case presentation iii makula kornea ods edited

13
CASE PRESENTATION III MAKULA KORNEA ODS Oleh : Maria Lisdiana H1A 006 028 DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA DI BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: lalu-zulhirsan

Post on 16-Feb-2015

46 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

cara mendiagnosis dari anamnesa, pemeriksaan fisik,serta tatalaksana kelainan mata

TRANSCRIPT

Page 1: CASE PRESENTATION III Makula Kornea Ods Edited

CASE PRESENTATION III

MAKULA KORNEA ODS

Oleh :

Maria Lisdiana

H1A 006 028

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA

DI BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MATARAM

2011

Page 2: CASE PRESENTATION III Makula Kornea Ods Edited

1. Ringkasan Awal

Subjective : Seorang wanita berusia 20 tahun datang ke Poli Mata RSUP NTB

dengan keluhan mata kiri dan kanan kabur, yang dirasakan semenjak kecil (os

lupa kapan tepatnya penglihatannya kabur) namun terasa mengganggu sejak

masuk kuliah (1 tahun yang lalu). Kabur yang dirasakan seperti adanya embun

pada kedua mata.

Riwayat penyakit sistemik disangkal. Riwayat penggunaan

kacamata (+) saat kelas 2 SD, namun sekarang tidak digunakan lagi karena

tidak ada perbedaan yang dirasakan. Riwayat sakit mata (+), saat kecil (os

lupa kapan tepatnya), saat itu kedua mata dirasakan gatal, silau jika melihat

cahaya terang, terus mengeluarkan air mata dan mata merah. Riwayat

pengobatan (+) saat kecil ke dokter spesialis mata dan diberikan obat tetes

mata, namun tidak membaik. Riwayat alergi makanan dan obat-obatan (-),

riwayat trauma pada mata dan penggunaan lensa kontak (-).

Objective : Pada pemeriksaan mata kanan, didapatkan visus 4/60, tidak maju

dengan pinhole. Segmen anterior mata, TIO palpasi, dan funduskopi dalam

batas normal. Pada kornea terlihat adanya kekeruhan pada kornea yang

berbatas tegas, tampak lebih jelas jika disenter, terletak di daerah nasal kornea

hingga bagian tengah kornea di arah jam 12 hingga jam 4, menutupi pupil dan

berukuran ± 5 x 4 mm.

Pada pemeriksaan mata kiri, didapatkan visus 4/60 dan tidak maju

dengan pinhole. Segmen anterior mata, TIO palpasi, dan funduskopi dalam

batas normal. Pada kornea terlihat adanya kekeruhan pada kornea yang

berbatas tegas, tampak lebih jelas jika disenter, terletak di daerah limbus

kornea dan meluas ke bagian tengah kornea di arah jam 7 hingga jam 8,

menutupi pupil, dengan ukuran ± 4 x 5 mm. Tes fluoresein pada kedua mata

negatif.

Assesment : Makula kornea ODS

Planning :

Pemberian kacamata untuk memberikan penglihatan yang lebih

terang meskipun tidak membuat penglihatan terkoreksi sepenuhnya

(menjadi 6/6)

Penanganan low vision pada pasien dengan KIE

Prognosis : dubia ad bonam ODS

Page 3: CASE PRESENTATION III Makula Kornea Ods Edited

2. Status Lengkap Pasien

Identitas pasien

Nama : Nn. “E”

Umur : 20 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Alas, Sumbawa

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswi

Tanggal periksa : 10 April 2011

Anamnesa

Keluhan utama : mata kanan dan kiri kabur

Riwayat Penyakit Sekarang : Os mengeluh mata kanan dan kiri kabur, yang

dirasakan semenjak kecil (os lupa kapan tepatnya penglihatannya kabur) namun

terasa mengganggu sejak masuk kuliah (1 tahun yang lalu). Kabur yang dirasakan

seperti terdapat embun pada kedua mata. Os mengaku penglihatan saat siang atau

pun malam tidak ada perbedaan. Os mengaku masih dapat melihat dekat saat

membaca, namun jika melihat jauh dengan jarak 3-4 meter sudah agak kabur.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat penyakit sistemik disangkal. Riwayat penggunaan kacamata (+)

saat kelas 2 SD, namun sekarang tidak digunakan lagi karena tidak ada perbedaan

yang dirasakan. Riwayat sakit mata (+), saat kecil (os lupa kapan tepatnya), saat

itu kedua mata sering dirasakan gatal, silau jika melihat cahaya terang, terus

mengeluarkan air mata dan mata merah. Os mengaku saat kecil berbadan gemuk

dan jarang sakit, selain sakit matanya. Penglihatan kabur saat menjelang malam

hari dan menabrak benda disangkal. Riwayat adanya bercak keabuan pada bagian

temporal konjungtiva disangkal.

Riwayat pengobatan (+) saat kecil ke dokter spesialis mata dan diberikan

obat tetes mata, namun tidak membaik. Riwayat alergi makanan dan obat-obatan

(-), riwayat trauma pada mata dan penggunaan lensa kontak (-).

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada keluarga yang mengalami hal serupa. Riwayat penyakit sistemik

pada keluarga disangkal.

Page 4: CASE PRESENTATION III Makula Kornea Ods Edited

Pemeriksaan fisik

Status generalis

Keadaan umum : baik

Kesan sakit : ringan

Kesadaran/GCS : compos mentis/E4V5M6

Vital Sign

TD : 120/70 mmHg

Nadi : 90x/menit

RR : 18x/menit

Status lokalis

Pemeriksaan OD OSVisus naturalis 4/60 4/60Pin hole 4/60 4/60Gerak mata Normal NormalLapang pandang Normal NormalPosisi mata Normal NormalPalpebra superior Udema (-) (-)

Lid retraction (-) (-)Ptosis (-) (-)Hiperemi (-) (-)

Palpebra inferior Udema (-) (-)Hiperemi (-) (-)

Konjungtiva palpebra superior dan inferior

Hiperemi (-) (-)Folikel/papil (-) (-)Sikatriks (-) (-)

Konjungtiva bulbi

Injeksi siliar (-) (-)Injeksi konjungtiva (-) (-)

Kornea Kejernihan Terlihat adanya kekeruhan kornea yang berbatas tegas.

Tampak lebih jelas jika disenter

Terletak di daerah nasal kornea hingga bagian tengah kornea di arah jam 12 hingga jam 4, menutupi pupil dan berukuran ± 5 x 4 mm

Terlihat adanya kekeruhan kornea yang berbatas tegas

Tampak lebih jelas jika disenter

Terletak di daerah limbus kornea dan meluas ke bagian tengah kornea di arah jam 7 hingga jam 8, menutupi pupil, dengan ukuran ± 4 x 5 mm

Page 5: CASE PRESENTATION III Makula Kornea Ods Edited

COA Kedalaman Dalam DalamIris Bentuk & corakan Normal NormalPupil Bentuk Normal Normal

Ukuran 3-4 mm 3-4 mmRefleks langsung (+) (+)Refleks konsensuil (+) (+)

Lensa Jernih JernihTIO Palpasi Kesan normal Kesan normal

Tonometer Schiotz Tidak dilakukan Tidak dilakukanFunduskopi Refleks fundus (+) (+)

Fundus Normal Normal Tes fluoresein (-) (-)Gambar pasien :

Diagnosis kerja : Macula kornea ODS

Usulan pemeriksaan :

Pemeriksaan tajam penglihatan dengan menggunakan The Early

Treatment Diabetic Retinopathy Charts (ETDRS) atau Colenbrander 1-m

chart untuk pasien dengan low vision karena seringkali dengan

menggunakan Snellen chart tidak memuaskan.

OD

OS

Page 6: CASE PRESENTATION III Makula Kornea Ods Edited

Uji baca dekat dengan the Minnesota Low Vision Reading Test

(MNReadtest) atau dengan Colenbrander 1-m chart

Tes pakimetri

Planning :

Pemberian kacamata untuk memberikan penglihatan yang lebih

terang meskipun tidak membuat penglihatan terkoreksi sepenuhnya (menjadi

6/6)

Penanganan low vision pada pasien dengan KIE

KIE pasien dan keluarga : terdapat kekeruhan pada kornea kedua

mata yang menutupi pupil sehingga mengganggu proses penglihatan yang

dikeluhkan seperti adanya embun pada kedua mata. Kekeruhan tersebut tidak

dapat dihilangkan dengan penggunaan obat-obatan namun dapat dihilangkan

dengan terapi pembedahan keratoplasti. Tujuannya mengganti kornea yang

keruh dengan kornea donor yang jernih sehingga mengoptimalkan proses

melihat. Keratoplasti ini sendiri dapat menimbulkan komplikasi berupa graft

failure dan graft rejection yang dapat memperburuk penglihatan. Alternatif

lainnya dengan menggunakan alat bantu penglihatan berupa alat bantu optikal

dan alat bantu nonoptikal. Alat bantu optikal yang dapat digunakan untuk

pasien penggunaan kacamata dan kaca pembesar (loupe) saat membaca. Untuk

alat bantu nonoptikal yang dapat digunakan berupa penerangan yang cukup

dan penggunaan good contrast ketika membaca dan mengerjakan hal yang

detail, ukuran huruf yang lebih besar dengan warna yang lebih terang dan jelas

(misalnya hitam).

3. Identifikasi Masalah

Makula kornea ODS

Visus ODS 4/60

4. Analisa Kasus

Makula kornea ODS

Kemungkinan hal ini berhubungan dengan riwayat sakit mata yang

dialami waktu kecil, di mana hal-hal yang dapat menyebabkan kelainan

yang diderita os ketika kecil adalah defisiensi vitamin A, keratitis dan

Page 7: CASE PRESENTATION III Makula Kornea Ods Edited

distrofi kornea. Hal-hal tersebut jika menyembuh akan meninggalkan

jaringan parut pada kornea. Pada pasien ini, defisiensi vitamin A saat kecil

dapat dieliminasi, karena biasanya defisiensi vitamin A bersamaan dengan

malnutrisi, dan pasien tidak terbukti (dari anamnesis) menderita

malnutrisis saat kecil. Kemungkinan yang lain, berupa keratitis

fliktenularis (yang dapat terjadi pada kedua mata) dapat pula dieliminasi

karena saat kecil, adanya riwayat penyakit sistemik disangkal.

Kemungkinan yang tersisa, yang paling mungkin adalah distrofi kornea

yang terjadi pada masa kanak-kanak..

Visus ODS 4/60

Karena terhalangnya cahaya masuk melewati pupil oleh makula yang

terbentuk pada ODS, sehingga tidak optimalnya proses melihat.

5. Ringkasan Akhir

Subjective : Seorang wanita berusia 20 tahun datang ke Poli Mata RSUP NTB

dengan keluhan mata kiri dan kanan kabur, yang dirasakan semenjak kecil (os

lupa kapan tepatnya penglihatannya kabur) namun terasa mengganggu sejak

masuk kuliah (1 tahun yang lalu). Kabur yang dirasakan seperti adanya embun

pada kedua mata.

Riwayat penyakit sistemik disangkal. Riwayat penggunaan

kacamata (+) saat kelas 2 SD, namun sekarang tidak digunakan lagi karena

tidak ada perbedaan yang dirasakan. Riwayat sakit mata (+), saat kecil (os

lupa kapan tepatnya), saat itu kedua mata dirasakan gatal, silau jika melihat

cahaya terang, terus mengeluarkan air mata dan mata merah. Riwayat

pengobatan (+) saat kecil ke dokter spesialis mata dan diberikan obat tetes

mata, namun tidak membaik. Riwayat alergi makanan dan obat-obatan (-),

riwayat trauma pada mata dan penggunaan lensa kontak (-).

Objective : Pada pemeriksaan mata kanan, didapatkan visus 4/60, tidak maju

dengan pinhole. Segmen anterior mata, TIO palpasi, dan funduskopi dalam

batas normal. Pada kornea terlihat adanya kekeruhan pada kornea yang

berbatas tegas, tampak lebih jelas jika disenter, terletak di daerah nasal kornea

hingga bagian tengah kornea di arah jam 12 hingga jam 4, menutupi pupil dan

berukuran ± 5 x 4 mm.

Page 8: CASE PRESENTATION III Makula Kornea Ods Edited

Pada pemeriksaan mata kiri, didapatkan visus 4/60 dan tidak maju

dengan pinhole. Segmen anterior mata, TIO palpasi, dan funduskopi dalam

batas normal. Pada kornea terlihat adanya kekeruhan pada kornea yang

berbatas tegas, tampak lebih jelas jika disenter, terletak di daerah limbus

kornea dan meluas ke bagian tengah kornea di arah jam 7 hingga jam 8,

menutupi pupil, dengan ukuran ± 4 x 5 mm. Tes fluoresein pada kedua mata

negatif.

Assesment : Makula kornea ODS

Planning :

Pemberian kacamata untuk memberikan penglihatan yang lebih

terang meskipun tidak membuat penglihatan terkoreksi sepenuhnya

(menjadi 6/6)

Penanganan low vision pada pasien dengan KIE

Prognosis : dubia ad bonam ODS

KIE pasien dan keluarga :

Terdapat kekeruhan pada kornea kedua mata yang menutupi pupil

sehingga mengganggu proses penglihatan yang dikeluhkan seperti

adanya embun pada kedua mata.

Kekeruhan pada kornea tidak dapat dihilangkan dengan penggunaan

obat-obatan namun dapat dihilangkan dengan terapi pembedahan

keratoplasti. Tujuannya mengganti kornea yang keruh dengan kornea

donor yang jernih sehingga mengoptimalkan proses melihat.

Keratoplasti ini sendiri dapat menimbulkan komplikasi berupa graft

failure dan graft rejection yang dapat memperburuk penglihatan.

Alternatif lainnya dengan menggunakan alat bantu penglihatan berupa

alat bantu optikal dan alat bantu nonoptikal. Alat bantu optikal yang

dapat digunakan untuk pasien penggunaan kacamata dan kaca

pembesar (loupe) saat membaca. Untuk alat bantu nonoptikal yang

dapat digunakan berupa penerangan yang cukup ketika membaca,

ukuran huruf yang lebih besar dengan warna yang lebih terang dan

jelas (misalnya hitam).