cl soal 3 no 6-10

3
SOAL 3 ANALISA KEPATUHAN PT ANEKA TAMBANG TERHADAP PERATURAN BAPEPAM LK VIII.G.7 : Kep-347/BL/2012 BAGIAN 6 PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Perusahaan Publik wajib mengungkapkan informasi untuk evaluasi sifat dan luas risiko dari instrumen keuangan, serta kebijakan pengelolaan risiko. Risiko yang harus diungkapkan secara kualitatif dan kuantitatif meliputi risiko kredit (analisa umur aset keuangandan penurunan nilai), risiko likuiditas (sisa umur dan pengelolaan risiko), risiko pasar (analisa sensitifitas dampak risiko pada laba-rugi dan ekuitas), dan risiko lainnya. PT Aneka Tambang membagi keuangannya menjadi lima jenis risiko, yaitu 1. Risiko harga komoditas, mempengaruhi pendapatan secara keseluruhan dan dikelola dengan natural hedging, transaksi lindung nilai dan penurunan biaya produksi. 2. Risiko mata uang dan tingkat suku bunga, mempengaruhi pendapatan dan posisi kas serta tingkat bunga kewajiban dan dikelola dengan interest rate swap dan tingkat bunga tetap atas obligasi. 3. Risiko kredit, berjumlah tidak signifikan dan dikelola dengan penetapan batas kredit. 4. Risiko likuiditas, dikelola dengan monitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendapatan, serta menjaga kecukupan kas. 5. Risiko permodalan, mempengaruhi kelangsungan usaha dan dikelola dengan memperthankan rasio utang-modal tidak lebih dari 2:1. Secara umum, PT Aneka Tambang telah mengungkapkan risiko keuangannya sesuai dengan peraturan Bapepam. BAGIAN 7 PERISTIWA SETELAH LAPORAN KEUANGAN Peristiwa setelah laporan keuangan yang harus diungkapkan Perusahaan Publik antara lain informasi yang memerlukan pemuktahiran laporan keuangan dan peristiwa non-penyesuai yang

Upload: abraham-alloy-sembiring-meliala

Post on 18-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

akuntansi keuangan lanjutan

TRANSCRIPT

SOAL 3

SOAL 3ANALISA KEPATUHAN PT ANEKA TAMBANG TERHADAPPERATURAN BAPEPAM LK VIII.G.7 : Kep-347/BL/2012

BAGIAN 6PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Perusahaan Publik wajib mengungkapkan informasi untuk evaluasi sifat dan luas risiko dari instrumen keuangan, serta kebijakan pengelolaan risiko. Risiko yang harus diungkapkan secara kualitatif dan kuantitatif meliputi risiko kredit (analisa umur aset keuangandan penurunan nilai), risiko likuiditas (sisa umur dan pengelolaan risiko), risiko pasar (analisa sensitifitas dampak risiko pada laba-rugi dan ekuitas), dan risiko lainnya.

PT Aneka Tambang membagi keuangannya menjadi lima jenis risiko, yaitu1. Risiko harga komoditas, mempengaruhi pendapatan secara keseluruhan dan dikelola dengan natural hedging, transaksi lindung nilai dan penurunan biaya produksi.2. Risiko mata uang dan tingkat suku bunga, mempengaruhi pendapatan dan posisi kas serta tingkat bunga kewajiban dan dikelola dengan interest rate swap dan tingkat bunga tetap atas obligasi.3. Risiko kredit, berjumlah tidak signifikan dan dikelola dengan penetapan batas kredit.4. Risiko likuiditas, dikelola dengan monitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendapatan, serta menjaga kecukupan kas.5. Risiko permodalan, mempengaruhi kelangsungan usaha dan dikelola dengan memperthankan rasio utang-modal tidak lebih dari 2:1.Secara umum, PT Aneka Tambang telah mengungkapkan risiko keuangannya sesuai dengan peraturan Bapepam.

BAGIAN 7PERISTIWA SETELAH LAPORAN KEUANGAN

Peristiwa setelah laporan keuangan yang harus diungkapkan Perusahaan Publik antara lain informasi yang memerlukan pemuktahiran laporan keuangan dan peristiwa non-penyesuai yang material (diungkapkan tanggal, sifat, dan dampak keuangan).

PT Aneka Tambang mengungkapkan satu peristiwa setelah laporan keuangan 2014, yaitu penarikan fasilitas pinjaman dari BRI sebesar US$100.000.000 (bersifat material) pada tanggal 6 Januari 2015. Namun, perusahaan tidak menjelaskan dampak keuangan yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut sehingga pengungkapan peristiwa setelah laporan keuangan kurang lengkap/sesuai dengan Peraturan Bapepam.

BAGIAN 8PERKEMBANGAN TERAKHIR SAK DAN PERATURAN TERKAIT DENGAN AKTIVITAS EMITEN DAN PERUSAHAAN PUBLIK

Perusahaan Publik belum menerapkan SAK yang telah diterbitkan tetapi belum efektif, maka perusahan mengungkapkan judul SAK dan jenisnya, sifat perubahan, tanggal penerapan SAK disyaratkan, dan dampak penerapan SAK.

PT Aneka Tambang menerapkan ISAK 29 (berdampak material) dan ISAK 27 dan ISAK 28 (tidak berdampak material) mulai 1 Januari 2014. Namun, perusahaan belum menerapkan ISAK 26 dan PSAK 65, 66, 67, 68, PSAK 1, 4, 15, 24, (revisi 2013), dan PSAK 46, 48, 50, dan 55 (revisi 2014) karena tidak diizinkan penerapan dini sebelum 1 Januari 2015. Pengungkapan SAK yang berlaku baik yang baru diterapkan maupun yang belum diterapkan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam.

BAGIAN 9METODE PENENTUAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (HIRARKI NILAI WAJAR)

Perusahaan Publik wajib mengungkapkan nilai wajar, hirarki, metode, dan asumsi penentuan nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan.

PT Aneka Tambang menyatakan bahwa aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Disisi lain, liabilitas keuangan dinilai mengunakan tiga hirarki penentuan nilai wajar berdasarkan ketersediaan data di pasar. Perusahaan tidak mengungkapkan pengelompokkan aset dan kewajiban keuangan serta asumsi penentuan nilai wajar dari instrumen tersebut, terutama aset keuangan.

BAGIAN 10PENGUNGKAPAN ATAS PERIKATAN DAN KONTINJENSI

Perusahaan Publik wajib mengungkapkan perikatan berupa perjanjian sewa atau keagenan, perjanjian penggunaan dana di masa depan, pemberian jaminan yang meliputi pihak terkait perjanjian, periode berlaku, denda/sanksi, nilai perjanjian, dan pembatasan. Selain itu, perusahaan juga wajib mengungkapkan perjanjian kontinjensi yang meliputi pihak terkait, nilai perjanjian, dampak keuangan, kemungkinan liabilitas pajak tambahan, dan peristiwa konjingensi lain.

PT Aneka Tambang memberikan jaminan sebesar 75% dari perjanjian fasilitas pinjaman investasi MAS senilai maksimum Rp130.439.000 (suku bunga tetap 8,88% selama 2 tahun) dengan BRI untuk pembangunan Gedung Antam. Pengungkapan pemberian jaminan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam.