capital budgetting dengan unsur resiko (pertemuan ke iii)
TRANSCRIPT
Capital Budgetting Dengan Unsur Resiko
Gilang Pandu Palagan Capital Budgetting dengan Unsur Resiko 1
Should we build thisplant?
JENIS INVESTASI
• INVESTASI JANGKA PENDEKKurang dari satu tahun
• INVESTASI JANGKA PANJANGLebih dari satu tahun
2
INVESTASI• RUANG LINGKUP
–Investasi pada aset nyata/riil (real assets)• Contoh: Pendirian pabrik, pembelian truk,
pembelian bahan baku dll–Investasi pada aset keuangan (financial
assets)• Contoh: Pembelian surat berharga
3
INVESTASI JANGKA PANJANG
• ASET FINANCIAL- Investasi saham jangka panjang- Investasi obligasi
• ASET RIIL- Tanah- Gedung- Mesin
4
INVESTASI
• KEPASTIAN RATE OF RETURN–Investasi bebas risiko
• Contoh: Pembelian obligasi
–Investasi berisiko• Contoh: pembelian saham dan aset nyata
5
What is Capital Budgeting?
• Keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun.
• Analisis pengadaan, penambahan, atau penggantian aset tetap.
6
ARTI PENTING CAPITAL BUDGETING
• Keputusan jangka panjang (dana terikat untuk jangka panjang)
• Melibatkan pengeluaran dalam jumlah besar.• Sangat penting bagi masa depan perusahaan
(harapan meningkatkan penjualan).• Salah keputusan berakibat fatal
7
CONTOH
• Tanah• Bangunan• Kendaraan• Alat-alat berat• Mesin-mesin pabrik• Perlatan• Aset tetap lainnya
8
PERBANDINGAN
INVESTASI ASET LANCAR
Kembali 1 tahun atau kurang
KAS ASET LANCAR KAS
INVESTASI ASET TETAP
Kembali lebih dari 1 tahun
ASET TETAP DEPRESIASI KAS
9
DEPRESIASI
DEPRESIASI
PERPUTARAN DANA INVESTASI ASET TETAP
10
Danayangtertanam
tahun
KATEGORI CAPITAL BUDGETING
• Investasi baru• Investasi penggantian• Investasi penambahan kapasitas
11
DEPENDENT VS MUTUALLY EXCLUSIVE PROJECT
Proyek dikatakan:Dependent, munculnya suatu proyek harus diiringi dengan proyek lain
Independent, jika suatu proyek tidak dipengaruhi oleh proyek yang lain.
Mutually exclusive, jika suatu proyek muncul menimbulkan ditiadakannya proyek yang lain
12
Contoh Mutually Exclusive Projects
13
Jembatan vs. Kapal untuk mengangkut produk
menyeberangi sungai.
LANGKAH PENILAIAN INVESTASI
• Menaksir arus kas• Menentukan tingkat keuntungan yang layak• Menggunakan faktor diskonto/bunga untuk
present value taksiran kas masuk• Menghitung selisih net present value kas
masuk dengan nilai investasi
Gilang Pandu Palagan 14
TEKNIK ANALISIS• INVESTASI MEMERLUKAN PERHITUNGAN ESTIMASI
CASHFLOW:– Cash Outlay/Initial Investment– Working Capital– Incremental Cash Flow– Terminal Cash Flow
• TENTUKAN COST OF CAPITAL – Required rate of return jika investasi dilakukan di pasar
modal• TERAPKAN METODE PENILAIAN
15
CASH OUTLAY
• Nama lainnya = Initial Investment• Total kas yang dikeluarkan untuk investasi:
– Investasi pada aktiva tetap– Investasi pada modal kerja
• Cash outflow investasi aset tetap dipengaruhi:– Harga beli– Biaya Instalasi– Hasil penjualan aset lama– Pajak penjualan aset lama
16
CASH OUTLAY• Penjualan aset lama dapat menimbulkan tax saving
atau tax losses• CONTOH:
PT. Merdeka memiliki aset dgn Nilai Buku Rp 60 juta dan dibeli dengan initial cost Rp 100 juta. Tarip pajak 40%Apa yang terjadi jika aktiva tersebut laku dijual dgn harga:
a) Rp 120 juta?b) Rp 80 juta?c) Rp 50 juta?
17
Tax Saving & Tax Losses• Aset dijual Rp 120.000.000 (di atas NB)
18
Harga Jual 120,000,000 Harga Beli 100,000,000 Capital Gain 20,000,000 Tax Losses (40%) 8,000,000 Intial Cost 100,000,000 Nilai Buku 60,000,000 Depresiasi 40,000,000 Tax Losses (40%) 16,000,000
Total Pajak 24,000,000
Tax Saving & Tax Losses
• Harga jual aset Rp 80 juta (> NB, < Initial Cost)– Tax Loss = 40% (Rp. 80.000.000 – 60.000.000) = Rp 8.000.000
• Harga jual Rp 50 juta (< NB)– Tax Saving = 40% x (50.000.000 – 60.000.000)
= Rp 4.000.000
19
Perhitungan Cash Outlay
PT. Merdeka memiliki rencana investasi sbb:• Harga beli Mesin baru = Rp 250 juta• Taksiran umur ekonomi 5 tahun (Depresiasi garis
lurus)• Biaya instalasi Rp 50.000.000• Mesin Lama (dibeli 3 tahun lalu) cost = Rp 240 juta
(TUE = 8 tahun, depresiasi garis lurus)• Mesin lama laku dijual Rp 255 juta• Pajak 40%
20
Perhitungan Cash Outlay
21
Pembelian Mesin Baru:Harga Beli 250,000,000 Biaya Instalasi 50,000,000 Kas keluar 300,000,000 Penjualan Mesin Lama:Harga jual 255,000,000 Tax Loss (Capital Gain)=40%x(255juta - 240 juta) (6.000.000)Tax Loss (Depresiasi)=40%x(240juta - 150juta) (36.000.000)Kas Masuk 213,000,000
Initial Investment 87,000,000
INVESTASI DALAM MODAL KERJA
• Serupa dgn investasi pada aset tetap = cash outflow
• Cash flow dihitung dari perubahan nilai modal kerja bukan pada nilai totalnya
• Kenaikan modal kerja = negative cash flow; penurunan modal kerja = positive cash flow.
22
INVESTASI DALAM MODAL KERJA
• Contoh: Berikut ini proyeksi laba dari suatu proyek investasi PT. BLOOPER
23
Tahun ke: 0 1 2 3 4 5 6Investasi AT 10,000 0Modal Kerja (MK) 1,500 4,075 4,279 4,493 4,717 3,039 0Perubahan MK 1,500 2,575 204 214 224 1,678- 3,039- Pendapatan 15,000 15,750 16,538 17,364 18,233 Biaya 10,000 10,500 11,025 11,576 12,155 Depresiasi AT 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 Laba sbl Pajak 3,000 3,250 3,513 3,788 4,078 Pajak (35%) 1,050 1,138 1,230 1,326 1,427 Laba stlh pajak 1,950 2,113 2,283 2,462 2,651
Total MK setiap tahun Recovery MK
CASH FLOW BLOOPER
• Cash flow = invetasi AT, investasi MK dan operasional
24
Tahun ke: 0 1 2 3 4 5 6Investasi AT 10,000- Perubahan MK 1,500- 2,575- 204- 214- 224- 1,678 3,039 CF operasional 3,950 4,113 4,283 4,462 4,651 Total Cash Flow 11,500- 1,375 3,909 4,069 4,238 6,329 3,039
CF Operasional = Laba Stl pajak + Depresiasi
Tahun 1- 4 ada negative cash flow karena, misalnya, adanya investasi dalam bentuk persediaan barang
INCREMENTAL CASH FLOW
• Tambahan after tax cash flow yg berasal dari:– Tambahan penerimaan, atau– Penghematan tunai atas biaya operasional
• Incremental cash flow:Kenaikan penerimaan = x (1 – t) Rp XXX(-) Kenaikan Biaya tunai = x (1- t) (XXX)(+) Kenaikan penyusutan = x (t) XXX= After tax incremental cash flow Rp XXX
25
INCREMENTAL CASH FLOW
• Diketahui penggantian mesin lama:– Penerimaan dari mesin baru Rp 180 juta (Depr. = Rp 50 juta)– Penerimaan dari Mesin lama Rp 150 juta (Depr = Rp 30 juta)– Biaya operasional mesin baru Rp 70 juta– Biaya operasional mesin lama Rp 60 juta
• After tax incremental cash flow (pajak 40%):
26
Kenaikan Penerimaan Rp 30 juta x 60% 18,000,000 Kenaikan Biaya Tunai Rp 10 juta x 60% 6,000,000- Biaya Penyusutan (50 juta - 30 juta) x 40% 8,000,000 After Tax Incremental Cash Flow 20,000,000
TERMINAL CASH FLOW
• Terdiri dari:– Nilai sisa aktiva/proyek– Pengembalian Modal kerja
• CONTOH:PT. Merdeka pada akhir masa proyek memiliki Mesin dgn Nilai
Buku Rp 10 juta dan modal kerja Rp 200 juta. Mesin laku dijual Rp 12 juta
Terminal Cash Flow:Modal Kerja Rp 200.000.000Nilai Sisa: Rp 12 juta – (Rp 2 juta x 40%) 11.200.000Terminal Cash Flow Rp 211.200.000
27
METODE PENILAIAN INVESTASI
28
Payback PeriodAccounting Rate of ReturnNet Present ValueProfitability IndexInternal Rate of Return
CAPITAL RATIONING
• Rationalisasi yg muncul ketika perusahaan memiliki dana terbatas dan dihadapkan pada portfolio investasi
• Apa yang harus dilakukan? Pertimbangkan pilihan investasi yang memiliki return yang tinggiPertimbangkan sifat investasi:
Dependent Mutually exclusive
29
CAPITAL RATIONING: CONTOH
• Berikut ini alternatif investasi berdasarkan profitability index dan nilai investasi
30
Proyek PI Investasi (Rp)1 1.13 1,250,000 2 1.11 1,750,000 3 1.18 2,000,000 4 1.08 1,500,000 5 1.04 800,000 6 1.01 1,000,000
• Usulan proyek 3 dan 6 bersifat dependent
• Usulan proyek 1 dan 2 bersifat mutually exclusive
• Dana yang tersedia hanya Rp. 5.000.000
Q: Proyek mana yang sebaiknya dipilih?
CAPITAL RATIONING: ANALISIS
31
ALT Proyek PI InvestasiI 3 1.18 2,000,000
6 1.01 1,000,000 1 1.13 1,250,000
Total 4,250,000
NPV360,000 10,000
162,500 532,500
II 3 1.18 2,000,000 6 1.01 1,000,000 2 1.11 1,750,000
Total 4,750,000
360,000 10,000
192,500 562,500
III 3 1.18 2,000,000 6 1.01 1,000,000 4 1.08 1,500,000
Total 4,500,000
360,000 10,000
120,000 490,000
CAPITAL RATIONING: ANALISIS
32
ALT Proyek PI InvestasiIV 3 1.18 2,000,000
6 1.01 1,000,000 5 1.04 800,000
Total 3,800,000
NPV360,000 10,000 32,000
402,000
V 1 1.13 1,250,000 4 1.08 1,500,000 5 1.04 800,000
Total 3,550,000
162,500 120,000 32,000
314,500
VI 2 1.11 1,750,000 4 1.08 1,500,000 5 1.04 800,000
Total 4,050,000
192,500 120,000 32,000
344,500
CAPITAL RATIONING: KEPUTUSAN
• Kombinasi yg menguntungkan adalah alternatif 2 (Proyek 3, 6 dan 2). Proyek ini dapat dilaksanakan pada tahun pertama
• Investasi pada proyek 4 dan 5 dapat dilaksanakan pada tahun berikutnya (jika ada dana)
• Proyek 1 tidak dipilih karena bersifat mutually exclusive dgn proyek 2
33
ALT Proyek Investasi NPVI 3,6,1 4,250,000 532,500 II 3,6,2 4,750,000 562,500 III 3,6,4 4,500,000 490,000 IV 3,6,5 3,800,000 402,000 V 1,4,5 3,550,000 314,500 VI 2,4,5 4,050,000 344,500
CAPITAL RATIONING: KEPUTUSAN• Karena proyek 3 dan 6 bersifat dependent, PI keduanya
dapat digabung:
34
ALT Proyek PI Investasi NPVI 3 1.18 2,000,000 360,000
6 1.01 1,000,000 10,000 Total 3,000,000 370,000
• PI gabungan = 3.000.000 + 370.0003.000.000 = 1.123
Urutan Proyek PI Investasi (Rp)1 1 1.13 1,250,000 2 3,6 1.123 3,000,000 3 2 1.1 1,750,000 4 4 1.08 1,500,000 5 5 1.04 800,000
• Urutan Proyek atas dasar Profitability index yg baru:
KETIDAK PASTIAN DALAM CAPITAL BUDGETING
• PENDEKATAN PROBABILITAS – (dibahas lebih dalam pada topik “risk and
return”)
• PENDEKATAN DECISION TREE
35
PENDEKATAN PROBABILITAS
Langkah:• Tentukan Probabilitas keuntungan yg akan
diperoleh.• Hitung Expected Value• Hitung Simpangan Baku (Standar deviasi)• Hitung Coefficient of Variation
36
CONTOH:Berikut ini adalah aliran kas dari dua usulan investasi yaitu Proposal A dan Proposal B (dlm ribuan rupiah):
PROPOSAL A PROPOSAL B
INFLOW PROB INFLOW PROB
3.000 0,10 2.000 0,10
3.500 0,20 3.000 0,25
4.000 0,40 4.000 0,30
4.500 0,20 5.000 0,25
5.000 0,10 6.000 0,10
37
Expected value
38
n A = Ax Px
x=1
A = cashflow
A = expected value dr cashflowP = Probabilitas cashflowx = peristiwa terjadinya
Expected value dr proposal tsb adalah:
39
A = 0,1(3.000) + 0,2(3.500) + 0,4(4.000) + 0,2(4.500) + 0,1(5.000) = Rp 4.000
B = 0,1(2.000) + 0,25(3.000) + 0,3(4.000) + 0,25(5.000) + 0,1(6.000) = Rp 4.000
Standar Deviasi
Gilabg Pandu Palagan 40
A: = [0.1(3.000 - 4.000)2 + 0,2(3.500 - 4.000)2 + 0,4(4.000 - 4.000)2 + 0,2(4.500 - 4.000)2 + 0,1(5.000 - 4.000)2 ]1/2= [300.000] 1/2 = Rp 548
B: = [0.1(2.000 - 4.000)2 + 0,25(3.000 - 4.000)2 + 0,3(4.000 - 4.000)2 + 0,25(5.000 - 4.000)2 + 0,1(6.000 - 4.000)2 ]1/2= [1.300.000] 1/2 = Rp 1.140
= n x=1
(Ax - A)2Px
Coefficient of Variation ( / A ):
41
A: (548 : 4.000) = 0.14B: (1.140 : 4.000) = 0,29
Oleh karena coefficient of variation mpk ukuran risiko, maka terlihat bhw Proposal B cenderung lebih
berisiko dibandingkan Proposal A
DECISION TREE
• Investasi akan dipengaruhi faktor ketidakpastian (Resiko) yaitu tingkat variabilitas hasil yg akan diperoleh selama umur investasi
• Dipakai untuk mengidentifikasi ketidakpastian cash flow
• Menggunakan pendekatan “Jika Gagal” vs “Jika Berhasil”
42
CONTOH:
PT. BUING sedang mengembangkan mesin jet bertenaga surya, untuk pesawar komersial. Staf marketing mengusulkan pengembangan proto type dan penelitian tentang pemasaran mesin tersebut. Atas dasar kajian yg mendalam, rencana pembuatan mesin tsb dapat dilanjutkan pada tahap pengujian dan pengembangan. Tahap ini memerlukan waktu 1 tahun dengan biaya $100 juta. Diyakini bahwa probabilitas keberhasilan produksi dan pemasaran mesin tersebut berkisar 75%
43
DECISION TREE
• Q: Ketidakpastian apa yang dihadapi PT. BUING dalam menjual mesin tersebut?
• Ketidakpastian yang dihadapi:– Perkembangan transportasi udara masa
mendatang?– Harga minyak masa mendatang?– Market share penjualan mesin tersebut?– Permintaan terhadap pesawat komersial?
44
DECISION TREE• Jika pengujian thd pemasaran berhasil, BUING memerlukan
tanah & pendirian pabrik yang memerlukan investasi $1.500.000.000. Produksi akan dilakukan 5 tahun mendatang. Proyeksi cash flow:
45
Tahun 1 Tahun 2-6Cash Outlay 1,500 - Pendapatan 6,000 Kurangi : Biaya Variabel 3,000- Biaya Tetap 1,791- Depresiasi 300- Laba Sbl pajak 909 Kurangi : Pajak (34%) 309- Laba Bersih 600 Cash flow (Laba + depr.) 900
DECISION TREE• Jika tingkat bunga 15%, haruskah proyek tersebut
dilanjutkan?• NPV Proyek dapat dihitung sbb:
46
5
1tt0.15)(1
$900 $1,500- NPV
= $1,517
• Jika pemasaran awal tidak berhasil, investasi menghasilkan NPV negatif $3,611
DECISION TREE
47
Proyek
No Test
Test
Sukses
Invest
No Invest
Gagal
Invest
SEKARANGTest & Development
TAHUN 1Investasi -$1,500
TAHUN 2Produksi
NPV = $1,517
NPV = $0
NPV = -$3,611
DECISION TREE
• BUING dihadapkan pada dua pilihan:– Menguji dan mengembangkan mesin jet– Investasi pada full-scale production sesuai hasil uji coba:
• Jika uji coba berhasil, lakukan investasi (NPV =$1,517)• Jika uji coba gagal, jangan investasi
• Q: Haruskan BUING melakukan investasi $100.000.000 sekarang untuk memperoleh $1.517.000.000 setahun yang akan datang dengan probabilitas keberhasilan 75%?
• EXPECTED PAYOFF = (0.75 x $1.517) + (0.25 x $0) = $1,138
• Sebaiknya BUING melakukan pengujian pasar thd mesin tsb
48
CAPITAL BUDGETING: CATATAN• Haruskan Cash Flow memasukkan unsur
Biaya Bunga dan Dividen?• Tidak. Cost of capital, sbg faktor diskonto,
telah didasarkan pada weighted average cost of capital. Jadi, memasukkan biaya bunga dan dividen merupakan “double counting” terhadarp financing costs.
• INFLASI: – Cash flow dikalikan (1 + tarip inflasi)n
49