regulasi roket air itats
DESCRIPTION
Regulasi Lomba Roket ITATSTRANSCRIPT
-
TEMA KEGIATAN
Tema kegiatan water roket competion 2013 adalah
APLIKASI ROKET BERTENAGA HYDRO
MENGGUNAKAN SISTEM KONTROL JARAK DEKAT
I. Latar Belakang
Dalam upaya mengembangkan pemikiran pemikiran yang kreatif dan
aplikatif dalam bidang teknologi yaitu pada teknologi bertenaga Hydro
(air) khususnya dalam menerapkan pada sumber daya manusia yaitu
pemikir pemikir muda tingkan siswa. Water Roket Competision yang
diadakan Institut Teknologi Adihi Tama Surabaya ini merupakan
sarana untuk menghasilkan pemikir pemikir yang kreatif dan aplikatif
dalam meningkatkan Sumber daya manusia pada generasi muda
penerus bangsa dalam kaitannya dengan teknologi.
WRC ini merupakan tindak Lanjut dari serangkaian kegiatan pada
PIMMI (Pekan Ilmiah Mahasiswa Mesin Itats) Yang sekarang sudah
mencapai kegiatan ke-7 Dan DIES NATALIES ITATS .
Munculnya Kompetisi Roket Air ITATS ini karena sudah dapat
memenuhi criteria konsep dasar yaitu Kreatif dengan tenaga Air
sebagai pendorong Alternatif roket, Inovatif dengan adanya ide baru
dalam pembuatannya serta Ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam
dunia pendidikan akan dapat diterapkan pada pembuatan serta
perlombaan roket ini. Baik desain serta perlombaannya sangantlah
menarik karena system kerja roket yang dapat menjadi perhatian
masyarakat. Sehingga menjadikan WRC ini sangatlah Menarik Dan
Mendidik.
-
JENIS LOMBA
Pada WRC 2013 terdapat dua kelas:
1. Kelas horisontal
Suatu kompetisi peluncuran roket dalam arah horisontal yang
berbentuk lintasan berdimensi 30 m x 0,23 m yang mana roket
dipasang beban tambahan dan harus meluncur melewati
rintangan. Aplikasi roket kelas ini yaitu sebagai pendorong
transportasi yang mempunyai muatan.
2. Kelas vertikal
Suatu kompetisi peluncuran roket dalam arah vertikal yang
berbentuk lapangan target dengan radius 12 m yang terbagi
dalam 6 zona. Aplikasi roket kelas ini yaitu sebagai pengindraan
jarak jauh sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama di udara.
Bobot penilaian
Bobot penilaian yang ditetapkan adalah
1. Presentasi: maksimal 2000
2.Kelas vertikal : maksimal 4000 (2 kali peluncuran)
3. Kelas horisontal : maksimal 4000 (2 kali peluncuran)
Kompetisi
- Sebelum kompetisi kelas horisontal dan kelas vertikal dimulai peserta terlebih dahulu melakukan presentasi tentang
teknologi roket air baik dalam kelas horisontal dan kelas
vertikal.
- Sistem kompetisi kelas horisontal yaitu roket air dapat membawa beban tambahan dan melintasi rintangan pada arah
horisontal.
- Sistem kompetisi kelas vertikal yaitu roket air diharapkan mampu berada lama diudara sehingga tujuan roket air
sebagai pengindraan sendiri tercapai.
Tim peserta kompetisi
1.tim peserta kompetisi adalah siswa SMK, SMA se-derajat
(jawa timur)
2.setiap tim beranggotakan 3 orang dan 1 orang merangkap jadi
manager tim serta 1 orang guru sebagai pembina tim
3.manager sebagai penghubung antara peserta dan panitia
-
4.manager sebagai saksi saat pengukuran dari jarak peluncuran
dengan target
5.setiap sekolah maksimal mengirimkan 2 tim
Peraturan launcher
1. launcher sepenuhnya dibuat oleh peserta, desain dan bahan dibebaskan panitia hanya membatasi dimensi
launcher serta copler yang digunakan.
2. tingi mekanisme penjepit mulut botol (copler) dengan landasan peluncuran (base) yaitu 0.5 m serta tinggi total
launcher dari landasan peluncuran yaitu 1,25 m. Bila
launcher menggunakan sistem engsel pada mekanisme
gerakan 90/ penjepit mulut botol (copler) maka posisi pengukuran dilakukan pada saat penjepit mulut
botol(copler) berada pada posisi 0 dan tegak lurus dengan landasan peluncuran (base).
3. bagian launcher yang dihubungkan dengan selang kompresormenggunakan kopler female (Quick coupling
TW SH-20 ) dengan diameter lubang 1,3 mm.
4. launcher dilengkapi dengan alat pengukur tekanan udara (psi).
5. sistem kontrol manual dengan menggunakan kabel sling yang dihubungkan dengan pedal rem yang bertujuan
untuk memicu penjepit mulut botol (copler) terlepas
sehingga roket air dapat meluncur.
6. launcher dapat bermanufer 90 sehingga dapat digunakan untuk kompetisi kelas horisontal maupun kelas vertikal.
7. launcher boleh dilengkapi kran ataupun tidak. Jika menggunakan kran maka pengaturan udara dilakukan
pada kran peserta.
Catatan:
- launcher dapat digunakan untuk kelas horisontal dan kelas vertikal
- penjepit mulut botol (kopler) serta nosel ditentukan panitia - kopler no seri : 46 SF
-
Gambar 1 penjepit mulut botol 46 SF
Peraturan Roket
Peraturan tentang roket akan dijelaskan dalam masing-masin
kelas
Mekanisme pelaksanaan scrutineering
1. Scrutineering dilaksanakan tiga kali, yaitu:
a. -setelah masing-masing tim melakukan presentasi b. -sebelum tim melakukan peluncuran dalam kelas
horisontal
c. -sebelum tim melakukan peluncuran dalam kelas vertikal
PANDUAN PERATURAN PRESENTASI
WATER ROKET COMPETION 2013
UMUM
Materi yang dipresentasikan :
1. Dasar teori 2. Modifikasi launcher dan roket dengan kriteria sebagai
berikut:
Teknologi yang digunakan
Pemilihan bahan
Estetika Skema presentasi
Dilakukan pada hari pertama
Waktu untuk presentasi adalah 20 menit 10 menit presentasi dan 10 menit tanya jawab.
Penilaian
1. Cara penyampaian Materi
-
2. pemahaman Materi 3. tanya jawab 4. dari tiga penilaian diatas langsung dijumlahkan total.
nilai juri maksimal 2000
5. penilaian presentasi dilakukan sepenuhnya oleh dewan juri. Note :keputusan dewan juri tidak dapat diganggu
gugat.
PANDUAN WRC 2013 KELAS HORISONTAL
UMUM
Suatu kompetisi peluncuran roket pada arah horisontal
yang berbentuk lintasan berdimensi 30 m x 0,23 m yang mana
roket dipasang beban tambahan dan harus meluncur melewati
rintangan. Aplikasi roket kelas ini yaitu sebagai pendorong
transportasi yang mempunyai muatan ,penilaian dititik beratkan
pada kemampuan roket air untuk meluncur dengan membawa
beban tambahan yang dipasang pada roket air.
Roket
1. roket menggunakan sistem satu tingkat ,yaitu menggunakan satu botol air mineral 1.5 liter sebagai
ruang kompresi.
2. roket terdiri dari nose,ruang kompresi,nozzle. dan fin 3. volume dan tekanan udara:
o volume :maksimal 700 liter o tekanan :maksimal 100 psi
Bahan pendorong roket merupakan campuran antara air dan
tekanan udara dengan perbandingan tertentu sehingga
terkompresi menjadi satu menjadi tenaga hydro.
1. Air mineral dan tekanan udara disediakan oleh panitia. 2. Panitia menyediakan kompresor,landasan launcher dan
waterpass.
3. Roket air diluncurkan dengan bantuan launcher 4. Roket harus terdiri dari nose,selongsong,fin dan nozzle. 5. Tinggi,berat, dan ukuran dari tiap bagian(
nose,selongsong,fin dan nozzle).di serahkan pada peserta
6. Note: pemasangan fin tidak boleh melebihi lebar track 7. Jumlah fin yang digunakan dibebaskan jumlahnya 8. Diperbolehkan menggunakan roket yang sama dengan
kriteria kelas vertikal.
-
9. Jumlah roket yang di-scrutineering maksimal 4 buah untuk 2 kali peluncuran.
Launcher
Launcher yang di pakai pada kelas horisontal telah
dijelaskan pada sub bab launcher.
Beban
1.berat beban dibebaskan,beban terdiri dari:
-papan luncur (base)
-roket tanpa air
2.berat tambahan:
-peluncuran pertama, beban tambahan sebesar 300
gram
-peluncuran kedua, beban tambahan sebesar 500 gram
3.posisi berat tambahan dibebaskan
4.berat tambahan dalam kondisi portable (di lepas)
5.jenis berat tambahan adalah pasir kering.
Papan luncur (base)
Papan luncur atau base yang digunakan dibebaskan.
Sebagai refrensi di bawah ini adalah contoh papan lucur dan
roket untuk kelas horizontal.
Catatan ; Gambar di bawah ini hanyalah sebagai pemicu
kreatifitas teman-teman pesrta.
Gambar ; base ( papan luncur ) dan roket.
-
Lintasan
1.Pada kelas horisontal terdapat lintasan berupa persegi
panjang dengan spesifikasi 30 m x 0.23 m.
2.lintasan terbuat dari papan triplek , dengan tebal 3 mm
3.pada kedua sisi lintasan terdapat dinding yang berfungsi
sebagai pembatas agar roket tidak keluar lintasan.
Gambar ; 3 .Lintasan tampak depan.
4.lintasan terbagi menjadi 2 yaitu zona pertama
persiapan(start) dan zona kedua zona target.
5.zona start berjarak 50 cm .
-
6.lintasan terbagi menjadi 5 zona.
Gambar ; 4. Lintasan tamapk atas.
30
66
66
6
11
0,23
-
30
6 6 6 6 6
1 1
0,2
3
7.rintangan
a. polisi tidur (gundukan)
-sepanjang 5 m dari lintasan
-jarak antara satu gundukan dengan yang lainnya 1
m
-diameter : 0,5 cm
-total gundukan : 6 buah
Gambar ; 5. Rintangan polisi tidur.
b.pasir kering
-sepanjang 1 m dari lintasan
-kedalaman 0,5 cm
Gambar ; 6 Rintangan pasir
c. tanjakan
-tanjakan dengan kemiringan 5 dan berjarak 20 cm dari landasan permukaan lintasan.
30
6 6 6 6 6
1 1
0,2
3
-
Gambar ; 7 rintangan tanjakan
Mekanisme pelaksanaan kompetisi
a. peluncuran kelas horisontal pada hari kedua b. sistem roket yang dibuat tidak dibatasi
dengan apapun baik dari bentuk bodi roket
ataupun fin dan nose melainkan bahan
tambahan pemberat yang berupa pasir kering.
c. dalam setiap peluncuran beban tambahan yang terpasang berbeda .
d. peluncuran pertama pemberat tambahan seberat 300 gram, peluncuran kedua pemberat
tambahan seberat 500 gram
e. peserta diberi kesempatan tiga kali peluncuran. Dengan ketentuan satu kali
percobaan peluncuran dan dua kali
peluncuran kompetisi. Apabila terjadi
masalah maka peserta di beri waktu
perbaikan selama 5 menit.
Penilaian
Sistem penilaian dari kelas horisontal ini dilihat
dari seberapa jauh roket dapat meluncur .
1. Sistem nilai
No Zona jarak (meter) poin tiap zona poin akumulasi
1 zona 1 0.5 -6 150 150
2 zona 2 6 - 12 300 450
3 zona 3 12 -18 350 800
4 zona 4 18 24 400 1200
5 zona 5 24 - 30 500 1700
Tabel ; 1 poin zona kelas horizontal.
6 6
0,2
-
2. Sistem penilaian kelas horizontal
a. Apabila roket berhasil menyentuh garis finis :
1700 + (
)
Apabila roket tidak berhasil menyentuh garis finis ,
maka yang di hitung hanya poin akumulasi per
zona
PANDUAN WRC 2013 KELAS VERTIKAL
UMUM
Suatu kompetisi peluncuran roket dalam arah
vertikal yang berbentuk lapangan target dengan radius
24 m yang terbagi dalam 6 zona. Aplikasi roket kelas
ini yaitu sebagai pengindraan jarak jauh sehingga
dibutuhkan waktu yang cukup lama di udara.
Launcher
Launcher yang digunakan sama dengan launcher yang
digunakan pada kompetisi kelas horisontal.
Roket
Mekanisme roket air WRC 2013:
a. Roket yang dibuat adalah roket bersistem satu tingkat yang berisikan nose, ruang kompresi,
selongsong ,fin dan nozzle .
b. Tenaga pendorong roket merupakan campuran dari air dan tekanan udara dengan perbandingan tertentu
sehingga menjadi tenaga hydro yang terkompresi
kedalam roket.
c. Volume air dan tekanan udara dibatasi agar roket tidak meledak, maksimal tekanan udara 90 psi dan
volume air 700 ml.
d. Jumlah roket yang di scrutineering maksimal 4 buah untuk 2 kali peluncuran.
Kriteria khusus roket
Bentuk dan dimensi roket.
- tinggi roket 43 cm (2cm) terhitung dari ujung
nose sampai sisi selongsong paling bawah.
- berat total roket adalah 250 300 gram ( 5gram).
-
- roket terdiri dari nose, selongsong, ruang
kompresi, fin (berjumlah 4) dan nozzle.
- mekanisme nose dan selongsong bila terpisah
maka penyambungan dilakukan dengan
menggunakan lakban (bening atau tidak berwarna).
- Selongsong
Selongsong berbentuk diameter sesuai dengan
diameter air mineral 1.5 liter, panjang selongsong
adalah 33 cm (0.5 cm), tidak dibatasi bahan yang
digunakan,permukaan selongsong harus rata dan
tidak boleh berlubang serta tidak ada robekan.
Gambar ; 8 ,penjepit mulut botol
- Fin
a. dimensi, bentuk, dan bahan fin ditetapkan oleh
panitia.
b. dimensi dan bentuk fin lihat pada gambar berikut
Gambar ; 9. fin
-
c. bahan fin terbuat dari acrylic tebal fin 1.5 mm
d. pemasangan fin terletak paling bawah dan antara
fin membentuk sudut 90. - Ruang kompresi
a. Ruang kompresi terbuat dari botol air mineral 1.5
liter(toleransi 100 ml)
b. Pemasangan botol ruang kompresi dengan ujung
selongsong harus sejajar.
- Nozzle
a. bentuk , dimensi dan bahan nozzle ditetapkan
oleh panitia.
b. bahan nozzle menggunakan Nylon
Gambar ; 10.ukuran dan bentuk nozel
c. nozzle dipasang pada mulut botol air mineral 1.5
liter.
Lapangan a. Kompetisi kelas vertikal merupakan bentuk
aplikasi dari fungsi roket itu sendiri sebagai alat
pendorong transportasi ruang angkasa dan
sebagai pengindraan dari jarak jauh yang
membutuhkan waktu cukup lama untuk
pengindraan tersebut. Dilatar belakangi oleh
gambaran diatas maka pada kelas vertikal roket
16.8
12.0
2.0
8.0
4.0
16.0
10.0
15.5
19.8
30.0
25.4
17.8
44.5
3.5
2.5
-
zona 1
zona 2
zona 5
zona 4
zona 3
zona 6
ditembakkan kearah vertikal sehingga
memerlukan waktu yang cukup lama diudara
sebelum akhirnya jatuh
b. Lapangan berbentuk radius sebesar 12 m dan terbagi menjadi 6 zona, jarak antar zona sebesar
1 m.
c. Zona peluncuran terletak dititik pusat lapangan dan berbentuk radius sebesar 1 m.
Gambar ; 11. Lapangan kelas vertikal
-
Mekanisme pelaksanaan kompetisi
1. Peluncuran kelas vertikal dilakukan pada hari kedua setelah kelas horizontal
2. Sebelum melaksanakaan peluncuran peserta tim terlebih dahulu melakukan scrutineering (
maksimal 4 buah roket untuk 2 kali peluncuran )
3. Roket diluncurkan 2 kali dengan bantuan launcher 4. Pada waktu melakukan tahap persiapan peluncuran
launcher dan sistemnya harus berada pada radius 1
m pada zona awalan.
5. Roket diluncurkan dengan komposisi volume air dan tekanan udara tidak boleh melebihi ketentuan
regulasi.
6. Panitia menyediakan landasan peluncuran berupa papan dengan dimensi 100 cm x 100 cm x 10 cm,
landasan dapat digunakan ataupun tidak. Peserta
tidak diizinkan untuk membawa landasan sendiri.
7. Pada saat roket diluncurkan bagian bagian roket tidak boleh terpisah kecuali air dan tekanan udara
yang hilang.
8. Peserta di beri waktu selama 5 menit untuk setiap kali peluncuran dan 5 menit perbaikan bila ada
problem pada mekanisme launcher.
Penilaian
1.Sistem penilaian kelas vertikal adalah sebagai
berikut:
a. Roket mendarat pada zona 1 Nilai : 600 + [800 x (waktu roket di udara/ waktu
roket terlama di udara)]
b. Roket mendarat pada zona 2 Nilai : 550 + [800 x (waktu roket di udara/ waktu
roket terlama di udara)]
c. Roket mendarat pada zona 3 Nilai : 450 + [800 x (waktu roket di udara/ waktu
roket terlama di udara)]
d. Roket mendarat pada zona 4 Nilai : 400 + [800 x (waktu roket di udara/ waktu
roket terlama di udara)]
e. Roket mendarat pada zona 5 Nilai : 350 + [800 x (waktu roket di udara/ waktu
roket terlama di udara)]
-
f. Roket mendarat pada zona 6 Nilai : 300 + [800 x (waktu roket di udara/ waktu
roket terlama di udara)]
Catatan : roket yang jatuh diluar zona maka tidak dihitung
nilai zona dan lama waktu diudara.
.