catatan dokter muda psikiatri

Upload: rifa-nezty

Post on 01-Jun-2018

257 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    1/31

    Catatan Dokter Muda/Status Mental Anamnesis

    Identitas

    Keluhan utama (KU)

    •  Penurunan kesadaran

    •  Bicara bergumam panjang lebar (Jawa: ngomyang)

    •  Bicara tidak teratur

    •  Gaduh gelisah

    •  Bingung

    •  Mengamuk

    •  Sering mengamuk

    •  Marah-marah sendiri

    •  Menangis sendiri

    •  Tertawa sendiri

    •  Terus-menerus berbicara panjang lebar sulit berhenti

    •  Sulit atau tidak dapat memahami pembicaraan (bicara tidak menyambung)

    •  Sering berjalan mondar-mandir

    •  Sering keluyuran tanpa tujuan

    •  Sering mendengar bisikan

    •  Melihat hantu, jin, atau setan

    •  Ingin bunuh diri

    •  Percobaan bunuh diri

    •  Sulit tidur

    •  Tidak dapat tidur

    •  Sedikit makan dan minum

    Riwayat penyakit sekarang (RPS)

    Riwayat penyakit dahulu (RPD)

      Riwayat sakit serupa

    •  Riwayat gangguan jiwa

    •  Riwayat mondok

    •  Riwayat trauma

    •  Riwayat kejang

    •  Riwayat hidrosefalus

    http://id.wikibooks.org/wiki/Catatan_Dokter_Muda/Anamnesis/Identitashttp://id.wikibooks.org/wiki/Catatan_Dokter_Muda/Anamnesis/Identitas

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    2/31

    Status mentalis

    Deskripsi umum

    Penampilan

    •  Jenis kelamin

    •  ♂ (laki-laki)

    •  ♀ (perempuan) 

    •  Perbandingan penampilan terhadap usia

    •  Lebih muda dari usia

    •  Sesuai usia

    •  Lebih tua dari usia

    •  Perawatan diri

    •  Baik / cukup

    •  Kurang

    •  Buruk

    Psikomotor

    •  Hipoaktif

    •   Normoaktif

    •  Hiperaktif

    Sikap terhadap pemeriksa•  Kooperatif

    •  Tidak kooperatif

    Kesadaran

    Kualitatif•  Tidak berubah

    •  Berubah

    Kuantitatif•  Compos mentis (CM)

    •  Delirium

    Suasana/alam perasaan

    Mood•

      Euforik•  Disforik

    Afek

    •  Hipertimik (meluas)

    •  Hipotimik (menyempit)

    •  Tumpul

    •  Datar

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    3/31

    Keserasian•  Serasi

    •  Tidak serasi

    Pembicaraan

    Ketersambungan pembicaraan•  Bicara menyambung

    •  Bicara tidak menyambung

    Intonasi•  Jelas

    •  Tidak jelas

    Persepsi

    Halusinasi

    Ilusi

    Depersonalisasi

    Derealisasi

    Pikiran

    Bentuk•  Realistik

    •   Nonrealistik

    Isi•  Waham curiga/paranoid

    Arus•  Koheren

      Inkoheren

    Daya ingat dan konsentrasi

    •  Baik

    •  Menurun

    Insight (tilikan diri)

    •  Derajat I

    •  Derajat II

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    4/31

    Sindrom Psikosis

    Sindrom

    Psikosis

    Tanda

    Organik

    Psikosis /

    Gangguan Mental

    Kriteria

    PanduanSkizofrenia? Diagnosis Banding

    •  Waham

    •  Halusinasi

    •  Inkoherensi

    •  Katatonia

     Ada

    Psikosis organik,

    atau gangguan

    mental organik

    (GMO)

    •  F0. Gangguan Mental

    Organik, termasuk

    Gangguan Mental

    Simtomatik

    •  F1. Gangguan Mental

    dan Perilaku Akibat

    Penggunaan Alkohol

    dan Zat Psikoaktif

    Lainnya

    Tidak

    ada

    F2. Gangguan

    psikotik non-

    organik, atau

    psikosis

    fungsional, atau

    gangguan mental

    psikotik

    •  ≥ 1

    bulan

    •  Onset ≤

    45

    tahun

    •   Ada

    deterior asi

    Skizofrenia •  F20. Skizofrenia 

    •  < 1

    bulan

    •  Onset >

    45

    tahun

    •  Tidak

    ada

    deterior 

    asi

    Non-

    skizofrenia

    •  F21. Gangguan

    Skizotipal

    •  F22. Gangguan

    Waham Menetap

    •  F23. Gangguan

    Psikotik Akut dan

    Sementara

    •  F24. Gangguan

    Waham Induksi

    •  F25. Gangguan

    Skizoafektif

    Tidak •  F28. Gangguan

    http://id.wikibooks.org/wiki/Catatan_Dokter_Muda/Skizofreniahttp://id.wikibooks.org/wiki/Catatan_Dokter_Muda/Skizofreniahttp://id.wikibooks.org/wiki/Catatan_Dokter_Muda/Skizofreniahttp://id.wikibooks.org/wiki/Catatan_Dokter_Muda/Skizofrenia

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    5/31

    memenuhi

    kriteria di

    atas

    Psikotik Non-Organik

    Lainnya

    •  F29. Gangguan

    Psikotik Non-Organik

    YTT

    Diagnosis/Multiaksial Aksis I

    1. F0. Gangguan Mental Organik (GMO)

    2. F1. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif

    3. F2. Skizofrenia, Skizotipal, dan Gangguan Waham

    4. F3. Gangguan Mood (Afektif)

    5. F4. Gangguan Neurotik, Somatoform, dan Terkait Stres

    6. F5. Sindrom Perilaku yang Berhubungan Dgn Ggn Fisiologis dan faktor Fisik

    7. F8. Gangguan Perkembangan Psikologis

    8. F9. Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Biasanya Pada Masa Kanak dan

    Remaja

     Aksis II

    •  F60 ‒ F69. Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa

    •  F60.0. Gangguan Kepribadian Paranoid [2/74]

    •  F60.1. Gangguan Kepribadian Skizoid [2/74]

    •  Gangguan Kepribadian Skizotipal [2/74]

    •  Gangguan Kepribadian Antisosial [2/74]

    •  Gangguan Kepribadian Ambang [2/74]

    •  Gangguan Kepribadian Histerionik [2/74]

    •  Gangguan Kepribadian Narsisistik [2/74]

    •  Gangguan Kepribadian Menghindar [2/74]

    •  Gangguan Kepribadian Dependen [2/74]

    •  Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif [2/75]

    •  Gangguan Kepribadian Pasif-Agresif [2/75]

    •  Gangguan Kepribadian Yang Tidak Ditentukan (YTD) [2/75]

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    6/31

    •  F70 ‒ F79. Retardasi Mental 

     Aksis III

    1. A00 – B99: Penyakit infeksi dan parasit tertentu

    2. C00 – D48: Neoplasma

    3. E00 – G90: Penyakit endokrin, nutrisi, dan metabolik

    4. G00 – G99: Penyakit susunan saraf, dan lain-lain

     Aksis IV

     Aksis IV digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan lingkungan yang secara

    bermakna berperan pada perkembangan/eksaserbasi gangguan sekarang.

    Masalah yang dicakup: keluarga (primary support group), lingkungan sosial, pendidikan, pekerjaan,

    perumahan, ekonomi, akses ke layanan kesehatan, hukum/kriminal, psikososial, dan lingkungan

    lainnya.

     Aksis V

     Aksis V adalah skala penilaian global terhadap fungsi yang sering disebut sebagai Global assesment

    of functioning (GAF). Pemeriksa mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama

    periode waktu tertentu (misalnya saat pemeriksaan, tingkat fungsional pasien tertinggi untuk

    sekurangnya 1 bulan selama 1 tahun terakhir). Fungsional diartikan sebagai kesatuan dari 3 bidang

    utama yaitu fungsi sosial, fungsi pekerjaan, fungsi psikologis.

    Fungsi berupa skala dengan 100 poin dengan 100 mencerminkan tingkat fungsi tertinggi dalam semua

    bidang.

    Terapi PsikiatriTerapi awal

    •  Mondok bangsal

    •  Psikoedukasi keluarga

    •  Fiksasi

    Terapi injeksi

    •  Terapi mania akut

    •  Injeksi Haloperidol 1 ampul kalau perlu (jika gaduh gelisah)

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    7/31

    •  Injeksi Difenhidramin 1 ampul kalau perlu (jika gaduh gelisah)

    •  Terapi profilaksis mania

    •  Injeksi Haloperidol ½ ampul / 12 jam intramuskular

    •  Injeksi Difenhidramin ½ ampul / 12 jam intramuskular

    Terapi oral

    •  Risperidone 2 x 2 mg

    •  THP 2 x 2 mg

    •  CPZ 1 x 50 mg malam

    Neurotransmitter

    Sistem Saraf Pusat (SSP)

    Parasimpatis Simpatis

    Kolinergik Kolinergik

    Kolinergik Adrenergik

    Bronkhokonstriksi

    •  α1 

    •  Kontraksi iris

    •  Vasokonstriksi

    •  Penurunan motilitas usus

    •  Sekresi potassium dan air dari kelenjar ludah

    •  α2 

    •  Menghambat adenilat siklase

    •  β1 

    •  Lipolisis

    •  Kardiostimulasi

    •  β2 

    •  Bronkhodilatasi

    •  Vasodilatasi

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    8/31

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    9/31

     

    ↓  Dopamin-hidroksilase

    Norepinefrin

    Medula adrenal ↓  Feniletanolamin N-metil transferase

    Epinefrin

    Noradrenalin

    Serotonin[sunting] 

    Triptofan

    ↓ 

    Serotonin

    Keseimbangan neurotransmitter

    http://id.wikibooks.org/w/index.php?title=Catatan_Dokter_Muda/Neurotransmitter&action=edit&section=6http://id.wikibooks.org/w/index.php?title=Catatan_Dokter_Muda/Neurotransmitter&action=edit&section=6http://id.wikibooks.org/w/index.php?title=Catatan_Dokter_Muda/Neurotransmitter&action=edit&section=6http://id.wikibooks.org/w/index.php?title=Catatan_Dokter_Muda/Neurotransmitter&action=edit&section=6

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    10/31

    Agen Antiadrenergik Agen Antikolinergik

    Agen Antidopaminergik

    •  Klorpromazin (CPZ) 

    •  Trifluoperazin (TFP) 

    •  Haloperidol

    •  Risperidon

    •  Aripripazol

    •  Triheksifenidil (THP) 

    •  Difenhidramin

    •  Sulfas atropin

    •  Valium

    Psikofarmakologi

    №.  Psikotropika Obat Acuan Penggolongan

    1. Antipsikosis Chlorpromazine (CPZ)

    1.  Antipsikosis Tipikal

    •  Chlorpromazine (CPZ)

    •  Levomepromazine

    •  Perphenazine

    •  Trifluoperazine (TFP)

    •  Fluphenazine

    •  Thioridazine

    •  Haloperidol

    •  Antipsikosis Tipikal

    •  Antimania akut

    •  Pimozide

    2.  Antipsikosis Atipikal

    •  Sulpiride

    •  Clozapine

    •  Olanzapine

    •  Quetiapine

    •  Risperidone

    2. Antidepresi Amitriptyline 1.  Antidepresi Trisiklik

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    11/31

    •  Amitryptiline

    •  Imipramine

    •  Antidepresi

    •  Antipanik

    •  Clomipramine

    •  Antidepresi

    •  Antiobsesif-kompulsif

    •  Antipanik

    •  Tianeptine

    •  Opipramol

    2.  Antidepresi Tetrasiklik

    •  Maprotiline

    •  Mianserin

    •  Amoxapine

    3.  Antidepresi MAOI-Reversible / RIMA

    •  Moclobemide

    •  Antidepresi

    •  Antipanik

    4.  Antidepresi Atipikal

    •  Trazodone

    •  Tianeptine

    •  Mirtazapine

    5.  Antidepresi SSRI

    •  Efek SSRI

    •  Antidepresi

    •  Antiobsesif-kompulsif

    •  Antipanik

      Contoh•  Sertraline

    •  Paroxetine

    •  Fluvoxamine

    •  Fluoxetine

    •  Citalopram

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    12/31

    3.Antimania(Antigaduh gelisah)

    Lithium Carbonate

    1.  Antimania Akut

    •  Haloperidol

    •  Antipsikosis Tipikal

    •  Antimania akut

    •  Carbamazepine

    •  Valproic Acid

    •  Divalproex Na

    2.  Obat Profilaksis Mania

    •  Lithium Carbonate

    4. Antiansietas Diazepam, Chlordiazepoxide

    1.  Antiansietas Benzodiazepine

    •  Diazepam

    •  Chlordiazepoxide

    •  Lorazepam

    •  Clobazam

    •  Bromazepam

    •  Oxazolam

    •  Clorazepate

    •  Alprazolam

    •  Antiansietas

    •  Antipanik

    •  Prazepam

    2.  Antiansietas Nonbenzodizepine

    •  Sulpiride

    •  Buspirone

    •  Hydroxyzine

    5. Antiinsomnia Phenobarbital

    1.  Antiinsomnia Benzodiazepine

    •   Nitrazepam

    •  Triazolam

    •  Estazolam

    2.  Antiinsomnia Nonbenzodiazepine

    •  Chroral-hydrate

    •  Phenobarbital

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    13/31

    6. Antiobsesif-kompulsif Clomipramine

    1.  Antiobsesif-kompulsif Trisiklik

    •  Clomipramine

    •  Antidepresi

    •  Antiobsesif-kompulsif

    •  Antipanik

    2.  Antiobsesif-kompulsif SSRI

    •  Efek SSRI

    •  Antidepresi

    •  Antiobsesif-kompulsif

    •  Antipanik

    •  Contoh

    •  Sertraline

    •  Paroxetine

    •  Fluvoxamine

    •  Fluoxetine

    •  Citalopram

    7. Antipanik Imipramine

    1.  Antipanik Trisiklik

    •  Imipramine

    •  Antidepresi

    •  Antipanik

    •  Clomipramine

    •  Antiobsesif-kompulsif

    •  Antipanik

    2.  Antipanik Benzodiazepine

    •  Alprazolam

    •  Antiansietas

    •  Antipanik

    3.  Antipanik MAOI-Reversible / RIMA

    •  Moclobemide

    •  Antidepresi

    •  Antipanik

    4.  Antipanik SSRI

    •  Efek SSRI

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    14/31

    •  Antidepresi

    •  Antiobsesif-kompulsif

    •  Antipanik

    •  Contoh

    •  Sertraline

    •  Paroxetine

    •  Fluvoxamine

    •  Fluoxetine

    •  Citalopram

    FORMAT STATUS STANDAR 

    1.  Pemeriksaan riwayat psikiatri 

    o  identitas penderita 

    o  keluhan utama 

    o  riwayat penyakit sekarang 

    o  riwayat penyakit dahulu 

    o  riwayat pribadi (pramorbid) 

      kehamilan dan persalinan 

      masa ana-anak awal 

      masa anak-anak pertengahan 

      masa anak-anak akhir 

      masa dewasa 

      riwayat penndidikan 

      riwayat pekerjaan 

      riwayat pernikahan 

      riwayat kemiliteran 

      riwayat keagamaan 

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    15/31

      riwayat aktivitas sosial 

      riwayat hukum 

      situasi hidup sekarang 

      riwayat psikoseksual 

      riwayat keluarga 

    2.  Pemeriksaan Status Mental 

    o  gambaran umum 

      penampilan 

      tingkah laku 

      sikap terhadap pemeriksa 

    o  emosi 

      afek 

      mood 

    o  pembicaraan 

    o  gangguan persepsi 

    o  proses pikir 

    o  sensorium dan kognisi 

      kesadaran 

      orientasi 

      daya ingat 

      konsentrasi 

      perhatian 

      kemampuan baca tulis 

      kemampuan visuospasial 

      pikiran abstrak 

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    16/31

    o  pengendalian impuls 

    o  pertimbangan dan pendapat 

    o  tilikan 

    o  reliable 

    3.  Pemeriksaan Fisik 

    o  pemeriksaan fisik umum 

    o  pemeriksaan neurologis 

    4.  Pemeriksaan penunjang 

    5.  formulasi diagnosis 

    6.  diagnosis multi aksisal 

    7.  formula psikodinamika 

    8.  terapi 

    9.  follow up 

    10.  lampiran 

    Kegawatdaruratan Psikiatri :

    •  bunuh diri

    •  perilaku kekeransan dan menyerang

    Strategi:

    •  pperlindungan diri sendiri

    •  mencegah bahaya 

    •  singkirkan gangguan kognitif karena media umum

    •  singkirkan ancaman psikosis 

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    17/31

     Etiologi Bunuh Diri ;

    •  faktor sosial : Egoistik, Altruistik, Anomik

    •  faktor psikologis :

    o  insting kematian yang diarahkan kepada diri sendiri

    o  khayalan balas dendam, hukuman, pertobatan, kelahiran kembali

    •  faktor fisiologi

    o  genetika

    o  neurokimia, defisiensi serotonin

    o  cidera yang disebabkan diri sendiri

    Indikasi Rawat Inap :

    •  tidak ada sistem pendukung yang kuat

    •  riwayat perilaku impulsif

    •  ada rencana tindakan bunuh diri sebelumnya 

    •  pernah melakukan tindakan bunuh diri sebelumnya

    Prediktor gaduh Gelisah :

    •  asupan alkohol/zat

    •  riwayat kekerasan, kriminal, penahanan

    •  kecemasan depresi, mania, gangguan pikiran 

    •  infark miokard, emboli paru, aritmia jantung, pendarahan internal

    Terapi :

    •   jika bersenjata dilucuti 

    •  ditempatkan dalam lingkungan yang aman

    •  medikasi spesifik

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    18/31

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    19/31

    DIAGNOSIS SKIZOFRENIA 

    •  satu gejala bila jelas atau dua gejala bila tidak begitu jelas :

    o  thougt echo, insertion withdrawal, broadcasting 

    o  delution of control, passivity, perseption 

    •  halusinasi audiotorik

    •  atau paling sedikit 2 dari gejala yang harus selalu ada :

    o  halusinasi yang menetap dari panca indra apa saja 

    o  arus pikir disisipi atau terputus

    o  perilaku kataton

    o  gejala-gejala negatif

    •  gejala tersebut sudah berlangsung 1 bulan atau lebih 

    •  ada perubahan yang konsisten dari mutu keseluruhan (GAF) 

    GEJALA UTAMA DEPRESI : 

    •  afek depresif  

    •  hilangnya minat 

    •  cepat lelah 

    GEJALA TAMBAHAN DEPRESI:

    •  konsentrasi dan perhatian berkurang 

    •  harga diri dan kepercayaan diri berkurang 

    •  rasa bersalah 

    •  pandangan masa depan suram 

    •  bunuh diri 

    •  terganggu tidur 

    •  nafsu makan berkurang 

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    20/31

    gejala psikotik pada depresi berat : 

    •  memenuhi gejala psikotik berat 

    •  adanya waham, halusinasi dan stupor 

    Persepsi (luas)= pemahaman pengertian dan tafsiran 

    sempit = semua yang ditangkap oleh panca indra 

    gangguan persepsi :

    •  ilusi

    •  halusinasi

    Gangguan arus pikir : inkoherensi, blocking, irelevan, flight of idea 

    Isi pikir : waham kejar , waham cemburu, waham kebesaran, waham curiga 

    indikasi rawat inap :

    •  gaduh gelisah

    •  membebaskan diri dari penderitaan

    •  terapi segera, membaik < 1 minggu 

    •  psikoterapi

    Pengaturan Dosis :

    dosis awal sesuai dengan dosis anjuran –> dinaikan tiap 2-3 hari –> dosis efektif –> evaluasi tiap

    2 minggu bila perlu naikkan –> dosis optimal –> pertahankan 8-12 minggu –> diturunkan tiap 2

    minggu –> dosis maintenance –> pertahankan 6 bulan sampai 2 tahun (diselingi drug holiday 1-2

    hari/minggu) –> tappering off (dosis diturunkan tiap 2-4 minggu) –> stop

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    21/31

    anti psikosis tipical : obat anti psikosis yang hanya bekerja memblokade dopamin pada reseptor

    pasca sinaps neuron di otak, khususnya sistem limbik dan ekstra piramidal (dopamin D2

    reseptor) 

    contoh : haloperidol, clorpromazine, trifluoperazine 

    anti psikotik atipical : obat antipsikosis yang berkerja terhadap dopamin D2 reseptor juuga

    terhadap serotonin 5 HT2 reseptor 

    contoh : resperidon, sulpiride 

    ciri antipsikotik potensi kuat : dosis kecil 

    efek sekunder : ekstra piramidal, parkinsonisme

    cocok untuk sindrom apatis, autistik dan hipoaktif  

    ciri antipsikosis potensi lemah : dosis besar

    efek sekunder : sedasi, hipotensi ortostatik, otonimik

    cocok untuk sindrom : hiperaktivasi motorik, gaduh gelisah, agresif, destruktif dan sulit tidur 

    antimania 

    •  akut : haloperidol, carbamazepine 

    •  profilaksis : lithium carbonat 

    antidepresan ; 

    •  trisiklik : amitriptilin

      tetrasiklik : amoxapine

    •  atipical : trazodone

    •  SSRI : sertaline

    •  MAOI : moclobamide 

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    22/31

    ECT ( electro convultion teraphy) 

    indikasi : gaduh gelisah, psikosis akut, depresi berat, mania, obsesif kompulsif, gangguan bipolar,

    gangguan paranoid, cemas hebat 

    kontra indikasi :

    •  absolut : TIK meningkat, tumor otak, fraktur, TB dengan caverne, infark miokard 

    •  relatif : ibu hamil, TB tanpa caverne, osteoporosis 

    Premedikasi : succinil choline, sulfat athropine, thiopental 

    beda ECT konvensional dan Monitor 

    •  ECT konvensional 

    o  alat sederhana, ringan

    o  operator 4 orang

    o  tanpa obat premedikasi

    o  efek samping lebih ringan tapilebih banyak

    o  kontra indikasi banyak

    o  kejang berat

    o  murah

    •  ECT monitor ;

    o  alat MECTA

    o  operator 3 orang

    o  obat premedikasi

    o  efek samping sedikit dan lebih berat

    o  kontra indikasi lebih sedikit

    o  kejang ringan

    o  mahal

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    23/31

    LAPORAN KASUS 

    SKIZOFRENIA PARANOID (F 20.0) 

    IDENTITAS PASIEN 

     Nama : Tn. AF Umur : 27 tahun 

    Jenis kelamin : Laki-laki 

    Suku : Bugis 

    Agama : Islam 

    Status perkawinan : Belum menikah 

    Warga negara : Indonesia 

    Pendidikan : STM 

    Pekerjaan : Kuli bangunan 

    Alamat : Desa Pana, Kec. Alla, Kab. Enrekang 

    Tanggal masuk RS : 2 April 2010 

    LAPORAN PSIKIATRI 

    Riwayat psikiatri diperoleh dari catatan medik, autoanamnesis pada tanggal 10

    April 2010, dan alloanamnesis pada tanggal 2 April 2010 dari Ny. J, 56 tahun, pekerjaan

    IRT, pendidikan SD, ibu kandung pasien. 

    I.  RIWAYAT PENYAKIT 

    A.  Keluhan utama 

    Mengamuk  

    B.  Riwayat gangguan sekarang 

    o  Keluhan dan gejala : 

    Dialami sejak ±1 tahun yang lalu tetapi tidak terus menerus dan memberat 1 minggu

    sebelum masuk rumah sakit. Pasien sering keluar meninggalkan rumah tanpa tujuan yang

     jelas dan sering memukul orang. Pasien mengaku sering mendengar bisikan-bisikan dan

    kadang melihat bayangan naga. Pasien sering bicara sendiri. Pasien juga merasa sering

    mengeluh sakit kepala dan badan terasa panas. 

    o  Hendaya / disfungsi : 

    •  Hendaya sosial (+) 

    •  Hendaya pekerjaan (+) 

    •  Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (+) 

    o  Faktor stressor psikososial : Tidak jelas 

    o  Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit psikis sebelumnya : ada 

    C.  Riwayat gangguan sebelumnya 

    a.  Riwayat penyakit terdahulu: 

    o  Trauma kapitis (-) 

    o  Infeksi (+) malaria pada tahun 2008. 

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    24/31

    o  Kejang (-) 

     b.  Riwayat penggunaan zat psikoaktif: 

     NAPZA 

    •  Merokok (+) 1-2 bungkus sehari sejak kelas 3 SMP 

    •  Alkohol (+) tidak sering, minum anggur atau tuak. 

    •  Obat-obatan lainnya (-) c.  Riwayat gangguan psikiatri sebelumnya: 

    •  Pasien pernah dirawat di RS. Dadi dengan keluhan yang sama sebanyak dua kali dan

     berobat tidak teratur. Dirawat pertama kali pada tanggal 8 Agustus – 11 Oktober 2009

    dan didiagnosa skizofrenia paranoid. Kemudian dirawat yang kedua kali pada tanggal 25

    Oktober – 23 Desember 2009 dan di diagnosa kembali sebagai skizofrenia paranoid. 

    D.  Riwayat kehidupan pribadi : 

    o  Pasien lahir normal, dibantu oleh dukun 

    o  Riwayat pertumbuhan fisik sesuai dengan anak lain seusianya. 

    o  Pendidikan terakhir tamat STM 

    o  Pasien sebelumnya bekerja sebagai kuli bangunan sejak tamat STM. o  Pasien agak pendiam tapi mudah bergaul. 

    E.  Riwayat kehidupan keluarga : 

    o  Anak ke-5 dari 8 bersaudara [♀,♀,♀,♂,(♂),♀,♂,♂] o  Belum menikah 

    o  Hubungan dengan keluarga baik. 

    o  Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak ada 

    F.  Situasi hidup sekarang 

    Pasien tinggal serumah bersama dengan ibu serta kedua adik laki-lakinya. Orang tua

     pasien sudah bercerai dan saudara-saudara pasien yang lain telah menikah dan tinggal

     bersama suami/istrinya masing-masing. 

    G.  Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya 

    Pasien merasa sakit dan membutuhkan pertolongan. 

    AUTOANAMNESA (10 April 2010) 

    DM : Selamat siang pak. 

    P : Siang dok. 

    DM : Perkenalkan nama saya Vindy, dokter muda yang bertugas disini. Nama bapak siapa? 

    P : Firman dok. 

    DM : Firman tinggal dimana? 

    P : Di Enrekang dok. 

    DM : Siapa yang antar Firman kesini? 

    P : Ibuku dok. 

    DM : Tanggal berapa Firman lahir? 

    P : Kulupami jg dok. 

    DM : Sekarang sudah umur berapa? 

    P : Kalo tidak salah sudah 27 tahun. 

    DM : Kenapa Firman dibawa kesini ? 

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    25/31

    P : Mengamuk ka dok. 

    DM : Apa yang membuat firman mengamuk? 

    P : Karena sakit sekali saya rasa dok. 

    DM : Apanya yang sakit? 

    P : Sering sakit badanku baru panas sekali juga badanku. Biasa kalau ndak tahan ka pergi

    ka mandi ke sungai. DM : Apa ada juga pengalamannya yang luar biasa? Yang sering dialami belakangan ini? 

    P : Ada. Biasa saya lihat bayangan. 

    DM : Bayangan apa? 

    P : Naga. Biasa kalau dia muncul dia masuki saya. Kalau dia masuk langsung ka pingsan. 

    DM : Jadi Firman tahu kalau dimasuki oleh naga? 

    P : Tahu dok, karena biasanya tidak sadar ka. 

    DM : Apa rasanya kalau lagi dimasuki naga? 

    P : Tidak ada rasanya. Saya lawan saja tapi tidak mampu ka lawan ki, jadi langsung ka

     pingsan. 

    DM : Bagaimana bentuknya itu naga? P : Besar, warna hijau, dan bintik-bintik. 

    DM : Apa hanya naga yang firman lihat? 

    P : Biasa macan juga. Ganti-ganti. 

    DM : Apa ada lagi pengalaman yang lain? Atau mungkin ada suara-suara aneh yang firman

    dengar? 

    P : Iya. Sering ka’ dengar suara-suara aneh. 

    DM : Apa dia bilang? 

    P : Dia ejek ka. 

    DM : Kapan biasa muncul? 

    P : Biasa kalau sendiri ka muncul itu naga dan suara bisikan mengejek. Biasa juga kalau

     bawa motor ka, sampai-sampai itu naga kayak mau kasih jatuh ka. 

    DM : Bagaimana caranya itu naga mau menjatuhkan Firman? 

    P : Itu naga berusaha untuk jatuhkan ka. Biasanya dia coba untuk menghalang-halangi

     jalanku baru berusaha untuk tabrak ka supaya jatuh. 

    DM : Jadi kita pernah jatuh? 

    P : Tidak. 

    DM : Apa yang membuat itu naga mau mencelakai Firman? 

    P : Tidak tau juga dok. Tidak tau juga kenapa dia mau celakai ka. Mungkin karena selalu

    ka lawan ki kalau mau masuk kedalam badanku. Makanya dia marah. 

    DM : Ada keluhan lain? 

    P : Iya dok. Saya pernah kena malaria waktu kerja di Papua. 

    DM : Kapan firman kena sakit malaria? 

    P : Waktu tahun 2008 dok. 

    DM : Apa yang Firman lakukan di Papua? 

    P : Saya kerja. Saya jadi kuli bangunan disana. 

    DM : Berapa tahun Firman kerja di Papua? 

    P : Sekitar 3 tahun ka disana dok. 

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    26/31

    DM : Apa pendidikan terakhirnya? 

    P : STM dok  

    DM : Berapa orang bersaudara? 

    P : Banyak saudaraku, ada 8 orang. 

    DM : Firman anak keberapa? 

    P : Saya anak ke-5 dok. DM : Apa Firman tau artinya panjang tangan? 

    P : Suka mencuri dok. 

    DM : Kalau tong kosong nyaring bunyinya? 

    P : hmm.....orang yang suka banyak bicaranya. 

    DM : Bagaimana kalau bagai air di daun talas? 

    P : Tidak tetap pada pendiriannya dok. 

    DM : Berapa 100-7? 

    P : 93. 

    DM : Terus berapa 93-7? 

    P : Hmm...85 dok. Ehh..86. DM : Kalau 86-7? 

    P : 79. 

    DM : Coba kita ulang angka yang saya sebut...7,3,4,8,2 

    P : 7,3,4,8,2 

    DM : Kalau Firman ketemu dompet dijalan, apa yang akan dilakukan? 

    P : Saya ambil saja. Kan itu yang namanya rejeki. 

    DM : Firman masih ingat namaku? 

    P : Dokter Vindy. 

    DM : Apa firman sudah makan siang? 

    P : Belum dok  

    DM : Sudah minum obatnya? 

    P : Sudah tadi. 

    DM : Oke firman. Terima kasih atas waktunya. 

    P : Sama-sama dok  

    II.  STATUS MENTAL 

    A.  Deskripsi Umum 

    1.  Penampilan : Seorang laki-laki umur 27 tahun, wajah sesuai umur, menggunakan pakaian

     berwarna ungu gelap dan celana panjang hitam. Rambut botak, kulit sawo matang,

     penampilan pasien cukup rapi. 

    2.  Kesadaran : Berubah 

    3.  Perilaku dan aktivitas psikomotor : Cukup tenang. 

    4.  Pembicaraan : Spontan, intonasi dan volume suara biasa. 

    5.  Sikap terhadap pemeriksa : Cukup kooperratif. 

    B.  Keadaan Afektif, Perasaan, dan Empati: 

    1.  Afek : Terbatas. 

    2.  Keserasian : Kurang serasi 

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    27/31

    3.  Empati : Tidak dapat diraba-rasakan. 

    C.  Fungsi Intelektual (kognitif) 

    1.  Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : Sesuai dengan taraf pendidikan. 

    2.  Daya konsentrasi : Cukup. 

    3.  Orientasi : 

    o  Waktu : Baik  o  Tempat : Baik  

    o  Orang : Baik  

    4.  Daya ingat: 

    o  Segera : Baik  

    o  Jangka pendek : Baik  

    o  Jangka panjang : Baik. 

    5.  Pikiran abstrak : Masih di observasi. 

    6.  Bakat kreatif : Tidak ditelusuri. 

    7.  Kemampuan menolong diri sendiri : Cukup. D.  Gangguan Persepsi 

    1.  Halusinasi : Halusinasi auditorik berupa suara bisikan 

    Halusinasi visual berupa melihat bayangan naga dan macan. 

    2.  Ilusi : Tidak ada 

    3.  Depersonalisasi : Ada (merasakan bayangan naga masuk kedalam 

     badannya dan setelah itu pasien menjadi pingsan) 

    4.  Derealisasi : Tidak ada. 

    E.  Proses Berpikir  

    1.  Arus pikiran: 

    a.  Produktivitas : Cukup 

     b.  Kontiniuitas : Relevan dan koheren 

    c.  Hendaya berbahasa : tidak ada. 

    2.  Isi pikiran : 

    a.  Preokupasi : Tidak ada. 

     b.  Gangguan isi pikiran: Waham kejaran (Selalu merasa dikejar oleh 

    seekor naga sampai mau didorong jatuh dari motor) 

    F.  Pengendalian Impuls: Cukup (riwayat pengendalian impuls terganggu 

    sebelum masuk RS) 

    G.  Daya Nilai 

    1.   Norma sosial : Cukup. 

    2.  Uji daya nilai : Terganggu. 

    3.  Penilaian realitas : Terganggu. 

    H.  Tilikan (insight) : Derajat 6 (Pasien sadar dirinya sakit dan perlu pengobatan) 

    I.  Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya. 

    III.  PEMERIKSAAN DIAGNOSIS LEBIH LANJUT 

    Pemeriksaan Fisik : 

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    28/31

    o  Status internus 

    T : 110/70 mmHg N : 76 x/menit P : 22 x/menit S : 36,6°C 

    -  Anemi (-), ikterus (-), sianosis (-) 

    -  Toraks : 

    •  Inspeksi : simetris kiri = kanan 

    •  Palpasi : MT (-), NT (-) •  Perkusi : sonor kiri = kanan 

    •  Auskultasi : BP: pekak, rhonki -/-, wheezing -/-, 

    BJ I/II murni reguler  

    -  Abdomen: 

    •  Inspeksi : datar, ikut gerak napas. 

    •  Auskultasi : peristaltik (+), kesan normal 

    •  Palpasi : hepar/lien tak ada pembesaran 

    •  Perkusi : tympani 

    -  Ekstermitas : dalam batas normal 

    o  Pemeriksaan status neurologis -  GCS : E4M6V5 

    -  Rangsang menings : kaku kuduk (-), kernig’s sign (-)/(-) 

    -   Nervus cranialis : pupil bulat isokor ɸ 2,5mm /ɸ 2,5mm, refleks cahaya langsung (+)/(+),refleks cahaya tak langsung (+)/(+). 

    -   Nervus cranialis lainnya : dalam batas normal 

    -  Sensibilitas : dalam batas normal 

    -  Motorik: dalam batas normal 

    -  SSO : dalam batas normal 

    o  Anjuran pemeriksaan penunjang: Tes DDR  

    IV.  IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA 

    Seorang laki-laki, 27 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan mengamuk yang

    dialami sejak ±1 tahun yang lalu tetapi tidak terus menerus dan memberat 1 minggu

    sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengaku sering mendengar bisikan-bisikan yang

    mengejek dirinya dan kadang melihat bayangan yang dideskripsikannya sebagai naga

    dan macan. Menurut pasien, bayangan itu sering memasuki dirinya dan terakhir pada saat

    di RS Dadi. Biasanya setelah naga atau macan masuk ke dalam tubuhnya, pasien

    mengaku pingsan. Pasien juga merasa sering mengeluh sakit kepala dan badan terasa

     panas. Menurut ibunya, pasien sering bicara sendiri dan keluar rumah tanpa tujuan pasti

    dan sering memukul orang. Pasien pernah bekerja di papua sebagai kuli bangunan dan

    menderita penyakit malaria pada tahun 2008. Pendidikan terakhir pasien STM. Pernah

    dirawat dua kali di RS Dadi, terakhir dirawat tanggal 25 Oktober - 23 Desember 2009

    dengan keluhan sama. Riwayat minum obat tidak teratur. Pasien belum menikah dan

    tinggal bersama ibunya. Pasien jarang tidur pada malam hari dan cepat tersinggung. Pada

    saat wawancara dengan pasien didapatkan pasien cukup tenang. Pemeriksaan dengan

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    29/31

     pembicaraan spontan, volume dan intonasi biasa. Afek terbatas, taraf pendidikan sesuai

    dengan pengetahuan. Orientasi baik, terdapat gangguan persepsi halusinasi auditorik dan

    visual, terdapat juga gangguan depersonalisasi berupa merasakan bayangan naga yang

    masuk kedalam tubuhnya. Terdapat gangguan proses berpikir berupa waham kejaran.

    Sikap pasien cukup kooperatif. Pengendalian impuls cukup. Tilikan derajat 6 dan dalam

    taraf dapat dipercaya. 

    V.  EVALUASI MULTIAKSIAL 

    o  Aksis I 

    Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis didapatkan gejala klinis yang bermakna

     berupa mengamuk dan sering jalan keluar tinggalkan rumahnya tanpa tujuan jelas. Pasien

    sering mendengar suara-suara dan kadang-kadang melihat bayangan. Pasien sering

     bicara sendiri. Pasien pernah memukul orang. Gejala sudah dialami sejak ±1 tahun yang

    lalu. Hal ini menimbulkan disabilitas dalam kehidupannya sehari-hari sehingga

    digolongkan dalam gangguan jiwa. Pada pasien didapatkan hendaya berat dalam menilai

    realita, disertai gangguan persepsi (terdapat halusinasi auditorik dan visual, dandepersonalisasi) sehingga dimasukkan dalam gangguan jiwa psikotik. Pada pasien tidak

    ditemukan kelainan organik sehingga digolongkan gangguan psikotik non-organik

    (fungsional). Adanya halusinasi auditorik dan waham sehingga digolongkan

    kedalam skisofrenia. Gejala yang menonjol dari pasien adalahhalusinasi auditorik dan

    visual disertai waham kejar sehingga digolongkan skisofrenia paranoid (F20.0).

    Adanya keluhan berupa sering sakit kepala dan badan terasa panas disertai adanya

    riwayat penyakit malaria pada tahun 2008 serta adanya depersonalisasi sehingga di

    didiagnosa banding dengan Gangguan Mental YTT akibat Kerusakan dan disfungsi Otak

    dan Penyakit Fisik (F06.9). 

    o  Aksis II 

    Ciri kepribadian tidak khas. 

    o  Aksis III 

    Tidak ada diagnosis. 

    o  Aksis IV 

    Stressor psikososial tidak jelas 

    o  Aksis V 

    GAF 50-41 (gejala berat(serious), disabilitas berat) 

    VI.  DAFTAR PROBLEM 

    o  Organobiologik: Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter di otak sehingga

    membutuhkan farmakoterapi. 

    o  Psikologis: Adanya hendaya berat dalam menilai realita sehingga memerlukan psikoterapi

    dan farmakoterapi. 

    o  Sosial: Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan dan penggunaan waktu

    senggang sehingga pasien membutuhkan psikoterapi dan farmakoterapi. 

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    30/31

     

    VII.  PROGNOSIS 

    Faktor pendukung : 

    •  Adanya gejala positif yang lebih menonjol. 

    •  Subtipe paranoid. 

    •  Riwayat yang sama dalam keluarga tidak ada. •  Tidak ada kelainan neurologis. 

    Faktor penghambat : 

    •  Riwayat premorbid sosial dan pekerjaan buruk. 

    •  Pasien belum menikah. 

    •  Faktor stressor tidak diketahui dengan jelas. 

    Dari faktor diatas maka prognosis dari pasien ini dubia et malam. 

    VIII.  PEMBAHASAN/TINJAUAN PUSTAKA 

    Skisofrenia merupakan suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab yang

     banyak belum diketahui. Perjalanan penyakit yang luas, serta sejumlah akibat yangtergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya. 

    Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik

    dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) atau

    tumpul(blunted). Kesadaran yang jernih (clear consciousness) dan kemampuan

    intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat

     berkembang kemudian. 

    Berdasarkan PPDGJ III, untuk mendiagnosa skisofrenia terdapat ketentuan sebagai

     berikut: 

    •  Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang jelas (dan biasanya dua gejala atau

    lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas): 

    1.  Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang bergema dan berulang dalam kepalanya

    dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda. 

    Thought insertion or withdrawal = isi pikiran asing dari luar masuk ke dalam pikirannya

    (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) 

    Thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain mengetahuinya. 

    2.   Delution of control  = waham tentang dirinya dikendalikan oleh sesuatu kekuatan dari

    luar. 

     Delution of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh sesuatu kekuatan dari

    luar. 

     Delution of perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat

    khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat. 

     Delution of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap

    kekuatan dari luar. 

    3.  Halusinasi auditorik: 

    -  Suara halusinasi yang berkomentar secara terus-menerus tentang perilaku pasien. 

    -  Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri 

    -  Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh. 

  • 8/9/2019 Catatan Dokter Muda Psikiatri

    31/31

    4.  Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak

    wajar dan sesuatu yang mustahil. 

    •  Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas: 

    1.  Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham

    yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas,ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan yang menetap, atau apabila terjadi setiap hati

    selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus. 

    2.  Arus pikir yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan yang berakibat inkoherensi

    atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme. 

    3.  Perilaku katatonik. 

    4.  Gejala-gejala negatif. 

    •  Gejala harus berlangsung minimal 1 bulan. 

    •  Harus ada perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari

     beberapa aspek perilaku pribadi. 

    Pada skisofrenia paranoid, halusinasi auditorik dan/atau waham yang harusmenonjol. Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau

    halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol. Gangguan afektif, dorongan

    kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata/tidak

    meninjol. 

    IX.  RENCANA TERAPI 

    o  Farmakoterapi : Haloperidol 1,5 mg 3x1 

    o  Psikoterapi 

    a)  Terhadap individu (psikoterapi supportif) berupa konseling dan bimbingan, yaitu

    memberikan pengertian kepada pasien tentang penyakitnya agar pasien memahami

    kondisi dirinya. 

     b)  Terhadap keluarga, yaitu memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang

    terdekat pasien tentang keadaan pasien dan menciptakan lingkungan yang kondusif agar

    dapat membantu proses penyembukan pasien. 

    X.  FOLLOW UP 

    Menilai keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta efektifitas terapi

    dan efek samping dari obat yang diberikan.