chi square desain cross sectional interpretasi analisis
DESCRIPTION
Chi Square Desain Cross SectionalTRANSCRIPT
BAB V
HASIL
5.1 analisis univariate
a. Perilaku
Variable perilaku dalam penelitian diukur dari 5 pernyataan.(kalimat pertanyatan merupakan
kalimat pembertihuan berapa kalimat yang diukur). Hasil jawaban responden terhadap item
perilaku sebagai berikut:
Tabel 5.1.a Distribusi Responden terhadap Jawaban Item Perilaku di tahun 2014
No Pernyataan Perilaku Jawaban Responden
Iya Tidak
n % n %
1 Responden memiliki
penyakit jantung
11 64.7 6 35.3
No Pernyataan Perilaku Jawaban Responden
Tua Muda
n % n %
2 Umur Responden 9 52.9 8 47.1
No Pernyataan Perilaku Jawaban Responden
Jarang Sering
n % n %
3 Perilaku olahraga
responden
9 52.9 8 47.1
No Pernyataan Perilaku Jawaban Responden
Merokok Tidak Merokok
n % n %
4 Perilaku merokok responden 8 47.1 9 52.9
No Pernyataan Perilaku Jawaban Responden
Tingggi Rendah
n % n %
5 Kadar kolesterol responden 10 58.8 7 41.2
Tabel 5.1.a pada item “Responden memiliki penyakit jantung” menunjukan responden lebih
banyak menjawab iya jantung (64.7) dari pada tidak jantung (35.3). Pada item “umur
responden” menunjukan responden lebih banyak menjawab berumur tua (52.9) dari pada
berumur muda (47.1). Pada item “perilaku olahraga responden” menunjukan responden
lebih banyak menjawab iya jarang berolahraga (52.9) dari pada sering berolahraga (47.1).
Pada item “perilaku merokok responden” menunjukan responden lebih banyak menjawab
tidak merokok (52.9) dari pada merokok (47.1). Pada item “kadar kolesterol responden”
menunjukan responden lebih banyak menjawab kadar kolesterol tinggi (58.8) dari pada
kadar kolesterol rendah (41.2).
Jawaban responden pada item perilaku diberi skor. Kemudian dijumlahkan skor dari semua
item perilaku (jawaban responden). Total Skor perilaku sebagai berikut:
Tabel 5.1.b. Nilai-nilai Statistik Berdasarkan Total Skor Perilaku di tahun 2014
Mean Median Modus Min Maks Sd
7.24 7.00 5 5 10 1.985
Tabel 5.1.b menunjukan rata-rata total skor item responden adalah 7.24 dengan total skor
item terendah adalah 5 dan tertinggi 10. Lima puluh persen total skor item perilaku berada
diatas 7.00. Variasi data total skor item perilaku sebesar 1.985. data total skor perilaku
memiliki distribusi tidak normal. Hal ini dapat dilihat pada gambar histogram dibawah ini:
Gambar 5.1.c Histogram Berdasarkan Total skor Perilaku di tahun 2014
Kemudian Total Skor Sikap item Sikap Dikelompokan berdasarkan nilai median (7). Hasil
sebagai bikut:
Grafik 5.1.d Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku di tahun 2014
Grafik 5.1.d menunjukan responden lebih banyak memiliki perilaku yang kurang baik
(52.9%) dan baik (47.1%)
5.2 analisis bivariate
a. Hubungan Antara Umur Dengan Kejadian Penyakit Jantung
Tabel 5.2.A Distribusi Responden Berdasarkan Umur Dengan Kejadian Penyakit Jantung
Umur Kejadian penyakit jantung Total
jantung Tidak jantung
N % n % n %
Tua 7 77.8 2 22.2 9 100
Muda 4 50 4 50 8 100
Pvalue: 0.335 PR: 1.556 (45% CI 0.716-3.380)
Tabel 5.2.a Menunjukan responden yang memiliki penyakit jantung lebih banyak
pada responden yang berumur tua (77.8%) dari pada yang berumur muda (50%)
(kalimat crosstab). Hasil uji tes square tidak ada hubungan anatar umur dan
kejadian penyakit jantung (o.335) (kalimat Pvalue). Hasil perhitungan Prevalensi
ratio (PR) menunjukan responden yang berusia tua beresiko 1,556kali untuk
menderita penyakit jantung dari pada yang berusia muda (95% CI 0.716-3.380).
(kalimat PR)
b. Hubungan Antara Olahraga Dengan Kejadian Penyakit Jantung
Tabel 5.2.b Distribusi Responden Berdasarkan Olahraga Dengan Kejadian Penyakit
Jantung
Olahraga Kejadian penyakit jantung Total
jantung Tidak jantung
N % n % n %
Jarang 6 66.7 3 33.3 9 100
Sering 5 62.5 3 37.5 8 100
Pvalue: 1 PR: 1.067 (95% CI 0.525-2.166)
Tabel 5.2.b Menunjukan responden yang memiliki penyakit jantung lebih banyak
pada responden yang jarang melakukan olahraga (66.7%) dari pada yang sering
melakukan olahraga (62.5) (kalimat crosstab). Hasil uji tes square tidak ada
hubungan anatar olahraga dan kejadian penyakit jantung (1) (kalimat Pvalue). Hasil
perhitungan Prevalensi ratio (PR) menunjukan responden yang jarang olahraga
beresiko 1,067kali untuk menderita penyakit jantung dari pada yang sering
olahraga (95% CI 0.525-2.166). (kalimat PR).
c. Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Kejadian Penyakit Jantung
Tabel 5.2.c Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Merokok Dengan Kejadian
Penyakit Jantung
Olahraga Kejadian penyakit jantung Total
jantung Tidak jantung
N % N % n %
Merokok 6 75.0 2 25.0 8 100
Tidak
Merokok
5 55.6 4 44.4 9 100
Pvalue: 0.620 PR: 1.350 (95% CI 0.665-2.741)
Tabel 5.2.c Menunjukan responden yang memiliki penyakit jantung lebih banyak
pada responden yang merokok (75.0%) dari pada yang tidak merokok (55.6%)
(kalimat crosstab). Hasil uji tes square tidak ada hubungan anatar perilaku
merokok dan kejadian penyakit jantung (0.620) (kalimat Pvalue). Hasil perhitungan
Prevalensi ratio (PR) menunjukan responden yang merokok beresiko 1.350kali untuk
menderita penyakit jantung dari pada yang tidak meroko (95% CI 0.665-2.741).
(kalimat PR)
d. Hubungan Antara Kadar Kolesterol Dengan Kejadian Penyakit Jantung
Tabel 5.2.d Distribusi Responden Berdasarkan Kadar Kolesterol Dengan Kejadian
Penyakit Jantung
Olahraga Kejadian penyakit jantung Total
jantung Tidak jantung
N % N % n %
Tinggi 7 70.0 3 30.0 10 100
Rendah 4 57.1 3 42.9 7 100
Pvalue: 0.644 PR: 1.225 (95% 0.573-2.617 CI)
Tabel 5.2.c Menunjukan responden yang memiliki penyakit jantung lebih banyak
pada responden yang tinggi kadar kolestrol (70.0%) dari pada yang rendah kadar
kolesterol (57.1%) (kalimat crosstab). Hasil uji tes square tidak ada hubungan
anatar kadar kolesterol dan kejadian penyakit jantung (0.644) (kalimat Pvalue).
Hasil perhitungan Prevalensi ratio (PR) menunjukan responden yang tinggi kadar
kolesterol beresiko 1.225kali untuk menderita penyakit jantung dari pada yang
rendah kadar kolesterol (95% 0.573-2.617 CI). (kalimat PR)