citra kota salatiga dalam harian jawa pos radar...
TRANSCRIPT
CITRA KOTA SALATIGA
DALAM HARIAN JAWA POS RADAR SEMARANG
(Analisis Framing Berita HUT Salatiga ke-1268
Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki)
SKRIPSI
Skripsi ini Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
OLEH
TRISNAWATI DIAH UTAMI
NIM. 43010150040
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Utami, Trisnawati Diah. 2019. Citra Kota Salatiga dalam Harian Jawa Pos
Radar Semarang (Analisis Framing Berita HUT Salatiga ke-1268 Model
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki). Skripsi. Salatiga : Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Drs. H. Bahroni, M.Pd.
Kata kunci : Framing, citra kota, Jawa Pos Radar Semarang
Penelitian ini membahas tentang: Citra Kota Salatiga dalam harian Jawa Pos
Radar Semarang dengan menggunakan analisis framing model Zhongdang Pan dan
Gerald M. Kosicki. Dengan rumusan masalah: (1) Apa saja berita tentang Kota
Salatiga dalam Jawa Pos Radar Semarang edisi khusus HUT Kota Salatiga?, (2)
Bagaimana analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki terhadap
berita edisi khusus HUT Kota Salatiga di Jawa Pos Radar Semarang pada tanggal
24 Juli 2018?.
Penelitan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis framing
model Zhongdang Pan dan Kosicki. Peran analisis framing dalam berita ini dirasa
penting. Setiap media memiliki model redaksi masing-masing dalam membingkai
berita. Dengan menggunakan analisis ini kita bisa melihat kompoisis penulisan
berita dari empat elemen, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.
Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Terdapat empat berita
dalam berita HUT Salatiga ke-1268. Di antaranya adalah berita yang pertama
berjudul Bersama Menikmati dan Menjaga Hasil Pembangunan. Berita kedua
berjudul Disdukcapil Jemput Bola, Dinpersipda Rilis I-Salatiga. Adapun berita
keempat berjudul Jaga Toleransi di Kota Salatiga. Dan berita yang terakhir
berjudul UKSW dan IAIN, Sumbang Peningkatan Kualitas SDM., (2) Hasil
penelitian yang diperoleh dari analisis empat berita dalam edisi khusus HUT
Salatiga ke-1268 di harian Jawa Pos Radar Semarang sebagai berikut. Struktur
sintaksis, Radar Semarang memuat judul dan lead berita yang didasarkan atas latar
informasi dan kutipan sumber yang mendukung tercapainya suatu peristiwa dalam
berita tersebut. Struktur skrip, Radar Semarang lebih menonjolak Who, What, dan
How sebagai unsur berita yang paling ditekankan pada setiap beritanya dan tentu
dengan bahasa yang berbeda dikarenakan dari penulis yang berbeda pula. Dalam
struktur tematik, Radar Semarang banyak menggunakan kalimat yang
menggambarkan bahwa media ini memang memberikan fakta kebenaran dalam
setiap berita yang disajikan. Dalam struktur retoris, Radar Semarang menggunakan
gambar di setiap berita berupa foto maupun grafis pendukung seperti tabel. Adapun
penggunaan kata yang menarik perhatian maupun menarik minat baca khalayak.
Keempat berita edisi khusus HUT Salatiga ke-1268, dapat dianalisis menurut
perspektif ayat Alquran. Berita tersebut memberikan pesan tersirat mengenai
beberapa hal. Di antaranya, berlomba dalam kebaikan, tolong menolong, dan
kesetaraan gender dalam Islam.
vi
MOTTO
جدوجدمن
“Barang siapa bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil”
Jika kita berupaya sekuat tenaga menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya
itu hasilnya masih nihil, maka sebenarnya kita telah menemukan yang kita cari
dalam diri kita sendiri, yakni kenyataan, kenyataan yang harus dihadapi sepahit
apa pun keadaannya.
(Andrea Hirata)
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya
hingga tugas akhir ini sudah diujung mata. Skripsi ini adalah bentuk persembahan
untuk :
1. Ibu tersayang Ninik Sutarti, Ayah Bambang Palupi dan Nenek yang
senantiasa memberikan support dan mendidik dengan segala kasih
sayangnya.
2. Pakde Joko Susilo, Pakde Heri, dan Bude Yayuk dan Bude Ani yang
senantiasa selalu mendukung dan turut mendidik saya dalam pendidikan
yang luar biasa.
3. Sepupuku tercinta, Safira yang selalu menemani dimanapun saya
membutuhkan bantuan dalam pembuatan skripsi ini.
4. Bapak Rifqi Aulia Erlangga, selaku dosen pembimbing akademik, yang
selalu memberi arahan, dukungan, dan motivasi selama saya menjadi
anak didik beliau.
5. Bapak Bahroni selaku dosen pembimbing skripsi saya yang telah
menuntun dan membimbing skripsi hingga selesai.
6. Bapak Kristri Priyantara, Kakak Randu, Bu Gita, Bu Sita, Icha, Roy,
Sabrina, Lala, Rizki dan Mas Umam yang telah memberikan pengalaman
luar biasa selama saya berada di Radio Suara Salatiga sampai saat ini.
7. Sahabat-sahabat saya Diyan Listyawati, Alma Zerlina, Rizka Indah
Anggrain, Ida Fadillah, Dina Rahayu, Maftuchatul Utamimah, Corona
viii
Raisa, Alwins Muflikhatun, Dilla Nurrida, Dina Farida, Nova Ulfiana,
Sofa Laila Izza yang tidak pernah bosan mendengar setiap keluh kesah
saya.
8. Sahabat seperjuangan KPI angkatan 2015 Bahtyar, Sufyan, Iqbal, Bagas,
Ibnu, Humaida, Ifa, dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
9. Serta semua pihak yang telah mendukung terlaksananya tugas akhir ini
baik secara materi dan non-materi.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, yang telah memberikan
rahmat, taufiq, dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, serta para pengikutnya yang
menjadi suri tauladan bagi kita.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini penulis
banyak mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan
kemampuan yang belum sempurna. Namun berkat adanya bantuan, motivasi dan
bimbingan dari berbagai pihak, syukur alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Bapak Prof. Dr.
Zakiyuddin, M.Ag.
2. Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, Bapak Dr. Mukti Ali M.Hum.
3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Ibu Dra. Maryatin,
M.Pd.
4. Dosen Pembimbing Akademik, Bapak Dr. Rifqi Aulia Erlangga, S.Fil,.
M.Hum.
5. Dosen Pembimbng Skripsi, Bapak Drs. Bahroni, M.Pd.
6. Segenap jajaran dosen dan staf Fakultas Dakwah, khususnya program studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
x
7. Keluarga besar Komunikasi dan Penyiaran Islam semua angkatan, terkhusus
untuk angkatan 2015 tercinta.
8. Para staf perpustakaan kampus tiga IAIN Salatiga.
9. Serta pihak yang telah mendukung terlaksananya tugas akhir ini baik secara
materi maupun non-materi.
Besar harapan penulis semoga semua perbuatan baik dapat diterima dan
diridhoi Allah SWT. Tak lupa selain itu, penulis selalu mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan.
Akhir kata, penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya serta bagi para pemmbaca pada umumnya. Aamiin Yaa Robbal
‘Alamin.
Salatiga, 04 Juli 2019
Penulis
Trisnawati Diah Utami
NIM. 43010150040
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
NOTA PEMBIMBING ...................................................................................... ii
PENGESAHAN ................................................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
MOTTO ............................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan masalah ...................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 7
E. Penegasan Istilah ....................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 11
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Kajian Penelitian Terdahulu .................................................... 13
B. Kajian Pustaka ......................................................................... 16
1. Berita ................................................................................ 16
a. Pengertian Berita ....................................................... 16
b. Jenis Berita ................................................................ 18
c. Unsur Berita .............................................................. 19
2. Berita Feature .................................................................. 23
Jenis Feature .................................................................... 24
3. Analisis Framing .............................................................. 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian ............................................................. 33
1. Jenis Penelitian ................................................................. 33
2. Paradigma Penelitian ........................................................ 34
3. Subjek dan Objek Penelitian ............................................. 34
4. Tahapan Penelitian ........................................................... 35
a. Teknik Pengumpulan Data ........................................ 35
b. Teknik Analisis Data ................................................. 35
BAB IV ANALISIS DATA
A. Hasil Penelitian ....................................................................... 38
1. Gambaran Umum ............................................................. 38
a. Sejarah Kota Salatiga ................................................ 38
1) Prasasti Plumpungan .......................................... 39
xiii
2) Zaman Penjajahan .............................................. 41
3) Zaman Kemerdekaan ......................................... 42
b. Prestasi Kota Salatiga ............................................... 42
c. Jawa Pos .................................................................... 44
1) Sejarah dan Kiprah Jawa Pos .............................. 44
2) Wilayah Edar Jawa Pos ...................................... 46
3) Sajian Koran Jawa Pos ....................................... 47
d. Jawa Pos Radar Semarang ........................................ 49
1) Sejarah Jawa Pos Radar Semarang ..................... 49
2) Sajian Koran Jawa Pos Radar Semarang ........... 50
B. Pembahasan ............................................................................. 52
1. Berita Edisi Khusus HUT Salatiga ................................... 52
2. Analisis Framing Berita HUT Salatiga Model Zhongdang
Pan & Gerald M. Kosicki ................................................ 54
a. Analisis Berita 1 ........................................................ 54
b. Analisis Berita 2 ........................................................ 66
c. Analisis Berita 3 ........................................................ 77
d. Analisis Berita 4 ........................................................ 88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 97
B. Saran ........................................................................................ 98
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komponen Analisis Framing ............................................................ 29
Tabel 4.1 Judul Berita ....................................................................................... 55
Tabel 4.2 Struktur Sintaksis Berita Pertama ..................................................... 57
Tabel 4.3 Struktur Skrip Berita Pertama ........................................................... 59
Tabel 4.4 Struktur Tematik Berita Pertama ...................................................... 62
Tabel 4.5 Struktur Retoris Berita Pertama ........................................................ 65
Tabel 4.6 Sintaksis Berita Kedua ...................................................................... 68
Tabel 4.7 Struktur Skrip Berita Kedua .............................................................. 70
Tabel 4.8 Struktur Tematik Berita Kedua ......................................................... 74
Tabel 4.9 Struktur Sintaksis Ketiga .................................................................. 78
Tabel 4.10 Struktur Skrip Berita Ketiga ........................................................... 81
Tabel 4.11 Struktur Tematik Berita Ketiga ....................................................... 85
Tabel 4.12 Struktur Retoris Ketiga ................................................................... 86
Tabel 4.13 Struktur Sintaksis Berita Keempat .................................................. 89
Tabel 4.14 Struktur Skrip Berita Keempat ........................................................ 91
Tabel 4.15 Struktur Tematik Berita Keempat ................................................... 93
Tabel 4.16 Struktur Retoris Berita keempat ...................................................... 94
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Foto berita pertama edisi khusus HUT Salatiga ............................ 67
Gambar 4.2 Foto tabel pada berita pertama HUT Salatiga ............................... 67
Gambar 4.3 Foto berita kedua edisi khusus HUT Salatiga ............................... 78
Gambar 4.4 Foto berita ketiga edisi khusus HUT Salatiga ............................... 88
Gambar 4.5 Foto berita keempat edisi khusus HUT Salatiga ........................... 97
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis Framing adalah salah satu metode analisis teks yang berbeda dalam
kategori penelitian konstruksionis. Paradigma ini memandang realitas kehidupan
sosial bukanlah realitas yang natural, melainkan hasil dari konstruksi. Oleh
karenanya, konsentrasi analisis atau realitas pada paradigm konstruksionis adalah
menemukan bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi, dengan cara
apa konstruksi itu dibentuk (Eriyanto, 2007: 43).
Media dan berita dilihat dari paradigma konstruksionis. Pendekatan
konstruksionis mempunyai penilaian sendiri bagaimana media, wartawan, dan
berita dilihat Fakta dan peristiwa adalah hasil konstruksi. Realitas itu hadir, karena
dihadirkan oleh konsep subjektif wartawan. Realitas tercipta melalui konstruksi,
sudut pandang tertentu dari wartawan. Fakta atau realitas adalah bukanlah sesuatu
yang tinggal ambil, ada, dan menjadi bahan dari berita. Fakta/realitas pada dasarnya
dikonstruksi. Manusia membentuk dunia mereka sendiri.
Framing berhubungan dengan proses produksi berita-kerangka kerja dan
rutinitas organisasi media. Bagaimana peristiwa dibingkai, kenapa peristiwa
dipahami dalam kerangka tertentu atau bingkai tertentu, tidak bingkai yang lain,
bukan semata-mata disebabkan oleh struktur wartawan, melainkan juga rutinitas
kerja dan institusi media secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
pemaknaan peristiwa (Eriyanto, 2007: 15).
2
Ada beberapa ciri idealisme dalam menjalankan fungsi media untuk
menjadikan media sesuai dengan fungsinya untuk masyarakat, yaitu media menjadi
sebagai social control dan media mampu mempengaruhi masyarakat. Dengan
adanya fungsi kedua ini menyebabkan pers mendapatkan julukan sebagai fourth
estate atau sebagai kekuasaan keempat yang dimana arti ini sama dengan media
sebagai pilar keempat dalam pilar demokrasi saat ini.
Maka dari itu, media tidak hanya menghibur dan memberikan informasi tetapi
media juga memainkan fungsi sebagai wachtdog di era demokrasi saat ini. Dengan
begini media begitu mempunyai pengaruh yang besar, sehingga membuat Napoleon
Bonaparte selaku pemimpin perang revolusioner Perancis pernah mengatakan
bahwa ia lebih merasa tersancam jika dirinya dikabarkan di media yang pernah
terbit di Paris ketimbang menghadapi ratusan ribu prajurit dalam medan perang.
Pada dasarnya, framing adalah metode untuk melihat cara bercerita (story
telling) media atas peristiwa. Cara bercerita tersebut tergambar pada “cara melihat”
terhadap realitas yang dijadikan berita. “Cara melihat” ini berpengaruh pada hasil
akhir dari konstruksi realitas.
Analisis Framing merupakan salah satu alternatif model analisis yang dapat
mengungkapkan rahasia di balik semua perbedaan bahkan pertentangan media
dalam mengungkapkan fakta. Analisis Framing dalam studi ini dipakai untuk
mengetahui bagaimana realitas dibingkai oleh media. Dengan hal ini, realitas sosial
dipahami, dimaknai dan dikonstruksi dengan bentukan dan makna tertentu.
Bagaimana media membangun, menyuguhkan, dan memproduksi suatu peristiwa
kepada khalayak pembacanya.
3
Sebagai sebuah metode analisis teks, analisis framing mempunyai
karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan analisis kuantitatif. Dalam analisis
isi kuantitatif, yang ditekankan adalah isi (content) dari suatu pesan/teks
komunikasi. Sementara dalam analisis framing, yang menjadi pusat adalah
pembentukan pesan dari teks. Framing, terutama melihat bagaimana
pesan/peristiwa dikonstruksi oleh media. Bagaimana wartawan mengkonstruksi
peristiwa dan menyajikannya kepada khalayak pembaca.
Dengan adanya keberadaan media serta akses kepada masyarakat menjadikan
media sebagai saluran yang begitu strategis untuk memberikan informasi kepada
masyarakat yang menggunakan media itu sekaligus secara serentak tanpa adanya
hambatan sekalipun. dengan adanya akses seperti ini membuat media massa
menjadi satu-satunya institusi yang mampu menjangkau lebih banyak orang dalam
penyampainya informasi dan pengetahuan kepada publik dari pada institusi lainnya.
Pesan yang disampaikan media sangat berpengaruh terhadap opini
masyarakat. Oleh karena itu, media massa dituntut untuk bisa memberikan
informasi yang baik serta memahami betul isi pesan yang disampaikan. Media
massa yang baik seharusnya menjalankan fungsi yang sama dengan media massa
yang lain seperti yang diterangkan sebelumnya. Menurut Undang-undang No.40
Tahun 1999 Tentang Pers, bahwa fungsi pers adalah untuk menginformasikan,
mendidik, menghibur, dan melakukan pengawasan sosial (sosial kontrol) baik pada
perilaku masyarakat maupun pemerintah (Undang-undang No. 40 Tahun 1999
Tentang Pers).
4
Dengan kekuatan media massa yang bisa menembus jarak ruang dan waktu
atas peristiwa yang ada, banyak sekali kepentingan penguasa memanfaatkan media
massa sebagai kekuatan atas ideologinya dalam memperlancar pembentukan opini
berdasarkan realita mereka sendiri. Salah satu pemanfaatan media massa adalah
sebagai sarana komunikasi politik.
Media massa tidak hanya berpusat tentang topik politik dan kriminalitas. Citra
baik suatu daerah juga dapat dibentuk melalui media massa yang membingkai berita
sehingga menjadi bahan acuan penilaian oleh khalayak pembaca. Dalam sebuah
media, citra ataupun nama baik seorang individual maupun kelompok bisa berubah
begitu saja sesuai dengan tujuan tertentu.
Pembentukan citra melalui media bisa berguna untuk memperbaiki citra
sesorang maupun suatu kelompok dari citra yang jelek sekalipun menjadi baik dan
bisa juga mengubah citra yang baik menjadi buruk sekalipun, dan juga merubah
citra baik menjadi tambah baik dan buruk menjadi lebih buruk. Proses perubahan
citra sesorang tidak bisa berlangsung begitu saja, perlu sekiranya proses-proses
hingga bisa merubah pola pikir masyarakat tentang hal tersebut.
Pada masa sekarang ini, masyarakat lebih bersifat konsumtif terhadap berita
yang disajikan oleh para media massa baik dalam bentuk tertulis maupun televisi.
Sebagian banyak masyarakat akan mempercayai berita maupun informasi yang
disampaikan oleh media penyampai informasi, maka dari itu citra yang akan
terebentuk dari setiap individual atau kelompok sangat bergantung pada media.
Apabila media menyajikan informasi yang positif maka akan terbentuk citra
yang baik dan masyarakat pun memandang baik, namun sebaliknya apabila media
5
menyampaikan informasi yang negatif makan terbentuklah citra yang buruk dan
terjadilah pandangan buruk masyarakat terhadap satu indvidu atau kelompok.
Karena masyarakat di Indonesia sifatnya cenderung kurang menyaring informasi
yang mereka peroleh, maka media kini sebaiknya lebih berperan lebih baik dalam
hal ini menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai baik buruknya satu
individu atau kelompok sesuai dengan fakta yang ada.
Analisis framing, yang diketengahkan dalam penelitian ini dapat digunakan
untuk mengetahui bagaimana realitas dikonstruksi oleh media. Dengan cara dan
teknik apa peristiwa ditekankan dan ditonjolkan. Apakah dalam harian Jawa Pos
Radar Semarang itu ada bagian yang hilang, luput, atau bahkan disembunyikan
dalam pemberitaan.
Dalam pandangan Islam, Media massa setidaknya bukan hanya menjadi
tontonan tetapi sekaligus menjadi tuntunan. Oleh sebab itu, semua agama
menjunjung tinggi kebebasan komunikasi dan informasi di antara umat manusia.
Bahkan Tuhan memerintahkan manusia selalu berkomunikasi dengan-Nya, memuji
kebesaran-Nya, memohon ampunan-Nya, ridha-Nya, pertolongan-Nya,
perlindungan-Nya, petunjuk-Nya, adalah sebuah informasi dari manusia kepada
tuhannya. Dari Tuhan juga ada penyampaian pesan atau informasi kepada manusia
melalui mahluk-mahluk yang dipilih-Nya untuk tugas komunikasi massa di dunia.
Pada tanggal 24 Juli 2018, Kota Salatiga merayakan hari jadi-nya yang ke-
1268. Harian Jawa Pos Radar Semarang memberitakan serangkaian acara hari jadi
Kota Salatiga sebanyak empat halaman. Hal ini tentu saja membangun citra baik
Kota Salatiga dengan pemberitaan melalui harian Jawa Pos Radar Semarang.
6
Banyak pemberitaan mengenai citra suatu daerah melalui media masa. Hal ini
tentunya memengaruhi bagaimana perkembangan kota tersebut dan bagaimana
suatu koran membingkai pemberitaan seperti ini.
Dalam penelitian ini, ada beberapa alasan penulis mengambil analisa framing,
di antaranya adalah begitu pesatnya penggunaan media massa sebagai media
alternatif dalam penyebaran suatu informasi kepada khalayak publik. Hal ini
tentunya juga sebagai penyebaran citra suatu daerah agar semakin berkembang dan
diketahui berbagai kalangan sebagai bentuk pencarian citra positif kepada
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apa saja berita tentang Kota Salatiga dalam Jawa Pos Radar Semarang edisi
khusus HUT Kota Salatiga?
2. Bagaimana analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
terhadap berita edisi khusus HUT Kota Salatiga di Jawa Pos Radar Semarang
pada tanggal 24 Juli 2018?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menguraikan berita-berita tentang Kota Salatiga pada terbitan Jawa Pos
Radar Semarang edisi khusus HUT Kota Salatiga.
2. Untuk menjabarkan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki terhadap berita edisi khusus HUT Kota Salatiga di Jawa Pos Radar
Semarang yang terbit tanggal 24 Juli 2018.
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini adalah sebagai sumber pengetahuan mengenai
pembingkaian berita edisi HUT Kota Salatiga yang dilakukan Harian Jawa Pos
Radar Semarang saat berita ini terbit pada 24 Juli 2018.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini adalah menggambarkan bagaimana media membingkai
sebuah peristiwa. Dari penelitian ini diharapkan menjadi pencerahan bagi media
dan selalu menjaga objektifitas dan tidak berpihak terhadap siapapun.
E. Penegasan Istilah
1. Citra
Pengertian citra adalah abstrak ataun intangble,tetapi wujudnya bisa
dirasakan dari hasil penilaian, penerimaan, kesadaran, dan pengertian, baik
semacam tanda respek dan rasa hormat, dari publik sekelilingnya atau
masyarakat luas terhadap perusahaan sebagai badan usaha ataupun terhadap
personelnya (dipercaya, profesional dan dapat diandalkan dalam pemberian
pelayanan yang baik). (Rosady, 1999: 50).
Untuk membentuk citra (image) ini, dapat dibagi beberapa publik sasaran
sebagai penentunya, antara lain: (a) Opinion Leader sebagai penentu atau
panutan bagi masyarakat lainnya mengenai tanggapan positif atau negatif; (b)
Media massa sebagai mitra kerja untuk membentuk opini publik yang
menguntungkan. (Rosady, 1999: 51).
8
2. Analisis Framing
Analisis framing sebagai suatu metode analisis isi media terbilang baru.
Analisis Framing berkembang berkat pandangan kaum konstruksionis. Sebagai
satu bentuk analisis teks media, analisis framing mempunyai perbedaan yang
mendasar dibandingkan dengan analisis isi kuantitatif. Analisis framing
termasuk ke dalam paradigma konstruksionis.
Menurut paradigma konstruksionis, bagaimana media dan berita dilihat.
Pembahasan ini perlu karena ada perbedaan yang mendasar antara paradigma
konstruksionis dan paradigma positivis yang selama dikenal. Pada bagian lain
akan diuraikan juga bagaimana karakteristik penelitian teks media yang
memakai paradigma konstruksionis tersebut dalam studi media.
Analisis framing sebagai suatu metode analisis teks banyak mendapat
pengaruh dari teori sosiologi dan psikologi. Dari sosiologi terutama sumbangan
pemikiran. Peter L. Berger dan Erving Goffman, sedangkan teori psikologi
terutama yang berhubungan dengan skema dan kognisi. Dalam analisis framing
terdapat beberapa model namun penelitian ini akan terfokus dengan Model
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki (Eriyanto, 2011: 12).
3. Berita Feature
Feature sering kali disebut softnews yaitu berita yang tidak terikat dengan
aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya. Berita-berita semacam
ini seringkali lebih menitikberatkan pada hal-hal yang dapat menakjubkan atau
mengherankan pemirsa. Ia juga dapat menimbulkan kekhawatiran, bahkan
ketakutan, atau mungkin juga menimbulkan simpati.
9
Dengan kata lain, feature langsung menyentuh emosi pembaca, misalnya
keterharuan, kegembiraan, kasihan, rasa bangga, kelucuan, kemarahan, dan
lain-lain. Objeknya bisa manusia, hewan, benda, tempat, atau apa saja yang
dapat menarik perhatian khalayak umum (Suryawati, 2011: 70).
4. Kota Salatiga
Dalam penelitian ini, penulis mengambil objek berita mengenai Kota
Salatiga dalam harian Jawa Pos Radar Semarang. Kota Salatiga adalah nama
sebuah kota kecil yang berada diantara jalan raya utama Semarang – Solo. Kota
kecil yang berhawa sejuk dan konon pernah menjadi tempat peristirahatan
bangsa Belanda. Salatiga juga dijuluki Indonesia Mini. Hal ini disebebkan
karena terdapat banyak warga pendatang dari daerah penjuru Indonesia yang
beragam. Biasanya, mereka datang untuk menuntut ilmu dalam jenjang
universitas (Wikipedia).
5. Jawa Pos Radar Semarang
Surat kabar Jawa Pos pun semakin lama semakin mengalami peningkatan
yang dibarengi dengan keluarnya SIUP No 069/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1986.
Dari kenyataan ini terlihat jelas bahwa Jawa Pos cukup jeli dalam melihat
peluang pangsa pasar serta perkembangan masyarakat dalam mencukupi
kebutuhan akan informasi.
Pada tahun 1987 kemudian terbentuklah Jawa Pos News Network (JPNN),
salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari
80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia.
Pada tahun 1997, Jawa Pos pindah ke gedung yang baru berlantai 21, Graha
10
Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya. Tahun 2002 dibangun
Graha Pena di Jakarta. Dan, saat ini bermunculan gedung-gedung Graha Pena
di hampir semua wilayah di Indonesia.
Jawa Pos masuk ke Jawa Tengah pada awal tahun 1997 dengan oplah
pertama sekitar 5.000 eksemplar. Satu tahun kemudian kemudian meningkat
menjadi 80.000 eksemplar. Dahlan Iskan sebagai CEO Jawa Pos, melihat oplah
sebesar itu dapat digunakan bagi sebuah surat kabar untuk berdiri sendiri.
kemudian muncul ide untuk mendirikan Jateng Pos pada tahun 1999.
Pada Mei 2000, Dahlan Iskan memutuskan untuk lebih memperbesar Jawa
Pos di Jawa Tengah, yakni dengan jalan melakukan penetrasi pasar di tiga kota
besar yaitu Solo, Yogyakarta, dan Semarang. Di samping juga untuk dapat lebih
banyak mengangkat berita-berita daerah serta dalam rangka pelaksanaan
otonomi pers, Jawa Pos mengambil kebijakan untuk menetapkan terbitnya
suratkabar Jawa Pos dengan tiga radar secara sendiri-sendiri sesuai dengan
pembagian daerahnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan berita
daerah sehingga masyarakat dapat mengetahui lebih lengkap peristiwa yang
terjadi di daerah masing-masing.
Jateng Pos pun berubah kembali menjadi Jawa Pos dengan tambahan Radar
Solo, Radar Jogja, dan Radar Semarang. Penetrasi seperti itu terbukti dengan
dilihat dari keberhasilan peningkatan oplah sebesar 95.000 eksemplar untuk
tahun 2001, dengan rincian Radar Solo 30.000 eksemplar, Radar Jogja 25.000
eksemplar, dan Radar Semarang sebesar 45.000 eksemplar.Saat ini Jawa Pos
11
memiliki 16 radar yang tersebar di seluruh Pulau Jawa dan belasan radar lain
yang terbit di seluruh Indonesia.
Maksud diterbitkannya radar-radar Jawa Pos di seluruh Indonesia adalah
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan peristiwa yang terjadi di daerah
sekitarnya. Maka, berdirinya Radar Semarang sebagai salah satu cabang dari
Jawa Pos tidak lain adalah untuk memenuhi tujuan tersebut, yakni memberikan
informasi seputar Semarang dan sekitarnya kepada masyarakat.
Berdirinya Radar Semarang bermula pada 1 April 2000, dimana
sebelumnya menginduk Jateng Pos. Saat itu, Radar Semarang menjadi
suplemen dari Jateng Pos untuk portal berita karisedanan Jawa Tengah dan
Yogyakarta.
F. Sistematika Penulisan
Agar penelitian lebih terkonsep, sistematika penelitian yang sudah tersaji adalah
sebagai berikut :
BAB I berupa pendahuluan yang mencakup latar belakang mengenai penelitian,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan
sistematika penulisan.
BAB II berisikan landasan teori yang akan membahas hal-hal mengenai
komunikasi massa, jurnalistik, berita, teori agenda setting media, dan analisis
framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
BAB III menyampaikan metodologi penelitian dan gambaran umum mengenai
subjek penelitian yaitu harian Jawa Pos Radar Semarang.
12
BAB IV berisikan hasil temuan terkait berita edisi HUT Kota Salatiga dalam
koran Jawa Pos Radar Semarang tanggal 24 Juli 2018 beserta analisis framing
sesuai tujuan penelitian.
BAB V penutup berisi simpulan dan saran.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Kajian Penelitian Terdahulu
Pada penelitian ini, penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai
perbandingan guna mempermudah penulis dalam menyusun penelitian.
Penelitian terdahulu akan memudahkan penulis dalam menentukan langkah-
langkah yang sistematis dari teori maupun konseptual. Penelitian terdahulu
menjadi acuan dan bahan referensi yang menunjang penelitian penulis terkait
dengan penelitian sebelumnya mengenai analisis framing. Sehingga penulis
tepat dalam menentukan judul dan isi dari penelitian yang berhubungan dengan
analisis framing.
Berikut adalah beberapa kajian pustaka yang diikuti peneliti diantaranya
adalah :
1. Skripsi berjudul “Pembingkaian Berita Media Online : Analisis Framing
Pemberitaan Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi atas Kritik Media Massa di
Media Online Sindonews.com dan vivanews.co.id Edisi Agustus 2015” yang
ditulis Vichar Pratama Putra, mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi
dan Ilmu Sosial Budaya , UII Yogyakarta 2018.
Tujuan Vichar Pratama Putra dalam penelitiannya adalah untuk
mendapatkan gambaran bagaimana framing pemberitaan yang dilakukan oleh
Sindonews.com dan vivanews.co.id di media online, terkait pidato Joko
Widodo.
14
Perbedaanya terletak pada masalah yang diteliti dan media yang memuat
berita. Penelitian milik Vichar Pratama Putra, berita yang dianalisis adalah
pidato kenegaraan Joko Widodo dan media yang memuat berita tersebut.
Sementara pada penelitian ini adalah pemberitaan mengenai Kota Salatiga
dalam merayakan HUT ke-1268 pada bulan Juli 2018 di Jawa Pos Radar
Semarang.
2. Skripsi berjudul “Konstruksi Content Agregator dalam Media Online : Analisis
Framing dalam Pemberitaan Penetapan Basuki Tjahaja Purnama Sebagai
Tersangka Penistaan Agama 16 November 2016 di Solopos.com” yang ditulis
Syaiful Amri, mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam, IAIN Surakarta
2017.
Penelitian milik Syaiful Amri membedah berita mengenai kasus yang
sempat booming yang menetapkan Basuki Tjahaja Purnama sebagai tersangka
dalam kasus penistaan agama menggunakan analisis model Pan dan Kosicki.
Tujuan dari penelitian tersebut untuk mengkaji bagaimana kontruksi content
agregator media online Solopos.com dalam memberitakan ditetapkannya
Basuki Tjahaja Purnama menjadi tersangka pada kasus penistaan Agama.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah subjek dan objek yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan subjek dan objek berita-berita dalam edisi HUT ke-
1268 Kota Salatiga dalam harian Jawa Pos Radar Semarang. Penelitian milik
Syaiful Amri adalah mengkaji lebih dalam mengenai content agregator dalam
portal berita online Solopos.com.
15
3. Skripsi berjudul “Analisis Framing Media Massa : Konstruksi Berita Politik
Harian Amanah Tentang Abdul Aziz Qahar Mudzakkar Jelang Pilgub Sul-Sel
2018 (Studi Analisis Framing Zongdang Gerald M. Kosicki)” milik Hajermin,
mahasiswa jurusan Ilmu Politik Fakultas Ushuluddin, Filsafat, dan Politik UIN
Alauddin Makassar 2017.
Tujuan dari penelitian tersebut diantaranya untuk mengetahui
pengemasan berita politik harian Amanah tentang pencalonan salah satu
kandidat pilgub Sulawesi Selatan dan bertujuan untuk mengetahui analisis
agenda setting berita politik harian Amanah tentang salah satu calon kandidat
pilgub pada rubrik politik.
Perbedaan penelitian terletak pada media beserta berita yang dituju.
Hejermin menganalisis pengemasan berita politik dan agenda setting terkait
tentang Abdul Aziz Qahar Mudzakkar jelang pilgub Sulawesi Selatan.
Sementara pada penelitian ini lebih menganalisis citra Kota Salatiga terkait
pemberitaan harian Jawa Pos Radar Semarang.
4. Skripsi berjudul “Analisis Framing Pemberitaan Program Bela Negara di Media
Online Metronews.com dan Sindonews.com Periode September – November
2015” karya Arief Aji Nugroho, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Lampung, 2017.
Penelitian tersebut menggunakan analisis framing dan bertujuan untuk
mengetahui dan menjelaskan bagaimana framing yang dilakukan media online
Metronews.com dan Sindonews.com dalam memberitakan program bela negara
pada periode September – November 2015.
16
Perbedaan nya adalah subek dan objek yang dikaji. Jika Arief Aji
Nugroho meneliti berita politik dalam media online Metronews.com dan
Sindonews.com. Sedangkan penelitian ini mengkaji berita-berita harian Jawa
Pos Radar Semarang terkait pemberitaan perayaan HUT ke-1268 Kota
Salatiga.
B. Kajian Pustaka
1. Berita
Berbicara soal berita, tidak ada aktivitas jurnalistik tanpa berita. Unsur
terpenting dari aktivitas media dan jurnalistik adalah berita. Profesi wartawan
pun sebagian besar berkaitan dengan berita. Salah satu tugas wartawan adalah
mencari, menemukan, dan menyajikan berita. Seorang wartawan akan merasa
tidak berarti apabila dalam tugas jurnalistik yang dijalaninya pada akhirnya
tidak dapat menghasilkan berita yang layak.
Berita adalah informasi penting dan menarik perhatian orang banyak.
Penyajian berita pun harus memprtimbangkan aspek waktu. Setiap berita terikat
dengan waktu dan karenanya, kecepatan penyajian berita patutmenjadi
perhatian.
a. Pengertian Berita
Dari segi etimologis, berita sering disebut juga dengan warta.
Warta.warta berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “vrit” atau “vritta”, yang
berarti kejadian atau peristiwa yang telah terjadi. Ada banyak pengertian
tentang berita, baik mengacu pada substansi isi, tujuan penyajiannya, akses
17
pemerolehan informasi, dan aktualitas isi. Beberapa definisi tentang berita
dapat disimak sebagai berikut (Yunus, 2012: 46).
1) Paulo de Massener
Berita adalah suatu informasi penting yang menarik perhatian dan
minat khalayak.
2) Adinegoro
Berita adalah pernyataan antarmanusia yang bertujuan untuk
memberitahukan, yang disiarkan melalui pers.
3) Michael Charnley (Reporting)
Berita adalah laporan tercepat tentang fakta dan ulasan yang menarik
dan penting dan atau kedua-duanya untuk masyarakat.
4) M. Assegaf
Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa, yang
dipilih staf redaksi suatu media untuk disiarkan dan menarik perhatian
pembaca karena sifatnya luar biasa, penting, humor, emosional, dan
penuh ketegangan.
Mengacu pada definisi-definisi tersebut, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa berita merupakan laporan informasi penting yang
baru/telah terjadi dan menarik perhatian publik yang mencerminkan
hasil kerja wartawan dan tugas jurnalistik. Dengan demikian, unsur-
unsur yang melekat dalam berita memiliki sifat yang informatif, layak
18
dipublikasikan, dan sebagai hasil karya jurnalistik, bukan opini
wartawan (Yunus, 2012: 47).
b. Jenis Berita
Dalam pembahasan buku Suryawati (2011: 70), berita berita bisa dilihat
dari berbagai sudut pandang. Berita dapat diklarifikasikan ke dalam tiga
kategori, yaitu seperti berikut.
1) Berita Berat (Hard News)
Hardnews adalah berita tentang peristiwa yang dianggap penting
bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok maupun
organisasi. Peristiwa/kejadian yang sudah lama terjadi tidak bernilai
untuk berita langsung. Namun, aktualitas bukan hanya menyangkut
waktu, makin baru (aktual) berita itu disiarkan, maka berita-berita
tersebut makin baik. Aktualitas juga menyangkut sesuatu yang baru
diketahui atau diketemukan. Misalnya, cara baru, ide baru,
penemuan baru, dan lain-lain (Suryawati, 2011: 70).
2) Berita Ringan (Soft News)
Adalah berita tidak langsung yang tidak memiliki sifat timeless
atau tidak terikat waktu. Berita jenis ini tidak tergantung pada waktu,
sehingga selalu bisa dibaca, didengar, dan dilihat kapan pun tanpa
terikat pada aktualitas (Junaedi, 2013: 7).
3) Berita Mendalam (Indepth News)
Berita yang memfokuskan pada peristiwa/fakta dan atau
pendapat yang mengandung nilai berita. Adapun yang tergolong
19
jenis berita mendalam adalah berita komprehensif, berita
interpretatif, dan berita investigatif. Khusus berita interpretatif
maupun berita investigatif, biasanya diangkat dari suatu peristiwa
atau masalah yang kontroversial (Suryawati, 2011: 72).
c. Unsur Berita
Nilai berita menjadi acuan bagi para jurnalis/ wartawan/ reporter,
bahkan editor untuk memutuskan fakta yang lebih pantas menjadi berita,
dalam memilih kelayakan berita. Brian S. Brook dalam News Reporting
and Editing (1980) menyebutkan, kriteria umum nilai berita yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut (Yunus, 2012: 51).
1) Keluarbiasaan (unusualness). Berita adalah sesuatu yang luar biasa,
bukan peristiwa biasa.
2) Kebaruan (newsness). Berita adalah semua yang terbaru.
3) Akibat (impact). Berita adalah hal yang berdampak luas.
4) Aktual (timeliness). Berita yang sedang atau baru terjadi, aktuallitas
waktu dan masalah.
5) Kedekatan (proximity). Berita adalah sesuatu yang dekat, baik
psikologis dan geografis.
6) Informasi (information). Berita adalah informasi. Informasi adalah
hal yang bisa menghilangkan ketidakpastian (Wilbur Schramm).
7) Konflik (conflict). Berita adalah konflik atau pertentangan.
8) Orang Penting (public figure). Berita adalah tentang orang-orang
penting, figur publik.
20
9) Kejutan (surprising). Berita adalah kejutan, yang datangnya tiba-
tiba, di luar dugaan, saat sebelumnya hampir tidak mungkin terjadi.
10) Ketertarikan Manusia (human interest). Berita adalah hal yang
menggetarkan hati, menggugah perasaan, mengusik jiwa. Lebih
cenderung emosional daripada rasional.
11) Seks (sex). Berita adalah informasi seputar seks yang terkait dengan
perempuan.
Menurut Downie JR dan Kaiser (dalam Santana, 2005)
merupakan istilah yang tak mudah didefinisikan. Istilah ini meliputi
segala sesuatu yang tak mudah dikonsepi. Kriteria umum nilai berita
merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para jurnalis, yaitu
para reporter dan editor untuk memutuskan fakta yang pantas
dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik.
Menurut Sedia Willing Barus (2010), laporan jurnalistik masuk
kategori berita. Ciri-ciri sebuah berita antara lain:
1) Akurat, cermat dan teliti (accuracy);
2) berlaku umum (universality);
3) jujur dan adil (fairness);
4) nilai kemanusiaan (humanity); dan
5) segera (immediate).
Sementara itu, menurut Djawoto menyebutkan sebuah berita
haruslah mencakup lima unsur, yaitu:
1) benar;
21
2) cepat;
3) lengkap;
4) objektif; dan
5) tersusun dengan baik.
Meskipun muncul perbedaan pendapat, pada dasarnya masing-
masing unsur yang dipersyaratkan tersebut mempunyai keterkaitan
dan dapat pula saling menjelaska atau mempertegas satu dengan
lainnya.
Hal yang membedakan adalah penekanannya saja. media surat
kabar tentu memiliki penekanan yang berbeda dengan media radio
atau televisi. Perbedaan penekanan juga bisa disebabkan oleh
pengalaman dan latar belakang (Barus, 2011: 33).
Pemahaman secara umum yang penting diketahui dalam
mengendus berita adalah hal-hal yang disebutkan oleh Curtis D.
MacDougall. Hal ini telah ditulis dalam bukunya Interpretative
Reporting menyebutkan lima syarat berita, yaitu:
1) Kebaruan (Timeliness)
Waktu sangat memengaruhi aktualitas sebuah berita sebab
berita haruslah menyangkut hal yang baru terjadi (timeliness) dan
aktual. Karena terikat waktu, pekerjaan membuat berita menjadi
pekerjaan yang amat tergesa-gesa, serba cepat, dan segera (Barus,
2011: 33).
22
2) Jarak (Proximity)
Faktor jauh dekatnya jarak antara tempat terjadinya peristiwa
dengan penikmat berita memengaruhi daya tarik atau nilai sebuah
berita. Berita kalahnya Persebaya (kesebelasan Surabaya) vs PSIS
(kesebelasan Semaranag) langsung menarik perhatian masyarakat di
Jawa Timur dan Jawa Tengah atau orang-orang yang tinggal di mana
pun yang berasal dari kedua daerah tersebut.
Jarak juga bukan hanya dalam arti fisik geografis, tetapi dapat
pula dalam hal minat, bakat, dan profesi. Peristiwa-peristiwa
mengenai kejahatan dan peradilan tentu lebih menarik hati orang-
orang atau penegak hukum. Jadi, faktor jarak juga ikut menjadi
penentu nilai sebuah berita (Barus, 2011: 33).
3) Cuatan (Prominence)
Nilai sebuah berita juga sangat ditentukan oleh cuatan atau hal
yang ulung pada diri seseorang, benda, tempat, serta peristiwa.
Dalam hal ini berlaku istilah “name makes news”. Misalnya, suatu
peristiwa yang menyangkut orang terkenal atau sesuatu yang dikenal
masyarakat merupakan berita penting untuk diketahui oleh
pembaca. Runtuhnya gedung kembar WTC di Amerika Serikat (AS)
bukan saja menarik bagi para ekonom dunia atau pedagang kaliber
internasional, tetapi juga bagi setiap orang yang mengetahui peranan
gedung itu bagi AS dan bisnis internasional (Barus, 2011: 34).
4) Akibat (Consequence)
23
Nilai berita juga banyak ditentukan oleh pengaruh, akibat, dan
dampak yang mungkin dapat ditimbulkannya terhadap masyarakat
luas. Dampaknya bagi kehidupan politik, sosial, dan ekonomi
merupakan hal yang patut diperhitungkan oleh setiap wartawan
dalam memperoleh sebuah berita. (Barus, 2011: 35).
5) Teliti (Accuracy)
Ketelitian merupakan tuntutan yang juga harus dipenuhi sebab
berita yang disusun dengan gegabah bisa mengakibatkan pembaca
marah, bahkan menimbulkan kasus hukum atau delik pers. Bahkan
tidak jarang dituduh melakukan insinuasi (menuduh tanpa dasar
yang jelas), memfitnah, meniru, menyebarkan isu, mencemarkan
nama baik orang/istitusi, dan sebagainya.
Supaya tidak menimbulkan kasus demikian, berita haruslah
akurat. Akurat berarti harus benar-benar terjadi, berlandaskan fakta
dan dari sumber yang jelas. Jika menyangkut masalah angka, angka
tersebut harus menggambarkan keadaan sesungguhnya (Barus,
2011: 35).
2. Berita Feature
Berita feature muncul dalam banyak bentuk. Bisa jadi berita serius seperti
kasus berat. Yang pertama perlu dipertimbangkan baik-baik adalah soal kualitas
ide berita (Rolnicki, 2015: 90).
Feature umumnya dimaksudkan untuk memberi hiburan sebagai bacaan
yang sedap, mendidik, rileks, dan ringan pengutaraannya. Jika diibaratkan
24
dalam sebuah seminar, feature bagaikan pada saatnya break atau jeda setelah
membaca berita yang berisi fakta-fakta keras mengenai politik, ekonomi, sosial,
budaya, kejahatan, kecelakaan, dan sebagainya.
Oleh sebab itu feature perlu penekanan pada elemen human interest atau
daya tarik kemanusiaannya. McKinney, wartawan Denver Post, mengatakan
bahwa feature adalah tulisan yang berada di luar semua tulisan yang pegangan
utamanya, 5W + 1H (what, who when, where,why, how) (Barus, 2011: 172).
Adapula yang mendefinisikan feature sebagai suatu artikel karangan yang
lebih ringan dan umum tentang human interest atau gaya hidup ketimbang
straight news yang ditulis dari peristiwa yang masih hangat (Richard Wainer
dalam Webster’s New World Directory of Media and Communication).
Dikutip dari buku Barus yang menjelaskan mengenai buku The News Media
penulis William L. Rivers mengatakan bahwa isi surat kabar yang terdiri atas
fakta-fakta disebut berita. Lalu, terdapat bagian lain yang disebut dengan tajuk
rencana, kolom, dan artikel opini. Sisanya yang lain disebut feature.
a. Jenis-jenis Feature
Berdasarkan jenisnya, feature terdiri atas feature sejarah, tokoh,
perjalanan, atau pariwisata, keahlian atau penyuluhan, ilmiah, human
interest, dan feature feature berita. Ada kalanya perbedaan antara satu jenis
feature dengan jenis lainnya amat tipis, misalnya, feature “sejarah” dengan
“tokoh”. Jika menyangkut pembuat sejarah, feature tokoh bisa digolongkan
ke dalam feature sejarah. Antara feature keahlian tidak berbeda jauh dengan
feature ilmiah.
25
Hal yang membedakannya hanyalah penekanan atau cuatannya. Feature
sejarah misalnya, tidak terlalu menonjolkan ketokohan seseorang dalam
ceritanya, tetapi hanya upaya merekonstruksi peristiwa bersejarah di masa
lalu. Sementara itu, feature tokoh memang sengaja menceritakan ketokohan
seseorang dalam peristiwa sejarah itu (Barus, 2011: 174).
1) Profil
Profil bukan berisi daftar lengkap kehidupan dan prestasi subjek.
Alih-alih, reporter harus memilih fakta yang menonjolkan
individualitasnya dan menunjukan tipe kepribadiannya. Biasanya ada
satu alasan utama pemuatan profil seseorang. Alasan utama penulisan
profil harus diletakkan di paragraf utama berita.
Poin profil di sini adalah menyajikan sosok seseorang secara lebih
hidup. Reporter harus mengungkap kepribadian sosok itu melalui
beberapa insiden atau kisah ketimbang melalui ringkasan kehidupan dan
prestasinya (Rolnicki, 2015: 103).
Observasi adalah salah satu cara reporter untuk mendapatkan
deskripsi semacam itu. Misalnya, reporter menulis seorang murid yang
membaca judul dengan huruf besar-besar dari jarak 5 cm dari
matanya.dengan menunjukkan pengamatan ini pembaca akan
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kesulitan murid itu.
Tulisan observasi itu jauh lebih baik ketimbang hanya mendeskripsikan
dengan kata-kata bahwa murid itu “lemah penglihatannya” (Rolnicki,
2015: 104).
26
2) Feature Sejarah
Feature sejarah menyajikanhal-hal yang berkaitan dengan peristiwa
sejarah dengan gaya bercerita yang menarik, enak, segar, dan
mengandung sesuatu yang baru.
Misal, menceritakan sesuatu yang tidak sempat dicatat penulis
sejarah mengenai sebuah peperangan di sebuah desa ketika melawan
Belanda di masa revolusi. Kisah-kisah yang unik yang belum diketahui
umum ketika Jendral Soedirman bergerilya. Kisah tentang keadaan
Desa Banaran saat ini (tempat wakil panglima angkatan perang, TB
Simatupang, pernah berjuang mempertahankan kemerdekaan) (Barus,
2011: 175).
3) Feature Tokoh
Dalam hidup, manusia memerlukan keteladanan. Jika anak-anak
dalam perkembangan jiwanya mengadakan immitasi atas semua
perilaku orang tuanya, orang dewasa meneladani warak, karakter, sifat-
sifat pribadi orang lain yang dinlai baik dan buruknya. Feature tokoh
ditulis agar pembaca memperoleh kesan semacam itu.
Feature semacam ini sering kali harus ditulis berdasarkan hasil
wawancara dengan orang yang ditokohkan, walau bisa juga diperkuat
dengan literatur dan bacaan lain yang mendukung (Barus, 2011: 177).
4) Human Interest
Menurut Rolnicki dalam bukunya Pengantar Dasar Jurnalisme
(2015: 106). Berita human interest adalah berita tanpa banyak nilai
27
berita, tetapi lebih fokus pada keunikan atau keanehan kehidupan.
Feature ini bertujuan membangkitkan emosi dan menghibur. Berita ini
bisa meliputi orang, tempat, hewan, dan benda tak bernyawa.
Feature human interest biasanya tidak ditulis dengan urutan
piramida terbalik. Banyak yang mengikuti bentuk naratif atau
kronologis atau kombinasi keduanya.
5) Feature Informatif
Feature informatif memberi pembaca informasi tentang topi yang
mungkin mereka hadapi setiap hari. Feature informatif mungkin
bukanberita terkini, namun feature informatif bisa jadi meliputi isu baru.
6) Feature Interpretatif
Menjelaskan beragam aspek sekolah atau kampus, atau masyarakat
pada umumnya, seperti pameran seni, pelajaran baru, perubahan syarat
nilai kelulusan, problem keuangan sekolah atau pemda, dan sebagainya
(Rolnicki. 2015: 109).
3. Analisis Framing
Analisis framing secara sederhana digambarkan sebagai analisis untuk
mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja)
dibingkai oleh media. Pembingkaian tersebut tentu saja melalui konstuksi.
Realitas sosial dimaknai dan dikonstruksi dengan makna tertentu. Peristiwa
dipahami dengan bentukan tertentu. Hasilnya pemberitaan media pada sisi
tertentu atau wawancara dengan orang-orang tertentu. Semua elemen tersebut
28
tidak hanya bagian dari teknik jurnalistik tetapi menandai bagaimana sebuah
peristiwa dimaknai dan di tampilkan (Eriyanto, 2002: 8).
Pada dasarnya, framing adalah metode untuk melihat cara bercerita meda
atas peristwa. Cara bercerita tu tergambarkan pada cara melihat realitas yang
dijjadikan berita oleh media. Cara melihat ini berpengaruh pada hasil akhir dari
konstruksi realitas. Analisis framing sebagai analisis yang dipakai untuk
mmelihat bagaimana media mengkonstruksi realitas analisis framing juga untuk
melihat bagaimana peristiwa dipahami dan dibingkai oleh media (Eriyanto,
2002: 9).
Ada dua esensi utama dari framing, yaitu pertama, Bagaimana peristiwa
dimaknai. Ini berhubungan dengan bagian mana yang diliput dan bagian mana
yang tidak diliput. Kedua, bagaimana fakta ditulis, Hal ini berhubungan dengan
pemakaian kata, kalimat atau gambar untuk mendukung gagasan. Sebagai
sebuah metode analisis teks, analisis framing mempunyai karakteristik yang
berbeda dibandingkan dengan analisis isi kuantitatif. Dalam analisis isi
kuantitatif, yang ditekankan adalah isi (content) dari suatu pesan/teks
komunikasi. Sementara dalam analisis framing, yang menjadi pusat adalah
pembentukan pesan dari teks. Framing, terutama melihat bagaimana
pesan/peristiwa dikonstruksi oleh media bagaimana wartawan mengkonstruksi
peristiwa dan menyajikannya kepada khalayak pembaca (Eriyanto, 2002: 11).
Terdapat beberapa model mengenai model analisis framing, model framing
yang diperkenalkan Zongdang Pan dan Gerald M. Kosicki adalah satu model
yang paling populer dan banyak dipakai. Framing didefinisikan sebagai proses
29
membuat pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih daripada yang
lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut.
Model analisis framing Zongdang Pan dan Gerald M. Kosicki terbagi dalam
4 perangkat framing yaitu Sintaksi, Skrip, Tematik dan Retoris. Berikut
penjelasan perangkat analaisis framing tersebut:
Tabel 2.1: Komponen Analisis Framing
Struktur Perangkat Framing Unit yang Diamati
SINTAKSIS
Cara wartawan
menyusun
fakta
1. Skema Berita Headline, lead, latar
informasi, kutipan
sumber,
pernyataan,
penutup
SKRIP
Cara wartawan
Mengisahkan
fakta
2. Kelangkapan Berita 5W + 1H
TEMATIK
Cara wartawan
Menulis
fakta
3. Detail
4. Koherensi
5. Bentuk kalimat
6. Kata Ganti
Paragraf, proposisi,
kalimat, hubungan
antar kalimat.
RETORIS 7. Leksikon
8. Grafis
Kata, idiom, gambar
atau foto, grafik.
30
Cara wartawan
Menekankan
fakta
9. Metafora
Pada tabel di atas, yang dimaksud dengan unit analisis adalah unit pada
setiap teks berita. Unit analisis yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Sintaksis ,berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa,
pernyataan, opini, kutipan, pengamatan peristiwa kedalam susunan umum
berita. Pada bagian ini mengamati bagan berita ( headline, lead, kutipan,
sumber, pernyataan, penutup).
b. Skrip, berhubungan dengan bagaimana wartawan mengisahkan atau
menceritakan peristiwa kedalam bentuk berita. Struktur ini melihat
bagaimana strategi cara bercerita atau tuur yang dipakai wartawan dalam
mengemas peristiwa ke dalam berita.
c. Tematik, berhubungan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan
pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan
antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan.
d. Retoris, berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti
tertentu ke dalam berita. Struktur ini melihat bagaimana wartawan memakai
pilihan kata, idiom, grafis, dan gambar yang dipakai bukan hanya
mendukung tulisan melalaikan menekankan arti tertentu kepada pembaca
(Eriyanto, 2002: 294).
31
Keempat struktur tersebut menunjukan serangkaian bentuk bingkai
berita suatu media. Apa dan bagaimana kecenderungan wartawan dan media
dalam memahami peristiwa dapat dilihat menggunakan perangkat tersebut
yang terpisah dalam bentuk umum berita, wartawan mengisahkan kejadian,
kalimat yang dipakai, dan sebagainya.
Menurut (Eriyanto, 2002: 230) sekurangnya ada empat efek framing
antara lain sebagai berikut:
1) Framing mendefinisikan realitas tertentu dan melupakan definisi lain
atas realitas. Framing menyediakan alat bagaimana peristiwa dibentuk
dan dikemas dalam bentuk yang sederhana, mudah dipahami dan
dikenal khalayak.
2) Framing yang dilakukan media akan menonjolkan aspek tertentu dan
mengaburkan aspek yang lain. Framing umumnya ditandai dengan
menonjolkan aspek tertentu dari realitas, akibatnya ada aspek lain yang
tidak mendapat perhatian yang memadai.
3) Framing yang dilakukan media akan menampilkan sisi tertentu dan
melupakan sisi yang lain. Dengan manampilkan sisi tertentu dalam
berita ada sisi lain yang terlupakan, menyebabkan aspek lain yang
penting dalam memahami realitas tidak mendapat liputan dalam berita.
4) Framing yang dilakukan media akan menampilkan fakta tertentu dan
mengabaikan fakta yang lain. Efek yang segera terlihat dalam
pemberitaan yang memfokuskan pada satu fakta, menyebabkan fakta
lain yang mungkin relevan dalam pemberitaan menjadi tersembunyi.
32
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kepustakaan (library research) yakni sebuah
penelitian yang dilakukan dengan mengeksplorasi berbagai literatur atau sumber
lain berkaitan dengan permsalahan yang akan dikaji dalam studi ini. Kajian pokok
yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah berita mengenai HUT Kota Salatiga ke
1268 pada harian Jawa Pos Radar Semarang. Penulis mengkaji berita tersebut
sebagai pokok pembahasan guna mengetahui framing harian Jawa Pos Radar
Semarang dari sudut pandang membangun citra daerah dalam suatu berita.
1. Jenis Penelitian
Menurut Sutopo dalam Bahroni (2016: 125), pendekatan penelitian
kualitatif-deskriptif bertujuan untuk mengungkapkan berbagai informasi
kualitatif dengan pendeskripsian yang teliti dan penuh nuansa untuk
menggambarkan secara cermat.
Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti lebih kepada
penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Artinya, penelitian kualitatif akan
melakukan penggambaran secara mendalam tentang situasi atau proses yang
diteliti (Hamid, 2016: 30).
Karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat
dekskriptif, maka peneliti akan menggunakan atau ,menerapkan paradigma
kualitatif dalam penelitian ini sebagaimana Creswell (2012) menyatakan,
34
bahwa penelitian kualitatif berarti proses eksplorasi dan memahami makna dan
menggambarkan masalah sosial atau masalah kemanusiaan.
Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-
angka. Hal tersebut disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain
itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa
yang sudah diteliti. Laporan akan berisi kutipan data untuk memberi memberi
gambaran penyajian laporan tersebut (Moleong, 2008: 11).
2. Paradigma Penelitian
Paradigma dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis.
Dalam pandangan konstruksionis, tidak ada realitas dalam arti riil yang seolah-
olah ada dan ajeg, sebelum peneliti mendekatinya. Yang ada sesungguhnya
konstruksi atas suatu realitas. Realitas sosial tergantung pada bagaimana
seseorang memahami dunia, bagaimana seseorang menafsirkannya. (Eriyanto,
2007: 44)
Pendekatan konstrusionis mempunyai penilaian tersendiri bagaimana
media, wartwan, dan berita dilihat. Bagi kaum konstruksionis, realitas itu
bersifat subjektif. Pada sisi ini, di antaranya, fakta-fakta berita jurnalisme
mengartibusi nilai pada yang disebut objektifitas pemaknaan wartawan
terhadap setiap peristiwa, dan berbagai objek yang diamati dan ditafsirkan.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Untuk melakukan penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah
harian Jawa Pos Radar Semarang. Sedangkan objek yang dimaksud adalah
pemberitaan mengenai HUT Kota Salatiga dalam berita edisi 24 Juli 2018.
35
Peneliti memilih berita tersebut karena memberitakan mengenai Kota Salatiga
dan bagaimana berita tersebut dapat membangun citra suatu daerah yaitu Kota
Salatiga.
4. Tahapan Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara-cara yang
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Pada riset kualitatif ini
adalah memakai observasi teks, dan juga dokumentasi. Peneliti dengan
sengaja memilih bahan dokumen atau bahan visual lain, yang dapat
memberikan jawaban dalam penelitian ini.
1) Observasi Teks
Observasi teks dalam penelitian ini menggunakan analisis framing
model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Observasi yang
dilakukan adalah memeriksa secara menyeluruh berita di harian Jawa
Pos Radar Semarang edisi HUT Kota Salatiga dan teliti isi teks dalam
berita tersebut.
2) Dokumentasi
Peneliti mengumpulkan dan mempelajari data melalui literature dan
sumber bacaan, seperti buku-buku yang relevan dengan masalah yang
dibahas dan mendukung penelitian.
b. Teknik Analisis Data
Data yang diklarifikasikan kemudian diolah dan dianalisa menggunakan
metode analisa framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Model ini
36
menekankan bagaimana wartawan media massa menyusun fakta atau
peristiwa, peran wartawan mengisahkan fakta, wartawan juga menuliskan
fakta dan menuangkan pandangannya, begitu pula wartawan juga
diwajibkan menekankan fakta dalam menulis suatu berita. Berikut analisis
pengolahan data menurut metode Pan dan Kosicki :
1) Struktur sintaksis merupakan peran wartawan menyusun fakta atau
peristiwa yang berupa pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas
peristiwa, disusun dalam bentuk susunan umum berita. Perangkat
framingnya adalah skema berita, dan unit yang diamati adalah headliine,
lead, latar informasi, kutipan informasi, kutipan sumber, pernyataan,
dan penutup. Struktur sintaksis dapat memberikan petunjuk yang
berguna untuk wartawan dalam memaknai peristiwa dan hendak
kemana berita itu akan diarahkan. Dengan demikian, bentuk struktur
sintaksis tertentu, memiliki peran untuk wartawan dalam menekankan
suatu isu. (Eriyanto, 2007: 257).
2) Struktur skrip merupakan peran wartawan mengisahkan fakta, struktur
ini melihat strategi dan cara bercerita atau bertutur yang dipakai oleh
wartwan dalam mengemas peristiwa kedalam bentuk berita. Perangkat
framingnya adalah kelengkapan berita dan unit yang diamati melalui
5W + 1 H. Untuk itu unsur kelengkapan berita ini dapat menjadi
penanda framing yang penting, namun jika salah satu unsur kelengkapan
berita yang dimiliki wartawan tidak dimunculkan maka akan
37
memperlihatkan penekanan atau penonjolan dan penyamaran terhadap
fakta yang ada (Eriyanto, 2007: 260).
3) Struktur tematik merupakan peran wartawan menuliskan fakta atau
menuangkan pandangannya terhadap suatu peristiwa ke dalam
proposisi, kalimat atau hubungan kalimat yang membentuk teks secara
keseluruhan. Perangkat framing dari struktur tematik ini terdiri dari
detail, maksud, nominalisasi, koherensi, bentuk kalimat, dan hubungan
kalimat (Eriyanto, 2007: 262).
4) Struktur retoris merupakan peran wartawan menekankan fakta,
perangkat framing yang digunakan adalah leksikon, grafis, metafora,
penandaan dengan analisis unit kata, idiom, gambar, foto, dan grafik.
Disamping itu unsur leksikon menunjukkan pilihan kata dalam suatu
kalimat tertentu (Eriyanto, 2007: 264).
Dari keempat model ini, masing-masing menekankan pada
bagaimana wartawan media massa menyusun fakta atau peristiwa, peran
wartawan mengisahkan fakta, peran wartawan menuliskan fakta atau
menuangkan pandangannya, dan peran wartawan menekankan fakta.
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum
a. Sejarah Kota Salatiga
Salatiga adalah kota kecil di propinsi Jawa Tengah, mempunyai luas
wilayah ± 56,78 km², terdiri dari 4 kecamatan, 22 kelurahan, berpenduduk
176.795 jiwa. Terletak pada jalur regional Jawa Tengah yang
menghubungkan kota regional Jawa Tengah yang menghubungkan kota
Semarang dan Surakarta, mempunyai ketinggIan 450-800 meter dai
permukaan laut dan berhawa sejuk serta dikelilingi oleh keindahan alam
berupa gunung (Merbabu, Telomoyo, Gajah Mungkur).
Kota Salatiga juga dikenal sebagai kota pendidikan, olah raga, perdagangan,
dan transit pariwisata.
Pada awalnya, Kotamadya Salatiga hanya terdiri dari satu kecamatan
saja, yaitu Kecamatan Salatiga. Seiring dengan adanya pemekaran wilayah,
Kota Salatiga mendapatkan beberapa tambahan daerah yang berasal dari
Kabupaten Semarang. Hingga saat ini, secara administratif, Kota Salatiga
terdiri dari empat kecamatan dan 23 kelurahan.
Kecamatan Sidorejo meliputi Kelurahan Blotongan, Sidorejo Lor,
Salatiga, Bugel, Kauman Kidul, dan Pulutan. Kecamatan Tingkir meliputi
Kelurahan Kutowinangun Lor, Kutownangun Kidul, Gendongan, Sidorejo
Kidul, Kalibening, Tingkir Lor, dan Tingkir Tengah. Kecamatan
39
Argomulyo meliputi Kelurahan Noborejo, Ledok, Tegalrejo, Kumpulrejo,
Randuacir, dan Cebongan. Kemudian Kecamatan Sidomukti meliputi
Kelurahan Kecandran, Dukuh, Mangunsari, dan Kalicacing.
Wilayah Kota Salatiga berbatasan dengan wilayah Kabupaten
Semarang, adapun batas-batas wlayahnya meliputi, sebelah Utara
berbatasan langsung dengan Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan dan Desa
Peaten), Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo dan Desa Watu Agung).
Wilayah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pabelan (Desa Ujung-ujung,
Desa Sukoharjo, dan Desa Glawan), Kecamatan Tengaran (Desa Bener,
Desa Tegalwaton, dan Desa Nyamat). Wilayah Selatan berbatasan dengan
Kecamatan Getasan (Desa Candirejo, Desa Jombor Desa Sraten, dan Desa
Gedangan), Kecamatan Getasan (Desa Polobogo).
Ada beberapa sumber yang dijadikan dasar untuk mengungkapkan asal-
usul Salatiga, yaitu yang berasal dari cerita rakyat prasasti, maupun
penelitian dan kajian yang cukup detail. Dari beberapa sumber tersebut,
Prasasti Plumpungan yang dijadikan dasar asal-usul Salatiga dan
berdasarkan prasasti ini, Hari Jadi Salatiga dibakukan tanggal 24 Juli 750
Masehi. Ditetapkan dengan Peraturan daerah Tingkat II Nomor 15 Tahun
1995 Tentang Hari Jadi Salatiga.
1) Prasasti Plumpungan
Dilansir dari website Pemerintah Kota Salatiga, Prasasti
Plumpungan, adalah cikal bakal lahirnya Salatiga, tertulis dalam batu
40
besar berjenis andesit berukuran panjang 170 cm, lebar 160 cm dengan
garis lingkar 5 meter yang selanjutnya disebut Prasasti Plumpungan.
Berdasarkan prasasti di Dukuh Plumpungan, Desa Kauman Kidul,
Kecamatan Sidorejo, Salatiga sudah ada sejak tahun 750 Masehi. Pada
waktu itu Salatiga merupakan perdikan. Perdikan artinya suatu daerah
dalam wilayah kerajaan tertentu. Daerah ini dibebaskan dari segala
kewajiban pajak atau upeti karena daerah tersebut memiliki kekhususan
tertentu, daerah tersebut harus digunakan sesuai dengan kekhususan
yang dimiliki. Wilayah perdikan diberikan oleh Raja Bhanu meliputi
Salatiga dan sekitarnya.
Menurut sejarahnya, di dalam Prasasti Plumpungan berisi ketetapan
hukum, yaitu suatu ketetapan status tanah perdikan atau swantantra bagi
Desa Hampra. Pada zamannya, penetapan ketentuan Prasasti
Plumpungan ini merupakan peristiwa yang sangat penting, khususnya
bagi masyarakat di daerah Hampra.
Penetapan prasasti merupakan titik tolak berdirinya daerah Hampra
secara resmi sebagai daerah perdikan atau swantantra. Desa Hampra
tempat prasasti itu berada, kini masuk wilayah administrasi Kota
Salatiga. Dengan demikian daerah Hampra yang diberi status sebagai
daerah perdikan yang bebas pajak pada zaman pembuatan prasasti itu
adalah daerah Salatiga sekarang ini.
Konon, para pakar telah memastikan bahwa penulisan Prasasti
Plumpungan dilakukan oleh seorang citralekha (penulis) disertai
41
para pendeta (resi). Raja Bhanu yang disebut-sebut dalam prasasti
tersebut adalah seorang raja besar pada zamannya yang banyak
memperhatikan nasib rakyatnya.
Isi Prasasti Plumpungan ditulis dalam bahasa Jawa
Kuno dan bahasa Sanskerta. Tulisannya ditatah dalam petak persegi
empat bergaris ganda yang menjorok ke dalam dan keluar pada setiap
sudutnya.
Dengan demikian, pemberian tanah perdikan merupakan peristiwa
yang sangat istimewa dan langka, karena hanya diberikan kepada desa-
desa yang benar-benar berjasa kepada raja. Untuk mengabadikan
peristiwa itu maka raja menulis dalam Prasasti Plumpungan Srir Astu
Swasti Prajabhyah, yang artinya: "Semoga Bahagia, Selamatlah Rakyat
Sekalian". Ditulis pada hari Jumat, tanggal 24 Juli tahun 750 Masehi.
2) Zaman Penjajahan
Pada zaman penjajahan Belanda, Salatiga telah cukup jelas
batas dan statusnya berdasarkan Staatblad 1917 No. 266. Mulai 1
Juli 1917 didirikan Stood Gemente Salatiga yang daerahnya terdiri
dari delapan desa. Dengan dukungan faktor geografis, udara sejuk
dan letaknya sangat strategis.
3) Zaman Kemerdekaan
Kota Salatiga adalah Staat Gemente yang dibentuk berdasarkan
Staatblad 1923 No. 393 yang kemudiandicabut dengan Undang-
42
Undang No.17 Tahun 1995 tentang Pembentuan Daerah-Daerah
Kecil Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan
Jawa Barat.
Ditinjau dari segi adminstratif pemerintahan dikaitkan dengan
kondisi fisik dan fungsi Kotamadya Daerah Tingkat II, keberadaan
Daerah Tingkat II Salatiga yang memiliki luas 17,82 km dengan
75% luasnya merupakan wilayah terbangun adalahtidak efektif.
Berdasarkan kesadaran bersama dan didorong kebutuhan areal
pembangunan demi pengembangan daerah, muncul gagasan
mengadakan pemekaran wilayah yang dirintis tahun 1983.
Kemudian terealisasi tahun 1992 dengan terbitnya Peraturan
Pemerintah No. 69 tahun 1992 yang menetapkan luas wilayah
Salatiga menjadi 5.898 Ha dengan empat kecamatan yang terdiri
dari 22 kelurahan. Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 22
tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah, Kotamadya Daerah
Tingkat II Salatiga berubah penyebutannya menjadi Kota Salatiga.
b. Prestasi Kota Salatiga
Salatiga adalah Kota kecil namun tidak bisa disepelekan untuk masalah
prestasi kota. Ada dua perguruan tinggi di Kota Salatiga yang berperan
menyumbang sumber daya manusia, yakni Universitas Kristen Satya
Wacana (UKSW) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Selain
itu, Salatiga juga dikenal sebagai kota toleran se-Indonesia. Tercatat hingga
43
tahun 2018, Salatiga telah meraih kota ter-toleran nomor dua se-Indonesia
setelah Singkawang.
Selain itu, Kota Salatiga juga mendapatkan tiga penghargaan sekaligus
terkait penyelenggaraan pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Tiga
penghargaan tersebut di antaranya, Penghargaan Capaian Opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) laporan keuangan tahun 2017 dari BPK,
Penghargaan INAGARA Award terkait kreatifitas dan inovasi dari semua
Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) yang berjumlah 89 inovasi.
Selain itu, Salatiga juga dikenal sebagai Kota Olahraga, hal ini
dibuktikan dengan seringnya atlet-atlet Salatiga mendominasi kejuaraan
baik tingkat nasional dan internasional. Di antaranya , M. Habib Shaleh
yang meraih tiga emas dalam kejuaraan “Paracycling Thailand Cup Road
and Track”, Bintang Reindra menyumbang perak dalam kejuaraan “7th
World Junior Wushu Championship” di Brazil, Rieke Febriyanti dua kali
berturut-turut berhasil menyabet emas dalam Pekan Olahraga Pelajar
Nasonal (Popnas), Persatuan Atletik Master Indonesia (PAMI) Kota
Salatiga juga menyumbangkan prestasi pada ajang 7th Indonesa Master
Open Athletic Championships pada 2017 yang uga berhasil membuat
Indonesia menduduki posisi ke empat. Tentunya masih banyak torehan
prestas yang diperolah untuk Kota Salatiga.
Sementara itu, Kota Salatiga juga tiga tahun berturut-turut mendapatkan
penghargaan Piala Adipura kategori kota sedang sejak tahun 2017.
Penghargaan Adipura dirasa penting karena menjadi parameter suatu kota.
44
Apakah masyarakat dan seluruh aparat Kota Salatiga peduli dalam
menciptakan lingkungan bersih, nyaman atau belum.
c. Jawa Pos
1) Sejarah dan Kiprah Jawa Pos
Soeseno Tedjo atau lebih dahulu dikenal The Cung Sen adalah
seorang pegawai bagian iklan di sebuah bioskop di Surabaya. Pada saat
itu, ia berinisiatif mendirikan surat kabar sendiri dengan nama Djava
Post. Hal tersebut bermula ketika ia harus memasang iklan tayangan
bioskop di surat kabar, sehngga Djava Post resmi bergabung dalam pers
pada 1 Juli 1949.
Chung Sen juga menerbitkan surat kabar berbahasa Mandarin yaitu
Hwa Chiao Sien Wen, dan berbahasa Belanda, de Vrije Pers. Namun,
bisnis tersebut tidak berjalan lancar dikarenakan pada tahun 1982, oplah
Djava Pos yang kini sudah berganti Jawa Pos hanya sebanyak 6.800
eksemplar, yang mana dua produk lainnya sudah dinyatakan tak
beroprasi lagi.
Akhirnya, Chung Sen hanya sanggup mengurus Jawa Pos hingga
usianya yang ke-80. Pada tahun 1982, kepemilikan Jawa Pos ini
berpindah pada PT. Grafitti yang merupakan penerbit majalah Tempo.
Pada saat itu, Dahlan Iskan adalah orang yang ditugaskan untuk
membenahi Jawa Pos secara keseluruhan. Baik dalam masalah
manajemen perusahaan hingga di bidang keredaksian. Di luar dugaan
45
ternyata di tangan Dahlan Iskan ini, penerbitan Jawa Pos mampu
menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
Pada tahun 1992, Jawa Pos menjadi surat kabar terbesar ketiga di
Indonesia dengan perkiraan sirkulasi mencapai sekitar 350.000. Jawa
Pos menjadi contoh bagaimana ‘putra daerah’ berhasil merebut pasar
nasional. Kelompok Tepo-Grafiti segera memanfaatkan surat kabar
tersebut sebagai landasan melakukan ekspansi ke daerah-daerah, di
mana ‘keluarga’ tersebut tergabung di bawah kepemimpinan Dahlan
Iskan (Hill, 2011: 107).
Jawa Pos telah berhasil menjalin kesepakatan kerja sama dengan
lebih dari 20 koran kecil di daerah dan mengembangkan sayap
menjangkau sejumlah pasar Jawa Timur. Kelompok ini juga
mempunyai sejumlah perusahaan yang mencetak sejumlah surat kabar,
sempat memiliki Radio FM Strato Surabaya dan majalah otomotif Mobil
Indonesia (kemudian dialihkan ke Tempo cabang Jakarta) (Hill, 2011:
108).
Pada tahun 1994, kelompok ini memutuskan melakukan konsolidasi
ketimbang ekspansi. Tahun ini dimanfaatkan guna menyusun sejumlah
proyek baru untuk diwujudkan tahun 1995, di antara sederetan
penanaman modal di Palembang, Jambi dan Lampung. Hal itu terjadi
karena Jawa Pos sudah melakukan ekspansi di periode sebelumnya
dengan cara mengambil alih surat kabar daerah dan menggantinya
menjadi Radar Jawa Pos.
46
Sementara mengupayakan penerbitan, kelompok tersebut
bermaksud meluncurkan harian pagi berbahas Inggris Surabaya Daily
News di tahun 1995, dengan target Bali dan wilayah Indonesia Timur.
Lebih ambisius lagi, kelompok ini menyatakan tahun 1995 sebagai
tahun diversifikasi untuk menjangkau pasar luar negeri (Hill, 2011:
108).
Seiring dengan perkembangan usia dan di tangan Dahlan Iskan
itulah Jawa Pos berkembang pesat dengan menciptakan beberapa
terobosan. Di antaranya adalah strategi membuat koran lokal untuk
mendukung ekkspansi Jawa Pos ke berbagai daerah di Indonesia. Pada
tahun 2005, kepemimpinan Dahlan Iskan berpindah pada Azrul Ananda
yang merupakan putra Dahlan Iskan.
2) Wilayah Edar Jawa Pos
Dalam rangka mendekatkan diri ke tengah masyarakat, Jawa Pos
memiliki strategi tersendiri yakni dengan menyajikan berita-berita
daerah yang terhimpun lengkap, detail, dan menyeluruh melalui anak
cabang yang dikenal dengan nama Radar. Hampir kota-kota besar di
Indonesia memiliki Radar Jawa Pos yang hampir tersebar merata dari
Sabang hingga Merauke.
Di antaranya adalah Jawa Pos diwilayah Jawa Timur, Jawa Tengah,
Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali. Sebagian besar kota besar di
wilayah tersebut memiliki Radar. Diwilayah Jawa Timur dan Bali,
mencakup Radar Banyuwangi, Radar Jember, Radar Bromo, Radar
47
Malang, Radar Mojokerto, Radar Gersik, Radar Kediri, Radar
Tulungagung, Radar Bojonegoro, Radar Madiun, Radar Madura dan
Radar Bali.
Untuk Radar Jawa Pos wilayah Jawa Tengah meliputi Radar
Semarang, Radar Solo, Radar Kudus, dan Radar Jogja.
Setiap Radar dikelola secara otonom, baik dari segi rekrutmen
hingga redaksional. Berita yang diterbitkan oleh Radar merupakan
berita dari wilayah edar mereka (kota terdekat wilayah edar Radar).
Pembaca akan menerima dua bendel koran yang berisi satu bendel koran
Jawa Pos dan satu bendel koran Jawa Pos Radar sesuai kota masing-
masing edar.
3) Sajian Koran Jawa Pos
Sering kali Jawa Pos disandingkan dengan koran sekelas Kompas.
Seperti kita ketahui, Jawa Pos didalangi oleh Dahlan Iskan dan Kompas
oleh Jakob Oetama (Kompas Gramedia Group). Sebenarnya, kedua
suratkabar ini hampir memiliki kesamaan dalam konten berita. Bedanya,
gaya penyajian dan kepentingan masing-masing surat kabar yang telah
memiliki ciri khas tersendiri.
Oleh karena itu, berikut adalah paparan konten dan sajian berita
dalam surat kabar Jawa Pos:
a) Politik, dalam rubrik ini memuat berita terkait dengan hal-hal berbau
politik dan demokrasi di Indonesia. Bisa berupa peristiwa, kejadian,
maupun pendapat pengamat partai politik atau pejabat publik.
48
b) Berita Utama, berisi mengenai berita terhangat. Biasanya berisi
berita yang sedang menarik dan hangat dan bersifat umum.
c) Opini, berita berbentuk editorial atau pemikiran media Jawa Pos
serta disertai juga dengan opini masyarakat yang mengirim
pendapatnya melalui redaksi Jawa Pos/Jawa Pos Radar.
d) Ekonomi dan Bisnis, rubrik ini berisi mengenai berita yang
berhubungan dengan dunia bisnis dan ekonomi. Biasanya
memberitakan tentang bursa saham, harga bahan pokok, kenaikan
dollar yang berpengaruh terhadap nilai rupiah, penjualan, dan
sebagainya.
e) Internasional, berisi berita yang terjadi di luar neger dan biasanya
sedang hangat dibicarakanoleh khalayak.
f) Jawa Timur, sekumpulan berita yang berasal dari daerah-daerah
yang berada di Jawa Timur.
g) For Her, berisi kolom artikel ringan dan cenderung ditujukan untuk
pembaca perempuan. Berisi konten seperti tren busana terkini,
model, dan sebagainya.
h) Show & Selebriti, rubrik ini berisi konten berita-berita musik, film,
artis dan sebagainya.
i) Sportainment, yaitu sekumpulan berita olahraga dari seluruh penjuru
dunia.
49
j) Traveling, berita mengenaitempat-tepat wisata yang dapat menjadi
destinasi wisata oleh khalayakyang membaca surat kabar Jawa Pos.
Rubrik kolom ini hanya terbit Sabtu dan Minggu.
d. Jawa Pos Radar Semarang
1) Sejarah Jawa Pos Radar Semarang
Letak kantor surat kabar ini berada di pusat Kota Semarang, Jalan
Veteran no. 55, Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur. Surat jabar
ini resmi berdiri sejak 1 April 2000. Pada mulanya harian Jawa Pos
Radar Semarang terbit pada pertengahan tahun 1999 sebagai suplemen
pada harian Jateng Pos, yang merupakan Jawa Pos yang terbit untuk
sirkulasi daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Jogjakarta. Awal
tahun 2000 (1 April) Jawa Pos Radar Semarang kembali menjadi
suplemen/kompartemen Jawa Pos. Terbit 12 halaman dengan wilayah
edar sepanjang Pantura dari Pekalongan ke timur sampai Rembang, dan
ke selatan, daerah Salatiga sampai sebagian wilayah eks Karesidenan
Kedu.
Berada di bawah naungan penerbit PT Semarang Intermedia Pers,
Jawa Pos Radar Semarang memiliki sirkulasi surat kabar sebanyak
55.700 eksemplar. (id.m.wikipedia.org/wiki/Radar_Semarang, diakses
pada 19 Mei 2019).
Selain versi cetak, Jawa Pos Radar Semarang juga memiliki edisi
online yang berisi berita-berita yang diperbarui secara aktual. Dilansir
dari laman resmi radarsemarang.com, portal berita online ini tercatat di
50
internet sejak tanggal 9 Januari 2004 dengan alamat
www.radarsemarang.com. Pada mulanya, radarsemarang.com ini hanya
berisikan company profile koran Jawa Pos Radar Semarang. Kemudian
mengalami perubahan konten, yaitu berisi versi online dari harian pagi
koran Jawa Pos Radar Semarang.
Seiring dengan makin meluasnya penggunaan internet di Indonesia,
radarsemarang.com kemudian mengalami perkembangan sebagai unit
bisnis baru untuk menyampaikan berita dan informasi di media online.
Radarsemarang.com kemudian dikelola oleh PT Semarang Intermedia
Digital, dengan tim yang berbeda dan memproduksi konten berita dan
informasi yang juga berbeda dengan versi cetak, dalam berbagai format
multimedia (teks dan video) dan juga platform digital (desktop dan
mobile site).
2) Sajian Koran Jawa Pos Radar Semarang
Sudah dijelaskan dalam bab sebelumnya jika ada salah satu unsur
berita yaitu kedekatan (proximity). Tak heran jika Dahlan Iskan telah
membuat terobosan mengenai Jawa Pos Radar agar masyarakat daerah
tertarik untuk membaca berita di lingkup daerahnya secara jelas dan
rinci.
Maka dari itu, sajian surat kabar Jawa Pos Radar Semarang yang
telah dihimpun dari para wartawan daerah edar antara lain:
a) Catatan, berisi mengenai catatan sehari-hari dari sudut pandang
Baehaqi (direktur Jawa Pos Radar Semarang) kepada masyarakat.
51
b) Sosok dan Sisi Lain, kolom berita dalam surat kabar ini biasanya
digunakan untuk penyegaran. Menyajikan berita ringan sosok
wanita berprestasi di bidang pendidikan maupun bisnis.
c) Boks, berisi berita feature mengenai keberhasilan perseorangan
maupun kelompok komunitas yang dapat memberikan inspirasi
untuk para pembaca.
d) Metropolis, berisi berita Kota Semarang dan sekitarnya, rubrik-
rubrik "ringan" lainnya serta rubrik mingguan.
e) Ekonomi Bisnis, berisi tentang berita-berita seputar ekonomi dan
bisnis wilayah Semarang dan sekitarnya.
f) Metro Pekalongan, kumpulan berita untuk daerah seputaran
Pekalongan dan sekitarnya.
g) Demak-Kendal dan Ungara-Salatiga, berita-berita daerah dari
wilayah tersebut.
h) Radar Kedu, kumpulan berita dari wilayah Karesidenan Kedu.
i) Semarang Raya, berisi sekumpulan berita Semarang kota.
j) Cover Story (Terbit Minggu dan Senin), berita mendalam tentang
suatu peristiwa. Biasanya berita ini terkait peristiwa yang sedang
marak di masyarakat.
k) Melancong (Terbit Sabtu dan Minggu), informasi mengenai tempat
wisata di daerah Semarang dan sekitarnya.
52
B. Pembahasan
1. Berita Edisi Khusus HUT Salatiga
Komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang menggunakan
media massa. Sementara itu, media massa juga merupakan suatu sistem
sosial yang sudah melembaga. Artinya, ia tidak berdiri sendiri. Ia
bergantung kepada banyak faktor, seperti faktor kebutuhan informasi dan
komunikasi masyarakat (Yusup, 2013: 29).
Dalam buku Burton (2008) yang dikutip Muhammad Fahmi (2018:
179), dalam pandangan umum, media dianggap sebagai institusi netral yang
menyampaikan informasi kepada khalayak secara apa adanya. Khalayak
penting untuk menyadari bahwa apa yang disampaikan oleh media melewati
sejumlah proses seperti: penyuntingan, edit, dan penyesuaian.
Berdasarkan data berita dalam koran Jawa Pos Radar Semarang edisi
HUT Salatiga, terdapat beberapa berita yang dapat dipaparkan:
Tabel 4.1 : Judul Berita
No. Judul Berita Isi Berita
1. Bersama Menikmati
dan Menjaga Hasil
Pembangunan
Berita tersebut berisi tentang geliat
pembangunan Salatiga di bawah
kepemimpinan Walikota Yuliyanto.
Selain itu, dalam berita juga
menjelaskan perkembangan kinerja
dinas yang berada di Salatiga hingga
53
rangkaian acara HUT Salatiga ke-
1268.
2. Didukcapil Jemput
Bola, Dinpersipda
Rilis I-Salatiga
Berita ini bersi tentang perkembangan
kinerja Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil (Didukcapil) serta Dinas
Arsip Daerah (Dinpersipda). Secara
singkat, Diidukcapil memliki
program jemput bola ke sekolah-
sekolah hingga kecamatan untuk
kepengurusan pencatatan sipil.
Sedangkan Dinpersipda, mengikuti
era perkembangan zaman, akan di
rilis I-Salatiga (aplikasi peinjaman
buku dan buku online).
3. Jaga Toleransi Di
Salatiga
Kolom ini menceritakan mengenai
Kota Salatiga yang terkenal dengan
Kota Toleransi. Juga diceritakan
tentang Tuti N. Roosdiono yang saat
itu menjadi bagian dari DPR RI
Komisi I yang bergerak di bidang
Pemerintahan dalam Negeri dan
Otonomi Daerah, Aparatur dan
54
Reformasi Birokrasi, Kepemiluan,
Pertahanan dan Reforma Agraria.
Dalam berita ini juga disinggung Tuti
dalam sambutannya agar warga
Salatiga di usianya yang semakin tua
untuk tetap menjaga toleransi.
4. UKSW dan IAIN,
Sumbang
Peningkatan Kualitas
SDM
Berita ini berisi tentang dua
perguruan tinggi yang cukup
berpengaruh di Salatiga yang turut
serta menyumbang dan
meningkkatkan SDM di Salatiga.
2. Analisis Framing Berita HUT Salatiga Model Zhongdang Pan & Gerald
M. Kosicki
a. Judul Berita: Bersama Menikmati dan Menjaga Hasil Pembangunan.
Berita ini diberitakan bertepatan HUT Salatiga ke-1268. Menjelaskan
kinerja Walikota Yuliyanto dalam membangun Salatiga dan sudah tampak
mendapatkan respon positif dari masyarakat. Kini, masyarakat menikmati
hasil pembangunan dan memiliki peran membangun kota bersama
pemerintah untuk menjaga hasil.
55
Tabel 4.2 : Komponen Sintaksis Berita Pertama
Skema Berita Isi Berita
Headline Ulang tahun dan slogan Salatiga sebagai
identitas.
Lead Hasil pembangunan Pemkot Salatiga untuk
kemajuan kota dan kesejahteraan masyarakat
Penutup Bahwa, selain pembangunan yang semakin
memadai, Kota Salatiga juga memiliki andil
dalam peran menegakkan Pancasila, yaitu
toleransi antar umat beragama.
Dari total empat belas paragraf berita, fokus utama adalah tentang
geliat pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk kemajuan kota dan
kesejahteraan masyarakat. Dimulai dengan pemberitahuan di paragraf
pertama bahwa hari itu (24 Juli 2018), Salatiga merayakan hari jadi yang
ke-1268.
Perayaan yang meriah tentu tidak hanya sekadar perayaan, namun juga
semacam ajang pertunjukan bahwa Pemkot Salatiga telah berhasil
membangun fasilitas dan pelayanan publik untuk semua kalangan. Seperti
dibangunnya wifi corner, dan diadakannya Salatiga Expo 2018. Pada
gelaran acara tersebut, masyarakat tidak hanya mendapatkan panggung
56
hiburan dan pameran, namun juga pengetahuan bersama bintang tamu
utama, Cak Nun.
Berita didominasi tentang suka-cita Pemkot Salatiga dalam
mengadakan perayaan ulang tahun. Ditambah dengan pendapat dari Cak
Nun mengenai Salatiga yang semakin menguatkan inti berita, bahwa
Pemkot Salatiga berhasil dalam rencana “pembangunan” bagi
masyarakat, dengan harapan bahwa masyarakat Salatiga bisa diajak kerja
sama menjaga apa yang telah diperjuangkan, baik itu dari segi fasilitas
fisik maupun batin yang saling mentoleransi antar sesama.
1) Headline
Srir Astu Swasti Prajabyah. Semoga bahagia, Selamatlah Rakyat
Sekalian. Warga Salatiga hari ini merayakan HUT Salatiga yang ke
1268. Usia yang sudah tidak muda lagi bagi kota yang berslogan Hati
Beriman. Sudah sangat banyak perkembangan dan pembangunan baik
fisik maupun non fisik yang menjadikan Salatiga banyak
mendapatkan prestasi.
2) Lead
Geliat pembangunan kota dibawah kepemimpinan Walikota
Yuliyanto SE MM dan Wakil Walikota Muh Haris SS Msi sudah
tampak dan mendapatkan respon positif masyarakat. Kini masyarakat
yang menikmati hasil pembangunan memiliki tugas bersama
pemerintah untuk menjaga hasil itu.
Di jaman serba modern ini, Pemerintah Kota menyediakan fasilitas
wifi corner yang dipasang di sejumlah titik empat kecamatan di
Salatiga. Kali ini, pemkot bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan
Informasi (Diskominfo) untuk meunjang fasilitas ini.
3) Penutup
Jadi, orang Islam menyampaikan salam kepada orang Kristen dengan
Assalamualaikum, sedang yang Kristen menjawab dengan yang
dituntunkan dalam Kristen yaitu shalom. Toh perbedaan tersebut bisa
menyatukan, dan semua tidak harus sama. Itu merupakan salah satu
bentuk toleransi yang terjalin di Salatiga.
57
Tabel 4.3 : Struktur Skrip Berita Pertama
Kelengkapan
Berita
Isi
Berita
5W+1H a. Apa: Hasil pembangunan Salatiga
b. Siapa:
1) WaliSalatiga : Yulianto SE MM
2) Sekretaris Daerah Salatiga :
Fakruroji
3) Ketua Panitia Salatiga Expo 2018 :
Jumiarto
4) Bintang Tamu : Emha Ainun Najib
(Cak Nun)
c. Dimana: Salatiga.
d. Mengapa: Masyarakat diminta untuk
turut menjaga hasil pembangunan di
wilayah Kota Salatiga atas kinerja
Pemkot Salatiga.
e. Bagaimana: HUT Salatiga menggelar
Salatiga Expo, mengundang Cak Nun
hingga kirab artis ibukota.
58
1) Apa
Salatiga dalam menginjak angkat 1268 tahun telah memiliki
perkembangan di bagian tata kota dan pelayanan dinas. Di antaranya
tersedianya fasilitas wifi yang dapat memudahkan masyarakat Salatiga
dalam beraktivitas.
“Melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota
Salatiga, Pemkot menyediakan fasilitas wifi corner yang
dipasang di sejumlah titik yang tersebar Kecamatan Sidorejo,
Sidomukti, Tingkir dan Kecamatan Argomulyo. Fasilitas
internet dengan kecepatan 50 Mbps itu, bisa diakses masyarakat
secara gratis”
2) Siapa
Narasumber tersebut masuk dalam kategori “orang penting”
yang terlibat dalam topik utama berita. Pemaparan tentang siapa
narasumber seperti yang tertera dalam berita adalah:
a) Walikota Salatiga
“Hari in merupakan hari yang bersejarah karena pada 1268 tahun
lalu menjadi bagian dari terbentuknya Salatiga. Kota yang sejuk,
adem ayem, toleran, harmonis dan Insya Allah kota yang hati
beriman dan smart,’ jelas Walikota Yulianto.
b) Sekretaris Daerah Kota Salatiga
“Kami beserta rombongan menyampaikan salam bapak walikota
beserta wakil walikota dan seluruh staf Salatiga. Kami turut
senang dan berdoa agar bapak selalu diberikan kesehatan dan
umur panjang,” tutur Fakruroji.
c) Jumiarto
“Melalui media sosial, masyarakat juga menyampaikan
terimakasih karena pelaksanaan Salatiga Expo 2018 telah
mendekatkan pelayanan Pemerintah kepada masyarakat,” ujar
Jumiarto.
59
d) Muh Haris
“Terimakasih kepada segenap panitia, peserta, pengunjung,
pengisi acara, aparat keamanan dan semua pihak yang terlibat
dalam Salatiga Expo 2018. Semoga antusiasme warga yang tinggi
ini menjadikan inspirasi dan motivas bagi Pemkot Salatiga untuk
selalu berusaha memberikan pelayanan yang dekat, cepat dan
murah kepada masyarakat,” kata Muh Haris.
e) Cak Nun
“Menurut informasi Salatiga merupakan kota yang terdiri dari
berbagai macam suku sehingga rawan konflik, termasuk rawan
konflik latar belakang agama, namun hingga saat ini selalu
kondusif hal tersebut karena warganya yang selalu guyub dan
menjaga perbedaan tersebut. Oleh karenanya, daerah lain di
Indonesia ini perlu belajar dari kota ini. Maka mumpung pentas
Salatiga mendapatkan predikat kota paling toleran se-Indonesia,”
ujar Cak Nun.
3) Dimana
HUT Salatiga ke-1268 dilaksanakan di Salatiga, namun ada
beberapa serangkaian acara yang dilakukan diberbagai tempat daerah
di Salatiga.
“Wakil Walikota Salatiga Muh Haris melepas ratusan masyarakat
Kota Salatiga yang mengikuti kegiatan sepeda sehat dan jalan
sehat dalam rangka memperingati hari jadi Salatiga ke-1268 tahun
2018 di lapangan Pancasila Salatiga, Jumat (20/7) sekitar pukul
07.00”
“Puluhan ribu warga Kota Salatiga memadati lapangan Pancasila
menyaksikan pentas artis ibukota”
“Walikota Yuliyanto bersama artis ibukota saat mengikuti kirab
budaya Hari Jadi Salatiga ke-1268 yang dilaksanakan pada
Minggu (22/7) di jalan Jendral Sudirman”.
4) Mengapa
“Geliat pembangunan kota dibawah kepemimpinan Walikota
Yuliyanto SE MM dan Wakil Walikota Muh Haris, S.S., M.Si
sudah tampak dan mendapatkan respon postif masyarakat. Kini
60
masyarakat yang menikmati hasil pembangunan memiliki tugas
bersama pemerintah untuk menjaga hasil itu”.
5) Bagaimana
Dalam perayaan HUT Salatiga ke-1268, terdapat berbagai macam
rangkaian acara selama hampir satu bulan. Namun, dalam judul berita
ini lebih ditekankan pembangunan Kota Salatiga dan beberapa
perayaan yang disinggung. Di antaranya, pagelaran Salatiga Expo
yang diadakan di lapangan Pancasila, Sinau Bareng Cak Nun, hingga
kirab artis ibukota.
“Hal ini disampaikan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda
Kota Salatiga selaku Ketua Panitia Salatiga Expo 2018, Jumiarto
menyampaikan sejak pembukaan pada Jumat Pagi (13/7), pengunjung
di Salatiga Expo sangat ramai, terlebih saat Sinau Bareng Cak Nun
pada Jumat Malam dan juga Malam Minggu yang menjadi puncak
keramaian Salatiga Expo 2018 ini”.
Tabel 4.4 : Struktur Tematik Berita Pertama
Koherensi Isi Berita
Sebab Akibat Salatiga hari itu (24 Juli 2018) berusia 1268
tahun.
Penjelas Warga Salatiga merayakan hari ulang tahun
dengan fasilitas publik yang telah dibangun
oleh pemerintah.
Pembeda Selain tentang fasilitas publik dan pelayanan,
Salatiga juga dijuluki sebagai Kota Toleran.
61
Dengan adanya bingkai berita tersebut, dapat diketahui bahwa satu
berita tidak hanya membahas satu topik utama saja. Secara tidak
langsung, satu berita tidak akan berdiri menjadi berita itu sendiri,
melainkan merangkum pula pendapat maupun kegiatan lain sebagai
pendukung dan penyeimbang. Di antaranya:
1) Sebab Akibat
“Hari ini merupakan hari yang bersejarah karena pada 1268 tahun
lalu menjadi bagian dari terbentuknya Salatiga. Kota yang sejuk,
adem ayem, toleran, harmonis dan Insya Allah kota yang hati
beriman dan smart,” jelas Walikota Yuliyanto.
2) Penjelas
“Kami berharap, program ini bisa membantu masyarakat dalam
mengakses informasi secara online. Dan kami imbau masyarakat
bisa memanfaatkan program ini dengan baik dan bijak,” paparnya.
3) Pembeda
Sementara itu, Emha Ainun Najib atau yang lebih populer dengan
panggilan Cak Nunberharap Salatiga memberikan contoh soal
toleransi kepada seluruh bangsa Indonesia maupun dunia.
Tabel 4.5 : Struktur Retoris Berita Pertama
Grafis Isi Berita
Gambar 1. Kirab budaya
2. Pembagian hadiah kepada pemenang
kontestan
3. Kegiatan Olahraga Bersama
4. Pertukaran cinderamata
5. Panggung hiburan
62
6. Walikota menyapa warga
Tabel Rangkaian HUT Salatiga ke-1268
Dalam berita utama edisi khusus HUT Salatiga ke-1268, terdapat
headline foto utama yaitu Limbad, Walikota Salatiga beserta jajaran nya.
Jawa Pos memberi keterangan “KIRAB: Walikota Yuliyanto bersama istri
dan didampingi pesulap Limbad saat mengikuti kirab budaya Hari Jadi
Salatiga ke 1268 yang dilaksanakan pada Minggu (22/7) di jalan Jenderal
Sudirman”.
Dalam foto tersebut juga tergambar ekspresi wajah Walikota Salatiga
beserta jajarannya terlihat sumringah dan bergembira menyambut Hari
jadi Salatiga. Selain foto headline yang terdapat dalam berita utama, juga
terdapat beberapa foto rangkaian kegiatan yang diselenggarakan selama
perayaan HUT Salatiga ke-1268.
Selain gambar, berita juga dilengkapi dengan tabel berupa rangkaian
acara HUT Salatiga :
a) Resik-resik kutho (6 Juli 2018)
b) Pagelaran wayang kulit di Plumpungan (7 Juli 2018)
c) Upacara hari Koperasi (12 Juli 2018)
d) Salatiga Expo (13-15 Juli 2018) di lapangan Pancasila
e) Sinau bareng Cak Nun dan Kyai Kanjeng (13 Juli 2018) di lapangan
Pancasila.
63
f) Ziarah dan silaturahmi ke mantan Walikota (17 Juli 2018)
g) Senam Jalan Santai dan sepeda sehat serta bazar (20 Juli 2018)
h) Jambore mobil Kijang (21 Juli 2018) di halaman IAIN Salatiga
i) Panggung Road Kilau Raya MNCTV 2018 (21-22 Juli 2018) di
lapangan Pancasila
j) Kirab Budaya dan Artis Ibukota (22 Juli 2018)
k) Peresmian Patung dan Pasar Rakyat (22 Juli 2018) di Tingkir
l) Gelar Seni dan Pameran Cagar Budaya dan pasar Kuliner (21-22 Juli
2018) di Kutowinangun
m) Tirakatan dan Wayang kulit dalang cilik (23 Juli 2018) di Plumpungan
n) Pameran Kearsipan Salatiga Kuno dan Salatiga Jaman Now (23-30
Juli 2018) di Perpustakaan Daerah
o) Upacara Hari Jadi Salatiga (24 Juli 2018) di lapangan Pancasila
p) Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Dharma (24 Juli 2018).
Setelah dianalisis dengan model Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki, berita tersebut juga mengandung nilai dakwah dalam perspektif
Islam. Sebagaimana tersirat dalam Surat al-Baqarah (2) : 148.
جهة هو موليها فاستبقوا الخيرت اين ما تكونوا يأت ولكل و
على كل شيء قدير جميعا ان الل بكم الل
Artinya: Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di
mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu
semuanya. Sungguh, Allah Maha kuasa atas segala sesuatu.
64
Pada ayat tersebut tergambar jelas dalam berita berikut dalam paragraf
2 dan paragraf 4.
Geliat pembangunan kota dibawah kepemimpinan Walikota
Yuliyanto SE MM dan Wakil Walikota Muh Haris SS Msi sudah
tampak dan mendapatkan respon positif masyarakat. Kini
masyarakat yang menikmati hasil pembangunan memiliki tugas
bersama pemerintah untuk menjaga hasil itu.
Di jaman serba modern ini, pemkot pun tidak mau ketinggalan
dalam mengakomodir kebutuhan informasi masyarakat. Melalui
Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Salatiga,
Pemkot menyediakan fasilitas wifi corner yang dipasang di
sejumlah titik yang tersebar Kecamatan Sidorejo, Sidomukti,
Tingkir dan Kecamatan Argomulyo. Fasilitas internet dengan
kecepatan sampai dengan 50 Mbps itu, bisa diakses masyarakat
secara gratis.
Dalam merencanakan pembangunan, pemerintah seyogyanya
memiliki model atau “kiblat” mereka sendiri dalam membentuk
wilayahnya. Dimulai dengan pembangunan trotoar yang dipercantik,
hingga memperbanyak ruang terbuka hijau atau ruang diskusi umum yang
dilengkapi dengan fasilitas wifi corner sebagai “makanan wajib” generasi
milenial.
Dengan kata lain, upaya pemerintah memberikan “kebaikan” kepada
masyarakat tidak lain adalah bentuk harapan untuk terciptanya dunia yang
dipenuhi dengan hal-hal baik, bisa berupa fisik kota maupun sifat
kebangsaan penduduknya.
Selain ayat tersebut, dalam berita pertama perayaan HUT Salatiga ke-
1268 ini juga dapat diambil perspektif dakwah Islam melalui Surat al-
Hujurat (49) : 6
65
ا ان جا ا ان تصيبوا قوما بجهالة يايها الذين امنو ءكم فاسق بنبا فتبينو
فتصبحوا على ما فعلتم ندمين
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu
orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti
agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum
tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal
atas perbuatan itu. (Q.S al Hujurat : 6)
Perspektif ini tertulis jelas dalam berita ini di paragraf 9 dan paragraf ke
11. Bahwa, narasumber yang memberi keterangan tidak serta-merta
menginformasikan atau menyuarakan pendapatnya secara pribadi. Apa
yang mereka tuturkan sudah lebih dulu dibicarakan oleh orang lain yang
lebih mengetahui atau lebih berpengalaman. Dengan begitu, narasi yang
tercantum dalam berita adalah “jawaban” yang bisa dipertanggungjawabkan
asal-usulnya.
Ia menyebutkan bahwa Bagian Humas dan Protokol juga
menyebarkan kuisoner pada pengunjung dan peserta Salatiga Expo
2018. Dari kuisoner tersebut diketahui bahwa masyarakat Kota
Salatiga banyak yang memberikan apresiasi atas pelaksanaan Salatiga
Expo 2018. “Selain itu melalui media sosial, masyarakat juga
menyampaikan terimakasih karena pelaksanaan Salatiga Expo 2018
telah mendekatkan pelayanan Pemerintah kepada masyarakat,” ujar
Jumiarto.
Sementara itu, Emha Ainun Nadjib atau yang lebih populer dengan
panggilan Cak Nun berharap Kota Salatiga memberikan contoh soal
toleransi kepada seluruh bangsa Indonesia maupun dunia. “Menurut
informasi Salatiga merupakan kota yang terdiri dari berbagai macam
suku sehingga rawan konflik, termasuk rawan konflik latar belakang
agama, namun hingga saat ini selalu kondusif hal tersebut karena
warganya yang selalu guyub dan menjaga perbedaan tersebut. Oleh
karenanya daerah lain di Indonesia ini perlu belajar dari kota ini. Maka
66
memang pantas Salatiga mendapatkan predikat kota paling toleran se-
Indonesia,” ujar Cak Nun.
Gambar 4.1: Berita pertama dalam edisi khusus HUT Salatiga ke-1268
Gambar 4.2: Gambar tabel yang terdapat pada berita pertama.
b. Judul Berita : Didukcapil Jemput Bola, Dinpersipda Rilis I-Salatiga.
Berita ini terbit bertepatan pada HUT Salatiga mengenai progres
kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah. Secara singkat, dua dinas ini telah
67
membuat fasilitas untuk memudahkan masyarakat Salatiga dalam
pelayanan.
Tabel 4.6 : Struktur Sintaksis Berita Kedua
Skema Berita Isi Berita
Headline Pemudahan layanan dari Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dinpersipda)
terhadap pelayanan masyarakat.
Lead a. Disdukcapil memberikan pelayanan jemput
bola dalam pembuatan kartu identtas.
b. Dinpersipda siap rilis perpustakaan online
berbasis aplikasi.
Penutup Dalam berita tersebut, Disdukcapil dan
Dinpersipda sudah berinovasi dan memenuhi
kebutuhan masyarakat Kota Salatiga menjadi
semakin mudah.
Dari total lima belas paragraf dalam berita tersebut, fokus utama dalam
pemberitaan adalah tentang tambahan akses pelayanan kepada masyarakat
Kota Salatiga yang dilakukan oleh Disdukcapil dan Dinpersipda. Fokus
dalam berita adalah kabar baik untuk warga Kota Salatiga mengenai
68
perkembangan Disdukcapil dalam pelayanan “Jemput Bola” dalam program
pemerataan kartu identitas.
Sementara untuk Dinpersipda, sudah menyiapkan fasilitas tambahan
berupa peminjaman buku secara online yang diberi nama I-Salatiga. Hingga
perpustakaan keliling yang menjangkau masyarakat pinggiran di Kota
Salatiga. Dengan kedua kabar baik ini, tentu lebih memudahkan masyarakat
dalam hal pelayanan pembuatan kartu identitas dan peminjaman buku bagi
mereka yang memiliki tempat tinggal di pinggiran Kota Salatiga.
1) Headline
Pemkot Salatiga banyak memberikan tambahan akses pelayanan ke
masyarakat dalam memudahkan dan meningkatkan layanan. Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan Dinas Perpustakaan
dan Arsip Daerah Kota Salatiga.
2) Lead
a) Disdukcapil memberikan pelayanan jemput bola dalam dalam
pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) di berbagai sekolah dan
kecamatan daerah Salatiga. Hal ini dilakukan semata untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya identitas diri dalam
berwarga negara.
b) Sesuai dengan tugasnya, Persipda merupakan lembaga pelayanan
masyarakat yang berperan penting sebagai sarana informasi,
penelitian, dan pendidikan. Selain memberikan informasi berupa
sumber bacaan, Persipda juga memegang fungsi dan peran penting
bagi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan.
3) Penutup
a) Disdukcapil juga melakukan pelayanan jemput bola dari rumah ke
rumah terutama bagi warga berkebutuhan khusus, sakit, stroke,
keterbelakangan mental atau gangguan kesehatan lainnya.
b) Selain program yang telah dijelaskan tersebut, persipda juga
menggandeng beberapa taman bacaan atau komunitas di Kota
Salatiga. Hingga saat ini, ada 28 taman baca masyarakat (TBM)
69
yaitu telah dirangkul pleh pihak Persipda. Persipda juga
menggandeng provinsi untuk mengadakan pelatihan-pelatihan untu
volunteer atau penggiat TBM di Salatiga.
Tabel 4.7 : Struktur Skrip Berita Kedua
Kelengkapan
Berita
Isi
Berita
5W+1H a. Apa: Pemkot Salatiga memberikan tambahan
akses pelayanan bagi masyarakat Kota
Salatiga
b. Siapa:
1) Sekretaris Pelaksana Harian
Disdukcapil: Warni
2) Kepala Seksi Bina Perpustakaan: Rinaldi
Anggoro Shakti
c. Dimana: Disdukcapil dan Dinpersipda Kota
Salatiga
d. Mengapa: Untuk memudahkan masyarakat
Kota Salatiga yang bertempat tinggal di
pinggiran kota dan pemerataan kartu identitas
e. Bagaimana: Disdukcapil mempunyai
program jemput bola dalam pembuatan kartu
identitas. Sementara Dinpersipda siap merilis
70
perpustakaan online berbasis aplikasi dalam
gadget.
1) Apa
Disdukcapil memberikan pelayanan jemput bola dalam pembuatan
Kartu Identitas Anak (KIA) di berbagai sekolah dalam Kota Salatiga.
Selain itu juga memberikan pelayanan yang sama dalam pembuatan
kartu identitas dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi
warga yang memiliki halangan khusus.
Sementara Dinpersipda, semakin mengikuti perkembangan
teknologi dan meningkatkan pelayanan dengan cara optimalisasi
perputakaan keliling yangdisebar di pinggiran wilayah Kota Salatiga
dan siap merilis aplikasi berbasis pinjam buku secara online yang diberi
nama I-Salatiga.
2) Siapa
Narasumber tersebut masuk dalam kategori “orang penting” yang
terlibat dalam topik utama berita. Pemaparan tentang siapa narasumber
seperti yang tertera dalam berita adalah:
a) Warni, Sekretaris Pelaksana Harian Disdukcapil
Apabila mengandalkan warga datang ke Disdukcapil sendiri, tidak
lebih dari 50 orang yang datang untuk mengurus KIA maupun data
kependudukan. “Padahal untuk KIA sendiri memiliki target 3.300
anak. Jadi KIA terbit, kita akan menjemput di sekolah-sekolah
tingkat TK, SD, dan SMP,” jelasnya.
71
b) Rinaldi Anggoro Shakti, Kepala Seksi Bina Perpustakaan
“Pokonya disini tersedia bacaan dari kalangan ana-anak hibgga
dewasa.”
3) Dimana
Dalam pemaparan berita tersebut, fokus dalam isi berita adalah
perkembangan yang dilakukan oleh Disdukcapil dan Dinpersipda Kota
Salatiga. Karena berita bersifat berita feature, maka tempat dimana
kejadian tidak begitu dipermasalahkan seperti berita straight news.
“Pemkot Salatiga memberikan tambahan akses pelayanan ke
masyarakat dalam memudahkan dan meningkatkan layanan. Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga”.
4) Mengapa
Dalam berita diberitahukan kepada pembaca berita, kinerja yang
dilakukan Disdukcapil dan Dinpersipda telah mengalami peningkatan.
Berikut kutipan berita yang menjelaskan peningkatan mutu pelayanan:
“Warni, Sekretaris Pelaksana Harian Disdukcapil mengungkapkan
Apabila mengandalkan warga datang ke Disdukcapil sendiri, tidak
lebih dari 50 orang yang datang untuk mengurus KIA maupun data
kependudukan. “Padahal untuk KIA sendiri memiliki target 3.300
anak. Jadi KIA terbit, kita akan menjemput di sekolah-sekolah
tingkat TK, SD, dan SMP,” jelasnya. Saat pameran Salatiga Expo
beberapa waktu lalu, antusiasme masyarakat Salatiga luar biasa.
Buktinya, dinas menerbitkan 704 KIA selama tiga hari pameran.”
“Sebagai peningkatan mutu kualitas Perpustakaan berbasis digital
dalam menjunjung Salatiga Smart, Persipda Salatiga telah
merancang aplikasi peminjaman buku via online. Menurut
Rinaldi, aplikasi yang diberi nama I-Salatiga tersebut akan dirilis
pada Agustus 2018 mendatang.”
72
5) Bagaimana
Masih dalam perayaan HUT Salatiga ke-1268 terdapat berbagai
rangkaian acara yang didakan Pemkot Salatiga. Namun, dalam berita ini
memiliki fokus utama tentang peningkatan mutu pelayanan yang
dilakukan oleh Disdukcapil dan Dinpersipda Kota Salatiga.
Kemajuan pelayanan ini telah direspon masyarakat Kota Salatiga
dengan baik dan memudahkan masyarakat dalam memanfaatkan
fasilitas yang disediakan Pemkot Salatiga.
“Hingga saat ini tidak hanya KIA saja yang dilakukan pelayanan
jemput bola. Akan tetapi, disdukcapil juga menerapkan program
three in one dengan melakukan penjemputan bola di SMA dan
SMK Kota Salatiga”
“Disdukcapil juga melakukan pelayanan jemput bola dari rumah
ke rumah terutama bagi warga berkebutuhan khusus, sakit, stroke,
keterbelakangan mental, atau gangguan kesehatan lainnya”
“Sesuai dengan tugasnya, Persipda merupakan lembaga pelayanan
masyarakat yangberperan penting sebagai sarana informasi,
penelitian, dan pendidikan. Selain memberikan informasi berupa
sumber bacaan, Persipda juga memegang fungsi dan peran penting
bagi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan”
“Perpustakaan keliling menjangkau setiap kelurahan yang berada
di pinggiran Kota Salatiga. Biasanya, mobil perpustakaan mangkal
di sekolah-sekolah yang masuk dalam cakupan kelurahan
pinggiran Salatiga”
“Sebagai peningkatan mutu kualitas Perpustakaan berbasis digital
dalam menjunjung Salatiga Smart, Persipda Salatiga telah
merancang aplikasi peminjaman buku via online”.
73
Tabel 4.8 : Struktur Tematik Berita Kedua
Koherensi Isi Berita
Sebab Akibat Semakin bertambahnya usia Salatiga, Pemkot
Salatiga telah meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat
Penjelas Disdukcapil dan Dinpersipda telah mempunyai
program unggulan dalam pelayanan
Pembeda Selain tentang peningkatan pelayanan terhadap
masyarakat, Disdukcapil dan Dinpersipda juga
mengukiti perkembangan dunia digital
Dengan adanya bingkai berita tersebut, dapat diketahui bahwa satu
berita tidak hanya membahas satu topik utama saja. Secara tidak langsung,
satu berita tidak akan berdiri menjadi berita itu sendiri, melainkan
merangkum pula pendapat maupun kegiatan lain sebagai pendukung dan
penyeimbang. Di antaranya:
1) Sebab Akibat
Disdukcapil memberikan pelayanan jemput bola dalam pembuatan
Kartu Identitas Anak (KIA) di berbagai sekolah dan kecamatan daerah
Salatiga. Hal itu dilakukan semata untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat pentingnya identitas diri dalam berwarga negara.
74
2) Penjelas
Terletak di tengah Kota Salatiga yaitu Jalan Adi Sucipto dan berada
ditengah-tengah lingkungan sekolah dan kampus, menjadikan Persipda
Salatiga mudah untuk destinasi nongkrong edukasi.
3) Pembeda
Sementara itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Salatiga
kini tidak hanya menjadi tempat baca namun juga tempat nongkrong
edukasi.
Selain memberikan informasi berupa sumber bacaan, Persipda juga
memegang fungsi dan peran penting bagi masyarakat untuk
meningkatkan pengetahuan.
Pembahasan unsur retoris dalam berita kedua edisi khusus HUT Salatiga
ke-1268 adalah tidak adanya gambar bercerita adatau kegiatan yang
memberitakan berita tersebut. Namun, terdapat sejumlah foto maupun
gambar grafis mengenai ucapan kepada Salatiga yang merayakan hari jadi
yang ke 1268.
Di antaranya adalah grafis ucapan dari Toko Emas Irama, Hotel Laras
Asri, Singkong Keju D-9, Bank BNI, Bank Salatiga, DPC PDIP,
Dinpersipda, dan Disdukcapil Salatiga.
Selain itu, penggunaan judul berita dengan menggunakan kata “jemput”
adalah mengisyaratkan menjemput sesuatu yang dapat membuat orang
tertarik untuk membaca isi berita tersebut.
Dalam berita ini juga dapat dikaitkan dengan perspektif dakwah dalam
ayat al-Quran Surat Yusuf (12) ayat 55 :
ى ن الرض اني حفيظ عليم ال اجعلني على ق خزا
75
Artinya: Dia (Yusuf) berkata, “Jadikanlah aku bendaharawan negeri
(Mesir); karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga,
dan berpengetahuan. (Q.S Yusuf (12) : 55).
Pada ayat tersebut tergambar jelas dalam berita berikut dalam paragraf
2, paragraf 5, dan paragraf 6.
Disdukcapil memberikan pelayanan jemput bola dalam pembuatan
Kartu Identitas Anak (KIA) di berbagai sekolah dan kecamatan daerah
Salatiga. Hal itu dilakukan semata untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat pentingnya indentitas diri dalam berwarga negara.
Tidak hanya siswa yang sudah cukup umur saja yang dapat melakukan
perekaman untuk KTP-el. Melainkan siswa yang belum tepat berumur
17 tahun juga dapat menikmati pelayanan disdukcapil dalam
pembuatan identitas kependudukan. Hanya saja, hasil cetak KTP
hanya dikirimkan ketika mereka sudah berusia 17 tahun.
Disdukcapil juga melakukan pelayanan jemput bola dari rumah ke
rumah terutama bagi warga berkebutuhan khusus, sakit, stroke,
keterbelakangan mental atau gangguan kesehatan lainnya. Selain
program diatas, Disdukcapil juga melayani secara gratis layanan 3 in
1 kelahiran yakni kartu keluarga baru, akta kelahiran dan KIA. 3 in 1
kematian yakni kartu keluarga baru, KTP-el bagi suami/istri yang
berduka, akta kematian. 6 in 1 perceraian yakni kartu keluarga baru
(suami), kartu keluarga baru (istri), KTP-el suami, KTP-el istri, akta
perceraian. Dan 7 in 1 perkawinan kartu keluarga baru, akta
perkawinan bagi non muslim, KTP-el suami jika status belum kawin.
Untuk menjadi seorang ahli profesional, pengetahuan dan nilai
akademik saja tidak cukup. Ia harus menjadi sosok yang bisa bermanfaat
bagi orang lain. Dengan cara-cara seperti yang dilakukan oleh pihak
Disdukcapil tersebut, terlihat “niat baik” dan “kesungguhan”dari pihak
pemerintah untuk masyarakat. Tentu saja para profesional yang dilepas dan
dipercaya tersebut adalah orang-orang yang paham di bidangnya karena
masyarakat pun cenderung lebih mudah percaya pada orang-orang “terlihat”
berpengetahuan luas.
76
Selain ayat diatas, dalam pembanding berita juga ada perspektif dalam
pandangan ayat al-Quran yang terdapat dalam berita kedua ini. Yakni surat
az-Zumar (39) ayat 33:
ى ك هم المتقون اول دق وصدق به ء بالص والذي جا
Artinya: Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan
membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. (Q.S az-
Zumar (39) : 33)
Beberapa pelajaran dalam ayat tersebut terdapat dalam berita kedua
dalam paragraf 9 dan paragraf 14.
Sebagai wujud nyata, melalui layanan-layanan yang diberikan
berkaitan dengan informasi, penelitian dan pendidikan. Persipda Kota
Salatiga bisa menjadi rujukan dalam memperolah informasi yang
berkaitan dengan Kota Salatiga. Selain itu, Persipda juga mengambil
peran dalam akses berita melalui koran, majalah, dan informasi
lainnya dalam bentuk digital online yang berada didalam
Perpustakaan atau biasa disebut Online Public Acces Catalog
(OPAC).
Sebagai peningkatan mutu kualitas Perpustakaan berbasis digital
dalam menjunjung Salatiga Smart, Persipda Salatiga telah merancang
aplikasi peminjaman buku via online . Menurut Rinaldi, aplikasi yang
diberi nama i-Salatiga tersebut akan rilis pada Agustus 2018
mendatang. “Nantinya apllikasi tersebut dapat didownload melalui
Playstore/App Store dan kini masih tahap pengembangan. Kita mulai
sosialisasi ketika nanti sudah launching,” ujarnya.
Kebenaran tentang adanya rilis aplikasi i-Salatiga oleh Dinpersipda
sudah dapat dipastikan kebenarannya. Aplikasi tersebut telah beredar di
aplikasi berbasis android maupun iOS. Hasil jerih payah pemerintah
tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat untuk semakin mengenali Kota
Salatiga dan meminimalisir berita-berita hoax yang mudah tersebar
melalaui media massa, serta mempermudah tahapan peminjaman buku yang
pastinya lebih bisa menghemat waktu dan tenaga.
77
Gambar 4.3: Berita kedua dalam edisi khusus HUT Salatiga ke-1268
c. Judul Berita: Jaga Toleransi di Kota Salatiga
Dalam judul berita ini terdapat dua berita yang ditulis dari dua sudut
pandang. Yakni sudut pandang rangkaian perayaan HUT Salatiga ke-1268
dan prestasi Kota Salatiga kini yang telah meraih gelar salah satu Kota
Toleransi di Indonesia.
Tabel 4.9 : Struktur Sintaksis Ketiga
Skema Berita Isi Berita
Headline Profil singkat Tuti N. Roosdiono dan kegiatan
jalan sehat rangkaian HUT Salatiga ke-1268
Lead Kegiatan Tuti dalam melaksanakan tugasnya
sebagai DPR RI Komisi I dan harapan Tuti
78
terhadap masyarakat dalam menjaga hasil
pembangunan Kota Salatiga
Penutup Bahwa, selain pembangunan yang semakin
memadai, Kota Salatiga juga memiliki andil
dalam peran menegakkan Pancasila, yaitu
toleransi antar umat beragama.
Dalam satu judul frame berita ini terdapat dua berita yang bersifat
straight news. Berita yang pertama secara garis besar menceritakan
tentang salah satu tokoh wanita asal Salatiga yaitu Tuti Roosdiono yang
pada saat berita ditulis menjabat DPR RI Komisi I. Berita pertama
berjumlah delapan paragraf. Tidak hanya menceritakan tentang kegiatan
Tuti saja, namun juga masih menyangkut rangkaian kegiatan HUT
Salatiga yang pada saat itu sedang diadakan sepeda sehat dan jalan santai
di lapangan Pancasila.
Pada berita kedua diberitakan Wakil Walikota Muh Haris bersama
Forkompinda melepas acara sepeda sehat dan jalan santai serta
memberikan beberapa patah kata sebelum peserta melakukan kegiatan.
Dalam berita ini pula dijelaskan mengenai prestasi Kota Salatiga yang kini
telah mendapat gelar salah satu Kota Toleransi yang berada di wilayah
Indonesia. Berikut adalah kutipan kalimat berita berdasarkan penjelasan
tabel diatas.
79
1) Headline
a) Tuti Nusandari Roosdiono merupakan salah satu tokoh politik
wanita asal Salatiga. Saat ini, Tuti menjadi bagian dari DPR RI
Komisi I yang bergerak di i bidang Pemerintahan dalam Negeri
dan Otonomi Daerah, Aparatur dan Reformasi Birokrasi,
Kepemiluan, Pertahanan dan Reforma Agraria.
b) Masyarakat Kota Salatiga mengikuti kegiatan sepeda sehat dan
jalan santai dalam rangka memperingati hari jadi Salatigake-1268
tahun 2018 di Lapangan Pancasila Salatiga, Jumat (20/7) sekitar
pukul 07.00.
2) Lead
a) Sebagai bagian dari tugasnya, Tuti tentu tidak terlepas dari
kegiatan-kegiatan bersosialisasi kepada masyarakat. Mengajak
masyarakat Indonesia untuk mengingat pilar-pilar kebangsaan.
Sosialisasi ke masyarakat seperti ini sangat penting bagi Tuti, yang
merasa prihatin kondisi muda-mudi yang mulai melalaikan
pentingnya Pancasila.
b) Tuti mengharapkan masyarakat Salatiga bersama-sama menjaga
hasil pembangunan yang ada. Selain itu, mengenai prestasi
Salatiga sebagai kota Toleran harus terus dijaga. Karena hal itu
menunukan kedewasaan masyarakat Kota Salatiga.
3) Penutup
a) Tuti adalah alumni Business Administration, Washington business
School, Washington DC, Amerika Serikat. Tuti mengungkapkan,
kecintaannya terhadap lukisan berawal dari kesenangan suaminya
yang menghadiri pameran-pameran lukisan lalu membelinya
sebagai koleksi pribadi. Nah, dari situ lah Tuti mulai
memberanikan diri untuk belajar melukis, hingga seiring waktu
berjalan melukis menjadi minatnya. Meski sering laris manis, Tuti
menyatakan, tidak semua lukisannya dijual. Untuk lukisan yang
ukuran kecil-kecil biasanya dia berikan sebagai kado. Dalam
waktu dekat ini, ia juga akan membuat katalog, sehingga
memudahkannya dalam hal pengarsipan lukisan karyanya.
b) Dalam kesempatan itu, hadiah utama sepeda motor diraih oleh
peserta yang merupakan anggota dari TNI. Sepeda motor itu
diberikan langsung oleh Tuti Roosdiono kepada pemenangnya.
80
Tabel 4.10 : Struktur Skrip Berita Ketiga
Kelengkapan
Berita
Isi
Berita
5W+1H a. Apa: Menjaga hasil pembangunan Kota
Salatiga dan mempertahankan toleransi.
b. Siapa:
1) DPR RI Komisi I: Tuti N. Roosdiono
2) Wakil Walikota Salatiga: Muh Haris
c. Dimana: Lapangan Pancasila Salatiga
d. Kapan: Jumat, 20 Juli 2018
e. Mengapa: Perayaanhar jadi Salatiga juga
dirayakan dengan acara sepeda sehat dan jalan
santai. Hal ini dilakukan karena bermanfaat
untuk kesehatan tubuh serta menjadi salah satu
rangkaian acara hari jadi Salatiga ke-1268
f. Bagaimana: Pelepasan acara dilakukan oleh
Wakil Walikota Salatiga danturut serta wanita
asal Salatiga yang pada saat itu menjabat DPR
RI Komisi I, Tuti Roosdiono menyumbang
doorprize hadiah yakni satu buah sepeda
motor.
81
1) Apa
Salatiga dalam menginjak angkat 1268 tahun telah menuai banyak
prestasi salah satunya adalah meraih gelar Kota Toleran. Hal ini
tentunya menjadi suatu kebanggan bagi masyarakat Kota Salatiga yang
tentunya tak lepas dari kinerja Pemkot Salatiga. Sementara itu, berita
kedua berisi tentang pelepasan kegiatan sepeda sehat dan jalan santai
yang dihadiri langsung oleh Wakil Walikota Salatiga.
Berikut asalah kutipan berita dari penjelasan pada tabel diatas.
a) Dalam peringatan HUT Salatiga tahun ini, Tuti Nusandari
Roosdiono tampak sangat bersemangat ketika mengikuti kegiatan
senam dan jalan sehat dalam rangkaian HUT Salatiga di Lapangan
Pancasila. Ia dengan ramah memberi sambutan kepada para warga
yang hadir, bahkan ikut menyumbangkan suara bersama penyanyi
yang diundang tampil.”Seluruh warga harus menjaga Salatiga
sebagai kota toleran. Jangan lupa selalu menjaga kebersihan,
kesehatan dan persatuan,” jelas Tuti.
b) Rombongan dilepas langsung oleh Wakil Walikota Salatiga H. Muh
Haris bersama Forkompinda. Muh Haris salam sambutannya
mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kesehatan
tubuh kita karena di dalamnya ada olah tubuh sehingga aktivitas
fisik juga meningkat. Peningkatan kesehatan secara jasmani dan
rohani juga akan bisa diwujudkan.
2) Siapa
Narasumber tersebut masuk dalam kategori “orang penting” yang
terlibat dalam topik utama berita. Pemaparan tentang siapa narasumber
seperti yang tertera dalam berita adalah:
a) DPR RI Komisi I, Tuti Nusandari Roosdiono
“Seluruh warga harus menjaga Salatiga sebagai kota toleran. Jangan
lupa selalu menjaga kebersihan, kesehatan, dan persatuan,” jelas
Tuti.
82
b) Wakil Walikota Salatiga, H. Muh Haris
“Kegiatan ini sangat bagus untuk meningkatkan kesehatan diri.
Olahraga dengan sepeda sehat dan jalan sehat ini akan menjadi
modal kita untuk menjaga tubuh ini tetap fit,” ujar Haris.
3) Dimana
HUT Salatiga ke-1268 dilaksanakan di Salatiga, namun ada
beberapa serangkaian acara yang dilakukan diberbagai tempat daerah di
Salatiga. Dalam berita ini, latar tempat acaranya adalah di Lapangan
Pancasila Salatiga.
Berikut adalah kutipan berita yang menunjukan dimana acara itu
dilaksanakan:
a) Dalam peringatan HUT Salatiga tahun ini, Tuti Nusandari
Roosdiono tampak sangat bersemangat ketika mengikuti kegiatan
senam dan jalan sehat dalam rangkaian HUT Salatiga di Lapangan
Salatiga.
b) Masyarakat Kota Salatiga mengikuti kegiatan sepeda sehat dan jalan
santai dalam rangka memperingati hari jadi Salatiga ke-1268 tahun
2018 di Lapangan Pancasila Salatiga
Kegiatan yang merupakan rangkaian kegiatan ulang tahun Kota
Salatiga ini diikuti oleh ratusan masyarakat Kota Salatiga yang
memadati Lapangan Pancasila.
4) Kapan
Kedua berita tersebut memiliki waktu pelaksanaan yang sama, dan
dilakukan di tempat yang sama. Berikut adalah kutipan berita yang
menunjukan kapan acara tersebut diadakan.
Masyarakat Kota Salatiga mengikuti kegiatan sepeda sehat dan
jalan santai dalam rangka memperingati hari jadi Salatiga ke-1268
tahun 2018 di Lapangan Pancasila Salatiga, Jumat (20/7) sekitar
pukul 07.00.
83
5) Mengapa
Kutipan berita yang menjelaskan mengapa acara dalam berita ini
dilakukan adalah sebagai berikut.
Kegiatan yang merupakan rangkaian kegiatan ulang tahun Kota
Salatiga ini diikuti oleh ratusan masyarakat Kota Salatiga yang
memadati Lapangan Pancasila. Kegiatan diawali dengan
melakukan senam sehat bersama kemudian diteruskan dengan
pelepasan sepeda sehat dan jalan sehat.
Selain itu, mengenai prestasi Salatiga sebagai Kota Toleran
harus terus dijaga. Karena hal itu menunjukan kedewasaan
masyarakat Kota Salatiga.
6) Bagaimana
Dalam perayaan HUT Salatiga ke-1268, terdapat berbagai macam
rangkaian acara selama hampir satu bulan. Namun, dalam judul berita
ini lebih ditekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila, prestasi Kota
Salatiga, hingga sosok Tuti Nusandar Roosdiono dalam judul berita ini.
Berikut adalah kutipan beberapa kalimat berita:
“Seluruh warga harus menjaga Salatiga sebagai kota toleran. Jangan
lupa selalu menjaga kebersihan, kesehatan, dan persatuan,” jelas
Tuti.
Tuti tentu tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan bersosialisasi kepada
masyarakat. Mengajak masyarakat Indonesia untuk mengingat pilar-
pilar kebangsaan. Sosialisasi masyarakat ini sangat penting bagi
Tuti, yang merasa prihatin kondisi muda-mudi yang mulai
melalaikan pentingnya Pancasila.
Tuti menjelaskan, menghormati nilai-nilai luhur bangsa bisa
dilakukan dengan cara sederhana yang akhirnya menjadi kebiasaan
seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu
kebangsaan, pebacaan UUD 1945 dan Pancasila di setiap upacara
bendera disekolah.
84
Tabel 4.11 : Struktur Tematik Berita Ketiga
Koherensi Isi Berita
Sebab Akibat Perayaan HUT Salatiga ke-1268, Salatiga tetap
jaga toleransi
Penjelas Warga tetap menjaga toleransi, warga juga turut
serta menjaga hasil pembangunan oleh Pemkot
Salatiga
Pembeda Selain sebagai kota toleran, masyarakat Salatiga
juga harus turut serta mengamalkan nilai-nilai
pilar kebangsaanyang didasari Pancasila
Dengan adanya bingkai berita tersebut, dapat diketahui bahwa satu
berita tidak hanya membahas satu topik utama saja. Secara tidak langsung,
satu berita tidak akan berdiri menjadi berita itu sendiri, melainkan
merangkum pula pendapat maupun kegiatan lain sebagai pendukung dan
penyeimbang. Di antaranya:
1) Sebab Akibat
Sebagai bagian dari tugasnya, Tuti tentu tidak terlepas dari kegiatan-
kegiatan bersosialisasi kepada masyarakat. Mengajak masyarakat
Indonesia untuk mengingat pilar-pilar kebangsaan.
2) Penjelas
Pada Mei 2018 lalu, Tuti uga datang ke Desa Bonoerto, Kecamatan
Suruh, Kabupaten Semaranguntuk bertemu perwakilan warga.,
mendengarkan pendapat dan keinginan masyarakat agar memperbaiki
85
jalanan yang menghubungkan Dusun Krajan dan Dusun Godongyang
hanya bisa dilalui sepeda motor karena areal persawahan terlalu luas.
3) Pembeda
Selain itu, panitia juga sudah menyediakan banyak doorprize menarik
dan hadiah utama yakni sebuah motor Suzuki Nex....
“Meskipun usia Kota Salatiga sudah tua, tetapi Kota Salatiga sangat
cantik,” ujar Tuti Roosdiono saat memberikan sambutan diatas
panggung.
“Selain itu, mengenai prestasi Salatiga sebagai kota Toleran harus
dijaga.
Tabel 4.12 : Struktur Retoris Ketiga
Grafis Isi Berita
Gambar Penyerahan hadiah utama oleh Tuti Roosdiono
Berita mengenai Jaga Toleransi di Kota Salatiga ini memiliki satu foto
acara tentang rangkaian HUT Salatiga ke-1268 beserta gambar ucapan hari
jadi Salatiga yang diberikan oleh sejumlah instansi di Kota Salatiga. Berikut
adalah caption foto dalam berita tersebut.
BAGIKAN HADIAH UTAMA: Tuti N. Roosdiono memberikan hadiah
utama berupa sepeda motor kepada, anggota TNI yang beruntung dalam
undian.
Selain itu, berita tersebut uga mengandung nlai dakwah dalam
perspektif Islam sebagaimana tersirat dalam surat an Nisa : 59.
86
سول واولى المر منكم واطيعوا الر ا اطيعوا الل يايها الذين امنو
سول ان كنتم تؤمنون والر وه الى الل فان تنازعتم في شيء فرد
احسن تأويل واليوم ال خر ذلك خير و بالل
Artinya: Hai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan
taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang
kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-
Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah
dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya. (Q.S an Nisa (4) : 59).
Pada ayat tersebut tergambar mengisyaratkan aneka bentuk keteladanan
yang patut dilakukan. Pertama, mempertahankan kedaulatan rakyat.
Ketaatan pada ulil amri (pemerintah) itu dilegalisasi pada ayat al-Quran
surat an Nisa ayat 59. Sebagaimana tersirat dalam berita berikut paragraf 4
dan paragraf 5.
Sebagai bagian dari tugasnya, Tuti tentu tidak terlepas dari
kegiatan- kegiatan bersosialiasi kepada masyarakat. Mengajak
masyarakat Indonesia untuk mengingat pilar-pilar kebangsaan.
Sosialisasi ke masyarakat seperti ini sangat penting bagi Tuti, yang
merasa prihatin kondisi muda - mudi yang mulai melalaikan
pentingnya Pancasila. Tuti menjelaskan, menghormati nilai-nilai
luhur bangsa bisa dilakukan dengan cara sederhana yang akhirnya
menjadi kebiasaan seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya dan
lagu-lagu kebangsaan, pembacaan UUD 1945 dan Pancasila di
setiap upacara bendera di sekolah.
Selain surat tersebut, dalam berita ini juga dapat diambil perspektif
dakwah Islam melalui surat al Kafirun ayat 6
م ولي دين لكم دينك
87
Artinya: Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.
(Q.S al Kafirun : 6)
Perspektif ini tertulis jelas dalam berita berjudul Jaga Toleransi di Kota
Salatiga. Sebagaimana tertulis dalam paragraf ke 14.
“Meskipun usia kota Salatiga sudah tua, tetapi kota Salatiga sangat
cantik,” ujar Tuti Roosdiono saat memberikan sambutan diatas
panggung. Tuti mengharapkan masyarakat Salatiga bersama – sama
menjaga hasil pembangunan yang ada. Selain itu, mengenai prestasi
Salatiga sebagai kota Toleran harus terus dijaga. Karena hal itu
menunjukkan kedewasaan masyarakat Kota Salatiga.
Ayat keenam surat al-Kafirun mengandung makna toleransi terhadap
agama lain dan kepercayaannya. Toleransi ini berati pengakuan tentang
adanya realita perbedaan agama dan keyakinan, bukan pengakuan
pembenaran terhadap agama dan keyakinan selain islam.
Gambar 4.4: Berita ketiga dalam edisi khusus HUT Salatiga ke-1268
88
d. Judul Berita: UKSW dan IAIN, Sumbang Peningkatan Kualitas SDM.
Kota Salatiga memiliki dua perguruan tinggi yang patut dibanggakan,
yakni Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Kontribusi perguruan tinggi bagi Kota
Salatiga memang cukup signifikan dan tentunya berperan penting bagi
Kota Salatiga meraih predikat Kota Toleran.
Tabel 4.13 : Struktur Sintaksis Berita Keempat
Skema Berita Isi Berita
Headline Kota Salatiga memiliki dua perguruan tinggi
yang cukup dikenal
Lead Dua perguruan tinggi yang turut serta
menyumbang ilmu, pengembangan masyarakat,
dan peningkatan sumber daya manusia
Penutup Bahwa, selain peningkatan kualitas sumber daya
manusia, dua perguruan tinggi memiliki prestasi
masing-masing di bidangnya
Berita ini menjelaskan prestasi-prestasi yang diraih oleh masing-
masing perguruan tinggi yang cukup dikenal di Kota Salatiga. Tentunya
tak lepas dari peran penting dua perguruan tinggi tersebut yang turut
menyumbang berbagai ilmu dan pengalaman dalam ikut serta peningkatn
kualitas sumber daya manusia.
89
Berikut adalah kutipan berita dari penjelasan tabel diatas.
1) Headline
Kota Salatiga memiliki dua perguruan tinggi yang besar dan dikenal.
Keduanyaadalah Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Diluar itu, ada sejumlah
sekolah tinggi dan akademi yang juga eksis di bidang pendidikan.
2) Lead
IAIN Salatiga berupaya untuk menjadi lembaga pendidikan yang
terbuka Visi yang hendak diwujudkan adalah, “Tahun 2030 Menjadi
Rujukan Studi Islam Indonesia bagi Terwujudnya Masyarakat Damai
Bermartabat”. Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah dengan
dibangunnya sarana pendidikan yang berpusat di kampus tiga, Jalan
Lingkar Selatan, Sidorejo, Salatiga.
Mengusung konsep,”We are the Creative Minority”, Universitas
Kristen Satya Wacana (UKSW) memiliki total 14 fakultas dan 55
program studi di tahun 2018. Konsep tersebut terinspirasi dari rektor
pertama UKSW, O. Nothohamidjojo yang saat ini namanya menjadi
salah satu nama jalan di Salatiga.
3) Penutup
IAIN Salatiga mendapat predikat “Pilot Project Zona Integritas
Tingkat Nasional” di mana segala sesuatunya terlaporkan secara rinci
baik secara administratif maupun pelaksanaannyadi antara IAIN se-
Indonesia.
Mahasiswa UKSW juga banyak yang mengikuti program volunteer.
Menyatukan minat mengajar di negara-negara berkembang seperti
Vietnam dan Thailand.
Tabel 4.14: Struktur Skrip Berita Keempat
Kelengkapan
Berita
Isi
Berita
5W+1H a. Apa: UKSW dan IAIN sumbang peningkatan
kualitas sumber daya manusia di Kota Salatiga
90
b. Siapa: Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Tutik
Hasanah
c. Dimana: UKSW dan IAIN Salatiga
d. Mengapa: Karena UKSW dan IAIN Salatiga
merupakan perguruan tinggi yang cukup
dikenal
e. Bagaimana: UKSW dan IAIN Salatiga
memiliki cara masing-masing dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia di
Kota Salatiga
1) Apa
Salatiga dalam menginjak angkat 1268 tahun telah menuai banyak
prestasi salah satunya adalah meraih gelar Kota Toleran. Hal ini
tentunya menjadi suatu kebanggan bagi masyarakat Kota Salatiga. Hal
ini juga diperkuat dengan adanya dua perguruan tinggi di Kota Salatiga
yang berperan penting dalam peningkatan sumber daya manusia.
Berikut asalah kutipan berita dari penjelasan pada tabel diatas.
IAIN Salatiga berupaya untuk menjadi lembaga pendidikan yang
terbuka. Visi yang hendak diwujudkan adalah,”Tahun 2030 Menjadi
Rujukan Studi Islam Indonesia bagi Terwujudnya Masyarakat
Damai Bermartabat”.
UKSW juga menjalin kerja sama dengan universitas luar negeri dan
program-program internasional.
91
2) Siapa
Narasumber tersebut masuk dalam kategori “orang penting” yang
terlibat dalam topik utama berita. Pemaparan tentang siapa narasumber
seperti yang tertera dalam berita adalah :
“Kami mengalami peningkatan kualitas dan kuantitas yang
signifikan. Selain itu, kami juga menjadi PTN paling murah di
banding PTN lainnya,” ujarnya.
“Untuk saat ini kami sudah memiliki lapangan futsal, lapangan
voli, dan lapangan tenis meja,” jelas Tutik.
3) Dimana
Meskipun bukan berita straight news, namun berita tersebut berlatar
di UKSW dan IAIN Salatiga dan wawancara langsung oleh staf masing-
masing kampus.
Berikut adalah kutipan berita:
Saat ini, IAIN Salatiga memiliki lima fakultas yaitu, Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Dakwah (FD),
Fakultas Syariah (FS), Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora
(Fuadah), dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).
Dalam masa karir UKSW sejak 1956, ada tiga kampus terpisah
seperti di kampus utama Jalan Diponegoro, Kampus Jalan Kartini,
dan Kampus O. Nothohamidjoyo di Blotongan.
4) Mengapa
Kutipan berita yang menjelaskan mengapa dalam berita ini adalah
sebagai berikut.
Kontribusi perguruan tinggi bagi Kota Salatiga memang cukup
signifikan. Mulai dari jumlah mahasiswa yang mencapai belasan
ribu, menjadikan perekonomian masyarakat meningkat.
92
5) Bagaimana
Berikut adalah kutipan beberapa kalimat berita:
IAIN Salatiga berupaya untuk menjadi lembaga pendidikan yang
terbuka. Visi yang hendak diwujudkan adalah, “Tahun 2030
Menjadi Rujukan Studi Islam Indonesia bagi Terwujudnya
Masyarakat Damai Bermartabat”.
Mengusung konsep “We are the Creative Minority”, UKSW
memiliki total 14 fakultas dan 55 program studi di tahun 2018.
Tabel 4.15 : Struktur Tematik Berita Keempat
Koherensi Isi Berita
Sebab Akibat UKSW dan IAIN Salatiga, sumbang peningkatan
kualitas SDM
Penjelas Kualitas SDM meningkat dengan adanya UKSW
dan IAIN Salatiga, perekonomian masyarakat
meningkat
Pembeda IAIN Salatiga memiliki konsep rujukan studi
islam, sedangkat UKSW memiliki konsep kreatif
minoritas
Dengan adanya bingkai berita tersebut, dapat diketahui bahwa satu
berita tidak hanya membahas satu topik utama saja. Secara tidak langsung,
satu berita tidak akan berdiri menjadi berita itu sendiri, melainkan
merangkum pula pendapat maupun kegiatan lain sebagai pendukung dan
penyeimbang. Di antaranya:
93
1) Sebab Akibat
Salah satunya dinilai adanya satpam perempuan yang dinilai lebih luwes
ketika menjamu tamu.
2) Penjelas
Mulai dari jumlah mahasiswa yang mencapai belasan ribu, menjadikan
perekonomian masyarakat meningkat. Dan tentunya, sumbangsih ilmu
bagi pembangunan dan pengembangan hingga sumber daya
manusianya, sangat besar.
3) Pembeda
Selain itu, kami juga menjadi PTN paling murah dibanding PTN
lainnya,”ujarnya.
Sementara itu, mengusung konsep “We are the Creative Minorty”,
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) memiliki ...
Selain berkiprah dan melebarkan sayap di kancah nasional, UKSW juga
banyak menjalin kerja sama dengan universitas luar negeri dan program-
program internasional.
Tabel 4.16 : Struktur Retoris Berita Keempat
Grafis Isi Berita
Gambar Rektor UKSW menerima akreditasi dari Lembaga
Penjamin Mutu dan Audit Internal
Berita mengenai UKSW dan IAIN Salatiga yang turut serta
menyumbang peningkatan kualitas SDM memiliki satu foto yakni
penyerahan akreditasi yang diterima oleh rektor UKSW. Selain itu, juga
terdapat beberapa gambar grafis ucapat selamat hari jadi Salatiga yang
diberikan oleh beberapa lembaga dan instansi yang berada di Kota Salatiga.
Berikut adalah caption foto yang terdapat dalam berita tersebut.
94
AKREDITASI: Rektor UKSW Neil Samuel Rupidara, S.E., M.Sc.,
Ph.D., (baju putih) menerima sertifikat akreditasi A UKSW dari Kepala
Lembaga Penjamin Mutu dan Audit Internal (LPMAI) UKSW Komala
Inggarwati, S.E., M.M. (berbaju biru).
Setelah dianalisis dengan model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki,
berita tersebut juga mengandung nilai dakwah dalam perspektif Islam,
sebagaimana tersirat dalam surat al-Isra (17) : 84.
فربكم اعلم بمن هو اهدى قل كل يعمل على شاكلته
سبيل
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Setiap orang yang berbuat
sesuai dengan pembawaannya masing-masing.” Maka Tuhanmu
lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. (Q.S al-Isra (17)
: 84).
Pada ayat tersebut tergambar jelas dalam berita berikut paragraf 2,
paragraf 3, paragraf 14, dan paragraf 18.
Kontribusi perguruan tinggi bagi kota Salatiga memang cukup
signifikan. Mulai dari jumlah mahasiswa yang mencapai belasan
ribu, menjadikan perekonomian masyarakat meningkat. Dan
tentunya, sumbangsih ilmu bagi pembangunan dan pengembangan
hingga sumber daya manusianya, sangat besar.
IAIN Salatiga berupaya untuk menjadi lembaga pendidikan yang
terbuka. Visi yang hendak diwujudkan adalah, “Tahun 2030
Menjadi Rujukan Studi Islam Indonesia bagi Terwujudnya
Masyarakat Damai Bermartabat”. Salah satu upaya untuk
mewujudkannya adalah dengan dibangunnya sarana pendidikan
yang berpusat di kampus tiga, Jalan Lingkar Selatan, Sidorejo,
Salatiga.
Terkait dengan kepekaan sosial, alumni dari program studi Desain
Komunikasi Visual (DKV FTI) menciptakan board game bernama
95
“The Tale of Pela Gandong”, Allez Tangidy. Papan permainan yang
menyerupai cara kerja seperti monopoli yang mengutamakan pion
dan kartu ini, memiliki makna tentang kebiasaan masyarakat
Maluku, budaya persaudaraan dan representasi keseharian para
mahasiswa dengan teman dari adat dan budaya lainnya.
Mahasiswa UKSW juga banyak yang mengikuti program volunteer.
Menyatukan minat mengajar di negara-negara berkembang seperti
Vietnam dan Thailand.
Ayat tersebut mengandung makna bahwa setiap manusia ada kiblatnya
masing-masing yang dijadikan arah untuk ibadah pada zamannya.
Perbuatan baik sekecil apapun pasti akan mendapat balasannya, demikian
perbuatan buruk atau jahat sekecil apapun. Dalam ayat tersebut juga tersirat
begitu pentingnya berbuat baik, jangan takut meluangkan waktu demi hal
baik.
Selain ayat tersebut, terdapat makna tersirat dalam surat al-Hujurat (49)
: 13.
ى ل قبا انثى وجعلنكم شعوبا و ن ذكر و يايها الناس انا خلقنكم م
عليم خبير اتقىكم ان الل لتعارفوا ان اكرمكم عند الل
Artinya: Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami
jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu
saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu
di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah
Maha Mengetahui, Mahateliti. (Q.S al-Hujurat (49) : 13).
Perspektif ini tertulis dalam kutipan berita paragraf ke 10 bahwa IAIN
Salatiga memiliki satpam wanita.
IAIN Salatiga mendapat predikat “Pilot Project Zona Integritas
Tingkat Nasional” di mana segala sesuatunya terlaporkan secara
rinci baik secara administratif maupun pelaksaannya di antara
96
IAIN se-Indonesia. Salah satunya dinilai dari adanya satpam
perempuan yang dinilai lebih luwes ketika menjamu tamu.
Gambar 4.5: Berita keempat dalam edisi khusus HUT Salatiga ke-1268
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berita yang terdapat dalam Jawa Pos Radar Semarang edisi khusus HUT
Salatiga berjumlah empat berita. Di antaranya adalah berita yang pertama
berjudul Bersama Menikmati dan Menjaga Hasil Pembangunan. Berita kedua
berjudul Disdukcapil Jemput Bola, Dinpersipda Rilis I-Salatiga. Adapun berita
keempat berjudul Jaga Toleransi di Kota Salatiga. Dan berita yang terakhir
berjudul UKSW dan IAIN, Sumbang Peningkatan Kualitas SDM.
Redaksi Jawa Pos Radar Semarang memiliki satu rubrik khusus beberapa
lembar berita untuk membahas seputar salah satu kota responden wilayahnya
ketika kota tersebut memperingati hari jadi. Dalam rubrik ini, terdapat empat
berita mengenai Kota Salatiga yang memperingati hari jadi Salatiga ke-1268
pada tahun 2018.
2. Analisis framing berita model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki terhadap
edisi berita hari jadi Salatiga ke-1268 pada tanggal 24 Juli 2018 adalah sebagai
berikut:
a. Dalam struktur sintaksis, Jawa Pos Radar Semarang memuat judul dan lead
berita yang didasarkan atas latar informasi dan kutipan sumber yang
mendukung tercapainya suatu peristiwa dalam berita tersebut.
b. Dalam struktur skrip, Jawa Pos Radar Semarang lebih menonjolkan What,
Who, dan How sebagai unsur berita yang paling ditekankan pada setiap
98
beritanya dan tentunya dengan bahasa yang berbeda dikarenakan dari
penulis yang berbeda pula.
c. Dalam struktur tematik, Jawa Pos Radar Semarang banyak menggunakan
kalimat yang menggambarkan bahwa media ini memang meberikan fakta
kebenaran dalam berita yang disajikan.
d. Dalam struktur retoris, Jawa Pos Radar Semarang menggunakan gambar di
setiap berita berupa foto maupun grafis pendukung seperti tabel. Adapun
penggunaan kata yang menarik perhatian maupun menarik minat baca
khalayak.
e. Dalam keempat berita yang diberitakan harian Jawa Pos Radar Semarang
edisi khusus HUT Salatiga ke-1268, juga dapat dianalisis menurut
perspektif ayat al-Quran. Berita tersebut memberikan pesan tersirat
mengenai beberapa hal. Di antaranya, berlomba dalam kebaikan, tolong
menolong, dan kesetaraan gender dalam Islam.
B. Saran
Media massa tentunya memiliki wilayah edar yang luas dan tentunya dikenal
dari seberapa penting berita yang disampaikan dalam media tersebut. Pemberitaan
yang disukai khalayak adalah berita yang bersifat objektif dan tentunya tidak
memihak dan tentunya berdasarkan fakta.
Setelah melakukan penelitian dan mendapatkan hasil, peneliti perlu
memberikan hasil sebagai berikut:
1. Bagi pembaca dan untuk masyarakat luas, hendaknya dapat memahami makna
yang terdapat di media massa, dengan mencermati kata, kalimat
99
istilah, isi berita serta validitas sumber informasi yang tersaji di media massa.
2. Untuk redaksi Jawa Pos Radar Semarang, berita yang disajikan sudah bagus.
Akan tetapi, terdapat beberapa kesalahan penulisan dan ejaan yang mungkin
tidak sengaja terlewatkan oleh redaktur sehingga menimbulkan beberapa
keslahan penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Adinegoro, Dj. 1963. Publisistik dan Djurnalistik I. Djakarta: Gunung Agung.
Barus, Sedia Willing. 2011. Jurnalistik; Petunjuk Tekns Menulis Berita. PT Gelora
Angkasa Pratama.
Departemen Agama RI. 2012. Al-Hikmah: Al-Quran dan Terjemahannya.
Bandung: Diponegoro.
Eriyanto. 2002. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media.
Yogyakarta: PT LkiS Printing Cemerlang.
Hill, T. David. 2011. Pers di Masa Orde Baru. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Junaedi, Fajar. 2013. Jurnalisme Penyiaran dan Reportase Televisi. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Patilima, Hamid. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Rolnicki, Tom E, et al. 2015.Pengantar Dasar Jurnalisme. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Ruslan Rosady. 1999. Praktik dan Solusi Public Relations dalam Situasi Krisis dan
Pemulihan Citra. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Suhandang, Kustadi. 2016. Pengantar Jurnalistik. Bandung: Nuansa Cendekia.
Suryawati, Indah. 2011. Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik. Bogor:
Ghalia Indah.
Yunus, Syarifudin. 2012. Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Yusup, M. Pawit. 2013. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Jurnal
Bahroni. 2016. Analisis WacanaRetorka Dakwah K.H. Abdullah Gymnastiar,
(Online) Vol. 1, No. 1. ((http://inject.iainsalatiga.ac.id /index.php/INJECT
/index., diakses tgl 28 Agustus 2019).
Muhammad Fahmi. 2018. Dalam Media Massa Di Representasi Berita Penistaan
Agama Di Indonesia, (Online) Vol. 3, No. 2.( (
http://inject.iainsalatiga.ac.id/ index.php/INJECT/ index., diakses tanggal
28 Agustus 2019 ).
Skripsi
Putra, Vichar Pratama. 2018. Pembingkaian Berita Media Online : Analisis
Framing Pemberitaan Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi atas Kritik
Media Massa di Media Online Sindonews.com dan vivanews.co.id Edisi
Agustus 2015. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Amri, Syaiful. 2017. Konstruksi Content Agregator dalam Media Online : Analisis
Framing dalam Pemberitaan Penetapan Basuki Tjahaja Purnama Sebagai
Tersangka Penistaan Agama 16 November 2016 di Solopos.com. Surakarta:
Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
Hajermin. 2018. Analisis Framing Media Massa : Konstruksi Berita Politik Harian
Amanah Tentang Abdul Aziz Qahar Mudzakkar Jelang Pilgub Sul-Sel 2018
(Studi Analisis Framing Zongdang Gerald M. Kosicki). Makassar: UIN
Alaudin.
Nugroho, Arief Aji. 2017. Analisis Framing Pemberitaan Program Bela Negara di
Media Online Metronews.com dan Sindonews.com Periode September –
November 2015. Lampung: Universitas Lampung.
Internet
Fajlin, Eka Yulianti. 2018. Dalam https:// jateng.tribunnews.com
/2018/11/05/pemkot-salatiga-borong-tiga-penghargaan-sekaligus. Diakses
27 Juli 2019. Pukul 20.40.
Ja’Faruddin. 2019. Dalam http:// jogjakartanews.com/ baca/2019/02/16/5081/
bocah-ajaib-atlet-lari- asal-salatiga-target-emas-ketiga-kalinya- di-popnas-
tahun-ini. Diakses 27 Juli. Pukul 21.15.
Website Resmi Jawa Pos Radar Semarang. Dalam https://radarsemarang.com/...
Diakses 19 Juni 2019. Pukul 20.00.
Website Resmi Pemerintah Kota Salatiga. Dalam https://salatiga.go.id/ tentang-
salatiga/sejarah-kota/. Diakses 27 Juli 2019. Pukul 20.00.
Website Resmi Pemerintah Kota Salatiga. Dalam https://salatiga.go.id/tak-kalah-
dengan-usia-atlet-master-salatiga-kembali-raih-prestasi/. Diakses 27 Juli
2019. Pukul 20.30.
Website Resmi Pemerintah Kota Salatiga. Dalam https://salatiga.go.id/
tag/prestasi/.. Diakses 27 Juli 2019. Pukul 20.35.
Wikipedia. Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Pos#Sejarah. Diakses 19
Mei 2019. Pukul 21.00.
Wikipedia. Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Radar_Semarang. Diakses 19 Mei
2019. Puul 21.30.
Wiyono Setyo. 2019. Dalam https://www.suaramerdeka.com/sport/baca/187443/
pembalap-salatiga-raih-tiga-emas-di-thailand.. Diakses 27 Juli. Pukul 20.56
LAMPIRAN