case 1-tb sistemik

48
TB SISTEMIK

Upload: rakadian

Post on 27-Dec-2015

40 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

oke

TRANSCRIPT

TB SISTEMIK

Laporan KasusLaporan Kasus

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. M. S

Umur : 4 tahun 7 bulan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Pekayon

Agama : Islam

Hubungan dengan orangtua anak kandung

Tanggal masuk : 26 Januari 2014

Anamnesis : 1 Februari 2014

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. M. S

Umur : 4 tahun 7 bulan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Pekayon

Agama : Islam

Hubungan dengan orangtua anak kandung

Tanggal masuk : 26 Januari 2014

Anamnesis : 1 Februari 2014

Laporan KasusLaporan Kasus

Riwayat Perjalanan PenyakitRiwayat Perjalanan Penyakit

Keluhan

Utama:Lemas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS)

Keluhan

Tambahan:Demam dan batuk sejak 5 hari SMRS.

Pasien datang ke RSUD Bekasi dengan keluhan lemas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Orang tua OS

mengatakan bahwa OS menjadi lebih sering mengantuk dan tidur. Selain itu pasien mengaku deman sudah 5 hari.

Batuk diakui muncul bersamaan dengan demam. Pasien mengaku sering berkeringat pada malam hari.

Riwayat Kehamilan & KelahiranRiwayat Kehamilan & Kelahiran

KEHAMILAN• Perawatan Antenatal : beberapa kali (Bidan)• Penyakit Kehamilan : disangkal

KELAHIRAN• Tempat Kelahiran : Bidan• Penolong Persalinan : Bidan• Cara Persalinan : spontan pervaginam• Masa Gestasi : 35 minggu• Keadaan Bayi

Berat badan lahir : 2500 gramPanjang badan : 45 cm Langsung menangisApgar score : Tidak ingatKelainan bawaan : disangkal

KEHAMILAN• Perawatan Antenatal : beberapa kali (Bidan)• Penyakit Kehamilan : disangkal

KELAHIRAN• Tempat Kelahiran : Bidan• Penolong Persalinan : Bidan• Cara Persalinan : spontan pervaginam• Masa Gestasi : 35 minggu• Keadaan Bayi

Berat badan lahir : 2500 gramPanjang badan : 45 cm Langsung menangisApgar score : Tidak ingatKelainan bawaan : disangkal

Riwayat Tumbuh KembangRiwayat Tumbuh Kembang

• Pertumbuhan gigi pertama: Tidak ingat• Psikomotor

Tengkurap,berbalik sendiri : 4 bulanDuduk : Tidak ingat Berdiri : Tidak ingatBerjalan : 13 bulanBerbicara : 12 bulanMembaca : -

• Pertumbuhan gigi pertama: Tidak ingat• Psikomotor

Tengkurap,berbalik sendiri : 4 bulanDuduk : Tidak ingat Berdiri : Tidak ingatBerjalan : 13 bulanBerbicara : 12 bulanMembaca : -

Kesan :perkembangan sesuai dengan usia.

Riwayat ImunisasiRiwayat Imunisasi• BCG : 1 bulan

• DPT : 2 bulan, 4 bulan, 6

bulan

• Polio : 0 bulan, 2 bulan, 4 bulan,

6 bulan

• Campak : 9 bulan

• Hepatitis B : 0 bulan, 1 bulan, 6

bulan

• BCG : 1 bulan

• DPT : 2 bulan, 4 bulan, 6

bulan

• Polio : 0 bulan, 2 bulan, 4 bulan,

6 bulan

• Campak : 9 bulan

• Hepatitis B : 0 bulan, 1 bulan, 6

bulan

Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum : tampak sakit berat

• Tanda Vital

Kesadaran : Apatis

Frekuensi Nadi : 136x/menit, reguler

Frekuensi Pernafasan : 24x/menit, reguler

Suhu tubuh : 37,4°C

• Data Antropometri

Berat Badan : 11kg

Tinggi Badan : 94 cm

Status GiziStatus Gizi

Menurut Kurva CDC1.BB/U : 12/20 x 100% = 60%2.TB/U : 91/115 x 100% = 79%3.BB/TB : 12/14 x 100% = 85%

Kesan : Gizi kurang

Pemeriksaan SistemikPemeriksaan Sistemik

• KEPALA

• Bentuk : Normocephali, ubun-ubun rata

• Rambut: Rambut hitam, tidak mudah dicabut, distribusi merata.

• Mata : pupil bulat, isokor, konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-, RCL +/+, RCTL +/+

• Telinga : Normotia, liang telinga lapang/lapang, serumen -/-.

• Hidung : Bentuk biasa, lapang/lapang, sekret(-), darah (-)

• Mulut : Mukosa bibir kering, sianosis (-), lidah tidak kotor, faring hiperemis (-), Tonsil T1/T1 tenang

• LEHER : KGB tidak teraba membesar.

THORAKS - PARU

• Ins : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (+)

• Pal : tidak diperiksa

• Per : Sonor di kedua lapang paru

• Aus : vesikuler +/+, ronkhi +/+, wheezing -/-

• THORAKS - JANTUNG

• Ins : ictus cordis tidak nampak

• Pal : ictus cordis teraba pada ICS V garis midclavicula kiri

• Per : batas atas : ICS II garis parasternal kiri

batas kanan : ICS IV garis parasternal kanan

batas kiri : ICS IV garis midclavicula kiri

• Aus : BJ I-II reguler, murmur -, gallop -

Pemeriksaan SistemikPemeriksaan Sistemik

ABDOMEN

• Ins : Perut tampak datar.

• Aus: Bising usus (+)

• Pal : Supel, ascites (-), nyeri tekan (-), hepar & lien tidak teraba

membesar., turgor kulit normal.

• Per : Timpani, nyeri ketok

EKSTREMITAS• Akral hangat (+)• Sianosis (-)• Nampak luka terbuka di regio 1/3 distal femur lateral dextra

Refleks Fisiologis

Pemeriksaan Kanan Kiri

Sup dan Inf    

Bisep + +

Trisep + +

Patela + +

Achiles + +

Pemeriksaan NeurologisPemeriksaan Neurologis

TANDA RANGSANG MENINGEAL

Kaku kuduk: +Brudzinski I : -Brudzinski II : -Kernig : -Laseq : -

REFLEKS PATOLOGIS

Hoffman Trommer -/-Babinski -/-

Chaddock -/-Gordon -/-

Schaeffer -/-Klonus -/-Achilles -/-Patella -/-

Klonus --/--

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Analisa Gas Darah

pH 7,556 7,35-7,45

PCO2 26,0 mmHg 35-45

PO2 91,9 mmHg 83-108

O2 saturasi (SO2%) 96.0 % 95-98

HCO3 23.0 mmol/L 22-26

TCO2 23.8 mmol/L 23-27

BE ceft 0.9 mmol/L (-2) – 3

BE blood 2.9 mmol/L (-2) – 8

Std HCO3 (SBC) 26.9 mmol/L 22-26

O2 content 17.0 ml/dl

O2 Cap 17.5 ml/dl

Alveolar Oxygen 168.3 mmHg

AaDO2 76.4 mmHg

Hasil laboratorium

26 Januari 2014

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Diabetes

Glukosa Darah

Sewaktu113 mg/dL 60-110

Elektrolit

Natrium (Na) 131 mmol/L 135-145

Kalium (K) 4.5 mmol/L 3.5-5.0

Clorida (Cl) 82 mmol/L 94-111

Kimia klinik

Tp, Alb, Glob

Protein Total 6.90 g/dL 6.6-8.0

Albumin 3.09 g/dL 3.5-4.5

Globulin 3.81 g/dL 1.5-3.0

Fungsi Hati

AST (SGOT) 21 U/L <37

ALT (SGPT) 23 U/L <41

Fungsi Ginjal

Ureum 9 mg/dL 20-40

Kreatinin 0.19 mg/dL 0.5-1.3

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

HEMATOLOGI

Darah lengkap

Laju Endap Darah 60 mm 0-10

Leukosit 17.0 ribu/uL 5-10

Eritrosit 4.59 Juta/uL 4-5

Hemoglobin 8.6 g/dL 11-14.5

Hematokrit 28.1 % 40-54

Trombosit 780 ribu/uL 150-400

MCV 61.3 fL 75-87

MCH 18.7 pg 24-30

MCHC 30.5 % 31-37

Hasil laboratorium

27 Januari 2014

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

HEMATOLOGI

Darah rutin DHF

Leukosit 9.2 ribu/uL 5-10

Hemoglobin 13.1 g/dL 11-14.5

Hematokrit 37.0 % 40-54

Trombosit 970 ribu/uL 150-400

Hasil laboratorium28 Januari 2014

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

HEMATOLOGI

Darah rutin DHF

Leukosit 11.1 ribu/uL 5-10

Hemoglobin 12.2 g/dL 11-14.5

Hematokrit 40.9 % 40-54

Trombosit 642 ribu/uL 150-400

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

HEMATOLOGI

Darah rutin DHF

Leukosit 15.7 ribu/uL 5-10

Hemoglobin 11.8 g/dL 11-14.5

Hematokrit 34.6 % 40-54

Trombosit 342 ribu/uL 150-400

Diabetes

Glukosa Darah

Sewaktu119 mg/dL 60-110

Elektrolit

Natrium (Na) 133 mmol/L 135-145

Kalium (K) 3.8 mmol/L 3.5-5.0

Clorida (Cl) 83 mmol/L 94-111

Hasil laboratorium

2 Januari 2014

CT-Scan

PENATALAKSANAAN

Subyektif Obyektif Asesmen penatalaksanaan

Penurunan kesadaran.

KU : TSB dan somnolenNadi 116x/menitNapas 40x/menitSuhu 36.6oCTampak lesi terbuka pada paha luar kanan.

TB MilierOsteomielitis TBMeningitis TB

Infus 2 jalur-RL-Tridex 27 ACeftazidine 2x 500mg (vi)Amikasin 2x30 mg (vi)Rantin 2x 30 mgBE 250cc/hrSanmol 125 mg k/pOAT-R 1x 150 mg-H 1x 100 mg-Z 2x 100mg-E 2x 100 mg

1 Februari 2014

2 Februari 2014

Subyektif Obyektif Asesmen penatalaksanaan

Penurunan kesadaran.

KU : TSB dan somnolenNadi 116x/menitNapas 40x/menitSuhu 36.6oCTampak lesi terbuka pada paha luar kanan.

TB MilierOsteomielitis TBMeningitis TB

Infus 2 jalur-RL-Tridex 27 ACeftazidine 2x 500mg (vi)Amikasin 2x30 mg (vi)Rantin 2x 30 mgBE 250cc/hrSanmol 125 mgOAT-R 1x 150 mg-H 1x 100 mg-Z 2x 100mg-E 2x 100 mgPiracetam 3x300mg

3 Februari 2014

Subyektif Obyektif Asesmen penatalaksanaan

Penurunan kesadaran.

KU : TSB dan somnolenNadi 116x/menitNapas 40x/menitSuhu 36.6oCTampak lesi terbuka pada paha luar kanan.

TB MilierOsteomielitis TBMeningitis TB

Infus 2 jalur-RL-Tridex 27 ACeftazidine 2x 500mg (vi)Amikasin 2x30 mg (vi)Rantin 2x 30 mgBE 250cc/hrSanmol 125 mg k/pOAT-R 1x 150 mg-H 1x 100 mg-Z 2x 100mg-E 2x 100 mgPrednison 3x 7mg

Diagnosis Kerja

Analisa kasus

Anamnesis- OS punya riwayat kontak

dengan penderita TB dewasa.

- BB OS tidak naik-naik.- OS sering mengalami

keringat malam.

Pemeriksaan Fisik- Luka terbuka di daerah paha

luar yang terlihat sampai tulang.- Penurunan kesadaran- Sesak pada pasien

Pemeriksaan Penunjang- Lab: leukositosis- Rontgen:

1. Paru: Gambaran infiltrat noduler di lapangan paru.

2. Pelvis: osteomielitis caput femoris.

Analisa kasusObat dosis Teori

Ceftazidime 2x 500mg 30-100mg/kgBB/hari

Amikasin 2x30 mg 15 mg/kgBB/hari

Rantin 2x 30 mg ½ tablet dewasa (6 bulan-5 tahun) (40/200)Sediaan: 5 ml (40/200)

Sanmol 125 mg k/p 10- 15 mg/kgBB/hari

OAT -R 1x 150 mg-H 1x 100 mg-Z 2x 100mg-E 2x 100 mg

10-20 mg/kgBB/hari 5-15 mg/kgBB/hari15-30 mg/kgBB/hari15-20 mg/kgBB/hari

Prednison 3x 7mg 1-4 x 5mg/hari

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

• Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis, paling sering (sekitar 80%) terjadi di paru.

Etiologi

• Penyebab Tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberkulosis, kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4 mikrometer dan tebal 0,3-0,6 mikrometer. Mycobacterium tuberkulosis ditemukan pertama kali oleh Robert Koch pada tahun 1882. Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid) yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam sehingga disebut Basil Than Asam (BTA). Dan ia juga lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisis. Kuman dapat tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi karena kuman berada dalam keadaan dormant. Dari sifat dormant ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadi tuberkulosis aktif lagi.

• Dalam jaringan kuman hidup sebagai parasit intraselular yakni dalam sitoplasma makrofag, kuman ini bersifat aerob dengan demikian lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya.

Gejala Klinis

• Gejala yang sering dijumpai adalah keluhan konik yang tidak khas yaitu ;

• Demam lama (lebih dari 2 minggu) dengan penyebab tidak jelas.

• Nafsu makan tidak ada (anoreksia).• Berat badan turun atau gagal tumbuh (dengan demam

ringan atau tanpa demam).• Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit

dan biasanya multiple.• Batuk lama lebih dari 3 minggu dan sesak napas.

TB PARU

• Tuberkulosis anak mempunyai permasalahan khusus yang berbeda dengan orang dewasa. Pada TB anak permasalahan yang dihadapi adalah masalah diagnosa, pengobatan, pencegahan, serta TB pada infeksi HIV dan penurunan daya tahan tubuh. Berbeda dengan TB dewasa, gejala TB pada anak seringkali tidak khas, sehingga sulit untuk mendiagnosanya. TB milier pada anak termasuk salah satu bentuk TB yang berat dan merupakan 3-7 % dari seluruh kasus TB dengan angka kematian yang tinggi (dapat mencapai 25% pada bayi) yang bisa timbul karena tidak terdiagnosisnya TB pada anak sehingga menjadi berat, atau karena pengobatan yang tidak adekuat.

TB MILIER

• TB Milier merupakan penyakit Limfo-Hematogen sistemik akibat penyebaran kuman M. tuberkulosis dari kompleks primer yang biasanya terjadi dalam waktu 2-6 bulan pertama setelah infeksi awal.

• Tuberkulosis milier merupakan hasil dari penyebaran hematogenik generalisata akut dengan jumlah kuman yang besar. Semua tuberkel yang dihasilkan dari proses ini akan mempunyai ukuran yang lebih kurang sama. Istilah milier berasal dari gambaran lesi diseminata yang menyerupai butir padi-padian/jewawut (millet seed). Secara patologi anatomi lesi ini berupa nodul kuning berukuran 1-3 mm yang tersebar merata (difus) pada paru.

• TB milier lebih sering terjadi pada bayi dan anak kecil, terutama usia di bawah 2 tahun, karena imunitas seluler spesifik, fungsi makrofag, dan mekanisme lokal pertahanan paru-nya belum berkembang sempurna sehingga kuman TB mudah berkembangbiak dan menyebar ke seluruh tubuh.

• Terjadinya TB milier dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu kuman M. tuberkulosis (jumlah dan virulensi), status imnologis penderita (nonspesifik  dan spesifik) dan faktor lingkungan (kurangnya paparan sinar matahari, perumahan yang padat, polusi udara, merokok, penggunaan alkohol, obat bius serta sosio ekonomi). Beberapa kondisi yang menurunkan sistem imun juga dapat menyebabkan timbulnya TB milier.

OSTEOMIELITIS TB

• Osteomielitis tuberkulosa selalu merupakan penyebaran sekunder dari kelainan tuberkulosa di tempat lain, terutama paru – paru. Seperti pada osteomielitis hematogen akut, penyebaran infeksi juga terjadi secara hematogen dan biasanya mengenai anak – anak. Perbedaannya, osteomielitis hematogen akut umumnya terdapat pada daerah metafisis sementara osteomielitis tuberkulosa mengenai tulang belakang.

PENATALAKSANAAN

Dosis OAT anak

Nama Obata Dosis harian

(mg/kgBB/hari)

Dosis maksimal

(mg/hari)

Efek samping

Isoniazid 5-15 300 Hepatitis, neuritis perifer

Rifampicin 10-20 600 Hepatitis

Pirazinamid 15-30 2000 Hepatotoksik, artralgia

Etambutol 15-20 1250 Neuritis optik

Strepomicin 15-40 1000 Ototoksik, nefrotoksik

Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap,yaitu :

1. Tahap Intensif

Pada tahap intensif, penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap semua OAT, terutama rifampisin. Bila pengobatan intensif tersebut diberikan secara tepat, biasanya penderita yang tadinya menular, menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar penderita TB BTA positif menjadi BTA negatif pada akhir pengobatan intensif.

2. Tahap Lanjutan

Pada tahap lanjutan, penderita mendapat jumlah obat yang lebih sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama. Tahap ini penting untuk membunuh kuman dormant, sehingga dapat mencegah terjadinya kekambuhan.

Prognosis

Prognosis dipengaruhi banyak faktor, yaitu ;• Umur anak.• Berapa lama telah mendapatkan infeksi.• Luasnya infeksi.• Keadaan gizi.• Sosio ekonomi.• Diagnosis dini.• Pengobatan adekuat.• Adanya infeksi lain.

TERIMA KASIH