cara menghitung angka kredit guru

29
CARA MENGHITUNG ANGKA KREDIT GURU 2013 CARA MENGHITUNG ANGKA KREDIT GURU 2013 PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PERHITUNGANHASIL PENILAIAN KINERJA GURU Contoh & Soal Kementerian Pendidikan Nasional 2010 PERHITUNGAN ANGKA KREDIT UNTUK PROMOSI KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN FUNGSIONALGURU A. CONTOH-CONTOH PERHITUNGAN ANGKA KREDIT UNTUK PROMOSI KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN FUNGSIONAL GURU 1. Penilaian kinerja bagi guru pembelajaran atau pembimbingan Contoh 1: Guru Matapelajaran (Pembelajaran) Budiman, S.Pd. adalah guru Bahasa Indonesia dengan jabatan Guru Pertama pangkat dan golongan ruang Penata Muda III/a TMT 1 April 2012. Budiman S.Pd. yang mengajar 24 jam tatap muka dan telah mengikuti PK GURU pada Desember 2012 dengan nilai 50. Maka untuk menghitung angka kredit yang diperoleh oleh Budiman S.Pd. pada tahun tersebut digunakan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut. 1) Konversi hasil PK GURU ke skala 0 – 100 nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 dengan menggunakan rumus berikut ini: 50 = ————– x 100 = 89 56 Ingat nilai tertinggi PKG pembelajaran adalah 56. 2) Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tetapkan range nilai PKG dalam skala 0 – 100. Nilai 89 ternyata berada dalam rentang 76 – 90 dalam skala tersebut dengan sebutan “baik” (100%). 3) Tentukan angka kredit per tahun yang diperoleh Budiman S.Pd. dengan menggunakan rumus tersebut di atas; maka angka kredit yang diperoleh

Upload: sinditriguna

Post on 30-Jul-2015

9.937 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

angka krdero

TRANSCRIPT

Page 1: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

CARA MENGHITUNG ANGKA KREDIT GURU 2013CARA MENGHITUNG ANGKA KREDIT GURU 2013

PERHITUNGAN ANGKA KREDIT

PERHITUNGANHASIL PENILAIAN KINERJA GURU

Contoh & Soal

Kementerian Pendidikan Nasional

2010

PERHITUNGAN ANGKA KREDIT UNTUK PROMOSI KENAIKAN PANGKAT DAN

JABATAN FUNGSIONALGURU

A. CONTOH-CONTOH PERHITUNGAN ANGKA KREDIT UNTUK PROMOSI KENAIKAN

PANGKAT DAN JABATAN FUNGSIONAL GURU

1. Penilaian kinerja bagi guru pembelajaran atau pembimbingan

Contoh 1: Guru Matapelajaran (Pembelajaran)

Budiman, S.Pd. adalah guru Bahasa Indonesia dengan jabatan Guru Pertama

pangkat dan golongan ruang Penata Muda III/a TMT 1 April 2012. Budiman S.Pd. yang

mengajar 24 jam tatap muka dan telah mengikuti PK GURU pada Desember 2012

dengan nilai 50. Maka untuk menghitung angka kredit yang diperoleh oleh Budiman

S.Pd. pada tahun tersebut digunakan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut.

1) Konversi hasil PK GURU ke skala 0 – 100 nilai Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009

dengan menggunakan rumus berikut ini:

50

= ————– x 100 = 89

56

Ingat nilai tertinggi PKG pembelajaran adalah 56.

2) Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tetapkan range nilai PKG dalam skala 0 – 100.

Nilai 89 ternyata berada dalam rentang 76 – 90 dalam skala tersebut dengan sebutan

“baik” (100%).

3) Tentukan angka kredit per tahun yang diperoleh Budiman S.Pd. dengan

menggunakan rumus tersebut di atas; maka angka kredit yang diperoleh Budiman,

S.Pd. untuk subunsur pembelajaran pada tahun 2012 (dalam periode 1 tahun) adalah :

(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK

Page 2: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

Angka kredit per tahun = ———————————————————-

4

{(50-3-5) x 24/24 x 100%}

= ———————————— = 10,5

4

Ingat! untuk menetapkan AKK, AKPKB dan AKP wajib atau yang dipersyaratkan lihat

Pasal 16 dan 17 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009

4) Angka kredit yang diperoleh Budiman, S.Pd. sebanyak 10.5 per tahun. Apabila

Budiman, S.Pd. memperoleh nilai kinerja tetap “baik”, selama 4 tahun, maka angka

kredit untuk unsur pembelajaran yang dikumpulkan adalah 10.5 x 4 = 42

5) Apabila Budiman, S.Pd. melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan dan memperoleh 3 angka kredit dari pengembangan diri dan 5 angka

kredit dari kegiatan penunjang, maka Budiman, S.Pd. memperoleh angka kredit

kumulatif sebesar = 42 + 3 + 5 = 50. Karena angka kredit yang dipersyaratkan untuk

naik pangkat/jabatan adalah 50 (Guru Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang

III/a ke Guru Muda pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b). Jadi

Budiman S.Pd. dapat naik pangkat/jabatan tepat dalam 4 tahun.

Contoh 2: Guru Bimbingan dan Konseling (Pembimbingan)

Rahayu, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling pada MTs Negeri 2 Pamulang

dengan jabatan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c TMT 1 April 2013.

Sebagai guru BK, Rahayu S.Pd. membimbing siswa 150 orang dan telah mengikuti

program pengembangan diri dengan angka kredit 3 serta menghasilkan publikasi

ilmiah dan/atau karya innovatif dengan angka kredit 6. Rahayu juga telah memperoleh

angka kredit 10 untuk unsur penunjang. Pada Desember 2013 yang bersangkutan

dinilai kinerjanya dan memperoleh hasil nilai PK GURU adalah 63. Maka untuk

menghitung angka kredit yang diperoleh Rahayu S.Pd. dalam satu tahun adalah

sebagai berikut:

1) Konversi hasil PK GURU ke skala 0 – 100 nilai Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009

dengan menggunakan formula yang sama dengan contoh 1 (ingat karena PK GURU

pembimbingan, BK/konselor Nilai PKG tertingginya adalah 68), maka dengan formula

tersebut di atas diperoleh Nilai PKG (100) = 63/68 x 100 = 92.64

2) Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tetapkan range nilai PKG dalam skala 0 – 100.

Nilai 92.64 ternyata berada dalam rentang 91 – 100 dalam skala tersebut dan disebut

Page 3: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

“amat baik (125%)”.

3) Tentukan angka kredit per tahun yang diperoleh Rahayu S.Pd. dengan

menggunakan rumus, maka angka kredit yang diperoleh Rahayu S.Pd. untuk subunsur

pembimbingan pada tahun 2013 (dalam periode 1 tahun) adalah:

(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK

Angka Kredit satu tahun = ———————————————————

4

[{100-(3+6) -10 } x 150/150 x 125%]

= ————————————————— = 25,31

4

4) Angka kredit yang diperoleh Rahayu, S.Pd. sebanyak 25,31 per tahun. Apabila

Rahayu, S.Pd. memperoleh nilai kinerja tetap “amat baik”, selama 4 tahun, maka

angka kredit untuk unsur pembelajaran yang dikumpulkan adalah 25,31 x 4 = 101,2

5) Karena Rahayu, S.Pd. telah melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan dan memperoleh 3 angka kredit dari pengembangan diri, 6 angka kredit

dari publikasi ilmiah dan inovasi, dan 10 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka

sdr. Rahayu, S.Pd. memperoleh angka kredit kumulatif sebesar = 101,2 + 3 + 6 + 10

= 120,2. Karena angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik pangkat/jabatan adalah

100 (Guru Muda pangkat Penata, golongan ruang III/c ke Guru Muda pangkat Penata

Tingkat I, golongan ruang III/d). Jadi Rahayu, S.Pd. dapat naik pangkat/jabatan dalam

4 tahun.

2. Penilaian kinerja tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah

yang mengurangi jam mengajar tatap muka

a. Kepala Sekolah/Madrasah

Untuk kepala sekolah/madrasah, dimensi/aspek kompetensi yang dinilai adalah: (i)

kepribadian dan sosial; (ii) kepemimpinan pembelajaran; (iii) pengembangan

sekolah/madrasah; (iv) manajemen sumber daya; (v) kewirausahaan; dan (vi) supervisi

pembelajaran. Paket penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah tersebut dilakukan

dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah

(IPKKS/M). Instrumen tersebut terdiri dari 6 (enam) aspek/dimensi penilaian

menggunakan skala penilaian 1 sampai dengan 4, dengan rentang skor antara 6

sampai dengan 24 berasal dari (1 x 6 kompetensi = 6 s.d. 4 x 6 kompetensi =24).

Oleh karena itu, untuk konversi skor menggunakan rumus:

NIPKKS/M

Page 4: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

NKKS/M = —————- X 100

24

Keterangan:

NKKS/M adalah Nilai Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah

NIPKKS/M adalah Nilai Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah

24 skor maksimum hasil PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah

Contoh 3: Kepala Sekolah/Madrasah

Ahmad Sumarna, S.Pd. jabatan Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a

TMT 1 April 2014 mengajar mata pelajaran Fisika, diberi tugas tambahan sebagai

kepala sekolah memperoleh hasil penilaian kinerja sebagai guru adalah 48 dan sebagai

kepala sekolah mendapat skor 18 pada Desember 2014. Langkah-langkah perhitungan

angka kreditnya adalah sebagai berikut.

Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:

1) Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Ahmad Sumarna, S.Pd. ke skala

nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 48/56 x 100 = 85,7

2) Nilai kinerja guru untuk unsur pembelajaran/pembimbingan, kemudian

dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%),

atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 (lihat

Tabel konversi di atas). Nilai PK Guru pembelajaran 85,7 masuk dalam rentang 76 – 90

dengan kategori “Baik (100%)”.

3) Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Ahmad Sumarna, S Pd.

adalah:

(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK

Angka Kredit per tahun = ———————————————————–

4

[{150 - (4 + 12) -15 } x 6/6 x 100%]

= ———————————————— = 29,75

4

Perhitungan angka kredit tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah:

1) Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah, Ahmad

Sumarna, SPd. ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 18/24 x 100 = 75

2) Nilai kinerja Ahmad Sumarna, S.Pd. untuk unsur tugas tambahan sebagai Kepala

Sekolah, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup

Page 5: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

(75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16

Tahun 2009 (lihat Tabel konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai

Kepala Sekolah 75 masuk dalam rentang 61 – 75 dengan kategori “Cukup (75%)”.

3) Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah yang

diperoleh Ahmad Sumarna, S Pd. adalah:

(AKK – AKPKB – AKP) x NPK

Angka Kredit satu tahun = ————————————-

4

= {150 – (4 + 12) – 15} x 75% = 22,31

4

4) Total angka kredit yang diperoleh Ahmad Sumarna, S.Pd untuk tahun 2014 sebagai

guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah adalah = 25% (29,75) +

75% (22,31) = 7,44 + 16,73 = 24,17.

5) Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Ahmad Sumarna, S.Pd mempunyai nilai

kinerja yang sama, maka nilai yang diperoleh Ahmad Sumarna, S.Pd sebagai kepala

sekolah adalah: 4 x 24,17 = 96,68

6) Apabila Ahmad Sumarna, S.Pd melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian

berkelanjutan dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 12

angka kredit dari publikasi ilmiah, dan 15 angka kredit dari kegiatan penunjang.

Apakah Ahmad Sumarna, S.Pd dapat naik pangkat? Ahmad Sumarna, S.Pd

memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 96,68 + 4 + 12 + 15 = 127,68, maka yang

bersangkutan tidak dapat naik pangkat dari golongan ruang IV/a ke golongan ruang

IV/b dengan jabatan Guru Madya dalam waktu 4 tahun, karena belum mencapai

persyaratan angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan

fungsionalnya (Permenegpan dan RB No. 16 Tahun 2009).

b. Wakil Kepala Sekolah/Madrasah

Guru yang mempunyai tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah/madrasah

penilaian kinerjanya dinilai dengan instrumen yang memiliki komponen penilaian; (i)

Kepribadian dan sosial; (ii) Kepemimpinan; (iii) Pengembangan sekolah/madrasah; (iv)

Kewirausahaan; dan (v) Bidang tugas masing-masing (Akademik, Kesiswaan, Humas,

atau Sarana dan Prasarana). Secara umum seorang wakil kepala sekolah/madrasah

mempunyai penilaian kinerja dengan asumsi skor maksimal 4 untuk masing-masing

komponen. Jadi seorang wakil kepala sekolah/madrasah mempunyai gabungan nilai

kinerja secara umum dan sesuai dengan bidang tugasnya nilai tertinggi hasil kinerja

Page 6: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

wakil kepala sekolah/madrasah adalah: 16 skor maksimal nilai kinerja secara umum +

4 skor maksimal nilai kinerja bidang tugas = 20.

Contoh 4: Wakil Kepala Sekolah/Madrasah

Dra. Roesmiyati, jabatan Guru Muda pangkat golongan ruang III/d TMT 1 April 2014

mengajar mata pelajaran Fisika, 12 jam tatap muka per minggu. Dra. Roesmiyati selain

mengajar juga diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah. Pada penilaian

kinerja Dra. Roesmiyati pada Desember 2014 memperoleh hasil penilaian kinerja

sebagai guru adalah 49 dan sebagai wakil kepala sekolah mendapat nilai 18. Berapa

angka kredit yang diperoleh Dra. Roesmiyati? Langkah-langkah perhitungan angka

kreditnya adalah sebagai berikut.

Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:

1) Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Dra. Roesmiyati ke skala nilai

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 49/56 x 100 = 87,5

2) Nilai kinerja Dra. Roesmiyati untuk unsur pembelajaran, kemudian dikategorikan ke

dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang

(25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat tabel konversi di atas). Nilai

PK Guru pembelajaran 87,5 masuk dalam rentang 76 – 90 kategori “Baik (100%)”.

3) Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Dra. Roesmiyati adalah:

(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK

Angka kredit per tahun = ———————————————————-

4

[{100 - (4 + 8) -10 } x 12/12 x 100%]

= ————————————————— = 19,5

4

Perhitungan angka kredit tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah:

1) Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah Dra.

Roesmiyati. ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 18/20 x 100 = 90

2) Nilai kinerja Dra. Roesmiyati untuk unsur tugas tambahan sebagai Wakil Kepala

Sekolah, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup

(75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16

Tahun 2009 (lihat Tabel konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Wakil

Page 7: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

Kepala Sekolah 90 masuk dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik (100%)”.

3) Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah yang

diperoleh Dra. Roesmiyati adalah:

(AKK – AKPKB – AKP) x NPK

Angka kredit satu tahun = ————————————

4

{100 – (4 + 8) – 10} x 100%

= ———————————– = 19,5

4

4) Total angka kredit yang diperoleh Dra. Roesmiyati untuk tahun 2014 sebagai guru

yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah adalah = 50% (19,5) + 50%

(19,5) = 9,75 + 9,75 = 19,5.

5) Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Dra. Roesmiyati mempunyai nilai kinerja

yang sama, maka nilai yang diperoleh Dra. Roesmiyati sebagai Wakil Kepala Sekolah

adalah: 4 x 19,5 = 78

6) Apabila Dra. Roesmiyati melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian

berkelanjutan dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 8

angka kredit dari publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka

Dra. Roesmiyati memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 78 + 4 + 8 + 10 = 100.

Jadi yang bersangkutan dapat naik pangkat dan jabatan dari golongan ruang III/d ke

golongan ruang IV/a dengan jabatan Guru Madya dalam 4 tahun karena telah

mencukupi persyaratan angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan

fungsionalnya (Permennegpan dan RB No. 16 Tahun 2009) tersebut.

c. Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah

Perhitungan skor kinerja guru yang diberi tugas sebagai Kepala Perpustakaan

sekolah/madrasah terdiri atas 6 (enam) dimensi kinerja dengan 10 (sepuluh) jenis

kegiatan yang bersumber dari Standar Kompetensi Kepala Perpustakaan

Sekolah/Madrasah (Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008). Berdasarkan indikator-

indikator yang dinilai pada jenis kegiatan, penilai memberikan skor dengan rentangan

1 sampai 4. Skor maksimal hasil PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala

Perpustakaan Sekolah/Madrasah adalah 40 (10 jenis kegiatan kali 4).

Konversi skor hasil PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan

Sekolah/Madrasah menggunakan rumus:

NIPKKPS/M

NKKPS/M = —————— X 100

Page 8: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

40

Keterangan:

NKKS/M adalah Nilai Kinerja Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah

NIPKKS/M adalah Nilai Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Perpustakaan

Sekolah/Madrasah

40 skor maksimal hasil PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala

Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

Contoh 5: Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah

Dra. Nina, jabatan Guru Muda pangkat golongan ruang III/d TMT 1 April 2014

mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan diberi tugas tambahan sebagai Kepala

Perpustakaan sekolah. Yang bersangkutan mengajar 12 jam per minggu dan

memperoleh hasil penilaian kinerja sebagai guru adalah 48 dan sebagai Kepala

Perpustakaan sekolah mendapat nilai 30 pada Desember 2014. Apakah Dra. Nina

dapat naik pangkat selama 4 tahun kedepan? Langkah-langkah perhitungan angka

kreditnya adalah sebagai berikut.

Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:

1) Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Dra. Nina ke skala nilai

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 48/56 x 100 = 85,71

2) Nilai kinerja Dra. Nina untuk unsur pembelajaran, kemudian dikategorikan ke

dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang

(25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel konversi di atas). Nilai

PK Guru pembelajaran 85,71 masuk dalam rentang 76 – 90 kategori “Baik (100%)”.

3) Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Dra. Nina adalah:

(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK

Angka Kredit per tahun = ————————————————————

4

[{100 – (4 + 8) - 10} x (12/12)] x 100%

= —————————————————- = 19,5

4

Perhitungan angka kredit tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan:

1) Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan Dra.

Nina ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 30/40 x 100 = 75

Page 9: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

2) Nilai kinerja Dra. Nina untuk unsur tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan,

kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%),

Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009

(lihat Tabel konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Kepala

Perpustakaan 75 masuk dalam rentang 61 – 75 dengan kategori “Cukup (75%)”.

3) Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan yang

diperoleh Dra. Nina adalah:

(AKK – AKPKB – AKP) x NPK

Angka kredit satu tahun = —————————————-

4

{100 – (4 + 8) – 10} x 75%

= ————————————- = 14,62

4

4) Total angka kredit yang diperoleh Dra. Nina untuk tahun 2014 yang mendapat tugas

tambahan sebagai Kepala Perpustakaan adalah = 50% (19,5) + 50% (14,62) = 9,75 +

7,31 = 17,06.

5) Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Dra. Nina mempunyai nilai kinerja yang

sama, maka nilai yang diperoleh Dra. Nina sebagai Kepala Perpustakaan adalah: 4 x

17,06 = 68,25

6) Apabila Dra. Nina melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan

dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 8 angka kredit dari

publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka Dra. Nina

memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 68,25 + 4 + 8 + 10 = 90,25. Jadi yang

bersangkutan pada 4 tahun mendatang belum dapat naik pangkat dan jabatan dari

golongan ruang III/d ke golongan ruang IV/a dengan jabatan Guru Madya, karena

belum memenuhi persyaratan angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan

jabatan fungsionalnya (Permennegpan dan RB No. 16 Tahun 2009) tersebut.

d. Ketua Program Keahlian Sekolah/Madrasah

Konversi skor penilaian kinerja Ketua Program Keahlian Sekolah/Madrasah

menggunakan rumus:

NIPKKPKS/M

NKKPKS/M = ——————– X 100

32

Keterangan:

Page 10: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

NKKS/M adalah Nilai Kinerja Ketua Program Keahlian Sekolah/Madrasah

NIPKKS/M adalah Nilai Instrumen Penilaian Kinerja Ketua Program Keahlian

Sekolah/Madrasah

32 skor maksimal hasil PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Ketua Program

Keahlian Sekolah/Madrasah.

Contoh 6: Ketua Program Keahlian Sekolah/Madrasah

Drs. Rahmat memiliki jabatan Guru Muda pangkat golongan ruang III/d TMT 1 April

2014 mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, diberi tugas tambahan sebagai ketua

program keahlian sekolah. Yang bersangkutan mengajar 12 jam per minggudan

memperoleh hasil penilaian kinerja sebagai guru adalah 46 dan sebagai ketua program

keahlian sekolah mendapat nilai 28 pada Desember 2014. Apakah yang bersangkutan

naik pangkat untuk 4 tahun ke depan? Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya

adalah sebagai berikut.

Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:

1) Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Drs. Rahmat ke skala nilai

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 46/56 x 100 = 82,14

2) Nilai kinerja Drs. Rahmat untuk unsur pembelajaran, kemudian dikategorikan ke

dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang

(25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel konversi di atas). Nilai

PK Guru pembelajaran 82,14 masuk dalam rentang 76 – 90 kategori “Baik (100%)”.

3) Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Drs. Rahmat adalah:

(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK

Angka Kredit per tahun = ————————————————————

4

[{100 – (4 + 8) - 10} x (12/12)] x 100%

= —————————————————- = 19,5

4

Perhitungan angka kredit tugas tambahan sebagai Ketua Program Keahlian:

1) Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Ketua Program Keahlian

Drs. Rahmat ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 28/32 x 100 = 87,5

2) Nilai kinerja Drs. Rahmat untuk unsur tugas tambahan sebagai Ketua Program

Keahlian, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup

(75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan

Page 11: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16

Tahun 2009 (lihat Tabel konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai

Ketua Program Keahlian 87,5 masuk dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik

(100%)”.

3) Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Ketua Program Keahlian

yang diperoleh Drs. Rahmat adalah:

(AKK – AKPKB – AKP) x NPK

Angka kredit satu tahun = ————————————–

4

{100 – (4 + 8) – 10} x 100%

= ————————————- = 19,5

4

4) Total angka kredit yang diperoleh Drs. Rahmat untuk tahun 2014 sebagai guru yang

mendapat tugas tambahan sebagai Ketua Program Keahlian adalah = 50% (19,5) +

50% (19,5) = 9,75 + 9,75 = 19,5.

5) Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Drs. Rahmat mempunyai nilai kinerja

yang sama, maka nilai yang diperoleh Drs. Rahmat sebagai Ketua Program Keahlian

adalah: 4 x 19,5 = 78

6) Apabila Drs. Rahmat melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian

berkelanjutan dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 8

angka kredit dari publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka

Drs. Rahmat memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 78 + 4 + 8 + 10 = 100. Jadi

yang bersangkutan pada 4 tahun mendatang dapat naik pangkat dan jabatan dari

golongan ruang III/d ke golongan ruang IV/a dengan jabatan Guru Madya, karena telah

mencukupi persyaratan angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan

fungsionalnya (Permennegpan dan RB No. 16 Tahun 2009) tersebut.

Kepala Laboratorium/Bengkel Sekolah/Madrasah

Aspek kinerja yang dinilai pada guru dengan tugas tambahan sebagai Kepala

Laboratorium/bengkel adalah aspek; (i) Kepribadian; (ii) Sosial; (iii) Pengorganisasian

guru, laboran/teknisi; (iv) Pengelolaan program dan administrasi; (v) Pengelolaan

pemantauan dan evaluasi; (vi) Pengembangan dan inovasi; dan (vii) Lingkungan dan

K3. Skor maksimum hasil PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala

Laboratorium/Bengkel Sekolah/Madrasah adalah 28 (7 aspek kali 4)

Konversi skor penilaian kinerja sebagai Kepala Laboratorium/bengkel

sekolah/madrasah menggunakan rumus.

NIPKKL/BS/M

Page 12: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

NKKL/BS/M = ——————– X 100

28

Keterangan:

NKKL/BS/M adalah Nilai Kinerja Kepala Laboratorium/Bengkel Sekolah/Madrasah

NIPKKS/M adalah Nilai Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Laboratorium/Bengkel

Sekolah/Madrasah Sekolah/Madrasah

28 skor maksimum hasil PK Guru sebagai Kepala Laboratorium/Bengkel

Sekolah/Madrasah.

Contoh 7: Kepala Laboratorium/Bengkel Sekolah/Madrasah

Drs. Eko yang memiliki jabatan Guru Muda pangkat golongan ruang III/d TMT 1 April

2014 mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan diberi tugas tambahan sebagai

Kepala Laboratorium Sekolah. Yang bersangkutan mengajar 12 jam per minggu,

memperoleh hasil penilaian kinerja sebagai guru 45, dan sebagai ketua program

keahlian sekolah mendapat nilai 19 pada Desember 2014. Apakah yang bersangkutan

untuk 4 tahun mendatang dapat naik pangkat? Langkah-langkah perhitungan angka

kreditnya adalah sebagai berikut.

Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:

1) Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Drs. Eko ke skala nilai

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 45/56 x 100 = 80,35

2) Nilai kinerja Drs. Eko untuk unsur pembelajaran, kemudian dikategorikan ke dalam

Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)

sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat tabel konversi di atas). Nilai

PK Guru pembelajaran 80,35 masuk dalam rentang 76 – 90 kategori “Baik (100%)”.

3) Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Drs. Eko adalah:

(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK

Angka Kredit per tahun = ————————————————————

4

[{100 – (4 + 8) - 10} x (12/12)] x 100%

= —————————————————- = 19,5

4

Perhitungan angka kredit tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium/Bengkel:

1) Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium, Drs.

Eko ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Page 13: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 19/28 x 100 = 67,85

2) Nilai kinerja Drs. Eko untuk unsur tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium,

kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%),

Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009

(lihat Tabel konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Kepala

Laboratorium 67,85 masuk dalam rentang 61 – 75 dengan kategori “Cukup (75%)”.

3) Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium yang

diperoleh Drs. Eko adalah:

(AKK – AKPKB – AKP) x NPK

Angka kredit satu tahun = ————————————

4

{100 – (4 + 8) – 10} x 75%

= ———————————– = 14,62

4

4) Total angka kredit yang diperoleh Drs. Eko untuk tahun 2014 yang mendapat tugas

tambahan sebagai Kepala Laboratorium adalah = 50% (19,5) + 50% (14,62) = 9,75 +

7,31 = 17,06.

5) Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Drs. Eko mempunyai nilai kinerja yang

sama, maka nilai yang diperoleh Drs. Eko sebagai Kepala Laboratorium adalah: 4 x

17,06 = 68,24

6) Apabila Drs. Eko melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan

dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 8 angka kredit dari

publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka Drs. Rahmat

memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 68,24 + 4 + 8 + 10 = 90,24. Jadi yang

bersangkutan untuk 4 tahun mendatang tidak dapat naik pangkat dan jabatan dari

golongan ruang III/d ke golongan ruang IV/a dengan jabatan Guru Madya, karena

belum memenuhi persyaratan angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan

jabatan fungsionalnya (Permennegpan dan RB No. 16 Tahun 2009) tersebut.

Penilaian tugas tambahan lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah tetapi

tidak mengurangi jam mengajar tatap muka

Angka kredit untuk tugas tambahan bagi guru dengan tugas tambahan yang tidak

mengurangi jam mengajar tatap muka, tidak disertakan dalam perhitungan konversi

nilai PKG, tetapi langsung diperhitungkan sebagai perolehan angka kredit guru pada

periode tahun tertentu. Angka kredit akhir yang diperoleh diperhitungkan dengan

formula sebagai berikut.

Page 14: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

Tugas yang dijabat selama 1 (satu) tahun (misal: wali kelas, tim kurikulum,

pembimbing guru pemula, dan sejenisnya).

Angka kredit akhir per tahun yang diperoleh = Angka Kredit Hasil PK GURU selama

setahun + 5% Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun.

Contoh 8: Guru yang mendapat tugas tambahan menjadi Wali Kelas (tugas tambahan

lain yang tidak mengurangi jam mengajar dan dalam waktu minimum satu tahun)

Jika Budiman S.Pd. pada contoh 1 (halaman 4) diberikan tugas sebagai wali kelas

selama setahun yang tidak mengurangi jam mengajarnya. Karena Budiman S.Pd, pada

perhitungan contoh 1 sudah mendapatkan angka kredit dari tugas pembelajarannya

sebesar 10,5 per tahun; maka angka kredit yang dapat dikumpulkan oleh Budiman

S.Pd. selama setahun, akibat yang bersangkutan mendapat tugas sebagai wali kelas

adalah:

Angka kredit per tahun yang diperoleh = Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun

+ 5% Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun

= 10,5 + 10,5 x 5/100 = 10,5 + 0,52 = 11,02

Tugas yang dijabat selama kurang dari 1(satu) tahun atau tugas-tugas temporer (misal:

menjadi pengawas penilaian dan evaluasi, membimbing siswa dalam kegiatan ekstra-

kurikuler, menjadi pembimbing penyusunan publikasi ilmiah dan karya inovatif, dan

sejenisnya).

Angka kredit per tahun yang diperoleh = Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun

+ 2% Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun kali banyaknya tugas temporer

selama setahun

Contoh 9: Guru yang mendapat tugas tambahan temporer (tugas tambahan lain yang

tidak mengurangi jam mengajar dan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun)

Jika Budiman S.Pd. pada contoh 1 (halaman 1) diberikan tugas temporer (kurang dari

setahun) yang tidak mengurangi jam mengajarnya sebanyak 2 kali sebagai pengawas

penilaian dan evaluasi selama setahun. Karena Budiman S.Pd, pada perhitungan

contoh 1 sudah mendapatkan angka kredit dari tugas pembelajarannya sebesar 10,5

per tahun; maka angka kredit yang dapat dikumpulkan oleh Budiman S.Pd. selama

setahun, akibat yang bersangkutan mendapat tugas tersebut adalah:

Angka kredit per tahun yang diperoleh = Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun

+ (2% Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun x banyaknya tugas temporer

selama setahun)

= 10,5 + {(10,5 x 2/100) x 2} = 10,5 + 0,42 = 10,92

B. SOAL LATIHAN MENGHITUN ANGKA KREDIT UNTUK PROMOSI KENAIKAN

Page 15: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

PANGKAT DAN JABATAN FUNGSIONAL GURU

Soal 1:

Arief Sujana, S.Pd. adalah guru Matematika dengan jabatan Guru Pertama pangkat

dan golongan ruang Penata Muda III/a TMT 1 April 2015. Arief Sujana, S.Pd. yang

mengajar 26 jam tatap muka per minggu dan telah mengikuti PK Guru pada April 2016

dengan nilai 40. Apakah Arief Sujana, SPd. dapat naik pangkat tepat waktu (4 tahun)

setingkat lebih tinggi, apabila unsur

PKB dan penunjang memenuhi kenaikan pangkat?

Soal 2:

Susi Susanti, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling pada MTs Negeri 1 Bogor

dengan jabatan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c TMT 1 April 2014.

Sebagai guru BK, Susi Susanti, S.Pd. membimbing siswa 120 orang dan telah

mengikuti program pengembangan diri dengan angka kredit 3 serta menghasilkan

publikasi ilmiah dan/atau karya innovatif dengan angka kredit 5. Susi Susanti, SPd.

juga telah memperoleh 8 angka kredit untuk unsur penunjang. Pada Desember 2014

yang bersangkutan dinilai kinerjanya dan memperoleh hasil nilai PK GURU adalah 64.

Mungkinkah Susi Susanti, SPd. dapat naik pangkat dalam waktu 3 tahun

Soal 3:

Adi Agus, S.Pd. jabatan Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a TMT 1

April 2013 mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris dan diberi tugas tambahan

sebagai kepala sekolah. Adi Agus, SPd. memperoleh hasil penilaian kinerja sebagai

guru 50 dan sebagai kepala sekolah mendapat nilai rata-rata 20, berturut-turut selama

4 tahun. Jika yang bersangkutan melaksanakan tugas mengajar tatap muka 6 jam per

minggu dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 10 angka

kredit dari publikasi ilmiah dan karya innovasi, dan 8 angka kredit dari kegiatan

penunjang, apakah Adi Agus, SPd. dapat naik pangkat dalam kurun waktu 4 tahun

Soal 4:

Rudi Susanto, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling pada MTs Negeri 2

Pamulang dengan jabatan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c

memperoleh hasil penilaian kinerja 60. Sebagai guru BK, Rudi Susanto, S.Pd.

membimbing siswa 150 orang. Yang bersangkutan telah mengikuti program

pengembangan diri dengan angka kredit 3, menghasilkan publikasi ilmiah dan/atau

karya innovatif dengan angka kredit 5, dan angka kredit 8 untuk unsur penunjang. Jika

Rudi Susanto, S.Pd. diberikan tugas sebagai wali kelas dan tugas temporer sebagai

pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran sebanyak 1 kali. Berapa angka kredit

yang diperoleh Rudi Susanto, SPd. selama setahun?

Page 16: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

LEMBAR JAWABAN

Soal 1:

Arief Sujana, S.Pd. adalah guru Matematika dengan jabatan Guru Pertama pangkat

dan golongan ruang Penata Muda III/a TMT 1 April 2015. Arief Sujana, S.Pd. yang

mengajar 26 jam tatap muka per minggu dan telah mengikuti PK GURU pada April

2016 dengan nilai 43. Apakah Arief Sujana, SPd. dapat naik pangkat tepat waktu (4

tahun) setingkat lebih tinggi, apabila unsur PKB dan penunjang memenuhi syarat

kenaikan pangkat?

1) Konversi hasil PK GURU ke skala 0 – 100 nilai Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009

dengan menggunakan rumus berikut ini:

40

= ————– x 100 = 71,42

56

Ingat nilai tertinggi PKG pembelajaran adalah 56.

2) Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tetapkan range nilai PKG dalam skala 0 – 100.

Nilai 71,42 ternyata berada dalam rentang 61 – 75 dalam skala tersebut dengan

sebutan “Cukup” (100%).

3) Tentukan angka kredit per tahun yang diperoleh Arief Sujana, S.Pd. dengan

menggunakan rumus tersebut di atas; maka angka kredit yang diperoleh Arief Sujana,

S.Pd. untuk subunsur pembelajaran pada tahun 2012 (dalam periode 1 tahun) adalah :

(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK

Angka kredit per tahun = ———————————————————-

4

{(50-3-5) x 24/24 x 75%}

= ———————————— = 7,88

4

Ingat! untuk menetapkan AKK, AKPKB dan AKP wajib atau yang dipersyaratkan lihat

Pasal 5 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi No. 16 Tahun 2009. Arief Sujana, S.Pd. mengajar 26 jam tetap dihitung

JM/JWM = 24/24, karena kewajiban mengajar 24 – 40 jam mengajar tatap muka.

4) Angka kredit yang diperoleh Arief Sujana, S.Pd. sebanyak 7,88 per tahun. Apabila

Arief Sujana, S.Pd. memperoleh nilai kinerja tetap “baik”, maka angka kredit untuk

Page 17: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

unsur pembelajaran yang dikumpulkan selama 4 tahun adalah 7,88 x 4 = 31,52

5) Apabila Arief Sujana, S.Pd. melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan dan melakukan kegiatan penunjang memenuhi syarat kenaikan pangkat,

maka Arief Sujana, S.Pd memperoleh angka kredit PKB 3 (dari pengembangan diri)

dan angka kredit penunjang 5. Jadi Arief Sujana S.Pd memperoleh angka kredit selama

4 tahun sebesar 32,52 + 3 + 5 = 39,52. Karena angka kredit yang dipersyaratkan

untuk naik pangkat/jabatan adalah 50 (Guru Pertama pangkat Penata muda, golongan

ruang III/a ke Guru Muda pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b). Jadi

Arief Sujana, S.Pd tidak dapat naik pangkat/jabatan tepat dalam 4 tahun.

Soal 2:

Susi Susanti, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling pada MTs Negeri 1 Bogor

dengan jabatan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c TMT 1 April 2014.

Sebagai guru BK, Susi Susanti, S.Pd. membimbing siswa 120 orang dan telah

mengikuti program pengembangan diri dengan angka kredit 3 serta menghasilkan

publikasi ilmiah dan/atau karya innovatif dengan angka kredit 5. Susi Susanti, SPd.

juga telah memperoleh 8 angka kredit untuk unsur penunjang. Pada Desember 2014

yang bersangkutan dinilai kinerjanya dan memperoleh hasil nilai PK GURU adalah 64.

Mungkinkah Susi Susanti, SPd. dapat naik pangkat dalam waktu 3 tahun?

1) Konversi hasil PK GURU Susi Susanti, S.Pd. ke skala 0 – 100 nilai Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun

2009 dengan menggunakan formula matematika yang sama dengan contoh 1 (ingat

Nilai tertinggi PK GURU pembimbingan bagi BK/Konselor adalah 68), maka dengan

formula matematika tersebut di atas diperoleh Nilai PKG (100) = 64/68 x 100 = 94,11

2) Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tetapkan range nilai PKG dalam skala 0 – 100.

Nilai 94,11 ternyata berada dalam rentang 91 – 100 dan disebut “Amat Baik (125%)”.

3) Tentukan angka kredit per tahun yang diperoleh Susi Susanti, S.Pd. dengan

menggunakan rumus, maka angka kredit yang diperoleh Susi Susanti, S.Pd untuk sub

unsur pembimbingan pada tahun 2014 (dalam periode 1 tahun) adalah:

(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK

Angka kredit satu tahun = ———————————————————

4

[{100-(3+6) -10 } x 120/150 x 125%]

= ————————————————— = 20,25

4

4) Angka kredit yang diperoleh Susi Susanti, S.Pd. sebanyak 20,25 per tahun. Apabila

Page 18: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

Susi Susanti, S.Pd. memperoleh nilai kinerja tetap “Amat Baik”, selama 4 tahun, maka

angka kredit untuk unsur pembimbingan yang dikumpulkan adalah 20,25 x 3 = 60,75

5) Karena Susi Susanti, S.Pd. melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan dan memperoleh 3 angka kredit dari pengembangan diri, 5 angka kredit

dari publikasi ilmiah dan inovasi, dan 8 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka

sdr. Susi Susanti, S.Pd. memperoleh angka kredit kumulatif sebesar = 60,75 + 3 + 5 +

8 = 76,75 Karena angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik pangkat dan jabatan

fungsional guru adalah 100 (dari Guru Muda pangkat Penata, golongan ruang III/c ke

Guru Muda pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d), maka Susi Susanti, S.Pd.

tidak dapat naik pangkat/jabatan fungsionalnya dalam waktu 3 tahun. Walaupun

penilaian kinerjanya amat baik dalam 4 tahun, tetapi Susi Susanti, S.Pd. hanya

membimbing kurang dari 150 siswa.

Soal 3:

Adi Agus, S.Pd. jabatan Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a TMT 1

April 2013 mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris dan diberi tugas tambahan

sebagai kepala sekolah. Adi Agus, SPd. memperoleh hasil penilaian kinerja sebagai

guru 50 dan sebagai kepala sekolah mendapat nilai 20, berturut-turut selama 4 tahun.

Jika yang bersangkutan melaksanakan tugas mengajar tatap muka 6 jam per minggu

dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 10 angka kredit dari

publikasi ilmiah dan karya innovatif, dan 8 angka kredit dari kegiatan penunjang,

apakah Adi Agus, SPd. dapat naik pangkat dalam kurun waktu 4 tahun?

Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:

1) Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Adi Agus, S.Pd. ke skala nilai

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 50/56 x 100 = 89,29

2) Nilai kinerja guru untuk unsur pembelajaran/pembimbingan, kemudian

dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%),

atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 (lihat

Tabel konversi di atas). Nilai PK Guru pembelajaran 89,29 masuk dalam rentang 76 –

90 dengan kategori “Baik (100%)”.

3) Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Adi Agus, S.Pd. adalah:

(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK

Angka kredit per tahun = ———————————————————–

4

[{150 - (4 + 12) -15 } x 6/6 x 100%]

Page 19: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

= ————————————————– = 29,75

4

Perhitungan angka kredit tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah:

1) Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah Adi Agus,

S.Pd.ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 20/24 x 100 = 83,33

2) Nilai kinerja Adi Agus, S.Pd. untuk unsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah,

kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%),

Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009

(lihat tabel konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah

83,33 masuk dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik (100%)”.

3) Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah yang

diperoleh Adi Agus, S.Pd. adalah:

(AKK – AKPKB – AKP) x NPK

Angka kredit satu tahun = ————————————

4

{150 – (4 + 12) – 15} x 100%

= ———————————— = 29,75

4

4) Total angka kredit yang diperoleh Adi Agus, S.Pd. untuk tahun 2013 sebagai guru

yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah adalah = 25% (29,75) + 75%

(29,75) = 7,44 + 22,31 = 29,75

5) Karena selama 4 (empat) tahun terus menerus Adi Agus, S.Pd. mempunyai nilai

kinerja yang sama, maka nilai yang diperoleh Adi Agus, S.Pd. sebagai kepala sekolah

adalah: 4 x 29,75 = 119

6) Jika Adi Agus, S.Pd. melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian

berkelanjutan dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 10

angka kredit dari publikasi ilmiah, dan karya inovatif, serta 8 angka kredit dari

kegiatan penunjang, maka Adi Agus, S.Pd. memperoleh angka kredit kumulatif sebesar

119 + 4 + 10 + 8 = 141. Adi Agus, S.Pd. tidak dapat naik pangkat dari golongan ruang

IV/a ke golongan ruang IV/b dengan jabatan Guru Madya dalam waktu 4 tahun, karena

belum memenuhi persyaratan angka kredit yang diperlukan (150) untuk naik pangkat

dan jabatan fungsionalnya (Permenegpan dan RB No. 16 Tahun 2009).

Soal 4:

Rudi Susanto, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling pada MTs Negeri 2

Page 20: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

Pamulang dengan jabatan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c

memperoleh hasil penilaian kinerja 60 pada tahun 2014 Sebagai guru BK, Rudi

Susanto, S.Pd. membimbing siswa 150 orang. Yang bersangkutan telah mengikuti

program pengembangan diri dengan angka kredit 3, menghasilkan publikasi ilmiah

dan/atau karya inovatif dengan angka kredit 5, dan angka kredit 8 untuk unsur

penunjang. Jika Rudi Susanto, S.Pd. diberikan tugas sebagai wali kelas dan tugas

temporer sebagai pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran sebanyak 1 kali pada

tahun 2014 Berapa angka kredit yang diperoleh Rudi Susanto, SPd. pada tahun 2014?

Perhitungan angka kredit tugas pembimbingan:

1) Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembimbingan Rudi Susanto, S.Pd. ke skala

nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 60/68 x 100 = 88,23

2) Nilai kinerja guru untuk unsur pembimbingan, kemudian dikategorikan ke dalam

Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)

sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 (lihat tabel konversi di atas). Nilai

PK Guru pembelajaran 88,23 masuk dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik

(100%)”.

3) Angka kredit per tahun unsur pembimbingan yang diperoleh Rudi Susanto, S.Pd.

adalah:

(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK

Angka Kredit per tahun = ———————————————————–

4

[{100 - (3 + 6) -10 } x (150/150) x 100%]

= ——————————————————– = 20,25

4

Perhitungan angka kredit tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/-

madarasah sebagai Wali Kelas dan tugas temporer sebagai pengawas penilaian dan

evaluasi pembelajaran

1) Angka kredit Hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai wali kelas yang

diperoleh Rudi Susanto, S.Pd. adalah:

Angka kredit per tahun sebagai wali kelas = 5% Angka Kredit Hasil PK GURU

pembelajaran setahun

= 5% x 20,25 = 1,01

2) Angka kredit hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai pengawas penilaian

dan evaluasi pembelajaran yang diperoleh Rudi Susanto, S.Pd. adalah:

Page 21: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

Angka kredit per tahun sebagai pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran = 2%

Angka Kredit Hasil PK GURU pembelajaran setahun

= 2% x 20,25 = 0,40

3) Total angka kredit yang diperoleh Rudi Susanto, S.Pd. sebagai guru yang mendapat

tugas tambahan sebagai wali kelas dan pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran

selama setahun adalah 20,25 + 1,01 + 0,40 = 21,66

Jadi angka kredit yang diperoleh Rudi Susanto, S.Pd pada tahun 2014 adalah 21, 66

Aturan Baru Kenaikan Pangkat Bagi Guru PNS

13/03/2010 16 KOMENTAR

Berdasarkan Peraturan  Menterii Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPANRB) No 16

Tahun 2009 Tanggal 10 November 2009, maka mulai tahun 2011 bagi Guru PNS yang akan mengusulkan kenaikan

pangkatnya harus memenuhi beberapa kriteria antara lain adalah kredit point yang harus didapat dalam

pengembangan diri dan karya tulis.  Lebih jelasnya lihat berikut ini :

1. Kenaikan pangkat dari IIIA ke IIIB guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (Pelatihan

dan Kegiatan Kolektif Guru) yang besarnya 3 angka kredit2. Kenaikan pangkat IIIB ke IIIC guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri yang besar angka kreditnya

3 dan publikasi Karya Ilmiah atau Karya Inovatif (KTI, Membuat Alat Peraga, Alat Pembelajaran,

Karya Teknologi/Seni) dengan 4 angka Kredit

3. Kenaikan Pangkat IIIC ke IIID guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri yang besar kredit 3 dan

publikasi Karya Ilmiah atau karya inovatif dengan 6 angka kredit4. Kenaikan Pangkat IIID ke IVA guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan 4 angka kredit

dan Publikasi Karya Ilmiah atau Karya Inovatif dengan 8 angka kredit

5. Kenaikan Pangkat IVA ke IVB guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan 4 angka kredit

serta Publikasi Karya Ilmiah atau Karya Inovatif dengan 12 angka kredit

6. Kenaikan pangkat IVBke IVC guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan 4 angka kredit serta

publikasi karya Ilmiah dengan 12 angka kredit

7. Kenaikan pangkat IVC ke IVD guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan 5 angka kredit

serta Publikasi karya ilmiah/Inovatif dengan 14 angka kredit

8. Kenaikan Pangkat IVD ke IVE guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan 5 angka kredit

serta publikasi karya ilmiah/inovatif dengan 20 angka kredit

PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT GURU IVA KE ATAS

Susunlah dokumen sesuai dengan Daftar Usulan Penentapan Angka Kredit (DUPAK)

Lengkapi dokumen dengan lampiran yang mendukung

Periksa dan konsultasi kepada guru senior  tetang tata cara pengusulan kenaikan pangkat

Mintalah surat pengantar Kepala Sekolah atas usulan penilaian tersebut (sebelumnya jangan lupa pengesahan

karya ilmiah atau karya inovatif lainnya oleh Kepala Sekolah)

Apabila dikirim secara berkelompok antar sekolah, mintalah surat pengantar dari KaDiknas

Kirim dokumen tersebut ke Biro Kepegawaian Depdiknas d.a Komplek Depdiknas Gedung C Lantai 5

Jl.Sudirman, Senanyan, Jakarta

Page 22: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

Kenikan Pangkat Guru Berdasarkan Permenpan No. 16 Tahun 2009

KENAIKAN pangkat atau golongan guru pegawai negeri sipil (PNS) akan semakin sulit. Selama delapan tahun terakhir saja, golongan tertinggi guru di tanah air, tidak terkecuali Lampung, rata-rata mentok di IV/a. Itu karena mereka kesulitan dalam membuat karya tulis.

Sebab, mengacu pada Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Permenpan) No. 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, salah satu persyaratan yang harus dipenuhi seorang guru untuk naik ke golongan IV/b harus membuat karya tulis.

Menurut Sekretaris Tim Penilai Penetapan Angka Kredit Guru Golongan VI LPMP Lampung Zaini Hasan, S.E., M.M., tidak lama lagi kenaikan pangkat bagi guru tersebut akan semakin sulit. Menyusul segera diberlakukannya Permenpan No. 16/2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Pengganti Permenpan No. 84/1993 tersebut, lanjutnya, efektif mulai berlaku 1 Januari 2013. ’’Berarti tinggal dua tahun lagi, kesempatan bagi para guru PNS untuk bisa naik pangkat secara mudah,’’ tandasnya kepada Radar Lampung kemarin.

Lebih jauh Zaini memaparkan, sejak diberlakukannya Permenpan No. 84/1993, sejak saat itu pula guru golongan II dan III bisa naik pangkat bak roket mengangkasa tanpa halangan. Bahkan, para guru golongan II dan III yang telah memilki masa kerja 2 tahun atau lebih dapat mengajukan daftar usul penetapan angka kredit (DUPAK) dengan bukti fisik terkadang seadanya. Begitu mudahnya memperoleh SK penetapan angka kredit (PAK), sehingga pengajuan usul kenaikan pangkat dan jabatan setingkat lebih tinggi pun tidak terhambat.

Jadi tidak heran jika selama ini guru di seluruh Indonesia memiliki pangkat tinggi dengan masa kerja relatif muda. Ini semua dapat dilakukan karena Permenpan No. 84/1993 tersebut memang memungkinkan mengingat persyaratan bagi guru golongan II dan III untuk naik pangkat tidak begitu berat serta gampang diperoleh.

Page 23: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

Setelah guru berpangkat pembina golongan ruang IV/a dengan jabatan guru madya, mereka tidak segesit waktu masih golongan II dan III guna mengajukan DUPAK sebagai persyaratan untuk kenaikan pangkat ke IV/b. Mereka terhalang Permenpan No. 84/1993 yang mewajibkan bagi guru untuk naik pangkat dari IV/a ke atas dipersyaratkan mengembangkan keprofesiannya dengan membuat karya inovatif. Salah satunya berupa karya tulis ilmiah dengan bobot nilai angka kredit 12.

Persyaratan dalam Permenpan itu pun seolah menjadi penghalang bagi sebagian guru untuk naik pangkat dari golongan IV/a ke atas. ’’Di sinilah dapat kita lihat bahwa sebagian besar guru tidak tahu apa isi dari Permenpan tersebut. Termasuk juga kurang paham dengan karya inovatif guru dalam pengembangan profesinya. Sehingga yang ada dalam pola pikir para guru, karya tulis ilmiah adalah tulisan setara tesis yang penuh dengan teori dan statistik,’’ tandasnya.

Dalam bayangan pikiran mereka (para guru, Red), kata Zaini, melulu penyusunan karya tulis memerlukan banyak waktu, tenaga, dan pikiran, bahkan biaya yang tinggi. Padahal, karya inovatif guru itu ada tujuh

dan salah satunya laporan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK bagi guru adalah proses mencoba dan menganalisis penggunaan metode baru dalam pembelajaran dengan mengutamakan proses serta hasil dari tindakan itu.

Sebagai gambaran, menurutnya, di Lampung dalam kurun waktu lima tahun terakhir, yaitu 2006–2010, tercatat hanya 121 guru yang naik pangkat dari golongan IV/a ke IV/b dari 15.920. Lebih memprihatinkan lagi, sekitar 9.000 guru telah memiliki masa kerja 8–10 tahun dalam pangkat/golongan IV/a tersebut.

Namun, tukas Zaini, terkait masalah ini tidak dapat menyalahkan guru sepenuhnya. Sebab, kesalahan pertama kurangnya sosialisasi dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendikan Nasioanal dan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara sebagai pembuat aturan. Pemerintah seharusnya sadar betul bahwa aturan yang dibuat adalah suatu perangkat hukum yang harus diketahui, dipahami, dan dihayati untuk ditaati masyarakat penggunanya, dalam hal ini guru.

’’Seharusnya sebelum diberlakukannya suatu aturan, pemerintah terlebih dahulu menyosialisasikannya dengan cara penyebaran informasi. Baik dengan menyebarkan buku peraturan tersebut ke sekolah-sekolah maupun lewat pertemuan-pertemuan resmi. Seperti, forum PGRI, KKG, MGMP, dan MKKS. Sehingga, para guru paham betul apa yang menjadi hak dan tanggung jawabnya,’’ saran Zaini.

Page 24: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

Ia menuturkan, guru tersebar dari pusat kota sampai desa-desa terpencil. Sementara akses informasi bagi guru di daerah, terutama daerah terpencil, masih sangat terbatas.

Zaini juga mengatakan, hasil kunjungannya bersama tim harian Radar Lampung dan tim Lembaga Penelitian dari Unila dalam kegiatan workshop PTK ke beberapa kabupaten/kota di Lampung periode Juni–November 2010, hampir 90% guru yang ditemui dan ditanya tidak paham tentang Kepmenpan No. 84/1993. Alasannya, belum pernah mendapat informasi dari sumber resmi seperti sosialisasi maupun buku permenpan tersebut.

Sehingga, mereka pun hanya mengajukan DUPAK apabila mau naik pangkat. Sementara bagi guru yang merasa tidak atau belum mau naik pangkat tak mengajukan DUPAK karena memang tidak ada sanksi walau tidak naik pangkat sepuluh tahun atau lebih.

’’Karena kekurangan informasi inilah, sebagian besar guru tidak pernah mencoba melakukan pengembangan profesinya. Sehingga wajar kalau banyak guru yang merasa terhambat naik pangkat bahkan mungkin ada yang tidak berniat lagi dan hanya menunggu kenaikan pangkat pengabdian sebagai hadiah memasuki usia pensiun,’’ paparnya.

Ia menyebut, dalam Permenpan No. 16/2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit Guru jelas akan lebih sulit. Sebab banyak sekali perubahan dari Permenpan No. 84/1993. Seperti jenjang pangkat dan jabatan guru yang sebelumnya pangkat dan golongan terendah adalah pengatur muda II/a dengan jabatan pratama dan pangkat tertinggi pembina utama IV/e dengan jabatan guru utama. Pengajuan DUPAK hanya diajukan apabila guru mau naik pangkat dan guru yang tidak atau belum naik pangkat tidak diwajibkan mengajukannya. Kemudian pengembangan profesi seperti pembuatan karya tulis ilmiah hanya dibebankan kepada guru yang akan naik pangkat IV/a ke atas. Namun dalam Permenpan No. 16/2009 yang akan diberlakukan mulai 1 Januari 2013, guru wajib mengajukan DUPAK per tahun dengan bukti fisik dari setiap unsur guna dinilai dan nilai yang diperolah akan dikomulatif sampai tercapai angka kredit untuk naik pangkat setingkat lebih tinggi. Begitu juga tentang pengembangan profesi guru yang akan naik pangkat dari III/b ke atas, diwajibkan membuat karya inovatif yang salah satunya berupa karya tulis ilmiah.

Perlu diketahui para guru juga, dalam PP No. 99/2002 jo PP 12/2002 dan PP No. 96/2000 jo PP 9/2003 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian bahwa kenaikan pangkat merupakan penghargaan yang diberikan pemerintah kepada setiap PNS atas prestasi kerjanya. Sedangkan bagi guru yang tidak dapat menunjukkan prestasinya dan tak dapat naik pangkat dalam jangka waktu tertentu, ada pasal yang

Page 25: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

mengatur tentang sanksinya. Yaitu pasal 37 ayat 1. Disebutkan, guru yang tidak dapat memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 dan tak mendapat pengecualian dari menteri pendidikan nasional, dihilangkan haknya untuk mendapat tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan maslahat tambahan lainnya sampai guru yang bersangkutan dapat menunjukkan hasil kerjanya serta bisa naik pangkat setingkat lebih tinggi.

Pasal 5 yang dimaksud dalam pasal 37 tersebut berbunyi; (ayat 1) tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, baik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, maupun pendidikan menengah serta tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Kemudian dalam ayat 2-nya bahwa beban kerja guru untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan dan/atau melatih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit 24 jam tatap muka paling banyak 40 jam tatap muka dalam 1 minggu.

Sedangkan ayat 3-nya, beban kerja guru bimbingan dan konseling/konselor adalah mengampu bimbingan serta konseling paling sedikit 150 peserta didik dalam satu tahun. ’’Hal-hal pokok yang dapat kita garisbawahi dari peraturan baru ini adalah penilaian unsur utama untuk kegiatan pembelajaran/pembimbingan serta tugas tambahan dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, dihitung sacara paket berdasarkan kinerja guru,’’ tegasnya.

Dalam peraturan terdahulu, ia menambahkan, penilaian dilakukan berdasarkan masing-masing subkomponen secara parsial. Kegiatan pengembangan profesi dalam bentuk publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif sudah harus dilakukan para guru yang akan naik ke golongan III/c (pasal 17 ayat 2). Dengan peraturan baru (Permenpan No. 16/2009) ini diharapkan tidak hanya para guru akan menjadi profesional, tapi gaji dan kesejahteraannya juga perlu ditingkatkan oleh pemerintah sebagimana layaknya gaji profesional.

sumber : radarlampung.co.id

Jenjang pangkat guru yang berstatus PNS sebagaimana Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara (Menpan) Nomor 84 Tahun 1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya adalah dimulai dari

Pengatur Muda dengan golongan ruang II/a atau disebut Guru Pratama untuk sebutan berdasarkan ”jenjang

jabatan”. Dan, guru dapat menduduki pangkat paling tinggi Pembina Utama dengan golongan ruang IV/e atau

jabatan Guru Utama.

Berikut daftar lengkap ”jenjang pangkat” dan ”jenjang jabatan” menurut golongan ruang.

Page 26: Cara Menghitung Angka Kredit Guru

No Gol/ru Jenjang Pangkat Jenjang Jabatan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

II/a

II/b

II/c

II/d

III/aIII/b

III/c

III/d

IV/a

IV/b

IV/c

IV/d

IV/e

Pengatur Muda

Pengatur Muda Tk.I

Pengatur

Pengatur Tk.I

Penata MudaPenata Muda Tk.I

Penata

Penata Tk.I

Pembina

Pembina Tk.I

Pembina Utama Muda

Pembina Utama Madya

Pembina Utama

Guru Pratama

Guru Pratama Tk.I

Guru Muda

Guru Muda Tk.I

Guru MadyaGuru Madya Tk.I

Guru Dewasa

Guru Dewasa Tk.I

Guru Pembina

Guru Pembina Tk.I

Guru Utama Muda

Guru Utama Madya

Guru Utama