carpal tunnel syndrome

21
Carpal Tunnel Syndrome Disusun Oleh : Romadhoni (H2A008037) Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Upload: diskta-w-ronica

Post on 15-Nov-2015

188 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

bedah

TRANSCRIPT

  • Carpal Tunnel Syndrome

    Disusun Oleh :Romadhoni (H2A008037)

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

  • Definisi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan sindrom yang timbul akibat nervus medianus tertekan di dalam Carpal Tunnel (terowongan karpal) di pergelangan tangan, sewaktu nervus melewati terowongan tersebut dari lengan bawah ke tangan.

  • Anatomi Terowongon KarpalTerowongan karpal terletak di pergelangan tangan, dengan tersusun atas 2 deret :Deretan proksimal : (lateral ke medial) tulang Navikulare, Lunatum, Trikwetrum dan Pisiformis bersendi dengan bag. Distal os radius dan ulnaDeretan Distal : (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus), Trapezoidum (Mulatangulum minus), Kapitatum dan Hamatum bersendi dengan os metakarpal

  • Struktur terowongan terdiri atas :n.Medianus, fleksor polisis longus untuk ibu jari 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari.N.Medianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks C5, C6, C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1

  • Secara histologi n.Medianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang disebut akson. Akson ini diselubungi oleh sel Schwan, dan diantara 2 sel Schwan terdapat celah yang disebut nodus Ranvier. Masing masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang merupakan jaringan ikat longgar (terdiri dari anyaman kolagen dan serat elastin ) mempertahankan tekanan intrafasikuler

  • PatogenesisCTS Kronis : Tekanan yang berulang-ulang peninggian tekanan intrafasikuler aliran darah vena intrafasikuler melambat mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak endotel kebocoran protein edema epineural. CTS Akut : penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf gangguan aliran darah vasodilatasi edema sehingga sawar darah-saraf terganggu kerusakan pada saraf tersebut.

  • Etiologi Herediter: HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III. Trauma: dislokasi, fraktur atau hematom pada lengan bawah, pergelangan tangan dan tangan .Sprain pergelangan tangan. Trauma langsung terhadap pergelangan tangan.Pekerjaan : gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang. Seorang sekretaris yang sering mengetik, pekerja kasar yang sering mengangkat beban berat dan pemain musik terutama pemain piano dan pemain gitar yang banyak menggunakan tangannya juga merupakan etiologi dari carpal turner syndrome.Infeksi: tenosinovitis, tuberkulosis, sarkoidosis. Metabolik: amiloidosis, gout.

  • Endokrin: akromegali, terapi estrogen atau androgen, diabetes mellitus, hipotiroidi, kehamilan. Neoplasma: kista ganglion, lipoma, infiltrasi metastase, mieloma. Penyakit kolagen vaskular: artritis reumatoid, polimialgia reumatika, skleroderma, lupus eritematosus sistemik. Degeneratif: osteoartritis. Iatrogenik: punksi arteri radialis, pemasangan shunt vaskular untuk dialisis, hematoma, komplikasi dari terapi anti koagulan. Faktor stressInflamasi : Inflamasi dari membrane mukosa yang mengelilingi tendon menyebabkan nervus medianus tertekan dan menyebabkan carpal tunnel syndrome

  • Gejala KlinisGejala awal : Parestesia (umumnya malam hari)kurang merasa (numbness) rasa seperti terkena aliran listrik (tingling) pada jari dan setengah sisi radial jari walaupun kadang-kadang dirasakan mengenai seluruh jari-jariPada penderita Carpal Tunnel Syndrome pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot lainnya yang diinnervasi oleh nervus medianus.

  • DiagnosaAnamnesis (berdasarkan gejala klinis diatas)Pemeriksaan Fisik a. Flick's sign b. Thenar wasting : Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenarc. Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer. d. Wrist extension test

  • e. Phalen's test. f. Torniquet test. g. Tinel's signh. Pressure testi. Luthy's sign (bottle's sign)J. Pemeriksaan sensibilitas.K. Pemeriksaan fungsi otonomPemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik).a. Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi, polifasik, gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar

  • b. Kecepatan Hantar Saraf(KHS). KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang, menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan.Pemeriksaan Radiologis USG, CT Scan, MRI untuk melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritisPemeriksaan Laboratorium pemeriksaan kadar gula darah , kadar hormontiroid ataupun darah lengkap.

  • Diagnosa Banding Cervical radiculopathy.Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan bertambah bila leher bergerak. Distribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya.

    Thoracic outlet syndrome. Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot thenar. Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah.

    Pronator teres syndrome. Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak tangan daripada Carpal Tunnel Syndrome karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak melalui terowongan karpal.

    de Quervain's syndrome. Tenosinovitis dari tendon muskulus abduktor pollicis longus dan ekstensor pollicis brevis, biasanya akibat gerakan tangan yang repetitif

  • Terapi CTSTerapi langsung terhadap Carpal Tunnel Syndrome.

    A. Terapi Konservatif1) Istirahatkan pergelangan tangan. 2) Obat anti inflamasi non steroid.3) Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan. Bidai dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu.

  • 4. lnjeksi steroid. Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg injeksi ke terowongan karpal.5. Kontrol cairan, misalnya dengan pemberian diuretika.6. Vitamin B6 (piridoksin) 100-300 mg/hari selama 3 bulan7. Fisioterapi

    b. Terapi Operatif tindakan operasi mutlak dilakukan bila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar, sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten.

  • Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari Carpal Tunnel Syndrome. Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya Carpal Tunnel Syndrome harus ditanggulangi, sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan

  • Pencegahan Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda. Gunakanlah seluruh tangan dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda, jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk. Batasi gerakan tangan yang repetitif. Istirahatkan tangan secara periodik. Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu untuk beristirahat. Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara teratur

  • PrognosisPada kasus Carpal Tunnel Syndrome ringan, dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik.

  • KomplikasiKomplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus. Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat, hiperalgesia, disestesia dan ganggaun trofik.

  • Terima Kasih.....