China meluncurkan roket dengan pendarat bulan pertama dan rover

China Long March roket yang membawa ledakan Jade Kelinci rover off dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di provinsi Sichuan barat daya dari. ( STR / AFP / Getty Images / December 2 , 2013 )

Oleh Barbara Demick

1 Desember 2013 , 11:44

BEIJING - Dengan harapan untuk memastikan bahwa orang berikutnya di bulan adalah Cina, Beijing meluncurkan sebuah roket yang membawa kereta seperti kendaraan yang diperkirakan untuk menjelajah dan mengeksplorasi permukaan bulan selama tiga bulan.

Roket Long March lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan pada pukul 1:30 pagi Senin, waktu Beijing (09:30 PST Minggu), kantor berita resmi Xinhua melaporkan.

Jika semua berjalan sesuai rencana, kendaraan pendaratan dan kendaraan keliling akan mendarat di permukaan bulan dalam waktu sekitar dua minggu. Ini akan menjadi pertama kalinya bahwa siapa pun telah melakukan soft landing (di mana kendaraan tetap utuh) di bulan sejak tahun 1976, ketika Uni Soviet mendarat Luna 24 penyelidikan.

Bajak tak berawak adalah kendaraan berwarna emas yang terlihat seperti dune buggy. Hal ini diharapkan dapat melakukan berbagai percobaan ilmiah seperti

menanam teleskop di permukaan bulan dan mengeksplorasi bawah permukaan bulan, serta mengirimkan foto kembali ke Bumi.

Tujuan nyata, ahli kedirgantaraan percaya, adalah untuk berlatih teknik untuk akhirnya menempatkan manusia di bulan.

"Ia datang pada saat Amerika sedang dithering. Rusia telah kehilangan plot sedikit. Cina melihat kemungkinan terkemuka," kata David Whitehouse, seorang astrofisikawan Inggris yang telah menulis sebuah buku tentang bulan. "Ini akan mengganggu orang Amerika karena Amerika berpikir mereka sendiri bulan."

Untuk penonton dalam negeri, nilai propaganda besar dan media China sedang bermain itu ke gagang. Bahkan nama bajak, Jade Kelinci, dipilih oleh sebuah jajak pendapat publik. Nama mengacu pada kelinci dari dewi bulan Cina, Chang'e - yang merupakan nama dari kendaraan pendaratan juga. Dua misi Chang'e sebelumnya mengorbit bulan pada tahun 2007 dan 2010.

Peluncuran roket itu disiarkan langsung di televisi Cina, meskipun pemirsa berkurang waktu pagi.

"Waktunya ditentukan lebih oleh fisika daripada propaganda," kata Morris Jones, seorang analis ruang Australia. Dia mengatakan bahwa sementara peluncuran itu sendiri relatif tidak rumit, seperti tugas masuk ke orbit sekitar bulan - sesuatu China telah dilakukan dua kali - pendaratan bisa lebih sulit.

"Mendarat di bulan jauh lebih sulit dari sekedar pergi ke orbit. Tidak ada margin untuk kesalahan, "katanya.

Layanan berita China negara digambarkan misi sebagai "yang paling tugas yang rumit dan sulit dalam eksplorasi ruang angkasa China."

"Lebih dari 80% dari teknologi yang diterapkan dalam misi yang baru," Wu Zhijian, juru bicara Administrasi Negara Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri untuk Pertahanan Nasional, mengatakan kepada kantor berita pekan lalu.

Hanya Amerika Serikat dan Uni Soviet telah berhasil mendarat di bulan di masa lalu. AS adalah satu-satunya negara untuk mendarat orang di bulan.

Bulan penggemar eksplorasi bersemangat menunggu untuk mempelajari apa misi Cina akan mengungkap.

Karena ledakan eksplorasi bulan pada tahun 1960 dan 1970-an, terutama 1969 pendaratan oleh Neil Armstrong dan Buzz Aldrin , banding bulan telah berkurang dalam mendukung planet-planet dan asteroid. Pada tahun 2010, Presiden Obama axed rencana untuk program Constellation yang seharusnya mengembalikan Amerika ke bulan pada tahun 2020.

"Orang-orang ingin menjelajahi planet-planet. Kami ingin melihat dunia lebih jauh, "kata Jones." Tapi meskipun ada begitu banyak eksplorasi bulan pada tahun 1960 dan 1970-an, dalam beberapa tahun terakhir, kami telah menemukan hal-hal tentang bulan kita tidak pernah dicurigai ketika astronot pergi ke sana . Kami telah menemukan daerah di mana ada air es dan daerah dingin daripada Pluto. Masih banyak kejutan. "

http://www.latimes.com/world/worldnow/la-fg-wn-china-rocket-moon-20131201,0,5398170.story#ixzz2mJaqCLoJ