business combination

46
KOMBINASI BISNIS

Upload: linda-tandriany

Post on 17-Jan-2016

44 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Akuntansi Keuangan Lanjutan II

TRANSCRIPT

Page 1: Business Combination

KOMBINASI BISNIS

Page 2: Business Combination

Kombinasi Bisnis (penggabungan usaha) adalah penyatuan entitas-entitas bisnis yang sebelumnya terpisah. Kombinasi Bisnis terkait dengan penggabungan atas pengendalian kepemikilikan dua atau lebih enitas yang sebelumnya merupakan entitas yang terpisah. Konsep pengendalian berhubungan dengan kemampuan untuk mengarahkan kebijakan keuangan, operasional maupun manajemen.

Secara tradidional, pengendalian diperoleh melalui kepemilikan saham mayoritas (majority interest) atas modal saham biasa (common shares). Namun beberapa keragaman penerapan perjanjian operasional dan finansial yang diterapkan dalam beberapa tahun terakhir juga menimbulkan kemungkinan perolehan pengendalian tanpa kepemulikan mayoritas, bahkan tanpa kepemilikan sama sekali.

Tujuan penggabungan usaha adalah profiabilitas, kombinasi bisnis juga ditujukan untuk memperoleh efisiensi melalui intergrasi operasi secara horisontal atau vertikal atau mengdiversifikasi risiko usaha melalui operasi konglomerasi.

Page 3: Business Combination

1.Legal Merger (atau cukup disebut merger) adalah kombinasi bisnis dimana hanya akan ada satu entitas yang bertahan dari berbagai entitas yang bergabung dan entitas lainnya dibubarkan.

Aset dan liabilitas entitas yang diambil alih ditransfer ke entitas yang mengambil alih dan entitas yang diambil alih tersebut dibubarkan atau dilikuidasi. Operasional dari masing-masing entitas yang sebelumnya merupakan entitas terpisah dilanjutkan ke dalam entitas tunggal yang tetap bertahan setelah terjadinya merger.

PERUSAHAAN AA

PERUISAHAANBB

PERUSAHAANAA

Page 4: Business Combination

2. Legal Consolidation (atau cukup disebut dengan konsolidasi) adalah penggabungan usaha dimana kedua entitas yang melakukan kombinasi bisnis langsung dibubarkan dengan membentuk satu entitas yang baru sama sekali.

Aset dan liabilitas dari kedua entitas ditransfer ke entitas yang baru dibentuk terebut. Operasional dari masing-masing entitas yang sebelumnya merupakan enttas yang terpisah dilanjutkan ke dalam entitas tunggal yang baru dan tidak ada entitas yang bergabung dan bertahan setelah konsolidasi.

PERUSAHAAN AA

PERUSAHAAN BB

PERUSAHAANCC

Page 5: Business Combination

3. Akuisisi Saham (Stock Acquisition) terjadi ketika satu entitas mengakuisisi saham berhak suara (saham biasa) entitas lain dan entitas-entitas yang terlibat tersebut melanjutkan operasionalnya sebagai entitas terpisah, namun saling terkait satu sama lainnya. Karena tidak ada entitas yang dilikuidasi, maka entitas yang mengakuisisi memperlakukan hak kepemilikan yang diperolehnya sebagai investasi dalam saham (investment in stock).

PERUSAHAANAA

PERUSAHAANAA

PERUSAHAAN BB

PERUSAHAAN AA

PERUSAHAANBB

Page 6: Business Combination

Entitas yang mengambil alih tidak perlu mendapatkan seluruh saham entitas lain untuk memperoleh pengendalian.

Hubungan yang terjadi dalam akuisisi saham disebut hubungan entitas induk-anak. Entitas induk (parent company atau holding company) adalah entitas yang memiliki kendali atas entitas lain yaitu entitas anak (subsidiary company), biasanya melalui kepemilikan mayoritas saham biasa.

Untuk kepentingan pelaporan keuangan ke publik, entitas induk dan anak menyajikan laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statement) yang mencerminkan seolah-olah merupakan entitas tunggal.

Page 7: Business Combination

Menentukan jenis kombinasi bisnis dapat digambarkan sbb:

ya

tidak

PERUSAHAAN AA BERINVESTASI DI PERUSAHAAN BB

Memperoleh Aset Bersih Memperoleh Saham

Apakah Perusahaan yang diambil alih dilikuidasi

Mencatat sebagai akuisisi saham dan

mengoperasikan sebagai entitas anak

Mencatatnya sebagai legal merjer atau legal

consolidation

Page 8: Business Combination

Akusisi Aset (assets acqusition). Kadang-kadang suatu entitas mengakuisisi aset entitas lain melalui negosiasi langsung dengan manajemen. Perjanjian ini juga dapat menyebabkan entitas pengakuisisi menanggung liabilitas dari entitas lain. Kombinasi bisnis cara ini dapat memgambil bentuk legal merger atau legal consoldation.

Akuisisi saham (stock acquisition). Kombinasi bisnis yang dilakukan dengan akuisisi saham tidak harus melibatkan akuisisi semua saham berhak suara yang beredar. Bagi suatu entitas agar dapat mengendalikan entitas lain melalui kepemilikan saham, hanya diperlukan kepemilikan mayoritas (lebih dari 50%) dari saham berhak suara yang beredar (outstanding common shares).

Page 9: Business Combination

Pembelian suatu entitas pada dasarnya sama dengan pembelian aset atau sekelompok aset. Ketika suatu aset dibeli, maka konsoderasi diberikan sebagai pengganti untuk hak kepemilikan atas aset yang dibeli.

Sama juga ketika suatu entitas dibeli, konsiderasi diberikan sebagai pengganti hak kepemilikan yang diserahkan oleh pemilik entitas yang diakuisisi,

Pada saat aset dibeli, pembeli mencatat aset sebesar biaya perolehan (acqusition cost) yang timbul untuk mengakuisisi aset tersebut.

Biaya perolehan biasanya ditentukan berdasarkan nilai wajar (fair value) aset yang diakuisisi atau nilai wajar konsiderasi yang diberikan.

Page 10: Business Combination

Jika sekelompok aset yang dibeli untuk satu harga beli (lumpsum purchase), maka total biaya perolehan harus dialokasikan keberbagai aset yang diakuisisi berdasarkan nilai wajarnya.

Prinsip yang sama diterapkan untuk perolehan suatu entitas seperti perolehan aset secara individual atau kelompok aset.

Akuntansi Kombinasi Bisnis di Indonesia diatur dalam PSAK No.22 (Revisi 2010).

Page 11: Business Combination

Bedasarkan standar akuntansi kombinasi bisnis yang saat ini diterapkan, pembeli memperhitungkan semua biaya perolehan sehubungan dengan akuisisi aset bersih atau saham entitas lain sebagai bagian dari harga perolehan.

Nilai “konsiderasi” yang diberikan kepada pemilik entitas yang diakuisisi biasanya merupakan bagian terbesar dari total biaya perolehan, tetapi beban-beban lain juga dapat signifikan pula jumlahnya.

Ada tiga jenis biaya yang dapat timbul dalam suatu kombinasi bisnis, yaitu: (1). Biaya langsung, (2). biaya pengeluaran saham (efek), dan (3). Biaya tidak langsung dan umum.

Page 12: Business Combination

Semua biaya langsung sehubungan dengan pembelian suatu entitas diperlakukan sebagai bagian dari total biaya perolehan entitas yang diakuisisi.

Contoh: beban imbal jasa bagi penemu (finders” fee), yang dibayarkan untuk entitas dengan spesialisasi mencari entitas yang sesuai dengan kebutuhan khusus entitas pengakuisisi. Selain itu, biaya langsung juga melibatkan biaya akuntan, biaya hukum, dan jasa penilai yang jumlahnya cukup besar.

Semua biaya langsung tersebut dikapitalisir sebagai bagian biaya perolehan.

Page 13: Business Combination

Biaya-biaya yang berkaitan dengan pengeluaran saham biasa atau saham preferen sehubungan dengan kombinasi bisnis diperlakukan sebagai pengurang harga jual saham dan bukan sebagai tambahan atas harga beli entitas yang diakuisisi.

Contoh: Biaya pendaftaran saham, biaya audit, biaya hukum sehubungan dengan pendaftaran saham, biaya komisi pialang. Semua biaya yang timbul sehubungan dengan pengeluaran obligasi atau sekuritas utang lain sebagai bagian dari kombinasi bisnis diperlakukan sebagai biaya penerbitan obligasi dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut.

Page 14: Business Combination

Semua biaya tidak langsung dan umum dari kombinasi bisnis atau sehubungan dengan pengeluaran sekuritas dalam kombiasi bisnis harus dibebankan sebagai beban periode (period expense) pada saat terjadinya.

Contoh: beban gaji akuntan yang merupakan pegawai entitas pengakuisisi.

Page 15: Business Combination

Contoh Kasus: •Asumsikan bahwa pada tanggal 2 Januari 2012, PT “A “membeli semua aset dan mengakui semua liabilitas PT “B “dalam suatu merger dengan menerbitkan 10,000 lembar saham dengan nilai nominal saham Rp10 per lembar ke PT “B”. •Nilai buku aset bersih PT “B” saat itu Rp300,000 sedangkan nilai wajarnya Rp510,000. •Saham yang diterbitkan tersebut mempunyai nilai pasar Rp600,000. PT “A” mengeluarkan biaya legal dan biaya penilai Rp40,000 sehubungan dengan akuisisi PT “B” dan biaya penerbitan saham Rp25,000.

Page 16: Business Combination

Nilai Buku dan Nilai Wajar dari aset bersih PT “B” tampak sbb:Aset, Liabilitas dan Ekuitas Nilai Buku Nilai

WajarKas dan Piutang 45,000 45,000Persediaan 65,000 75,000Tanah 40,000 70,000Bangunan dan Peralatan 400,000 350,000Akumulasi Penyusutan (150,000)Patent 80,000Total Asset 400,000 620,000

Kewajiban Lancar 100,000 110,000Saham Biasa (nominal Rp 5) 100,000Tambahan Modal Disetor 50,000Saldo Laba 150,000Total Kewajiban dan ekuitas 400,000Nilai Wajar Ekuitas 510,000

Page 17: Business Combination

• Total harga beli sama dengan nilai pasar saham yang diterbitkan oleh PT “A” ditambah dengan biaya tambahan yang terjadi dengan akuisisi tersebut sebesar Rp.640,000

Nilai wajar saham yang diberikan Rp600,000Biaya langsung akuisisi 40,000Total harga beli (biaya perolehan) Rp640,000

• Saham yang diterbitkan oleh PT “A” untuk melakukan kombinasi bisnis dinilai pada nilai wajar dikurangi dengan biaya pengeluaran saham

Nilai wajar saham yang diberikan Rp600,000Biaya pengeluaran saham 25,000Nialai tercatat saham Rp575,000Nilai nominal (10,000 lembar @Rp10) Rp100,000Tambahan Modal disetor Rp475,000

Page 18: Business Combination

Bila dalam kombinasi bisnis satu entitas mengakuisisi aset bersih (net assets), entitas pengakuisisi mencatat dalam pembukuannya aset dan liabilitas entitas yang diakuisisi dalam kombinasi bisnis dan konsiderasi yang diberikan.

Jika total harga beli dari akuisisi tersebut telah ditentukan, maka harga beli itu harus dialokasikan ke masing-masing aset dan liabilitas yang diakuisisi.

Setiap aset dan kewajiban yang diakuisisi yang dapat diidentifikasikan dinilai pada nilai wajar (fair value)-nya pada tanggal kombinasi bisnis.

Selisih antara harga beli di atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi dianggap sebagai harga beli untuk muhibah (goodwill).

Page 19: Business Combination

Berdasarkan teori, goodwill adalah selisih lebih kekuatan kekauatan laba atau kemampulabaan entitas yang diakuisisi; dalam praktiknya, goodwill mencerminkan premi yang dibayarkan untuk mendapatkan hak kendali.

Sebagai Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2012, PT “A” mengakuisisi aset dan liabilitas PT “B” dengan harga beli yang disepakati sebesar Rp640,000. Nilai buku aset bersih PT “B” saat sebesar Rp300,000, sedangkan nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi sebesar Rp510,000.

Hubungan antara total harga beli yang dibayarkan oleh PT “A” untuk memperoleh aset bersih PT “B” pada nilai wajar dan nilai bukunya diilustrasikan sebagai berikut:

Page 20: Business Combination

Analisis selisih antara harga yang disepakati dengan nilai wajar dan nilai buku aset bersih.

Biaya Perolehan investasi

Rp.640,000

Nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasikan

Rp510,000

Nilai buku aset bersih yang dapat diidentifikasikan

Rp300,000

Total Diferensias

i Rp340,000

Selisih lebih biaya perolehan di atas nilai wajar aset yang dapat

diidentifikasi Rp130,000

Selisih lebih nilai wajar dan nilai buku aset bersih yang dapat diidentifikasikan

Ro210,000

Page 21: Business Combination

Ayat jurnal untuk mencacat akuisisi aset bersih PT “B”, yaitu:

Pada tanggal terjadinya kombinasi bisnis, PT “A” mencatat kombinasi bisnis tersebut dengan ayat jurnal sebagai berikut:

Dr Biaya Merger Tangguhan 40,000Cr Kas 40,000(Untuk mencatat biaya langsung yang terakit dengan pembelian aset bersih PT “B”)Dr Biaya pengeluaran saham

tangguhan25,000

Cr Kas 25,000(Untuk mencatat biaya pengeluaran saham)

Page 22: Business Combination

Dr

Kas dan Piutang 45,000

Persediaan 75,000Tanah 70,000Bangunan dan Peralatan 350,00

0Paten 80,000Goodwill 130,00

0Cr Kewajiban Lancar 110,00

0 Saham biasa 100,00

0 Tambahan Modal Disetor 475,00

0 Biaya merger tangguhan 40,000 Biaya pengeluaran saham tangguhan

25,000

Page 23: Business Combination

Ayat jurnal tersebut mencatat masing-masing aset dan liabilitas PT “B”, baik berwujud maupun tidak berwujud pada pembukuan PT “A” sebesar nilai wajar pada tanggal kombinasi bisnis.

Nilai wajar aset bersih (net aseets) PT “B” dicatat sebesar Rp510,000 (selisih antara nilia wajar aset Rp.620,000 dikurangi liabilitas Rp110,000).

Perbedaan Rp130,000 merupakan selisih antara total harga beli Rp640,000 dengan nilai wajar aset bersih PT “B” Rp510,000. yang dicatat sebagai muhibah (goodwill).

PT “A” mencatat biaya yang terjadi untuk melakukan merger secara terpisah dalam akun temporer (biaya merger tangguhan) sampai penyerahan aset bersih oleh PT “B”.

Page 24: Business Combination

Karena biaya merger sebagai bagian dari biaya perolehan, akun temporer tersebut harus ditutup (di kredit) dan dialokasikan keberbagai aset bersih yang dicatat bersama-sama dengan harga beli lainnya.

Biaya penerbitan saham juga dicatat dalam akun temporer dan diakui sebagai pengurang hasil yang diterima entitas dari pengeluaran saham dengan mengurangi jumlah tambahan modal disetor. Dengan demikian, saham yang dikeluarkan dicatat sebesar nilai wajaranya sebesar Rp600,000 dikurangi biaya pengeluaran saham Rp25,000 (sebesar Rp575,000), dimana Rp100,000 nilai nominal saham dicatat dalam akun modal saham dan sisanya Rp475,000 dicatat dalam akun tambahan modal disetor.

Page 25: Business Combination

Ayat jurnal yang dibuat oleh perusahaan PT “B (perusahaan yang diakuisisi) untuk mengakui penerimaan saham PT “A” dan transfer aset dan liabilitas, sebagai berikut:

Dr Investasi saham pada PT “A 600,000Kewajiban Lancar 100,000Akumulasi Penyusutan 150,000

Cr Kas dan Piutang 45,000 Persediaan 65,000 Tanah 40,000 Bangunan dan Peralatan 400,00

0 Keuntungan Penjualan Aset Bersih

300,000

(Untuk mencatat transfer aset bersih ke PT “A”)

Page 26: Business Combination

PT “B” mengakui nilai wajar saham PT “A” pada saat pertukaran dan mengakui keuntungan Rp300,000. Pembagian saham PT “A” dan likuidasi PT “B” dicatat di pembukuan PT “B” dengan ayat jurnal sebagai berikut:Dr Saham biasa 100,000

Tambahan Modal Disetor 50,000Saldo Laba 150,000Keuntungan Penjualan Aset Bersih 300,000

Cr Investasi pada Saham PT “A” 600,000

(Untuk mencatat penerimaan saham PT “A” dan Likuidasi PT “B”)

Page 27: Business Combination

Dalam suatu kombinasi bisnis, goodwill dipandang sebagai semua faktor yang menyebabkan perusahaan dapat memperoleh keuntungan di atas rata-rata. Sebagaimana aset lainnya goodwill dinilai berdasarkan biaya perolehan awalnya dari pembeli jika secara obyektif dapat ditentukan.

Ketika goodwill dibeli sehubungan dengan kombinasi bisnis, bagaimanapun juga jumlah pengeluaran dianggap dapat ditentukan secara obyektif dan dikapitalisir.

Biaya perolehan goodwill diukur berdasarkan sebagai selisih lebih total harga beli diatas nilai wajar dari aset bersih yang dapat diidentifikasi dari entitas yang diakuisisi.

Goodwill yang diakui PT “A” sebesar Rp130,000, selisih antara harga beli Rp640,000 dengan nilai wajar aset bersih yang dapat diidentikiasi Rp510,000.

Page 28: Business Combination

Setelah goodwill diakui dari suatu kombinasi bisnis, perlakuan goodwill harus sesuai dengan PSAK No. 19 tentang aset tidak berwujud dan PSAK No. 22 tentang Kombinasi Bisnis.

Pada saat peroleh, goodwil dinlai pada nilai awalnya (nilai perolehannya), dan selanjutmya di amortisasi selama masa manfaatnya.

Goodwill harus diuji untuk penurunan nilai (impairment in assets value) paling tidak tahunan, pada saat yang sama setiap tahun dan dijui lebih sering jika besar kemungkinan ada kejadian yang mengakibatkan terjadinya penurunan nilai.

Page 29: Business Combination

Kadang-kadang terjadi harga beli entitas yang diakuisisi lebih kecil dibanding nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi. Selisih ini disebut goodwill negatif.

Goodwill negatif ini dapat mengimplikasikan bahwa entitas yang diakuisisi seharusnya dilikuidasi karena aset dan kewajibannya mempunyai nilai yang lebih tinggi secara individu dibandingkan secara keseluruhan sebagai suatu entitas.

Dilain pihak, pandangan yang biasanya dipakai dalam praktik adalah akuisisi tersebut merupakan “pembelian murah” (bergain purchase).

Berdasarkan PSAK No.22 (revisi 2010), kelebihan yang diperoleh dari nilai wajar aset bersih diatas biaya perolehan entitas akan digunakan mengurangi nilai yang lain yang telah ditetapkan atas aset yang diperoleh.

Page 30: Business Combination

Jumlah yang tersisa setelah mengurangi aset tersebut sampai menjadi nol diakui sebagai biaya yang ditangguhkan (deferrd charges) dan diakui sebagai pendapatan yang diamortisasi secara sistematis selama periode yang tidak lebih dari 20 tahu.

Contoh Kasus: Asumsikan PT “A” membeli semua aset dan liabilitas PT “B” tersebut di atas dengan harga Rp460,000, dibayar tunai, sementara nilai wajar aset bersih Rp 510,000. Selisih Rp50,000 diperlakukan sebagai goodwill negatif. Goodwill negatip dialokasikan secara prorata pada berbagai aset yang dapat diidentifikasi dengan perhitungan sebagai berikut:

Page 31: Business Combination

Hubungan antara total harga dan nilai aset bersih yang dapat diiliustrasikan sebagai berikut:

Total dirensiasi

Rp160,000

Nilai wajar aset bersih Rp510,000

Biaya pereolehan investasi

Rp460,000

Nilai buku aset bersih yang dapat

diidentifikasi Rp300,000

Selisih lebih nilai wajar aset yang

dapat didentifikasi di atas biaya perolehan

Rp50,000

Selisih lebih nilai wajar aset bersih diatas nilai

buku yang dapat didentifikasi Rp210,000

Page 32: Business Combination

Aset, Liabilitas dan Ekuitas Nilai Buku

Nilai Wajar

Pengurang (Penyesuaian

)

Nilai yang dicatat

Kas dan Piutang 45,000 45,000 - 45,000Persediaan 65,000 75,000 - 75,000Tanah 40,000 70,000 7,000 63,000Bangunan dan Peralatan-

net250,000 350,000 35,000 315,000

Patent 80,000 8,000 72,000Total Asset 400,000 620,000 50,000 570,000

Kewajiban Lancar 100,000 110,000 - 110,000Saham Biasa (nominal Rp

5)100,000

Tambahan Modal Disetor 50,000Saldo Laba 150,000Total Kewajiban dan

ekuitas400,000

Aset bersih yang dapat diidentifikasi 510,000 - 460,000

Page 33: Business Combination

Penyesuaian (pengurang) atas nilai aset wajar aset bersih yang dapat diidentikasi:

Ayat jurnal yang dibuat oleh PT “A” adalah:

Tanah 70,000 70,000/500,000 x 50,000 =7,000Bangunan dan Peralatan 350,000 350,000/500.000 x 50,000 =

35,000Paten 80,000 80,000/500,000 x 50,000 8,000Jumlah 500,000 50,000

Dr Kas dan Piutang 45,000Persediaan 75,000Tanah 63,000Bangunan dan Peralatan 315,000Patent 72,000

Cr Kewajiban Lancar 110,000 Kas 460,000

Page 34: Business Combination

Selain dengan cara pembelian aset bersih dalam suatu kombinasi bisnis, banyak pula dilakukan dengan melalui pembelian saham berhak suara entitas lain.

Dalam situasi seperti ini, entitas yang diakuisisi tetap mejalankan melanjutkan usahanya (tidak dilikuidasi) dan entitas pembeli mencatatnya sebagai investasi pada saham biasa dari entitas yang diakuisisi.

Sebagaimana pembelian aset bersih, biaya perolehan investasi berdasarkan “nilai konsiderasi” yang diberikan pada saat pembelian saham.

Page 35: Business Combination

Contoh kasus: Pada tanggal 1 Januari 2012, PT “A” menukarkan 10,000 lembar saham nominal Rp10 per lembar, dengan total nilai pasar saat itu Rp600,000 untuk semua saham PT “B” dalam transaksi pembelian tesebut.

Biaya langsung sehubungan dengan pembelian saham PT “B” sebesar Rp40,000 dan biaya penerbitan saham Rp25,000.

PT “A” mencatat perolehan saham PT “B” dengan ayat jurnal sebagai berikut:Dr Investasi dalam saham PT “B” 640,000

Cr Saham biasa 100,000

Tambahan modal disetor 475,000

Biaya merger tangguhan 40,000

Biaya penerbitan saham tangguhan 25,000

Page 36: Business Combination

Ketika kombinasi bisnis dilakukan melaui akuisisi saham, perusahaan yang diakuisisi (PT “B”) dapat terus menjalankan operasinya sebagai entitas yang terpisah, atau entitas yang diakuisisi dapat pula merger dengan entitas pengakuisisinya.

Prosedur akuntansi dan pelaporan untuk investasi saham biasa antarentitas ketika entitas yang diakuisisi terus berdiri akan dibahas pada materi kuliah berikutnya.

Jika entitas yang diakuisisi dilikuidasi, dan aset serta kewajibannya ditransfer ke entitas pengakuisisi, jurnal yang sama dibuat oleh PT “B” sama dengan ayat jurnal yang sebelumnya dibuat.

Page 37: Business Combination

Laporan keuangan yang disajikan setelah kombinasi bisnis hanya mencerminkan entitas gabungan dari tanggal penggabungan.

Ketika kombinasi binis terjadi di tengah-tengah tahun, laba yang diperoleh entitas yang diakuisisi sebelum kombinasi tidak dilaporkan dalam laporan laba-rugi entitas gabungan.

Jika entitas gabungan menyajikan laporan keuangan komparatif (comparative financial statement) dengan laporan keuangan untuk periode sebelum kombinasi bisnis, laporan keuangan tersebut hanya menampilkan akitivitas dan posisi keuangan dari entitas pengakuisisi dan bukan entits yang diakuisisi.

Page 38: Business Combination

Contoh: untuk mengilustrasikan laporan keuangan setelah kombinasi bisnis, asumsikan terdapat informasi berikut untuk PT “A” dan PT “B” tahun 2011 dan 2012.

Pada tanggal 1 Januari 2012, PT “A” mengakuisisi seluruh saham PT “B” dengan menerbitkan 10,000 lembar saham biasa. PT “A” Menyajikan laporan keuangan komparatip untuk tahun 2011 dan 2012. Laba bersih dan laba per saham yang disajikan PT “A” dalam laporan keuangan komparatif untuk dua tahun tersebut, yaitu sbb:

2011 2012PT “A”Laba terpisah (tidak termasuk laba PT “B”

Rp300,000 Rp300,000

Jumlah lembar saham yang beredar 30,000 40,000“PT “B’Laba bersih Rp60,000 Rp60,000

Page 39: Business Combination

Jika PT “A”membeli saham PT “B” pada pertengahan tahun 2012, maka PT “A” hanya akan memasukan laba PT “B” sesudah tanggal akuisisi pada laporan laba-rugi tahun 2012. Jika PT “B” memperoleh laba Rp25,000 di tahun 2012 sebelum akuisisi oleh PT “A” dan Rp35,000 setelah kombinasi bisnis, PT “A” akan melaporkan total laba bersih tahun 2012 sebesar Rp335,000 (Rp.300,000 + Rp35,000).

2011Laba bersih Rp300,00

0Laba per saham (Rp.300,000/30,000 lembar saham)

Rp10

2012Laba berish Rp360,00

0Laba per saham (Rp360,000/40,000 lembar saham)

Rp9

Page 40: Business Combination

Sejumlah pengungkapan (disclosure) diharuskan setlah adanya kombinasi bisnis untuk memberikan informasi kepada pembaca laporan keuangan tentang kombinasi bisnis dan pengaruhnya yang diharapkan atas hasil operasi tahun-tahun berikutnya,

Selain, pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan juga harus termasuk informasi hasil operasi proforma pada periode terjadinya kombinasi bisnis yang seolah-olah kombinasi bisnis tersebut telah terjadi pada awal periode, dan untuk periode sebelumnya jika disajikan laporan keuangan komparatif, seolah-olah kombinasi bisnis tela terjadi pada awal periode.

SEKIAN

Page 41: Business Combination

PT Sempurna melaporkan saldo-saldo akun neraca berikut per 31 Desember 2013.

PT Balantara membeli aset dan kewajiban PT Sempurna seharga Rp670,000 tunai.

 

Nilai Buku Nilai WajarCash and receivable Rp.50,000 Rp.40,000Inventory 100,000 150,000Land 40,000 30,000Building and equipment 400,000 350,000Accumulated depreciation (150,000)Patent - 130,000Total Asset Rp.440,000 Rp.700,000

Accounts payable Rp.80,000 Rp.85,000Common stock 200,000Additional paid in capital 20,000Retained earnings 140,000Total Liabilities and Equities Rp.440,000

Page 42: Business Combination

Dimita:1. Buatlah ayat jurnal yang dibuat PT Balantara untuk

mencatat pembelian tersebut.2. Berdasarkan pertanyaan pada butir 1 di atas,

bagaimana ayat jurnal yang harus dibuat oleh PT Sempurna.

 

Page 43: Business Combination

PT Sempurna melaporkan saldo-saldo akun neraca berikut per 31 Desember 2013.

 

Nilai Buku Nilai WajarCash and receivable Rp.50,000 Rp.40,000Inventory 100,000 150,000Land 40,000 30,000Building and equipment 400,000 350,000Accumulated depreciation (150,000)Patent - 130,000Total Asset Rp.440,000 Rp.700,000

Accounts payable Rp.80,000 Rp.85,000Common stock 200,000Additional paid in capital 20,000Retained earnings 140,000Total Liabilities and Equities Rp.440,000

Page 44: Business Combination

PT Balantara membeli aset dan kewajiban PT Sempurna dengan menerbitkan 10.000 lembar saham biasa Nominal Rp50 per lembar, Nilai wajar saham pada waktu itu Rp670,000. PT Balantara mengeluarkan biaya langsung sehubungan dengan pembelain tersebut Rp 50,000 dan biaya penerbitan saham Rp25,000.

Dimita:1. Buatlah ayat jurnal yang dibuat PT Balantara untuk

mencatat pembelian tersebut.2. Berdasarkan pertanyaan pada butir 1 di atas,

bagaimana ayat jurnal yang harus dibuat oleh PT Sempurna.

Page 45: Business Combination

PT Sempurna melaporkan saldo-saldo akun neraca berikut per 31 Desember 2013.

Nilai Buku Nilai WajarCash and receivable Rp.50,000 Rp.40,000Inventory 100,000 150,000Land 40,000 30,000Building and equipment 400,000 350,000Accumulated depreciation (150,000)Patent - 130,000Total Asset Rp.440,000 Rp.700,000

Accounts payable Rp.80,000 Rp.85,000Common stock 200,000Additional paid in capital 20,000Retained earnings 140,000Total Liabilities and Equities Rp.440,000

Page 46: Business Combination

PT Balantara membeli aset dan kewajiban PT Sempurna dengan menerbitkan 10.000 lembar saham biasa Nominal Rp50 per lembar, Nilai wajar saham pada waktu itu Rp670,000. PT Balantara mengeluarkan biaya langsung sehubungan dengan pembelain tersebut Rp 50,000 dan biaya penerbitan saham Rp25,000. Setelahnya PT Sempurna tidak dilikuidasi

Diminta: Buatlah ayat jurnal yang dibuat PT Balantara untuk mencatat pembelian tersebut.