chi square

4
2.2.8. Uji Chi Square Test ( 2 ) Jumlah radiasi yang dipancarkan oleh suatu zat radioaktif bersifat random mengikuti distribusi Gauss atau distribusi Normal. Dengan demikian, pengukuran intensitas radiasi yang dilakukan secara berulang akan menghasilkan nilai yang berubah - ubah dengan kecenderungan di sekitar nilai tertentu, yaitu pada nilai rata - ratanya. Distribusi nilai hasil pengukuran intensitas radiasi yang dilakukan secara berulang - ulang dengan jumlah ulangan yang sangat banyak ditunjukkan pada Gambar 2.5. Gambar 2.5. Distribusi Gauss (sumber : Uji Kestabilan Pencacah Radiasi Dose Calibrator) Dari tampilan Gambar 2.5 diatas, terlihat bahwa nilai hasil pengukuran berulang akan berfluktuasi di sekitar nilai rata - ratanya. Permasalahannya, fluktuasi nilai hasil pengukuran juga dapat disebabkan oleh ketidakstabilan alat pengukur radiasi itu sendiri. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah metode Chi Square, yaitu metode pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah sekumpulan data dari hasil pengukuran rnengikuti distribusi Gauss atau tidak. Prosedur pengujian ini dilakukan dengan cara rnengukur intensitas radiasi secara berulang dengan kondisi pengukuran yang

Upload: iksan-adityo-mulyo

Post on 24-Jul-2015

44 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Chi Square

2.2.8. Uji Chi Square Test (2)

Jumlah radiasi yang dipancarkan oleh suatu zat radioaktif bersifat random mengikuti

distribusi Gauss atau distribusi Normal. Dengan demikian, pengukuran intensitas radiasi yang

dilakukan secara berulang akan menghasilkan nilai yang berubah - ubah dengan kecenderungan

di sekitar nilai tertentu, yaitu pada nilai rata - ratanya. Distribusi nilai hasil pengukuran intensitas

radiasi yang dilakukan secara berulang - ulang dengan jumlah ulangan yang sangat banyak

ditunjukkan pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5. Distribusi Gauss (sumber : Uji Kestabilan Pencacah Radiasi Dose Calibrator)

Dari tampilan Gambar 2.5 diatas, terlihat bahwa nilai hasil pengukuran berulang akan

berfluktuasi di sekitar nilai rata - ratanya. Permasalahannya, fluktuasi nilai hasil pengukuran juga

dapat disebabkan oleh ketidakstabilan alat pengukur radiasi itu sendiri. Metode yang digunakan

dalam pengujian ini adalah metode Chi Square, yaitu metode pengujian yang bertujuan untuk

mengetahui apakah sekumpulan data dari hasil pengukuran rnengikuti distribusi Gauss atau

tidak.

Prosedur pengujian ini dilakukan dengan cara rnengukur intensitas radiasi secara

berulang dengan kondisi pengukuran yang sarna, sekurang-kurangnya 10 kali, lebih banyak lebih

baik. Nilai Chi Square (X2) dapat ditentukan dengan Persamaan (7):

……………………………………………………………………….………(7)

Xi adalah nilai cacah setiap pengukuran sedangkan X adalah nilai rata - rata semua

pengukuran. Selain dengan Persamaan (7) untuk Iebih memudahkan dan mempercepat

perhitungan nilai 2 dapat dicari dengan bantuan program penghitungan secara komputerisasi.

Kumpulan data hasil pengukuran intensitas radiasi menggunakan sistem pencacah masih

dianggap mengikuti distribusi Gauss bila nilai X2 nya berada dalam rentang nilai probabilitas

pada Tabel Chi Square yang terdapat pada Lampiran B. Nilai kestabilan (2) ini sangat

Page 2: Chi Square

dipengaruhi oleh jumlah pengulangan pengukuran. Semakin banyak pengulangan semakin lebar

rentang nilai Chi Square yang dapat diterima sebagai distribusi Gauss.( Holnisar dkk, 2006)

Pada penelitian ini Uji Chi Square digunakan untuk menguji kestabilan surveymeter

digital yang digunakan untuk mengukur laju paparan radiasi. Dengan pengujian ini diharapkan

kinerja dari alat ukur radiasi ini dapat selalu terpantau dan terjaga pada kondisi kerja yang

optimal.

4.1. Perhitungan Data

4.1.1. Uji kestabilan surveymeter digital Vict.190 Sn.2030

Pada pengujian kestabilan surveymeter digital Vict.190 Sn.2030 yang dilakukan di

Line 8 Production, hal pertama yang dilakukan adalah mengukur laju paparan radiasi seperti

yang dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Laju Paparan untuk Uji Kestabilan Alat

Setelah mengukur laju paparan radiasi di Line 8 Production, hal selanjutnya yang

dilakukan adalah mengolah data hasil pengukuran tersebut seperti yang terlihat pada Tabel 4.2

dengan terlebih dulu menghitung nilai rata-rata (mean) laju paparan sebenarnya.

Mean (rata-rata) :

¿ 3356.8110

=335.68 µR/jam

Page 3: Chi Square

Tabel 4.2.Pengolahan Data Hasil Pengukuran Laju Paparan untuk Uji Kestabilan Alat.

Paparan SebenarnyaXi ( Xi-X ̄ ) ( Xi-X ̄ )2

( uR/jam )353.94 353.94 18.259 333.391081331.5 331.5 -4.181 17.480761324.35 324.35 -11.331 128.391561325.38 325.38 -10.301 106.110601348.84 348.84 13.159 173.159281341.7 341.7 6.019 36.228361315.18 315.18 -20.501 420.291001326.4 326.4 -9.281 86.136961338.64 338.64 2.959 8.755681350.88 350.88 15.199 231.009601

3356.81 1540.95489

Lalu, pengolahan data pada Tabel 4.2 digunakan untuk menghitung besarnya nilai Chi Square

Test (2). Besarnya nilai Chi Square Test (2) adalah :

= 1540.95489335.68 = 4.59

Untuk n sebanyak 10, dengan derajat kebebasan (dk) = 10-1 = 9, dan mengambil tingkat

kepercayaan sebesar 95%, maka harga 2 harus berada pada 3.33 ≤ 2 ≤ 16.9. Nilai Chi Square

Test (2) hasil pengukuran sebesar 4.59. Nilai 2 tersebut dimasukkan dalam batasan yang

diijinkan adalah 3.33 ≤ 4.59 ≤ 16.9. Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa hasil

pencacahan mempunyai tingkat kestabilan sesuai dengan rentang yang ditentukan, yang berarti

kebolehjadian stabil adalah 95% dan kesalahan sebesar 5%.