chapter i.pdf

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan bagian dari masalah lingkungan karena pertambahan volume sampah berkorelasi dengan pertambahan jumlah penduduk dan upaya untuk mengurangi sampah masih terbatas (Soemarwoto, 2001). Di tengah kepadatan aktivitas manusia, penanganan sampah masih menjadi permasalahan serius yang belum bisa tertangani dengan tuntas, terutama di kota-kota besar. Pasalnya, rata-rata tiap orang per hari dapat menghasilkan sampah 1-2 kg dan akan terus bertambah Universitas Sumatera Utara

Upload: fitri-wulandari

Post on 25-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sampah

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter I.pdf

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampah merupakan bagian dari masalah lingkungan karena pertambahan

volume sampah berkorelasi dengan pertambahan jumlah penduduk dan upaya untuk

mengurangi sampah masih terbatas (Soemarwoto, 2001). Di tengah kepadatan

aktivitas manusia, penanganan sampah masih menjadi permasalahan serius yang

belum bisa tertangani dengan tuntas, terutama di kota-kota besar. Pasalnya, rata-rata

tiap orang per hari dapat menghasilkan sampah 1-2 kg dan akan terus bertambah

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter I.pdf

sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dan gaya hidup masyarakat. Sampah

yang tidak mendapat penanganan serius bisa mengakibatkan pencemaran, baik polusi

udara, polusi air, maupun polusi tanah (Hadisuwito, 2007).

Menurut Dainur dalam Rohani (2007), produksi sampah perorangan maupun

rumah tangga setiap harinya tidak dapat dipisahkan dari setiap kegiatan kehidupan

manusia itu sendiri. Menurut UU No.18 Tahun 2008 mendefinisikan sampah rumah

tangga sebagai sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga,

tidak termasuk tinja dan sampah spesifik (sampah yang mengandung bahan beracun).

Sampah rumah tangga menjadi ancaman serius untuk wilayah perkotaan di

Indonesia. Masalah pokoknya mencakup limbah manusia dan timbunan sampahnya.

Laporan World Bank Country Study dalam Wardhana (2000) selain kualitas air

bersih, pengelolaan sampah yang kurang memadai (penumpukan secara tak

terkendali, pembakaran, dan pembuangan ke dalam sungai serta tanah kosong)

merupakan ancaman yang paling besar di wilayah perkotaan Indonesia. Kondisi ini

membuat setiap masyarakat dari berbagai golongan bertanggung jawab atas

kebersihan sampah yang dihasilkannya sehingga harus dapat melakukan pengelolaan

sampah dengan cara berwawasan lingkungan. Khususnya sampah rumah tangga,

pengelolaannya berkaitan juga dengan tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan

besarnya keluarga (Dainur dalam Rohani, 2007).

Medan merupakan salah satu kota metropolitan yang berpenduduk cukup

padat di Sumatera Utara, peningkatan jumlah penduduk sangat berpengaruh pada

jumlah sampah. Menurut data Dinas Kebersihan kota Medan tahun 2009, penduduk

kota Medan menghasilkan sampah sebesar 5.616 m3/hari atau 1.404 ton/hari

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter I.pdf

(Khairunnisa, 2011). Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya

pelestarian lingkungan yang berkesinambungan. Pemerintah kota Medan juga telah

membuat kebijakan dengan merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) Kota Medan tahun 2006 – 2010 yang salah satunya mengenai peningkatan

dan pengendalian lingkungan hidup yaitu meningkatkan pengelolaan dampak

pembangunan (Enviromental Impact Management), penerapan analisis dampak

lingkungan bagi setiap kegiatan yang diperkirakan mempunyai dampak yang

signifikan terhadap lingkungan. Upaya ini sudah tentu harus disertai oleh partisipasi

masyarakat masyarakat termasuk sektor swasta.

Pada tahun 2009, diluncurkan program Green and Clean di kota Medan.

Program ini merupakan program yang digagas oleh PT. Unilever Tbk dari pihak

swasta yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Medan, Harian Waspada dan

Yayasan Bumi Hijau Lestari. Langkah ini didasari atas komitmen PT Unilever Tbk

dalam memberikan sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan

(Panduan MdGC, 2010)

Green and Clean yang digagas oleh Yayasan Unilever Indonesia adalah

program lingkungan berbasis masyarakat yang bertujuan mengubah paradigma

masyarakat dalam penanganan berbagai masalah lingkungan termasuk sampah

domestik, dengan harapan masyarakat akan semakin mandiri sekaligus berperan

sebagai agen pencipta perubahan, yaitu sebuah lingkungan dengan kualitas yang lebih

baik, lebih bersih, lebih nyaman. Namun, perubahan tidak mungkin diciptakan dalam

waktu dekat jika kita tidak mengubah perilaku dan pandangan yang umum dari

masyarakat itu sendiri. Pengelolaan sampah masih menjadi permasalahan di kota

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter I.pdf

besar, oleh karena itu PT Unilever Tbk bekerja sama dengan pemerintah kota Medan

mewujudkan suatu program Medan Green and clean yang salah satu kegiatannya

adalah program bank sampah dalam rangka untuk mengurangi produksi sampah pada

masyarakat (Panduan MdGC, 2010).

Bentuk kegiatan dari Medan Green and Clean adalah kompetisi kebersihan

lingkungan antar wilayah dan menitikberatkan pada pengelolaan sampah dan

penghijauan. Program Medan Green and Clean merupakan program yang terdiri dari

berbagai aktivitas, seperti: KWARGA (kreativitas warga), pengelolaan sampah skala

rumah tangga, penghijauan lingkungan dan partisipasi masyarakat. Salah satu sub

kegiatan dari pengelolaan sampah skala rumah tangga adalah program Bank Sampah,

yaitu aktivitas masyarakat dalam menjadikan sampah sebagai bagian dari komoditas

ekonomi warga. Berdasarkan hasil laporan Jakarta Green and Clean (2008), di kota

Jakarta dalam kurun 7 bulan sepuluh koperasi Bank Sampah di Jakarta telah berhasil

mereduksi lebih dari 14.000 kg sampah dan mengumpulkan pendapatan bagi

maasyarakat sebanyak Rp.23.699.701.

Pada tahun 2010, Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta terpilih sebagai

pemenang dalam program Medan Green and Clean dimana salah satu kriteria

penilaiannya adalah telah memiliki bank sampah. Bank sampah merupakan wadah

atau tempat dikumpulkannya sampah oleh warga yang selanjutnya dikelola oleh

warga. Program bank sampah di Kelurahan Tanjung Gusta Medan dibentuk pada

tanggal 3 Juli 2010 yang berada di lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Medan.

Pada awal berdirinya, bank sampah membuka pelayanan tabungan sampah dalam 1

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Chapter I.pdf

minggu sebanyak 2 kali setiap hari Senin pukul 08.00 Wib dan Jum’at pukul 14.00

Wib yang masih berjalan hingga saat ini.

Koperasi bank sampah memberikan keuntungan untuk Lingkungan II

Kelurahan Tanjung Gusta yaitu keuntungan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Keuntungan ekonomi yang didapatkan oleh warga yaitu dapat meningkatkan

pendapatan warga yang sampai saat ini koperasi bank sampah Lingkungan II saldo

koperasi bank sampah Kelurahan Tanjung Gusta yang telah terkumpul sebanyak

Rp 6.603.250 selama 8 bulan berjalan. Keuntungan sosial yang didapatkan oleh

warga yaitu kesempatan berkelompok, mendapatkan pendidikan dan pelatihan

tentang pengolahan sampah dan saldo bank sampah juga dapat dimanfaatkan untuk

membantu kegiatan yang ada di lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta sedangkan

untuk keuntungan lainnya yang di dapatkan dari bank sampah yaitu keuntungan

lingkungan yang terbukti mereduksi sampah di lingkungan II sebanyak

± 400 kg/bulan dan yang tidak kalah penting adalah lingkungan menjadi bersih, asri,

bersih, sehat, dan nyaman.

Pengelolaan program bank sampah di Kelurahan Tanjung Gusta Medan di

dominasi oleh ibu-ibu, dari awal terbentuknya bank sampah sebanyak 50 ibu dari

lingkungan II yang ikut berpatisipasi sampai saat ini dalam kegiatan pengelolaan

bank sampah di Kelurahan Tanjung Gusta Medan. Hal ini dikarenakan ibu memiliki

waktu yang lebih banyak daripada suami karena pada umumnya ibu tidak memiliki

pekerjaan yang tetap dan juga kader bank sampah yang di dominasi oleh perempuan

sehingga membuat kader lebih dekat secara emosional kepada ibu rumah tangga

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Chapter I.pdf

daripada suami. Bank sampah juga berguna sebagai sumber pendapatan baru bagi

ibu sehingga akan meningkatkan perekonomian keluarga.

Saat ini masih banyak terdapat ibu yang tidak berpartisipasi dalam melakukan

pengelolaan bank sampah termasuk di lingkungan II. Hal ini dapat dilihat dengan

partisipasi ibu yang masih minim dalam mengikuti kegiatan pengelolaan bank

sampah, sebanyak 50 ibu dari 550 ibu yang terdapat di Lingkungan II yang aktif

dalam kegiatan pengelolaan bank sampah. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan

penelitian tentang partisipasi ibu rumah tangga dalam mewujudkan program Medan

Green and Clean (MdGC) melalui pengelolaan bank sampah di Lingkungan II

Kelurahan Tanjung Gusta Kota Medan Tahun 2012.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimana partisipasi ibu rumah tangga dalam mewujudkan program Medan

Green and Clean (MdGC) melalui pengelolaan bank sampah di Kelurahan Tanjung

Gusta Kota Medan Tahun 2012.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Chapter I.pdf

Untuk mengetahui partisipasi ibu rumah tangga dalam mewujudkan

program Medan Green and Clean (MDGC) melalui pengelolaan bank sampah di

Kelurahan Tanjung Gusta Kota Medan Tahun 2012.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk melihat tingkat partisipasi ibu rumah tangga dalam mewujudkan

program Medan Green and Clean (MdGC) melalui pengelolaan bank sampah

di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Kota Medan Tahun 2012.

2. Untuk mengetahui alasan ibu untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan

program Medan Green and Clean (MdGC) melalui pengelolaan bank sampah

di lingkungan II kelurahan Tanjung Gusta Kota Medan Tahun 2012.

3. Untuk mengetahui faktor internal yaitu karakteristik ibu dan faktor eksternal

yaitu ketersediaan bank sampah dan mobilisasi masyarakat, pengetahuan,

sikap dan niat dalam mewujudkan partisipasi yang diberikan oleh ibu rumah

tangga dalam mewujudkan program Medan Green and Clean (MdGC)

melalui pengelolaan bank sampah di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta

Kota Medan Tahun 2012.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan kepada pihak penyelenggara program Medan Green

and Clean (MdGC) sehingga program ini nantinya dapat berjalan lebih baik,

sehingga dapat merangsang kelurahan lain agar dapat mengikuti keberhasilan

kelurahan Tanjung Gusta.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Chapter I.pdf

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak Kelurahan Tanjung Gusta agar dapat

lebih memaksimalkan potensi masyarakat yang ada agar dapat terus

mewujudkan kondisi lingkungan yang lebih baik.

3. Sebagai masukan bagi berbagai pihak yang akan melanjutkan penelitian ini

ataupun penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

4. Bagi peneliti, mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama bangku kuliah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara