capaian indikator kinerja kegiatan (ikk)sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/narasi triwulan ii ikk psp...
TRANSCRIPT
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)TRIWULAN II TAHUN 2017
DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
i Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Ke Hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberi Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan
Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian pada Triwulan II Tahun 2017 dapat diselesaikan
dengan baik.
Capaian Indikator Kinerja Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II menggambarkan capaian kinerja selama bulan Januari hingga Maret
2017 seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2017 antara Dirjen PSP dengan Menteri Pertanian. Dengan
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi pada Triwulan II ini, maka dapat ditentukan upaya tindaklanjut.untuk pencapaian sasaran target pada
triwulan berikutnya.
Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Jakarta, Juli 2017
Sesditjen PSP
Ir. Abdul Madjid
NIP. 195810181986031003
ii Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar .......................................................................................................................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................................................................................................................... ii
Daftar Tabel ............................................................................................................................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ..................................................................................................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................................................................................................ 1
1.2. Maksud dan Tujuan ......................................................................................................................................................................................... 2
1.3. Ruang Lingkup Laporan .................................................................................................................................................................................. 2
II. LAPORAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN PSP TRIWULAN II TAHUN 2017 ........................ 3
2.1. Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian .......................................................................................................................................................... 6
2.2. Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian ........................................................................................................................................ 7
2.3. Fasilitasi Pupuk dan Pestisida ........................................................................................................................................................................ 8
2.4. Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat dan Mesin Pertanian ............................................................................................... 9
2.5. Fasilitasi Pembiayaan Pertanian ................................................................................................................................................................... 10
III. PENUTUP ........................................................................................................................................................................................................... 12
LAMPIRAN ............................................................................................................................................................................................................... 14
iii Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II ............................... 5 Tabel 2. Capaian Kegiatan Pendukung Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II .......................................................... 11
1 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sesuai sasaran reformasi birokrasi yaitu: 1) pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi; 2) pemerintahan yang efektif
dan efisien, dan 3) pelayanan publik yang baik dan berkualitas, yang dituangkan dalam Peraturan Menteri PAN&RB No 53 Tahun 2015
tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan reviu laporan kinerja instansi pemerintah, maka Penetapan Kinerja
dan reviu pelaporan kinerja menjadi keharusan bagi Kementerian/lembaga Negara.
Penetapan Kinerja (PK) menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun
tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. PK Kementerian Pertanian 2017 antara lain: Swasembada padi,
jagung, dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula yang diukur melalui produksi padi, jagung, kedelai, gula tebu, daging
sapi dan kerbau; Peningkatan diversifikasi pangan diukur melalui skor Pola Pangan Harapan; Peningkatan komoditas bernilai tambah,
berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor diukur melalui pertumbungan volume ekspor produk pertanian utama
dan pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor; dan Peningkatan pendapatan keluarga petani diukur melalui
PDB Pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian.
Untuk mendukung pencapaian indikator kinerja Kementerian Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian melaksanakan kegiatan
dalam penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian. Kegiatan meliputi aspek pengelolaan air, perluasan dan
pengelolaan lahan, fasilitasi pupuk dan pestisida, fasilitasi pembiayaan pertanian dan bantuan alat dan mesin pertanian. Untuk
2 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
mengetahui capaian pelaksanaan kegiatan PSP dalam mendukung capaian indikator kinerja Kementerian Pertanian Tahun 2017, maka
disusun laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja kegiatan PSP secara periodik.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:
a. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan capaian indikator kinerja kegiatan Ditjen PSP dalam mendukung capaian Indikator Kinerja
Kementerian Pertanian Triwulan II Tahun 2017.
b. Mengetahui kendala dan masalah yang terjadi atas pelaksanaan kegiatan Ditjen PSP Triwulan II Tahun 2017.
c. Mendapatkan masukan untuk umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan Pembangunan Ditjen PSP ke depan.
1.3. Ruang Lingkup Laporan
Ruang lingkup penulisan laporan ini meliputi:
Perkembangan pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Capaian indikator kinerja Kegiatan Ditjen PSP dalam mendukung Capaian Indikator
Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan II Tahun 2017, permasalahan dan upaya tindak lanjutnya
3 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
II. LAPORAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN PSP TRIWULAN II TAHUN 2017
Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Dirjen PSP dengan Menteri Pertanian yang ditandatangani pada Bulan Januari Tahun 2017, Direktorat
Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian memiliki sasaran strategis yaitu penambahan luas pertanaman dengan indikator kinerja yaitu
penambahan luas baku lahan padi seluas 80.000 Ha dan penambahan luas tanam padi seluas 37.650 Ha. Capaian penambahan luas baku lahan
diperoleh melalui kontribusi kegiatan perluasan areal sawah dan capaian penambahan jumlah luas tanam padi dikontribusikan melalui berbagai
kegiatan sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian selain kegiatan perluasan areal
sawah, antara lain kegiatan pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pengembangan irigasi perpompaan/perpipaan (irigasi air
permukaan), pengembangan embung/dam parit/long storage, pengembangan irigasi rawa, pengembangan lahan rawa gambut, pra/pasca
sertifikasi lahan, penanaman padi pasca cetak sawah, penyaluran pupuk bersubsidi, bantuan alat mesin pertanian dan Asuransi Usaha Tani
Padi (AUTP). Adapun salah satu kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, yakni kegiatan Asuransi Usaha Ternak Sapi
(AUTS) mendukung kinerja Kementerian Pertanian dalam peningkatan produksi daging.
Pada Triwulan II ini, jumlah penambahan baku lahan padi terealisasi sejumlah 1.790,39 Ha dari target Perjanjian Kinerja (PK) sebesar 80.000
Ha melalui kegiatan perluasan areal sawah dari semula pada periode Bulan Januari-Maret belum terealisasi kegiatan fisiknya karena adanya
waktu penundaan pelaksanaan kegiatan sesuai kebijakan Raker tanggal 19 Januari 2017 yang baru mendapat persetujuan pelaksanaan kegiatan
sesuai kebijakan Raker tanggal 24 April 2017 yang antara lain memutuskan untuk melanjutkan pelaksanaan program cetak sawah dan perluasan
4 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
sawah pertanian secara bertahap dan berkualitas. Sedangkan jumlah penambahan luas tanam padi belum ada penambahan karena capaian
luasannya kurang dibandingkan capaian pada triwulan yang sama di Tahun 2016, yakni sebesar 708.125,4 Ha. Capaian luas tanam pada periode
Bulan Januari hingga bulan Juni Tahun 2016 bersumber pada Badan Pusat Statistik (BPS) yang telah direkapitulasi oleh Pusat Data Informasi
(Pusdatin) Kementerian Pertanian sebesar 709.915,8 Ha dikurangi dengan jumlah luasan kegiatan cetak sawah yang terealisasi hingga akhir
Bulan Juni sebesar 1.790,39 Ha. Angka penambahan luas tanam padi diperoleh dari jumlah luas tanam padi periode Bulan Januari-Juni Tahun
2017 sebesar 7.703.710,4 Ha dikurangi luas tanam padi dengan periode yang sama di Tahun 2016 sebesar 8.413.626,2 Ha sehingga jumlah
akhir luas tanamnya sebesar -708.125,4 Ha. Dari hasil perhitungan tersebut menghasilkan bilangan negatif dikarenakan realisasi luas tanam
padi tahun ini lebih rendah dibandungkan Tahun 2016. Berkurangnya jumlah output kegiatan-kegiatan Ditjen PSP Tahun 2017 sebagai
kontribusi indikator kinerja jumlah penambahan luas tanam padi antara lain kegiatan pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier,
pengembangan irigasi perpompaan/perpipaan (irigasi air permukaan), pengembangan embung/dam parit/long storage, pengembangan irigasi
rawa, pengembangan lahan rawa gambut, pra/pasca sertifikasi lahan, penanaman padi pasca cetak sawah, penyaluran pupuk bersubsidi,
bantuan alat mesin pertanian dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) memberikan dampak kontribusinya tidak sebesar tahun lalu. Pada Tahun
2016 lalu, terdapat fenomena cuaca yang cukup ekstrim. Kombinasi fenomena cuaca La Nina, Dipole Mode dan Anomali suhu muka air laut
yang hangat sangat memberikan dampak yang cukup tinggi terhadap meningkatnya curah hujan di Indonesia. Berdasarkan data dari BMKG,
musim kemarau basah terjadi di sebagian wilayah Indonesia mengalami kenaikan curah hujan hingga 200%. Oleh karena itu, pengolahan lahan
berlangsung sangat baik hingga dapat mencapai 4 (empat) kali musim tanam dalam setahun. Hal ini berbanding terbalik dengan Tahun 2017
5 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
dimana pada terjadi kemarau kering sejak memasuki awal tahun sehingga proses pengolahan lahan untuk tanam mengalami serangkaian
kendala.
Secara keseluruhan kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian sebagaimana yang tercantum dalam tabel 1 berikut:
Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II
Sasaran Strategis Kementan Indikator Target Realisasi %
Swasembada Padi 1 Produksi Padi (Juta ton GKG) 76,20
Program Ditjen PSP
Penambahan Luas Pertanaman 80.000 1.790,39 2,24
a Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian
- Perluasan Areal Sawah (Ha) 80.000 1.790,39 2,24 - - Mempercepat pelaksanaan
Survei Inventigasi Desain (SID)
Perluasan Sawah
37.650 -708,125,4
-
Berkurangnya jumlah output kegiatan-kegiatan Ditjen PSP Tahun 2017. Pada
Tahun 2016 lalu, terdapat fenomena cuaca yang cukup ekstrim. Kombinasi
fenomena cuaca La Nina, Dipole Mode dan Anomali suhu muka air laut yang
hangat sangat memberikan dampak yang cukup tinggi terhadap
meningkatnya curah hujan di Indonesia. Berdasarkan data dari BMKG,
musim kemarau basah terjadi di sebagian wilayah Indonesia mengalami
kenaikan curah hujan hingga 200%. Oleh karena itu, pengolahan lahan
berlangsung sangat baik hingga dapat mencapai 4 (empat) kali musim tanam
dalam setahun. Hal ini berbanding terbalik dengan Tahun 2017 dimana pada
terjadi kemarau kering sejak memasuki awal tahun sehingga proses
pengolahan lahan untuk tanam mengalami serangkaian kendala.
a Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian
- Pengembangan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (Ha) 100.000 6.690 6,69 - Pelaksanaan kegiatan fisik dan pengeluaran belanja kelompok tani belum
termonitor dengan baik
- Melakukan bimbingan teknis
dan memberikan contoh
administrasi
pertanggungjawaban
keuangan dan mengembalikan
sisa anggaran yang tidak
digunakan kepada kas negara
- Pengembangan Irigasi Perpipaan/Perpompaan (Unit) 500 - 0,00
- Pengembangan Embung/Dam Parit/Long Storage (Unit) 500 58 11,60
- Pengembangan Irigasi Rawa (Ha) 10.000 -
b Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian
- Pengembangan Rawa Gambut Terpadu (Ha) 5.000 -
- Pra/Pasca Sertifikasi Lahan (Persil) 80.000 -
- Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah (Ha) 150.296 1.193 0,79
c Fasilitasi Pupuk dan Pestisida
- Pupuk Bersubsidi (Ton) 8.550.000 4.354.770 50,93
d Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian
- Traktor Roda Dua (Unit) 25.000 20.935 83,74
- Traktor Roda Empat (Unit) 3.000 1.772 59,07
- Pompa Air (Unit) 21.000 17.654 84,07
- Rice Transplanter (Unit) 3.000 2.364 78,80
e Fasilitasi Pembiayaan Pertanian
- Asuransi Usaha Tani Padi (Ha) 1.000.000 249.591,550 24,96 - -
Peningkatan Produksi Daging 1 Produksi Daging Sapi dan Kerbau (Juta Ton Karkas) 0,589
a Fasilitasi Pembiayaan Pertanian
- Asuransi Usaha Ternak Sapi (Ekor) 120.000 15.000 12,50
Permasalahan Tindak Lanjut
Jumlah Penambahan Luas Baku Lahan Sawah (Ha)
Jumlah Penambahan Luas Tanam Padi (Ha)
Adanya penundaan pelaksanaan kegiatan cetak sawah pada trwulan awal
Tahun 2017 sehubungan dengan adanya tindak lanjut Raker DPR RI tanggal
19 Januari 2017 sehingga kegiatan cetak sawah terealisasi fisik secara
perlahan dan bertahap.
6 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
Permasalahan dan tindak lanjut atas permasalahan setiap kegiatan Ditjen PSP pada tabel 1 diatas dapat dilihat pada lampiran Laporan
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Triwulan II Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Kegiatan teknis Ditjen PSP terangkum
kedalam 5 (lima) aspek, yaitu perluasan dan perlindungan lahan pertanian; pengelolaan air irigasi untuk pertanian; fasilitasi pupuk dan
pestisida; pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian; fasilitasi pembiayaan pertanian.
2.1 Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian
Kegiatan yang mendukung pencapaian target penambahan luas baku lahan padi sebesar 80.000 Ha adalah perluasan sawah yang dilaksanakan
di 28 Propinsi dan 161 Kabupaten. Sampai saat Triwulan II ini, kegiatan perluasan sawah sudah terealisasi perluasan sawah secara fisik
sejumlah 1.790,39 Ha. Bila dibandingkan dengan realisasi pada triwulan I dimana belum ada realisasi fisiknya, hal tersebut menunjukkan tren
positif di triwulan II ini. Hal ini tidak terlepas pula dari tenggang waktu penundaan pelaksanaan kegiatannya sudah melewati batas waktu
yang ditetapkan oleh panitia kerja cetak sawah dan perkebunan untuk evaluasi kegiatan perluasan sawah TA. 2016. Kegiatan perluasan areal
dan pengelolaan lahan lainnya yang mendukung pencapaian luas tambah tanam padi adalah: (1) Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut
Terpadu seluas 5.000 Ha; (2) Pra/pasca sertifikasi lahan sebanyak 80.000 persil; (3) Penanaman padi pasca cetak sawah sebesar 150.926
Ha. Dari ketiga kegiatan tersebut diatas, hanya kegiatan penanaman padi pasca cetak sawah yang memiliki realisasi fisik, yakni sejumlah
1.193 Ha dari targetnya 150.926 Ha (0,79%). Sedangkan dua kegiatan lainnya baru terealisasi secara keuangan, namun untuk fisiknya belum
ada. Permasalahan yang dihadapi pada Triwulan II ini yang menyebabkan belum dapat terealisasi secara fisik adalah sebagai berikut : 1).
Terjadinya tumpang tindih calon lokasi dengan lahan sawah eksisting dan kawasan hutan sehingga memerlukan waktu lebih guna verifikasi
7 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
ulang; 2). Keterlambatan pembentukan tim tingkat provinsi sehingga pembuatan RUKK mengalami kendala karena diperlukan adanya
rekomendasi; 3). Survey Investigasi Daerah (SID) belum seluruhnya selesai; 4). Terbatasnya petugas baik di Dinas Provinsi dan
kabupaten/kota yang menangani pelaksanaan kegiatan. Untuk itu telah dilakukan upaya: 1). Mempercepat pelaksanaan Survey Investigasi
Desain (SID) kegiatan perluasan sawah; 2). Mempercepat pelaksanaan kontrak swakelola kegiatan perluasan sawah dengan pihak terkait; 3).
Meningkatkan peran Tim Teknis/Korlap dalam pengawalan pelaksanaan SID; 4). Mempercepat pembentukan TIM provinsi dan segera
melakukan karakterisasi lahan dilapangan sesuai dengan Pedoman yang telah ditentukan.
2.2 Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian
Pengembangan rehabilitasi jaringan irigasi tersier adalah kegiatan dalam aspek pengelolaan air irigasi dimana ditargetkan sebesar 100.000
Ha, sampai Triwulan II realisasi fisiknya mencapai 6.690 Ha (6,69%). Realisasi fisik kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi terbilang kecil
dikarenakan CPCL pada POK tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan sehingga diperlukan tambahan waktu untuk melakukan verifikasi ulang
di tingkat desa/kecamatan. Adanya perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) dan pergantian petugas, baik pada tingkat Dinas
Provinsi dan Kabupaten/Kota sehingga memerlukan adaptasi dan penyesuaian pemahaman tentang kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi.
Direktorat Irigasi Pertanian telah melakukan serangkaian penyelesaian guna mempermudah pelaksanaan kegiatan di lapangan dengan
berkoordinasi dengan daerah untuk mempercepat proses administrasi dana Bantuan Pemerintah (Banpem) untuk kegiatan Rehabilitasi
Jaringan Irigasi, serta meningkatkan peran Tim Teknis dalam pengawalan kegiatan sehingga target pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan sebelumnya pada tiap-tiap lokasi kegiatan. Kegiatan lain mendukung luas tambah tanam melalui
8 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
kegiatan pengelolaan air irigasi pertanian lainnya antara lain : (1) Pengembangan irigasi perpompaan/irigasi perpipaan dengan target sebesar
500 unit dan belum terealisasi fisiknya; (2) Pengembangan Embung/Dam Parit/Long Storage memiliki target sebanyak 500 unit dan telah
memiliki realisasi fisik sebanyak 13 unit (2,6%); (3) Pengembangan irigasi rawa telah terealisasi fisiknya pada Triwulan II ini belum terealisasi
secara fisik di lapangan dari target kegiatan sejumlah 10.000 Ha. Belum tercapainya realisasi fisik kegiatan pengembangan irigasi rawa
dikarenakan beberapa hal, antara lain : 1). Kemampuan kelompok calon penerima manfaat dalam menyusun RUKK dan desain masih terbatas;
2). Perubahan SOTK dan pergantian petugas baik di tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi dalam menangin kegiatan pengelolaan air irigsi untuk
pertanian; 3). Intensitas hujan masih tinggi sehingga menghambat pekerjaan irigasi rawa di lapangan. Sebagai bentuk tindak lanjut atas
permasalahan yang dihadapi, Direktorat teknis terkait melakukan serangkaian upaya, yakni : 1). Meningkatkan peran Tim Teknis/Korlap dalam
pelaksanaan kegiatan serta penyusunan RUKK; 2). Menambah petugas pelaksana kegiatan di lapangan guna mempercepat pelaksanaan fisik
kegiatan.
2.3 Fasilitasi Pupuk dan Pestisida
Fasilitasi pupuk dan pestisida dalam kontribusinya pada pencapaian luas tambah tanam padi dilakukan melalui bantuan pupuk bersubsidi.
Realisasi kegiatan pada Triwulan II ini sebagai berikut: 1). Bantuan pupuk bersubsidi yaitu pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk ZA, pupuk NPK,
dan pupuk organik. Pada Tahun Anggaran 2017, kegiatan penyaluran bantuan pupuk bersubsidi memiliki target sebesar 8.550.000 ton. Secara
terperinci realisasi penyaluran bantuan berdasarkan jenis pupuknya sebagai berikut : a). Urea sebanyak 3.670.680 ton telah terealisasi
sebanyak 1.905.726 ton (51,92%); (b) SP-36 target 800.000 ton telah terealisasi sebanyak 432.689 ton (54,09%); (c) ZA target 1.000.000
9 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
ton telah terealisasi 472.547 ton (47,25%); (d) NPK dengan target 2.184.032 ton telah terealisasi sebanyak 1.247.500 ton (57,12%); (e)
Organik dengan target 895.288 ton telah terealisasi sebanyak 296.309 ton (33,09%). Oleh karenanya, progress realisasi penyaluran bantuan
pupuk bersubsidi Triwulan II berjumlah 4.354.771 ton dari total alokasi sejumlah 8.550.000 ton (50,93%).
2.4 Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian
Bantuan alat dan mesin pertanian mendukung penambahan jumlah luas tanam padi, dilakukan dalam rangka bantuan proses pengolahan tanah
maupun peningkatan penyediaan air untuk pertanaman. Pada Tahun Anggaran 2017 bantuan alat dan mesin pertanian terdiri dari beberapa
alokasi alsintan pra-penen antara lain: 1) pengadaan traktor roda dua (TR2) alokasi 25.000 unit telah terealisasi sebesar 8.248 unit;
2) pengadaan traktor roda 4 (TR4) alokasi 3.000 unit telah terealisasi 1.230 unit; 3) pengadaan pompa air alokasi 21.000 unit telah terealisasi
5.342 unit; 4) pengadaan rice transplanter alokasi 3.000 unit telah terealisasi 930 unit. Seluruh realisasi kegiatan bantuan alat dan mesin
pertanian hingga akhir Triwulan II Tahun 2017. Alat dan mesin pertanian lainnya sedang dalam proses pengiriman menuju lokasi CPCL yang
telah ditetapkan sebelumnya sesuai dengan alokasi di masing-masing kabupaten/kota. Dalam pelaksanaan bantuan alsintan pada Triwulan II
ini dijumpai kendala ialah bantuan alsintan dibeberapa daerah masih ada yang tidak sesuai kebutuhan spesifik lokasi. Untuk mengatasi
terjadinya kendala tersebut di kemudian hari, maka Direktorat Alsintan mengalokasikan anggaran bantuan alsintan melalui dana TP Provinsi
Tahun 2017 agar pengadaan bantuan alsintan dapat memenuhi kebutuhan spesifik daerah
10 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
2.5 Fasilitasi Pembiayaan Pertanian
Fasilitasi pembiayaan pertanian pada TA 2017 lebih diarahkan pada perlindungan petani dalam berusahatani dari resiko bencana alam
(kebanjiran dan kekeringan) maupun serangan HPT yang dilaksanakan melalui Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Pada Tahun Anggaran 2017
alokasi kegiatan AUTP seluas 1.000.000 Ha. Pada Triwulan II telah terealisasi 199.789,67 Ha (19,98%) dari target kegiatan AUTP Tahun
2017. Hal ini disebabkan Direktorat Pembiayaan Pertanian sedang sinkronisasi data tagihan tahap II dengan SK Definitif peserta asuransi
yang ditetapkan oleh Dinas Kabupaten/Kota agar diperoleh data peserta kegiatan AUTP yang tepat dan akurat. Rendahnya realisasi
dikarenakan banyaknya petani yang memerlukan pembinaan dan soisalisasi terkait AUTP dan manfaatnya. Upaya yang dilakukan oleh
direktorat terkait hal tersebut antara lain : 1). Segala tiapan tahapan dalam tagihan Jasindo dilengkapi dengan SK Definitif peserta asuransi
yang ditetapkan oleh Dinas Kabupaten; 2). Melakukan percepatan serta sosialisasi AUTP secara optimal baik oleh petugas pusat maupun
daerah. Ditjen PSP mendukung pula bidang produksi daging sapi dan kerbau melalui kegiatan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) dengan
alokasi sejumlah 120.000 ekor telah terealisasi sebesar 15.000 (12,5%) pada Triwulan II ini. Sosialisasi yang belum menyeluruh di sentra-
sentra peternakan sehingga perlu dilaksanakan sosialisasi lebih intens pada lokasi-lokasi potensial. Secara terperinci, capaian kegiatan yang
dilaksanakan Ditjen PSP dalam upaya mendukung pencapaian sasaran swasembada padi, jagung dan kedelai dan peningkatan produksi daging
dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut.
11 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
Tabel 2. Capaian Kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II
No Kegiatan Target Realisasi
1
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier
(Ha) 100.000 6.690
2 Pengembangan Irigasi
Perpompaan/Perpipaan (Unit) 500 -
3 Pengembangan Embung/Dam Parit/Long
Storage (Unit) 500 13
4 Pengembangan Irigasi Rawa (Ha) 10.000 -
5 Perluasan Areal Sawah (Ha) 80.000 1.790,39
6
Pemanfaatan Rawa Gambut Terpadu
(Ha) 5.000 -
7 Pra/Pasca Sertifikasi Lahan (Persil) 80.000 -
8 Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah 150.926 1.193
9 Pupuk Bersubsidi (Ton) 8.550.000 4.354.771
10 Bantuan Alsintan (Unit)
Pra panen
a. Traktor Roda 2 25.000 8.248
b. Traktor Roda 4 Tanaman Pangan 3.000 1.230
c. Pompa Air 21.000 5.342
d. Rice Transplanter 3.000 930
11 Asuransi Usaha Tani Padi (Ha) 1.000.000 199.789,67
12 Asuransi Usaha Ternak Sapi (Ekor) 120.000 15.000
12 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
III. PENUTUP
Capaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat Jenderal Prasarana dan Saran Pertanian yaitu penambahan jumlah luas tanam padi dan
penambahan luas baku lahan sawah. Untuk penambahan jumlah luas tanam padi dari target PK seluas 37.650 Ha. Jumlah penambahan luas
tanam padi belum ada penambahan karena capaian luasannya kurang dibandingkan capaian pada triwulan yang sama di Tahun 2016, yakni
sebesar -708.125,4 Ha. Dari hasil perhitungan tersebut menghasilkan bilangan negatif dikarenakan berkurangnya jumlah output kegiatan-
kegiatan Ditjen PSP Tahun 2017 sebagai kontribusi indikator kinerja jumlah penambahan luas tanam padi antara lain kegiatan pengembangan
dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pengembangan irigasi perpompaan/perpipaan (irigasi air permukaan), pengembangan embung/dam
parit/long storage, pengembangan irigasi rawa, pengembangan lahan rawa gambut, pra/pasca sertifikasi lahan, penanaman padi pasca cetak
sawah, penyaluran pupuk bersubsidi, bantuan alat mesin pertanian dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) memberikan dampak kontribusinya
tidak sebesar tahun lalu. Sinergi atas kegiatan-kegiatan dalam lingkup Kementerian Pertanian dimana setiap kegiatannya memberikan
kontribusi yang optimal dalam pencapaian penambahan luas tanam padi pada Tahun 2017 sehingga diperlukan waktu lebih lama agar
penambahan luas tanam padi dapat terlihat secara nyata. Realisasi jumlah luas tanam tercapai melalui sinergi kegiatan-kegiatan lingkup
Kementerian Pertanian ysng setiap kegiatannya memberikan kontribusi pencapaian penambahan luas tanam padi pada Tahun 2017. Direktorat
Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian memberikan kontribusinya melalui kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pengembangan
irigasi perpompaan/perpiaan, pengembangan embung/dam parit/long storage, pengembangan irigasi rawa, pengembangan lahan rawa gambut,
pra/pasca sertifikasi lahan, penyaluran pupuk bersubsidi, bantuan alat mesin pertanian dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang mendukung
13 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
capaian indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada padi, jagung, dan kedelai. Capaian penambahan luas baku
lahan sawah pada Triwulan II yang dilaksanakan melalui kegiatan perluasan sawah belum memiliki realisasi pada triwulan awal dari target
sesuai Perjanjian Kinerja (PK) sebesar 80.000 Ha telah terealisasi 1.790,39 Ha karena kegiatan perluasan areal sawah dari semula pada
periode Bulan Januari-Maret belum terealisasi kegiatan fisiknya karena adanya waktu penundaan pelaksanaan kegiatan sesuai kebijakan
Raker tanggal 19 Januari 2017 yang baru mendapat persetujuan pelaksanaan kegiatan sesuai kebijakan Raker tanggal 24 April 2017 yang
antara lain memutuskan untuk melanjutkan pelaksanaan program cetak sawah dan perluasan sawah pertanian secara bertahap dan
berkualitas.. Capaian penambahan jumlah luas tanam padi ini secara langsung mendukung capaian indikator kinerja Kementerian Pertanian
dalam mewujudkan swasembada padi. Namun diluar kegiatan utama tersebut, juga dilaksanakan kegiatan Ditjen PSP lain yang mendukung
pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai yaitu aspek pengelolaan air, perluasan dan pengelolaan lahan, fasilitasi pupuk dan pestisida,
bantuan alat dan mesin pertanian serta fasilitasi pembiayaan pertanian
Pada Triwulan II ini, realisasi seluruh kegiatan pendukung berkisar antara 2,6% - 50,93%. Permasalahan terjadi baik secara administratif
maupun teknis, dan telah dilakukan upaya penanganan dan kegiatan yang sudah terlaksana namun realisasinya terbilang kecil akan dilakukan
percepatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Secara keseluruhan, kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
TA. 2017 telah terealisasi baik dari segi fisik kegiatan maupun segi anggaran.
14 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
LAMPIRAN 1
PENETAPAN KINERJA (PK)
KEMENTERIAN PERTANIAN
TAHUN 2017
15 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Swasembada padi,
jagung, dan kedelai
serta peningkatan
produksi daging dan
gula
1. Produksi Padi
2. Produksi Jagung
3. Produksi Kedelai
4. Produksi Gula Tebu
5. Produksi Daging Sapi dan
Kerbau
78,10 Juta Ton GKG
22,40 Juta Ton Pipilan Kering
1,88 Juta Ton
2,95 Juta Ton Hablur
640 Ribu Ton Karkas
2. Terjaminnya
distribusi pangan
1. Rasio Produksi Padi per
Kapita di Luar Jawa
372 Kg/Tahun
3. Meningkatnya Akses
dan Pemanfaatan
Pangan dan Gizi
1. Skor Pola Pangan Harapan 88,4 Indeks
4. Meningkatnya
Konsumsi Pangan Lokal
1. Rasio Konsumsi Pangan
Lokal Non Beras terhadap
Beras
5,87%
5 Stabilnya Produksi
Cabai dan Bawang
Merah
1. Variasi Produksi Bulanan
Cabai Besar
2. Variasi Produksi Bulanan
Cabai Rawit
3. Variasi Produksi Bulanan
Bawang Merah
≤ 11
≤ 16
≤ 17
16 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET
6. Berkembangnya
Komoditas Bernilai
Tambah dan Berdaya
Saing
1. Produksi Mangga
2. Produksi Nanas
3. Produksi Manggis
4. Produksi Salak
5. Produksi Kentang
6. Produksi Karet
7. Produksi Kopi
8. Produksi Kako
9. Produksi Kelapa
10. Produksi The
11. Produksi Daging Sapi dan
Kambing
2.333 Ribu Ton
1.964 Ribu Ton
150 Ribu Ton
1.102 Ribu Ton
1.375 Ribu Ton
3.559 Ribu Ton Karet Kering
741 Ribu Ton Kopi Berasan
872 Ribu Ton Biji Kering
3.401 Ribu Ton
161 Ribu Ton
120 Ribu Ton
7. Penyediaan Bahan
Baku Bioindustri dan
Bioenergi
1. Produksi Kelapa Sawit 32.657 Ribu Ton CPO
8. Meningkatnya Kualitas
Sumberdaya Insani
Petani
1. Persentase Kelembagaan
Petani yang Meningkatkan
Kapasitasnya
23%
17 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET
9. Meningkatnya
Pendapatan Keluarga
Petani
1. PDB Pertanian
Sempit/Jumlah TK
Pertanian
27 Juta Rupiah
10. Meningkatnya Kualitas
Layanan Publik
Kementerian
Pertanian
1. Nilai IKM Kementerian
Pertanian
82
11. Akuntabilitas Kinerja
Aparatur Pemerintah
yang Baik
1. Nilai Reformasi Birokrasi
Kementerian
74
18 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
LAMPIRAN 2
PENETAPAN KINERJA (PK)
DITJEN PSP
TAHUN 2017 REVISI
19 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana
dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
20 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana
dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
1
LAMPIRAN 3
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)
DITJEN PSP
TAHUN 2017
Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
2
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier
Volume B06 Realisasi
1. Penambahan
Luas
Pertanaman
Penambahan
Luas Tanam
Padi
1 Jumlah penambahan
luas tanam padi
100.000 Ha
a Rehabilitasi Jaringan
Irigasi Tersier
100.000 Ha 1. Teridentifikasinya
CPCL sebanyak 75,000
Ha
1. Teridentifikasinya
CPCL sebanyak
75,000 Ha
100
2. Terlaksananya
transfer uang bantuan
pemerintah kepada
kelompok
tani/Perkumpulan
Petani pemakai Air
(P3A) seluas 25.000
Ha.
2. Terlaksananya
transfer uang
bantuan pemerintah
kepada kelompok
tani/Perkumpulan
Petani pemakai Air
(P3A) seluas 25.000
Ha.
100
3. Pembinaan dan
pengawalan kegiatan;
3. Pembinaan dan
pengawalan kegiatan;
100
4. Pengendalian dan
evaluasi triwulan II
4. Pengendalian dan
evaluasi triwulan II 100
NoSasaran
Strategis
OutcomeIndikator Kinerja
Target
Setahun
Rencana Aksi Triwulan 2 (B06)
%
Jadwal Pelaksanaan
Meningkatkan peran
Tim Teknis/Korlap
dalam pengawalan
kegiatan Rehabilitasi
Jaringan Irigasi
Mempercepat
pelaksanaan kegiatan
Adanya perubahan
SOTK (Struktur
Organisasi dan Tata
Kelola) dan pergantian
petugas Dinas Provinsi
dan kabupaten/kota
yang menangani
kegiatan Rehabilitasi
Jaringan Irigasi
Intensitas hujan masih
tinggi menghambat
pekerjaan lapangan
April Mei Juni
Permasalahan Rekomendasi
Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
3
Pengembungan Irigasi Perpompaan/Perpipaan
Volume B06 Realisasi
1. Penambahan Luas
Pertanaman
Penambahan Luas
Tanam Padi
1. Jumlah penambahan luas
tanam padi
37.650 Ha
a. Irigasi
Perpipaan/Perpompaan
500 unit 1. Terlaksananya transfer dana
Irigasi Perpipaan/Perpompaan
sebanyak 400 unit
1. Terlaksananya transfer dana
Irigasi Perpipaan/Perpompaan
sebanyak 444 unit111
2. Terlaksananya kegiatan Irigasi
perpompaan/perpipaan sebanyak
400 unit
2. Terlaksananya kegiatan Irigasi
perpompaan/perpipaan sebanyak
444 unit111
3. Pembinaan dan pengawalan
kegiatan;
3. Pembinaan dan pengawalan
kegiatan;
100
4. Pengendalian dan evaluasi
triwulan II.
4. Pengendalian dan evaluasi
triwulan II.
100
Mei Juni
Rekomendasi
-
-
-
-
-
-
Keterbatasan petugas pelaksana
kegiatan di Kabupaten dan
propinsi
Kemampuan kelompok dalam
menyusun RUKK dan design
terbatas
Dinas Pertanian Propinsi
maupun kabupaten perlu
menambah petugas pelaksana
Irigasi Perpipaan/Perpompaan
Mempercepat pelaksanaan
fisik kegiatan irigasi
Perpipaan/Perpompaan
Meningkatkan peran Tim
Teknis/Korlap dalam
pengawalan penyusunan RUKK
No Sasaran StrategisOutcome
Indikator Kinerja
Target SetahunRencana Aksi Triwulan 2 (B06)
%
Jadwal Pelaksanaan
Permasalahan
April
Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
4
Pengembangan Embung/Dam Parit/Long Storage
Volume B06 Realisasi
1. Penambahan Luas
Pertanaman
Penambahan Luas
Tanam Padi
1. Jumlah penambahan luas
tanam padi
12.500 Ha Ha Ha 296,46
a. Pengembangan
Embung Pertanian
500 Unit 1. Teridentifikasinya CPCL
sebanyak 375 Unit
1. Teridentifikasinya CPCL
sebanyak 414 Unit
110,40 -
-2. Terlaksananya transfer dana
pengembangan embung
pertanian sebanyak 125 unit;
2. Terlaksananya transfer dana
pengembangan embung
pertanian sebanyak 424 unit;
341,94
3. Terlaksananya Pengembangan
Embung Pertanian sebanyak 125
unit;
3. Terlaksananya
Pengembangan Embung
Pertanian sebanyak 181 unit
144,8
4. Pembinaan dan pengawalan
kegiatan;
4. Pembinaan dan
pengawalan kegiatan;
100
5. Pengendalian dan evaluasi
triwulan II.
5. Pengendalian dan evaluasi
triwulan II.
100
Juni
Rekomendasi
Adanya penggantian petugas
Sebagian daerah masih mengalami
keterlambatan dalam pemberkasan
dana banpem dan pelaksanaan
kegiatan fisik di lapangan
Terbatasnya petugas baik di Dinas
Provinsi dan kabupaten/kota yang
menangani pelaksanaan kegiatan
Pengembangan Embung Pertanian.
Percepatan penyusunan
Pedum Juklak dan Juknis
sesuai kondisi lapangan
No Sasaran StrategisOutcome
Indikator Kinerja
Target SetahunRencana Aksi Triwulan 2 (B06)
%
Jadwal Pelaksanaan
Permasalahan
April Mei
Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
5
Pengembangan Irigasi Rawa
Volume B06 Realisasi
1. Penambahan Luas
Pertanaman
Penambahan Luas
Tanam Padi
1. Jumlah penambahan luas
tanam padi
37.650 Ha
a. Pengembangan Irigasi
Rawa
10.000 unit 1, Teridentifikasinya CPCL sebanyak
10.000 Ha
1, Teridentifikasinya CPCL
sebanyak 10.000 Ha 100
2. Terlaksananya transfer uang tahap
I bantuan pemerintah kepada
kelompok tani/Perkumpulan Petani
Pemakai Air (P3A) seluas 7,500 Ha
2. Terlaksananya transfer uang
tahap I bantuan pemerintah kepada
kelompok tani/Perkumpulan
Petani Pemakai Air (P3A) seluas
7,500 Ha
100
3. Pembinaan dan pengawalan
kegiatan;
3. Pembinaan dan pengawalan
kegiatan;
100
4. Pengendalian dan evaluasi
triwulan II.
4. Pengendalian dan evaluasi
triwulan II.
100
Mei Juni
Rekomendasi
-
-
-
Adanya perubahan SOTK
(Struktur Organisasi dan Tata
Kelola) dan pergantian petugas
Dinas Provinsi dan
kabupaten/kota yang menangani
kegiatan Pengembangan Irigasi
Rawa Insitas hujan masih
tinggi menghambat pekerjaan
lapangan
Meningkatkan peran tim
teknis/korlap dalam
pengawalan kegiatan
Pengembangan Irigasi Rawa
Mempercepat pelaksanaan
kegiatan
No Sasaran StrategisOutcome
Indikator Kinerja
Target SetahunRencana Aksi Triwulan 2 (B06)
%
Jadwal Pelaksanaan
Permasalahan
April
Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
6
Perluasan Sawah
Volume B06 Realisasi
1. Penambahan Luas
Lahan Pertanian
Penambahan Luas
Lahan Sawah
1. Jumlah penambahan
luas lahan sawah
80.000 Ha - Penetapan Lokasi 60.000 ha
- Kontrak 20.000 ha
- Penetapan Lokasi 1.200 ha
- Kontrak 25.280 ha
100
Adanya penundaan pelaksanaan
kegiatan cetak sawah 2017
sehubungan dengan adanya
tindak lanjut Raker DPR RI tanggal
19 Januari 2017 dan adanya panitia
kerja cetak sawah dan perkebunan
Komisi IV DPR RI untuk evaluasi
Ceytak Sawah TA. 2016
a. Perluasan Sawah 80.000 Ha 1. Teridentifikasinya CPCL seluas
60.000 ha;
1. Teridentifikasinya CPCL seluas
60.000 ha; 100
- Mempercepat pelaksanaan
Survei Inventigasi Desain
(SID) Perluasan Sawah
2. Terlaksananya Kontrak
Pelaksanaan Perluasan Sawah Secara
Swakelola seluas 20.000 Ha;
2. Terlaksananya Kontrak
Pelaksanaan Perluasan Sawah
Secara Swakelola seluas 25.280 Ha;100
- Dinas Pertanian Propinsi
maupun kabupaten perlu
menambah petugas pelaksana
Perluasan sawah3. Pembinaan dan pengawalan
kegiatan;
3. Pembinaan dan pengawalan
kegiatan;100
- 'Keterbatasan petugas pelaksana
kegiatan di Kabupaten dan
propinsi
-Mempercepat pelaksanaan
Kontrak Swakelola Perluasan
sawah
4. Pengendalian dan evaluasi
triwulan II.
4. Pengendalian dan evaluasi
triwulan II.
100
- Survey Inventigasi Desain (SID)
belum seluruh nya selesai
- Meningkatkan peran Tim
Teknis/Korlap dalam
pengawalan pelaksanaan
Survei Inventigasi Desain
(SID)
No Sasaran StrategisOutcome
Indikator Kinerja
Target SetahunRencana Aksi Triwulan 2 (B06)
%
Jadwal Pelaksanaan
-
Permasalahan Rekomendasi
April Mei Juni
Terjadinya tumpang tindih Calon
Lokasi dengan lahan sawah
Eksisting dan Kawasan Hutan,
akibatnya perlu waktu untuk
melakukan verifikasi ulang di
tingkat lapangan.
Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
7
Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut Terpadu
Volume B09 Realisasi
1. Optimasi Lahan Penambahan Luas
Optimasi Lahan
1 Jumlah penambahan luas
optimasi lahan
5.000 Ha
- Penetapan Lokasi 5000 ha - Penetapan Lokasi 5000 ha
100
a. Optimasi Lahan Rawa 5.000 Ha 1. Teridentifikasinya CPCL seluas 5000 ha
dan dituangkan dalam bentuk SK
1. Teridentifikasinya CPCL seluas 5000 ha
dan dituangkan dalam bentuk SK
100 -
2. Terbentuknya TIM Teknis Provinsi di SK
kan oleh Kepala Dinas Provinsi
2. Terbentuknya TIM Teknis Provinsi di SK
kan oleh Kepala Dinas Provinsi
100
3. Pembinaan, pengawalan 3. Pembinaan, pengawalan 100
b. Penanaman Padi Pasca
Cetak Sawah Baru
150.926 Ha- Penetapan Lokasi 150,926 ha - Penetapan Lokasi 150,926 ha
100
1. Teridentifikasinya CPCL seluas150,926
ha dan dituangkan dalam bentuk SK
1. Teridentifikasinya CPCL seluas150,926
ha dan dituangkan dalam bentuk SK
100 - -
2. koordinasi upaya percepatan
pelaksanaan penarikan/realisasi keuangan
dan fisik
2. koordinasi upaya percepatan
pelaksanaan penarikan/realisasi keuangan
dan fisik
100
3. Pembinaan dan pengawalan lapangan 3. Pembinaan dan pengawalan lapangan
Target SetahunRencana Aksi Triwulan 3 (B09)
%
Jadwal Pelaksanaan
April Mei Juni
No Sasaran StrategisOutcome
Indikator Kinerja
- lambatnya pembentukan
TIM Provinsi sehingga
berdampak pada
terlambatnya
rekomendasi yang
merupakan acuan dalam
pembuatan RUKK
percepatan pembentukan TIM
provinsi dan segera melakukan
karakterisasi lahan dilapangan
sesuai dengan Pedoman yang telah
ditentukan
keterlambatan
penarikan/realisasi
keuangan disebabkan
lebih dari 100.000 ha
lahan cetak sawah belum
melakukan penanaman
perdana dengan
menggunakan anggaran
saprodi pada tahun
sebelumnya, sehingga
secara otomatis anggaran
saprodi yang tertuang
dalam kegiatan
"Penanaman Padi Pasca
Cetak Sawah Baru belum
bisa dimanfaatkan
disegerakan pemanfaatan dana saprodi
pada tahun seblumnya sehingga untuk
penanaman berikutnya dana pada
kegiatan "Penanaman Padi Pasca Cetak
Sawah Baru"bisa segera dimanfaatkan
Permasalahan Rekomendasi
Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
8
Pra/Pasca Sertifikasi Lahan Pertanian
Volume B06 Realisasi
1. Pengendalian laju alih
fungsi lahan pertanian
ke non pertanian serta
mendorong peningkatan
status kepemilikan lahan
petani
Peningkatan
bidang tanah
petani yang di
Prasertipikasi
1. Jumlah bidang tanah
petani yang di Pra
Sertipikasi
80.000 Persil
0
a. Prasertipikasi Lahan
Pertanian
80.000 Persil 1. Penetapan Pokja 1.
0
-
2. Sosialisasi dan
Koordinasi Prasertipikasi
Lahan Pertanian dengan
instansi terkait di Pusat dan
Daerah
2.
0
-
3. Monitoring, evaluasi dan
pelaporan
3.
0
- -
April Mei Juni
-
No Sasaran StrategisOutcome
Indikator Kinerja
Target SetahunRencana Aksi Triwulan 2 (B06)
%
Jadwal Pelaksanaan
Permasalahan Rekomendasi
Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
9
Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian
Volume B06 Realisasi
1. Pelaksanaan Bantuan
Alsintan
Tersalurkannya
bantuan alsintan
kepada
Kelompok
Tani/Gapoktan/U
PJA penerima
bantuan alsintan
TA.2017
1. Tersalurkannya
Bantuan Alsintan
kepada Kelompok
Tani/Gapoktan/UPJA
Penerima Bantuan
sebanyak 35.715 unit
terdiri dari :
1. TR2 = 15.405 unit;
2. TR4 = 3.000 unit;
3. PA = 15.253 unit;
4. Rice Transplanter =
2.057 unit
35.715 unit Tersalurnya bantuan
alsintan sebanyak 15,500
unit
Telah tersalurkannya
bantuan alsintan sebanyak
15.750 unit
101,61 Bantuan alsintan dibeberapa
daerah masih ada yang tidak
sesuai kebutuhan spesifik
lokasi
Mengalokasikan anggaran bantuan
alsintan melalui dana TP Provinsi
Tahun 2017 agar pengadaan
bantuan alsintan dapat memenuhi
kebutuhan spesifik daerah
April Mei Juni
No Sasaran StrategisOutcome
Indikator Kinerja
Target SetahunRencana Aksi Triwulan 2 (B06)
%
Jadwal Pelaksanaan
Permasalahan Rekomendasi
Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
10
Fasilitasi Pembiayaan Pertanian (Asuransi Usaha Tani Padi)
Volume Target B06 Realisasi
1. Meningkatnya
Fasilitasi
Pembiayaan,
Pemberdayaan
Kelembagaan, serta
Peningkatan
Perlindungan
terhadap Risiko
Gagal Panen melalui
Asuransi Pertanian
Penambahan luas
lahan sawah yang
menjadi peserta
AUTP
1. Jumlah Luas Lahan
Sawah yang tercakup
dalam asuransi
pertanian (Ha)
1.000.000 Ha 400.000 Ha 249.591,55 Ha 62,39 -
-
sedang sinkronisasi data
tagihan tahap II dengan SK
Definitif peserta asuransi yang
ditetapkan oleh Dinas
Kabupaten
Realisasi masih rendah karena
masih banyak petani yang
perlu dibina dan
disosialisasikan terkait AUTP
dan manfaatnya
-
-
Setiap tahapan dalam tagihan
Jasindo dilengkapi dengan SK
Definitif peserta asuransi yang
ditetapkan oleh Dinas Kabupaten
dilakukan percepatan dan
sosialisasi AUTP secara optimal
baik oleh petugas pusat maupun
daerah
1. Sosialisasi AUTP dan Percepatan
AUTP;
1. Sosialisasi AUTP dan Percepatan
AUTP;
100
2. Pendataan/Inventarisasi CPCL
Peserta AUTP seluas 400.000 Ha
2. Pendataan/Inventarisasi CPCL
Peserta AUTP seluas 249.591,55 Ha
62,39
3. Terlaksananya pendaftaran dan
pembayaran premi (20%) seluas
400.000 Ha
3. Terlaksananya pendaftaran dan
pembayaran premi (20%) seluas
249.591,55 Ha
62,39
4. Pembayaran Premi (80%) ke Jasindo
seluas 400.000 Ha
4. Pembayaran Premi (80%) ke
Jasindo seluas 249.591,55 Ha
62,39
5. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 5. Pembinaan dan pengawalan
kegiatan;
100
6. Pengendalian dan evaluasi triwulan
II.
6. Pengendalian dan evaluasi
triwulan II.
100
%Indikator Kinerja Rekomendasi
Juni
PermasalahanNo Sasaran StrategisOutcome
Target Setahun Jadwal Pelaksanaan
April Mei
Rencana Aksi Triwulan II (B06)
Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan II Tahun 2017
11
Fasilitasi Pembiayaan Pertanian (Asuransi Usaha Ternak Sapi)
Volume Target B06 Realisasi
1. Meningkatnya
Fasilitasi
Pembiayaan,
Pemberdayaan
Kelembagaan, serta
Peningkatan
Perlindungan
terhadap Risiko
Gagal Panen melalui
Asuransi Pertanian
Penambahan
ternak sapi yang
menjadi peserta
AUTS
1. Jumlah Asuransi
Ternak Sapi (Ha)
120.000 ekor 60.000 Ekor 15.000 Ekor 25,00 Sosialisasi belum menyeluruh
di sentra peternakan
segera melaksanakan sosialisasi
CPCL
1. Sosialisasi dan percepatan AUTS; 1. Sosialisasi dan percepatan AUTS; 100
2. Pendataan/Inventarisasi CPCL
Peserta AUTS sebanyak 60.000 ekor
2. Pendataan/Inventarisasi CPCL
Peserta AUTS sebanyak 15.000 Ekor
25,00
3. Terlaksananya pendaftaran dan
pembayaran premi (20%) sebanyak
60.000 Ekor
3. Terlaksananya pendaftaran dan
pembayaran premi (20%) sebanyak
15.000 Ekor
25,00
4. Pembayaran Premi (80%) ke Jasindo
sebanyak 60.000. Ekor
4. Pembayaran Premi (80%) ke
Jasindo sebanyak 15.000 Ekor
25,00
5. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 5. Pembinaan dan pengawalan
kegiatan;
100
6. Pengendalian dan evaluasi triwulan I. 6. Pengendalian dan evaluasi
triwulan II.
100
No Sasaran StrategisOutcome
Indikator Kinerja
Target SetahunRencana Aksi Triwulan 2 (B06)
%
Jadwal Pelaksanaan
Permasalahan Rekomendasi
April Mei Juni