cacing mata
TRANSCRIPT
Cacing mata yang akan kita bicarakan kali ini adalah cacing Loa loa yang bisa merambat masuk ke dalam mata. Cacing ini hanya ditemukan di daerah Afrika, tetapi penyakit yang ditimbulkannya cukup mengerikan. Loa loa filariasis yang juga disebut cacing mata ini juga ditemukan di India ketika ada laporan bahwa seorang kakek berusia 82 tahun mendapati seekor cacing di matanya.
Cacing loa-loa memiliki ukuran panjang yang bervariasi mulai dari 2 cm hingga 12 cm. Nah, yang ditemukan pada mata kakek di atas itu berukuran sekitar 12 cm. Bisakah anda bayangkan? Bila tidak, jangan bayangkan!
Kingdom : AnimaliaFilum : Nematoda Kelas : Secernentea Ordo : Spirurida Famili : FilaridaeGenus : Loa Spesies : Loa loa
Daur hidup sang cacing mata diawali oleh vektornya yaitu lalat Chrysops. Jadi, lalat ini adalah vektor yang membawa telur atau larva Loa-loa. Dan setelah lalat ini menggigit manusia (karena makanan lalat ini adalah darah) telur cacing tadi disalurkan ke saluran darah manusia. Akhirnya sang cacing terbawa arus aliran darah manusia dan sering singgah kesana-kemari di organ manusia termasuk mata kita.
Inilah kelebihan sang cacing, yaitu memiliki lapisan pelindung tubuh yang bisa menembus kulit organ yang ditempatinya, sehingga bisa bergerak kesana-kemari.Dan, bila dalam satu vektor tidak hanya melepaskan satu telur saja melainkan lebih dari satu telur kemungkinan besar akan terjadi perkawinan antara cacing jantan dan cacing betina yang nantinya akan tumbuh.
Orang yang tubuhnya kemasukan cacing ini biasanya akan merasa gatal, agak lesu, dan terkadang kesakitan.
LOA LOA FILARIASISCode:
Klasifikasi ilmiahKerajaan : Animalia
Filum : NemathelmynthesKelas : NematodaOrder : Spirurida
Superfamili : FilarioideaKeluarga : Onchocercidae
Genus : LoaSpesies : Loa loa
SejarahKasus pertama infeksi Loa loa tercatat di Karibia (Santo Domingo) pada tahun 1770. Seorang ahli bedah Prancis bernama Mongin mencoba tetapi gagal untuk
menghapus cacing yang lewat di mata seorang wanita. Beberapa tahun kemudian, pada 1778, ahli bedah Guyot Francois dapat melakukan pembedahan pada cacing
di mata seorang budak dari Afrika Barat pada kapal Prancis ke Amerika.Identifikasi microfilaria dibuat pada tahun 1890 oleh Stephen dokter mata
McKenzie. Sebuah presentasi klinis umum loiasis, yang diamati pada tahun 1895 di pesisir kota Nigeria maka terciptalah nama Calabar swelling.
Pengamatan ini dibuat oleh seorang dokter mata Skotlandia bernama Douglas Argyll-Robertson, tetapi hubungan antara Loa loa dan Calabar swelling tidak disadari sampai tahun 1910 (oleh Dr Patrick Manson). Penentuan vektor lalat
Chrysops diketahui pada tahun 1912 oleh British parasitologist Robert Thompson Leiper.
Nama Penyakit : Loa loa filariasis, loaiasis, Calabar swelling(Fugitiveswelling), Tropical swelling dan Afrika eyeworm
HP: Lalat Crysops silaceae dan C dimidiataDaya hidup: 4-17 tahun
Distribusi: terbatas pada hutan dan tepi hutan di daerah katulistiwa afrika yang sering hujan
Loa loa adalah nematoda filarial yang menyebabkan loaiasis. Ini adalah bagian dari kelompok nematoda parasit filarial yang menyebabkan filariasis limfatik.
MorfologiCacing dewasa hidup dalam jaringan sub kutan,
betina berukuran 50-70 mm x 0,5 mmantan 30-34 mm x 0,35-0,43 mm. Cacing
Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria yang beredar dalam darah pada siang hari (diurna).
Pada malam hari mikrofilaria berada dalam pembuluh darah paru-paru.
Nama PenyakitLoa loa filariasis (juga dikenal sebagai loaiasis, Calabar swelling, Fugitive
swelling, Tropical swelling dan Afrika eyeworm) penyakit mata yang disebabkan oleh cacing nematoda, loa loa.
Gejala klinis1. Menimbulkan gangguan di konjungtiva mata dan pangkal hidung dengan
menimbulkan:iritasi pada mata,
mata sendat, sakit,pelupuk mata menjadi bengkak.
1. Pembengkakan jaringan yang tidak sakit2. ensefalitis
Distribusi geografisDistribusi geografis loaiasis manusia terbatas pada hutan hujan dan rawa kawasan hutan Afrika Barat, terutama di Kamerun dan di Sungai Ogowe. Manusia adalah
satu-satunya reservoir alami. Diperkirakan 12-13 juta manusia terinfeksi larva Loa loa.
Siklus HidupParasit ini ditularkan oleh lalat Chrysops. Mikrofilaria yang beredar dalam darah
diisap oleh lalat dan setelah kurang lebih 10 hari di dalam badan serangga, mikrofilaria tumbuh menjadi larva infektif dan siap ditularkan kepada hospes
lainnya. Cacing dewasa tumbuh dalam badan manusia dan dalam waktu 1 sampai 4 minggu mulai berkopulasi dan cacing betina dewasa mengeluarkan
mikrofilarianya.
DiagnosisDiagnosis dibuat dengan menemukan mikrofilaria di dalam darah yang diambil
pada waktu siang hari atau menemukan cacing dewasa di konjungtiva mata ataupun dalam jaringan subkutan
PengobatanPenggunaan dietilkarbamasin (DEC) dosis 2 mg/kgBB/hari, 3 x sehari selama 14
hariPembedahan pada mata
PENCEGAHAN1. Menghindari gigitan Lalat
2. Pemberian obt-obatan 2 bln sekali3. Jangan sering-sering masuk hutan
PrognosisPrognosis biasanya baik apabila cacing dewasa telah dikeluarkan dari mata dan
pengobatan berhasil dengan baik.
Berita Terpopuler Bayi Raksasa Lahir di Pekalongan Ejakulasi Kuat, Puaskan Pasangan Wow! Makan Tanah Bikin Anak Cerdas Lho Duduk Dapat Membunuh Anda! Trik Sederhana Tingkatkan Jumlah Sperma Kondom 'Viagra' untuk Pertahankan Ereksi Awas! Cotton Bud Bisa Bahayakan Telinga Seks Sehat dan Teratur Perpanjang Umur Pria Konsekuensi Makan Sebelum Tidur Cegah Stroke dengan Pisang
Astaga, Ada Cacing di Mata PasienDesika Pemita
13/09/2010 22:26 | Kesehatan
Liputan6.com, Thiruvananthapuram: Sebuah cacing hidup ditemukan di dalam mata seorang pasien di Kota Thiruvananthapuram, India. Pasien yang berusia 82 tahun itu sebelumnya mengeluhkan sakit mata karena selalu berair dan merah. Sebelumnya, pasien yang tidak diidentifikasi ini mengalami iritasi mata selama lebih dari seminggu.
Ia kemudian memeriksakan matanya ke sebuah klinik. Selain merasakan rasa sakit dan kemerahan di mata, pasien juga merasa bahwa ada sesuatu yang bergerak di dalam matanya. Seorang dokter akhirnya memutuskan untuk merontgen mata pasien untuk mengetahui penyebab iritasi matanya.
Ternyata di dalam mata pasien telah ditemukan seekor cacing filarial. Cacing ini mencapai aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, khususnya Aedes, Anopheles dan spesies Culex.
Cacing kemudian dikeluarkan melalui prosedur operasi oleh ahli bedah mata. Pihak Rumah Sakit menyatakan, Ahad 12/9), bahwa cacing yang dikeluarkan dari mata pasien sekitar sepanjang 12 cm, dengan tebal 45 mm dan termasuk spesies tenui Dirofilaria.(Bernama/AYB)