civics teacher role in improving quality...

12
PERANAN GURU PKn YANG TERSERTIFIKASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 DRINGU KECAMATAN DRINGU KABUPATEN PROBOLINGGO CIVICS TEACHER ROLE IN IMPROVING QUALITY CERTIFIED LEARNING IN SMA 1 DRINGU KECAMATAN DRINGU KABUPATEN PROBOLINGGO Nurkahfianto Kurniawan Universitas Negeri Malang E-mail: [email protected] ABSTRAK: Adapun penelitian ini untuk mendeskripsikan (1) upaya yang dilakukan oleh guru PKn tersertifikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, (2) perencanaan pembelajaran PKn yang dilaksanakan oleh guru yang tersertifikasi, (3) pelaksanaan pembelajaran PKn oleh guru yang tersertifikasi. Untuk mengumpulkan data peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif, informan terdiri dari guru PKn yang sudah tersertifikasi. Hasil penelitian dapat di deskripsikan sebagai berikut: (1) upaya yang dilakukan oleh guru PKn tersertifikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 1 Dringu adalah memperbanyak sumber belajar, meningkatkan keterampilan penguasaan IT, memperluas jaringan pertemanan, dan mengikuti workshop, seminar, diklat, dan kegiatan lain yang dapat meningkatkan kualitas guru (2) perencanaan pembelajaran PKn yang dilaksanakan oleh guru yang tersertifikasi di SMA Negeri 1 Dringu dengan menyusun RPP sebaik mungkin hingga dapa menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. Dalam RPP yang baik terdapat kegiatan yang terstruktur dan sistematis serta mencamtumkan model pembelajaran (3) pelaksanaan pembelajaran PKn oleh guru yang tersertifikasi di SMA Negeri 1 Dringu, yakni dengan merancang sendiri segala aktifitas pembelajaran dilaksanakan. Kata Kunci: Peranan, Guru yang Tersertifikasi, Kualitas Pembelajaran. ABSTRACT: The study was to describe (1) the efforts made by certified Civics teachers to improve the quality of learning, (2) civics lesson planning conducted by certified teachers, (3) the implementation of civics lessons by certified teachers. To collect the data the researcher used descriptive qualitative research design, informants consisted of teachers who are certified Civics. The results can be described as follows: (1) the efforts made by certified Civics teachers to improve the quality of learning

Upload: nguyenanh

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CIVICS TEACHER ROLE IN IMPROVING QUALITY …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel473A0A5FCB57B6943BE9C6E... · Dringu dengan menyusun RPP sebaik mungkin hingga dapa ... melalui

PERANAN GURU PKn YANG TERSERTIFIKASI DALAM

MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN

DI SMA NEGERI 1 DRINGU KECAMATAN DRINGU

KABUPATEN PROBOLINGGO

CIVICS TEACHER ROLE IN IMPROVING QUALITY CERTIFIED

LEARNING IN SMA 1 DRINGU KECAMATAN DRINGU

KABUPATEN PROBOLINGGO

Nurkahfianto Kurniawan

Universitas Negeri Malang

E-mail: [email protected]

ABSTRAK: Adapun penelitian ini untuk mendeskripsikan (1)

upaya yang dilakukan oleh guru PKn tersertifikasi untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran, (2) perencanaan pembelajaran

PKn yang dilaksanakan oleh guru yang tersertifikasi, (3)

pelaksanaan pembelajaran PKn oleh guru yang tersertifikasi. Untuk

mengumpulkan data peneliti menggunakan rancangan penelitian

deskriptif kualitatif, informan terdiri dari guru PKn yang sudah

tersertifikasi. Hasil penelitian dapat di deskripsikan sebagai berikut:

(1) upaya yang dilakukan oleh guru PKn tersertifikasi untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 1 Dringu

adalah memperbanyak sumber belajar, meningkatkan keterampilan

penguasaan IT, memperluas jaringan pertemanan, dan mengikuti

workshop, seminar, diklat, dan kegiatan lain yang dapat

meningkatkan kualitas guru (2) perencanaan pembelajaran PKn

yang dilaksanakan oleh guru yang tersertifikasi di SMA Negeri 1

Dringu dengan menyusun RPP sebaik mungkin hingga dapa

menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. Dalam RPP yang

baik terdapat kegiatan yang terstruktur dan sistematis serta

mencamtumkan model pembelajaran (3) pelaksanaan pembelajaran

PKn oleh guru yang tersertifikasi di SMA Negeri 1 Dringu, yakni

dengan merancang sendiri segala aktifitas pembelajaran

dilaksanakan.

Kata Kunci: Peranan, Guru yang Tersertifikasi, Kualitas

Pembelajaran.

ABSTRACT: The study was to describe (1) the efforts made by certified

Civics teachers to improve the quality of learning, (2) civics lesson

planning conducted by certified teachers, (3) the implementation of civics

lessons by certified teachers. To collect the data the researcher used

descriptive qualitative research design, informants consisted of teachers

who are certified Civics. The results can be described as follows: (1) the

efforts made by certified Civics teachers to improve the quality of learning

Page 2: CIVICS TEACHER ROLE IN IMPROVING QUALITY …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel473A0A5FCB57B6943BE9C6E... · Dringu dengan menyusun RPP sebaik mungkin hingga dapa ... melalui

in SMA Negeri 1 Dringu is to multiply the sources of learning, improving

IT governance skills, expand your network of friends, and participated in

workshops, seminars, training, and other activities that can improve the

quality of teachers (2) civics lesson planning conducted by certified

teachers in SMA Negeri 1 Dringu to prepare lesson plans as possible to

Dapa produce quality learning. In a good lesson that there is a structured

and systematic activities and mencamtumkan learning model (3) the

implementation of civics lessons by certified teachers in SMA Negeri 1

Dringu, by designing your own all learning activity undertaken.

Keywords: Roles, Master Certified, Quality Learning.

Dalam proses pembelajaran di sekolah, guru memiliki andil yang sangat

besar untuk mengembangkan secara positif potensi yang dimiliki oleh peserta

didik. Proses pembelajaran di sekolah terletak di tangan guru, bagaimana

melaksanakan pembelajaran, penguasaan materi, komunikasi yang dilakukan

terhadap peserta didik, memberi motivasi belajar, dan menciptakan pembelajaran

yang kondusif, agar dapat melakukan proses pembelajaran dengan baik dan benar,

guru diwajibkan menjadi tenaga pendidik yang profesional. Sebagai upaya

meningkatkan kualitas guru, pemerintah Indonesia melalui Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan program sertifikasi guru dalam

jabatan sejak tahun 2007. Menurut Mulyasa (2007), Sertifikasi guru merupakan

proses uji kompetensi bagi calon guru atau guru yang ingin memperoleh

pengakuan dan atau meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya.

Hakikatnya, sertifikasi guru adalah mendapatkan guru yang baik dan profesional,

yang berkompetensi untuk melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah, khususnya

meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Mulyasa (2007: 11) mengemukakan

bahwa untuk menjadi seorang guru profesional, haruslah dituntut memiliki lima

hal sebagai berikut: (1) mempunyai komitmen pada peserta didik dan proses

pembelajaran, (2) senguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang akan

diajakan serta cara mengajar kepada peserta didik, (3) bertanggung jawab

memantau hasil belajar peserta didik melalui berbagai cara evaluasi, (4) sampu

berpikir sistematis tentang apa yang akan dilakukannya dan belajar dari

pengalaman, dan (5) seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam

lingkungan profesinya. Guru profesional tidak hanya dituntut untuk menguasai

bidang ilmu, bahan ajar, metode pembelajaran, memotivasi peserta didik,

Page 3: CIVICS TEACHER ROLE IN IMPROVING QUALITY …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel473A0A5FCB57B6943BE9C6E... · Dringu dengan menyusun RPP sebaik mungkin hingga dapa ... melalui

memiliki keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas terhadap dunia

pendidikan tetapi harus memiliki pemahaman mendalam tentang hakikat manusia

dan masyarakat. Hakikat-hakikat ini akan melandasi pola pikir dan budaya kerja

guru, serta loyalitas terhadap profesi pendidikan. Demikian halnya dengan

pembelajaran, guru harus mampu mengembangkan budaya dan iklim organisasi

pembelajaran yang bermakna, kreatif dan dinamis, bergairah, dialogis, sehingga

menyenangkan peserta didik. Tidak hanya menjelaskan berbagai hal tentang

watak atau karakter bangsa tapi seorang guru PKn yang tersertifikasi juga harus

memiliki kompetensi dalam meningkatkan pembelajaran yang ada di kelas.

Menurut Tukiman (2013) beberapa kompetensi yang harus dimiliki guru

Pendidikan Kewarganegaraan adalah : (a) memahami materi, struktur, konsep,

dan pola pikiri keilmuan yang mendukung mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan, (b) memahami substansi pendidikan Kewarganegaraan yang

meliputi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), nilai dan sikap

kewarganegaraan (civic disposition), dan keterampilan kewarganegaraan (civic

skill), dan (c) menunjukan manfaat mata pelajaran Pendidikan kewarga negaraan.

Seorang guru PKn yang sudah tersertifikasi tidak cukup dengan menguasai

kompetensi tersebut, tapi seorang guru PKn juga harus mengayomi peserta didik,

menjadi contoh atau teladan bagi peserta didik serta selalu mendorong peserta

didik untuk menjadi lebih baik dan maju. Berdasarkan pengamatan peneliti pada

SMA Negeri 1 Dringu, terdapat beberapa guru PKn yang sudah tersertifikasi.

Maka, peneliti sebagai seorang mahasiswa Hukum dan Kewarganegaraan ingin

meneliti sejauh mana guru PKn yang tersertifikasi dalam meningkatkan kualiatas

pembelajaran dikelas melalui upaya untuk meningkatkan kualitas belajar peserta

didik, membuat perencanaan pembelajaran yang baik dan pelaksanaan

pembelajaran yang inovatif dan disukai peserta didik. Berdasarkan latar belakang

masalah di atas, maka penulis ingin meneliti lebih lanjut dengan mengambil judul:

“Peranan Guru Pkn Yang Tersertifikasi Dalam Meningkatkan Kualitas

Pembelajaran di SMA Negeri 1 Dringu Kecamatan Dringu Kabupaten

Probolinggo”.

Page 4: CIVICS TEACHER ROLE IN IMPROVING QUALITY …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel473A0A5FCB57B6943BE9C6E... · Dringu dengan menyusun RPP sebaik mungkin hingga dapa ... melalui

METODE

Penelitian ini dilakukan selama dua bulan di SMA Negeri 1 Dringu

Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan

(1) upaya yang dilakukan oleh guru PKn tersertifikasi untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran adalah memperbanyak sumber belajar, meningkatkan

keterampilan penguasaan IT, memperluas jaringan pertemanan, dan mengikuti

workshop, seminar, diklat, dan kegiatan lain yang dapat meningkatkan kualitas

guru (2) perencanaan pembelajaran PKn yang dilaksanakan oleh guru yang

tersertifikasi dengan menyusun RPP sebaik mungkin hingga dapa menghasilkan

pembelajaran yang berkualitas. Dalam RPP yang baik terdapat kegiatan yang

terstruktur dan sistematis serta mencamtumkan model pembelajaran (3)

pelaksanaan pembelajaran PKn oleh guru yang tersertifikasi, yakni dengan

merancang sendiri segala aktifitas pembelajaran, guru membuat dan

memfikirkankan dengan kemampuan sendiri tanpa meniru atau menjiplak rencana

pelaksanaan pembelajaran dari guru sekolah lain maupun mengcopy dari hasil

mengunduh di internet, guru tidak bisa menjiplak karena situasi kondisi

lingkungan dan kemampuan peserta didik di setiap sekolah berbeda. Oleh karena

itu dalam merencanakan pembelajaran guru harus mempersiapkan perangkat yang

akan dilaksanakan dalam perencanaan pembelajaran, antara lain yaitu memahami

kurikulum, menguasai bahan ajar, menyusun program pengajaran; melaksanakan

program pengajaran, dan menilai program pengajaran dan hasil proses belajar

mengajar yang telah dilaksanakan. Peneliti secara langsung memberikan

pendekatan kepada subjek yang akan diteliti. Dengan menggunakan cara tersebut

peneliti bisa memperoleh data secara langsung dari informan. Lokasi penelitian di

SMA Negeri 1 Dringu Kabupaten Probolinggo sebagai lokasi penelitian. Sebagai

Sebagai fokus subjek penelitian, peneliti meneliti guru PKn yang tersertifikasi di

SMA Negeri 1 Dringu. Peneliti tertarik karena SMA Negeri 1 Dringu merupakan

salah satu sekolah terbaik di Kabupaten probolinggo, sarana dan prasarana yang

dimiliki lengkap, serta kemampuan guru dalam mengajar telah dinilai bagus.

Peneliti memperoleh data dari : Guru Pkn yang telah tersertifikasi, Kepala

sekolah, peneliti melakukan pengamatan secara langsung pada saat proses

Page 5: CIVICS TEACHER ROLE IN IMPROVING QUALITY …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel473A0A5FCB57B6943BE9C6E... · Dringu dengan menyusun RPP sebaik mungkin hingga dapa ... melalui

pembelajaran PKn di SMAN 1 Dringu. peneliti juga mendapatkan data berupa

dokumen antara lain : Peneliti memperoleh bahan pustaka, seperti artikel, data

pribadi, dan buku-buku yang menunjang penelitian. Dalam hal ini peneliti

mendapatkan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, Prota, Promes, KKM,

Artikel sekolah, dll). Dalam penelitian ini peneliti merangkum atau memilih hal-

hal pokok dari data-data yang diperoleh sehingga memberikan gambaran yang

lebih jelas dan mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data

selanjutnya kemudian Peneliti menceritakan fokus penelitian berdasarkan data-

data yang diperoleh yang sudah di reduksi agar semakin mudah untuk dipahami,

dan kemudian Peneliti menyimpulkan kesimpulan berdasarkan data-data yang

diperoleh dengan bukti-bukti yang mendukung. Dalam penelitian kualitatif,

temuan atau data dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang

dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang

diteliti, dan akhirmya peneliti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan

berkesinambungan dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa

akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dalam hal ini peneliti juga

menggunakan triangulasi sumber dimana peneliti membandingkan hasil data dari

kepala sekolah, guru dan murid. Peneliti juga menggunakan triangulasi tehnik

dimana peneliti membandingkan data dari hasil wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Dalam hal ini peneliti menggunakan foto-foto untuk mendukung

bahwa peneliti melakukan interaksi dan foto-foto tersebut diharapkan dapat

mendukung data dari hasil penelitian atau penelitian secara nyata dalam “Peranan

Guru Pkn Yang Tersertifikasi Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di

SMA Negeri 1 Dringu Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo”.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Upaya yang dilakukan oleh guru PKn tersertifikasi untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran.

Beberapa upaya guru PKn yang tersertifikasi dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran, yang pertama adalah dengan memperbanyak sumber belajar. Dalam

meningkatkan pembelajaran guru yang tersertifikasi harus berwawasan luas.

Seperti dengan cara membaca buku sebanyak-banyaknya, dan tidak lagi terpaku

Page 6: CIVICS TEACHER ROLE IN IMPROVING QUALITY …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel473A0A5FCB57B6943BE9C6E... · Dringu dengan menyusun RPP sebaik mungkin hingga dapa ... melalui

pada satu sumber belajar yaitu LKS. Hal tersebut dilakukan agar bisa menambah

sumber belajar, memperluas pengetahuan dan pemahaman terhadap materi yang

berkaitan dengan proses pembelajaran. Kedua, meningkatkan ketrampilan

penguasaan IT. Seorang guru profesional dan tersertifikasi harus dapat menguasai

dan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada, seperti memanfaatkan

perkembangan teknologi yang ada yaitu internet. Di internet dapat ditemukan

berbagai macam hal-hal baru, berita yang sedang update, materi-materi yang

dipublikasikan dalam bentuk blog maupun PDF, serta film-film yang dapat

digunakan sebagai sumber belajar. Hal ini hampir senada dengan pendapat

Oetomo (2007: 12), internet menawarkan berbagai manfaat dalam bidang

pendidikan, antara lain: kemampuan dan kecepatan dalam komunikasi;

ketersediaan informasi yang up to date; adanya fasilitas untuk membentuk dan

melangsungkan diskusi kelompok sehingga akan mendorong peningkatan

intensitas kajian iptek; melalui Web pendidikan proses belajar dapat dilakukan

secara dinamis, tidak tergantung waktu dan ruang pertemuan. Dengan demikian

internet sudah menjadi media yang bisa diambil manfaatnya bagi bidang

pendidikan. Adanya media internet mempunyai manfaat dalam berkomunikasi,

informasi terbaru, peningkatan iptek, dan lain-lain. Hal tersebut sangat menunjang

berjalannya proses pendidikan. Ketiga, memperluas jaringan pertemanan.

Memperbanyak teman sesama guru perlu dilakukan, karena pada saat terjadi

kesulitan dalam mengajar atau sedang tidak mengetahui informasi terbaru teman

merupakan orang yang bisa membantu dan dapat diajak bertukar pikiran.

Keempat, yaitu mengikuti workshop, seminar, diklat, dan lain-lain. Selain

mengikuti MGMP, mengikuti workshop dan pelatihan sangat diperlukan karena

bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan guru. Hal tesebut selaras dengan

pendapat Mulyasa (2007: 156), untuk memperoleh hasil yang optimal dituntut

untuk tidak mengandalkan terhadap apa yang ada di kelas, tetapi harus mampu

dan mau menelurusi berbagai sumber pembelajaran yang diperlukan. Dengan

demikian guru dituntut tidak hanya mendayagunakan sumber-sumber

pembelajaran yang ada di sekolah tetapi dituntut untuk mempelajari berbagai

sumber lainnya, seperti memperbanyak sumber belajar, meningkatkan

ketrampilan penguasaan IT, memperluas jaringan pertemanan, dan mengikuti

Page 7: CIVICS TEACHER ROLE IN IMPROVING QUALITY …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel473A0A5FCB57B6943BE9C6E... · Dringu dengan menyusun RPP sebaik mungkin hingga dapa ... melalui

kegiatan workshop, seminar dan pelatihan-pelatihan. Hal ini tentu penting agar

guru bisa meningkatkan pengetahuan dalam segala kebutuhan pembelajaran di

kelas. Upaya-upaya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut dapat

dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan belajar,

sehingga diperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan

keterampilan yang diperlukan.

Perencanaan Pembelajaran PKn yang Dilaksanakan Oleh Guru yang

tersertifikasi di SMAN 1 Dringu.

Perencanaan proses pembelajaran di kelas selalu diawali dengan membuat

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP dibuat untuk menunjang kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. RPP berfungsi sebagai pedoman guru

pada saat melakukan kegiatan pembelajaran, memuat tentang kegiatan awal

pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan akhir pembelajaran. Serta

memuat tentang metode dan bahan ajar yang akan diberikan pada peserta didik.

Dalam menyusun RPP guru dapat memasukan tiga aspek (kognitif, afektif,

pskiomotori). Lingkup dalam RPP tersebut dapat memuat 1 pertemuan atau lebih,

yang artinya dalam setiap pembuatan rencana pembelajaran, guru bisa membuat

RPP tersebut hanya berlaku satu kali pertemuan yang berlangsung selama kurang

lebih dua jam pelajaran dengan mencamtumkan satu kompetensi dasar pada setiap

RPP. Tetapi guru juga bisa melakukan pengembangan dengan membuat RPP

tersebut berlaku dalam dua sampai tiga kali pertemuan tergantung pada seberapa

kreatif guru dalam menyusun proses pembelajran yang aktif dan menarik.Guru

mencantumkan model dan pendekatan strategi pembelajaran dalam RPP. Model

pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai

akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Khas berarti dalam proses

pembelajaran tersebut guru dalam menjelaskan materi memiliki ciri khusus yang

menjadikan peserta didik lebih memahami pembelajaran atau bahkan bisa

menyebabkan peserta didik tidak mengerti sama sekali. Untuk menghindari hal

tersebut guru perlu memperhatiakn kondisi dan kemampuan peserta didik dalam

menangkap pelajaran agar penggunaan model menjadi efektif. RPP berisi

kegiatan-kegiatan yang terstruktur dan sistematis. Dimulai dengan pengucapaan

salam diawal pertemuan, melakukan absensi, pembagian waktu dalam

Page 8: CIVICS TEACHER ROLE IN IMPROVING QUALITY …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel473A0A5FCB57B6943BE9C6E... · Dringu dengan menyusun RPP sebaik mungkin hingga dapa ... melalui

menyampaikan materi, memberikan waktu pada peserta didik untuk mengerjakan

tugas, mengoreksi hingga membahas bersama dan melakukan evaluasi. Hal

tersebut harus direncanakan secara terstruktur dan benar, jika terjadi kesalahan

dalam penempatan urutan ataupun waktu pelaksanaan maka dapat dipastikan

proses pembelajaran akan terganggu dan menjadikan kondisi kelas yang gaduh

dan peserta didik tidak memperhatikan pelajaran. Terdapat langkah-langkah awal,

inti, akhir serta disertakan jenis penilaiannya. Hal ini berkaitan dengan poin

keempat yang menyebutkan bahwa kegiatan harus terstruktur dan sistematis.

Kegiatan awal, inti, dan akhir harus disusun secara struktur dan sistematis agar

setiap tahap penyampaian materi oleh guru dapat dimengerti oleh peserta didik.

Hal ini senada dengan pendapat Mulyasa (2007 : 102) menjelaskan bahwa

rencana pelaksanaan pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu sistem, yang

terdiri atas komponen yang berhubungan serta berinteraksi satu sama lain, dan

memuat langkah-langkah pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan kompetensi.

Dengan demikian Inti dari perencanaan pembelajaran adalah proses memilih,

menetapkan dan mengembangkan, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran,

menawarkan bahan ajar, menyediakan pengalaman belajar yang bermakna, serta

mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran dalam mencapai hasil

pembelajarannya. Perencanaan pembelajaran merupakan pengambilan keputusan

yang diwujudkan dalam penyusunan langkah-langkah untuk pencapaian tujuan

pembelajaran agar peserta didik memiliki pengalaman belajar yang berarti. Dalam

proses perencanaan pembelajaran di SMA Negeri 1 Dringu, faktor yang paling

diperhatikan adalah kondisi peserta didik, karena dengan mengetahui kondisi dan

situasi peserta didik guru dapat mengetahui titik awal dimana guru harus

mengawali pembelajaran, dan memberikan memberikan pemahaman yang lebih

terhadap suatu materi yang kurang bisa dipahami oleh peserta didik dan dapat

menentukan metode apa yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran nanti.

Di SMA Negeri 1 Dringu, kondisi peserta didik rata-rata memiliki kemampuan

yang sama dalam menyerap materi yang diberikan guru, tetapi terdapat beberapa

peserta didik yang memiliki kemampuan lebih baik dalam menyerap pelajaran.

Setelah mengetahui secara umum kondisi pesera didik di SMA Negeri 1 Dringu,

RPP dibuat sesuai dengan kondisi yang terjadi di sekolah. Dalam membuat RPP

Page 9: CIVICS TEACHER ROLE IN IMPROVING QUALITY …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel473A0A5FCB57B6943BE9C6E... · Dringu dengan menyusun RPP sebaik mungkin hingga dapa ... melalui

dikerjakan dengan kemampuan sendiri tanpa harus mencontoh kepada hasil dari

pengerjaan yang dilakukan oleh guru yang lain. Tentu saja masih ada guru yang

hanya bergantung pada contoh yang diperoleh dari orang lain dan kemudian

menirunya dengan tidak memperbaiki hal yang perlu ditambahkan atau dikurangi

yang sekiranya cocok dengan kondisi peserta didik di sekolah, karena orang yang

paling tahu dengan kondisi peserta didik di sekolah adala guru itu sendiri. Dalam

mengerjakan RPP, guru sering dibuat bingung dengan format RPP yang akan

dirancang, oleh sebab itu lebih baik guru mementingkan substansi yang ada dalam

RPP dibandingkan dengan lebih mementingkan formatnya, hal tersebut dapat

berakibat menyebabkan frustasi pada seorang guru karena dalam mengerjakan

RPP kemampuan guru untuk memahami bagaimana RPP yang baik dan benar itu

berbeda-beda. Dalam setiap proses pembelajaran terdapat berbagai metode

pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Pada

RPP yang dirancang oleh Ibu Sri Sulastri, beliau menggunakan metode diskusi

dan ceramah bervariasi. Metode diskusi digunakan karena metode tersebut cocok

dengan kondisi peserta didik yang ada di SMA Negeri 1 Dringu. Selain itu,

metode diskusi juga dapat dipakai untuk mengurangi resiko kehilangan

konsentrasi belajar peserta didik yang dapat berakibat pada kondisi kelas yang

tenang menjadi gaduh. Dalam melaksanakan metode diskusi beliau memakai

Liquid Crystal Display (LCD) sebagai media dalam menyampaikan materi

ataupun hasil dari diskusi tersebut. Pada proses pembelajaran dengan metode

ceramah bervariasi, beliau menjelaskan materi menggunakan LCD karena

dianggap lebih mudah dalam menyampaikan materi dan sebagai bagian dari

keterbukaan guru dalam mengikuti perkembangan teknologi. Hal tersebut

menunjukkan bahwa tugas guru tidak hanya menyampaikan materi kepada pserta

didik , tetapi memberikan kemudahan belajar agar peserta didik bisa lebih baik

dalam memahami setiap materi yang diberikan. Hal ini hampir senada dengan

pendapat Mulyasa (2007: 53) yang menyatakan bahwa, tugas guru tidak hanya

menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi harus menjadi fasilitator

yang bertugas memberikan kemudahan belajar (facilitate of learning) kepada

seluruh peserta didik, agar mereka dapat belajar dalam suasanan yang

menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan berani

Page 10: CIVICS TEACHER ROLE IN IMPROVING QUALITY …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel473A0A5FCB57B6943BE9C6E... · Dringu dengan menyusun RPP sebaik mungkin hingga dapa ... melalui

mengemukakan pendapat secara terbuka. Hal ini menunjukkan bahwa metode

pembelajaran diskusi dan ceramah bervariasi dengan penggunaan media LCD

mampu memberikan kemudahan belajar bagi peserta didik di SMA Negeri 1

Dringu, seperti lebih mudah memahami materi dan lebih mudah mencatat materi

yang disampaikan oleh guru. Dengan penyediaan media LCD, guru dinilai tidak

hanya cukup dengan pemberi materi pembelajaran tapi juga sebagai penyedia

fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut

tentunya untuk menunjang proses pembelajaran di kelas.

Pelaksanaan Pembelajaran PKn Oleh Guru yang Tersertifikasi di SMAN 1

Dringu.

Pelaksanaan proses pembelajaran PKn oleh guru yang tersertifikasi di

SMAN 1 Dringu dimulai dengan kegiatan awal pembelajaran yaitu doa bersama

yang dilaksanakan oleh guru besama peserta didik di kelas. Setelah melaksanakan

doa, guru mulai mempersiapan pembelajaran dengan mengabsen peserta didik

untuk mengetahui jumlah peserta didik yang mengikuti kegiatan dan jumlah

peserta didik yang tidak mengikuti kegiatan pembelajara. Kemudian kegiatan

dilanjutkan dengan memberikan motifasi dan pretest tentang tatap muka yang

dilakukan pada minggu yang lalu, pretest diberikan kepada peserta didik untuk

mengetahui sejauh mana kesiapan dan pemahaman peserta didik terhadap materi

sebelumnya, agar ketika guru melanjutkan materi peserta didik dapat dengan

mudah memahami materi yang diberikan oleh guru. Setelah guru memberikan

motifasi dan pretest, kemudian guru melaksanakan kegiatan inti pembelajaran.

Terdapat tiga proses pembelajaran dalam kegiatan inti, yang pertama ialah

eksplorasi. Kegitan ekplorasi meliputi memberikan pemahaman materi yang

sedang dibahas di kelas. Dalam kegiatan eksplorasi guru memberikan

pemahaman dengan berbagai cara, selain menjelaskan guru juga memberikan

sebuah pertanyaan kepada peserta didik yang bertujuan mengetahui sejauh mana

pengertian dasar tentang materi yang sedang dibahas. Setelah kegiatan eksplorasi

dilaksanakan, guru melanjutkan kegiatan inti yang kedua, yaitu elaborasi. Dalam

kegiatan elaborasi guru melaksanakan sebuah metode agar kegiatan pembelajarn

tidak membosankan dan juga para peserta didik dapat ikut aktif dalam

Page 11: CIVICS TEACHER ROLE IN IMPROVING QUALITY …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel473A0A5FCB57B6943BE9C6E... · Dringu dengan menyusun RPP sebaik mungkin hingga dapa ... melalui

pembelajaran. Guru pkn di SMA Negeri 1 Dringu menggunakan metode diskusi,

guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, kemudian guru

memberikan suatu pokok bahasan untuk didiskusikan dalam kelompok tersebut.

Setelah selesai melaksanakan diskusi siswa diwajibkan mempresentasikan hasil

diskusi yang dilaksanakan di depan kelas secara bergantian dengan kelompok

lain. Kemudian kelompok lain menanggapi dan melakukan tanya jawab tentang

hasil diskusi dari kelompok yang sedang presentasi di depan kelas. Kegiatan yang

ketiga adalah konfirmasi, dalam kegiatan konfirmasi guru mengkonfirmasi

mengenai hasil diskusi yang dirasa masih kurang menjelaskan tentang suatu

pokok pembahasan. Kemudian bersama dengan peserta didik melakukan

pembahasan ulang tentang hasil diskusi yang kurang dimengerti oleh peserta didik

terkait dengan materi yang disampaikan. Kegiatan pembelajaran kemudian ditutup

dengan membuat kesimpulan hasil belajar yang dilakukan guru bersama peserta

didik tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Untuk mengetahui

daya serap peserta didik terhadap materi yang disampaikan guru memberikan post

test dan tugas rumah berupa pengerjaan LKS. Hal ini sesuai dengan pendapat

Zarkasi (2009: 77) tentang metode diskusi yang merupakan sebuah proses tukar

menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan

maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti

tentang sesuatu atau mempersiapkan dan menyelesaikan kesimpulan/ pernyataan/

keputusan. Hal tersebut juga senada dengan pendapat Suryosubroto (2002: 179)

yang menjelaskan metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran

dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa)

untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat

kesimpulan atau penyusun berbagai alternatif pemecahan atas sesuatu masalah.

Jadi, penggunaan metode diskusi pada pembelajaran di SMA Negeri 1 Dringu

bisa berlangsung efektif dikarenakan peserta didik yang selalu dituntut aktif dalam

setiap kegiatan. Adanya kegiatan diskusi, presentasi, dan tanya jawab hal tersebut

menunjang peseta didik lebih bisa memahami materi dengan mudah. Oleh sebab

itu penggunaan metode diskusi oleh guru PKn yang tersertifikasi di SMA Negeri

1 Dringu dinalai cukup efektif.

Page 12: CIVICS TEACHER ROLE IN IMPROVING QUALITY …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel473A0A5FCB57B6943BE9C6E... · Dringu dengan menyusun RPP sebaik mungkin hingga dapa ... melalui

SARAN

Berdasarkan simpulan diatas, maka saran yang diajukan sebagai berikut. Untuk

mengetahui proses pembelajaran di sekolah-sekolah agar bisa menjadi bekal

ketika menduduki profesi guru Seyogyanya calon guru harus lebih banyak turun

ke lapangan. Agar siswa bisa tertarik untuk aktif dalam proses pembelajaran

seyogyanya guru hendaknya melakukan inovasi dalam melakukan pembelajaran.

Dalam melakukan pembelajaran dalam perkembangan teknologi saat ini

seyogyanya guru bisa menyesesuaikan diri dengan perubahan jaman dan

teknologi. Agar budaya bertanya dan menghargai keanekaragaman cara belajar

siswa di kelas agar siswa menjadi kritis dan merasa nyaman seyogyanya guru

dapat mengkreasi pembelajaran.

DAFTAR RUJUKAN

Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Oetomo, B. S. D. 2007. E-Education konsep, teknologi, dan aplikasi internet

pendidikan. Yogyakarta: Penerbi ANDI Yogyakarta.

Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : PT. Rineka

Cipta

Tukiman, 2013. Profesionalisme guru pendidikan kewarganegaraan dan

peranannya dalam membangun kesadaran berkonstitusi. (online)

http://tukimanpu.blogspot.com/2013/02/profesionalisme-guru-pendidikan.html,

diakses 20 februari 2013

Zarkasi, Firdaus. M. 2009. Belajar cepat dengan diskusi. Malang : INDAH

Surabaya.