cerita pendek keberhasilan program keluarga...

38
Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapan Cerita Sukses Anak Berprestasi dan KPM Sejahtera Mandiri Direktorat Jaminan Sosial Keluarga Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

Upload: hoangkiet

Post on 02-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga HarapanCerita Sukses Anak Berprestasi dan KPM Sejahtera Mandiri

Direktorat Jaminan Sosial KeluargaDirektorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial

Kementerian Sosial Republik Indonesia

Page 2: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRIB

Page 3: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga HarapanCerita Sukses Anak Berprestasi dan KPM Sejahtera Mandiri

Page 4: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI2

Daftar Isi

Sambutan Menteri Sosial 2

Cerita 1 PRT Mojokerto Bina Prestasi Karateka Cilik 4

Cerita 2 PKH Mengantarkan Anak Meraih Beasiswa Bidik Misi dan Prestasi Olimpiade

6

Cerita 3 Andil Penting P2K2 Tingkatkan Ekonomi Keluarga 8

Cerita 4 Utamakan Pendidikan, Lima Anak Pengupas Kerang Enyam Pendidikan Sarjana

10

Cerita 5 Filoso Program Keluarga Harapan Menguatkan Tekad Wasringah untuk Mandiri

12

Cerita 6 Nurlelah - Dari Sekamar Berlima Menjadi Manager Bengkel 14

Cerita 7 Izin Ubah Jadwal Cuci/Setrika untuk Hadiri FDS 16

Cerita 8 Tidak Sungkan Belajar Online Mengantarkan Siti Menjadi KPM Graduasi Mandiri

17

Cerita 9 Keterbatasan Ekonomi Tidak Membatasi Gus Budi Memanah di Tingkat Nasional

18

Cerita 10 Dulu KPM Sekarang Penyalur Sayuran Seluruh Pasar Cirebon 20

Cerita 11 PKH Mewujudkan Mimpi Memiliki Pabrik “Tahu Lamping” 21

Cerita 12 Musrenbangdes Mengkayakan Hati Rini 22

Cerita 13 Sakitnya Suami Timbulkan Gagasan Aneka Keripik 23

Cerita 14 Dari Menumpang Rumah Saudara Hingga Berhasil Mengelola Lima Gerobak Mie Ayam

24

Cerita 15 Anak Peserta PKH Demak Ikut Pertukaran Pelajar Ke Thailand 25

Cerita 16 Anak Peserta PKH Demak Ikut Ajang Kontes Robot Indonesia 26

Cerita 17 Acep Muhamad Saeppusuja, Anak KPM PKH Calon Mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo Mesir

28

Cerita 18 Berkat Usaha Pertukangan KPM PKM Purworejo Graduasi Mandiri 29

Cerita 19 Usaha Laundry Hantarkan Diana Graduasi PKM PKH Mandiri 30

Cerita 20 Merajut Asa Dalam Manisnya Putri Ayu 31

Cerita 21 Keterbatasan Ekonomi Bukan Alasan Bagiku Sampai Ke Nepal 32

Cerita 22 Usaha Warung Graduasi PKM KPH dalam 5 Tahun 33

Page 5: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

3

Sambutan Menteri SosialProgram Keluarga Harapan (PKH) merupakan program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin dan rentan yang terdaftar dalam data terpadu penanganan fakir miskin yang kemudian ditetapkan sebagai Keluarga Penerima Manfaat PKH.

PKH bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat melalui akses layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Diharapkan PKH dapat mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan serta mampu menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian keluarga dalam mengakses layanan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial, yang pada akhirnya dapat mengurangi kemiskinan dan kesenjangan. PKH juga diharapkan dapat mengenalkan manfaat produk produk dan jasa keuangan formal.

Indikator sukses PKH terlihat dari pencapaian prestasi keluarga penerima manfaat beserta anaknya. Prestasi menjadi penting karena hal ini menunjukkan bahwa kemiskinan tidak menjadi kendala ataupun menutup kemungkinan keluarga dan anaknya untuk tetap berprestasi. PKH dinilai dapat memotivasi keluarga untuk menuju kemandirian dan melahirkan anak-anak yang berprestasi.

Melalui buku “Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapan: Cerita Sukses Anak Berprestasi dan KPM Sejahtera Mandiri” ini, PKH menunjukkan bahwa prestasi dapat dicapai oleh keluarga manapun. Hal ini dapat memotivasi masyarakat bahwa jika keluarga sungguh-sungguh, maka terdapat peluang yang cukup besar untuk menngantarkan anak-anak sukses di masa depan. Prestasi merupakan instrument yang dapat mendorong kehidupan berbangsa, membnagun tradisi untuk siap berkompetisi dengan Negara lain.

Semoga buku ini dapat menginspirasi untuk selalu semangat berinvestasi pada sumber daya manusia yang dapat meletakkan benih-benih kemajuan bangsa.

Jakarta, Agustus 2018Menteri Sosial,

Idrus Marham

Page 6: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI4

Siti, 40 tahun, adalah ibu tiga anak yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan penghasilan Rp.650.000,- per bulan di Desa Sumberwono Kecamatan Bangsal, Mojokerto,

Jawa Timur. Sejak suaminya meninggal dunia tahun 2013, Siti sebagai penopang utama ekonomi keluarga mencari tambahan pemasukan sebagai pengasuh anak dengan penghasilan Rp.600.000,-.

Menerima PKH sejak tahun 2008, keluarga mendiang penjual bakso keliling ini merasa sangat terbantu dengan PKH. “Sampai saya berani menguliahkan anak karena uangnya bisa dipakai untuk kebutuhan anak-anak yang SD dan SMP, jadi nabungnya untuk kakaknya,” kata Siti seraya menambahkan bahwa anak sulungnya, Desi, 19 tahun, kini menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Muhamadiyah Surabaya.

Anak kedua dan ketiga Siti yaitu Sahrul dan Sukma adalah atlet karate. Sahrul beberapa kali meraih juara 2 dan 3 Kejurda se-Jawa Timur, juara 3 Kejurnas Piala Walikota, juara 1 Kejurda se-Kota dan Kabupaten Mojokerto. Prestasi yang sama juga diukir oleh Sukma, dengan meraih juara 3 Kejurnas, Juara 1 Kejuaraan Karate

se-Kabupaten Tulungagung, juara 1 Kejurda se-Jawa Timur, Juara 1 Piala Koni se-Kabupaten Mojokerto dan Juara 1 Kejuaraan se-Kabupaten Jombang.

Sahrul dan Sukma sering mengikuti kejuaraan di beberapa kota. Biaya pendidikan kedua anak selama ini gratis, sehingga bantuan PKH digunakan Siti untuk biaya transport anak menuju lokasi kejuaraan dan pemenuhan nutrisi mereka.

Bagaimanapun, tetap dibutuhkan penetapan prioritas. “Bantuan dipakai buat yang mana yang perlu dulu, kalo pertandingan luar kota biayanya banyak, kalo gak ada uang ya gak saya ikutkan dulu, mana yang buat sekolah dulu, soalnya sekolahnya kan gratis, jadi uang PKH bisa untuk pertandingan, transport,” katanya.

CERITA 1PRT Mojokerto Bina Prestasi Karateka Cilik Penulis: Dini Fajar Yanti

“Bantuan dipakai buat yang mana yang perlu dulu, kalo pertandingan luar kota biayanya banyak, kalo gak ada uang ya gak saya ikutkan dulu, mana yang buat sekolah dulu, soalnya sekolahnya kan gratis, jadi uang PKH bisa untuk pertandingan, transport,” kata Siti.

Page 7: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

5

Belajar Mengasuh Anak dari P2K2

Siti menikmati pembahasan mengenai pola pengasuhan anak yang kerap dibahas pada pertemuan bulanan kelompok atau Family Development Session (FDS) yang dilakukan di rumah ketua kelompok. Menurut Siti, dirinya banyak belajar tentang strategi mengasuh anak yang tepat dengan perbedaan sifat ketiga anaknya. Siti, misalnya, belajar banyak berdialog dengan Sahrul yang berkarakter keras dan sebaliknya banyak menstimulasi cerita kepada Desi dan Sukma yang pendiam. “Kan ada bukunya itu, belajar cara ngadepi anak yang sulit, alhamdulillah sedikit-sedikit dipraktekkan, kalo kakaknya (Sahrul) lebih keras harus sabar aja banyak diajak ngomong, tapi kalo Desi dan Sukma harus dipancing biar cerita seharian ngapain aja kalo enggak diam aja,” tutur Siti.

Siti juga menjadi sadar bahwa membimbing anak mengatur waktu hariannya adalah hal penting agar anak bisa membagi waktu antara istiharat, belajar, mengaji dan berlatih. Termasuk untuk pengaturan nutrisi anak yang memiliki aktivitas sik yang tinggi, dalam pertemuan kelompok, pendamping PKH juga menularkan informasi tentang pengaturan gizi keluarga.

Menurut Siti, dirinya ketat menerapkan disiplin pola makan gizi seimbang untuk Sahrul dan Sukma. “Saya bantu menjaga gizi anak-anak walaupun seadanya, kadang telur tempe. Pokoknya karate itu sik dan mental kuat,” katanya.

Page 8: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI6

Wiwik (41 tahun) adalah KPM PKH asal Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Wiwik dan suaminya membuat cobek dari tanah liat dan

dijual keliling kampung. Keuntungannya jauh dari memadai - cobek kecil dijual seharga Rp. 1.000,- dengan keuntungan Rp.200,- ; cobek sedang dijual Rp.1.500,- dengan keuntungan Rp.300,- ; dan cobek besar harganya Rp.2.000,- dengan keuntungan Rp.500,-. Menurut Wiwik, cobek buatannya sebetulnya bisa dijual ke pasar untuk mendapat harga yang lebih tinggi, namun Wiwik belum mampu menyewa lapak untuk berjualan di pasar.

Ketiga anak Wiwik telah mendapatkan dukungan PKH sejak tahun 2007. Selain prestasi akademik, ketiga anaknya kerap memenangkan berbagai perlombaan tingkat provinsi.

Anak pertama, Fahmi (21 tahun), sedang menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan beasiswa Bidik Misi. Sejak duduk di bangku sekolah, Fahmi kerap mengikuti berbagai kejuaraan diantaranya futsal, lomba takbir tingkat kabupaten, lomba Olimpiade Matematika hingga mencapai babak semi nal dan juara II Musikalitas Puisi. Di bangku kuliah, Fahmi berhasil menjadi mahasiswa terbaik di jurusannya.

Anak kedua, Zaki (18 tahun), memperoleh hadiah senilai Rp.250.000,- dari Bank BNI pada acara Peluncuran EDC Of ine di Pondok

Pesantren Amanatul Ummah, Pecet, Mojokerto, Zaki kerap mendapat peringkat 1- 3 sejak duduk di bangku sekolah dasar. Diluar kelas pun Zaki kerap memenangkan berbagai lomba diantaranya Juara Harapan II dan Semi nal Olimpiade (Matematika, Fisika, Keperawatan dan Statistika) Tingkat Kabupaten, Juara III Cerdas Cermat Tingkat Kabupaten, Juara II Debat Pendidikan Agama Islam Tingkat Provinsi Jawa Timur dan yang terakhir adalah Juara 1 Lomba Matematika OSN Tingkat Nasional Tahun 2017.

Zaki merasa sangat terbantu terutama untuk melanjutkan pendidikan di sekolah yang baik dan untuk uang transport saat mengikuti lomba. Ia sempat mengikuti Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) mendapatkan beasiswa senilai Rp.1.5 juta. Uang ini digunakannya untuk mendaftar ke

CERITA 2PKH Mengantarkan Anak Meraih Beasiswa Bidik Misi dan Prestasi OlimpiadePenulis: Dini Fajar Yanti

Zaki (Paling Kanan) Bersama Tim Saat Menjadi Juara Debat Pendidikan Agama Islam Tingkat Provinsi Jawa Timur, September 2017.

“Dulu sempat ikut program dapat uang tabungan Rp. 1,5 juta buat tambahan daftar sekolah. Awalnya saya minder karena teman-teman anak orang kaya, saya takut tidak punya teman. Kenyataannya tidak apa-apa saat sudah masuk. Seterusnya, SPP gratis,” cerita Zaki.

Page 9: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

7

sekolah favorit, walaupun pada awalnya ia merasa minder karena sekolah ini dikenal merupakan sekolah anak-anak dari keluarga “berada” dan ada kekhawatiran tidak mampu membayar kelanjutan pendidikannya. “Dulu sempat ikut program dapat uang tabungan Rp. 1,5 juta buat tambahan daftar sekolah. Awalnya saya minder karena teman-teman anak orang kaya, saya takut tidak punya teman. Kenyataannya tidak apa-apa saat sudah masuk. Seterusnya, SPP gratis,” kenang Zaki bersemangat.

Tidak kalah dengan kedua kakaknya, si bungsu Zania (16 tahun) juga kerap menjadi juara kelas dan memenangkan berbagai perlombaan pidato, puisi, cerpen dan Olimpiade Ekonomi.

Wiwik selalu menghadiri pertemuan Peningkatan Kapasitas Keluarga (P2K2) atau Family Development Session (FDS) yang diselenggarakan oleh pendamping PKH. Menurut Wiwik, pertemuan kelompok tersebut selalu membahas materi

yang bervariasi, termasuk pendidikan, kesehatan, cara mengelola keuangan yang disampaikan pendamping dengan bahasa mudah dimengerti. Wiwik belajar cara mengelola keuangan dengan membuat prioritas kebutuhan dan menabung. “Saya praktek hari-hari di rumah yang penting diduluin, biar gak pengeluaran terlalu banyak, makan sederhana, diambil yang penting-penting dulu.”

Wiwik dan suami belajar cara pengasuhan anak-anak di rumah bermodel pengasuhan yang demokratis dengan banyak berdialog dengan anak. Selain memberikan motivasi agar anak semangat sekolah Wiwik dan suami sering menyelipkan pesan-pesan kehidupan untuk anaknya semisal konsekuensi-konsekuensi jika melakukan hal buruk tertentu pada saat makan atau sambil menonton televisi. “Anak-anak sudah terlahir baik mungkin, gak pernah ngerepotin, mandiri semua, saya gak pernah marah sama anak, saya suka ngobrol sama anak-anak diskusi sambil nonton tv, anak bisa leluasa cerita,” kata Wiwik.

Wiwik bersama putra keduanya, Zaki saat menghadiri peluncuran EDC Of ine oleh Menteri Sosial di Pacet, Mojokerto, Oktober 2017.

Page 10: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI8

Susandra Poli adalah salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) “alumni” Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2007. Tinggal di Desa Kembes Satu Kecamatan Tombulu Kabupaten

Minahasa Provinsi Sulawesi Utara, Susandra dan suami adalah petani dengan kondisi rumah yang tidak layak huni - berlantai tanah, berdinding bambu belah dan atap rumah hanya terbuat dari katu (anyaman daun kelapa). Singkat kata, sekedar tempat berteduh dari panas dan hujan meskipun kalau hujan rumahnya sering kemasukan air karena material atapnya berkualitas rendah.

Sebagai KPM, Susandra rutin dan senang mengikuti pertemuan yang diselenggarakan pendamping PKH. Banyak informasi yang selama ini tidak diketahui Susandra memberi semangat dan wawasan baru bagi Susandra untuk berubah. Menurut Susandra, dari pertemuan kelompok, dirinya banyak belajar untuk menjadi lebih tangguh berusaha mengembangkan segala potensi yang ada dan ikut membantu suami meningkatkan perekonomian keluarga. Tumbuh kepercayaan diri Susandra bahwa para ibu punya peranan penting untuk ikut serta mengentaskan kemiskinan di masyarakat. “Sebagai istri juga harus bisa berperan serta mencari tambahan keuangan untuk keluarga demi masa depan keluarga,” tambah Susandra.

“Bantuan PKH yang saya terima, saya gunakan untuk mencukupi kebutuhan sekolah anak saya. Sisanya saya tabung untuk tambahan

modal usaha warung yang saya rintis,” ungkap Susandra.

Secara bertahap perlahan namun pasti, Susandra bersama suaminya mulai membangun rumah impian mereka, membangun pondasi rumah, tiang-tiang rumah, dinding rumah, atap rumah semua di bangun kembali menjadi rumah layak tinggal.

Peningkatan Ekonomi

Sejak tahun 2013, Susandra bersama beberapa KPM PKH berkesempatan membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) PKH “Matuari Maleosan Kembes” sebagai modal usaha yang dikembangkan

CERITA 3Andil Penting P2K2 Tingkatkan Ekonomi KeluargaPenulis: Dayang Sri Nyai Watty Ismail, ST - Pendamping PKH Kecamatan Tombulu

Warung Usaha Keluarga Susandra.

Melalui, KUBE PKH ini Susandra bersama anggota lainnya merintis usaha simpan pinjam bagi anggotanya. Alhasil, hanya dalam kurun waktu satu tahun KUBE PKH ini berhasil membagikan laba hasil usaha sebesar lima juta rupiah per anggota.

Page 11: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

9

secara bersama-sama anggota kelompok. Melalui, KUBE PKH ini Susandra bersama anggota lainnya merintis usaha simpan pinjam bagi anggotanya. Alhasil, hanya dalam kurun waktu satu tahun KUBE PKH ini berhasil membagikan laba hasil usaha sebesar lima juta rupiah per anggota.

Hasil bagi hasil KUBE PKH dipergunakan Susandra untuk mengembangkan usaha warung yang telah dirintisnya. Keuletan dan ketelatenan Susandra mengelola usahanya menjadikan warung cepat berkembang.

“Saya sangat bahagia, dengan KUBE PKH ini saya bisa mendapatkan tambahan modal usaha. Selain itu, setiap tahun juga dapat bagian bagi hasil dari usaha KUBE yang cukup besar untuk saya sekeluarga,” ungkap Susandra. Keuntungan usaha digunakan untuk menyelesaikan rumah mereka yang dibangun secara bertahap. Sekarang, Susandra dan keluarga sudah tinggal di rumah yang layak dan tetap fokus menghantarkan anaknya lebih berprestasi di sekolah.

Kondisi awal Rumah Keluarga Susandra.

Kediaman Keluarga Susandra Saat ini.

Page 12: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI10

Kekurangan ekonomi dan paksaan keadaan tidak menggoyahkan keyakinan Siti Aisyah (45

tahun) bahwa pendidikan adalah satu-satunya warisan yang dapat ditinggalkan untuk ke-delapan anak dan anak asuhnya. Istri nelayan beranak tiga yang membantu pemasukan keluarga sebagai pengupas kulit kerang dengan upah Rp. 5.000 per kaleng (Rp.300.000,- per minggu), Siti juga mengasuh 5 anak kakaknya yang telah meninggal dunia akibat gagal jantung.

Kendati dibantu oleh semua anak-anaknya untuk mendongrak pengupasan kerang, kisaran upah Rp.300.000,- per minggu tidaklah memadai untuk menghidupi keluarga dengan delapan anak. Program Keluarga Harapan diakuinya sangat membantunya menghantarkan anak dan keponakannya menempuh pendidikan. “PKH sangat membantu keluarga saya, kalau dapat bantuan bisa beli keperluan sekolah, jadi penghasilan bapaknya untuk keperluan sehari-hari di rumah. Namun sekiranya ada peningkatan penghasilan, mungkin hati ikhlas saya serahkan kartu PKH saya,” kata Siti.

Pendidikan, menurut Siti adalah warisan terbaik yang dapat diberikan orang tua kepada anaknya untuk memperbaiki kondisi keturunannya. “Kita ini orang ekonomi lemah, jadi kamu harus giat, dinding rumah saya aja hampir gak ada. Saya gak kepingin rumah

mewah, yang saya ingin anak saya punya pendidikan, sebaek-baeknya warisan itu cuma pendidikan, penderitaan maupun kesusahan kita ini usahakan cukup saya aja yang merasakan, jangan sampai turun temurun,” kata Siti.

Walaupun berlatar belakang pendidikan SMP, semangat Siti yang mengutamakan pendidikan sudah berhasil mengantarkan 1 anak dan 1 keponakannya lulus sarjana di bidang Kehutanan dan Hukum. Dua anak dan satu keponakan Ibu Siti kini masih kuliah masing-masing pada jurusan Ekonomi dan Perikanan. Bahkan keponakannya yang kuliah pada jurusan Perikanan adalah juara 1 cerdas cermat tingkat Kabupaten Bulungan dan kini sedang mengikuti cerdas cermat di MPR RI. Tiga keponakan lainnya yang masih sekolah. “Sesulit apapun, tekad saya dan suami satu: kami harus sekolahkan anak-anak. Itulah tekad utama nya, anak saya maupun anak Alm. kakak saya perjuangkan keberhasilan pendidikannya,” tuturnya.

CERITA 4Utamakan Pendidikan, Lima Anak Pengupas Kerang Enyam Pendidikan SarjanaPenulis: Dini Fajar Yanti

Siti Aisyah (45 tahun) KPM PKH Kab. Bulungan.

“PKH sangat membantu keluarga saya, kalau dapat bantuan bisa beli keperluan sekolah, jadi penghasilan bapaknya untuk keperluan sehari-hari di rumah. Namun sekiranya peningkatan penghasilan, mungkin hati ikhlas saya serahkan kartu PKH saya,” kata Siti.

Page 13: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

11

Jenis Kue KUBE PKH Siti Aisyah

Mendapatkan KUBE Hasil Kerja Pertemuan Kelompok Bulanan

Siti rajin mengikuti pertemuan bulanan kelompok KPM PKH. Salah satu kegiatan kelompok yang rutin adalah membuat kue ilat sapi dengan modal sendiri yang dijual di pasar. Inisiatif usaha kelompok Siti berhasil mendapatkan bantuan KUBE dari Dinas Sosial Kabupaten Bulungan sebesar Rp.14.000.000,-.Dari awalnya hanya menjajakan kue ilat sapi di pasar-pasar tradisional Bulungan, kabar lezatnya kue ilat buatan kelompok KPM PKH Siti telah menyeberangi Pulau Kalimantan hingga ke Gontor, Jombang Provinsi Jawa

Timur. Kini banyak pesanan dari pesantren Gontor. Keuntungan usaha dibagi dengan anggota kelompok. Jika keuntungan belum mencukupi, dikumpulkan dahulu untuk tambahan modal usaha selanjutnya.

Pertama kali memiliki kartu ATM berkat transformasi bantuan PKH dari Tunai menjadi Non-Tunai, Siti merasakan kemudahan mendapatkan dana bantuan. ”Enak pake ATM, ndak antri. Kalo kemaren di kantor pos, kita antri lama, kadang ada kekeliruan atau tertukar nama yang sama,’’ seloroh Siti. “Sebelumnya saya tidak punya ATM. Saya banyak-banyak bertanya sama satpam nya, belajar akhirnya bisa, ini kan namanya perkembangan jaman, ya harus ikut.”

Page 14: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI12

Wasringah KPM PKH, Bersama Buah Hati.

Wasringah, usia 40 tahun, adalah penerima PKH sejak tahun 2013. Ibu tiga anak ini dulu tinggal di Kota Gede, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebelum bertransmigrasi ke Kabupaten

Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara tahun 2015. Bersama suaminya, Wasringah kini menggarap lahan pemerintah sebagai tumpuan ekonomi keluarga.

Sejak menerima dan senantiasa aktif berpartisipasi sebagai penerima PKH, Wasringah kini telah menjadi ketua kelompok Pertemuan Peningkatan Kapasitas Keluarga (P2K2) yang tekun dihadirinya. Ilmu dan motivasi yang didapat Wasringah dari pertemuan yang rutin dilaksanakan setiap 1 bulan sekali selalu dicatat untuk selanjutnya ditularkan kepada ibu-ibu anggota KPM PKH lainnya. Motivasi favorit Wasringah: jangan terlena dengan bantuan, serius dalam mendidik anak dan jangan sampai mewariskan kemiskinan kepada anak.

“Pada setiap pertemuan, kami sering dikasih tau kalo dapat PKH jangan terlena, keenakan, kalau bisa setelah terima PKH itu anaknya bener-bener dididik, biar sukses, nggak usah kaya ibunya, kalo bisa misal yang dapat PKH itu hanya ibunya, enggak anak-anaknya, waktu itu Pak Lurah yang bilang gitu, pesan-pesan Pak Lurah dan pendamping saat pertemuan masih saya catat, saya sampaikan juga ke anggota saya,” kenang Wasringah bersemangat.

Tidak hanya ditularkan kepada anggota kelompok P2K2 saja, pesan-pesan inspiratif juga diajarkan Wasringah pada anak-anaknya. Kerap diceritakan pengalaman masa lalu Wasringah yang tidak dapat melanjutkan pendidikan karena keterbatasan ekonomi.

“Ibu dulu pengen jadi guru tapi gak kesampean - karena biaya. Dulu kan biaya mahal gak ada bantuan-bantuan begini, jadi saya berhenti sekolah. Kalau sekarang posisi saya kan sebagai orang tua, saya gak boleh kayak orang tua yang dulu anaknya berhenti sekolah kok dibiarin. Kepada anak-anak saya selalu pesan, kalian itu yang penting pintar, kalo kalian pintar pemerintah menjamin, gak usah mikir biaya,” tutur Wasringah.

Pada masanya, tambah Wasringah, tidak ada dukungan pemerintah untuk melanjutkan pendidikan. Dengan ada bantuan dan perhatian pemerintah melalui PKH, menurut Wasringah tidak ada lagi alasan ada anak dari keluarga tidak mampu putus sekolah.

CERITA 5Filosofi Program Keluarga Harapan Menguatkan Tekad Wasringah untuk MandiriPenulis: Dini Fajar Yanti

Motivasi favorit Wasringah: jangan terlena dengan bantuan, serius dalam mendidik anak dan jangan sampai mewariskan kemiskinan kepada anak.

Page 15: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

13

Wasringah (tengah) saat menceritakan kisahnya.

“Saya itu SD aja gak lulus, bapaknya pun hanya pendidikan SMA. Alhamdullillah, anak-anak mandiri semua. Mereka bertekad untuk harus bisa membanggakan orang tua,” tutur Wasringah.

Betapa berbangganya Wasringah meyakini bahwa pesan-pesan inspiratif yang diteruskannya kepada ketiga anaknya ternyata memicu semangat mereka tekun belajar dan berprestasi. Jarak tempuh ke sekolah yang tidak dekat, 8 Km untuk SMA dan 3 Km untuk SD dan SMP, dengan berjalan kaki tidak menyurutkan semangat mereka rajin sekolah. Hasilnya sang putri sulung Hanum, 16 tahun, selalu menduduki peringkat pertama dari kelas 2 SMP. Putri kedua, Danya 14 tahun,

selalu menduduki peringkat 3 besar sejak kelas 5 SD dan putra bungsunya bernama Lord, 10 tahun, juga selalu menduduki peringkat 3 besar sejak kelas 3 SD.

Wasringah mengapresiasi perubahan penerimaan bantuan PKH dari tunai ke Non-Tunai pada tahun 2017. Selain dapat menghemat biaya transportasi yang mencapai Rp.100.000,- ke kantor POS terdekat di daerah Tanjung Selor ± 30 KM dari tempat tinggalnya, bantuan PKH Non-Tunai dinilai praktis karena penarikan uang dapat menyesuaikan kebutuhan dan tidak menghabiskan waktu untuk mengantre.

“Dulu harus berkumpul semua di Kantor POS pada waktu yang telah ditentukan (kantor POS). Sekarang misal belum perlu uangnya kan masih bisa ditabung disitu, uang nggak ilang, ngambil pas perlu aja,” katanya. “Saya belum pernah pake ATM, kalo suami bisa, caranya nanya-nanya juga ke suami dan pendamping. ”

Page 16: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI14

CERITA 6Nurlelah - Dari Sekamar Berlima Menjadi Manager Bengkel Penulis: Irmawati, AKS - Supervisor PKH Kota Bogor

Nurlelah (40 tahun) hanya sempat mengenyam pendidikan SD, dan memiliki 3 anak usia SD hingga SMA. Tahun 2008, rumahnya yang kecil – satu kamar dihuni oleh 5 orang anggota

keluarga – menegaskan semangat Nurlelah untuk mengubah kondisi ekonomi keluarganya. Melalui PKH, Nurlelah berkesempatan mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan keripik balitung yang diselenggarakan oleh PKH dari program KUBE reguler ( Rp. 20 juta ) untuk 10 anggota KPM.

Pelatihan mencakup pemilihan bahan baku, proses masak, pengemasan, dan pemasaran. Dibantu pendamping PKH, pemasaran keripik Balitung dijajakan pada berbagai warung – baik warung sesama KPM atau warung yang sebelumnya sudah dikenal. Keripik balitung di jual dengan harga per kemasan Rp 7.500 (1/4 Kg), dan setiap hari rata rata terjual antara Rp. 100.000-200.000.

Penghasilan dari pembuatan keripik sebagian disisihkan untuk modal dan sisanya bagi hasil kepada semua anggota KUBE.

Penghasilan tetap ini sangat membantu dan mendorong semangat keluarga Nurlelah untuk bangkit mengubah ekonomi keluarganya.

Kebetulan suami Nurlelah, Saefuloh (46 tahun) mendapatkan pesanan las dan pemasangan besi pagar. Setelah setahun dijalani, usaha Saefuloh berhasil mengumpulkan modal untuk membuka Bengkel Las Sahabat. Berkat ketekunan dan tekad untuk mengubah ekonomi keluarga, Saefuloh merantau untuk membuka usaha Las Besi di Ambon. Berbekal ilmu dan modal yang ada, Saefuloh mengontrak tempat bengkel di Ambon mengumpulkan rupiah demi rupiah. Laba bersih bengkel dikirimkan kepada Nurlelah di Kota Bogor. Dalam beberapa bulan, pasangan Nurlelah- Saefuloh sudah bisa membeli rumah dan Saefuloh memutuskan untuk kembali ke ke Kota Bogor merintis usaha baru dan kembali berkumpul bersama keluarga yang kini telah mapan dengan dua sumber pemasukan.

Nurlelah menjadi manager di Bengkel Las Sahabat dan antusias bahwa usahanya semakin berkembang dan maju.

Page 17: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

15

Saefuloh dan Nurlela membuka usaha bengkel las di rumah baru mereka. Usaha las dan pemasangan atap, jendela, pintu, pagar mereka semakin meningkat hingga perlu merekrut tiga pegawai tambahan. Nurlelah pun menjadi manager di Bengkel Las Sahabat dan antusias bahwa usahanya semakin berkembang dan maju.

Pada tahun 2011, saat penghasilan bersih keluarga Saefuloh bisa mencapi Rp 5 juta per bulan Nurlelah akhirnya mengajukan pengundurkan dirinya dari kepesertaan penerima PKH teriring ucapan terimakasih kepada Kementerian Sosial, Dinas Sosial, Pendamping PKH, dan Supervisor yang sudah memberikan dorongan agar dapat mengubah ekonomi keluarga.

Page 18: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI16

CERITA 7Izin Ubah Jadwal Cuci/Setrika untuk Hadiri FDSPenulis: Ade Pramor, S.Sos - Pendamping PKH Kabupaten Bengkulu Utara

Sujarni Wati (50 Tahun), akrab dipanggil Jarni, merupakan salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang berasal dari Kelurahan Gunung

Alam, Kecamatan Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara. Untuk menopang perekonomian keluarganya, Jarni bekerja sebagai buruh cuci dan setrika dengan penghasilan 350 ribu rupiah per minggu. Jarni merupakan KPM PKH dengan dua anak sekolah SD dan SMP.

Sejak Jarni ditetapkan menjadi salah satu peserta penerima bantuan PKH, perekonomian keluarganya sedikit demi sedikit mengalami perubahan. Perubahan-perubahan tersebut bukan hanya disebabkan oleh bantuan uang tunai yang diterimanya setiap tiga bulan sekali, akan tetapi perubahan perekonomian tersebut diiringi oleh perubahan perilaku yang didapatkan dari mengikuti kegiatan Family Development Session (FDS). Sejak awal dilaksanakan FDS, Jarni tidak pernah absen mengikuti materi-materi yang diberikan oleh pendamping. Menurutnya, FDS merupakan momentum dimana dia dapat berkumpul, belajar, dan bermain bersama dengan teman-

teman kelompoknya sesama penerima bantuan PKH. “Kalau jadwal FDS sudah dekat biasanya saya minta izin ubah hari nyetrika sama majikan saya, soalnya kadang jadwal FDS barengan sama saya nyetrika atau nyuci hari itu. Nanti kalau tidak ikut pertemuan, saya ketinggalan ilmu, dulu kan sudah tidak sekolah,” ungkap jarni. Proses edukasi KPM yang disampaikan pendamping pada kegiatan FDS diyakininya berkontribusi dalam kehidupan keluarganya.

Salah satu capaian terbesar FDS yang diikutinya adalah mampu berperan serta dalam prestasi yang dicapai oleh anak-anaknya menjadi juara kelas. Hingga salah satu anaknya terpilih untuk mendapatkan beasiswa pendidikan dari salah satu bank penyalur bantuan PKH, dan terpilih untuk mewakili siswasiswi berprestasi yang berkesempatan menerima bingkisan dari Menteri Sosial RI.

Luar biasa senangnya Jarni menyaksikan anaknya berdiri menerima beasiswa dan bingkisan dari Menteri Sosial RI. Betapa bahagia Jarni mendengarkan nama anaknya disebutkan sebagai siswi berprestasi, mendengar namanya sendiri yang juga disebutkan sebagai orang tua yang berhasil mendidik anaknya dengan memanfaatkan bantuan PKH secara tepat sebagai KPM. Pencapaian Jarni tidak terlepas dari pembelajaran FDS dengan modul Pengasuhan dan Pendidikan anak. Jarni belajar bagaimana menjadi orang tua yang lebih baik. Jarni paham bahwa status miskin bukan berarti tidak memiliki kemampuan untuk mengasuh dan mendidik anak dengan baik.

Sejak Jarni ditetapkan menjadi salah satu peserta penerima bantuan PKH, perekonomian keluarganya sedikit demi sedikit mengalami perubahan.

Page 19: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

17

CERITA 8Tidak Sungkan Belajar Online Mengantarkan Siti Menjadi KPM Graduasi Mandiri Penulis: Fepi Aryani, A.KS — Pekerja Sosial Supervisor PKH Kabupaten Madiun

Pendapatan Siti Zulaichah dari berdagang gorengan keliling sepeda ontel di sekitar lingkungan kelurahannya jauh dari memadai untuk hidup layak keluarga Siti Zulaichah yang memiliki

tanggungan dua putra usia sekolah. Omset harian penjualannya tahun 2013 tidak melebihi Rp. 50,000,-.

Pendapatan tunggal Siti sangat tidak memadai berbanding pengeluaran untuk putra sulungnya yang mulai masuk SMK dan butuh biaya banyak. Tergugah untuk belajar tentang bisnis online dari teman-temannya Siti mencoba menjual dagangannya secara daring. Betapa girangnya Siti tatkala hasil usaha daringnya ternyata berlipat ganda. Selain memperluas pergaulan, Siti tidak lagi capek berkeliling untuk menjajakan dagangannya. Saat bergabung dalam kepengurusan dan keanggotaan KUBE Ngebong Indah yang menjual aneka makanan dan minuman buatan anggotanya pada tahun 2017, Siti menjadi lebih semangat menjajakan dagangannya lewat online dan sering mengikuti bazar-bazar baik di kota Madiun maupun luar kota Madiun.

Untuk memperluas usahanya, Siti juga bergabung dengan Mahakarya Sejahtera Indonesia (MSI), kelompok daring beranggotakan pedagang online untuk memperluas jejaring sosial dan meningkatkan pendapatannya.

Pertengahan tahun 2017, Omset Siti mencapai Rp 6.000.000 sampai Rp 9.000.000 per bulan. Berkat keuletannya sekarang Siti sudah bisa membeli motor baru, dan membangun rumah sendiri dibelakang rumah ibunya.

Keahlian Siti lambat laun turut dipelajari putranya pertamanya sebagai reseller. Penghasilan seharinya bisa mencapai berkisar antara Rp 50.000,00 sampai Rp 100.000,00.-

Pertengahan tahun 2017, Omset Siti mencapai Rp 6.000.000 sampai Rp 9.000.000 per bulan.

Page 20: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI18

CERITA 9Keterbatasan Ekonomi Tidak Membatasi Gus Budi Memanah di Tingkat Nasional Penulis: Dewa Putu Pratama Nugraha, S.Tr.Sos - Pekerja Sosial Supervisor PKH Kabupaten Buleleng

Ida Komang Budi Santosa adalah atlet panahan tingkat nasional. Gus Budi, panggilan akrabnya, adalah anak sulung dari pasangan Ida Ayu Kade Siastini dan Ida Komang Artana penerima

Program Keluarga Harapan (PKH) kohort 2012.

Kondisi ekonomi keluarga Gus Budi bukanlah halangan bagi pemuda 18 tahun ini untuk membidik gelar juara pada berbagai kejuaraan dan menuntut ilmu untuk membina kehidupan yang baik.

Memasuki dunia panahan berkat arahan pamannya saat ia masih kelas IX SMP, tidak lama bagi Gus Budi untuk meraih juara II pada kejuaraan nasional club se-Jawa Bali pada bulan Desember 2016. Selang kurang lebih setahun, September 2017, Gus Budi sudah meraih medali emas kategori aduan beregu putra pada perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Bali dan medali perak kelas nasional kategori total beregu putra. Prestasi Gus Budi terus melejit meraih Juara I dalam aduan Mixed Team putra divisi standar bow tingkat umum yang diikuti oleh atlet seluruh pemkab, pemkot dan

club se-Indonesia dalam kejuaraan “Mangupura Open Archery Tournament 2017.” Selanjutnya, tahun 2018 Gus Budi kembali meraih juara I kategori standard bow umum beregu putra dalam “Bali Heroes Indoor Archery Open Championship”. Atlet asal Star AC ini kembali meraih juara III diajang Mangupura Archery Cup divisi nasional standar bow putra.

Penghasilan orangtua Gus Budi tidak menentu untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Ayah Gus Budi mengidap penyakit epilepsi yang dapat kambuh sewaktu-waktu sehingga tidak dapat diandalkan untuk bekerja normal. Rumah keluarga Gus Budi amat memprihatinkan. Dinding bangunannya terbuat dari batu bata mentah beralas tanah sementara dinding dapur berbahan ulatan bamboo dan pilar-pilar yang sudah lapuk. Listriknya menumpang rumah saudara dengan membayar sekitar Rp.100.000/bulannya. Keluarga Gus Budi masih memanfaatkan ”pancoran” sebagai sumber air bersih dan kali untuk melakukan aktivitas MCK dan kebutuhan air bersih karena mereka punya kamar mandi.

Untuk menuju sekolah, dulu Gus Budi harus menyusuri jalan setapak, menuju jalan utama desa. Kini ia bisa menggunakan sepeda motor untuk sekolah maupun latihan panahan yang diperolehnya dari bonus Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2017 sebagai atlet Kabupaten Badung.

“Saya dukung apapun yang ingin dicapai Gus Budi, baik kuliah maupun kerja, yang penting nanti tidak hidup susah lagi,” kata sang ayah Ida Ayu Kade Siastini sambil menitikkan air mata karena merasa tidak mampu memberikan kehidupan yang layak bagi keluarganya.

Page 21: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

19

Kedua orangtua Gus Budi sangat menghargai bantuan yang diperoleh melalui PKH yang nyata-nyata membantu kebutuhan keluarga, khususnya terkait pendidikan, kesehatan dan pangan. Selain PKH, bonus-bonus yang diperoleh Gus Budi dari prestasi panahannya selama ini juga sangat membantu pemenuhan kebutuhan keluarga, sekolah dan pemeliharaan perlengkapan pahanannya.

Selain jitu membidik sasaran cabang olahraga kecintaannya, Gus Budi juga membidik lulus SMA untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan bea siswa Bidik Misi untuk mengangkat derajat keluarganya.

“Saya dukung apapun yang ingin dicapai Gus Budi, baik kuliah maupun kerja, yang penting nanti tidak hidup susah lagi,” kata sang ayah Ida Ayu Kade Siastini sambil menitikkan air mata karena merasa tidak mampu memberikan kehidupan yang layak bagi keluarganya.

Page 22: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI20

CERITA 10Dulu KPM Sekarang Penyalur Sayuran Seluruh Pasar CirebonPenulis: Nur Rahmawati S - Pekerja Sosial Supervisor PKH Kota Cirebon

Berusaha sebagai penjual sayur keliling sepeda saat menjadi peserta PKH tahun 2014, Jubaedah, tinggal di rumah sangat sederhana. Ibu lima anak yang akrab dipanggil Juju semuanya mondok

di Pesantren di daerah Kuningan, Jawa Barat

Tahun 2016, KUBEnya mendapatkan bantuan modal dari pemerintah sebesar Rp. 20.000.000 untuk dimanfaatkan oleh 10 anggota membuka usaha. Sebagai ketua KUBE, Juju belajar mengenai pembukuan agar mampu mengatur pemasukan dan pengeluaran uang, serta mendapatkan keuntungan untuk ke-10 anggotanya. Juju juga mengkoordinasi kelancaran usaha warung sembako untuk kesejahteraan dan keuntungan seluruh anggota .

Sembari menjadi ketua KUBE Cibogo, Juju juga mengembangkan usaha pribadinya berjualan sayuran, dengan cara menjadi bandar penerima sayuran dari petani yang ada di daerah Cibogo. Dengan kegigihannya, Juju berhasil meluaskan jaringan pemasaran sayurannya dari daerah Cibogo hingga ke pasar-pasar tradisional di sekitar Kota Cirebon termasuk Pasar Jagastru dan Pasar Perumnas. Selain menjadi Bandar sayuran untuk pasar-pasar tradisional, di rumahnya Juju juga mengelola warung sembako dan sayuran. Dengan berbagai usaha yang dikelola, tidak heran semakin hari usaha Juju pun semakin maju. Saking majunya, tahun 2017 lalu Juju dan suaminya menyatakan mengundurkan diri dari kepesertaan PKH secara mandiri. Kendati sudah tidak lagi menjadi peserta PKH, Juju tetap dengan senang hati membantu anggota KUBE dengan penyampaian informasi dan koordinasi.

Pesan dan kesan Juju sebagai mantan PKM KPH adalah agar senantiasa semangat dan wujud penghargaan atas bantuan pemerintah adalah dengan dimanfaatkan sesuai peruntukan dengan sebaik-baiknya.

Pesan dan kesan Juju sebagai mantan PKM KPH agar senantiasa semangat dan wujud penghargaan bantuan pemerintah adalah dengan dimanfaatkan pergunakan sesuai peruntukan dengan sebaik-baiknya.

Juju (kanan) dan Rinna Yuliastanti (pendamping 2014).

Page 23: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

21

Kisah Utin Sutini, ibu rumah tangga berusia 48 tahun, membuktikan bahwa kesungguhan untuk mengubah kesejahteraan keluarga bukan sekedar impian. Pendapatan bersih

hariannya menjual tahu lamping kini mencapai Rp. 300.000. Untuk menunjang usahanya, Utini mempekerjanan enam pegawai untuk produksi dan sepuluh tenaga pemasaran dan/atau kurir.

Terseleksi sebagai KPM PKH Dusun Puhun RT. 05 RW. 02 Desa Ciawilor Kecamatan Ciawi Gebang tahun 2007, gabungan pendapatan harian Utin berjualan tahu lamping dan suami yang bekerja sebagai buruh pabrik tahu berkisar antara Rp 25,000 hingga Rp 50,000. Jumlah tersebut tidaklah memadai untuk mencukupi kebutuhan keluarga dengan dua anak jenjang pendidikan SD dan SMP. Oleh Utin, bantuan PKH dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bilamana memungkinkan, dana PKH sedikit demi sedikit ditabungnya untuk memulai usaha. Bermodalkan Rp 200,000,- dan dorongan motivasi pendamping PKH Uky Herningtiyas, Utin mulai memproduksi dan menjual sendiri tahu buatannya. Seiring meningkatnya produksi tahu lamping Utin, meningkat pula pendapatan keluarga Utin.

Penuh syukur atas bantuan PKH dan ketulusan pendamping PKH yang selalu mumpuni memberikan informasi dan motivasi berhasil mengubah pola pikir dan kepekaan keluarga Utin untuk mengakhiri ketergantungan mereka dari bantuan PKH. Selain menimbulkan kesadaran bahwa masih banyak keluarga yang membutuhkan bantuan pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup perekonomiannya, keberhasilan keluarga Utin tidak terlepas dari kemampuan pemerintah memberdayakan masyarakat dan pemanfaatan bantuan sosial secara maksimal. Setelah tujuh tahun dibantu oleh PKH, pada tahun 2014 Utin menyampaikan pengunduran keluarganya sebagai KPM PKH dan berhak bangga menyandang status KPM PKH Graduasi Mandiri seiring terwujudnya mimpi memiliki Pabrik Tahu.

CERITA 11PKH Mewujudkan Mimpi Memiliki Pabrik “Tahu Lamping”Penulis: Dendi Alfi an, SST

Kisah Utin Sutini, ibu rumah tangga berusia 48 tahun, membuktikan bahwa kesungguhan untuk mengubah kesejahteraan keluarga bukan sekedar impian.

Page 24: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI22

Rini Sri Wijayanti, warga Desa Musuk, Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah adalah segelintir pribadi dengan hati yang kaya. Bukan karena Rini memiliki usaha

yang menguntungkan atau pekerjaan dengan berpenghasilan memadai. Ibu dua anak usia SD dan SMP ini sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani sementara suaminya adalah buruh bangunan.

Namun informasi mengenai kondisi sosial ekonomi yang disampakan oleh Pendamping Sosial PKH, Rahmad Agung Nugroho saat acara musrenbangdes di Balai Desa Musuk menggugah nurani Rini untuk keluar dari kepesertaan PKH. Pertemuan musrenbangdes yang dihadiri oleh warga RT, RW dan perangkat Desa Musuk, mensosialisasikan data kemiskinan kecamatan yang menempatkan Desa Musuk para peringkat teratas se-Kecamatan Musuk. Saat mendengar penjelasan ini, Rini mengaku terhenyak dan meniatkan untuk secepatnya menyampaikan keinginannya untuk mundur dari kepesertaan PKH.

“Yang jelas bukan karena saya sudah kaya atau bukan karena tidak mau uangnya. Setelah jenengan (Anda) jelaskan di balai desa bahwa ternyata ada yang lebih membutuhkan dari saya dan ternyata ada banyak cerita yang menyedihkan di balik uang yang saya dapat. Semoga ada keluarga yang lebih berhak mendapatkan bantuan yang diperlukan. Semoga tidak lebih banyak lagi angka kemiskinan di Desa Musuk dan semoga pemerintah lebih bijak dalam memberikan bantuan sehingga tidak terjadi kecemburuan,” kenang Rini warga dukuh Recosari RT 04 RW 05 Desa Musuk Kecamatan Musuk saat menyampaikan pengunduran dirinya sebagai KPM PKH.

Meningkatnya kesadaran KPM PKH untuk tidak tergantung pada bantuan-bantuan sosial baik dari pemerintah maupun

non-pemerintah tidak terlepas dari peran pendamping PKH yang tak kenal lelah menjalankan kewajibannya serta tanggung jawab moralnya. Selain menularkan ilmu dan memberikan motivasi agar KPM PKH tidak pantang putus asa berupaya meningkatkan pendapatan melalui kelompok usaha bersama, mereka juga menanamkan nilai-nilai kemandirian dan solidaritas sosial. Perubahan perilaku yang diharapkan adalah timbulnya kesadaran bahwa kaya bukan ukuran uang melainkan harga diri dan berkurangnya kesenjangan ekonomi.

CERITA 12Musrenbangdes Mengkayakan Hati Rini Penulis: Astutik Indrawati - Pekerja Sosial Supervisor PKH Kabupaten Boyolali

Rini bersama Rahmad Agung Nugroho pendamping PKH sesaat setelah menandantangani surat

pernyataan pengunduran dirinya sebagai KPM PKH.

Rini Sri Wijayanti, warga Desa Musuk, Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah adalah segelintir pribadi dengan hati yang kaya.

Page 25: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

23

Menerima bantuan PKH sejak tahun 2011, kehidupan sehari-hari keluarga Uun sangat sederhana. Kemapanan keluarga warga Desa Petirhilir Kecamatan Baregbeg, Kabupaten

Ciamis Provinsi Jawa Barat, itu terganggu tahun 2014 karena suaminya menderita penyakit wasir yang cukup akut, dan tidak lagi dapat bekerja sebagai supir carry. Uun mulai mencari peluang ekonomi untuk penenuhan kebutuhan keluarganya. Setelah berdiskusi dengan Pendamping Sosial PKH Anggi Wulandari,S.Pd., Uun berniat untuk membuka usaha sendiri dengan memanfaatkan sumber daya lingkungan sekitar. Setelah melalui pembicaraan panjang untuk menimbang manfaat dan mudaratnya, dengan persetujuan suami, Uun pun meminjam dana bank sebesar Rp 5 juta sebagai modal usaha pembuatan aneka keripik.

Empat tahun sudah usaha aneka keripik Uun mapan memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Omset penjualan Aneka Kripik tersebut rata-rata sebesar Rp 12 juta perbulan, dengan laba bersih antara Rp 1,2 sampai Rp 1.5 juta perbulan.

Setelah melalui pendekatan yang cukup intens dari pendamping sosial PKH yang memberikan pemahamanan dan motivasi, Uun mampu diyakinkan bahwa perbaikan konsidi ekonomi keluarganya dalam tujuh tahun terakhir sudah menempatkannya layak untuk Graduasi Mandiri dari PKH pada tanggal 5 Maret 2018.

Sebulan kemudian, di halaman Pendopo Kabupaten Ciamis bulan April 2018, Uun mendapat kesempatan untuk bertatap muka langsung dengan Menteri Sosial Idrus Marham. Selain mengucapkan banyak terima kasih kepada Menteri Sosial, pada kesempatan itu Uun juga menyampaikan terima kasihnya kepada Presiden Republik Indonesia, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ciamis dan para pendamping PKH Kabupaten Ciamis.

CERITA 13Sakitnya Suami Timbulkan Gagasan Aneka Keripik Penulis: Neni Kurnilah - Pekerja Sosial Supervisor PKH Kabupaten Ciamis

Empat tahun usaha aneka keripik Uun mapan memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Omset penjualan Aneka Kripik tersebut rata-rata sebesar Rp 12 juta perbulan.

Page 26: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI24

CERITA 14Dari Menumpang Rumah Saudara Hingga Berhasil Mengelola Lima Gerobak Mie Ayam Penulis: Neni Kurnilah - Pekerja Sosial Supervisor PKH Kabupaten Ciamis

Saat terpilih menjadi KPM PKH tahun 2011, kondisi ekonomi keluarga Nurhayati layak mendapatkan bantuan pemerintah. Kendati sudah memiliki dua anak, Nurhayati dan suaminya

belum memiliki rumah dan masih menumpang di rumah saudaranya.

Sejak tahun 1990-an, Nurhayati dan almarhum suaminya ulet membuat dan keliling berjualan mie ayam. Berdagang keliling di sekitaran desa Linggapura, Karangpawitan, Kawali kadang bahkan sampai ke daerah Kawali Mukti. Penuh ketekunan dan kerja keras almarhum suami Nurhayati menjajakan mie ayam. Banyak rintangan yang telah dilalui dengan usaha ini. Kadang dagangan sepi, kadang sudah memasak suaminya sakit tidak bisa jualan. Namun Nurhayati dan keluarga tidak kenal lelah hingga mampu secara bertahap mulai membangun rumah sendiri.

Kendati ditinggal almarhum suami, kerja keras keluarga Nurhayati keliling menjajakan mie ayam terus berkembang pesat. Perlahan namun pasti gerobak mie ayam Nurhayati meningkat dari awalnya hanya 1 gerobak, bertambah menjadi 2 gerobak dan pada tahun 2018 ini Nurhayati dan keluarganya mengelola 5 gerobak mie ayam keliling dan mempekerjakan pegawai. Omset rata-rata Nurhayati mencapai Rp 5 juta per bulan.

Pada saat sebelum mengambil keputusan untuk graduasi mandiri masih mempunyai satu komponen PKH yaitu anaknya yang masih duduk di bangku SMA kelas 11, dengan segala tekad yang kuat, kerja keras dan ketekunan Nurhayati bisa mengubah kehidupan keluarga

ke arah yang lebih maju secara ekonomi, dan pada tanggal 5 April 2018 Nurhayati menyatakan keluar dari kepesertaan PKH atas kemauan dirinya sendiri. Semoga menjadi motivasi dan contoh bagi KPM PKH lainnya yang sudah sejahtera secara sukarela mau keluar dari kepesertaan PKH.

Kendati ditinggal almarhum suami, kerja keras keluarga Nurhayati keliling menjajakan mie ayam terus berkembang pesat.

Page 27: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

25

CERITA 15Anak Peserta PKH Demak Ikut Pertukaran Pelajar Ke ThailandPenulis: Dian Nuraeni, A.KS. - Pekerja Sosial Supervisor PKH Kabupaten Majalengka

“Miskin boleh jadi, tapi bodoh jangan.” Ungkapan itu pantas disandang Ganda Kusuma Wardana, anak Kusmiyati dan Suyanto peserta PKH Karangawen, warga Dukuh Ngiri RT

02 RW 03 Desa Karangawen Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak.

Walaupun ibunya hanya buruh pabrik dan ayahnya seorang kuli bangunan, prestasi dan keberhasilan Wardana membuktikan bahwa kondisi ekonomi keluarga sama sekali tidak menghalanginya untuk berprestasi. Kecerdasan Wardana sudah tampak semenjak kecil dan paling menonjol dalam pelajaran Matematika. Selama sekolah di SDN Karangawen 2 dan SMPN 1 Karangawen, Wardana selalu menyandang peringkat 1 kelasnya.

Selain berprestasi dalam bidang akademik, anak bungsu 3 bersaudara ini juga berhasil memperoleh juara 3 dalam ajang Bela Diri Kempo Tingkat SMA se- Jawa Tengah.

Sepulang dari Thailand Wardana sudah ditawari Praktek Kerja Lapangan di Showroom Mobil Honda di Banyumanik Semarang.

“Miskin boleh jadi, tapi bodoh jangan.” Ungkapan itu pantas disandang Ganda Kusuma Wardana, anak Kusmiyati dan Suyanto peserta PKH Karangawen.

Page 28: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI26

CERITA 16Anak Peserta PKH Demak Ikut Ajang Kontes Robot IndonesiaPenulis: Fahrunissa Ayu Amalia, S. Tr. Sos - Pekerja Sosial Supervisor PKH Kabupaten Demak

Betapa bangganya Patonah, buruh pabrik, KPM PKH saat menceritahan keberhasilan putranya, Ahmad Zuhri yang memimpim Tim Robotik Universitas Islam Sultan Agung (Unissula)

Semarang berhasil menjuarai Kontes Robot Indonesia di Yogyakarta.

Berkat kegigihan tim dan bimbingan dosennya di kampus, Ahmad Zuhri dkk mampu menciptakan robot pemadam api yang dinamai The Beater. Bengkel sederhana berukuran 3 X 3 meter adalah saksi bisu keuletan Ahmad Zuhri dan kawan-kawannya mencurahkan perhatian dan kreati tasnya setiap selesai kuliah.

Kemenangan Beater bukan tanpa perjuangan. “Pada tahap penyisihan awal, saya dan kawan-kawan. harus berhadapan dengan tim robotik Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Gajah Mada Yogyakarta,” kata Ahmad Zuhri yang mengantarkan tim robotik Unissula pimpinannya menjadi wakil resmi Indonesia di ajang internasional kegiatan Trinity Collage Fire Fighting Internasional Robot Contest, di Hartford, Connecticut Amerika Serikat.

Ayahnya, Juraimi, adalah petani pelosok desa di kabupaten Demak dengan pekerjaan sambilan servis elektronik di rumah sederhananya di dusun Krajan. Juraimi selalu mengajak Ahmad Zuhri untuk memperhatikannya menperbaiki elektronik milik tetangganya yang rusak. Berawal dari kebiasaan inilah Si Ahmad Zuhri kecil mulai tertarik mengutak-atik elektronik. Ketika masik duduk di bangku SMP, Ahmad Zuhri sudah lihai memperbaiki perangkat elektronik yang rusak berkat kegemarannya membantu ayahnya. Bukan tanpa perhitugan Juraimi menyekolahkannya di SMK Futuhiyyah Mranggen Demak jurusan Elektro. Prestasi Ahmad Zuhri sangat menonjol dalam bidang elektro. Lulus SMK Ahmad Zuhri melanjutkan ke Unissula Semarang mengambil jurusan Elektro di Fakultas Teknik Industri di kampusnya.

Ayahnya, Juraimi, adalah petani pelosok desa di kabupaten Demak dengan pekerjaan sambilan servis elektronik di rumah sederhananya di dusun Krajan. Juraimi selalu mengajak Ahmad Zuhri untuk memperhatikannya menperbaiki elektronik milik tetangganya yang rusak.

Page 29: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

27

Awalnya, Juraimi sempat ragu hendak menguliahkan putranya. “Orang tidak punya, petani kecil seperti saya, ibarat buat makan saja susah kok berani-beraninya menguliahkan anak, apa kuat? Untung istri saya dapat bantuan PKH, bisa buat uang saku anak belajar,” seloroh Juraimi.

“Kemenangan ini kami persembahkan khususnya bagi kedua orang tuaku, kampus Unissula tercinta, PKH, dan bangsa Indonesia,” kata Ahmad Zuhri.

Page 30: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI28

Dengan status keluarga sebagai Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH), Acep Muhamad Saepussuja berhasil lolos seleksi menempuh pendidikan di Universitas

Al-Azhar, Kairo, Mesir. Role Model Acep adalah guru-guru pesantren lulusan Universitas Al-Azhar yang memotivasi Acep untuk bercita-cita melanjutkan pendidikan perguruan tingginya di Mesir atau di Arab. Setelah lulus dari Madrasah Aliyah (MA) Baitul Hikmah Salopa Kab. Tasikmalaya pada tahun ini, Acep mengikuti pembinaan studi Universitas Al-Azhar di pondok pesantren Haur Kuning Cianjur. Acep mengikuti seleksi bersama sekitar 4.500 orang lainnya di Universitas UIN Bandung dan Jakarta. Pendaftar dari seluruh Indonesia konon jumlahnya mencapai 50.000 orang. Berkat ketekunan dan tekadnya yang kuat, Aceh berhasil lolos menjadi salah satu dari 2.000 orang calon mahasiswa asal Indonesia.

Kendati sangat bangga pada prestasi putra sulungya, kedua orangtua Acep juga mencemaskan biaya mulai kelengkapan administrasi sampai keperluan Acep di Mesir. Bagaimana tidak, ayah Acep sehari-hari nya bekerja sebagai tukang jahit dengan penghasilan rata-rata Rp 30,000 – Rp 40,000 per hari. Ibunya, Ucu, adalah Ibu Rumah Tangga. Ketiga adik-adik Acep ada yang masih bersekolah di MTs dan TK, sedangkan adik bungsunya masih balita.

Berkat pendidikan orangtuanya, Acep menjadi anak yang mandiri dan tidak pernah mengeluhkan apapun. Dibantu ayahnya Acep mencari tambahan pemasukan dengan membuat kanvas lukis yang dijual seharga Rp 25.000,- untuk keperluan tugas teman-temannya. Demi membeli Smartphone untuk keperluan informasi selama studi di Kairo, Acep mengumpulkan uang jajannya selama berbulan-bulan.

CERITA 17Acep Muhamad Saeppusuja, Anak KPM PKH Calon Mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo Mesir Penulis: Natya Luthfi yah Bunyamin, Sp.PSA. - Pekerja Sosial Supervisor PKH Kota Tasikmalaya

Hasil Lukisan Acep menggunakan kanvas yang dibuatnya.

Kartu Tanda Peserta dan Daftar calon Mahasiswa Universitas Al-Azhar yang lolos seleksi.

Homevisit keluarga Acep di Kel. Cigantang Kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya.

Acep beserta kedua orangtuanya.

Berkat pendidikan orangtuanya, Acep menjadi anak yang mandiri dan tidak pernah mengeluhkan apapun.

Page 31: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

29

Kabar yang paling menggembirakan selain graduasi keluarga Sri Asih dari PKM PKH pada tahun 2017 adalah bahwa belum lama ini mereka telah membeli pick up bekas untuk lebih memudahkan kegiatan usaha suaminya.

Rumah Sri Asih.

CERITA 18Berkat Usaha Pertukangan KPM PKM Purworejo Graduasi MandiriPenulis: Inggit Rahmawati - Pekerja Sosial Supervisor PKH Kabupaten Purworejo

Mewakili ibu tiga anak yang bekerja di rantau bersama suaminya, nenek Rasidah menjadi peserta PKH tahun 2012. Sehari-harinya, Rasidah bekerja sebagai buruh tani.

Sri Asih menitipkan ketiga anaknya untuk tinggal di kampung bersama nenek Rasidah. Setelah beberapa bulan merantau, Sri Asih dan suaminya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman proyek bangunan yang mempekerjakan mereka sudah selesai. Sekembalinya di kampung halaman, Kelurahan Tangkisan Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo, Sri Asih dan suaminya mencoba memulai usaha jasa pertukangan - bangunan dan perkayuan.

Berbekal dari pengalaman yang diperoleh saat di perantauan, usaha pertukangan mereka cepat menggaet pesanan. Banyak yang berminat menggunakan jasa pertukangan suami Sri Asih dikarenakan hasil pekerjaannya dinilai sangat baik dan sesuai dengan harapan.

Sri Asih sendiri tekun dalam kegiatan buruh tani. Sedikit demi sedikit penghasilan mereka dikumpulkan. Dengan kondisi ekonomi yang sudah mulai tertata, mereka memperbaiki rumah tempat tinggal yang tadinya sederhana sekarang sudah menjadi lebih baik. Masih mengandalkan ketekunan keduanya bekerja, keadaan ekonomi keluarganya kian membaik. Dari semula hanya mengolah sawah miliki orang lain kini mereka pun telah mampu membeli sepetak sawah.

Kabar yang paling menggembirakan selain graduasi keluarga Sri Asih dari PKM PKH pada tahun 2017 adalah bahwa belum lama ini mereka telah membeli pick up bekas dengan harga yang relatif murah untuk lebih memudahkan kegiatan usaha suaminya, dan dengan harapan dapat lebih melancarkan rezekinya di kemudian hari.

Rasidah dan Sri Asih.

Page 32: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI30

CERITA 19 Usaha Laundry Hantarkan Diana Graduasi PKM PKH MandiriPenulis: Anggi Rizqika Ekaputri – Pekerja Sosial Supervisor PKH Kota Banjarbaru

Tahun 2014, Diana Kusnarti adalah KPM PKH dengan komponen anak SMA dan apras kondisi ekonomi lemah. Suami Diana bekerja sebagai kuli bangunan dengan penghasilan tak menentu

dirinya sendiri bekerja sebagai pengasuh anak tetangga dan buruh cuci. Tahun 2016, anak Diana lulus pendidikan SMA dan berhasil mendapatkan pekerjaan di PT Angkasa Pura di Kelurahan Syamsuddin Noor, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan gaji sekitar Rp 3.000.000,00/bulan membuat keadaan perekonomian keluarga Diana beranjak naik.

Masih di tahun 2016 juga, Diana menerima hadiah sebuah mesin cuci dari gerak jalan 17 Agustus. “Aku dulu kan bantu-bantu nyuci ya, terus pengen banget buka laundry, tadinya mau kredit mesin cuci. Eh tapi pas aku ikut lomba 17-an di RT aku dapet undian mesin cuci eh mba, aku nda nyangka.” tutur Diana dengan logat Jawanya. Hadiah mesin cuci dimanfaatkan Diana untuk membuka usaha laundry. Dari usahanya tersebut, Diana mendapatkan penghasilan sekitar Rp 2.000.000 hingga Rp 3.000.000 setiap bulannya.

Azmirul Rufaida, Pendamping PKH Kelurahan Syamsuddin Noor, selalu menyampaikan “Anggap PKH ini sebagai tongkat bagi ibu-ibu sekalian. Artinya apa? Jika Ibu-ibu sedang jatuh, dan ada tongkat disana maka tongkat itu dapat Ibu gunakan untuk berdiri, kan? Tapi ketika Ibu-Ibu ternyata sudah dapat berjalan bahkan berlari otomatis Ibu sudah tidak memerlukan tongkat itu.” Ucap Azmirul, yang selalu ia sampaikan saat pertemuan kelompok atau kegiatan P2K2 berlangsung.

Setelah menghitung total pengeluaran dan pemasukan untuk keluarganya Diana memutuskan untuk mengundurkan diri

menerima bantuan PKH. “Aku hitung-hitung dari upah aku dititipi anak berapa, laundry berapa, dikasih anak berapa sama dikasih bapaknya berapa. Aku ngerasa udah cukup. Aku takut kalau masih nerima PKH ini karena aku maunya gantian gitu loh mba. Masih ada lah orang di bawahku ini.” terang Diana yang memutuskan untuk graduasi mandiri dari PKH pada tahun 2017 karena kondisi perekonomian keluarganya yang terus meningkat dan usaha laundrynya stabil.

“Aku ngerasa udah cukup. Aku takut kalau masih nerima PKH ini karena aku maunya gantian gitu loh mba. Masih ada lah orang di bawahku ini ,” kata Diana.

Page 33: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

31

Bantuan yang diterima dari PKH digunakannya sebagai modal untuk membeli bahan membuat kue putu. Dengan penuh keyakinan dan cekatan ia meramu semua bahan putu ayu yang cantik dilihat secara tampilan dan enak dicicip.

CERITA 20Merajut Asa Dalam Manisnya Putri AyuPenulis: Ririn Septia, S.ST - Pekerja Sosial Suprevisor PKH Kabupaten Tasikmalaya

Meli adalah seorang Ibu Rumah Tangga muda yang menjadi KPM PKH yang tidak ingin terus bergantung dengan bantuan namun ingin mandiri dengan potensi yang dimilikinya.

Dengan keahliannya, dia mencoba membuat kue putu untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Bantuan yang diterima dari PKH digunakannya sebagai modal untuk membeli bahan membuat kue putu. Dengan penuh keyakinan dan cekatan ia meramu semua bahan putu ayu yang cantik dilihat secara tampilan dan enak dicicip.

Selang beberapa bulan berselang Meli berpikir untuk mengembangkan usahanya. Dia mulai memasarkan usaha putu ayu-nya ke salah satu pasar yang cukup besar di Kota Tasikmalaya, setelah sebelumnya hanya dipasarkan di Pasar Singaparna. Kendati sedang hamil besar, Meli tetap semangat memasarkan kue putu ayunya.

Seiring berjalannya waktu pesenan kue putu Meli semakin banyak dan ekonomi keluarganya pun semakin membaik. Tahun berikutnya Meli memilih mundur dari kepesertaan PKH. Sejak memutuskan untuk berhenti dari keanggotaan PKH, usaha Meli semakin hari semakin maju. Hingga saat ini, Meli sudah memiliki kurang lebih 30 karyawan – beberapa diantaranya adalah penerima bantuan PKH yang pernah menjadi rekan satu kelompoknya. Keberhasilan Meli adalah keniscayaan dari usaha dan keyakinan yang selalu dipegangnya. Tidak menutup kemungkinan Meli-Meli lainnya akan tercipta dari anggota penerima PKH jika prinsip hidup, usaha, dan keyakinannya akan kesuksesan diresapi dan dilaksanakan.

Proses Pembuatan Kue Putri Ayu.

Page 34: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI32

Resti Setyadi Nova Atlet sepeda down hill ini merupakan anak ketiga Keluarga Penerima Manfaat PKH kecamatan Singaparna.

Bakat Resti Setyadi Nova dalam olahraga sudah mulai terlihat sejak ia kecil. Ketika berusia 4 tahun, Resti selalu tampak gembira saat berenang di selokan besar bersama teman-temannya yang pada umumnya laki-laki. Melihat hal tersebut, ibunda Resti berinisiatif untuk mengikutsertakan Resti les renang meski dengan keterbatasan ekonomi. Tidak lama sejak mengikuti les, Resti diikutsertakan dalam lomba menjadi pemenangnya. Hal tersebut tentu saja membanggakan bagi kedua orang tuanya dan membuat mereka semakin suportif terhadap bakat yang anaknya. Sejak saat itu, Resti sering mengikuti lomba renang berbagai tingkat hingga masuk sekolah menengah pertama.

Menginjak SMP, minat Resti berkembang pada olahraga lain yaitu sepeda. Suatu ketika, saat pelanggan yang membetulkan televisi di rumahnya dan mengetahui bahwa Resti senang sekali bersepeda. Karena orang tersebut kenal dengan salah satu komunitas sepeda, Resti diajak untuk bergabung dalam sesi latihan mereka di Gunung Galunggung. Orang tua Resti tidak serta merta mengijinkan tetapi setelah dibujuk dan diberi penjelasan akhirnya bersedia mengijinkan Resti mengikuti latihan di komunitas tersebut dengan tetap diawasi oleh ayahnya. Tidak lama sejak bergabung dengan komunitas tersebut, Resti diikutsertakan dalam lomba dan menjadi pemenangnya. Potensi Resti menarik minat beberapa orang yang melihatnya dan ingin melatihnya. Tidak ketinggalan, ibunya memiliki andil besar dalam latihan Resti. Setiap kali latihan sik, ibunya selalu menemani merangkap menjadi pelatihnya.

Terlahir dari pasangan Setyadi dan Siti Aminah, Resti menjelma menjadi tomboy dengan segudang prestasi. Anak ke-3 dari 4 bersaudara ini telah mengikuti berbagai kejuaraan tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Bukan hanya menjadi peserta, Resti berhasil memperoleh predikat juara. Terakhir ia menyabet juara ke 2 kejuaraan Down Hill di Nepal.

Betapa besar dukungan yang diberikan ibu dan ayahnya untuk potensi dan hobi yang dimiliki Resti meskipun memiliki banyak keterbatasan. Apapun mereka lakukan demi kesuksesan anaknya. Ibunya Resti pun bahkan pernah rela menjadi TKW demi anak-anaknya.

CERITA 21Keterbatasan Ekonomi Bukan Alasan Bagiku Sampai Ke NepalPenulis: Ririn Septia, S.ST - Pekerja Sosial Suprevisor PKH Kabupaten Tasikmalaya

Betapa besar dukungan yang diberikan ibu dan ayahnya untuk potensi dan hobi yang dimiliki Resti meskipun memiliki banyak keterbatasan.

Page 35: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

33

CERITA 22Usaha Warung Graduasi PKM KPH dalam 5 TahunPenulis: Inggit Rahmawati - Pekerja Sosial Supervisor PKH Kabupaten Purworejo

Nur Solekhah adalah peserta PKH sejak tahun 2012. Beliau memiliki dua orang anak. Suaminya bekerja sebagai buruh pencari barang bekas (rongsok). Ketika ada waktu lenggang, Nur

Solekhah kerap sering membantu suaminya bekerja.

Awalnya, menjadi peserta PKH, mereka mencoba memulai usaha warung sederhana yang menjual lotek dan kopi karena di lingkungan tempat tinggal mereka di kelurahan Pogungjurutengah, Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo, ada pusat pengumpul barang bekas. Buruh yang beristirahat di warungnya. Modal Nur Solekah sebagian besar merupakan bantuan PKH yang disisihkan.

Usaha warungnya semakin lama semakin membaik. Tidak hanya lotek dan kopi, barang dagangan mereka ditambah dengan sembako dan jajanan ermasuk beberapa puluh tabung gas LPG (3kg) dan galon air mineral. Berhubung tempat usahanya yang cukup strategis dan lingkungan sekitar yang mendukung, penghasilan dari usaha warung dirasa memadai untuk kebutuhan keluarga. Nur Solekhah, karenanya memilih mengundurkan diri dari menerima KPH pada tahun 2017.

Keluarga Ibu Nur Solekhah.

Foto terbaru rumah tempat tinggal Ibu Nur Solekh

Awalnya, menjadi peserta PKH, mereka mencoba memulai usaha warung sederhana yang menjual lotek dan kopi di lingkungan tempat tinggal mereka.

Page 36: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

CERITA PENDEK KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA HARAPANCERITA SUKSES ANAK BERPRESTASI DAN KPM SEJAHTERA MANDIRI34

Page 37: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi

35

Page 38: Cerita Pendek Keberhasilan Program Keluarga Harapanpkh.kemsos.go.id/dokumen/DOCS20181016013259.pdf · untuk siap berkompetisi dengan Negara lain. Semoga buku ini dapat menginspirasi