cara kerja fix i

6
ALAT dan BAHAN a. Alat - Rimbangan - Mortar - Stamper - Spektrofotometer - Alat-alat gelas - Franz Diffusion Cell - Hot plate magnetic stirer b. Bahan - Gel CARA KERJA 1. Pembuatan gel Siapkan mortir, timbang carbopol masukan dalam mortir, gerus ad halus selanjutnya dikembangkan dengan menggunakan aquadest yaitu 20x penimbangan Timbang na declofenak gerus halus dalam mortir,ukur etanol masukan dalam mortir na Timbang nipagin nipasol gerus ad halus dalam mortir,timbang propilenglikol kemudian masukan dalam campuran nipagin nipasol gerus ad homogen. Masukan semua komponen jadi satu ke dalam mortir yang berisi na declofenak aduk ad homogen. timbang TEA masukan dalam campuran, aduk pelan dan lembut ada terbentuk masa gel ad homogen, timbang sediaan gel sebanyak 20 gram masukan dalam tube dan beri etiket.

Upload: defitritrimardani

Post on 28-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Page 1: Cara Kerja Fix i

ALAT dan BAHAN

a. Alat- Rimbangan

- Mortar

- Stamper

- Spektrofotometer

- Alat-alat gelas

- Franz Diffusion Cell

- Hot plate magnetic stirerb. Bahan

- Gel

CARA KERJA

1. Pembuatan gel

2. Pembuatan larutan dapar fosfat pH 7,4 → bisa ditambah KCl. HCl.

Siapkan mortir, timbang carbopol masukan dalam mortir, gerus ad halus selanjutnya dikembangkan dengan menggunakan aquadest yaitu 20x penimbangan karbophol, disertai dengan pengadukan yang kuat.

Timbang na declofenak gerus halus dalam mortir,ukur etanol masukan dalam mortir na declofenak aduk ad larut dan homogen.

Timbang nipagin nipasol gerus ad halus dalam mortir,timbang propilenglikol kemudian masukan dalam campuran nipagin nipasol gerus ad homogen.

Masukan semua komponen jadi satu ke dalam mortir yang berisi na declofenak aduk ad homogen.

timbang TEA masukan dalam campuran, aduk pelan dan lembut ada terbentuk masa gel ad homogen, timbang sediaan gel sebanyak 20 gram masukan dalam tube dan beri etiket.

Timbang 6,8 gram KH2PO4

Timbang 1,6 gram NaOH dan campurkan

Page 2: Cara Kerja Fix i

3. Alat dan perlengkapan pengujian laju pelepasan dari sediaan gel yang digunakan

adalah apparatus 5-paddle over disk, dilengkapi dengan sel difusi. Sebagai media

disolusi digunakan dapar fosfat salin pH 7,4 ± 0,05 dan sebagai membran digunakan

selofan. Natrium Diklofenak dalam Sistem Niosom Sel difusi berbentuk silinder

pipih. Tempat penampung gel mempunyai garis tengah 2,9 cm dengan ketebalan 0,4

cm. (Anggraeni, Hendradi, and Purwanti 2014)

Sel difusi yang telah disiapkan, dimasukkan ke dalam bejana pada alat uji pelepasan yang berisi larutan dapar fosfat salin dengan pH 7,4 ± 0,05 sebanyak 500 mL.

Suhu percobaan diatur pada 37°C ± 0,5°C. Paddle diputar dengan kecepatan 100 rpm dan segera dicatat sebagai waktu ke nol. Pada menit ke 0, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, 360 diambil cuplikansebanyak 5,0 mL.

Setiap cuplikan yang diambil diganti larutan dapar fosfat salin pH 7,4 ± 0,05 dengan jumlah yang sama.

Cuplikan tersebut kemudian diamati serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 275 nm.

Larutkan aquades ad 800ml

Lakukan pengujian pH, apabila pH belum sesuai lakukan penyesuaian pH dengan

larutan NaOH atau HCl

Setelah sesuai adkan aquades ad 5000 ml

Page 3: Cara Kerja Fix i

4. Untuk memperhitungkan pengenceran 5,0 mL media pelepasan, kadar terukur

dikoreksi dengan persamaan Wurster :

Keterangan :

Cn : Kadar sebenarnya setelah dikoreksi (ppm).

C’n : Kadar terbaca (hasil perhitungan dari nilai serapan sampel yang terbaca pada

spektrofotometer) dalam ppm.

Cs : Kadar terbaca dari sampel sebelumnya.

a : Volume sampel yang diambil.

B : Volume media.

basis per satuan luas membran tiap waktu (μg/mL), dihitung dari konsentrasi yang

diperoleh setiap waktu (μg/mL) ditambah dengan faktor koreksi Wurster lalu

dikalikan dengan jumlah media (500 mL) kemudian dibagi luas permukaan membran.

Kemudian dibuat kurva hubungan antara jumlah kumulatif diklofenak yang lepas

(μg/cm2) terhadap akar waktu.

5. Pengujian jumlah natrium diklofenak terdifusi melalui kulit dilakukan secara in vitro

menggunakan membran kulit marmot. Plot waktu versus jumlah obat yang terdifusi

tiap luas permukaan (cm2) membran di gambar sebagai profil difusi dari sediaan gel.

Kecepatan difusi natrium diklofenak diperoleh dari slope garis persamaan regresi

Konsentrasi natrium diklofenak dalam cuplikan dihitung dengan menggunakan persamaan regresi kurva baku natrium diklofenak dalam dapar fosfat salin pH 7,4.

Page 4: Cara Kerja Fix i

linear antara waktu versus jumlah obat yang terdifusi. (Sukmawati and Mahanani

2009)

Alasan tidak digunakan karena pada praktikum kali ini praktikan memiliki

keterbatasan waktu dalam praktikum.

Marmot digunduli bagian abdomennya kemudian dibunuh

menggunakan eter dan diambil kulit bagian abdomen.

Kulit marmot direndam dalam larutan tripsin 0,1% dan

diinkubasikan selama 2 jam pada 45oC. Membran kulit dibuat

diameter 2,7 cm. Penyimpanan kulit marmot dilakukan dengan

merendam kulit dalam larutan natrium klorida 0,9%.

Satu gram sediaan gel yang akan diuji diratakan di atas membran.

Suhu sistem dibuat 37 ± 0,5oC.

Cuplikan diambil dari cairan reseptor (dapar phospat pH 7,2)

sebanyak 5 ml dan setiap kali pengambilan, cairan reseptor

digantikan dengan dapar phospat pH 7,2 dalam jumlah yang sama.

Cuplikan diambil dengan selang waktu 30, 45, 60, 90, 120, 150 dan

180 menit diukur serapannya dengan spektrofotometer UV pada

panjang gelombang 277 nm

Page 5: Cara Kerja Fix i

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Yulia, Esti Hendradi, and Tutiek Purwanti. 2014. “KARAKTERISTIK SEDIAAN DAN PELEPASAN NATRIUM DIKLOFENAK DALAM SISTEM NIOSOM DENGAN BASIS GEL CARBOMER 940.” Accessed May 3. http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/Esti%20Hendradi%20et%20al,%20PS1112012.pdf.

Sukmawati, Anita, and Roro Mega Ayu Putri Mahanani. 2009. “EFEK BERBAGAI PENINGKAT PENETRASI TERHADAP PENETRASI PERKUTAN GEL NATRIUM DIKLOFENAK SECARA IN VITRO.” http://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/123456789/3456.