che

7
B. BUTYRYLCHOLINESTERASE (CHE) I. PENDAHULUAN Butirilkolinesterase (BChE) adalah enzim kolinesterase yang terdapat di dalam serum, disebut juga sebagai kolinesterase serum, pseudokolinesterase, atau kolinesterase nonspesifik. Nama butirilkolinesterase dianggap lebih tepat untuk membedakannya dengan asetilkolinesterase yang terdapat pada membran sel darah merah. Manfaat enzim BChE pada metabolisme di dalam tubuh sejauh ini belum diketahui dengan jelas. Individu dengan kelainan BChE tetap hidup normal tanpa menunjukkan suatu gejala kelainan. Baru setelah suksinilkolin digunakan secara luas, diketahui bahwa BChE berkaitan erat dengan metabolisme obat terutama terhadap suksinilkolin. Pada individu dengan kelainan aktivitas BchE juga menunjukkan perubahan respons terhadap suksinilkolin. Aktivitas Butirilkolinesterase (BChE) dijumpai terutama didalam serum, hati, ginjal, otak, usus, dan kulit. Dalam praktikum ini akan dilakukan pemeriksaan Butirilkolinesterase (BChE) pada sampel homogenat otak dan otot tikus. II. TUJUAN Untuk menganalisis determinasi in vitro dari butyryl cholinesterase pada serum dan plasma. III. ALAT DAN BAHAN

Upload: faridahmaksum

Post on 03-Oct-2015

255 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jkkndjhdk

TRANSCRIPT

B. BUTYRYLCHOLINESTERASE (CHE)I. PENDAHULUAN

Butirilkolinesterase (BChE) adalah enzim kolinesterase yang terdapat di dalam serum, disebut juga sebagai kolinesterase serum, pseudokolinesterase, atau kolinesterase nonspesifik. Nama butirilkolinesterase dianggap lebih tepat untuk membedakannya dengan asetilkolinesterase yang terdapat pada membran sel darah merah.

Manfaat enzim BChE pada metabolisme di dalam tubuh sejauh ini belum diketahui dengan jelas. Individu dengan kelainan BChE tetap hidup normal tanpa menunjukkan suatu gejala kelainan. Baru setelah suksinilkolin digunakan secara luas, diketahui bahwa BChE berkaitan erat dengan metabolisme obat terutama terhadap suksinilkolin. Pada individu dengan kelainan aktivitas BchE juga menunjukkan perubahan respons terhadap suksinilkolin.

Aktivitas Butirilkolinesterase (BChE) dijumpai terutama didalam serum, hati, ginjal, otak, usus, dan kulit. Dalam praktikum ini akan dilakukan pemeriksaan Butirilkolinesterase (BChE) pada sampel homogenat otak dan otot tikus.

II. TUJUANUntuk menganalisis determinasi in vitro dari butyryl cholinesterase pada serum dan plasma.

III. ALAT DAN BAHANAlat:

1. Cuvet

2. Mikropipet

3. Spektomanometer

4. Penangas air

Bahan:

1. Sediaan otot dan otak

2. Buffer/chromogen

3. Blanko (aquades)

4. Standard

IV. CARA KERJA1. Memasukkan R1 didalam cuvvet dan di inkubasi dalam penangas air pada suhu 37C selama 10 menit

2. Menyiapkan 3 cuvvet:

S1= otak

S2= otot

S3= blanko (aquades)

3. Menambahkan R1 sebanyak 1500ml pada setiap cuvvet dan R2 sebanyak 50ml

4. Setelah R1 dan R2 dicampur, cuvvet dimasukkan ke spektromanometer

5. Mengamati pengukuran pada detik ke 30, 60 dan 90

6. Mencatat hasil pengamatan

V. TINJAUAN PUSTAKAAsetilkolin atau acetylchoine (ACh) merupakan neurotransmitter yang banyak dilepaskan oleh sel saraf kolinergik. ACh yang keluar secara eksositosis dari ujung sinaps kemudian akan berikatan dengan reseptornya. Pengikatan ACh dengan reseptornya akan memicu terjadi End Plate Potensial (EPP) dan potensial aksi untuk kemudian meneruskan impuls atau merangsang kontraksi otot. Untuk menjamin adanya pensinyalan yang tidak berlebihan, ACh yang tidak berikatan dengan reseptor ACh yang telah berikatan dengan reseptor (kira-kira seperjuta detik) akan berikatan dengan enzim Asetilkolinestrase (AChE). Enzim ini akan memecah ACh menjadi asetil dan kolin yang kemudian akan kembali dijadikan ACh.

AChE merupakan kolinestrase yang termasuk ke dalam true cholinesterase, sedangkan jenis kolinestrase lainnya yaitu pseudocholinestrase yang dapat menghidrolisis berbagai ester kolin. BChE dan AChE merupakan kolinestrase yang mirip, namun memiliki beberapa perbedaan. AChE bnyak terdapat di otak, otot, serta membrane eritrosit sedangkan aktivitas BChE paling banyak terdapat dihati, usus, jantung, ginjal, dan paru-paru. AChE lebih cepat dalam menghidrolisis ACh, sedangkan BChE lebih cepat menghidrolisis butyrilcholine. AChE dan BChE memiliki fungsi sebagai organofosfat dan karbamat yang sering digunakan sebagai insektisida, pestisida, obat untuk obat glaucoma, infeksi parasit, dan Alzheimer. Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan dari aktivitas AChE yakni posisi AChE pada celah sinaps, regulasi dan tempat asal, serta kepadatan AChE.

Kolinesterase (asetil kolinesterase) adalah enzim yang menghapus asetilkolin neurotransmitter kimia dari persimpangan antara sel-sel saraf. Kolinesterase berfungsi sebagai switch off sistem saraf dan sangat penting untuk fungsi normal dari sistem saraf.

Aktivitas kolinesterase dapat dihitung menggunakan metode Ellman. Metode ini menggunakan suatu substrat buatan, yakni asetilkolin (ACT) yang kemudian dikatalisis menggunakan AchE, kemudian menghasilkan tiokolin dan asetat. Setela itu tiokolin direaksikan dengan ditiobisnitrobenzoat (DTNB) kemudian tereduksi menjadi asam tionitrobenzoat yang berwarna kuning. Asam tionitrobenzoat memiliki maksima absorbsi pada 412 nm dan koefisien ekstinksi 1,36x104 molar/cm. Konsentrasi asam tionitrobenzoat inila yang akan dilihat hasil absorbannya menggunakan spektofotometer sebagai aktivitas kolinesterase.

Butirilkolinesterase (BchE) merupakan enzim yang berperan dalam metabolisme suksnilkolin. Perubahan aktivitas enzim mempengaruhi lama kerja suksinilkolin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data distribusi fenotip BchE varian C5+ dan hubungannya dengan peninkatan aktivitas enzim. Polyacrylamide Gel Electrophoresis (PAGE) digunakan untuk mendeteki BchE varian C5+. Penelitian ini dilakukan pada 246 individu suku bangsa jawa yang tinggal di jakarta. PAGE dilakukan menurut metode laemmli, dan pengukuran aktivitas BchE dilakukan menggunakan substrat benzoikolin menurut metode kallow. Hasil PAGE menunjukan 54 individu (22%) dari 246 sampel adalah varian C5+, dan 192 individu (78%) adalah C5-. Hasil pengukuran aktivitas BchE bervariasi antara 450-1360ul, sebanyak 19 individu (7,7%) menunjukan aktivitas di bawah nilai normal. Dikaitkan dengan varian C5+ dan C5-, aktivitas enzim pada varian C5+ tampak lebih tinggi dari C5-. Rata-rata aktivitas BchE SD pada C5+ dan C5- adalah 987,77., 205,59 u/l dan 942,76., 168,69 u/l. Analisis statistik dengan uji t tidak menujukan perbedaan yang bermakna antara aktivitas BchE pada varian C5+ dan C5-.

Butyrylcholinesterase adalah enzim kolinesterase non spesifik yang menghidrolisis ester banyak kolin yang berbeda. Pada manusia, ditemukan terutama di hati dan dikodekan oleh gen BchE.

VI. HASIL

BahanWaktu 30 detikWaktu 90 detik

Blanko 10,2320,251

Blanko 20,3170,337

Otot 10,4040,424

Otot 20,4380,452

Otak 10,4760,490

Otak 20,4640,475

VII. PEMBAHASAN

Hasil dari perhitungan tersebut dapat dihitung dengan rumus : Blanko 1 = 0,337-0,317 = 0,02 Blanko 2 = 0,251-0,232 = 0,019Kemudian blanko 1 dan 2 dihitung rata-ratanya yaitu blanko 1+blanko2 /2 = 0,02+0,019/2 = 0,0295 Otot 1 = 0,424-0,404 = 0,02

Otot 2 = 0,452-0,438 = 0,014

Kemudian otot 1 dan 2 dihitung rata-ratanya yaitu otot 1+otot2 /2 = 0,02+0,014 / 2 = 0,027

Otak 1 = 0,490-0,476 = 0,014 Otak 2 = 0,475-0,464 = 0,011

Kemudian otak 1 dan 2 ini dihitung rata-ratanya yaitu otak 1 + otak 2 / 2 = 0,014 + 0,011/ 2 = 0,0195

Setelah itu aktivitas kolin esterase dihitung dengan rumus :

23460 x ( (450 uji- (450 blanko ) = .u/l

(450 uji adalah hasil dari rata-rata dari otot atau otak. Kemudian hasil dari perhitungan tersebut dibagi dengan kadar protein otot (9.510 mg/l) atau kadar protein otak (10.280 mg/l). dan didapatlah hasil perhitungan kolin eterasenya. Akan tetapi untuk mendapatkan hasil akhir, syaratnya (450 blanko harus lebih kecil dari (450 uji. Pada praktikum ini terdapat kesalahan teknis sehingga didapat (450 blanko lebih besar dari (450 uji. Terjadinya kesalahan diperkirakan karena proses pengukuran spektromanometer terjadi kesalahan karena R2 + otak terlalu lama berada di suhu ruangan sehingga mempengaruhi hasil dari pengukuran spektromanometer. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suhu sangat berpengaruh pada hasil pengukuran spektromanometer pada praktikum ini.KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan dari praktikum BChE ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa (450 blanko lebih besar dari (450 uji karena terjadi kesalahan teknis. Seharusnya pada hasil akhir praktikum (450 blanko tersebut lebih kecil dari (450 uji dan didapat di otak lebih banyak terdapat aktivitas BChE dari pada otot. Selain itu, pada praktikum BChE suhu dan kecepatan serta ketepatan pengukuran sangat berpengaruh pada hasil akhir perhitungan. DAFTAR PUSTAKA1. Penuntun Praktikum Neurobiokimia : Butyrylcholinesterase (BChE). Jakarta : FKUI. 2013.

2. Elly Herwana. Peranan Kelainan Butirilkolinesterase terhadap Metabolisme Suksinilkolin. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. 1999.