse Cooper)

with Fair opinion, in all material issues, in accordance

with Financial Accounting Standard in Indonesia.

TINJAUAN KEUANGANFinancial Review

Page 71: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

71ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

LAPORAN POSISI KEUANGANStatement of Financial Position

ASETAssets

ASET LANCAR Current Assets

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Kas dan Setara KasCash and Cash Equivalents 15.559.467 6.652.527 8.906.940 133,89

Piutang UsahaTrade Receivables 12.478.807 8.868.249 3.610.558 40,71

Piutang Lain-lainOther Receivables 61.458 43.976 17.482 39,75

PersediaanInventories 2.482.860 2.774.852 (291.992) (10,52)

Pajak Dibayar DimukaPrepaid Taxes 85.387 1.019.340 (933.953) (91,62)

Uang Muka dan Beban Dibayar di MukaAdvances and Prepayments

1.780.649 2.037.485 (256.836) (12,61)

Jumlah Aset LancarTotal Current Assets 32.448.628 21.396.429 11.052.199 51,65

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Aset LancarCurrent Assets 32.448.628 21.396.429 11.052.199 51,65

Aset Tidak LancarNon Current Assets 31.576.315 39.474.341 (7.898.026) (20,01)

Jumlah AsetTotal Assets 64.024.943 60.870.770 3.154.173 5,18

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Jumlah aset di tahun 2016 mengalami peningkatan

sebesar 5,18% atau AS$3.154.173 dari AS$60.870.770

di tahun 2015 menjadi AS$64.024.943 di tahun 2016. Hal

tersebut didorong oleh peningkatan pada aset lancar yang

cukup signifikan sebesar 51,65% atau AS$11.052.199 dari

AS$21.396.429 di tahun 2015 menjadi AS$32.448.628

di tahun 2016.

Total assets in 2016 increased by 5.18% or US$3,154,173

from US$60,870,770 in 2015 to US$64,024,943 in

2016. That was encouraged with the increase on current

assets significantly by 51.65% or US$11,052,199 from

US$21,396,429 in 2015 to US$32,448,628 in 2016.

Jumlah aset lancar di tahun 2016 meningkat signifikan

sebesar 51,65% atau AS$11.052.199 dari AS$21.396.429

di tahun 2015 menjadi AS$32.448.628 di tahun 2016. Hal

tersebut terjadi seiring adanya peningkatan pada kas dan

setara kas sebesar 133,89% atau AS$8.906.940 dari

AS$6.652.527 di tahun 2015 menjadi AS$15.559.467

di tahun 2016, piutang usaha sebesar 40,71% atau

AS$3.610.558 dari AS$8.868.249 di tahun 2015 menjadi

AS$12.478.807 di tahun 2016, dan piutang lain-lain

sebesar 39,75% atau AS$17,482 dari AS$43.976 di

tahun 2015 menjadi AS$61.458 di tahun 2016.

Total current assets in 2016 increased significantly by

51.65% or US$11,052,199 from US$21,396,429 in 2015

to US$32,448,628 in 2016. That was due to increase in

cash and cash equivalent by 133.89% or US$8,906,940

from US$6,652,527 in 2015 to US$15,559,467 in 2016,

trade receivables by 40.71% or US$3,610,558 from

US$8,868,249 in 2015 to US$12,478,807 in 2016,

and other receivables by 39.75% or US$17,482 from

US$43,976 in 2015 to US$61,458 in 2016.

Page 72: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

72KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

KAS DAN SETARA KAS Cash and Cash Equivalents

PIUTANG USAHA Trade Receivables

Jumlah kas dan setara kas pada tahun 2016

meningkat sebesar 133,89% atau AS$8.906.940 dari

AS$6.652.527 di tahun 2015 menjadi AS$15.559.467

di tahun 2016, yang utamanya didorong oleh kas

di bank yang meningkat sebesar 168,73% atau

AS$7.020.349 dari AS$4.160.713 di tahun 2015

menjadi AS$11.181.062 di tahun 2016 dan deposito

berjangka sebesar 79,63% atau AS$1.915.105 dari

AS$2.405.091 di tahun 2015 menjadi AS$4.320.196

di tahun 2016.

Total cash and cash equivalents in 2016 increased

by 133.89% or US$8,906,940 from US$6,652,527

in 2015 to US$15,559,467 in 2016, that was mainly

driven by cash in bank that increased by 168.73%

or US$7,020,349 from US$4,160,713 in 2015 to

US$11,181,062 in 2016 and time deposits by 79.63%

or US$1.915.105 from US$2,405,091 in 2015 to

US$4,320,196 in 2016.

Jumlah piutang usaha mengalami peningkatan di

tahun 2016 sebesar 40,71% atau AS$3.610.558 dari

AS$8.868.249 di tahun 2015 menjadi AS$12.478.807

di tahun 2016, yang didorong oleh peningkatan

pada hampir seluruh item di piutang usaha seperti

peningkatan pada piutang usaha pihak berelasi, pihak

ketiga, masing-masing sebesar 75,34%, dan 15,39%

Total trade receivables increased in 2016 by 40.71%

or US$3,610,558 from US$8,868,249 in 2015 to

US$12,478,807 in 2016, that was driven by an increase

on most of all items in trade receivables such as

increase in trade receivables of related apatites, third

parties, and provision for impairment by 75.34%, and

15.39%, respectively.

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

KasCash on Hand 58.209 86.723 (28.514) (32,88)

Kas di BankCash in Banks 11.181.062 4.160.713 7.020.349 168,73

Deposito BerjangkaTime Deposits 4.320.196 2.405.091 1.915.105 79,63

Jumlah Kas dan Setara KasTotal Cash and Cash Equivalents 15.559.467 6.652.527 8.906.940 133,89

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Pihak BerelasiRelated Parties 4.623.783 2.637.020 1.986.763 75,34

Penyisihan Penurunan NilaiProvision for Impairment (131.080) (128.473) (2.607) (2,03)

4.492.703 2.508.547 1.984.156 75,10

Pihak KetigaThir Parties 12.121.537 10.504.820 1.616.717 15,39

Penyisihan Penurunan NilaiProvision for Impairment (4.135.433) (4.145.118) 9.685 0,23

7.986.104 6.359.702 1.626.402 25,57

Jumlah Piutang UsahaTotal Trade Receivables 12.478.807 8.868.249 3.610.558 40,71

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Page 73: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

73ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

PIUTANG LAIN-LAIN Other Receivables

PERSEDIAANInventories

Jumlah piutang lain-lain meningkat di tahun 2016

sebesar 39,75% atau AS$17.482 dari AS$43.976 di

tahun 2015 menjadi AS$61.458 di tahun 2016.

Total other receivables increased in 2016 by 39.75%

or US$17,482 from US$43,976 in 2015 to US$61,458

in 2016.

Perseroan mencatatkan saldo akhir persediaan sebesar

AS$8.794.794 atau naik sebesar 3,60% atau AS$305.722

dari AS$8.489.072 di tahun 2015. Peningkatan tersebut

terjadi seiring adanya peningkatan pada consumable part

sebesar 17,36% atau AS$1.042.525 dari AS$6.003.942 di

tahun 2015 menjadi AS$7.046.467 di tahun 2016.

The Company booked ending balance of inventories

amounted to U$8,794,794 or increased by 3.60%

or US$305,722 from US$8,489,072 in 2015. Such

increase occurred as an increase on consumable part

by 17.36% or US$1,042,525 from US$6,003,942 in

2015 to US$7,046,467 in 2016.

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Jumlah Piutang Lain-lainTotal Other Receivables 61.458 43.976 17.482 39,75

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Consumable PartsConsumable Parts 7.046.467 6.003.942 1.042.525 17,36

Rotable PartsRotable Parts 3.340.218 4.367.437 (1.027.219) (23,52)

Lain-lainOthers 890.969 892.545 (1.576) (0,18)

11.277.654 11.263.924 13.730 0,12

Penyisihan penurunan nilai PersediaaProvision for decline in value of inventories

(8.794.794) (8.489.072) (305.722) (3,60)

2.482.860 2.774.852 (291.992) (10,52)

Mutasi peyisihan penurunan nilai persediaan:Changes in Provision for decline in value of inventories:

Saldo AwalBalance at Beginning of year 8.489.072 2.121.963 6.367.109 300,06

Penambahan Addition 281.539 6.435.833 (6.154.294) (95,63)

Perubahan KursTranslation Difference 24.183 (68.714) 92.897 135,19

Saldo Akhir PersediaanEnding Balance of Inventories 8.794.794 8.489.072 305.722 3,60

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Page 74: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

74KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Pajak PenghasilanIncome Taxes 25.016 650.521 (625.505) (96,15)

Pajak Lain-lainOther Taxes 60.371 368.819 (308.448) (83,63)

Jumlah Pajak Dibayar DimukaTotal Prepaid Taxes 85.387 1.019.340 (933.953) (91,62)

PAJAK DIBAYAR DIMUKA Prepaid Taxes

Jumlah pajak dibayar dimuka di tahun 2016 menurun

sebesar 91,62% atau AS$933.953 dari AS$1.019.340

di tahun 2015 menjadi AS$85.387 di tahun 2016 seiring

dengan adanya penurunan pada pajak penghasilan dan

pajak lain-lain masing-masing sebesar 96,15% dan

83,63%.

Total prepaid taxes in 2016 decreased by 91.62% or

US$933,953 from US$1,019,340 in 2015 to US$85,387

in 2016 in line with the decline in income taxes and

other taxes by 96.15% and 83.63% respectively.

UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DIMUKA Cash and Cash Equivalents

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Jumlah Uang Muka dan Beban Dibayar DimukaTotal Advances and Prepayments

1.780.649 2.037.485 (256.836) (12,61)

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Jumlah uang muka dan beban dibayar dimuka menurun

sebesar 12,61% atau AS$256.836 dari AS$2.037.485

di tahun 2015 menjadi AS$1.780.649 di tahun 2016.

Total advances and prepayments decreased by

12.61% or US$256,836 from US$2,037,485 in 2015 to

US$1,780,649 in 2016.

Page 75: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

75ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

ASET TIDAK LANCAR Non Current Assets

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Kas yang Dibatasi PenggunaannyaRestricted Cash 4.293.887 6.189.421 (1.895.534) (30,63)

Aset Keuangan Tersedia Untuk DijualAvailable-for-sale Financial Assets 110.575 110.575 - -

Uang JaminanGuarantee Receivables 3.752.322 3.770.107 (17.785) (0,47)

Aset TetapFixed Assets 19.734.260 24.706.632 (4.972.372) (20,13)

Aset Lain-lainOther Assets 3.685.271 4.697.606 (1.012.335) (21,55)

Jumlah Aset Tidak LancarTotal Non Current Assets 31.576.315 39.474.341 (7.898.026) (20,01)

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Pada tahun 2016, jumlah aset tidak lancar menurun

sebesar 20,01% atau AS$7.898.026 dari AS$39.474.341

di tahun 2015 menjadi AS$31.576.315 di tahun 2016,

yang utamanya didorong oleh penurunan pada kas yang

dibatasi penggunaannya, aset tetap, dan aset lain-lain

masing-masing sebesar 30,63%, 20,31%, dan 21,55%.

In 2016, total non current assets decreased by 20.01%

or US$7,898,026 from US$39,474,341 in 2015 to

US$31,576,315 in 2016, that was mainly driven by a

decline in restricted cash, available-for-sale financial

assets, guarantee receivables, fixed assets, and other

assets by 30.63%, 20.13%, 21.55% respectively.

KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYARestricted Cash

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Pihak BerelasiRelated Parties

RupiahRupiah 241.887 482.421 (240.534) (49,86)

Dolar ASUS Dollar 4.052.000 5.707.000 (1.655.000) (29,00)

Jumlah Kas yang Dibatasi

Penggunaannya

Restricted Cash

4.293.887 6.189.421 (1.895.534) (30,63)

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Jumlah kas yang dibatasi penggunaannya menurun

sebesar 30,63% atau AS$1.895.534 dari AS$6.189.421

di tahun 2015 menjadi AS$4.293.887 di tahun 2016

yang disebabkan oleh penurunan pada jumlah kas

yang dibatasi penggunaannya pada denominasi Rupiah

dan Dolar AS pihak berelasi masing-masing sebesar

49,86% dan 29,00%.

Total restricted cash decreased by 30.63$ or

US$1,895,534 from US$6,189,421 in 2015 to

US$4,293,887 in 2016 that was due to a decline

in restricted cash on Rupiah and US Dollar

denominated of related parties by 49.86% and

29.00% respectively.

Page 76: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

76KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUALAvailable-for-Sale Financial Assets

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Jumlah Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Total Available-for-sale Financial Assets

110.575 110.575 - -

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

UANG JAMINAN Guarantee Receivables

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Jumlah Uang JaminanTotal Security Deposits

3.752.322 3.770.107 (17.785) (0,47)

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

ASET TETAPFixed Assets

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Jumlah Aset TetapTotal Fixed Assets

19.734.260 24.706.632 (4.972.372) (20,13)

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Jumlah aset keuangan tersedia untuk dijual sama

dengan tahun 2015 yaitu sebesar AS$110.575.

The number of available for sale financial assets was

equal with 2015 amounted to us $110.575.

Jumlah uang jaminan di tahun 2016 menurun sebesar

0,47% atau AS$17.785 dari AS$3.770.107 di tahun

2015 menjadi AS$3.752.322 di tahun 2016.

Total security deposits in 2016 decreased by 0.47% or

US$17,785 from US$3,770,107 in 2015 to US$3,752,322

in 2016.

Jumlah aset tetap menurun sebesar 20,13% atau

AS$4.972.372 dari AS$24.706.632 di tahun 2015

menjadi AS$19.734.260 di tahun 2016.

Total fixed assets decreased by 20.13% or US$4,072,372

from US$24,706,632 in 2015 to US$19,734,260 in

2016.

Page 77: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

77ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

ASET LAIN-LAINOther Assets

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Beban Dibayar Di Muka – Bagian Tidak LancarPrepaid Expenses – Non Current Portion

1.312.458 1.922.952 (610.494) (31,75)

Beban DitangguhkanDeferred Expenses

1.023.654 1.193.742 (170.088) (14,25)

Properti InvestasiInvestment Properties

594.894 600.768 (5.874) (0,98)

Aset Imbalan PascakerjaPost-Employement Benefit Assets

367.132 377.366 (10.234) (2,71)

Aset Tetap Tersedia untuk DijualAvailable-for-sale Fixed Assets

285.708 - 285.708 100,00

Aset Pajak TangguhanDeferred Tax Assets

101.425 76.175 25.250 33,15

Piutang KaryawanEmployee Receivables

- 526.603 (526.603) (100,00)

Jumlah Aset Lain-lainTotal Other Assets

3.685.271 4.697.606 (1.012.335) (21,55)

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

LIABILITASLiabilities

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Liabilitas Jangka PendekCurrent Liabilites

17.731.832 16.914.884 816.948 4,83

Liabilitas Jangka PanjangNon Current Liabilities

18.844.763 16.078.775 2.765.988 17,20

Jumlah Liabilitas Total Liabilities

36.576.595 32.993.659 3.582.936 10,86

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Pada tahun 2016, jumlah aset lain-lain mengalami

penurunan sebesar 21,55% atau AS$1.012.335 dari

AS$4.697.606 di tahun 2015 menjadi AS$3.685.271 di

tahun 2016 dimana penurunan tersebut terjadi seiring

penurunan pada beban dibayar dimuka bagian tidak

lancar, beban ditangguhkan, properti investasi, aset

imbalan pascakerja sebesar 31,75%, 14,25%, 2,71%,

0,98%, serta tidak adanya piutang karyawan.

In 2016, total other assets decreased by 21.55%

or US$1,012,335 from US$4,697,606 in 2015 to

US$3,685,271 in 2016, in which such decline occurred

as a decline in prepaid expenses non current portion,

deferred expenses, investment properties, post-

employment benefit assets by 31.75%, 14.25%, 2.71% ,

0.98%, and there was no employee receivables.

Jumlah liabilitas di tahun 2016 meningkat sebesar

10,86% atau AS$3.582.936 dari AS$32.993.659 di tahun

2015 menjadi AS$36.576.595 di tahun 2016 yang terjadi

akibat peningkatan pada liabilitas jangka panjang sebesar

17,20% atau AS$2.765.988 dari AS$16.078.775 di tahun

2015 menjadi AS$18.844.763 di tahun 2016 dan liabilitas

jangka pendek sebesar 4,83% atau AS$816.948 dari

AS$16.914.884 di tahun 2015 menjadi AS$17.731.832 di

tahun 2016.

Total liabilities in 2016 increased by 10.86% or

US$3,582,936 from US$32,993,659 in 2015 to

US$36,576,595 in 2016 that was due to an increase

on non current liabilities by 17.20% or US$2,765,988

from US$16,078,775 in 2015 to US$18,844,763 in 2016

and current liabilities by 4.83% or US$816,948 from

US$16,914,884 in 2015 to US$17,731,832 in 2016.

Page 78: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

78KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

LIABILITAS JANGKA PENDEKCurrent Liabilities

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

UTANG USAHA Trade Payables

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Jumlah liabilitas jangka pendek meningkat sebesar

4,83% atau AS$816.948 di tahun 2016 yang utamanya

disebabkan oleh peningkatan pada utang usaha, utang

pajak, dan bagian lancar pinjaman jangka panjang masing-

masing sebesar 6.69%, 9.20% dan 180.47%.

Total current liabilities increased by 4.83% or US$816,948

in 2016 that was mainly caused by an increase on

trade payables, taxes payables, and current maturity of

long term borrowings by 6.69%, 9.20% and 180.47%

respectively.

Pada tahun 2016, jumlah utang usaha meningkat sebesar

6,69% atau AS$542.974 dari AS$8.114.303 di tahun 2015

menjadi AS$8.657.277 di tahun 2016 yang didorong oleh

peningkatan pada utang usaha pihak berelasi sebesar

29,87% atau AS$1.504.349 dari AS$5.036.410 di tahun

2015 menjadi AS$6.540.759 di tahun 2016.

In 2016, total trade payables increase by 6.69% or

US$542,974 from US$8,114,303 in 2015 to US$8,657,277

in 2016 that was due to an increase on trade payables

of related parties by 29.87% or US$1,504,349 from

US$5,036,410 in 2015 to US$6,540,759 in 2016.

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Pihak BerelasiRelated Parties

6.540.759 5.036.410 1.504.349 29,87

Pihak KetigaThird Parties

2.116.518 3.077.893 (961.375) (31,23)

Jumlah Utang UsahaTotal Trade Payables

8.657.277 8.114.303 542.974 6,69

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Utang UsahaTrade Payables

8.657.277 8.114.303 542.974 6,69

Utang PajakTaxes Payables

800.331 285.355 514.976 180,47

Utang Lain-lainOther Payables

2.722.834 3.431.440 (708.606) (20,65)

Bagian Lancar atas Pinjaman Jangka PanjangCurrent Maturity of Long-Term Borrowings

5.551.390 5.083.786 467.604 9,20

Jumlah Liabilitas Jangka PendekTotal Short Term Liabilities

17.731.832 16.914.884 816.948 4,83

Page 79: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

79ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

LIABILITAS JANGKA PANJANGLong Term Liabilities

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Pinjaman Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu TahunLong-term Borrowings, net off current maturity

6.540.759 5.036.410 1.504.349 29,87

Liabilitas imbalan pascakerjaPost-employment benefits obligations

2.116.518 3.077.893 (961.375) (31,23)

Jumlah Liabilitas Jangka PanjangTotal Long Term Liabilities

8.657.277 8.114.303 542.974 6,69

Jumlah Liabilitas Jangka PanjangTotal Long Term Liabilities

15.303.715 10.893.806 4.409.909 40,48

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Jumlah liabilitas jangka panjang meningkat sebesar

40,48% atau AS$4.409.909 dari AS$10.893.806 di

tahun 2015 menjadi AS$15.313.715 di tahun 2016 seiring

dengan meningkatnya pinjaman jangka panjang setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

sebesar 40,48% atau AS$4.409.909 dari AS$10.893.806

di tahun 2015 menjadi AS$15.303.715 di tahun 2016.

Total non current liabilities increased by 40,48%

or US$4,409,909 from US$10,893,806 in 2015 to

US$15,313,715 in 2016 as an increase occurred in long

term borrowings net off current maturity by 40.48%

or US$4,409,909 from US$10,893,806 in 2015 to

US$15,303,715 in 2016.

PINJAMAN JANGKA PANJANGLong Term Borrowings

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Pihak Berelasi

Related Parties9.961.298 - 9.961.298 100,00

Entitas Berelasi dengan Pemerintah

Government-related entities10.893.807 15.977.592 (5.083.785) (46,67)

Dikurangi bagian lancar

Less current portion(5.551.390) (5.083.766) (467.624) (9,20)

Jumlah pinjaman jangka panjang setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu

tahun

Long-term Borrowings, net off current maturity

15.303.715 10.893.806 4.409.909 40,48

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Jumlah pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian

yang jatuh tempo dalam satu tahun meningkat sebesar

40,48% di tahun 2016 seiring adanya pinjaman jangka

panjang pihak berelasi yang terjadi di tahun 2016 sebesar

AS$9.961.298.

Total long term borrowings net off current maturity

increased by 40.48% in 2016 that was in line with long

term borrowings of related parties that occurred in 2016

amounted to US$9,961,298.

Page 80: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

80KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

EKUITASEquity

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Modal saham – modal dasar 1.000.000

lembar; ditempatkan dan disetor penuh

828.770 lembar dengan nilai Rp1.000.000

per lembar

Share capital – authorized 1,000,000

shares; issued and fully paid 828,770

shares at par value of Rp1,000,000 per

share

184.053.701 184.053.701 - -

Komponen ekuitas lainnya

Other equity components(10.409.921) (9.498.842) (911.079) (9,59)

Akumulasi kerugian

Accumulated losses(146.194.641) (146.676.984) 482.343 0,33

Kepentingan non-pengendali

Non-controlling interest(791) (764) (27) (3,53)

Jumlah Ekuitas

Total Equity27.448.348 27.877.111 (428.763) (1,54)

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Jumlah ekuitas di tahun 2016 mengalami penurunan

sedikit sebesar 1,54% atau AS$428.763 dari

AS$27.877.111 di tahun 2015 menjadi AS$27.448.348 di

tahun 2016 seiring adanya penurunan komponen ekuitas

lainya sebesar 9,59% dan kepentingan non-pengendali

sebesar 3,53% di tahun 2016.

Total equities in 2016 slightly decreased by 1.54%

or US$428,763 from US$27,877,111 in 2015 to

US$27,448,348 in 2016 in line with a decrease in other

equity component by 9.59% and non-controlling interest

by 3.53% in 2016.

Page 81: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

81ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Pendapatan

Revenue53.342.037 52.673.898 668.139 1,27

Beban Pokok Pendapatan

Cost of Revenue(45.356.453) (57.836.180) (12.479.727) (21,58)

Laba/(Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan

Profit/(loss) before income tax1.881.104 (5.162.282) 7.043.386 136,45

Beban Umum dan Administrasi

General and Administrative Expenses(7.522.886) (11.832.261) (4.309.375) (36,42)

Beban Penjualan dan Pemasaran

Selling and Marketing Expenses(164.481) (187.831) 23.350 12,43

Beban Keuangan

Finance Costs(1.661.904) (1.147.814) (514.090) (44,79)

Pendapatan Keuangan

Finance Income218.836 122.815 96.021 78,18

Pendapatan/(Beban) Lain-lain, Neto

Other Income/(Expenses), Net3.025.955 (1.749.591) 4.775.546 272.90

Beban Pajak Penghasilan (1.398.788) (1.297.364) (101.424) (7,82)

Laba/(Rugi) Tahun Berjalan 482.316 (21.254.328) 21.736.644 102,27

Jumlah Rugi Komprehensif Tahun Berjalan (428.763) (18.086.053) 17.657.290 9,76

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Pada tahun 2016, pendapatan Perseroan berhasil

meningkat sebesar AS$668.139 atau 1,27%, dari

AS$52.673.898 di tahun 2015 menjadi AS$53.342.037

di tahun 2016, dimana peningkatan tersebut juga

menghasilkan laba sebelum pajak penghasilan

Perseroan tumbuh menjadi AS$1.881.104 dan laba

tahun berjalan AS$482.316 di tahun 2016. Beban

pokok pendapatan serta umum dan administrasi

menurun di tahun 2016 sebesar masing-masing

21,59% dan 36,42%. Pada tahun 2016, Perseroan

juga membukukan pendapatan keuangan sebesar

AS$218.836 yang meningkat sebesar AS$96.021 atau

78,18% dari tahun 2015 sebesar AS$122.815.

In 2016, Company’s revenues successfully increased

by US$668,139 or 1.27% from US$52,673,898 in 2015

to US$53,342,037 in 2016, in which such increase

also generated profit before income tax that grew

to US$1,881,104 and profit for the year amounted

to US$482,316 in 2016. Cost of revenues as well as

general and administrative decreased in 2016 by 21.59%

and 36.42% respectively. In 2016, the Company also

booke finance income amounted to US$218,836 that

increased by US$96,021 or 78.18% from 2015 that was

US$122,815.

Page 82: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

82KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

PENDAPATANRevenue

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Sewa PesawatAircraft Charter 47.858.339 48.230.932 (372.593) (0.77)

Jasa Perawatan Pesawat TerbangAircraft Maintenance

3.018.607 2.498.423 520.184 20,82

Jasa OperatorOperator Services 1.426.907 26.490 1.400.417 5.286,59

Jasa Perawatan KomponenServices Maintainances for Components

873.741 1.302.139 (428.398) (32,90)

Pendapatan LainnyaOther Revenues 164.443 615.914 (451.471) (73,30)

Jumlah PendapatanTotal Revenue 53.342.037 52.673.898 668.139 1,27

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Peningkatan jumlah pendapatan Perseroan di tahun

2016 yang sebesar AS$668.139 didorong oleh

peningkatan jasa operator yang signifikan yaitu sebesar

AS$1.400.417 atau 5.286,59%. Peningkatan jasa

operator tersebut sebagai hasil dari upaya beragam

strategi pemasaran yang telah diimplementasikan

dan diversifikasi usaha. Selain itu, sewa pesawat dan

jasa perawatan pesawat terbang juga menyumbang

peningkatan pendapatan Perseroan masing-masing

sebesar (0,77%) dan 20,82%.

An increase in Company’s total revenues in 2016 by

US$668,139 was driven by a significant increase in

operator services by US$1,400,417 or 5,286.59%.

Such increasing operator services is a result from

various marketing strategies implemented and

business diversification. In addition, aircraft charter

and aircraft maintenance also contributed towards

the increase of Company’s revenues by (0.77%) and

20.82% receptively.

Page 83: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

83ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

BEBAN POKOK PENDAPATANCost of Revenue

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Sewa PesawatAircraft Charter 11.904.271 11.223.224 681.047 6,07

Biaya Tenaga KerjaPersonnel Expense 7.234.478 10.235.658 (3.001.180) (29,32)

Perbaikan dan PemeliharaanRepairs and Maintenance 6.747.031 8.907.750 (2.160.719) (24,26)

PenyusutanDepreciation 5.561.950 6.273.851 (711.901) (11,35)

Pemakaian MaterialMaterial Usage 3.380.338 3.693.382 (313.044) (8,48)

Biaya PerjalananTravel Expenses 2.396.908 2.772.018 (375.110) (13,53)

AsuransiInsurance 2.317.683 2.335.712 (18.029) (0,77)

Pemeliharaan dan PendukungMaintenance and Support 1.173.218 1.798.772 (625.554) (34,78)

Operasi PenerbanganFlight Operation 1.504.277 1.472.493 31.784 2,16

Bahan Bakar UdaraAviation Turbine Fuel 1.490.862 1.790.629 (299.767) (16,74)

Penyisihan Penurunan Nilai PersediaanProvision for Impairment of Inventories

281.539 6.435.833 (6.154.294) (95,63)

Operasional ListrikDistrict Operation 1.354.898 896.858 458.040 51,07

Jumlah Beban Pokok PendapatanTotal Cost of Revenue

45.356.453 57.836.180 (12.479.727) (21,58)

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Beban pokok pendapatan Perseroan menurun sebesar

21,58% atau AS$12.479.727 dari AS$57.836.180 di

tahun 2015 menjadi AS$45.356.453 di tahun 2016.

Penurunan tersebut terjadi seiring adanya penurunan

terbesar pada penyisihan penurunan nilai persediaan

sebesar 95,63%, yang disusul oleh pemeliharaan

dan pendukung sebesar 34,78%, biaya tenaga kerja

sebesar 29,32%, perbaikan dan pemeliharaan sebesar

24,26%.

Company’s cost of revenue decreased by 21.58%

or US$12,479,727 from US$57,836,180 in 2015 to

US$45,356,453. Such decrease occurred due to high

decline on provision of impairment of inventories by

95.63%, followed by maintenance and support by

34.78%, personnel cost by 29.32%, and repair and

maintenance by 24,26%.

Page 84: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

84KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI General and Administrative Expenses

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Beban umum dan administrasi menurun sebesar

36,42% atau AS$4.309.375 dari AS$11.832.261 di

tahun 2015 menjadi AS$7.522.886 dimana penurunan

tersebut terlihat pada penurunan gaji, upah dan

tunjangan sebesar 47,63% atau AS$4.006.754 dari

AS$8.412.312 di tahun 2015 menjadi AS$4.405.558 di

tahun 2016, kendaraan dan umum sebesar 10,11% atau

AS$310.468 dari AS$3.071.038 di tahun 2015 menjadi

AS$2.760.570 di tahun 2016, dan amortisasi hak atas

tanah sebesar 5,63% atau AS$10.151 dari AS$180.239

di tahun 2015 menjadi AS$170.088 di tahun 2016.

General and administrative expenses decreased by

36.42% or US$4.309.375 from US$11,832,261 in

2015 to US$7,522,886 in which such decrease was

shown on a decline in salaries, wages, and benefits

by 47.63% or US$4,006,754 from US$8,412,312 in

2015 to US$4,405,558 in 2016, vehicle and general by

10.11% or US$310,468 from US$3,071,038 in 2015 to

US$2,760,570 in 2016, and amortization of land right

by 5.63% or US$10,151 from US$180,239 in 2015 to

US$170,088 in 2016

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Gaji, upah dan tunjanganSalaries, wages, and benefits 4.405.558 8.412.312 (4.006.754) (47,63)

Kendaraan dan umumVehicle and General 2.760.570 3.071.038 (310.468) (10,11)

PenyusutanDepreciation 186.670 168.672 17.998 10,67

Amortisasi hak atas tanahAmortization of Land Right 170.088 180.239 (10.151) (5,63)

Jumlah Beban Umum dan AdministrasiTotal General and Administrative Expenses

7.522.886 11.832.261 (4.309.375) (36,42)

Page 85: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

85ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN BERSIH Net Other Income/(Expenses)

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Pendapatan Penjualan Suku CadangIncome from Spareparts Selling 1.347.389 23.266 1.324.123 5.691,24

Pendapatan Sewa BangunanBuilding Rental Income 874.804 807.942 66.862 8,28

Keuntungan Penjualan Aset TetapGain on Sale of Fixed Assets 732.228 - 732.228 100,00

Pendapatan Klaim ke PemasokIncome from Claim to Vendor 439.329 629.917 (190.588) (30,26)

Beban Penurunan Nilai Aset TetapImpairment Loss on Fixed Assets - (3.652.972) 3.652.972 (100,00)

(Beban)/Keuntungan Selisih Kurs, NetoForeign Exchange (Loss)/Gain, Net (657.831) 362.858 (1.020.689) (281,29)

Lain-lain, (dibawah AS$50.000)Others, (below US$50,000) 290.036 79.398 210.638 265,29

Jumlah Pendapatan/(Beban) Lain-lainOther Income/(Expenses) 3.025.955 (1.749.591) 4.775.546 272,95

Pada tahun 2016, Perseroan membukukan jumlah

pendapatan lain-lain sebesar AS$3.025.955,

meningkat sebesar 272,95% dibandingkan dengan

tahun 2015 dimana Perseroan membukukan beban

lain-lain sebesar AS$1.749.591. Peningkatan

tersebut terjadi seiring adanya peningkatan signifikan

pada Pendapatan Penjualan Suku Cadang sebesar

5.691,24% atau AS$1.324.123 dari AS$23.266 di

tahun 2015 menjadi AS$1.347.389 di tahun 2016.

Selain itu, peningkatan juga terjadi pada pendapatan

sewa bangunan, keuntungan penjualan aset, dan

lain-lain masing-masing sebesar 8,28%, 100,00%, dan

265,29%.

In 2016, the Company booked a total other income

amounted to US$3,025,955, increased by 272.95%

compare to 2015 in which the Company recorded other

expenses amounted US$1,749,591. Such increase

occurred due to a significant increase on income from

spare parts selling by 5,691.24% or US$1,324,123

from US$23,266 in 2015 to US$1,347,389 in 2016. In

addition, an increase also occurred on building rental

income, gain on sale of fixed assets, and others by

8.28%, 100.00%, and 265,29% respectively.

Page 86: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

86KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

BEBAN PAJAK PENGHASILANIncome Tax Expenses

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Comprehensive Loss for the Year

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

Pos pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugiItems that will not be reclassified to profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pascakerjaRemeasurement of post-employment benefit obligations

(284.347) 2.664.093 (2.948.440) (110,67)

Pajak penghasilan terkaitRelated Income tax benefit 16.083 (12.765) 28.848 225,99

Pos-pos yang nantinya dapat direklasifikasi ke laba rugiItems that may be subsequently reclassified to profit or loss

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuanganExchange difference due to financial statements translations

(639.815) 516.947 (1.156.762) (223,77)

Jumlah Rugi Komprehensif Tahun BerjalanTotal Comprehensive Loss for the year (428.763) (18.086.053) 17.657.290 97,63

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Jumlah beban pajak penghasilan mengalami sedikit

peningkatan sebesar 7,82% atau AS$101.424 dari

AS$1.297.364 di tahun 2015 menjadi AS$1.398.788 di

tahun 2016, yang didorong oleh peningkatan pajak kini

sebesar 7,65% atau AS$99.882 dari AS$1.306.261 di

tahun 2015 menjadi AS$1.406.143 di tahun 2016.

Total income tax expenses slightly increased by

7.82% or US$101,424 from US$1,297,364 in 2015

to US$1,398,788 in 2016, that was encourage by an

increase in current tax by 7.65% or US$99,882 from

US$1,306,261 in 2015 to US$1,406,143 in 2016.

Jumlah rugi komprehensif tahun berjalan mengalami

penurunan yang signifikan sebesar 97,63% atau

AS$17.657.290 dari AS$18.086.053 di tahun 2015

menjadi hanya AS$428.763 di tahun 2016 yang

disebabkan adanya pajak penghasilan terkait yang tidak

direklasifikasikan ke laba rugi sebesar AS$16.083 di

tahun 2016.

Total comprehensive loss for the year significantly

decreased by 97.63% or US$17,657,290 from

US$18,086,053 in 2015 only to US$428,763 in 2016

that was due to related income tax that was not

reclassified to profit or loss amounted to US$16,083

in 2016.

Uraian

Description2016 2015

Pertumbuhan | Growth

(Dolar AS | US Dollar) (%)

KiniCurrent (1.406.143) (1.306.261) 99.882 7,65

TangguhanDeferred 7.355 8.897 (1.542) (17,33)

Jumlah Beban Pajak PenghasilanTotal Income Tax Expenses (1.398.788) (1.297.364) 101.424 7,82

Page 87: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

87ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

ARUS KASCash Flow

Uraian

Description2016 2015 %

Arus kas bersih dari aktivitas operasi

Net cash flows provided by operating activities3.965.099 3.444.576 15,11

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi

Net cash flows used in investing activities15.435 (2.603.554) 100,59

Arus kas bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan

Net cash flows provided by/(used in) financing activities4.877.513 (4.117.841) 218,45

Efek perubahan nilai kurs pad akas dan setara kas

Effect of exchange rate changes on cash nad cash equivalents48.893 (17.919) 372,86

Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas

Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents8.906.940 (3.294.738) 370,34

Kas dan setara kas pada awal tahun

Cash and cash equivalents at the beginning of the year6.652.527 9.947.265 (33,12)

Kas dan setara kas pada akhir tahun

Cash and cash equivalents at the end of the year15.559.467 6.652.527 138,89

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

ARUS KASCash Flow

Kas dan setara kas pada akhir tahun 2016 mengalami

peningkatan sebesar 133,89% atau AS$8.906.940 dari

AS$6.652.527 di tahun 2015 menjadi AS$15.559.467

di tahun 2016. Hal tersebut didorong oleh peningkatan

pada arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi

yang tercatat sebesar AS$3.965.099, arus kas bersih

digunakan untuk aktivitas investasi sebesar AS$15.435,

dan arus kas diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar

AS$4.877.513 di tahun 2016.

Cash and cash equivalents at the end of 2016 increased

by 133.89% or US$8,906,940 from US$6,652,527 in

2015 to US$15,559,467 in 2016. That was driven by

an increase on net cash flows provided by operating

activities amounted to US$3,965,099, net cash flows

used in investing activities amounted to US$15,435, and

net cash flows provided by financing activities amounted

to US$4,877,513 in 2016.

Page 88: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

88KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Dari tabel di atas, terlihat bahwa hampir seluruh indikator

rasio keuangan Perseroan mengalami pertumbuhan atau

peningkatan pada tahun 2016 seperti return on equity yang

sebesar 1,79%, return on investment sebesar 14,41%,

operating profit margin sebesar 0,56%, net profit margin

sebesar 0,90%, cash ratio sebesar 87,75%, current ratio

sebesar 207,21% di tahun 2016.

From the table above, almost all Company’s financial

ratios indicators experienced growth or increase in 2016

such as return on equity by 1.79%, return on investment

by 14.41%, operating profit margin by 0.56%, net profit

margin by 0.90%, cash ratio by 87.75%, current ratio by

207.21% in 2016.

RASIO KEUANGAN Financial Ratio

Uraian

Description2016 2015

Return on Equity (ROE) 1,79 (43,26)

Return on Investment (ROI) 14,41 (22,69)

Operating Profit Margin (OPM) 0,56 (20,40)

Net Profit Margin (NPM) 0,90 (40,35)

Cash Ratio 87,75 39,33

Current Ratio 207,21 174,46

Inventory Turn Over (ITO) 88,58 89,98

Equity to Total Asset (ETTA) 42,87 45,80

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

RASIO KEUANGAN Financial Ratio

KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANGAbility to Pay Debt

Kemampuan membayar utang diukur melalui beberapa

rasio antara lain rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio

rentabilitas. Rasio-rasio tersebut akan menjadi tolak ukur

bagi Perseroan dalam mengukur kemungkinan risiko-

risiko yang muncul dalam kegiatan operasional Perseroan.

RASIO LIKUIDITAS

Rasio likuiditas salah satunya terdiri dari current ratio

dimana pada tahun 2016 current ration Perseroan

mengalami peningkatan dari 174,46% di tahun 2015

menjadi 207,21% yang berarti kemampuan Perseroan

dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan

aset lancar yang dimiliki meningkat.

Ability to pay debt is measured through some ratios

including liquidity ratio, solvability ratio and rentability

ratio. Those ratios will become a benchmark for the

Company in measuring possibilities of risks arise in

Company’s operational activities.

LIQUIDITY RATIO

Liquidity ratio is comprises of current ratio in which

in 2016 the Company’s current ratio increased from

174.46% in 2015 to 207.21% that means the Company’s

ability to pay its current liabilities with current assets

owned increased.

Page 89: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

89ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

RASIO SOLVABILITAS

Salah satu rasio solvabilitas adalah total debt to equity

ratio yang merupakan perbandingan antara hutang-

hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan

menunjukan kewajiban modal sendiri untuk memenuhi

seluruh kewajibannya. Pada tahun 2016 debt to equity

ratio meningkat sebesar 12,60% dari 118,35% di

tahun 2015 menjadi 133,26% di tahun 2016 sehingga

menunjukan kemampuan Perseroan untuk memenuhi

seluruh kewajiban dengan modal sendiri meningkat.

RASIO RENTABILITAS

Operating Profit Margin (OPM) dan Net Profit Margin

(NPM) adalah termasuk rasio rentabilitas yang juga

disebut rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan

Perseroan dalam memperoleh laba. Pada tahun 2016,

OPM meningkat dari (20,40)% di tahun 2015 menjadi

0,56% dan NPM meningkat dari (40,35)% di tahun 2015

menjadi 0,90% di tahun 2016.

SOLVABILITY RATIO

One of solvability ratio is total debt to equity ratio

that is a comparison between debts and equities in

Company’s financing and shows self-capital liabilities

to fulfill all of the liabilities. In 2016, total debt to equity

ratio increased by 12,60% from 118,35% in 2015 to

133,26% in 2016 therefore it shows Company’s ability

to fulfill all of its liabilities with self capital increased.

RENTABILITY RATIO

Operating Profit Margin (OPM) and Net Profit Margin

(NPM) are included in rentability ratio that also called

as profitability ratio to measure the Company’s ability in

earning profit. In 2016, OPM increased from (20.40)% in

2015 to 0.56% and NPM increased from (40.35)% in 2015

to 0.90% in 2016.

TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANGReceivable Collectability Ratio

Tingkat kolektibilitas piutang Perseroan dapat dilihat

melalui rasio lama penagihan rata-rata (average

collection period) yang menunjukkan waktu rata-

rata yang dibutuhkan Perusahaan dalam menagih

piutangnya dan rasio perputaran piutang (receivable

turnover) yang menunjukkan berapa kali dana yang

ditanam dalam piutang berputar dalam setahun.

Pada tahun 2016, rasio collection period melambat

dari 36 hari di tahun 2015 menjadi 104 hari di tahun

2016.

Company’s receivable collectability ratio can be seen

through the ratio of average collection period that shows

average period needs by the Company to collect its

receivables and the receivable turnover that shows how

many times fund is inserted in receivable turnover in a

year.

In 2016, collection period ratio experienced a slowdown

from 36 days in 2015 to 104 days in 2016.

Page 90: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

90KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

STRUKTUR MODALCAPITAL STRUCTURE

KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL

Perseroan mengelola risiko modal untuk memastikan

bahwa Perseroan akan mampu untuk melanjutkan

keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan

keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi

saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perseroan terdiri

dari kas dan setara kas dan ekuitas pemegang saham

induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan, tambahan

modal disetor, laba ditahan dan komponen ekuitas lainnya.

Dewan Direksi secara berkala melakukan reviu struktur

permodalan Perseroan. Sebagai bagian dari reviu ini,

Direktur juga mempertimbangkan biaya permodalan dan

risiko yang berhubungan.

DASAR KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR

MODAL

Dasar kebijakan manajemen atas struktur modal adalah

hubungan antara anak perusahaan dalam hal ini Perseroan

dengan induk perusahaan atau Pemegang Utama

pengendali dalam hal ini adalah PT. Pertamina (Persero).

STRUKTUR MODAL

Struktur modal Perseroan pada tahun 2016 adalah sebagai

berikut:

MANAGEMENT POLICY ON CAPITAL STRUCTURE

The Company manages capital risk to ensure that the

Company will be able to continue as going concern, in

addition to maximizing the profits of the shareholders

through the optimization of the balance of debt and equity.

The capital structure of the Company consist of cash and

cash equivalents and equity attributable to equity holders

of the parent, comprising of issued capital, additional paid

in capital, retained earnings and other equity component.

The Company’s Board of Directors periodically review

the capital structure. As part of this review, the Directors

consider the cost of capital and related risk.

BASIS OF MANAGEMENT POLICY ON CAPITAL

STRUCTURE

Basis of management policy on capital structure is

relationship between subsidiary in this case the Company

with holding company or controlling shareholder in this

case is PT Pertamina (Persero).

CAPITAL STRUCTURE

Company’s capital structure in 2016 is as follows:

Pemegang Saham

Jumlah Saham

ditempatkan dan disetor

Number of Issued and

paid-up share capital

Persentase Kepemilikan

Percentage of Ownership

Modal ditempatkan

dan disetor

Issued and paid-up

share capital

Shareholders

PT Pertamina (Persero) 828,744 99,99% 18,052,368 PT Pertamina(Persero)

PT Patra Jasa 26 0,01% 1,333 PT Patra Jasa

Jumlah 826,770 200% 184,053,701 Total

Page 91: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

91ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL

Material Relations for Capital Goods Investment

INVESTASI BARANG MODAL YANG DIREALISASIKAN PADA TAHUN 2016Investment Capital Goods Realized by 2016

(dalam Dolar AS | in US Dollar)

Pada tahun 2016, tidak terdapat ikatan material untuk

investasi barang modal yang direalisasikan, sehingga

informasi terkait tujuan ikatan tersebut, sumber dana

yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut,

mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah

yang direncanakan Perseroan untuk melindungi risiko dari

posisi mata uang asing yang terkait tidak dapat disajikan

dalam Laporan Tahunan ini.

In 2016, there were no material relations for capital goods

investment realized, therefore information related to the

purpose of such relationship, source of fund expected to

fulfill those relations, denominated currency, and steps

planned by the Company to protect the risks from related

foreign currency can not be presented in this Annual

Report.

Pada tahun 2016, Perseroan melakukan investasi

barang modal sebesar AS$3.013.510 yang meningkat

dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar AS$1.407.566.

Investasi barang modal terbesar di tahun 2016 berasal dari

teknik fixed wing dan rotary wing sebesar AS$2.359.067

yang merupakan investasi untuk keperluan teknik

mekanik baik fixed wing dan rotary wing.

In 2016, the Company invested capital goods amounted

to US$3,013,510 that increased compare to 2015 that was

US$1,406,566. The highest capital goods investment in

2016 was from fixed wing and rotary wing engineering

amounted to US$2,359,067 as an investment for

mechanical engineering needs both fixed wing and rotary

wing.

Investasi Modal Tujuan Investasi Modal 2016 2015

Teknik Fixed Wing and Rotary WingInvestasi spare parts fixed wing dan rotary wing

2.359.067 1.372.766

Initial Investasi Project Copi DrillingInvestasi mepersiapkan pilot baru guna mendukung project copi

541.895 -

Pendidikan dan PelatihanInvestasi untuk menambah pengetahuandan kapabilitas melalui pendidikan danpelatihan (General training)

- 34.800

IASPelatihan turbin dan pembelian spare part yang memiliki masa manfaat jangka panjang

112.548 -

Jumlah Realisasi Investasi Barang Modal 3.013.510 1.407.566

Page 92: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

92KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN BERSIHImpact of Price Changes on Net Revenues

Pada tahun 2016 tidak terdapat perubahan harga yang

terjadi sehingga tidak ada dampak terhadap pendapatan

bersih Perseroan yang dapat disajikan di dalam Laporan

Tahunan ini.

In 2016, there was no price changes occurred therefore

there was no impact on Company’s net revenues that can

be presented in this Annual Report.

Keterangan Unit RKAP Realisasi %

PendapatanRevenues

Dolar ASUS Dollar

59.622.887 1.372.766

Laba Tahun BerjalanProfit for the year

Dolar ASUS Dollar

-1.281.617 482.316

Return on Equity (ROE) % (2,63) 1,79 4,42

Return on Investment (ROI) % 9,17 14,41 5,24

Operating Profit Margin (OPM) % 0,49 0,56 0,07

Net Profit Margin (NPM) % (2,15) 0,90 3,05

PERBANDINGAN TARGET DANREALISASI 2016Comparison of Target and Realization in 2016

Target dan realisasi kinerja keuangan Perseroan di tahun

2016 adalah sebagai berikut:

Target and realization of Company’s financial

performance in 2016 are as follows:

Secara umum pada tahun 2016 Perseroan telah

menunjukkan kinerja yang memuaskan, terlihat dari

beberapa pencapaian sebagai berikut :

1. Perseroan berhasil mencapai target pendapatan

dan laba tahun berjalan tahun 2016 dengan realisasi

sebesar AS$53.342.037 dan AS$482.316.

2. Rasio keuangan mayoritas melebihi target antara

lain seperti Return on Equity (ROE), Return on

Investment (ROI), Operating Profit Margin (OPM),

dan Net Profit Margin (NPM).

In general, in 2016 the Company showed favorable

performance as seen in some achievements as

follows:

1. The Company successfully achieved revenues and

profit for the year target in 2016 with realization

amounted to US$53,342,037 and US$482,316.

2. Majority of financial ratios exceeded the target such

as Return on Equity (ROE), Return on Investment

(ROI). Operating Profit Margin (OPM), and Net Profit

Margin (NPM).

Page 93: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

93ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Keterangan Unit Target 2017

PendapatanRevenues

Dolar ASUS Dollar

75.724.660

Laba Tahun BerjalanProfit for the year

Dolar ASUS Dollar

1.592.702

Return on Equity (ROE) % 4,18

Return on Investment (ROI) % 7,84

Operating Profit Margin (OPM) % 2,60

Net Profit Margin (NPM) % 2,10

Pada tahun 2017, Perseroan telah menentukan target untuk

beberapa indikator kunci dengan mempertimbangkan

situasi perekonomian nasional, dinamika industri serta

kesiapan internal sebagai berikut:

In 2017, the Company has determined target for some

key indicators by taking into account national economic

condition, industry dynamic, and internal readiness as

follows:

TARGET TAHUN 2017Target in 2017

Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi

setelah tanggal laporan akuntan, sehingga informasi

tersebut tidak dapat disajikan dalam Laporan Tahunan ini.

There were no material information and facts that

occurred after reporting date, therefore such information

can not be presented in this Annual Report.

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Material Information and Fact after Reporting Date

INFORMASI KEUANGAN LUAR BIASA DAN JARANG TERJADI

Extraordinary and Rare Financial Information

Di tahun 2016 tidak terdapat informasi keuangan yang

luar biasa dan jarang terjadi di Perseroan.

In 2016, there were no extraordinary and rare financial

information occurred in the Company.

Page 94: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

94KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, RESTRUKTURISASI UTANG/MODALMaterial Information on Investment, Expansion, Divestment, aDebt/Capital Restructuring

Di tahun 2016, tidak terdapat transaksi material mengenai

investasi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi

atau restrukturisasi utang/modal sehingga informasi tersebut

tidak dapat disajikan dalam Laporan Tahunan ini.

In 2016, there were no material transactions on investment,

divestment, merger/acquisitions, or debt/capital restructuring

therefore those information can not be presented in this

Annual Report.

PROSPEK USAHABusiness Prospect

Prospek usaha Perseroan di tahun 2016 masih sangat

besar namun perusahaan perlu melakukan persiapan

yang lebih matang dalam menghadapi Open Sky Asia

Tenggara. Perusahaan harus mulai melakukan perbaikan

dan pembenahan untuk meraih kinerja yang lebih baik lagi

sehingga mampu bersaing.

Pertumbuhan usaha Perseroan akan meningkat seiring

dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Perekonomian

di Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 5,1% di tahun 2017

(berdasarkan Asian Development Bank Outlook) dimana

persentase pertumbuhan tersebut relatif stabil dibandingkan

dengan tahun 2016. Berdasarkan pengalaman empiris,

ada estimasi tiap satu persen pertumbuhan GDP akan

menciptakan penambahan jumlah penumpang baru sekitar

2% hingga 2,5%. Peluang bisnis untuk jasa penerbangan

charter di Indonesia cukup baik dimana Indonesia merupakan

negara kepulauan dengan kekayaaan alam yang tinggi dimana

mobilitas yang dibutuhkan sangat tinggi untuk menjangkau

daerah-daerah pelosok terutama bagi industry minyak, gas

dan minyak bumi. Dan Indonesia juga cukup memiliki banyak

bandara yang panjang landasannya 800 hingga 1.400 meter

sehingga dapat dilalui oleh pesawat yang dimiliki Perseroan.

Selain itu Perseroan juga mengadakan penambahan

armada pengangkutan BBM untuk distribusi BBM di daerah

perbatasan dan terpencil, melakukan diversifikasi bisnis

MRO untuk industrial turbin, baik turbin generator yang

dioperasikan oleh Pertamina maupun swasta, menjalankan

pengelolaan bandara dan heliport milik Pertamina, serta

automasi pengisian bahan bakar di DPPU, sehingga secara

keseluruhan, Perseroan masih memiliki prospek usaha yang

bagus di Indonesia.

Business prospect of the Company in 2016 is still big but

the company needs to prepare more especially in facing

the South East Asia Open Sky. The Company must start

introspecting and making improvements to achieve higher

performance to be able to compete.

The business growth of the Company will increase along

with the economic growth in Indonesia. The economy of

Indonesia is expected to grow up to 5,1% in 2017 (based

on Asian Development Bank Outlook) in which the growth

percentage is relatively stable compared to 2016. Based

on experiences, there is an estimation of each one percent

growth in GDP will create growth of new passenger up to

2% until 2.5%. The business opportunity for chartered flight

service in Indonesia is pretty good in which Indonesia is an

archipelago with rich natural resources and it requires high

mobility to reach remote areas especially for oil, gas and

petroleum industry. And Indonesia has quite many airports

with long runway from 8,00 to 1,400 meters that can be

passed by fleets owned by the Company.

In addition the company also hosts the addition of FUEL

transportation fleet for FUEL distribution in border and remote

areas, diversify the industrial turbines for MRO business,

either the turbine generator that is operated by Pertamina

and private management, running the airport and heliport

belongs to Pertamina, as well as fuel injection in automation

DPPU, so in overall, the Company still has good business

prospect in Indonesia.

Page 95: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

95ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

ASPEK PEMASARANMarketing Aspects

PANGSA PASAR

Pada tahun 2016, pangsa pasar Perseroan tidak mengalami

perubahan signifikan sehingga data pangsa pasar yang

digunakan sama dengan laporan tahunan sebelumnya.

Hingga akhir tahun 2016, terdapat 10 chartered airlines

di pasar fixed wing yaitu, PT Pelita Air Service, Travira

Air, Transnusa, Airfast, IAT, Garuda, Hevilift, Premi Air,

NAC, dan Airborne. Untuk pasar fixed wing dari segmen

keseluruhan, Perseroan memiliki pangsa pasar sebesar

19%, sedangkan Travira masih memegang 24%, diikuti

oleh Airfast sebesar 18%, Garuda 12%, dan IAT sebesar

7%. Sementara untuk pasar Oil and Gas Production

(OGP), Perseroan menguasai pasar sebesar 33%,

sedangkan Travira memegang 53%, Transnusa 11%, dan

IAT sebesar 3%. Untuk pasar PGV, Perseroan menguasai

19% pasar, sedangkan Garuda 64%, IAT sebesar 10%,

dan Premi Air sebesar 7%. Perseroan belum memasuki

pasar mining dimana pangsa pasar terbesar masih

dikuasai oleh Airfast sebesar 58%.

Sementara untuk pasar rotary wing, hingga akhir

Desember 2016, Perseroan menguasai pangsa pasar

untuk semua segmen (OGP, mining, dan PGV) sebesar

29%, diikuti oleh Travira sebesar 26%, NUH sebesar 12%,

Airfast sebesar 11%, Hevilift sebesar 9%, IAT sebesar

8%, dan Derazone sebesar 5%. Perseroan menguasai

pasar OGP dengan pangsa pasar sebesar 45% diikuti

oleh Travira sebesar 27%, IAT sebesar 10%, NUH sebesar

10%, dan Derazone sebesar 8%. Di pasar PGV, Perseroan

hanya memiliki pangsa pasar sebesar 2%, sedangkan

IAT menguasai 59%, dan NUH sebesar 38%. Perseroan

belum memasuki pasar mining hingga akhir tahun 2016.

MARKET SHARE

In 2016, the Company’s market share did not experience

any significant changes therefore market share data

used the same data with previous annual report. Until

the end of 2016, There was 10 chartered airlines in fixed

wing market, among others are PT Pelita Air Service,

Travira Air, Transnusa, Airfast, IAT, Garuda, Hevilift,

Premi Air, NAC, and Airborne. For fixed wing market in

all segments, the Company has market share of 19%,

meanwhile Travira has 24%, followed by Airfast with

18%, Garuda 12%, and IAT with 7%. For the Oil and

Gas Production (OGP) market, the Company has 33%

market share, meanwhile Travira has 53%, Transnusa

11%, and IAT 3%. GOr PGV market, the Company

has 19% market share, meanwhile Garuda has 64%,

IAT 10%, and Premi Air 7%. The Company has not

participated in mining market in which the biggest

market is still owned by Airfast with 58% market share.

Meanwhile for rotary wing market, until the end of

December 2016, the Company owned 29% of market

share of all segments (OGP, mining, and PGV), followed

by Travira with 26%, NUH 12%, Airfast 11%, Hevilift

9%, IAT 8%, and Derazone 5%.The Company owned

the OGP market with 45% market share, followed by

Travira 27%, IAT 10%, NUH 10%, and Derazone 8%.

In PGV market, the Company only has 2% market

share, meanwhile IAT has 59%, and NUH has 38%.

The Company has not entered mining market until the

end of 2016.

Page 96: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

96KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Hingga akhir tahun 2016, Perseroan belum mencatatkan

sahamnya di bursa dan belum menjadi perusahaan

publik, sehingga informasi terkait kebijakan pembagian

dividen, total dividen yang dibagikan, jumlah dividen kas

per saham, payout ratio, dan tanggal pengumuman serta

pembayaran dividen kas tidak dapat disajikan dalam

laporan tahunan ini.

Until the end of the year 2016, the company has not

recorded its shares on an Exchange and not yet a public

company, so the dividend distribution policy-related

information, the total dividends distributed, the amount

of cash per share, dividend payout ratio, and the date of

the announcement as well as the cash dividend payments

could not be presented in this annual report.

DIVIDENDividend

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN(ESOP/MSOP)The Program Share Ownership by Employees and/or Management(ESOP/MSOP)

Di sepanjang tahun 2016, Perseroan tidak melakukan

program kepemilikan saham oleh Manajemen dan/atau

karyawan (ESOP/MSOP), sehingga informasi terkait

jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya, jangka

waktu, persyaratan karyawan dan/atau Manajemen yang

berhak serta harga exercise tidak dapat disajikan dalam

Laporan Tahunan ini.

Along the year 2016, the company did not perform a stock

ownership program by management and/or employees

(ESOP/MSOP), so the related information number of

shares ESOP/MSOP and its realization, time period, the

requirements of employees and/or the Management

reserves the right to exercise price and cannot be

presented in this annual report.

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUMRealization on Fund Utilization of Public Offering

Hingga akhir tahun 2016, Perseroan belum melakukan

penawaran umum sahamnya kepada public, sehingga

informasi terkait realisasi penggunaan dana hasil

penawaran umum tidak dapat disajikan dalam Laporan

Tahunan ini.

Until the end of 2016, the Company has not conducted

public offering of its shares to public, therefore information

related with realization of fund utilization of public offering

can not be presented in this Annual Report.

Page 97: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

97ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan

melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena

hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Adapun

pihak-pihak berelasi, jenis hubungan dan unsur transaksi

pihak berelasi adalah sebagai berikut:

In running its business activities, the Company conducts

transactions with related parties due to ownership and/

or management relations. The related parties, type of

relationship and transaction with related parties are as

follows:

INFORMASI DAN TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG

BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI

Information and Material Tranasaction that has Conflict of Interest and/or Transaction with Affiliates

Pihak-pihak yang berelasi

Related parties

Sifat hubungan

Nature of Relations

Saldo dan Sifat transaksi

Balances and nature of transactions

PT Pertamina (Persero) Pemegang sahamShareholders

Pendapatan, piutang usaha, utang usaha, pinjaman pemegang saham dan modal sahamRevenues, trade receivables, trade payables, shareholder loan and share capital

PT Pertamina Training & Consulting Entitas di bawah pengendalian bersamaUnder common control

Piutang lain-lain, utang usaha dan pendapatan lain-lainOther receivables, trade payables and other income

PT Pertamina Lubricants Entitas di bawah pengendalian bersamaUnder common control

Pendapatan, piutang usaha dan utang usahaRevenues, trade receivables and trade payables

PT Patra Badak Arun Solusi Entitas di bawah pengendalian bersamaUnder common control

Pendapatan, piutang usaha dan utang usahaRevenues, trade receivables and trade payables

PT Pertamina Hulu Energi Entitas di bawah pengendalian bersamaUnder common control

Piutang usaha dan pendapatanTrade receivables and revenues

PT Badak NGL Entitas di bawah pengendalian bersamaUnder common control

Piutang usaha dan pendapatanTrade receivables and revenues

PT Pertamina Driling Services Indonesia Entitas di bawah pengendalian bersamaUnder common control

Piutang usaha dan pendapatanTrade receivables and revenues

PT Elnusa Tbk. Entitas di bawah pengendalian bersamaUnder common control

Utang usahaTrade Payables

PT Pertamina Dana Ventura Entitas di bawah pengendalian bersamaUnder common control

Utang usahaTrade Payables

PT Pertamina Bina Medika Entitas di bawah pengendalian bersamaUnder common control

Utang usahaTrade Payables

PT Tugu Pratama Indonesia Entitas di bawah pengendalian bersamaUnder common control

Utang usahaTrade Payables

Dana Pensiun Pertamina Entitas di bawah pengendalian bersamaUnder common control

Penempatan dana program dana pensiunPension program plan asset

Page 98: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

98KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Transaksi antar pihak berelasi didasarkan pada

kesepakatan atau perjanjian antar pihak yang pada

umumnya mengacu kepada harga pasar dengan margin

keuntungan tertentu. Seluruh transaksi dengan pihak

berelasi dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan yang berlaku, sehingga hal tersebut normal

dilakukan dan tidak melanggar peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Transactions between parties closely related based

on the agreement or agreements between the parties

in general refers to market price with a certain profit

margin. The entire transactions with closely related

parties were conducted in accordance with the

provisions of the applicable legislation, so that it

normally does and does not violate applicable laws

and regulations.

INFORMASI TERKAIT KOMITMEN DAN KONTINJENSICommitments and contingencies related information

Perseroan telah melakukan perikatan penting/

komitment dan kontinjensi dengan beberapa pihak

sebagai berikut:

1. Milestone Aviation France S.A.R.L a. Milestone

Aviation France S.A.R.L

Pada tanggaL 30 Januari 2012, Perusahaan dan

Milestone Aviation France S.A.R.L mengadakan

perjanjian sewa 4 pesawat S76C++ dengan

perjanjian No. 004-01-04/K/PRESDIR/PAS/2012.

Perusahaan melakukan pembayaran sewa tetap

bulanan dan sewa berdasarkan realisasi jam terbang

pada harga yang telah disepakati. Perjanjian ini

berlaku sampai dengan 60 bulan sejak pesawat

diterima oleh Perusahaan.

The Company has made important commitments and

contigencies with several parties, as follows:

1. Milestone Aviation France S.A.R.L a. Milestone

Aviation France S.A.R.L

On 30 January 2012, the Company and Milestone

Aviation France S.A.R.L entered into aircraft

charter agreement for 4 aircraft type S76C++

agreement No. 004-01-04/K/PRESDIR/PAS/2012.

The Company pay the fixed monthly fee and

hourly fee based on the realization flight hours at

an agreed price. This agreement is valid until 60

months after the aircraft received by the Company.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Entitas yang berelasi dengan PemerintahGovernment related entity

Penempatan kas dan setara kas, kas yang dibatasi penggunaanya, pinjaman jangka panjang, beban bungaPlacements of cash and cash equivalents, restricted cash, long-term loans, interest expense

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Entitas yang berelasi dengan PemerintahGovernment related entity

Penempatan kas dan setara kasPlacement of cash and cash equivalents

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Entitas yang berelasi dengan PemerintahGovernment related entity

Penempatan kas dan setara kasPlacement of cash and cash equivalents

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Entitas yang berelasi dengan PemerintahGovernment related entity

Penempatan kas dan setara kasPlacement of cash and cash equivalents

Indonesia Eximbank Entitas yang berelasi dengan PemerintahGovernment related entity

Penempatan kas dan setara kasPlacement of cash and cash equivalents

Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia

Entitas yang berelasi dengan PemerintahGovernment related entity

Penempatan kas dan setara kasPlacement of cash and cash equivalents

Page 99: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

99ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Pada tanggal 18 Juli 2013, Perusahaan dan Milestone

Aviation France S.A.R.L mengadakan perjanjian

sewa pesawat Bell 412-EP dengan perjanjian No.

061/K/PRESDIR/PAS/2013. Perusahaan melakukan

pembayaran sewa tetap bulanan dan sewa

berdasarkan realisasi jam terbang pada harga

yang telah disepakati. Perjanjian ini berlaku sampai

dengan 64 bulan sejak pesawat diterima oleh

Perusahaan.

2. ConocoPhilips Ind. Inc. Ltd, Star Energy (Kakap)

Ltd, dan Premier Oil Natuna Sea B.V.

Pada tanggal 23 Mei 2012, Perusahaan melakukan

perjanjian kerjasama dengan Conocho Philips Ind.

Inc. Ltd, Star Energy (Kakap) Ltd, dan Premier Oil

Natuna Sea B.V No. 042/K/DIRUT/PAS/2012 terkait

sewa helikopter S-76C++ PK-PUZ, PUY, PUX dan

PUW. Daerah operasi helikopter adalah Matak.

Perjanjian ini berlaku sampai dengan 22 Mei 2017.

Kontrak ini dijamin dengan bank garansi dengan

jumlah deposito yang dibatasi penggunaannya

sebesar AS$285.000 (Catatan 6).

Pada tanggal 11 Maret 2013 Perusahaan melakukan

perjanjian sewa pesawat ATR 72-500 yang

dinyatakan dengan kontrak No. 035/K/PRESDIR/

PAS/2013. Perjanjian ini berlaku sejak 11 September

2013 sampai dengan 10 September 2018.

Seluruh kontrak dengan ConocoPhilips Ind. Inc.

Ltd dijamin dengan bank garansi dengan total

deposito yang dibatasi penggunaannya sebesar

AS$2.848.132 (Catatan 6).

3. PT Badak NGL

Pada tanggal 26 Juni 2014, Perusahaan dan

PT Badak NGL mengadakan perjanjian sewa pesawat

dengan No. 045/K/PRESDIR/PAS/2014. Perjanjian ini

berlaku sejak 7 Juli 2014 sampai dengan 6 Juli 2019.

4. Nordic Aviation Leasing Fifteen Pte. Ltd.

Pada tanggal 17 Desember 2014, Perusahaan

dan Nordic Aviation Leasing Fiftteen Pte.Ltd

mengadakan perjanjian sewa pesawat ATR-72-500

dengan perjanjian No. 078/K/PRESDIR/PAS/2014.

Perusahaan melakukan pembayaran sewa tetap

On 18 July 2013, the Company and Milestone

Aviation France S.A.R.L entered into aircraft

charter agreement for aircraft type Bell 412-EP

agreement No. 061/K/PRESDIR/PAS/2013. The

the Company pay the fixed monthly fee and

hourly fee based on the realization flight hours

at an agreed price. This agreement is valid until

64 months after the aircraft received by the

Company.

2. ConocoPhilips Ind. Inc. Ltd, Star Energy

(Kakap) Ltd, dan Premier Oil Natuna Sea B.V.

On 23 May 2012, the Company and Conocho

Philips Ind. Inc. Ltd, Star Energy (Kakap) Ltd,

dan Premier Oil Natuna Sea B.V entered into

helicopters charter agreement No. 042/K/DIRUT/

PAS/2012 for S-76C++ PK-PUZ, PUY, PUX and

PUW. Helicopters operating area is Matak. This

agreement is valid until 22 May 2017. The Contract

is secured by a performance bond to the amount

of restricted deposits amounting to US$285,000

(Note 6).

On 11 March 2013 the Company entered into

aircraft type ATR 72-500 charter agreement with

contract No. 035/K/PRESDIR/PAS/2013. The

agreement is valid from 11 September 2013 until

10 September 2018.

The entire contract with ConocoPhilips Ind. Inc.

Ltd secured by performance bonds for a total of

restricted deposits amounting to US$2,848,132

(Note 6)

3. PT Badak NGL

On 26 June 2014, the Company and

PT Badak NGL entered charter services agreement

No.045/K/PRESDIR/PAS/2014. This agreement is

valid from 7 July 2014 until 6 July 2019.

4. Nordic Aviation Leasing Fifteen Pte. Ltd.

On 17 December 2014, the Company and Nordic

Aviation Leasing Fiftteen Pte.Ltd entered into

aircraft charter agreement for aircraft type ATR-72-

500 agreement No. 078/K/PRESDIR/PAS/2014. The

Company pay the fixed monthly fee at an agreed

Page 100: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

100KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

bulanan pada harga yang telah disepakati. Perjanjian

ini berlaku sampai dengan 60 bulan sejak pesawat

diterima oleh Perusahaan.

5. Wilderness North Air Inc.

Pada tanggal 29 Juni 2016, Perusahaan dan

Wilderness North Air Inc melakukan perjanjian

sewa pesawar AT-802 dengan perjanjian

No. 028/K/PRESDIR/PAS/2016. Perusahaan

melakukan pembayaran sewa tetap bulanan pada

harga yang telah disepakati. Perjanjian ini berlaku

sampai dengan 60 bulan sejak pesawat diterima

oleh Perusahaan

price. This agreement is valid until 60 months after

the aircraft received by the Company.

5. Wilderness North Air Inc.

On 29 June 2016 the Company and Wilderness

North Air Inc entered into aircraft charter agreement

for aircraft type AT-802A. with agreement

No. 028/K/PRESDIR/PAS/2016. The Company

pay the fixed monthly fee at an agreed price.

This agreement is valid until 60 months after the

aircraft received by the Company.

PERUBAHAN PERUNDANG-UNDANGANChanges on Regulation

Di sepanjang tahun 2016, tidak terdapat perubahan

perundang-undangan yang memiliki dampak signifikan

terhadap Perseroan. Sehingga, informasi tersebut tidak

dapat disajikan dalam Laporan Tahunan ini.

Throughout 2016, there were no changes on regulations

that have significant impact to the Company. Therefore,

such information can not be presented in this Annual

Report.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSIChanges on Accounting Policy

Perseroan telah menerapkan standar akuntansi pada

tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan

laporan keuangan, yaitu:

Penerapan dari amandemen dan penyesuaian standar

akuntansi dan interpretasi standar akuntansi baru

berikut, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari

2016, tidak menyebabkan perubahan signifikan atas

kebijakan akuntansi Grup dan tidak memberikan

dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan

di laporan keuangan konsolidasian pada tahun berjalan:

• PSAK No. 4 (Revisi 2015) “Laporan Keuangan

Tersendiri”

The Company has implemented accounting standard on

January 1, 2016 that is considered relevant to financial

statements, namely:

The adoption of the following amendments and revised

accounting standards and new interpretation of the

accounting standard, which are effective from 1 January

2016, did not result in substantial changes to the Group’s

accounting policies and had no material effect on the

amounts reported for the current year consolidated

financial statements:

• SFAS No. 4 (Revised 2015) “Separate Financial

Statements”

Page 101: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

101ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

• PSAK No. 7 (Revisi 2015) “Pengungkapan Pihak-

pihak berelasi”

• PSAK No. 13 (Revisi 2015) “Properti Investasi”

• PSAK No. 15 (Revisi 2015) “Investasi pada Entitas

Asosiasi dan Ventura Bersama”

• PSAK No. 16 (Revisi 2015) “Aset Tetap” - PSAK No.

19 (Revisi 2015) “Aset Takberwujud”

• PSAK No. 22 (Revisi 2015) “Kombinasi Bisnis”

• PSAK No. 24 (Revisi 2015) “Imbalan Kerja”

• PSAK No. 25 (Revisi 2015) “Kebijakan Akuntansi,

Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”

• PSAK No. 53 (Revisi 2015) “Pembayaran Berbasis

Saham”

• PSAK No. 65 (Revisi 2015) “Laporan Keuangan

Konsolidasian”

• PSAK No. 66 (Revisi 2015) “Pengaturan Bersama”

• PSAK No. 67 (Revisi 2015) Pengungkapan

Kepentingan dalam Entitas Lain”

• PSAK No. 68 (Revisi 2015) “Pengukuran Nilai

Wajar”

• ISAK No. 30 “Pungutan”

• PSAK No. 1 (Revisi 2015) “Penyajian

• Laporan Keuangan”

• PSAK No. 16 (Revisi 2015) “Aset Tetap”, untuk

paragraf yang terkait dengan aset agrikultur

• PSAK No. 69 “Agrikultur”

• ISAK No. 31 “Interpretasi atas Ruang Lingkup

PSAK No. 13 “Properti Investasi”

• SFAS No. 7 (Revised 2015) “Related Party

Disclosure”

• SFAS No. 13 (Revised 2015) “Investment Property”

• SFAS No. 15 (Revised 2015) “Investment in

Associates and Joint Ventures”

• SFAS No. 16 (Revised 2015) “Fixed Assets”

• SFAS No. 19 (Revised 2015) “Intangible Assets

• SFAS No. 22 (Revised 2015) “Business

Combination”

• SFAS No. 24 (Revised 2015) “Employee Benefits”

• SFAS No. 25 (Revised 2015) “Accounting Policies,

Changes in Accounting Estimates and Errors”

• SFAS No. 53 (Revised 2015) “Share Based

Payment”

• SFAS No. 65 (Revised 2015) “Consolidated

Financial Statements”

• SFAS No. 66 (Revised 2015) “Joint Arrangements”

• SFAS No. 67 (Revised 2015) “Disclosures of

Interests in Other Entities”

• SFAS No. 68 (Revised 2015) “Fair Value

Measurement”

• ISFAS No. 30 “Levies” SFAS No. 1 (Revised 2015)

“Presentation of Financial Statements”

• SFAS No. 16 (Revised 2015), “Fixed Assets”, for

the paragraph which relates to agriculture assets

• SFAS No. 69 “Agriculture”

• ISFAS No. 31 “Interpretation of Scope of SFAS No.

13 “Investment Properties”

KELANGSUNGAN USAHABusiness Sustainability

HAL-HAL YANG BERPOTENSI BERPENGARUH

SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA

TAHUN 2016

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan dikelilingi oleh

hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap

kelangsungan usahanya. Hal-hal tersebut antara lain

adalah risiko keuangan dan risiko operasional dimana

risiko keuangan terdiri dari risiko kredit, risiko likuiditas,

dan risiko pasar, sementara risiko operasional terdiri dari

risiko yang mempengaruhi operasional core business

Perseroan seperti dinamika industri oil & gas serta hal-

hal lain yang juga mempengaruhi non core business

Perseroan.

MATTERS THAT ARE POTENTIAL TO SIGNIFICANTLY

INFLUENCE BUSINESS SUSTAINABILITY IN 2016

In running its business, the Company is surrounded

with matters that are potential to significantly influence

its business sustainability. Those matters are including

financial risk and operational risk in which financial

risk comprises of credit risk, liquidity risk, and market

risk, meanwhile operational risk comprises of risks that

influence Company’s core business operations such as

oil & gas industry, and other matters that also influence

the Company’s non core business.

Page 102: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

102KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

ASSESSMENT MANAJEMEN

Melihat kondisi eksternal dan juga kinerja Perseroan

yang terus membukukan pertumbuhan, serta prospek

usaha yang cukup baik ke depannya, maka manajemen

melakukan assessment bahwa kelangsungan usaha

Perseroan cukup baik.

ASUMSI YANG DIGUNAKAN UNTUK ASSESSMENT

Asumsi yang digunakan oleh manajemen dalam

melakukan assessment antara lain adalah prospek

usaha, kinerja operasional dan keuangan Perseroan yang

masih lebih besar dan tinggi dibandingkan dengan hal-

hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap

kelangsungan usaha tahun 2016 Perseroan.

MANAGEMENT ASSESSMENT

With the external condition and also Company’s

performance that keep showing growth and good

business prospect in the future, therefore management

conducts assessment that Company’s business

sustainability is good enough.

ASSUMPTION USED FOR ASSESSMENT

Assumption used by management in conducting

assessment are Company’s business prospect,

operational and financial performance that are still

wide and high compare to matters that are potential to

significantly influential Company’s business sustainability

in 2016.

Page 103: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

103ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Page 104: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

104KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Page 105: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

105ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

TATA KELOLAPERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Page 106: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

106KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Di tengah tantangan industri termasuk dalam bidang

jasa penerbangan, Pelita dituntut untuk selalu berusaha

dan siap menghadapi dinamika perubahan. Salah satu

aspek perbaikan yang dilakukan oleh Pelita adalah

dalam hal pengelolaan perusahaan dengan transparan,

akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan

kewajaran yang diimplementasikan secara konsisten

sebagai landasan operasionalnya.

Pelita menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan

yang baik atau good corporate governance (GCG)

dengan tujuan untuk membangun lingkungan bisnis yang

sehat bersama seluruh pemangku kepentingan serta

mewujudkan visi perusahaan, yaitu menjadi penyedia

jasa aviasi yang terpercaya di kawasannya.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, prinsip-prinsip GCG

diinterpretasikan oleh Pelita ke dalam pedoman tata

kelola perusahaan sebagai perangkat peraturan yang

mengatur hubungan antara Pemegang Saham, Pengurus

In the midst of the challenges of the industry, including

in the field of aviation services, Pelita required to always

try and be ready to face the dynamics of change. One

aspect of the improvement made by Pelita is in terms

of the management of the company with transparency,

accountability, responsibility, independence and fairness

are implemented consistently as operational basis.

Pelita applies the principles of good corporate

governance or good corporate governance (GCG) in order

to build a healthy business environment together with all

stakeholders and to realize the vision of the company,

which became a reliable provider of aviation services in

the region.

To realize these goals, corporate governance principles

are interpreted by Pelita to the guidelines of corporate

governance as a set of rules that govern the relationship

between the shareholders, the Board (manager) of

STRUKTUR, PRINSIP DAN LANDASAN TATA KELOLAStructure, Principle and Platform for Governance

Page 107: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

107ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

(pengelola) Perusahaan, Pihak Kreditur, Pemerintah,

Pekerja serta para pemangku kepentingan yang berkaitan

dengan hak-hak dan kewajibannya serta wajib diketahui

dan dilaksanakan oleh seluruh individu di lingkungan

Pelita. Penerapan GCG di Pelita dilakukan bersinergi antar

fungsi internal perusahaan.

the Company, Creditors, government, workers and

stakeholders relating to the rights and obligations and

shall be understood and implemented by all individuals in

Pelita. Implementation of GCG in Pelita is implemented in

synergy among the company’s internal functions.

Saat ini penerapan GCG di Pelita dilaksanakan untuk

proses pengambilan keputusan yang lebih baik,

peningkatan kinerja serta pelayanan kepada para

pemangku kepentingan. Penerapan GCG tersebut

berlandaskan pada kepatuhan dan mengacu kepada

peraturan perundang-undangan yang berlaku di

Indonesia, yaitu :

1. Undang-undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan

Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

2. Undang-undang No.28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari

KKN.

3. Undang-undang No.20 tahun 2001 tentang

Perubahan Undang-undang No.31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tipikor.

4. Undang-undang No.19 Tahun 2003 tentang Badan

Usaha Milik Negara.

5. Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas.

6. Undang-undang No.14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik.

7. Peraturan Pemerintah No.45 Tahun 2005

tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan

Pembubaran BUMN.

8. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-01/

MBU/2011 Jo. Peraturan Menteri Negara BUMN

no: 09/MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik (GCG).

9. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-03/

MBU/2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota

Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak

Perusahaan BUMN.

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLAApplying Principles of Governance

Currently the application of GCG in Pelita undertaken

for the decision making process better, improving

performance and service to stakeholders. Applying

GCG based on compliance and subject to the laws in

force in Indonesia, namely:

1. Act 5 of 1999 concerning Bans Monopolistic

Practices and Unfair Competition.

2. Act 28 of 1999 on the Implementation of the State

that is clean and free from corruption.

3. Act 20 of 2001 on the Amendment of Act 31 of

1999 on corruption eradication.

4. Act 19 of 2003 on State-Owned Enterprises.

5. Act 40 of 2007 on Limited Liability Company.

6. Act 14 of 2008 on Public Information.

7. Government Regulation No.45 of 2005 on the

Establishment, Management, Monitoring and

Liquidation of SOEs.

8. As a rule of thumbs Minister of State Enterprises No.

Per-01 / MBU / 2011 Jo. Regulation of the Minister

of State Enterprises no: 09 / MBU / 2012 on the

Implementation of Good Corporate Governance (GCG).

9. Minister of State-Owned Enterprises No. Per-03 /

MBU / 2012 on Guidelines for Appointment of

Members of the Board of Directors and Board of

Commissioners subsidiaries of SOEs.

Page 108: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

108KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

10. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-12/

MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan

Komisaris / Dewan Pengawas BUMN

11. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-09/

MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan

Program Bina Lingkungan BUMN

12. Keputusan Menteri BUMN No.Kep-101/

MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja

dan Anggaran Perusahaan BUMN

13. Keputusan Menteri BUMN No.Kep-102/

MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana Jangka

Panjang BUMN.

14. PBI No. 17/3/PBI/2015 Tahun 2015 tentang

Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

15. Surat Edaran (“SE”) Bank Indonesia No. 17/11/

DKSP tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah Di

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

16. Anggaran Dasar PT Pelita Air Service

Sampai dengan tahun 2016, Pelita telah melakukan

pengembangan pedoman tata kelola perusahaan, yaitu :

1. Pengesahan Direksi atas Pedoman Code of Conduct

No.003/KPTS/BOD/PAS/2013

2. Pengesahan Direksi atas Pedoman Gratifikasi

No.012A/KPTS/BOD/PAS/2013

3. Pengesahan Direksi atas Pedoman Whistle Blowing

System No.012A/KPTS/BOD/PAS/2013

4. Pengesahan Direksi atas Pedoman Benturan

Kepentingan No.012A/KPTS/BOD/PAS/2013

5. Pengesahan Direksi atas Pedoman Board Manual

No.012A/KPTS/BOD/PAS/2013

6. Pengesahan Direksi atas Pedoman Laporan

Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) bagi

Pejabat PT Pelita Air Service No.020/KPTS/BOD/

PAS/2014

7. Pengesahan Direksi atas Penyempurnaan Code

of Corporate Governance No.012/KPTS/BOD/

PAS/2016

8. Penandatanganan Lembar Perubahan atas Revisi

Board Manual pada tanggal 27 Agustus 2016

Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut, Pelita

telah melaksanakan pengelolaan perusahaan dengan

menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Transparansi

Perusahaan bersifat terbuka dalam melaksanakan

proses pengambilan keputusan dan mengutamakan

keterbukaan dalam mengungkapkan informasi

material dan relevan mengenai Perusahaan.

10. Minister of State-Owned Enterprises No. Per-12 /

MBU /2012 Organ Supporting Board of

Commissioners / Board of Trustees of SOEs

11. Minister of State-Owned Enterprises No. Per-09 /

MBU / 07 / 2015 concerning the Partnership Program

and Community Development Program SOE

12. SOE Minister Decree No. Kep-101 / MBU / 2002

Work Plan and Budget SOE

13. SOE Minister Decree No. Kep-102 / MBU / 2002

on the Long-Term Plan of SOEs.

14. PBI 17 / 3 / PBI / 2015 year of 2015 on Liability Use

of Rupiah in Territory of the Republic of Indonesia.

15. Circular ( “SE”) of Bank Indonesia No. 17 / 11 /

DKSP on Liability Use of Rupiah On the territory

of the Republic of Indonesia

16. Statutes PT Pelita Air Service

Until 2016, Pelita has developed guidelines for

corporate governance, namely:

1. Ratification of the Board of Directors Code of Conduct

Guidelines No.0 03 / KPTS / BOD / PAS / 2013

2. Ratification of the Board of Directors of Guidance

Gratification No.012A / KPTS / BOD / PAS / 2013

3. Ratification of the Board of Directors of Guidance Whistle

Blowing System No.012A / KPTS / BOD / PAS / 2013

4. Ratification of the Board of Directors on Conflict of Interest

Guidelines No.012A / KPTS / BOD / PAS / 2013

5. Ratification of the Board of Directors of Guidance

Board Manual No.012A / KPTS / BOD / PAS / 2013

6. Ratification of the Board of Directors on Guidelines

for State Officials Wealth Report (LHKPN) for

officials of PT Pelita Air Service No.020 / KPTS /

BOD / PAS / 2014

7. Ratification of the Board of Directors on

Completion of the Code of Corporate Governance

No.012 / KPTS / BOD / PAS / 2016

8. Signing of Amendment Sheets Revision of Board

Manual on August 27, 2016

Based on these provisions, Pelita has undertaken the

management of the company by implementing the

following principles:

1. Transparency

The company is open in the decision making

process and prioritizes openness in disclosing

information about the Company and relevant

material.

Page 109: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

109ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

2. Akuntabilitas

Dalam menjalankan kegiatan perusahaan

Pelita memiliki sistem pengelolaan perusahaan

yang mendukung terciptanya kejelasan fungsi

pelaksanaan dan pertanggung jawaban organ

Perusahaan sehingga pengelolaan Perusahaan

telaksana secara efektif. Langkah-langkah yang

dilakukan untuk menegakkan prinsip akuntabilitas

antara lain pelaporan Direksi kepada Dewan

Komisaris mengenai rencana anggaran tahunan,

penyampaian laporan keuangan pada Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, pembentukan

Audit Internal dan penunjukan Auditor Eksternal,

serta pemberlakuan Etika Usaha dan Tata Perilaku

(Code of Conduct), Pedoman Konflik Kepentingan

serta Pedoman Penerimaan Hadiah/Cinderamata

dan Hiburan (Gratifikasi)

3. Pertanggungjawaban

Dalam Menjalankan kegiatan perusahaan, Pelita memiliki

sistem pengelolaan perusahaan pada kejelasan tugas

dan tanggung jawab setiap personil. Langkah-langkah

yang dilakukan untuk menegakan prinsip pertanggung

jawaban antara lain pembuatan laporan penerimaan

gratifikasi, laporan conflict of interest.

Setiap pekerja juga diwajibkan untuk patuh dan taat

terhadap aturan internal maupun aturan perundang-

undangan.

4. Independensi

Pelita memastikan bahwa pengelolaan Perusahaan

dilakukan secara independen tanpa benturan

kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak

manapun yang tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dan prinsip yang sehat.

Managemen dan seluruh pekerja Pelita secara rutin

setiap tahun membuat pernyataan terkait dengan

benturan kepentingan.

5. Kewajaran dan kesetaraan

Pelita menerapkan perlakuan yang adil dan setara

memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang

timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan

perundang-undangan dalam hal ini adalah

masyarakat umum, pemerintah, investor, Customer,

pekerja, serta pemangku jabatan lainnya. Hubungan

dengan pekerja dijaga dengan memperhatikan hak

dan kewajibannya secara adil dan wajar sesuai

dengan Perjanjian Kerja Bersama, selain itu Pelita

memberikan ruang kepada pekerja untuk bergabung

dalam Serikat Pekerja

2. Accountability

Pelita in running the company has a corporate

management system that supports creation of

clarity of function execution and Company organ

liability so that the Company’s management

materialize effectively. The steps taken to

uphold the principles of accountability among

others reporting to the Board of Commissioners

of the annual budget plan, submission of

financial statements by the General Meeting of

Shareholders (AGM) Annual, the establishment of

internal audit and the appointment of the External

Auditor, as well as the implementation of Business

Ethics and Conduct (Code of Conduct), Conflict of

Interest Code and Guidelines for Receiving Gifts /

Souvenirs and Entertainment (Gratuities)

3. Responsibility

In the Run activities of the company, Pelita has

the system management of the company on

the clarity of the duties and responsibilities of

each personnel. The steps taken to uphold the

principle accountability include report generation

gratification, report the conflict of interest.

Every employee is also required to comply and

adhere to internal rules and rules of law.

4. The independence

Pelita Oriented ensure that management is

performed independently without any conflict

of interest and influence / pressure from any

party that is not in accordance with the laws

and principles of healthy. Management and all

employees routinely Pelita every year to make a

statement relating to conflicts of interest.

5. Fairness and Equality

Pelita apply the carrying out of fair and equitable

meet stakeholders’ rights arising under treaties

and legislation in this regard is the general public,

governments, investors, customer, employees,

and other office holders. Worker relations

maintained with due regard to the rights and

obligations in a fair and reasonable in accordance

with the Collective Labor Agreement, in addition

to the Pelita provide space for workers to join

trade unions.

Page 110: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

110KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

IMPLEMENTASI GCGGCG Implementation

Penerapan GCG di Pelita dilakukan dengan

penyempurnaan yang terus menerus, dari level top

management sampai dengan pekerja. Sebagai kelanjutan

dari implementasi GCG pada tahun sebelumnya, program

kepatuhan atas pelaporan-pelaporan melalui Compliance

Online System tetap dilakukan, antara lain pelaporan

gratifikasi, pernyataan kepatuhan terhadap Code of

Conduct, pernyataan tidak berbenturan kepentingan

(Conflict of Interest), sosialisasi GCG dan penyampaian

LHKPN bagi para wajib lapor.

Tujuan Implementasi GCG dalam pengelolaan Perusahaan

adalah sebagai berikut :

1. Mengoptimalkan nilai perusahaan dengan

meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas,

dapat dipercaya, bertanggung jawab dan adil agar

perusahaan memiliki daya saing yang kuat.

2. Mendorong pengelolaan Perusahaan secara

professional, transparan dan efisien serta

memberdayakan fungsi dan meningkatkan

kemandirian Perusahaan.

3. Mendorong agar Perusahaan dalam membuat

keputusan dan menjalankan tindakan senantiasa

dilandasi nilai moral dan kepatuhan tehadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta

kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial

perusahaan terhadap stakeholder.

Implementation of GCG in Pelita done with continuous

improvement, from top level management to the workers.

As a continuation of the implementation of GCG in the

previous year, program compliance reporting-reporting

via Compliance Online System remain to be done, among

others, reporting graft, a statement of compliance with

the Code of Conduct, the statement is not a conflict of

interest (Conflict of Interest), the socialization of GCG and

delivery LHKPN for the compulsory reporting.

Objectives GCG implementation in the management of

the Company is as follows:

1. Optimizing the value of the company by enhancing

the principles of openness, accountability,

trustworthy, responsible and equitable that the

company has a strong competitive edge.

2. Encourage the management of the Company

in a professional, transparent and efficient and

empowering function and increase the independence

of the Company.

3. Encourage the Company in making decisions and

actions always based on moral values and adherence

to Perun dang rules and regulations in force, and

awareness of corporate social responsibility towards

stakeholders.

Page 111: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

111ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

External

Manajemen KorporasiCorporate management

CG dalam arti Luas

CG dalam arti Sempit

Dewan KomisarisBoard of

Commissioners

DireksiBoard of Directors

RUPSGMS

Internal

VPVP

MGRMGR

VPVP

MGRMGR

VPVP

MGRMGR

PekerjaWorkers

VPVP

MGRMGR

MasyarakatPublic

Kelompok LainnyaOther Group

PemasokSupplier

PelangganCustomer

Pemerintah (regulator)

Goverment (regulator)

Pemerintah (regulator)Goverment (regulator)

RUANG LINGKUP TATA KELOLA PERUSAHAAN

Secara garis besar, ruang lingkup penerapan tata kelola

perusahaan di lingkungan Pelita terdiri dari struktur utama

yang terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi dan RUPS yang

didukung oleh VP serta pekerja dalam penerapannya

untuk secara berkelanjutan meneruskan penerapan

kepada pemegang saham yang terdiri dari Pemerintah

selaku regulator, pemegang saham, pelanggan,

pemasok, internal, masyarakat, serta kelompok lainnya

sebagaimana tergambar di bawah ini.

SCOPE OF CORPORATE GOVERNANCE

Broadly speaking, the scope of application of corporate

governance in the Pelita consists of the main structure

consisting of a Board of Commissioners, Directors and

AGM supported by the VP as well as workers in its

application to continuously carry forward the application to

the shareholders consisting of Government as regulator,

holder stock customers, suppliers, internal, community

and other groups as described below.

Page 112: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

112KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

PENCAPAIAN DAN KEGIATAN GCGDI TAHUN 2016Achievements and Activities of GCG in 2016

DAFTAR PESERTA YANG HADIR DALAM SOSIALISASI GCGList of Participants who attended the socialization of GCG

No.No.

TanggalDate

Jumlah PekerjaThe number of workers

1. 04 Okt 2016Oct 04, 2016

63

2. 30 Nov – 02 Des 201630 Nov - Dec 02, 2016

195

3. 09 Des 2016Dec 09, 2016

18

TOTAL 276

Selama tahun 2016 terdapat beberapa pencapaian dan

kegiatan yang dilaksanakan oleh Pelita yang terkait dengan

pelaksanaan tata kelola, meliputi :

1. Telah dilakukan revisi atas pedoman Code of

Corporate Governance

2. Surat pernyataan Conflict of Interest yang

ditandatangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris.

3. Pengisian pernyataan Code of Conduct dan Conflict

of Interet yang dilakukan oleh seluruh pekerja melalui

Compliance Online System.

4. Pelaporan Gratifikasi Online yang dilakukan setiap

bulan oleh seluruh pekerja melalui Compliance

Online System.

5. Sampai dengan akhir Desember 2016, sebanyak

28 pekerja Pelita level Manajer/setara ke atas yang

menduduki jabatan di Pelita sudah menyampaikan

dokumen LHKPN.

6. Dilaksanakan Assessment GCG Tahun 2016 yang

dilakukan oleh Konsultan Eksternal GCG.

7. Pembuatan media untuk sosialisasi GCG dalam

bentuk banner dan poster, yang dipasang di gedung

Management Office 1-3 dan Lobby Gedung di Jl.

Abdul Muis

8. Sosialisasi GCG yang dihadiri oleh Direksi dan

pekerja, mencakup:

• Implementasi GCG

• Gratifikasi

• Wistleblowing System

• LHKPN

• Compol

During 2016 there were some achievements and

activities implemented by Pelita associated with the

implementation of corporate governance, including:

1. Has made revisions to the guidelines of the Code of

Corporate Governance

2. Conflict of Interest Statement Letter signed by the

Board of Directors and Board of Commissioners.

3. Charging statement Code of Conduct and Conflict of

interet performed by all employees through Online

Compliance System.

4. Reporting Gratification Online conducted every

month by all workers through Online Compliance

System.

5. Until the end of December 2016, a total of 28 workers

Pelita level manager / equal to the top positions in

Pelita has submitted documents LHKPN.

6. Implemented GCG Assessment 2016 conducted by

the External Consultant GCG.

7. Making the media for disseminating GCG in the form

of banners and posters, which are installed in the

building management office 1-3 and Lobby Building

on Jl. Abdul Muis

8. Socializing GCG attended by Directors and

employees, include:

• Implementation of GCG

• Dividend

• Wistleblowing System

• LHKPN

• Compol

Page 113: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

113ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

No.Aspek Pengujian GCG

Aspects of Testing GCG

Bobot

Weight

2016

(%)

2015

(%)

2014

(%)

1.Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola BerkelanjutanCommitment to Sustainable Governance Practices

7 6.16 6.42 6.04

2. Pemegang Saham & RUPSShareholders & AGM

9 8.13 7.79 7.79

3. Dewan KomisarisBoard of Commissioners

35 29.76 26.30 26.30

4. DireksiManagement

35 30.49 27.47 27.33

5. Pengungkapan Informasi dan TransportasiDisclosure and Transportation

9 7.16 6.63 6.63

6. Aspek LainnyaOther Aspects

+5 - - -

TOTAL 81.70 78.53 77.99

Perusahaan senantiasa berupaya melakukan berbagai perbaikan guna menciptakan nilai tambah dari usaha perusahaan bagi semua pihak yang berkepentingan, mendorong pengelolaan perusahaan secara professional, transparan dan efisien serta mampu menghadapi tantangan saat ini dan dimasa yang akan datang dengan upaya yang optimal dan terus menerus meningkatkan kinerja perusahaan. Hal tersebut dapat terlihat dari pencapaian score GCG yang selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Perusahaan telah melaksanakan assessment atas pelaksanaan GCG, dengan tujuan menentukan kisaran nilai penerapan GCG dan untuk mengetahui area-area yang perlu mendapat perbaikan, agar perusahaan dapat meningkatkan penerapan GCG pada masa yang akan datang.

Dalam kurun waktu tahun 2014-2016, terjadi peningkatan score GCG Perusahaan yaitu dari 77.99 di tahun 2014, 78.53 di tahun 2015 dan 81.70 di tahun 2016 dimana angka tersebut termasuk dalam predikat “BAIK”.

Score GCG ditetapkan sebagai salah satu parameter tingkat kesehatan Perusahaan, dengan menggunakan indikator / parameter penilaian dari Kementerian BUMN.

Adapun Aspek pengujian pada periode tahun 2016 terdiri dari 6 (enam) aspek, yaitu:1. Komitmen terhadap penerapan tata kelola

perusahaan yang baik secara berkelanjutan2. Pemegang Saham dan RUPS pemilik Modal3. Dewan Komisaris / Dewan Pengawas 4. Direksi5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi 6. Aspek Lainnya

Hasil evaluasi GCG tahun 2016 adalah sebagi berikut :

Companies constantly working on improvements in order to create additional value of the company’s business for all stakeholders, encourage the management of the company in a professional, transparent and efficient and able to face the challenges of today and the future with the efforts and continually optimized to improve company performance. It can be seen from the achievement of GCG score which is increasing from year to year.

The Company has conducted an assessment of the implementation of GCG, with the aim of determining the range of values of GCG implementation and to identify areas that need improvement, so that the company can improve GCG implementation in the future.

During the period 2014-2016, an increase in the Company’s GCG score is from 77.99 in 2014, 78.53 in 2015 and 81.70 in 2016 where the figure is included in the title of “GOOD”.

GCG Score designated as one of the parameters of the Company’s health level, by using indicators / parameters of the SOE Ministry ratings.

As for the aspect of testing in the period of 2016 consisted of 6 (six) aspects, namely:1. Commitment to the implementation of good

corporate governance on an ongoing basis2. Shareholders and the AGM owner of Capital3. Board of Commissioners / Board of Trustees4. Management5. Disclosure and Transparency6. Other aspects

GCG evaluation results in 2016 are as follows:

ASSESSMENT GCG PELITAAssessment of GCG PELITA

Page 114: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

114KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Dari hasil assessment tersebut, terdapat beberapa

hal yang masih perlu diperbaiki dan ditindaklanjuti oleh

Perusahaan pada tahun-tahun berikutnya, yaitu :

1. Pemegang Saham

a. Tidak mencantumkan “Plt” dan “PJ” dalam

menetapkan anggota Direksi yang “sudah

definitif”.

b. Menetapkan/menyatakan secara eksplisit

dalam keputusan Pemegang Saham atas

pengangkatan anggota Komisaris Independen,

dengan komposisi paling sedikit 20% dari

jumlah seluruh Dewan Komisaris.

c. Memberikan pengesahan/persetujuan terhadap

RJPP.

2. Dewan Komisaris

a. Memberikan persetujuan atas RJPP yang

disampaikan oleh Direksi berdasarkan telaah

dari Komite.

b. Menyampaikan arahan tentang peningkatan

efektifitas SPI kepada Direksi berdasarkan

laporan SPI dan telaah yang dilakukan oleh

Komite Audit.

c. Menyampaikan arahan tertulis kepada Direksi

tentang Kebijakan dan Pelaksanaan Sistem

Teknologi Informasi berdasarkan laporan

pelaksanaan ICT dan telaah yang dilakukan oleh

Komite.

d. Menyampaikan arahan tertulis kepada

Direksi tentang Kebijakan Pengadaan dan

Pelaksanaannya berdasarkan laporan unit PPBJ

dan telaah yang dilakukan oleh Komite.

e. Melakukan pembahasan terhadap Kebijakan

Mutu dan Pelayanan beserta pelaksanaannya

dan menyampaikan arahan kepada Direksi

tentang Kebijakan Mutu dan Pelayanan beserta

pelaksanaannya berdasarkan telaah Komite.

f. Menyampaikan hasil telaah Kepatuhan

terhadap Peraturan Perundang-undangan dan

Perjanjian dengan pihak ketiga kepada Direksi

dan melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada

RUPS.

g. Menandatangani Laporan Manajemen

Triwulanan I s.d III, setelah dievaluasi Dewan

Komisaris dengan Direksi berdasarkan telaah

dari Komite.

From the results of the assessment, there are some

things that still need to be improved and followed up by

the Company in the following years, namely:

1. Shareholders

a. Omitting “Acting” and “PJ” in setting Board

members who have “definitive”.

b. Establish / stated explicitly in the decision of

Shareholders the appointment of Independent

Commissioners, with the composition of at

least 20% of the total number of the Board of

Commissioners.

c. Provide validation / approval to RJPP.

2. Board of Commissioners

a. Give approval for RJPP submitted by the

Board of Directors based on the study of the

Committee.

b. Delivering the direction of enhancing the

effectiveness of the Board of Directors based

on reports from SPI and reviews which are

conducted by the Audit Committee.

c. Delivering a written brief to the Board on policy

and implementation of information technology

systems based on ICT implementation and

review reports made by the Committee.

d. Delivering a written brief to the Board of

Directors about Procurement policy and its

implementation based PPBJ unit and study

reports conducted by the Committee.

e. Discussion of the quality policy and its

implementation and its performance and give

direction to the Board of Directors of the Quality

Policy and its Services and its implementation

by the study committee.

f. Present the results of the study Compliance

with Laws and Regulations and agreements

with third parties to the Directors and report the

results of these evaluations to the GMS.

g. Signing the Quarterly Management Report I

until III, after being evaluated Commissioners,

Directors based on the study of the

Committee.

Page 115: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

115ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

h. Membuat program kerja untuk melakukan

pengawasan atas efektifitas pelaksanaan Audit

Eksternal dan Audit Internal, berdasarkan telaah

dari Komite.

i. Melaporkan hasil telaah pelaksanaan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik, COCG dan Kebijakan/

ketentuan teknis lainnya, serta menindaklanjuti

dan memantau hasil tindak lanjut area of

improvement hasil assessment GCG.

j. Melakukan evaluasi pencapaian kinerja masing-

masing dan dituangkan dalam risalah rapat

Dewan Komisaris dan melaporkan penilaian

kinerja Dewan Komisaris dalam Laporan

Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan

Komisaris kepada Pemegang Saham.

3. Direksi

a. Menyelesaikan penyusunan rancangan atas

RJPP Perusahaan untuk disampaikan dan

disahkan oleh Dewan Komisaris dan Pemegang

Saham.

b. Menetapkan kebijakan tentang Pedoman

Penyusunan SOP Perusahaan.

c. Menetapkan kebijakan tentang Pengelolaan

Teknologi Informasi.

d. Menyampaikan Laporan tentang Pelaksanaan

Manajemen Risiko kepada Dewan Komisaris

secara periodic.

e. Menetapkan Kebijakan Pedoman SPI dengan

rancangan yang mengatur framework

antara lain melalui pendekatan unsur-unsur

Lingkungan Pengendalian, Pengelolaan Risiko,

Aktivitas Pengendalian, Sistem Informasi &

Komunikasi serta pemantauan pelaksanaan dan

pelaporannya.

f. Melakukan sosialisasi Kebijakan tentang

kepatuhan terhadap pelaporan LHKPN dan

menginstruksikan kepada seluruh Pejabat wajib

Lapor LHKPN untuk menyampaikan LHKPN

secara tepat waktu.

g. Melakukan pemutakhiran Pedoman Perilaku

(Code of Conduct) secara berkala.

h. Melakukan sosialisasi Pengendalian Gratifikasi

dan WBS kepada seluruh karyawan dan

stakeholders.

h. Creating a work program to supervise the

effective implementation of External Audit

and Internal Audit, based on the study of the

Committee.

i. Report the results of the study implementation of

Good Corporate Governance, COCG and Policy /

other technical provisions, as well as follow up

and monitor the results of the follow-up area of

improvement GCG assessment results.

j. Evaluate the performance of individual

achievement and noted in the Board of

Commissioners’ minutes of meeting

and report the Board of Commissioners’

performance to the shareholders.

3. Management

a. Finalization the draft of RJPP to be submitted

and approved by the Board of Commissioners

and the Shareholders.

b. Establish policies Guideline of the Company

SOP.

c. Establish a policy of Information Technology’s

Management.

d. Report the Implementation of Risk

Management to the Board periodically.

e. Establish a policy guidelines governing the SPI

with a design framework including through

approaches elements Control Environment, Risk

Management, Control Activities, Information &

Communication Systems as well as monitoring

the implementation and reporting.

f. Socialize the policy of compliance in reporting

LHKPN and instruct the require officials to

submit LHKPN on time.

g. Updating the Code of Conduct (Code of

Conduct) periodically.

h. Socializing Gratuity Control and WBS to all

employees and stakeholders.

Page 116: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

116KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

4. Pihak Lain

a. Sekretaris Perusahaan menyusun SOP

Pengendalian Informasi Perusahaan kepada

stakeholders, untuk ditetapkan dalam

Keputusan Direksi.

b. Sekretaris Perusahaan melakukan perbaikan

terhadap publikasi tentang Kebijakan dan

Informasi penting Perusahaan dan Website.

c. Perusahaan agar berpartisipasi dalam Program

Penghargaan, antara lain Annual Report Award,

Sustainability Reporting Award serta bidang

publikasi dan keterbukaan informasi.

4. Other parties

a. Secretary of the Company prepares SOP

Control Company Information to stakeholders,

to set out in the Decision of the Board of

Directors.

b. Company Secretary to make improvements

to publications on policy and important

information of the Company and Website.

c. Companies that participate in the Awards

Program, including the Annual Report Award,

Sustainability Reporting Award as well as

publicity and disclosure of information.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)General Meeting of Shareholders (AGM)

RUPS merupakan organ perusahaan yang berwenang

untuk mengambil seluruh keputusan yang tidak

dilimpahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan dan Anggaran

Dasar, RUPS juga merupakan pemegang kekuasaan

yang tertinggi, memiliki kekuatan hukum yang sah dan

mengikat dalam mengambil keputusan yang meliputi

mengangkat dan memberhentikan Direksi, menyetujui

perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan

serta menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota

Dewan Komisaris dan Direksi.

GMS is a company organ authorized to take all decisions

that are not delegated to the Board of Directors and Board

of Commissioners. In accordance with the provisions of

the legislation and the Articles of Association, the AGM is

also the holder of the highest authority, be legally valid and

binding decisions include appointing and dismissing the

Board of Directors, approved the amendment, approved

the Annual Report as well as determine the form and

amount of remuneration Board of Commissioner and

Board of Directors.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

(RUPS)

DIREKSI DEWAN KOMISARIS

SEKRETARISDEWAN KOMISARIS

KOMITE AUDIT

KOMITE INVESTASI &MANAJEMEN RISIKO

SEKRETARISPERUSAHAAN

INTERNALAUDIT

Page 117: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

117ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

No. RUPS AGENDA HASIL

1. RUPS Persetujuan

Penghapusan &

Penglepasan Aktiva

Tetap Perseroan

29 Januari 2016

RUPS Sirkuler 1. Menyetujui penghapusan & penglepasan dengan cara

penjualan aktiva tetap bergerak milik Perseroan berupa asset

non productive

2. Penetapan harga jual Aktiva Tetap Bergerak Perseroan

ditetapkan oleh Direksi Perseroan dengan memperhatikan

nilai pasar yang telah dinilai (appraise) oleh Kantor Jasa Penilai

Publik

3. Direksi Perseroan dalam melaksanakan butir 1 & 2 agar

memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

& kaidah-kaidah GCG serta memberikan manfaat terbaik bagi

Perseroan

2. RUPS Persetujuan

Pinjaman Dana dari PT

Pertamina (Persero)

29 Januari 2016

RUPS Sirkuler 1. Menyetujui Direksi Perseroan untuk menerima pinjaman

dana jangka menengah/panjang dari PT Pertamina (Persero)

sebesar Rp.133.840.004.000,- dalam rangka PHK APS

2. Direksi Perseroan dalam melaksanakan pinjaman dana sesuai

butir 1 agar memperhatikan ketentuan perundang-undangan

yang berlaku & kaidah-kaidah GCG serta memberikan

manfaat ekonomi terbaik bagi Perseroan

3. RUPS Pengangkatan

Direktur Operasi

20 Januari 2016

RUPS Sirkuler Mengangkat Sdr. Tri Harwiyono sebagai

PJ. Direktur Operasi Perseroan

4. RUPS Laporan Tahunan

Tahun Buku 2015 PT

Pelita Air Service

24 Maret 2016

1. Penyampaian Laporan Tahunan

Perseroan Tahun Buku 2015

2. Usulan Persetujuan atas Laporan

Tahunan & pengesahan Laporan

Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015

disertai Pelunasan dan Pembebasan

Tanggung Jawab

3. Usulan Persetujuan atas Penggunaan

Laba Perseroan Tahun Buku 2015

4. Usulan Penunjukan Kantor Akuntan

Publik (KAP) untuk Tahun Buku 2016

5. Usulan Penetapan Penghargaan atas

Kinerja (Tantiem) kepada Direksi dan

Dewan Komisaris Perseroan Tahun 2015

1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan serta mengesahkan

Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang

berakhir 31 Desember 2015 beserta penjelasannya yang telah

diaudit oleh KAP Tanubarata Sutanto Fahmi & rekan dengan

pendapat “Wajar dalam semua hal yang material”

2. Menetapkan penggunaan Laba Bersih Tahun Berjalan yang

dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk Perseroan

Tahun Buku yang berakhir 31 Desember 2015 , tidak

dilakukan penarikan dividen

3. Memberikan kuasa dan melimpahkan kewenangan kepada

Dewan Komisaris untuk menetapkan KAP dalam melakukan

pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun 2016

4. Penetapan penghargaan atas Kinerja (Tantiem) Direksi dan

Dewan Komisaris akan ditentukan kemudian

5. RUPS RKAP Tahun

2016

15 April 2016

RUPS Sirkuler 1. Menyetujui RKAP Tahun 2016

2. Menyetujui Tingkat Kesehatan Perseroan dengan klasifikasi

“Kurang Sehat BBB”

3. Direksi bertanggung jawab terhadap pelaksanaan RKAP

2016 & Dekom bertanggung jawab terhadap pengawasan

pelaksanaan RKAP 2016

4. Menugaskan Direksi Perseroan untuk segera menyusun KPI

6. RUPS Perubahan Struk-

tur Organisasi

02 Juni 2016

RUPS Sirkuler 1. Menyetujui perubahan Struktur Organisasi Dasar Perseroan

2. Menyetujui perubahan susunan dan nama anggota Direksi

Perseroan berdasarkan Struktur Organisasi yang baru

7. RUPS KPI/Kesepakatan

Kinerja Tahun 2016

14 September 2016

RUPS Sirkuler Menyetujui KPI Tahun 2016 sebagai bagian yang tidak terpisahkan

dari RKAP Tahun 2016

Selama 2016, Pelita telah melaksanakan rapat umum

tahunan dengan agenda sebagai berikut:

Throughout 2016, Pelita has conducted an annual meeting

by the following agenda:

Page 118: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

118KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas

melakukan pengawasan dan memberikan nasihat

kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan

perusahaan termasuk pelaksanaan Rencana Jangka

Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan,

ketentuan Anggaran Dasar serta ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi

dilakukan Dewan Komisaris berdasarkan :

1. UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

2. UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN

3. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-01/

MBU/2011 Jo. Peraturan Menteri Negara BUMN

no: 09/MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik (GCG)

4. Anggaran Dasar PT Pelita Air Service

INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS

Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota

Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada

hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga,

baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau

hubungan semenda.

BOARD MANUAL – DEWAN KOMISARIS

Seiring dengan penerapan GCG di Perseroan yang merujuk

kepada Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-01/

MBU/2011 Jo. Peraturan Menteri Negara BUMN no: 09/

MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan

yang Baik (GCG), mempersyaratkan Direksi untuk

menyusun GCG manual, yang diantaranya adalah Board

Manual, maka Perusahaan membuat dan memperbaharui

Board Manual.

Board Manual yang ada saat ini merupakan edisi revisi dan

penyempurnaan dari yang lalu. Tujuan dari Board Manual

ini dimaksudkan untuk menjelaskan pola hubungan

kerja yang baku antara Direksi dan Dewan Komisaris

dalam melaksanakan tugas, agar tercipta pengelolaan

Perusahaan secara professional, transparan, efektif dan

efisien dengan menjunjung tinggi integritas dan kejujuran

dalam menjalankan kegiatan bisnis Perseroan.

Board of Commissioners is the organ of a company in

charge of supervising and advising the Board of Directors

in running the company’s management, including the

implementation of the Long-Term Plan, Work Plan and

Budget, the Articles of Association and the provisions of

the legislation in force.

Monitoring and providing advice to the Board of Directors

do Board of Commissioners by:

1. Act 40 of 2007 on Limited Liability Company

2. Law No.19 of 2003 on SOEs

3. Minister of State-Owned Enterprises No. Per-01 /

MBU / 2011 Jo. Regulation of the Minister of State

Enterprises no: 09 / MBU / 2012 on the Implementation

of Good Corporate Governance (GCG)

4. Statutes PT Pelita Air Service

INDEPENDENCE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Between members of the Board of Commissioners and

between the Board of Commissioners with members of

the Board of Directors are not related by blood to the third

degree, either vertically or horizontally or relationship by

marriage.

BOARD MANUAL - BOARD OF COMMISSIONERS

Along with the application of GCG in the Company

referring to the Minister of State-Owned Enterprises

No. Per-01 / MBU / 2011 Jo. Regulation of the Minister

of State Enterprises no: 09 / MBU / 2012 on the

Implementation of Good Corporate Governance (GCG),

requires the Directors to prepare GCG manual programs,

which Board Manual, the Company makes and renews

Board Manual.

The existing Board Manual is a revised edition and

refinement of the past. The goal of the Board Manual is

intended to explain the pattern of working relationship

between the Board of Directors and the Board of

Commissioner in carrying out the task, in order to

create the Company’s management in a professional,

transparent, effective and efficient to uphold the integrity

and honesty in running the business activities of the

Company.

DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners

Page 119: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

119ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Di dalam Board Manual disampaikan bahwa tugas Dewan

Komisaris adalah melakukan pengawasan terhadap

kebijakan pengurusan pada umumnya baik mengenai

Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh

Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk

pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka

Panjang Perseroan (selanjutnya disingkat RJPP), Rencana

Kerja dan Anggaran Perseroan (selanjutnya disingkat

RKAP), ketentuan Anggaran dan Keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundangan-

undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseoran dan

sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

Dalam melakukan pengawasan atas pengurusan

Perseroan, Dewan Komisaris berkewajiban untuk:

1. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan

menyimpan salinannya.

2. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan

sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan

tersebut dan Perseroan lain.

3. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan

yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru

lampau kepada RUPS.

4. Menetapkan keputusan batasan-batasan nilai

dari perbuatan hukum Direksi yang memerlukan

persetujuan tertuliss Dewan Komisaris.

5. Memberikan putusan terhadap usulan perbuatan

hukum Direksi yang memerlukan persetujuan

tertulis.

6. Memberikan tanggapan tertulis untuk memberikan

pendapat dan saran kepada RUPS atas usulan

perbuatan hukum yang akan dilaksanakan oleh Direksi

yang diajukan kepada RUPS untuk mendapatkan

persetujuan.

7. Memberikan nasihat kepada Direksi ataupun

memberikan pendapat atau saran kepada RUPS atas

penyusunan dan pelaksanaan RKAP yang merupakan

penjabaran tahunan dari RJPP untuk memenuhi

ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan RUPS, dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

In the Board Manual it is explained that the Board of

Commissioners is to supervise the management policies

in general, whether regarding the Company or the

Company’s business conducted by the Board of Directors

and provide advice to the Board of Directors including the

supervision of the implementation of the Long-Term Plan

of the Company (hereinafter abbreviated RJPP), Work Plan

and Budget Company (hereinafter referred to as CBP),

the provisions of the Budget and the General Meeting

of Shareholders, as well as the laws and regulations that

apply, for the benefit liability company and in accordance

with the purposes and objectives of the Company.

In conducting supervision over the management of the

Company, the Board is obliged to:

1. Make the minutes of board meetings and keep a

copy.

2. Reporting to the Company regarding its ownership

and / or his family on the Company and any other

company.

3. Provide a report on the supervisory duties that have

been made during the past financial year to the GMS.

4. Establish decision limits the value of a legal act of

Directors requires the written approval s Board of

Commissioners.

5. Give a verdict on the proposed legal act which

requires the written consent of Directors.

6. Provide a written response to provide opinions and

advice to the AGM on the proposed legal actions to

be implemented by the Board of Directors proposed

to the AGM for approval.

7. Providing advice to the Board of Directors or

give opinions or suggestions to the AGM for

the preparation and implementation of the CBP

which is an annual details of RJPP to comply with

the provisions of the Statutes and AGM, and the

legislation in force.

Page 120: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

120KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

HAK DEWAN KOMISARIS

Merujuk pada Code of Corporate Governance Perseroan,

Dewan Komisaris memiliki hak-hak antara lain adalah

sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris berhak untuk mendapatkan

remunerasi dan fasilitas yang jumlah dan jenisnya

ditetapkan oleh RUPS.

2. Segala biaya yang diperlukan oleh Komisaris dalam

melaksanakan tugas dan kewajibannya menjadi

beban perusahaan dan secara jelas dimuat tersendiri

yang terpisah dari anggaran Direksi dalam RUPS.

3. Komisaris berhak mendapatkan pelatihan dan

pengembangan yang dibutuhkan dalam rangka

meningkatkan kompetensi.

4. Komisaris berhak mendapatkan informasi yang

dibutuhkan dari Direksi untuk dapat menjalankan

fungsinya secara efektif, antara lain mendapatkan

hasil laporan internal audit mengenai hasil

pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas melalui

Direktur Utama.

5. Komisaris berhak memperoleh akses atas informasi

Perusahaan secara tepat waktu dan lengkap.

6. Jika dianggap perlu, Komisaris berhak meminta

bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya

untuk jangka waktu terbatas atas beban perusahaan.

7. Dapat membentuk komite-komite yang diperlukan

untuk membantu tugasnya atas beban perusahaan

dengan mendapatkan persetujuan RUPS.

8. Komisaris berhak untuk mendapat kesempatan

membela diri di hadapan RUPS apabila diberhentikan

sementara atau diberhentikan antar waktu oleh

RUPS.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN

KOMISARIS

Berdasarkan Code of Corporate Governance, tugas dan

kewajiban Dewan Komisaris dalam rangka menjalankan

fungsi pengawasan dan fungsi pemberian nasihat kepada

Direksi antara lain adalah:

1. Memberikan arahan mengenai visi, misi, dan strategi

perusahaan.

2. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS

mengenai RKAP yang diusulkan Direksi dan

persoalan lainnya yang dianggap penting bagi

pengurus perusahaan.

3. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran

RJPP/RKAP serta menyampaikan hasil penilaian

serta pendapat kepala RUPS.

RIGHTS BOARD OF COMMISSIONERS

Referring to Code of Corporate Governance of the

Company, the Board has the right, among others, are as

follows:

1. The Board of Commissioners is entitled to receive

remuneration and facilities to the amount and type set

by the AGM.

2. Any additional cost required by the Commissioner in

carrying out their duties and obligations borne by the

company and are clearly separated from that contained

the budget the Board of Directors at the AGM.

3. Commissioners are entitled to training and

development is needed in order to improve

competence.

4. Commissioners are entitled to the information

needed from the Board of Directors to be able to

function effectively, among other things to get the

internal audit reports regarding the results of the

examination or the results of task execution through

the Director.

5. Commissioners are entitled to access to company

information in a timely and complete.

6. If deemed necessary, the Commissioner reserves the

right to ask for expert assistance in performing their

duties for a limited period on the company’s expense.

7. May establish committees necessary to assist duties

at the expense of the company to obtain the approval

of the AGM.

8. Commissioner is entitled to have the opportunity to

defend themselves before the AGM if suspended or

terminated over time by the AGM.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF

COMMISSIONERS

Based on the Code of Corporate Governance, duties

and obligations of the Board of Commissioners in the

oversight and the function of providing advice to the

Board of Directors include:

1. Provide direction on the vision, mission and strategy

of the company.

2. Provide opinions and advice to the AGM regarding

the DIUS CBP proposed by Directors and other

issues considered important for the management of

the company.

3. Oversee the implementation of the work plan and

budget RJPP / CBP and to submit the results of their

assessment and opinion of the head of the AGM.

Page 121: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

121ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

4. Meneliti, menelaah, merespon/menindaklanjuti

saran, permasalahan atau keluhan dari stakeholder

dan menyampaikan kepada Direksi tentang saran

penyelesaian yang diperlukan.

5. Meminta penjelasan Direksi dalam hal perusahaan

menunjukkan gejala kemunduran (perubahan

lingkungan bisnis) misalnya penurunan pendapatan,

pemogokan kerja, gejolak kurs, kenaikan biaya,

perubahan harga avtur, informasi tentang strategis

terkait pesaing Perseroan, perubahan upah minimum

provinsi dan segera melaporkan kepada RUPS

dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan

yang harus ditempuh. Oleh karena itu, Komisaris

harus mempunyai waktu yang cukup untuk dapat

melaksanakan kegiatan tersebut.

6. Meneliti dan menelaah laporan manajemen termasuk

laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi serta

menandatangani laporan tersebut sebagai bentuk

pertanggungjawaban kepada RUPS.

7. Memberikan persetujuan/tanggapan/pendapat atas

rancangan RJPP dan RKAP yang telah disusun oleh

Direksi dan disampaikan kepada RUPS.

8. Melakukan pengawasan dan pemantauan atas

kepatuhan Direksi dan manajemen terhadap

peraturan, perundang-undangan yang berlaku,

anggaran dasar serta kepatuhan perusahaan terhadap

seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh

perusahaan dengan pihak ketiga.

9. Memantau efektivitas rancangan (kebijakan) dan

pelaksanaan sistem pengendalian intern, manajemen

risiko, dan good corporate governance.

10. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan sistem

teknologi informasi perusahaan dan pelaksanaannya.

11. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan

pengelolaan sumber daya manusia.

12. Menyusun pembagian tugas yang jelas sesuai

dengan keahlian dan pengalaman yang dimiliki

masing-masing anggota Komisaris antara lain

aspek hukum,keuangan, sumber daya manusia dan

operasional perusahaan.

13. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan

akuntansi dan penyusunan laporan keuangan sesuai

dengan standar akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia.

14. Membuat/memiliki kerangka acuan kerja (Term

of Reference) Komisaris yang merupakan uraian

tugas dan tanggung jawab, pola kerja serta sistem

pertanggungjawaban selama periode Komisaris

bertugas.

4. Researching, analyzing, responding to / follow

up suggestions, problems or complaints from

stakeholders and submit to the Board on completion

of the necessary advice.

5. Asked for an explanation of Directors in terms of

the company show withdrawal symptoms (changes

in business environment) for example, decline in

revenue, strikes, agitation rate, rising costs, changes

in jet fuel prices, information on related strategic

competitor of the Company, changes in the provincial

minimum wage and immediately report to the

AGM, accompanied by suggestions the corrective

measures to be taken. Therefore, the Commissioner

must have sufficient time to be able to carry out such

activities.

6. Researching and reviewing management reports

including the annual report prepared by the Board

of Directors and signed the report as a form of

accountability to the GMS.

7. Providing approval / response / opinion on the draft

RJPP and CBP that has been prepared by the Board

of Directors and submitted to the GMS.

8. Supervising and monitoring of compliance with

the regulations of Directors and management, the

applicable law, the articles of association as well

as adherence to the whole agreement and the

commitments made by the company with third

parties.

9. Monitor the effectiveness of the design (policy) and

the implementation of internal control systems, risk

management and good corporate governance.

10. To supervise the company’s information technology

system policy and implementation.

11. To supervise the management of human resources

policy.

12. Develop a clear division of tasks in accordance with

the expertise and experience of each member of the

Commissioner among other aspects of the legal,

financial, human resources and the disposal of the

company’s operations.

13. To supervise the accounting policies and the

preparation of financial report accordance with

accounting standards generally accepted in

Indonesia.

14. Make / have a road map (Terms of Reference)

Commissioner that the description of duties and

responsibilities, work patterns and systems of

accountability during periods of Commissioners.

Page 122: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

122KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

15. Menetapkan rencana, target, anggaran kerja, dan

indikator kinerja Dewan Komsiaris secara keseluruhan

setiap tahun.

16. Secara berkala melakukan reviu atas pencapaian

target kerja tersebut secara self assessment.

17. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan

pengadaan barang dan jasa beserta pelaksanaannya.

18. Menjalin komunikasi yang efektif dengan

Direksi di luar rapat melalui media lain sesuai

kebutuhan.

19. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan

pelaksanaan Q & SHES.

20. Melaksanakan tugas pengawasan lainnya yang

ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

21. Memberikan usulan remunerasi Direksi kepada

Pemegang Saham.

22. Membuat dan menyampaikan laporan secara

berkala kepada Pemegang Saham atas pelaksanaan

kebijakan tersebut.

23. Menunjuk calon auditor eksternal dan/atau

penunjukan kembali auditor eksternal serta

penyampaian usulan calon auditor eksternal kepada

RUPS/Pemilik Modal.

24. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan

pengelolaan anak perusahaan dan pelaksanaan

kebijakan tersebut.

25. Membentuk Komite Audit dan Komite lainnya sesuai

kebutuhan.

26. Melakukan tugas pengawasan lain yang ditetapkan

dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

WEWENANG DEWAN KOMISARIS

Seperti tertuang di Code of Corporate Governance,

dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris memiliki

wewenang untuk:

1. Memberikan persetujuan atas bantuan kepada

Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu

2. Memberikan persetujuan atas perbuatan Direksi

untuk:

a. Menerima pinjaman jangka pendek atas nama

Perusahaan dengan memperhatikan ketentuan

yang berlaku dalam Anggaran Dasar.

b. Memberikan pinjaman jangka pendek atas nama

Perusahaan dengan memperhatikan ketentuan

yang berlaku dalam Anggaran Dasar

c. Mengagunkan aktiva tetap yang diperlukan

dalam melaksanakan penarikan kredit jangka

pendek

15. Establish plans, targets, budget work, and

performance indicators overall Board of

Commissioners Council each year.

16. Periodically reviews the achievement of the self

assessment work.

17. Monitoring the goods and services and their

implementation.

18. Establish effective communication with the Board of

Directors outside the meeting through other media

as required.

19. To supervise the implementation of policies and Q

& SHES.

20. Other supervisory duties stipulated in the Articles of

Association.

21. The remuneration of Directors propose to the

Shareholders.

22. Create and submit periodic reports to the

Shareholders on the implementation of the policy.

23. Appoint an external auditor candidate and / or the

re-appointment of the external auditor as well as

the submission of proposed candidates for external

auditors to the AGM / Capital Owners.

24. To supervise the subsidiary management policy and

the implementation thereof.

25. Established an Audit Committee and other

committees as needed.

26. Perform other surveillance tasks set out in the

Articles of Association of the Company.

PRIVILEGES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

As stated in the Code of Corporate Governance, in

carrying out its duties, the Board has the authority to:

1. Gave approval for assistance to the Board in

performing certain legal acts

2. Give approval for the actions of Directors to:

a. Receive short-term loans on behalf of the

Company by taking into account the applicable

provisions in the statutes.

b. Provide short-term loans on behalf of the

Company by taking into account the applicable

provisions of the Articles of Association

c. Collateralize assets required in carrying out the

withdrawal of short-term credit

Page 123: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

123ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

d. Melepaskan dan menghapuskan aktiva bergerak

dengan umur ekonomis yang lazim berlaku

dalam industri pada umumnya sampai 5 (lima)

tahun, dan menghapuskan piutang macet,

persediaan barang mati sampai dengan nilai

tertentu yang ditetapkan Pemegang Saham

e. Mengadakan kerja sama operasi atau kontrak

manajemen yang berlaku untuk jangk awaktu

tidak lebih dari 1 (satu) tahun atau 1 (satu) siklus

usaha

3. Memberikan rekomendasi kepada RUPS untuk

menyetujui atau menolak atas perbuatan Direksi

untuk:

d. Mengambil bagian, baik sebagian atau

seluruhnya atau ikut serta dalam perusahaan

lain atau badan-badan lain atau mendirikan

perusahaan baru

e. Melepaskan sebagian atau seluruh penyertaan

perusahaan dalam perusahaan lain atau badan-

badan lain

f. Menerima dan/atau memberikan pinjaman

jangka menengah/panjang serta memberi

pinjaman jangka pendek yang bersifat

operasional/melebihi jumlah tertentu yang

ditetapkan RUPS.

g. Melepaskan dan/atau melepaskan aktiva tetap

atau mengagunkan aktiva tetap dalam rangka

penarikan kredit jangka menengah/panjang.

h. Mengadakan kerjasama dengan badan usaha

atau pihak lain berupa berkerjasama operasi,

kontrak manajemen, kerjasama lisensi; Bangun

Guna Serah (Build, Operate and Transfer/

BOT), Bangun Guna Milik (Build, Operated,

Owned/BOO) dan perjanjian-perjanjian lain

yang mempunyai dampak keuntungan bagi

perusahaan yang berlaku untuk jangka waktu

lebih dari 1 (satu) tahun atau 1 (satu) siklus

usaha.

i. Mengikat perusahaan sebagai penjamin (borg

atau avalist) yang mempunyai akibat keuangan

melebihi suatu jumlah tertentu yang ditetapkan

oleh RUPS.

j. Untuk tidak menagih lagi dan menghapuskan dari

pembukuan piutang macet dan menghapuskan

persediaan barang mati yang melebihi nilai

tertentu yang ditetapkan oleh RUPS.

d. Removing and eliminate the economic life of the

asset moves with the prevailing in the industry

in general to 5 (five) years, and eliminate bad

debts, inventory die up to a certain value

assigned Shareholders

e. Holding a joint operation or a management

contract that applies to term not more than 1

(one) year or 1 (one) business cycle

3. Provide recommendations to the AGM to approve or

reject the actions of the Board of Directors to:

a. Take part, either partially or wholly, or participate

in other companies or other bodies or establish

new companies

b. Removing some or all of the inclusion of the

company in other companies or other entities

c. Me to accept and / or give loans medium /

long term and to provide short-term loans that

are operational / exceeds a certain amount

stipulated AGM.

d. Removing and / or release of fixed assets or

fixed assets in order to collateralize credit

withdrawal medium / long term.

e. The cooperation of the business entity or other

parties in the form of collaboration operations,

contract management, license cooperation;

Build To Deliver (Build, Operate and Transfer /

BOT), Build To Belong (Build, Operated, Owned

/ BOO) and other agreements that have an

impact profits for companies that apply for a

period of more than 1 (one) year or 1 (a) the

business cycle.

f. Bind the company as guarantor (borg or avalist)

having financial result exceeds a certain amount

set by the AGM.

g. To cease collection and elimination of bad debt

and abolish bookkeeping inventory of dead

exceeds a certain value set by the AGM.

Page 124: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

124KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

4. Berdasarkan anggaran dasar atau RUPS Komisaris

dapat melakukan tindakan kepengurusan Perusahaan

dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu.

5. Meminta secara tertuliss hasil pelaksanaan tugas

internal audit melalui Direktur Utama.

6. Meminta Direksi secara tertuliss ataupun tidak untuk

mengadakan rapat Direksi.

7. Mendelegasikan wewenangnya kepada anggota

Komisaris lainnya melalui Surat Kuasa dengan tidak

menghilangkan sifat pertanggungjawabannya.

Komisaris dapat menugaskan hal-hal yang berkenaan

dengan kewenangan kepada Komite-Komite dan

Sekretaris Komisaris.

KUALIFIKASI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

Code of Corporate Governance Perseroan mengatur

kualifikasi anggota Dewan Komisaris sebagai berikut:

1. Yang dapat diangkat sebagai anggota Komisaris

adalah orang-perorangan yang:

b. Mampu melaksanakan perbuatan hukum.

c. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi

anggota Direksi dan Komisaris yang dinyatakan

bersalah menyebabkan suatu perusahaan

dinyatakan pailit dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun sebelum pengangkatannya.

d. Tidak pernah dihukum karena melakukan

tindakan pidana sebelum pengangkatannya.

2. Komisaris diangkat dengan pertimbangan

c. Memiliki integritas dan dedikasi.

d. Memahammi masalah-masalah manajemen

perusahaan.

e. Memiliki pengetahuan yang memadai di bidang

usaha Perusahaan.

f. Memiliki waktu yang cukup untuk melaksanakan

tugasnya.

g. Tidak memiliki benturan kepentingan dan

keterkaitan secara bisnis, keluarga maupun

finansial dengan Perusahaan.

JUMLAH ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

Code of Corporate Governance juga mengatur jumlah

anggota Dewan Komisaris dimana jumlah komisaris pada

prinsipnya ditetapkan berdasarkan kebutuhan Perusahaan

dengan memperhatikan aturan bahwa Komisaris

Perusahaan harus beranggotakan sekurang-kurangnya

2 (dua) orang dan tidak melebihi jumlah anggota Direksi

serta salah seorang diantaranya diangkat sebagai

Komisaris Utama.

4. Based on the statutes or the GMS Commissioner

may take action stewardship of the Company in

certain circumstances for a certain period of time.

5. Request in writing the results of the internal audit

tasks through the Director.

6. Board of Directors in writing requesting or not to

convene the Board of Directors.

7. Commissioners delegated authority to the other

through a power of attorney does not eliminate nature

of accountability. The Commissioner may assign

matters pertaining to the authority to the Committees

and the Secretary to the Commissioners.

QUALIFYING MEMBER OF THE BOARD OF

COMMISSIONERS

Code of Corporate Governance of the Company set the

qualifications of Board of Commissioners as follows:

1. Who can be appointed as a member of the

Commissioner are individuals who:

b. Able to perform legal acts.

c. Not been declared bankrupt or become a member

of Board of Directors and Commissioners found

at fault for causing a company to go bankrupt

within a period of 5 (five) years prior to his

appointment.

d. Never convicted of a criminal act prior to his

appointment.

2. Commissioners are appointed by consideration

c. Have integrity and dedication.

d. Understand enterprise management

problems.

e. Have adequate knowledge in the field of

operations.

f. Have sufficient time to carry out their

duties.

g. No conflict of interest and relevance in the

business, family or financial entity.

NUMBER OF MEMBERS OF THE BOARD OF

COMMISSIONERS

Code of Corporate Governance also set the number of

members of the Board of Commissioners where the

number of commissioners in principle determined by

the needs of the Company with the observance of the

rules that the Commissioner of the Company consists

of at least 2 (two) and does not exceed the number of

members of the Board of Directors and one of them was

appointed as Commissioner.

Page 125: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

125ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS

Sesuai dengan Code of Corporate Governance diatur:

1. Komposisi Dewan Komisaris harus mencerminkan

berbagai keahlian yang saling mendukung

pelaksanaan tugas Komisaris.

2. Sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari

anggota Komisaris adalah Komisaris Independen

diharapkan dapat membangun meningkatkan

profesionalisme di Perusahaan.

Sepanjang tahun 2016, susunan Dewan Komisaris

Perseroan adalah sebagai berikut:

1 Januari – 27 Juni 2016

Komisaris Utama : Dwi Wahyu Daryoto

Komisaris : Dellas M. Pontolumiu

27 Juni – 31 Desember 2016

Komisaris Utama : Dwi Wahyu Daryoto

Komisaris : Vacant

KEBIJAKAN REMUNERASI BAGI DEWAN

KOMISARIS

Kebijakan remunerasi Dewan Komisaris mengacu kepada

Surat Keputusan No.Kpts–16/C00000/2013-S0 tentang

Pedoman Pengelolaan Anak Perusahaan dan Perusahaan

Patungan PT Pertamina (Persero) No.A-001/H00200/2011-

SO. Ketentuan lebih lanjut mengenai remunerasi Dewan

Komisaris diatur dalam Bab X Pedoman tersebut.

Remunerasi Dewan Komisaris Perseroan diusulkan oleh

Direksi setelah mendapat rekomendasi Dewan Komisaris

untuk ditetapkan dan disetujui oleh RUPS. Komponen

penghasilan Dewan Komisaris terdiri dari :

1. Honorarium

2. Tunjangan

3. Fasilitas Asuransi Kesehatan atau Penggantian Biaya

Pengobatan

KETENTUAN UMUM

Ketentuan-ketentuan umum Gaji bagi Direksi Anak

Perusahaan/Perusahaan Patungan berlaku juga secara

mutatis mutandis bagi penentuan Honorarium Dewan

Komisaris Anak Perusahaan/Perusahaan Patungan.

COMPOSITION OF THE BOARD OF

COMMISSIONERS

In accordance with the Code of Corporate Governance is set:

1. Composition of the Board of Commissioners must

reflect the membership of the mutually supporting

tasks Commissioner.

2. At least 20% (twenty percent) of Commissioners are

Independent Commissioners are expected to build

increasing professionalism in the Company.

Throughout 2016, the Board of Commissioners are as

follows:

January 1 to June 27, 2016

President Commissioner : Dwi Wahyu Daryoto

Commissioner : Dellas M. Pontolumiu

June 27 to December 31, 2016

President Commissioner : Dwi Wahyu Daryoto

Commissioner : Vacant

REMUNERATION POLICY FOR THE BOARD OF

COMMISSIONERS

BOC remuneration policy refers to the Decree No.Kpts-16

/ C00000 / 2013-S0 on Guidelines for Management of

Subsidiaries and Joint Ventures PT Pertamina (Persero)

No.A-001 / H00200 / 2011-SO. Further provisions on the

remuneration of the Board of Commissioners stipulated

in Chapter X of the Code.

Remuneration of the Board of Commissioners proposed

by the Board of Directors upon recommendation of Board

of Commissioners to be established and approved by the

AGM. BOC income component consists of:

1. Honorarium

2. Allowance

3. Facilities Health Insurance or Medical

Reimbursement

GENERAL REQUIREMENTS

General provisions Salaries for Directors of Subsidiaries

/ Joint Venture shall also apply mutatis mutandis to the

determination of the Board of Commissioners Honorarium

of Subsidiaries / Joint Ventures.

Page 126: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

126KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

FAKTOR JABATAN UNTUK HONORARIUM

Komposisi besarnya Honorarium berdasarkan Faktor

Jabatan bagi Dewan Komisaris Anak Perusahaan/

Perusahaan Patungan ditetapkan oleh Pemegang Saham

secara Sirkuler pada tanggal 31 Juli 2015 adalah sebagai

berikut:

a. Komisaris Utama :

45% dari Gaji Pokok Direktur Utama

b. Komisaris :

90% dari Honorarium Komisaris Utama

KETENTUAN KHUSUS HONORARIUM BAGI DEWAN

KOMISARIS

a. Anggota Direksi Pertamina dan Pekerja

Pertamina yang menjabat sebagai anggota

Dewan Komisaris Anak Perusahaan/Perusahaan

Patungan menerima Honorarium dari Anak

Perusahaan/Perusahaan Patungan.

b. Honorarium sebagaimana dimaksud sebelumnya

diberikan kepada anggota Direksi Pertamina dan

Pekerja Pertamina maksimal sebesar 30% (tiga

puluh persen) dari Gaji yang bersangkutan di

Pertamina. Untuk Pekerja Pertamina, 30% Gaji

tersebut dihitung dari upah Pekerja tersebut per

bulan yang mencakup upah tetap, tunjangan

daerah, dan tunjangan jabatan (posisi, profesi

dan sales).

c. Dalam hal anggota Direksi Pertamina dan

Pekerja Pertamina tersebut menjabat pada lebih

dari satu Anak Perusahaan

PROGRAM PELATIHAN DEWAN KOMISARIS

Selama tahun 2016, tidak terdapat pelatihan yang diikuti

oleh Dewan Komisaris.

POSITION FACTOR FOR HONORARIUM

The composition of the magnitude of Honorarium by

Position factor for BOC Subsidiaries / Joint Venture

established by the Holders of shares in the Circular on

July 31, 2015 is as follows:

a. President Commissioner :

45% of salary Principal Director

b. Commissioner :

90% of the honorarium of the President

Commissioner

SPECIAL PROVISIONS HONORARIUM FOR THE

BOARD OF COMMISSIONERS

a. Board of Directors members Pertamina and

Pertamina worker who served as a member

of the Board of Commissioners of Subsidiaries

/ Joint Ventures receiving Honorarium from

Subsidiaries / Joint Ventures.

b. Honorarium referred to previously awarded to

members of the Board of Directors of Pertamina

and Pertamina’s employees a maximum of 30%

(thirty percent) of the salary is concerned at

Pertamina. For Pertamina’s employees, 30% of

the salary is calculated from the Workers’ wages

per month which includes a fixed wage, regional

allowance, and allowance (position, profession

and sales).

c. In the case of members of the Board of Directors

of Pertamina and Pertamina’s employees are

serving on more than one Subsidiaries

BOARD OF COMMISSIONERS TRAINING PROGRAM

During 2016, there are no training followed by BOC.

Page 127: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

127ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Direksi merupakan organ perusahaan yang melakukan

fungsi pengurusan Perusahaan serta mengambil

kebijakan-kebijakan manajemen dan operasional. Direksi

juga mewakili Perusahaan dalam melakukan kerja sama

serta menyelesaikan hambatan-hambatan strategis

yang mengganggu pencapaian visi dan misi Perusahaan.

Direksi dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab

bertindak memimpin dan mengelola perusahaan sesuai

dengan kepentingan dan tujuan perusahaan.

INDEPENDENSI DIREKSI

Antara para anggota Direksi dan antara anggota Direksi

dengan anggota Dewan Komisaris tidak ada hubungan

keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik

menurut garis lurus maupun garis ke samping atau

hubungan semenda (menantu atau ipar).

BOARD MANUAL – DIREKSI

Seiring dengan penerapan GCG di Perseroan yang

merujuk kepada Peraturan Menteri Negara BUMN

No. Per-01/MBU/2011 Jo. Peraturan Menteri Negara

BUMN no: 09/MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik (GCG), penyusunan Board Manual

ini merupakan salah satu wujud komitmen Perusahaan

dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik.

Di dalam Board Manual diatur mekanisme kerja antara

Direksi dan Dewan Komisaris sehingga hubungan kerja

di antara kedua organ Perseroan tersebut dapat berjalan

dengan efektif, transparan dan efisien.

Penyusunan revisi Board Manual ini dilakukan dengan

mereview Board Manual sebelumnya dan mengkompilasi

peraturan-peraturan terakit Direksi dan Dewan Komisaris

yang terdapat pada Anggaran Dasar dan peraturan

perundang-undangan.

The Board of Directors is the organ company that performs

the function of management of the Company as well as

taking management policies and operations. Directors also

represent the Company in cooperating and completing

strategic barriers that interfere with the achievement of

the vision and mission statement. Directors in good faith

and full responsibility to lead and manage the company

acted in accordance with the interests and objectives of

the company.

INDEPENDENCE OF DIRECTORS

Among the members of the Board of Directors and

the members of the Board of Directors to the Board

of Commissioners are not related by blood to the third

degree, either vertically or horizontally or relationship by

marriage (in law or law).

BOARD MANUAL - BOARD OF DIRECTORS

Along with the application of GCG in the Company

referring to the Minister of State-Owned Enterprises No.

Per-01 / MBU / 2011 Jo. Regulation of the Minister of State

Enterprises no: 09 / MBU / 2012 on the Implementation

of Good Corporate Governance (GCG), preparation of

Board Manual is one of the company’s commitment in

the implementation of good corporate governance.

In the Board Manual regulated working mechanism

between the Board of Directors and Board of

Commissioners so that the working relationship

between the two organs of the Company to be effective,

transparent and efficient.

Preparation of Board Manual revision is done by reviewing

the previous Board Manual and compile the regulations

assembled Directors and Board of Commissioners

contained in the Constitution and legislation.

DIREKSIBoard of Directors

Page 128: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

128KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

TUGAS DIREKSI

Adapun tugas pokok Direksi berdasarkan Board Manual

adalah:

1. Direksi adalah organ Perseroan yang bertugas

melaksanakan pengurusan Perseroan dengan

kepentingan yang paling baik bagi Perseroan dan

mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar

pengadilan.

2. Direksi bertanggung jawab atas pengurusan

Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan,

ketentuan Undang-undang tentang Perseroan

Terbatas yang berlaku, peraturan perundang-

undangan Perseroan, dimana berkeduduan/didirikan,

termasuk namun tidak terbatas pada:

a. Menyusun strategi termasuk menyusun

kebijakan operasi Perseroan dan manajemen

risiko serta pelaksanaannya.

b. Mengarahkan dan memonitor kinerja Perseroan

dalam mencapai tujuan strategis Perseroan dan

memastikan diterapkannya kebijakan Perseroan,

dalam hal ini mewujudkan pelaksanaan

RJPP dan RKAP, termasuk pencapaian target

keuangan dan non keuangan.

c. Menghasilkan keuntungan yang optimal bagi

para Pemegang Saham.

d. Menjaga keseimbangan kepentingan semua

pihak yang terkait dalam Perseroan sesuai

dengan nilai-nilai etika dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

e. Menjaga Perseroan selalu mematuhi Undang-

Undanga dan peraturan yang mempunyai

kekuatan hukum, termasuk Undang-Undang

perpajakan, persaingan yang sehat, perburuhan,

Health Safety, Security and Environment (HSSE).

f. Menetapkan Key Performance Indicators

(KPI) yang jelas, lengkap, dan berimbang, baik

dari aspek keuangan maupun non keuangan

untuk menentukan pencapaian misi dan tujuan

Perseroan sesuai dengan Performance Contract

(Kontrak Kinerja).

g. Membangun dan memanfaatkan teknologi

informasi.

h. Menindaklanjuti temuan-temuan auditor internal

dan auditor eksternal serta melaporkannya

kepada Dewan Komisaris.

i. Melaporkan informasi-informasi yang relevan

kepada Dewan Komisaris, antara lain mengenai

suksesi/mutasi/promosi manager kunci

(senior/LD I), program pengembangan SDM,

DUTIES OF DIRECTORS

The principal task of the Board of Directors by the Board

Manual are:

1. The Company’s Board of Directors is the organ

in charge of implementing management of the

Company with the best interests of the Company

and represent the Company both in and out of

court.

2. The Board of Directors is responsible for the

management of the Company in accordance with

the Articles of Association, the provisions of the Law

on Limited Liability applicable laws and regulations of

the Company, which located/established, including

but not limited to:

a. Develop strategies including developing

the Company’s operating policies and risk

management as well as implementation.

b. Directs and monitors the Company’s

performance in achieving the Company’s

strategic goals and ensure the implementation

of corporate policies, in this case to realize the

implementation RJPP and CBP, including the

achievement of financial and non-financial.

c. Generate optimal profits for shareholders.

d. Maintain a balance of interests of all parties

related to the Company in accordance with

ethical values and legislation in force.

e. Keeping Company always adhere to your

invitation Act and regulations that have the

force of law, including the Law of taxation, fair

competition, labor, Health Safety, Security and

Environment (HSSE).

f. Establish Key Performance Indicators (KPI) are

clear, complete, and balanced, both from the

financial and non-financial aspects to determine

the achievement of the mission and goals of the

Company in accordance with the Performance

Contract (Performance Contract).

g. Build and use information technology.

h. Following up on the findings of the internal

auditor and the external auditor and reporting to

the Board of Commissioners.

i. Report information that is relevant to the

Board of Commissioners, among others, the

succession / transfer / promotion manager key

(senior / LD I), human resources development

Page 129: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

129ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

kegiatan tanggung jawab Perseroan (corporate

responsibility atau CSR), pertanggungjawaban

manajemen risiko, pelaksanaan HSSE dan

kinerja pemanfaatan teknologi informasi.

j. Bersama-sama Dewan Komisaris menyiapkan

dan mengajukan laporan tahunan dan laporan

keuangan Perseroan untuk disahkan dalam

RUPS.

k. Menyelenggarakan RUPS dan membuat risalah

RUPS.

3. Direksi juga melaksanakan tanggungjawab sosial

(corporate social resposibility atau CSR) atas nama

Perseroan sebagaimana Perseroan bertindak sebagai

warga Negara yang baik dimana anak Perseroan dan

Perseroan patungan beroperasi dan memperhatikan

kepentingan berbagai pihak yang berkepentingan

(stakeholder) terhadap Anak Perseroan dan Perseroan

Patungan.

4. Direksi harus membuat sistem yang formal dan

transparan mengenai pengangkatan pekerja,

penentuan gaji, dan pelaksanaan evaluasi secara

fair terhadap kinerja pekerja (KPI) yang merupakan

cascading dari KPI Direksi. Pencapaian KPI pekerja

menjadi salah satu alat pertimbangan pemberian

reward and consequences kepada pekerja yang

bersangkutan. Sistem ini harus juga mencerminkan

kepentingan Perseroan dan berlaku efektif setelah

disetujui oleh Dewan Komisaris.

5. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota

Direksi ditetapkan oleh RUPS sesuai ketentuan yang

berlaku.

WEWENANG DIREKSI

Merujuk pada Board Manual, Direksi memiliki wewenang

sebagai berikut:

1. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perseroan.

2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk

mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan

kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi

yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang

atau beberapa orang pekerja Perseroan baik sendiri-

sendiri atau kepada orang lain.

3. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian

Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau

jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja

Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian

Perseroan dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku serta mendapat persetujuan Dewan

Komisaris.

program, activity responsibility of the

Company (Corporate Responsibility or CSR), a

management liability risks, the implementation

of the HSSE and performance utilization of

information technology.

j. BOC jointly prepare and submit annual reports

and financial statements of the Company for

ratification at the AGM.

k. GMS and make the minutes of the AGM.

3. Directors also carry out social responsibility

(corporate social responsibility or CSR) on behalf

of the Company as the Company acted as a good

citizen chance that the subsidiary and the Company’s

joint venture operations and consider the interests of

the various interested parties (stakeholders) against

the Company and the subsidiary Joint Venture.

4. Directors must make a formal and transparent

system regarding the appointment of workers, pay

determination, and fair evaluation of the performance

of the workers (KPI) which is a cascading of the

IBC Board of Directors. KPI Achievement workers

become one of the considerations of reward and

consequences to the workers concerned. This

system should also reflect the interests of the

Company and shall be effective upon approval by the

Board of Commissioners.

5. Roles and responsibilities of each member of the

Board of Directors determined by the AGM in

accordance with prevailing regulations.

AUTHORIZE THE BOARD OF DIRECTORS

Manual refers to the Board of Directors has the authority

as follows:

1. Establish management policies of the Company.

2. Arrange handover of Directors to represent the

Company in and out of court to one or several

members of the Board of Directors specifically

appointed to it or to one or several employees of the

Company either alone or with others.

3. Set the provisions of the employment of the Company

including the establishment of salaries, pensions or

old-age benefits and other income for the workers

of the Company of the Company based employment

regulations and legislation and regulations, and

approved by the Board of Commissioners.

Page 130: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

130KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

4. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan

berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya

mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan

Perseroan. Mengikat Perseroan dengan pihak lain

dan/atau pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili

Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang

segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-

pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

KEWAJIBAN DIREKSI

Kewajiban Direksi yang tertuang di dalam Board Manual

yaitu:

1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha

dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan

tujuan serta kegiatan usahanya.

2. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang

Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan,

dan perubahannya serta menyampaikannya kepada

Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk

mendapatkan pegesahan Rapat Umum Pemegang

Saham.

3. Memberikan penjelasan kepada Rapat Umum

Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka

Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan Anggaran

Perseroan.

4. Membuat daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus,

Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, dan Risalah

Rapat Direksi.

5. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud

pertanggung jawaban pengurusan Perseroan,

serta dokumen keuangan Perseroan sebagaimana

dimaksud dalam undang-undang tentang dokumen

Perseroan.

6. Menyusun laporan keuangan berdasarkan Standar

Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada

Akuntan Publik untuk diaudit.

7. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan

Keuangan kepada Rapat Umum Pemegang Saham

untuk disetujui dan disahkan.

8. Memberikan penjelasan kepada Rapat Umum

pemegang Saham mengenai Laporan Tahunan.

4. Appoint and dismiss employees of the Company

the Company based on employment regulations and

legislation in force.

5. Perform all acts and other acts regarding the

management or ownership of the Company’s assets.

Bind the Company by other parties and / or any other

party to the Company, as well as representing the

Company in and out of court on all matters and all

the events with the restrictions as set forth in the

legislation, Articles of Association and / or the

General Meeting of Shareholders.

OBLIGATIONS OF DIRECTORS

Directors obligations as stipulated in the Board Manual,

namely:

1. Try and ensure the implementation of the Company’s

business and activities in accordance with the

purpose and business activities.

2. Prepare in time the Company’s Long-Term Plan,

Budget and Work Plan of the Company, and changes

and submit it to the Board and shareholders to get

ratification General Meeting of Shareholders.

3. Give an explanation to the General Meeting of

Shareholders on the Company’s Long Term Plan and

Budget and Work Plan of the Company.

4. Make a list of Shareholders, Special List, Minutes of

the General Meeting of Shareholders and Board of

Directors Meeting Minutes.

5. Make Annual Report as a form of liability

management of the Company, as well as financial

documents referred to in the law on the documents

of the Company.

6. Prepare financial statements based on the Financial

Accounting Standards and handed over to the Public

Accountants for auditing.

7. Delivering the Annual Report including the Financial

Statements to the General Meeting of Shareholders

to be approved and ratified.

8. Give an explanation to the General Meeting of

Shareholders of the Annual Report.

Page 131: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

131ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

9. Memelihara daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus,

Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Risalah

Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi,

Laporan Tahunan dan Dokumen Keuangan Perseroan

sebagaimana maksud dalam butir 4 dan 5 ayat ini dan

dokumen Perseroan lainnya.

10. Menyimpan ditempat kedudukan Perseroan; Daftar

Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat

Umum Pemegang Saham, Risalah Rapat Dewan

Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan

Tahunan dan Dokumen Keuangan Perseroan serta

dokumen Perseroan lainnya sebagaimana dimaksud

pada butir 9 ayat ini.

11. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan standar

akuntansi keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip

pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan,

pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan.

12. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu

sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan

lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/

atau Pemegang Saham.

13. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap

dengan perincian dan tugasnya.

14. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang

ditanyakan atau diminta anggota Dewan Komisaris

dan para Pemegang Saham.

15. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai

dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar

ini dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang

Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan.

PEMBAGIAN KERJA DIREKSI

Berdasarkan Board Manual, berikut adalah pembagian

kerja Direksi.

Direktur Utama

1. Memberikan arahan dan mengendalikan kebijakan,

visi, misi dan strategi Perseroan.

2. Memimpin para anggota Direksi dalam melaksanakan

keputusan Direksi.

3. Mengkoordinasikan pemecahan masalah eksternal

Perseroan, kebijakan perencanaan, pengendalian,

pencapaian sasaran jangka panjang Perseroan,

kebijakan pengembangan usaha, kebijakan audit,

peningkatan kultur, citra dan tata kelola perusahaan

(GCG).

9. Maintaining Shareholders list, Special List, Minutes

of the General Meeting of Shareholders, Minutes of

Meeting of the Board of Commissioners and Board

of Directors Meeting Minutes, Annual Reports and

Financial Document Company as intent in items 4 and

5 of this paragraph and other company documents.

10. Saving the domicile of the Company; List of

Shareholders, Special List, Minutes of the General

Meeting of Shareholders, Minutes of Meeting of

the Board of Commissioners and Board of Directors

Meeting Minutes, Annual Reports and Financial

Document Company and other Company documents

referred to in item 9 of this paragraph.

11. Develop accounting system in accordance with

financial accounting standards and based on

the principles of internal control, especially the

maintenance function, recording, storing, and

monitoring.

12. Providing regular reports in the manner and time in

accordance with applicable regulations, as well as

other reports whenever requested by the Board of

Commissioners and / or shareholders.

13. Preparing the Company’s organizational structure

complete with details and duties.

14. Provide an explanation about everything being

asked or prompted members of the Board of

Commissioners and shareholders.

15. Running other obligations in accordance with the

provisions set forth in these Statutes and set by

the General Meeting of Shareholders based on

legislation.

DISTRIBUTION OF WORK OF DIRECTORS

Based on Board Manual, following the division of labor is

the Board of Directors.

President Director

1. Provide direction and control of the policy, vision,

mission and strategy of the Company.

2. Leading members of the Board of Directors to

implement the decision of the Board of Directors.

3. Coordinate external problem solving company,

policy planning, control, achievement of long term

objectives of the Company, business development

policies, audit policies, improvement of culture,

image and corporate governance (GCG).

Page 132: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

132KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

4. Menyelenggarakan dan memimpin Rapat Direksi

secara periodik sesuai ketetapan Direksi atau rapat-

rapat lain apabila dipandang perlu sesuai usulan

Direksi.

5. Mengesahkan semua Keputusan Direksi.

6. Mewakili Perseroan di dalam maupun di luar

pengadilan berdasarkan persetujuan anggota Direksi

lainnya pada Rapat Direksi.

7. Menunjuk anggota Direksi lain untuk bertindak atas

nama Direksi.

8. Menentukan keputusan Direksi, apabila dalam voting

pada rapat Direksi terdapat jumlah suara yang sama

banyak antara suara yang setuju dan tidak setuju.

9. Memilah dan memberikan informasi kepada

stakeholders segala sesuatu tentang Perseroan.

10. Dalam hal Direktur Utama berhalangan, tugas dan

kewenangan Direktur Utama dirangkap oleh salah

satu Direktur lainnya.

Direktur Keuangan & Umum

1. Memimpin dan mengendalikan pembuatan

kebijakan, pengelolaan dan pelaporan keuangan

mencakup kegiatan fungsi Akuntansi, Kontroler,

Perbendaharaan dan Pendanaan, Manajemen Risiko

guna meningkatkan kinerja dan peringkat keuangan

Perseroan.

2. Melaksanakan dan mengendalikan seluruh

kebijakan keuangan sesuai keputusan Direksi serta

melaksanakan efisiensi dan efektivitas fungsi-fungsi

keuangan.

3. Menetapkan dan mengkoordinasikan RKAP serta

pengendalian Akuntansi atas biaya-biaya, pendapatan

dan keuntungan serta tingkat portofolio investasi

yang maksimal.

4. Mengkonsolidasi, mengendalikan dan mengawasi

penyusunan dan pelaksanaan arus kas Perseroan

berdasarkan RKAP dalam rangka usaha peningkatan

laba Perseroan.

5. Meninjau ulang dan meningkatkan kebijaksanaan dan

prosedur keuangan secara periodik berupa penetapan

sistem dan tata kerja tentang pengelolaan keuangan

Perseroan sesuai dengan perkembangan teknologi

maupun perubahan-perubahan dalam ekonomi dan

undang-undang, serta mengarahkan dan membina

masalah umum yang mencakup bidang keuangan.

4. Organizing and lead Directors Meeting periodically

in accordance with provisions of Directors or other

meetings if deemed necessary, as proposed by the

Board of Directors.

5. Decision of the Board of Directors certify all.

6. Represent the Company in and out of court by

consent of the other members of the Board of

Directors Meeting.

7. Appoint another member of the Board to act on

behalf of the Board of Directors.

8. Determining the Board’s decision, if the voting at

the meeting of the Board of Directors are the same

number of votes a lot of noise that agree and disagree.

9. Sorting out and providing information to stakeholders

everything about the Company.

10. In case the Director is absent, the duties and

authority of the Managing Director is held by one of

the other Directors.

Finance & General Affair Director

1. Directing and controlling decision-making,

management and financial reporting function

includes activities Accounting, Controller, Treasury

and Financing, Risk Management in order to improve

the Company’s performance and financial ratings.

2. Implementing and controlling all financial policies

appropriate the Board’s decision and to implement

the efficiency and effectiveness of the financial

functions.

3. Establish and coordinate CBP and accounting control

over the costs, revenues and profits as well as

maximum levels of investment portfolio.

4. Consolidating, controlling and supervising the

preparation and implementation of the Company’s

cash flow by CBP in the framework of efforts to

increase the Company’s profit.

5. Reviewing and improving financial policies

and procedures periodically in the form of the

establishment of systems and working procedures

of the financial management of the Company in

accordance with technological developments and

changes in the economy and legislation, as well as

directing and fostering common problems include

finance.

Page 133: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

133ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

6. Memimpin pengelolaan dan pengembangan

kebijakan Perseroan serta pengelolaan jasa, sarana

dan fasilitas, yang mencakup kebijakan organisasi

dan kesistiman, SDM, informasi teknologi dan

sekuriti sesuai strategi yang ditetapkan Direksi.

7. Mengendalikan kegiatan Direktorat Umum dan SDM

termasuk melaksanakan efisiensi dan efektivitas

fungsi-fungsi umum.

8. Memimpin dan mengarahkan penyusunan kebijakan-

kebijakan organisasi Perseroan termasuk didalamnya

pembinaan dan perencanaan strategis SDM

Perseroan.

9. Memimpin dan mengarahkan pengembangan

aplikasi teknologi informasi dalam IT enterprise wide

systems guna mendukung inovasi bisnis termasuk

koordiansi dan pengawasan pelaksanaannya.

Direktur Produksi

1. Memimpin dan mengendalikan pembuatan kebijakan

dan pelaksanaan kegiatan dari Sub Direktorat Operasi

dan Sub Direktorat Tehnik dalam pengoperasian dan

perawatan pesawat.

2. Menetapkan program kerja rencana kegiatan dan

anggaran Sub Direktorat Operasi dan Sub Direktorat

Tehnik sesuai Rencana Pokok Produksi (RPP) serta

mengawasi pelaksanaan secara efektif dan efisien.

3. Menentukan, mengkoordinasikan, menetapkan

dan mengendalikan fungsi operasi yang terdiri

atas kegiatan pemeliharaan pesawat yakni Aircraft

Maintenance, Engineering & Support dan Aircraft

Material sesuai ketentuan dan regulasi sesuai CASR

dan memenuhi kaidah Safety Health Environment

(SHE) sehingga pesawat udara laik terbang.

4. Membina dan mengkoordinasikan kegiatan

operasional yang meliputi kegiatan Fixed Wing

Operation, Rotary Wing Operation, Operation

Support, dan kegiatan Operation Control Centre,

sehingga penerbangan dapat dilaksanakan sesuai

dengan yang direncakanan dan dapat memantau

operasional penerbangan dengan berpedoman pada

ketentuan yang berlaku, standar keselamatan dan

pelayanan yang ditetapkan.

5. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua

kegiatan yang berada dalam kewenangannya di

lingkup kegiatan operasi mengarahkan pelaksanaan

operasional sesuai dengan Peraturan Keselamatan

Penerbangan Sipil.

6. Lead management and development of corporate

policies and management of services, facilities and

amenities, which include organizational policies and

systemic, human resources, information technology

and appropriate security strategy set Directors.

7. General Directorate of control activities and human

resources, including implementing the efficiency and

effectiveness of public functions.

8. Lead and direct the preparation of the Company’s

organizational policies including human resource

development and strategic planning of the

Company.

9. Leads and directs p Development of information

technology applications in IT systems enterprise

wide for support business innovation including the

coordination and supervision of its implementation.

Production Director

1. Directing and controlling the activities of policy

making and implementation of Sub Directorate of

Operations and Technical Sub-Directorate in the

operation and aircraft maintenance.

2. Establish a work program of activities and budget plan

Sub Directorate of Operations and Sub Directorate

of Production Engineering accordance Plan (RPP) as

well as overseeing the implementation of effective

and efficient manner.

3. Determine, coordinate, establish and control the

operating functions consisting of aircraft maintenance

activities that Aircraft Maintenance, Engineering

& Support and Aircraft Materials according to the

provisions and regulations in accordance CASR and

meet the rules of Safety Health Environment (SHE)

so that the aircraft airworthy.

4. Foster and coordinate operational activities which

includes Fixed Wing Operations, Rotary Wing

Operation, Operation Support and activities of

Operation Control Center, so the flight can be

conducted in accordance with what is planned and

can monitor flight operations with reference to the

prevailing regulations, safety standards and service

set.

5. Coordinate and supervise all activities are within the

authority in the scope of operations in accordance

with the operational execution directing the Civil

Aviation Safety Regulations.

Page 134: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

134KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

6. Koordinasi dan mengarahkan semua operasional

sesuai dengan keselamatan, kesehatan dan

pekerjaan perlindungan lingkungan Perseroan.

7. Mengembangkan di lingkungan operasional dalam

rangka menciptakan kerja baik disiplin, serta

meningkatan kemampuan Sumber Daya manusia.

KUALIFIKASI ANGGOTA DIREKSI

Sesuai dengan Code of Corporate Governance, Direksi

yang diangkat adalah orang-orang yang memiliki kualifikasi

sebagai berikut:

1. Memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan,

pengalaman, jujur dan perilaku yang baik serta dedikasi

tinggi untuk memajukan dan mengembangkan

Perusahaan.

2. Memiliki kemampuan melaksanakan perbuatan

hukum.

3. Tidak pernah dinyatakan pailit.

4. Tidak pernah menjadi anggota Direksi atau Komisaris

yang dinyatakan bersalah yang menyebabkan suatu

Perusahaan dinyatakan pailit.

5. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak

pidana akibat kejahatan dan atau kesalahan.

6. Tidak diperkenankan memiliki hubungan keluarga

sedarah sampai sederajat dengan ketiga baik anggota

Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota

Dewan Komisaris.

7. Tidak mewakili kepentingan partai politik tertentu.

JUMLAH ANGGOTA DIREKSI

Aturan terkait jumlah anggota Direksi berdasarkan Code

of Corporate Governance terdiri dari paling sedikit 2

(dua) orang dan disesuaikan dengan kebutuhan dan

tingkat kompleksitas serta rencana strategis perusahaan.

Jumlah tersebut harus mendapat persetujuan dari

Dewan Komisaris dan Pemegang Saham dan salah

satunya diangkat menjadi Direktur Utama.

6. Coordinating and directing all operations in

accordance with safety, health and environmental

protection work of the Company.

7. Developing in the operational environment in order

to create better work discipline, as well as increasing

the ability of Human Resources.

BOARD OF DIRECTOR’S QUALIFICATIONS

In accordance with the Code of Corporate Governance,

the Board of Directors appointed are the ones who have

the following qualifications:

1. Have the expertise, integrity, leadership, experience,

honesty and good behavior and dedication to improve

and develop the Company.

2. Having the ability to perform legal acts.

3. Never been declared bankrupt.

4. Never become Director or Commissioner whom

found at fault that led to a bankruptcy.

5. Never convicted of a criminal offense as a result of a

crime or fault.

6. Do not have any kinship relationship with either

members of the Board of Directors and The Board

of Commissioners

7. Do not represent any political party.

NUMBER OF BOARD OF DIRECTORS

Based on the regulation regarding the number of members

of the Board of Directors under the Code of Corporate

Governance of there are at least 2 (two) Directors and it can be

adjusted by considering to the needs and levels of complexity

as well as the company’s strategic plan. The amount is

subject to approval from the board of Commissioners

and shareholders and one of them was appointed

as President Director.

Page 135: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

135ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

KOMPOSISI DIREKSI

Code of Corporate Governance mengatur komposisi

Direksi sebagai berikut:

1. Komposisi dan pembagian tugas Direksi

disesuaikan dengan struktur organisasi

Perusahaan dan disetujui oleh Dewan Komisaris

dan Pemegang Saham.

2. Paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah

anggota Direksi harus berasal dari kalangan di luar

perusahaan yang bebas dari pengaruh anggota

Dewan Komisaris dan anggota Direksi lainnya serta

Pemegang Saham.

3. Calon-calon anggota Direksi yang merupakan pejabat

internal perusahaan dapat diusulkan oleh Dewan

Komisaris setelah dinyatakan memenuhi persyaratan

yang ditentukan berdasarkan mekanisme fit and

proper test.

4. Komposisi Direksi harus sedemikian rupa sehingga

memungkinkan pengambilan keputusan yang

efektif, tepat dan cepat serta dapat bertindak secara

independen dalam arti tidak mempunyai kepentingan

yang dapat mengganggu, kemampuannya untuk

melaksanakan tugasnya secara mandiri.

5. Pembagian tugas dan tanggung jawab setiap

anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan

wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada

Dewan Komisaris.

Sepanjang tahun 2016, susunan Direksi Perseroan adalah

sebagai berikut:

1 Januari - 22Januari 2016

Direktur Utama : Rifky Effendi Hardijanto

Direktur Keuangan & Umum : Andre Herlambang

Direktur Pemasaran : Rifky Effendi Hardijanto

23Januari - 17Maret 2016

Direktur Utama : Rifky Effendi Hardijanto

Direktur Keuangan & Umum : Andre Herlambang

Direktur Pemasaran : Rifky Effendi Hardijanto

Direktur Produksi : Tri Harwiyono

18 Maret - 24 Mei 2016

Direktur Utama : Andre Herlambang

Direktur Keuangan & Umum : Andre Herlambang

Direktur Pemasaran : Tri Harwiyono

COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORS

Code of Corporate Governance set the composition of the

Board of Directors as follows:

1. Composition of the Board of Directors and the

division of tasks are adjusted to the organizational

structure of the Company and approved by the Board

of Commissioners and Shareholders.

2. At least 20% (twenty percent) of the members of

the Board of Directors must come from outside

the company that are free from the influence of the

Commissioners and other members of Board of

Directors and Shareholders.

3. Candidates for the Board of Directors from internal

corporate officers can be recommend by the Board

of Commissioners after declared qualify based on fit

and proper test.

4. Composition of the Board of Directors should be

such to enable effective decision making, and can

act independently in the sense that has no conflict

of interest which may interfere with, their ability to

perform their duties independently.

5. The division of tasks and responsibilities for each

member of the Board of Directors is determined by

the AGM and the authority can be delegated to the

Board of Commissioners.

Throughout 2016, the Board of Directors of the Company

are as follows:

January 1 - Januari 22, 2016

President Director : Rifky Effendi Hardijanto

Finance & General Affair Director : Andre Herlambang

Marketing Director : Rifky Effendi Hardijanto

Januari 23 - Maret 17, 2016

President Director : Rifky Effendi Hardijanto

Finance & General Affair Director : Andre Herlambang

Marketing Director : Rifky Effendi Hardijanto

Production Director : Tri Harwiyono

March 18 - May 24, 2016

President Director : Andre Herlambang

Finance & General Affair Director : Andre Herlambang

Marketing Director : Tri Harwiyono

Page 136: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

136KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

24 Mei - 2 Juni 2016

Direktur Utama : Dani Adriananta

Direktur Keuangan & Umum : Andre Herlambang

Direktur Pemasaran : Tri Harwiyono

Direktur Produksi : Tri Harwiyono

MASA JABATAN DIREKSI

Sesuai dengan Code of Corporate Governance, masa

jabatan Direksi adalah sebagai berikut:

1. Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Pemegang

Saham melalui mekanisme fit & proper test yang

diselenggarakan oleh Pemegang Saham dan atau

pihak yang berwenang sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

2. Masa jabatan Direksi dimulai sejak tanggal RUPS

mengangkat Direksi tersebut untuk jangka waktu

sesuai yang ditetapkan dalam anggaran dan paling

lama 3 (tiga) tahun, dan dapat diangkat kembali untuk

1 (satu) kali masa jabatan dengan tidak mengurangi

hak RUPS untuk memberhentikan para anggota

Direksi sewaktu-waktu.

3. Direksi diberhentikan sebelum berakhir masa

jabatannya apabila:

a. Tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.

b. Tidak melaksanakan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan atau Anggaran Dasar.

c. Melakukan perbuatan yang merugikan

Perusahaan atau terlibat dalam tindakan lain

yang merugikan Perusahaan.

d. Dipidana penjara karena dipersalahkan

melakukan perbuatan pidana kejahatan dan

atau kesalahan yang berkaitan dengan tugasnya

melaksanakan pengawasan dalam perusahaan.

e. Menduduki jabatan rangkap yang dilarang

sesuai dengan peraturan perundang-undangan

dan atau Anggaran Dasar.

f. Meninggal dunia.

g. Mengundurkan diri

4. Pemberhentian sewaktu-waktu anggota Direksi

sebelum berakhirnya masa jabatan harus dilakukan

oleh RUPS dengan menyebutkan alasannya, dengan

terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada

anggota Direksi tersebut untuk hadir dan membela

diri dalam RUPS.

May 24 - June 2, 2016

President Director : Dani Adriananta

Finance & General Affair Director : Andre Herlambang

Marketing Director : Tri Harwiyono

Production Director : Tri Harwiyono

TERM OF OFFICE OF DIRECTORS

In accordance with the Code of Corporate Governance,

the term of office of Directors are as follows:

1. Directors are appointed and dismissed by the

shareholders through a fit and proper test held by

the shareholders and or the appropriate authorities

in accordance with applicable laws and regulations.

2. The term of office of Directors starting from the

date of the AGM appointing the Board of Directors

for a period of time as set out in the budget and a

maximum of three (3) years and may be reappointed

for 1 (one) term, without prejudice to the right of

the AGM to dismiss the members of the Board of

Directors at any -time.

3. Directors terminated before the end of his tenure

if:

a. Do not do their job properly.

b. Not implementing the provisions of the

legislation or the Articles of Association.

c. Perform acts that harm the Company or engaging

in other actions that harm the Company.

d. Sentenced to imprisonment for committing a

criminal blame or fault related to the duty to

supervise the company.

e. Occupy another position that is prohibited by

legislation or statutes.

f. Die.

g. Resign

4. Dismissal of members of the Board of Directors

at any time prior to the expiration of the term of

office should be made by the AGM by stating the

reasons, by first giving an opportunity to members

of the Board of Directors to present and defend

themselves in the GMS.

Page 137: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

137ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

5. Dalam kurun waktu 30 (tiga puluh) hari setelah

pemberhentian sementara waktu, harus

dilaksanakan RUPS untuk mengukuhkan atau

membatalkan pemberhentian tersebut. Apabila

RUPS yang dimaksud tidak diselenggarakan, maka

pemberhentian sementara tersebut batal demi

hukum.

6. Dalam hal Direksi mengundurkan diri dari jabatannya

maka harus mengajukan alasan secara tertuliss

kepada Pemegang Saham dan mengirimkan

tembusannya kepada Dewan Komisaris dan Direksi

sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender

sebelum tanggal pengunduran dirinya.

SUKSESI DIREKSI

Board Manual Perseroan mengatur suksesi Direksi dalam

hal terjadi kelowongan Direksi. Apabila oleh suatu sebab

jabatan anggota Direksi Perseroan lowong, maka:

1. Dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah

terjadinya kelowongan, harus diselenggarakan Rapat

Umum Pemegang Saham untuk mengisi jabatan

anggota Direksi yang lowong tersebut.

2. Selama jabatan itu lowong dan Rapat Umum

Pemegang Saham belum mengisi jabatan anggota

Direksi yang lowong sebagaimana dimaksud pada

poin 1 di atas, maka salah seorang anggota Direksi

lainnya yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris atau

pihak lain selain anggota Direksi yang ada yang

ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham,

menjalankan pekerjaan angggota Direksi yang

lowong tersebut dengan kekuasaan dan wewenang

yang sama untuk jangka waktu sisa masa jabatan

Direksi yang digantikan.

3. Dalam hal jabatan itu lowong karena berakhirnya

masa jabatan dan Rapat Umum Pemegang Saham

belum mengisi jabatan anggota Direksi yang lowong

sebagaimana dimaksud pada poin 1 di atas, maka

anggota Direksi yang berkahir masa jabatannya

tersebut dapat ditetapkan oleh Dewan Komisaris atau

Rapat Umum Pemegang Saham untuk menjalankan

pekerjaan anggota Direksi yang lowong tersebut

dengan kekuasaan dan wewenang yang sama.

4. Bagi pelaksana tugas anggota Direksi yang lowong

sebagaimana dimaksud dalam poin 2 dan 3 di

atas, selain anggota Direksi yang masih menjabat,

5. In the period of 30 (thirty) days after the

termination of the time, should be implemented

AGM to confirm or cancel the dismissal. If the

AGM is not held, then the temporary dismissal

null and void.

6. In the event that the Board of Directors to resign it

must submit reasons in writing s to Shareholders

and sent copies to the Board of Commissioners

and Board of Directors at least thirty (30) calendar

days before the date of his resignation.

SUCCESSION OF DIRECTORS

Manual Board of Directors of the Company regulate

succession in the event of vacant Directors. If by any reason

the post of member of the Board of Directors is vacant, then:

1. By no later than 30 (thirty) days after the occurrence

of void, must be held a General Meeting of

Shareholders to fill the vacant post of member of the

Board of Directors.

2. During the post vacant and General Meeting of

Shareholders has not filled the post of member of the

Board of Directors are vacant as referred to in point

1 above, then one of the members of the Board of

Directors appointed by the Board of Commissioners

or any other party other than the members of the

Board of Directors that is set by the General Meeting

of Shareholders , performs the members of the

Board of Directors vacant with the same power and

authority for the duration of the remaining term of

the Board of Directors were replaced.

3. In the case of the post vacant since the end of

the term of office and the General Meeting of

Shareholders has not filled the post of member

of the Board of Directors are vacant as referred

to in point 1 above, the members of the Board of

Directors who ends his tenure can be determined by

the Board of Commissioners or the General Meeting

of Shareholders to run the job Board members were

vacant with the same power and authority.

4. For the task of implementing the vacant Board

members referred to in points 2 and 3 above, in

addition to members of the Board’s tenure, pay and

Page 138: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

138KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

memperoleh gaji dan tunjangan/fasilitas yang sama

dengan anggota Direksi yang lowong tersebut, tidak

termasuk santunan purna jabatan.

SEBUTAN DAN ISTILAH

1. PJ: Direksi yang ditetapkan oleh RUPS, namun belum

mendapatkan persetujuan dari Menteri BUMN selaku

RUPS-nya Pertamina.

2. PLT: Salah satu Direktur lainnya yang ditunjuk

oleh Dewan Komisaris atau RUPS untuk mengisi

sementara jabatan Direktur yang sedang lowong.

3. PTH: Salah satu Direktur lainnya yang ditunjuk oleh

Direktur yang sedang dinas/berhalangan hadir.

TUGAS DAN WEWENANG

1. PLT: Pelaksana tugas yang melaksanakan tugas

rutin dari pejabat definitive yang berhalangan tetap/

lowong, mewakili tugas, wewenang dan tanggung

jawab yang sama dengan Direksi/jabatan Direktur

yang lowong tersebut dan tidak terbatas pada

pengambilan keputusan dan/atau tindakan yang

bersifat strategi yang berdampak pada perubahan

status hukum pada aspek organisasi, kepegawaian

dan alokasi anggaran.

2. PTH: Pelaksana tugas harian yang melaksanakan

tugas rutin dan pejabat definitive yang berhalangan

hadir sementara, namun terbatas pada mengambil

keputusan dan/atau tindakan yang bersifat strategis

yang berdampak pada perubahan status hukum pada

aspek organisasi, kepegawaian dan alokasi anggaran.

KEBIJAKAN REMUNERASI DIREKSI

Kebijakan remunerasi bagi Direksi mengacu kepada

Surat Keputusan No.Kpts–16/C00000/2013-S0

tentang Pedoman Pengelolaan Anak Perusahaan

dan Perusahaan Patungan PT Pertamina (Persero)

No.A-001/H00200/2011-SO.

Berdasarkan pedoman tersebut, prinsip penetapan

penghasilan Direksi ditetapkan dalam Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS). Komponen penghasilan

Direksi terdiri dari :

1. Gaji

2. Tunjangan

3. Fasilitas

allowances / facilities together with members of

the Board of Directors are vacant, not including full

compensation office.

LABELS AND TERMINOLOGY

1. PJ: The Board of Directors established by the AGM,

but have not received approval from the Minister of

SOEs Pertamina as its AGM.

2. PLT: One of the other Directors appointed by the

Board of Commissioners or AGM to fill temporarily

post of executive director is vacant.

3. PTH: One of the other Directors appointed by the

Director on duty / unable to attend.

DUTIES AND POWERS

1. PLT: Executing tasks that carry out routine duties

of officials definitive remains incapacitated / vacant,

representing the duties, powers and responsibilities

are the same as the Board of Directors / Director,

vacant and is not limited to the decisions and / or

actions that are strategies that impact on changes in

the legal status on aspects of organization, staffing

and budget allocations.

2. PTH: Implementing daily task performing routine

tasks and definitive officials temporarily unable to

attend, but limited to the decisions and / or actions

of a strategic nature that impact on changes in the

legal status on aspects of organization, staffing and

budget allocations.

REMUNERATION POLICY THE BOARD OF DIRECTORS

The remuneration policy for the Board of Directors

refers to the Decree No.Kpts-16 / C00000 / 2013-

S0 on Guidelines for Management of Subsidiaries

and Joint Ventures PT Pertamina (Persero)

No.A-001 / H00200 / 2011-SO.

Based on these guidelines, the principles set out in the

determination of earnings The Board of Directors General

Meeting of Shareholders (AGM). Components of earnings

The Board of Directors consists of:

1. Salary

2. Allowance

3. Amenities

Page 139: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

139ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Jabatan Jumlah Kehadiran %

Direktur Utama 15 94

Direktur Keuangan & Umum 16 100

Direktur Produksi 16 100

Direktur Pemasaran 8 50

PROGRAM PELATIHAN DIREKSI

Selama tahun 2016, program peningkatan kompetensi

yang diikuti oleh Direksi adalah :

TRAINING PROGRAM OF DIRECTORS

During the year of 2016, competency improvement

program followed by the Board of Directors are:

Tanggal Nama Jabatan Jenis Kegiatan

27-28 Mei 2016 Andre Herlambang Direktur Keuangan dan Umum Performance Management System Cycle

06 - 07 April 2016 Tri Harwiyono Direktur Produksi CEO Talk On Holding Company

13 Oktober 2016 Tri Harwiyono Direktur Produksi Formulating and Executing Corporate Strategic Plan ( RJPP) For State - Owned Enterprise (BUMN)

Mengajukan Usulan remunerasi Direksi kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan rekomendasi

Dewan Komisaris dibantu Komite Remunerasi melakukan kajian atas usulan remunerasi

The Board of Commissioners assissted by the Remuneration Commitee are reviewing the proposed remuneration

Dewan Komisaris memberikan rekomendasi untuk mendapatkan pengesahan dari PSThe Board of Commisioners give recommendation to obtain approval from the GMS

PS dibantu Fungsi SJV Management dan Fungsi SDM Pertamina mengkaji usulan remunerasi sebelum mendapatkan pengesahan dari PS

RUPS

DIREKSI

FREKUENSI PERTEMUAN DAN TINGKAT KEHADIRAN

DIREKSI

Selama tahun 2016, Direksi Pelita telah melaksanakan

Rapat Direksi sebanyak 16 kali dengan tingkat kehadiran

sebagai berikut :

FREQUENCY OF MEETINGS AND ATTENDANCE OF

DIRECTORS

During the year of 2016, the Board of Directors has

conducted the Board of Directors’ meeting for 16 times

with the level of attendance as follows:

Remuneration Policy of

The Board of Directors

The Shareholders assissted by SJV Management and Pertamina HR are reviewing the proposal before obtaining the approval

Proposing remuneration of the Board of Directors to the Board of Commissioners to obtain recommendation

BOD

AGM

Page 140: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

140KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

ASSESSMENT TERHADAP DEWAN KOMISARIS DAN

DIREKSI

Dalam rangka evaluasi kinerja Dewan Komisaris dan

Direksi, Pelita menyelenggarakan assessment terhadap

Dewan Komisaris dan Direksi.

Kinerja Dewan Komisaris dinilai oleh RUPS, sedangkan

kinerja Direksi dinilai oleh Dewan Komisaris dan

RUPS. Dewan Komisaris selalu mengacu kepada

indikator KPI dalam melakukan penilaian terhadap

Direksi. Nantinya Dewan Komisaris dan Direksi akan

mempertanggungjawabkan pencapaian kinerjanya untuk

periode 2016 serta pelaksanaan tugas dan tanggung

jawabnya dalam RUPS yang akan diselenggarakan pada

tahun 2017.

Di tahun 2016 ini, kinerja Dewan Komisaris dan

Direksi juga dinilai melalui assessment GCG yang

dilaksanakan oleh assessor eksternal. Secara umum,

hasil assessment GCG menunjukkan bahwa kinerja

Dewan Komisaris dan Direksi sudah cukup baik. Hal ini

tercermin dari score hasil assessment GCG masing-

masing sebesar 85.02% untuk Dewan Komisari dan

87.11% untuk Direksi.

ASSESSMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

AND BOARD OF DIRECTORS

In order to evaluate the performance of the Board of

Commissioners and Board of Directors, held Pelita

assessment of the Board of Commissioners and Board of

Directors.

Performance BOC assessed by the AGM, while the

performance of the Board of Directors assessed by the

Board of Commissioners and the AGM. BOC always refers

to the KPI indicators in the assessment of the Board of

Directors. Later the Board of Commissioners and Board of

Directors will be held accountable for the achievement of its

performance for the period of 2016 as well as the duties and

responsibilities at the AGM to be held in 2017.

In 2016, the performance of the Board of Commissioners

and Board of Directors also assessed through GCG

assessment carried out by an external assessor. In

general, the GCG assessment results show that the

performance of the Board of Commissioners and the

Board of Directors has been good enough. This is

reflected in the assessment score GCG respectively

by 85.02% to the Board of Commissioner and 87.11%

to the Board of Directors

KOMITE AUDITAudit Committee

Demi untuk mewujudkan pengelolaan Perseroan sesuai

dengan prinsip-prinsip GCG yang dilaksanakan secara

konsisten dan patuh pada perundang-undangan yang

berlaku, Perseroan membentuk Komite Audit, yang

bekerja secara profesional dan independen untuk

membantu Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan

terhadap Perseroan.

Komite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan hasil rapat

Dewan Komisaris pada tanggal 26 Maret 2008.

Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite Audit

berpedoman kepada Audit Committee Charter agar

dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara

transparan, kompeten, objektif dan independen, serta

In order to realize the management of the Company in

accordance with corporate governance principles are

implemented consistently and adhere to the applicable

legislation, the Company established an Audit Committee,

who work professionally and independently to assist the

Board carry out oversight of the Company.

Audit Committee was formed by the meeting of the Board

of Commissioners on March 26, 2008.

In performing its duties, the Audit Committee guided by

the Audit Committee Charter in order to perform their

duties and responsibilities in a transparent, competent,

objective and independent, and accountable in accordance

Page 141: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

141ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

dapat dipertanggunjawabkan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku sehingga dapat diterima oleh semua pihak

yang berkepentingan.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat atau

saran kepada Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang

disampaikan Direksi kepada Komisaris, mengidentifikasi

hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris dan

melaksanakan tugas-tugas Komisaris, antara lain

meliputi memonitor pelaksanaan audit laporan keuangan

Perseroan, mengkaji independensi auditor independen,

memonitor kinerja audit internal, me-review laporan

kepada pihak luar, mengevaluasi sistem pengendalian

internal Perseroan, manajemen risiko dan kepatuhan

terhadap peraturan perundang-undangan, pengaduan

kepada Perseroan (whistleblower) serta kerahasian

dokumen dan informasi.

RUANG LINGKUP KERJA ANGGOTA KOMITE AUDIT

1. Menelaah Kebijakan Akuntansi dan Laporan

Keuangan Tahunan dan Laporan Interim, meneliti

apakah laporan tersebut telah disusun secara

lengkap, konsisten dengan informasi yang diketahui

oleh Komite Audit dan sesuai dengan prinsip

akuntansi yang tepat.

2. Melakukan review terhadap rencana kerja audit

internal dari Internal Audit Deparment dan auditor

eksternal serta memonitor hasil tindak lanjut audit

yang telah dilakukan.

3. Mengevaluasi pengelolaan manajemen risiko.

4. Mengevaluasi ketaatan perusahaan pada peraturan

internal dan perundang-undangan.

5. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian

Dewan Komisaris.

6. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh

Dewan Komisaris baik secara berkala maupun

sewaktu-waktu apabilan dibutuhkan.

7. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya

kesalahan dalam keputusan rapat Direksi atau

penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan

rapat Direksi. Pemeriksaan tersebut dapat

dilakukan oleh Komite Audit atau pihak independen

yang ditunjuk oleh Komite Audit Perseroan atas

persetujuan Dewan Komisaris.

with the applicable provisions that can be accepted by all

parties concerned.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

The Audit Committee provides an opinion or advice to

the Commissioners on reports or matters submitted

by the Directors to the Commissioner, to identify

issues that require the attention of the Commissioner

and perform the duties of the Commissioner, such as

monitoring the implementation of the audit of financial

statements of the Company, reviewing the auditor’s

independence independent, monitoring the performance

of internal audit, reviewing reports to external parties,

to evaluate the Company’s internal control systems, risk

management and compliance with laws and regulations,

a complaint to the Company ( whistleblower ) as well as

the confidentiality of documents and information.

SCOPE OF WORK OF THE AUDIT COMMITTEE MEMBER

1. Examining the Accounting Policy and Annual

Financial Statements and Interim Reports, examines

whether the report had been prepared in a complete,

consistent with the information known by the Audit

Committee and in accordance with proper accounting

principles.

2. Review the work plan of the Internal Audit

Department and external auditors and monitor the

results of the follow-up audit was done.

3. Evaluate the risk management.

4. Evaluate compliance of the company’s internal

regulations and legislation.

5. Identify issues that require the attention of the Board

of Commissioners.

6. Carry out other duties given by the Board of

Commissioners either regularly or from time to time

if needed.

7. Conduct an examination of allegations of errors in

the decision of the Board of Directors meeting or

irregularities in the implementation of the decision

of the Board of Directors meeting. The examination

can be carried out by the Audit Committee or an

independent party appointed by the Company’s

Audit Committee with the approval of the Board of

Commissioners.

Page 142: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

142KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

WEWENANG

Berdasarkan surat penugasan tertulis dari Dewan

Komisaris, Komite Audit dapat mengakses secara penuh,

bebas dan tidak terbatas terhadap catatan atau informasi

tentang pekerja, dana, asset, serta sumber daya lainnya

pada Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan

tugas yang diberikan oleh Komisaris.

Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit

dapat bekerja sama dengan auditor internal atau pihak

lain yang dipandang perlu, dan apabila diperlukan,

dengan persetujuan Komisaris, Komite Audit dapat

mempekerjakan tenaga ahli dan atau konsultan untuk

membantu Komite Audit.

INDEPENDENSI ANGGOTA KOMITE AUDIT

Anggota Komite Investasi dan Audit merupakan pihak

yang berasal dari pihak independen, dimana anggota

tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,

kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan

Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham

Pengendali atau hubungan dengan Perusahaan, yang

dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.

PERAN KOMITE AUDIT DALAM PENERAPAN GCG

Komite Audit memiliki beberapa peran penting dalam

penerapan GCG di Pelita, yaitu :

1. Terkait implementasi transparansi, komite

audit wajib menelaah laporan keuangan dalam

rangka penerapan prinsip transparansi, yaitu

bahwa laporan keuangan sudah mencakup

pengungkapan informasi yang material dan

relevan bagi pemegang saham.

2. Dalam penerapan akuntabilitas, komite audit harus

memastikan bahwa laporan keuangan telah disajikan

secara tepat waktu dan akurat serta didukung oleh

sistem pengendalian intern yang memadai.

3. Berdasarkan konsep independensi, komite audit

harus menjamin independensi dan kredibilitas hasil

penilaian kinerja keuangan.

AUTHORITY

Based on a written assignment letter from the Board of

Commissioners, the Audit Committee have full access,

free and unlimited to the records or information about

the workers, funds, assets, and other resources on the

Company with respect to the implementation of the tasks

assigned by the Commissioner.

In exercising its authority, the Audit Committee can

cooperate with the internal auditor or other party deemed

necessary, and, if necessary, with the approval of the

Commissioner, the Audit Committee may hire experts or

consultants to assist the Audit Committee.

INDEPENDENCE OF THE AUDIT COMMITTEE MEMBER

The Audit Committee members are parties originating

from independent parties, where the members have

no financial, management, share ownership and / or

family relationship with the Board of Commissioners,

Directors and / or Controlling Shareholders or relationship

with the Company, which could affect its ability to act

independently.

THE ROLE OF THE AUDIT COMMITTEE IN GCG

The Audit Committee has several important roles in the

implementation of GCG in Pelita, namely:

1. Related to the implementation of transparency, the

audit committee shall review the financial statements

in order to implement the principles of transparency,

that the financial statements already include

disclosure of material and relevant information for

shareholders .

2. In the application of accountability, the audit

committee must ensure that the financial statements

presented timely, accurate and supported by an

adequate system of internal control.

3. Based on the concept of independence, the audit

committee must guarantee the independence

and credibility of the results of the assessment of

financial performance .

Page 143: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

143ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

4. In order to account, the audit committee should

ensure that the corporation has been managed in

accordance with laws of early in force and sound

business practices.

COMPOSITION OF AUDIT COMMITTEE MEMBER

The Audit Committee chaired by an Independent

Commissioner of the Company. This is in accordance with

Regulation FSA (Financial Services Authority).

Some of the requirements that must be met by a

member of the Audit Committee that one of its

members is an independent party with expertise in

finance or accounting and an independent party with

expertise in law or banking.

The composition of the Company’s Audit Committee

until the end of December 2016:

March 1, 2015 - 31 December 2016:

Irvin Nasution (Member)

ABOUT COMPANY POLICY COMMITTEE MEETING

FREQUENCY

Based on the Audit Committee Charter , stated that

the meeting required to carry at least 1 (one) time in 1

(one) month.

FREQUENCY OF MEETINGS

In 2016, the Committee held eight (8) meetings with

the attendance of the following:

4. Dalam rangka pertanggungjawaban, komite audit

harus menjamin bahwa korporasi telah dikelola

sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang belaku dan praktik usaha yang sehat.

SUSUNAN ANGGOTA KOMITE AUDIT

Komite Audit dipimpin oleh seorang Komisaris Independen

Perusahaan. Hal ini sesuai dengan Peraturan OJK (Otoritas

Jasa Keuangan).

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh Anggota

Komite Audit yaitu salah satu anggotanya merupakan

seorang pihak independen yang memiliki keahlian di

bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak

independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau

perbankan.

Adapun komposisi Komite Audit Perusahaan hingga akhir

Desember 2016 :

1 Maret 2015 – 31 Desember 2016 :

Irvin Nasution (Anggota)

KEBIJAKAN PERUSAHAAN TENTANG FREKUENSI

RAPAT KOMITE AUDIT

Berdasarkan Audit Committee Charter, dinyatakan bahwa

diwajibkan melaksanakan rapat sekurang-kurangnya 1

(satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

FREKUENSI PERTEMUAN

Pada tahun 2016, Komite Audit mengadakan 8 (delapan)

kali pertemuan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut :

NAMA JABATAN JUMLAH KEHADIRAN %

Irvin Nasution Anggota Komite Audit 5 62.5

Page 144: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

144KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Dalam rangka mewujudkan penerapan Investasi dan

Manajemen Risiko yang baik, Perseroan membentuk

Komite Investasi dan Manajemen Risiko yang

akan bekerja secara profesional dan independen

untuk membantu Komisaris melaksanakan fungsi

pengawasan terhadap Perseroan.

Komite Investasi dan Manajemen Risiko Perseroan

dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan

Komisaris No.01/PK/DK-PAS/2014 pada tanggal

27 Februari 2014.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Tugas dan tanggung jawab Komite Investasi dan

Manajemen Risiko berdasarkan Piagam Komite adalah

sebagai berikut :

1. Memastikan mekanisme pengusulan investasi

sesuai dengan prosedur yang berlaku.

2. Melakukan telaah atas usulan investasi perusahaan

dan memberikan masukan yang diperlukan.

3. Mengevaluasi usulan anggaran investasi pada RKAP

dan RJPP perusahaan berdasarkan azas manfaat dan

keperluan.

4. Mereviu dan merevisi Pedoman Investasi dan

Pedoman Manajemen Risiko jika diperlukan.

5. Membangun dan memonitor mekanisme Manajemen

Risiko pada perusahaan.

6. Menelaah risiko-risiko utama perusahaan dan

melaporkan kepada Dewan Komisaris.

7. Memastikan Perseroan mampu mengetahui dan

mengelola risiko-risiko utama Perseroan.

8. Mereviu kemajuan/perkembangan Investasi dan

Manajemen Risiko pada Perusahaan.

RUANG LINGKUP KERJA ANGGOTA KOMITE

INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO

1. Menelaah kebijakan Investasi dan Manajemen Risiko

perseroan, meneliti apakah kebijakan tersebut telah

disusun secara lengkap dan sesuai dengan prinsip

Investasi dan Manajemen Risiko yang tepat.

2. Menelaah atau melakukan kajian terhadap usulan

Investasi Perseroan yang perlu mendapatkan

persetujuan dari Dewan Komisaris apabila

dibutuhkan.

In order to realize the application of the Investment

and Risk Management of the good, the Company

established the Investment and Risk Management

Committee that will work professionally and

independently to assist the Board carry out oversight

of the Company.

Investment and Risk Management Committee of the

Company established by the Decree of the Board of

Commissioners No.01 / PK / DK-PAS / 2014 dated

February 27, 2014.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

Duties and responsibilities of the Investment Committee

and Risk Management Committee Charter is based are

as follows:

1. Proposing mechanisms to make sure the investment

in accordance with the applicable procedures.

2. Conducting a review of the proposed investment

company and provide the necessary input.

3. Evaluating the budget proposal on CBP and RJPP

investment company based on the principles of

benefit and purposes.

4. Reviewing and revising the Investment Guidelines

and Risk Management Guidelines if necessary.

5. Build and monitor risk management mechanisms in

companies.

6. Examining the key risks the company and report to

the Board of Commissioners.

7. Ensure that the Company is able to identify and

manage key risks of the Company.

8. Reviewing the progress / development of the

Investment and Risk Management of the Company.

SCOPE OF WORK AND INVESTMENT COMMITTEE

MEMBER OF RISK MANAGEMENT

1. Examining policy and Investment Risk Management

company, examine whether the policy has been

prepared in full and in accordance with the principles

and Investment Risk Management right.

2. Examining or reviewing the proposed Investment

Company needs to get approval from the Board of

Commissioners if needed.

KOMITE INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKOInvestment and Risk Management Committee

Page 145: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

145ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

3. Monitor and evaluate the implementation of the

Company’s risk management practices.

4. Evaluate compliance of companies on Investment and

Risk Management of regulatory legislation, Articles

of Association of the Company, the Investment

Guidelines and Risk Management Guidelines.

5. Identify and inform on matters that require the

attention of the Board of Commissioners.

6. Carry out other duties given by the Board of

Commissioners in accordance with applicable

regulations.

7. Report the results of the implementation of its work

to the Board either periodically or at any time if

needed.

AUTHORITY

Privileges Investment Committee and Risk Management

Committee Charter is based are as follows:

1. Committee work collectively and be independent

in carrying out his duties and is responsible to the

Board of Commissioners.

2. The Committee has the authority to obtain data and

information relating to the Company’s Investment

Risk Management.

CODE OF ETHICS AND CONFIDENTIALITY

Inside there is also a Committee Charter Code of Ethics

and Confidentiality whose content is as follows:

1. Committee members are still active and which are

no longer served as a member of the Committee,

shall maintain the confidentiality of documents,

data, company information obtained while working

collectively and be independent in carrying out

his duties and is responsible to the Board of

Commissioner.

2. The Committee has the authority to obtain data and

information relating to the Company of investment

and risk management.

INDEPENDENCE OF THE INVESTMENT COMMITTEE

MEMBER AND RISK MANAGEMENT

Member of Risk Management Committee is the party that

comes from independent parties, where the members

3. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

penerapan manajemen risiko Perseroan.

4. Mengevaluasi ketaatan perusahaan atas Investasi

dan Manajemen Risiko terhadap peraturan

Perundang-undangan, Anggaran Dasar Perusahaan,

Pedoman Investasi dan Pedoman Manajemen Risiko.

5. Mengidentifikasi dan menginformasikan atas hal-hal

yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.

6. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh

Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

7. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada

Dewan Komisaris baik secara berkala maupun

sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.

WEWENANG

Wewenang Komite Investasi dan Manajemen Risiko

berdasarkan Piagam Komite adalah sebagai berikut :

1. Komite bekerja secara kolektif dan bersifat

mandiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan

bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

2. Komite mempunyai wewenang untuk mendapatkan

data dan informasi Perusahaan yang berkaitan

dengan Investasi dan Manajemen Risiko.

KODE ETIK DAN KERAHASIAAN

Di dalam Piagam Komite terdapat pula Kode Etik dan

Kerahasiaan yang isinya sebagai berikut :

1. Anggota Komite yang masih aktif maupun yang

sudah tidak menjabat lagi sebagai Anggota Komite,

wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data, informasi

Perusahaan yang diperoleh sewaktu bekerja secara

kolektif dan bersifat mandiri dalam melaksanakan

tugas-tugasnya dan bertanggung jawab kepada

Dewan Komsaris.

2. Komite mempunyai wewenang untuk mendapatkan

data dan informasi Perusahaan yang berkaitan

dengan Invenstasi dan Manajemen Risiko.

INDEPENDENSI ANGGOTA KOMITE INVESTASI DAN

MANAJEMEN RISIKO

Anggota Komite Investasi dan Manajemen Risiko

merupakan pihak yang berasal dari pihak independen,

Page 146: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

146KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

dimana anggota tidak memiliki hubungan keuangan,

kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan

keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau

Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan

Perusahaan, yang dapat mempengaruhi kemampuan

bertindak independen.

SUSUNAN ANGGOTA KOMITE INVESTASI DAN

MANAJEMEN RISIKO

Komposisi Komite Investasi dan Manajemen Risiko

hingga akhir Desember 2016 :

1 Januari – 31 Januari : Nico Dhamora (Anggota)

1 Maret – 31 Desember : M Agus Iqbal Mutaqien (Anggota)

KEBIJAKAN PERUSAHAAN TENTANG FREKUENSI

RAPAT KOMITE INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO

Berdasarkan Charter Komite Investasi dan Manajemen

Risiko, dinyatakan bahwa diwajibkan melaksanakan rapat

sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

FREKUENSI PERTEMUAN

Pada tahun 2016, Komite Investasi dan Manajemen Risiko

mengadakan 8 (delapan) kali pertemuan dengan tingkat

kehadiran sebagai berikut

have no financial, management, share ownership and /

or family relationship with the Board of Commissioners,

Directors and / or Controlling Shareholders or relationship

with the Company, which could affect its ability to act

independently.

MEMBERS OF THE INVESTMENT COMMITTEE AND

RISK MANAGEMENT

Composition of the Investment Committee and Risk

Management until the end of December 2016:

January 1 to January 31 : Nico Dhamora (Member)

March 1 to 31 December : M Agus Iqbal Mutaqien (Member)

ABOUT COMPANY POLICY COMMITTEE MEETING

FREQUENCY AND INVESTMENT RISK MANAGEMENT

Based Charter Investment and Risk Management

Committee , stated that the meeting required to carry at

least 1 (one) time in 1 (one) month.

FREQUENCY OF MEETINGS

In 2016, the Investment Committee and Risk Management

held 8 (eight) meetings with the attendance of the

following:

NAMA JABATAN JUMLAH KEHADIRAN %

Nico DhamoraAnggota Komite Investasi dan Manajemen Risiko

1 12.5

M. Agus Iqbal MutaqienAnggota Komite Investasi dan Manajemen Risiko

7 87.5

KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASINomination and Remuneration Committee

Sampai dengan akhir tahun 2016, Pelita tidak memiliki

Komite Nominasi dan Remunerasi.

Until the end of 2016, Pelita does not have a Nomination

and Remuneration Committee.

Page 147: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

147ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary

The Department of the Secretary of the company was

formed based on the DECISION LETTER of Director

number. 002/KPTS/BOD/PAS/2016 about Organization PT

Pelita Air Service. In carrying out its work, the Corporate

Secretary is assisted by the sections as follows:

1. Corporate Communication

The main task of the Corporate Communication

Section is to manage the administrative activities of

the company include:

b. Coordinating Secretary Board Of Directors

c. Manage Archive company

d. Coordinate licensing company

e. Precedence of the company

In addition to Corporate Communication also served

to maintain good relations with the company’s

stakeholders as well as coordinating the activities of

the Corporate Social Responsibility of the company.

Corporate Communication is also responsible for

organizing the information out to external parties

(media, website, etc.) as well as the information

communicated to the workers through the broadcast

or other internal lines of communication.

2. Corporate Legal

The main task of the Corporate Legal Section is to

manage the activities related to the preparation of

legal documents of the agreement/contract with

partners both public/General nature or relating to

aircraft Charter/lease. Corporate Legal section also

performs the evaluation of the agreement with a

partner as well as provide legal considerations in the

decision-making process of Directors as prevention

efforts over the legal issues in the future.

3. BOD Support

The main task of the Division BOD Support is to

manage the activities of the company including

meeting of BOD, BOD/BOC meetings, general

meetings of shareholders, as well as responsible for

the application of the principles of Good Corporate

Governance of the company complies with

applicable provisions.

Departemen Sekretaris Perusahaan dibentuk berdasarkan

SK Direksi Nomor.002/KPTS/BOD/PAS/2016 tentang

Organisasi PT Pelita Air Service. Dalam menjalankan

tugasnya, Sekretaris Perusahaan dibantu oleh seksi-seksi

sebagai berikut :

1. Corporate Communication

Tugas utama dari Seksi Corporate Communication

adalah mengelola kegiatan administrasi perusahaan

diantaranya :

a. Mengkoordinir Sekretaris Direksi

b. Mengelola arsip perusahaan

c. Mengkoordinir perizinan perusahaan

d. Protokoler perusahaan

Selain itu Corporate Communication juga bertugas

untuk mengelola hubungan baik dengan stakeholder

perusahaan serta mengkoordinir kegiatan Corporate

Social Responsibility perusahaan.

Corporate Communication juga bertanggung jawab

untuk mengatur informasi yang keluar kepada pihak

eksternal (media, website, dll) serta informasi yang

disampaikan kepada pekerja melalui broadcast

maupun jalur komunikasi internal lainnya.

2. Corporate Legal

Tugas utama dari Seksi Corporate Legal adalah

mengelola aktifitas hukum yang berkaitan dengan

penyusunan dokumen perjanjian / kontrak dengan

mitra kerja baik yang bersifat umum / General

maupun yang berkaitan dengan sewa-menyewa

pesawat / Charter. Seksi Corporate Legal juga

melakukan evaluasi atas perjanjian dengan mitra

kerja serta memberikan pertimbangan hukum dalam

proses pengambilan keputusan Direksi sebagai

upaya pencegahan atas permasalahan hukum

dikemudian hari.

3. BOD Support

Tugas utama dari Seksi BOD Support adalah

mengelola aktifitas rapat perusahaan diantaranya

rapat BOD, rapat BOD/BOC, Rapat Umum

Pemegang Saham, serta bertanggungjawab

atas penerapan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance perusahaan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Page 148: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

148KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Tugas dan tanggungjawab seksi BOD Support

diantaranya :

a. Mengkoordinir dan mendokumentasikan

rapat BOD, BOD/BOC, dan RUPS.

b. Mengkaji, menyusun,dan mensosialisasikan

kebijakan GCG perusahaan diantaranya

Board Manual, Code of Conduct, Gratifikasi,

dan Wistleblowing System.

c. Berkoordinasi dengan Compaliance

PT Pertamina (persero) terkait penerapan

kebijakan GCG.

d. Mengevaluasi penerapan GCG melalui Self

Assessment dan Assesment Eksternal

4. Strategy and ICT (Information& Communication

Technology)

Tugas utama dari Seksi Strategy and ICT adalah

mengelola kegiatan informasi, tehnologi dan

komunikasi perusahaan. Selain itu seksi ini juga

bertugas untuk mengkaji serta menganalisa

kegiatan perusahaan serta perkembangan bisnis

yang mempengaruhi perusahaan sebagai bahan

menyusun dokumen-dokumen strategis perusahaan

diantaranya :

a. RKAP

b. RJPP

c. Enterprise Risk Management

d. Corporate Business Plan

e. Dokumen lainnya terkait perencanaan dan

monitoring kegiatan strategis perusahaan.

Uraian tugas dan tanggung jawab Sekretaris

Perusahaan disusun dengan memperhatikan Surat

Keputusan Menteri BUMN No.KEP-117/MMB/2002

tentang Penerapan Praktik Good Corporate

Governance pada Badan Usaha Milik Negara serta

kepentingan organisasi baru PT Pelita Air Service.

Oleh karena itu, tugas dan tanggung jawab Sekretaris

Perusahaan adalah sebagai berikut :

The duties and responsibilities of a section BOD

Support include:

a. Coordinating and documenting meetings of BOD,

BOD/BOC, and the SHAREHOLDERS MEETING.

b. Reviewing, compiling, and socialize GCG

policy manuals, including Board Company

Code of Conduct, Gratuity, and Wistleblowing

System.

c. Compliance coordinate with

PT Pertamina (persero) related implementation

of GCG.

d. Evaluating the implementation of GCG through

the Self and External assessment service

Assessment

4. Strategy and ICT (Information& Communication

Technology)

The main task of the Section Strategy and ICT

activities is to manage information, communication

and technology company. In addition, this section

also on duty to examine and analyze the activities

of companies and business developments that

affect the company as bah compose the company’s

strategic documents include:

a. RKAP

b. RJPP

c. Enterprise Risk Management

d. Corporate Business Plan

e. Other documents related to its strategic

planning and monitoring of activities of the

company.

Description of duties and responsibilities of the Secretary

of the company drawn up having regard to the decision

letter of the Minister of STATE-OWNED ENTERPRISES

No. KEP-116/MMB/2002 on the application of the

practice of Good Corporate Governance in State-

owned enterprises as well as the interests of the new

organization PT Pelita Air Service. Therefore, the duties

and responsibilities of the Secretary of the company is

as follows:

Page 149: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

149ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

1. Give consideration to the Board of Directors and

Board of Commissioners in order to comply with

the provisions of the law on public limited company,

the articles of Association, and the other provisions

included responsibility for implement of GCG

2. Manage the administrative activities of the company

including the Organization of meetings of the Board

of Directors, Board of Directors ‘ Meetings with the

Board of Commissioners, and the general meeting

of shareholders as well as managing the company’s

documents including and not limited to the list of

shareholders, special list of Board of Directors meetings,

Special list, Board of Directors ‘ meeting of treatise, and

treatise of Board of Commissioner meeting of GMS.

3. Act as liaison officials (liaison officer) in charge

of corporate communications strategy to manage

both internal and external to the public aimed to

build the company’s image through the delivery

of relevant, accurate information and timely with

based on the conditions set by the Board of

Directors.

4. Coordinate the preparation of the company’s Budget

work plan (RKAP).

5. Prepare and submit a report on performance

management and financial performance to

shareholders every month as well as composing the

annual report of the company.

6. Coordinate the preparation, monitoring and reporting

of risk management in the company’s quarterly,

annual or at any time in accordance with the request

of the Board of Commissioners, Board of Directors

and/or shareholders.

7. Coordinating the compliance of implementation of

GCG principles and ensure that the annual report of

the company have been lists application of GCG.

8. Coordinate, monitor, and evaluate the observance

of reporting upon workers Gratification and

LHKPN.

9. Coordinating the activities of the company’s legal

activities/include and are not limited to the drafting

of contracts, contract review, as well as provide legal

considerations to the Board of Directors.

1. Memberikan pertimbangan kepada Direksi dan

Dewan Komisaris agar mematuhi ketentuan-

ketentuan Undang-undang tentang Perseroan

Terbatas, Anggaran Dasar, dan ketentuan lainnya

termasuk tanggung jawab untuk melaksanakan GCG

2. Mengelola kegiatan administrasi perusahaan

diantaranya penyelenggaraan Rapat Direksi,

Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris, dan

Rapat Umum Pemegang Saham serta mengelola

dokumen Perseroan termasuk dan tidak terbatas

pada daftar Pemegang Saham, daftar khusus,

risalah rapat Direksi, risalah Rapat Dewan

Komisaris, risalah RUPS.

3. Bertindak sebagai pejabat penghubung

(liaison officer) yang bertugas untuk mengelola

strategi komunikasi perusahaan baik kepada publik

internal maupun eksternal yang ditujukan untuk

membangun citra perusahaan melalui penyampaian

informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu

dengan berdasarkan kepada ketentuan yang telah

ditetapkan oleh Direksi.

4. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja

Anggaran Perusahaan (RKAP).

5. Menyiapkan dan menyampaikan Laporan Kinerja

Manajemen dan Kinerja Keuangan kepada

pemegang saham setiap bulan serta menyusun

Laporan Tahunan Perusahaan.

6. Mengkoordinir penyusunan, monitoring serta

pelaporan Manajemen Risiko Perseroan setiap

Triwulan, Tahunan maupun sewaktu-waktu sesuai

dengan permintaan Direksi, Dewan Komisaris dan /

atau pemegang saham.

7. Mengkoordinasikan kepatuhan pelaksanaan prinsip-

prinsip GCG serta memastikan bahwa Laporan

tahunan Perseroan telah mencantumkan penerapan

GCG.

8. Mengkoordinir, memonitor, dan mengevaluasi

ketaatan pekerja atas pelaporan Gratifikasi dan

LHKPN.

9. Mengkoordinir kegiatan / aktifitas hukum Perseroan

yang meliputi dan tidak terbatas pada penyusunan

kontrak, peninjauan kontrak kerjasama, serta

memberikan pertimbangan hukum kepada Dewan

Direksi.

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEKRETARIS PERUSAHAAN

Task Execution of Corporate Secretary

Page 150: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

150KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

10. Mengkoordinir kegiatan IT Perseroan yang

meliputi dan tidak terbatas pada penyusunan

Master Plan IT, pengadaan dan perbaikan fasilitas

IT dan komunikasi.

11. Mengkoordinir kegiatan Corporate Social

Responsibility (CSR) Perseroan yang meliputi dan

tidak terbatas pada pelaksanaan mapping social,

perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi

bantuan CSR baik yang menggunakan anggaran

Pertamina Korporat maupun anggaran internal

Perseroan (PAS) serta menyusun laporan program

yang akan disampaikan kepada Pertamina Korporat

Fungsi Corporate Secretary dipimpin oleh seorang

Manager yang bertanggung jawab langsung dan melapor

kepada Direktur Utama.

Jabatan pada Fungsi Corporate Secretary diatur dalam

SK Direksi No.002/KPTS/BOD/PAS/2016 tanggal 25

Februari 2016.

Adapun diagram struktur organisasi Corporate Secretary

Pelita adalah sebagai berikut :

10. Coordinating the activities of the IT Company that

includes and is not limited to the preparation of

the Master Plan IT, procurement and repair IT and

communication facilities.

11. Coordinating the activities of Corporate Social

Responsibility (CSR) the company includes and

is not limited to the implementation of a social

mapping, planning, implementation, monitoring, and

evaluation of CSR assistance either using budget

Corporate internal budgets nor Pertamina Company

(PAS) as well as co-author of a report program that

will be delivered to Pertamina’s corporate

The function of Corporate Secretary is led by a Manager

who is responsible for direct and reported to the President

Director.

On the function of the Office of the Corporate Secretary

is regulated in DECREE of Directors no. 002/KPTS/BOD/

PAS/2016 25 February 2016.

As for the Internal Audit organization structure diagram of

Pelita is as follows:

STRUKTUR ATAU KEDUDUKAN CORPORATE SECRETARY DEPARTMENTStructure or Position of Corporate Secretary Department

Page 151: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

151ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

During the year 2016, the Secretary of the company

have been doing their job properly which is reflected

through the accomplishments section in carrying out the

work plan has been prepared, in this year, the Corporate

Secretary has also been doing the repair Department

of governance through the preparation of 78 Standard

Operating Procedure (SOP) which will be a guide to the

implementation of the work in the Department of the

Secretary of the company. Preparation of the SOP was

done for the purposes of the new organization passed

through SK. Nomo. 002/KPTS/BOD/PAS/2016 about

Organization PT Pelita Air Service.

Based on the work plan that had been drafted earlier in the

function of the Corporate Secretary, then the realization of

the work plan the Corporate Secretary can be delivered in

2016 include the following:

1. Corporate Communication

As part of this effort weaves good communication

between workers and the company’s Board of

Directors with the delivery of the messages

of the sustainability management then

Selama tahun 2016, Sekretaris Perusahaan telah

melaksanakan tugasnya dengan baik yang tercermin

melalui pencapaian-pencapaian seksi dalam menjalankan

rencana kerja yang telah disusun, Pada tahun ini,

Sekretaris Perusahaan juga telah melakukan perbaikan

tata kelola departemen melalui penyusunan 78 Standard

Operating Procedure (SOP) yang akan menjadi panduan

pelaksanaan kerja di Departemen Sekretaris Perusahaan.

Penyusunan SOP ini dilakukan menyesuaikan dengan

organisasi baru yang di sahkan melalui SK. Nomo.002/

KPTS/BOD/PAS/2016 tentang Organisasi PT Pelita Air

Service.

Berdasarkan rencana kerja yang telah disusun

sebelumnya pada fungsi Sekretaris Perusahaan, maka

realisasi rencana kerja Sekretaris Perusahaan pada tahun

2016 dapat disampaikan diantaranya sebagai berikut :

1. Corporate Communication

Sebagai bagian dari upaya menjalin komunikasi

yang baik antara pekerja dengan Direksi

perusahaan serta penyampaian pesan-pesan

manajemen yang berkesinambungan maka seksi

Corporate Secretary Manager

Corporate LegalCorporate

Communication BOD Support Strategy & ICT

President Director

KINERJA SEKRETARIS PERUSAHAAN TAHUN 2016 Performance of Corporate Secretary 2016

Page 152: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

152KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Corporate Communication menyelenggarakan

kegiatan Sharing Session. Dalam kegiatan ini pekerja

berkesempatan untuk berkomunikasi langsung

dengan Direksi dan memperoleh informasi terkait

rencana pengembangan perusahaan kedepan. Pada

tahun 2016, telah dilaksanakan 3 kali Sharing Session

pada Awal tahun, Triwulan II, dan Triwulan IV.

Selain komunikasi internal, seksi Corporate

Communication juga menjalin komunikasi dengan

pihak stakeholder eksternal diantaranya Pemerintah

Kota Tangerang Selatan, Pemerintah DKI Jakarta,

Departemen Perhubungan, Pemerintah Kabupaten

Tabalong, Ditjen Migas, TNI AU, PENERBAD TNI

AD, Polisi Udara, dll.

Pada tahun 2016, Corporate Communication

juga menyalurkan bantuan CSR sebesar

Rp.247.500.000,-. Bantuan ini disampaikan kepada

warga sekitar Pondok Cabe Ilir dan Pondok Cabe

Udik. Rincian bantuan ini akan disampaikan pada

bagian lain laporan ini.

2. Corporate Legal

Sebagai seksi yang bertanggung jawab atas aktifitas

hukum perusahaan, seksi Corporate Legal terlibat

dalam berbagai tim khusus perusahaan diantaranya

Tim Pengadaan Barang dan Jasa, Tim Pengadaan

Pesawat, Tim Penjualan Pesawat dan Asset Non

Produktif. Peranan seksi Corporate Legal dalam

tim khusus ini diantaranya memberi pertimbangan

hukum, penilaian atas kontrak kerjasama, serta

membantu proses negosiasi dengan pihak III.

Kinerja utama seksi Corporate Legal pada tahun

2016 ditunjukkan melalui terselesaikannya proses

penyusunan, review, dan pengesahan 56 kontrak

umum dan 36 kontrak charter dengan rata-rata

penyelesaian proses kontrak antara 14 – 15 hari.

Corporate Communication section organizes the

activities of the Sharing Session. In the activities of

these workers have the opportunity to communicate

directly with the Board of Directors and obtain related

information development plan of the company in the

future. In 2016, has been executed 3 times Sharing

Session at the beginning of the year, Quarterly II and

Quarterly IV.

In addition to internal communication, Corporate

Communication section also establish

communication with the stakeholders including

Government external city of South Tangerang,

Jakarta Government, Department of transportation,

Government of Tabalong Regency, Ditjen oil

& gas, the AIR FORCE, the AIR FORCE AD

PENERBAD, police, etc.

By 2016, Corporate Communication is also funneling

aid CSR Rp. 247.500.000,-. This assistance is

delivered to the citizens about Pondok Cabe Ilir and

Pondok Cabe Hicks. The details of this aid will be

delivered in other parts of this report.

2. Corporate Legal

As the section is responsible for the activities of law

firms, Corporate Legal section is involved in a wide

range of special teams including company goods and

Services Procurement Team, a team of procurement

of aircraft, Aircraft sales team and Non-earning

Assets. The role of Corporate Legal section in this

special team including giving legal consideration,

assessment over the contract of cooperation, as well

as help the negotiation process with the III.

Corporate Legal division major performance in 2016

is shown through the resolved process of drafting,

review, and endorsement of public contracts

and 56 36 charter contracts with an average

completion of the process of contract between

14 – 15 days.

Page 153: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

153ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

3. BOD Support

Monitoring atas kepatuhan prinsip Good Corporate

Governance dilakukan melalui mekanisme

Compliance Online System yang terintegrasi dengan

Pertamina Korporat. Monitoring Compliance Online

System meliputi pelaksanaan Sosialisasi Good

Corporate Governance (GCG), penyerahan LHKPN,

serta pengisian Code of Conduct (COC) dan Conflict

of Interest (COI) yang dilaksanakan setiap setahun

sekali dan pelaporan Gratifikasi yang disampaikan

secara bulanan.

Pada tahun 2016, seksi BOD Support berhasil

melaksanakan Sosialisasi GCG kepada 276 orang

dari 365 pekerja dilaksanakan di Bandar Udara

Pondok Cabe dan Kantor Cabang Balikpapan.

Selain itu, pada tahun 2016 seksi BOD Support juga

berhasil mengkoordinir pelaporan LHKPN pekerja

sebanyak 25 laporan dari 34 wajib lapor. Secara

keseluruhan, tingkat kepatuhan Compliance Online

System tahun 2016 mencapai 84.74%.

4. Strategy and ICT (Information& Communication

Technology)

Sejak bergabung dengan fungsi Sekretaris

Perusahaan pada 1 April 2016, seksi Strategy and

ICT (Informaton& Communication Technology) telah

menyelesaikan penyusunan IT Master Plan 2017 -

2021, melakukan peningkatan perangkat cyberoam

yang berfungsi sebagai firewall network security

system, dan membuat aplikasi crew Management

System guna menghitung data jam terbang.

Selain itu, seksi Strategy and ICT (Informaton&

Communication Technology) juga menyelesaikan

penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan

(RJPP) 2017 – 2021 setelah sebelumnya RJPP

terakhir tahun 2014 – 2018. Dalam penyusunan

RJPP ini selain diperoleh data dari Direksi juga

dikumpulkan insiatif dari setiap fungsi yang ada di

Perusahaan. Dalam RJPP 2017 – 2021 PT PAS,

disampaikan rencana pengembangan PT PAS untuk

pengelolaan bandara-bandara Pertamina serta

upaya diversifikasi pasar.

3. BOD Support

Monitoring over Good Corporate Governance

principles compliance is done through Online

System Compliance mechanism that integrates

with Pertamina corporates. Compliance monitoring

Online System includes the implementation of

Dissemination of Good Corporate Governance

(GCG), the surrender of LHKPN, as well as charging

Code of Conduct (COC) and Conflict of Interest (COI)

which is carried out once a year and reporting any

Gratuities that are submitted on a monthly basis.

By 2016, BOD Support section successfully

implement GCG Socialization to 276 people of 365

workers held in Pondok Cabe Airport and Branches

Balikpapan. In addition, by 2016 the division BOD

Support also successfully coordinating the reporting

LHKPN reports as many as 25 workers from 34

report. Overall, the level of compliance Compliance

Online System 2016 reached 84.74%.

4. Strategy and ICT (Information& Communication

Technology)

Since joining the function of Corporate Secretary on

April 1, 2016, division Strategy and ICT (Information

& Communication Technology) has completed the

preparation of the IT Master Plan 2017-2021, make

improvements to the device that acts as a firewall

network security system, and make the application

to calculate the crew Management System data

flying hours.

In addition, section Strategy and ICT (Information

& Communication Technology) also completed the

drafting of a long-term business plan (RJPP) 2017 –

2021 after the COMPANY last year 2014 – 2018. In

the preparation of this COMPANY other than data

obtained from the Board of Directors also collected

initiative of any existing functions in the company.

In RJPP 2017 – 2021 PT PAS, presented the

development plan of PT fitting to the management

of the airports as well as market diversification

efforts of Pertamina.

Page 154: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

154KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Sejak 1 Maret 2016 posisi Corporate Secretary Manager

di Pelita dijabat oleh Novianti dan terhitung sejak tanggal

1 Agustus 2016 posisi tersebut dijabat oleh Fety. Lahir di

Jawa Timur pada tanggal 21 Februari 1977, beliau meraih

gelar Sarjana Sosial dari Universitas Airlangga pada tahun

2000 dan Master of Development Practice dari The

Universtiy of Queensland - Australia pada tahun 2015.

Berkarir di Pertamina sejak tahun 2001 sebagai Staff

Umum di Balikpapan, Pengawas Media, Pengawas

Utama Media, Kabag. Hubungan Pemerintah &

Masyarakat, Public Relation Section Head, Senior Officer

Education & Prevention, Area Manager Communication

& Relations Sulawesi, hingga jabatan terakhir sebagai

Corporate Secretary Manager di PT Pelita Air Service

pada tahun 2016.

Since March 1, 2016 Corporate Secretary Manager

position in Pelita replacing Novianti and calculated from

the date of 1 August 2016 the position assumed by

Fety. Born in East Java on February 21, 1977, he holds a

Bachelor of social from Airlangga University in 2000 and

a Master of Development Practice of The University of

Queensland-Australia by 2015.

Career in Pertamina since 2001 as General Staff at

Balikpapan, the watchdog Media, Major Media, head

of the watchdog. Government relations, Public Relation

Society & Section Head, Senior Officer Education &

Prevention, Area Manager Communication & Relations

of Sulawesi, to the last position as Corporate Secretary

Manager at PT Pelita Air Service in 2016.

PROFIL CORPORATE SECRETARY MANAGERCorporate Secretary Manager Profile

Manajer Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary Manager

Fety

Page 155: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

155ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

SISTEM PENGENDALIAN INTERNALInternal Control System

Internal control system is an all action taken by

management, the Board of Directors, Commissioners or

other parties to manage risk and increase the likelihood

of achieving the goals and objectives set. Management

plan, organize and direct the implementation of

adequate measures to increase the certainty that the

goal is reached. Internal control system consists of the

control environment, risk assessment , the activities

( procedure ) control, information and communication

and control monitoring.

In order to optimally support the implementation of

GCG, the Company’s Internal Control Openness is

set in the Code of Internal Audit Parent and enacted

through Decree No.008/KPTS/BOD/PAS/2016 dated

May 3, 2016. Internal Control applied layered on each

individual, with principle:

1. Preventive ; namely to prevent unwanted

incidents occur.

2. Detective ; that is to detect and rectify

weaknesses.

3. Directive ; namely to encourage the desired

thing.

COMPONENTS OF INTERNAL CONTROL

In the latest framework COSO 2013, outlined that there

are five components of internal control, namely:

1. Control environment

The core of any company is its human factors

include the integrity, ethical values and competence;

philosophy and management style; the way in

which authority and management in implementing

its responsibility ; organization and development

of human resources; as well as the attention and

referrals made by the Board of Directors.

2. Risk Management

Companies need to recognize and manage risk.

Companies must define its objectives, combined

with financial activities and other activities in order to

operate in a coordinated manner. The company also

must establish mechanisms to identify, analyze and

manage the associated risks.

Sistem pengendalian internal merupakan semua

tindakan yang dilakukan oleh manajemen, Direksi,

Komisaris ataupun pihak lain untuk mengelola risiko dan

meningkatkan kemungkinan tercapainya sasaran dan

tujuan yang ditetapkan. Manajemen merencanakan,

mengorganisir dan mengarahkan pelaksanaan tindakan

yang memadai untuk meningkatkan kepastian bahwa

tujuan tercapai. Sistem pengendalian intern terdiri atas

lingkungan pengendalian, risk assessment, kegiatan

(procedure) pengendalian, informasi dan komunikasi serta

pemantauan pengendalian.

Guna menunjang penerapan GCG secara optimal,

Perusahaan memiliki Sitem Pengendalian Intern yang

sudah diatur dalam Pedoman Induk Internal Audit dan

disahkan melalui Surat Keputusan No.008/KPTS/BOD/

PAS/2016 tanggal 03 Mei 2016. Pengendalian Intern

diterapkan berlapis pada setiap individu, dengan prinsip:

1. Preventive; yaitu mencegah kejadian yang tidak

diinginkan terjadi.

2. Detective; yaitu mendeteksi dan memperbaiki

kelemahan yang ada.

3. Directive; yaitu mendorong terjadinya hal yang

diinginkan.

KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL

Dalam kerangka terbaru COSO 2013, dijabarkan bahwa

terdapat 5 komponen pengendalian internal, yakni :

1. Lingkungan Pengendalian

Inti dari setiap Perusahaan adalah faktor manusianya

meliputi integritas, nilai-nilai etika dan kompetensi;

filosofi dan gaya manajemen; cara yang ditempuh

manajemen dalam melaksanakan kewenangan

dan tanggung jawabnya; pengorganisasian dan

pengembangan sumber daya manusia; serta

perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Direksi.

2. Pengelolaan Risiko

Perusahaan harus menyadari dan mengelola

risiko. Perusahaan harus menetapkan tujuannya

dipadukan dengan kegiatan keuangan serta kegiatan

lainnya agar dapat beroperasi secara terkoordinasi.

Perusahaan juga harus membuat mekanisme untuk

mengidentifikasi, menganilisa dan mengelola risiko

terkait.

Page 156: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

156KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

3. Aktifitas Pengendalian

Kebijakan pengendalian dan prosedur harus ditetapkan

dan dilaksanakan. Hal ini akan memberikan keyakinan

bahwa tindakan yang diidentifikasi manajemen untuk

menghadapi risiko, yang terkait dengan pencapaian

tujuan perusahaan, dilaksanakan secara efektif.

Aktifitas pengendalian merupakan tindakan-tindakan

yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian

terhadap kegiatan perusahaan pada setiap tingkat dan

unit dalam struktur organisasi, antara lain mengenai

kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi

penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas dan

keamanan terhadap aset perusahaan.

4. Informasi dan Komunikasi

Merupakan sistem informasi dan komunikasi yang

memberikan informasi yang diperlukan kepada

para pegawai, dalam melaksanakan, mengelola

dan mengendalikan operasinya. Sistem informasi

dan komunikasi merupakan suatu proses penyajian

laporan mengenai kegiatan operasional, finansial

serta ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang

berlaku.

5. Monitoring

Monitoring merupakan proses penilaian terhadap

kualitas sistem pengendalian internal termasuk

fungsi Internal Audit pada setiap tingkat dan unit

struktur organisasi perusahaan, sehingga dapat

dilaksanakan secara optimal, dengan ketentuan

bahwa penyimpanan yang terjadi dilaporkan kepada

Direksi dan tembusannya disampaikan kepada

Komite Audit.

EVALUASI TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM

PENGENDALIAN INTERNAL

Mengacu pada COSO (Committee of Sponsoring

Organization of the Treadway Commission), proses

pengendalian internal dilaksanakan oleh Komisaris,

Majamen dan personil Perusahaan lainnya. Evaluasi sistem

pengendalian internal yang dilakukan oleh Internal Audit

Department dirancang untuk memberikan keyakinan yang

memadai terhadap pencapain misi, sasaran dan tujuan

organisasi yang meliputi :

1. Efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional

2. Keandalan dan integritas informasi

3. Kepatuhan terhadap ketentuan/prosedur yang

berlaku

4. Pengamanan aset Perseroan

3. Activity Control

Control policies and procedures should be established

and implemented. This will give confidence that the

measures identified to deal with risk management,

related to the achievement of corporate objectives

are effectively implemented. Control activities are

the actions carried out in a process of controlling

the activities of the company at every level and unit

in the organizational structure, among others, the

authority, authorization, verification, reconciliation

assessment of job performance, job distribution and

security against the assets of the company.

4. Information and Communication

An information and communication systems that

provide the necessary information to employees,

implement, manage and control operations.

Information and communication system is a process

of preparing a report on the operations, financial as

well as the observance of rules and regulations.

5. Monitoring

Monitoring is a process of assessment of the

quality of the internal control system including the

internal audit function at every level and unit of

the company’s organizational structure, so it can

be implemented optimally, provided that storage is

happening reported to the Board of Directors and a

copy submitted to the Audit Committee.

EVALUATION OF EFFECTIVENESS OF INTERNAL

CONTROL SYSTEMS

Referring to the COSO ( Committee of Sponsoring

Organizations of the Treadway Commission ), the internal

control process carried out by the Commissioner,

Management and other Company personnel. Evaluation

of the internal control system carried out by the Internal

Audit Department are designed to provide reasonable

assurance of the achievement of the mission, goals and

objectives of the organization include:

1. Effectiveness and efficiency of operations

2. The reliability and integrity of information

3. Compliance with the regulations / procedures

applicable

4. Safeguarding the Company’s assets

Page 157: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

157ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

INTERNAL AUDIT DEPARTMENTInternal Audit Department

In order to help assure the effectiveness of management’s

internal control over operations of the company, will be

established function of Internal Audit .

Internal Audit Department of the Bank is headed by a

Chief who is appointed and dismissed by the President

Director . Since March 1st, 2016 Chief of Internal Audit

chaired by Mustika Lestari.

Number of human resources in the Internal Audit

Department now consists of two (2) persons, namely the

Chief of Internal Audit and assisted by 1 (one) Auditor .

INTERNAL AUDIT CHARTER

Internal Audit Department have established the Internal

Audit Charter which is the rule of conduct for Internal

Auditors and the basic principles of the implementation

of the implementation of the Internal Audit. This Charter

established by Decree President Director 12 dated June

18, 2012 with the last revision on December 28, 2016.

Duties, powers and responsibilities of Internal Audit

contained in the Internal Audit Charter which was

signed by the Chief of Internal Audit , Director and Audit

Committee.

Dalam rangka membantu manajemen meyakinkan

efektivitas pengendalian internal atas kegiatan operasional

perusahaan, maka dibentuklah Fungsi Internal Audit.

Internal Audit Department di Perseroan dipimpin oleh

seorang Chief yang diangkat dan diberhentikan oleh

President Director. Sejak 1 Maret 2016 Chief of Internal

Audit dijabat oleh Mustika Lestari.

Jumlah SDM pada Internal Audit Department saat ini

berjumlah 2 (dua) orang, yaitu Chief of Internal Audit dan

dibantu oleh 1 (satu) orang Auditor.

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Internal Audit Department telah menetapkan Piagam

Audit Internal yang merupakan aturan perilaku bagi

Internal Auditor dan prinsip-prinsip dasar pelaksanaan

Internal Audit. Piagam ini ditetapkan melalui SK President

Director No.12 tanggal 18 Juni 2012 dengan revisi terakhir

pada tanggal 28 Desember 2016.

Tugas, wewenang dan tanggung jawab Internal Audit

tercantum dalam Piagam Internal Audit yang ditanda

tangani oleh Chief Internal Audit, Direktur Utama dan

Komite Audit.

Implementation and the role of the Department of

Internal Audit in Internal Control Systems is reflected

in the Work Program Annual Audit (PKAT) signed by the

President Director and control activities include mentoring

/ consulting with function / unit, monitoring and follow

up the recommendation and review the results of the

assignment previous.

Evaluation of the implementation of the internal control

system related functions carried out regularly every

year by the Internal Audit Department , in particular for

the function / unit value / high cost, the district, and the

function / unit that performs the functions of procurement.

Pelaksanaan dan peran Departemen Internal Audit dalam

Sistem Pengendalian Internal tercermin dalam Program

Kerja Audit Tahunan (PKAT) yang ditanda tangani oleh

President Director dan kegiatan pengendalian antara lain

kegiatan pendampingan/konsultasi dengan fungsi/unit

kerja, monitoring dan follow up hasil rekomendasi dan

reviu hasil penugasan sebelumnya.

Pelaksanaan evaluasi atas sistem pengendalian intern

fungsi terkait dilakukan secara rutin tiap tahun oleh

Internal Audit Department, khususnya untuk fungsi/unit

kerja dengan nilai/biaya tinggi, distrik, dan fungsi/unit yang

melakukan fungsi pengadaan.

Page 158: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

158KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

WEWENANG

Wewenang fungsi Internal Audit adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Internal Audit memiliki akses yang cukup

atas infomasi dan data yang relevan dalam bentuk

dokumen baik yang ada di dalam maupun di luar

perusahaan, melakukan wawancara, observasi dan

angket terhadap pihak-pihak yang terkait.

2. Mengelola kegiatan investigasi terhadap masalah

yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan

dan tanggung jawab untuk melakukan investigasi

tersebut terbatas sampai dengan pengungkapan dan

pelaporan kepada President Director

3. Menetapkan dan mengelola mekanisme koordinasi

pelaksanaan dan tindak lanjut dari hasil audit

eksternal dengan unit-unit kerja di Perusahaan.

4. Mengelola kegiatan komunikasi dengan Direksi,

Dewan Komisaris dan Komite Audit.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Tugas dan tanggung jawab fungsi Internal Audit

berdasarkan Piagam Internal Audit adalah :

1. Membuat program kerja, mengkoordinasikan,

melaksanakan, melaporkan serta menelaah,

memonitor dan mengevaluasi atas tindak lanjut hasil

audit serta melaksanakan kegiatan assurance &

consulting.

2. Mengelola kegiatan pelaporan issue-issue signifikan

yang berkaitan dengan pengendalian internal,

manajemen risiko, good corporate governance, dan

memberikan rekomendasi perbaikan.

3. Mengelola kegiatan evaluasi mutu pada kegiatan

pengawasan internal.

4. Mengelola penugasan lain yang diberikan oleh

Direksi dan Dewan Komisaris.

STRUKTUR ATAU KEDUDUKAN INTERNAL AUDIT

DEPARTMENT

Fungsi Internal Audit dipimpin oleh seorang Chief Internal

Audit yang bertanggung jawab langsung dan melapor

kepada Direktur Utama secara struktural dan kepada

Komite Audit secara fungsional.

AUTHORITY

The authority of the Internal Audit function is as follows:

1. Internal Audit Function have sufficient access

on information and relevant data in the form of

documents both inside and outside the company,

conduct interviews, observations and questionnaires

to the parties concerned.

2. Managing the investigative activities of the problems

that can result in losses for the company and the

responsibility to conduct such an investigation

is limited to the disclosure and reporting to the

President Director

3. Establish and manage coordination mechanisms of

implementation and follow up of the results of the

external audit with the working units in the Company.

4. Manage communications with the Board of Directors,

the Board and the Audit Committee.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

Duties and responsibilities of the Internal Audit function

based Internal Audit Charter are:

1. Make work programs, coordinate, conduct, reporting

and review, monitor and evaluate the follow up of

audit results and carry out assurance and consulting

activity.

2. Manage activity-issue reporting significant issues

relating to the internal control, risk management,

corporate governance , and provide recommendations

for improvement.

3. Managing quality evaluation activities on internal

oversight activities.

4. Managing other assignments given by the Directors

of the Boards.

STRUCTURE OR INTERNAL AUDIT DEPARTMENT

POSITION

The Internal Audit function is headed by a Chief of Internal

Audit directly responsible and report to the Director of

structurally and functionally to the Audit Committee.

Page 159: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

159ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Position on Internal Audit Function Directors stipulated

in Decree No.002 / KPTS / BOD / PAS / 2016 dated

February 25, 2016.

The organizational chart Internal Audit Pelita is as

follows:

Jabatan pada Fungsi Internal Audit diatur dalam SK

Direksi No.002/KPTS/BOD/PAS/2016 tanggal 25

Februari 2016.

Adapun diagram struktur organisasi Internal Audit

Pelita adalah sebagai berikut :

THE INTERNAL AUDIT PROFESSION CERTIFICATION

In carrying out the activities of the audit, the Internal Audit

Department has been supported with audit personnel

professionals most certified advanced level, as well

as Auditing has had enough experience is adequate

according to needs and the development of the company’s

operations.

Given those powers, duties and functions, the companies

include HR in the Internal Audit Department in programs

development of competence or expertise so that it can

support the execution of the functions and tasks in

Internal Audit Department, among others:

SERTIFIKASI PROFESI INTERNAL AUDIT

Dalam melaksanakan kegiatan audit, Internal Audit

Department telah didukung dengan tenaga audit

profesional yang sebagian telah bersertifikat Audit Tingkat

Lanjutan, serta telah mempunyai pengalaman yang

cukup memadai sesuai kebutuhan dan perkembangan

operasional Perusahaan.

Mengingat fungsi, tugas dan kewenangannya yang

strategis, Perusahaan menyertakan SDM di Internal Audit

Department dalam program-program pengembangan

kompetensi maupun keahlian sehingga dapat mendukung

pelaksanaan fungsi dan tugas di Internal Audit Department,

antara lain :

NO. KEGIATAN PENYELENGGARA

1.Sharing Session “Batasan Kewenangan & Perlindungan Hukum bagi Auditor Internal dalam Akses Data Elektronik”

SPI Pertamina

2 Sharing Session “Risk Management Update Trend” SPI Pertamina

3. Sharing Session “Mengoptimalkan Peran Internal Audit sebagai Strategic Advisor” FKSPI- ESDM

PRESIDENT DIRECTOR

CHIEF INTERNAL AUDIT

AUDITOR

Page 160: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

160KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

NO. PENUGASANJUMLAH OBYEK

AUDITKETERANGAN

1. Audit

a. PKAT 1 Meliputi pelaksanaan audit di Fungsi Aircraft Maintenance Division

b. Khusus 5 Meliputi pelaksanaan audit atas legalisir dan penandatanganan dokumen

eks. Lapangan terbang Pelabuhan Ratu – Sukabumi, keterlambatan

pesawat ATR 72-500 PK-PAV pada tanggal 1 Mei 2016, pertanggung

jawaban uang muka di Pelita Training Center, dokumen/file di komputer

Base Operation Jakarta , pengelolaan revenue pada PT Indopelita Aircraft

Services.

2. Konsultasi 90 Pemberian konsultasi kepada fungsi-fungsi terkait

3. Review Internal

Kontrol

1 Meliputi review atas pendapatan dan proses peminjaman spare parts di PT

Indopelita Aircraft Services.

Dari hasil pelaksanaan audit tersebut, Internal Audit

Department bersama-sama dengan auditee telah

membahas hal-hal yang merupakan kelemahan untuk

diberikan saran perbaikannya.

Seluruh Laporan Hasil Audit beserta hasil rekomendasinya

disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui

Komite Audit. Laporan ini juga disampaikan kepada auditee

untuk dapat dipergunakan sebagai bahan perbaikan

baik aspek pengendalian internal, maupun proses dan

aktivitasnya

Secara berkala Internal Audit Department melakukan

monitoring atas pelaksanaan tindak lanjut atas

rekomendasi audit dengan pihak auditee.

Pelaksanaan tindak lanjut sudah berjalan cukup baik

dengan dilaksanakannya rekomendasi yang diberikan,

termasuk rekomendasi dari pemeriksaan khusus.

From the results of the audit, the Internal Audit

Department together with the auditee has been

discussing things that is a weakness to give

suggestions for improvement.

Entire Audit Report with the results of the

recommendation submitted to the Board of Directors

and Board of Commissioners through the Audit

Committee. This report was also submitted to the

auditee to be used as a repair material both aspects of

internal control, as well as the processes and activities

Periodically Internal Audit Department monitoring

the implementation of the follow-up on audit

recommendations by the auditees.

Implementation of the follow-up has been running quite

well with the implementation of the recommendations

given, including the recommendation of a special

examination.

Pelaksanaan Kegiatan 2016 Activities implementation of 2016

Page 161: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

161ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

PROFIL CHIEF INTERNAL AUDITChief Internal Audit Profile

Chief Internal Audit

Chief Internal Audit

Mustika Lestari

Since March 1st 2016 the position of Chief Internal

Audit at Pelita held by Mustika Lestari. Born on March

10, 1980, he holds a degree in Accounting from

Pancasila University in 2002 and a Masters Degree

from the University Pancasil in 2006.

Career at Pelita since 2003 as a Tax Clerk, Tax

Supervisor, Tax & Insurance Assistant Manager, Senior

Finance Auditor, Acting. Internal Audit Vice President,

until his last position as Chief Internal Audit in 2016.

Sejak 1 Maret 2016 posisi Chief Internal Audit di Pelita

dijabat oleh Mustika Lestari. Lahir pada tanggal 10

Maret 1980, beliau meraih gelar Sarjana Akuntansi

dari Universitas Pancasila pada tahun 2002 dan Master

Degree dari Universitas Pancasila pada tahun 2006.

Berkarir di Pelita sejak tahun 2003 sebagai Tax Clerk, Tax

Supervisor, Tax & Insurance Assistant Manager, Finance

Senior Auditor, Pjs. Internal Audit Vice President, hingga

jabatan terakhir sebagai Chief Internal Audit pada tahun

2016.

Page 162: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

162KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

AKUNTAN PUBLIKPublic Accountant

To support the accountability of the financial

statements, since 2012 to 2015 Pelita consistent to use

the services of a public accountant Fahmi Tanubrata

Sutanto & Partners (BDO) to conduct public audits (

general audit ) Consolidated Financial Statements of

PT Pelita Air Service.

But in 2016, Pertamina as the shareholder has

appointed Tanudiredja, Wibisana & Partners

( member firm Pricewaterhouse Coopers ) to conduct

public audits (general audit) Consolidated Financial

Statements in Pelita. Audit fees were approved

amounting Rp.455.250.000, -

Table Conducting public accounting firm Audit

of Financial Statements PT Pelita Air Service

Year 2012 - 2016:

Untuk menunjang akuntabilitas penyusunan laporan

keuangan, sejak tahun 2012 hingga 2015 Pelita konsisten

untuk menggunakan jasa akuntan publik Tanubrata

Sutanto Fahmi & Rekan (BDO) untuk melakukan audit

umum (general audit) atas Laporan Keuangan Konsolidasi

PT Pelita Air Service.

Namun di tahun 2016, Pertamina selaku pemegang

saham telah menunjuk KAP Tanudiredja, Wibisana &

Rekan (member firm Pricewaterhouse Coopers) untuk

melakukan audit umum (general audit) atas Laporan

Keuangan Konsolidasi di Pelita. Audit fee yang disetujui

adalah sebesar Rp.455.250.000,-

Tabel Kantor Akuntan Publik yang Melakukan

Audit Laporan Keuangan PT Pelita Air Service

Tahun 2012 – 2016 :

Tahun Kantor Akuntan Publik Biaya Audit

2016 Tanudiredja, Wibisana & Rekan (Pricewaterhouse Coopers) 455.250.000

2015 Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (BDO) 373.727.420

2014 Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (BDO) 338.829.650

2013 Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (BDO) 291.000.000

2012 Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (BDO) 371.100.000

In addition to the Annual Financial Statements audit

services, in 2016 the Company did not use other services

provided by the firm.

Selain jasa audit Laporan Keuangan Tahunan, pada tahun

2016 Perusahaan tidak menggunakan jasa lain yang

diberikan oleh kantor akuntan.

Page 163: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

163ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Pentingnya implementasi Good Corporate Governance

(GCG) menjadi kebutuhan sekaligus tuntutan yang tidak

dapat dihindari dalam perkembangan bisnis global dan

peningkatan citra perusahaan. GCG merupakan sistem

sekaligus struktur dalam rangka memberi keyakinan

kepada segenap pihak yang berkepentingan (stakeholders)

bahwa perusahaan dikelola dan diawasi untuk melindungi

kepentingan stakeholders yang sejalan dengan peraturan

perundang-undangan dan prinsip-prinsip GCG yang

berlaku umum maupun yang akan terus dikembangkan

sesuai asas universal.

Perseroan menyadari arti pentingnya implementasi

GCG sebagai salah satu alat untuk meningkatkan

nilai dan pertumbuhan bisnis jangka panjang secara

berkesinambungan tidak hanya bagi Pemegang Saham

namun juga segenap Pemangku Kepentingan. Untuk itulah

Perseroan berkomitmen untuk mengimplementasikan

GCG secara konsisten yang salah satunya dilakukan

melalui penyusunan pedoman etika usaha dan perilaku.

The Importance of Good Corporate Governance

(GCG) into needs while demands are unavoidable

in development global business and improving the

image of the company. GCG is the system while the

structure in order to give confidence to all interested

parties ( stakeholders ) that the company is managed

and monitored to protect interests of stakeholders are in

line with legislation and corporate governance principles

generally accepted and which will continue to be

developed in accordance universal principles.

The Company realizes the importance of GCG

implementation as one of the tools to increase the value

and long-term business growth on an ongoing basis

not only for shareholders but also all Stakeholders. For

this reason the Company is committed to implementing

GCG consistently, one of which is done through the

preparation and conduct of business ethics guidelines.

KODE ETIK PERUSAHAANCompany Code Ethics

ISI ETIKA USAHABusiness Ethics Content

Kebijakan perilaku perusahaan merupakan penjelasan

tentang bagaimana Perseroan sebagai suatu entitas

bisnis bersikap, beretika dan bertindak dalam upaya

menyeimbangkan kepentingan Perseroan dengan

kepentingan segenap Pemangku Kepentingan sesuai

dengan prinsip-prinsip GCG dan nilai-nilai korporasi yang

sehat dengan tetap menjaga profitabilitas Perusahaan.

Beberapa aspek kritikal yang dipandang perlu diatur dalam

Pedoman Etika Usaha dan Perilaku sebagai pedoman

perilaku insan Perseroan dalam berhubungan dengan

Pemangku Kepentingan, baik internal maupun eksternal,

antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut :

The company’s behavior policy is an explanation of how

the Company as a business entity being, ethical and act

in an effort to balance the interests of the Company with

the interests of all Stakeholders in accordance with the

principles of good corporate governance and corporate

values healthy while maintaining the profitability of the

Company.

Some of the critical aspects that are necessary prescribed

in the Code of Business Ethics and Conduct as a guide

to human behavior in dealing with the Company’s

Stakeholders, both internally and externally, among

others, include the following:

Page 164: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

164KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

The Company develops business ethics guidelines which

is a standard of behavior in business and provide guidance

to the company as an entity, to interact and connect with

stakeholders. Application of business ethics is expected

to help the company to improve performance by taking

into account the interests of stakeholders ethically and

based on the rule of law.

Business ethics include the way companies do business,

such as customers, suppliers, competitors, regulators,

partnerships with communities, employees, investors,

with subsidiaries and also with the media.

Here are the ethical standards prevailing in the

Company’s business:

1. Relationship with customers

• Company continues to work hard to provide

flight services with the highest level of service

and a high level of safety at a competitive

price.

• Company continues to promote professional

standards of service with a high level of

safety in order to satisfy the customers.

• Company continues to pay attention to

the needs of customers and continuously

monitor, improve service levels, through

the improvement of labor standards and

integrated systemic supported by adequate

information technology.

• In order to maintain the quality service, the

Company always pay attention to aspects

of safety and innovation at every stage of

the process improvement, excellent service

to support the development of production

equipment according to customer requirements.

• Mutual respect for the interests of each

party through contractual requirement for

transparent, honest and fair.

2. Relationships with suppliers

• Follow all the rules of procurement of goods and

services which set the Company, at the time of

procurement of goods or services required.

Perseroan mengembangkan pedoman yang merupakan

standar perilaku dalam berbisnis dan menjadi panduan

bagi perusahaan sebagai suatu entitas, dalam berinteraksi

dan berhubungan dengan para pemangku kepentingan.

Penerapan etika usaha diharapkan dapat membantu

perusahaan untuk meningkatkan kinerja dengan tetap

memperhatikan kepentingan dari para pemangku

kepentingan secara beretika dan berlandaskan aturan

hukum.

Etika usaha mencakup mengenai cara perusahaan

melakukan bisnis, seperti dengan pelanggan, pemasok,

pesaing, regulator, kemitraan dengan masyarakat sekitar,

karyawan, investor, dengan anak perusahaan dan juga

dengan media.

Berikut adalah standar etika usaha yang berlaku di

Perseroan :

1. Hubungan dengan pelanggan

• Perseroan senantiasa bekerja keras untuk

memberikan jasa penerbangan dengan tingkat

layanan terbaik dan tingkat keselamatan yang

tinggi dengan harga yang kompetitif.

• Perseroan senantiasa mengedepankan standar

pelayanan yang profesional dengan tingkat

keselamatan yang tinggi demi memuaskan

pelanggan.

• Perseroan senantiasa memperhatikan

kebutuhan para pelanggan dan secara terus

menerus memantau, menyempurnakan tingkat

layanan, melalui peningkatan standar kerja yang

tersistem dan terintegrasi didukung teknologi

informasi yang memadai.

• Demi mempertahankan kualitas pelayanan,

Perseroan senantiasa memperhatikan aspek

keselamatan dan inovasi pada setiap tahap

proses peningkatan, pengembangan pelayanan

prima dengan dukungan alat produksi sesuai

kebutuhan pelanggan.

• Saling menghormati kepentingan masing-

masing pihak melalui persyaratan kontrak yang

transparan, jelas, jujur dan adil.

2. Hubungan dengan pemasok

• Mengikuti seluruh peraturan pengadaan barang

dan jasa yang ditetapkan Perseroan, pada saat

melakukan pengadaan atas barang atau jasa

yang dibutuhkan.

ETIKA USAHABusiness Ethics

Page 165: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

165ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

• Memberikan kesempatan bagi pemasok

usaha kecil, terutama pengusaha lokal, untuk

mendapatkan bagian dari volume pembelian

Perseroan.

• Perseroan hanya menggunakan pemasok-

pemasok yang memenuhi kualifikasi yang

ditetapkan Perseroan dan secara konsisten

mampu memenuhi standar kualitas, biaya dan

pengiriman yang diharapkan.

• Melakukan hubungan kerja hanya dengan

pemasok yang memenuhi peraturan

perundangan yang berlaku dan persyaratan

tambahan dari Perseroan, terutama yang

berkaitan dengan perburuhan, lingkungan,

kesehatan dan keamanan, keselamatan kerja

serta pembayaran yang tidak wajar.

3. Hubungan dengan pesaing

• Menjaga hubungan yang baik dan menghormati

keberadaan pesaing.

• Menunjukkan perilaku kompetitif yang sehat

serta beretika sesuai dengan ketentuan

perusahaan dan perundang-undangan yang

berlaku.

• Menghindari hubungan bisnis dan kerja sama

yang menjurus tidak wajar, memberikan

keuntungan bagi pihak-pihak tertentu serta

mengorbankan kepentingan konsumen.

• Menjadikan perusahaan pesaing sebagai

pembanding (benchmark) guna meningkatkan

kinerja perusahaan.

4. Hubungan dengan regulator

• Tunduk pada peraturan perundangan yang berlaku

khususnya peraturan keselamatan penerbangan

umum dan senantiasa melaksanakan dalam

praktik-praktik perusahaan.

• Membangun hubungan yang harmonis

dengan Pemerintah selaku pihak regulator dan

Pertamina sebagai Pemegang Saham.

• Mengharuskan semua mitra kerja Perseroan

untuk mematuhi standar etika hubungan dengan

Pemerintah yang diterapkan Perseroan.

• Jujur dan transparan dalam berhubungan

dengan semua instansi dan pejabat Pemerintah.

• Setiap pelaporan, pernyataan, sertifikasi dan

permohonan yang ditujukan kepada Pemerintah

harus transparan, jelas, akurat, lengkap serta

tidak mengandung hal-hal yang dapat disalah

tafsirkan.

• Providing opportunities for small business

suppliers, mainly local businessmen, to earn

a share of the volume of purchases of the

Company.

• The company only uses suppliers that meet

the qualifications set by the Company and

are consistently able to meet the standards-

quality, cost and delivery is expected.

• Choosing to work only with suppliers who

meet the prevailing regulations and the

additional requirements of the Company,

especially those associated with labor,

environmental, health and safety, working

safety and improper payments.

3. Relations with competitors

• Maintaining good relationships and respect the

existence of competitors.

• Show a healthy competitive behavior and ethics

in accordance with enterprise and applicable

law.

• Avoiding business relationships and cooperation

that lead is not fair, to benefit certain parties

as well as the expense of the interests of

consumers.

• Making the company’s competitors as a

comparison ( benchmarks ) in order to improve

company performance.

4. Relations with the regulator

• Subject to applicable law and regulation,

especially general aviation safety and always

carry out the company’s practices.

• Building a harmonious relationship with the

Government as the regulator and Pertamina as

a Shareholder.

• The Company requires all partners to adhere to

ethical standards that applied to government

relationship with the Company.

• Honest and transparent in their dealings with all

agencies and government officials.

• Each reporting , statements, certifications

and requests addressed to the Government

must be transparent, clear, accurate,

complete and does not contain things that

can be misrepresented.

Page 166: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

166KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

5. Partnerships with surrounding communities

• Company continues to uphold the commitment

that wherever the company operates units,

good relations and communication with the

public about the basic foundation for long-

term success of the Company.

• The Company has always respected each

partnership activity which gives a contribution

to society and improving social value and

corporate image.

• The Company formed a partnership with both

internal and external organizations, and public

institutions, central government and the local

area to achieve the shared commitment of the

program of Corporate Social Responsibility

(CSR) through partnerships based on mutual

trust and in line with the principle of openness.

6. Relationship with Employees

• The company respects and recognizes the

rights and obligations of employees under the

Collective Labor Agreement and the rules /

policies applicable company.

• The company treats its employees as

valuable assets which the Company will

provide equal opportunity for employees

to develop their potential without

discrimination of gender, ethnicity, religion,

race, and between groups.

• The Company introduced a system of

recruitment, promotion and career development

appropriately in accordance with the

competence of each employee as well as

regulatory requirements.

• Companies give freedom to employees to

express their opinions and aspirations with the

procedures that are ethical and not against the

rules.

• Companies that deserve reward to employees

who excel and give punishment are firmly

against all forms of violations committed

employees.

• Determination Award earnings results of the

Company to employees is decided by the

Board of Directors in the meeting of the Board

of Directors, based on the input of the Unions,

to see things such as business continuity, a

strategy that will and are being implemented as

well as investment plan.

5. Kemitraan dengan masyarakat sekitar

• Perseroan senantiasa menegakkan komitmen

bahwa dimanapun unit kerja Perusahaan

beroperasi, hubungan baik dan komunikasi

dengan masyarakat sekitar merupakan landasan

pokok bagi keberhasilan jangka panjang

Perusahaan.

• Perseroan senantiasa menghargai setiap

aktivitas kemitraan yang memberikan kontribusi

kepada masyarakat dan meningkatkan nilai

sosial dan citra perusahaan.

• Perseroan menjalin kerjasama dengan organisasi

baik internal maupun external, dan lembaga

masyarakat, pemerintah pusat dan daerah

setempat untuk mencapai komitmen bersama

tentang program Corporate Social Responsibility

(CSR) melalui kemitraan berdasarkan saling

percaya dan sejalan dengan prinsip keterbukaan.

6. Hubungan dengan Karyawan

• Perusahaan menghormati dan menghargai hak

dan kewajiban karyawan berdasarkan Perjanjian

Kerja Bersama dan peraturan/kebijakan

perusahaan yang berlaku.

• Perusahaan memperlakukan karyawan sebagai

aset yang berharga sehingga Perusahaan akan

memberi kesempatan yang sama kepada

karyawan untuk mengembangkan potensi yang

dimilikinya tanpa adanya diskriminasi gender,

suku, agama, ras, dan antar golongan.

• Perusahaan memberlakukan sistem

rekrutmen, promosi dan pengembangan

karir secara wajar sesuai dengan kompetensi

masing-masing karyawan serta kebutuhan

peraturan.

• Perusahaan memberikan kebebasan kepada

karyawan untuk menyampaikan pendapat dan

aspirasi dengan tata cara yang beretika dan tidak

bertentangan dengan peraturan.

• Perusahaan memberi penghargaan yang pantas

kepada karyawan yang berprestasi serta

memberikan punishment yang tegas terhadap

segala bentuk pelanggaran yang dilakukan

karyawan.

• Penetapan pemberian hasil laba Perusahaan

kepada karyawan diputuskan oleh Direksi dalam

rapat Direksi, didasarkan pada masukan dari

Serikat Pekerja, dengan melihat berbagai hal

seperti kelangsungan usaha, strategi yang akan

dan sedang dijalankan serta rencana investasi.

Page 167: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

167ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

7. Hubungan dengan investor (pemegang saham)

• Bahwa proses komunikasi dengan Investor dan

pemegang saham hanya dilakukan melalui satu

pintu (one door policy).

• Setiap pelaporan, pernyataan dan pengungkapan

informasi kepada Investor harus transparan,

jelas, akurat, lengkap serta tidak mengandung

hal-hal yang dapat disalah tafsirkan kecuali

untuk informasi di mana Direksi memiliki alasan

yang dapat dipertanggung jawabkan untuk tidak

memberikannya.

• Setiap Investor dan pemegang saham harus

tunduk kepada Anggaran Dasar Perseroan dan

semua keputusan yang diambil secara sah

dalam RUPS.

• Memberikan perlakuan yang setara (adil) kepada

pemegang saham dan Investor untuk dapat

menggunakan hak-haknya sesuai Anggaran

Dasar Perseroan dan perundang-undangan yang

berlaku.

• Untuk menjaga kejelasan akuntabilitas dan

independensi, melarang pemegang saham

campur tangan dalam kegiatan operasional

Perusahan yang menjadi tanggung jawab Direksi

sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar

Perseroan dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

8. Hubungan dengan Anak Perusahaan

• Insan Perseroan menjaga agar setiap

hubungan bisnis dengan anak perusahaan

maupun perusahaan patungan dilaksanakan

dalam kerangka hubungan bisnis yang wajar

sebagaimana layaknya hubungan bisnis yang

dikembangkan dengan pihak lain (arm’s length

relationship).

• Saling menghormati kepentingan masing-

masing pihak melalui perjanjian kerjasama yang

saling menguntungkan.

9. Hubungan dengan media

• Perseroan menjadi media massa sebagai

mitra kerja dengan mengedepankan hubungan

berlandaskan keterbukaan dan saling

menghormati sehingga Perusahaan akan selalu

berusaha menyampaikan informasi yang relevan

dan akurat sesuai dengan ketentuan yang

berlaku di perusahaan dan tidak melanggar kode

etik jurnalistik.

• Perseroan menerima dan menindak lanjuti kritik-

kritik membangun yang disampaikan melalui

media dengan tetap mempertimbangkan aspek

risiko dan biaya.

7. Relations with the investors (shareholders)

• That the process of communication with

investors and shareholders is only done through

the doors ( one door policy ).

• Each reporting, statement and disclosure of

information to investors should be transparent,

clear, accurate, complete and does not

contain things that can be misconstrued

interpreted except for information on where

the Directors have reason accountable for not

giving it.

• Every Investors and shareholders should be

subject to the Articles of Association and all

decisions taken lawfully in the GMS.

• Give equal treatment (fair) to shareholders and

investors separately can exercise their rights

in accordance Articles of Association and the

applicable legislation.

• To maintain the clarity of accountability

and independence, prohibit shareholders

intervene in the operations of the Company

are the responsibility of the Board of Directors

in accordance with the provisions of the

Articles of Association and the legislation in

force.

8. Relations with Subsidiary

• Company personnel to keep any business

relationship with its subsidiaries and joint

ventures carried out within the framework of

reasonable business relationship as befits a

developed business relations with other parties

( arm ‘ s length relationship ).

• Mutual respect for the interests of each party

through mutual cooperation agreement.

9. Relations with the media

• The Company became a mass media as partners

to promote relationships based on openness

and mutual respect so that the Company will

always strive to convey relevant and accurate

information in accordance with the applicable

provisions in the company and does not violate

the journalistic code of ethics.

• The Company accept and act upon constructive

criticism conveyed through the media while

considering the risks and costs aspects.

Page 168: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

168KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

• Submission of all material information to the

media should be information that has been

published ( public information ) in accordance

with company policy.

• Company personnel to convey information to the

media is a man of the Company that has been

approved or designated by the management or

other parties who have authorization.

• Any information submitted to the national

media / media area, both at head office and

representatives and business units should

coordinate with the work unit Corporate

Secretary.

Based on the values of the corporate culture and the

principles of good corporate governance, the Company

has drawn up guidelines for human behavior manners of

the Company regarding the management and employees.

The work ethic includes a code of conduct for management

and employees such, compliance with laws, conflicts

of interest, giving and receiving, equality and respect

for human rights, employment opportunities fair, no

payment is reasonable, the confidentiality of information,

monitoring and asset utilization, safety and health the

company’s environmental, ethical behavior toward fellow

employees.

The following ethical standards within the Company:

1. Compliance with the law

• Every human being must obey and submit

to the Company with applicable laws and

implement them consistently.

• Every human being of the Company must

avoid any action and behavior that could lead

to a violation of law and decency.

• Prioritize settlement through amicable

discussion in every problem and if it does

not reach an agreement, then the next will

use legal channels, and every member of

the Company is obliged to respect the legal

process that is ongoing or decisions.

• Penyampaian seluruh materi informasi

kepada media haruslah informasi yang sudah

dipublikasikan (public information) sesuai

dengan kebijakan perusahaan.

• Insan Perseroan yang dapat menyampaikan

informasi kepada media merupakan insan

Perseroan yang telah mendapat persetujuan

atau ditunjuk oleh manajemen ataupun pihak

lain yang memiliki otorisasi.

• Setiap informasi yang disampaikan kepada

media nasional/media daerah, baik di Kantor

Pusat maupun perwakilan dan unit bisnis harus

berkoordinasi dengan satuan kerja Sekretaris

Perusahaan.

Berdasarkan nilai-nilai budaya perusahaan serta prinsip-

prinsip tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan telah

menyusun pedoman perilaku insan Perseroan mengenai

tata perilaku manajemen dan karyawan.

Etika kerja mencakup tata perilaku manajemen dan

karyawan seperti, kepatuhan terhadap hukum, benturan

kepentingan, memberi dan menerima, persamaan dan

penghormatan pada hak asasi manusia, kesempatan

bekerja yang adil, pembayaran tidak wajar, kerahasiaan

informasi, pengawasan dan penggunaan aset,

keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan perusahaan,

perilaku etis terhadap sesama karyawan.

Berikut standar etika kerja di dalam Perseroan :

1. Kepatuhan terhadap hukum

• Setiap insan Perseroan harus patuh dan

tunduk terhadap hukum yang berlaku dan

melaksanakannya secara konsisten.

• Setiap insan Perseroan harus menghindari setiap

tindakan dan perilaku yang dapat menimbulkan

pelanggaran terhadap hukum dan kesusilaan.

• Mengedepankan penyelesaian melalui jalur

musyawarah untuk mufakat dalam setiap

permasalahan dan apabila tidak mencapai

kesepakatan, maka selanjutnya akan digunakan

jalur hukum dan setiap insan Perseroan

berkewajiban untuk menghormati proses hukum

yang sedang berjalan maupun keputusan yang

dihasilkan.

ETIKA KERJAWork Ethics

Page 169: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

169ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

• Tidak melakukan kerjasama yang melawan

hukum dengan pihak lain yang merugikan

perusahaan.

2. Benturan Kepentingan

• Memberitahukan kegiatan insan Perseroan di

bidang kegiatan keuangan di luar Perusahaan

atau usaha lain atau segala hubungan yang

dapat menimbulkan konflik kepentingan. Insan

Perseroan berkewajiban untuk memberikan

semua informasi mengnai hal tersebut dalam

penjelasan tertulis kepada atasan, satuan kerja

Human Resources & General Affair Department

atau satuan kerja Internal Audit Perusahaan.

• Menghindari tindakan atau hubungan yang

dapat memunculkan konflik dengan pekerjaan

atau kepentingan Perseroan.

• Menghindarkan diri dari tindakan penyalahgunaan

sumber daya, waktu dan fasilitas Perseroan

termasuk peralatan kantor seperti telepon,

faksimili, email, komputer dan lain-lain.

• Mendapatkan persetujuan dari atasan langsung

sebelum menerima posisi sebagai pejabat

pada dewan dalam suatu lembaga swadaya

masyarakat, dimana Perseroan mungkin

mempunyai hubungan usaha dengan badan

tersebut atau mempunyai pengharapan untuk

memperoleh bantuan keuangan atau bantuan

lain dari Perseroan.

• Tidak diperbolehkannya insan Perseroan yang

memiliki benturan kepentingan dalam proses

diskusi dan pengambilan keputusan.

• Direksi dan Dewan Komisaris membuat

pernyataan tahunan terkait benturan

kepentingan.

3. Memberi dan Menerima

• Melarang keras untuk memberikan atau

menjanjikan, baik langsung maupun tidak

langsung hadiah kepada para pihak yang

berhubungan dengan Perusahaan, dimana

pemberian tersebut diketahui atau patut

diduga digunakan untuk mempengaruhi atau

menggerakkan para pihak tersebut melakukan

atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya

yang bertentangan dengan kewajibannya.

• Perseroan dapat memberikan donasi/

sumbangan terkait dengan tanggung jawab

Perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya dan

donasi tersebut tidak terkait dengan politik atau

untuk mempengaruhi Perseroan.

• Not doing unlawful cooperation with other

parties that hurt the company.

2. Conflict of Interest

• Notify the Company in the field of human

activity financial activities outside of the

Company or any other business or any

relationships that may pose a conflict of

interest. Company personnel are obliged to

provide all the information about it in a written

statement to the supervisor, work unit Human

Resources & General Affairs Department or

work unit Internal Audit Company.

• Avoid actions or relationships that may

raise conflicts with work or interests of the

Company.

• Men g avoid themselves from misuse of

resources, time and facilities of the Company

include office equipment such as telephone,

facsimile, email, computers and others.

• Getting approval from the immediate

supervisor before accepting a position as an

officer on the board of a non-governmental

organization, in which the Company may

have a business relationship with the agency

or have the hope to obtain financial aid or

other assistance from the Company.

• Not allowed the Company beings who

have a conflict of interest in the process of

discussion and decision-making.

• The Board of Directors and Board of

Commissioners make an annual statement

related conflicts of interest.

3. Giving and receiving

• Strictly forbidden to give or promise, either

directly or indirectly, a gift to the parties

associated with the Company, whereby the

administration knows or should be used to

influence or move the parties are doing or not

doing something in his post that contrary to

his duty.

• The Company may give donations /

contributions related to the Company’s

responsibility to the surrounding environment

and the donation is not related to politics or to

affect the Company.

Page 170: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

170KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

• All expenses associated with donation and

the donation must obtain the appropriate

authorization and can be accounted for by

obvious.

• Strictly forbidden to accept gifts from any

party, known and reasonably suspected

that the prize was given to move in order

to perform or not perform something in his

post, which is contrary to his duty.

• It is strictly forbidden to cut or take the most

amount of payments to third parties in return

for the performance of duties and obligations.

4. Similarities and respect for human rights

• The company ensures that all human

understanding legislation concerning human

rights.

• Ensuring that the people around feel for the

Company and the welfare created to respect

human rights it has.

• Forward the principles of human rights and

hold a possible conflicts with society, trade

unions or employees.

• Developing attitudes of respect for human

rights on third parties who work with or

represent the Company.

5. Equal employment opportunity

• Complying with labor laws and regulations,

including in which the rules governing

freedom of association, assembly and

expression.

• Using the criteria of capability, qualifications

(such as education, experience,

competence, etc.) and other criteria relating

to the work as the sole basis for all decisions

relating to members of the Company and

job applicants.

• Doing recruitment, training, promotion,

dismissal, the compensation and provision

of other conditions equitably regardless of

religious background / faith, race / ethnicity,

• Semua pengeluaran yang berhubungan dengan

donasi dan sumbangan harus mendapatkan

otorisasi yang sesuai dan dapat dipertanggung

jawabkan dengan jelas.

• Dilarang keras menerima hadiah dari pihak

manapun, yang diketahui dan patut diduga bahwa

hadiah tersebut diberikan untuk menggerakkan

agar melakukan atau tidak melakukan seauatu

dalam jabatannya, yang bertentangan dengan

kewajibannya.

• Dilarang keras memotong atau mengambil

sebagian jumlah pembayaran kepada pihak

ketiga sebagai imbalan atas pelaksanaan tugas

dan kewajibannya.

4. Persamaan dan penghormatan pada hak asasi

manusia

• Memastikan bahwa seluruh insan Perseroan

memahami peraturan perundangan mengenai

hak asasi manusia.

• Memastikan bahwa masyarakat di sekitar turut

merasakan kesejahteraan yang diciptakan

Perseroan serta menghormati hak-hak asasi

yang dimilikinya.

• Mengedepankan prinsip-prinsip hak asasi

manusia dalam menangani konflik yang mungkin

terjadi dengan masyarakat, serikat pekerja atau

karyawan.

• Mengembangkan sikap-sikap menghargai hak

asasi manusia pada pihak ketiga yang bekerja

sama dengan atau mewakili Perseroan.

5. Kesempatan kerja yang adil

• Mentaati peraturan ketenagakerjaan yang

berlaku, termasuk di dalamnya peraturan

yang mengatur kebebasan untuk berserikat,

berkumpul dan mengemukakan pendapat.

• Menggunakan kriteria kemampuan, kualifikasi

(seperti pendidikan, pengalaman, kompetensi

dan lain-lain) dan kriteria lainnya yang

berhubungan dengan pekerjaan sebagai satu-

satunya dasar bagi semua keputusan yang

berkaitan dengan insan Perseroan dan pelamar

kerja.

• Melakukan rekrutmen tenaga kerja, memberikan

pelatihan, promosi, pemberhentian, pemberian

kompensasi serta pemberian syarat lain secara

adil tanpa memandang latar belakang agama/

Page 171: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

171ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

kepercayaan, ras/suku bangsa, hubungan

pribadi (pertemanan dan kekerabatan), warna

kulit, kewarganegaraan, jenis kelamin, umur

atau karakteristik lainnya.

• Menciptakan lingkungan kerja yang bebas

dari pelecehan, seperti pelecehan terhadap

seseorang karena latar belakang agama/

kepercayaan, ras/suku, bangsa, warna kulit,

kewarganegaran, jenis kelamin, preferensi

seksual, umur, cacat, status veteran atau

karakteristik lain yang dilindungi oleh hukum.

• Menghormati hak pribadi insan Perseroan

dengan menggunakan, menjaga dan menyimpan

data pribadi mereka sesuai dengan petunjuk dan

prosedur yang berlaku.

• Untuk keperluan perusahaan, Perseroan berhak

untuk memonitor penggunaan aset-aset

Perusahaan seperti komputer, email, telepon,

informasi mengenai hak kekayaan intelektual

milik Perseroan dan sebagainya sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku.

6. Pembayaran tidak wajar

• Dalam keadaan apapun, dilarang keras

memberikan, menawarkan atau mewenangkan

penawaran, baik secara langsung maupun tidak

langsung, sesuatu yang berharga (uang, barang

atau jasa) kepada pejabat Pemerintah dan

pihak-pihak diluar Perseroan untuk memperoleh

keuntungan yang tidak wajar dan/atau perlakuan

istimewa.

• Kebijakan ini tidak melarang pemberian

penggantian yang sah, misalnya untuk akomodasi

dan biaya perjalanan yang ditanggung oleh pihak-

pihak diluar Perseroan yang secara langsung

berkaitan dengan promosi jasa dari Perseroan,

proses pengembangan usaha Perseroan atau

terhadap pelaksanaan suatu kontrak.

• Dilarang keras untuk memberikan hadiah

atau pembayaran lain kepada pihak-pihak

diluar Perseroan dan pejabat Pemerintah

untuk mempercepat tindakan administrasi

(facilitating payment).

• Dilarang keras untuk menyumbangkan dana

perusahaan atau aset perusahaan untuk tujuan

politik baik di dalam maupun di luar negeri.

• Mensyaratkan kepada mitra kerja untuk

mematuhi ketentuan pembayaran tidak wajar

ini dan seluruh peraturan perundangan yang

berhubungan dengan hal tersebut.

personal relationship (friendship and kinship),

skin color, nationality, sex, age or other

characteristics.

• Creating a work environment free of

harassment, such as harassment against

someone because of religious background

/ faith, race / ethnicity, race, skin color,

nationality, gender, sexual preference,

age, disability, veteran status or other

characteristic protected by law.

• Respect for human personal rights of

the Company to engage, keep and store

their personal data in accordance with the

instructions and procedures.

• For the purposes of the company, the Company

reserves the right to monitor the use of the

Company’s assets such as computers, email,

telephone, information regarding the rights of

intellectual property owned by the Company and

so on in accordance with the applicable legislation.

6. Payment is not fair

• In any event, is strictly prohibited give, offer

or authorize the offer, directly or indirectly,

anything of value (money, goods or services)

to Government officials and parties outside

the Company to gain unfair advantage and /

or preferential treatment.

• This policy does not prohibit legitimate

replacement, for example on accommodation

and travel expenses incurred by parties outside

the Company that are directly related to the

promotion of the services of the Company, the

Company’s business development process or

the implementation of a contract.

• It is strictly forbidden to give gifts or

other payments to parties outside the

company and government officials to

speed up the administrative action

( facilitating payments ).

• It is strictly forbidden to donate the fund

company or company assets for political

purposes both at home and abroad.

• Require the partners to comply with the

terms of payment is unnatural and all laws

and regulations pertaining to it.

Page 172: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

172KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

• Prior to working with third parties, the

Company shall conduct a thorough

examination of compliance with the third

party on the ethical standards of the payment

is not fair.

7. Confidentiality of information

• Every human Company is not permitted to

talk about “ material information “ about

the company to anyone. These restrictions

include the spouse, colleagues at home,

relatives, relatives of colleagues at home,

suppliers ( suppliers ) and other Company

beings (except co-workers who need to know

about it).

• The information is regarded as confidential

include strategic and business plans of the

Company, the cost of production purposes

of the tender, the results of research and

development that is used in the production

process, standards and operating procedures

of the company, internal documents signed by

the leadership of the company or information

other important that may affect the company’s

performance when spread out of the company,

unless such information has been published.

• For all beings of the Company are still working

in the Company, the company strictly prohibits

the unauthorized use or provision of such

confidential information to external parties

without the knowledge of the Company

Secretary.

• Liability for the human who is no longer

working at the company, is strictly prohibited

taking confidential information before leaving

the company. All the documents that have

been made by the personnel of the Company

are concerned, will be owned by companies

fully. Before leaving the company, the

Company beings are not allowed to bring any

documents.

• The Company respects the property rights

of other companies and require information

insan the Company to comply with all

laws pertaining to property rights issues

information.

• Gather information about other companies

allowed all the information obtained from

• Sebelum bekerja sama dengan pihak ketiga,

Perseroan harus melakukan pemeriksaan

secara seksama terhadap kepatuhan pihak

ketiga tersebut atas standar etika mengenai

pembayaran tidak wajar.

7. Kerahasiaan informasi

• Setiap insan Perseroan tidak diijinkan untuk

membicarakan “informasi material” mengenai

perusahaan kepada siapapun. Pelarangan ini

meliputi suami atau istri, rekan di rumah, sanak

saudara, sanak saudara dari rekan di rumah,

pemasok (supplier) dan insan Perseroan lainnya

(kecuali rekan kerja yang perlu mengetahui

tentang hal tersebut).

• Informasi yang dianggap sebagai rahasia meliputi

rencana bisnis dan strategi Perusahaan, harga

pokok produksi keperluan tender, hasil-hasil

penelitian dan pengembangan yang digunakan

dalam proses produksi, standar dan prosedur

operasi perusahaan, dokumen-dokumen internal

yang ditanda tangani oleh pimpinan perusahaan

ataupun informasi-informasi penting lainnya

yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan

apabila tersebar keluar Perseroan, kecuali

apabila informasi tersebut telah dipublikasikan.

• Untuk seluruh insan Perseroan yang masih

bekerja di Perseroan, perusahaan melarang

keras penggunaan yang tidak sah atau

pemberian informasi rahasia tersebut kepada

pihak eksternal tanpa sepengetahuan Sekretaris

Perusahaan.

• Bagi insan Perseroan yang tidak bekerja lagi di

perusahaan, dilarang keras mengambil informasi-

informasi rahasia sebelum meninggalkan

perusahaan. Semua dokumen yang telah dibuat

oleh insan Perseroan yang bersangkutan,

menjadi hak milik perusahaan sepenuhnya.

Sebelum meninggalkan perusahaan, insan

Perseroan tidak diperkenankan untuk membawa

dokumen apapun.

• Perusahaan menghormati hak-hak kepemilikan

informasi perusahaan lain dan mengharuskan

insan Perseroan untuk menaati semua peraturan

perundangan yang berkaitan dengan masalah

hak kepemilikan informasi.

• Mengumpulkan informasi mengenai perusahaan

lain diperkenankan sepanjang informasi tersebut

Page 173: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

173ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

didapatkan dari sumber-sumber yang sah,

seperti media massa ataupun press release dari

perusahaan tersebut.

• Bagi insan Perseroan yang masih bekerja,

perusahaan melarang keras pengumpulan

informasi eksternal yang dilakukan secara tidak

sah, seperti memata-matai, mencuri informasi

atau dengan memalsukan identitas diri.

• Mencari informasi rahasia dari insan Perseroan

yang baru pindah dari perusahaan lain tidak

diperbolehkan sepanjang mendapatkan

informasi tersebut secara pasif.

• Upaya pengumpulan informasi dari perusahaan

lain harus dilaksanakan dengan sepengetahuan

pimpinan satuan kerja terkait.

• Bagi insan Perseroan yang tidak bekerja lagi

di perusahaan, Perseroan melarang keras

pemalsuan identitas dengan menggunakan

nama Perseroan untuk memperoleh informasi

rahasia dari perusahaan lain.

• Apabila ada keraguan ataupun masalah yang

timbul dalam kaitannya dengan masalah

informasi perusahaan, harap menghubungi

Sekretaris Perusahaan.

8. Pengawasan dan penggunaan aset

• Perseroan mengikuti standar akuntansi dan

pelaporan yang berlaku umum dalam mencatat

dan melaporkan aset perusahaan.

• Seluruh aset perusahaan harus digunakan

secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan

perusahaan.

• Seluruh aset perusahaan baik fisik, keuangan

dan lainnya harus dilindungi dari penggunaan-

penggunaan yang tidak sah, penggelapan

(embezzlement) dan kecurangan (fraud).

• Insan Perseroan dilarang untuk menggunakan

aset perusahaan selain untuk kepentingan

perusahaan.

• Perusahaan harus menerapkan proses

pengendalian yang efektif dan efisien

atas penggunaan aset perusahaan untuk

menghindarkan diri dari kerugian-kerugian yang

mungkin terjadi.

• Insan Perseroan berkewajiban untuk melaporkan

indikasi maupun terjadinya kecurangan (fraud)

di lingkungan perusahaan secara dini, kepada

atasan langsung, satuan kerja Human Resources

legitimate sources, such as the mass media

or the press release from the company.

• For the Company beings who are still working,

the company strictly prohibits external

information gathering is done illegally, such

as spying, stealing information or falsifying

identity.

• Looking for the Company’s confidential

information from the man who had recently

moved from other companies are not allowed

along passively obtain such information.

• Information gathering efforts of other companies

should be carried out with the knowledge of the

leadership of relevant work units.

• Liability for the human who is no longer working

at the company, the Company strictly prohibits

the falsification of identity by using the name of

the Company to obtain confidential information

from other companies.

• If there is doubt or problems that arise in

connection with the problem of enterprise

information, please contact the Corporate

Secretary.

8. Supervision and the use of assets

• The Company follows the accounting and

reporting standards generally accepted in the

recording and reporting of the company’s assets.

• All company assets should be used effectively

and efficiently to achieve the goals of the

company.

• All company assets, either physical, financial

and others must be protected from uses of

impropriety, embezzlement ( embezzlement )

and fraud ( fraud ).

• Company personnel are prohibited from using

company assets in addition to the company’s

interests.

• Companies must implement processes

effective and efficient control over the use of

company assets to avoid losses that might

occur.

• The Company’s personnel and the obligation

to report indications of fraud ( fraud ) in the

corporate environment at an early stage, the

direct superior, work unit Human Resources

Page 174: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

174KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

& General Affairs Management , Internal

Audit Department and the parties have been

appointed Directors.

9. Occupational health and environmental safety

company

• Comply with all laws and regulations

concerning occupational safety and health

as well as the company’s environmental

regulations.

• Creating and maintaining a safe working

environment and prevent accidents in the

workplace.

• Eliminating the risks of unnatural either of the

company’s operations.

• Tackling the problem of safety and Mo hatan

and environmental work going on, with

effective and efficient.

• Every human being should follow the

Company’s training on laws and company

policies regarding occupational safety and

health as well as the mining environment.

• Every human being must understand and

comply with the Company’s entire occupational

health and safety procedures and environmental

company that has been established.

• Every human being must be willing to carry

out the Company’s medical examination.

10. Ethical behavior toward fellow employees

• Relations fellow employees

» Not doing suppression or intimidation

of fellow colleagues, superiors or

subordinates to particular interests,

whether private or interests of other

parties, internally and externally.

» Company man not allowed to perform

actions or words that contain elements

of abuse of ethnicity, religion, race,

culture and other things that are contrary

to the norms of courtesy decency such

as the use of harsh words, demeaning

and obscene to fellow employees.

» Company personnel are prohibited

actions that involve physical threats

as well as non-physical against other

employees.

& General Affair Management, Internal Audit

Department dan pihak-pihak yang telah ditunjuk

Direksi.

9. Keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan

perusahaan

• Mematuhi semua peraturan perundang-

undangan mengenai keselamatan dan

kesehatan kerja serta lingkungan perusahaan

yang berlaku.

• Menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang

aman serta mencegah terjadinya kecelakaan di

tempat kerja.

• Menghilangkan risiko-risiko yang tidak wajar

baik dari kegiatan operasi perusahaan.

• Menangani masalah keselamatan dan kesehatan

kerja dan lingkungan yang terjadi, dengan efektif

dan efisien.

• Setiap insan Perseroan harus mengikuti

pelatihan mengenai peraturan perundangan dan

kebijakan perusahan mengenai keselamatan dan

kesehatan kerja serta lingkungan pertambangan.

• Setiap insan Perseroan harus memahami dan

mematuhi seluruh prosedur keselamatan dan

kesehatan kerja serta lingkungan perusahaan

yang telah ditetapkan.

• Setiap insan Perseroan harus bersedia untuk

melaksanakan pemeriksaan kesehatan.

10. Perilaku etis terhadap sesama karyawan

• Hubungan sesama karyawan

» Tidak melakukan penekanan atau intimidasi

terhadap sesama rekan kerja, atasan atau

bawahannya untuk kepentingan tertentu,

baik pribadi atau kepentingan pihak lain,

internal maupun eksternal.

» Insan Perseoan tidak diijinkan untuk

melakukan tindakan ataupun ucapan yang

didalamnya mengandung unsur-unsur

pelecehan terhadap suku, agama, ras, adat

isitiadat dan hal-hal lain yang bertentangan

dengan norma-norma kesopanandan

kesusilaan seperti penggunaan kata-kata

kasar, merendahkan dan tidak senonoh

terhadap sesama karyawan.

» Insan Perseroan dilarang melakukan

tindakan yang melibatkan ancaman fisik

maupun non-fisik terhadap karyawan

lainnya.

Page 175: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

175ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

» Tidak melakukan tindakan permusuhan

ataupun segala bentuk provokasi terhadap

rekan kerja, atasan dan bawahan untuk

kepentingan pribadi ataupun golongan

tertentu yang dianggap dapat memberikan

kerugian bagi perusahaan.

» Menghindari segala bentuk persaingan

tidak sehat dan pemanfaatan jabatan untuk

kepentingan tertentu.

» Memiliki sikap terbuka dan saling

menghargai terhadap kemungkinan adanya

perbedaan pendapat (dissenting opinion)

didalam merumuskan suatu keputusan.

• Hubungan atasan dan bawahan

» Atasan dan bawahan selalu berusaha

bersikap terbuka dan menjalin hubungan

yang harmonis.

» Atasan mau memberikan contoh bersikap

dan berperilaku yang baik sehingga menjadi

suri tauladan bagi bawahannya.

» Atasan dan bawahan akan saling

menghormati terhdap ide-ide maupun

perbedaan pendapat yang disampaikan.

» Memiliki integritas, loyalitas dan dedikasi

yang tinggi untuk kepentingan dan

kemajuan perusahaan.

» Menggunakan bahasa yang sopan dan tidak

mengandung unsur diskriminasi gender

dan pelecehan terhadap suku, ras, agama

dan kepercayaan masing-masing.

» Do not perform acts of hostility or any

form of provocation against peers,

superiors and subordinates for personal

interest or a specific group which is

considered to provide a loss for the

company.

» Avoid all forms of unfair competition

and utilization of office for certain

purposes.

» Having open and respectful attitude

towards the possibility of a difference

of opinion ( dissenting ) in formulating a

decision.

• Superior and subordinate relationships

» Superiors and subordinates always

tried to be open and harmonious

relationships.

» Bosses want to give an example of a

good attitude and behavior so as to set

an example for his subordinates.

» Superiors and subordinates will respect

about ideas and dissent submitted.

» Have integrity, loyalty and dedication

to the interests and progress of the

company.

» Use polite language and do not contain

elements of gender discrimination and

harassment against ethnic, racial, faith a

and belief respectively.

Page 176: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

176KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

KODE ETIK BERLAKU BAGI SELURUH LEVEL ORGANISASICode Ethics Apply to All Level Organization

The work ethic and business ethics shall held consistently by

the Commissioner of the Board of Directors and employees

as a work culture in daily operational activities. To support

the implementation of business ethics and work ethics, the

Company develop procedures for the dissemination and

publication of the ethics and procedures for implementation,

reporting, monitoring and evaluation.

Etika kerja dan etika usaha wajib dilaksanakan secara konsisten

oleh Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan sebagai

budaya kerja dalam aktivitas operasional sehari-hari. Untuk

mendukung penerapan etika usaha dan etika kerja, Perseroan

mengembangkan tata cara untuk melakukan sosialisasi dan

publikasi etika tersebut serta tata cara penerapan, pelaporan,

pemantauan dan evaluasinya.

NILAI-NILAI PERUSAHAAN(CORPORATE CORE VALUES)Corporate Values (Corporate Core Values)

In order to realize the vision and mission of the Company

dated March 20, 2016 the Company renewed the values of

the company. The company values currently applied are:

1. Safety

Working with the highest safety culture and compliance

with regulations

2. Trust & Teamwork

Works by building mutual trust, mutual respect and

professional to be a winning team

3. Clean

Working with a clean intention and integrity

4. Commercial

Working at a reasonable cost to win market competition

Demi mewujudkan visi dan misi Perusahaan, pada tanggal 20

Maret 2016 Perseroan memperbaharui nilai-nilai perusahan.

Adapun nilai-nilai perusahaan yang saat ini diterapkan adalah:

1. Keselamatan

Bekerja dengan budaya keselamatan yang tertinggi dan

patuh terhadap regulasi

2. Kepercayaan & Kerjasama Tim

Bekerja dengan membangun rasa saling percaya,

saling menghormati dan profesional untuk menjadi tim

pemenang

3. Bersih

Bekerja dengan niat yang bersih dan berintegritas

4. Komersial

Bekerja dengan biaya yang wajar untuk memenangkan

kompetisi pasar

NILAI-NILAI INSAN PT PELITA AIR SERVICE

BUSINESS EXCELLENCE - OPERATIONAL EXCELLENCE

LIVE BY PELITA’S VALUE

STCC

Safety Trust & Teamwork

Clean

Commercial

BASIC CHARACTER - Professionalism - Integrity - Maturity - CommitmEnt (PRIME)

GCG - Transparency - Accountability - Responsibility - Independence - Fairness (TARIF)

HOW LEADERS LEAD

SIMPLES

Speed Responsive,

Energic, Simplicity,

Consistent, Respect

HUMAN CAPITAL EXCELLENCE

EXISST

Beyond Expectation,

Initiative, Safety, Awareness,

Synergize Teamwork

PEL IT A V I S I

Page 177: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

177ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Dalam menerapkan dan menegakkan kode etik,

Perseroan telah membuat kebijakan-kebijakan yang

berupa pedoman-pedoman yang telah disosialisasikan,

antara lain :

1. Board Manual

Board Manual merupakan panduan bagi Direksi

dan Dewan Komisaris dalam melaksanakan

tugasnya. Secara garis besar, Board Manual berisi

tata hubungan kerja Direksi dan Dewan Komisaris

termasuk tugas, tanggung jawab, etika, wewenang

dan haknya. Board Manual disusun berdasarkan

prinsip hukum korporasi Indonesia yang menganut

sistem two tiers dan berlandaskan pada peraturan

perundang-undangan, anggaran dasar PT Pelita

Air Service, keputusan RUPS serta praktik terbaik

dalam implementasi tata kelola perusahaan.

2. Budaya Perseroan

Perseroan meyakini bahwa Visi Perseroan hanya

bisa berhasil dicapai jika dijalankan dengan

Business Excellence dan Operation Excellence,

yang dilandasi oleh Mental Dasar (Basic Mentality)

Perseroan, yaitu Profesionalism, Integrity, Maturity,

CommitmEnt (PRIME) dan prinsip-prinsip GCG,

yaitu Transparancy, Accountability, Responsibilty,

Independency and Fairness (TARIF).

Dalam praktiknya, Visi Perseroan juga harus ditunjang oleh

sasaran strategis SDM yaitu Human Capital Excellence

(EXISST – beyond Expectation, Initiative, Safety

Awareness, Synergize Teamwork) yang memiliki atribut

kepemimpinan Speed Responsive, energic, sIMPLicity,

ConsistEnt, reSpect (SIMPLES) dan menjiwai nilai-

nilai Perseroan, yaitu Safety, Trust & Teamwork, Clean,

Commercial (STCC) sebagai nilai-nilai dan norma perilaku

yang wajib dipatuhi dan diterapkan dalam pelaksanaan

kerja sehari-hari oleh segenap jajaran Perusahaan.

In implementing and enforcing a code of conduct, the

Company has made policies in the form of guidelines that

have been disseminated, among others:

1. Board Manual

Board Manual is a guide for the Board of Directors

and the Board in carrying out its duties. Broadly

speaking, Board Manual contains organizational

structure Directors and Board of Commissioners,

including the duties, responsibilities, ethics, authority

and rights. Board Manual is based on the principle of

Indonesian corporate law that adopts two tiers and

are based on legislation, the articles of association

of PT Pelita Air Service, the decision of the AGM

as well as best practices in the implementation of

corporate governance.

2. Company culture

The Company believes that the vision of the

Company can only be achieved if it is run by

Business Excellence and Operational Excellence ,

which is based Mental Basic ( Basic Mentality ) of

the Company, namely Professionalism, Integrity,

Maturity, Commitment (PRIME) and the principles of

good corporate governance, namely Transparency,

Accountability , Responsibility, independence and

Fairness (CHECK).

In practice, the Vision Company also be supported by

the strategic objectives of HR namely Human Capital

Excellence (EXISST - beyond Expectation, Initiative,

Safety Awareness, Synergize Teamwork ) that has the

attributes of leadership Speed Responsive, energetic,

Simplicity, consistent, Respect (SIMPLES) and animating

value -the value of the Company, namely Safety, Trust &

Teamwork, Clean, Commercial (STCC) as the values and

norms of behavior that must be adhered to and applied in

daily work practices by all levels of the Company.

BENTUK SOSIALISASI DANPENEGAKKAN KODE ETIK

Socialization and Enforcement form of Code Ethics

Page 178: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

178KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

The cornerstone of risk management at Pelita refers

to:

• Regulation of the Minister of State Enterprises

No.Per-01 / MBU / 2011 on Implementation of Good

Corporate Governance in State-Owned Enterprises

• SOP that supports the implementation of risk

management at Pelita

With the foundation, then the risk management system

implemented in the company insists on three things: risk

awareness , corporate governance and habit and culture .

It will be a reference in the implementation and evaluation

of risk management at Pelita.

TYPE OF RISK FACED BY THE COMPANY AND RISK

MANAGEMENT EFFORTS SUCH

The work ethic and business ethics must be implemented

consistently by the Board of Commissioners, Directors

and employees as the work culture in the daily operational

activities. To support the implementation of business

ethics and work ethics, the Company develops procedures

for the dissemination and publication of the ethics and

procedures for implementation, reporting, monitoring and

evaluation.

The company may continually strive to understand the

risks facing the company and create a system that is

more responsive in the face of such risks. To that end, the

Company started to determine the main risks ( top risk

) faced and begin to mitigate the risk. It also is an effort

to implement a system of Good Corporate Governance

which has the principles of transparency, accountability,

responsibility, independence and fairness in order to

realize the vision and mission of the Company.

Landasan penerapan manajemen risiko di Pelita mengacu

pada:

• Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/

MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan

yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara

• SOP yang mendukung pelaksanaan pengelolaan

risiko di Pelita

Dengan adanya landasan tersebut, maka sistem

manajemen risiko yang diterapkan di Perusahaan

menekankan pada tiga hal yaitu risk awareness, corporate

governance dan habit & culture. Hal tersebut akan menjadi

acuan dalam menerapkan dan mengevaluasi manajemen

risiko di Pelita.

JENIS RISIKO YANG DIHADAPI PERUSAHAAN DAN

UPAYA PENGELOLAAN RISIKO TERSEBUT

Etika kerja dan etika usaha wajib dilaksanakan secara

konsisten oleh Dewan Komisaris, Direksi dan pekerja

sebagai budaya kerja dalam aktivitas operasional sehari-

hari. Untuk mendukung penerapan etika usaha dan

etika kerja, Perseroan mengembangkan tata cara untuk

melakukan sosialisasi dan publikasi etika tersebut

serta tata cara penerapan, pelaporan, pemantauan dan

evaluasinya.

Peseroan terus berupaya untuk dapat memahami risiko-

risiko yang dihadapi perusahaan dan membuat sebuah

sistem yang lebih responsif dalam menghadapi risiko-

risiko tersebut. Untuk itu, Perseroan memulai untuk

menentukan risiko utama (top risk) yang dihadapi dan

memulai untuk melakukan mitigasi risiko. Hal tersebut juga

merupakan salah satu upaya dalam menerapkan sistem

Tata kelola Perusahaan yang Baik yang memiliki prinsip-

prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban,

kemandirian,serta kewajaran dalam rangka mewujudkan

visi dan misi Perseroan.

SISTEM MANAJEMEN RISIKORisk Management System

Page 179: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

179ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Berikut ini adalah tabel potensi risiko, dampak dan mitigasi

risiko atas 7 (tujuh) faktor risiko utama di tahun 2016 :

Here is a table of potential risks, impacts and mitigate the

risks of seven (7) major risk factors in 2016:

NO. JENIS RISIKO DAMPAK MITIGASI RISIKO

1. Frekuensi unschedule

maintenance yang

cukup besar

Frekuensi terjadinya pesawat dalam

kondisi Grounded yang cukup besar

• Monitor pelaksanaan line maintenance

• Pembahasan maintenance plan dengan

melibatkan fungsi-fungsi terkait secara

komprehensif

• Menyampaikan kepada Direksi proses

maintenance yang tidak tepat waktu

2. Incident/accident di

bandara PCB yang

mengakibatkan fatality

Banyak customer yang urung melakukan

perbaikan pesawat di Pondok Cabe

karena pertimbangan safety

• Melakukan perbaikan sarana dan prasarana

• Menyelesaikan proses sertifikasi bandara

3. Putus kontrak charter

sebelum masa kontrak

habis

• On time performance rendah

• Banyaknya complain yang pending

• Tidak diperbolehkan ikut tender

• Adanya Permintaan penurunan tarif

dari customer

• Banyaknya insiden-insiden kecil

• Melengkapi requirement yang tercantum di

dalam kontrak

• Menjaga tingkat safety

• Monitoring kelangsungan operasional

• Review Financial & profile customer secara

berkala

• Quick response atas keluhan customer

4. Pemberitaan di media

massa

Dimuatnya beberapa isu negatif tentang

perusahaan di media massa

• Melaksanakan tatap muka antara Manajemen

dengan pekerja untuk memaparkan current

condition & issue

• Koordinasi dengan Pertamina

5. Terjadinya blacklist oleh

customer

• Terbang pada kondisi cuaca buruk

dan tidak ada koordinasi

• Kondisi pesawat yang tidak prima

• Terjadinya kelalaian terhadap

prosedur

• Monitor prosedur koordinasi pengecekan

setiap beroperasi

• Monitor pelaksanaan kalibrasi indikator

secara periodik

• Monitor pelaksanaan prefligt inspection

• Monitor utilisasi terbang/fatigue level atas

crew

• Memastikan pesawat tercover asuransi

• Review SOP secara berkala

6. Kegagalan program

restrukturisasi SDM

Banyaknya beredar isu-isu yang tidak

akurat

• Meningkatkan frekuensi pelaksanaan

sosialisasi terhadap pekerja

• Memastikan dana yang dibutuhkan siap pada

waktunya

7. Kegagalan proses

penjualan asset

non-produktif & non-

komersial

Rendahnya nilai penawaran yang masuk • Melakukan appraisal ulang bila penawaran

yang diterima masih di bawa OE

Page 180: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

180KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

WHISTLE BLOWING SYSTEM (WBS)Whistle Blowing System (WBS)

WBS is a system which is a means of reporting to

stakeholders ( stakeholders ) on unethical behavior

(unethical behavior) as the practice of corruption, collusion,

nepotism (KKN) and other unethical behavior. This system

is applied in order to support the implementation of good

corporate governance, mitigate the potential risks and

create a corporate environment that is free of corruption

practices.

The company has imposed a Whistleblowing System in

accordance with the guidelines that have been published

in the Decree of the Board No.012A / KPTS / BOD / PAS /

2013, but until now the company has not build reporting

infrastructure, as well as systems and procedures. WBS

enterprise reporting system while still being handled by

the function of the Corporate Secretary, in cooperation

with the Internal Audit Function.

The application of the whistleblowing system motivated

by several things, namely:

1. Improved adherence and conformance to guidelines

for corporate ethics.

2. Part of the company’s internal control, in particular to

reduce the risk of the violation.

3. Demands legislation ( legal compliance ).

By the end of 2016 there were no reports

related to whistleblowing that go through

https://pertaminaclean.tipoffs.info/

The existence of WBS is expected to help detect

fraudulent practices by involving all stakeholders , so that

the potential losses can be minimized.

SCOPE OF COMPLAINT/DISCLOSURE WHISTLEBLOWING

SYSTEM

As for the complaint that the scope WBS is:

1. Corruption

2. Conflicts of Interest

3. Bribe

4. Theft

5. Fraud

6. Violations of the laws and rules of the company

WBS adalah suatu sistem yang merupakan sarana

pelaporan bagi para pemangku kepentingan

(stakeholders) atas unethical behavior (perilaku tidak etis)

seperti praktik Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) serta

perilaku tidak etis lainnya. System ini diterapkan dalam

rangka mendukung implementasi GCG, memitigasi

potensi risiko dan menciptakan lingkungan perusahaan

yang bersih dari praktik KKN.

Perusahaan telah memberlakukan Pedoman

Whistleblowing System sesuai dengan yang telah

diterbitkan dalam Surat Keputusan Direksi No.012A/

KPTS/BOD/PAS/2013, namun hingga saat ini Perusahaan

belum membangun infrastruktur pelaporan, serta sistem

dan prosedur kerja. Sistem pelaporan WBS perusahaan

sementara masih ditangani oleh Fungsi Corporate

Secretary yang bekerja sama dengan Fungsi Internal

Audit.

Penerapan whistleblowing system dilatar belakangi oleh

beberapa hal, yaitu :

1. Peningkatan kepatuhan dan kesesuaian terhadap

pedoman etika perusahaan.

2. Bagian dari pengendalian internal perusahaan,

khususnya mengurangi risiko terhadap pelanggaran.

3. Tuntutan peraturan perundang-undangan (legal

compliance).

Hingga akhir tahun 2016 tidak ada laporan

terkait whistleblowing yang masuk melalui

https://pertaminaclean.tipoffs.info/

Keberadaan WBS diharapkan dapat membantu

mendeteksi praktik kecurangan dengan melibatkan

seluruh stakeholder, sehingga potensi kerugian yang

ditimbulkan dapat diminimalisir.

RUANG LINGKUP PENGADUAN/PENYINGKAPAN

WHISTLEBLOWING SYSTEM

Adapun pengaduan yang menjadi ruang lingkup WBS

adalah :

1. Korupsi

2. Konflik Kepentingan

3. Suap

4. Pencurian

5. Kecurangan

6. Pelanggaran Hukum dan aturan perusahaan

Page 181: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

181ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Pengaduan yang terkait dengan Kesehatan, Keselamatan

Kerja dan Lingkungan, SDM dan fasilitas perusahaan akan

diteruskan kepada fungsi terkait menggunakan mekanisme

korespondensi resmi perusahaan (memorandum).

Pengaduan/penyingkapan yang mendapat prioritas untuk

ditindaklanjuti adalah kasus yang masih/sedang mendapat

perhatian Insan Perseroan.

MASALAH YANG DIADUKAN

Pokok pengaduan/penyingkapan yang ingin diungkapkan

dan jumlah kerugian sebaiknya ditentukan. Akan lebih baik

apabila satu pengaduan/penyingkapan hanya untuk satu

masalah saja, sehingga bisa fokus.

PIHAK YANG TERLIBAT

Siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas kejadian

tersebut termasuk spesifik menyebutkan nama, tempat

atau fungsi yang dimaksud.

LOKASI KAJADIAN

Lokasi/lapangan/unit operasi mana masalah tersebut

terjadi dengan spesifik menyebutkan nama, tempat atau

fungsi yang dimaksud.

WAKTU KEJADIAN

Periode kejadian dari masalah tersebut baik berupa bulan,

tahun atau tanggal tertentu saat masalah tersebut terjadi.

BAGAIMANA TERJADINYA DAN APAKAH ADA BUKTI

ATAU TIDAK

Apakah kasus ini pernah dilaporkan kepada orang/pihak

lain, apakah kasus ini pernah terjadi sebelumnya.

KERAHASIAAN

1. Dalam melakukan proses tindak lanjut atas setiap

pengaduan/penyingkapan wajib mengedepankan

kerahasiaan, asas praduga tidak bersalah dan

profesionalisme;

2. Identitas Pelapor dijamin kerahasiaannya oleh

perusahaan;

3. Perusahaan menjamin perlindungan terhadap Pelapor

dari segala bentuk ancaman, intimidasi, hukuman

ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak

manapun selama Pelapor menjaga kerahasiaan kasus

yang diadukan kepada pihak manapun;

Complaints relating to Health, Safety and Environment,

human resources and facilities the company will be

forwarded to the relevant functions using the mechanisms

of the company’s official correspondence ( memorandum

). Complaints / disclosures have priority to be followed

is the case that they / you’re getting the attention of the

Company’s personnel.

PROBLEMS OF THE COMPLAINT

Principal complaint / disclosure to be disclosed and the

amount of damages should be determined. It would be

better if the complaint / disclosure only for a single issue,

so it can focus.

PARTIES INVOLVED

Who should be responsible for the incident, including

specific mention of the name, place or function in

question.

LOCATION EVENT

Location / field / operating unit where the problem occurs

with a specific name, place or function in question.

TIME EVENT

Period of occurrence of these problems in the form of

the month, the year or specific date when the problem

occurred.

HOW OCCURRENCE AND WHETHER THERE IS

EVIDENCE OR NOT

Does this case have been reported to the person / party,

whether this incident never happened before.

SECRECY

1. In the process of follow-up on any complaint /

disclosure shall forward secrecy, presumption of

innocence and professionalism;

2. Identity Reporting guaranteed confidentiality by the

company;

3. Reporting Company guarantees protection against

all forms of threats, intimidation, punishment and

the disagreeable actions of any party during the

Reporting maintain the confidentiality of the case is

to any other party;

Page 182: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

182KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

4. This protection also applies to employees who carry

out investigations as well as those who provide

information relating to the complaint / disclosure;

5. Parties who violate the confidentiality principle

will be given severe sanctions in accordance with

applicable Company.

WBS REPORTING PRINCIPLES INCLUDE:

1. Protection against the reporter’s identity

2. Protection of implementing investigation and the

reporting

3. Only certain parties / restricted that the reporting

knowing

4. Adsorption principle of presumption of innocence

Those principles guarantee the possibility to not reveal

the identity of the complainant, thus providing a sense of

security for whistleblowers.

Reported form of sanctions to the guilty is given

in accordance with the applicable provisions of the

Company.

The parties that have the authority to follow up on reports

of complaints / disclosure Reported by category are:

5. COM ( Compliance Office r Manager ), if reported

is a man of the Company in addition to COM, the

Compliance function, the Board of Commissioners

and Board of Directors;

6. BOC, if reported is the Board of Directors;

7. President, if reported is BOC, COM and Compliance

functions.

Consultants WBS make periodic reports (weekly

or monthly), among others, include the number of

complaints / disclosure, category complaint / disclosure

and the channel used by the Reporting and submit it to

the COM.

REPORTING PROTECTION POLICY

The Company is committed to protecting whistleblowers

perlanggaran good faith and the company will adhere to

all laws and regulations related as well as best practice

in the implementation of the WBS. The purpose of

4. Perlindungan ini juga berlaku bagi pekerja yang

melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang

memberikan informasi terkait dengan pengaduan/

penyingkapan;

5. Pihak yang melanggar prinsip kerahasiaan tersebut

akan diberikan sanksi yang berat sesuai ketentuan

yang berlaku di Perusahaan.

PRINSIP PELAPORAN WBS MENCAKUP :

1. Perlindungan terhadap identitas pelapor

2. Perlindungan terhadap pelaksana investigasi dan

pelapor

3. Hanya pihak-pihak tertentu/terbatas yang mengatahui

pelaporan tersebut

4. Penerapan azas praduga tak bersalah

Prinsip-prinsip tersebut menjamin adanya kemungkinan

untuk tidak mengungkap identitas pelapor, sehingga

memberikan jaminan rasa aman bagi pelapor.

Bentuk sanksi kepada Terlapor yang terbukti bersalah

diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

Perseroan.

Para pihak yang memiliki kewenangan untuk

menindaklanjuti laporan pengaduan/penyingkapan

berdasarkan kategori Terlapor adalah :

1. COM (Compliance Officer Manager), jika terlapor

adalah insan Perseroan selain COM, fungsi

Compliance, Dewan Komisaris dan Direksi;

2. Dewan Komisaris, jika terlapor adalah Direksi;

3. Direktur Utama, jika terlapor adalah Dewan Komisaris,

COM dan fungsi Compliance.

Konsultan WBS membuat laporan secara periodic

(mingguan atau bulanan), antara lain meliputi jumlah

pengaduan/penyingkapan, kategori pengaduan/

penyingkapan dan saluran yang digunakan oleh Pelapor

serta menyampaikannya kepada COM.

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN PELAPOR

Perusahaan berkomitmen untuk melindungi pelapor

perlanggaran yang beritikad baik dan perusahaan akan

patuh terhadap segala peraturan perundang-undangan

yang terkait serta best practice yang berlaku dalam

Page 183: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

183ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

penyelenggaraan WBS. Tujuan dari adanya perlindungan

pelapor adalah untuk mendorong terjadinya pelaporan

pelanggaran dan menjamin keamanan pelapor.

Pelapor yang menginginkan dirinya tetap dirahasiakan,

diberikan jaminan atas kerahasiaan identitas pribadinya.

Perusahaan melindungi Pelapor yang beritikad baik,

melalui :

1. Tersedianya fasilitas saluran pelaporan

2. Jaminan kerahasiaan identitas pelapor apabila

pelapor memberikan identitas serta informasi yang

dapat digunakan untuk menghubungi pelapor.

3. Jaminan keamanan informasi dan perlindungan

terhadap tindakan balasan dari terlapor atau

perusahaan, yang berupa ancaman keselamatan fisik,

teror psikologis, keselamatan harta, perlindungan

hukum dan keamanan pekerjaan, tekanan,

penundaan kenaikan pangkat, penurunan jabatan

atau pangkat, pemecatan yang tidak adil, pelecehan

atau diskriminasi dalam segala bentuk dan catatan

yang merugikan dalam file data pribadi.

4. Informasi pelaksanaan tindak lanjut, berupa kapan

dan bagaimana serta kepada unit kerja mana tindak

lanjut diserahkan. Informasi ini disampaikan secara

rahasia kepada pelapor yang lengkap identitasnya.

APRESIASI BAGI PELAPOR

Setiap pelapor yang telah berjasa dalam usaha membantu

upaya pencegahan terjadinya pelanggaran yang dapat

merugikan perusahaan berhak mendapat penghargaan.

Ketetuan mengenai bentuk dan besarnya penghargaan

yang diberikan akan ditetapkan dengan peraturan

perusahaan sendiri.

SANKSI BAGI PELAPOR YANG MENYALAHGUNAKAN

SISTEM PELAPORAN

Pelanggaran Pelapor yang mengirimkan laporan yang

berupa fitnah atau laporan palsu akan memperoleh sanksi

dan tidak memperoleh baik jaminan kerahasiaan maupun

perlindungan pelapor. Sanksi yang dikenakan sesuai

dengan peraturan internal perusahaan, misalnya Pedoman

Perilaku Etika, Kode Etik dan Perjanjian Kerja Bersama

serta peraturan perundang-undangan yang berlaku,

misalnya KUHP Pasal 310 dan 311 yang terkait dengan

perbuatan tidak menyenangkan atau pencemaran nama

baik.

the protection of whistleblowers is to encourage the

reporting of the reporting security violations and secure

community.

Rapporteur who wanted him to be kept secret was

granted bail on personal identity secret. Reporting protect

the company in good faith, through:

1. Availability of facilities reporting channels

2. Guarantee the anonymity of the complainant if the

complainant provides identity and information that

can be used to contact the complainant.

3. Guarantee information security and protection against

reprisals from the reported party or company, which

is a threat of physical safety, psychological terror, the

safety of property, legal protection and job security,

stress, delayed promotion, demotion or promotion,

unfair dismissal, harassment or discrimination in all

forms and records a significant disadvantage in the

files of personal data.

4. Information on the implementation of follow-up,

such as when and how, and to the work unit where

the follow-up given. This information is confidential

to the complainant submitted a complete identity.

APPRECIATION FOR REPORTING

Every complainant who had been instrumental in the

effort to help prevent the occurrence of violations that

could harm the company is entitled to an award. The

provisions laid down on the form and amount of awards

given will be determined by the company’s own rules.

SANCTIONS FOR ABUSING REPORTING REPORTING

SYSTEM

Reporting violations were maliciously send reports or

false statements shall obtain sanction and did not get

a good guarantee of confidentiality and protection of

whistleblowers. Sanctions imposed in accordance with

internal regulations, such as the Code of Conduct Ethics

, Code of Conduct and the Collective Labor Agreement

and the legislation in force, such as the Criminal Code

Articles 310 and 311 associated with unpleasant acts or

defamation.

Page 184: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

184KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

In preparing the WBS infrastructure, the most important

thing is the clarity of accountability and responsibility to

encourage the implementation of WBS in the Company.

MANAGEMENT

The Board of Directors is responsible for the effectiveness

of the design, implementation and operation of WBS

maintenance as a whole and are responsible for adopting

directives and take measures to ensure that all activities

organizers WBS is going well.

The Board of Directors is authorized to:

1. Establish and assign WBS Unit business and the

Board of Ethics and Conduct.

2. Deciding to be stopped or discontinuance of a

reporting violation.

3. Assigning an investigation team to investigate

if found early indications are strong as they are

implemented early clarification.

4. Reported sanction in accordance with the applicable

provisions in a company or forward to the appropriate

authorities if found guilty of the offense.

5. Appreciation to the complainant if the reporting is

proven in accordance with the applicable provisions

in the company.

BOARD OF COMMISSIONERS

The BoC is responsible to supervise the adequacy and

effectiveness of the implementation of the WBS in the

Company. Monitoring the implementation of the WBS

may be submitted to the Committee of the Board of

Commissioners.

WBS UNIT BUSINESS

WBS is a business unit or function unit set up and set

Directors of to organize and manage the communication

lines for the complainant to report the initial indications,

clarifying start and conduct an investigation into the

reporting of violations. WBS Unit business should be

independent of the company’s operations daily and have

access to the top leaders of the company.

Dalam penyusunan infrastruktur WBS, hal yang terpenting

adalah kejelasan dari akuntabilitas dan tanggung jawab

untuk mendorong pelaksanaan WBS di Perusahaan.

DIREKSI

Direksi bertanggung jawab atas efektivitas rancangan,

pelaksanaan dan pemerliharaan penyelenggaraan WBS

secara keseluruhan serta berkewajiban menetapkan

arahan dan melakukan tindakan-tindakan untuk menjamin

bahwa seluruh aktivitas penyelenggara WBS berjalan

dengan baik.

Direksi berwenang untuk :

1. Membentuk dan menetapkan Unit Pengelola WBS

dan Dewan Kode Etik dan Perilaku.

2. Memutuskan untuk dihentikan atau dilanjutkannya

sebuah pelaporan pelanggaran.

3. Menugaskan tim investigasi untuk melakukan

investigasi jika ditemukan indikasi awal yang kuat

pada saat dilaksanakan klarifikasi awal.

4. Memberikan sanksi kepada terlapor sesuai dengan

ketentuan yang berlaku di perusahaan atau

meneruskan kepada pihak yang berwajib jika terbukti

bersalah atas pelanggaran yang dilakukannya.

5. Memberikan apresiasi kepada pelapor jika pelaporan

terbukti sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

perusahaan.

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris bertanggung jawab melakukan

pengawasan atas kecukupan dan efektivitas

pelaksanaan WBS di Perusahaan. Pemantauan

pelaksanaan WBS dapat diserahkan kepada Komite

Dewan Komisaris.

UNIT PENGELOLA WBS

Unit Pengelola WBS merupakan fungsi atau unit yang

dibentuk dan ditetapkan Direksi untuk menyelenggarakan

dan mengelola jalur komunikasi bagi pelapor untuk

melaporkan indikasi awal, melakukan klarifikasi awal

dan melakukan investigasi atas pelaporan pelanggaran.

Unit Pengelola WBS harus independen dari operasi

perusahaan sehari-hari dan mempunyai akses kepada

pimpinan tertinggi perusahaan.

STRUKTUR PENGELOLAAN WBSWBS Management Structure

Page 185: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

185ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Pengelolaan WBS dikoordinasikan oleh Internal

Audit dibantu oleh Sekretaris Perusahaan. Unsur

dari Unit Pengelolaan WBS terdiri dari dua elemen

utama, yaitu :

1. Sub-unit Administrasi WBS yaitu sub-unit yang

menerima pelaporan pelanggaran, menyeleksi

laporan pelanggaran untuk diproses lebih lanjut

oleh sub-unit investigasi tanpa membuka identitas

pelapor. Selain menyelenggarakan administrasi

pelaporan pelanggaran yang masuk, yang dalam

proses dan yang telah selesai ditindaklanjuti. Sub-

unit ini juga bertanggung jawab atas pelaksanaan

program perlindungan pelapor sesuai dengan

kebijakan yang telah dicanangkan, terutama aspek

kerahasiaan dan jaminan keamanan pelapor. Sub

unit administrasi WBS dilaksanakan oleh Sekretaris

Perusahaan.

2. Sub-unit Investigasi yaitu sub-unit yang bertugas

untuk melakukan investigasi lebih lanjut terhadap

substansi pelanggaran yang dilaporkan. Tujuannya

adalah mencari dan mengumpulkan bukti-bukti yang

diperlukan guna memastikan bahwa memang telah

terjadi pelanggaran. Dalam hal terdapat bukti-bukti

yang memadai, maka rekomendasi sanksi terhadap

pelanggaran yang dilakukan diberikan kepada Direksi

untuk memutuskan. Akan tetapi bila tidak ditemukan

bukti-bukti yang mencukupi, maka proses investigasi

dihentikan dan laporan pelanggaran tidak dilanjutkan.

Sub-unit investigasi ini dilaksanakan oleh Internal

Audit.

DEWAN KODE ETIK DAN PERILAKU

Dewan Kode Etik dan Perilaku adalah suatu komite khusus

yang dibentuk dan ditetapkan berdasarkan keputusan

Direksi untuk mengkaji laporan-laporan pelanggaran dan

memberikan pertimbangan/rekomendasi kepada Direksi

untuk penetapan sanksi terhadap pelanggaran yang

dilakukan Terlapor.

Keanggotaan Dewan Kode Etik dan Perilaku terdiri

dari :

1. Anggota Tetap

Kepala Bagian yang membidangi HR sebagai Ketua;

• Corporate Secretary sebagai Sekretaris;

WBS management is coordinated by the Internal Audit

assisted by the Company Secretary. WBS elements of

the Management Unit consists of two main elements,

namely:

1. WBS administrative sub-unit, namely sub-units

receive reporting violations, selecting a violation

report for further processing by the sub-unit opened

an investigation without the reporter’s identity. In

addition to reporting violations administer incoming,

in-process and completed follow-up. Sub-unit is

also responsible for the implementation of the

protection program of the reporting in accordance

with policies that have been implemented, especially

the confidentiality and security of the reporting.

Sub WBS administrative units implemented by the

Corporate Secretary.

2. Sub-units sub-unit of Investigation is tasked to

undertake further investigation of the substance

of the reported violations. The goal is to find and

collect the evidence needed to make sure it has

been a violation. In the event that there is sufficient

evidence, the recommendation of sanctions for

misconduct given to the Board of Directors to

decide. However, if no evidence is insufficient, the

investigation process is stopped and not continued

reports of violations. Sub-unit of this investigation

carried out by the Internal Audit.

BOARD OF ETHICS AND CONDUCT

Board of Ethics and Conduct is a special committee

was formed and confirmed by the Board’s decision to

investigate reports of violations and give consideration

/ recommendation to the Board for sanctions against

abuses Party.

Membership of the Board of Ethics and Conduct consists

of:

1. Permanent member

Head of Section in charge of HR as Chairman;

• Corporate Secretary, as Secretary;

Page 186: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

186KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

• Chief Internal Audit as Member;

• Corporate Legal as Members

2. Member Variable

District Manager and the Top Tops Tops Party and

Chairman of the SP-PAS (union representative

companies).

RESOURCE

Adequate resources must be available to carry out the

program WBS. The resources required include:

1. The adequacy of the quality and number of personnel

to carry out tasks as WBS Administration Officer and

Investigation Officer;

2. Media communication (telephone, email, mail boxes

and others) for the purposes of reporting violations,

both internal and external channels, as required;

3. The training, which is adequate for WBS the

Executive officer;

4. Support and funding commitments

WBS implementation;

5. The mechanism for complaints of reprisal from the

reported party.

For the sake of creating a work environment that is clean

and transparent as well as to avoid of corruption in the

conduct of our business, then formed Guidelines Gratuities

are generally not independent of the relationship and

interaction between the parties both internal and external

intertwined harmonious cooperation, harmonious and

sustainable with no forget about the ethics and principles

of corporate governance.

PURPOSE, OBJECTIVES AND SCOPE

GRATIFICATION

To regulate the handling of Gratification between insane

Company with parties related to the Company’s business

activities. Gratification is the activity of giving or receiving

• Chief Internal Audit sebagai Anggota;

• Corporate Legal sebagai Anggota

2. Anggota Tidak Tetap

Manajer Distrik dan Atasan Tertinggi yang menjadi

Atasan Terlapor serta Ketua Umum SP-PAS

(perwakilan serikat pekerja perusahaan).

SUMBER DAYA

Sumber daya yang memadai harus tersedia untuk

dapat melaksanakan program WBS. Sumber daya yang

diperlukan antara lain adalah :

1. Kecukupan kualitas dan jumlah personil untuk

melaksanakan tugas sebagai Petugas Administrasi

WBS dan Petugas Investigasi;

2. Media komunikasi (telepon, email, kotak pos dan

lainnya) untuk keperluan pelaporan pelanggaran, baik

saluran internal maupun eksternal, sesuai dengan

kebutuhan;

3. Pelatihan yang memadai bagi para Petugas Pelaksana

WBS;

4. Dukungan dan komitmen pendanaan

penyelenggaraan WBS;

5. Mekanisme untuk melakukan pengaduan atas

tindakan balasan dari terlapor.

Demi menciptakan lingkungan kerja yang bersih

dan transparan serta terhindar dari tindakan korupsi

dalam pelaksanaan kegiatan bisnis Perusahaan, maka

dibentuklah Pedoman Gratifikasi yang pada umumnya

tidak terlepas dari hubungan dan interaksi antara para

pihak baik internal maupun eksternal yang saling menjalin

kerjasama yang harmonis, serasi dan berkesinambungan

dengan tidak melupakan etika dan prinsip-prinsip GCG.

MAKSUD, TUJUAN & RUANG LINGKUP GRATIFIKASI

Untuk mengatur penanganan Gratifikasi antar insan

Perseroan dengan pihak-pihak yang terkait dengan

kegiatan usaha Perusahaan. Gratifikasi adalah kegiatan

pemberian dan atau penerimaan hadiah/cinderamata dan

GRATIFIKASIGratification

Page 187: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

187ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

hiburan, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar

negeri, dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana

elektronik atau tanpa sarana elektronik, yang dilakukan

oleh Insan Perseroan terkait dengan wewenang/

jabatannya di Perusahaan, sehingga dapat menimbulkan

benturan kepentingan yang mempengaruhi independensi,

objektivitas, maupun profesionalisme insan Perseroan.

Penanganan Gratifikasi menjadi sangat penting bagi

Perusahaan karena Gratifikasi tersebut dapat menjadi

tindak pidana suap dan merupakan salah satu tindakan

Korupsi yang dapat memberikan dampak hukum sekaligus

pencitraan negatif bagi Perusahaan. Suatu gratifikasi akan

berubah menjadi tindak pidana suap apabila memenuhi

unsur-unsur sebagai berikut :

1. Gratifikasi tersebut berhubungan dengan wewenang/

jabatan insan Perseroan di perusahaan;

2. Gratifikasi yang berupa penerimaan hadiah/

cinderamata dan hiburan tidak dilaporkan kepada

atasan langsung.

KLASIFIKASI GRATIFIKASI

Gratifikasi dibagi menjadi :

1. Gratifikasi yang dianggap suap

Adalah pemberian yang diberikan kepada insan

Perseroan yang dilakukan secara berlawanan dengan

kewajiban dan/atau tugas dari insan Perseoan

yang bersangkutan, khususnya para Wajib Lapor

Gratifikasi. Pemberian gratifikasi yang dianggap

suap ini diberikan sehubungan dengan jabatan dan

statusnya sebagai insan Perseroan. Untuk menilai

apakah suatu pemberian berhubungan dengan status

dan jabatan dapat dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan kepada diri sendiri, apakah pemberian

tersebut akan tetap diberikan jika saya bukan seorang

insan Perseroan.

2. Gratifikasi dalam kedinasan

Adalah gratifikasi (hadiah/fasilitas resmi) dari

penyelenggara kegiatan yang diberikan kepada insan

Perseroan sebagai wakil resmi Perseroan dalam

suatu kegiatan tertentu.

3. Bukan Gratifikasi

Adalah setiap pemberian yang diterima oleh insan

Perseroan berdasarkan perjanjian yang sah atau

karena insan Perseroan yang bersangkutan meraih

prestasi tertentu.

of gifts / souvenirs and entertainment, well received at

home and abroad, and that is done by using electronic

means or without electronic means, which is carried out

by personnel of the Company related to the authority /

position in the Company, so may give rise to conflicts

of interest that affect the independence, objectivity, and

professionalism of the Company insane.

Gratuities handling becomes very important for the

company because Gratuities can be criminal offenses

of bribery and corruption is one of the actions that

could impact negatively imaging at the same law for

the Company. A gratuity will be changed to the crime of

bribery if it meets the following elements:

1. Such gratification associated with authority / position

of the Company at its insane;

2. Gratification in the form of acceptance of gifts /

souvenirs and entertainment are not reported to the

direct supervisor.

CLASSIFICATION GRATIFICATION

Gratuities are divided into:

1. Gratuities were considered bribery

Award is given to the insane Company conducted

contrary to the obligations and / or duties of man

Company concerned, especially the Obligation

Report Gratification . Giving gratuities are considered

bribes are given in relation to the position and the

Company’s status as a human being. To assess

whether a provision relating to the status and

position can be done by asking questions to yourself,

whether the gift will still be given if I am not a man

of the Company.

2. Gratification in the workplace

Is gratification (gifts / official facilities) of the

organizers given to human activities of the Company

as the official representative of the Company in a

particular activity.

3. Not Gratification

Is every gift received by the personnel of the

Company under the agreement is valid or because

human beings are concerned the Company certain

achievement.

Page 188: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

188KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

ATTITUDES TOWARD GRATIFICATION

When a gratuity, the treatment of such gratification is as

follows:

4. Each of gratification in the form of money, must be

rejected.

5. Provision of gratification in the form of goods /

facilities / parcel whose value is estimated at more

than Rp.1.000.000, -, must be rejected.

6. Provision of gratification in the form of goods /

facilities / parcel worth no more than Rp.1.000.000,

-, is acceptable.

7. All kinds of gratification must be reported to the

Corporate Secretary function through Compliance

Online System .

THINGS THAT DO NOT BELONG TO THE

GRATIFICATION IS AS FOLLOWS:

1. Salaries and other legitimate income earned by the

personnel of the Company Pelita.

2. Meals of fellow beings Pelita or food and / or drinks

are served in the banquet, which was obtained with

respect to the participation of human Pelita in official

activities held Third Party .

3. Door prize Pelita obtained by the personnel of the

events held by the Company.

4. Honor teaching and training conducted at the

Company’s internal

5. Plaque / vandal / gimmick of event organizers that

the value is estimated no more than Rp.1.000.000, -

received by the personnel Pelita where participation

is concerned by the appointment and the official

assignment of the Company.

6. Award received by the personnel Pelita under the

contract.

7. Awards and / or prizes awarded for achievement

in academic or non-academic acquired beings

Pelita at their own expense and are not bound by

the official .

REPORTING MECHANISM

If there are indications of gratuity act, then all human

Company is required to report any act of gratification

occur. The mechanism is as follows:

SIKAP TERHADAP GRATIFIKASI

Ketika terjadi gratifikasi, maka perlakuan atas gratifikasi

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Setiap gratifikasi dalam bentuk uang, harus ditolak.

2. Pemberian gratifikasi dalam bentuk barang/fasilitas/

parcel yang nilainya ditaksir lebih dari Rp.1.000.000,-,

harus ditolak.

3. Pemberian gratifikasi dalam bentuk barang/fasilitas/

parcel yang nilainya tidak lebih dari Rp.1.000.000,-,

dapat diterima.

4. Semua jenis gratifikasi tersebut wajib dilaporkan

kepada fungsi Corporate Secretary melalui

Compliance Online System.

HAL-HAL YANG TIDAK TERMASUK KE DALAM

GRATIFIKASI ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. Gaji dan pendapatan sah lainnya yang diterima oleh

insan Pelita dari Perusahaan.

2. Jamuan dari sesama insan Pelita atau makanan

dan/atau minuman yang dihidangkan dalam jamuan

makan, yang diperoleh sehubungan dengan

keikutsertaan insan Pelita dalam kegiatan resmi yang

diadakan Pihak Ketiga.

3. Doorprize yang didapat oleh insan Pelita dari event

yang diselenggarakan oleh Perusahaan.

4. Honor mengajar training yang dilaksanakan di internal

Perusahaan

5. Plakat/vandal/gimmick dari panitia event yang

nilainya ditaksir tidak lebih dari Rp.1.000.000,- yang

diterima oleh insan Pelita dimana keikutsertaan

yang bersangkutan berdasarkan penunjukkan dan

penugasan resmi dari Perusahaan.

6. Pemberian yang diterima oleh insan Pelita

berdasarkan kontrak.

7. Penghargaan dan/atau hadiah yang diberikan karena

pencapaian prestasi akademis atau non akademis

yang diperoleh insan Pelita dengan biaya sendiri dan

tidak terikat dengan kedinasan.

MEKANISME PELAPORAN

Jika terdapat indikasi tindakan gratifikasi, maka seluruh

insan Perseroan diwajibkan untuk melaporkan setiap

tindakan gratifikasi yang terjadi. Adapun mekanismenya

adalah sebagai berikut :

Page 189: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

189ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

1. Apabila terdapat penerimaan hadiah/cinderamata

dan atau hiburan di luar batasan yang sudah diatur

Perseroan, maka insan Perseroan wajib melaporkan

hal tersebut melalui :

b. Atasan Langsung

Pelaporan melalui atasan langsung dilakukan

oleh insan Perseroan yang menerima hadiah/

cinderamata selambat-lambatnya 14 (empat

belas) hari sejak tanggal penerimaan, dengan

menyampaikan form penerimaan hadiah/

cinderamata.

c. Compliance Online System (COMPOL)

Selain dapat melaporkan tindakan gratifikasi

melalui atasan langsung, insan Perseroan dapat

pula melaporkan adanya tindakan gratifikasi

secara online melalui Compliance Online

System (COMPOL). Pelaporan perihal adanya

tindakan penerimaan dan/atau pemberian dan/

atau permintaan gratifikasi selambat-lambatnya

14 (empat belas) hari sejak tanggal penerimaan/

pemberian/permintaan.

d. Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing

System)

Pelaporan melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran

(Whistleblowing System) dilakukan apabila

pelapor adalah insan Perseroan atau pihak-pihak

lainnya (Pelanggan, Mitra Kerja dan Masyarakat)

yang tidak memiliki keterlibatan secara langsung,

namun mengetahui adanya indikasi Gratifikasi

di Perseroan yang memiliki potensi untuk

terjadinya penyalahgunaan wewenang/jabatan.

Pelaporan melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran

(Whistleblowing System) dilaksanakan sesuai

dengan mekanisme tersendiri yang mengatur

mengenai Sistem Pelaporan Pelanggaran

(Whistleblowing System) di Perseroan.

2. Untuk penerimaan yang merupakan barang yang

cepat kadaluwarsa (misal: makanan dan minuman),

maka dapat diserahkan kepada Lembaga Sosial

dengan menyampaikan bukti tanda penyerahan

kepada Sekretaris Perusahaan selambat-lambatnya

14 hari setelah tanggal penerimaan sebagaimana

dimaksud, dengan contoh format sebagaimana

diatur dalam Pedoman.

1. If there is acceptance of gifts / souvenirs and or

entertainment beyond the boundaries that have

governed the Company, then the Company shall

report the human being it through:

b. Direct supervisor

Reporting through direct supervisor conducted

by the personnel of the Company who received

a gift / souvenir later than 14 (fourteen) days

from the date of acceptance, by submitting form

accepting gifts / souvenirs.

c. Online Compliance System (COMPOL)

Besides being able to report on acts of

gratification through direct supervisor, human

Company may also report their gratuities

action online via Online Compliance System

(COMPOL). Reporting concerning the act of

acceptance and / or administration and / or

gratuities request no later than 14 (fourteen)

days date of the receipt / provision / request.

d. Violation Reporting System( Whistleblowing

System )

Reporting with Reporting System Abuse

( Whistleblowing System ) if the complainant

is a man of the Company or other parties

(Customers, Partners and Communities) who

have no direct involvement, but knowing

indications Gratification in the Company that

has the potential for abuse of authority /

positions. Reporting through Abuse Reporting

System ( Whistleblowing System ) implemented

in accordance with its own mechanism of

regulating the Abuse Reporting System

( Whistleblowing System ) in the Company.

2. For the reception which are goods that are quickly

outdated (eg food and beverage), it can be submitted

to the Social Institutions to submit proof of

submission to the Secretary of the Company no later

than 14 days after the date of receipt of as question,

with examples, as set forth in the Code.

Page 190: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

190KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

3. For the reception which are goods that do not expire

quickly (eg: money, gold, etc.) Shall be kept in the

Finance Section in the working environment beings

of the Company are concerned, until it determines

the status of ownership of such acceptance by the

Commission Eradication Corruption (KPK), with

submit proof of deposit to the Secretary of the

Company no later than 14 days after the date of

receipt as intended.

4. Company Secretary recapitulation acceptance

of gifts / souvenirs and report to the Corruption

Eradication Commission (KPK) not later than 30 days

from the date of such acceptance by the personnel

of the Company.

MANAGEMENT REPORT OF GRATIFICATION

Since 2014, the Company has socialized gratification and

implement Compliance Online System which is reporting

media gratification for workers.

The Company as a subsidiary of Pertamina served as

pooler related to the management of this gratification

report, the follow-up will be coordinated with Gratuity

Control Unit (UPG) PT Pertamina (Persero).

UPG Pertamina is a unit under the management functions

of the Compliance - Legal Counsel & Compliance duty and

a responsibility in the implementation of the Management

and Control Gratification at Pertamina’s subsidiaries and

affiliates.

GRATUITIES REPORTING YEAR 20016

Until the end of 2016, there are no reporting on the

occurrence of acts of gratification.

3. Untuk penerimaan yang merupakan barang yang

tidak cepat kadaluarsa (misal: uang, emas, dan

lainnya) wajib disimpan di Bagian Keuangan di

lingkungan kerja insan Perseroan yang bersangkutan,

sampai dengan ditentukannya status kepemilikan

atas penerimaan tersebut oleh pihak Komisi

Pemberantan Korupsi (KPK), dengan menyampaikan

bukti tanda penyimpanan kepada Sekretaris

Perusahaan selambat-lambatnya 14 hari setelah

tanggal penerimaan sebagaimana dimaksud.

4. Sekretaris Perusahaan membuat rekapitulasi

penerimaan hadiah/cinderamata serta melaporkannya

kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

selambat-lambatnya 30 hari sejak tanggal penerimaan

tersebut oleh insan Perseroan.

PENGELOLAAN LAPORAN GRATIFIKASI

Sejak tahun 2014, Perseroan telah mensosialisasikan

gratifikasi dan mengimplementasikan Compliance Online

System yang merupakan media pelaporan gratifikasi bagi

pekerja.

Perseroan sebagai anak perusahaan Pertamina bertugas

sebagai pooler terkait dengan pengelolaan laporan

gratifikasi ini, yang tindak lanjutnya akan dikoordinasikan

dengan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) PT Pertamina

(Persero).

UPG Pertamina adalah unit yang berada di bawah

pengelolaan fungsi Compliance – Legal Counsel &

Compliance yang bertugas dan mempunyai tanggung

jawab dalam implementasi Pengelolaan dan Pengendalian

Gratifikasi di anak perusahaan Pertamina dan afiliasinya.

PELAPORAN GRATIFIKASI TAHUN 20016

Sampai dengan akhir tahun 2016, tidak terdapat pelaporan

atas terjadinya tindakan gratifikasi.

Page 191: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

191ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Perseroan terus melaksanakan penerapan prinsip-

prinsip GCG secara konsisten dan berkesinambungan

dalam melaksanakan pengelolaan Perseroan. Dalam

menjalankan bisnisnya senantiasa dituntut untuk

melaksanakannya dengan penuh amanah, transparan

dan akuntabel. Dalam rangka membangun kerjasama

yang harmonis dan meningkatkan nilai Perseroan, maka

kegiatan usaha Perseroan tidak terlepas dari hubungan

dan interaksi dengan para Pemangku Kepentingan

maupun pihak-pihak lainnya. Namun demikian, dalam

menjalankan hubungan dan interaksi tersebut senantiasa

terdapat potensi terjadinya situasi Benturan Kepentingan

yang mungkin tidak dapat terhindarkan antara satu pihak

dengan pihak lainnya.

The Company continues to implement the application

of the principles of GCG consistently and continuously

in managing the Company. In conducting its business

constantly required to do so by full of trustful, transparent

and accountable. In order to build a harmonious

cooperation and increase the value of the Company, the

Company’s business activities can not be separated from

the relationship and interaction with the Stakeholders and

other parties. However, in carrying out the relationship

and interaction there is always the potential Conflict of

Interest situation that may not be inevitable between one

party with another party.

BENTURAN KEPENTINGANConflict of Interest

INSTANSI PELAPOR

Analisa 1(Kewenangan Pengelolaan)

Penarikan Data setiap Tanggal 1 dan 15

Pengisian GratifikasiOnline oleh Pekerja

Klarifikasi(melalui e-mail, Pengisian RA Klarifikasi dan Form Gratifikasi)

Alur Pengelolaan Unit Pengendalian Gratifikasi

KPK

*Ada penerimaan : 14 hari Tidak ada penerimaan : 30 hari

UPG membantu proses penyerahan barang gratifikasi

Laporan Penerimaan Gratifikasi

Klarifikasi(melalui e-mail)

Analisa 2(Penentuan Manfaat)

Penerbitan Surat Keputusan

Penerbitan Surat Keputusan

NEGARA APRESIASI

Ijin Prinsip CCO

PERTAMINA

Pengelolaan barang gratifikasi

Page 192: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

192KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Lack of understanding of the Conflict of Interest can

lead to different interpretation and impact negatively on

the Company’s management. Therefore, the Company

realizes the importance of a strong attitude towards the

handling of the Conflict of Interest that occurred in the

Company, so as to create a good management of the

Company, as well as a harmonious relationship with all

stakeholders and other parties in the implementation of

cooperation and interaction with the company.

Conflicts of interest, is a situation or condition in which

the Company beings for office / position, the authority

which potentially can be abused, either intentionally

or unintentionally to other interests that may affect the

quality of the decision, and the performance results of the

decision which may be detrimental to the Company.

Insan the Company, the Board of Commissioners,

Directors of the Company and all workers, including

workers assigned to the Subsidiaries and other agencies,

as well as other personnel who are directly working for

and on behalf of the Company.

FORMS SITUATIONS OF CONFLICT OF INTEREST

1. Situations that cause human Company received

a gratuity or giving or receiving gifts / souvenirs or

entertainment on a decision or a position in favor of

the buyer.

2. The situation that led to the use of office or company

assets for personal and group interests.

3. Situations that cause the Company’s position or

confidential information be used for personal or

group interests.

4. Situations have a position in some companies that

have a direct connection or use of an office for the

benefit of other positions.

5. A situation that gives special access to the beings of

the Company or certain parties for not following the

procedures and conditions that should be imposed.

6. Situation of money causes the regulatory process

does not comply with the procedures for their

influence and expectations of those who watched.

Kurangnya pemahaman terhadap Benturan Kepentingan

dapat menimbulkan penafsiran yang beragam dan

memberikan pengaruh negatif terhadap pengelolaan

Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan menyadari

pentingnya sikap yang tegas terhadap penanganan

Benturan Kepentingan yang terjadi di Perseroan, sehingga

dapat tercipta pengelolaan Perseroan yang baik, serta

hubungan yang harmonis dengan seluruh Pemangku

Kepentingan maupun pihak-pihak lainnya dalam

pelaksanaan kerjasama dan interaksi dengan perusahaan.

Benturan kepentingan, adalah situasi atau kondisi dimana

insan Perseroan yang karena jabatan/posisinya, memiliki

kewenangan yang berpotensi dapat disalahgunakan baik

sengaja maupun tidak sengaja untuk kepentingan lain

sehingga dapat mempengaruhi kualitas keputusannya,

serta kinerja hasil keputusan tersebut yang dapat

merugikan bagi Perusahaan.

Insan Perseroan, adalah Dewan Komisaris, Direksi

dan seluruh Pekerja Perseroan termasuk Pekerja yang

ditugaskan di Anak Perusahaan dan instansi lainnya, serta

personil lainnya yang secara langsung bekerja untuk dan

atas nama Perseroan.

BENTUK-BENTUK SITUASI BENTURAN KEPENTINGAN

1. Situasi yang menyebabkan insan Perseroan menerima

gratifikasi atau pemberian atau penerimaan hadiah/

cinderamata atau hiburan atas suatu keputusan atau

jabatan yang menguntungkan pihak pembeli.

2. Situasi yang menyebabkan penggunaan asset

jabatan atau Perusahaan untuk kepentingan pribadi

dan golongan.

3. Situasi yang menyebabkan informasi rahasia jabatan

atau Perseroan dipergunakan untuk kepentingan

pribadi atau golongan.

4. Situasi perangkapan jabatan di beberapa perusahaan

yang memiliki hubungan langsung atau pemanfaatan

suatu jabatan untuk kepentingan jabatan lainnya.

5. Situasi yang memberikan akses khusus kepada

insan Perseroan atau pihak tertentu untuk tidak

mengikuti prosedur dan ketentuan yang seharusnya

diberlakukan.

6. Situasi uang menyebabkan proses pengawasan tidak

sesuai dengan prosedur karena adanya pengaruh dan

harapan dari pihak yang diawasi.

Page 193: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

193ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

7. Situasi dimana kewenangan penilaian suatu obyek

kualifikasi dimana obyek tersebut merupakan hasil

dari si penilai.

8. Situasi dimana adanya kesempatan penyalahgunaan

jabatan.

9. Situasi post employment (berupa trading influence,

rahasia jabatan).

10. Situasi dimana seseorang dapat menentukan sendiri

besarnya gaji/remunerasi.

11. Situasi bekerja lain di luar pekerjaan pokoknya, kecuali

telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang

berlaku di Perseroan.

12. Situasi untuk menerima tawaran pembelian saham

pihak masyarakat.

13. Situasi yang memungkinkan penggunaan Dikresi

yang menyalahgunakan wewenang.

14. Situasi yang memungkinkan untuk memberikan

informasi lebih dari yang telah ditentukan Perseroan,

keistimewaan maupun peluang bagi calon penyedia

barang/jasa untuk menang dalam proses Pengadaan

Barang/jasa di Perseroan.

MEKANISME PELAPORAN

Apabila terjadi situasi Benturan kepentingan, maka insan

Perseroan wajib melaporkan hal tersebut melalui :

1. Atasan Langsung

Pelaporan melalui atasan langsung dilakukan apabila

pelapor adalah insan Perseroan yang terlibat atau

memiliki potensi untuk terlibat secara langsung

dalam situasi Benturan Kepentingan. Pelaporan

dilaksanakan dengan menyampaikan Surat

Pernyataan Potensi Benturan Kepentingan kepada

atasan langsung.

2. Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing

System)

Pelaporan melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran

(Whistleblowing System) dilakukan apabila

pelapor adalah insan Perseroan atau pihak-pihak

lainnya (Pelanggan, Mitra Kerja dan Masyarakat)

yang tidak memiliki keterlibatan secara langsung,

namun mengetahui adanya indikasi Gratifikasi di

Perseroan yang memiliki potensi adanya Benturan

Kepentingan di Perseroan. Pelaporan melalui Sistem

Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)

dilaksanakan sesuai dengan mekanisme tersendiri

7. Situations where an object qualification assessment

authority where the object is the result of the

assessors.

8. Situations where the chance of abuse of office.

9. The situation post-employment (in the form of trading

influence , professional secrecy).

10. Situations where a person can determine their own

salary / remuneration.

11. Other work situations outside the main job, except

in accordance with applicable rules and regulations

of the Company.

12. Situation to receive the share purchase offer

society.

13. A situation that allows the use of Directors who

abuse their authority.

14. Situation that allows it to provide more information

than a predetermined Company, privileges and

opportunities for potential suppliers of goods /

services to win in the process of procurement of

goods / services in the Company.

REPORTING MECHANISM

In the event of conflict of interest situation, the man of the

Company shall report it via:

1. Direct supervisor

Reporting through immediate supervisor do if the

complainant is a man of the Company is involved or has

the potential to become directly involved in situations of

Conflict of Interest. Reporting executed by conveying

Statement of Potential Conflict of Interest to the direct

superior.

2. Violation Reporting System ( Whistleblowing

System )

Reporting with Reporting System Abuse (

Whistleblowing System ) if the complainant is a man

of the Company or other parties (Customers, Partners

and Communities) who have no direct involvement,

but knowing indications Gratification in the Company

that has the potential for Conflict of Interest in the

Company , Reporting through Abuse Reporting

System ( Whistleblowing System ) implemented in

accordance with its own mechanism of regulating the

Abuse Reporting System ( Whistleblowing System )

Page 194: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

194KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

in the Company. Reporting on the Conflict of Interest

clause 1 above, must be done in good faith and not

a private complaint on a specific corporate policies

based on whim or bad / slander.

SANCTIONS AGAINST CONFLICT OF INTEREST

Every human being who committed acts Company

Conflicts of interest will be followed up by rules and

regulations in force in the Company.

THE COMPANY’S COMMITMENT AGAINST CONFLICT

OF INTEREST

As an effort to implement the Good Corporate

Governance, in Q4 2014, the company launched GCG

Compliance Online can be accessed at Intrapas that any

of the contents of the content is charging Conflict of

Interest Statement.

Conflict of Interest Statement signed by all employees

from the top line to the bottom line. There are two ways

of charging the Conflict of Interest Statement is online via

the Compliance Online System and signed by the worker

who witnessed by the relevant supervisor. The statement

will be renewed every year.

Wealth Report State (LHKPN) Company in running its

operations are committed to uphold the principles of Good

Corporate Governance ( Transparency, Accountability,

responsibility, independence and Fairness ) thoroughly.

One form is the proficiency level of commitment to

compliance with laws and regulations in force in the

Republic of Indonesia, not just compliance Company

as a legal entity but also compliance with the Board of

Directors. BOC and the workers in particular due to the

company’s status as subsidiary of PT Pertamina (Persero)

is a State-Owned Enterprises.

yang mengatur mengenai Sistem Pelaporan

Pelanggaran (Whistleblowing System) di Perseroan.

Pelaporan atas terjadinya Benturan Kepentingan butir

1 di atas, harus dilakukan dengan itikad baik dan

bukan merupakan suatu keluhan pribadi atas suatu

kebijakan Perseroan tertentu ataupun didasari oleh

kehendak buruk/fitnah.

SANKSI TERHADAP BENTURAN KEPENTINGAN

Setiap insan Perseroan yang terbukti melakukan tindakan

Benturan kepentingan akan ditindaklanjuti berdasarkan

peraturan dan ketentuan yang berlaku di Perseroan.

KOMITMEN PERSEROAN TERHADAP BENTURAN

KEPENTINGAN

Sebagai upaya penerapan Tata kelola Perusahaan yang

baik, pada kuartal ke 4 di tahun 2014, perusahaan

meluncurkan GCG Compliance Online yang dapat diakses

di Intrapas yang salah satu isi kontennya adalah Pengisian

Pernyataan Benturan Kepentingan.

Pernyataan Benturan Kepentingan ditandatangani

oleh seluruh pekerja dari lini atas sampai dengan lini

bawah. Terdapat 2 cara pengisian Pernyataan Benturan

Kepentingan yaitu secara online melalui Compliance

Online System dan ditandatangani langsung oleh pekerja

yang disaksikan oleh atasan terkait. Surat pernyataan ini

akan diperbaharui setiap tahunnya.

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)

Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya

berkomitmen untuk menegakkan prinsip-prinsip Tata

Kelola Perusahaan yang Baik (Transparency, Accoutability,

Responsibility, Independency dan Fairness) secara

menyeluruh. Salah satu bentuk komitmen tesebut

adalah dengan kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku di Republik Indonesia, tidak hanya

kepatuhan perusahaan sebagai suatu bentuk badan hukum

melainkan juga kepatuhan pada Direksi, Dewan Komisaris

dan pekerjanya khususnya dikarenakan status perusahaan

sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang

merupakan Badan Usaha Milik Negara.

LAPORAN HARTA KEKAYAANPENYELENGGARA NEGARA (LHKPN)Wealth Report of State Official

Page 195: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

195ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Status Badan Usaha Milik Negara yang disandang

PT Pertamina (Persero) ini menyebabkan Direksi, Dewan

Komisaris dan beberapa pejabat struktural serta pejabat

yang berada di anak perusahaan di dalamnya dikategorikan

sebagai Penyelanggara Negara dan terikat pada undang-

undang No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme.

Adapun urgensi dari pelaporan harta kekayaan

Penyelenggara Negara ini adalah untuk menegakkan asas-

asas Penyelenggaraan Negara, yaitu :

a. Asas Kepastian Hukum

b. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara

c. Asas Kepentingan Umum

d. Asas Keterbukaan

e. Asas Proporsionalitas

f. Asas Profesionalitas

g. Asas Akuntabilitas

Dalam implementasi dari Undang-undang tersebut

di atas, setiap Direksi dari Badan Usaha Milik Negara

diinstruksikan untuk menetapkan pejabat-pejabat

struktural di bawahnya yang wajib menyampaikan

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)

sebagaimana tercantum dalam Instruksi Menteri Negara

Badan Usaha Milik Negara No.INS-02/MBU/2007.

Ketentuan mengenai LHKPN dalam bentuk peraturan

perundang-undangan Negara Republik Indonesia diatur

dalam Undang-undang No.28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Perusahaan sebagai

anak perusahaan PT Pertamina (Persero) dalam

implementasinya menetapkan wajib lapor LHKPN

dengan didasarkan kepada Surat Keputusan Direktur

Utama Pertamina No.KPTS-56/Coooooo/2013-S0 tanggal

19 September 2013 yang menetapkan Wajib Lapor LHKPN

di lingkungan perusahaan adalah Direksi, Komisaris, Vice

President/setara, Manager/setara.

Status of State Owned Enterprises that carried PT

Pertamina (Persero), this causes the Directors of the

Board of Commissioners and some structural officials and

officials were in a subsidiary in it is categorized as State

organizers and bound by law 28 of 1999 on the State

Implementation clean and Free from Corruption, Collusion

and Nepotism.

The urgency of reporting on State’s wealth is to uphold

the principles of the Implementation of the State,

namely:

a. The principle of Rule of Law

b. Principles of Conduct State Implementation

c. Principle of Public Interest

d. Principle of Openness

e. Principle of Proportionality

f. Principle of Professionalism

g. Principle of Accountability

In the implementation of the Act mentioned above, each

of the Directors of the State Owned Enterprises are

instructed to assign officials underlying structural which

shall submit Wealth Report State (LHKPN) as stated in

the instructions of the State Minister for State Owned

Enterprises No.INS -02 / MBU / 2007.

Provisions concerning LHKPN in the form of laws and

regulations of the Republic of Indonesia stipulated in Act

28 of 1999 on the Implementation of the State Clean

and Free from Corruption, Collusion and Nepotism. The

Company as a subsidiary of PT Pertamina (Persero) in

implementation of compulsory reporting LHKPN set

to be based on the Decree of the President Director

of Pertamina No.KPTS-56/Coooooo/2013-S0 on

19 September 2013, which sets Obligation Report LHKPN

in the company is the Board of Directors, Commissioners

, Vice President/equivalent, Manager/equivalent.

Page 196: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

196KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

PERNYATAAN KEBIJAKAN PERUSAHAAN 2016Company Policy Statement 2016

Page 197: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

197ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

The Company has categories for the level of accidents

within the company include:

• FAC (First Aid Case): where the workers suffer from

minor injury and require no medical treatment

• LWC (Lost Workday Case): where the worker is

unable to work the next day because of illness or

injuries

• RWC (Restricted Workday Case): where unskilled

workers can do the job as usual until the next work

shift schedules

• MTC (Medical Treatment Case): a more serious

cases which require medical treatment

The Company has categories for the level of accidents

fatality within the company include:

• Incident: Minor case which not cause medical

treatment for related parties or not cause significant

materiality loss

• Serious Incident: Case which need medical

treatment for related parties or cause significant

materiality loss

• Accident: Case which cause lost of life or very

significant materiality loss

Throughout the year 2016, there are no serious incident.

Below are the Q&SHES performance in 2016:

Perseroan memiliki kategori untuk tingkat kecelakaan

dalam perusahaan antara lain adalah:

• FAC (First Aid Case): Dimana pekerja hanya

mengalami luka ringan dan tidak membutuhkan

perawatan medis

• LWC (Lost Workday Case): Dimana pekerja tidak

dapat bekerja di hari berikutnya karena sakit atau

cidera

• RWC (Restricted Workday Case): Dimana pekerja

tidak dapat melakukan pekerjaan seperti biasanya

hingga jadwal shift kerja berikutnya

• MTC (Medical Treatment Case): Kasus yang lebih

serius dimana pekerja memerlukan perawatan medis

Perseroan memiliki kategori untuk tingkat fatalitas

kecelakaan dalam perusahaan antara lain adalah:

• Incident: Kasus ringan yang tidak menyebabkan

pihak terkait membutuhkan perawatan medis atau

tidak menimbulkan kerugian material yang signifikan

• Serious Incident: Kasus yang menyebabkan pihak

terkait membutuhkan perawatan medis atau

menimbulkan dampak kerugian material yang

signifikan

• Accident: Kasus yang menyebabkan hilangnya nyawa

seseorang atau menimbulkan dampak kerugian

material yang sangat signifikan

Sepanjang tahun 2016, tidak ada insiden serius yang

terjadi.

Berikut kinerja Q&SHES di tahun 2016:

SSQ (SAFETY, SECURITY & QUALITY) / (KESELAMATAN, KEAMANAN & KUALITAS)

SSQ (Safety, Security & Quality)

Fatality (Case)

Occupational Lost WorkDays

VehicleIncident

PropertyDamage

Man Power

Man Hours

TRIRSeverity

RareFAC LWC MTC RWC

NIL 0 0 1 0 14 0 0 365 731460 0,27 19,14

Page 198: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

198KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

DEFINISIDefinition

CATEGORY DEFINITION

Accident Defined as an unplanned event that results in personal injury or property damage

Injury An injury or illness is an abnormal condition or disorder. Injuries include cases such as, but not limited to, a cut,

fracture, sprain, or amputation. Illness includes both acute and chronic illnesses, such as, but not limited to, a skin

disease, respiratory disorder, or poisoning.

FAC

(First Aid Case)

If the incident required only the following types of treatment, consider it first aid. Do NOT record the case if it involves

only:

1. Using non-prescription medications at non prescription strength

2. Administering tetanus immunizations

3. Cleaning, flushing, or soaking wounds on the skin surface

4. Using wound coverings, such as bandages, BandAids™, gauze pads, etc., or using SteriStrips™ or butterfly

bandages.

5. Using hot or cold therapy

6. Using any totally non-rigid means of support, such as elastic bandages, wraps, non-rigid back belts, etc.

LWC

(Lost Workday Case)

Employee’s inability to be presented in the work environment on the next scheduled work shift because of injury or

illness. Record work-related injuries and illnesses that are significant (injury or illness that is diagnosed by a physician

or other licensed health care professional. Must record any work-related case involving cancer, chronic irreversible

disease, a fractured or cracked bone, or a punctured eardrum) or meet any of the additional criteria listed below :

1. Any needle stick injury or cut from a sharp object that is contaminated with another person’s blood or other

potentially infectious material; any case requiring an employee to be medically removed under the requirements

of an OSHA health standard

2. Tuberculosis infection as evidenced by a positive skin test or diagnosis by a physician or other licensed health

care professional after exposure to a known case of active tuberculosis

3. An employee’s hearing test (audiogram) reveals

a. That the employee has experienced a Standard Threshold Shift (STS) in hearing in one or both ears

(averaged at 2000, 3000, and 4000 Hz) and

b. The employee’s total hearing level is 25 decibels (dB) or more above audiometric zero ( also averaged at

2000, 3000, and 4000 Hz) in the same ear(s) as the STS

Near Miss Incidents where no property was damaged and no personal injury sustained, but where, given a slight shift in time or

position, damage and/or injury easily could have occurred

MTC (Medical

Treatment Case)

Cases are more serious and require a licensed medical person to treat them. Medical treatment includes managing

and caring for a patient for the purpose of combating disease or disorder. The following are not considered medical

treatments and are NOT recordable:

1. Visits to a doctor or health care professional solely for observation or counseling

2. Diagnostic procedures, including administering prescription medications that are used solely for diagnostic

purposes

3. Any procedure that can be labeled first aid.

RWC (Restricted

Workday Case)

• Employee’s inability to perform normal job duties over a next scheduled work shift.

• Restricted work activity occurs when, as the result of a work-related injury or illness, an employer or health care

professional keeps, or recommends keeping, an employee from doing the routine functions of his or her job or

from working the full workday that the employee would have been scheduled to work before the injury or illness

occurred.

• Count the number of calendar days the employee was on restricted work activity or was away from work as

a result of the recordable injury or illness. Do not count the day on which the injury or illness occurred in this

number. Begin counting days from the day the incident occurs. If a single injury or illness involved both days

away from work and days of restricted work activity, enter the total number of days for each. You may stop

counting days of restricted work activity or days away from work once the total of either or the combination of

both reaches 180 days.

Page 199: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

199ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

FLIGHT SAFETY PERFORMANCE 2016

Kinerja Keselamatan Penerbangan 2016

YearFlt

Hours/YearAccidents

Accident Rate

Serious Accident

Serious Incident Rate

IncidentIncident

Rate

2012 17,163 0 0.0 0 0.0 2 0.1

2013 14,297 0 0.0 0 0.0 0 0.0

2014 13,139 0 0.0 1 0.1 1 0.1

2015 10,753 0 0.0 0 0.0 2 0.2

2016 9,287 0 0.0 0 0.0 1 0.1

Accident Rate

Serious Incident Rate

Incident Rate

Accident RateAccident / Flight Hours *1000

Serious Incident RateSerious Incident / Flight Hours *1000

Incident RateAccident / Flight Hours *1000

Page 200: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

200KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Accident

An occurrence associated with the operation of

an aircraft which takes place between the time

any person boards the aircraft with the intention

of flight until such time as all such persons have

disembarked.

Serious Incident

An circumstances indicating that there was a high

probability of an accident and associated with the

operation of an aircraft.

Incident

An occurrence, other than an accident, associated with

the operation of an aircraft which affects or could affect

the safety of operation. Generally, an event will be

considerably stated as incident if it is resulted to aircraft

damage beyond aircraft dispatch limitation.

Accident Rate

Defined as the ratio between the number of accidents

which happened in a given year (cumulative Month) and

the number of flights Hours conducted during that same

year. The accident rate gives an estimate of the accident

risk per flight hours. It is generally expressed in accidents

per a hundred and thousand flights hours.

Serious Incident Rate

Defined as the ratio between the number of serious

Incident which happened in a given year (cumulative

Month) and the number of flights Hours conducted

during that same year. The serious incident rate gives an

estimate of the serious incident risk per flight hours. It

is generally expressed in serious incident per a thousand

flights hours.

Incident Rate

Defined as the ratio between the number of Incident

which happened in a given year (cumulative Month) and

the number of flights hours conducted during that same

year. The incident rate gives an estimate of the incident

risk per flight hours. It is generally expressed in incident

per a thousand flights hours

Kecelakaan

Sebuah kejadian yang terkait dengan pengoperasian

pesawat udara yang berlangsung antara waktu

keberangkatan pesawat setiap orang dengan tujuan

penerbangan sampai saat semua orang-orang tersebut

telah turun.

Insiden Serius

Suatu keadaan yang menunjukkan bahwa ada

kemungkinan tinggi kecelakaan dan terkait dengan

pengoperasian pesawat.

Insiden

Kejadian, selain kecelakaan, terkait dengan pengoperasian

pesawat yang memengaruhi atau dapat memengaruhi

keamanan operasi. Umumnya, kejadian akan jauh

dinyatakan sebagai insiden jika itu mengakibatkan

kerusakan di luar batasan pengiriman pesawat.

Tingkat Kecelakaan

Didefinisikan sebagai rasio antara jumlah kecelakaan yang

terjadi pada tahun tertentu (kumulatif bulan) dan jumlah

jam penerbangan dilakukan pada tahun yang sama. Tingkat

kecelakaan menghasilkan perkiraan risiko kecelakaan

per penerbangan jam. Umumnya dinyatakan dalam

kecelakaan setiap seratus dan seribu jam penerbangan.

Tingkat Insiden Serius

Didefinisikan sebagai rasio antara jumlah insiden serius

yang terjadi pada tahun tertentu (kumulatif bulan) dan

jumlah jam penerbangan dilakukan pada tahun yang

sama. Tingkat insiden serius menghasilkan perkiraan

risiko kecelakaan serius per penerbangan jam. Umumnya

dinyatakan dalam insiden serius setiap seribu jam

penerbangan.

Tingkat Insiden

Didefinisikan sebagai rasio antara jumlah insiden yang

terjadi pada tahun tertentu (kumulatif bulan) dan jumlah

jam penerbangan dilakukan pada tahun yang sama. Tingkat

kecelakaan menghasilkan perkiraan risiko kecelakaan per

jam penerbangan. Itu umumnya dinyatakan dalam insiden

setiap seribu jam penerbangan.

Page 201: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

201ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

An important component in an effective accident prevention

program is reporting, recording and investigation for the

accident, incident, injury and damage.

The main goal of the reporting, record keeping and the

investigation was to make a comprehensive record of

injuries and illness, loss of property and other unplanned

incident.

REPORTING SYSTEM

Mandatory report is a report required to be submitted

to the regulator as an incident / accident report.

The following items should be reported:

• Aircraft Flight Operations (controlling of aircraft;

emergencies condition; crew incapacitation; Injury;

other incident)

• Aircraft and Equipment - Failures, Malfunctions &

Defects (structure; engine; system and equipment;

general malfunction/failure)

• Ground Services, Facilities or Equipment (air traffic

controller services; navigation and communications

equipment - failures, malfunctions or defects;

airfields and airfield facilities; passengers/baggage/

cargo; aircraft ground handling/servicing; ground

staff incapacitation; any other occurrence of any type

considered to have endangered or which might have

endangered the aircraft or its occupants.

MANDATORY REPORT

For the Mandatory Reports, the following forms shall be

used accordingly:

1. Flight Occurrence Report form, for crew member

to report a mandatory reported occurrence and

other operational occurrence to be brought to

Management’s attention.

2. Engineer Report form, similar to the Flight Occurrence

Report for maintenance engineer to use in reporting

occurrences. For occurrences in Occupational Safety,

Health, and Environment, the following form shall be

used:

Komponen penting dalam program pencegahan

kecelakaan yang efektif adalah pelaporan, pencatatan dan

investigasi yang cukup untuk kecelakaan, insiden, cedera

dan kerusakan.

Tujuan utama dari pelaporan, pencatatan dan investigasi

ini adalah untuk membuat catatan komprehensif tentang

cedera dan sakit, kerugian harta benda dan kejadian lain

yang tidak direncanakan.

SISTEM PELAPORAN

Laporan wajib adalah laporan yang diperlukan untuk

diserahkan kepada regulator sebagai sebuah insiden /

laporan kecelakaan.

Item berikut harus melaporkan:

• Operasi penerbangan pesawat (mengontrol pesawat

kondisi darurat; incapacitation awak; Cedera; insiden

lain)

• Pesawat dan peralatan - kegagalan, malfungsi

& Cacat (struktur; mesin; sistem dan peralatan;

kerusakan umum/kegagalan)

• Jasa darat, Fasilitas, atau peralatan (Jasa pengendali

lalu lintas udara Layanan; navigasi dan peralatan

komunikasi - kegagalan, kerusakan atau cacat;

lapangan udara dan fasilitas lapangan udara;

penumpang/Bagasi/kargo; penanganan pendaratan

pesawat/servis; staf darat incapacitation; terjadinya

jenis dianggap membahayakan atau lainnya yang

mungkin membahayakan pesawat atau penghuninya.

LAPORAN WAJIB

Untuk Laporan Wajib, formulir berikut harus digunakan

sesuai dengan:

1. Formulir laporan kejadian penerbangan, untuk awak

kapal melaporkan kejadian yang wajib dilaporkan dan

kejadian operasional lainnya untuk dibawa ke pihak

Manajemen.

2. Formulir laporan teknisi, mirip dengan laporan

kejadian penerbangan untuk pemeliharaan teknisi

yang digunakan dalam laporan kejadian. Untuk

kejadian dalam Keselamatan, Kesehatan, dan

lingkungan, formulir berikut harus digunakan:

PELAPORAN, PENCATATAN, DAN INVESTIGASIDALAM INSIDEN DAN KECELAKAAN

Reporting,Recording,and Investigation of Incidents and Accidents(Ref SHE Manual 3.3)

Page 202: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

202KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

3. Formulir laporan kejadian SHE, untuk pengelola

situs laporan kecelakaan / insiden di area tanggung

jawabnya.

FORMAT INVESTIGASI

Dalam penyimpanan laporan, penetapan akan dilakukan

pada tingkat penyelidikan. Beberapa laporan atau

kejadian hanya akan disimpan untuk tujuan pemantauan,

sementara yang lainnya mungkin diangkat ke penyelidikan

untuk menentukan fakta-fakta yang berkaitan dengan

kejadian yang dilaporkan. Dalam semua kasus, informasi

dari laporan dianalisis, ditabulasikan dan kemudian

disajikan selama Rapat Tinjauan Manajemen dan

Manajemen Keselamatan. SMS database adalah alat

yang digunakan untuk menganalisis kejadian-kejadian ini.

Hal ini penting untuk dicatat bahwa penyelidikan adalah

proses yang dilakukan dengan tujuan untuk memahami

bagaimana kejadian terjadi dan tidak mencari orang lain

untuk disalahkan.

3. SHE Occurrence Report form, for site manager

to report accident / incident in his/her area of

responsibility.

INVESTIGATION PROCEDURE

On lodging a report, a determination will be made

on the level of investigation to be conducted. Some

reports or occurrences will simply be retained for trend

monitoring purposes, while others may be elevated to an

investigation to determine the facts related to a reported

occurrence. In all cases, the information from the reports

is analyzed, tabulated and then presented during the

Safety Management and Management Review Meetings.

The SMS database is the tool used for analyzing these

occurrences. It is important to note that an investigation is

a process conducted with the aim of understanding how

an occurrence happened and is not a hunt for someone

to blame.

Page 203: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

203ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

PROSEDUR PENANGANAN KECELAKAAN DALAM PERUSAHAAN (DALAM BENTUK BAGAN)Procedure for Handling Accidents within the Company (in the form of a chart)

INCOMINGREPORTINCOMINGREPORT

REPORTEDSUBJECT

INVESTIGATIONREQUIRED?

Entry to SMS Database

Reply to sender

Action Plan

Analyze

Prepare report Assign Investigator

Summarize Investigation

Investigate

Complete report,submit recommendation

Monitor for follow up

Summarize analysis

Complete Report

Distributed toconcerned unit

Analyze

Action Plan

Propose Mitigation

Prepare report

Risk/Hazard

Acc/Inc

Yes

No

Page 204: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

204KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

The Company has a procedure in the handling of hazardous

waste that is referred to from the work safety act Republic

of Indonesia No. 1 in 1970 and OSHA Standard (29CFR)

1910 Subpart H (US).

Standards that must be met in the process of handling

the waste:

1. An inventory of all hazardous chemicals should be

created and maintained.

2. Label right on all the hazardous chemicals.

3. Obtain and maintain Material Safety Data Sheet

(MSDS) for all materials hazardous chemicals in the

work area.

4. A good storage place and identify the chemicals that

are incompatible.

The Company has fulfilled the obligations:

1. Assist in obtaining appropriate Personal Protective

Equipment (PPE) (both for normal and emergency

work) and ensure that workers are trained on how

to use it.

2. Identification of injury or illness (toxicity and

reactivity) caused by hazardous chemicals and

ensure that workers receive medical treatment.

3. Ensure that workers are familiar with first aid

treatment and medical assistance as a follow-up.

Which contains the following procedures:

1. Getting and read the MSDS for all ingredients put

into work place.

2. Understanding the MSDS is not enough, knowing

what respirators for protection to be used, where it

is located, how to test for fit, how to maintain and

store.

3. Workers should have the ability to use a safe

procedure with a product controlled and

an understanding of why the procedure is

necessary.

4. Wastes chemicals hazardous must be handled

in order not endanger micro organism, infecting

person, cause effect corrosive on the equipment and

seeps into wells the water from society around the

establishment companies.

Perseroan memiliki prosedur dalam penanganan limbah

berbahaya yang merujuk dari Undang-undang keselamatan

kerja Republik Indonesia no. 1 Tahun 1970 dan oSHA

Standard (29CfR) 1910 Subpart H (US).

Standarisasi yang harus dipenuhi pada proses penanganan

limbah:

1. Inventarisasi semua bahan kimia berbahaya harus

dibuat dan dipelihara.

2. Labeli yang tepat pada semua bahan kimia berbahaya.

3. Memperoleh dan mempertahankan Material Safety

Data Sheet (MSDS) bahan untuk semua bahan kimia

berbahaya dalam area kerja tersebut.

4. Tempat penyimpanan yang baik dan

mengidentifikasibahan kimia yang tidak kompatibel.

Perseroan memiliki kewajiban yang dipenuhi yakni:

1. Membantu dalam memperoleh Alat Pengamanan

Diri (APD) yang tepat (baik untuk bekerja normal dan

keadaan darurat) dan memastikan bahwa pekerja

dilatih tentang cara menggunakannya.

2. Identifikasi cedera atau sakit (toksisitas dan

reaktivitas)yang disebabkan oleh bahan kimia

berbahaya dan memastikan bahwa pekerja menerima

perawatan medis.

3. Pastikan bahwa pekerja yang akrab dengan

pengobatan pertolongan pertama dan bantuan medis

sebagai tindak lanjut.

Yang berisikan prosedur sebagai berikut:

1. Mendapatkan dan membaca MSDS untuk semua bahan

dimasukkan ke dalam tempat kerja.

2. Memahami MSDS saja tidak cukup, mengetahui

respirator untuk perlindungan mana yang digunakan,

letaknya, bagaimana cara mengujinya agar tepat,

bagaimana merawat dan menyimpannya.

3. Para pekerja harus memiliki kemampuan untuk

menggunakan prosedur yang aman dengan produk yang

terkontrol dan pemahaman tentang mengapa prosedur

tersebut diperlukan.

4. Limbah bahan kimia berbahaya harus ditangani agar

tidak membahayakan mikro organisme, menginfeksi

orang, menyebabkan efek korosif pada peralatan dan

merembes ke sumber air dari masyarakat sekitar

lingkungan perusahaan.

PROSES PENANGANAN LIMBAH BERBAHAYAWaste Management Process

Page 205: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

205ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

ATURAN DASAR AMAN TUMPAHAN BAHAN BERBAHAYA

The Basic Rules of Safe Spill Hazardous Materials

Semua material dan zat berbahaya harus diidentifikasi

dan dipelihara. Semua tindakan harus diambil untuk

menghilangkan atau secara efektif mengontrol bahaya

yang terkait dengan transportasi, penyimpanan,

penanganan, penggunaan, dan pembuangan material

terkait.

TUJUAN

Tujuannya adalah untuk menetapkan kebijakan dan

prosedur tentang Pengelolaan dan respon karyawan

dan tindakan terhadap tumpahan bahan berbahaya atau

kebocoran. Negara menginformasikan penanganan dan

metode pembuangan khususnya bahan berbahaya.

Kegagalan untuk mematuhi undang-undang ini bisa sangat

mahal serta melalaikan lingkungan.

Pelita Air Service akan sepenuhnya mematuhi semua

hukum dan peraturan yang berkaitan dengan metode

penanganan dan pembuangan bahan berbahaya.

Ada empat klasifikasi dari bahan kimia berbahaya yang

kemungkinan pekerja akan kontak dengan ini yakni :

IGNITABLES---TOXICS---CAUSTICS---REACTIVES

Prosedur (Umum).

Terlepas dari sifat tumpahan, dan sebelum memulai

kegiatan pembersihan, setiap karyawan akan selalu

mengamankan daerah sekitar tumpahan. Hal ini untuk

meminta semua karyawan yang tidak berkepentingan

untuk menjauh dan memindahkan jarak yang aman atau

jauh dari lokasi tumpahan.

Karyawan bersangkutan juga harus memberikan batasan

akses ke areal dengan pita atau hambatan visual lainnya

yang diperlukan untuk menjaga orang-orang berjalan ke

lokasi tumpahan.

Setelah kawasan ini aman, Manajemen diberitahukan atas

kejadian tumpahan lokasi itu, dan ketika wilayah ini bersih.

Manajemen juga harus memberitahukan pejabat publik

bila diperlukan.

All hazardous materials and substances must be

identified and maintained. All measures be taken to

eliminate or effectively control the dangers related

to their transportation, storage, handling, use, and

disposal.

PURPOSE

The goal is to establish the policies and procedures

of management and employee response and action

against hazardous materials spills or leaks. Countries

inform the handling and disposal of hazardous

materials in particular methods. Failure to comply with

these laws can be very expensive as well as neglect

of the environment.

PELITA Air Service will fully comply with all laws and

regulations relating to the method of handling and

disposal of hazardous materials.

There are four classifications of hazardous chemicals

to which workers will likely contact with it i.e.:

IGNITABLES---TOXICS — CAUSTICS — REACTIVES

Procedures (General).

Regardless of the nature of the spill, and before starting

the cleaning activities, each employee will always secure

the area around the spill. This is to ask all employees who

are not interested to Stay away and move a safe distance

or far from the site of the spill.

The employees concerned should also give the

limitation of access to the area with tape or other

visual barriers are needed to keep the people walking

to the site of the spill.

After the area is secure, Management informed over

the genesis of the spill site, and when this area is

clean. Management must also inform public officials

when necessary.

Page 206: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

206KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Employees are required and directed to conduct a

cleanup should always check the warning labels or

Material Safety Data Sheets (LDKB) of the products

involved in the spill or leak. Product label or MSDS

must have the cleaning procedure (part VII of form

MSDS).

If not, or if time does not permit, the employee

is obligated to consider the extremely dangerous

products and follow the cleaning procedures

ACCOUNTABILITIES

Manager

1. Ensure that each department submits the Waste

Planning Worksheet (Attachment IV) the amount

of waste generated every month stating the

waste category.

2. Ensure proper documentation is being maintained

as to the procedure and the waste being disposed.

3. Ensure that waste disposal is being budgeted

according to the plan.

4. Provide proper PPE for employees during the

disposal, loading and transportation process.

5. Keep up with the technology of substitute chemicals

which are less or non-hazardous to be used.

 Supervisors

1. Submit estimated waste generated using Waste

Management Plan Form (Attachment IV).

2. Submit Waste Disposal Form for waste disposal.

3. Provide MSDS for each waste to be disposed for

proper disposal.

4. Ensure that employees waste use proper PPE

during handling hazardous waste.

5. Transportation and storing should consider heat

sources and rain.

6. Take inventory of assets which due of its

condition are categorized as waste. Submit

to management for disposal according to the

Company procedure.

Karyawan yang diperlukan dan diarahkan untuk melakukan

pembersihan harus selalu memeriksa label peringatan

atau Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) dari produk

yang terlibat dalam tumpahan atau kebocoran. Label

produk atau MSDS harus memiliki prosedur pembersihan

(Bagian VII dari bentuk MSDS). 

Jika tidak, atau jika waktu tidak mengizinkan, karyawan

wajib mempertimbangkan produk sangat berbahaya dan

mengikuti prosedur pembersihan

AKUNTABILITAS

Manajer

1. Memastikan bahwa masing-masing departemen

mengajukan Perencanaan Lembar Kerja Limbah

(Lampiran IV) jumlah limbah yang dihasilkan setiap

bulan yang dinyatakan sebagai kategori limbah.

2. Memastikan dokumentasi yang tepat yang dipelihara

sebagai prosedur dan limbah yang dibuang.

3. Memastikan bahwa pembuangan limbah yang

dianggarkan sesuai dengan rencana.

4. Menyediakan PPE tepat untuk karyawan selama

proses pembuangan, pemuatan dan transportasi.

5. Mengikuti teknologi kimia untuk menggantikan

bahan kimia yang kurang atau tidak berbahaya untuk

digunakan.

Pengawas

1. Mengirimkan perkiraan limbah yang dihasilkan

menggunakan Perencanaan Lembar Kerja Limbah

(Lampiran IV).

2. Menyerahkan formulir pembuangan limbah untuk

pembuangan limbah.

3. Menyediakan MSDS untuk tiap limbah yang dibuang

untuk pembuangan yang tepat.

4. Memastikan bahwa karyawan limbah menggunakan

PPE yang tepat selama penanganan limbah

berbahaya.

5. Transportasi dan penyimpanan harus

mempertimbangkan sumber panas dan hujan.

6. Mengambil inventarisasi aset yang karena kondisi

dikategorikan sebagai limbah. Tunduk kepada

manajemen untuk pembuangan menurut prosedur

perusahaan.

Page 207: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

207ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Pekerja

1. Melaporkan segala bahan-bahan yang sudah

kadaluwarsa, rusak, atau bocor.

2. Menggunakan PPE yang selama penanganan limbah

berbahaya.

3. Melatih pemaksimalan perawatan selama memuat

rangkaian alat berat tidak dapat digunakan. Gunakan

lift, Crane di mana saja yang memungkinkan.

4. Membaca prosedur untuk pembuangan limbah dan

MSDS limbah berbahaya sebelum penanganan.

PROSEDUR

Umum

• Pengguna akhir akan dirujuk sebelum membuang

item.

• SPI dan Inspektur dari logistik akan memeriksa

bahan-bahan dan kemudian manajer akan menyetujui

bahan untuk pembuangan.

• MSDS akan disediakan untuk limbah berbahaya.

• Jika bahan tidak dapat diidentifikasi, itu harus dikirim

ke laboratorium untuk identifikasi atau diperlakukan

sebagai bahan berbahaya.

 Workers

1. Report any materials which are expired, broken,

or leaking.

2. Use proper PPE during handling of hazardous

waste.

3. Exercise maximum care during loading of heavy

unusable equipment. Use hoist, cranes anywhere

possible.

4. Read the procedure for waste disposal and MSDS

of the hazardous waste prior to handling.

PROCEDURES

General

• End users will be consulted prior to disposing the

item.

• SPI and inspector from logistics will inspect the

materials and then the Manager will approve the

material for disposal.

• MSDS will be provided for hazardous waste.

• If the material cannot be identified, it must be

sent to the laboratory for identification or treated

as hazardous.

Page 208: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

208KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

In an attempt of delivery and distribution of information,

broadly speaking, there are two classifications of media,

namely:

INTERNAL MEDIA

Is the dissemination of information that is important to be

known by the entire company’s Workers.

Media which is used in internal distribution,

consist of:

1. Intrapas

Is electronic media (intranet) that contains a variety

of internal company news. During the year of 2016,

intrapas contained of 97 news, including the images

of the corporate activities, they are :

a. Family news, which provided the funeral

information and other news related to the interests

of working families

b. News management consisted of the information

management policy or decision that is and have to

be known as well as instructions to be carried out

by all workers.

c. News that contains coverage of the various

events/activities and the activities of the company

is conducted, both which are inward or outward.

d. News which provided announcements or

information that have to be known by the workers.

Dalam upaya penyampaian dan penyebaran informasi,

secara garis besar terdapat dua klasifikasi media,

yaitu :

MEDIA INTERNAL

Merupakan penyebaran informasi yang bersifat penting

untuk diketahui oleh seluruh Pekerja Perseroan.

Media yang digunakan dalam distribusi internal selama ini

terdiri dari :

1. Intrapas

Merupakan media elektronik (intranet) yang memuat

berbagai berita internal perusahaan. Selama kurun

waktu tahun 2016 telah dimuat sebanyak 97 berita di

dalam media Intrapas, yang di dalamnya disertakan

gambar beberapa aktivitas korporat yang dilaksanakan

Perseroan, antara lain :

a. Berita keluarga, yang meliputi informasi duka dan

berita lainnya terkait dengan kepentingan keluarga

Pekerja

b. Berita manajemen terdiri dari informasi manajemen

yang bersifat kebijakan atau keputusan dan wajib

diketahui serta instruksi untuk dilaksanakan oleh

seluruh Pekerja.

c. Berita yang berisi liputan berbagai peristiwa dan

kegiatan/aktivitas Perseroan yang dilakukan, baik

yang bersifat ke dalam maupun ke luar.

d. Berita yang bersifat pemberitahuan/edaran/

pengumuman atau informasi yang wajib diketahui

oleh Pekerja.

AKSES TERHADAP INFORMASIAccess to Information

Page 209: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

209ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

2. Papan Pengumuman

Digunakan untuk memuat berbagai informasi yang

bersifat hard copy, terdiri dari beberapa liputan berita

eksternal dan internal, termasuk informasi yang wajib

diketahui seluruh pekerja (misalnya : edaran, undangan

kegiatan yang diikuti oleh seluruh Pekerja, gambar

peristiwa tertentu, liputan media eksternal atas berita

Perseroan, dll)

3. LCD TV

Penempatan media ini adalah di lobi Gedung Kantor

Pusat Perseroan, yang memuat dokumentasi seluruh

aktivitas, kegiatan, maupun peristiwa yang terjadi di

Perseroan, termasuk beberapa pemberitahuan yang

bersifat umum. Penempatan lokasi di lobi dengan

maksud agar dapat dilihat oleh seluruh Pekerja maupun

tamu Perseroan yang sedang duduk menunggu di lobi.

MEDIA EKSTERNAL

Merupakan media untuk menyampaikan informasi yang dapat

dikonusmsi oleh pihak eksternal, yang bersifat umum dan

tidak rahasia, dengan pertimbangan melalui media ini dapat

meningkatkan image positif Perseroan.

Untuk media ekternal yang digunakan Perseroan selama

tahun 2016, terdiri dari :

1. Media Pertamina dan Pertamina TV

Dalam beberapa kegiatan besar Perusahaan juga di

publish dalam media cetak, yaitu Media Pertamina

(Energia) maupun media elektronik yaitu Pertamina TV,

diantaranya adalah penandatanganan MOU dengan

PEMKAB Tabalong-Kalimantan Selatan, peresmian

program BBM Satu Harga oleh Presiden RI di Papua.

2. Majalah dan Surat Kabar

Dalam rangka promosi dan meningkatkan image

perusahaan, telah pemasangan iklan pada beberapa

tabloid dan surat kabar seperti majalah INACA dan surat

kabar Tangsel Pos.

Penyampaian informasi dan berita juga merupakan suatu

bentuk komunikasi, yang diharapkan dapat terjadi proses

distribusi informasi yang mengalir ke seluruh pekerja

secara internal dan juga kepada public secara eksternal,

sesuai dengan tujuan konsumsi berita atau informasi

tersebut.

2. Announcement Board

It used to load a variety of informations in hard copy,

consists of several external and internal news, including

the informations the employees should know (for

example: circular, invitation activities followed by all

workers, drawing a specific event, external media

coverage over the news of the company, etc.)

3. LCD TV

This media is placed at the lobby of the company’s

Headquarters Building, which shows the documentation

of the entire activity, activities, or events occurring in the

Company, including some notice of a general nature.

It is placed there to let the employees as well as the

guests of the Company see all the informations while

waiting at the lobby.

EXTERNAL MEDIA

Is the media to convey information that can be consumed by

an external party, which is public and not confidential, with

consideration through this medium can enhance the positive

image of the company.

For media external that are used by the company during the

year of 2016, consists of:

1. Pertamina Pertamina and TV media

In some of the activities of the Company also publish in

the printed Media, namely Pertamina (Energia) as well

as electronic media namely TV Pertamina, including

the signing of a MOU with Tabalong DISTRICT-South

Kalimantan, the inauguration of the program of FUEL

price by One Indonesian in Papua.

2. Magazines and newspapers

In the framework of the promotion and improve the

image of the company, has been advertising on some

of the tabloids and newspapers such as magazines and

newspapers INACA Tangsel post.

The delivery of information and news are also a form of

communication, which is expected to occur the process

of distribution of the information that flows to the rest

of workers internally and also externally to the public, in

accordance with the objectives of the consumption of

news or information.

Page 210: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

210KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

Page 211: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

211ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

TANGGUNG JAWABSOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES

Page 212: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

212KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

PENGELOLAAN LIMBAH

Tujuan

Untuk memastikan bahwa limbah yang dihasilkan oleh

Pelita selama operasi di setiap lokasi dikelola dengan

metode yang aman dan ramah lingkungan.

Standar

Limbah dikategorikan sebagai:

Bahan surplus didefinisikan baik sebagai bahan usang

yang sudah tidak dapat digunakan oleh Pelita karena

perubahan dalam prosedur operasional atau bahan

melebihi jumlah wajar yang diperlukan.

Limbah adalah bahan yang sudah tidak dapat digunakan

karena kebocoran, erosi, kontaminasi, pembusukan atau

sudah kadaluarsa, patah (di luar ekonomis perbaikan),

dll. Pengguna akhir akan menentukan dan menyetujui

sebelumnya untuk mengkategorikan bahan sebagai

limbah.

KEGIATAN

Terdapat buku manual / pedoman yang menjelaskan tata

acara pembuangan limbah yang tepat, dan buku manual/

pedoman ini disosialisasikan kepada seluruh pekerja

perusahaan sehingga dapat diimplementasikan dengan

baik. Selain itu juga dilaksanakan pelatihan pengelolaan

limbah B3 bagi pekerja penanggungjawab.

SERTIFIKASI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

Sebagai upaya ke arah perusahaan penerbangan terkemuka

di Indonesia, aspek lingkungan menjadi prioritas dari

Perusahaan. Untuk memenuhi standar internal dan peraturan

pemerintah, perusahaan telah memperoleh sertifikasi

ISO 9001: 2008

DAMPAK KEUANGAN DARI KEGIATAN

Dampak dari kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan

aspek lingkungan adalah untuk menyehatkan para pekerja

sehingga aspek lingkungan dapat memenuhi peraturan

pemerintah dan standard Customer kami sehingga kami

dapat mengoperasikan dan melayani customer kami dengan

baik yang akhirnya kami mendapatkan keuntungan yang

terus-menerus.

WASTE MANAGEMENT

Purpose

To ensure that Pelita manage the waste at every location with

safe method and environment friendly.

 

Standard

Waste is categorized as:

Surplus material is defined as material that either obsolete

which is no longer used by Pelita because of a change in

operational procedures or redundant when the quantity of

the item is more than reasonably necessary.

 

Waste is material that are no longer usable because of decay,

erosion, leakage, contamination or if they are expired, broken

(beyond economical repair), spoiled etc. End users shall

determine and approve prior to categorize the material as

waste.  

ACTIVITIES

There is a manual book/guidelines that define proper

waste disposal procedures, and manual book/guidelines

disseminated to all personnel of the Company so that it can

be implemented properly. B3 waste management training.

CERTIFICATION IN ENVIRONMENT

As an effort towards leading aviation company in

Indonesia, the environmental aspects become the

Company’s priority. To meet government’s regulations

and internal standards, the Company has obtained the

ISO 9001:2008 Certification

FINANCIAL IMPACT OF THE ACTIVITIES

Impact of the activities related to the improvement of

company’s environmental aspects is to uphold the workers

so that environmental aspects can meet government

regulations and standard our customers so that we can

operate and serve our customer with good that we finally get

a profit continuously.

TANGGUNG JAWAB LINGKUNGANEnvironmental Responsibility

Page 213: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

213ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

RESPECTING EMPLOYEES’ RIGHTS

The Company realize that employees are tangible assets

which are the most important aspect for Company’s success.

Therefore, the Company provides equal opportunities for all

employees to participate actively in achieving the vision and

mission of the Company.

ACTIVITIES

The Company believes that its human resources is one of the

most valuable assets. Therefore, the Company continuously

developing the competencies of its human resources through

trainings to be able to compete and bring the Company

towards better direction.

FINANCIAL IMPACTS OF THE ACTIVITIES

In carrying out these activities, the company and its business

units have used the funds for employees training and

development.

POLICY

The Company’s commitment to continue develop its

social and community surrounding is a form of corporate

responsibility to constantly upgrade and improve social

welfare of surrounding community .

MENGHORMATI HAK-HAK PEKERJA

Perseroan menyadari bahwa pekerja dipandang sebagai aset

tangible yang merupakan aspek terpenting dalam menunjang

keberhasilan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan

memberikan kesempatan yang sama kepada semua pekerja

untuk berpartisipasi aktif dalam mencapai visi dan misi

Perseroan.

KEGIATAN

Perseroan percaya bahwa sumber daya manusia yang

dimiliki adalah salah satu aset yang paling berharga. Untuk

itu, Perseroan terus melakukan pengembangan kompetensi

sumber daya manusia melalui berbagai macam pelatihan agar

dapat berkompetisi dan memajukan Perseroan.

DAMPAK KEUANGAN DARI KEGIATAN

Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut Perseroan

dan unit usahanya telah menggunakan dana untuk pelatihan

dan pengembangan karyawan.

KEBIJAKAN

Komitmen Perseroan untuk terus mengembangkan sosial

dan masyarakat sekitar merupakan bentuk tanggung jawab

Perseroan untuk selalu meningkatkan dan memperbaiki

kesejahteraan sosial dan masyarakat sekitar lingkungan

Perseroan.

KERJA, KESEHATAN DAN KESELAMATANEmployement, Health and Work Safety

PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KOMUNITASSocial and Community Development

Page 214: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - Laporan Tahunan 2016

214KILAS KINERJA 2016

Performance Highlights 2016PROFIL PERUSAHAAN

Company ProfileLAPORAN MANAJEMEN

Management Report

KEGIATAN

Selama tahun 2016, Perseroan dan unit usahanya

telah melakukan berbagai kegiatan dan program

untuk pengembangan sosial dan masyarakat, berikut

penjelasannya:

ACTIVITIES

During 2016, the Company and its business unit has

done activities and program for social and community

development, here are the details:

Bulan

Month

Tanggal

Date

Tujuan

Purpose

Lokasi

Location

Nilai (Rp)

Value (IDR)

Januari

January

25.01.2016 Bantuan kepada 6 yayasan & panti asuhan dilingkungan

podok cabe dalam rangka peringatan HUT Pelita ke-46,

sbb :

TPA Al-Muhajirin

• Yayasan Sa’adatul Mahabbah

• Yayasan Madrasah Ibtidaiyah Al Wardah

• Panti Asuhan Fioretti

• Panti Asuhan Pintu Elok

• Mushollah Nur Rahman

Pondok Cabe 30.000.000

Juni

June

17.06.2016 Pemberian santunan kepada Anak Yatim dan kaum Dhuafa

pada acara buka puasa bersama.

Pondok Cabe 140.000.000

Sep 12.09.2016 Bantuan hewan qurban untuk kaum dhuafa dalam rangka

memperingati Idul Adha 1437H di sekitar Bandara Pondok

Cabe dan Matak base operation berupa 3 ekor sapi

Pondok Cabe Matak 108.000.000

Des 15.12.2016 Pemberian santunan kepada Anak Yatim dan Dhuafa

berupa bantuan peralatan sekolah dan dana

Pondok Cabe 77.500.000

DAMPAK KEUANGAN DARI KEGIATAN

Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut

perusahaan dan unit usahanya telah menggunakan dana

sebesar Rp.247.500.000,-.

FINANCIAL IMPACTS OF THE ACTIVITIES

In carrying out these activities, the company and its

business units have used the funds of Rp.247,500,000,-.

Page 215: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT Pelita Air Service - 2016 Annual Report

215ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Analysis and DiscussionTATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate GovernanceTANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibilities

Pemberian santunan kepada Anak Yatim dan kaum Dhuafa pada acara buka puasa bersama.

Pemberian santunan kepada Anak Yatim dan Dhuafa berupa bantuan peralatan sekolah dan dana

Pembagian daging hewan qurban kepada 1300 fuqoro masaqin dalam rangka memperingati Idul Adha 1437H

Page 216: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi
Page 217: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANCONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DESEMBER 2016 | DECEMBER 31, 2016

Page 218: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi
Page 219: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi
Page 220: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi
Page 221: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICE DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 1/1 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara

keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements forman integral part of these consolidated financial statements.

LAPORAN POSISI KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENT OFFINANCIAL POSITION

AS AT 31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/Catatan/ December December JanuaryNotes 2016 2015* 2015*

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 5 15,559,467 6,652,527 9,947,265 Cash and cash equivalentsPiutang usaha Trade receivables- Pihak berelasi 7, 20 4,492,703 2,508,547 2,735,927 Related parties -- Pihak ketiga 7 7,986,104 6,359,702 8,357,039 Third parties -Piutang lain-lain 61,458 43,976 45,284 Other receivablesPersediaan 8 2,482,860 2,774,852 9,453,680 InventoriesPajak dibayar dimuka Prepaid taxes- Pajak penghasilan 16a 25,016 650,521 712,615 Income taxes -- Pajak lain-lain 16a 60,371 368,819 388,520 Other taxes -Uang muka dan beban dibayar Advancesdi muka 1,780,649 2,037,485 2,644,985 and prepayments

Jumlah aset lancar 32,448,628 21,396,429 34,285,315 Total current assets

ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETSKas yang dibatasipenggunaannya 6 4,293,887 6,189,421 6,170,006 Restricted cash

Aset keuangan tersedia Available-for-saleuntuk dijual 110,575 110,575 110,575 financial assets

Uang jaminan 10 3,752,322 3,770,107 3,772,045 Guarantee receivablesAset tetap 9 19,734,260 24,706,632 33,198,745 Fixed assetsAset lain-lain 11 3,685,271 4,697,606 5,851,663 Other assets

Jumlah aset tidak lancar 31,576,315 39,474,341 49,103,034 Total non current assets

JUMLAH ASET 64,024,943 60,870,770 83,388,349 TOTAL ASSETS

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang usaha Trade payables- Pihak berelasi 12, 20 6,540,759 5,036,410 5,222,865 Related parties -- Pihak ketiga 12 2,116,518 3,077,893 2,911,055 Third parties -Utang pajak 16b 800,331 285,355 632,931 Taxes payablesUtang lain-lain 2,722,834 3,431,440 1,447,433 Other payablesBagian lancar atas pinjaman 13 Current maturity ofjangka panjang 5,551,390 5,083,786 4,554,436 long-term borrowings

Jumlah liabilitas jangka pendek 17,731,832 16,914,884 14,768,720 Total current liabilities

LIABILITAS JANGKA NON-CURRENTPANJANG LIABILITIES

Pinjaman jangka panjangsetelah dikurangi Long-termbagian yang jatuh tempo borrowings, net offdalam satu tahun 13 15,303,715 10,893,806 15,977,593 current maturity

Post-employmentLiabilitas imbalan pascakerja 14 3,541,048 5,184,969 6,678,872 benefits obligations

Jumlah liabilitas jangka panjang 18,844,763 16,078,775 22,656,465 Total non-current liabilities

JUMLAH LIABILITAS 36,576,595 32,993,659 37,425,185 TOTAL LIABILITIES

*Disajikan kembali (Catatan 4) As restated (Note 4)*

Page 222: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICE DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 1/2 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara

keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements forman integral part of these consolidated financial statements.

LAPORAN POSISI KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENT OFFINANCIAL POSITION

AS AT 31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/Catatan/ December December JanuaryNotes 2016 2015* 2015*

EKUITAS EQUITY

Modal saham - modal dasar Share capital - authorised1.000.000 lembar; 1,000,000 shares;ditempatkan dan disetor issued and fully paidpenuh 828.770 lembar 828,770 shares at pardengan nilai nominal value of Rp1,000,000Rp1.000.000 per lembar 15 184,053,701 184,053,701 184,053,701 per share

Komponen ekuitas lainnya (10,409,921) (9,498,842) (12,667,117) Other equity componentsAkumulasi kerugian (146,194,641) (146,676,984) (125,422,683) Accumulated losses

27,449,139 27,877,875 45,963,901

Kepentingan non-pengendali (791) (764) (737) Non-controlling interest

JUMLAH EKUITAS 27,448,348 27,877,111 45,963,164 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES ANDDAN EKUITAS 64,024,943 60,870,770 83,388,349 EQUITY

*Disajikan kembali (Catatan 4) As restated (Note 4)*

Page 223: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICE DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 2 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara

keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements forman integral part of these consolidated financial statements.

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILANKOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSSAND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEAR ENDED31 DECEMBER 2016

(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

31 Desember/ 31 Desember/Catatan/ December DecemberNotes 2016 2015*

Pendapatan 17 53,342,037 52,673,898 Revenue

Beban pokok pendapatan 18 (45,356,453) (57,836,180) Cost of revenue

Laba/(rugi) kotor 7,985,584 (5,162,282) Gross profit/(loss)

Beban umum General and administrativedan administrasi 19 (7,522,886) (11,832,261) expenses

Beban penjualan dan pemasaran (164,481) (187,831) Selling and marketing expensesBeban keuangan (1,661,904) (1,147,814) Finance costsPendapatan keuangan 218,836 122,815 Finance incomePendapatan/(beban) lain-lain, neto 20 3,025,955 (1,749,591) Other income/(expenses), net

Laba/(rugi) sebelumpajak penghasilan 1,881,104 (19,956,964) Profit/(loss) before income tax

Beban pajak penghasilan Income tax expensesKini 16c (1,406,143) (1,306,261) CurrentTangguhan 7,355 8,897 Deferred

Beban pajak penghasilan (1,398,788) (1,297,364) Income tax expenses

Laba/(rugi) tahun berjalan 482,316 (21,254,328) Profit/(loss) for the year

Penghasilan komprehensif Other comprehensivelain income

Pos-pos yang tidak akan Items that will not be reclassifieddireklasifikasi ke laba rugi to profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of post-imbalan pascakerja 14a (287,347) 2,664,093 employment benefit obligations

Pajak penghasilan terkait 16,083 (12,765) Related income tax benefit

(271,264) 2,651,328Pos-pos yang nantinya dapat Items that may be subsequentlydireklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss

Selisih kurs karena penjabaran Exchange difference due tolaporan keuangan (639,815) 516,947 financial statements translations

Jumlah rugi komprehensif Total comprehensivetahun berjalan (428,763) (18,086,053) loss for the year

Laba tahun berjalan yang Profit for the yeardiatribusikan kepada: attributable to:

Pemilik entitas induk 482,343 (21,254,301) Owners of the parent entityKepentingan non-pengendali (27) (27) Non-controlling interest

Jumlah 482,316 (21,254,328) Total

Rugi komprehensif tahun berjalan Comprehensive loss foryang diatribusikan kepada: the year attributable to:

Pemilik entitas induk (428,736) (18,086,026) Owners of the parent entityKepentingan non-pengendali (27) (27) Non-controlling interest

Jumlah (428,763) (18,086,053) Total

*Disajikan kembali (Catatan 4) As restated (Note 4)*

Page 224: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PTPELITA

AIRSERVICEDAN

ENTITASANAK/ANDSUBSIDIARY

Lampiran3Schedule

Catatanataslaporankeuanganterlampirmerupakanbagianyangtidakterpisahkandarilaporan

keuangankonsolidasianini.

Theaccompanyingnotesformanintegralpartoftheseconsolidatedfinancialstatements.

LAPORAN

PERUBAHAN

EKUITAS

KONSOLIDASIAN

UNTUKTAHUNYANGBERAKHIR31DESEM

BER

2016

(DisajikandalamDolarAS,kecualidinyatakanlain)

CONSOLIDATEDSTATEMENTOFCHANGES

INEQUITY

FORTHEYEARENDED

DECEMBER

31DECEMBER

2016

(ExpressedinUSDollar,unlessotherwisestated)

Diatribusikankepadapemilikentitasinduk/Attributabletoownersoftheparent

Komponenekuitaslainnya

Otherequitycomponents

Akumulasikerugian/

Selisih

Accumulatedlosses

penjabaran

Penghasilan

laporan

Komprehensif

keuangan/

Modal

Tidak

lainnya/

Exchange

Kepentingan

Saham/

Ditentukan

ditentukan

Other

difference

non-pengendali/

Jumlah

Catatan/

Share

penggunaannya/penggunaannya/comprehensive

Translation

Jumlah/

Non-controlling

ekuitas/

Notes

capital

Appropriated

Unappropriated

income

difference

Total

interest

Totalequity

Saldoper1Januari2015

(sepertiyang

1January2015

dilaporkansebelumnya)*

184,053,701

6,360,635

(125,281,669)

(11,952,017)

(670,934)

(52,509,716)

(693)

52,509,023

(Aspreviouslyreported)*

Dampakpenyajiankembali

4-

-(6,501,649)

-(44,166)

(6,545,815)

(44)

(6,545,859)

Impactofrestatement

Saldoper

Balanceasof

1Januari2015*

184,053,701

6,360,635

(131,783,318)

(11,952,017)

(715,100)

45,963,901

(737)

45,963,164

1January2015*

Totalrugi

Totalcomprehensive

komprehensiftahunberjalan*

--

(21,254,301)

2,651,328

516,947

(18,086,026)

(27)

(18,086,053)

lossfortheyear*

Saldoper

Balanceasof

31Desember2015*

15184,053,701

6,360,635

(153,037,619)

(9,300,689)

(198,153)

27,877,875

(764)

27,877,111

31December2015*

Totalrugi

Totalcomprehensive

komprehensiftahunberjalan

--

482,343

(271,264)

(639,815)

(428,736)

(27)

(428,763)

lossfortheyear

Saldoper

Balanceas

31Desember2016

15184,053,701

6,360,635

(152,555,276)

(9,571,953)

(837,968)

27,449,139

(791)

27,448,348

of31December2016

*Disajikankembali(Catatan4)

Asrestated(Note4)*

Page 225: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICE DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 4 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements.

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS,kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OFCASH FLOW FOR THE YEAR ENDED

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollar,unless otherwise stated)

31 Desember 31 Desember/December December2016 2015

Cash flows form operatingArus kas dari aktivitas operasi activities

Penerimaan kas dari pelanggan 49,731,479 56,844,200 Cash receipts from customersPembayaran kas kepada pemasok (43,962,907) (50,223,367) Cash paid to suppliersdan karyawan and employees

Pembayaran atas beban pajak Payment of corporatepenghasilan badan (989,413) (2,466,382) income tax

Penerimaan kas dari restitusi pajak 629,008 186,274 Tax restitution receivedPenerimaan penghasilan keuangan 218,836 122,198 Receipts of finance incomePembayaran biaya keuangan (1,661,904) (1,018,347) Payment of finance cost

Arus kas bersih diperoleh Net cash flows provided bydari aktivitas operasi 3,965,099 3,444,576 operating activities

Arus kas dari aktivitas investasi Cash flows from investinginvestasi activities

Perolehan aset tetap (2,902,334) (2,082,948) Acquisition of fixed assetsHasil penjualan aset tetap 2,917,769 9,279 Proceeds from sale of fixed assetsPembayaran untuk aktivitas Cash paid for otherinvestasi lainnya - (529,885) investment activities

Arus kas bersih digunakan Net cash flows used inuntuk aktivitas investasi 15,435 (2,603,554) investing activities

Arus kas dari aktivitas Cash flows from financingpendanaan activities

Penerimaan pinjaman 9,961,299 436,595 Proceeds from borrowingsPembayaran pinjaman (5,083,786) (4,554,436) Repayments of borrowings

Arus kas bersih diperoleh Net cash flowsdari/(digunakan untuk) aktivitas provided by/(used in)pendanaan 4,877,513 (4,117,841) financing activities

Efek perubahan nilai kurs Effect of exchange rate changespada kas dan setara kas 48,893 (17,919) on cash and cash equivalent

Net increase/Kenaikan/(penurunan) bersih (decrease) in cashkas dan setara kas 8,906,940 (3,294,738) and cash equivalents

Kas dan setara kas Cash and cash equivalentspada awal tahun 6,652,527 9,947,265 at the beginning of the year

Kas dan setara kas pada Cash and cash equivalentspada akhir tahun 15,559,467 6,652,527 at the end of the year

Lihat Catatan 24 untuk Refer to Note 24 for a presentationtransaksi non-kas of the non-cash transactions

Page 226: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/1 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information

PT Pelita Air Service (“Perusahaan”) didirikanberdasarkan akta No. 21 tanggal 24 Januari1970 dari Tan Thong Kie, notaris di Jakarta.Akta pendirian ini disahkan oleh MenteriKehakiman Republik Indonesia dalam SuratKeputusan No. Y.A.5/444/20 tanggal19 Desember 1974.

PT Pelita Air Service (the “Company”) wasestablished based on notarial deed No. 21 dated24 January 1970 of Tan Thong Kie. The deed ofestablishment was approved by the Minister ofJustice of Republic of Indonesia in his decisionletter No. Y.A.5/444/20 dated19 December 1974.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalamibeberapa kali perubahan, perubahan terakhirdengan akta No. 29 tanggal 13 Agustus 2008dari Drs. Andy A. Agus, S.H., notaris diJakarta, dalam rangka penyesuaian denganUndang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenaiPerseroan Terbatas. Akta perubahan ini telahmemperoleh persetujuan dari Menteri Hukumdan Hak Asasi Manusia Republik IndonesiaNo. AHU-79960.AH.01. 02.Th 2008 tanggal 30Oktober 2008.

The Company’s articles of association have beenamended several times, the latest amendmentmade by notarial deed No. 29 dated 13 August2008 of Drs. Andy A. Agus, S.H., notary inJakarta, to conform with Law No. 40 year 2007on Limited Companies. This amendment wasapproved by the Minister of Justice and HumanRights of the Republic of Indonesia in hisdecision letter No. AHU-79960.AH.01.02.Th2008, dated 30 October 2008.

Kantor pusat Perusahaan beralamat diGedung PT Pelita Air Service JI. Abdul MuisNo. 52 - 56 A, Jakarta Pusat.

The Company’s head office is located in PTPelita Air Service Building Jl. Abdul Muis No. 52 -56 A, Jakarta Pusat.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,Grup memiliki karyawan tetap masing-masingsebanyak 389 dan 565 karyawan (tidakdiaudit).

As at 31 December 2016 and 2015, the Grouphad, respectively, 389 and 565 permanentemployees (unaudited).

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran DasarPerusahaan, ruang lingkup kegiatanPerusahaan adalah usaha di bidang jasapenerbangan dan kegiatan lain yang terkaitatau menunjang kegiatan usaha dibidang jasapenerbangan.

In accordance with Article 3 of the Company’sArticles of Association, the scope of its activitiesis engaged in the airline industry and otherrelated activities or support business activities inthe arline industry.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,susunan Dewan Komisaris dan DireksiPerusahaan adalah sebagai berikut:

On 31 December 2016 and 2015, the membersof the Company’s Board of Commissioners andDirectors were as follows:

2016 2015

Dewan Komisaris Board of Commissiners

Komisaris Utama : Dwi W. Daryoto Dwi W. Daryoto : President CommissionerKomisaris : - Delas M. Pontolumiu : Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors

Plt. Direktur Utama : Dani Adriananta* Rifky E. Hardijanto : Act. President DirectorDirektur Operasi : Tri Harwiyono** Andre Herlambang : Operation DirectorDirektur Pemasaran: - Rifky E. Hardijanto : Marketing DirectorDirektur Keuangan General and Finance& Umum : Andre Herlambang Andre Herlambang : Director

* Efektif sejak tanggal 24 Mei 2016 Effective from 24 May 2016 *** Efektif sejak tanggal 29 Januari 2016 Effective from 29 January 2016 **

Page 227: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/2 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Entitas anak b. Subsidiary

Perusahaan memiliki 99,99% saham PTIndopelita Aircraft Services (“IAS”) padatanggal 31 Desember 2016 dan 2015. IASbergerak dalam bidang perawatan danperbaikan pesawat terbang dan berdomisili diPondok Cabe, Tangerang Selatan. IAS mulaiberoperasi secara komersial tahun 1988.Jumlah aset IAS pada tanggal 31 Desember2016 dan 2015 masing - masing adalahAS$1.680.443 dan AS$2,447,590.

The Company has 99.99% ownership interest inPT Indopelita Aircraft Services (“IAS”) as of 31December 2016 and 2015. IAS is engaged inaircraft maintenance services and domiciled inPondok Cabe, South Tangerang. IAS started itscommercial operations in 1988. IAS’ total assetsas of 31 December 2016 and 2015 amounted toUS$1,680,443 and US$2,447,590, respectively.

c. Penyelesaian atas laporan keuangankonsolidasian

c. Completion of the consolidation financialstatements

Laporan keuangan konsolidasian ini diotorisasiuntuk diterbitkan sesuai dengan resolusi DireksiPerusahaan pada tanggal 6 Februari 2017.

These consolidated financial statements wereauthorised for issue in accordance with aresolution of the Board of Directors of theCompany at 6 February 2017.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES

Laporan keuangan konsolidasian ini disusunberdasarkan Standar Akuntansi Keuangan diIndonesia. Kebijakan akuntansi yang signifikantelah diterapkan secara konsisten dalampenyusunan laporan keuangan konsolidasian untuktahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan2015 oleh Grup.

These consolidated financial statements have beenprepared in accordance with Indonesian FinancialAccounting Standards. The significant accountingpolicies were applied consistently in the preparationof the consolidated financial statements for theyears ended 31 December 2016 and 2015 by theGroup.

a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements

Laporan keuangan konsolidasian ini telahdisusun berdasarkan dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia, yangmencakup PSAK dan Interpretasi StandarAkuntansi Keuangan (“ISAK”) yang diterbitkanoleh Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan Indonesia.

The consolidated financial statements havebeen prepared in accordance with IndonesianFinancial Accounting Standards, whichcomprise the SFAS and Interpretations ofFinancial Accounting Standards (“IFAS”) issuedby the Financial Accounting Standards Board ofthe Indonesian Institute of Accountants.

Laporan keuangan konsolidasian telah disusunberdasarkan konsep harga perolehan, kecualibeberapa akun tertentu disusun berdasarkanpengukuran lain sebagaimana diuraikan dalamkebijakan akutansi masing-masing akuntersebut, serta menggunakan dasar akrualkecuali untuk laporan arus kas.

The consolidated financial statements havebeen prepared under the historical costconvention, except for certain accounts whichare measured on the bases described in therelated accounting policies for those accounts,and using accrual basis except for thestatement of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusundengan menggunakan metode langsungdengan mengelompokkan arus kas dalamaktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows isprepared based on the direct method byclassifying cash flows on the basis of operating,investing and financing activities.

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baikatas kinerja keuangan Grup beberapa itempendapatan dan beban telah disajikan secaraterpisah karena sifat atau jumlahnya yangsignifikan.

In order to provide further understanding of thefinancial performance of the Group, severalitems of income or expense have been shownseparately, due to the significance of theirnature or amount.

Page 228: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/3 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements (continued)

Penyusunan laporan keuangan konsolidasiansesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan diIndonesia memerlukan penggunaan estimasiakuntansi penting tertentu. Penyusunan laporankeuangan juga mengharuskan manajemenuntuk membuat pertimbangan dalam prosespenerapan kebijakan akuntansi Grup. Areayang memerlukan tingkat pertimbangan yanglebih tinggi atau kompleks, atau area di manaasumsi dan estimasi yang berdampak signifikanterhadap laporan keuangan konsolidasiandiungkapkan di Catatan 3.

The preparation of consolidated financialstatements in conformity with IndonesianFinancial Accounting Standards requires theuse of certain critical accounting estimates. Italso requires management to exercise itsjudgement in the process of applying theGroup’s accounting policies. The areasinvolving a higher degree of judgement orcomplexity, or areas where assumptions andestimates are significant to the consolidatedfinancial statements are disclosed in Note 3.

b. Perubahan pada pernyataan standarakuntansi keuangan dan interpretasipernyataan standar akuntansi keuangan

b. Changes to the statements of financialaccounting standards and interpretations ofstatements of financial accountingstandards

Standar baru dan revisi yang diadopsi olehGrup

New and amended standards adopted by theGroup

Penerapan dari amandemen dan penyesuaianstandar akuntansi dan interpretasi standarakuntansi baru berikut, yang berlaku efektifsejak tanggal 1 Januari 2016, tidakmenyebabkan perubahan signifikan ataskebijakan akuntansi Grup dan tidakmemberikan dampak yang material terhadapjumlah yang dilaporkan di laporan keuangankonsolidasian pada tahun berjalan:

The adoption of the following amendments andrevised accounting standards and newinterpretation of the accounting standard, whichare effective from 1 January 2016, did not resultin substantial changes to the Group’saccounting policies and had no material effecton the amounts reported for the current yearconsolidated financial statements:

- PSAK No. 4 (Revisi 2015) “LaporanKeuangan Tersendiri”

- PSAK No. 7 (Revisi 2015) “PengungkapanPihak-pihak berelasi”

- PSAK No. 13 (Revisi 2015) “PropertiInvestasi”

- PSAK No. 15 (Revisi 2015) “Investasi padaEntitas Asosiasi dan Ventura Bersama”

- PSAK No. 16 (Revisi 2015) “Aset Tetap”

- PSAK No. 19 (Revisi 2015) “AsetTakberwujud”

- PSAK No. 22 (Revisi 2015) “KombinasiBisnis”

- PSAK No. 24 (Revisi 2015) “Imbalan Kerja”

- PSAK No. 25 (Revisi 2015) “KebijakanAkuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansidan Kesalahan”

- PSAK No. 53 (Revisi 2015) “PembayaranBerbasis Saham”

- PSAK No. 65 (Revisi 2015) “LaporanKeuangan Konsolidasian”

- PSAK No. 66 (Revisi 2015) “PengaturanBersama”

- PSAK No. 67 (Revisi 2015) PengungkapanKepentingan dalam Entitas Lain”

- PSAK No. 68 (Revisi 2015) “PengukuranNilai Wajar”

- ISAK No. 30 “Pungutan”

- SFAS No. 4 (Revised 2015) “SeparateFinancial Statements”

- SFAS No. 7 (Revised 2015) “Related PartyDisclosure”

- SFAS No. 13 (Revised 2015) “InvestmentProperty”

- SFAS No. 15 (Revised 2015) “Investmentin Associates and Joint Ventures”

- SFAS No. 16 (Revised 2015) “FixedAssets”

- SFAS No. 19 (Revised 2015) “IntangibleAssets

- SFAS No. 22 (Revised 2015) “BusinessCombination”

- SFAS No. 24 (Revised 2015) “EmployeeBenefits”

- SFAS No. 25 (Revised 2015) “AccountingPolicies, Changes in Accounting Estimatesand Errors”

- SFAS No. 53 (Revised 2015) “ShareBased Payment”

- SFAS No. 65 (Revised 2015)“Consolidated Financial Statements”

- SFAS No. 66 (Revised 2015) “JointArrangements”

- SFAS No. 67 (Revised 2015) “Disclosuresof Interests in Other Entities”

- SFAS No. 68 (Revised 2015) “Fair ValueMeasurement”

- ISFAS No. 30 “Levies”

Page 229: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/4 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Perubahan pada pernyataan standarakuntansi keuangan dan interpretasipernyataan standar akuntansi keuangan(lanjutan)

b. Changes to the statements of financialaccounting standards and interpretations ofstatements of financial accountingstandards (continued)

Pada tanggal penerbitan laporan keuangankonsolidasian ini, manajemen sedangmempelajari dampak yang mungkin timbul daripenerapan standar dan interpretasi standarbaru dan amandemen standar berikut yangtelah diterbitkan, namun belum berlaku efektifuntuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2016adalah sebagai berikut:

As at the authorisation date of theseconsolidated financial statements, managementis still evaluating the potential impact of thefollowing new and amended standards andinterpretation which have been issued but notyet effective for the financial year beginning on1 January 2016 are as follows:

- PSAK No. 1 (Revisi 2015) “PenyajianLaporan Keuangan”

- PSAK No. 16 (Revisi 2015) “Aset Tetap”,untuk paragraf yang terkait dengan asetagrikultur

- PSAK No. 69 “Agrikultur”- ISAK No. 31 “Interpretasi atas Ruang

Lingkup PSAK No. 13 “Properti Investasi”

- SFAS No. 1 (Revised 2015) “Presentationof Financial Statements”

- SFAS No. 16 (Revised 2015), “FixedAssets”, for the paragraph which relates toagriculture assets

- SFAS No. 69 “Agriculture”- ISFAS No. 31 “Interpretation of Scope of

SFAS No. 13 “Investment Properties”

c. Prinsip konsolidasi c. Principles of consolidation

Entitas anak Subsidiary

Entitas anak merupakan semua entitas(termasuk entitas bertujuan khusus), yangmana Perusahaan memiliki kekuasaan untukmengatur kebijakan keuangan dan operasionaldan pada umumnya disertai dengankepemilikan lebih dari setengah hak suarasuatu entitas. Keberadaan dan dampak darihak suara potensial yang saat ini dapatdilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkanketika menilai apakah Perusahaanmengendalikan entitas lain. Perusahaan jugamenilai apakah terdapat pengendalian ketikaPerusahaan tidak memiliki lebih dari 50% haksuara tetapi dapat mengatur kebijakankeuangan dan operasional berdasarkanpengendalian. Pengendalian dapat timbuldalam situasi dimana hak suara Perusahaan,relatif terhadap besaran dan sebarankepemilikan pemegang saham lainnya,memberikan Perusahaan kekuasaan untukmengatur kebijakan keuangan dan operasional,dan lain-lain.

Subsidiary is an entity (including specialpurpose entity), over which the Company hasthe power to control the financial and operatingpolicies, generally acgrouping a shareholding ofmore than half of the voting rights. Theexistence and effect of potential voting rightsthat are currently exercisable or convertible areconsidered when assessing whether theCompany controls another entity. The Companyalso assesses the existence of control where itdoes not have more than 50% of the votingrights but is able to govern the financial andoperating policies by virtue of control. Controlmay arise in circumstances where the size ofthe Company’s voting rights relative to the sizeand dispersion of holdings of other shareholdersgive the Company the power to govern thefinancial and operating policies, etc.

Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggaldimana pengendalian telah beralih kepadaPerusahaan dan tidak lagi dikonsolidasi sejaktanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.

Subsidiary is consolidated from the date onwhich control is obtained by the Company. It isde-consolidated from the date when that controlceases.

Saldo, transaksi, penghasilan, dan beban intrakelompok usaha dieliminasi. Keuntungan dankerugian hasil dari transaksi intra kelompokusaha yang diakui dalam aset juga dieliminasi.Kebijakan akuntansi entitas anak telah diubahseperlunya untuk memastikan konsistensipenerapan kebijakan oleh Perusahaan.

Intragroup balances, transactions, income andexpenses are eliminated. Profits and lossesresulting from intragroup transactions that arerecognised in assets are also eliminated. Theaccounting policies of subsidiary have beenamended where necessary to ensureconsistency with the policies adopted by theCompany.

Page 230: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/5 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

c. Prinsip konsolidasi (lanjutan) c. Principles of consolidation (continued)

Perubahan kepemilikan tanpa kehilanganpengendalian

Changes in ownership interests insubsidiary without change of control

Transaksi dengan kepentingan nonpengendaliyang tidak mengakibatkan hilangnyapengendalian merupakan transaksi ekuitas.Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayardan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatataset neto entitas anak dicatat pada ekuitas.Keuntungan atau kerugian pelepasankepentingan non-pengendali juga dicatat padaekuitas.

Transactions with non-controlling interests thatdo not result in loss of control are accounted foras equity transactions. The difference betweenthe fair value of any consideration paid and therelevant share acquired of the carrying value ofnet assets of the subsidiary is recorded inequity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.

Pelepasan entitas anak Disposal of subsidiary

Ketika Perusahaan kehilangan pengendalianatas entitas anak, Perusahaan menghentikanpengakuan aset (termasuk setiap goodwill) danliabilitas entitas anak pada nilai tercatatnyaketika pengendalian hilang. Jumlah yangsebelumnya diakui dalam pendapatankomprehensif lainnya juga direklasifikasi kelaba rugi atau dialihkan secara langsung kesaldo laba jika disyaratkan oleh PSAK lain.Sisa investasi pada entitas anak terdahuludiakui sebesar nilai wajarnya. Setiapperbedaan antara nilai tercatat sisa investasipada tanggal hilangnya pengendalian dan nilaiwajarnya diakui dalam laba rugi.

When the Company loses control of asubsidiary, the Company derecognises theassets (including any goodwill) and liabilities ofthe subsidiary at their carrying amounts at thedate when control is lost. Amounts previouslyrecognised in other comprehensive income arealso reclassified to profit or loss, or transferreddirectly to retained earnings if required underother SFAS. Any investment retained in theformer subsidiary is recognised at its fair value.The difference between the carrying amount ofthe investment retained at the date when thecontrol is lost and its fair value is recognised inprofit or loss.

d. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi d. Transactions with related parties

Grup melakukan transaksi dengan pihakberelasi sebagaimana didefinisikan pada PSAKNo. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

The Group entered into transactions withrelated parties as defined in SFAS No. 7(Revised 2010) “Related Parties Disclosures”.

Saldo dan transaksi yang material antara Grupdengan Pemerintah Negara Republik Indonesiadan entitas berelasi dengan Pemerintahdiungkapkan dalam catatan atas laporankeuangan konsolidasian yang relevan. Grupmemilih untuk mengungkapkan transaksidengan entitas berelasi dengan Pemerintahdengan menggunakan pengecualian daripersyaratan pengungkapan pihak berelasi.

Significant transactions and balances of theGroup with the Government of the Republic ofIndonesia and Government-related entities aredisclosed in the relevant notes to theconsolidated financial statements. The Groupelected to disclose the transactions withGovernment-related entities, using theexemption from general related party disclosurerequirements.

Transaksi dengan pihak berelasi dilakukanberdasarkan persyaratan yang disetujui olehkedua belah pihak, yang mungkin tidak samadengan transaksi lain yang dilakukan denganpihak-pihak yang tidak berelasi.

Transactions with related parties are based onterms agreed by the parties, which may not bethe same as those of the transaction betweenunrelated parties.

Page 231: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/6 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

e. Penjabaran mata uang asing e. Foreign currency transactions

(i) Mata uang fungsional dan penyajian (i) Functional and presentation currency

Akun-akun yang tercakup dalam laporankeuangan Grup diukur menggunakanmata uang dari lingkungan ekonomiutama dimana entitas tersebut beroperasi(mata uang fungsional). Laporankeuangan konsolidasian disajikan dalamDolar Amerika Serikat, yang merupakanmata uang fungsional dan penyajianGrup.

Items included in the financial statementsof the Group are measured using thecurrency of the primary economicenvironment in which the relevant entityoperates (the functional currency). Theconsolidated financial statements arepresented in US Dollar, which is theGroup’s functional and presentationcurrency.

(ii) Transaksi dan saldo (ii) Transactions and balances

Transaksi dalam mata uang asingdijabarkan menjadi mata uang fungsionalmenggunakan kurs yang berlaku padatanggal transaksi. Keuntungan dankerugian selisih kurs yang berasal daripembayaran atas transaksi-transaksitersebut dan dari penjabaran aset danliabilitas moneter dalam mata uang asingmenggunakan kurs yang berlaku padaakhir tahun diakui dalam laba rugi.

Foreign currency transactions aretranslated into the functional currencyusing the exchange rate prevailing at thedate of the transaction. Foreign exchangegains and losses resulting from thesettlement of such transactions and fromthe translation at year-end exchange ratesof monetary assets and liabilitiesdenominated in foreign currencies arerecognised in profit or loss.

Kurs yang digunakan pada tanggallaporan posisi keuangan konsolidasian,berdasarkan kurs tengah yang diterbitkanBank Indonesia, adalah sebagai berikut:

As at the consolidated statement offinancial position dates, the exchangerates used, based on the middle ratespublished by Bank Indonesia, were asfollows:

31 Desember/ 31 Desember/December 2016 December 2015

1 Dolar Amerika Serikat 13,436 13,795 1 US Dollar

f. Kas dan setara kas f. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas termasuk kas, bank dansemua deposito berjangka yang jatuh tempodalam tiga bulan atau kurang sejak tanggalpenempatan dan tidak digunakan sebagaijaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents include cash onhand, cash in banks and time deposits withmaturity periods of three months or less at thetime of placement and which are not used ascollateral or are not restricted.

Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kasdan setara kas disajikan setelah dikurangicerukan.

For the purpose of the statements of cashflows, cash and cash equivalents are presentednet of overdrafts.

Page 232: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/7 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

g. Aset keuangan g. Financial assets

I. Klasifikasi I. Classification

Grup mengklasifikasikan aset keuangandalam kategori sebagai berikut: (i) asetkeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi, (ii) dimiliki hinggajatuh tempo, (iii) pinjaman dan piutang, dan(iv) aset keuangan yang tersedia untukdijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuanperolehan aset keuangan. Manajemenmenentukan klasifikasi aset keuangantersebut pada saat pengakuan awal. Gruphanya memiliki aset keuangan kategori (iii)dan (iv).

The Group classifies their financial assetsinto the categories of: (i) financial assets atfair value through profit or loss, (ii) held-to-maturity investments, (iii) loans andreceivables and (iv) available-for-salefinancial assets. The classification dependson the purpose for which the financialassets were acquired. Managementdetermines the classification of its financialassets at initial recognition. The Group onlyhas financial assets in categories (iii) and(iv).

Aset keuangan dihentikan pengakuannyaapabila hak untuk menerima arus kas darisuatu investasi telah berakhir atau telahditransfer dan Grup telah mentransfersecara substansial seluruh risiko danmanfaat atas kepemilikan aset keuangantersebut.

Financial assets are derecognised whenthe rights to receive cash flows from theinvestments have expired or have beentransferred and the Group has transferredsubstantially all risks and rewards ofownership.

(i) Pinjaman dan piutang (i) Loans and receivables

Pinjaman dan piutang adalah asetkeuangan non derivatif denganpembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyaikuotasi di pasar aktif. Aset keuanganini digolongkan ke dalam aset lancarkecuali diperkirakan akan jatuh tempolebih dari 12 bulan setelah akhirperiode pelaporan. Aset keuanganyang disebut terakhir inidiklasifikasikan sebagai aset tidaklancar.

Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed ordetermined payments and not quotedin an active market. These financialassets are included in current assets,except where expected to maturemore than 12 months after the end ofthe reporting period. These areclassified as non-current assets.

Pinjaman yang diberikan dan piutangpada awalnya diakui sebesar nilaiwajar termasuk biaya transaksi yangdapat diatribusikan secara langsungdan selanjutnya diukur pada biayaperolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bungaefektif.

Loans and receivables are initiallyrecognised at fair value includingdirectly attributable transaction costsand subsequently carried at amortisedcost using the effective interest ratemethod.

Pinjaman dan piutang Grup terdiri “kasdan setara kas”, “piutang usaha”,”piutang lain-lain”, dan “kas yangdibatasi penggunaannya” padalaporan posisi keuangan konsolidasian

The Group’s loans and receivablescomprise “cash and cash equivalents”,“trade receivables”, “otherreceivables”, and “restricted cash” inthe consolidated statements offinancial position.

Page 233: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/8 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

g. Aset keuangan (lanjutan) g. Financial assets (continued)

I. Klasifikasi (lanjutan) I. Classification (continued)

(i) Pinjaman dan piutang (lanjutan) (i) Loans and receivables (continued)

Aset keuangan dan liabilitas keuangandisajikan saling hapus dan nilaibersihnya disajikan di dalam laporanposisi keuangan jika terdapat hakyang berkekuatan hukum untukmelakukan saling hapus atas jumlahyang telah diakui tersebut dan ada niatuntuk menyelesaikan secara neto,atau merealisasikan aset danmenyelesaikan kewajiban secarasimultan.

Financial assets and liabilities areoffset and the net amount reported inthe statements of financial positionwhen there is a legally enforceableright to offset the recognised amountsand there is an intention to settle on anet basis, or realise the asset andsettle the liability simultaneously.

(ii) Aset keuangan tersedia untuk dijual (ii) Available-for-sale financial assets

Aset keuangan yang tersedia untukdijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagaitersedia untuk dijual atau yang tidakdiklasifikasikan pada kategori lain.Aset keuangan ini digolongkansebagai aset tidak lancar kecualiinvestasinya jatuh tempo ataumanajemen bermaksud untukmelepasnya dalam waktu 12 bulandari akhir periode pelaporan.

Available-for-sale financial assets arenon-derivative financial assets that aredesignated as available-for-sale or thatare not classified in any othercategory. These financial assets areincluded in non-current assets unlessthe investment matures ormanagement intends to dispose of itwithin 12 months of the end of thereporting period.

Aset keuangan tersedia untuk dijualpada awalnya diakui sebesar nilaiwajar, termasuk biaya transaksi yangdapat diatribusikan secara langsung.Setelah pengakuan awal, asetkeuangan diukur dengan nilai wajar.Perubahan nilai wajar diakui di bagianpendapatan komprehensif lain, kecualiuntuk kerugian akibat penurunan nilaidan keuntungan atau kerugian akibatperubahan kurs diakui di laporan laba-rugi. Jika suatu aset keuangantersedia untuk dijual mengalamipenurunan nilai, maka akumulasikeuntungan atau kerugian yangsebelumnya telah diakui di bagianpendapatan komprehensif lain, diakuidalam laporan laba-rugi.

Available-for-sale financial assets areinitially recognised at fair value,including directly attributabletransaction costs. Subsequently, thefinancial assets are carried at fairvalue. Changes in the fair value arerecognised in other comprehensiveincome, except for impairment lossesand foreign exchange gains or losses,which are recognised in the profit orloss. If the available-for-sale financialassets are impaired, the cumulativegain or loss previously recognised inother comprehensive income isrecognised in the profit or loss.

Jika suatu aset keuangan tersediauntuk dijual mengalami penurunannilai, maka akumulasi keuntunganatau kerugian yang sebelumnya telahdiakui di bagian pendapatankomprehensif lainnya, diakui dalamlaporan laba rugi.

If the available-for-sale financial assetsare impaired, the cumulative gain orloss previously recognised in othercomprehensive income is recognisedin the profit or loss.

Page 234: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/9 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

h. Penurunan nilai dari aset keuangan h. Impairment of financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grupmenilai apakah terdapat bukti objektif bahwaaset keuangan atau kelompok aset keuangantelah mengalami penurunan nilai.

At the end of each reporting period, the Groupassesses whether there is objective evidencethat a financial asset or group of financialassets is impaired.

Aset keuangan atau kelompok aset keuanganditurunkan nilainya dan kerugian penurunannilai terjadi hanya jika terdapat bukti objektifbahwa penurunan nilai merupakan akibat darisatu atau lebih peristiwa yang terjadi setelahpengakuan awal aset (“peristiwa kerugian”) danperistiwa kerugian (atau peristiwa) tersebutmemiliki dampak pada estimasi arus kas masadatang atas aset keuangan atau kelompok asetkeuangan yang dapat diestimasi secara andal.

A financial asset or a group of financial assetsis impaired and impairment losses are incurredonly if there is objective evidence of impairmentas a result of one or more events that occurredafter the initial recognition of the asset (a “lossevent”) and that loss event (or events) has animpact on the estimated future cash flows of thefinancial asset or group of financial assets thatcan be reliably estimated.

Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehandiamortisasi

Assets carried at amortised cost

Untuk kategori pinjaman yang diberikan danpiutang, jumlah kerugian diukur sebesar selisihantara nilai tercatat aset dan nilai kini dariestimasi arus kas masa datang diestimasi (tidaktermasuk kerugian kredit masa depan yangbelum terjadi) yang didiskonto menggunakansuku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilaitercatat aset dikurangi dan jumlah kerugiandiakui pada laporan laba rugi. Jika pinjamanyang diberikan memiliki tingkat bungamengambang, tingkat diskonto yang digunakanuntuk mengukur kerugian penurunan nilaiadalah tingkat bunga efektif saat ini yangditentukan dalam kontrak. Untuk alasan praktis,Grup dapat mengukur penurunan nilaiberdasarkan nilai wajar instrumen denganmenggunakan harga pasar yang dapatdiobservasi.

For the loans and receivables category, theamount of the loss is measured as thedifference between the asset’s carrying amountand the present value of estimated future cashflows (excluding future credit losses that havenot been incurred) discounted at the financialasset’s original effective interest rate. Thecarrying amount of the asset is reduced and theamount of the loss is recognised in the profit orloss. If a loan has a floating interest rate, thediscount rate for measuring any impairment lossis the current effective interest rate determinedunder the contract. As a practical expedient, theGroup may measure impairment on the basis ofan instrument’s fair value using an observablemarket price.

Jika pada periode selanjutnya, jumlahpenurunan nilai berkurang dan penurunantersebut dapat dihubungkan secara objektifdengan peristiwa yang terjadi setelahpenurunan nilai diakui (misalnya meningkatnyaperingkat kredit debitur), pemulihan atas jumlahpenurunan nilai yang telah diakui sebelumnyadiakui pada laporan laba rugi.

If in a subsequent period, the amount of theimpairment loss decreases and the decreasecan be related objectively to an event occurringafter the impairment was recognised (such asan improvement in the debtor’s credit rating),the reversal of the previously recognisedimpairment loss is recognised in the profit orloss.

Pengujian penurunan nilai pada piutang usahadan piutang lain-lain dijelaskan pada Catatan 2i.

Impairment testing of trade and otherreceivables is described in Note 2i.

Page 235: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/10 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Piutang usaha dan piutang lain-lain i. Trade and other receivables

Piutang usaha adalah jumlah tagihan daripelanggan untuk barang yang dijual atau jasayang diberikan dalam transaksi bisnis padaumumnya. Piutang lain-lain adalah jumlahtagihan dari pihak ketiga atau pihak yangberelasi di luar kegiatan usaha.

Trade receivables are amounts due fromcustomers for goods sold or services performedin the ordinary course of business. Otherreceivables are amounts due from third partiesor related parties for transactions outside of theordinary course of business.

Jika pembayaran piutang diharapkan selesaidalam satu tahun atau kurang (atau dalamsiklus normal operasi dari bisnis jika lebihlama), piutang tersebut dikelompokkan sebagaiaset lancar. Jika tidak, piutang tersebutdisajikan sebagai aset tidak lancar. Piutangusaha dan piutang lain-lain pada awalnyadiakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukurpada biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif,dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai.

If collection is expected in one year or less (orin the normal operating cycle of the business iflonger), they are classified as current assets. Ifnot, they are presented as non-current assets.Trade and other receivables are recognisedinitially at fair value and subsequentlymeasured at amortised cost using the effectiveinterest method, less any provision forimpairment.

Kolektibilitas piutang usaha dan piutang lain-lain ditinjau secara berkala. Piutang yangdiketahui tidak tertagih, dihapuskan dengansecara langsung mengurangi nilai tercatatnya.Akun provisi digunakan ketika terdapat buktiyang objektif bahwa Grup tidak dapat menagihseluruh atau sebagian nilai terutang sesuaidengan persyaratan awal piutang.

Collectability of trade and other receivables isreviewed on an ongoing basis. Receivableswhich are known to be uncollectible are writtenoff by reducing the carrying amount directly. Aprovision account is used when there isobjective evidence that the Group will not beable to collect all or a portion of amounts dueaccording to the original terms of thereceivables.

Kesulitan keuangan signifikan yang dialamidebitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailitatau melakukan reorganisasi keuangan dangagal bayar atau menunggak pembayaranmerupakan indikator yang dianggap dapatmenunjukan adanya penurunan nilai piutang.

Significant financial difficulties of the debtor,probability that the debtor will enter bankruptcyor financial reorganisation, and default ordelinquency in payments are consideredindicators that the receivable is impaired.

Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisihantara nilai tercatat aset dan nilai kini dariestimasi arus kas masa depan pada tingkatsuku bunga efektif awal. Arus kas terkaitdengan piutang jangka pendek tidakdidiskontokan apabila efek diskonto tidakmaterial.

The amount of the impairment provision is thedifference between the asset’s carrying amountand the present value of estimated future cashflows, discounted at the original effectiveinterest rate. Cash flows relating to short-termreceivables are not discounted if the effect ofdiscounting is immaterial.

Page 236: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/11 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Piutang usaha dan piutang lain-lain(lanjutan)

i. Trade and other receivables (continued)

Jumlah kerugian penurunan nilai diakui padalaporan laba rugi dan disajikan sebagai “bebanlain-lain, bersih” untuk piutang usaha danpiutang lain-lain. Ketika piutang usaha danpiutang lain-lain, yang rugi penurunan nilainyatelah diakui, tidak dapat ditagih pada periodeselanjutnya, maka piutang tersebutdihapusbukukan dengan mengurangi akunprovisi. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagihkembali atas piutang yang sebelumnya telahdihapusbukukan, dikreditkan terhadap “bebanlain-lain, bersih” pada laporan laba rugi.

The amount of the impairment loss isrecognised in profit or loss within “otherexpenses, net” for trade receivables and forother receivables. When a trade and otherreceivable for which an impairment provisionhad been recognised become uncollectible in asubsequent period, it is written off against theprovision account. Subsequent recoveries ofamounts previously written off are creditedagainst “other expenses, net” in profit or loss.

j. Persediaan j. Inventories

Nilai awal persediaan diakui sebesar biayaperolehan dan selanjutnya ditentukan sebesarnilai terendah antara biaya perolehan atau nilairealisasi bersih. Biaya perolehan terdiri daribiaya pembelian dan biaya-biaya lain yangtimbul sampai persediaan berada dalamkondisi dan lokasi saat ini.

Inventories are initially recognised at cost andsubsequently at the lower of cost and netrealisable value. Cost comprises all costs ofpurchase and other costs incurred in bringingthe inventories to their present location andcondition.

Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jualdalam kegiatan usaha normal setelah dikurangidengan taksiran biaya penyelesaian dantaksiran biaya yang diperlukan untukmelaksanakan penjualan.

Net realisable value is the estimated sales pricein the ordinary course of business, lessestimated costs of completion and costsnecessary to make the sale.

Penyisihan penurunan nilai persediaan usang,tidak terpakai, dan lambat pergerakannyadilakukan berdasarkan analisis manajementerhadap kondisi material tersebut pada akhirtahun.

A provision for obsolete, unuseable and slow-moving materials is provided based onmanagement’s analysis of the condition ofthese materials at the end of the year.

k. Aset tetap k. Fixed assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehandikurangi akumulasi penyusutan dan rugipenurunan nilai. Penyusutan dihitung denganmenggunakan metode garis lurus (straight-linemethod) berdasarkan taksiran masa manfaatekonomis aset tetap sebagai berikut:

Fixed assets are stated at cost lessaccumulated depreciation and any impairmentloss. Depreciation is computed using thestraight-line method over the estimated usefullives of the assets as follows:

Tahun/Years

Armada pesawat 6 - 16 AircraftRotable parts 4 - 6 Rotable partsMovable parts 5 - 20 Movable partsGedung 5 - 25 BuildingHanggar 10 Hangar

Page 237: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/12 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

k. Aset tetap (lanjutan) k. Fixed assets (continued)

Masa manfaat, nilai sisa, dan metodepenyusutan aset dikaji dan disesuaikan, jikadiperlukan, setidaknya setiap akhir tahun buku.Dampak dari setiap revisi diakui dalam labarugi, ketika perubahan terjadi.

Assets’ useful lives, residual values anddepreciation methods are reviewed andadjusted if appropriate, at least at the end ofeach financial year. The effects of any revisionsare recognised in profit or loss, when thechanges arise.

Hak atas tanah, termasuk biaya pengurusanlegal hak yang timbul pada awal perolehan hakatas tanah, dinyatakan sebesar biayaperolehan dan tidak diamortisasi.

Biaya-biaya setelah pengakuan awal asetdiakui sebagai bagian dari nilai tercatat asetatau sebagai aset terpisah, sebagaimanamestinya, hanya apabila kemungkinan besarGrup akan mendapatkan manfaat ekonomismasa depan berkenaan dengan aset tersebutdan biaya perolehan aset dapat diukur denganandal. Nilai tercatat komponen yang digantitidak lagi diakui.

Landrights including the legal costs incurred atinitial acquisition of landrights, are capitalizedas part of the cost of the land and notamortised.

Subsequent costs are included in the asset’scarrying amount or recognised as a separateasset, as appropriate, only when it is probablethat future economic benefits associated withthe item will flow to the Group and the cost ofthe item can be measured reliably. The carryingamounts of replaced parts are derecognised.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesarbiaya perolehan dan disajikan sebagai bagiandari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan asetdalam penyelesaian akan dipindahkan kemasing-masing aset tetap yang bersangkutanpada saat aset tersebut selesai dikerjakan dansiap digunakan sesuai dengan maksudmanajemen. Penyusutan mulai dibebankanpada tanggal tersebut.

Construction in progress is stated at cost and ispresented as part of fixed assets. Theaccumulated cost will be reclassified to theappropriate of fixed asset account when theconstruction is substantially completed and theasset constructed is ready for its intended usein the manner intended by management.Depreciation is charged from that date.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankanpada laporan laba rugi pada saat terjadinya.Biaya penggantian komponen suatu aset danbiaya inspeksi yang signifikan diakui dalamjumlah tercatat aset jika memenuhi kriteriauntuk diakui sebagai bagian dari aset.

The cost of maintenance and repairs is chargedto operations as incurred; significant cost atreplacing part of assets and major inspectioncost are recognized in the carrying amount ofthe assets if the recognition criteria are met.

Nilai tercatat aset tetap yang tidak digunakanlagi atau dijual, dikeluarkan dari laporankeuangan konsolidasian, dan keuntungan ataukerugian yang timbul akibat pelepasan asettetap tersebut diakui dalam laba rugi.

For assets which are no longer utilised or sold,the carrying amounts are eliminated from theconsolidated financial statements and theresulting gains or losses on disposals of fixedassets are recognised in profit or loss.

Nilai tercatat aset segera diturunkan menjadisebesar jumlah terpulihkan apabila nilai tercatataset lebih besar daripada estimasi jumlahterpulihnya.

An asset’s carrying amount is written downimmediately to its recoverable amount if theasset’s carrying amount is greater than itsestimated recoverable amount.

Page 238: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/13 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

l. Penurunan nilai aset non-keuangan l. Impairment of non-financial assets

Aset yang memiliki masa manfaat yang tidakterbatas – misalnya goodwill atau asettakberwujud yang tidak siap untuk digunakan –tidak diamortisasi namun diuji penurunannilainya setiap tahun, atau lebih sering apabilaterdapat peristiwa atau perubahan pada kondisiyang mengindikasikan kemungkinan penurunannilai. Aset yang diamortisasi diuji ketikaterdapat indikasi bahwa nilai tercatatnyamungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilaidiakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlahterpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yanglebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangibiaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalammenentukan penurunan nilai, asetdikelompokkan pada tingkat yang paling rendahdimana terdapat arus kas yang dapatdiidentifikasi. Aset non-keuangan selaingoodwill yang mengalami penurunan nilai diujisetiap tanggal pelaporan untuk menentukanapakah terdapat kemungkinan pemulihanpenurunan nilai.

Assets that have an indefinite useful life – forexample, goodwill or intangible assets not readyfor use – are not subject to amortisation buttested annually for impairment, or morefrequently if events or changes incircumstances indicate that they might beimpaired. Assets that are subject toamortisation are reviewed for impairmentwhenever events or changes in circumstancesindicate that the carrying amount may not berecoverable. An impairment loss is recognisedfor the amount by which the asset’s carryingamount exceeds its recoverable amount. Therecoverable amount is the higher of an asset’sFair Value Less Cost to Sell (“FVLCTS”) andValue in Use (“VIU”). For the purposes ofassessing impairment, assets are grouped atthe lowest levels for which there are separatelyidentifiable cash flows. Non-financial assetsother than goodwill that suffer impairment arereviewed for possible reversal of the impairmentat each reporting date.

Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk asetselain goodwill, diakui jika, dan hanya jika,terdapat perubahan estimasi yang digunakandalam menentukan jumlah terpulihkan asetsejak pengujian penurunan nilai terakhir kali.Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakuisegera dalam laba rugi, kecuali aset yangdisajikan pada jumlah revaluasian sesuaidengan PSAK lain. Rugi penurunan nilai yangdiakui atas goodwill tidak dibalik lagi.

Reversal on impairment loss for assets otherthan goodwill would be recognised if, and onlyif, there has been a change in the estimatesused to determine the asset’s recoverableamount since the last impairment test wascarried out. Reversal on impairment losses willbe immediately recognised on profit or loss,except for assets measured using therevaluation model as required by other SFAS.Impairment losses relating to goodwill would notbe reversed.

m. Pinjaman m. Borrowings

Pinjaman diakui pada awalnya sebesar nilaiwajar, dikurangi dengan biaya transaksi yangterjadi. Pinjaman kemudian dicatat sebesarbiaya perolehan diamortisasi; selisih antarahasil perolehan (dikurangi dengan biayatransaksi) dan nilai penarikan diakui dalam labarugi selama periode pinjaman denganmenggunakan metode suku bunga efektif.

Borrowings are recognised initially at their fairvalue, net of any transaction costs incurred.Borrowings are subsequently carried atamortised cost; any difference between theproceeds (net of transaction costs) and theredemption value is recognised in profit or lossover the year of the borrowing, using theeffective interest method.

Biaya-biaya yang dibayarkan untukmendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagaibiaya transaksi dari pinjaman tersebut, apabilabesar kemungkinan akan dilakukan penarikanatas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut.Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkansampai dengan penarikan dilakukan. Apabilatidak ada bukti bahwa besar kemungkinan akandilakukan penarikan atas sebagian atau seluruhfasilitas tersebut, biaya tersebut dikapitalisasisebagai pembayaran dimuka untuk jasalikuiditas dan diamortisasi selama periode darifasilitas yang terkait.

Fees paid on the establishment of the loanfacilities are recognised as transaction costs ofthe loan to the extent that it is probable thatsome or all of the facility will be drawndown. Inthis case, the fee is deferred until the drawdownoccurs. To the extent there is no evidence thatit is probable that some or all of the facility willbe drawndown, the fee is capitalised as aprepayment for liquidity services and amortisedover the period of the facility to which it relates.

Page 239: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/14 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

m. Pinjaman (lanjutan) m. Borrowings (continued)

Biaya pinjaman baik yang secara langsungataupun tidak langsung dapat diatribusikandengan akuisisi, konstruksi atau produksi asetkualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagianbiaya perolehan aset tersebut sampai asettersebut siap untuk digunakan sesuai denganmaksudnya atau dijual. Untuk pinjaman yangdapat diatribusi secara langsung pada suatuaset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasiadalah sebesar biaya pinjaman yang terjadiselama tahun berjalan, dikurangi pendapataninvestasi jangka pendek dari pinjaman tersebut.Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusisecara langsung pada suatu aset kualifikasian,jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasiditentukan dengan mengalikan tingkatkapitalisasi dengan pengeluaran untuk asetkualifikasian. Semua biaya pinjaman lainnyadiakui dalam laba rugi pada periode dimanabiaya-biaya tersebut terjadi.

Borrowing costs either directly or indirectlyattributable to the acquisition, construction orproduction of a qualifying asset, are capitalisedas part of the cost of that asset until such timeas the asset is substantially ready for itsintended use or sale. For borrowings directlyattributable to a qualifying asset, the amount tobe capitalised is determined as the actualborrowing costs incurred during the year, lessany income earned on the temporaryinvestment of such borrowings. For borrowingsthat are not directly attributable to a qualifyingasset, the amount to be capitalised isdetermined by applying a capitalisation rate tothe amount expended on the qualifying asset.All other borrowing costs are recognised inprofit or loss in the period in which they areincurred.

Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitaslancar kecuali Grup mempunyai hak tanpasyarat untuk menunda penyelesaian liabilitastersebut untuk setidaknya 12 bulan setelahtanggal laporan pelaporan.

Borrowings are classified as current liabilitiesunless the Group has an unconditional right todefer the settlement of the liability for at least 12months after the reporting date.

n. Imbalan kerja n. Employee benefits

The Group harus mencadangkan jumlahminimal imbalan pensiun sesuai denganUndang-undang (“UU”) Ketenagakerjaan No.13/2003 atau Kontrak Kerja Bersama (“KKB”),mana yang lebih tinggi. Karena UUKetenagakerjaan atau KKB menentukan rumustertentu untuk menghitung jumlah minimalimbalan pensiun, pada dasarnya, programpensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atauKKB adalah program imbalan pasti.

The Group is required to provide a minimumamount of pension benefit in accordance withLabour Law No. 13/2003 or the Group’sCollective Labour Agreement (“CLA”),whichever is higher. Since the Labour Law orthe CLA sets the formula for determining theminimum amount of benefits, in substancepension plans under the Labour Law or the CLArepresent defined benefit plans.

Program imbalan pasti adalah program pensiunyang bukan merupakan program iuran pasti.Program imbalan pasti adalah program pensiunyang menentukan jumlah imbalan pascakerjayang akan diterima seorang karyawan padasaat pensiun, biasanya berdasarkan pada satuatau lebih faktor seperti usia, masa kerja, dankompensasi.

A defined benefit plan is a pension plan that isnot a defined contribution plan. Typicallydefined benefit plans define an amount ofpension benefit that an employee will receive onretirement, usually dependent on one or morefactors such as age, years of service andcompensation.

Kewajiban program pensiun imbalan pasti yangdiakui dalam laporan posisi keuangan adalahnilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhirtahun dikurangi nilai wajar aset program, sertadisesuaikan dengan keuntungan atau kerugianaktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui.Besarnya kewajiban imbalan pasti ditentukanberdasarkan perhitungan aktuaris independenyang dilakukan secara tahunan menggunakanmetode projected unit credit.

The liability recognised in the statement offinancial position in relation to the definedbenefit pension plans is the present value of thedefined benefit obligation at the end of the yearless the fair value of plan assets, together withadjustments for unrecognised actuarial gains orlosses and past service costs. The definedbenefit obligation is calculated annually byindependent actuaries using the projected unitcredit method.

Page 240: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/15 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued)

Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukandengan mendiskonto estimasi arus kas keluarmasa depan menggunakan tingkat suku bungaobligasi korporat berkualitas tinggi dalam matauang yang sama dengan mata uang imbalanyang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempoyang kurang lebih sama dengan waktu jatuhtempo imbalan yang bersangkutan. Di negara-negara yang tidak terdapat pasar aktif untukobligasi korporat tersebut, digunakan tingkatsuku bunga obligasi pemerintah.

The present value of the defined benefitobligation is determined by discounting theestimated future cash outflows using theinterest rates of high quality corporate bondsthat are denominated in the currency in whichthe benefits will be paid, and that have terms ofmaturity approximating the terms of the relatedpension obligations. In countries where there isno deep market for such bonds, the marketrates on government bonds are used.

Grup mengakui keuntungan dan kerugian ataskurtailmen atau penyelesaian suatu programimbalan pasti ketika kurtailmen ataupenyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan ataukerugian atas kurtailmen atau penyelesaianterdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilaikini kewajiban imbalan pasti.

Biaya jasa lalu diakui segera dalam laba rugi.

The Group recognised gains or losses oncurtailment or settlement of a defined benefitplan when the curtailment or settlement occurs.The gains or loss on a curtailment or settlementcomprises change in the present value of thedefined benefit obligation.

Past service costs are recognised immediatelyin profit or loss.

Pengukuran kembali yang timbul daripenyesuaian pengalaman dan perubahanasumsi - asumsi aktuarial dibebankan ataudikreditkan pada ekuitas dalam laporanpengasilan komprehensif lain pada periodedimana beban tersebut terjadi. Akumulasi saldopengukuran kembali dilaporkan di saldoakumulasi kerugian.

Remeasurement arising from experienceadjustments and changes in actuarialassumptions are charged or credited to equity inother comprehensive income in the period inwhich they arise. Accumulated remeasurementsbalance was reported in accumulated losses.

Untuk program iuran pasti, Grup membayariuran kepada program asuransi pensiun yangdikelola secara publik atau swasta, dengandasar wajib, kontraktual dan sukarela. Gruptidak memiliki kewajiban membayar lebih lanjutjika iuran tersebut telah dibayarkan. Iurantersebut diakui sebagai biaya manfaatkaryawan jika telah jatuh tempo. Iuran dibayardi muka diakui sebagai aset jika pengembaliandana atau pengurangan pembayaran masadepan dimungkinkan.

For defined contribution plans, the Group payscontributions to publicly or privatelyadministered pension insurance plans on amandatory, contractual or voluntary basis. TheGroup has no further payment obligations oncethe contributions have been paid. Thecontributions are recognised as employeebenefit expenses when they become due.Prepaid contributions are recognised as anasset to the extent that a cash refund or areduction in the future payments is available.

o. Pengakuan pendapatan dan beban o. Revenue and expense recognition

Pendapatan mencakup nilai wajar imbalan yangditerima atau piutang untuk pemberian jasadalam aktivitas normal usaha Grup.Pendapatan disajikan setelah dikurangi PajakPertambahan Nilai (”PPN”), retur, potonganpenjualan, dan diskon.

Revenue comprises the fair value of theconsideration received or receivable for theservices rendered in the ordinary course of theGroup’s activities. Revenue is shown net ofValued Added Taxes (“VAT”), returns, rebatesand discounts.

Pendapatan dari sewa berdasarkan waktu (timecharter) diakui sesuai dengan masa manfaatselama periode kontrak. Pendapatan dari jasapenyewaan pesawat diakui pada saat jasapenyewaan selesai dilakukan

Rental income on the basis of time (timecharter) is recognised in accordance with usefullife during the contract period. Income fromaircraft rental are recognised when services arecompleted.

Page 241: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/16 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

o. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) o. Revenue and expense recognition(continued)

Pendapatan dan beban operasi dalamperjalanan atas penyewaan pesawat yangbelum selesai pada akhir periode pelaporan,ditangguhkan dan disajikan dalam laporanposisi keuangan konsolidasian sebagai biayadibayar di muka dan pendapatan diterima dimuka.

Beban diakui pada saat terjadinya.

Revenues and operating expenses in thecourse of aircraft chartered, which has not beencompleted at the end of the reporting period aredeferred and presented in the consolidatedstatements of financial statement as unearnedrevenue and prepaid expenses.

Expenses are recognition as incurred.

p. Perpajakan p. Taxation

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajaktangguhan. Beban pajak diakui dalam laba rugi,kecuali jika pajak itu berkaitan dengan kejadianatau transaksi yang diakui pada pendapatankomprehensif lainnya atau secara langsungdicatat ke ekuitas, maka pada kasus tersebut,masing-masing beban pajak juga diakui padapendapatan komprehensif lainnya atau secaralangsung dicatat ke ekuitas.

The tax expense for the year comprises currentand deferred tax. Tax expense is recognised inprofit or loss, except to the extent that it relatesto items recognised in other comprehensiveincome or directly in equity, in this case, the taxexpense is also recognised in othercomprehensive income or directly in equity,respectively.

Beban pajak kini dihitung berdasarkanperaturan pajak yang berlaku pada tanggalpelaporan di negara dimana Grup beroperasidan menghasilkan penghasilan kena pajak.Manajemen secara periodik mengevaluasiposisi yang diambil dalam Surat PemberitahuanTahunan terkait dengan situasi dimanadiperlukan interpretasi atas peraturan pajakyang berlaku. Jika perlu, manajemenmenentukan provisi dibentuk berdasarkanjumlah yang diharapkan akan dibayar padaotoritas pajak.

The current income tax charge is calculated onthe basis of the tax laws enacted as at thereporting date in the countries where the Groupoperate and generate taxable income.Management periodically evaluates thepositions taken in Annual Tax Returns insituations in which the applicable taxregulations are subject to interpretation. Whereappropriate, it establishes a provision on thebasis of the amounts expected to be paid to thetax authorities.

Untuk pendapatan yang menjadi subjek pajakpenghasilan final, beban pajak penghasilanfinal diakui secara proporsional dengan jumlahpendapatan akuntansi yang diakui dandisajikan sebagai bagian dari beban umum danadministrasi pada tahun berjalan dikarenakanpajak tersebut tidak memenuhi kriteria sebagaipajak penghasilan.

For income which is subject to final tax, incometax expense is recognised proportionally withthe accounting revenue recognised andpresented as part of general and administrativeexpenses in the current year as such tax doesnot satisfy the criteria of income tax.

Page 242: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/17 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

p. Perpajakan (lanjutan) p. Taxation (continued)

Pajak penghasilan tangguhan diakui denganmenggunakan metode balance sheet liabilityuntuk semua perbedaan temporer antara dasarpengenaan pajak aset dan liabilitas dengannilai tercatatnya pada laporan keuangankonsolidasian. Namun, liabilitas pajaktangguhan tidak diakui jika timbul daripengakuan awal goodwill; atau pada saatpengakuan awal suatu aset atau liabilitas yangtimbul dari transaksi selain kombinasi bisnisyang pada saat transaksi tersebut tidakmempengaruhi laba rugi akuntansi maupunlaba rugi kena pajak. Rugi pajak yang dapatdikompensasi diakui sebagai aset pajaktangguhan jika besar kemungkinan di masadepan akan memadai untuk dikompensasidengan rugi fiskal yang masih dapatdimanfaatkan. Pajak penghasilan tangguhanditentukan menggunakan tarif (atau peraturan)pajak yang berlaku atau yang secarasubstansial telah berlaku pada tanggalpelaporan dan diharapkan untuk diterapkan jikaaset pajak tangguhan direalisasikan atauliabilitas pajak tangguhan diselesaikan.

Deferred income tax is recognised using thebalance sheet liability method on temporarydifferences arising between the tax bases ofassets and liabilities and their carrying amountsin the consolidated financial statements.However, deferred tax liabilities are notrecognised if they arise from the initialrecognition of goodwill; deferred income tax isnot accounted for if it arises from the initialrecognition of an asset or liability in atransaction other than a business combinationthat at the time of the transaction affects neitheraccounting nor taxable profit or loss. Tax losscarried forward is recognised as a deferred taxasset when it is probable that there will befuture taxable profit available against which theunused tax loss can be utilised. Deferredincome tax is determined using tax rates (orlaws) that have been enacted or substantiallyenacted as at the reporting date and areexpected to apply when the related deferredincome tax asset is realised or the deferredincome tax liability is settled.

Aset pajak tangguhan diakui sepanjangkemungkinan besar penghasilan kena pajak dimasa depan akan memadai untukdikompensasi dengan perbedaan temporeryang masih dapat digunakan.

Deferred income tax assets are recognised onlyto the extent that it is probable that futuretaxable profits will be available against whichthe temporary differences can be utilised.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semuaperbedaan temporer kena pajak yang berasaldari investasi pada ventura bersama, kecualiuntuk liabilitas pajak tangguhan dimana waktupembalikan perbedaan temporer dikendalikanoleh Grup dan kemungkinan besar perbedaantemporer tidak akan dibalik di masa depan yangdapat diperkirakan.

Deferred tax liability is recognised on temporarydifferences arising on investments in jointventures, except for deferred income taxliabilities where the timing of the reversal oftemporary difference is controlled by the Groupand it is probable that the temporary difference0will not be reversed in the foreseeable future.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan salinghapus jika terdapat hak yang dapat dipaksakansecara hukum untuk melakukan saling hapusaset pajak kini dan liabilitas pajak kini dan asetdan liabilitas pajak tangguhan yang terkaitdengan pajak penghasilan yang dikenakan olehotoritas perpajakan yang sama, baik atasentitas kena pajak yang sama ataupun berbedadan adanya niat untuk menyelesaikan saldo-saldo tersebut secara neto.

Deferred income tax assets and liabilities areoffset when there is a legally enforceable rightto offset current tax assets against current taxliabilities and when the deferred income taxassets and liabilities relate to income taxeslevied by the same taxation authority on eitherthe same taxable entity or on different taxableentities where there is an intention to settle thebalances on a net basis.

Page 243: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/18 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

q. Utang usaha dan utang lain-lain q. Trade and other payables

Utang usaha adalah kewajiban untukmembayar barang atau jasa yang telahdiperoleh dari pemasok dalam kegiatan usahanormal. Utang lain-lain adalah kewajiban untukmembayar atas barang dan jasa selainpembelian yang dilakukan dalam transaksibisnis pada umumnya. Utang usaha dan utanglain-lain dikelompokkan sebagai liabilitas jangkapendek apabila pembayaran jatuh tempo dalamwaktu satu tahun atau kurang. Jika tidak, utangusaha tersebut disajikan sebagai liabilitasjangka panjang.

Trade payables are obligations to pay for goodsor services that have been acquired in theordinary course of business from suppliers.Other payables are obligation for goods orservices other than purchase that have beenacquired in the ordinary course of businessfrom suppliers. Trade and other payables areclassified as current liabilities if payment is duewithin one year or less. If not, they arepresented as non-current liabilities.

Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnyadiakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukursebesar harga perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.

Trade and other payables are recognisedinitially at fair value and subsequentlymeasured at amortised cost using the effectiveinterest method.

r. Sewa r. Leases

Grup mengadakan perjanjian yangmengandung sewa di mana Grup bertindaksebagai lessee atau lessor. Grup mengevaluasiapakah secara substantial risiko dan manfaatyang terkait dengan kepemilikan aset beralihberdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011),“Sewa”, yang mensyaratkan Grup membuatpertimbangan dan estimasi dari pengalihanrisiko dan manfaat terkait dengan aset.

The Group has entered into arrangement thatcontain lease in which the Group is a lessee orlessor. The Group evaluates whether all of therisks and rewards incidental to ownership aresubstantially transferred based on SFAS No. 30(Revised 2011), “Leases” which requires theGroup to make judgments and estimates oftransfer of risks and rewards of the assets.

Grup sebagai lessee The Group as lessee

Sewa pembiayaan yang mengalihkan kepadaGrup secara substansial seluruh risiko danmanfaat yang terkait dengan kepemilikan aset,dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesarnilai wajar dari aset sewa pembiayaan atau, jikalebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaransewa minimum. Pembayaran sewa dipisahkanantara beban keuangan dan penguranganliabilitas sewa, sedemikian rupa sehinggamenghasilkan suatu suku bunga periodik yangkonstan atas saldo liabilitas yang tersisa.Beban keuangan dibebankan langsung padalaba rugi.

A finance lease that transfers to the Groupsubstantially all the risks and benefits incidentalto ownership of the leased item, is capitalised atthe commencement of the lease at the fairvalue of the finance lease assets or, if lower, atthe present value of the minimum leasepayments. Lease payments are apportionedbetween finance charges and reduction of thelease liability so as to achieve a constant rate ofinterest on the remaining balance of the liability.Finance charges are charged directly to profit orloss.

Aset sewa pembiayaan disusutkan selamamasa manfaat dari aset tersebut. Tetapi, jikatidak terdapat kepastian memadai bahwa Grupakan memperoleh kepemilikan di akhir masasewa, maka aset disusutkan selama manayang lebih pendek antara taksiran masamanfaat aset dan masa sewa.

Lease assets are depreciated over the usefullife of the asset. However, if there is noreasonable certainty that the Group will obtainownership by the end of the lease term, theasset is depreciated over the shorter of theestimated useful life of the asset and the leaseterm.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagaibeban usaha dalam laba rugi secara garis lurusselama masa sewa.

Operating lease payments are recognised as anoperating expense in profit or loss on astraightline basis over the lease term.

Grup sebagai lessor The Group as lessor

Apabila aset disewakan melalui sewa operasi,aset disajikan di laporan posisi keuangansesuai sifat aset tersebut. Penghasilan sewadiakui sebagai pendapatan dengan dasar garislurus selama masa sewa.

When assets are leased out under an operatinglease, the asset is included in the statement offinancial position based on the nature of theasset. Lease income is recognized over theterm of the lease on a straight-line basis.

Page 244: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/19 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasiandilakukan sesuai dengan Standar AkuntansiKeuangan di Indonesia, dimana prinsip tersebutmengharuskan manajemen untuk membuatestimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlahaset dan liabilitas yang dilaporkan danpengungkapan aset dan liabilitas kontinjen padatanggal laporan keuangan konsolidasian, sertajumlah pendapatan dan beban selama periodepelaporan. Estimasi, asumsi dan penilaian tersebutdievaluasi secara terus menerus dan berdasarkanpengalaman historis dan faktor-faktor lainnya,termasuk harapan akan terjadi atau tidak terjadinyaperistiwa di masa mendatang.

The preparation of the consolidated financialstatements is in conformity with IndonesianFinancial Accounting Standards, which requiresmanagement to provide estimates and assumptionsthat impact the reported amounts of assets andliabilities and disclosure of contingent assets andliabilities at the date of the consolidated financialstatements and also the amounts of revenue andexpenses during the reporting period. Estimations,assumptions and judgements are continuallyevaluated and are based on historical experienceand other factors, including expectations to theoccurance of future events.

Grup telah mengidentifikasi kebijakan akuntansipenting berikut dimana dibutuhkan pertimbangan,estimasi dan asumsi signifikan yang dibuat dandimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasitersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yangberbeda dan dapat mempengaruhi secara materialhasil keuangan atau posisi keuangan yangdilaporkan dalam periode mendatang.

The Group has identified the following criticalaccounting policies under which significantjudgements, estimates and assumptions are madeand where actual results may differ from theseestimates under different assumptions andconditions and may materially affect financial resultsor the financial position reported in future periods.

Rincian lebih lanjut mengenai sifat dari asumsi-asumsi dan kondisi-kondisi tersebut dapatditemukan dalam catatan yang relevan atas laporankeuangan konsolidasian.

Further details of the nature of these assumptionsand conditions may be found in the relevant notesto the consolidated financial statements.

Penyisihan penurunan piutang usaha Provision for impairment of trade receivable

Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapatinformasi bahwa pelanggan yang bersangkutantidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya.Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan,berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia,termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktuhubungan dengan pelanggan berdasarkan catatankredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telahdiketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atasjumlah piutang pelanggan pelanggan gunamengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapatditerima oleh Grup. Penyisihan spesifik inidievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahaninformasi yang diterima mempengaruhi jumlahpenyisihan penurunan nilai piutang. Penjelasanlebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.

The Group evaluates specific accounts where it hasinformation that certain customers are unable tomeet their financial obligations. In these cases, theGroup uses judgment, based on the best availablefacts and circumstances, including but not limited to,the length of its relationship with the customer andthe customer’s current credit status based on thirdparty credit reports and known market factors, torecord specific provisions for customers againstamounts due to reduce its receivable amounts thatthe Group expects to collect. These specificprovisions are re-evaluated and adjusted asadditional information received affects the amountsof allowance for impairment of accounts receivable.Further details are disclosed in Note 7.

Grup membuat estimasi dan asumsi mengenaimasa depan. Estimasi akuntansi yang dihasilkan,menurut definisi, akan jarang sekali sama denganhasil aktualnya. Estimasi dan asumsi yang secarasignifikan berisiko menyebabkan penyesuaianmaterial terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitasselama 12 bulan ke depan dipaparkan di bawah ini.

The Group makes estimates and assumptionsconcerning the future. The resulting accountingestimates will, by definition, seldom equal therelated actual results. The estimates andassumptions that have a significant risk of causing amaterial adjustment to the carrying amounts ofassets and liabilities within the next 12 months areaddressed below.

Page 245: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/20 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI (lanjutan)

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS (continued)

Penyisihan penurunan nilai persediaan Provision for impairment of inventories

Grup menetapkan penyisihan penurunan nilaipersediaan usang, tidak terpakai, dan lambatpergerakannya berdasarkan analisis manajementerhadap kondisi material tersebut pada akhir tahun.

The Group establishes provision for obsolete,unuseable and slow-moving materials based onmanagement’s analysis of the condition of thesematerials at the end of the year.

Masa manfaat aset tetap Useful lives of fixed assets

Grup mengestimasi masa manfaat ekonomis asettetap berdasarkan utilisasi dari aset yangdiharapkan dan didukung dengan rencana danstrategi usaha dan perilaku pasar. Estimasi darimasa manfaat aset tetap adalah berdasarkanpenelaahan Grup terhadap praktek industri,evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk asetyang setara. Estimasi masa manfaat ditelaahminimal setiap akhir tahun pelaporan dan diperbaruijika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnyadikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik,keusangan secara teknis atau komersial dan hukumatau pembatasan lain atas penggunaan dari aset.Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan darioperasi dapat dipengaruhi secara material olehperubahan-perubahan dalam estimasi yangdiakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yangdisebutkan di atas.

The Group estimates the useful lives of its fixedassets based on expected asset utilization asanchored on business plans and strategies that alsoconsider expected market behavior. The estimationof the useful lives of fixed assets is based on theGroup’s assessment of industry practice, internaltechnical evaluation and experience with similarassets. The estimated useful lives are reviewed atleast each financial year-end and are updated ifexpectations differ from previous estimates due tophysical wear and tear, technical or commercialobsolescence and legal or other limitations on theuse of the assets. It is possible, however, that futureresults of operations could be materially affected bychanges in the estimates brought about by changesin the factors mentioned above.

Grup mengestimasi masa manfaat ekonomis asettetap antara 4 sampai dengan 25 tahun. Ini adalahumur yang secara umum diharapkan dalam industridimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahantingkat pemakaian dan perkembangan teknologidapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dannilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutanmasa depan mungkin direvisi. Lihat Catatan 9 untukpengungkapan lebih lanjut.

The Group estimates the useful lives of these fixedassets to be within 4 to 25 years. These arecommon life expectancies applied in the industrywhere the Group conducts its business. Changes inthe expected level of usage and technologicaldevelopment could impact the economic useful livesand the residual values of these assets, andtherefore future depreciation charges could berevised. Further details are disclosed in Note 9.

Imbalan pascakerja Employee benefits

Nilai kini kewajiban pensiun dan imbalan jangkapanjang lainnya tergantung pada sejumlah faktoryang ditentukan berdasarkan basis dari aktuariadengan menggunakan sejumlah asumsi. Asumsiyang digunakan dalam menentukanbeban/pendapatan bersih untuk pension termasuktingkat diskonto, kenaikan gaji di masa depan,perubahan remunerasi masa depan,tingkatpengurangan karyawan, tingkat harapan hidup danperiode sisa yang diharapkan dari masa aktifkaryawan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsiini akan berdampak pada nilai tercatat ataskewajiban pensiun dan imbalan jangka panjanglainnya.

The present value of the pension and other long-term benefits obligation depends on a number offactors that are determined on an actuarial basisusing a number of assumptions. The assumptionsused in determining the net cost/income forpensions include the discount rate, future salaryincrease, future remuneration changes, employeeattrition rates, life expectancy and expectedremaining periods of service of employees. Anychanges in these assumptions will have an impacton the carrying amount of the pension obligation.

Page 246: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/21 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI (lanjutan)

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS (continued)

Imbalan pascakerja (lanjutan) Employee benefits (continued)

Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai padasetiap akhir tahun. Tingkat suku bunga inilah yangdigunakan untuk menentukan nilai kini dari estimasiarus kas keluar masa depan yang akan dibutuhkanuntuk memenuhi kewajiban pension dan imbalanjangka panjang lainnya. Dalam menentukan tingkatdiskonto yang sesuai, Grup mengggunakan tingkatsuku bunga obligasi pemerintah, denganpertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untukobligasi korporat berkualitas tinggi) dalam matauang yang sama dengan mata uang imbalan yangakan dibayarkan dan memiliki waktu jatuh tempoyang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempokewajiban pensiun dan imbalan jangka panjanglainnya yang bersangkutan.

The Group determines the appropriate discount rateat the end of each year. This is the interest rate thatshould be used to determine the present value ofestimated future cash outflows expected to berequired to settle the pension obligation. Indetermining the appropriate discount rate, the Groupconsiders the interest rates of government bonds(considering there is no deep market for high qualitycorporate bonds) that are denominated in thecurrency in which the benefits will be paid and thathave terms to maturity approximating the terms ofthe related pension obligation.

Untuk kenaikan gaji masa depan, Grupmengumpulkan data historis mengenai perubahangaji dasar pekerja dan menyesuaikannya denganperencanaan bisnis masa depan. Asumsi kuncilainnya untuk kewajiban pension dan imbalanjangka panjang lainnya didasarkan sebagian padakondisi pasar saat ini. Penjelasan lebih rincidiungkapkan dalam Catatan 14.

For the rate of future salary increases, the Groupcollects all historical data relating to changes in basesalaries and adjusts it for future business plan.Other key assumptions for pension obligation andother long-term benefits are based in part on currentmarket conditions. Further details are disclosed inNote 14.

4. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASILAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

4. RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OFCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Sebagai bagian dari proses penyusunan laporankeuangan konsolidasian Grup pada tanggal danuntuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016,manajemen Grup telah mempertimbangkan kembalipenafsiran terhadap fakta-fakta dan keadaan sertaprinsip akuntansi yang sesuai dan menetapkanbahwa laporan keuangan konsolidasian periodesebelumnya perlu disesuaikan untuk hal-hal sebagaiberikut:

As part of the process of preparation of the Group’sconsolidated financial statements as of and for theyear ended 31 December 2016, the Group'smanagement reconsidered the interpretation of thefacts and circumstances and the applicableaccounting treatment for certain items anddetermined that certain adjustments to prior periodconsolidated financial statements were required, asfollows:

- Penyesuaian yang dilakukan terkait denganpenelaahan kembali peraturan perpajakansesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan(KMK) Republik Indonesia Nomor475/KMK.04/1996 tanggal 23 Juli 1996mengenai Norma Perhitungan KhususPenghasilan Neto Bagi Wajib PajakPerusahaan Penerbangan Dalam Negeri (KMK475/1996).

- The adjustments occured from reassessment ofapplicable tax law regarding the decision of theMinister of Finance through Decision Letter No.KMK 475/KMK.04/1996 dated 23 July 1996regarding Income Tax based on SpecialCalculation Norm for Domestic Airlines TaxPayers (KMK 475/1996).

- Penyesuaian untuk mengakui beban usahayang belum dicatat di periode sebelumnya.

- An adjustment was made to recognise expensewhich has not been recorded in prior period.

- Penyesuaian atas aset pajak tangguhan yangtidak dapat terpulihkan.

- An adjustments made to the deferred tax assetthat is not recoverable.

- Penyesuaian atas piutang usaha danpendapatan yang tidak dapat diakui.

- An adjustments for trade receivables andrevenues that were not recorded in properperiod.

Page 247: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/22 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

4. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASILAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN(lanjutan)

4. RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OFCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS(continued)

- Penyesuaian untuk mengkoreksi beban usahayang tidak dapat diakui seluruhnya.

- An adjustments for expenses that can not fullyrecognised.

- Penyesuaian atas lebih bayar pajak badan yangtidak dapat diterima kembali.

- Adjustments to the overpayment of taxes thatcan not be recovered.

- Beberapa angka komparasi pada laporankeuangan konsolidasian untuk tahun yangberakhir tanggal 31 Desember 2015 telahdireklasifikasikan untuk menyesuaikan denganpenyajian laporan keuangan konsolidasianuntuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016.

- Certain comparative figures in the consolidatedfinancial statements for the year ended 31December 2015 have been reclassified toconform the basis on which the consolidatedfinancial statements for the year ended 31December 2016 have been presented.

Laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggaldan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember2015 yang telah disajikan kembali adalah sebagaiberikut:

The consolidated financial statements of the Groupas at and for the year ended 31 December 2015have been restated as follows:

Sebelum Sesudahpenyajian penyajiankembali & Penyajian kembali &reklasifikasi/ kembali & reklasifikasi/Before reklasifikasi/ After

Restatement & Restatement & restatement &reclassification reclasification reclasification

1 Januari 2015 1 January 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTKONSOLIDASIAN OF FINANCIAL POSITION

Aset AssetAset Lancar Current assets

Kas dan setara kas 9,947,265 - 9,947,265 Cash and cash equivalentsKas yang dibatasipenggunaannya 6,170,006 (6,170,006)** - Restricted cash

Piutang usaha Trade receivables- Pihak berelasi 2,011,139 724,788*** 2,735,927 Related parties -- Pihak ketiga 4,876,153 3,480,886*** 8,357,039 Third parties -Piutang lain-lain 45,284 - 45,284 Other receivablesPajak dibayar dimuka 2,308,973 (2,308,973)*** - Prepaid taxes- Pajak penghasilan - 712,615*** 712,615 Income taxes -- Pajak lain-lain - 388,520*** 388,520 Other taxes -Persediaan 9,453,680 - 9,453,680 InventoriesPiutang belum ditagih 4,280,841 (4,280,841)** - Unbilled receivablesAset lancar lainnya 5,621,106 (2,976,121)**** 2,644,985 Other assets

Jumlah aset lancar 44,714,447 (10,429,132) 34,285,315 Total current assets

Aset tidak lancar Non current assetKas yang dibatasipenggunaannya - 6,170,006** 6,170,006 Restricted cash

Aset keuangan tersedia Available for saleuntuk dijual 110,575 - 110,575 financial assets

Uang jaminan - 3,772,045** 3,772,045 Guarantee receivablesAset tetap 33,198,745 - 33,198,745 Property, plant & equipmentAset pajak tangguhan 5,447,306 (5,447,306)* - Deferred tax assetsAset imbalan pasca kerja 495,785 (495,785)** - Plan assetsProperti investasi 97,807 (97,807)** - Investment propertiesAset lain-lain 5,954,890 (103,227)** 5,851,663 **Other assets

Jumlah aset lancar 45,305,108 3,797,926 49,103,034 Total current assets

JUMLAH ASET 90,019,555 (6,631,206) 83,388,349 TOTAL ASSETS

* Dampak penyajian kembali Restatement effect *** Dampak reklasifikasi akun Reclassification effect ***** Dampak penyajian kembali dan reklasifikasi akun Restatement and reclassification effect ******* Beberapa akun ini disajikan secara gabungan Several accounts have been regrouped ****

Page 248: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/23 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

4. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASILAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN(lanjutan)

4. RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OFCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS(continued)

Sebelum Sesudahpenyajian penyajiankembali & Penyajian kembali &reklasifikasi/ kembali & reklasifikasi/Before reklasifikasi/ After

Restatement & Restatement & restatement &reclassification reclasification reclasification

1 Januari 2015 1 January 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTKONSOLIDASIAN OF FINANCIAL POSITION

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas jangka pendek Current liabilities

Utang usaha Trade payable- Pihak berelasi 5,222,865 - 5,222,865 Related parties -- Pihak ketiga 2,911,055 - 2,911,055 Third parties -Utang lain-lain - 1,447,433** 1,447,433 Other liabilities- Pihak berelasi 500,668 (500,668)** - Related parties -- Pihak ketiga 127,811 (127,811)** - Third parties -Utang pajak 718,280 (85,349)*** 632,931 Taxes payableUang muka pendapatan 304,094 (304,094)** - Unearned incomeBiaya yang masih harus dibayar 514,858 (514,858)** - Accrued expensesBagian lancar atas pinjamanjangka panjang Current maturity ofdalam satu tahun 4,554,436 - 4,554,436 long-term borrowings

Jumlah liabilitas jangka pendek 14,854,067 (85,347) 14,768,720 Total current liabilities

Liabilitas jangka panjang Long-term liabilities

Utang jangka panjangsetelah dikurangi Long-termbagian yang jatuh tempo borrowings, net offdalam satu tahun 15,977,593 - 15,977,593 current maturity

Post-employmentLiabilitas imbalan pascakerja 6,678,872 - 6,678,872 benefits liability

Jumlah liabilitas jangka panjang 22,656,465 - 22,656,465 Total current liabilities

JUMLAH LIABILITAS 37,510,532 (85,347) 37,425,185 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal saham - modal dasar Share capital - authorised1.000.000 lembar; 1,000,000 shares;ditempatkan dan disetor issued and fully paidpenuh 828.770 lembar 828,770 shares at pardengan nilai nominal value of Rp1,000,000Rp1.000.000 per lembar 184,053,701 - 184,053,701 per share

Komponen ekuitas lainnya (12,622,951) (44,166)* (12,667,117) Other equity componentsAkumulasi kerugian (118,921,034) (6,501,649)* (125,422,683) Accumulated losses

52,509,716 (6,545,815) 45,963,901

Kepentingan non-pengendali (693) (44)* (737) Non-controlling interest

JUMLAH EKUITAS 52,509,023 (6,545,859) 45,963,164 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIESDAN EKUITAS 90,019,555 (6,631,206) 83,388,349 AND EQUITY

* Dampak penyajian kembali Restatement effect *** Dampak reklasifikasi akun Reclassification effect ***** Dampak penyajian kembali dan reklasifikasi akun Restatement and reclassification effect ******* Beberapa akun ini disajikan secara gabungan Several accounts have been regrouped ****

Page 249: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/24 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

4. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASILAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN(lanjutan)

4. RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OFCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS(continued)

Sebelum Sesudahpenyajian penyajiankembali & Penyajian kembali &reklasifikasi/ kembali & reklasifikasi/Before reklasifikasi/ After

Restatement & Restatement & restatement &reclassification reclasification reclasification

31 Desember 2015 31 December 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTKONSOLIDASIAN OF FINANCIAL POSITION

Aset AssetAset Lancar Current assets

Kas dan setara kas 6,652,527 - 6,652,527 Cash and cash equivalentsKas yang dibatasipenggunaannya 6,189,421 (6,189,421)** - Restricted cash

Piutang usaha Trade receivablesPihak berelasi 1,646,455 862,092*** 2,508,547 Related partiesPihak ketiga 3,509,851 2,849,851*** 6,359,702 Third parties

Piutang lain-lain 43,976 - 43,976 Other receivablesPersediaan 5,037,100 (2,262,248)* 2,774,852 InventoriesPajak dibayar dimuka Prepaid taxes- Pajak penghasilan 3,088,474 (2,437,953)* 650,521 Income taxes -- Pajak lain-lain 881,238 (512,419)* 368,819 Other taxes -Piutang belum ditagih 3,694,426 (3,694,426)** - Unbilled receivablesUang muka dan beban Advancesdibayar di muka 3,960,780 (1,923,295)** 2,037,485 and prepayments

Jumlah aset lancar 34,704,248 (13,307,819) 21,396,429 Total current assets

Aset tidak lancar Non current assetKas yang dibatasipenggunaannya - 6,189,421** 6,189,421 Restricted cash

Aset keuangan tersedia Available-for-saleuntuk dijual 110,575 - 110,575 financial assets

Uang jaminan - 3,770,107** 3,770,107 Guarantee receivablesAset tetap 24,706,632 - 24,706,632 Property and equipmentAset pajak tangguhan 6,574,388 (6,574,388)* - Deferred tax assetsAset imbalan pasca kerja 377,365 (377,365)** - Plan assetsProperti investasi 600,768 (600,768)** - Investment propertiesAset tidak lancar lainnya 5,490,452 (792,846)** 4,697,606 Other assets

Jumlah aset lancar 37,860,180 1,614,161 39,474,341 Total current assets

JUMLAH ASET 72,564,428 (11,693,658) 60,870,770 TOTAL ASSETS

* Dampak penyajian kembali Restatement effect *** Dampak reklasifikasi akun Reclassification effect ***** Dampak penyajian kembali dan reklasifikasi akun Restatement and reclassification effect ******* Beberapa akun ini disajikan secara gabungan Several accounts have been regrouped ****

Page 250: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/25 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

4. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASILAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN(lanjutan)

4. RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OFCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS(continued)

Sebelum Sesudahpenyajian penyajiankembali & Penyajian kembali &reklasifikasi/ kembali & reklasifikasi/Before reklasifikasi/ After

Restatement & Restatement & restatement &reclassification reclasification reclasification

31 Desember 2015 31 December 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTKONSOLIDASIAN OF FINANCIAL POSITION

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas jangka pendek Current liabilities

Utang usaha Trade payable- Pihak berelasi 5,036,410 - 5,036,410 Related parties -- Pihak ketiga 3,077,893 - 3,077,893 Third parties -Utang pajak 797,774 (512,419)* 285,355 Taxes payableUtang lain-lain - 3,431,440** 3,431,440 Other liabilitiesPihak berelasi 642,493 (642,493)** - Related partiesPihak ketiga 776,336 (776,336)** - Third parties

Bagian lancar atas pinjamanjangka panjang Current maturity ofdalam satu tahun 5,083,786 - 5,083,786 long-term borrowings

Uang muka pendapatan 111,902 (111,902)** - Unearned incomeBiaya yang masih harus dibayar 1,973,290 (1,973,290)** - Accrued expenses

Jumlah liabilitas jangka pendek 17,499,884 (585,000) 16,914,884 Total current liabilities

Liabilitas jangka panjang Long-term liabilities

Utang jangka panjangsetelah dikurangi Long-termbagian yang jatuh tempo borrowings, net offdalam satu tahun 10,893,806 - 10,893,806 current maturity

Post-employmentLiabilitas imbalan pascakerja 5,184,969 - 5,184,969 benefits liability

Jumlah liabilitas jangka panjang 16,078,775 - 16,078,775 Total current liabilities

JUMLAH LIABILITAS 33,578,659 (585,000) 32,993,659 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal saham - modal dasar Share capital - authorised1.000.000 lembar; 1,000,000 shares;ditempatkan dan disetor issued and fully paidpenuh 828.770 lembar 828,770 shares at pardengan nilai nominal value of Rp1,000,000Rp1.000.000 per lembar 184,053,701 - 184,053,701 per share

Komponen ekuitas lainnya (10,543,154) 1,044,312* (9,498,842) Other equity componentsAkumulasi kerugian (134,524,286) (12,152,698)* (146,676,984) Accumulated losses

38,986,261 (11,108,386) 27,877,875

Kepentingan non-pengendali* (492) (272)* (764) *Non-controlling interest

JUMLAH EKUITAS 38,985,769 (11,108,658) 27,877,111 TOTAL LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIESEKUITAS 72,564,428 (11,693,658) 60,870,770 AND EQUITY

* Dampak penyajian kembali Restatement effect *** Dampak reklasifikasi akun Reclassification effect ***** Dampak penyajian kembali dan reklasifikasi akun Restatement and reclassification effect ******* Beberapa akun ini disajikan secara gabungan Several accounts have been regrouped ****

Page 251: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/26 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

4. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASILAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN(lanjutan)

4. RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OFCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS(continued)

Sebelum Sesudahpenyajian penyajiankembali & Penyajian kembali &reklasifikasi/ kembali & reklasifikasi/Before reklasifikasi/ After

Restatement & Restatement & restatement &reclassification reclasification reclasification

31 Desember 2015 31 December 2015

LAPORAN LABA RUGI DAN CONSOLIDATED STATEMENTPENGHASILAN OF PROFIT OR LOSSKOMPREHENSIF AND OTHERLAIN KONSOLIDASIAN COMPREHENSIVE INCOME

Pendapatan 52,908,783 (234,885)* 52,673,898 Revenue

Beban pokok pendapatan (57,818,787) (17,393)**** (57,836,180) Cost of revenue

Laba kotor (4,910,004) (252,278) (5,162,282) Gross profit

General and administrativeBeban umum dan administrasi (11,881,738) 49,477**** (11,832,261) expensesBeban penjualan dan pemasaran (187,831) - (187,831) Selling and marketing expensesBeban keuangan (1,018,347) (129,467)** (1,147,814) Interest expensePendapatan keuangan 122,815 - 122,815 Finance income

Other income/Pendapatan/(beban) lain-lain, neto 469,265 (2,218,856)*** (1,749,591) (expenses), net

Rugi sebelum Loss before income taxpajak penghasilan (17,405,840) (2,551,124) (19,956,964) Income tax expense

Beban pajak penghasilan 1,802,706 (1,802,706)* - Income tax expenseKini - (1,306,261)* (1,306,261) CurrentTangguhan - 8,897** 8,897 Deferred

Beban pajak penghasilan 1,802,706 (3,100,070) (1,297,364) Income tax expense

Rugi tahun berjalan (15,603,134) (5,651,194) (21,254,328) Loss for the year

Penghasilan komprehensif Other comprehensivelain income

Pos-pos yang tidak akan Items that will not bedireklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss

Pengukuran kembali Remeasurement ofliabilitas imbalan post-employmentpascakerja 2,664,093 - 2,664,093 benefit obligations

Pajak penghasilan terkait (666,023) 653,258* (12,765) Related income tax benefit

1,998,070 653,258 2,651,328

Pos-pos yang nantinya dapat Items that may bedireklasifikasi subsequently reclassifiedke laba rugi to profit or loss

Exchange difference due toSelisih kurs karena penjabaran financial statementslaporan keuangan 81,810 435,137* 516,947 translations

Jumlah rugi komprehensif Total comprehensivetahun berjalan (13,523,254) (4,562,799) (18,086,053) loss for the year

* Dampak penyajian kembali Restatement effect *** Dampak reklasifikasi akun Reclassification effect ***** Dampak penyajian kembali dan reklasifikasi akun Restatement and reclassification effect ******* Beberapa akun ini disajikan secara gabungan Several accounts have been regrouped ****

Page 252: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/27 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

4. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASILAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN(lanjutan)

4. RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OFCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS(continued)

Sebelum Sesudahpenyajian penyajiankembali & Penyajian kembali &reklasifikasi/ kembali & reklasifikasi/Before reklasifikasi/ After

Restatement & Restatement & restatement &reclassification reclasification reclasification

Rugi tahun berjalan yang Loss for the yeardiatribusikan kepada: attributable to:

Pemilik entitas induk (15,603,251) (5,651,050)* (21,254,301) Owners of the parentKepentingan non-pengendali 117 (144)* (27) Non-controlling interest

Jumlah (15,603,134) (5,651,194) (21,254,328) Total

Rugi komprehensif tahun Comprehensive lossberjalan yang diatribusikan for the yearkepada: attributable to:

Pemilik entitas induk (13,523,455) (4,562,571)* (18,086,026) Owners of the parentKepentingan non-pengendali 201 (228)* (27) Non-controlling interest

Jumlah (13,523,254) (4,562,799) (18,086,053) Total

* Dampak penyajian kembali Restatement effect *** Dampak reklasifikasi akun Reclassification effect ***** Dampak penyajian kembali dan reklasifikasi akun Restatement and reclassification effect ******* Beberapa akun ini disajikan secara gabungan Several accounts have been regrouped ****

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Kas 58,209 86,723 Cash on handKas di Bank 11,181,062 4,160,713 Cash in banksDeposito berjangka 4,320,196 2,405,091 Time deposits

Jumlah kas dan setara kas 15,559,467 6,652,527 Total cash and cash equivalents

Bank Cash in banksEntitas berelasi dengan Government-relatedPemerintah (Catatan 21) 10,986,643 3,933,764 entities (Note 21)

Pihak ketiga 194,419 226,949 Third parties

Jumlah bank 11,181,062 4,160,713 Total cash in banks

Page 253: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/28 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Deposito berjangka Time depositsEntitas berelasi dengan Government-relatedPemerintah (Catatan 21) 4,320,196 2,405,091 entities (Note 21)

Jumlah deposito berjangka 4,320,196 2,405,091 Total time deposits

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Berdasarkan mata uang: By currency:

Rupiah 10,373,295 1,446,522 RupiahDolar AS 5,186,172 5,206,005 US Dollar

Jumlah kas dan setara kas 15,559,467 6,652,527 Total cash and cash equivalents

Tingkat bunga per tahun deposito berjangka: Annual interest rates on time deposits were asfollows:

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Rupiah 4.25% - 7.5% 4.25% - 4.50% RupiahDolar AS 0.25% - 7.5% 0.25% - 1.5% US Dollar

6. KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 6. RESTRICTED CASH

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Pihak berelasi (Catatan 21) Related parties (Note 21)Rupiah RupiahPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - 21,747 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk. 241,887 460,674 (Persero) Tbk.

Dolar AS US DollarPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk. 2,045,000 3,750,000 (Persero) Tbk.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 2,007,000 1,957,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Jumlah 4,293,887 6,189,421 Total

Tingkat bunga per tahun Interest rate per annumdeposito berjangka time depositsRupiah 4.25% - 4.5% 4.25% - 4.5% RupiahDolar AS 0.25% - 1.5% 0.25% - 1.5% US Dollar

Deposito berjangka digunakan sebagai jaminankepada bank atas penerbitan bank garansi untukmemenuhi persyaratan kontrak dengan pelanggandan kontrak penawaran lainnya.

Time deposits used as collateral to banks for issuingbank guarantee to meet the requirements of thecontract with the customers and other tendercontracts.

Page 254: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/29 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

7. PIUTANG USAHA 7. TRADE RECEIVABLES

a. Piutang usaha adalah sebagai berikut: a. Trade receivables are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/December December January2016 2015* 2015*

Pihak berelasi (Catatan 21) 4,623,783 2,637,020 2,875,032 Related parties (Note 21)Penyisihan penurunan nilai (131,080) (128,473) (139,105) Provision for impairment

4,492,703 2,508,547 2,735,927

Pihak ketiga 12,121,537 10,504,820 12,597,227 Third partiesPenyisihan penurunan nilai (4,135,433) (4,145,118) (4,240,188) Provision for impairment

7,986,104 6,359,702 8,357,039

Jumlah 12,478,807 8,868,249 11,092,966 Total

b. Piutang usaha berdasarkan umur adalahsebagai berikut:

b. The aging of trade receivables is as follows:

31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/December December January2016 2015* 2015*

Belum jatuh tempo 8,229,867 6,324,016 9,423,683 CurrentLewat jatuh tempo Overdue- 1 - 3 bulan 3,215,531 1,073,307 432,411 1 - 3 months -- 4 - 6 bulan 241,676 519,637 34,470 4 - 6 months -- 7 - 12 bulan 97,490 150,273 737,172 7 - 12 months -- > 12 bulan 4,960,756 5,074,607 4,844,523 > 12 months -

16,745,320 13,141,840 15,472,259

Penyisihan kerugianpenurunan nilai (4,266,513) (4,273,591) (4,379,293) Provision for impairment

Jumlah 12,478,807 8,868,249 11,092,966 Total

c. Mutasi penyisihan penurunan nilai atas piutangusaha adalah sebagai berikut:

c. Movements in the provision for impairment oftrade receivables are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/December December January2016 2015* 2015*

Saldo awal 4,273,591 4,379,291 4,381,260 Beginning balancePenghapusan - (105,700) - Write offDipulihkan (1,983) - (1,969) ReversalPenambahan (5,095) - - Additions

Saldo akhir 4,266,513 4,273,591 4,379,291 Ending balance

Manajemen berkeyakinan bahwa provisi penurunannilai cukup untuk menutup kerugian yang mungkintimbul dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.Manajemen juga berkeyakinan bahwa tidak adakonsentrasi risiko kredit yang signifikan atas piutang.

Management believes that the provision forimpairment is adequate to cover possible losses onuncollectible accounts. Management also believesthat there are no significant concentrations of creditrisk in trade receivables.

*Disajikan kembali (Catatan 4) As restated (Note 4)*

Page 255: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/30 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

7. PIUTANG USAHA (lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (continued)

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapatkonsentrasi risiko kredit yang signifikan atas piutangusaha.

Management also believes that there are nosignificant concentrations of credit risk is tradereceivables.

8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES

31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/December December January2016 2015* 2015*

Consumable parts 7,046,467 6,003,942 7,087,370 Consumable partsRotable parts 3,340,218 4,367,437 3,485,023 Rotable partsLain-lain 890,969 892,545 1,003,240 Others

11,277,654 11,263,924 11,575,633Penyisihan penurunan nilai Provision for decline in valuepersediaan (8,794,794) (8,489,072) (2,121,953) of inventories

Jumlah 2,482,860 2,774,852 9,453,680 Total

Changes in provisionMutasi penyisihan penurunan for decline in value ofnilai persediaan: inventories:Saldo awal 8,489,072 2,121,953 2,226,922 Balance at beginning of yearPenambahan (Catatan 18) 281,539 6,435,833 - Addition (Note 18)Perubahan kurs 24,183 (68,714) (104,969) Translation difference

Saldo akhir 8,794,794 8,489,072 2,121,953 Ending balance

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihanpenurunan nilai persediaan telah mencukupi untukmenutup kemungkinan kerugian yang timbul daripenurunan nilai realisasi persediaan.

Management believes that the allowance for declinein value of inventories is adequate to cover possiblelosses that may arise from a decline in the realisablevalue of inventories.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruhpersediaan telah diasuransikan kepada PT TuguPratama Indonesia, pihak berelasi terhadap risikokebakaran, pencurian dan resiko lainnya denganjumlah pertanggungan masing-masing sebesarAS$6.000.000 dan AS$20.000.000. Manajemenberpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebutcukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atasrisiko tersebut.

On 31 December 2016 and 2015, inventories wereinsured with PT Tugu Pratama Indonesia, relatedparty against fire, theft and other possible risks forUS$6,000,000 and US$20,000,000, respectively.Management believes that the insurance coverageis adequate to cover possible arising from suchrisks.

*Disajikan kembali (Catatan 4) As restated (Note 4)*

Page 256: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/31 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

9. ASET TETAP 9. FIXED ASSETS

2016Saldo Saldo Perubahan Saldoawal/ akhir/ kurs/ akhir/

Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi Exchange Endingbalance Additions Disposals Reclassification rate balance

Biaya perolehan CostsPemilikan langsung Direct acquisitionsArmada pesawat 152,449,492 - (100,913,647) - - 51,535,845 AircraftRotable parts 68,695,985 2,900,963 - - - 71,596,948 Rotable partsGedung 3,376,561 - - - 2,249 3,378,810 BuildingMoveable parts 16,840,369 1,371 - - 16,791 16,858,531 Moveable partsHanggar 7,805,412 - - - - 7,805,412 HangarTanah 1,645,391 - - - - 1,645,391 Land

Subtotal 250,813,210 2,902,334 (100,913,647) - 19,040 152,820,937 Subtotal

Sewa pembiayaan Finance leaseMoveable parts 33,201 - - - - 33,201 Moveable parts

Jumlah 250,846,411 2,902,334 (100,913,647) - 19,040 152,854,138 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung Direct acquisitionsArmada pesawat 141,957,560 - (96,960,491) - - 44,997,069 AircraftRotable parts 52,323,245 5,570,607 - - - 57,893,852 Rotable partsGedung 3,165,686 21,717 - - (1,906) 3,185,497 BuildingMoveable parts 16,583,534 173,264 - - (15,062) 16,741,736 Moveable partsHanggar 7,429,491 - - - - 7,429,491 Hangar

Subtotal 221,459,516 5,765,588 (96,960,491) (16,968) 130,247,645 Subtotal

Sewa pembiayaan Finance leaseMoveable parts 3,112 - - - - 3,112 Moveable parts

Jumlah 221,462,628 5,765,588 (96,960,491) (16,968) 130,250,757 Total

Akumulasi rugipenurunan Impairment lossesnilai 4,677,151 - (1,808,030) - - 2,869,121 accumulated

Nilai buku 24,706,632 19,734,260 Net carrying value

2015Saldo Saldo Perubahan Saldoawal/ akhir/ kurs/ akhir/

Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi Exchange Endingbalance Additions Disposals Reclassification Rate balance

Biaya perolehan CostsPemilikan langsung Direct acquisitionsArmada pesawat 152,449,492 - - - - 152,449,492 AircraftRotable parts 66,696,051 1,999,934 - - - 68,695,985 Rotable partsGedung 4,005,053 - - (619,322) (9,170) 3,376,561 BuildingMoveable parts 16,895,336 17,954 (9,008) - (63,913) 16,840,369 Moveable partsHanggar 7,805,412 - - - - 7,805,412 HangarTanah 2,081,950 72,278 - (508,837) - 1,645,391 Land

Subtotal 249,933,294 2,090,166 (9,008) (1,128,159) (73,083) 250,813,210 Subtotal

Sewa pembiayaan Finance leaseMoveable parts - 33,201 - - - 33,201 Moveable parts

Jumlah 249,933,294 2,123,367 (9,008) (1,128,159) (73,083) 250,846,411 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung Direct acquisitionsArmada pesawat 140,454,030 1,503,530 - - - 141,957,560 AircraftRotable parts 47,552,923 4,770,322 - - - 52,323,245 Rotable partsGedung 3,774,608 17,878 - (619,322) (7,478) 3,165,686 BuildingMoveable parts 16,566,226 80,679 (2,030) - (61,341) 16,583,534 Moveable partsHanggar 7,362,583 66,908 - - - 7,429,491 Hangar

Subtotal 215,710,370 6,439,317 (2,030) (619,322) (68,819) 221,459,516 Subtotal

Sewa pembiayaan Finance leaseMoveable parts - 3,206 - - (94) 3,112 Moveable parts

Jumlah 215,710,370 6,442,523 (2,030) (619,322) (68,913) 221,462,628 Total

Akumulasi rugipenurunan Impairment lossesnilai 1,024,179 3,652,972 - - - 4,677,151 accumulated

Nilai buku 33,198,745 24,706,632 Net carrying value

Page 257: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/32 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued)

Tanah dan bangunan dengan nilai perolehanmasing-masing AS$508.837 dan AS$619.322 yangsebelumnya digunakan sendiri oleh Perusahaan,pada tahun 2015 disewakan kepada pihak berelasi.Oleh karena itu, biaya perolehan dan akumulasibangunan tersebut dipindahkan dari aset tetap keproperti investasi.

Land and building with acquisition costs ofUS$508,837 and US$619.322 respectively, whichwere previously used by the Company, for the year2015 have been leased to related party. Furtheracquisition cost and accumulated of depreciation ofthe building was moved from property andequipment to investment properties.

Pada tahun 2016 dan 2015, manajemen menelaahkembali estimasi umur manfaat ekonomi danmetode penyusutan aset tetap Perusahaan danentitas anak dan berpendapat bahwa tidak adaperubahan pada estimasi tersebut.

In 2016 and 2015, management reviewed theestimated useful lives, residual value anddepreciation method of the Company and itssubsidiary’s property and equipment and believesthat there is no change in such estimate.

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Beban pokok pendapatan (Catatan 18) 5,561,950 6,273,851 Cost of revenue (Note 18)Beban umum dan General and administrativeadministrasi (Catatan 19) 186,670 168,672 expenses (Note 19)

Jumlah 5,748,620 6,442,523 Total

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember2016 dan 2015, Perusahaan mengidentifikasiadanya penurunan nilai atas armada pesawat danrotable parts tertentu. Nilai terpulihkan aset tersebutdianggap sebesar nilai wajar karena manajemenberkeyakinan bahwa nilai pakai untuk aset tersebutmendekati nilai wajar aset tersebut setelahdivaluasi. Kerugian atas penurunan nilai armadapesawat dan rotable yang diakui adalah sebesarAS$3.652.972 dan AS$ nil untuk tahun 2015 dan2016.

For the years ended 31 December 2016 and 2015,the Company specifically identified certain aircraftand rotable parts with indications of impairment. Theassets recoverable amount is considered to be itsfair value amount because management believesthat the value in use of that assets approximates theappraised value of the assets. Impairment losses forthe aircraft and rotable parts amounted toUS$3,652,972 and US$nil for the year 2015 and2016 respectively

10. UANG JAMINAN 10. GUARANTEE RECEIVABLES

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Uang jaminan 3,752,322 3,770,107 Security deposits

Jumlah 3,752,322 3,770,107 Total

Uang jaminan merupakan jaminan atas transaksipenyewaan pesawat dengan pemasok.

Security deposits represent deposit to vendor forlease of aircraft.

Page 258: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/33 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

11. ASET LAIN-LAIN 11. OTHER ASSETS

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Beban dibayar di muka – bagian tidak Prepaid expenses – non currentlancar 1,312,458 1,922,952 portion

Beban ditangguhkan 1,023,654 1,193,742 Deferred expensesProperti investasi 594,894 600,768 Investment propertiesAset imbalan Post-employmentpascakerja (Catatan 14) 367,132 377,366 benefit asset (Note 14)

Aset tetap tersedia untuk dijual 285,708 - Available for sale – fixed assetsAset pajak tangguhan 101,425 76,175 Deferred tax assetsPiutang karyawan - 526,603 Employee receivables

Jumlah 3,685,271 4,697,606 Total

12. UTANG USAHA 12. TRADE PAYABLES

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Pihak berelasi (Catatan 21) 6,540,759 5,036,410 Related parties (Note 21)Pihak ketiga 2,116,518 3,077,893 Third parties

Jumlah 8,657,277 8,114,303 Total

13. PINJAMAN JANGKA PANJANG 13. LONG-TERM BORROWINGS

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Pihak berelasi (Catatan 21) 9,961,298 - Related parties (Note 21)Entitas berelasi dengan Pemerintah Government-related entities(Catatan 21) 10,893,807 15,977,592 (Note 21)

Jumlah 20,855,105 15,977,592 Total

Dikurangi: Less:Bagian lancar (5,551,390) (5,083,786) Current portion

Bagian jangka panjang 15,303,715 10,893,806 Non-current portion

a. Pinjaman Bank a. Bank borrowings

Rincian pinjaman bank Grup pada tanggal31 Desember 2016 dan 2015 sebagai berikut:

Details of the Group’s bank loan as at31 December 2016 and 2015 were as follows:

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Indonesia Eximbank 6,443,807 10,043,592 Indonesia EximbankPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 4,450,000 5,934,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Jumlah 10,893,807 15,977,592 Total

Page 259: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/34 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

13. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 13. LONG-TERM BORROWINGS (continued)

a. Pinjaman Bank (lanjutan) a. Bank borrowings (continued)

Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank

Perusahaan memperoleh fasilitas PinjamanPembiayaan Modal Kerja Ekspor dengan akadMusyarakah Mutanaqisoh. Batas atas pinjamanyang diberikan pada tahun 2013 sebesarAS$11.139.000 dan pada tahun 2012 sebesarAS$5.300.000 dari Indonesia Eximbank. Tujuandari fasilitas pinjaman tahun 2013 ialah untukpembelian 1 (satu) unit pesawat ATR ataskontrak penyewaan oleh ConocoPhilipsIndonesia Inc. Ltd. Pada tahun 2012 fasilitaspinjaman tersebut adalah untuk Modal Kerjaatas Kontrak Kerja dengan konsorsiumConocoPhilips Indonesia Inc.Ltd, Premier OilNatuna Sea B.V, Star Energy (Kakap) Ltd,untuk lokasi pekerjaan di Blok Natuna.

Company obtained of Export Working CapitalLoan Facility with Musharakah MutanaqisohAgreement. The ceiling is US$11,139,000 in2013 and USD5,300,000 in 2012 fromIndonesia Eximbank. The purpose of the loanfacility in 2013 is to purchase 1 (one) aircrafttype ATR for Working Contract withConocoPhilips Indonesia Inc. Ltd. In 2012 theloan facility used as Working Capital forWorking Contract with a consortium ofConocoPhillips Indonesia Inc.Ltd, Premier OilNatuna Sea BV, Star Energy (Kakap) Ltd, forthe location of the work in the Natuna Block.

Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 60(enam puluh) bulan sejak tanggal pencairan,termasuk tenggang waktu selama 6 (enam)bulan. Tingkat pengembalian yang diharapkanbank adalah sebesar 6 % per tahun dan dapatdikaji setiap saat, Nisbah Bank 100% - NisbahNasabah, dan biaya administrasi 0,5% flatdibayar dimuka pada saat fasilitas Pembiayaandicairkan pertama kali.

The term of loan facility is 60 (sixty) monthsfrom the date of disbursement, including 6 (six)months of grace period. The loan facility itselfhas expected return 6 % p.a. and can bereviewed at anytime, Bank Nisbah 100% -Customer Nisbah, and administration fee 0.5%flat paid in advance at the first time the loan isdisbursed.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Perusahaan memperoleh fasilitas kreditinvestasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.Batas atas pinjaman yang diberikan pada tahun2014 sebesar AS$8.160.000 Tujuan darifasilitas pinjaman ialah untuk pembelian 1 unitpesawat ATR 42.500.

The Company acquiring investment loanfacility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.The upper limit of loans in 2014 amounted toUS$8,160,000 The purpose of the loan facilityis to purchase 1 unit of ATR 42-500 aircraft.

Jangka waktu fasilitas pinjaman adalah 60bulan sejak tanggal pencairan, termasuktenggang waktu selama 6 bulan. Fasilitaspinjaman bunga tersebut dikenakan sebesar5,55 % per tahun dan dapat direview setiapsaat, dan biaya administrasi 0,5% dari limitkredit dibayar dimuka pada saat fasilitaspembiayaan dicairkan pertama kalinya.

The term of loan facility is 60 months from thedate of disbursement, including 6 months ofgrace period. The loan facility bears aninterest at 5.55 % p.a. and can be reviewed atany time and administration fee 0.5% fromcredit limit and paid at the first time the loan isdisbursed.

Page 260: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/35 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

14. LIABILITAS IMBALAN PASCAKERJA 14. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Program imbalan pensiun Pension benefit planAset lain-lain – Aset imbalan Other assets –post-employmentpascakerja (Catatan 11) (367,132) (377,366) benefit asset (Note 11)

Pesangon Severance programLiabilitas imbalan Post-employmentpascakerja 3,541,048 5,184,969 benefit obligations

Program imbalan pensiun Pension benefit plan

Perusahaan dan entitas enak memiliki programpensiun manfaat pasti yang diselenggarakan olehDana Pensiun Pertamina. Program ini disediakanuntuk semua karyawan tetap yang berumur di bawah56. Kontribusi untuk program pensiun ini adalah100% dari upah tetap yang terdiri dari 3,89% berasaldari Perusahaan dan 1,95% berasal dari karyawan.Karyawan berhak atas manfaat pensiun dari danapensiun yang meliputi kontribusi dana pensiun danakumulasi bunga, apabila karyawan tersebutpensiun, cacat atau meninggal dunia.

The Company and its subsidiary has the definedbenefit pension plan held by the Dana PensiunPertamina. This program is provided to allpermanent employees who are under 56 years old.Contributions to these retirement plans are 100% offixed salary consisting of 3.89% came fromthe Company and 1.95% came from the employees.Employees are entitled to pension benefits from thepension fund which includes pension contributionsand accumulated interest, if the employee is retired,disabled or died.

Pesangon Severance program

Perusahaan dan Entitas Anak diharuskanmenyediakan imbalan pensiun minimum yang diaturdalam UU No. 13/2003 minimum yang diatur dalamUU No. 13/2003 jika imbalan pensiun sesuai denganUU No. 13/2003 lebih besar, selisih tersebut diakuisebagai bagian dari liabilitas imbalan pensiun.

The Company and its subsidiary are required toprovide minimum pension benefits as stipulated inthe Law No. 13/2003 which represents an underlyingdefined benefit obligation. If the pension benefitsbased on Law No. 13/2003 are higher, the differenceis recorded as part of the overall pension benefitsobligation.

Tabel berikut ini merangkum komponen-komponenatas beban imbalan kerja neto yang diakui dalamlaporan laba-rugi dan jumlah yang disajikan dalamlaporan posisi keuangan sebagai liabilitas imbalankerja dan aset imbalan pascakerja berdasarkanpenilaian aktuaria yang dilakukan oleh aktuarisindependen PT Padma Radya Aktuaria.

The following tables summarise the components ofemployee benefits expense recognised in the profitof loss and the amounts recognised in the statementof financial position as post-employment benefitobligations and post-employment benefit assets asdetermined by an independent actuary PT PadmaRadya Aktuaria.

Program31 Desember/ Pensiun/ Pesangon/ 31 Desember/December Pension Severance December2016 Plan Program 2016

Nilai kini liabilitas Present value of employeeimbalan kerja 14,990,083 3,541,048 Benefit obligation

Nilai wajar aset program (26,518,129) - Fair value of plan asetsJumlah yang tidak diakuisebagai aset 11,160,914 - Unrecognised benefit plan assets

(Post-employment benefit assets)/(Aset imbalan pascakerja)/ Post-employementliabilitas imbalan kerja (367,132) 3,541,048 benefits obligations

Page 261: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/36 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

14. LIABILITAS IMBALAN PASCAKERJA (lanjutan) 14. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION(continued)

Program31 Desember/ Pensiun/ Pesangon/ 31 Desember/December Pension Severance December2015 Plan Program 2015

Nilai kini liabilitas Present value of employeeimbalan kerja 13,612,145 5,184,969 benefit obligation

Nilai wajar aset program (26,121,310) - Fair value of plan asetsJumlah yang tidak diakuisebagai aset 12,131,799 - Unrecognised benefit plan assets

(Post-employment benefit assets)/(Aset imbalan pascakerja)/ Post-employementliabilitas imbalan kerja (377,366) 5,184,969 benefits obligations

a. Mutasi saldo aset imbalan pascakerja dan nilaikini kewajiban adalah sebagai berikut:

a. The movement of post-employement benefitassepresent value of obligation is as follows:

ProgramPensiun/ Pesangon/Pension Severance

31 Desember 2016 Plan Program 31 December 2016

Saldo awal (377,366) 5,184,969 Beginning balanceTotal biaya yang diakui Total expense recordeddi laporan laba rugi 41,004 (525,243) at income statement

Total biaya yang diakui Total expense recordeddi pendapatan at other comprehensivekomprehensif lain (14,567) 301,914 income

Iuran perusahaan (5,930) - Company contributionPembayaran manfaat pesangon - (1,576,410) Benefit paidEfek perubahan kurs (10,273) 155,818 Foreign exchange effect

Saldo akhir (367,132) 3,541,048 Ending balance

ProgramPensiun/ Pesangon/Pension Severance

31 Desember 2015 Plan Program 31 December 2015

Saldo awal (495,785) 6,678,872 Beginning balanceTotal biaya yang diakui Total expense recordeddi laporan laba rugi 2,504,918 1,094,991 at income statement

Total biaya yang diakui Total expense recordeddi pendapatan at other comprehensivekomprehensif lain (2,438,715) (225,378) income

Pembayaran manfaat pesangon (1,628,235) Benefit paidEfek perubahan kurs 52,216 (735,281) Foreign exchange effect

Saldo akhir (377,366) 5,184,969 Ending balance

Page 262: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/37 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

14. LIABILITAS IMBALAN PASCAKERJA (lanjutan) 14. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION(continued)

b. Beban/(manfaat) karyawan yang diakui dalamlaporan laba-rugi adalah sebagai berikut:

b. Employee expense/(benefit) recognised in theprofit or loss are as follows:

ProgramPensiun/ Pesangon/Pension Severance

31 Desember 2016 Plan Program 31 December 2016

Biaya jasa kini ` 76,212 290,847 Current service costsBiaya bunga (35,208) 444,321 Interest costsBiaya jasa lalu - (1,260,411) Past service cost

Jumlah 41,004 (525,243) Total

ProgramPensiun/ Pesangon/Pension Severance

31 Desember 2015 Plan Program 31 December 2015

Biaya jasa kini 75,073 604,919 Current service costsBiaya jasa lalu 2,553,715 - Past service costBiaya bunga (37,995) 490,072 Interest costsSelisih kurs (85,875) - Past service cost

Jumlah 2,504,918 1,094,991 Total

c. Liabilitas imbalan kerja ditentukan denganasumsi sebagai berikut:

c. The employee liability were determined usingthe following assumptions:

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Perusahaan The Company

Tingkat bunga diskonto per tahun 8.25% 9.00% Discount rate per annumKenaikan gaji per tahun 7% 7% Salary increase per annumTabel kematian 100% TMI 3 100% TMI 3 Mortality rateTingkat cacat 5% TMI 3 5% TMI Disability rateTingkat pengunduran diri 1% 1% Resignation rateTingkat pengambilanpensiun normal 100% 100% Rate of normal retirement

Usia pensiun normal 56 56 Normal retitement age

Entitas Anak Subsidiary

Tingkat bunga diskonto per tahun 8.25% 9.00% Discount rate per annumKenaikan gaji per tahun 4% 4% Salary increase per annumTabel kematian 100% TMI3 100% TMI3 Mortality rateTingkat cacat 5% TMI3 5% TMI Disability rateTingkat pengunduran diri 1% 1% Resignation rateTingkat pengambilanpensiun normal 100% 100% Rate of normal retirement

Usia pensiun normal 56 56 Normal retitement age

Page 263: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/38 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

14. LIABILITAS IMBALAN PASCAKERJA (lanjutan) 14. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION(continued)

d. Analisis jatuh tempo d. Sensitivity analysis

Analisis jatuh tempo yang diharapkan darimanfaat pensiun yang tidak terdiskonto adalahsebagai berikut:

Expected maturity analysis of undiscountedpension is as follows:

Kurang 2 sampai 6 sampai Lebih daridari 1 tahun/ 5 tahun/ 10 tahun/ 10 tahun/Less than Between 1- Between 6- Over 10 Jumlaha year 2 years 10 years years Total

Program imbalanpensiun 1,840,693 6,551,491 7,509,273 20,034,705 35,936,162 Pension benefits plan

Pesangon 919,953 2,005,125 1,495,376 20,389,035 24,809,489 Severance program

Jumlah 2,760,646 8,556,616 9,004,649 40,423,740 60,745,651 Total

e. Analisis sensitivitas e. Sensitivity analysis

Program imbalan pensiun Pension plan

Dampak atas kewajiban imbalan pasti/Impact on defined benefit obligation

Perubahan Kenaikan Penurunanasumsi/ asumsi/ asumsi/Change in Increase in Decrease inassumption assumption assumption

Penurunan sebesar/ Kenaikan sebesar/Tingkat diskonto 1.00% Decrease by 8% Increase by 10% Discount rateTingkat kenaikan gaji Kenaikan sebesar/ Penurunan sebesar/di masa depan 1.00% Increase by 0.31%% Decrease by 0.28% Salary growth rate

Program Pesangon Severance Program

Dampak atas kewajiban imbalan pasti/Impact on defined benefit obligation

Perubahan Kenaikan Penurunanasumsi/ asumsi/ asumsi/Change in Increase in Decrease inassumption assumption assumption

Kenaikan sebesar/ Kenaikan sebesar/Tingkat diskonto 1.00% Increase by 2% Increase by 16% Discount rateTingkat kenaikan gaji Kenaikan sebesar/ Penurunan sebesar/di masa depan 1.00% Increase by 16% Decrease by 1% Salary growth rate

15. MODAL SAHAM 15. SHARE CAPITAL

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlahmodal ditempatkan dan disetor adalah sebagaiberikut:

As at 31 December 2016 and 2015, the Company’sissued and paid-up share capital position was asfollows:

Jumlah sahamditempatkan Modaldan disetor/ ditempatkanNumber Persentase dan disetor/of issued kepemilikan/ Issued andand paid-up Percentage of paid-up

Pemegang saham share capital ownership share capital Shareholders

PT Pertamina (Persero) 828,744 99.99% 184,052,368 PT Pertamina (Persero)PT Patra Jasa 26 0.01% 1,333 PT Patra Jasa

Jumlah 828,770 100% 184,053,701 Total

Page 264: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/39 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

16. PERPAJAKAN 16. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes

31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/December December January2016 2015* 2015*

Pajak penghasilan Corporate income taxes

Perusahaan The CompanyLebih bayar pajak Overpayment of corporatepenghasilan badan: income taxes:2016 - - - 20162015 - 6,022 - 20152014 - 611,194 614,822 2014

- 617,215 614,822

Entitas anak SubsidiaryLebih bayar pajak Overpayment of corporatepenghasilan badan: income taxes:2016 - - - 20162015 25,016 24,365 - 20152014 - 8,941 87,878 20142013 - - 9,915 2013

25,016 33,306 97,793

Jumlah 25,016 650,521 712,615 Total

Pajak lain-lain Other taxes

Perusahaan The CompanyPPN - 222,735 362,955 VAT

Entitas anak SubsidiaryPPN 60,371 146,084 25,565 VAT

Jumlah 60,371 368,819 388,520 Total

*Disajikan kembali (Catatan 4) As restated (Note 4)*

Page 265: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/40 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

b. Utang pajak b. Taxes payable

31 Desember/ 31 Desember/ 1 Januari/December December January2016 2015* 2015*

Perusahaan The CompanyPasal 21 116,715 96,674 93,217 Article 21Pasal 23 54,227 11,813 4,599 Article 23Pasal 29 526,296 97,815 - Article 29PPN 13,370 - - VATLain-lain 2,284 13,088 3,856 Others

712,892 219,390 101,672

Entitas anak SubsidiaryPasal 21 2,195 2,919 211,993 Article 21Pasal 23 1,041 621 82,196 Article 23Pasal 29 48,029 - 72,712 Article 29PPN - 21,865 56,420 VATDenda pajak 36,174 40,560 107,938 Taxes penalty

87,439 65,965 531,259

Jumlah 800,331 285,355 632,931 Total

c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expense

2016 2015

Entitas induk The CompanyKini 1,317,278 1,306,261 CurrentTangguhan - - Deferred

1,317,278 1,306,261

Entitas anak SubsidiaryKini 88,865 - CurrentTangguhan (7,355) (8,897) Deferred

81,510 (8,897)

Jumlah 1,398,788 1,297,364 Total

*Disajikan kembali (Catatan 4) As restated (Note 4)*

Page 266: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/41 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajakPerusahaan dengan estimasi penghasilan kenapajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir31 Desember 2016 dan tahun 2015 adalahsebagai berikut:

The reconciliations between profit beforeincome tax of the Company and the Company’sestimated taxable income for the years ended31 December 2016 and 2015:

2016 2015

Laba/(rugi) konsolidasian sebelum Consolidated profit/(loss)pajak penghasilan 1,881,104 (19,956,964) before income tax

Dikurangi: Less:Laba/(rugi) sebelum pajak entitasanak setelah dilakukan Profit/(loss) before tax ofpenyesuaian pada tingkat subsidiary afterkonsolidasian 118,239 (8,982) consolidation adjustment

1,762,865 (19,947,928)

Beda tetap: Permanent differences:Pendapatan bersih yang terkait Net income subject toKMK 475/1996 2,957,115 2,971,984 KMK 475/1996

Beban yang tidak dapatdikurangkan untuk keperluan Non-deductiblepajak 1,299,568 22,005,229 expenses

Pendapatan yang dikenakan Income subject topajak final (803,494) (437,850) final tax

5,216,054 4,591,435

Beban pajak penghasilan 1,304,013 1,147,859 Income tax expense

Penghapusan aset pajak 13,265 158,402 Write off tax receivables

Beban pajak kini: Current tax expense:Perusahaan 1,317,278 1,306,261 The CompanyEntitas anak 88,865 - Subsidiary

1,406,143 1,306,261

Perhitungan beban pajak kini dan utang pajakPerusahaan adalah sebagai berikut:

The details of Company’s current income taxand taxes payable are as follows:

2016 2015

Beban pajak kini (1,304,013) (1,147,859) Current income tax

Dikurangi: Less:Pajak dibayar dimuka Prepaid income taxes- Pasal 22 7,614 - Article 23 -- Pasal 23 770,103 968,516 Article 23 -- Pasal 25 - 277,158 Article 25 -

777,717 1,245,674

Kurang bayar Underpayment ofpajak penghasilan 526,296 97,815 corporate income tax

Page 267: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/42 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense (continued)

Pajak atas laba konsolidasian Grup sebelumpajak berbeda dari nilai teoritis yang mungkinmuncul apabila menggunakan rata-ratatertimbang tarif pajak terhadap laba padaentitas konsolidasian dalam jumlah sebagaiberikut:

The tax on Group’s consolidated profit beforeincome tax differs from the theoretical amountthat would arise using the weighted averate taxrate applicable to proifts on the consolidatedentities as follows:

2016 2015

Laba/(rugi) konsolidasian sebelum Consolidated profitpajak penghasilan 1,881,104 (19,956,964) before income tax

Pajak penghasilan dihitung Income tax calculated atdengan tarif yang berlaku 470,276 (4,989,241) applicable tax rate

Pendapatan bersih yang terkait Net income subject toKMK 475/1996 739,279 742,996 KMK 475/1996

Beban yang tidak dapatdikurangkan untuk keperluan Non-deductiblepajak 384,197 5,501,420 expenses

Pendapatan yang dikenakanpajak final (200,874) (109,463) Income subject to final tax

Pendapatan tangguhan Unrecognised deferredyang tidak diakui - 2,147 tax asset

Penghapusan aset pajak 13,265 158,402 Write off tax receivables

Beban pajak Consolidated incomepenghasilan konsolidasian 1,406,143 1,306,261 tax expense

d. Surat ketetapan pajak d. Tax assessment letters

Pada tanggal 22 Desember 2015, Perusahaanmenerima Surat Keputusan Kurang Bayar PPNuntuk masa Februari sampai dengan Desember2014 dengan total pokok sebesarRp190.218.679 atau setara dengan AS$13.789,serta sanksi atas kurang bayar tersebutsebesar 100% dari total kurang bayar.

On 22 December 2015, the Company receivedthe Decision Letter underpayment of VAT forthe period February to December 2014 with atotal principal amount of Rp190,218,679 or theequivalent of US$13,789, as well as penaltiesfor underpayment in the amount of 100% ofthe total underpayment.

Selama tahun 2016, entitas anak menerimaSurat Tagihan Pajak dan Surat KeputusanKurang Bayar dari DJP sehubungan denganPajak Penghasilan Badan tahun 2014.Berdasarkan SKPKB tersebut entitas anakberada di posisi kurang bayar sebesarRp670.769.421 (setara dengan AS$49.871).Per 31 Desember 2016, entitas anak telahmelakukan pembayaran cicilan pajak sehinggasaldo hutang pajak yang tercatat adalahsebesar AS$36.174.

During 2016, the Subsidiary receivedUnderpayment Tax Assessment from DGT inrelation with Corporate Income Taxes FiscalYear 2014. The assessment letter stated thatthe Subsidiary is in underpayment positionamounting to Rp670,769,421 (equivalent toUS$49,871). As at 31 December 2016, theSubsidiary has made partially payment of thetaxes therefore the taxes payable is amountingto US$36,174.

Page 268: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/43 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

17. PENDAPATAN 17. REVENUE

2016 2015

Sewa pesawat 47,858,339 48,230,932 Aircraft charterJasa perawatan pesawat terbang 3,018,607 2,498,423 Aircraft maintenanceJasa operator 1,426,907 26,490 Operator services

Services maintenanceJasa perawatan komponen 873,741 1,302,139 for componentsPendapatan lainnya 164,443 615,914 Other revenues

Jumlah 53,342,037 52,673,898 Total

18. BEBAN POKOK PENDAPATAN 18. COST OF REVENUE

2016 2015

Sewa pesawat 11,904,271 11,223,224 Aircraft charterBiaya tenaga kerja 7,243,478 10,235,658 Personnel expensePerbaikan dan pemeliharaan 6,747,031 8,907,750 Repairs and maintenancePenyusutan (Catatan 9) 5,561,950 6,273,851 Depreciation (Note 9)Pemakaian material 3,380,338 3,693,382 Material usageBiaya perjalanan 2,396,908 2,772,018 Travel expensesAsuransi 2,317,683 2,335,712 InsurancePemeliharaan dan pendukung 1,173,218 1,798,772 Maintenance and supportOperasi penerbangan 1,504,277 1,472,493 Flight operationBahan bakar udara 1,490,862 1,790,629 Aviation turbine fuelPenyisihan penurunan Provision for impairmentnilai persediaan (Catatan 8) 281,539 6,435,833 of inventories (Note 8)

Operasional distrik 1,354,898 896,858 Distric operation

Jumlah 45,356,453 57,836,180 Total

19. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 19. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2016 2015

Gaji, upah dan tunjangan 4,405,558 8,412,312 Salaries, wages and benefitsKendaraan dan umum 2,760,570 3,071,038 Vehicle and generalPenyusutan (Catatan 9) 186,670 168,672 Depreciation (Note 9)Amortisasi hak atas tanah 170,088 180,239 Amortisation of land right

Jumlah 7,522,886 11,832,261 Total

20. PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN 20. OTHER INCOME/(EXPENSES)

2016 2015

Pendapatan penjualan suku cadang 1,347,389 23,266 Income from spareparts sellingPendapatan sewa bangunan 874,804 807,942 Building rental incomeKeuntungan penjualan aset tetap 732,228 - Gain on sale of fixed assetsPendapatan klaim ke pemasok 439,329 629,917 Income from claim to vendorBeban penurunan nilai aset tetap - (3,652,972) Impairment loss on fixed assets(Beban)/keuntungan selisih kurs, neto (657,831) 362,858 Foreign exchange (loss)/gain, netLain-lain, net (dibawah AS$50.000) 290,036 79,398 Others, net (below US$50,000)

Jumlah 3,025,955 (1,749,591) Total

Page 269: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/44 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

21. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANGBERELASI

21. RELATED PARTIES BALANCES ANDTRANSACTIONS

a. Kas dan setara kas a. Cash and cash equivalents

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Bank Cash in banks

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 9,113,835 2,623,575 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk. 1,416,950 759,566 (Persero) Tbk.

PT Bank DKI 18,477 PT Bank DKIPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk. 435,636 532,065 (Persero) Tbk.

PT Bank Tabungan Negara 20,222 81 PT Bank Tabungan Negara

Subtotal 10,986,643 3,933,764 Subtotal

Deposito berjangka Time depositsPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 2,321,049 615,372 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk. 1,668,052 1,689,719 (Persero) Tbk.

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk. 331,095 100,000 (Persero) Tbk.

Subtotal 4,320,196 2,405,091 Subtotal

Jumlah 15,306,839 6,338,855 Total

Persentase terhadap As a percentage ofjumlah aset 23.91% 10.41% total assets

b. Kas yang dibatasi penggunaannya b. Restricted cash

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Bank Cash in banks

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 2,007,000 1,978,747 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia(Persero)Tbk. 2,045,000 3,750,000 (Persero)Tbk.

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk. 241,887 460,674 (Persero) Tbk.

Jumlah 4,293,887 6,189,421 Total

Persentase terhadap As a percentage ofjumlah aset 6.71% 10.17% total assets

Page 270: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/45 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

21. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANGBERELASI (lanjutan)

21. RELATED PARTIES BALANCES ANDTRANSACTIONS (continued)

c. Piutang usaha c. Trade receivables

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Pihak berelasi: Related parties:PT Pertamina (Persero) 2,797,189 794,628 PT Pertamina (Persero)PT Pertamina Hulu Energi 527,877 524,559 PT Pertamina Hulu EnergiLain-lain (dibawah AS$50.000) 299,319 370,818 Others (below US$50,000)

3,624,385 1,690,005

Entitas berelasi denganPemerintah: Government-related entities:PT Badak NGL 719,943 120,429 PT Badak NGLLain-lain (dibawah AS$50.000) 279,455 826,586 Others (below US$50,000)

999,398 947,015

Jumlah 4,623,783 2,637,020 Total

Persentase terhadap As a percentage ofjumlah aset 7.22% 4.33% total assets

d. Utang usaha d. Trade payables

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

PT Pertamina (Persero) 5,424,459 3,537,123 PT Pertamina (Persero)PT Tugu Pratama Indonesia 878,708 1,290,771 PT Tugu Pratama IndonesiaLain-lain 237,592 208,516 Others

Jumlah 6,540,759 5,036,410 Total

Persentase terhadap As a percentage ofjumlah liabilitas 17.88% 15.26% total liabilities

e. Pinjaman e. Borrowings

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Pihak berelasi: Related parties:PT Pertamina (Persero) 9,961,298 - PT Pertamina (Persero)

Entitas berelasi denganPemerintah: Government-related entities:

Indonesia Eximbank 6,443,807 10,043,592 Indonesia EximbankPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 4,450,000 5,934,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Jumlah 20,855,105 15,977,592 Total

Persentase terhadap As a percentage ofjumlah liabilitas 57.02% 48.43% total liabilities

Page 271: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/46 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

21. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANGBERELASI (lanjutan)

21. RELATED PARTIES BALANCES ANDTRANSACTIONS (continued)

e. Pinjaman (lanjutan) e. Borrowings (continued)

Pinjaman pemegang saham ke PT Pertamina(Persero) terkait dengan pinjaman dana untukpenyelesaian program restrukturisasi organisasidi 2016. Pinjaman tersebut memiliki jangkawaktu selama 10 tahun dengan masa tenggangpelunasan 3 tahun setelah pinjaman diterima.Oleh karena itu pinjaman tersebut disajikansebagai liabilitas jangka panjang Pinjamanmenggunakan tingkat bunga sebesar 10,33%per tahun. Manajemen berkeyakinan bahwabunga atas pinjaman tersebut telahmencerminkan bunga pasar pada tanggalpencairan.

Shareholder loan to PT Pertamina (Persero)related to settlement of organisationalrestructuring program in 2016. The loan isrepayable in 10 years with grace period 3years since the loan was disbursed. Therefore,shareholder loan is classified as long termliabilities. The loan bears interest at 10.33%per annum. Management believes that theinterest rate represents market rate atinception date.

f. Pendapatan f. Revenue

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Pihak berelasi: Related parties:PT Pertamina (Persero) 7,044,107 4,917,905 PT Pertamina (Persero)PT Pertamina Hulu Energi 1,187,699 2,568,286 PT Pertamina Hulu EnergiPT Pertamina Drilling Service PT Pertamina Drilling ServiceIndonesia - 16,277 Indonesia

8,231,806 7,502,468

Entitas berelasi denganPemerintah: Government-related entities:PT Badak NGL 3,329,321 4,120,294 PT Badak NGLSekretariat Negara 2,027,474 2,677,594 Secretariat Vice President

5,356,795 6,797,888

Jumlah 13,588,601 14,300,356 Total

Persentase terhadap As a percentage ofjumlah pendapatan 25.47% 27.15% total revenue

g. Beban pokok pendapatan g. Cost of revenue

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Pihak berelasi Related partiesPT Tugu Pratama Indonesia 2,285,421 1,290,771 PT Tugu Pratama IndonesiaPT Pertamina (Persero) 1,564,573 3,537,123 PT Pertamina (Persero)PT Pertamina Dana Ventura 206,776 48,430 PT Pertamina Dana VenturaPT Pertamina Training & PT Pertamina Training &Consulting 98,542 40,623 Consulting

Lain-lain (dibawah AS$50.000) 14,073 4,874 Others (below US$50,000)

4,169,385 4,921,821

Persentase terhadap jumlah As a percentage of totalbeban pokok pendapatan 9.19% 8.51% cost of revenue

Page 272: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/47 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

21. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANGBERELASI (lanjutan)

21. RELATED PARTIES BALANCES ANDTRANSACTIONS (continued)

h. Hubungan dengan pihak berelasi h. Relationships with related parties

Sifat dari hubungan pihak berelasi yangmengadakan transaksi dengan perusahaan:

The nature of relationships with the relatedparties are as follow:

Pihak-pihak yang berelasi/Related parties

Sifat hubungan/Nature of relations

Saldo dan sifat transaksi/Balances and nature of

Transactions

PT Pertamina (Persero) Pemegang saham/Shareholders Pendapatan, piutang usaha, utangusaha, pinjaman pemegang sahamdan modal saham/ Revenues, tradereceivables, trade payables,shareholder loan and share capital

PT Pertamina Training & Consulting Entitas di bawah pengendalian bersama/Under common control

Piutang lain-lain, utang usaha danpendapatan lain-lain/Otherreceivables, trade payables andother income

PT Pertamina Lubricants Entitas di bawah pengendalian bersama/Under common control

Pendapatan, piutang usaha dan utangusaha/Revenues, trade receivablesand trade payables

PT Patra Badak Arun Solusi Entitas di bawah pengendalian bersama/Under common control

Pendapatan, piutang usaha dan utangusaha/Revenues, trade receivablesand trade payables

PT Pertamina Hulu Energi Entitas di bawah pengendalian bersama/Under common control

Piutang usaha dan pendapatan/Tradereceivables and revenue

PT Badak NGL Entitas di bawah pengendalian bersama/Under common control

Piutang usaha dan pendapatan/Tradereceivables and revenue

PT Pertamina Drilling ServiceIndonesia

Entitas di bawah pengendalian bersama/Under common control

Piutang usaha dan pendapatan/Tradereceivables and revenue

PT Elnusa Tbk. Entitas di bawah pengendalian bersama/Under common control

Utang usaha/Trade payables

PT Pertamina Dana Ventura Entitas di bawah pengendalian bersama/Under common control

Utang usaha/Trade payables

PT Pertamina Bina Medika Entitas di bawah pengendalian bersama/Under common control

Utang usaha/Trade payables

PT Tugu Pratama Indonesia Entitas di bawah pengendalian bersama/Under common control

Utang usaha/Trade payables

Dana Pensiun Pertamina Entitas di bawah pengendalian bersama/Under common control

Penempatan dana program danapension/ Pension program planasset

Page 273: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/48 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

21. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANGBERELASI (lanjutan)

21. RELATED PARTIES BALANCES ANDTRANSACTIONS (continued)

h. Hubungan dengan pihak berelasi (lanjutan) h. Relationships with related parties (continued)

Pihak-pihak yang berelasi/Related parties

Sifat hubungan/Nature of relations

Saldo dan sifat transaksi/Balances and nature of

Transactions

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Entitas yang berelasi denganPemerintah/Government related entity

Penempatan kas dan setara kas, kasyang dibatasi penggunaannya,pinjaman jangka panjang, bebanbunga/ Placements of cash andcash equivalents, restricted cash,long-term borrowings, interestexpense

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk.

Entitas yang berelasi denganPemerintah/Government related entity

Penempatan kas dan setara kas/Placements of cash and cashequivalents

PT Bank Tabungan Negara(Persero) Tbk.

Entitas yang berelasi denganPemerintah/Government related entity

Penempatan kas dan setara kas/Placements of cash and cashequivalents

PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk.

Entitas yang berelasi denganPemerintah/Government related entity

Penempatan kas dan setara kas/Placements of cash and cashequivalents

Indonesia Eximbank Entitas yang berelasi denganPemerintah/Government related entity

Penempatan kas dan setara kas/Placements of cash and cashequivalents

Sekretariat Wakil Presiden RepublikIndonesia

Entitas yang berelasi denganPemerintah/Government related entity

Piutang dan pendapatan usaha/Tradereceivables and revenue

Transaksi antar pihak berelasi didasarkan padakesepakatan atau perjanjian antar pihak yangpada umumnya mengacu kepada harga pasardengan margin keuntungan tertentu.

Transactions between related parties are basedon agreements or contracts between bothparties which generally refer to market priceplus certain margin.

i. Kompensasi manajemen kunci i. Key management compensation.

Manajemen kunci adalah Direksi dan DewanKomisaris Perusahaan. Kompensasi yangdibayar atau terutang pada manajemen kunciadalah sebagai berikut:

Key management is include Directors andBoards of Commissioners of the Company. Thecompensation paid or payable to keymanagement is shown below:

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Gaji dan imbalan lainnya 190,655 105,432 Salaries and other benefits

Page 274: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/49 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

22. PERIKATAN PENTING DAN KONTIJENSI 22. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

a. Milestone Aviation France S.A.R.L a. Milestone Aviation France S.A.R.L

Pada tanggaL 30 Januari 2012, Perusahaandan Milestone Aviation France S.A.R.Lmengadakan perjanjian sewa 4 pesawatS76C++ dengan perjanjian No. 004-01-04/K/PRESDIR/PAS/2012. Perusahaanmelakukan pembayaran sewa tetap bulanandan sewa berdasarkan realisasi jam terbangpada harga yang telah disepakati. Perjanjian iniberlaku sampai dengan 60 bulan sejak pesawatditerima oleh Perusahaan.

On 30 January 2012, the Company andMilestone Aviation France S.A.R.L enteredintoaircraft charter agreement for 4 aircraft typeS76C++ agreement No. 004-01-04/K/PRESDIR/PAS/2012. The Company paythe fixed monthly fee and hourly fee based onthe realisation flight hours at an agreed price.This agreement is valid until 60 months afterthe aircraft received by the Company.

Pada tanggal 18 Juli 2013, Perusahaan danMilestone Aviation France S.A.R.Lmengadakan perjanjian sewa pesawat Bell 412-EP dengan perjanjian No.061/K/PRESDIR/PAS/2013. Perusahaanmelakukan pembayaran sewa tetap bulanandan sewa berdasarkan realisasi jam terbangpada harga yang telah disepakati. Perjanjian iniberlaku sampai dengan 64 bulan sejak pesawatditerima oleh Perusahaan.

On 18 July 2013, the Company and MilestoneAviation France S.A.R.L entered into aircraftcharter agreement for aircraft type Bell 412-EPagreement No. 061/K/PRESDIR/PAS/2013. thethe Company pay the fixed monthly fee andhourly fee based on the realiSation flight hoursat an agreed price. This agreement is valid until64 months after the aircraft received by theCompany.

b. ConocoPhilips Ind. Inc. Ltd, Star Energy(Kakap) Ltd, dan Premier Oil Natuna SeaB.V.

b. ConocoPhilips Ind. Inc. Ltd, Star Energy(Kakap) Ltd, dan Premier Oil Natuna SeaB.V.

Pada tanggal 23 Mei 2012, Perusahaanmelakukan perjanjian kerjasama denganConocho Philips Ind. Inc. Ltd, Star Energy(Kakap) Ltd, dan Premier Oil Natuna Sea B.VNo. 042/K/DIRUT/PAS/2012 terkait sewahelikopter S-76C++ PK-PUZ, PUY, PUX danPUW. Daerah operasi helikopter adalah Matak.Perjanjian ini berlaku sampai dengan 22 Mei2017. Kontrak ini dijamin dengan bank garansidengan jumlah deposito yang dibatasipenggunaannya sebesar AS$285.000 (Catatan6).

On 23 May 2012, the Company and ConochoPhilips Ind. Inc. Ltd, Star Energy (Kakap) Ltd,dan Premier Oil Natuna Sea B.V entered intohelicopters charter agreement No.042/K/DIRUT/PAS/2012 for S-76C++ PK-PUZ,PUY, PUX and PUW. Helicopters operatingareas are Matak. This agreement is valid until22 May 2017. The Contract is secured by aperformance bond to the amount of restricteddeposits amounting to US$285,000 (Note 6).

Pada tanggal 11 Maret 2013 Perusahaanmelakukan perjanjian sewa pesawat ATR 72-500 yang dinyatakan dengan kontrak No.035/K/PRESDIR/PAS/2013. Perjanjian iniberlaku sejak 11 September 2013 sampaidengan 10 September 2018.

On 11 March 2013 the Company entered intoaircraft type ATR 72-500 charter agreementwith contract No. 035/K/PRESDIR/PAS/2013.The agreement is valid from 11 September2013 until 10 September 2018.

Seluruh kontrak dengan ConocoPhilips Ind. Inc.Ltd dijamin dengan bank garansi dengan totaldeposito yang dibatasi penggunaannya sebesarAS$2.848.132 (Catatan 6).

The entire contract with ConocoPhilips Ind. Inc.Ltd secured by performance bonds for a total ofrestricted deposits amounting to US$2,848,132(Note 6).

c. PT Badak NGL c. PT Badak NGL

Pada tanggal 26 Juni 2014, Perusahaan dan PTBadak NGL mengadakan perjanjian sewapesawat dengan No.045/K/PRESDIR/PAS/2014. Perjanjian iniberlaku sejak 7 Juli 2014 sampai dengan 6 Juli2019.

On 26 June 2014, the Company and PT BadakNGL entered charter services agreementNo.045/K/PRESDIR/PAS/2014. This agreementis valid from 7 July 2014 until 6 July 2019.

Page 275: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/50 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

22. PERIKATAN PENTING DAN KONTIJENSI(lanjutan)

22. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES(continued)

d. Nordic Aviation Leasing Fifteen Pte. Ltd. d. Nordic Aviation Leasing Fifteen Pte. Ltd.

Pada tanggal 17 Desember 2014, Perusahaandan Nordic Aviation Leasing Fiftteen Pte.Ltdmengadakan perjanjian sewa pesawat ATR-72-500 dengan perjanjian No.078/K/PRESDIR/PAS/2014. Perusahaanmelakukan pembayaran sewa tetap bulananpada harga yang telah disepakati. Perjanjian iniberlaku sampai dengan 60 bulan sejak pesawatditerima oleh Perusahaan.

On 17 December 2014, the Company andNordic Aviation Leasing Fiftteen Pte.Ltd enteredinto aircraft charter agreement for aircraft typeATR-72-500 agreement No.078/K/PRESDIR/PAS/2014. The Company paythe fixed monthly fee at an agreed price. Thisagreement is valid until 60 months after theaircraft received by the Company.

e. Wilderness North Air Inc. e. Wilderness North Air Inc.

Pada tanggal 29 Juni 2016, Perusahaan danWilderness North Air Inc melakukan perjanjiansewa pesawar AT-802 dengan perjanjian No.028/K/PRESDIR/PAS/2016. Perusahaanmelakukan pembayaran sewa tetap bulananpada harga yang telah disepakati. Perjanjian iniberlaku sampai dengan 60 bulan sejak pesawatditerima oleh Perusahaan

On 29 June 2016 the Company and WildernessNorth Air Inc entered into aircraft charteragreement for aircraft type AT-802A. withagreement No. 028/K/PRESDIR/PAS/2016. TheCompany pay the fixed monthly fee at anagreed price. This agreement is valid until 60months after the aircraft received by theCompany.

23. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 23. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Pada tanggal 31 Desember 2016, Grupmengklasifikasikan kas dan setara kas, piutangusaha, kas yang dibatasi penggunaannya danpiutang lain-lain sebesar AS$32.372.106(31 Desember 2015: AS$21.754.173) sebagaipinjaman yang diberikan dan piutang danmengklasifikasikan aset keuangan tersedia untukdijual sebagai aset keuangan yang tersedia untukdijual sebesar AS$110.575 (31 Desember 2015:AS$110.575).

As at 31 December 2016, the Group classified itscash and cash equivalents, trade receivables,restricted cash and other receivables amountingto US$32.372.106 (31 December 2015:US$21.754.173) as loans and receivables andclassified its available-for-sale financial assetsamounting to US$110,575 (31 December 2015:US$110,575) as available-for-sale financial assets.

Pada tanggal 31 Desember 2016, Grupmengklasifikasikan utang usaha, pinjaman jangkapanjang dan utang lain-lain sebesar AS$32.235.216(31 Desember 2015: AS$27.523.335) sebagailiabilitas pada biaya perolehan diamortisasi.

As at 31 December 2016, the Group classified itstrade payables, long-term borrowings and otherpayables amounting to US$32,235,216 (31December 2015: US$27,523,335) as liabilities atamortised costs.

Page 276: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/51 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 24. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Grupterekspos terhadap berbagai risiko keuangan: risikokreditdan risiko likuiditas, dan risiko pasar (termasukdampak risiko nilai tukar mata uang asing dan risikotingkat suku bunga). Tujuan dari manajemen risikoGrup adalah untuk mengidentifikasi, mengukur,mengawasi, dan mengelola risiko dasar dalamupaya melindungi kesinambungan bisnis dalamjangka panjang dan meminimalkan dampak yangtidak diharapkan pada kinerja keuangan Grup.

The Group’s activities expose it to a variety offinancial risks: credit risk, liquidity risk, and marketrisk (including the effects of foreign currencyexchange rates risk, and interest rates risk). Theobjectives of the Group’s risk management are toidentify, measure, monitor and manage basic risksin order to safeguard the Group’s long-termbusiness continuity and to minimise potentialadverse effects on the financial performance of theGroup.

a. Risiko kredit a. Credit risk

Risiko kredit mengacu pada risiko counterpartygagal dalam memenuhi kewajibankontraktualnya yang mengakibatkan kerugianbagi Grup. Pada tanggal 31 Desember 2016,jumlah maksimal eksposur dari risiko kreditadalah AS$32.313.897.

Credit risk refers to the risk that a counterpartywill default on its contractual obligation resultingin a loss to the Group. As at 31 December2016, the total maximum exposure to credit riskwas US$32,313,897.

Risiko kredit terutama berasal dari kas padabank, piutang usaha, piutang karyawan, piutangyang belum difakturkan, dan kas yang dibatasipenggunaannya. Untuk transaksi kas dan bankserta deposito berjangka, Grup telahmenempatkan dananya pada bank yang memilikikualitas kredit yang baik terlihat dengan sebagianbesar bank tersebut berperingkat mulai dari “Aa3“ke “Baa3” dari lembaga pemeringkat Moody’s.

Credit risk arises from cash in bank, tradereceivables, employee receivables, unbilledreceivable, and restricted time deposits. Forcash and bank and time deposit, the Group hadplace its bank balances and time deposit inbanks that have good credit quality asevidenced by most of the banks are ratedranging from "Aa3" to "Baa3" based onMoody’s.

Manajemen yakin akan kemampuannya untukterus mengendalikan dan mempertahankaneksposur yang minimal terhadap risiko kreditmengingat Grup memiliki kebijakan yang jelasdalam pemilihan pelanggan, terdapat perjanjianyang mengikat secara hukum untuk kontrakpenjualan, dan secara historis mempunyaitingkat yang rendah untuk piutang usaha yangbermasalah. Kebijakan umum Grup untukpelanggan yang baru dan pelanggan yang sudahada adalah sebagai berikut:

- Memilih pelanggan dengan kondisikeuangan yang kuat dan reputasi yang baik.

- Menerima pelanggan baru yang disetujuioleh pihak yang berwenang sesuai dengankebijakan delegasi kekuasaan Grup.

Management is confident in its ability tocontinue to control and sustain minimalexposure to credit risk given that the Group hasclear policies on the selection of customers,where the Group have legally bindingagreements for its sales contracts, andhistorically low levels of bad debts. The Grouphave also established general policies to newand existing customers are as follows:

- Selection of customers with strong financialconditions and good reputations.

- Acceptance of new customers is approvedby the authorised personnel according tothe Company’s delegation of authoritypolicy.

Page 277: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/52 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 24. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko likuiditas b. Liquidity risk

Untuk mengatur risiko likuiditas, Grupmelakukan monitor dan menjaga level kas dansetara kas yang diperkirakan cukup untukmendanai kegiatan operasional Grup danmengurangi pengaruh fluktuasi dalam arus kas.Manajemen juga secara rutin melakukanmonitor atas perkiraan arus kas dan arus kasaktual, termasuk profil jatuh tempo pinjamandan secara terus-menerus menilai kondisipasar keuangan untuk kesempatanmemperoleh dana.

To manage its liquidity risk, the Group monitorsits level of cash and cash equivalents, andmaintains these at a level deemed adequate tofinance the Group's operational activities and tomitigate the effect of fluctuations in cash flow.The Group's management also regularlymonitors projected and actual cash flow,including loans payable maturity profiles andcontinuously assesses the financial markets oropportunities to raise funds.

Tabel di bawah ini menggambarkan liabilitaskeuangan Grup pada tanggal pelaporanberdasarkan jatuh temponya yang relevanberdasarkan periode sisa hingga tanggal jatuhtempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkandalam tabel ini adalah nilai arus kas kontraktualyang tidak terdiskonto termasuk estimasipembayaran bunga:

The table below analyses the Company’sfinancial liabilities at the reporting date intorelevant maturity groupings based on theremaining period to the contractual maturitydate. The amounts disclosed in the table arethe contractual undiscounted cash flowsincluding estimated interest payments:

31 Desember/December 2016Lebihdari satutahun dankurang darilima tahun/

Kurang Laterdari than one Lebih dari

setahun year but lima tahun/Less than less than Later than Jumlah/one year five years five years Total

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesTrade payables

Utang usaha - pihak berelasi 6,540,759 - - 6,540,759 - related partiesUtang usaha - pihak ketiga 2,116,518 - - 2,116,518 Trade payables - third partiesUtang lain-lain 2,722,834 - - 2,722,834 Other payablesPinjaman jangka panjang 5,551,390 15,303,715 - 20,855,105 Long-term borrowings

Jumlah liabilitas keuangan 16,931,501 15,303,715 - 32,235,216 Total financial liabilities

c. Estimasi nilai wajar c. Fair value estimation

Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatuaset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitasdiselesaikan antara pihak yang memahami danberkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

Fair value is the amount for which an assetcould be exchanged or liability settled betweenknowledgeable and willing parties in an arm'slength transaction.

Aset dan liabilitas keuangan lancar Grupdiharapkan akan dapat direalisasi ataudiselesaikan dalam jangka waktu dekat. Olehkarena itu, nilai tercatatnya mendekati nilaiwajarnya.

The Group’s current financial assets andliabilities are expected to be realised or settledin the near term. Therefore, their carryingamounts approximate to their fair value.

Nilai wajar pinjaman ditentukan menggunakandiskonto arus kas masa depan pada sukubunga yang berlaku dari transaksi pasar yangdapat diamati saat ini untuk instrumen denganjangka waktu dan jatuh tempo yang sama.

The fair values of is determined by discountingfuture cash flows using applicable rates fromobservable current market transactions forinstruments with similar terms and remainingmaturities.

Page 278: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/53 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 24. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Estimasi nilai wajar (lanjutan) c. Fair value estimation (continued)

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatataset dan liabilitas keuangan yang dicatatsebesar biaya perolehan diamortisasi dalamlaporan keuangan mendekati nilai wajarnya.

Management considers that the carryingamounts of interest bearing financial assetsand financial liabilities recorded at amortisedcost in the financial statements approximatetheir fair values.

d. Manajemen risiko permodalan d. Capital risk management

Grup mengelola risiko modal untuk memastikanbahwa mereka akan mampu untuk melanjutkankeberlangsungan hidup, selain memaksimalkankeuntungan para pemegang saham melaluioptimalisasi saldo utang dan ekuitas. Strukturmodal Grup terdiri dari kas dan setara kas danekuitas pemegang saham induk, yang terdiridari modal yang ditempatkan, tambahan modaldisetor, laba ditahan dan komponen ekuitaslainnya.

The Group manages capital risk to ensure thatthey will be able to continue as going concern,in addition to maximising the profits of theshareholders through the optimisation of thebalance of debt and equity. The capitalstructure of the Group consist of cash and cashequivalents and equity attributable to equityholders of the parent, comprising of issuedcapital, additional paid in capital, retainedearnings and other equity component.

Dewan Direksi secara berkala melakukan reviustruktur permodalan Grup. Sebagai bagian darireviu ini, Direktur juga mempertimbangkanbiaya permodalan dan risiko yangberhubungan.

The Group’s Board of Directors periodicallyreview the capital structure. As part of thisreview, the Directors consider the cost ofcapital and related risk.

e. Risiko pasar e. Market risk

i. Risiko nilai tukar mata uang asing i. Foreign exchange risk

Grup menanggung risiko nilai tukar matauang asing atas transaksi dan saldo yangdidenominasi dalam mata uang selainRupiah. Mata uang yang menimbulkanrisiko ini adalah terutama Dolar AS. Risikonilai tukar mata uang asing dikelola sebaikmungkin dengan lindung nilai alami yaitumenyeimbangkan nilai kekayaan dankewajiban masing-masing mata uang.

The Group incurs foreign currency risk ontransactions and balances that aredenominated in currencies other thanIndonesian Rupiah. The currency givingrise to this risk is primarily US Dollar.Exposure to foreign currency risks ismanaged as far as possible by naturalhedges of matching assets and liabilitiesdenominated in foreign currencies.

ii. Risiko nilai tukar mata uang asing ii. Foreign exchange risk

Pada tanggal 31 Desember 2016, jika matauang Dolar AS melemah/menguat sebesar1% terhadap Rupiah dengan semuavariable konstan, laba setelah pajak dalamtahun berjalan akan menjadi lebihtinggi/rendah AS$88.690. Sensitivitas Grupterhadap mata uang asing sebagian besardipengaruhi dari kas dan setara kas yangdidenominasi dalam mata uang Dolar ASpada akhir periode.

As at 31 December 2016, if the US Dollarcurrency had weakened/strengthened by1% against the Rupiah with all othervariables held constant, the post-tax profitfor the year would have been AS$88,690higher/lower. The Group’s sensitivity toforeign currencies is mainly attributable tocash and cash equivalent which aredenominated in US Dollar at the end ofreporting period.

Page 279: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi

PT PELITA AIR SERVICEDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY

Lampiran 5/54 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2016(Expressed in US Dollars, unless otherwise stated)

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Risiko pasar (lanjutan) e. Market risk (continued)

iii. Risiko suku bunga iii. Interest rate risk

Risiko suku bunga Grup terutama timbuldari pinjaman dalam mata uang Rupiahdan Dolar AS. Risiko suku bunga dari kastidak signifikan dan semua instrumenkeuangan lainnya tidak dikenakan bunga.Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkatbunga variabel mengekspos Grup terhadaprisiko suku bunga arus kas.

The Group’s interest rate risk arises fromborrowings, denominated in Rupiah andUS Dollars. The interest rate risk from cashand cash equivalent is not significant andall other financial instruments are notinterest bearing. Borrowing issued atvariable rates exposes the Group to cashflow interest rate risk.

Untuk meminimalkan risiko tingkat sukubunga, Manajemen melakukan penelaahanberbagai suku bunga yang ditawarkan olehkreditur untuk mendapatkan suku bungayang menguntungkan sebelum mengambilkeputusan untuk melakukan perikatanpinjaman.

To minimise interest rate risk, Managementconducts assessments among interestrates offered by creditors to obtain the mostfavorable interest rate before taking anydecision to enter a borrowing agreement.

Pada tanggal 31 Desember 2016, jikatingkat suku bunga atas pinjaman jangkapendek dan panjang 100 basis poin lebihtinggi/lebih rendah, dengan asumsi semuavariabel lain konstan, beban keuanganuntuk tahun berjalan akan menjadi lebihrendah/lebih tinggi sebesar AS$440,104.

As at 31 December 2016, if interest rateson short-term and long-term borrowingshad been 100 basis points higher/lowerwith all other variables held constant, thefinance costs for the year would have beenhigher/lower AS$440,104.

24. INFORMASI TAMBAHAN KAS 24. SUPPLEMENTAL CASH FLOW INFORMATION

31 Desember/ 31 Desember/December December2016 2015

Perolehan aset tetap melalui Acquisition of fixed assetpertukaran aset 1,350,000 - through exchange of an asset

Page 280: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi
Page 281: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi
Page 282: COMMITMENT TO GROWTH AND OVERCOMING THE …pertamina.jp/wp-content/uploads/2016_Pelita_Air_Service_Annual... · tema laporan tahunan mengingat di tahun tersebut Perseroan menghadapi