case hil sin reponible

22
Hernia Inguinalis Lateralis 2009 Identitas Nama : Tn.T Umur : 54 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Sunda Pekerjaan : Buruh bangunan Alamat : Tarogong Tanggal masuk : 8 Juni 2009 Anamnesis Dilakukan secara : Autoanamnesis Tanggal : 9 Juni 2009 Pukul : 08.00 WIB di ruang Topaz Keluhan Utama : Benjolan di lipat paha kiri Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di lipatan paha kiri. Keluhan ini dirasakan pasien sejak ± 3 bulan yang lalu. Pada saat pasien menyadari adanya benjolan di lipat paha kiri pasien, pasien tidak mengeluh apa – apa dan tidak merasa terganggu karena benjolan tersebut hilang timbul dan menghilang seluruhnya ketika pasien sedang berbaring dan tidur. Tonjolan tersebut muncul ketika pasien mengangkat barang berat atau berjalan. Meskipun demikian, pasien tidak datang ke dokter. Beberapa hari SMRS pasien mulai khawatir dengan keluhan yang dirasakan tidak kunjung membaik dan mulai merasa terganggu jika melakukan pekerjaannya sebagai seorang buruh. Akhirnya pasien datang ke poliklinik bedah RSU dr. 1

Upload: fadhila1987

Post on 28-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan kasus HIL

TRANSCRIPT

Page 1: Case HIL Sin Reponible

Hernia Inguinalis Lateralis 2009

Identitas

Nama : Tn.T

Umur : 54 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Suku bangsa : Sunda

Pekerjaan : Buruh bangunan

Alamat : Tarogong

Tanggal masuk : 8 Juni 2009

Anamnesis

Dilakukan secara : Autoanamnesis

Tanggal : 9 Juni 2009

Pukul : 08.00 WIB di ruang Topaz

Keluhan Utama : Benjolan di lipat paha kiri

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di lipatan paha kiri. Keluhan ini

dirasakan pasien sejak ± 3 bulan yang lalu. Pada saat pasien menyadari adanya benjolan di

lipat paha kiri pasien, pasien tidak mengeluh apa – apa dan tidak merasa terganggu karena

benjolan tersebut hilang timbul dan menghilang seluruhnya ketika pasien sedang berbaring

dan tidur. Tonjolan tersebut muncul ketika pasien mengangkat barang berat atau berjalan.

Meskipun demikian, pasien tidak datang ke dokter. Beberapa hari SMRS pasien mulai

khawatir dengan keluhan yang dirasakan tidak kunjung membaik dan mulai merasa

terganggu jika melakukan pekerjaannya sebagai seorang buruh. Akhirnya pasien datang ke

poliklinik bedah RSU dr. Slamet Garut dan dokter dari poliklinik memberitahukan bahwa

pasien mengalami hernia dan dokter tersebut menyarankan agar pasien dirawat untuk

dilakukan tindakan operasi. Riwayat BAB dan BAK lancar, mual dan muntah disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat batuk lama disangkal

Riwayat DM disangkal

1

Page 2: Case HIL Sin Reponible

Hernia Inguinalis Lateralis 2009

Riwayat hipertensi disangkal

Riwayat Penyakit keluarga

Riwayat penyakit serupa pada keluarga pasien disangkal.

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : CM

Tekanan Darah : 120/85 mmHg

Nadi : 78 x/menit

Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 36,5 oC

Berat Badan : 65 kg

Tinggi Badan : 168 cm

Kepala

Mata : Konj. Anemis -/-, sklera ikterik -/-, reflek pupil +/+

Hidung : Epistaksis -/-, deviasi septum (-)

Mulut : Tidak ada kelainan

Leher : Trakea ditengah, pembesaran KGB (-), massa (-)

Thoraks

Inspeksi : Hemitorak simetris kanan dan kiri dalam keadaan statis dan dinamis

Palpasi : Fremitus vokal dan taktil simetris kanan dan kiri

Perkusi : Sonor pada kedua hemitorak

Auskultasi : Pulmo : VBS kanan = kiri normal, ronki -/-, wheezing -/-

Cor : Bunyi jantung I -II murni reguler, murmur (-), Gallop (-)

Abdomen

Inspeksi : Tampak datar, simetris, massa (-)

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba pembesaran

Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen

2

Page 3: Case HIL Sin Reponible

Hernia Inguinalis Lateralis 2009

Ekstremitas

Atas : Tonus otot : normal

Gerakan : aktif / aktif

Massa : - / -

Kekuatan : 5/5

Edema : - / -

Bawah : Tonus otot : normal

Gerakan : aktif / aktif

Massa : - / -

Kekuatan : 5/5

Edema : - / -

Status lokalis

Regio inguinal sinistra

Inspeksi

Terlihat benjolan (pembesaran) pd inguinal sinistra

Kulit berwarna sama dgn kulit sekitarnya

Tanda-tanda infeksi tdk ditemukan

Hematom (-)

Palpasi

Pada perabaan à benjolan tdk terasa panas

Teraba massa pd inguinal sinistra, konsistensi kenyal padat, bisa dimasukkan

Finger test (+) à pada saat massa dimasukkan dan jari telunjuk masuk ke dlm

canalis inguinalis externus à pasien disuruh mengedan à teraba benjolan

pada ujung jari tangan

Perkusi : tidak dilakukan

Auskultasi : bising usus (+)

Hasil laboratorium (8/6/2009)

3

Page 4: Case HIL Sin Reponible

Hernia Inguinalis Lateralis 2009

Darah Rutin

Hb : 10,5 g/dL (13 – 18)

Ht : 33 % (40 – 52)

Leukosit : 10.000 /mm3 (3.800 – 10.600)

Trombosit : 242.000 /mm3 (150.000 – 440.000)

Eritrosit : 4,14 juta/mm3 (3,5 – 6,5)

Kimia Klinik

AST (SGOT) : 24 U/L (s/d 37)

ALT (SGPT) : 15 U/L (s/d 40)

Ureum : 20 mg/dl (15-50)

Kreatinin : 1,06 mg/dl (0,7-1,2)

GDS : 129 mg/dl (< 140)

Diagnosis

Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Reponible.

Diagnosis Banding

a. Kriptochismus

b. Limfadenopati/ limfadenitis inguinal

Penatalaksanaan

Operatif : Hernioraphy

Prognosa

Quo ad vitam : Ad bonam

Quo ad fungsionam : Dubia ad bonam

Pembahasan

4

Page 5: Case HIL Sin Reponible

Hernia Inguinalis Lateralis 2009

HERNIA INGUINALIS

A. DEFENISI

Hernia inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui sebuah

lubang pada dinding perut kedalam kanalis inguinalis. Kanalis inguinalis adalah saluran

yang berbentuk tabung, yang merupakan jalan tempat turunnya testis dari perut kedalam

skrotum sesaat sebelum bayi dilahirkan.

B. BAGIAN-BAGIAN HERNIA

keterangan:

1. kulit dan jaringan subkutis

2. lapisan muskulo-aponeurisis

3. peritoneum parietal dan jaringan preperitoneum

4. rongga perut

5. cincin atau pintu hernia (tempat keluarnya jaringan/ organ tubuh, berupa LMR

yang dilalui kantong hernia)

6. kantong hernia

C. ANATOMI

Kanalis inguinalis dibatasi dikraniolateral oleh annulus inguinalis internus yang

merupakan bagian terbuka dari fasia tranversalis dan aponeurisis m.transversus

abdominis, dimedial bawah, diatas tuberkulum pubikum, kanal ini dibatasi oleh annulus

inguinalis eksternus, bagian terbuka dari aponurisis m.oblikus eksternus, dan didasarnya

5

Page 6: Case HIL Sin Reponible

Hernia Inguinalis Lateralis 2009

terdapat ligamentum inguinale. Kanal berisi tali sperma pada pria, dan ligamentum

rotundum pada wanita.

Nervus ilioinguinalis dan iliofemoralis mempersarafi otot diregio inguinalis, sekitar

kanalis inguinalis, dan tali sperma, serta sensibilitas kulit diregio inguinalis, skrotum dan

sebagian kecil kulit tungkai atas bagian proksimomedial.

C. ETIOLOGI

Biasanya tidak ditemukan sebab yang pasti, meskipun kadang dihubungkan dengan

angkat berat. Hernia terjadi jika bagian dari organ perut ( biasanya usus) menonjol

melalui suatu titik yang lemah atau robekan pada dinding otot yang tipis, yang menahan

organ perut pada tempatnya.

Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau karena sebab yang

didapat. Hernia dapat dijumpai pada setiap usia, lebih banyak pada pria ketimbang pada

wanita. Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia pada

anulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia.

Disamping itu diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi hernia melewati pintu

yang sudah terbuka cukup lebar tersebut.

Faktor yang dipandang berperan kausal adalah adanya prosessus vaginalis yang

terbuka, peninggian tekanan didalam rongga perut, dan kelemahan otot dinding perut

karena usia.

Proses turunnya testis mengikuti prosessus vaginalis. Pada nenonatus kurang lebih

90% prosessus vaginalis tetap terbuka sedangkan pada bayi umur satu tahun sekitar 30 %

prosessus vaginalis belum tertutup. Tetapi kejadian hernia pada umur ini hanya beberapa

persen. Tidak sampai 10% anak dengan prosessus vaginalis paten menderita hernia. Pada

anak dengan hernia unilateral dapat dijumpai prosessus veginalis paten kontralateral lebih

dari separo, sedangkan insiden hernia tidak melebihi 20%. Umumnya disimpulkan bahwa

adanya prosessus vaginalis yang paten bukan merupakan penyebab tunggal terjadinya

hernia tapi diperlukan faktor lain seperti anulus inguinalis yang cukup besar.

Tekanan intra abdomen yang meninggi secara kronik seperti batuk kronik, hipertrofi

prostat, konstipasi dan asites sering disertai hernia inguinalis. Insiden hernia meningkat

dengan bertambahnya umur mungkin karena meningkatnya penyakit yang meninggikan

tekanan intra abdomen dan jaringan penunjang berkurang kekuatannya.

6

Page 7: Case HIL Sin Reponible

Hernia Inguinalis Lateralis 2009

Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi anulus internus

turut kendur. Pada keadaan itu tekanan intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis

berjalan lebih vertikal, sebaliknya bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis inguinalis

berjalan lebih transversal dan anulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah

masuknya usus kedalam kanalis inguinalis. Kelemahan otot dinding perut antara lain

terjadi akibat kerusakan n.ilioinguinalis dan n.iliofemoralis setelah apendektomi. Jika

kantong hernia inguinalis lateralis mencapai scrotum disebut hernia skrotalis.

E. KLASIFIKASI

Hernia inguinalis indirek, disebut juga hernia inguinalis lateralis, karena keluar dari

rongga peritoneum melalui annulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh

epigastrika inferior, kemudian hernia masuk kedalam kanalis inguinalis, dan jika cukup

panjang, menonjol keluar dari annulus inguinalis ekternus. Apabila hernia berlanjut,

tonjolan akan sampai ke skrotum, ini disebut hernia skrotalis. Kantong hernia berada

dalam m.kremaster terlatak anteromedial terhadap vas deferen dan struktur lain dalam tali

sperma

Hernia inguinalis direk, disebut juga hernia inguinalis medialis, menonjol langsung

kedepan melalui segitiga Hesselbach, daerah yang dibatasi ligamentum inguinal dibagian

inferior, pembuluh epigastrika inferior dibagian lateral dan tepi otot rektus dibagian

medial. Dasar segitiga hasselbach dibentuk oleh fasia transversal yang diperkuat oleh

serat aponeurisis m.tranversus abdominis yang kadang-kadang tidak sempurna sehingga

daerah ini potensial untuk menjafi lemah. Hernia medialis, karena tidak keluar melalui

kanalis inguinalis dan tidak keskrotum, umumnya tidak disertai strangulasi karena cincin

hernia longgar.

Menurut sifatnya, hernia dapat disebut hernia reponibel bila isi hernia dapat keluar

masuk. Usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau

didorong masuk perut, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. Bila isi kantong

tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga perut, hernia disebut hernia ireponibel.

Ini biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia.

Hernia ini disebut hernia akreta. Tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun tanda sumbatan

usus.

Hernia disebut hernia inkarserata atau hernia strangulate bila isinya terjepit oleh

cincin hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke dalam rongga

7

Page 8: Case HIL Sin Reponible

Hernia Inguinalis Lateralis 2009

perut. Akibatnya, terjadi gangguan pasase atau vaskularisasi. Secara klinis hernia

inkarserata lebih dimaksudkan untuk hernia ireponibel dengan gangguan pasase,

sedangkan gangguan vskularisasi disebut sebagai hernia strangulate. Pada keadaan

sebenarnya gangguan vaskularisasi telah terjadi pada saat jepitan dimulai, dengan

berbagai tingkat gangguan mulai dari bendungan sampai nekrosis. Nama yang lazim

dipakai ialah hernia strangulata walaupun tidak ada gejala dan tanda strangulata tidak ada

gejala dan tanda strangulasi.

Bila strangulasi hanya menjepit sebagian dinding usus, hernia disebut hernia

Richter. Ileus obstruksi mungkin parsial atau total, sedangkan benjolan hernia tidak

ditemukan dan baru terdiagnosis pada waktu laparatomi. Komplikasi hernia Richter

adalah strangulasi sehingga terjadi perforasi usus, dan pada hernia femoralis ini tampak

seperti abses di daerah inguinal

Operasi darurat untuk hernia inkarserata merupakan operasi terbanyak nomor dua

setelah operasi darurat untuk apendisitis. Selain itu, hernia inkarserata merupakan

penyebab obstruksi usus nomor satu di Indonesia.

F. MANIFESTASI KLINIS

Hernia inguinal sering terlihat sebagai tonjolan intermitten yang secara berangsur,-

angsur meningkat dalam ukuran dan menjadi ketidaknyamanan yang progresif dan

persisten yang progresif. Kadang hanya sedikit nyeri , sakit atau rasa terbakar didaerah

lipat paha yang mungkin didapatkan sebelum perkembangan dari penonjolan yang nyata.

Ketidaknyamanan ini memperjelas onset dari symtomp hernia yang sering dideskripsikan

sebagai rasa sakit dan sensasi terbakar. Gejala itu mungkin tidak hanya didapatkan

didaerah inguinal tapi juga menyebar kedaerah pinggul, belakang, kaki, atau kedaerah

genital. Disebut "Reffered pain" gejala ketidaknyamanan ini dapat mempercepat keadaan

yang berat dan menyusahkan. Gejala ketidaknyamanan pada hernia biasanya meningkat

dengan durasi atau intensitas dari kerja, tapi kemudian dapat mereda atau menghilang

dengan istirahat, meskipun tidak selalu.

Rasa tidak enak yang ditimbulkan oleh hernia selalu memburuk disenja hari dan

membaik pada malam hari, saat pasien berbaring bersandar dan hernia berkurang. Nyeri

lipat paha tanpa hernia yang dapat terlihat, biasanya tidak mengindikasikan atau

menunjukkan mula timbulnya hernia. Kebanyakan hernia berkembang secara diam-diam,

tetapi beberapa yang lain dicetuskan oleh peristiwa muscular tunggal yang sepenuh

8

Page 9: Case HIL Sin Reponible

Hernia Inguinalis Lateralis 2009

tenaga. Secara khas, kantong hernia dan isinya membesar dan mengirimkan impuls yang

dapat teraba jika pasien mengedan atau batuk. Biasanya pasien harus berdiri saat

pemeriksaan , kerena tidak mungkin meraba suatu hernia lipat paha yang bereduksi pada

saat pasien berbaring. Hidrokel bertransiluminasi, tetapi hernia tidak.

Hernia yang tidak dapat dideteksi oleh pemeriksaan fisik, dapat dilihat dengan ultra

sonografi atau tomografi komputer. Strangulasi menimbulkan nyeri hebat dalam hernia

yang diikuti dengan cepat oleh nyeri tekan, obstruksi interna, dan tanda atau gejala sepsis.

Reduksi dari hernia strangulasi adalah kontraindikasi jika ada sepsis atau isi dari sakus

yang diperkirakan mengalami gangrenosa.

G. PEMERIKSAAN FISIK

Daerah inguinalis pertama-tama diperiksa dengan inspeksi , sering benjolan muncul

dalam lipat paha dan terlihat cukup jelas. Kemudian jari telunjuk diletakkan disisi lateral

kulit skrotum dan dimasukkan sepanjang funikulus spermatikus sampai ujung jari tengah

mencapai annulus inguinalis profundus. Suatu kantong yang diperjelas dengan batuk

biasanya dapat diraba pada titik ini. Jika jari tangan tak dapat melewati annulus inguinalis

profundus karena adanya massa, maka umumnya diindikasikan adanya hernia.Hernia juga

diindikasikan, bila seseorang meraba jaringan yang bergerak turun kedalam kanalis

inguinalis sepanjang jari tangan pemeriksa selama batuk.

Walaupun tanda-tanda yang menunjukkan apakah hernia itu indirek atau direk, namun

umumnya hanya sedikit kegunaannya, karena keduanya biasanya memerlukan

penatalaksanaan bedah, dan diagnosis anatomi yang tepat hanya dapat dibuat pada waktu

operasi. Gambaran yang menyokong adanya hernia indirek mencakup turunnya kedalam

skrotum, yang sering ditemukan dalam hernia indirek, tetapi tak lazim dalam hernia direk.

Hernia direk lebih cenderung timbul sebagai massa yang terletak pada annulus inguinalis

superfisialis dan massa ini biasanya dapat direposisi kedalam kavitas peritonealis,

terutama jika pasien dalam posisi terbaring. Pada umumnya pada jari tangan pemeriksa

didalam kanalis inguinalis, maka hernia inguinalis indirek maju menuruni kanalis pada

samping jari tangan, sedangkan penonjolan yang langsung keujung jari tangan adalah

khas dari hernia direk.

H. DIAGNOSIS

9

Page 10: Case HIL Sin Reponible

Hernia Inguinalis Lateralis 2009

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik. Benjolan akan

membesar jika penderita batuk, membungkuk, mengangkat beban berat atau mengedan.

Gejala dan tanda klinik hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia. Pada hernia

reponibel keluhan satu-satunya adalah benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu

berdiri, batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring . keluhan nyeri

jarang dijumpai , kalau ada biasanya didaerah epigastrium, atau paraumbilikal berupa

nyeri viseral karena regangan pada mesenterium pada waktu satu segmen usus halus

masuk kedalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau muntah baru timbul kalau

sudah terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren.

Tanda klinik pada pemeriksaan fisik bergantung pada isi hernia. Pada inspeksi saat

pasien mengedan dapat dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan

diregio inguinalis yang berjalan dari lateral atas kemedial bawah. Kantong hernia yang

kosong kadang dapat diraba pada funikulus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis

kantong yang memeberikan sensasi gesekan dua permukaaan sutera. Tanda ini disebut

tanda sarung tangan sutera, tetapi umumnya tanda ini sukar ditentukan. Kalau kantong

hernia berisi organ maka tergantung isinya, pada palpasi mungkin teraba usus, omentum

(seperti karet), atau ovarium. Dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak dapat

dicoba mendorong isi hernia dengan menonjolkan kulit skrotum melalui anulus eksternus

sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat direposisi atau tidak. Dalam hal hernia

dapat direposisi, pada waktu jari masih berada dalam anulus eksternus, pasien diminta

mengedan. Kalau hernia menyentuh ujung jari, berarti hernia inguinalis lateralis, dan

kalau samping jari yang menyentuh menandakan hernia inguinalis medialis. Isi hernia

pada bayi wanita yang teraba seperti sebuah massa yang padat yang biasanya berisi

ovarium.

I. DIAGNOSIS BANDING

a. Hidrocele pada funikulus spermatikus maupun testis.Yang membedakan:

- pasien diminta mengejan bila benjolan adalah hernia maka akan membesar, sedang bila

hidrocele benjolan tetap tidak berubah. Bila benjolan terdapat pada skrotum , maka

dilakukan pada satu sisi , sedangkan disisi yang berlawanan diperiksa melalui

diapanascopy. Bila tampak bening berarti hidrocele (diapanascopy +).

- Pada hernia: canalis inguinalis teraba usus

- Perkusi pada hernia akan terdengar timpani karena berisi usus

10

Page 11: Case HIL Sin Reponible

Hernia Inguinalis Lateralis 2009

- Fluktuasi positif pada hernia.

b. Kriptochismus

Testis tidak turun sampai ke skrotum tetapi kemungkinanya hanya sampai kanalis

inguinalis

c. Limfadenopati/ limfadenitis inguinal

d. Varises vena saphena magna didaerah lipat paha

e. Lipoma yang menyelubungi funikulus spermatikus (sering disangka hernia inguinalis

medialis).

J. PENATALAKSANAAN

1. Konservatif

Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian

penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi.

a. Reposisi

Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulate, kecuali pada pasien anak-

anak. reposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia membentuk

corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah cincin hernia dengan tekanan

lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi. Pada anak-anak inkarserasi lebih sering

terjadi pada umur dibawah dua tahun. Reposisi spontan lebih sering dan sebaliknya

gangguan vitalitas isi hernia jarang terjadi jika dibandingkan dengan orang dewasa. Hal

ini disebabkan oleh cincin hernia yang lebih elastis dibandingkan dengan orang dewasa.

Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian sedative dan kompres

es diatas hernia. Bila usaha reposisi ini berhasil anak disiapkan untuk operasi pada hari

berikutnya. Jika reposisi hernia tidak berhasil dalam waktu enam jam harus dilakukan

operasi segera.

b. Bantalan penyangga

Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang telah direposisi

dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harus dipakai seumur hidup. Namun cara yang

berumur lebih dari 4000 tahun ini masih saja dipakai sampai sekarang.

Sebaiknya cara ini tidak dinjurkan karena mempunyai komplikasi, antara lain

merusak kulit dan tonus otot dinding perut didaerah yang tertekan sedangkan strangulasi

tetap mengancam. Pada anak-anak cara ini dapat menimbulkan atrofitestis karena tekanan

pada taki sperma yang mengandung pembuluh darah testis.

11

Page 12: Case HIL Sin Reponible

Hernia Inguinalis Lateralis 2009

2. Operatif

Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang

rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi

hernia terdiri dari herniotomo dan hernioplasti

a. Herniotomi

Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai kelehernya. Kantong

dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong

hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong

b. Hernioplasti / Hernioraphy

Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan

memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplasti lebih penting artinya dalam

mencegah terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomi. Dikenal berbagai metode

hernioplasti seperti memperkecil anulus inguinalis internus dangan jahitan terputus,

menutup dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan pertemuan m. tranversus

internus abdominis dan m. oblikus internus abdominis yang dikenal dengan nama

conjoint tendon ke ligamentum inguinale poupart menurut metode Bassini, atau

menjahitkan fasia tranversa m. transversus abdominis, m.oblikus internus abdominis

keligamentum cooper pada metode Mc Vay

Metode Bassini merupakan teknik herniorafi yang pertama dipublikasikan tahun

1887. Setelah diseksi kanalis inguinalis, dilakukan rekonstruksi dasar lipat paha dengan

cara mengaproksimasi muskulus obliqus internus, muskulus transversus abdominis, dan

fasia transversalis dengan traktus iliopubik dan ligamentum inguinale. Teknik dapat

diterapkan, baik pada hernia direk maupun indirek.

Kelemahan teknik Bassini dan teknik lain yang berupa variasi teknik herniotomi

Bassini adalah terdapatnya regangan berlebihan dari otot-otot yang dijahit. Untuk

mengatasi masalah ini, pada tahun delapan puluhan dipopulerkan pendekatan operasi

bebas regangan. Pada teknik itu digunakan prostesis mesh untuk memperkuat fasia

transversalis yang membentuk dasar kanalis inguinalis tanpa menjahitkan otot-otot ke

inguinal.

Terjadinya residif lebih banyak dipengaruhi oleh teknik reparasi dibandingkan dengan

faktor konstitusi. Pada hernia inguinalis lateralis penyebab residif yang paling sering ialah

penutupan anulus inguinalis internus yang tidak memadai, diantaranya karena diseksi

12

Page 13: Case HIL Sin Reponible

Hernia Inguinalis Lateralis 2009

kantong yang kurang sempurna, adanya lipoma preperitoneal, atau kantung hernia tidak

ditemukan. Pada hernia inguinalis medialis penyebab residif umumnya karena tegangan

yang berlebihan pada jahitan plastik atau kekurangan lain dalam teknik.

Bila defek cukup besar atau terjadi residif berulang diperlukan pemakaian bahan

sintesis seperti mersilene,prolene mesh atau marleks untuk menutup defek.

K. PROGNOSIS

Perbaikan klasik memberikan angka kekambuhan sekitar 1% -3% dalam jarak waktu

10 tahun kemudian. Kekambuhan disebabkan oleh tegangan yang berlebihan pada saat

perbaikan, jaringan yang kurang, hernioplasti yang tidak adekuat, dan hernia yang

terabaikan. Kekambuhan yang sudah diperkirakan, lebih umum dalam pasien dengan

hernia direk, khususnya hernia direk bilateral. Kekambuhan tidak langsung biasanya

akibat eksisi yang tidak adekuat dari ujung proksimal kantung.

Kebanyakan kekambuhan adalah langsung dan biasanya dalam regio tuberkulum

pubikum, dimana tegangan garis jahitan adalah yang terbesar.insisi relaksasi selalu

membantu. Perbaikan hernia inguinalis bilateral secara bersamaan tidak meningkatkan

tegangan jahitan dan bukan merupakan penyebab kekambuhan seperti yang dipercaya

sebelumnya. Hernia rekurren membutuhkan prostesis untuk perbaikan yang berhasil,

kekambuhan setelah hernioplasti prostesis anterior paling baik dilakukan dengan

pendekatan preperitoneal atau secara anterior dengan sumbat prostesis.

L. KOMPLIKASI

Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Isi hernia

dapat tertahan dalam kantong hernia pada hernia irreponibel; ini dapat terjadi kalau hernia

terlalu besar atau terdiri dari omentum, organ ektraperitoneal (hernia geser) atau hernia

akreta. Disini tidak timbul gejala klinik kecuali berupa benjolan. Dapat pula terjadi isi

hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga terjadi hernia strangulate yang menimbulkan

gejala obstruksi usus yang sederhana. Sumbatan dapat terjadi total atau parsial seperti

pada hernia richter. Bila cincin hernia sempit, kurang elastis atau lebih kaku seperti pada

hernia femoralis dan hernia obturatoria, lebih sering terjadi jepitan parsial. Jarang terjadi

inkarserasi retrograde yaitu dua segmen usus terperangkap didalam kantong hernia dan

satu segmen lainnya berada dalam rongga peritoneum seperti huruf W.

13

Page 14: Case HIL Sin Reponible

Hernia Inguinalis Lateralis 2009

Jepitan hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada

permulaaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi udem organ atau struktur didalam

hernia dan transudasi kedalam kantong hernia. Timbulnya udem menyebabkan jepitan

pada cincin hernia makin bertambah sehingga akhirnya peredaran darah jaringan

terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia berisi transudat berupa cairan

serosanguinus. Kalau isi hernia terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya

dapat menimbulkan abses local, fistel atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan

rongga perut.

Gambaran klinik hernia inkarserata yang mengandung usus dimulai dengan gambaran

obstruksi usus dengan gangguan keseimbangan cairan , elektrolit, dan asam basa. Bila

sudah terjadi strangulasi karena gangguan vaskularisasi terjadi gangguan toksik akibat

gangrene, gambaran klinik menjadi komplek dan sangat serius. Penderita mengeluh nyeri

lebih hebat ditempat hernia, nyeri akan menetap karena rangsangan peritoneum.

Pada pemeriksaan lokal yang ditemukan benjolan yang tidak dapat dimasukkan lagi,

disertai nyeri tekan dan tergantung keadaaan isi hernia dapat dijumpai tanda pereitonitis

atau abses local. Hernia strangulate merupakan keadaan gawat darurat karena perlu

mendapat pertolongan segera.

M. PENCEGAHAN

Hernia lebih sering terjadi pada seseorang yang mengalami, kelebihan berat badan,

menderita batuk menahun, sembelit menahun atau BPH yang menyebabkan dia herus

mengedan ketika berkemih. Penobatan terhadap bebrbagai keadaan diatas dapat

mengurangi resiko terjadinya hernia.

DAFTAR PUSTAKA

14

Page 15: Case HIL Sin Reponible

Hernia Inguinalis Lateralis 2009

1. Sabiston. Buku ajar bedah(Essentials of surgry. Bagian 2, cetakan I : Jakarta, penerbit

buku kedokteran EGC. 1994.

2. Sjamsuhidayat.R & Wim de jong. Buku ajar ilmu bedah.edisi revisi.Jakarta : penerbit

buku kedokteran EGC, 1997.

3. Schwartz. et al.intisari prinsip-prinsip ilmu bedah.Ed. 6. jakarta: penerbit buku

kedokteran EGC, 2000.

4. www.medicastore. Com

5. www.pubmed. Com

15