c. urusan pilihan 1. urusan perikanan a. program dan...
TRANSCRIPT
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
333
C. URUSAN PILIHAN
1. Urusan Perikanan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan
a) Pengembangan bibit ikan unggul
b) Pengembangan usaha dan agribisnis perikanan
c) Peningkatan sarana dan prasarana perikanan (DAK)
2) Program Pengembangan Sistem Penyuluh Perikanan
a) Evaluasi pelaku usaha perikanan
b) Pelatihan dan Pembinaan teknologi perikanan
3) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan
a) Optimalisasi peran kelembagaan pemasaran
b) Gerakan pemasyarakatan hasil perikanan
4) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air
Tawar
a) Pemetaan potensi pengembangan perikanan
b) Restocking perairan umum
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi program dan kegiatan urusan perikanan adalah sebagai berikut:
1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan
a) Pengembangan bibit ikan unggul melalui diseminasi budidaya
Ikan Lele Sangkuriang, pembuatan 750 lembar brosur,
pembelian 2.850 ekor calon induk dan pembelian 100 zak pakan
ikan serta peningkatan mutu induk Ikan Nila di masyarakat
melalui pembelian 180 kg benih calon induk, sosialisasi
teknologi, pembuatan 500 lembar brosur dan pembelian 70 zak
pakan ikan.
b) Pengembangan usaha dan agribisnis perikanan melalui
pengelolaan administrasi selama 10 bulan, temu usaha,
pembuatan 850 lembar brosur dan pembuatan 2.000 lembar
buletin tiga bulanan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
334
c) Pengembangan sarana dan prasarana perikanan (DAK) melalui
pembangunan sarana dan prasarana 1 Unit Pembenihan Rakyat,
1 unit tempat pemasaran benih, 1 unit bangsal penampungan
benih, 1 unit kolam penampungan ikan, 1 unit kios pemasaran
ikan, 2 unit pos penyuluhan, pembelian 1 paket peralatan
budidaya perikanan, 20 buah kendaraan roda dua, 1 paket
peralatan laboratorium, 5 paket peralatan penunjang
penyuluhan.
2) Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
a) Evaluasi 17 kelompok tani, pemberdayaan petani pembenih ikan
melalui 8 kali sarasehan dan evaluasi UPR di 17 kecamatan
b) Pelatihan 1 angkatan rekayasa teknologi budidaya, 2 kali
sosialisasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), pembelian 1
paket obat-obatan perikanan, pembuatan 1.000 eksemplar brosur
CBIB, pembuatan 200 buku saku pengendalian penyakit ikan,
pelaksanaan 1 angkatan magang teknologi perbenihan ikan bagi
petugas perikanan, 1 angkatan Kursus Unit Pembenihan Rakyat
(UPR), 2 angkatan Kursus Petani Ikan, dan 1 angkatan kursus
manajerial kelompok.
3) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan
a) Optimalisasi peran kelembagaan pemasaran melalui pengelolaan
UPT PBPP, optimalisasi 5 unit BBI, pembelian 145 zak pakan dan
pembuatan 1.250 lembar brosur.
b) Gerakan pemasyarakatan hasil perikanan melalui diversifikasi
pengolahan dan kampanye makan ikan berupa 18 kali lomba
masak, penyusunan 100 eks buku resep, 3 kali pemasyarakatan
hasil perikanan, 4 kali sarasehan pasar ikan kelompok, 2 kali
sosialisasi gizi ikan, 4 kali kampanye makan ikan, gerakan cinta
ikan berupa 1 kali lomba lukis, pembuatan 1.000 lembar brosur
dan pembuatan 750 eks buku.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
335
4) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air
Tawar
a) Pemetaan potensi pengembangan perikanan melalui
perencanaan pembangunan perikanan 4 unit dan pendataan
perikanan di 17 kecamatan
b) Restocking perairan umum melalui penebaran 750 kg benih ikan
di perairan umum.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan perikanan
sebagaimana buku lampiran)
Dari berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan mampu
mendukung peningkatan produksi ikan sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.32. Perkembangan Produksi Ikan Tahun 2006– 2010
No. Produksi Ikan 2006 2007 2008 2009 2010
1. Ikan Konsumsi (ton) 6.458,39 8.148,85 10.297,78 12.425,90 14.574,68
2. Ikan Hias (ekor) 7.432.450 7.818.000 9.278.860 9500000 11.445.500
3. Benih Ikan (ekor) 427.441.200 532.156.500 704.545.000 789367500 785.857.500
Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan
Peningkatan jumlah produksi ikan konsumsi pada tahun 2010 sebesar
17,29% terjadi karena adanya peningkatan produktivitas kolam, jumlah
kelompok pembudidaya meningkat 16,61% menjadi 379 kelompok,
peningkatan produktivitas alat tangkap perairan umum, serta
meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan pembudidayaan ikan.
Tingkat konsumsi ikan pada tahun 2010 meningkat 3% menjadi 26,73
kg/kapita/tahun dari 25,95 kg/kapita/tahun pada tahun 2009. Tingkat
konsumsi tahun 2010 ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkat
konsumsi Provinsi DIY sebesar 22,00 kg/kapita/tahun. Produksi ikan
hias tahun 2010 naik sebesar 20,47% dengan tujuan pemasaran Kota
Jakarta dan Kota Yogyakarta.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
336
Keberhasilan urusan perikanan dapat pula dilihat dari prestasi yang
diraih oleh beberapa kelompok tani ikan sebagai berikut:
1) Juara III Kategori UPT Daerah Tingkat Nasional dalam rangka
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Tahun 2010 atas nama UPT
Pengembangan Budidaya dan Pemasaran Perikanan Sempu,
Kecamatan Pakem.
2) Juara III Kategori Ikan Hias Tingkat Nasional dalam rangka
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Tahun 2010 atas nama KPI
Planet Ikan Hias, Sribit, Sendangtirto, Kecamatan Berbah.
3) Juara I Lomba Kelompok Pembenih Ikan Tingkat Provinsi atas nama
KPI Yasa Mina, Cangaan, Sendangtirto, Kecamatan Berbah.
4) Juara III Lomba Kelompok Budidaya Lele Tingkat Provinsi atas nama
KPI Mina Rukun, Kuton, Tegaltirto, Kecamatan Berbah.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan perikanan adalah Bidang Perikanan pada
Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, berdasarkan Perda Nomor
9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 29 Tahun
2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman. Secara rinci,
kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan adalah sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan perikanan di Bidang
Perikanan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berjumlah 61
orang (17 orang bidang perikanan, 25 orang pengembangan budidaya
perikanan, 18 orang penyuluh perikanan). Secara rinci SDM
penyelenggaraan urusan perikanan menurut golongan dan pendidikan
adalah sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
337
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perikanan sebesar
Rp3.804.264.700,00 realisasi Rp3.650.995.440,00 atau 95,97%. Secara
rinci anggaran dan realisasi masing-masing program sebagai berikut:
1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan, anggaran sebesar
Rp3.350.380.000,00 realisasi Rp3.209.357.490,00 atau 95,79%.
2) Program Pengembangan Sistem Penyuluh Perikanan, anggaran
sebesar Rp246.689.300,00 realisasi Rp236.297.800,00 atau
95,79%.
3) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan, anggaran sebesar Rp146.876.000,00 realisasi
Rp146.876.000,00 atau 100%.
4) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air
Tawar, anggaran sebesar Rp60.269.400,00 realisasi
Rp58.464.150,00 atau 97,00%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan perikanan dilaksanakan secara partisipatif melalui
pertemuan kelompok pembudidaya ikan, tokoh masyarakat dengan
pendampingan dari penyuluh perikanan untuk mengidentifikasi
permasalahan dan kebutuhan dalam budidaya perikanan.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan perikanan
di Bidang Perikanan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah
sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
Masalah sumber air yang semakin terbatas baik dari jumlah maupun
kualitasnya menjadi permasalahan penting, terutama di wilayah Sleman
barat dimana kegiatan budidaya perikanan sebagian besar bergantung
pada pengairan dari saluran Van der Wijck dan Selokan Mataram. Saat
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
338
ini kedua saluran terganggu alirannya karena adanya timbunan material
vulkanik erupsi Merapi berupa pasir dan batu. Selain mendesain ulang
jaringan irigasi, solusi lain yang dapat dipertimbangkan adalah
memberikan sosialisasi kepada masyarakat baik petani maupun
pembudidaya ikan untuk memilih komoditas yang dapat tumbuh baik
dengan sumber air terbatas seperti ikan gurami dan lele. Selain itu,
perlu ditingkatkan peran organisasi pemakai air (P3A).
2. Urusan Pertanian
a. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a) Pelatihan petani dan pelaku agribisnis
b) Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis
c) Peningkatan kemampuan lembaga petani
d) Sekolah lapang pertanian
e) Pembinaan dan pengembangan GAPOKTAN
f) Pemberdayaan petani (tembakau)
2) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
a) Fasilitasi kerjasama regional/nasional/internasional penyediaan
hasil produksi pertanian/perkebunan
b) Penyuluhan distribusi pemasaran atas hasil produksi
pertanian/perkebunan masyarakat
c) Penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi
pertanian/perkebunan yang akan dipasarkan
d) Pemasyarakatan hasil pembangunan pertanian
e) Pengembangan pertanian wisata
f) Diversifikasi pengolahan hasil pertanian
g) Pengembangan agribisnis pertanian
h) Pembinaan panen dan pasca panen
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
339
3) Program Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan tepat guna
a) Pengadaan sarana dan prasarana teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna
b) Penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat
guna
c) Pelatihan Penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern
bercocok tanam
d) Bimbingan SPO-GAP (Standar Procedure Operational-Good
Agriculture Practices)
e) Pengembangan sarana uji laboratorium dan pengembangan
metode pengujian
f) Dem area tembakau nikotin rendah
4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
a) Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan
b) Pengelolaan lahan dan air
c) Perlindungan tanaman
d) Pengembangan kentang dataran medium
e) Pengembangan pembibitan krisan
5) Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
a) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
b) Pemberdayaan kelompok dan UPT BP3K (Balai Penyuluh
Pertanian Perikanan dan Kehutanan)
6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
a) Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular
ternak
b) Pengawasan peredaran produk asal hewan dan obat-obatan
c) Optimalisasi UPTD Pelayanan Kesehatan Hewan
d) Pengelolaan Klinik Hewan
e) Penanganan Penyakit Menular
7) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan dengan kegiatan
pengembangan agribisnis peternakan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
340
8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Peternakan
a) Diversifikasi pengolahan dan kampanye produk peternakan
b) Optimalisasi pengembangan budidaya peternakan dan
pemotongan hewan
9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan dengan
kegiatan penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna.
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi program dan kegiatan urusan pertanian adalah sebagai
berikut:
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a) Pelatihan 60 orang petani dan pelaku agribisnis TPH dan
perkebunan terdiri dari pelatihan pengurus kelompok petani kecil
2 angkatan, magang 30 orang petani dan pelaku agribisnis,
pelatihan 58 orang petani perkebunan, dan supervisi 17
kelompok tani serta pemberian stimulan untuk 3 kelompok tani.
b) Penyuluhan dan pendampingan 100 orang petani dan pelaku
agribisnis melalui pengembangan tanaman hortikultura dan buah-
buahan berupa 4 angkatan pelatihan tanaman hias, nanas dan
pisang, pembelian 1.250 batang tanaman hias daun potong,
3.000 batang bibit tanaman nanas dan 750 batang bibit tanaman
pisang serta pembinaan dan penyuluhan peternakan berupa
pembentukan 112 kelompok tani pemula, pembinaan 70
kelompok tani pemula/lanjut dan pembinaan 6 kelompok lembaga
keuangan mikro.
c) Peningkatan kemampuan lembaga petani melalui evaluasi 34
kelompok tani kelas pemula, evaluasi 8 kelompok Peningkatan
Mutu Intensifikasi (PMI) padi tingkat kabupaten, evaluasi 1
kelompok PMI padi tingkat provinsi, pemberian penghargaan bagi
15 kelompok berprestasi dan peningkatan kelas kelompok pada
50 kelompok.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
341
d) Sekolah lapang tata guna air 2 angkatan, Pembinaan P3A 3
angkatan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu 5
angkatan
e) Pembinaan dan pengembangan GAPOKTAN melalui workshop
gabungan kelompok tani, pelatihan manajemen Gapoktan 2
angkatan, pelatihan kewirausahaan Gapoktan 2 angkatan dan
koordinasi Gapoktan tingkat kecamatan untuk 17 kecamatan
f) Pemberdayaan petani melalui sekolah lapang tembakau nikotin
rendah untuk 6 kelompok dan pembuatan dem percontohan
tembakau nikotin rendah 6 kelompok.
2) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan
a) Fasilitas kerjasama regional, nasional, internasional penyediaan
hasil produksi pertanian/perkebunan melalui 26 kali pertemuan
forum komunikasi.
b) Penyuluhan distribusi pemasaran atas hasil produksi
pertanian/perkebunan masyarakat, terdiri dari 3 angkatan temu
mitra komoditas kopi, mendong dan tembakau, pembinaan 1
kelompok tani penerima PM perkebunan dan 1 paket monitoring
evaluasi dan pelaporan.
c) Penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi
pertanian/perkebunan yang akan dipasarkan melalui 3 unit
bimbingan standarisasi mutu hasil pertanian berupa uji residu
produk segar, 3 unit uji laboratorium produk olahan, 1 angkatan
bimbingan standarisasi mutu produk pertanian serta bimbingan
pengolahan dan pengemasan produk hasil pertanian berupa 1
angkatan bimbingan pengolahan hasil pertanian, 1 angkatan
bimbingan pengemasan produk olahan dan pembelian 1 unit alat
penunjang pertanian.
d) Pemasyarakatan hasil pembangunan pertanian terdiri dari 1 kali
Agro and Food Expo, 1 kali Hari Pangan Sedunia dan Pameran
1 kali Potensi Pembangunan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
342
e) Pengembangan pertanian wisata berupa 4 kali perlombaan
bidang pertanian.
f) Diversivikasi pengolahan hasil pertanian berupa perlombaan
pengolahan mananan tingkat kecamatan 17 kali dan tingkat
kabupaten 1 kali, dan cetak 75 buku resep.
g) Pengembangan agribisnis pertanian melalui 12 kali
pengembangan sistem informasi harga pasar, analisis 6 komoditi
usaha tani, 33 kali temu asosiasi pertanian, 2 kali promosi hasil
produksi pertanian dengan temu usaha dan temu bisnis, 5 kali
pasar tani, 1 kali promosi pengembangan pertanian, perikanan
dan kehutanan serta pengelolaan 1 unit kebun STA.
h) Pembinaan panen dan pasca panen berupa peningkatan kualitas
4 kelompok olahan tembakau, pengadaan 3 paket sarana
prasarana pertanian, 3 angkatan sarasehan, 4 angkatan temu
usaha dan 2 kali pertemuan koordinasi asosiasi tembakau.
3) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan.
a) Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian
perkebunan tepat guna berupa pengamatan OPT di 17
kecamatan, pembelian 1 paket obat-obatan, 3 unit Dem
perangkat uret tebu dan 3 unit Dem perangkat hyphhotan.
b) Penyuluhan penerapan teknologi Pertanian/perkebunan tepat
guna melalui penyuluhan penerapan teknologi pertanian tepat
guna TPH yang terdiri dari 7 kali siaran pedesaan, pembuatan 40
buku data kelompok tani dan pembuatan 1.000 lembar leaflet,
penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat
guna perkebunan berupa pelatihan dan pengembangan 2
kelompok, percontohan 2 unit tanaman TOGA, sosialisasi dan
pengembangan 1 unit desa mandiri energi serta demplot pola
tanam berupa 2 ha demplot kedelai, 2 ha demplot jagung, 0,1 ha
demplot cabai dan sekolah lapang pola tanam 3 kelompok
c) Pelatihan penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern
bercocok tanam, berupa bimbingan dan pembinaan untuk 7
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
343
kelompok dan kaji terap tumpang sari dan pemupukan nilam 2
kelompok
d) Bimbingan SPO-GAP (Standar Procedure Operational – Good
Agricultural Practices) sebanyak 2 angkatan dan 2 kelompok
pendampingan register kebun
e) Pengembangan sarana uji laboratorium dan pengembangan
metode pengujian berupa 1 unit rancangan laboratorium
pengujian, pembelian 1 paket alat penunjang pertanian
f) Dem area tembakau nikotin rendah 2 kelompok, pembelian 2 unit
sarana pertanian, 1 kali pelatihan TOT penyuluh SL tembakau
dan pembelian 1 unit UPS
4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
a) Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan melalui
pengembangan tanaman buah unggulan 500 batang bibit Jambu
Air Dalhari.
b) Pengelolaan lahan dan air melalui pengelolaan lahan dan air TPH
dan WISMP, sertifikasi lahan sebanyak 500 sertifikat, reklamasi
25 ha lahan dengan bahan organik, rehabilitasi 2 km Jalan Usaha
Tani, 1 paket pengembangan metode SRI, 1 paket consolidate
farming, rehabilitasi 2 km Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani dan
1,3 km Jaringan Irigasi Desa, pembangunan 1 unit embung/dam
parit, 2 unit sumur resapan, pengembangan 2 unit air permukaan
kawasan hortikultura, 1 unit Irigasi Partisipatir, 1 paket
Pengarusutamaan gender, Legalisasi 6 kelompok Badan Hukum
P3A/GP3A, Pelatihan penguatan P3A/GP3A 3 angkatan,
pelatihan usaha Instensifikasi/Ekstensifikasi dan Diversifikasi
Pertanian 3 angkatan, pembuatan 1 unit sumur dangkal dan
penyusunan data base PLA Perkebunan di 17 kecamatan.
c) Perlindungan tanaman melalui 2 kali pertemuan petandu tingkat
kabupaten, 8 kali pertemuan petandu tingkat UPT BP3K, gerakan
pengendalian OPT 40 kelompok dan pembuatan 1.000 lembar
leaflet.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
344
d) Pengembangan kentang dataran medium melalui 1 unit dem
kentang dataran medium.
e) Pengembangan pembibitan krisan melalui magang 1 angkatan
petugas kultur jaringan, optimalisasi pemanfaatan 1 paket
laboratorium dan pembelian 1 planlet
5) Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
a) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
melalui 3 kali pelatihan penyuluh swakarsa, 2 kali pelatihan
pengelola P4S, penyusunan program penyuluhan metode PRA 2
unit, 120 unit fasilitas UKB penyuluh, 1 unit magang petugas ke
Balitkabi Jatim, koordinasi 10 kelompok penyuluh Tanaman
Pangan dan Holtikultura, 3 kali pelatihan Petugas Perkebunan, 1
kali studi banding petugas.
b) Pemberdayaan kelompok dan UPT BP3K melalui 8 paket
pemberdayaan kelompok, 8 unit demplot di UPT BP3K,
koordinasi tk. UPT BP3K dengan kelompok 8 unit
6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
a) Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular
ternak melalui pemeriksaan 750 sampel specimen laboratorium
diagnostik, 150 sampel hasilvaksinasi antrax, pemantauan pasar
hewan qurban 2 kali, pemantauan penyakit zoonosa 12 kali,
pemeriksaan hewan qurban di 17 kecamatan, pemeriksaan 300
sampel HI Test, 300 sampel AI Test, 300 sampel Pullorum Test,
pembelian 1 paket bahan obat-obatan, 1 paket bahan/alat
laboratorium, pembuatan 5 buku Peta Penyakit 2010,
pemeriksaan 52 sampel ke laboratorium rujukan diagnostik,
pengadaan 1 jenis alat-alat laboratorium peternakan, pendataan
pemotong ayam di 17 kecamatan, sosialisasi peduli ASUH di 17
kecamatan, sosialisasi pemotongan hewan qurban di 17
kecamatan, sosialisasi pemotongan hewan qurban tingkat desa
di 17 desa, dan pembuatan 1.500 buku tatacara pemotongan
hewan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
345
b) Pengawasan peredaran produk asal hewan dan obat-obatan
melalui pembelian 2 unit alat laboratorium, pengawasan
RPH/RPA 5 kali, pengawasan tempat penampungan susu 5 kali,
pengawasan peredaran daging tingkat kecamatan 5 kali,
pengawasan peredaran daging di supermarket dan hotel 5 kali,
pendataan penjual daging ayam, daging ternak besar dan ternak
kecil di 17 kecamatan.
c) Optimalisasi UPTD Pelayanan Kesehatan Hewan melalui 6 kali
pemantauan dan pelayanan kesehatan, pemeriksaan
kebuntingan 521 ekor, penanganan gangguan alat reproduksi
1.132 ekor, pengambilan dan pemeriksaan spesimen 1.240
sampel, pemantauan ternak 6 kali, pemantauan post vaksinasi
antrax 10 kali, pelayanan puskesmas keliling 72 kali, vaksinasi
ND 121.927 dosis, pengadaan bahan dan obat-obatan 1 paket,
pengadaan bahan laboratorium 1 paket, pembelian papan nama
1 buah, pembuatan 2000 leaflet, sosialisasi anthrax 34 kali,
pengadaan alat-alat kedokteran hewan 1 paket, kompensasi
pasca vaksinasi anthrax 1 paket.
d) Pengelolaan klinik hewan melalui pembelian 1 paket bahan obat-
obatan, pembelian 1 paket bahan laboratorium, pembelian 1
paket makanan hewan, pemeliharaan 1 paket bangunan,
pembelian 2 unit peralatan dapur, pembelian 1 unit alat
kedokteran hewan.
e) Penanganan penyakit menular melalui pengasapan (desinfeksi)
di 17 kecamatan, pembelian 1 paket bahan obat-obatan,
pembelian 1 paket bahan laboratorium, sosialisasi AI di 86 lokasi,
rapat koordinasi dengan kader di 17 kecamatan, belanja 1 paket
Pakaian Kerja Lapangan.
7) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan dengan kegiatan
pengembangan agribisnis peternakan melalui penataan usaha
peternakan 8 kali, monitoring informasi harga pasar 10 kali,
pengawasan lalu lintas ternak 10 kali, sosialisasi perijinan di 17
kecamatan, apresiasi pengembangan usaha ternak 4 kali,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
346
pengembangan ternak besar, kecil dan unggas dengan koordinasi
dan evaluasi pelaksanaan IB 10 kali, pembinaan IB 15 kelompok,
penyusunan data P2SDS di 10 kecamatan, pengawasan peredaran
mutu bibit unggas di 17 kecamatan, pencatatan kelahiran ternak
4.685 ekor, pengadaan bibit straw sapi 3.000 dosis, pemeriksaan 10
sampel pakan, pemeriksaan 10 sampel semen beku, pembinaan dan
intensifikasi penyelesaian ternak pemerintah 7 kelompok, pengadaan
2 jenis alat kedokteran hewan.
8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
a) Diversifikasi pengelolaan dan kampanye produk peternakan
melalui apresiasi pengolah pasca panen 1 kali, kampanye minum
susu anak SD di 3 SD, kampanye makan daging kelinci di 17
kecamatan, demonstrasi pengolahan 3 jenis hasil peternakan,
evaluasi pengolahan pasca panen 1 kali.
b) Optimalisasi UPTD pengembangan budidaya peternakan melalui
pengelolaan pengembangan budidaya peternakan dan
pemotongan hewan 12 bulan, pembelian 1 paket obat hewan,
dan pembelian 1 paket pakan ternak, pemeliharaan 1 unit
kandang.
9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan melalui
penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna berupa
pelatihan pembuatan kompos dan demplot aplikasi kompos masing-
masing 2 angkatan
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pertanian
sebagaimana buku lampiran)
Program dan kegiatan urusan pertanian pada tahun 2010 mampu
mendukung produksi tanaman pangan berupa padi sawah dan ladang
sebanyak 266.073 ton serta mengalami surplus sebesar 85.236 ton
untuk pemenuhan kebutuhan beras di Kabupaten Sleman dan
kabupaten lain di Provinsi DIY. Sementara produksi beberapa tanaman
pangan lainnya mengalami penurunan karena terjadinya fenomena
perubahan iklim yang ekstrim (curah hujan sangat tinggi) dan serangan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
347
organisme pengganggu tanaman yang semakin meningkat disamping
dampak bencana erupsi Gunung Merapi yang terjadi di triwulan IV tahun
2010. Perkembangan beberapa produk tanaman pangan dan
hortikultura dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.33. Perkembangan Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2006-2010 (dalam ton)
No Produk 2006 2007 2008 2009 2010
1. Padi sawah 250.375 242.684 267.607 268.075 264.317
2. Padi ladang 1.274 194 1.321 1.329 1.756
3. Beras 159.042 153.535 169963 170.263 168.158
4. Jagung 23.003 26.629 30.896 32.712 31.703
5. Kedelai 893 705 1.130 772 698
6. Ubi kayu 19.774 19.923 24.449 26.153 20.868
7. Pisang 12.328 12.049 12.351 12.319 10.020
8. Rambutan 17.634 15.734 16.119 19.748 16.722
9. Cabe 3.109 3.741 3.754 3.951 4.123
10. Kacang Panjang 1.134 1.377 1.938 2.141 2.463
11. Salak 57.302 57.605 58.217 58.599 56.554
Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Komoditas perkebunan yang mengalami penurunan produksi yang
berarti adalah tembakau rakyat sebesar 93,5% terutama di Kecamatan
Ngaglik dan Sleman karena curah hujan yang sangat tinggi, sehingga
tembakau mengalami gagal panen.
Tabel 3.34. Perkembangan Produk Perkebunan Tahun 2006-2010 (dalam kwintal)
No. Produk 2006 2007 2008 2009 2010
1. Kelapa 84.766,56 83.417,20 83.694,05 83.105,75 81.642,73
2. Kopi 839,35 883,45 861,30 528,65 578,60
3. Tembakau rakyat 7.732,40 6.255,45 6.830,30 7.600,00 495,30
4 Tembakau virginia 2.054,22 1.997,00 2.242,55 1.831,45 1.041,50
5. Mendong 28.622,00 28.476,00 30.325,00 33.744,00 31.309,00
6. Tebu 49.203,36 54.224,69 53.907,54 53.911,11 48.956,65
Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Di bidang peternakan terjadi perkembangan jumlah populasi ternak
sebagaimana tabel berikut.
Tabel 3.35. Perkembangan Populasi Ternak Tahun 2006-2010 (ekor)
No. Ternak 2006 2007 2008 2009 2010
1 2 3 4 5 6 7
1. Sapi Potong 45.983 47.352 51.514 54.921 47.909
2. Sapi Perah 6.985 5.589 5.465 5.265 3.134
3. Kerbau 3.545 3.474 3.387 3.266 3.193
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
348
1 2 3 4 5 6 7
4. Kambing 31.607 32.354 35.075 36.152 31.837
5. Domba 55.607 56.997 68.955 71.623 64.853
6. Ayam Buras 1.543.916 1.571.706 1.599.729 1.615.285 1.477.278
7. Ayam Petelur 1.518.160 1.540.932 1.885.432 1.993.395 1.433.704
8. Ayam Pedaging 2.365.817 2.681.775 2.795.899 2.977.735 2.522.194
9. Itik 192.008 195.848 199.645 212.967 200.883
10. Burung Puyuh 910.646 901.425 948.591 949.478 879.397
Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Tabel 3.36. Perkembangan Produksi Hasil Ternak
No. Ternak 2006 2007 2008 2009 2010
1. Telur (ton) 16.031,00 17.523,72 19.449,16 19.550,57 18.133,88
2. Susu (ton) 7.759,05 6.687,88 5.712,16 5.527,41 4.597,59
3. Daging (ton) 19.356,41 20.515,81 21.558,31 21.776,59 21.348,85
Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa jumlah semua populasi ternak
mengalami penurunan karena banyak ternak mati terutama di 3 wilayah
kecamatan yakni Cangkringan, Pakem dan Turi akibat erupsi Merapi
selama Oktober hingga November 2010. Produksi telur, susu dan
daging pada tahun 2010 juga mengalami penurunan yang cukup berarti.
Banyaknya ternak yang mati di wilayah sentra produksi susu dan telur
(Cangkringan dan Pakem) karena erupsi Merapi menyebabkan
penurunan produksi komoditi tersebut.
Penguatan modal bagi kelompok tani dilakukan sebagai upaya
mendukung pemberdayaan kelompok tani dan meningkatkan
produktivitas pertanian. Secara rinci perkembangan kelompok tani
penerima dana penguatan modal dari tahun 2006 sampai dengan tahun
2010 dapat dilihat pada grafik berikut.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
349
Grafik 38 . Perkembangan Kelompok Tani Penerima Dana Penguatan Modal
Tahun 2006-2010
157140
42
149120
26
172
107
24
172
74
16
180
59
24
0
50
100
150
200
2006 2007 2008 2009 2010
TPH Peternakan Perkebunan
Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Grafik 39. Perkembangan Dana Penguatan Modal Tahun 2006-2010 (dalam ribuan)
0
1.000.000
2.000.000
3.000.000
4.000.000
5.000.000
6.000.000
TPH 3.384.000 3.295.000 4.175.000 4.625.600 4785000
Peternakan 2.907.000 5.313.000 5.214.000 5.096.000 3297000
Perkebunan 630.000 513.500 492.000 420.000 445000
2006 2007 2008 2009 2010
Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Keberhasilan urusan pertanian dapat dilihat dari prestasi yang diraih yakni:
1) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Penghargaan Hortikultura Tingkat nasional atas prakarsa dan
prestasinya dalam mendorong dan mewujudkan pemantapan
ketahanan pangan regional/daerah tahun 2010 atas nama
Sudarmono, Sidokarto, Godean.
2) Bidang Perkebunan
a) Juara II lomba Komoditas Perkebunan Tingkat Propinsi DIY atas
nama Kelompok Tani Rukun Dusun Klopo Sawit, Girikerto,
Kecamatan Turi.
b) Juara I lomba Petugas Penyuluh Pendamping Petani Kelapa
Tingkat Propinsi DIY atas nama Jumadi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
350
c) Juara II lomba Komoditas Perkebunan Unggulan kategori Petani
Tebu Tingkat Propinsi DIY atas nama Ristianto, Gendeng,
Madurejo, Kecamatan Prambanan.
d) Juara III lomba Komoditas Perkebunan Unggulan kategori Petani
Tebu Tingkat Propinsi DIY atas nama S. Purwono, Rejosari,
Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik.
e) Juara I lomba Petugas Pendamping kelompok Petani Tebu
Tingkat Propinsi DIY atas nama Ir. Endang.
3) Bidang Peternakan
a) Juara II Lomba Ternak Sapi Potong Tingkat Propinsi DIY atas
nama Kelompok Handini Mukti, Barak, Margoluwih, Kecamatan
Seyegan.
b) Juara II Ternak Kambing dan Domba Tingkat Propinsi DIY atas
nama Kelompok Sukorejo I, Sukorejo, Girikerto, Kecamatan Turi.
c) Juara II Ternak Itik Tingkat Propinsi DIY atas nama Kelompok
Ternak Mulyoadi, Sedon, Jetis XII, Sendangmulyo, Kecamatan
Minggir.
d) Juara I Dokter Hewan Berprestasi Tingkat Propinsi DIY atas
nama drh. Gigih Bawono, Puskeswan Sleman, Wadas, Tridadi,
Kecamatan Sleman.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati
Sleman Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman,
penyelenggara urusan pertanian adalah Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Bidang Peternakan dan Bidang Kehutanan dan
Perkebunan pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Secara
rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan adalah sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
351
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan pertanian di Bidang
Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perkebunan serta Peternakan,
Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berjumlah 254 orang
(bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura 26 orang, bidang Peternakan
30 orang, bidang Kehutanan dan Perkebunan 27 orang, bidang
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 25 orang, UPT Pasar Hewan 14
orang, UPT Pelayanan Kesehatan Hewan 26 orang, Terminal Agribisnis
7 orang, Pengawas Mutu Hasil Pertanian 18 orang, Penyuluh
Peternakan 20 orang, Penyuluh Perkebunan 17 orang, Penyuluh
Tanaman Pangan dan Holtikultura 44 orang). Secara rinci SDM
penyelenggaraan urusan pertanian menurut golongan dan pendidikan
adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan pertanian terdiri dari
bidang tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan perkebunan
sebesar Rp4.448.235.575,00 realisasi Rp3.647.295.575,00 atau
81,99%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program
adalah sebagai berikut:
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, anggaran
Rp652.454.850,00 dengan realisasi Rp504.567.725,00 atau 77,33%
2) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan, anggaran Rp882.296.000,00 dengan
realisasi Rp771.180.000,00 atau 87,41%
3) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan,
anggaran Rp719.971.625,00 dengan realisasi Rp337.931.950,00
atau 46,94%. Kecilnya realisasi ini karena pembangunan
laboratorium uji tembakau dibatalkan karena SDM belum siap
mengoperasionalkan.
4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, anggaran
Rp647.827.550,00 dengan realisasi Rp459.696.250,00 atau 70,96%.
5) Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan
Lapangan, anggaran Rp635.116.450,00 dengan realisasi
Rp612.134.450,00 atau 96,38%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
352
6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Rp551.023.700,00 dengan realisasi Rp516.015.300,00 atau 93,65%.
7) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, anggaran
Rp143.668.800,00 dengan realisasi Rp128.989.300,00 atau 89,78%
8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan,
anggaran Rp188.132.600,00 dengan realisasi Rp178.010.600,00
atau 94,62%
9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, anggaran
Rp27.744.000,00 dengan realisasi Rp27.654.000,00 atau 99,68%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan pertanian dilaksanakan secara parsitipatif melalui
pertemuan kelompok tani untuk mengidentifikasi permasalahan dan
kebutuhan dalam pembangunan pertanian dengan didampingi petugas
lapangan yang disinkronkan dengan program-program Dinas Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan pertanian di
Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan,
Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah sebagaimana
terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
Erupsi Gunung api Merapi meninggalkan banyak permasalahan dalam
pembangunan pertanian yaitu banyaknya kebun kopi yang tersapu
awan panas, lahan sawah tertutup lahar dingin, bendungan dan saluran
irigasi rusak, dan saluran intake Selokan Mataram belum bisa dibuka
karena timbunan lahar dingin. Selain itu adanya fenomena perubahan
iklim ekstrim dan serangan organisme pengganggu tanaman yang
mengancam produksi pertanian. Untuk meminimalkan kerugian yang
dialami petani perlu diberikan bantuan paket kegiatan seperti bantuan
sarana produksi, reklamasi lahan dan rehabilitasi saluran irigasi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
353
3. Urusan Kehutanan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
a) Pengembangan hasil hutan non-kayu
b) Pengembangan industri dan pemasaran hasil hutan
c) Pengembangan pengujian & pengendalian peredaran hasil hutan
2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
a) Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan
b) Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi
hutan dan lahan
c) Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi lahan
d) Peningkatanan pemanfaatan hutan dan lahan (DAK)
3) Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
a) Pemberdayaan penyuluh dan kelompok tani kehutanan
b) Pengelolaan planologi Kehutanan
c) Penyusunan rancangan teknis bangunan sipil teknis
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi program dan kegiatan urusan kehutanan adalah sebagai
berikut:
1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
a) Pengembangan industri dan pemasaran hasil hutan berupa 1
kali temu usaha kehutanan sebanyak 40 orang
b) Pengembangan pengujian dan pengendalian peredaran hasil
hutan berupa 1 kali penyegaran petugas, 2 kali pembinaan dan
pendampingan dan pelayanan tata usaha 12 bulan.
2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
a) Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan berupa, pemeliharaan
1 unit KBD tanaman aren.
b) Peningkatan peran serta masyarakat dalam GERHAN dalam
penanaman 5.250 tanaman pada puncak penghijauan dan
konservasi alam nasional.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
354
c) Peningkatanan pemanfaatan hutan dan lahan (DAK) berupa 1
paket konservasi tanah dan air (KTA), pembuatan 1 paket
bangunan sipil teknis, 2 paket sarana dan prasarana penyuluhan
(kendaraan roda dua), 15 unit petak pengalaman penyuluh
kehutanan, 1 paket administrasi kegiatan, pembelian 2 buah
sarana kantor.
3) Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
a) Pengelolaan penyuluh dan kelompok tani kehutanan berupa 5
kali siaran pedesaan, 1 unit Rencana Penyelenggaraan
Penyuluhan Kehutanan (RPPK), 6 unit (Pengkajian Partisipatif
Penghijauan Desa (P3D), 5 kali pelatihan penyegaran penyuluh,
evaluasi 12 kelompok tani untuk pemantapan kelembagaan
kelompok tani, pemberian stimulan untuk 3 kelompok tani
kehutanan.
b) Pengelolaan planologi Kehutanan berupa penyusunan 1 unit
perencanaan program dan kegiatan, 12 kali pendataan dan
penyusunan laporan, penyusunan 1 unit potensi kegiatan sektor
kehutanan, 6 kali pengendalian kegiatan teknis, penyusunan dan
pengumpulan data statistik di 17 kecamatan dan ubinan
komoditas perkebunan di 7 titik
c) Penyusunan rancangan teknis bangunan sipil teknis berupa,
rancangan teknis 4 unit dam penahan dan rancangan teknis 4
unit gully plug.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan kehutanan
sebagaimana buku lampiran)
Erupsi merapi yang terjadi pada akhir tahun berdampak pada
peningkatan luas lahan kritis yang pada tahun 2009 tercatat 6.237,0 ha
menjadi 7.265,5 ha pada tahun 2010 dan menurunnya luas hutan rakyat
dari 4.167,41 ha pada tahun 2009 menjadi 3.327,4 ha pada tahun 2010.
Selain itu erupsi merapi juga menyebabkan upaya penghijauan yang
telah dilakukan sebelum erupsi terjadi menjadi tidak berarti.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
355
Tabel 3.37. Perkembangan Data Kehutanan
No URAIAN DATA
TAHUN ANGGARAN
2006 2007 2008 2009 2010
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi % Realisasi %
1 Luas lahan (Ha) 5.181,82 5.575,75 5.810,14 5.899,15 1,53 5.5059,14 -14,24
a TNGM : 1.729,91 1.729,91 1.729,91 1.729,91 0,00 1.729,91 0,00
- Hutan lindung 1.446,65 1.446,65 1.446,65 1.446,65 0,00 1.446,65 0,00
- Cagar Alam 164,6425 164,6425 164,6425 164,6425 0,00 164,6425 0,00
- Taman Wisata 118,6135 118,6135 118,6135 118,6135 0,00 118,6135 0,00
b Hutan Rakyat 3.450,00 3.844,00 4.078,40 4.167,41 2,18 3.327,4 -20,30
c Hutan Kota 1,83 1,83 1,83 1,83 0,00 1,83 0,00
2 Luas lahan kritis (Ha) 6.837,16 6.437,00 6.237,00 6.237,00 0,00 7.265,51 16,49
a Potensi kritis 2.568,00 2.668,00 2.581,91 2.581,91 0,00 2.721,91 5,42
b Agak kritis 3.329,16 2.929,00 2.984,25 3.017,34 1,11 3.017,34 0,00
c Kritis 656,00 556,00 442,09 415,00 -6,13 1.175,51 183,25
d Sangat kritis 284,00 284,00 231,75 225,75 -2,59 350,75 55,37
3 Produksi Madu Lebah (kg)
1.600 1.730 2.775 4.030 45,23 3.510 -12,90
4 Produksi Ulat Sutera ( kg )
4.725 4.627 300 - -100,00
-
Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Erupsi Merapi telah mengakibatkan lebih dari 840 ha hutan rakyat
hancur, 900 ha tegakan atau populasi tanaman di kawasan hutan
Taman Nasional Gunung Merapi habis terbakar. Pembangunan
kehutanan ke depan diprioritaskan pada program penghijauan kawasan
lereng Merapi sehingga dapat memenuhi ketentuan Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan yang mengamanatkan bahwa
setiap daerah minimal mempunyai penutupan vegetasi 30%.
Prestasi yang diraih di bidang kehutanan adalah sebagai berikut:
1. Juara II lomba penyuluh kehutanan swadaya Tingkat Propinsi DIY
atas nama Kuat Prayogo, Singlar, Glagaharjo, Cangkringan.
2. Juara II kontes pohon induk sengon Tingkat Propinsi DIY atas nama
Miratmo Harsono, Ngepringan, Wukirsari, Cangkringan.
3. Juara III Penyuluh kehutanan teladan Tingkat Propinsi DIY atas
nama Marjana.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
356
c. SKPD Penyelenggara Urusan
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati
Sleman Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman,
penyelenggara urusan Kehutanan adalah Bidang Kehutanan dan
Perkebunan pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Secara
rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan adalah sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan kehutanan di Bidang
Kehutanan dan Perkebunan Dinas Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan berjumlah 42 orang (Bidang Kehutanan dan Perkebunan
27 orang, Penyuluh Kehutanan 15 orang). Secara rinci SDM
penyelenggaraan urusan kehutanan menurut golongan dan pendidikan
adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan kehutanan sebesar
Rp1.621.079.100,00 Realisasi Rp1.097.895.850,00 atau 67,71%.
Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program adalah
sebagai berikut :
1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, anggaran
Rp98.826.900,00 dengan realisasi Rp70.520.900,0 atau 71,36 %.
2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, anggaran
Rp1.338.031.200,00 dengan realisasi Rp897.322.900,00 atau
67,06%
3) Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan anggaran
Rp184.221.000,00 dengan realisasi Rp129.840.050,00 atau 70,48%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
357
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan kehutanan dilaksanakan secara parsitipatif
melalui pertemuan kelompok tani untuk mengidentifikasi permasalahan
dan kebutuhan dalam merehabilitasi lahan maupun mengusahakan
tanaman keras.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan kehutanan
di Bidang Kehutanan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
adalah sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
Luasan lahan kritis meningkat dari 6.237 ha pada tahun 2009 menjadi
7.265,51 ha pada tahun 2010, sebagian besar merupakan akibat
erupsi Merapi. Upaya yang telah dilakukan adalah penanaman pohon
penghijauan dan konservasi tanah di lahan kritis dengan melibatkan
berbagai elemen masyarakat.
4. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
a) Monitoring dan pengendalian kegiatan penambangan bahan
galian golongan C.
b) Koordinasi dan pendataan tentang hasil produksi di bidang
pertambangan.
c) Pengelolaan perizinan usaha bidang ESDM.
d) Perencanaan dan pengembangan bidang pertambangan.
2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang
berpotensi merusak lingkungan dengan kegiatan pengawasan
penertiban kegiatan pertambangan rakyat melalui pemantauan dan
pengendalian kegiatan pertambangan rakyat.
3) Program Pengembangan Energi Terbarukan
a) Pemantauan dan pengendalian pendistribusian minyak dan gas.
b) Pengembangan energi alternatif.
c) Operasional dan pemeliharaan energi terbarukan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
358
4) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
melalui rehabilitasi/pemeliharaan ketenagalistrikan.
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi program dan kegiatan urusan energi dan sumberdaya mineral
adalah sebagai berikut:
1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan.
a) Pemantauan dan pengendalian air tanah sebanyak 40 kali dan
BGGC sebanyak 40 kali.
b) Penyusunan 1 dokumen hasil penghitungan volume produksi dan
pemanfaatan BGGC.
c) Pengelolaan perijinan usaha bidang energi sumber daya mineral
terdiri dari 4 Surat Izin Pengeboran, 22 Surat Izin Pengambilan
Air, 1 Surat Izin Penambangan Daerah Penambangan Rakyat
dan 2 Surat Izin Penambangan Daerah.
d) Penyusunan 10 dokumen dan peta rencana wilayah
pertambangan, 10 dokumen kajian akademis nilai perolehan air
tanah dan Penyelenggaraan Seminar Kajian Nilai Perolehan Air
Tanah di Kabupaten Sleman.
2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang
berpotensi merusak lingkungan melalui penanganan 7 kasus izin
bidang pertambangan dan laporan data penyelesaian kasus
sebanyak 24 izin.
3) Pengembangan Energi Terbarukan
a) Pemantauan dan pengendalian pendistribusian minyak dan gas
untuk 13 agen 85 pangkalan.
b) Pembangunan 6 unit instalasi biogas limbah ternak, pengadaan 6
paket genset untuk biogas limbah ternak, 6 paket dan 1 unit
jaringan biogas limbah buah.
c) Operasional dan pemeliharaan 161 unit PLTS, 9 unit biogas, dan
3 unit PLTMH.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
359
4) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
melalui rehabilitasi/pemeliharaan berupa 1 paket konsultasi
perencanaan, 1 paket pemindahan gardu listrik, dan pengadaan
sarana prasarana panel genset.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan energi dan
sumberdaya mineral sebagaimana buku lampiran).
Dari berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan, didapat data
perkembangan hasil terkait dengan urusan energi dan sumber daya
mineral sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.38. Perkembangan Hasil yang terkait dengan urusan SDAEM
No Uraian Data Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
1. PLTS 83 unit 147 unit 161 unit 181 unit 173 unit
2. PLTMH 1 unit 2 unit 3 unit 3 unit 3 unit
3. Biogas 26 unit 42 unit 63 unit 109 unit 113 unit
4. SPBU 20 buah 21 buah 25 buah 35 buah 35 buah
5. Agen Minyak Tanah ( subsidi) 10 buah 11 buah 11 buah 13 buah --
6. SPPBE 1 buah 1 buah 2 buah 3 buah 3 buah
7. Agen LPG 3 Kg -- -- -- 14 buah 17 buah
Sumber: Dinas SDAEM
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan kegiatan urusan energi dan sumberdaya
mineral adalah Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral pada Dinas
Sumber Daya Air, Energi dan Mineral, berdasarkan Perda Nomor 9
Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Sleman dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 28 Tahun
2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sumber Daya
Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman. Secara rinci, kedudukan,
tugas pokok dan fungsi Sumber Daya Air, Energi dan Mineral adalah
sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan energi dan sumberdaya
mineral di Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Sumber
Daya Air, Energi dan Mineral berjumlah 106 orang. Secara rinci SDM
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
360
penyelenggaraan urusan energi dan sumberdaya mineral menurut
golongan dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral anggaran sebesar
Rp1.471.642.500,00 terealisasi sebesar Rp1.364.944.680,00 atau
92,75%. Secara rinci anggaran masing-masing program sebagai berikut:
1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan,
anggaran sebesar Rp329.942.500,00 terealisasi sebesar
Rp280.884.050,00 atau 85,13 %
2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang
Berpotensi Merusak Lingkungan, anggaran sebesar
Rp62.075.000,00 terealisasi sebesar Rp61.003.000,00 atau 98,27%.
3) Program Pengembangan Energi Terbarukan , anggaran sebesar
Rp579.625.000,00 terealisasi sebesar Rp525.407.880,00 atau
90,65%.
4) Program pembinaan dan pengembangan ketenagalistrikan dengan
anggaran Rp500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp497.649.750,00
atau 99,53%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan energi dan sumberdaya mineral melalui
kajian potensi pertambangan dan energi yang melibatkan para
pemangku kepentingan (perguruan tinggi, LSM dan masyarakat).
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan energi dan
sumberdaya mineral di Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas
Sumber Daya Air, Energi dan Mineral adalah sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
1) Wilayah Usaha Pertambangan sampai saat ini masih menjadi
kewenangan Pemerintah, sehingga izin pertambangan tidak bisa
dikeluarkan. Saat ini wilayah usaha pertambangan di sekitar Gunung
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
361
Merapi belum ditetapkan oleh pemerintah, sehingga setiap kali ada
yang mengajukan izin harus menunggu adanya rekomendasi dari
Pemerintah Pusat. Peraturan Daerah yang mengatur tentang perizinan
usaha pertambangan sangat mendesak untuk direalisasikan. Selain itu
Pemerintah diharap untuk segera menyerahkan urusan pertambangan
ke daerah dengan menerbitkan NSPK yang jelas.
2) Erupsi Merapi menyebabkan Mineral Bukan Logam dan Batuan
(Minerba) sangat melimpah. Menurut BPTTK Yogyakarta sampai
dengan Desember 2010 material vulkanik yang dibawa oleh aliran air
banjir lahar dingin baru mencapai 10% dari total volume 140 juta m3.
Batu dan pasir material vulkanik terbawa sampai di wilayah luar KRB
III. Koordinasi dengan pemerintah desa dan pemberdayaan
penambang sudah dilakukan. Pelaksanaan penambangan
dilaksanakan setelah status Gunung Merapi kembali aktif normal
sehingga tidak membahayakan keselamatan penambang. Selain itu,
penggunaan alat-alat berat untuk penambangan dilaksanakan
bersamaan dengan upaya normalisasi aliran sungai, sehingga
dampak bahaya sekunder letusan Merapi dapat diminimalisasi.
5. Urusan Pariwisata
a. Program dan Kegiatan
1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
a) Analisa pasar untuk promosi dan pemasaran obyek
b) Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran
pariwisata
c) Pengembangan jaringan kerjasama promosi pariwisata
d) Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan luar negeri
e) Pengembangan statistik kepariwisataan
f) Pelatihan pemandu wisata terpadu
g) Pengkajian dan penelitian pemanfaatan dana promosi pariwisata
2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
a) Pengembangan daerah tujuan wisata
b) Pengembangan, sosialisasi dan penerapan serta pengawasan
standarisasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
362
c) Pengelolaan dan pengembangan Museum gunung Merapi
d) Peningkatan Pembangunan sarana dan Prasarana Pariwisata
3. Program Pengembangan Kemitraan
a) Pengembangan SDM di bidang kebudayaan dan pariwisata
bekerjasama dengan lembaga lainnya.
b) Fasilitasi pembentukan forum komunikasi antar pelaku industri
pariwisata dan budaya.
c) Pengembangan SDM dan Profesionalisme bidang pariwisata.
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi program dan kegiatan dalam urusan pariwisata adalah
sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
a) Penyusunan 15 buku kajian analisa pasar untuk promosi dan
pemasaran obyek pariwisata.
b) Pembuatan 1 paket materi promosi berupa 3.000 eksemplar
leaflet, 1.500 eksemplar booklet, 4 buah banner, 1.000 unit tas
promosi, 1.000 buah kalender meja, 1.500 unit CD Interaktif,
1.000 eksemplar calendar of events dan Pelaksanaan
pengelolaan website.
c) Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara berupa Pameran
Potensi Kabupaten Sleman di Komplek Gedung Serba Guna
Kabupaten Sleman, Pameran Obyek Wisata Expo di Ambarukmo
Plaza Yogyakarta, Pameran majapahit Travel Fair di Grand City
Convex Surabaya, Pameran Gebyar Wisata Nusantara di Jakarta
Convention Centre, Pameran Festival Batik di Graha Manggala
Siliwangi Bandung, Pameran di Suntec City Expo, Singapura,
Pelaksanaan travel dialog ke Temanggung dan Wonosobo Jawa
Tengah, Banjar dan Ciamis Jawa Barat, Lamongan dan
Bojonegoro Jawa Timur, DKI Jakarta, Lampung, serta
Pelaksanaan promosi melalui media elektronik berupa 8 kali
jumpa pers, 2 kali talk show di radio, 1 kali talk show di televisi, 1
kali penulisan artikel budaya dan pariwisata di media cetak dan
Farm Trip 4 kali..
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
363
d) Penyusunan 50 eksemplar buku statistik kebudayaan dan
pariwisata sesuai keadaan dan perkembangan terkini.
e) Pelaksanaan 2 kali pelatihan pemandu wisata terpadu.
f) Penyusunan 1 dokumen pengkajian dan penelitian pemanfaatan
dana promosi pariwisata
2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
a) Pelaksanaan kegiatan pengembangan daerah tujuan wisata
berupa 1 kali lomba desa wisata dan 3 kali pelatihan bagi
masyarakat desa wisata, penataan dan pemeliharaan 4 obyek
dan daya tarik wisata dan fasilitasi pengembangan 10 desa
wisata.
b) Pelaksanaan 3 kali sosialisasi peraturan perijinan usaha
pariwisata, 20 kali pengawasan dan pelayanan perijinan
pariwisata, dan pengklasifikasian 15 jenis usaha pariwisata.
c) Pengelolaan dan pengembangan Museum Gunung Merapi.
d) Pelaksanaan pembangunan Camping Ground tahap 3 di
Kalitengah, Glagaharjo, Cangkringan dan 1 paket pembangunan
Kawasan Wisata Gunung Bengkel .
3. Program Pengembangan Kemitraan
a) Pelaksanaan 6 kali pembinaan petugas desa wisata, fasilitasi 4
kali pertemuan forum komunikasi desa wisata, 6 kali operasional
petugas pengamanan wisata, 72 kali operasional polisi
pariwisata dan 5 kali pembinaan usaha wisata.
b) Pelaksanaan 3 kegiatan koordinasi usaha jasa pariwisata.
c) Pelaksanaan 2 kegiatan pengembangan SDM pelaku usaha
bidang pariwisata.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pariwisata
sebagaimana buku lampiran)
c. SKPD Penyelenggara Urusan
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati
Sleman Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
364
penyelenggara urusan pariwisata adalah Bidang Pengembangan
Pariwisata dan Bidang Pemasaran Pariwisata. Secara rinci, kedudukan,
tugas pokok dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah
sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan Parwisata di Bidang
Bidang Pengembangan Pariwisata dan Bidang Pemasaran Pariwisata
berjumlah 42 orang. Secara rinci SDM penyelenggaraan urusan
pariwisata menurut golongan dan pendidikan adalah sebagaimana
terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan pariwisata sebesar
Rp 3.598.623.00,00 realisasi Rp2.927.338.069,00 atau 81,35%.
Secara rinci alokasi anggaran dan realisasi masing-masing program
adalah sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, anggaran sebesar
Rp456.778.000,00 realisasinya Rp422.326.500,00 atau 92,46%.
2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, anggaran sebesar
Rp1.086.280.000,00 realisasinya Rp633.084.750,00 atau sebesar
58,28%.
3. Program Pengembangan Kemitraan, anggaran sebesar
Rp159.589.000,00 realisasinya Rp.145.923.000,00 atau 91,45%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan pariwisata melalui sinkronisasi usulan dari
kecamatan, pelaku wisata dengan rencana kerja Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan pariwisata
di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
1) Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia pelaku wisata
terutama di desa wisata yang berimplikasi pada lemahnya
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
365
manajemen usaha pariwisata. Upaya yang ditempuh adalah
pembinaan kepada pelaku wisata melalui pelatihan, penyuluhan dan
studi orientasi.
2) Bencana erupsi Merapi mengakibatkan turunnya jumlah kunjungan
wisatawan baik domestik maupun manca negara serta rusaknya
sarana prasarana wisata terutama di kecamatan Pakem dan
Cangkringan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut
antara lain perbaikan sarana prasarana wisata dan dengan promosi
wisata.
6. Urusan Perindustrian
a. Program dan Kegiatan
1. Program pengembangan Industri Kecil dan Menengah
a) Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap
pemanfaatan sumber daya melalui pelatihan ketrampilan dan
teknologi Industri Kecil/Industri Rumah Tangga (IK/IRT) dalam
rangka pemanfaatan potensi setempat, pelatihan ketrampilan
Industri kecil kerajinanmendong dan pelatihan ketrampilan dan
teknologi Industri kecil kerajinantenun ATBM.
b) Pemberian kemudahan izin usaha industri kecil dan menengah.
c) Pelatihan ketrampilan dan manajemen usaha bagi IK/IRT di
lingkungan pabrik rokok.
2. Program peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.
a) Pembinaan kemampuan teknologi industri.
b) Pengembangan dan pelayanan teknologi industri.
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi program dan kegiatan dalam urusan perindustrian adalah
sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
a) Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan
sumber daya berupa 1 angkatan (15 orang) pelatihan ketrampilan
Industri kecil kerajinanMendong di Desa Sendangsari,
Kecamatan Minggir, dan 1 angkatan (15 orang) pelatihan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
366
ketrampilan dan teknologi industri kecil kerajinantenun ATBM di
Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan.
b) Pemberian kemudahan izin usaha bagi industri kecil dan
menengah dengan telah terlayaninya 104 ijin yang terdiri dari 74
TDI dan 10 IUI.
c) Pelatihan ketrampilan dan pengelolaan manajemen usaha bagi
IK/IRT di lingkungan pabrik rokok yang diikuti oleh 5 angkatan
(setiap angkatan masing-masing diikuti oleh 20 peserta
dilaksanakan di Berbah dan Mlati; 3 angkatan pelatihan
ketrampilan bagi IK/IRT di lingkungan pabrik rokok masing-
masing juga diikuti oleh 20 peserta, yang dilaksanakan di Kalitirto
Berbah). Materi pelatihan di Berbah berupa pelatihan pembuatan
abon ikan, dendeng ikan air tawar, nugget, crispy dan pepes.
Materi pelatihan di Mlati berupa pembuatan bolu kukus, egg roll,
onde-onde mekar, sakura dan roti kering (Sendangadi) serta
pelatihan membatik (Tlogoadi).
2. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
a) Pembinaan kemampuan teknologi industri sebanyak 12 kali yaitu
untuk 30 orang pengrajin yang telah mengisi Showroom Dinas
Perindagkop, 15 orang pengrajin makanan pembuat bakpia di
Minomartani, 15 orang pengrajin genteng di Kwagon, Sidorejo,
Godean, 15 orang pengrajin genteng di Krapyak, Margoagung,
Seyegan, 15 orang pengrajin makanan ringan di Lumbungrejo,
Tempel, 15 orang anggota kelompok pengrajin pasir semen di
Sidoarum, Godean, 15 orang anggota kelompok pengrajin
genteng di Karang Beran, Margodadi, Seyegan, 15 orang
pengungsi dari Umbulharjo, Cangkringan, 15 orang ibu-ibu
pembuat batik di Gatak, Donokerto, Turi, 15 orang pengungsi dari
Glagaharjo, Cangkringan dan 15 orang pengungsi dari
Kepuharjo, Cangkringan.
b) Pengembangan dan pelayanan teknologi melalui pelatihan
packaging sebanyak 1 angkatan dengan peserta 20 orang pelaku
usaha yang tergabung dalam Kelompok Harapan Mulia di Dusun
Klaci, Margoluwih, Seyegan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
367
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan kehutanan
sebagaimana buku lampiran)
c. SKPD Penyelenggara Urusan
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati
Sleman Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten
Sleman, penyelenggara urusan perindustrian adalah Bidang
Perindustrian. Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi adalah sebagaimana
terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan perindustrian di Bidang
Perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
berjumlah 18 orang. Secara rinci SDM penyelenggaraan urusan
perindustrian menurut golongan dan pendidikan adalah sebagaimana
terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perindustrian sebesar
Rp280.638.935,00 realisasi Rp195.155.000,00 atau 69,53%. Secara
rinci alokasi anggaran dan realisasi masing-masing program adalah
sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah anggaran
sebesar Rp220.638.935,00 realisasi Rp141.130.000,00atau 63,96%.
2. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri anggaran
sebesar Rp60.000.000,00 realisasi Rp54.025.000,00 atau 90,04%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan Perindustrian melalui sinkronisasi usulan
dari kecamatan dengan rencana kerja Dinas Perindustrian Perdagangan
dan Koperasi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
368
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
Perindustrian, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi adalah
sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
1. Ketergantungan bahan baku dari luar daerah bagi industri tertentu.
Upaya yang ditempuh adalah melalui pelatihan penerapan bahan baku
substitusi dan kerjasama dengan instansi terkait dan daerah lain.
2. Produk industri yang dihasilkan kurang dapat memenuhi selera
pasar, baik dari sisi desain, kreasi, maupun kualitas. Solusi yang
dilakukan adalah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yang
bergerak di bidang industri kreatif, disamping itu juga meningkatkan
kualitas produk dengan inovasi teknologi.
7. Urusan Perdagangan
a. Program dan Kegiatan
1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengaduan Konsumen
a) Fasilitasi penyelesaian masalah-masalah pengaduan konsumen
b) Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa
2. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
a) Pengembangan data base informasi potensi unggulan
b) Pembangunan promosi perdagangan internasional
3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
a) Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha
b) Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan
c) Penyempurnaan perangkat peraturan kebijakan dan pelaksanaan
operasional
4. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dengan
kegiatan Fasilitasi Sertifikasi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
5. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
a) Pendataan pedagang di luar dasaran
b) Pendataan pedagang kaki lima
c) Kajian pengelolaan pedagang kaki lima
d) Pelayanan Taman Kuliner Condongcatur
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
369
6. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi
a) Sosialisasi pemeliharaan bangunan
b) Kajian pengembangan pasar
c) Pemeliharaan bangunan pasar
7. Program Pembinaan dan Penataan Pedagang Pasar
a) Peningkatan pelayanan pedagang pasar
b) Pembinaan pedagang pasar
c) Pembinaan pengelola pasar desa
d) Penataan pedagang dan tempat dagangan
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi program dan kegiatan dalam urusan perdagangan adalah sebagai
berikut:
1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
a) Fasilitasi penyelesaian masalah-masalah pengaduan konsumen
melalui kegiatan sosialisasi dengan materi hak dan kewajiban
konsumen dan pelaku usaha, pengawasan barang dan jasa yang
beredar di pasar, metrologi, UU Pangan dan bahan tambahan
pangan, hygenitas dan sanitasi makanan; pengaduan dan
penyelesaian sengketa konsumen yang dilaksanakan dalam 3
angkatan dengan jumlah peserta masing-masing 40 orang, yaitu : di
Merdikorejo Tempel, Harjobinangun Pakem dan di Trihanggo
Gamping; peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa
berupa pengawasan peredaran barang dan jasa terhadap 40 toko
dan 14 agen di wilayah Kabupaten Sleman, meliputi toko kelontong,
elektronik, makanan, minuman dan obat; monitoring harga sembilan
bahan pokok terhadap 20 komoditi dengan mengambil sampel 3
pasar yang dianggap representatif yakni Pasar Tempel, Godean, dan
Prambanan serta 8 kali monitoring distribusi barang dalam
pengawasan yaitu pupuk dan gas.
b) Sosialisasi Sertifikasi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan
fasilitasi pengusulan dokumen sertifikasi HAKI untuk 3 UKM 1 kali.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
370
2. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
a) Pengembangan data base informasi potensi unggulan melalui
pemantauan realisasi ekspor dan impor Kabupaten Sleman yang
dilakukan setiap bulan selama 1 tahun. Pada tahun 2010 ada 43
eksportir, 5 importir dan 31 UKM non SKA.
b) Promosi perdagangan internasional berupa Pameran IFFINA di JI
Expo Arena PRJ Kemayoran Jakarta, dengan peserta yang
terfasilitasi sebanyak 6 UKM, Pameran Pekan Raya Jakarta di JI
Expo Kemayoran Jakarta, dengan peserta yang terfasilitasi
sebanyak 21 UKM, PPE/TEI di JI Expo Kemayoran Jakarta, dengan
peserta yang terfasilitasi sebanyak 6 UKM, pameran JEE di JEC
Yogyakarta, dengan peserta yang terfasilitasi sebanyak 7 UKM,
INACRAFT 2010 di JCC Senayan Jakarta, dengan peserta yang
terfasilitasi sebanyak 6 unit usaha dan Pameran Produk Budaya
2010 di JCC Senayan Jakarta, dengan peserta yang terfasilitasi
sebanyak 9 pengrajin.
3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
a) Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha melalui
penerbitan 2508 ijin usaha perdagangan yang terdiri dari 1406 SIUP,
1083 TDP, 19 TDG.
b) Sosialisasi Perda Nomor 7 Tahun 2006 tentang Kemitraan antara
Pasar Modern dan Toko Modern dengan Usaha Kecil di Pandan
Garden Resto Sleman dalam 2 angkatan, angkatan I peserta
sebanyak 25 orang dari UKM binaan UPTD Agro Bisnis dan angkatan II
di peserta sebanyak 25 orang dari UKM binaan IKAPIM, terfasilitasinya
forum komunikasi produsen produk lokal dengan pelaku usaha
sebanyak 4 angkatan dilaksanakan Pandan Garden Resto Sleman,
angkatan I Forum komunikasi antara UKM anggota IKAPIM dengan
PT. Carefour peserta sebanyak 30 orang, angkatan II Forum
komunikasi antara UKM binaan UPTD Agro Bisnis dengan PT. Lion
Superindo peserta sebanyak 30 orang, angkatan III Forum komunikasi
antara UKM anggota IKAPIM dengan PT. Mirota dilaksanakan peserta
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
371
sebanyak 30 orang, angkatan IV forum komunikasi antara UKM binaan
UPTD Agro Bisnis dan IKM binaan Bidang Perindustrian dengan PT.
Lion Superindo peserta sebanyak 30 orang.
c) Penyempurnaan perangkat peraturan kebijakan dan pelaksanaan
operasional berupa penyusunan raperda ijin usaha toko modern,
pusat perbelanjaan dan pasar tradisional dengan sasaran IUTM,
IUPP, IUP2T, identifikasi 80 toko modern, sosialisasi Perbup
Penataan Lokasi Toko Modern dan Pusat Perbelanjaan dengan
peserta dukuh, kepala desa, camat, instansi terkait dan anggota
DPRD.
4. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi:
a) Sosialisasi pemeliharaan bangunan di 15 lokasi pasar
b) Penyusunan 4 kajian pengembangan pasar dan site plan Pasar
Bronggang dan Pasar Kemloko, penggalian potensi Pasar Pucung
dan Pasar Salakan.
c) Pemeliharaan bangunan di 14 kelompok pasar
5. Program Pembinaan dan Penataan Pedagang Pasar:
a) Peningkatan pelayanan pedagang pasar di 14 kelompok pasar,
peralatan kebersihan, peralatan keamanan di 14 kelompok pasar,
bantuan pengambilan sampah di 28 TPS, perawatan peralatan di 14
kelompok pasar.
b) Pelaksanaan pembinaan pedagang pasar di 14 kelompok pasar
c) Pelaksanaan penataan pedagang dan tempat dagangan di 8 pasar 2
kali.
6. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan :
a) Pelaksanaan penataan pedagang di luar dasaran di wilayah 4 pasar
kabupaten
b) Pelaksanaan pendataan PKL di wilayah aglomerasi perkotaan di
Kecamatan Gamping, Kecamatan Depok, Kecamatan Mlati,
Kecamatan Ngaglik dan Kecamatan Kalasan.
c) Pelaksanaan pelayanan Taman Kuliner Condongcatur 12 bulan.
d) Pelaksanaan pembinaan dan penataan PKL di 16 kecamatan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
372
c. SKPD Penyelenggara Urusan
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor
23 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman,
penyelenggara urusan perdagangan adalah bidang perdagangan. Secara
rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi adalah sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan perdagangan di Bidang
perdagangan berjumlah 15 orang. Secara rinci SDM penyelenggaraan
urusan perdagangan menurut golongan dan pendidikan adalah
sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perdagangan sebesar
Rp2.650.030.250,00 realisasi Rp2.441.104.025,00 atau 92,11%. Secara
rinci alokasi anggaran dan realisasi masing-masing program adalah
sebagai berikut:
1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan,
anggaran sebesar Rp174,262.500,00 realisasi Rp161.871.000,00 atau
92,89%.
2. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor anggaran sebesar
Rp550.301.750,00 realisasi Rp440.507.350,00 atau 80,05%.
3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri anggaran
sebesar Rp183.282.250,00 realisasi Rp170.261.750,00 atau 92,90%.
4. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan anggaran
sebesar Rp462.235.750,00 realisasi Rp450.173.250,00 atau 93,67%.
5. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi anggaran
sebesar Rp783.948.000,00 realisasi Rp772.106.750,00 atau 98,49%.
6. Program Pembinaan dan Penataan Pedagang Pasar anggaran sebesar
Rp496.000.000,00 realisasi Rp446.183.925,00 atau 89,95%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
373
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan Perdagangan melalui sinkronisasi usulan dari
kecamatan dengan rencana kerja Dinas Perindustrian, Industri,
Perdagangan dan Koperasi.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan Perdagangan
sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
1. Rendahnya daya saing produk Sleman di pasar global maupun nasional
terutama dalam mengimbangi produk-produk impor. Upaya yang telah
dilakukan melalui peningkatan mutu produk.
2. Masih lemahnya pelaku usaha dalam membaca peluang. Solusi yang
ditempuh melalui pengembangan jejaring kerja.
3. Kondisi sebagian pasar tradisional sudah tidak lagi dapat
mengakomodasi kebutuhan pedagang yang meningkat dan tuntutan
pengunjung yang membutuhkan akses yang praktis dan nyaman dalam
berbelanja. Solusi yang ditempuh dengan membuat kajian dan
rehabilitasi beberapa pasar tradisional.
4. Erupsi Merapi menyebabkan kelesuan perdagangan sayur mayur.
Akibat abu vulkanik Merapi, petani sayur banyak yang mengalami gagal
panen. Akibatnya harga sayur sempat melambung dan langka di
pasaran. Solusi yang dilakukan adalah meminta pasokan dari daerah
sentra sayur yang tidak terdampak oleh erupsi Merapi.
8. Urusan Ketransmigrasian
a. Program dan Kegiatan
Program Transmigrasi Regional
a) Penyuluhan Trasmigrasi Regional
b) Bimbingan Petugas Pendaftaran dan Validasi Minat Transmigrasi
c) Penyiapan Pelayanan Penempatan Calon Transmigran
d) Fasilitasi Pengembangan Usaha bagi Transmigran Paska Penempatan
e) Fasilitasi Forum Mitra Makarya Muktitama
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
374
b. Realisasi Program dan Kegiatan
Realisasi Program Transmigrasi Regional adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan 50 kali penyuluhan trasmigrasi regional di 50 desa di
wilayah Kabupaten Sleman yang diikuti oleh 30 orang peserta setiap
kali penyuluhan.
2. Pelaksanaan bimbingan petugas pendaftaran yang diikuti 86 peserta
dari 17 Kecamatan dan validasi minat transmigrasi yang diikuti diikuti 17
orang dari 17 kecamatan.
3. Penyiapan pelayanan penempatan calon transmigran dengan jumlah
terdaftar 3. 565 orang.
4. Fasilitasi pengembangan usaha bagi transmigran paska penempatan
berupa monitoring dan penyerahan bantuan modal pengembangan
usaha untuk 3 KK di lokasi Sesayap, Kabupaten Ketapang dan 10 KK
di Nunukan Kalimantan Timur.
5. Penjajagan dan koordinasi program penempatan transmigrasi tahun
2011-2012 di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan,
Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah dan Kabupaten Konawe
Selatan Sulawesi Tenggara.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor
20 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Sleman, penyelenggara urusan
transmigrasi adalah Bidang Transmigrasi dan Penanganan Kemiskinan.
Secara rinci, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan
Sosial adalah sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan ketransmigrasian di Bidang
Transmigrasi dan Penanganan Kemiskinan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
berjumlah 17 orang. Secara rinci SDM penyelenggaraan urusan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
375
ketransmigrasian menurut golongan dan pendidikan adalah sebagaimana
terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan transmigrasi sebesar
Rp376.970.000,00 realisasi Rp312.046.550,00 atau 82,78%. Secara rinci
alokasi anggaran dan realisasi program Transmigrasi Regional sebesar
Rp376.970.000,00 realisasi Rp312.046.550,00 atau 82,78%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan Transmigrasi dilakukan secara sinergis dan
terkoordinir antar bidang, seksi maupun lintas sektor. Selain itu usulan dan
aspirasi dari masyarakat diserap melalui meanisme musrenbang berjenjang
dari desa, kecamatan sampai dengan kabupaten.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan transmigrasi,
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial adalah sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
1. Penempatan calon transmigrasi telah ditentukan berdasarkan kuota dari
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sehingga tidak dapat
mengakomodasi tingginya minat calon transmigran dari Kabupaten
Sleman. Solusi yang dilakukan adalah mengintensifkan koordinasi
dengan pemerintah pusat mengenai besaran kuota.
2. Pemerintah daerah tujuan transmigrasi tidak memenuhi kesepakatan
yang tertuang dalam MoU/nota kesepahaman. Solusi yang dapat
dilakukan adalah melakukan pengawalan/pemantauan terhadap
pelaksanaan nota kesepahaman.