cerpen bisnis perlu empati

13
BAHASA INDONESIA Page 1 Nama : Aan Munandar Kelas : XI Geologi Pertambangan A NIS : 14754 BISNIS PUN PERLU EMPATI Memiliki anak yang perlu penanganan khusus memang perlu kesabaran khusus. Baik mengenai biaya penanganannya maupun penanganan anaknya sendiri. Pagi tadi berkunjung ke suatu lembaga pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus di Depok. Saya dan suami sedang ada di sana, suatu kebetulan. Di ruang tunggu terdapat tv yang memberikan tayangan kegiatan belajar para anak berkebutuhan khusus. Sedang asiknya memperhatikan kegiatan belajar melalui tv di ruang tunggu, muncul ibu muda, sepertinya anaknya salah satu murid di sana. Ia mengeluarkan sejumlah uang, nominal yang lumayan juga, sepertinya untuk pembayaran uang pendidikan anaknya di sana. Dari pembicaraan dengan pegawai di sana, tahulah saya, bahwa si ibu bermaksud untuk berhenti menggunakan jasa pendidikan untuk anaknya di sana. “Mba, ini uang pembayaran bulan ini. Saya bisa ketemu dengan pemiliknya nggak mba, ada yang mau saya bicarakan” tanya si ibu. “Ohh maaf bu, ibu nya ada hari senin, ada apa ya bu?” Jawab si pegawai. “Aduh, saya juga belum jadwalin assessment ya bu” kata pegawainya “Bulan ini anak saya mau istirahat dulu belajar di sini” kata si ibu.

Upload: aan-munandar

Post on 26-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

goood

TRANSCRIPT

Page 1: Cerpen Bisnis Perlu Empati

Nama : Aan Munandar Kelas : XI Geologi Pertambangan A NIS : 14754

BISNIS PUN PERLU EMPATI

Memiliki anak yang perlu penanganan khusus memang perlu kesabaran khusus. Baik

mengenai biaya penanganannya maupun penanganan anaknya sendiri.

Pagi tadi berkunjung ke suatu lembaga pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus di

Depok. Saya dan suami sedang ada di sana, suatu kebetulan. Di ruang tunggu terdapat tv yang

memberikan tayangan kegiatan belajar para anak berkebutuhan khusus.

Sedang asiknya memperhatikan kegiatan belajar melalui tv di ruang tunggu, muncul ibu

muda, sepertinya anaknya salah satu murid di sana. Ia mengeluarkan sejumlah uang, nominal

yang lumayan juga, sepertinya untuk pembayaran uang pendidikan anaknya di sana. Dari

pembicaraan dengan pegawai di sana, tahulah saya, bahwa si ibu bermaksud untuk berhenti

menggunakan jasa pendidikan untuk anaknya di sana.

“Mba, ini uang pembayaran bulan ini. Saya bisa ketemu dengan pemiliknya nggak mba, ada

yang mau saya bicarakan” tanya si ibu.

“Ohh maaf bu, ibu nya ada hari senin, ada apa ya bu?” Jawab si pegawai. “Aduh, saya juga

belum jadwalin assessment ya bu” kata pegawainya

“Bulan ini anak saya mau istirahat dulu belajar di sini” kata si ibu.

“Maksud ibu cuti?” Tanya si pegawai.

“Bukan, berhenti dulu sementara waktu” jawab si ibu.

“Sayang bu, kenapa nggak cuti aja dulu, nanti kalau cuti, per bulan ibu hanya bayar Rp.

180.000,- maksimal cuti 3 bulan, kalau ibu keluar, nanti harus assessment lagi Rp. 300.000,-

bayar uang pangkal Rp. 600.000,- tiap bulan Januari naik lho bu”

“Iya deh mba, anak saya berhenti saja dulu, gampang nanti kalau mau masuk lagi, mba nya tadi

kan sudah menjelaskan caranya, biayanya, sampaikan terima kasih kami ke guru-guru yang

menangani anak saya.” Jawab si ibu mantap.

Page 1BAHASA INDONESIA

Page 2: Cerpen Bisnis Perlu Empati

Nama : Aan Munandar Kelas : XI Geologi Pertambangan A NIS : 14754

Saya mencoba untuk menebak nebak apa yang ada dalam benak ibu tadi. Seandainya

saya jadi ibu tersebut, saya kok kesal mendengarkan penjelasan pegawai tadi. Terkesan tidak ada

empati terhadap kesulitan yang mungkin dirasa si ibu tadi sebagai pengguna jasa lembaga

tersebut. Yang saya dengar kok hanya penekanan kepada berapa rupiah yang harus dikeluarkan

para orang tua dari anak-anak berkebutuhan khusus tadi.

Saya melihat sendiri, besarnya uang yang si ibu tadi bayarkan setiap bulannya ke

lembaga tersebut. Padahal untuk memasukkan anaknya ke lembaga tersebut, pasti mengorbankan

banyak kebutuhan keluarga si ibu tadi. Alangkah baiknya jika ada unsur empati pada saat ibu

tadi memutuskan anaknya untuk berhenti.

Dari segi kebutuhan, si ibu butuh lembaga tersebut untuk menangani anaknya yang

berkebutuhan khusus, di sisi lain, sebenarnya lembaga itu butuh pula anak-anak berkebutuhan

khusus yang belajar di sana, dimana untuk belajar disana orang tua mereka menyisihkan uang

yang tidak sedikit jumlahnya. Sinergi saling membutuhkan bukan?.

Ada rasa miris seperti hati yang tersayat di hati saya. Mempunyai anak berkebutuhan

khusus pasti bukan keinginan setiap orang. Dan bagi orang tua yang memiliki anak-anak khusus

ini, pasti akan berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan anaknya yang khusus. Banyak

kata “seandainya” berkeliaran dalam benak saya melihat kejadian yang kurang lebih berjalan

hanya berdurasi antara 5 menit sampai 10 menit tadi.

Seandainya si pegawai menelpon pemiliknya, karena tadi jelas-jelas sang ibu

mengutarakan maksudnya untuk bertemu dengan pemiliknya. Mungkin sang ibu justru tadinya

akan mengucapkan terima kasih kepada pemilik lembaga pendidikan khusus ini.

Kok saya merasa kurangnya personal touch di sini… Padahal melihat anak-anak yang

datang di sana menimbulkan emosi tersendiri di benak saya.

Bisa jadi sedikit lip service bisa mengurangi kesempatan sang ibu tadi untuk berniat

kembali mempercayakan anaknya belajar di sana. Memang, dari segi butuh tak butuh, para orang

tua ini butuh lembaga ini, karena keterbatasan anak-anak mereka.

Page 2BAHASA INDONESIA

Page 3: Cerpen Bisnis Perlu Empati

Nama : Aan Munandar Kelas : XI Geologi Pertambangan A NIS : 14754

Menurut saya, bisnis ini bisnis yang perlu hati, perlu empati, karena pengguna jasa

lembaga ini adalah anak-anak yang memang perlu diperlakukan dengan hati. Dengan empati.

Menurut saya, 10 menit mengorbankan pulsa telepon, akan dapat menghilangkan kesan

bahwa lembaga ini hanya memanfaatkan para orang tua anak-anak yang berkebutuhan khusus

ini. Siapa tahu, para orang tua anak-anak ini akan merasa bahwa lembaga ini benar-benar peduli

dengan anak-anak mereka. Tidak hanya peduli kepada sejumlah uang yang para orang tua

bayarkan ke lembaga ini.

Seandainya…

Pada saat si ibu tadi berniat untuk keluar, paling tidak, pegawai sudah dilatih untuk menunjukkan

kepedulian terhadap pengguna jasanya, meskipun itu hanya unsur basa basi, setidaknya

menanyakan penyebab berhenti menggunakan jasa lembaga ini, menjelaskan perkembangan

pendidikan anaknya disini, siapa tau, si ibu tadi akan berfikir ulang untuk berhenti menggunakan

jasa lembaga ini.

Dari 10 menitan kejadian tadi, ada pelajaran berharga yang secara tidak sengaja saya petik.

Berbisnis apapun, perlu empati. Meskipun jasa yang kita tawarkan adalah jasa yang

sangat dibutuhkan penggunanya. Bahkan menurut saya walaupun untuk jasa yang saking sangat

dibutuhkan oleh si penggunanya, sampai-sampai hanya sedikit pilihan tersisa, “mau bagaimana

lagi, karena saya tidak ada pilihan lainnya”

Mudah-mudahan para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus diberikan rizki

khusus, kesabaran dan kekuatan khusus karena mereka memiliki anak-anak yang sangat khusus.

Dan yang pasti Tuhan pun menitipkan anak-anak khusus hanya kepada orang tua khusus.

Souce : 99ceritabisnis.wordpress.com

Page 3BAHASA INDONESIA

Page 4: Cerpen Bisnis Perlu Empati

Nama : Aan Munandar Kelas : XI Geologi Pertambangan A NIS : 14754

MembedAH STRUKTUR TEKS CERPEN

No.

Struktur Kalimat Dalam Teks

1. Abstraksi

Memiliki anak yang perlu penanganan khusus memang perlu

kesabaran khusus. Baik mengenai biaya penanganannya maupun

penanganan anaknya sendiri.

2. Orientasi

Pagi tadi berkunjung ke suatu lembaga pendidikan untuk anak

berkebutuhan khusus di Depok. Saya dan suami sedang ada di sana,

suatu kebetulan. Di ruang tunggu terdapat tv yang menampakkan

kegiatan belajar para anak berkebutuhan khusus.

3. Komplikasi

Sedang asiknya memperhatikan kegiatan belajar melalui tv di

ruang tunggu, muncul ibu muda, sepertinya anaknya salah satu murid di

sana. Ia mengeluarkan sejumlah uang, nominal yang lumayan juga,

sepertinya untuk pembayaran uang pendidikan anaknya di sana. Dari

pembicaraan dengan pegawai di sana, tahulah saya, bahwa si ibu

bermaksud untuk berhenti menggunakan jasa pendidikan untuk anaknya

di sana.

“Mba, ini uang pembayaran bulan ini. Saya bisa ketemu dengan

pemiliknya nggak mba, ada yang mau saya bicarakan” tanya si ibu.

“Ohh maaf bu, ibu nya ada hari senin, ada apa ya bu?” Jawab si

pegawai. “Aduh, saya juga belum jadwalin assessment ya bu” kata

pegawainya

“Bulan ini anak saya mau istirahat dulu belajar di sini” kata si ibu.

“Maksud ibu cuti?” Tanya si pegawai.

“Bukan, berhenti dulu sementara waktu” jawab si ibu.

Page 4BAHASA INDONESIA

Page 5: Cerpen Bisnis Perlu Empati

Nama : Aan Munandar Kelas : XI Geologi Pertambangan A NIS : 14754

“Sayang bu, kenapa nggak cuti aja dulu, nanti kalau cuti, per bulan ibu

hanya bayar Rp. 180.000,- maksimal cuti 3 bulan, kalau ibu keluar, nanti

harus assessment lagi Rp. 300.000,- bayar uang pangkal Rp. 600.000,-

tiap bulan Januari naik lho bu”

“Iya deh mba, anak saya berhenti saja dulu, gampang nanti kalau mau

masuk lagi, mba nya tadi kan sudah menjelaskan caranya, biayanya,

sampaikan terima kasih kami ke guru-guru yang menangani anak saya.”

Jawab si ibu mantap.

Saya mencoba untuk menebak nebak apa yang ada dalam benak

ibu tadi. Seandainya saya jadi ibu tersebut, saya kok kesal

mendengarkan penjelasan pegawai tadi. Terkesan tidak ada empati

terhadap kesulitan yang mungkin dirasa si ibu tadi sebagai pengguna

jasa lembaga tersebut. Yang saya dengar kok hanya penekanan kepada

berapa rupiah yang harus dikeluarkan para orang tua dari anak-anak

berkebutuhan khusus tadi.

Saya melihat sendiri, besarnya uang yang si ibu tadi bayarkan

setiap bulannya ke lembaga tersebut. Padahal untuk memasukkan

anaknya ke lembaga tersebut, pasti mengorbankan banyak kebutuhan

keluarga si ibu tadi. Alangkah baiknya jika ada unsur empati pada saat

ibu tadi memutuskan anaknya untuk berhenti.

Dari segi kebutuhan, si ibu butuh lembaga tersebut untuk

menangani anaknya yang berkebutuhan khusus, di sisi lain, sebenarnya

lembaga itu butuh pula anak-anak berkebutuhan khusus yang belajar di

sana, dimana untuk belajar disana orang tua mereka menyisihkan uang

yang tidak sedikit jumlahnya. Sinergi saling membutuhkan bukan?.

4. Evaluasi Ada rasa miris dalam hati saya. Mempunyai anak berkebutuhan

khusus pasti bukan keinginan setiap orang. Dan bagi orang tua yang

memiliki anak-anak khusus ini, pasti akan berupaya maksimal untuk

Page 5BAHASA INDONESIA

Page 6: Cerpen Bisnis Perlu Empati

Nama : Aan Munandar Kelas : XI Geologi Pertambangan A NIS : 14754

memenuhi kebutuhan anaknya yang khusus. Banyak kata “seandainya”

berkeliaran dalam benak saya melihat kejadian yang kurang lebih

berjalan hanya berdurasi antara 5 menit sampai 10 menit tadi.

Seandainya si pegawai menelpon pemiliknya, karena tadi jelas-

jelas sang ibu mengutarakan maksudnya untuk bertemu dengan

pemiliknya. Mungkin sang ibu justru tadinya akan mengucapkan terima

kasih kepada pemilik lempaga pendidikan khusus ini.

Kok saya merasa kurangnya personal touch di sini… Padahal

melihat anak-anak yang datang di sana menimbulkan emosi tersendiri di

benak saya.

Bisa jadi sedikit lip service bisa mengurangi kesempatan sang

ibu tadi untuk berniat kembali mempercayakan anaknya belajar di sana.

Memang, dari segi butuh tak butuh, para orang tua ini butuh lembaga

ini, karena keterbatasan anak-anak mereka.

Menurut saya, bisnis ini bisnis yang perlu hati, perlu empati,

karena pengguna jasa lembaga ini adalah anak-anak yang memang perlu

diperlakukan dengan hati. Dengan empati.

Menurut saya, 10 menit mengorbankan pulsa telepon, akan dapat

menghilangkan kesan bahwa lembaga ini hanya memanfaatkan para

orang tua anak-anak yang berkebutuhan khusus ini. Siapa tahu, para

orang tua anak-anak ini akan merasa bahwa lembaga ini benar-benar

peduli dengan anak-anak mereka. Tidak hanya peduli kepada sejumlah

uang yang para orang tua bayarkan ke lembaga ini.

Seandainya…

Pada saat si ibu tadi berniat untuk keluar, paling tidak, pegawai sudah

dilatih untuk menunjukkan kepedulian terhadap pengguna jasanya,

meskipun itu hanya unsur basa basi, setidaknya menanyakan penyebab

Page 6BAHASA INDONESIA

Page 7: Cerpen Bisnis Perlu Empati

Nama : Aan Munandar Kelas : XI Geologi Pertambangan A NIS : 14754

berhenti menggunakan jasa lembaga ini, menjelaskan perkembangan

pendidikan anaknya disini, siapa tau, si ibu tadi akan berfikir ulang

untuk berhenti menggunakan jasa lembaga ini.

5. Resolusi

Dari 10 menitan kejadian tadi, ada pelajaran berharga yang secara tidak

sengaja saya petik.

Berbisnis apapun, perlu empati. Meskipun jasa yang kita

tawarkan adalah jasa yang sangat dibutuhkan penggunanya. Bahkan

menurut saya walaupun untuk jasa yang saking sangat dibutuhkan oleh

si penggunanya, sampai-sampai hanya sedikit pilihan tersisa, “mau

bagaimana lagi, karena saya tidak ada pilihan lainnya”

6. Koda

Mudah-mudahan para orang tua yang memiliki anak

berkebutuhan khusus diberikan rizki khusus, kesabaran dan kekuatan

khusus karena mereka memiliki anak-anak yang sangat khusus. Dan

yang pasti Tuhan pun menitipkan anak-anak khusus hanya kepada orang

tua khusus.

Page 7BAHASA INDONESIA

Page 8: Cerpen Bisnis Perlu Empati

Nama : Aan Munandar Kelas : XI Geologi Pertambangan A NIS : 14754

Unsur intrinsik cerpen

Tema : Bisnis, Usaha

Alur : Mundur

Latar

Tempat : Lembaga Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Waktu : Pagi Hari

Tokoh dan Penokohan

Sang Istri (saya) : Empati, Simpati

Ibu muda : Sabar, Tabah

Pegawai : Tidak Professional, Tidak Empati

Sudut Pandang : Orang Pertama

Suasana Cerita : Miris, Empati

Amanat

Kita harus empatik dan simpatik dengan orang lain yang sedang dalam kesusahan

Kita harus tabah dan sabar dalam menghadapi apa yang Tuhan berikan

Dalam berbisnis, tidak semata-mata mementingkan penghasilan, namun orang di

sekitar kita.

Kita harus berpikir dua kali dalam melakukan sesuatu

PEMODELAN BAHASA

Majas atau gaya bahasa yang terdapat dalam cerpen tersebut antara lain :

Paragraf 2 tv yang memberikan tayangan kegiatan belajar

Paragraf 7 Ada rasa miris seperti hati yang tersayat

Paragraf 11 bisnis ini bisnis yang perlu hati, perlu empati

Page 8BAHASA INDONESIA