cervical root syndrome

37
Oleh : kelompok 1

Upload: capautara

Post on 19-Oct-2015

920 views

Category:

Documents


104 download

DESCRIPTION

Cervical Root Syndrome

TRANSCRIPT

  • Oleh : kelompok 1

  • DEFINISICervical root syndrome yaitu gangguan yang terjadi pada radiks plexus brachialis yang disebabkan oleh penjepitan saraf, HNP, atau spasme otot. Gangguan pada ujung saraf ini dapat menyebabkan sakit pada bagian tubuh lain, sepanjang saraf itu berada.

  • ETIOLOGIAdanya entrapment (penjepitan) Kondisi ini misalnya berupa kerusakan pada susunan tulang atau bergesernya bantalan sendi (HNP) di daerah leher hingga mendesak dan menjepit saraf di sekitarnya.DegenerasiKonstriksi aliran darahInstabilitas spinalKebiasaan postur yang buruk seperti menelepon dengan posisi leher menekuk atau menonton TV dengan kepala terfiksir pada satu arah.Spasme otot-otot leher karena kelelahan, stress, dll.

  • TANDA DAN GEJALA nyeri pada leher dan bahu yang tajam dan panas dan menyebar sepanjang perjalanan saraf brachialis yaitu ke lengan hingga ke telapak tangan kesemutan di tangan gerakan refleksnya berkurang Bila mengenai serabut motorik, dapat terjadi kelemahan otot pada segmen yang dipersyarafi.

  • PATOGENESISUSIA

    DEGENERASI DIV, LIGAMEN MENGKERUT

    DISCUS TIDAK ELASTIS

    DISCUS KOLAPS

    JARAK ANTARVERTEBRAE MENYEMPIT

  • TEKANAN PADA SENDI INTERVERTEBRAE ABNORMAL PENYEMPITAN FORAMEN INTERVERTEBRALE

    OSTEOFIT

    KOMPRESI NERVE ROOT

  • PEMERIKSAAN FT NYERI SPASME OTOT, LGS LEHER DERMATOM POSTURPostur yang tidak tepat dapat meningkatkan tekanan pada sendi, saraf dan otot. Otot yang selama ini teregang akan memiliki kekuatan yang lebih lemah, sementara otot yang sedang dalam posisi kontraksi akan melebihi kekuatannya dibandingan yang lemah. Hal ini dapat menambah tegangan pada area di leher yang memperberat masalah. postur tubuh dapat membuat perbedaan dalam menghilangkan nyeri.

  • Pemeriksaan khususTes traksi dan distraksi tes valsava

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG Pada gambaran foto polos dapat memperlihatkan adanya degenerasi dan penyempitan ruang intervertebra Electromyography (EMG) digunakan untuk mengevaluasi jalur motorik dari saraf. somatosensory evoked potential (SSEP) tes dapat menentukan lokasi dengan tepat dimana spinal cord terdapat penyempitan. SSEP digunakan untuk mengukur apakah saraf masih dapat menghantarkan dan menerima rangsang sensorik seperti nyeri, suhu dan sentuhan.

  • DIAGNOSA BANDINGTOCS yaitu sindroma pada outlet thoracic yang dilewati oleh sebagian plexus brachialis dan a/v subclavia sehingga terjadi entrapment atau kompresi yang akan menimbulkan gejala neurologis dan vascular.

  • TERAPI KONSERVATIF Dengan manajemen fisioterapi :Mengontrol gejala nyeri ice therapy, TENS, cervical collarMengurangi spasme otot heating, massageMengurangi entrapment dengan cervical tractionMengurangi sensitisasi syaraf dengan neural movementMemperbaiki postur leher dan pundak dengan latihan penguatan otot dan stabilisasi

  • OPERATIF Laminectomy Anterior cervical discectomy and fusionCorpectomy and Strut Graft

  • LAPORAN STATUS KLINIK

  • IDENTITAS PASIENNama: Tn. MUsia: Rejosari gumuk RT 08/11 Semarang timur, kodya SemarangUmur: 60 tahun 3 bulanAgama: IslamPekerjaan: PNS

  • DATA-DATA MEDISDiagnosa medis : cervical syndrome e.c myofacial dan CTS bilateral.X-raySpondilosis cervicalisLaboratorium (1 juni 2009)Trigliserid: 245 mg/dl (normal : < 200 mg/dl)GDS: 71 mg/dl (normal : < 170 mg/dl)Asam urat: 5,3 mg/dl (normal : 2,5-7 mg/dl)Kolesterol: 199 mg/dl (normal : < 250 mg/dl) ElektroneurografiGambaran elektroneurografi pada n.medianus dan n.ulnaris d/s DBN MedikamentosaFrolip 1x300, Eprine 2x1, Intervask 1x10

  • ANAMNESIS1. KELUHAN UTAMAKaku dan kemeng pada leher disertai kesemutan pada lengan dan kedua telapak tangan.

    2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGSejak 3 bulan yang lalu, px mulai merasakan kaku dan kemeng pada leher kemudian px berobat ke dokter umum dan sedikit berkurang. Kaku meningkat terutama pada pagi hari setelah bangun tidur (pasien biasa menggunakan 2-3 bantal saat tidur). Saat ini kaku dirasakan terus-menerus dan mulai ada rasa kesemutan pada lengan dan kedua telapak tangan. Kemudian pasien berobat ke RS.Karyadi dan diberi obat Frolip 1x300, Eprine 2x1, Intervask 1x10, serta dirujuk ke fisioterapi.

  • 3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULUSebelumnya pasien belum pernah menderita penyakit serupa. Pasien pernah mengalami kecelakaan motor dan jatuh dengan posisi miring ke kiri dan hanya rawat jalan.4. RIWAYAT PRIBADIPasien adalah seorang kepala sekolah dengan aktivitas banyak menulis dan membaca 2 jam per hari, menonton TV 2 jam per hari pada posisi duduk dan membaca koran juga pada posisi duduk. Tidur malam banyak posisi terlentang dengan memakai 2 bantal dengan tinggi bantal 24 cm. pasien mempunyai kebiasaan menggerak-gerakkan kepala sampai berbunyi krek pada lehernya. 5. RIWAYAT PENYAKIT PENYERTAHipertensi (+), D.M (-).

  • PEMERIKSAAN FISIKVital signBB: 75 KgTB: 169 cmBMI: 26 (over weight)TD: 120/80 mmHg1. InspeksiLeher :Posisi kepala lebih miring ke kananDeformitas (-)2. PalpasiLeher :Nyeri tekan pada paravertebrae cervical. Kanan lebih sakit daripada kiri.Tidak ada nyeri tekan pada m. supraspinatus maupun pada upper trapezius kanan maupun kiri.

  • PEMERIKSAAN GERAK1. Gerak aktifGerak aktif pada anggota gerak atas kanan dan kiri normal, LGS penuh dan kekuatan otot normal, tidak ada nyeri. Gerak side fleksi leher ke kiri kesan lebih terbatas daripada ke kanan dan ada sedikit keluhan kemeng pada para cervical kanan.2. Gerak pasif dan isometrik melawan tahananTidak di tes.

  • PEMERIKSAAN KHUSUS1. Provokasi nyeriTes distraksi leher: +Tes Valsava: -Thinnel tes: + nyeri menjalar pada jari 2-4 kanan dan kiriPhallen tes: + nyeri menjalar pada jari 2-4 kanan dan kiri2. LGS leherS= 45-0-40 DBNF= 40-0-50 keterbatasan side fleksi leher ke kiriR= 50-0-50 DBN

  • SARAN PEMERIKSAAN TAMBAHAN1. Pemeriksaan nyeri tekan pada paravertebrae cervical dan nyeri menjalar pada kedua carpal tunnel dengan skala VAS 2. Pemeriksaan dermatom pada kedua lengan dan tangan3. Pemeriksaan postur terutama cervical s/d thorakal4. Pemeriksaan-pemeriksaan untuk syndrome TOCS sebagai diagnosa banding

  • DIAGNOSA FISIOTERAPIImpairment :Spasme otot paracervical kananKesemutan dan nyeri menjalar pada kedua lengan dan tanganFunctional limitation :Penurunan gerak side fleksi leher ke kiri Disability :Gangguan aktivitas sebagai seorang kepala sekolah karena harus banyak menulis

  • RENCANA FISIOTERAPIJangka pendek :- Mengurangi spasme otot para cervical kanan- Mengurangi keluhan kesemutan dan nyeri radikuler pada lengan dan telapak tangan kanan dan kiri- Meningkatkan LGS side fleksi leher ke kiriJangka panjang :- Meningkatkan stabilitas dan kekuatan otot-otot cervical jika ternyata terdapat kelainan postural

  • PELAKSANAAN FISIOTERAPI1. UltrasoundTujuan: untuk rileksasi otot dengan mengurangi spasme otot lewat efek heatingAplikasi:Frekuensi: 1 MhzIntensitas: 1,5-2,0 w/cmDuty cycle: continuesTranduser: 5 cmWaktu: 5 menit pada otot paravertebrae cervical kanan

  • Cervical traksiTujuan: meredakan nyeri radikular yang berasal dari kompresi spinal nerve root cervical dan untuk rileksasi otot para cervicalAplikasi:Untuk berat tarikan yaitu (protokol Cameron dkk 1999) :- Posisi pasien terlentang pada bed traksi- Atur fleksi kepala pasien antara 20-25 selama traksi berlangsung- Berat tarikan 9-13 kg atau 7% dari berat badan- Hold times : 15 detik, relax times : 15 detik- Total treatment : 20 menit.

  • Neural movementTujuan: meredakan nyeri radikular yang berasal dari kompresi nerve root n. medianus pada carpal tunnel kanan dan kiri.Dengan menggunakan ULTT1 untuk mengulur n.medianus.Pada kasus ini mulai dengan grade 1, kemudian meningkat sampai grade 4. Dilakukan pada lengan kanan dan kiri.

  • Stretching & strengthening exerciseTujuan : mengulur otot yang memendek sehingga nyeri berkurang dan LGS fungsional meningkat. Untuk koreksi postur dan memperkuat otot-otot penyangga cervical sehingga otot tidak mudah spasme dan menimbulkan keluhan.Stretching otot para cervical & scaleneus

    Dosis: stretching ditahan 6-8 detik, ulangi 8-10x

  • Strengthening otot-otot penegak leherIsometrik otot fleksor dan ekstensor neckDitahan 5 detik. Diulangi 3x.http://www.neckpainsupport.com

  • HOME PROGRAM- Mengurangi jumlah bantal saat tidur- Mengurangi dan menghilangkan kebiasaan menggerak-gerakkan leher sampai bunyi krek- Tetap melakukan latihan stretching dan strengthening leher sehari 3x (pagi, sore dan ditengah-tengah waktu bekerja)- Mengajarkan pola duduk yang ergonomis

  • Melakukan latihan aktif neural movement dirumah

  • RENCANA EVALUASI- Nyeri tekan pada leher maupun radikuler pada lengan dan kedua tangan dengan skala VAS- Hypoasthesia pada kedua lengan dan tangan dengan pemeriksaan dermatom- Luas gerak leher dengan goneometer

  • REFFERENCESCameron, dkk (1999). Physical Agents in Rehabilitation. W.B Saunders company Philadelphia.http://www.neckpainsupport.comhttp//usebrains.files.wordpress.com/2008

  • UNDERLYING PROCESS Hernia Nucleus Pulposus Degenerasi cervical Kebiasaan Postur yang Buruk Stress *CORRECT POSTURE*TRAKSI Penekanan / Penjepitan serabut saraf*NEURAL MOV Sensitisasi serabut saraf*STRETCHING&STRENGTHENING NyeriGgn fs motoris Ggn fs sensoris Ggn Reflek spasme otot -Kelemahan otot -Kesemutan *ULTRASONIC-Atropi-Spasme-Kontraktur

    *************************************