case ulkus kornea

38
 Ulkus Kornea Sentral Ag a Pratama 0910313217 Orianda Andhiny 07923017 Dian Rahma Kasir09103120! Prese"tor # Dr$ %eni &el'inda( S"$)  

Upload: yelsa-yulanda

Post on 08-Oct-2015

91 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ulkus kornea

TRANSCRIPT

1.9 penatalaksanaan

Ulkus Kornea Sentral

Aga Pratama 0910313217Orianda Andhiny 07923017Dian Rahma Kasir0910312056Preseptor :Dr. Weni Helvinda, Sp.M

Anatomi KorneaKornea merupakan jaringan yang avaskular, bersifat transparan, berukuran 11-12 mm horizontal dan 10-11 mm vertikal, tebal + 1 mm (0,54 0,65 mm) dengan kekuatan bias 43 dioptri, serta memiliki indeks refraksi 1,37.Dalam nutrisinya kornea bergantung pada difusi glukosa dari aqueus humor dan oksigen yang berdifusi melalui lapisan air mata.kornea perifer disuplai oksigen dari sirkulasi limbus

5 lapisan kornea dari luar kedalam

Perdarahan dan persyarafanKornea mendapat nutrisi dari pembuluh - pembuluh darah limbus, humor aqueous, dan air mata. Saraf - saraf sensorik kornea didapat dari cabang pertama ( ophthalmicus ) dan nervus kranialis trigeminus Saraf trigeminus ini memberikan sensitivitas tinggi terhadap nyeri bila kornea di sentuh

Fisiologis korneajaringan kornea dipertahankan oleh pompa bikarbonat aktif pada endotel dan oleh fungsi sawar epitel dan endotel. Kerusakan sel - sel endotel edema kornea dan hilangnya sifat transparan. kerusakan pada epitel edema stroma kornea lokal sesaat yang akan meghilang bila sel - sel epitel telah beregenerasi. Kornea cedera mk stroma dan membran Bowman mudah terkena infeksi oleh berbagai macam organisme, seperti bakteri, virus, amuba, dan jamur

Definisi Ulkus korneakeadaan patologik kornea yang ditandai oleh adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea bergaung, diskontinuitas jaringan kornea dapat terjadi dari epitel sampai stroma.

Epidemiologi Di Amerika insiden ulkus kornea bergantung pada penyebabnya. Insidensi ulkus kornea tahun 1993 adalah 5,3 per 100.000 penduduk di Indonesia, sedangkan predisposisi terjadinya ulkus kornea antara lain terjadi karena trauma, pemakaian lensa kontak, dan kadang-kadang tidak di ketahui penyebabnya.PatofisiologiETIOLOGIInfeksiBakteri ; P. aeraginosa, Streptococcus pneumonia, & spesies MoraxellaJamur ; Candida, Fusarium, Aspergilus, Cephalosporium, & spesies mikosis fungoidesVirus ; herpes simplex () , varicella-zoster, variola, & vacinia (jarang)Acantamoeba ; pengguna soft lens kontak yang memakai larutan garam buatan sendiriETIOLOGINon InfeksiBahan Asam & BasaRadiasi / suhuDefesiensi vitamin ATraumaNeurotropik Reaksi Imunitas RA & granulomatosa wagenerKLASIFIKASIUlkus Infeksi ulkus sentral, vaskularisasi (+), di awali rusaknya kornea, & hipopion (+) di bagian bawah COA

Bakterisifat; onset cepat, progresif, bisa perforasi korneaetio; Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus pneumonia, Pseudomonas aeruginosa, dan lain-lainKLASIFIKASIgejala; rasa nyeri yang cepat pada mata, injeksi konjungtiva, fotofobia dan gangguan penglihatan

diagnosis; tes mikrobiologi

terapi; AB, obat siklopegik, atau keratoplasty

KLASIFIKASIJamurRiwayat trauma bagian tumbuhan

Gejala; mata sakit atau silau 5 hari atau 3 mgg pasca trauma, , injeksi konjungtiva minimal, adanya infiltrat berhifa, lesi dengan gambaran cincin endotel plaque bercabang-cabang, lesi satelit, dan hipopionTes KOH 10% ditemukan (+) hifa

KLASIFIKASITerapi; nitamisin 5%, obat siklopegik, anti glukoma, keratoplasty

virussifat; cenderung monokularkeratitis epitel HVS; ulkus dendritik yang memiliki pola percabangan linear khas dengan tapian kabur dan memiliki bulbus-bulbus terminalis pada ujungnyaKLASIFIKASIkeratitis stroma HVS; lesi disiform atau lesi necrotizing

Terapi; debridement dengan aplikator berujung kapas khusus dan obat antiviral

KLASIFIKASI Acantamoebapada penggunaan lensa kontak lunakTanda khas; ulkus kornea indolen, cincin stroma, dan infiltrate perineuralDiagnosis; ditemukan amuba di media khususTerapi; debridement epitel, isethionat propamidine topikal 1%, atau keratoplasty

KLASIFIKASIUlkus Non InfeksiUlkus marginalBentuk lesi; adanya daerah jernih antara limbus kornea dengan daerah lesiTahap awal proses infiltrat yang terbentuk berupa infiltrat linear atau lonjong dan terpisah dari limbus oleh interval lucidDi akhir terjadi ulkus kornea + vaskularisasi

KLASIFIKASIUlkus moorenLesi bersifat marginal penggaungan limbus dan kornea perifer yang nyeri dan bersifat progresifCenderung monokular + berakhir kebutaanJarang timbul perforasi atau hipopionKLASIFIKASIUlkus defesiensi vitamin ALesi sental dan bilateral bewarna kelabu dan indolen, disertai kehilangan kilau kornea di sekitarnyaPerlunakan & perforasi kornea, (+) bercak bitot pada konjungtiva

KLASIFIKASIUlkus Neurotropikgangguan nervus trigeminus (V) atau ganglion Gaseri karena trauma, tindakan bedah, tumor, atau peradangananestesi & reflek mengedip hilangBenda asing pada kornea bertahan tanpa memberikan keluhan, selain itu kuman dapat berkembang biakTerjadi pengelupasan epitel dan stroma kornea sehingga terjadi ulkusMANIFESTASI KLINISMata merahNyeri pada mataTerasa sesuatu yang mengganjal di mataMata berairKeluar pus atau cairan pekat dari mataPandangan kaburNyeri ketika melihat cahaya terang (fotofobia)Kelopak mata edemaTampak bintik putih atau abu-abu pada kornea dengan mata telanjang jika ulkusnya besar

DIAGNOSISAnamnesa (paling penting) ; riwayat trauma, infeksi, pemakaian obat topikalPemeriksaan FisikPemeriksaan labor gram, KOH, kulturPenatalaksanaanpengobatan ulkus kornea secara umum :Secret yang terbentuk dibersihkanDiperhatikan kemungkinan terjadinya glaukoma sekunderDebridementDiberikan antibiotika yang sesuai dengan kausa. Biasanya diberikan local kecuali keadaan berat

Penatalaksanaan ulkus kornea karena jamur didasarkan pada jenis dari jamur :Jika belum diidentifikasi jenis jamur penyebabnyatopikal amphotericin B 0,25 mg/ml, Thiomerosal 10 mg/ml, Natamycin > 10 mg / ml, golongan imidazole.Jika jenis jamur sudah diidentifikasi - Jamur berflamentopikal Amphotericin B, Thiomerosal, Natamycin, imidazle.- Ragi (yeast)Amphotericin B, Natamycin, imidazoleGolongan Actinomyces yang sebenarnya bukan jamur sejatigolongan sulfa dan berbagai jenis antibiotik.Terapi bedah

KomplikasiTerbentuknya jaringan parut kornea sehingga dapat menurunkan visus mata. Perforasi kornea Iritis dan ridosiklitis Descematokel Glaukoma sekunder Endoftalmitis atau panoftalmitis Katarak

Prognosistergantung pada :Tingkat keparahan dan cepat lambatnya mendapat pertolonganAda tidaknya komplikasi yang timbul

Bab II Ilustrasi kasusSeorang pasien laki-laki, usia 28 tahun masuk ke bangsal mata RSUP DR. M. Djamil Padang pada tanggal 5 Februari 2014 dengan :

Keluhan utama :Mata kanan kabur dan nyeri sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit

Riwayat penyakit sekarang :Mata kanan kabur dan nyeri sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakitBagian hitam mata kanan pasien tampak memutih sejak lebih kurang 1 minggu yang laluSebelumnya mata kanan terkena buah padi, 1 minggu kemudian pasien berobat ke spelsialis mata dan diberi obat natacened dan griseofulvin tapi tidak ada perubahanKemudian pasien berobat ke BKMM dan dirujuk ke RSUP DR. M. Djamil PadangRiwayat pasien menggosok-gosok mata adaRiwayat mata kanan terasa gatal disangkal

Riwayat penyakit dahulu :Sebelumnya pasien tidak pernah menderita keluhan seperti iniRiwayat penyakit keluarga :Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini

Status ophtalmikusStatus OphtalmikusODOSVisus tanpa koreksi1/3005/7Refleks fundusSukar dinilai+Silia/supersiliaTrikiasis (-),madarosis (-)Trikiasis (-),madarosis (-)Palpebra superiorPalpebra inferior Udem +, hiperemis -Udem-Aparat lakrimalisTidak ada kelainanTidak ada kelainanKonjungtiva tarsalisKonjungtiva fornikKonjungtiva bulbiHiperemis+, injeksi silier+, injeksi konjungtiva (+)Hiperemis-ScleraPutihPutihKorneaUlkus + sentral diameter 4mm, endotelial plaque (+), infiltrat (+), pinggir putih teratur, batas tidak tegasBeningKamera okuli anteriorHipopion (-)Cukup dalamIrisCoklatCoklat, rugae (+)PupilSulit dinilaiBulat, reflex (+/+)LensaSulit dinilaiBeningFundus:papilpembuluh darahretinamaculaTidak dilakukanBulat, batas tegasaa:vv= 2:3perdarahan (-),eksudat (-)fovea (+)Tekanan bulbus okuliNormal NormalPosisi bulbus okuliOrtoOrtoGerakan bulbus okuliBebasBebasPemeriksaan lainnyaGambar

Diagnosis kerja : ulkus kornea sentral OD ec suspek jamurDiagnosis banding : ulkus kornea OD ec suspek bakteriPemeriksaan penunjang :pewarnaan gramKOHTerapi :Spooling betadinetimolol 0,5% 2x1 ODciprofloksasin 2x500 mgitraconazole 1x200 mgglaucon 4 x 0,5tetrasiklin 4x250 mgRenapar 2x1

Bab III diskusiPada saat masuk ke bangsal mata, pasien datang dengan mata kanan kabur dan nyeri. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien didiagnosis menderita ulkus kornea. Dilihat dari gejala klinisnya dan anamnesis terhadap pasien, diagnosa ulkus kornea sentral ec. suspek Jamur bisa ditegakkan.

Menurut teori,ulkus kornea sentral adalah ulkus kornea yang terdapat pada sentral, jauh dari limbus vaskular dan biasanya terjadi akibat kerusakan pada epitel. Diduga disebabkan oleh jamur karena dari anamnesis didapatkan bahwa sebelumnya mata kanan pasien terkena buah padi. Seperti diketahui bahwa infeksi kornea oleh jamur biasanya dimulai dengan rudapaksa pada kornea oleh ranting pohon, daun, dan bagian-bagian tumbuhan yang lain. Infeksi inilah yang menyebabkan terjadinya ulkus pada pasien.

Pengobatan yang diberikan kepada pasien adalah itraconazole sebagai anti jamur, ciprofloksasin sebagai antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi akibat bakteri, glaucon diberikan utuk pencegahan terhadap glaukoma