cara pembuatan obat yang baik
DESCRIPTION
Cara Pembuatan Obat Yang BaikTRANSCRIPT
![Page 1: Cara Pembuatan Obat Yang Baik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/55cf8ef0550346703b9734d7/html5/thumbnails/1.jpg)
Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB)Kelompok 7
Citra Nabila (13081090100)Nisaul Mudrika
(1308109010012)Arista Maulida
(1308109010014)Anni Safitri (13081090100)
Maulidya zakiah (13081090100)
Muh. Muarif (13081090100)
![Page 2: Cara Pembuatan Obat Yang Baik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/55cf8ef0550346703b9734d7/html5/thumbnails/2.jpg)
Latar belakang
Industri farmasi
Industri yang memproduksi
obat yang aman dan berkualitas
seluruh aspek rangkaian kegiatan produksinya dengan menerapkan Cara Pembuatan Obat
yang Baik (CPOB).
Menteri Kesehatan RI No.
43/Menkes/SK/II/1988 tentang Cara
Pembuatan Obat yang Baik.
Diatur
Dijadikan sebagai pedoman yang harus
diterapkan dalam seluruh rangkaian proses di industri farmasi dalam
pembuatan obat jadi
![Page 3: Cara Pembuatan Obat Yang Baik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/55cf8ef0550346703b9734d7/html5/thumbnails/3.jpg)
Dengan kata lain......
Suatu konsep yang ditetapkan dalam
industri farmasi mengenai langkah-
langkah atau prosedur yang dilakukan
dalam suatuindustri farmasi untuk
menjamin mutu obat yang diproduksi
dengan menerapkan Good Manufacturing
Practices dalam seluruh aspek dan
rangkaian kegiatan produksi, sehingga
obat yang dihasilkan senantiasa memenuhi
persyaratan mutu yang ditentukan sesuai
dengan tujuan penggunaannya.
CPOB
![Page 4: Cara Pembuatan Obat Yang Baik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/55cf8ef0550346703b9734d7/html5/thumbnails/4.jpg)
Aspek-Aspek yang menjadi Perhatian CPOB
Aspek-aspek dasar Dalam pedoman CPOB tahun 2006
meliputi :8. Inspeksi diri9. Penanganan keluhan,
penarikan kembali, dan pengembalian produk.
10. Dokumentasi 11. Pembuatan dan Analisa
berdasarkan kontrak12. Kualifikasi dan validasi.
1. Ketentuan umum2. Personalia3. Bangunan dan fasilitas4. Peralatan5. Sanitasi dan higiene6. Produksi7. Pengawasan mutu
Masing-masing aspek diatur persayaratannya didalam
pedoman CPOB
![Page 5: Cara Pembuatan Obat Yang Baik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/55cf8ef0550346703b9734d7/html5/thumbnails/5.jpg)
Landasan / ketentuan umum CPOB
1. Pengawasan menyeluruh pada proses pembuatan obat untuk menjamin bahwa konsumen menerima obat yang bermutu tinggi.
2. Mutu obat tergantung pada bahan awal, proses pembuatan danpengawasan mutu, bangunan, peralatan yang digunakan, danpersonalia.
3. Menjamin mutu suatu obat jadi tidak boleh hanya mengandalkan pada suatu pengujian tertentu saja, melainkan : semua obat hendaknya dibuat dalam kondisi terkendali dan terpadu dengan cermat.
![Page 6: Cara Pembuatan Obat Yang Baik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/55cf8ef0550346703b9734d7/html5/thumbnails/6.jpg)
Dirilisnya CPOB Edisi
2
1971
Sejarah perkembangan CPOB
1969
WHO menerbitkan konsep "Good Practices in
Manufacture and quality Control of
Drug"
1984 1988
1989
1994
2001
Mulai diterapkan di
Indonesia
ASEAN Goods Manufacturing
Practices Guidelines “
edisi I
Pengeluaran Pedoman CPOB
Edisi 1 Di indonesia
CPOB diresmikan melalui SK Menkes
RI No 43/Menkes/SK/II/19
88 tanggal 2 Februari.
“penerapan CPOB pada
industri farmasi” oleh
BPOM 16 desember
ASEAN Goods Manufacturing
Practices Guidelines “
edisi II
1989-1994 Batas waktu pemenuhan CPOB oleh
industri farmasi
2004
2006
Dirilisnya CPOB Edisi
3 (GMP)
2012
dikeluarkannya CPOB terkini (cGMP) edisi ke 4 beserta peraturan kepala badan pengawas obat dan
makanan republik indonesia
![Page 7: Cara Pembuatan Obat Yang Baik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/55cf8ef0550346703b9734d7/html5/thumbnails/7.jpg)
Sterilisasi (CPOB aspek produksi)
Sterilisasi
Sterilisasi panas kering
Sterilisasi panas basah
Sterilisasi cara saring
Sterilisasi dengan Gas
Etilen Oksida
Dengan jalan
radiasi cocok untuk
sterilisasi peralatan, larutan
bukan air dan bahan lain yang tahan terhadap suhu sterilisasi
yang dikehendaki.exp. Dengan
lemari pengering/oven
menggunakan uapAir jenuh yang
bertekanan dalam rongga sterilisasi
yang sesuai.Seperti :Autoklaf,Pasteurisasi, Ultra high- temperatur sterilization.
penyaringandengan ukuran nominal pori 0,22 mikron
atau yang samakemampuannya
menahan mikroba. Hasil
saringan ditampung
di dalam wadah yang sudah disterilkan.
mensterilkanbahan dan produk
yang peka terhadap panas. Radiasi yang
digunakan dapat berupa sinar gamma
dariradio isotop
(misalnya Cobalt-60) atau elektron
berenergitinggi yang berasal
dari suatu akselerator elektron.
Menggunakan gas etilen
oksida yang memiliki
efektifitas sebagai bahan
sterilisasi.
![Page 8: Cara Pembuatan Obat Yang Baik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/55cf8ef0550346703b9734d7/html5/thumbnails/8.jpg)
Uji mikrobiologi pada produk farmasi
Uji Batas Mikroba
Uji Efektivitas Pengawet
Uji Sterilitas
![Page 9: Cara Pembuatan Obat Yang Baik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/55cf8ef0550346703b9734d7/html5/thumbnails/9.jpg)
UJI BATAS MIKROBA Dilakukan untuk memperkirakan atau
menghitung jumlah mikroba aerob didalam semua produk farmasi, mulai dari bahan baku hingga sediaan jadi.
untuk menyatakan bahwa produk farmasi terbebas dari spesies
mikroba tertentu.
SANGAT PENTING
DILAKUKAN
Pengerjaan uji batas mikroba
Harus dilakukan secara “Aseptik”. Dengan melakukan inkubasi (penyimpanan wadah
yang terkendali secara termostatik) pada suhu 30-37o
0 C selama 1-2 hari.
Sediaan tidak memenuhi syarat apabila terjadi
pertumbuhan mikroba
![Page 10: Cara Pembuatan Obat Yang Baik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/55cf8ef0550346703b9734d7/html5/thumbnails/10.jpg)
Persyaratan Kualitas Mikrobiologi Sediaan Farmasi versi FIP (1976)
Gol. Jenis Sediaan Persyaratan
1a
1b
Injeksi Steril – FarmakopeBebas mikroba yang memp. daya hidup/g atau mL
Obat mata, sed.utk bgn tubuh yg bebas mikroba, sed.utk luka bakar, tukak berat
Steril – FarmakopeBebas mikroba yang memp. daya hidup/g atau mL
2 Sed. topikal pada lesi kulit, hidung, tenggorokan (resiko tinggi)
Mikroba yg memp. daya hidup maks 102 /g atau mL, dan tidak mengandung Enterobacteriaceae, P.aeruginosa, S.aureus
3 Sediaan lain Mikroba yg memp.daya hidup maks 103 – 104
bakteri anaerob, 102 ragi dan kapang /g atau mL, Batas mikroba spesifik : tdk ada E.coli, dan tidak mengandung Salmonella, P.aeruginosa, S.aureus,
Enterobacteriaceae lain maks. 102 /g atau mL