business plan

27
1 A. JUDUL PROGRAM “TAMPAR NGALAM” Terobosan Pempek Bakar Tenggiri Sebagai Alternatif Peluang Usaha Baru Di Kota Malang. B. LATAR BELAKANG Usaha Kuliner merupakan suatu peluang usaha yang sedang marak dikembangkan pada beberapa tahun terakhir. Usaha kuliner dapat dikatakan tidak akan ada matinya. Hal ini dikarenakan pada dasarnya setiap orang memiliki hobi makan. Pempek merupakan makanan khas daerah Palembang yang berbahan dasar ikan. Selain dikonsumsi sebagai menu utama, tak jarang Pempek juga dikonsumsi sebagai makanan ringan (snack). Namun, alangkah disayangkan apabila Pempek yang dulunya dikenal mengandung banyak protein dan omega-3 kini mulai beralih menjadi makanan ringan dengan harga yang lebih murah dan ironinya jajanan tersebut kurang sehat untuk dikonsumsi karena dalam pembuatannya terdapat penambahan boraks dan hanya sekedar menggunakan tepung ikan, bukan daging ikan asli. Mahasiswa di wilayah Malang cenderung memiliki kebiasaan “ngemil” pada waktu

Upload: annisa-bias-cahyanurani

Post on 25-Nov-2015

75 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas MUP

TRANSCRIPT

13

A. JUDUL PROGRAMTAMPAR NGALAM Terobosan Pempek Bakar Tenggiri Sebagai Alternatif Peluang Usaha Baru Di Kota Malang.B. LATAR BELAKANG Usaha Kuliner merupakan suatu peluang usaha yang sedang marak dikembangkan pada beberapa tahun terakhir. Usaha kuliner dapat dikatakan tidak akan ada matinya. Hal ini dikarenakan pada dasarnya setiap orang memiliki hobi makan. Pempek merupakan makanan khas daerah Palembang yang berbahan dasar ikan. Selain dikonsumsi sebagai menu utama, tak jarang Pempek juga dikonsumsi sebagai makanan ringan (snack). Namun, alangkah disayangkan apabila Pempek yang dulunya dikenal mengandung banyak protein dan omega-3 kini mulai beralih menjadi makanan ringan dengan harga yang lebih murah dan ironinya jajanan tersebut kurang sehat untuk dikonsumsi karena dalam pembuatannya terdapat penambahan boraks dan hanya sekedar menggunakan tepung ikan, bukan daging ikan asli. Mahasiswa di wilayah Malang cenderung memiliki kebiasaan ngemil pada waktu senggang. Hal ini di dukung oleh cuaca di daerah Malang yang sejuk sehingga memacu nafsu makan. Selama ini Pempek asli Palembang yang berbahan dasar daging ikan hanya di jual di tempat-tampat tertentu dengan harga yang relatif mahal. Sedangkan penyajiannya hanya sekedar di kukus atau di goreng. Belum ada sebuah inovasi dalam wirausaha yang dapat menarik minat mahasiswa. Sehingga Pempek tidak saja identik dengan jajanan yang bergizi, tetapi juga bisa di buat inovasi yang mengubahnya menjadi jajanan sehat, murah dan mudah untuk dibawa berpergian. Sehingga bisa menarik minat generasi muda saat ini. Generasi muda pada saat ini telah mendapat banyak informasi mengenai bahaya-nya memilih jajan sembarangan. Namun para mahasiswa tersebut belum kritis dalam memilih jajanan Oleh karena itu, tim penulis mengambil peluang usaha dari sebuah inovasi untuk pengembangan usaha kuliner Pempek Palembang. Dengan membuat variasi penampilan lebih modern, berwawasan kebutuhan gizi serta keunikan dalam hal pengolahan yaitu dengan cara dibakar untuk menghindari resiko kolesterol sehingga dapat memenuhi tuntutan perkembangan jaman. Produk yang ingin dihasilkan adalah sebuah Pempek yang mempunyai kemasan yang menarik tetapi tetap mempertimbangan dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat pecinta Pempek atau mahasiswa pada khususnya. Sehingga dengan manajemen yang baik diharapkan usaha ini bisa menghasilkan profit bagi para pelaku usaha. C. PERUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang diangkat adalah: 1. Bagaimanakah strategi untuk membuat inovasi Pempek berbahan dasar ikan Tenggiri yang berpenampilan modern dan memiliki harga jual yang bersaing?2. Bagaimana usaha TAMPAR NGALAM bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal?D. TUJUAN PROGRAMTujuan dari program wirausaha ini adalah : 1. Menghasilkan strategi untuk membuat inovasi Pempek yang berbahan ikan tenggiri yang berpenampilan modern, harga jual bersaing serta diolah dengan cara dibakar.2. Menghasilkan keuntungan yang maksimal dari usaha TAMPAR NGALAM.E. LUARAN YANG DIHARAPKANAdapun luaran yang diharapkan adalah untuk menghasilkan produk unggulan Indonesia yaitu Pempek yang memanfaatkan bahan ikan tenggiri, disajikan tanpa proses penggorengan, bercita rasa tinggi dan mempunyai banyak penggemar setia. Sehingga dengan meningkatkan nilai jual snack Pempek TAMPAR NGALAM diharapkan kedepannya dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal. F. KEGUNAAN PROGRAMSebagai sebuah produk yang sangat memanfaatkan keunggulan lokal yaitu memanfaatkan hasil bumi dan budaya Indonesia, sehingga dengan adanya produk unggulan ini masyarakat dapat terdorong untuk mencintai produk pangan lokal guna mendukung penganekaragaman pangan demi terwujudnya ketahanan pangan. Selain itu manfaat bagi khlayak sasaran adalah dapat meningkatkan pola hidup sehat karena produk unggulan Pempek Bakar berbahan dasar ikan, diolah tanpa proses penggorengan dan tentunya disajikan dengan mengutamakan penampilan yang menggugah selera. G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 1. Peluang Pasar dan PesaingSebagai sasaran konsumen dari pempek, masyarakat lokal pada umumnya masih sangat setia dengan makanan khas Indonesia, walaupun saat ini jajanan modern sudah tersebar dimanapun, seperti pizza, burger dan kebab. Akan tetapi peluang Pempek masih sangat terbuka dengan perbandingan nilai gizi dan pola hidup sehat jika kita mengganti jajanan kita dengan pempek bakar yang lebih bergizi. Adapun sebagai pertimbangan penting adalah keberadaan penjual-penjual Pempek Palembang sebagai pesaing usaha. Hal ini tidak berpengaruh besar terhadap peluang keuntungan yang bisa dimunculkan karena usaha TAMPAR NGALAM. Karena kami menawarkan kosep berjualan yang otomatis sangat berbeda dari penjual-penjual pempek pada umumnya. Dengan inovasi penggunaan daging ikan tenggiri dan dimasak dengan cara dibakar serta kemasan yang menggugah selera, membuat pempek berkembang sesuai tuntutan jaman. Penerapan konsep modern yaitu Pempek Bakar dengan pilihan sensasi pedas yang beragam membuat TAMPAR NGALAM menarik bagi semua kalangan masyarakat dari berbagai usia terutama mahasiswa.2. Penetapan Harga Jual Kalkulasi harga jual produksi yang cermat menentukan maju mundurnya usaha pempek bakar yang dikelola karena disinilah laba dan rugi ditentukan. Apalagi sebagai pelaku baru dalam bisnis pempek bakar yang sudah memiliki banyak sekali pesaing usaha yang lebih lama mendirikan usahanya. Harga produk pastilah menjadi faktor penting dimana jika harga produk kita terlalu mahal dari pada pelaku lama pastinya para konsumen akan beralih kepada produk yang lebih murah. Berikut adalah rancangan penetapan harga jual dan potongan harga yang bisa ditawarkan sebagai promosi, dimulai dengan penghitungan biaya tidak tetap dan biaya tetap selama satu kali produksi yaitu perhari: a. Biaya tidak tetapBahan Pempek1000 gram ikan tenggiri gilingRp. 40.000.275 mililiter airRp. 1.000 3 sendok teh garamRp. 1004 sendok teh gula pasirRp. 5001 sendok makan minyak gorengRp. 3002 putih telurRp. 2.000225 gram tepung saguRp. 25.000Bahan isi100 gram ebi, disangrai, dihaluskanRp. 2.000100 gram cabai rawit hijau, dihaluskanRp. 1.500100 ml kecap manisRp. 3.000Bahan Pemanggang1 kg AbuRp. 8.0001 kg ArangRp. 7.500100 ml Minyak tanahRp. 800Es batuRp. 500 +Rp. 92.200b. Biaya tetap Sewa tempat/hariRp. 3.000Perawatan alat Rp. 1.000Penyusutan alat Rp. 1.000Listrik Rp. 3.000Air Rp. 5.000Bahan bakar Rp. 5.000Kemasan Rp. 40.000Transport Rp. 5.000 + Rp. 64.000 Harga Pokok Produksi (I): Biaya tidak tetap + biaya tetap = Rp. 92.200 + Rp. 64.000= Rp. 156.200Jadi diperlukan biaya Rp.156.200 untuk memproduksi 100 biji pempek setiap harinya. Artinya, diperlukan Rp. 1562 untuk membuat 1 buah pempek.-Penerimaan perbulan adalah Rp. 156.200 x 30 hari = Rp. 4.686.000-Penetapan harga jual dapat didasarkan pada keuntungan yang diinginkan. Pada umumya pengambilan keuntungan adalah sebesar 60% dari biaya produksi. Berdasarkan pertimbangan diatas maka diperoleh harga jual sebagai berikut:Rp. 1.562 x 60 % = Rp. 937Jadi harga jual 1 buah pempek adalah Rp. 1.562 + Rp. 937 = Rp. 2.499,2 dibulatkan menjadi Rp. 2.500 per biji.3. Prakiraan Waktu Pengembalian ModalLamanya waktu pengembalian modal tergantung pada kontinuitas produksi dan penjualan TAMPAR NGALAM. Apabila target konsumen adalah para mahasiswa dan juga masyarakat umum yang melewati Jalan Veteran, maka volume penjualan perhari pada 4 bulan awal adalah sebanyak 100 biji. Dengan penetapan harga 50% pada 1 bulan pertama, 75% pada bulan kedua dan 100% pada bulan ketiga serta seterusnya, maka diharapkan akan terjadi peningkatan konsumen pada bulan kelima. Dengan asumsi bahwa penjualan perhari dapat menghabiskan semua stok produk, maka dapat diperkirakan bahwa tiap Rp.1 modal yang dikeluarkan akan menghasilkan Rp. 1,6. Nilai rentabilitas adalah 24% yaitu modal yang dikeluarkan mampu menghasilkan keuntungan sebanyak 24%. Kemudian apabila di kalkulasikan dalam waktu, modal yang digunakan akan kembali setelah 4 bulan penjualan. Mengenai perhitungan dari setiap prakiraan dapat dilihat pada bab rancangan biaya.

H. METODE PELAKSANAAN a. Lokasi Usaha Strategis dan Perijinan Lokasi sangat menentukan oleh karena itu pertimbangan dari lokasi usaha adalah dengan menggunakan metode gerobak yang menetap di tempat yang ramai dan tidak jauh dari lokasi produksi, secara jelas terdapat pada gambar 1. yaitu denah lokasi oulet dan produksi. Perijinan sangat penting untuk melakukan pengembangan usaha, pengajuan modal, dan pelabelan produk, selain itu produk akan menjadi lebih dipercaya konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan. b. Strategi Produksi Melakukan system pre-operasi, untuk awal masa usaha dengan menggunakan kapasitas BEP yaitu misalnya hanya 50 % dari BEP. Dan untuk produksi setelah masa pre-operasi, produksi mempertimbangkan produk yang banyak diminati oleh konsumen. Produksi secara permintaan atau order received, dengan system order diharapkan usaha bisa meningkatkan pendapatan dan keutungan. Melaksanakan jadwal produksi sehingga keberlangsungan penjualan bisa terus terjaga. Selalu berusaha mengembangkan resep dan kreativitas macam-macam kue yang di produksi sehingga konsumen merasa terus tertarik dengan variasi kue dan tidak mudah bosan.c. Strategi Operasional Pengontrolan ketersediaan dan pengadaan inventaris usaha sehingga tidak terjadi peningkatan dalam biaya tetap. Melakukan pengadaan bahan pokok produksi secara besar sehingga bisa meminimalisir akan mahalnya bahan pokok. Sistem pengemasan, pengemasan sangat penting untuk menjaga kualitas produk agar tetap baik, mencegah kerusakan atau kontaminasi mikroorganisme. Pengemasan juga bertujuan untuk memudahkan penyimpanan, pengangkutan dan pendistribusian. Selain itu, tentunya dengan kemasan yang menarik dapat meningkatkan nilai jual. Kemasan juga dimanfaatkan sebagai media promosi. Kemasan primer, kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk. Kemasan primer mengutamakan yang bisa dipegang dengan nyaman oleh konsumen, selengkapnya lihat gambar 3. produk pempek bakar. Kemasan sekunder, digunakan untuk membawa selama proses pengangkutan. Walaupun mempertaruhkan meningginya nilai jual dengan semakin bagusnya kemasan sekunder akan tetapi hal itu akan sebanding dengan meningkatnya penjualan yang dihasilkan, desain kemasan sekunder dilihat pada gambar 3. kemasan sekunder . System penyimpanan FIFO (First in First Out) yaitu produk yang lebih dahulu disimpan harus keluar terlebih dahulu.d. Strategi Pemasaran Pemasaran produk dilakukan dengan membuka sebuah outlet di daerah ramai usaha di jalan Veteran Malang. Dengan memanfaatkan desain outlet yang menarik harapannya bisa menarikminat para pembeli, desain outlet seperti di gambar 4. Membidik pelanggan khusus yaitu seperti restoran, hotel, biro perjalanan, dan momen khusus selamatan dan pameran makanan. Membuat dan menyebarkan katalog yang berisi produk dengan ukuran A4 yang didesain dengan menarik dan enak dipandang. Pemasaran melalui Internet, menilik dari cakupan pasar yang luas di hampir semua daerah di Jawa Timur, maka media Internet, khususnya jejaring sosial Facebook, Jaringan Blog, dan website dipandang pontensial sebagai ajang promosi untuk meraih banyak konsumen. Tutur Tinular melalui manusia, menggunakan teknik word of mouth (mulut ke mulut), pemberitahuan dari teman ke teman yang lain mengenai usaha yang dijalankan, serta minta referensi dari pelanggan. SMS (Short Message Service) dari Handphone, mengirim SMS kepada teman, saudara, atau kerabat mengenai produk TAMPAR NGALAM. e. Manajemen Tim Wirausaha Tim wirausaha terdiri dari tiga orang yang masing-masing bertugas sebagai kepala bagian produksi, kepala bagian operasional dan keuangan dan kepala bagian pemasaran. Tugas masing-masing kepala bagian adalah sebgai berikut: Kepala Bagian Produksi.1. Membuat daftar Produk yang akan dihasilkan dengan penomeran produk. Menetapan Harga Pokok Produksi (HPP), sebagai penetapan Harga jual dan potongan harga.2. Mengatur jadwal produksi.3. Inventarisasi kebutuhan bahan baku dan rencana pembelian bahan baku, menjaga ketersediaan bahan baku dengan permintaan pengadaan ke bagian keuangan.4. Laporan hasil produksi secara periodik yaitu harian, mingguan dan bulanan5. Menerima nota penjualan dan retur barang dan merekapnya untuk menghitung hasil produksi yang terjual.6. Melakukan control dan evaluasi hasil produksi, menjaga kualitas produk.7. Membuat usulan dan kreativitas produksi. Kepala Bagian Operasional dan keuangan :1. Mengelola inventarisasi kebutuhan untuk pengisian gerobak, misalnya rak, showcase, tempat duduk, sound system, pemanas, cooler, nota, kemasan dan sebagainya. 2. Memonitor dan evaluasi terhadap produk yang laku dan permintaan customer untuk pengadaan3. Evaluasi hasil penjualan dan proyeksi kebutuhan yang akan datang.4. Bertanggung jawab atas waktunya gerobak untuk dibuka dan ditutup.5. Menerima dan menginformasikan ke bagian pemasaran untuk order pemesanan baik langsung atau telepon6. Mengontrol dan menyelesaian biaya-biaya tetap setiap bulannya, seperti sewa tempat, listrik, biaya telpon, transportasi dan air. 7. Membuat laporan-laporan keuangan seperti laporan laba atau rugi dan Cash Flow. Kepala bagian pemasaran:1. Membuat estimasi kapasitas produksi untuk penjualan berdasarkan pasar yang akan diraih.2. Mengajukan desain produk untuk penawaran promosi3. Mempersiapkan program dan kebutuhan promosi, seperti: Logo, kemasan, brosur, spanduk, desain gerobak, kantong plastic dan kotak kemasan.4. Membuat jadwal dan waktu promosi, seperti waktu dan hari dilakukan pemotongan harga atau discount berdasarkan survey kelayakan waktu penjualan.I. JADWAL KEGIATAN Tabel 1. Jadwal pelaksanaan usaha TAMPAR NGALAM/No. Kegiatan Bulan 1Bulan 2Bulan 3Bulan 4Bulan 5

1Konsultasi

2Persiapan alat dan bahan

3Penyediaan Gerobak

4Persiapan administrasi

5Persiapan operasional

6Promosi

7Produksi Pre-operasi

8Pre-operasi

9Proses Produksi

10Evaluasi

11Pembuatan laporan

J. RANCANGAN BIAYA Biaya bahan pokok Produksi dalam 30 hariRp. 4.686.000Biaya pengadaan gerobak Rp. 3.000.000Biaya pengadaan kemasan Rp. 1.200.000Biaya promosiRp. 300.000 +Jadi jumlah dana yang dibutuhkanRp. 9.186.000a. Penentuan Pendapatan (TR) : Dalam pengambilan laba selalu mempertahankan harga jual yang bisa bersaing di pasaran. Biaya produksi perbiji adalah Rp. 1562. Pengambilan keuntungan yang wajar adalah 60% dari biaya produksi sehingga 60 % x Rp. 1562 = Rp. 937Laba per hari = Rp. 937 x 100 biji = Rp. 93.700 Laba per bulan = Rp 93.700 x 30 hari = Rp. 2.811.000b. Keuntungan ()Keuntungan merupakan nilai pendapatan dikurangi nilai kerja keluarga. Gaji yang diberikan untuk pegawai adalah Rp. 20.000/hari. Keuntungan berbeda dengan pendapatan sehingga dapat di hitung dengan rumus berikut:Keuntungan = TR NKK = Rp.2.811.000 (Rp.20.000x30 hari) = Rp. 2.211.000c. Analisis R/C RatioAnalisis R/C ratio adalah analisis untuk mengetahui perbandingan antara total penerimaan dengan biaya produksi yang dikeluarkan pada satu periode produksi. RC = Total Pemasukan (Biaya tetap + biaya tidak tetap)= Rp. 2.500 x 100Rp. 156.200= Rp. 1,6Perbandingan penerimaan dengan biaya adalah Rp.1,6 Artinya dengan mengeluarkan biaya atau modal sebesar Rp. 1,00, maka akan dihasilkan penerimaan sebesar Rp. 1,6. Dapat disimpulkan bahwa usaha ini efektif dan efisian untuk dijalankan. d. Perhitungan Break Event Point (BEP)Break Event Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung rugi atau impas. Biaya variable adalah biaya yang dikeluarkan saat kita melakukan penjualan yaitu nota penjualan dan kantong plastic sebesar Rp. 500 setiap unit BEP(unit) =Harga Pokok Produksi Harga jual per unit Biaya Variabel = Rp. 156.200 Rp. 2.500 Rp.500 = Rp. 78 buah Artinya saat usaha bisa menjual 78 buah pempek dalam 1 hari, maka usaha tersebut sudah mencapai impas dengan biaya yang telah dipakai.

Dengan kata lain, usaha TAMPAR NGALAM tidak berada pada posisi untung atau rugi apabila harga jual pemepek bakar adalah Rp. 1.560/biji atau dapat dibulatkan menjadi Rp. 1.600/biji. e. Rentabilitas

R = L x 100% MMerupakan kemampuan modal yang diberikan pada suatu usaha untuk memperoleh keuntungan. Rentabilitas dihitung melalui rumusR = Rp.2.211.000 x 100% = 24% Rp. 9.186.000Dari perhitungan diketahui bahwa nilai rentabilitas adalah sebesar 24%. Usaha TAMPAR NGALAM tergolong baik meskipun terjadi kemungkinan inflasi sebesar 5%, yaitu modal yang dikeluarkan tetap menghasilkan keuntungan sebesar 19%.f. Analisis Payback PeriodeEstimasi jangka waktu pengembalian investasi usaha ini dapat ditunjukkan dengan menghitung nilai payback periode. Payback periode pada usaha adalah: Payback Periode = Jumlah keseluruhan dana Keuntungan per Bulan = Rp. 9.186.000Rp. 2.211.000 = 4,2Bulan Dari hasil perhitungan payback periode diatas, dihasilkan angka sebesar 4,2 bulan. Artinya dalam jangka waktu 4 bulan 6 hari modal usaha ini akan kembali. Penjelasan lebih lanjut mengenai gambaran lamanya waktu pengembalian modal, dapat dilihat pada tabel 2 lampiran 1.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Proyeksi cash flowTabel 2. Proyeksi cashflowMasukBulan 1 (pre-operasi)Bulan 2Bulan 3Bulan 4Total

Setoran modalRp. 9.186.000--Rp. 9.186.000

Omzet Rp. 2.211.000Rp.4.422.000Rp.6.633.000Rp.8.844.000Rp.22.110.000

Total masuk Rp.11.397.000Rp 4.422.000Rp.6.633.000Rp.8.844.000

Keluar

Harga pokok produksiRp. 2.343.000Rp.3.514.500Rp.4.686.000Rp. 4.686.000Rp.15.233.500

Pengadaan Gerobak Rp. 3.000.000---Rp. 3.000.000

Pengadaan Kemasan Rp. 1.200.000---Rp. 1.200.000

Promosi Rp. 300.000Rp. 300.000Rp. 300.000Rp. 300.000Rp. 1.200.000

Total keluar perbulan Rp. 6.843.000Rp.3.814.500Rp.4.986.000Rp. 4.986.000

Arus kas bersih per-bulan Rp. 4.554.000Rp. 607.500Rp.1.647.000Rp. 3.868.000

Saldo bulan sebelumnya Rp. -Rp.4.554.000Rp.5.161.500Rp. 6.808.000

Sisa kas pada akhir bulanRp.4.554.000Rp.5.161.500Rp.6.808.000Rp. 10.666.000

Tabel 3. Laba atau rugi dan neraca usaha TAMPAR NGALAMb. Laba atau rugi Neraca Omzet Rp.22.110.000Aktiva Jumlah

Harga pokok produksiRp.15.233.500Kas Rp. 10.666.000

Laba kotor Rp. 6.876.500Gerobak Rp. 3.000.000

Promosi Rp. 900.000Total aktiva Rp. 13.666.000

Depresiasi kendaraan Rp. 300.000Pasiva

Depresiasi peralatan Rp. 600.000Modal Rp. 9.186.000

Total biaya Rp. 1.500.000Laba ditahan Rp 5.376.500

Laba bersih Rp. 5.376.500Total pasiva Rp. 14.565.000

Lampiran 2.Gambar 1. Denah lokasi pemasaran produk TAMPAR NGALAM

UB

Lokasi pemasaran

MX

MATOS

Dapur produk

Jl. VeteranITN

Gambar 2. Produk dan Banner TAMPAR NGALAM

Gambar 3. Kemasan produk TAMPAR NGALAM

Gambar 4. Gerobak franchise TAMPAR NGALAM