cakrawala pendidikan - digilib.unimed.ac.iddigilib.unimed.ac.id/1086/1/cover,fulltext.pdf · •...

16

Upload: dinhkhanh

Post on 10-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Penerbit:

CAKRAWALA PENDIDIKAN Jurnal Ilmiah Pendidikan

Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Negeri Yogyakarta

Redaksi Ketua Sekretaris Anggota :

Redaktur Penyelia

Desain Sampul

Sekretariat

Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro Prof. Dr. Husaini Usman Prof. Slamet P.H, Ph.D. Prof. Dr. Abdul Gafur Prof. Dr. Wawan S. Suherman Prof. Dr. Suwama Prof. Dr. Mundilarto Prof. Dr. Sukadiyanto Dr. Slamet Suyanto Dr. Edi Purwanta Sukimo, Ph.D. Dr. Sukardiyono Dr. Sujarwo Amika Wardana, Ph.D.

Dr. Kastam Syamsi Dr. Agus Widyantoro

Martono, M.Pd.

Dra. Sri Ningsih Sri Ayati, S.Pd. Ganjar Triyono, S.Pd. Darsono, S.E. Binar Winantaka, S.Pd.

Alamat Redaksi: LPPMP Universitas Negeri Yogyakarta,

Karangmalang, Yogyakarta, 55281, Telp. (0274) 586168 psw. 263; (0274) 550838; Fax. (0274) 550838, e-mail: [email protected]. '

Tulisan yang dimuat di Cakrawala Pendidikan belum tentu merupakan cerminan sikap dan a tau pendapat Penyunting ,

Pelaksana, Penyunting, dan Penyunting Ahli. Tanggungjawab terhadap isi dan a tau akibat dari tulisan, tetap terletak pada penulis

Nomor ISSN: 0216-1370

CAKRA W ALA PENDIDIKAN Jurnal Ilmiah Pendidikan

Februari 2014, Th. XXXIII, No. 1

Cakrawala Pendidikan terbit tiga kali setahun pada edisi Februari, Jun~ dan November yang berisi kajian ilmiah dan

hasil penelitian pendidikan

Berdasarkan SK Dirjen Dikti Kemdikbud Nomor: 80/Dikti!Kep/2012, tanggal13 Desember 2012, tentang Hasil Akreditasi Terbitan Berkala

Ilmiah Periode II Tahun 2012, Nama Terbitan Cakrawala Pendidikan,

Jumal lmiah Pendidikan ISSN: 0216-1370, P~nerbit Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan UNY, ditetapkan sebagai

Terbitan Berkala Ilmiah Terakreditasi sampai dengan Desember 2017

-PENERBIT

Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP)

Universitas Negeri Yogyakarta

..

CAKRA WALA PENDIDIKAN Jurnal Ilmiah Pendidikan

Februari 2014, Th. XXXIII, No.1

Daftar lsi ........................................................ ................................................... .

• Model Koordinasi Pengelolaan Guru PNS di Dinas Pendidik:an Kota Yogya-

lll

karta pada Era Otonomi Daerah .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. .. .. .. . ... . ... . . . . 1-12 T. Sulistyono

• Manajemen Implementasi Kurikulum: Strategi Penguatan Implementasi Kurikulum 2013 ............................................................................................. 13-26

· Deitje Adolfien Katuuk

• Pengaruh Model Pembelajaran Seminar Socrates terhadap Hasil Belajar Siswa ........................................................................................ ~ ................... . I Wayan Redhana

• Faktor Penentu Komitmen Organisasi Kepala SMK (Studi Kasus pada SMK di Kota Medan) ...... .... .................................. . : ................. · .............................. . Benyamin Situmorang

• Pengembangan Model Pembelajaan Berbasis Proyek Pendidik:an Kewira­usahaan untuk Meningkatkan Sikap, Minat, Perilaku Wirausaha, dan Prestasi

27-38

39-49

Bela jar Siswa SMK.... .. ...................... .. .. . ... ...... .. .... ........... ....... ....................... 50-61 Endang Mulyani

• Efektivitas dan Efisiensi Pembelajaran Teknik: Draping Berbantuan Video di

Perguruan Tinggi ········ ·· ····················· ·· ········· ··· ····································· ····~····· 62-70 Widjiningsih, Sugiyono, dan A.bdul Gafur

• Toleransi Beragama dalam Pendidikan Multikulturalisme Siswa SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta .............................. .. .............. ..... ............................. . 71-79 Wasisto Raharjo Jati

• Peningkatan Power Tungkai Pesilat Rema ja melalui Latihan Pliometrik .. .. . . . . 80-91 Siswantoyo

• Pembelajaran Seni Lukis Anak Berdasarkan Pengalaman Lomba .................. . 92-102 Marta no

111

• Penguatan Fungsi Edukasi PKK.: Pendidikan Gender untuk: Mernbangun

Kehidupan Dernokratis ... ... ....... .. .................... .......... ....... ........ ....... ... ............ . . 103-112

Oksiana Jatiningsih, Listyaningsih, dan Anik Andayani

• Perbedaan Pengaruh Metode Pernbelajaran Simulasi dengan Latihan (Drill) terhadap Penerapan Pengisian Partografpada Mahasiswa D3 Kebidanan ...... . 113-119

Triwik Sri Mulati, Kuswati, dan Aprilinawati Sri Rejeki

• Efektivitas Weblog dan Facebook Terintegrasi untuk Pernbelajaran Virtual ... 120-127 Hartono

• Pengaruh Kepernirnpinan Transforrnasional Kepala Sekolah, Moral Kerja Guru, dan Kepuasan kerja terhadap Kinerja Guru SDN di Kota Merauke ....... . 128-137 Basi/ius Redan Werang

• Pengembangan Model Program Pelatihan Profesi untuk: Meningkatkan Kornpetensi Pedagogis Mahasiswa PGSD Penjas ..... .......... ... ......... ....... ......... . 138-146 Ayi Suherman

• Kemarnpuan Berpikir Logis dan Model Mental Kirnia Sekolah Mahasiswa Cal on Guru ..................................... : ........ ... .... ........ .............. ....................... .. . 147-156 Wiji, Liliasari, Wahyu Sopandi, dan Muhammad A. K. Martoprawiro

··-

lV

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KOMITMEN ORGANISASI KEPALA SMK (Studi Kasus pada SMK di Kota Medan)

Benyamin Situmorang Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

email: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penentu komitmen organisasi kepala SMK di Kota Medan, dan menentukan model teoretik yang dapat menggambarkan hubung­an kausalistik antarvariabel Iaten yang menentukan komitmen organisasi kepala sekolah. Populasi penelitian sebanyak 152 orang dan sampel 110 yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Data komitmen organisasi, budaya organisasi, kepemimpinan, komunikasi interpersonal, dan kepuasan ketja dijaring dengan menggunakan kuesioner model skala Likert. Uji persyaratan analisis mencakup uji normalitas data dan uji linieritas regresi, sedangkan untuk menguji hipotesis penelitian digunakan path analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesepuluh hipotesis yang diajukan berpengaruh langsung terhadap hal-hal terkait yang dikaji. Berdasarkan penerirnaan kese­puluh hipotesis penelitian, ditemukan sua.tu model teoretik yang menggambarkan struktur hubung­an kausal antara variabel budaya organisasi, kepemimpinan, komunikasi interpersonal, kepuasan ketja, dan komitmen organisasi kepala SMK.

Kata Kunci: komitmen organiSasi, hudaya organisasi, kepemimpinan, komunikasi interperso­nal, kepuasan kerja

DETERMINING FACTORS OF THE VOCATIONAL SCHOOL PRINCIPALS' ORGANIZATION COMMITMENT

(A Case Study in Vocational Schools in Medan Municipality)

Abstract: This study was aimed to reveal the qetermining factors of the vocational school princi­pals' organization commitment in Medan Municipality, and to find out a theoretical model which could describe the causal relationship among the latent variables determining the principals' orga­nization commitment. The population consisted of 152 principals and 110 principals were taken using the proportional random sampling as the sample. The data on the organization commitment, organization culture, leadership, interpersonal communication, and work satisfaction were collect­ed using questionnaires with the Likert scale. The pre-analysis testing included the normality test and the linearity test, while the hypothesis was tested using the path analysis. The findings showed that ·the ten hypotheses were accepted Based on this, a theoretical model which showed the causal relationship among the variables of the organization commitment, organization culture, leadership, interpersonal communication, and work satisfaction of the vocatioqal school principals was deve­loped

Keywords: organization commitment, organization culture, leadership, interpersonal commu­nication, job satisfaction

PENDAHULUAN Berbagai upaya telah dilaksanakan pe­

merintah, dalam hal ini Kementerian Pendidik­an darr Kebudayaan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan pendidikan ke­juruan pada khususnya. Namun, sarnpai saat ini belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Sekolah menengah kejuruan sebagai lembaga

39

pendidikan fo~mal bertujuan untuk meningkat­kan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahk­lak mulia, serta keterampilan untuk hi~up rnan­diri dan mengikuti pendidikan lebih lanJut. Oleh karena itu, pendidikan kejuruan perlu diorgani­sir dan diarahkan pada pencapaian lima pilar, yaitu: (1) belajar untuk berirnan dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) belajar un-

40

tuk mengetahui (learning to know); (3) belajar untuk berbuat (learning to do); (4) belajar untuk hidup·antarsesama secara berdampingan (learn­ing together); dan (5) belajar untuk membentuk jati diri (learning to be) (PP 19 Tahun 2005).

Kepala sekolah sebagai ujung tombak pe­laksanaan pendidikan memunyai tugas yang mencakup tiga bidang, yaitu: (l) tugas manaje­rial; (2) supervisi; dan (3) kewirausahaan (Dhar­ma, 2008:9). Kompetensi manajerial kepala se­kolah dalam memahami sekolah sebagai sistem yang hams dipirnpin dan dikelola dengan baik, di ataranya adalah pengetahuan tentang mana­jemen. Manajemen berperan penting dalam pe­ngelolaan pedidikan sebagaimana diungkapkan Usni.an (2008:10) bahwa 80 persen masalah mutu pendidikan disebabkan oleh manajemen.

Kepemimpinan kepala sekolah merupa­kan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk mewujudkan visi, misi, dan sa­saran sekolah melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dat;t bertahap . . Kepala sekolah dituntut menguasai perilaku or­ganisasi, khususnya mengenai budaya organi­sasi, kepemimpinan, komunikasi interpersonal, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi.

Dalam upaya meningkatkan mutu pen­didikan, pemerintah telah memberdayakan ke­pala sekolah sedemikian rupa serta otonomi yang memberi ruang gerak yang lebih luas un­tuk mengelola pendidikan. Namun, pada kenya­taannya mutu pendidikan di Indonesia masih memrihatinkan. Lapor<:n Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) unluk · bidang pendidik­an,· United Nation Educational Scientific and

Cultural Organization (UNESCO) menunjuk­kan bahwa peringkat Indonesia dalam hal pen­didikan turun dari peringkat 65 untuk tahun 2010 menjadi peringkat 69 pada tahun 2011 di antara 127 negara di dunia. Posisi tersebut her­ada di bawah Malaysia dan Brunei Darussalam (Kompas.com, 3 Maret 2011).

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Suma­tera Utara- pernah mengungkapkan bahwa kua­litas pendidikan di kota Medan sangat memri­hatinkan. Hal ini dinilai dari lemahnya sarana dan prasarana serta bobot mutu pendidikan yang diusung oleh Kadis Pendidikan Provinsi

Cakrawala Pendidikan, Februari 2014, Th. XXXIIL No.1

Sumatera Utara. Faktor penyebab rendahn: mutu pendidikan Sumatera Utara adalah mas lah rnanajemen pengelolaan sekolah yang bt kaitan erat dengan peningkatan mutu sekola Pada umumnya manajemen sekolah di Sum tera Utara belum mampu menggali secara rna simal seluruh potensi yang ada agar dapat h(

sinergi dalam mendukung proses kegiatan per belajaran yang optimal (Bahrumsyah, 2005 Simanjuntak (2009:5) melaporkan bahwa ha: survei pada tahun ajaran 2006/2007: lulus< SMK Negeri Medan hanya 23% yang bekerja dunia usaha dan industri, salah satu faktor p nyebab rendahnya daya serap lulusan SMK te · sebut adalah kepemimpinan kepala sekolah.

Pada pertengahan November 2008, Stua Weston, Co-PDBE3 (Proyek Decentralized B,

sic Education Three), proyek lima tahun yar dirancang oleh USAID Indonesia, berkunjur ke Binjai Sumatra Utara dan menyatakan bah~ kemajuan di bidang pendidikan di Surnate; Utara akan lebih berhasil jika semua pihak m• munyai komitmen yang tinggi untuk bersam sama meningkatkan kualitas pendidikan. Sejz tahun 2009 Kepala Dinas Pendidikan Propin Sumatera Utara, Bahrumsyah menjelaskan b; nyak variabel yang berpengaruh dalam meWl judkan programnya. Salah satu di antaran) adalah memiliki kornitmen dan tekad yang leu: untuk berhasil.

Hal itu menunjukkan bahwa para peng( lola pendidikan., khususnya kepala sekolah b< lum memiliki komitmen dalam menuntaska masalah mutu pendidikan di Sumatera Utar. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Surnater Utara Syaiful Syafri pada acara USAID DBE menyatakan bahwa sebaik apa pun prognu yang telah disusun untuk meningkatkan kualita

siswa di sekola~ ~kan dapat berjalan denga baik bila kepala sekolah memiliki komitme perubahan, cinta pekerjaan., mampu beke1j sama dengan guru dan masyarakat sebagai W <c

SlSWa.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dina Pendidikan Propinsi Sumatera Utara dalm Renstra 2010-2014 merumuskan visi: "Terwu judnya sistem pendidikan masyarakat Sumater Utara yang berdaya saing dan berakhlak mulia,

salab satu rnisinya adalah "meningk:atkan pro­fesionalisme pendidik dan tenaga kependidik:­an". Peningkatan profesionalisme kepala seko­lab kejuruan termasuk juga dalam rnisi tersebut. Lebib lanjut diungk:apkan babwa untuk mewu­judkan rnisi tersebut, sumber daya manusia di Surnatera Utara ditantang agar merniliki ko­mitmen yang tinggi pada perubaban dan inovasi pembelajaran. Hal tersebut secara implisit me­nunjukkan pentingnya suatu penelitian yang berfokus pada perilaku kepala sekolab kejuruan khususnya.

Kornitmen organisasi termasuk variabel yang mendukung keberbasilan manajer dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemennya. Ber­dasarkan pengarnatan yang dilakuk:an terbadap kepala sekolab kejuruan selama ini, faktor-fak­tor penyebab kegagalan kepala sekolab me­ngembangkan sekolahnya bukan banya disebab­kan oleb kurangnya fasilitas, namun lebih ba­nyak disebabkan kegagalan dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemennya, termasuk komit­men orgarnsasmya.

Komitmen organisasi merupak:an kekuat­an keterlibatan karyawan dalam suatu organi­sasi (Colquit, Lepine, dan Wesson, 2009:67). Karyawan yang tinggal dengan organisasi untuk jangka waktu yang panjang cenderung jauh le­bih berkornitmen kepada orgnisasi dari pada mereka yang bekerja dalam waktu yang lebih singk:at. Pendapat yang senada dikemukakan Newstrom (2007:207) yang menyatakan babwa komitmen organisasi merupakan " .. . the degree to which an employee identifies with the o,rgani­zational and wants to continue actively partici­pating in it ". Komitmen organisasi menggam­barkan sejauh mana karyawan mengenali or­ganisasi yang mempekerjakannya, yang meru­pakan keinginan karyawan untuk berupaya be­sar dengan niatnya untuk tinggal dengan orga­nisasi ataupun keterikatan dengan organisasi untuk waktu yang lama disertai partisipasi aktif.

Dalam basil peneptian Colquit, Lefine, dan Wesson yang berjdul Integrative Model of Organizational Behavior dijelaskan babwa ke­puasan kerja secara langsung memengaruhi ko­rnitmen organisasi. Budaya organisasi melalui mekanisme individu {kepuasan kerja) meme-

41

ngaruhi kornitmen organisasi. Kornitmen orga­nisasi yang tinggi yang dirniliki kepala sekolab untuk mencapai tujuan akan melahirkan ide-ide dalam mcncapai visi dan rnisi sebingga menim­bulkan nilai-nilai individu yang ingin memaju­kan sekolahnya. Dengan demikian, dapat disim­pulkan bahwa komitmen organisasi kepala se­kolab menengab kejuruan adalah bentuk keter­ikatan psikologis pada lembaga yang ditandai dengan kepercayaan dan penerimaan pada nilai­nilai lembaga serta k:arakteristik pendidikan kejuruan dan dorongan yang kuat melakukan usaha-usaba dalam mencapai visi dan·rnisi serta keinginan yapg· kuat untuk mempertabankan eksistensinya.

Budaya adalah tingk:ab laku serta gejala sosial yang menunjukkan identitas dan citra suatu rnasyarakat. Colquitt, Lepine, dan Wesson (2009:7) mendefinisikan budaya organisasi se­bagai a field of study devoted to understanding, explaining, and ultimately improving the atti­tudes and behaviors of individuals and groups in organization.

Budaya organisasi membabas, menjelas­kan, dan secara luas mengembangkan sikap dan perilaku individu dan kelompok dalam orga­nisasi. Robbins dan Judge (2009:585) .menge­mukakan tujub k:arakteristik primer yang ber­sama-sama menangkap bakikat budaya organi­sasi: (1) inovasi dan pengambilan resiko; (2) per­hatian terbadap detail; (3) orientasi basil; (4) orientasi orang; (5) orientasi tim; (6) keagresif­an; dan (7) kemantapan.

Setiap karakteristik tersebut berada pada kontinum dari rendab ke tinggi. Dengan rrienilai organisasi berdasark:an tujuh karakteristik ter­sebut, akan diperoleh gambaran gabungan atas budaya organisasi. Dengan demikian, dapat di­simpulkan babwa budaJW. organisasi adalab se­perangkat nilai-nilai, norma, asumsi, kepercaya­an,- prinsip-prinsip, dan kebiasaan atau per­aturan yang berlaku di dalam suatu organisasi yang mengatur dan mengarahkan perilaku ang­gota-anggotanya dalam upaya melakukan suatu pekerjaan dalam memecahkan masalah.

Kepemimpinan (leadership) adalah pro­ses memengaruhi dan mendukung orang-orang untuk bekerja secara antusias demi ketercapaian

Faktor Penentu Komitmen Organisasi Kepala SMK (Studi Kasus pada SMK di Kota Medan)

42

tujuan (Newstrom, 2007:159). Pemyataan terse­

but menunjukkan bahwa orang-orang yang di­pimpin diharapkan bekerja secara sukarela dan antusias. Cara dan kiat untuk mengajak orang untuk bekerja secara sukarela dan antusias ter­sebutlah yang hams dimiliki o1eh seorang pe­

mimpin. Di pihak lain, Sutrisno (2009:232) me­nyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemam­puan untuk memengarubi pihak lain melalui ko­munikasi, baik langsung maupun tidak lang­sung dengan maksud untuk menggerakkan orang-orang agar dengan penuh pengertian, ke­sadaran, dan senang hati bersedia mengikuti ke­hendak pimpinan tersebutr Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan menanamkan ke­yakinan, memberdayakan siswa, guru, pegawai, teknisi laboratoriwn!workshop dengan penuh perhatian dan pengarahan untuk mernperoleh dukungan dari mereka untuk mencapai visi dan

IlllSl.

Komunikasi didefinisikan sebagai pe­

nyampaian atau pertukaran informasi dari pe­ngirim kepada penerima, baik secara lisan, ter­tulis rnaupun menggunakan alat komunikasi

(Sopiah, 2008:141). Newstrom (2007:45) me­ngatakan, "Communication is the transfer of

information and understanding from one person to anthoter person". Perpindahan pengertian ter­sebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal, dan sebagainya. De Vito (2005:4) mengernukakan bahwa suatu kornunikasi interpersonal bisa efektif dengan memperhatikan indikator-indika­

tor: (1) keterbukaan; (2) empati; (3) dukungan;

(4) kepositifan; dan (5) kesetaraan. Dengan de­

mikian, dapat disirnpulkan bahwa komunikasi interpers_ona1 kepa1a sekolah adalah proses pe­ngirirnan dan penerimaan _pesan-pesan antara

dua orang dalam rangka mensosialisasikan visi dan misi yang dapat mengubah sikap, pendapat atau perilaku -bawahan dan l?_ersifat dialogis ser­

ta arus balik terjadi secara langsung. Kepuasan kerja adalah sikap yang ditun­

jukkan seseorang dalarn merasakan pekerjaan­nya. Colquitt, Lepine, dan Wesson (2009:105) menegaskan bahwa kepuasan kerja adalah "as a

Cakrawala Pendidikan, Februari 2014, Th. XXXlll, No.1

...

pleasurable emotional state resulting from t)

appraisal of one's job or job experiences". K

puasan kerja merupakan suatu keadaan emosi~ nal yang menyenangkan yang dihasilkan at penilaian pekerjaan atau pengalarnan kerja. s, makin banyak aspek-aspek dalam pekerjaa

yang sesuai dengan keinginan individu tersebu rnaka semakin tinggi tingkat kepuasan yang d rasakannya, demikian sebaliknya.

Mullins (2005:703) mengajukan dua cat untuk mengukur kepuasan kerja, yaitu denga mengukur kesesuaian antara yang diharapka

organisasi dengan yang dicari individu dari pc kerjaan, dan dengan cara mengukur kesesuaia keinginan individu dengan yang diterirnany dari organisasi. Dengan demikian, dapat disim pulkan bahwa kepuasan kerja kepala sekola adalah pemyataan tercapainya suatu harapa ataupun sikap terhadap pekerjaan yang menim bulkan perasaan senang terhadap pelaksanaa1 pekerjaan.

Berdasarkan uraian di atas, tujuan pene

liti~n ini adalah untuk mengetahui dan meng kaji: (1) pengarub budaya organisasi terhada1 · kepemimpinan; (2) pengarub budaya organisas

terhadap komunikasi interpersonal; (3) penga rub kepemimpinan terhadap komunikasi inter· personal; (4) pengarub budaya organisasi terha· dap kepuasan kerja; (5)pengarub kepemimpinar terhadap kepuasan kerja; ( 6) pengaruh komuni­

kasi interpersonal, terhadap kepuasan kerja; (7: pengarub komunikasi interpersonal terhada_r komitmen organisasi; (8) pengarub kepuasar kerja terhadap komitmen organisasi; (9) penga· rub kepernimpinan terhadap komitmen organi­

sasi; dan (10) pengarub budaya organisasi ter­

hadap kornitmen organisasi.

ME TO DE Penelitian yang dilakukan adalah jenis

survei, yaitu yang termasuk kategori penelitian yang menjelaskan hubungan kausal dan peng­ujian hipotesis-:- Penelitian dilaksanakan pada SMK di Kota Medan pada bulan Februari hing­ga Agustus 2012. Populasi penelitian ini selu­

rub kepala SMK di Kota Medan yang berjurn­lah 152 orang yang terdiri atas 12 orang Kepala SMK Negeri dan 140 orang Kepala SMK. Swas-

ta. Penentuan sampel berdasarkan rumus Slovin diperoleh sebesar 110 orang yang ditentukan dengan cara proportional random sampling.

Data dikumpulkan dengan menggunakan angket pilihan berganda model skala Likert, se­tclah tcrlebih dahulu diujicobakan. Pengujian hipotesis dengan analisis jalur setelah terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu uji normalitas dengan statistik One-Sample Kol­mogorov-Smimov Test dan uji linieritas diguna­kan Analisis Variansi untuk tes linieritas regresi dengan taraf signifikansi a= 0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Deskripsi data yang akan disajikan pada

bagian ini meliputi data variabel Budaya Orga­nisasi (X1), Kepemimpinan (Xz), Komunikasi Interpersonai (X3), Kepuasan Kerja 9C4), dan Komitmen Organisasi (X5). Data tersebut meru­pakan basil kuantifikasi jawaban- jawaban res­ponden atas angket yang disebarkan kepada . Kepala SMK sebagai sarnpel penelitlan. Jumlah angket yang disebarkan sebanyak 110 set sesuai dengan jumlah sampel penelitian. Deskripsi data setiap variabe1 penelitian disajikan dalam rangkuman pada Tabell.

Tabell. Deskripsi Data Variabel Penelitian

XI

N Valid 110

Missing 0

Mean 96,10~)1

Median 97,0000

Mode 107,00

Std. Deviation 16,46311

Variance 271,034

Range 73,00

- Minimum 53,00

Maximum 126,00

Sum 10572,00

- Mean Ideal 84~00

Std. Deviation Ideal 18,67

Minimwn Ideal 28,00

Maximum Ideal 140,00

.. 43

Lewat analisis data dapat diketahui bah­wa skor budaya organisasi Kepala SMK cen­derung dalam kategori cukup, skor kcpemim­pinan Kepala SMK cenderung dalam kategori tinggi, skor komunikasi interpersonal Kepala SMK cenderung dalam kategori tinggi, skor kepuasan kerja Kepala SMK cenderung dalam kategori cukup, dan skor komitmen organisasi Kepala SMK cenderung dalam kategori tinggi.

Rangkuman Perhitungan Normalitas Kol­mogorov-Simimov Test ditunjukkan pada Tabel 2.

Rangkuman basil perhitungan eli atas me­nunjukkan bahwa sebaran keseluruhan data tidak menyimpang dari distribusi normal, dan hal itu berarti asumsi normalitas telah dipenuhi.

Rangkuman basil perhitungan uji linieri­tas hubungan variabel eksogenus dengan varia­bel endogenus ditunjukkan pada Tabel3.

Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa bentuk hubungan variabel eksogenus dengan variabel endogenus adalah linier sehingga asum­si linieritas telah terpenuhi.

Komputasi statistik koefisien korelasi dan koefisien jalru berikut pengujiannya diring­kas pada Tabel4.

X2 X3 X4 X5

110 110 1 io 110

0 0 0 0

122,2636 141,8727 95,3000 149,6182

123,5000 142,0000 95,0000 151,0000

123,00 145,00 95,00 164,00

12,91374 15,09366 9,46219 17,78206

166,802 227,819 89,533 316,202

69,00 70,00 60,00 74,00

76,00 105,00 74,00 106,00

145,00 175,00 134,00 180,00

13460,00 15606,00 10483,00 16458,00

90,00 105,00 81,00 108,00

20,00 23,33 18,00 24,00

30,00 . 35,00 27,00 36,00

150,00 175,00 135,00 180,00

Faktor Penentu Komitmen Organisasi Kepala SMK (Studi Kasus pada SMK di Kota Medan)

44 ..

Tabel2. Perhitungan Normalitas Kolmogorov-Simirnov Test

XI X2 X3 X4 X5 N 110 llO 110 110 11(

Normal Parameters"'b Mean 96,1091 122,2636 141,8727 95,3000 149,618~

Std. Deviation 16,46311 12,91374 15,09366 9,46219 17, 7820t Most Extreme Differences Absolute ,107 ,128 ,106 ,092 ,085

Positive ,059 ,058 ,074 ,092 ,065 Negative -,107 -,128 -,106 -,070 -,089

Kolmogorov-Smirnov Z 1,121 1,345 1,107 ,961 ,930

Asymp. Sig. (2-tailed) ,162 ,054 ,172 ,314 ,352

a. Test distribution is normal b. Calculated from data

Tabel 3. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Linieritas Hubungan Variabel Eksogenus deng~

Variabel Endogenus

V ariabel Eksogen terhadap Uji Linieritas Uji Keberartian Regresi V ariabel Endogen Fh Sig. Status Fh Sig. Status

l. X1 denganX2 0,864 0,682 Linier 38,705 0,004 Signifikan 2. X1 denganX3 1,252 0,206 Linier 21,952 0,001 Signifikan 3. X1 dengan)4 0,655 0,920 Linier 22,056 0,001 Signifikan 4. x2 dengan x3 0,922 0,599 Linier 16,029 0,001 Signifikan 5. x2 dengan )4 0,816 0,747 Linier 19,789 0,001 Signifikan 6 . . x3 dengan )4 1,490 0,081 Linier 17,669 0,001 Signifikan 7. X3 denganXs 1,022 0,454 Linier 33,119 0,001 Signifikan 8. ~ denganXs 1,320 0,164 Linier 25,690 0,001 Signifikan 9. X2 dengan Xs 1,049 0,422 Linier 32,268 0,001 Signifikan 10. X1 denganXs 1,029 0,448 Linier 34,580 0,001 Signifikan

Tabel4. Komputasi Statistik Koefisien Korelasi dan Koefisien J alur dan Pengujiannya

Nomor Koefisien Koefisien thitung Signifikansi Keterangan Hipotesis Korelasi* Jalur

1. r~~= 0,514 P::.'l = 0,5 14 6,221 0,001 Jalur Berarti

2. r1~= 0,411 P~1 = 0,307 3,046 0,003 Jalur Berarti

3. r2:o-= 0,359 Pn = 0,202 2,000 0,048 Jalur Berarti

4. r1.,.= 0,412 Pt11 = 0,220 2,153 0,034 Jalur Berarti 5. 7';:,4.= 0,394 P1.2 = 0,205 2,050 0,043 Jalur Berarti

6. r;; ... = 0,375 P~.~ = 0,211 2,246 0,027 Jalur Berarti

7. r~s; = 0,484 Ps:o = 0,259 3,003 0,003 Jalur Berarti

8. 'ls= 0,438 Ps4 = 0,173 1,988 0,049 Jalur Berarti

9. 1'2s:= 0,480 Ps2 =0,213 2,337 0,021 Ja1ur Berarti

10. Tis= 0,492 Ps1 = 0,206 2,200 o.~ Jalur Berarti

*S~mua koefisien korelasi signifikan {l:ruwng lebih besar dari itabei(S%) = 1,658}

--- Berdasarkan harga-harga koefisien kore­

lasi dan koefisien jalur yang diperoleh dari ba­sil perhitungan, dapat digambarkan diagramja­lur (path diagram) yang merupakan frxed mo-

Cakrawala Pendidikan, Februari 2014, Th xxxm, No. 1

del atau mode{ teoretik yang menggambarka~ hubungan kausalistik antarvariabel penelitia1 yang menentukan komitmen organisasi kepal: SMK seperti pada Gambar 1.

x.

P2I=o,si4

Tt;a= 0,514

Ps1 = o,zoG

P42 =o,zos

45

Xs

~= 0,772

~= 0,894

e:z= 0,867

Gambar 1 Model Teoretik Variabel Penelitian

Pembahasan Berdasarkan deskripsi data dan penguji­

an hipotesis, dilakukan pembahasan sebagai

berikut. Pertama, budaya organisasi berpenga­ruh langsung positif terhadap kepemimpinan, dan besar pengarilhnya adalah 0,264. Temuan

ini mendukung pendapat Newstrom (2007:26)

yang menyatakan bahwa budaya organisasi ber­pengaruh langsung terhadap kepemimpinan, se­

bagaimana ditunjukkan dalam "An . Organiza­tional Behavioral System". Keberhasilan kepe­mimpinan sebagian ditentukan oleh kemam­

puan pemimpin untuk mengembangkan budaya

organisasi (Wirawan, 2007: 8). Kedua, · budaya organisasi berpengaruh

langsung positif terhadap komunikasi interper­sonal kepala SM!(, dan besar pengaruhnya ada­

lab 0,094. Mensosialisasikan budaya organisasi ini dengan komunikasi yang dijalin, baik secara vertikal maupun horizontal sehingga akan meng­optimalkan fungsi-fungsi budaya organisasi.

Temuan ini mendukung pendapat Newstrom

(2007 :26) yang menyatakan budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap komunikasi

sebagaimana ditunjukkan dalam "An Organiza­tional Behavioral System".

T emuan penelitian ketiga menunjukkan

bahwa kepemimpinan berpengaruh langsung positif terhadap komunikasi interpersonal kepa­la SM!(, dan besar pengaruhnya adalah 0,041.

Temuan penelitian ini mendukung pendapat

Sutrisno (20 11 :232) yang menyatakan kepe­mimpinan adalah kemampuan untuk mempe­

n~aruhi pihak lain, melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan mak­sud · untuk menggerakkan orang-orang agar de­

ngan penuh pengertian, kesadaran, dan senaiig hati bersedia mengikuti kehendak pimpinan.

Temuan penelitian keempat menunjuk­kim bahwa budaya . <2,£ganisasi berpengaruh langsung positif terhadap kepuasan ketja kepala

- SMK dan besar pengaruhnya adalah · 0,048. Temuan penelitian ini mendukung pendapat

Colquit, Lepine, daa. Wesson (2009:8) yang - terkenal dengan Integrative Model of Organiza- -tiona! Behavior menjelaskan bahwa budaya or­

ganisasi berpengaruh langsung terhadap ke­puasan kerja. Demikian juga pendapat Silver­

thane (2004:592-599) yang menyatakan bahwa

Faktor Penentu Komitmen Organisasi Kepala SMK (Studi Kasus pada SMK d.i Kota Medan)

46

kepuasan kerja dipengaruhi oleh nilai-nilai,

norma ataupun asumsi yang merupakan cakup­an budaya organisasi; serta penelitian Ambarita (2010:213) juga menyatakan bahwa budaya or­gansiasi berpengaruh langsung positif terhadap kepuasan kerja.

Temuan penelitian kelima menunjukkan

bahwa kepemimpinan berpengaruh langsung positif terhadap kepuasan kerja kepala SMK,

dan besar pengaruhnya adalah 0,042. Temuan penelitian ini mendukung pendapat Colquit, Lepine, dan Wesson (2009:8) yang menjelas­

kan bahwa kepemimpinan berpengaruh lang­sung terhadap keptiasan kerja. Temuan peneli­tian ini juga senada dengan penelitian yang di­lakukan Filley, House, dan Kerr (2007:289) yang menyimpul.kan bahwa para pemimpin

yang memperhitungkan dan membantu peng­ikut-pengikutnya memunyai pengaruh yang po­sitif terhadap sikap, kepuasan, dan pelaksanaan kerja. Selain itu, juga senada dengan penelitian Baihagi (2010:105); Darwito (2008: 136), Am­

barita (2010:212) yang menyimpulkan bahwa kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja.

Temuan penelitian keenam menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal berpengaruh

langsung positif terhadap kepuasan kerja kepala SMK, dan besar pengaruhnya adalah 0,044. Temuan penelitian ini mendukung pendapat

Sutrisno (2009:82) yang menyatakan bahwa komunikasi merupakan faktor yang memenga­

ruhi kepuasan _kerja .. Adanya kesediaan pihak atasan untuk mendengar, ·memahami, dan meng­akui pendapat ata'Upun prestasi bawahannya

sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas

terhadap kerja. Temuan penelitian ini juga men­

dukung pendapat Sopiah (2008: 172) yang me­nyatakan bahwa komunikasi interpersonal me­rupakan aspek kerja yang berpengaruh terhadap

kepuasan kerja. Temuan penelitian ketujuh menunj~n

bahwa komunikasi interpersonal berpenganih langsung positif terhadap komitmen organisasi kepala SMK, dan besar pengaruhnya adalah 0,067. Temuan penelitian ini mendukung pen­dapat Sopiah (2008: 164) dan Pertiwi (2011 :82)

yang menyatakan bahwa komunikasi interper-

Cakrawala Pendidikan, Februari 2014, Th. XXXIIL No. 1

sonal mempengaruhi komitmen organisasi. U

tuk menyampaikan maksud dan tujuan ill suatu organisasi, maka pimpinan akan berusal mengkomunikasikannya sebaik mungkin ag bawahan ataupun orang yang terlibat di dala organisasi tersebut dapat memahami.

Temuan penelitian kedelapan menunjul kan bahwa kepuasan kerja berpengaruh Ian;

sung positif terhadap komitmen organisasi k• pala SMK, dan besar pengaruhnya adalah 0,0 T emuan penelitian ini mendukung penelitiar penelitian Colquit, Lepine, dan Wesson (200(

8), Ambarita (2010:214) dan Guntur (2006:8' menjelaskan bahwa kepuasan kerja berpeng<

ruh langsung terhadap komitmen organisas Kepuasaan kerja terbentuk berdasarkan peng< Iaman terhadap lingkungan pekerjaannya ser1 berdampak pada munculnya sikap atau tingka laku tertentu, yaitu komitmen terhadap organ: sas1.

Temuan penelitian kesembilan menur jukkan bahwa kepemimpinan berpengaru

langsung positif terhadap komitmen organisa~

kepala SMK, dan besar pengaruhnya adala 0,045. Temuan penelitian ini mendukung hasil

hasil penelitian Darwito (2008: 139), Baiha~ (2010:104), Desianty (2005:126), dan Ambarit (2010:212) yang menyimpulkan bahwa kepe mimpinan berpengaruh langsung terhadap ko mitmen organisasi. Kepemimpinan pada dasa r

nya merupakan cara yang dilakukan pernimpil dalam mempengaruhi bawahannya untuk me

lakukan setiap kegiatan agar tercapai tujua1 yang diharapkan.

Temuan ·penelitian kesepuluh menunjuk

kan bahwa budaya organisasi berpengaruh lang sung positif terhadap komitmen organisasi ke·

pala SMK dan besar pengaruhnya adalah 0,042

Temuan penelitiaQ...ini mendukung penelitiar yang dilakukan O'Reilly, Chatman, dan Cald·

well (2011 :8) yang menyimjmlkan bahwa ke· cocokan anggota organisasi dengan buday;;

yang berlaku dapat.meningkatkan produktivi· tas, kepuasan dalam bekerja, performance, ko­mitmen organisasi, dan keinginan untuk tetar tinggal di perusahaan. Selain itu, juga peneliti­an Nurjanah (2008: 126) yang menyimpulkaG

bahwa budaya organisasi memunyai pengaruh total terhadap komitmen organisasi.

Berdasarkan temuan-temuan penelitian sebagairnana telah diuraikan di atas ditemukan suatu fixed model a tau model teoretik. yang menggambarkan hubungan kausalistik antarva­riabel penelitian yang menentukan komitmen organisasi kepala SMK sebagairnana ditunjuk­kan pada Gambar 1.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan se­belurnnya, disimpulkan hal-hal seperti berikut. (1) Budaya organisasi berpengaruh langsung positif terhadap kepemimpinan kepala SMK di Kota Medan. (2) Budaya organisasi berpenga­ruh langsung positif terhadap komunikasi in­terpersonal kepala SMK di Kota Medan. (3) Budaya organisasi berpengaruh langsung posi­tif terhadap kepuasan kerja kepala SMK di Kota Medan. (4) Kepemimpinan berpengaruh langsung positif terhadap komunikasi interper­sonal kepala SMK di Kota Medan. (5) Kepe­mimpinan berpengaruh langsung positif terha­dap kepuasan kerja kepala SMK di Kota Me­dan. ( 6) Komunikasi interpersonal berpengaruh langsung positif terhadap kepuasan keija kepala SMK di Kota Medan. (7) Komunikasi interper­sonal berpengaruh langsung positif terhadap kornitmen organisasi kepala SMK di Kota Me­dan. (8) Kepuasan keija berpengaruh langsung positif terhadap komitmen organisasi kepala SMK di Kota Medan. (9) Kepernimpinan ber­pengaruh langsung positif terhadap komitmen organisasi kepala SMK di Kota Medan. (10) Budaya organisasi berpengaruh langsung posi­tif terhadap kornitmen organisasi kepala SMK

di Kota Medan.

Implikasi Penerapan budaya organisasi perlu di­

tingkatkan secara sisternaE.s serta konsisten me­lalui sikap dan perilaku yang mengarah pada peningkatan semangat kerja, loyalitas, disiplin, keterlibatan dan keberpihakan dalam organisa­si, termasuk kesetiaan terhadap tugas serta me­nerima tujuan dan norma-norma yang berlaku,

47

mematuhi peraturan, berperan aktif dalam ke­giatan dan bertanggung jawab terhadap peker­jaan. Kepemimpinan yang sedang berlangsung perlu dipertahankan serta diupayakan pening­katannya dengan menggali pengetahuan ten­tang kepemimpinan, pelatihan kepernimpinan, workshop yang relevan secara intensif.

Kepala sekolah sebagai rnanajer dan pe­rnimpin sekolah akan menjadi pernimpin yang sukses hila mampu memengaruhi bawahannya untuk mencapai tujuan. Untuk itu, kepala seko­lah perlu: (1) merancang tugas yang hendak di­lakukan; (2) memutuskan suatu cara tpituk me­lakukan tugas tersebut; (3) mernilih orang yang hendak melakukan tugas tersebut; (4) memberi­tahu mereka mengapa tugas tersebut hams di­lakukan; (5) memberitahu mereka bagaimana cara mengerjakannya; dan (6) memberitahu me­reka kapan tugas tersebut dilaksanakan.

Dalam rangka menjalankan tugas-tugas kepemimpinan kepala sekolah diperlukan ko­munikasi interpersonal, baik secara vertikal maupun horizontal dengan pola keterbukaan, berempati, kesetaraan, dan kepositifan.

Untuk meningkatkan kepuasan kerja da­pat dilakukan dengan hal-hal seperti berikut. (1) Memberikan perhatian terhadap peningkat­an karier/pangkat bagi kepala sekolah, sehingga berusaha melaksankan tugasnya dengan .baik. · (2) Memberikan penghargaan atau imbalan yang memadai, adil, dan berkesinambungan bagi kepala sekolah yang berprestasi. (3) Mem­beri pujian secara lisan maupun· tertulis bagi kepala sekolah yang melakukan tugasnya de­ngan baik dan disiplin.

Untuk meningkatkan kornitmen organi­sasi dapat dilakukan dengan upaya seperti be­rikut. (1) Memberi kesempatan dan bantuan dana kepada kepala ·S~olah untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang berkaitan de­ngan tugas-tugas kekepalasekolah1m. (2) Mem­beri kesempatan untuk meningkatkan pengeta­huan dan kemampuan bagi kepala sekolah de­ngan memberi izin mengikuti pendidikan lan­jutan. (3) Memberikan perhatian yang simpatik terhadap , masalah-rnasalah yang dihadapi ke­pala sekolah, khususnya peningkatan karier atau kenaikan pangkat.

Faktor Penentu Komitmen Organisasi Kepala SMK (Studi Kasus pada SMK di Kota Medan)

48

Saran

Hendaknya kepala sekolab terus mem­benabi diri dengan memabami dan menghayati betapa pentingnya seorang pernimpin pendidik­

an memiliki kornitmen organisasi, tidak hanya

menjadikan sekolab yang dipimpin sebagai

tempat kerja, tetapi menganggap sebagai bagi­

an dari dirinya sebingga harus dirawat dan di­pelibara agar tetap sebat dan berkembang. Un­

tuk itu, kepala sekolah perlu mengevaluasi diri

tentang budaya organisasi yang diterapkan,

kepemimpinan yang dilaksanakan, komunikasi

interpersonal yang . digunakan, kepuasan kerja

yang dirasakan," dan kornitmen organisasi yang

dilaksanakan. Hasil evaluasi diri ini bendaknya

dibabas bersama dengan kepala sekolah lainnya dalam forum MKKS ataupun dengan para guru

melalui diskusi-diskusi informal.

Kepala sekolab sebagai manajer dan pe­

rnimpin sekolab harus merniliki sifat-sifat yang

menyenangkan semua orang yaitu: adil, suka melindungi, penuh inisiatif, penub daya tarik,

dan penub percaya diri. Sifat adil mencerrniJ;J.­kan tidak membedabedakan siapa disalahkan

dan siapa yang dibenarkan, tidak ada anak

emas, dan semuanya dibargai menurut jasa-jasa mereka. Sifat suka melindungi maksudnya ·suka

meiJ.gayomi sehingga bawahan selalu merasa aman dan tenteram dalam perlindungannya.

Sifat penuh daya tarik ditandai adanya keaktif­

an, kegembiraan, keramaban, keberanian, ke­

jujuran, dan penub vitalitas yang tinggi serta

menarik simpatik. Sifat penuh percaya diri ada-·

lab menguasai persoalan yang dibadapi dan tabu cara penyelesaiaimya.

Hendaknya pibak Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan memperlakukan jabatan kepala

sekolab sebagai jabatan akademik dan bukan

sebagai jabatan politis. Dengan dernikian, da­lam setiap pengangkatan kepala sekolab atas

dasar keprofesionalan kekepalasekolaban. Se­

lain itu, juga mengbargai prestasi maupun ~a­

sil-hasil karya kepala -sekolah sehingga termo­

tivasi untuk berbuat yang lebih baik agar me­

ningkatkan kepuasan kerjanya. Dinas Pendidik­

anjuga diharapkan menyelenggarakan seminar­

seminar yang berkaitan dengan tugas ke-kepala

Cakrawala Pendidilum, Februari 2014, Th. XXXIIL No.1

..

sekolahan secara intensif, dan senunar h::t~

basil penelitian tindakan sekolab.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terirna kasib disampaikan kef da: (1) Pimpinan Universitas Negeri Med

yang telab memberi kesempatan kepada sa

untuk mengikuti Program Studi S3 Manajem

Pendidikan; (2) Pimpinan Program Pascasar:

na Unimed yang telab mernfasilitasi pelala

naan penelitian dan penyelesaian disertasi; ( Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan beseJ

stafnya yang telah memfasilitasi pelaksana

penelitian dan penyelesaian disertasi; ( 4) P1

motor yang dengan tulus dan ikhlas membi.J

bing pelaksanaan penulisan proposal disert hingga menjadi disertasi.

DAFfAR PUSTAKA

Ambarita, Biner. 2010. "Pengaruh Keperni1

pinan, Manajemen Personalia, Buda Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Kom

men Organisasi terhadap Kinerja Dos di Universitas Negeri Medan": Diserta Program Pasca Sarjana Universitas N

geri Medan.

Bahrumsyah. 2009. "Kebijakan Dinas Penc

dikan Propinsi Sumatera Utara dala Meningkatkan Kompetensi Guru B(

inuatan Soft Skiff'. Makdlah. Disamp:

kan dalam Seminar Intemasional Univ(

sitas Negeri Medan, 10 Oktobet 2009.

Baihagi, Muhammad Fauzan. 2010. "Pengan

Gaya Kepernimpinan terbadap Kepuas:

Kerja dan Kinerja dengan Variabel K

rnitmen Organisasi sebagai Variabel I tervening" .-Skripsi. F akultas Ekonor

Universitas Diponegoro Semarang.

Colquitt, Jason A., Jeffery A. LePine, d Michael J. Wesson. 200<:t. Organizatit Behavior: Improving Performance a1 Commitment in the Workplace. New Y or

The McGraw-Hill Com., Inc.

De Vito, Joseph A. 2005. The Interpersonal Communication Book. New York: Har­per & Rew, Publisher.

Desianty, Sovya. 2005. "Pengaruh Gaya Ke­pemimpinan terhadap Kornitmen Organi­sasi pada PT Pos Indonesia (Persero) Se­rnarang. Jurnal Studi Manajemen dan Or­ganisasi, 2 (!) Januari.

Dharma, Surya. 2008. Penilaian Kinerja Ke­pala Sekolah. Jakarta: Ditjen PMT Ke­mendiknas.

Darwito. 2008. "Analisis Pengaruh Gaya Ke­pernimpinan terhadap Kepuasan Kerja dan Kornitmen Organisasi untuk Me­ningkatkan Kinerja Karyawan". Tesis. Sernarang: Program Pascasrujana Uni­versitas Diponegoro Sernarang.

Mullins, Lauriel J. 2005. Management and Or­ganizational Behavior. Ediriburg Gate · Harlow: Prentice Hall, Inc.

Newstrom, John W. 2007. Organizational Be­havior, Twelfth Edition. New York: Me Graw Hill.

Nurjanah. 2008. "Pengaruh Gaya Kepernimpin­an dan Budaya Organisasi terhadap Ko­rnitmen Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan". Tesis. Program Pas­casarjana Universitas Diponegoro Serna­rang.

Pertiwi, Rizki Wahyu Putri. 2011. "Pengaruh Kualitas Komunikasi Interpersonal terha-

--

49

dap Kornitmen Organisasional melalui Stres Kerja (Studi pada Karyawan PT. Rodasakti Suryaraya Malang)". Skripsi. Universitas Negeri Malang.

Robbins, Stephen, P. dan Timothy A. Judge. 2009. Organizational Behavior. New Jer­sey: Pearson Prentice Hall.

Silverthone, Colin. 2004. ''The Impact of Orga­nizational Culture and Person Organi­zation Fit on Organizational Commitment and Job Satisfaction in Taiwan". The Leadership & Organization Development Journal, 25, (7),_592-599.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakar­ta: Penerbit C.V. Andi Offset.

Sutrisno, Edy. 2011. Budaya Organisasi. Jakar­ta: Penerbit Kencana.

Usman., Husaini. 2008. Manajemen Teori: Prak­tek dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Wirawan. 2007. Budaya dan Iklim Organisasi: Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.

Simanjuntak, Wanti. 2009. "Hubungan antara Struktur Inisiasi dan Konsiderasi dengan Efektivitas Kepernimpinan Sekolah Me­·nengah Kejuruan (SiviK) Negeri Kota Medan". Tesis (Medan: Sekolah ~asca­sarjana Universitas Negeri Medan.

Faktor Penentu Komitmen Organisasi Kepala SMK (Studi Kasus pada SMK di Kota Medin)