cara penularan hiv

10
CARA PENULARAN HIV/AID APA YANG DIMAKSUD DENGAN HIV/AIDS? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau yang lebih popular dengan singkatan AIDS adalah sebuah penyakit dari sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. Virus HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan pada tubuh manusia virus menyebabkan semakin melemahnya sistem kekebalan tubuh, sebab itulah orang yang terkena virus ini akan menjadi sangat rentan terhadap penyakit ringan seperti demam dan flu selain itu orang yang terkena virus ini juga mudah mengidap tumor. Sekarang ini sudah ada teknologi pengobatan yang dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun hal ini hanya bisa memperlambat bukan menyembuhkan. Jumlah penderita HIV/AIDS terus meningkat dari waktu ke waktu, usia terbanyak yaitu antara usia 26 hingga 30 tahun. Gejala terinfeksi baru muncul setelah beberapa tahun tertular, membuat penyakit ini cepat menyebar. Seseorang yang sudah terinfeksi tidak menyadarinya sebelum gejala muncul, dan tidak ada tindakan pencegahan penularan pada periode atau masa ini.

Upload: hanamaru-net

Post on 16-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Cara Penularan Hiv

TRANSCRIPT

CARA PENULARAN HIV/AID

CARA PENULARAN HIV/AID

APA YANG DIMAKSUD DENGAN HIV/AIDS?Acquired Immunodeficiency Syndromeatau yang lebih popular dengan singkatan AIDS adalah sebuah penyakit dari sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.

Virus HIV atauHuman Immunodeficiency Virusadalah virus yang menyerang sistem kekebalan pada tubuh manusia virus menyebabkan semakin melemahnya sistem kekebalan tubuh, sebab itulah orang yang terkena virus ini akan menjadi sangat rentan terhadap penyakit ringan seperti demam dan flu selain itu orang yang terkena virus ini juga mudah mengidap tumor. Sekarang ini sudah ada teknologi pengobatan yang dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun hal ini hanya bisa memperlambat bukan menyembuhkan.

Jumlah penderita HIV/AIDS terus meningkat dari waktu ke waktu, usia terbanyak yaitu antara usia 26 hingga 30 tahun. Gejala terinfeksi baru muncul setelah beberapa tahun tertular, membuat penyakit ini cepat menyebar. Seseorang yang sudah terinfeksi tidak menyadarinya sebelum gejala muncul, dan tidak ada tindakan pencegahan penularan pada periode atau masa ini.

VIRUS HIV BISA MENULAR MELALUI APA SAJA?Banyak pemahaman yang keliru ditengah masyarakat bahwa HIV/AIDS dengan mudah menular lewat udara, pakaian atau peralatan yang digunakan bersama. Namun sebenarnya virus HIV hanya hidup dalam cairan tubuh yaitu darah, air mani, cairan vagina dan air susu ibu (ASI). Virus HIV hanya bisa menginfeksi lewat penularan langsung ataudirect infection.Terlebih lagi bahwa virus HIV hanya mampu bertahan hidup dalam tubuh inangnya saja. Waktu kematian virus ini tergantung dari cepat atau lambat keringnya media pengantar virus tersebut dalam hal ini darah atau cairan sperma. Sebagai contoh, jika ada setetes darah penderita HIV jatuh ke lantai dan langsung kering, seiring dengan keringnya darah, virus HIV juga ikut mati. Tidak mudahnya virus ini untuk bertahan hidup di luar tubuh inangnya menepis anggapan bahwa penyakit HIV/AIDS bisa menular dengan mudahnya.

Seperti sebuahissueyang beredar pada bulan Oktober tahun 2011 lalu yang menyebabkan masyarakat panik yaitu mengenai penderita HIV yang menyebarkan virus lewat tusuk gigi yang tersedia di restoran. Caranya, tusuk gigi itu dipakai hingga terkena darah lalu diusap hingga orang tidak curiga tusuk gigi tersebut pernah dipakai. Kemudian tusuk gigi diletakkan kembali ke tempatnya. Apakah hal ini mungkin untuk menularkan virus HIV kepada orang lain? Jawabannya adalah tidak. Seperti yang sudah terpapar diatas bahwa virus ini tidak mudah untuk bertahan hidup di luar tubuh inangnya, jadi virus tersebut juga akan otomatis mati. Apalagi jika darah yang menempel sudah diusap oleh pelaku sehingga darah sudah kering. Hal ini berbeda lagi dengan darah yang menggenang karena butuh waktu lebih lama untuk mengering sehingga virus masih tetap hidup.

Untuk lebih jelasnya, virus HIV dapat menular melalui beberapa cara, yaitu:

1.Hubungan Seks

Penularan virus HIV terjadi melalui hubungan seks penetratif (penis masuk kedalam vagina/anus) yang dilakukan tanpa menggunakan kondom. Hubungan seksseperti ini memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina (untuk hubungan seks lewat vagina). Sedangkan hubungan seks melalui anus bisa memungkin tercampurnya cairan sperma dengan darah.

Hubungan seksual secara anal (lewat dubur) paling berisiko menularkan HIV karena epitel mukosa anus relatif tipis dan lebih mudah terluka dibandingkan epitel dinding vagina, sehingga HIV lebih mudah masuk ke aliran darah. Dalam berhubungan seks vaginal, perempuan lebih besar risikonya daripada pria karena selaput lendir vagina cukup rapuh. Disamping itu karena cairan sperma akan menetap cukup lama di dalam vagina, kesempatan HIV masuk ke aliran darah menjadi lebih tinggi. HIV di cairan vagina atau darah tersebut juga dapat masuk ke aliran darah melalui saluran kencing pasangannya.

Orang yang punya penyakit infeksi jika memiliki luka atau ada cairan dari tubuh yang keluar maka bisa 10 kali menularkan potensi HIV kepada pasangannya lewat hubungan seks. Perilaku gonta ganti pasangan seks tanpa menggunakan kondom juga sangat berisiko. Untuk itu lakukan hubungan seks yang aman, sesuai dengan ajaran agama.

2.Menerima transfuksi darah yang terinfeksi virus HIV

Penularan melalui transfusi darah risikonya sangat tinggi. Maka itu bank darah biasanya akan mengecek berulang-ulang pada darah yang digunakan pasien melalui skrining yang ketat. Beberapa penderita diduga tertular setelah menjalani transfusi darah. Seseorang yang harus menerima transfusi darah tubuhnya dalam keadaan sakit atau lemah, sehingga virus bisa dengan cepat menyebar dan berkembang dalam tubuhnya.

3.Penggunaan bersama jarum suntik yang sudah terkontaminasiPenularan lewat jarum suntik banyak terjadi pada pengguna narkoba. Penularan juga dapat melalui pemakaian jarun suntik yang berulangkali dalam kegiatan lain, misalnya: peyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya alat tindik, tato, dan alat facial wajah. Sebaiknya gunakan jarum suntik sekali pakai.

4.Penularan dari Ibu Hamil kepada janinnyaPenularan dari ibu hamis positif HIV dapat terjadi ketika bayi dalam kandungan, bisa juga ketika melahirkan atau bisa juga ditularkan ketika menyusui bayi tersebut.

Penularan HIV dari ibu hamil ke anak bisa terjadi karena infeksi melewati plasenta, saat proses persalinan atau menyusui. Sumber infeksi ini bisa dari darah ibu, plasenta, cairan amnion dan ASI. Kemungkinan bayi tertular HIV dari ibunya pada masa kehamilan adalah 15-20 persen. Sedangkan pada saat kelahiran 10-15 persen dan pada saat menyusui adalah 15-20 persen.

Menurut Dr. Jean R. Anderson, HIV juga ditemukan dalam ASI dan penelitian dalam tabung laboratorium menunjukkan HIV mampu untuk menginfeksi sel epitel normal payudara manusia, HIV dapat dideteksi pada lebih dari 50% contoh ASI yang diteliti.

Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi ini sebesar 35% yang artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu yang positif terinfeksi HIV ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.

Sekarang dengan adanya program PMTCT (Prevention of Mother To Child Transmission)yaitu dengan pemberian obat ARV saat hamil, persalinan lewat operasi sesar dan tidak menyusui tetapi diganti dengan pengganti ASI yang diharapkan dapat menekan angka peluang hingga 5 persen.

5.Terjadinya luka akibat pemakaian benda yang bersamaanBenda tersebut seperti silet, pisau cukur juga bisa menularkan HIV. Biasakan mempunyai sikat gigi dan pisau cukur sendiri, karena selain untuk kebersihan pribadi, jika terdapat darah akan ada risiko penularan dengan virus lain yang diangkut aliran darah (seperti hepatitis), bukan hanya virus HIV.

Peluang penularan per satu kali kontak dengan jumlah kasus yang terjadi saat ini jika dilihat dari cara penularan ternyata mengalami komposisi yang berbeda, tentu saja masuk akan karena menyangkut faktor pengendalian yang telah dapat dilakukan. Sebagai contoh, penularan lewat transfusi darah walaupun peluangnya tinggi tetapi kenyataannya kejadiannya nol, karena penularan lewat transfusi darah sudah bisa dikendalikan lewat prosesscreeningdarah donor terlebih dahulu. Jika darah yang discreeningmengandung HIV maka tidak akan digunakan untuk transfusi darah. Sebaliknya, hubungan seksual walaupun peluangnya kecil per kontak, tetapi karena sungguh sulit melakukan kontrol terhadap hubungan seks yang tidak aman atau seks berisiko (bisa terjadi berulang-ulang) maka kejadian penularannya menjadi tinggi. Yang dimaksud dengan hubungan seksual berisiko atau tidak aman adalah berhubungan seksual bergonta-ganti pasangan atau berhubungan seksual dengan partner yang mengidap HIV tanpa menggunakan proteksi kondom.

VIRUS HIV TIDAK DAPAT MENULAR MELALUI APA SAJA?

Banyaknya mitos HIV/AIDS yang bertahan lama di masyarakat mengakibatkan kesalahpahaman mengenai tindakan penularan virus yang satu ini. HIV hanya bisa tertular dari satu orang ke orang lain melalui perantaraan cairan tubuh, tetapi tidak sembarang cairan tubuh. Cairan tubuh yang menjadi media hidupnya dan berpotensi menularkan HIV adalah darah, cairan kelamin (sperma atau cairan vagina) dan air susu ibu (ASI). Di luar ketiga cairan ini tidak berpotensi menularkan HIV. Itu artinya air mata, keringat, air sen dan air liur tidak berpotensi menularkan HIV.

Untuk lebih jelasnya, virus HIV tidak menginfeksi atau tertular melalui:

1. Bersalaman, berpelukan

2. Berciuman. Kecuali ciuman yang dilakukan secarahard-kissyang menyebabkan pendarahan pada mulut atau bibir.

3. Batuk, bersin

4. Memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, WC, kamar tidur, dll.

5. Virus HIV tidak menyebar melalui gigitan nyamuk atau gigitan serangga lainnya. Bahkan bila virus masuk ke dalam tubuh nyamuk atau serangga yang menggigit atau mengisap darah, virus tersebut tidak dapat mereproduksi dirinya dalam tubuh serangga. Karena serangga tidak dapat terinfeksi HI, serangga tidak dapat menularkannya ke tubuh manusia yang digigitnya.

6. Bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama.

7. Memakai fasilitas umum misalnya kolam renang, WC umum, sauna, dll.

8. HIV tidak dapat menular melalui udara. Virus ini juga cepat mati jika berada di luar tubuh. Virus ini dapat dibunuh jika cairan tubuh yang mengandungnya dibersihkan dengan cairan pemutih(bleach)seperti Bayclin atau Chlorox, atau dengan sabun dan air. HIV tidak dapat diserap oleh kulit yang tidak luka.

9. Cairan yang tidak menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain. Jadi penularan melalui ciuman tidak terjadi.