web viewa. latar belakang. b ... manusia yang baik adalah manusia yang ... untuk membantu manusia...

25
TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI KONSELING KONSELING REALITAS OLEH : KETUA : ASIS (11301001) PEMATERI : WA ODE NURWIDA (113010082) ANGGOTA : LA JUNA HARA (113010059) NASRI (113010060) LA HAEMI (1130100 ) MAIL (113010021) MUHAMMAD NAIM (1130100 ) ANI LA IBU (1130100 ) SEMESTER : IV KELAS : A

Upload: buidan

Post on 30-Jan-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewA. Latar Belakang. B ... Manusia yang baik adalah manusia yang ... Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas diperlukan suatu terapi

TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI KONSELING KONSELING REALITAS

OLEH :

KETUA : ASIS (11301001)PEMATERI : WA ODE NURWIDA (113010082)ANGGOTA : LA JUNA HARA (113010059)

NASRI (113010060)LA HAEMI (1130100 )MAIL (113010021)MUHAMMAD NAIM (1130100 )ANI LA IBU (1130100 )

SEMESTER : IVKELAS : A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

BAUBAU2015

Page 2: Web viewA. Latar Belakang. B ... Manusia yang baik adalah manusia yang ... Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas diperlukan suatu terapi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

kita hidayah dan rahmat-Nya agar senantiasa dekat dengan diri-Nya dalam keadaan

yang bagaimana pun juah. Salam serta shalawat kita hanturkan kepada Nabiullah

SWT yang menghantarkan kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang

benderang dan telah menjadi suri tauladan bagi umat-Nya.

Dalam makalah ini penulis akan membahas masalah mengenai “ Konseling

Realitas“.

Penulis sangat mengharapkan agar pembaca dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan. Saran serta kritik penulis sangat harapkan dari pembaca agar pada

penulisan makalah berikutnya menjadi lebih baik lagi. Seperti kata pepatah tak ada

gading yang sempurnah, begitu juga dengan manusia sendiri.

Baubau, Mei 2015

Penulis

Page 3: Web viewA. Latar Belakang. B ... Manusia yang baik adalah manusia yang ... Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas diperlukan suatu terapi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................

B. Rumusan Masalah....................................................................................

C. Tujuan Masalah.......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................

A. Hakikat Manusia......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................

A. Hakikat Manusia......................................................................................

B. Perkembangan Kepribadian.....................................................................

C. Kasus........................................................................................................

D. Tujuan Konseling Realitas......................................................................

E. Teknik Konseling.....................................................................................

BAB III PENUTUP................................................................................................

A. Kesimpulan..............................................................................................

B. Saran........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................

Page 4: Web viewA. Latar Belakang. B ... Manusia yang baik adalah manusia yang ... Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas diperlukan suatu terapi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang penuh dengan masalah. Tiada seorang pun

hidup di dunia ini tanpa suatu masalah, baik dengan diri sendiri maupun orang lain.

Manusia yang baik adalah manusia yang mampu keluar dari setiap permasalahan

hidupnya. Manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan realitas yang ada dan

memiliki identitas adalah manusia yang dapat berkembang dengan baik dan sehat.

Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas

diperlukan suatu terapi.

Di balik semua itu, banyak manusia yang masih belum mencapai identitas

keberhasilannya. Mereka masih belum dapat mencapai kebutuhan dasar

psikologisnya, yaitu kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk

merasakan bahwa Ia berguna bagi diri sendiri maupun orang lain.

Pada dewasa ini, banyak sekali pendekatan-pendekatan terapi yang dipelajari

oleh konselor. Pendekatan-pendekatan tersebut antara lain : Pendekatan Client-

Centered, Terapi Gestalt, Terapi Tingkah Laku, Terapi Rasional-Emotif, Terapi

Realitas, dan lain-lain. Diantara berbagai pendekatan-pendekatan dan terapi tersebut,

pendekatan dengan Terapi Realitas menunjukkan perbedaan yang besar dengan

sebagian besar pendekatan konseling dan psikoterapi yang ada. Terapi Realitas juga

telah meraih popularitas di kalangan konselor sekolah, para guru dan pimpinan

sekolah dasar dan sekolah menengah, dan para pekerja rehabilitasi. Selain itu, Terapi

Realitas menyajikan banyak masalah dasar dalam konseling yang menjadi dasar

pernyataan-pernyataan seperti: Apa kenyataan itu? Haruskah terapis mengajar

pasiennya? Apa yang harus diajarkan? Dan sebagainya. Sistem Terapi Realitas

difokuskan pada tingkah laku sekarang. Oleh karena itu, seorang konselor maupun

calon konselor wajib mempelajari Terapi Realitas.

Page 5: Web viewA. Latar Belakang. B ... Manusia yang baik adalah manusia yang ... Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas diperlukan suatu terapi

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini penulis bermaksud membahas tentang :

1. Apa itu Hakikat Manusia Konseling Realitas ?

2. Apa itu Perkembangan Kepribadian Konseling Realitas ?

3. Apa itu Kasus Konseling Realita ?

4. Apa itu Tujuan Konseling Realitas ?

5. Apa itu Teknik Konseling Realitas ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Hakikat Manusia Konseling Realitas.

2. Untuk Mengetahui Perkembangan Kepribadian Konseling Realitas.

3. Untuk Mengetahui Kasus Konseling Realita.

4. Untuk Mengetahui Tujuan Konseling Realitas.

5. Untuk Mengetahui Teknik Konseling Realitas.

Page 6: Web viewA. Latar Belakang. B ... Manusia yang baik adalah manusia yang ... Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas diperlukan suatu terapi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Manusia

Teori pilihan berpendapat bahwa kita tidak dilahirkan sebagai papan tulis

kosong yang menunggu untuk dimotivasi dari luar kekuatan dunia sekitar kita.

Sebaliknya, kita dilahirkan dengan lima genetika yang dikodekan kebutuhan

kelangsungan hidup, cinta dan rasa memiliki, kekuatan atau prestasi, kebebasan atau

kemerdekaan, dan kesenangan hal itu yang mengendalikan semua kehidupan kita.

Setiap dari kita memiliki lima kebutuhan, tapi mereka bervariasi dalam kekuatan.

Sebagai contoh, kita semua memiliki kebutuhan untuk cinta dan rasa memiliki, tapi

sebagian dari kita membutuhkan lebih banyak cinta daripada yang lain. Teori pilihan

didasarkan pada premis bahwa karena kita merupakan makhluk sosial memerlukan

keduanya menerima dan memberikan cinta. Glasser percaya bahwa kebutuhan love

and belong merupakan kebutuhan primer karena kita membutuhkan orang untuk

memenuhi kebutuhan lainnya. Hal ini kebutuhan sulit karena untuk memuaskan kita

harus memiliki seseorang yang kooperatif untuk membantu kita memenuhi kebutuhan

itu.

Manusia digerakkan oleh kebutuhan-kebutuhan dasar yang asalnya bersifat

genetik. Semua prilaku manusia mempresentasikan upaya untuk mengontrol dunia

agar memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu dengan sebaik-baiknya. Orang tidak pernah

terbebas dari kebutuhan-kebutuhannya dan, begitu terpenuhi, muncul kebutuhan lain.

Kehidupan manusia adalah perjuangan konstan untuk memenuhi berbagai macam

kebutuhan ini dan mengatasi konflik yang selalu muncul di antara mereka. Secara

rinci Glasser menjelaskan kebutuhan-kebutuhan dasar manusia, yaitu:

1. Kelangsungan hidup (Survival)

Kehidupan fisik ini bertempat di otak tua yang berlokasi di sebuah kelompok

kecil struktur yang terklaster di puncak tulang belakang. Gen orang mengistruksikan

Page 7: Web viewA. Latar Belakang. B ... Manusia yang baik adalah manusia yang ... Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas diperlukan suatu terapi

otak tuanya untuk melaksanakan semua kegiatan yang menjaga kelangsungan hidup

yang mendukung kesehatan dan reproduksi.(kebutuhan memperoleh kesehatan,

makanan, udara, perlindungan, rasa aman, dan kenyamanan fisik).

2. Cinta dan rasa memiliki (Love and belonging)

Salah satu kebutuhan psikologis manusia adalah kebutuhannya untuk merasa

memiliki dan terlibat atau melibatkan diri dengan orang lain. Beberapa aktivitas yang

menunjukkan kebutuhan ini antara lain: persahabatan, acara perkumpulan tertentu,

dan keterlibatan dalam organisasi kemahasiswaan.

3. Kekuatan atau prestasi (Power or achievemen )

Kebutuhan akan kekuasaan (power) meliputi kebutuhan untuk berprestasi,

merasa berharga, dan mendapatkan pengakuan. Kebutuhan ini biasanya diekspresikan

melalui kompetisi dengan orang-orang di sekitar kita, memimpin, mengorganisir,

meyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin, menjadi tempat bertanya atau meminta

pendapat bagi orang lain, melontarkan ide atau gagasan dan sebagainya.

4. Kebebasan atau kemerdekaan (Freedom or independence)

Kebebasan (freedom) merupakan kebutuhan untuk merasakan kebebasan atau

kemerdekaan dan tidak tergantung pada orang lain, misalnya membuat pilihan (aktif

pada organisasi kemahasiswaan), memutuskan akan melanjutkan studi pada jurusan

apa, bergerak, dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

5. Kesenangan (Fun)

Merupakan kebutuhan untuk merasa senang, dan bahagia. Pada anak-anak,

terlihat dalam aktivitas bermain. Kebutuhan ini muncul sejak dini, kemudian terus

berkembang hingga dewasa. Misalnya, berlibur untuk menghilangkan kepenatan,

bersantai, melucu, humor, dan sebagainya.

Page 8: Web viewA. Latar Belakang. B ... Manusia yang baik adalah manusia yang ... Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas diperlukan suatu terapi

B. Perkembangan Kepribadian

1. Struktur kepribadian

Ketika seseorang berhasil memenuhi kebutuhannya, menurut Glasser orang

tersebut mencapai identitas sukses. Ini terkait dengan konsep perkembangan

kepribadian yang sehat, yang ditandai dengan berfungsinya individu dalam

memenuhi kebutuhan psikologisnya secara tepat. Dalam proses pembentukan

identitas, individu mengembangkan keterlibatan secara emosional dengan orang lain.

Individu perlu merasakan bahwa orang lain memberikan perhatian kepadanya dan

berfikir bahwa dirinya memiliki arti. Jika kebutuhan psikologisnya sejak awal tidak

terpenuhi, maka seseorang tidak mendapatkan pengalaman belajar bagaimana

memenuhi kebutuhan psikologis dirinya atau orang lain. Belajar bagaimana

bertingkah laku yang bertanggung jawab merupakan hal yang sangat penting bagi

perkembangan anak untuk mencapai “identitas sukses”.

Menurut Glasser ketika seseorang berhasil memenuhi kebutuhannya,

orang tersebut telah mencapai identitas sukses. Pencapaian identitas sukses ini terkait

pada konsep 3R, yaitu keadaan dimana individu dapat menerima kondisi yang

dihadapinya, dicapai dengan menunjukkan total behavior (perilaku total), yakni

tindakan (acting), pikiran (thingking), perasaan (feeling), dan fisik (physiology)

secara bertanggungjawab (responsibility), sesuatu realita (reality), dan benar (right),

adapun konsep 3R yaitu:

a. Tanggungjawab (Responsibility)

Merupakan kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhannya tanpa harus

merugikan orang lain.

b. Kenyataan (Reality)

Merupakan kenyataan yang akan menjadi tantangan bagi individu untuk

memenuhi kebutuhannya. Setiap individu harus memahami bahwa ada dunia nyata,

dimana mereka harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam rangka mengatasi

Page 9: Web viewA. Latar Belakang. B ... Manusia yang baik adalah manusia yang ... Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas diperlukan suatu terapi

masalahnya. Realita yang dimaksud adalah sesuatu yang tersusun dari kenyataan

yang ada dan apa adanya.

c. Kebenaran (Right)

Merupakan ukuran atau norma-norma yang diterima secara umum, sehingga

tingkah laku dapat diperbandingkan. Individu yang melakukan hal ini mampu

mengevaluasi diri sendiri bila melakukan sesuatu melalui perbandingan tersebut ia

merasa nyaman bila mampu bertingkah laku dalam tata cara yang diterima secara

umum.

2. Pribadi sehat dan bermasalah

a. Pribadi Sehat

· Konseling reality menekankan pilihan-pilihan pada setiap situasi individu memiliki

kemampuan membuat pilihan dan mempertanggung jawabkan berhasil.

· Status kesehatan mental individu dapat dilihat dalam tahapan yang dialaminya,

yaitu:

1. Tahapan Kemunduran/ Regresive Stage, dibagi menjadi 3 tahap :

· “Saya Menyerah” (1 give up).

· Simptom-simptom (-), pada perlikau menyeluruh

· Kecanduan negative = individu mengulang-ulang perilaku yang tidak efektif

dan destruktif dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.

2. Tahapan positif / Progress Stage ,terjadi 3 tahap:

· “Saya akan melakukannya”.

“Saya ingin berkembang”

“Saya berkomitmen untuk berubah”

· Simpton-simpton positif, pada perilaku menyeluruh

· Kecanduan positif = ditandai dengan perasaan berharga pada diri sendiri (self

worth), konstruktif dan kepuasan terhadap pencapaian diri sendiri.

Page 10: Web viewA. Latar Belakang. B ... Manusia yang baik adalah manusia yang ... Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas diperlukan suatu terapi

b. pribadi bermasalah

Pribadi bermasalah terjadi ketika seseorang gagal dalam memenuhi

kebutuhannya. Apabila kebutuhan psikologisnya sejak awal tidak terpenuhi, maka

seseorang tidak mendapatkan pengalaman belajar bagaimana memenuhi kebutuhan

psikologis dirinya atau orang lain.

C. Kasus

Amir siswa kelas 7 SMP, dia sangat tidak disiplin sehingga dia mengalami

hambatan dalam menjalankan kewajibannya sebagai siswa disekolah. Hal ini tentu

akan berakibat pada proses belajar mengajar dan prestasi belajar Amir disekolah.

Bimbingan bagi Amir ini sangat diperlukan untuk membantu menyelesaikan

permasalahan dan agar membuat Amir dapat mengikuti proses belajar mengajar

secara baik.

Dalam hal ini, Amir diberikan bantuan dengan konseling realita dengan

menggunakan prosedur WDEP. Amir diingatkan kembali pada keinginan-

keinginannya, tujuannya, kemudian memberikan arahan-arahan merumuskan rencana

baru dan konselor memberikan pengawasan terhadap perillakunya

D. Tujuan Konseling Realitas

Tujuan utama pendekatan konseling ini untuk membantu menghubungkan

(connect) atau menghubungkan ulang (reconnected) klien dengan orang lain yang

mereka pilih untuk mendasari kualitas hidupnya. Di samping itu, konseling realitas

juga bertujuan untuk membantu klien belajar memenuhi kebutuhannya dengan cara

yang lebih baik, yang meliputi kebutuhan mencintai dan dicintai, kekuasaan atau

berprestasi, kebebasan atau independensi, serta kebutuhan untuk senang. Sehingga

mereka mampu mengembangkan identitas berhasil. Tujuan konseling realitas adalah

sebagai berikut :

1. Menolong individu agar mampu mengurus diri sendiri, supaya dapat

menentukan dan melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata.

Page 11: Web viewA. Latar Belakang. B ... Manusia yang baik adalah manusia yang ... Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas diperlukan suatu terapi

2. Mendorong konseli agar berani bertanggung jawab serta memikul segala resiko

yang ada, sesuai dengan kemampuan dan keinginannya dalam perkembangan

dan pertumbuhannya.

3. Mengembangkan rencana-rencana nyata dan realistik dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

4. Perilaku yang sukses dapat dihubungkan dengan pencapaian kepribadian yang

sukses, yang dicapai dengan menanamkan nilai-nilai adanya keinginan individu

untuk mengubahnya sendiri.

5. Terapi ditekankan pada disiplin dan tanggung jawab atas kesadaran sendiri.

E. Teknik Konseling

Konseling Realita menggunakan banyak teknik untuk mencapai tujuan-tujuan

konseling, khususnya teknik-teknik dari perspektif konseling perilaku seperti yang

telah dikemukakan. Teori konseling realita memiliki beberapa teknik tersendiri yaitu:

· Metapor

Konselor menggunakan taknik ini seperti senyuman, imej, analogi, dan anekdot

untuk memberi konseli suatu pesan penting dalam cara yang efekitif. Konselor juga

mendengarkan dan menggunakan metapor yang ditampilkan diri konseli.

· Hubungan

Menggunakan hubungan sebagai bagian yang asensial dalam proses terapoutik.

Hubungan ini harus memperlihatkan upaya menuju perubahan, menyenagkan, positif,

tidak menilai, dan mendorong kesadaran konseli.

· Pertanyaan

Konselor menekankan evaluasi dalam perilaku total, asesmen harus berasal dari

konseli sendiri. Konselor tidak mengatakan apa yang harus dilakukan koseli, tetapi

menggunakan pertanyaan yang terstruktur dengan baik untuk membantu konseli

Page 12: Web viewA. Latar Belakang. B ... Manusia yang baik adalah manusia yang ... Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas diperlukan suatu terapi

menilai hidupnya dan kemudian merumuskan perilaku-perilaku yang perlu dan tidak

perlu di ubah.

· WDEP & SAMI2C3

Merupakan akronim dari wants (keinginan), direction (arahan),

evaluasi (penilaian), dan planing (rencana). Teknik ini digunakan untuk membantu

konseli menilai keinginan-keinginannya. Perilaku-perilakunya, dan kemudian

merumuskan rencana-rencana.

SAMI2C3 mempersentasikan elemen-elemen yang memaksimalkan

keberhasilanya keberhasilan rencana : mudah/ sederhana (simple), dapat dicapai

(attainable), dapat diukur (measurable), segera (immedate), melibatkan tindakan

(involving), dapat dikontrol (controled), konsisten (consistent), dan menekankan pada

komitmen (committed).

· Renegosiasi

Konseli tidak selalu dapat menjalankan rencana perilaku pilihanya.

Jika ini terjadi, maka konselor mengajak konseli untuk membuat rencana ulang dan

menemukan pilihan perilaku lain yang lebih mudah.

· Intervebsi paradoks

Terinspirasi oleh Frankl (pendiri konselng Gestalt), Glasser

menggunakan paradoks untuk mendorong konseli menerima tanggung jawab bagi

perilakunya sendiri. Intetrvensi paradoksikal ini memiliki dua bentuk rerabel atau

reframe dan paradoxical pressciption.

· Pengembangan ketrampilan

Konselor perlu membantu konseli mengembangkan ketrampilan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan-keinginannya dalam cara yang bertanggung

Page 13: Web viewA. Latar Belakang. B ... Manusia yang baik adalah manusia yang ... Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas diperlukan suatu terapi

jawab. Koselor dapat mengajar konseli tentang berbagai ketrampilan seperti perilaku

asertif, berfikir rasional, dan membuat rencana.

· Adiksi positif

Menurut Glesser, merupakan teknik yang digunakan untuk

menurunkan barbagai bentuk perilaku negatif dengan cara memberikan kesiapan atau

kekuatan mental, kreatifitas, energi dan keyakinan. Contoh : mendorong olah raga

yang teratur, menulis jurnal, bermain musik, yoga, dan meditasi.

· Penggunakan kata kerja

Dimaksudkan untuk membantu konseli agar mampu mengendalikan

hidup mereka sendiri dan membuat pilihan perilaku total yang positif. Daripada

mendeskripsikan koseli dengan kata-kata: marah, depresi, fobia, atau cemas .

Konselor perlu menggunakan kata memarahi, mendepresikan, memfobiakan, atau

mencemaskan.

Ini mengimplikasikan bahwa emosi-emosi tersebut bukan merupakan keadaan

yang mati tetapi bentuk tindakan yang dapat diubah.

· Konsekuensi natural

Konselor harus memiliki keyakinan bvahwa konseli dapat

bertanggung jawab dan karena itu dapat menerima konsekuensi dari perilakunya.

Koselor tidak perlu menerima permintaan maaf ketika konseli membuat kesalahan,

tetapi juga tidak memberikan sangsi. Alih-alih koselor lebih memusatkan pada

perilaku salah atau perilaku lain yang bisa membuat perbedaan sehingga konseli tidak

perlu mengalami kosekuensi negatif dari perilakunya yang tidak bertanggung jawab.

Terapi realitas bisa ditandai sebagai terapi yang aktif secara verbal. Dalam

membantu klien dalam menciptakan identitas keberhasilan, terapis bisa menggunakan

beberapa teknik sebagai berikut :

Page 14: Web viewA. Latar Belakang. B ... Manusia yang baik adalah manusia yang ... Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas diperlukan suatu terapi

1. Melakukan permainan peran dengan konseli

2. Menggunakan humor

3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan

4. Tidak menerima alasan tingkah laku yang tidak bertanggung jawab

5. Berperan sebagai model dan guru

6. Melibatkan diri pada perjuangan konseli mencari hidup yang efektif

7. Konfrontasi tingkah laku yang tidak realistis

8. Memberikan PR antar pertemuan dengan pertemuan berikutnya

9. Membaca artikel yang relevan

10. Kesepakatan kontrak antara konselor dan konseli

11. Debat konstruktif

Terapi realitas tidak memasukkan sejumlah teknik yang secara umum diterima

oleh pendekatan-pendekatan terapi lain. Pempraktek terapi realitas berusaha

membangun kerja sama dengan para klien untuk membantu mereka dalam mencapai

tujuan-tujuannya. Teknik-teknik diagnostik tidak menjadi bagian dari terapi realitas.

Teknik-teknik lain yang tidak digunakan adalah penafsiran, pemahaman, wawancara-

wawancara non direktif, sikap diam yang berkepanjangan, asosiasi bebas, analisis

transferensi dan resistensi, dan analisis mimpi.

Page 15: Web viewA. Latar Belakang. B ... Manusia yang baik adalah manusia yang ... Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas diperlukan suatu terapi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terapi realitas tampaknya sangat cocok bagi intervensi-intervensi singkat dalam

situasi-situasi konseling krisis dan bagi penanganan para remaja dan orang-orang

dewasa penghuni lembaga-lembaga untuk tingkah laku kriminal. Secara realistis,

penggunaan psikoterapi jangka panjang yang mengeksprolasi dinamika-dinamika tak

sadar dan masa lampau seseorang pada situasi-situasi dan tipe orang-orang tersebut

diatas sangan terbatas. Glasser mengembangkan pendekatannya karena keyakinannya

bahwa prosedur-prosedur psikonalitik tidak berhasil bagi populasi itu. Keuntungan-

keuntungan yang diperoleh dari terapi realitas tampaknya adalah jangka waktunya

yang relatif pendek dan berurusan dengan masalah-masalah tingkah laku sadar.

Akhirnya, pandangan Glasser tentang penyakit mental “ketidak bertanggung

jawaban” adalah pandangan yang kontrovesial. Ia tidak mau mengakui bahwa banyak

pasien mental adalah orang-orang yang sangat bertanggung jawab sebelum mulai

menunjukkan gejala-gejala mereka.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini mungkin ada kekurangan atau kesalahan dalam

pembahasan materi yang disajikan. Mohon agar kesalahan dan kekurangan yang ada

agar dimaklumi, karena keterbatasan pengalaman dan sumber-sumber yang kami

miliki. Atas perhatian dan kesediaanya membeca makalah ini, kami sampaikan terima

kasih.

Page 16: Web viewA. Latar Belakang. B ... Manusia yang baik adalah manusia yang ... Untuk membantu manusia keluar dari masalahnya dan memperoleh identitas diperlukan suatu terapi

DAFTAR PUSTAKA

Corey. Teori dan Praktik Konseling dan Psikoterapi. (Semarang

press,1995,SEMARANG) Hal.32

Noor,Fatimah.Teori konseling Realitas.2013 https//:www.google.com

( Dikutip tanggal 29 maret 2014 )

Latipun. 2003. Psikologi Konseling. Malang : Universitas Muhammadiyah

Malang.